80
BUKU PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN ( P P L ) PUSAT PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN LEMBAGA PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN DAN PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA TAHUN 2018

B UUKKU A P PEEDDOOMMANN PEELLAAKKSSAANN AAANN …

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: B UUKKU A P PEEDDOOMMANN PEELLAAKKSSAANN AAANN …

BBUUKKUU PPEEDDOOMMAANN PPEELLAAKKSSAANNAAAANN

PPRROOGGRRAAMM PPEENNGGAALLAAMMAANN LLAAPPAANNGGAANN

(( PP PP LL ))

PUSAT PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN

LEMBAGA PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN DAN PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA

TAHUN 2018

Page 2: B UUKKU A P PEEDDOOMMANN PEELLAAKKSSAANN AAANN …

TIM PERUMUS

BUKU PETUNJUK PELAKSANAAN PPL UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

TAHUN 2018

Ketua : Prof. Dr. Anak Agung Istri Ngr. Marhaeni, M.A.

Sekretaris : Prof. Dr. I Made Ardana, M.Pd.

Anggota :

1. Dr. Dewa Bagus Sanjaya, M.Si.

2. I Putu Mas Dewantara, S.Pd., M.Pd.

3. Dr. I Putu Wisna Ariawan, M.Si.

4. Dr. Ida Bagus Made Astawa, M.Si.

5. Dr. I Wayan Mudana, M.Si.

6. Dr. I Made Pageh, M.Si.

7. Drs. I Ketut Dibia, M.Pd.

8. Drs. I Putu Panca Adi, M.Pd.

9. Made Hery Santosa, S.Pd., M.Pd., Ph.D.

Page 3: B UUKKU A P PEEDDOOMMANN PEELLAAKKSSAANN AAANN …

ii

PRAKATA Buku Pedoman Pelaksanaan PPL ini semula berjudul Buku Petunjuk Pelaksanaan

Program Pengalaman Lapangan (PPL). Perubahan ini didasarkan atas adanya beberapa

masukan dari beberapa pihak yang menyarankan penggantian nama petunjuk pelaksanaan

menjadi buku pedoman. Di samping itu juga agar tidak membingungkan dengan buku-buku

petunjuk praktis yang dikeluarkan oleh LPPPM. Sebagai buku pedoman dalam

pelaksanaannya didukung oleh beberapa buku petunjuk praktis lainnya, seperti petujuk

pelaksanaan PPL Awal, petunjuk praktis PPL Real, Pedoman Pengajaran Mikro, Pedoman

Pembimbingan PPL, Pedoman standar mutu, Pedoman monitoring dan Alat Penilaian

Kemampuan Calon Guru (APKCG).

APKCG yang dilampirkan dalam buku pedoman ini merupakan rumusan hasil

diskusi terbatas di LPPPM Undiksha.

Atas partisipasi semua pihak, Buku Pedoman Pelaksanaan PPL ini berserta lampiran

APKCG dapat dicetak. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih. Semoga buku pedoman

ini memberi panduan dan dapat dipatuhi oleh pihak terkait.

Singaraja, 2 Juli 2018

Page 4: B UUKKU A P PEEDDOOMMANN PEELLAAKKSSAANN AAANN …

iii

KATA PENGANTAR

Sehubungan dengan adanya perubahan struktur organisasi lembaga berdasarkan OTK, LPPL Undiksha dibawah LPPPM menjadi Pusat Program Pengalaman Lapangan (PPPL), perlu diikuti dengan perubahan-perubahan lainnya yang menyangkut perubahan nama lembaga, termasuk pula perubahan nama yang ada pada buku Pedoman Pelaksanaan PPL ini. Perubahan juga telah dilakukan pada tataran redaksional tanpa adanya perubahan dari segi isi. Perubahan nama buku yang semula berjudul Buku Petunjuk Pelaksanaan PPL diganti menjadi Buku Pedoman pelaksanaan PPL kami juga dapat menyetujuinya. Hal ini dapat membedakannya dengan buku petunjuk praktis lainnya yang dikeluarkan oleh LPPPM.

Kami menyambut gembira prakarsa LPPPM untuk mengadakan seminar dan lokakarya tentang perumusan APKG (Alat Penilaian Kemampuan Guru) yang sekarang disebut APKCG (Alat Penilaian Kemampuan Calon Guru) yang disesuaikan dengan perkembangan tuntutan dunia pendidikan. Kami berharap agar semua pihak mematuhi ketetntuan-ketentuan yang termuat dalam buku Pedoman Pelaksanaan PPL ini dalam usaha kita meningkatkan kompetensi lulusan seperti yang diamanatkan oleh Undang-Undang Pendidikan Nasional. Kami juga berharap agar staf LPPPM senantiasa berusaha mencari dan menemukan pemikiran-pemikiran inovatif dalam merancang dan mengembangkan LPPPM ke depan sesuai dengan dinamika pendidikan.

Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak atas partisipasinya dalam perubahan buku pedoman ini dan penyempurnaan APKCG untuk Pelaksanaan PPL Real.

Singaraja, 2 Juli 2018

Page 5: B UUKKU A P PEEDDOOMMANN PEELLAAKKSSAANN AAANN …

iv

DAFTAR ISI Halaman

TIM PERUMUS ……………………………………………………………………………………………… i

PRAKATA…………………………………………………………………………………………………… ii

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………………… iii

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………… iv

DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………………………………………… v

DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………………………………………… vi

BAB I: PENDAHULUAN

1.1 Hakikat PPL ………………………………………………………………………………… 1

1.2 Tujuan PPL ………………………………………………………………………………… 1

1.3 Prinsip-prinsip Pelaksanaan PPL …………………………………………………… 2

BAB II: PENGELOLAAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN 3

2.1 Struktur Organisasi Pengelolaan PPL dan Tugas-tugas Personalnya Perencanaan PPL …………………………………………………………………………

3

2.2 Perencanaan PPL ………………………………………………………………………… 8

2.3 Penyediaan Fasilitas dan Dana ………………………………………………………… 9

2.4 Pemilihan Sekolah Tempat Pelatihan ……………………………………………… 9

2.5 Penjadwalan ……………………………………………………………………………… 10

2.6 Pemantauan …………………………………………………………………………………… 10

2.7 Sistem Imbalan ……………………………………………………………………………… 11

BAB III: MATERI KEGIATAN PPL

3.1 Pengertian …………………………………………………………………………………… 12

3.2 Materi Pokok Kegiatan PPL ……………………………………………………………… 12

BAB IV: PENYIAPAN DOSEN PEMBIMBING, GURU PAMONG DAN MAHASISWA PPL

4.1 Penyiapan Pembimbing (Guru Pamong & Dosen Pembimbing) …………… 16

4.2 Persaratan Mahasiswa PPL ……………………………………………………………… 17

4.3 Pendaftaran PPL ………………………………………………………………………… 17

BAB V: PELAKSANAAN DAN PEMBIMBINGAN PPL

5.1 Tahap-Tahap Pelaksanaan Kegiatan PPL ………………………………………… 19

5.2 Supervisi Klinis sebagai Pendekatan Pembimbingan PPL …………………… 22

5.3 Ketentuan Khusus dalam Pelaksanaan dan Bimbingan PPL ……………… 24

Page 6: B UUKKU A P PEEDDOOMMANN PEELLAAKKSSAANN AAANN …

v

BAB VI : PENILAIAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN 26

6.1 Pengertian Penilaian PPL ……………………………………………………………… 26

6.2 Tujuan ………………………………………………………………………………………… 26

6.3 Prinsip-Prinsip Penilaian …………………………………………………………………… 26

6.4 Aspek-Aspek Penilaian …………………………………………………………………… 27

6.5 Kriteria Penilaian ………………………………………………………………………… 27

6.6 Alat Evaluasi dan Formula yang Digunakan …………………………………… 28

BAB VII: SANKSI 29

BAB VIII PENUTUP 30

DAFTAR PUSTAKA 31

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 7: B UUKKU A P PEEDDOOMMANN PEELLAAKKSSAANN AAANN …

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1: Instrumen Orientasi Program Pengenalan Lapangan Lebih Awal ............ 31

Lampiran 2: Format Evaluasi Kegiatan PPL-Awal ..................................................... 39

Lampiran 3: Format Laporan Akhir Kegiatan Lapangan Lebih Awal ........................... 40

Lampiran 4: Instrumen Keterampilan Dasar Mengajar dalam Bentuk Micro Teaching .. 44

Lampiran 5: Instrumen Kegiatan PPL-Real ............................................................. 53

Lampiran 6: Lembar Penilaian Tugas Memberikan Bimbingan Belajar ........................ 59

Lampiran 7: Instrumen Supervisi Klinis ................................................................... 60

Lampiran 8: Lembar Penilaian Tugas Administrasi ................................................... 63

Lampiran 9: Lembar Penilaian Tugas Ko-Korikuler dan Ekstrakurikuler ...................... 64

Lampiran 10: Format Penilaian Calon Guru Dalam Melaksanakan Proses Belajar

Mengajar Oleh Siswa ......................................................................... 65

Lampiran 11: Format Evaluasi Diri .......................................................................... 66

Lampiran 12: Contoh Kulit Laporan PPL ................................................................... 67

Page 8: B UUKKU A P PEEDDOOMMANN PEELLAAKKSSAANN AAANN …

vii

DAFTAR GAMBAR

halaman

Gambar 1: Struktur dan Diagram Kerja LPPPM Undiksha …………..…………………… 4

Gambar 2: Tahapan Pelaksanaan PPL …………………………………………………………… 22

Gambar 3: Siklus Tahapan Supervisi Klinis ……………………………………………………… 26

Gambar 4: Supervisi Klinis dalam Kegiatan PPL……………………………………………… 27

Page 9: B UUKKU A P PEEDDOOMMANN PEELLAAKKSSAANN AAANN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Hakikat PPL

Menelisik kedalaman makna Program Pengalaman Lapangan (PPL), terlihat jelas

PPL merupakan muara dari program pendidikan yang telah dihayati dan dialami mahasiswa

calon guru di bangku kuliah. Pengertian PPL juga ditegaskan oleh Azril (2010) dengan

mengatakan bahwa PPL adalah kegiatan pelatihan bagi calon guru untuk menerapkan

berbagai pengetahuan, sikap, keterampilan dalam proses pembelajaran secara utuh dan

terintegrasi dalam situasi nyata.

PPL dapat dideskripsikan sebagai suatu program yang merupakan ajang pelatihan

untuk menerapkan berbagai pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam rangka

pembentukan profesionalisme guru yang sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu

pengetahuan, teknologi, dan seni (IPTEKS) sesuai tuntutan Undang-Undang Pendidikan

Nasional. Dengan mencermati berbagai definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa PPL

adalah suatu program yang mempersyaratkan kemampuan aplikasi dan terpadu dari seluruh

pengalaman belajar sebelumnya ke dalam program pelatihan, berupa kinerja dalam semua

hal yang berkaitan dengan jabatan keguruan, baik kegiatan mengajar maupun tugas-tugas

keguruan lainnya. Kegiatan-kegiatan itu diselenggarakan secara bertahap dan terpadu dalam

bentuk orientasi lapangan, pelatihan terbatas, pelatihan terbimbing, dan pelatihan mandiri,

yang terjadwal secara sistematis yang difasilitasi oleh Dosen Pembimbing dan Guru

Pamong secara kolaboratif.

Dilihat dari sudut struktur program kurikulum Undiksha, PPL masuk pada kelompok

Mata kuliah Perilaku Berkarya (MPB) yang dipersyaratkan dalam pendidikan prajabatan

pada jenjang Strata Satu (S1) dengan bobot 3 SKS. Namun dilihat dari fungsinya PPL

merupakan akumulasi mata kuliah yang dikemas dalam kurikulum LPTK dalam

pembentukan profesionalisme guru yang menjadi tugas utama LPTK.

1.2 Tujuan PPL

Tujuan umum PPL adalah sebagai wahana bagi mahasiswa calon guru untuk berlatih

agar memiliki kemampuan memperagakan kinerja dalam situasi nyata, baik dalam kegiatan

mengajar maupun tugas-tugas keguruan lainnya sesuai tuntutan standar pendidikan

nasional/Lembaga.

Sedangkan secara khusus tujuannya adalah agar mahasiswa:

(1) mengenal secara cermat lingkungan fisik, administratif, akademik, sosial-psikologis

sekolah dan sistem pengelolaan yang dikembangkan;

(2) menguasai dan mampu mengembangkan aspek kompetensi paedagogik dalam berbagai

keterampilan dasar mengajar;

(3) dapat menerapkan berbagai kemampuan profesional keguruan secara utuh dan

terpadu dalam situasi nyata;

(4) mampu mengembangkan aspek pribadi dan sosial di lingkungan sekolah; dan

Page 10: B UUKKU A P PEEDDOOMMANN PEELLAAKKSSAANN AAANN …

2

(5) menarik kesimpulan nilai edukatif dari penghayatan dan pengalamannya selama

pelatihan melalui refleksi dan menuangkan hasil refleksi itu dalam bentuk laporan.

1.3 Prinsip-Prinsip Pelaksanaan PPL

PPL dilaksanakan secara bertahap terpadu dengan prinsip sebagai berikut.

(1) PPL dilaksanakan berdasarkan tanggung jawab bersama antara Undiksha sebagai

Lembaga pendidik (produsen) calon guru dan Kantor Dinas Pendidikan Provinsi beserta

jajarannya sebagai pemakai (konsumen) secara kolaboratif dalam wadah kemitraan yang

saling menguntungkan guna mengemban misi pendidikan nasional.

(2) Mahasiswa PPL harus dibimbing secara intensif dan sistematis oleh Guru Pamong dan

Dosen Pembimbing yang memenuhi syarat untuk itu, di samping usaha mahasiswa

sendiri secara kreatif dalam mengembangkan kompetensi mereka sebagai calon guru

yang profesional.

(3) Mahasiswa PPL tidak berfungsi sebagai guru pengganti.

(4) PPL dilaksanakan di sekolah (TK, SD, SMP, SMA, SMK) selama 12 minggu (setara

dengan satu semester) dengan rincian 2 minggu PPL Awal (Propeling), dan 10 minggu

PPL-Real (5 minggu orientasi sekaligus latihan terbimbing, 4 minggu latihan mandiri, 1

minggu ujian sekaligus perpisahan). Mahasiswa PPL-Real selama melaksanakan

kegiatan PPL di sekolah latihan diwajibkan berpartisipasi secara aktif (magang) di

sekolah latihan dalam berbagai kegiatan sekolah guna menyerap berbagai pengalaman

sebagai calon guru yang handal, tanpa ada kegiatan kuliah di kampus. Khusus untuk

Program Studi TP dan BK disesuaikan dengan tuntutan kurikulum di

SD/SMP/SMA/SMK.

(5) Pelaksanaan PPL real menggunakan sistem blok semester, artinya selama mengikuti

kegiatan PPL-Real mahasiswa tidak diperbolehkan untuk mengikuti kegiatan

perkuliahan. Setelah pelaksanaan PPL Real (selama 10 minggu), mahasiswa peserta

PPL Real diperbolehkan mengikuti perkuliahan sesuai dengan mata kuliah yang di

programkan di KRS.

(6) Selama mengikuti kegiatan PPL mahasiswa ada di bawah pengawasan Kasek dengan

tetap ada di bawah koordinasi Ketua LPPPM.

(7) Selama masa ber-PPL mahasiswa yang berhalangan dapat minta izin. Izin diberikan

Kapala Sekolah atas sepengetahuan Ka-LPPPM, contoh surat keterangan dapat di

download yang kemudian ditandatangai oleh kepala sekolah dan ketua LPPPM.

(8) Pada awal pelaksanaan PPL-Real mahasiswa PPL diserahkan secara resmi oleh Rektor

Undiksha kepada Kepala Dinas Pendidikan selanjutnya Kepala dinas menyerahkan ke

Kepala Sekolah mitra. Pada akhir kegiatan PPL-Real mahasiswa dilepas/diserahkan

kembali oleh sekolah mitra ke Kepala Dinas selanjutnya Kepala Dinas menyerahkan

kepada Rektor Undiksha.

(9) PPL dilaksanakan dengan mengacu UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional, PP No 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Perguruan Tinggi dan

Pengelolaan Peguruan Tinggi dan Buku Pedoman Studi Undiksha.

Page 11: B UUKKU A P PEEDDOOMMANN PEELLAAKKSSAANN AAANN …

3

BAB II

PENGELOLAAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN

2.1 Struktur Organisasi Pengelolaan PPL dan Tugas-Tugas Personalnya

Pengelolaan PPL dilaksanakan oleh Pusat Program Pengalaman Lapangan (PPPL)

yang berada di bawah Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu

(LPPPM). Adapun tugas dari PPPL adalah sebagai berikut.

(1) Meningkatkan kualitas lulusan berupa tenaga tenaga kependidikan yang profesional dan

penuh daya inovatif dalam mengemban tugasnya.

(2) Mengembangkan suatu mekanisme pelatihan yang tepat guna bagi calon guru/tenaga

kependidikan lain pada masa pra maupun ketika berada di sekolah latihan.

(3) Mengembangkan dan mengujicobakan lebih lanjut berbagai model pembelajaran

inovatif melalui penelitian yang intensif.

(4) Mengembangkan buku saku atau buku pintar yang memuat model pembelajaran

inovatif pada berbagai bidang studi dan dilengkapi dengan rekaman (media) berupa

Video/ VCD yang mudah diaplikasikan oleh calon guru, calon tenaga kependidikan lain,

maupun oleh guru/tenaga kependidikan lain di lapangan.

(5) Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya manusia, sumber dana, sumber belajar dan

sarana prasarana penunjang LPPPM yang ada di Undiksha dalam merancang dan

mengemban tugas LPPPM.

(6) Memberikan layanan khusus pada mahasiswa dan guru yang ingin memanfaatkan

sumber daya yang ada guna mengembangkan profesinya sesuai dengan dinamika

kemajuan IPTEKS dan tuntutan dunia pendidikan dan masyarakat.

(7) Menjalin kerjasama yang baik dengan dinas/instansi terkait khususnya Dinas Pendidikan

Tingkat Provinsi, Kabupaten/Kodya dan Kepala Sekolah mitra (tempat latihan).

Bertolak dari tugas dan tanggung jawab PPPL di atas maka dalam penanganan PPL

maupun tugas-tugas lainnya diperlukan pengelolaan yang padu dari semua komponen

terkait, baik yang berada dalam lingkungan Undiksha, maupun di luar kampus, khususnya

dengan Dinas Pendidikan beserta jajarannya. Untuk itu, struktur dan diagram kerja PPPL di

atur sebagai gambar 01 berikut.

Page 12: B UUKKU A P PEEDDOOMMANN PEELLAAKKSSAANN AAANN …

4

STRUKTUR DAN DIAGRAM KERJA

Pusat Program Pengalaman Lapangan (PPPL)

Undiksha

Keterangan :

= Garis Komando

= Garis Koordinasi

Gambar 01 : Struktur dan Diagram Kerja PPPL

Struktur organisasi PPPL di atas mengambarkan hubungan kerja antara satu unit

dengan unit lainnya yang terkait dalam PPL maupun tugas lainnya. Di antara unit-unit ini

ada yang termasuk kelompok pembina, pelaksana dan kelompok pembimbing. Fungsi

dan tugas setiap kelompok diuraikan secara singkat berikut ini.

2.1.1 Kelompok Pembina

Ketua PPPL

Ka-Dinas Pend dan Olahraga

Provinsi Bali

REKTOR

Ka-Dinas Pend dan

Olahraga Kab/Kodya

Ketua LPPPM

DEKAN

Kasek

Guru Pamong

M A H A S I S W A - PPL

Divisi

Ka.TU – LPPPM

WR - II WR-IV WR -III

Sekr LPPPM WD-I

WR- I

Staf LPPPM

Wakasek

WD -III WD -II

Kejur

Sekjur

Divisi Divisi Divisi

Divisi

Dosen Pembimbing

Page 13: B UUKKU A P PEEDDOOMMANN PEELLAAKKSSAANN AAANN …

5

(1) Kelompok pembina di lingkungan Undiksha terdiri dari :

(a) Rektor Undiksha

(b) Wakil Rektor Bidang Akademik (WR-I), Wakil Rektor Bidang Administrasi dan

Keuangan (WR-II), Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan (WR-III) dan Wakil

Rektor Bidang Kerjasama dan Perencanaan (WR-IV).

(c) Para Dekan di lingkungan Undiksha

(d) Para Wakil Dekan Bidang Akademik (WD-I) dan Wakil Dekan Bidang Administrasi

Keuangan (WD-II)

(e) Para Ketua Program Studi dan Sekretaris Program Studi di lingkungan Undiksha.

(2) Kelompok Pembina di lingkungan Dinas Pendidikan terdiri dari :

(a) Kepala Dinas Pendidikan Tingkat Provinsi.

(b) Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kodya dan Kecamatan.

Kelompok Pembina memegang peranan penting dalam menetapkan kebijakan dan

pengambilan keputusan pengelolaan LPPPM sebagai upaya meningkatkan aktivitas dan

kualitas proses maupun produk PPL sesuai dengan tugas yang diembannya.

2.1.2 Kelompok Pelaksana Pengelola

Untuk menjabarkan dan melaksanakan kebijakan-kebijakan yang ditetapkan oleh

para pembina, diperlukan adanya kelompok pelaksana pengelola. Kelompok pelaksana

pengelola terdiri atas Ka-LPPPM yang didampingi sekretaris LPPPM, Ketua PPPL, Ka.TU

LPPPM beserta staf tata usaha dengan uraian tugas sebagai berikut.

A. Ketua LPPPM

(1) Mengkoordinasi, mengawasi dan evaluasi perencanaan dan pelaksanaan program

LPPPM agar PPL dan rencana pengembangan programnya dapat terlaksana dengan

baik.

(2) Memotivasi, mengarahkan, dan mengkoordinasi potensi SDM yang ada di

lingkungan kampus maupun di sekolah mitra dalam mengemban tugas dan

menyukseskan program LPPPM.

(3) Menggalang dan memelihara kerjasama yang baik antara LPPPM dengan Dinas

Pendidikan dan sekolah mitra terkait.

B. Sekretaris LPPPM

(1) Mendampingi dan membantu Ka- LPPPM dalam mengemban tugas lembaga

(2) Secara khusus bertugas menangani kesekretariatan yang terkait dengan administrasi

keuangan, personalia dan perlengkapan.

(3) Menyusun laporan akhir kegiatan/program dan akhir tahun bekerjasama dengan staf

administrasi dan Ka.PPPL.

Page 14: B UUKKU A P PEEDDOOMMANN PEELLAAKKSSAANN AAANN …

6

C. Ketua PPPL

(1) Memantau pelaksanaan penerjunan ke lapangan lebih awal untuk pelaksanaan PPL-

Awal dan PPL-Real.

(2) Mengkoordinasi dan mengawasi pelaksanaan pemantauan dan evaluasi PPL di

lapangan.

(3) Menetapkan sekolah tempat PPL, Dosen Pembimbing dan Guru Pamong dengan

memperhatikan pertimbangan pembina terkait.

D. Divisi PPPL

Divisi PPPL adalah dosen yang ditugaskan sebagai staf LPPPM yang telah di SK-

Rektor. Tugas Divisi PPPL adalah sebagai berikut.

(1) Mensosialisasikan berbagai ketentuan dan kebijakan LPPPM kepada civitas akademika

di lingkungan Undiksha.

(2) Memantau persiapan, pelaksanaan, dan pengawasan PPL di lapangan :

(3) Membantu pelaksanaan PPL secara utuh.

E. Ka. TU - LPPPM

a. Menyusun Program Kerja, rencana RAB-Tahunan LPPPM di bawah koordinasi

dan arahan Ka-LPPPM.

b. Mengkoordinasikan kegiatan administrasi keuangan dan layanan LPPPM

khususnya pada mahasiswa.

c. Mengkoordinasi, mengawasi dan membina Staf Administrasi LPPPM sesuai

dengan tugas dan tanggungjawabnya.

d. Menyiapkan surat-surat, laporan administrasi keuangan yang diperlukan atau

ditugaskan Ka-LPPPM.

e. Menyiapkan laporan rutin LPPPM Bidang Keuangan dan Personalia

2.1.3 Kelompok Pembimbing

Kelompok pembimbing terdiri atas Kepala dan Wakil Kepala Sekolah mitra, Dosen

Pembimbing, dan Guru Pamong.

(1) Kepala Sekolah

Secara administratif Kepala Sekolah adalah penguasa tertinggi di sekolah, dan

secara akademik bertanggung jawab terhadap berlangsungnya pendidikan dan pengajaran di

sekolahnya, maka Kepala Sekolah berperan sebagai koordinator dan fasilitator

pelaksanaan PPL di samping sebagai pelaksana pengelolaan PPL di sekolah itu. Dalam

melaksanakan tugas pengelolaan PPL, Kepala Sekolah dibantu oleh Wakil Kepala Sekolah

(Wakasek Bidang Kurikulum). Perincian tugas Kepala Sekolah adalah sebagai berikut.

(a) Menugasi guru untuk bertindak sebagai Guru Pamong sesuai ketentuan.

Page 15: B UUKKU A P PEEDDOOMMANN PEELLAAKKSSAANN AAANN …

7

(b) Menyelenggarakan pertemuan di lokasi tempat praktik antara Dosen Pembimbing ,

mahasiswa, dan Guru Pamong. Pertemuan semacam ini merupakan sarana

mengkomunikasikan tugas dan kewajiban masing-masing, dan sebagai sarana untuk

penilaian proses dan hasil pelaksanaan PPL pada umumnya, serta sarana untuk

menciptakan suasana akrab di antara mereka.

(c) Secara terus menerus memantau pelaksanaan tugas pembimbing dan mahasiswa.

(d) Memantau kegiatan PPL di sekolah.

(e) Mengesahkan laporan-laporan mahasiswa dan hasil penilaian akhir.

(f) Entri online nilai akhir mahasiswa PPL yang diserahkan guru pamong (dengan alamat

web : ppl.undiksha.ac.id)

(2) Wakil Kepala Sekolah (Wakasek Bidang Kurikulum)

Tugas Wakasek adalah membantu Kepala Sekolah dalam melaksanakan PPL

(3) Dosen Pembimbing (DP)

Dosen Pembimbing adalah dosen Undiksha yang ditugasi untuk membimbing

mahasiswa PPL di sekolah. Tugas dan tanggung jawab Dosen Pembimbing adalah sebagai

berikut.

(a) Membimbing mahasiswa membuat Rencana Program Kegiatan PPL dan pemanfaatan

buku penunjang PPL pada awal kegiatan PPL.

(b) Secara berkala (minimal 2 kali di luar ujian PPL) membimbing mahasiswa yang

melaksanakan PPL bersama dengan Guru Pamong.

(c) Menilai kemajuan mahasiswa dan bersama-sama dengan Guru Pamong menentukan

kelulusan mahasiswa.

(d) Membuka kesempatan diskusi dan konsultasi kepada mahasiswa yang dibimbingnya.

(e) Menghadiri berbagai rapat koordinasi LPPPM dengan pembina/pembimbing di

lingkungan Undiksha maupun dengan pihak luar yang terkait.

(f) Membimbing mahasiswa dalam membuat Laporan Akhir PPL-Real

(g) Menandatangani surat keterangan layak ujian kepada mahasiswa bimbingan yang

sudah siap untuk ujian PPL.

(h) Memberikan penilaian akhir secara online pada sistem informasi Undiksha (SSO

Undiksha)

(3) Guru Pamong (GP)

Guru Pamong adalah guru yang ditunjuk dan ditugasi untuk membimbing

mahasiswa calon guru selama mengikuti PPL dengan tugas-tugas sebagai berikut.

(a) Memperkenalkan calon guru kepada para siswa di sekolah tempat calon guru

berpraktik.

Page 16: B UUKKU A P PEEDDOOMMANN PEELLAAKKSSAANN AAANN …

8

(b) Membantu mahasiswa calon guru untuk memperoleh berbagai informasi yang terkait

dengan persiapan dan pelaksanaan PPL.

(c) Bersama Dosen Pembimbing dan mahasiswa merencanakan Program Kegiatan PPL

pada awal kegiatan PPL.

(d) Membantu mahasiswa memperoleh pengalaman sebagai calon guru dengan memberi

mereka tugas, baik tugas mengajar, tugas membimbing siswa, tugas administrasi,

maupun tugas kokurikuler dan ekstrakurikuler secara proporsional.

(e) Memberi bimbingan (minimal 8 kali di luar ujian PPL untuk program S1

kependidikan, dan 10 kali di luar ujian untuk program S1 PGSD) kepada mahasiswa

selama mengikuti PPL.

(f) Mendiskusikan masalah yang ditemukan dalam proses pembimbingan dengan Kepala

Sekolah dan Dosen Pembimbing.

(g) Menilai kemajuan mahasiswa dan bersama-sama dengan Dosen Pembimbing

menentukan kelulusan mahasiswa.

(h) Membimbing mahasiswa dalam membuat Laporan Akhir PPL.

(i) Menandatangani surat keterangan layak ujian kepada mahasiswa yang dinilai sudah

siap ujian PPL.

(j) Memberikan penilaian akhir sesuai dengan format penilaian yang di download

mahasiswa untuk selanjutnya menyerahkan nilai akhir tersebut kepada Kepala Sekolah

untuk dientri online di sistem informasi PPL.

Ketentuan lebih lanjut tentang proses dan persyaratan pembimbingan dapat dilihat

pada Sub Bab 5.3 yang mengatur tentang ketentuan khusus.

2.2. Perencanaan PPL

Penyusunan rencana kegiatan PPL dilakukan oleh ka.PPPL berkoordinasi dengan

Ka.LPPPM, dan juga berkoordinasi dengan Dekan, Ketua Jurusan/Program Studi di

lingkungan Undiksha, dan Kepala Sekolah mitra PPL. Perencanaan itu meliputi hal-hal

sebagai berikut.

(1) Jumlah dan distribusi mahasiswa berdasarkan penyebaran bidang studi calon guru yang

akan melaksanakan PPL.

(2) Jumlah dan lokasi sekolah yang diperlukan untuk pelatihan.

(3) Pemetaan sekolah tempat mahasiswa berlatih.

(4) Jumlah Dosen Pembimbing dan Guru Pamong yang dibutuhkan, jadwal, tempat, dan pe-

tugas yang terlibat dalam setiap tahap pelatihan.

(5) Jadwal pertemuan koordinasi dengan pihak Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Sekolah,

Guru Pamong, Dosen Pembimbing dan mahasiswa.

Page 17: B UUKKU A P PEEDDOOMMANN PEELLAAKKSSAANN AAANN …

9

(6) Jadwal pelaksanaan PPL di sekolah, meliputi pelaksanaan orientasi-observasi, pelatihan

mengajar atau tugas-tugas keguruan lainnya secara terbimbing, pelatihan mengajar dan

tugas-tugas keguruan lainnya secara mandiri, kegiatan nonmengajar, pelaksanaan ujian

praktik mengajar, serta batas akhir penyerahan laporan PPL dan nilai ujian PPL ke

LPPPM.

2.3 Penyediaan Fasilitas dan Dana

Agar PPL berhasil mencapai tujuannya, diperlukan fasilitas dan dana yang mema-

dai. Seluruh penyediaan fasilitas dan pembiayaan PPL menjadi tanggung jawab Undiksha

dan diatur oleh Wakil Rektor Bidang Administrasi dan Keuangan (WR-II) sesuai dengan

program yang diajukan Wakil Rektor Bidang Akademik (WR-I)

Hal yang perlu mendapat perhatian adalah melakukan estimasi terhadap jumlah

peserta PPL, rasio antara Dosen Pembimbing dengan mahasiswa dan rasio antara Guru

Pamong dan mahasiswa, lokasi sekolah tempat PPL, dan fasilitas penunjang lain pada setiap

periode pelaksanaan. Fasilitas dan dana yang disediakan terutama yang terkait dengan:

(1) perencanaan ;

(2) persiapan, termasuk buku petunjuk pelaksanaan PPL beserta kelengkapannya yang bisa

di download melalui web LPPPM;

(3) pelatihan mahasiswa, Dosen Pembimbing, dan Guru Pamong yang diselenggarakan

oleh LPPPM;

(4) penyelenggaraan rapat-rapat koordinasi;

(5) penyelenggaraan pertemuan orientasi;

(6) honorarium Kepala Sekolah, Wakasek, Dosen Pembimbing, Guru Pamong dan para

pengelola PPL;

(7) pemantauan ke lapangan (Monev)

(8) analisis dan evaluasi PPL;

(9) perangkat alat-alat elektronik untuk pelatihan keterampilan dasar mengajar;

(10) fasilitas dan perlengkapan kantor LPPPM; dan

(11) transportasi untuk pembimbingan mahasiswa dan pemantauan pelaksanaan PPL di

sekolah-sekolah latihan.

Selanjutnya perencanaan dana dan fasilitas disusun dalam Rencana Anggaran

Belanja (RAB) tahunan LPPPM.

2.4 Pemilihan Sekolah Tempat Pelatihan

Keberhasilan PPL ditentukan pula oleh kualitas dan kesepakatan sekolah tempat

mahasiswa calon guru berlatih. Hal ini dapat dipahami karena hampir sepanjang hari selama

Page 18: B UUKKU A P PEEDDOOMMANN PEELLAAKKSSAANN AAANN …

10

lebih kurang 10 minggu mahasiswa calon guru berada di sekolah, mengalami dan

merasakan kehidupan akademik, sosial, dan personal. Di sekolah itu pulalah mereka

dibimbing oleh Guru Pamong dan Kepala Sekolah. Karena itu, perlu dipilih sekolah yang

memenuhi syarat sebagai tempat berlatih yang baik.

Sesuai dengan prinsip fleksibilitas vertikal dan horizontal dari kurikulum jenjang

program S1, maka dimungkinkan bagi mahasiswa untuk memperoleh kewenangan mengajar

di TK, SD, SMP, atau SMA/SMK. Untuk itu sekolah tempat pelatihan yang disiapkan

meliputi TK (untuk PGPAUD), SD (untuk PGSDdan TP), SMP dan SMA/SMK (S1), dan

khusus untuk S1 Program Studi BK disesuaikan dengan tuntutan kurikulum di SMP/SMA

dan atau Program Diploma yang relevan.

Sekolah yang dipakai tempat PPL adalah sekolah yang mendapat persetujuan dari

Kadis Pendidikan setempat dengan memperhatikan potensi dan janji diri (komitmen)

Kepala Sekolah, beserta staf yang ditunjang oleh sarana dan prasarana yang memadai.

Mahasiswa bisa memilih sekolah yang disediakan sesuai kuota masing masing

sekolah yang ditentukan.

2.5 Penjadwalan

Agar pelaksanaan PPL dapat berjalan dengan baik, maka perlu dilakukan

penjadwalan yang baik pula. Penjadwalan itu meliputi pengaturan waktu pelaksanaan tugas

dan kegiatan mahasiswa, serta Guru Pamong dan Dosen Pembimbing dalam setiap tahapan

kegiatan PPL. Penjadwalan pelaksanaan PPL bertahap terpadu secara utuh selama satu

periode yang diatur oleh lembaga dengan sekolah dapat digambarkan seperti pada tabel 01

berikut.

Tabel 01: Kegiatan dan Jadwal Pelaksanaan PPL dengan Sistem Bertahap Terpadu

2.6 Pemantauan

Pemantauan PPL-Real dilakukan secara terjadwal ke sekolah-sekolah tempat

pelatihan minimal tiga kali selama berlangsungnya PPL. Ketua LPPPM membuat jadwal

pemantauan tersebut dengan melibatkan tim monitoring yang ditugaskan. Hasil

pemantauan dipergunakan untuk evaluasi pelaksanaan kegiatan PPL. Format-format

pemantauan dan evaluasi disediakan oleh LPPPM..

1 Jenis Kegiatan Waktu

Pelasanaan

Lama Tempat

1 Pengenalan Lapangan Lebih

Awal (PPL Awal)

Awal Smt 3

2 Minggu Sekolah

2 PPL-Real mencakup:

a. Observasi-Orientasi

Minggu I

1 Minggu

Sek. Latihan

b. Pelatihan terbimbing Minggu II – V 4 minggu Sek. Latihan

c. Pelatihan Mandiri Minggu VI– IX 4 minggu Sek. Latihan

d. Ujian/sekaligus perpisahan Minggu X 1 Minggu Sek. Latihan

Page 19: B UUKKU A P PEEDDOOMMANN PEELLAAKKSSAANN AAANN …

11

2.7 Sistem Imbalan

Keberhasilan pelaksanaan PPL sangat ditentukan oleh banyak faktor. Salah satu

faktor yang cukup penting adalah sistem imbalan. Sistem imbalan diwujudkan dalam

bentuk:

(a) penghargaan yang bersifat administratif untuk pelaksanaan PPL Real berupa surat

keputusan sedangkan untuk pelaksanaan PPL Awal berupa sertifikat,

(b) Imbalan jasa sesuai tugas dan tanggung jawab serta kemampuan lembaga.

Page 20: B UUKKU A P PEEDDOOMMANN PEELLAAKKSSAANN AAANN …

12

BAB III

MATERI KEGIATAN PPL

3.1 Pengertian

Materi PPL adalah sejumlah mata pelatihan yang terkait dengan tugas-tugas

mengajar dan tugas-tugas lainnya yang diberikan kepada mahasiswa calon guru dengan

sistem bertahap terpadu yang berlandaskan kemitraan agar mereka mampu memperagakan

sikap, pengetahuan, dan keterampilan keguruan dalam situasi nyata yang berlaku dalam

pelaksanaan pendidikan di sekolah.

3.2 Materi Pokok Kegiatan PPL

Kegiatan PPL dengan sistem bertahap terpadu dilaksanakan sesuai dengan jadwal

kegiatan yang tercantum pada Tabel 01 di depan dengan rincian sebagai berikut.

3.2.1 Materi Pokok PPL Awal

Kegiatan pengenalan lapangan lebih awal ini, selanjutnya disebut PPL-Awal atau

Program pengenalan lingkungan (Propeling) bertujuan memberikan wawasan kepada

mahasiswa mengenai aspek-aspek yang harus mereka pahami dan alami sebagai calon guru.

Adapun rancangan kegiatan ini adalah seperti pada tabel 02 berikut.

Tabel 02: Rencana Kegiatan PPL-Awal

Waktu Kegiatan Bentuk Kegiatan Uraian tugas/sasaran Keterangan

Pada Semester

Genap dan Semester

Ganjil minimal

mahasiswa akan

memasuki semester

III

1. Observasi

lingkungan

sekolah.

1. Lingkungan fisik

sekolah.

2. Lingkungan non fisik

sekolah.

Instrumen I

(lamp. 1a )

2. Wawancara

dengan Kasek,

Guru, Pegawai,

Siswa, Komite

sekolah

3. Latar belakang sosial

ekonomi siswa.

4. Pengenalan pola dan

tingkah laku siswa di

dalam dan di luar kelas

sda

Waktu pelaksanaan

minimal 2 minggu

kerja dengan pola

magang.

3. Diskusi,

membantu guru

dalam

perencanaan dan

pelaksanaan

mengajar

5. Pengenalan dan

menggali informasi

dalam perencanaan dan

pelaksanaan

pembelajaran

Instrumen II

(lamp. 1b)

Pelaksanaan PPL-Awal

1) Koordinasi, pembinaan, dan pengawasan seluruh kegiatan dilakukan oleh Ketua

LPPPM bersama Kepala Sekolah terkait

Page 21: B UUKKU A P PEEDDOOMMANN PEELLAAKKSSAANN AAANN …

13

2) Sebelum kegiatan ini dilaksanakan mahasiswa diberi pembekalan dan tes pembekalan.

Penatar pembekalan memberikan informasi dan penjelasan yang lugas tentang apa yang

harus mereka lakukan sesuai dengan instrumen/buku pedoman yang telah disiapkan.

3) Pelaksanaan orientasi-observasi tidak terbatas hanya di sekolah yang ada di Singaraja

saja. Mahasiswa diberikan kebebasan untuk menentukan lokasi sekolah pilihannya yang

diizinkan Kasek terkait dengan membawa surat pengantar dan surat tugas dari lembaga.

Akan tetapi sekolah yang dipilih haruslah sekolah yang memiliki akreditasi minimal B

(Baik).

4) Mahasiswa yang telah melaksanakan kegiatan PPL Awal dan memenuhi syarat yang

ditetapkan, diberikan tanda bukti berupa Sertifikat/Surat Keterangan yang dikeluarkan

oleh LPPPM. Kegiatan PPL Awal ini merupakan persyaratan untuk mengikuti

Pembelajaran Mikro dan PPL Real.

5) Langkah-langkah yang harus dilakukan mahasiswa dalam melaksanakan PPL-Awal

diatur dalam Buku Petunjuk Praktis PPL-Awal.

3.2.2 Materi Pokok Pembelajaran Mikro

Pembelajaran mikro (micro teaching) merupakan pelatihan yang diberikan kepada

mahasiswa calon guru untuk menguasai keterampilan dasar mengajar yang bersifat sinergik.

Menurut Rusman (2009) pembelajaran mikro adalah proses latihan mengajar melalui

pendekatan yang dilakukan dalam skala sederhana, seperti jumlah siswa, waktu yang

digunakan, materi yang disajikan, serta jenis keterampilan yang menjadi fokus latihan.

Karena pembelajaran mikro merupakan latihan keterampilan dasar mengajar maka materi

pokoknya ialah keterampilan bertanya dasar dan lanjut, keterampilan memberi penguatan,

keterampilan mengadakan variasi, keterampilan menjelaskan, keterampilan membimbing

diskusi kelompok kecil, keterampilan mengelola kelas, dan keterampilan mengajar

kelompok kecil dan perorangan, keterampilan membuka dan menutup pelajaran. Pelatihan

ini masuk dalam satu mata kuliah, yaitu mata kuliah microteaching atau mata kuliah

pengembangan program pengajaran bidang studi yang diberikan pada semester V atau VI.

Lembar observasi keterampilan dasar mengajar disertakan sebagai lampiran (lamp.4a – 4j)

Pelatihan ini dilakukan dalam bentuk pembelajaran mikro dalam situasi nyata

dengan kelompok kecil siswa yang terdiri atas 8-10 orang siswa, atau menggunakan teman

sejawat dalam bentuk simulasi. Pembimbingannya diberikan dengan pendekatan supervisi

klinis. Proses Pelaksanaan secara utuh diatur dalam Buku Pedoman Pengelolaan

Pembelajaran Mikro Undiksha.

3.2.3 Materi Pokok yang Berkaitan dengan Pelatihan Keterampilan Mengajar dan

Tugas-tugas Keguruan Lainnya secara Terbimbing

3.2.3.1 Materi Pokok dalam Pelatihan Keterampilan Mengajar Terbimbing

Pelatihan keterampilan mengajar terbimbing adalah salah satu materi pelatihan

dalam PPL yang mengupayakan agar mahasiswa calon guru dapat menerapkan kemampuan

mengajar secara utuh dan terintegrasi melalui pembelajaran bidang studi spesialisasinya

Page 22: B UUKKU A P PEEDDOOMMANN PEELLAAKKSSAANN AAANN …

14

kepada siswa di kelas yang sesungguhnya (bukan simulasi) dengan bimbingan intensif dari

Guru Pamong dan Dosen Pembimbing.

Materi dalam kegiatan pelatihan mengajar terbimbing meliputi (a) penyusunan

program tahunan, semesteran, dan harian, (b) pengembangan materi, media dan sumber

belajar, (c) penyusunan silabus, (d) pelaksanaan kegiatan pembelajaran, dan (e) pelaksanaan

penilaian hasil belajar

Materi pokok yang berkaitan dengan keterampilan mengajar di depan kelas meliputi

kemampuan: (a) pengelolaan tugas rutin, fasilitas belajar, dan waktu, (b) penggunaan

strategi pembelajaran (termasuk mengelola prakonsepsi dan bertanya) (c) berkomunikasi

dengan siswa, (d) mendemontrasikan khasanah metode mengajar (e) mendemonstrasikan

penguasaan mata pelajaran dan relevansinya dengan topik dan dimensi pengetahuan yang

dituntut dalam topik itu, (f) penyusunan silabus meliputi isi, sistematika, kerapian dan

penggunaan bahasa tulis, (g) kemampuan melakukan evaluasi proses dan hasil belajar, dan

(h) kemampuan untuk tampil dengan menggunakan bahasa dan perilaku yang tepat.

Selain itu perlu pula diperhatikan kemampuan mahasiswa untuk mengadakan

hubungan antarpribadi dengan siswa dan orang lain, yang meliputi : (a) penumbuhan sikap

positif siswa, (b) keterbukaan dan keluwesan terhadap siswa dan orang lain, (c) kegairahan

dan kesungguhan mahasiswa calon guru dalam kegiatan pembelajaran bahan ajar yang

diajarkan, dan (d) pengelolaan interaksi dan perilaku siswa.

Prosedur pelaksanaan pelatihan mengajar terbimbing dilakukan dengan tahapan

sebagai berikut : (a) tahap pengambilan tugas dari Guru Pamong, (b) konsultasi dengan

Guru Pamong dan Dosen Pembimbing tentang materi, media dan sumber belajar (c)

membuat silabus sesuai dengan format yang berlaku di sekolah tempat berlatih, (d)

melaksanakan kegiatan pembelajaran, (e) melakukan penilaian terhadap proses dan hasil

belajar siswa, (f) memberikan balikan dan tindak lanjut kepada siswa sesuai dengan hasil

analisisi penilaian, (g) melaksanakan refleksi terhadap kemampuan diri dalam melaksa-

nakan pembelajaran, (h) mengisi jurnal kegiatan pembelajaran.

3.2.3.2 Materi Pokok dalam Pelatihan Melaksanakan Tugas-tugas Keguruan Lainnya

secara Terbimbing.

Guru yang sukses dalam tugasnya, tidak hanya memahami dan terampil dalam

pembelajaran bahan ajar yang menjadi bidang keahliannya, melainkan juga harus

memahami dan terampil melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan tugas-tugas

keguruan lainnya. Pelatihan melaksanakan tugas-tugas keguruan lainnya adalah pelatihan

yang materinya di luar kegiatan mengajar di kelas, yaitu (1) perencanaan dan pelaksanaan

administrasi sekolah terutama tugas administrasi guru bidang studi, (2) perencanaan dan

pelaksanaan bimbingan kesulitan belajar bidang studi, dan (3) perencanaan dan pelaksanaan

kegiatan ekstra kulikuler, misalnya OSIS, PMR, pramuka, kesenian, olah raga dan lain-lain.

3.2.4 Materi Pokok yang Berkaitan dengan Pelatihan Keterampilan Mengajar dan

Tugas-tugas Keguruan Lainnya secara Mandiri

Pelatihan mandiri secara konseptual dapat ditetapkan menjadi dua macam, yaitu

pelatihan yang dikelola sendiri (Self managed practice) dan pelatihan yang diprakarsai

sendiri oleh mahasiswa (self initiated practice ) . Pelatihan yang dikelola sendiri sangat

mirip dengan penugasan terstruktur dalam konsep sistem kredit semester yang diberlakukan

Page 23: B UUKKU A P PEEDDOOMMANN PEELLAAKKSSAANN AAANN …

15

dewasa ini, yaitu tugas ditetapkan oleh pembimbing, sedangkan cara pelaksanaannya

sepenuhnya diserahkan kepada mahasiswa. Dalam pelaksanaannya, supervisi yang

diberlakukan oleh Dosen Pembimbing dengan Guru Pamong relatif masih ketat.

Selajutnya pelatihan yang diprakarsai sendiri, mahasiswa sebagian besar dilepas,

sehingga mereka harus menetapkan sendiri tugas, pelaksanaan, dan cara penilaian hasilnya.

Namun demikian diminta atau tidak oleh mahasiswa, pembimbing bertanggung jawab atas

terjadinya proses pelatihan sebagai mana mestinya.

Adapun materi pokok pelatihan mengajar dan tugas-tugas keguruan lainnya secara

mandiri sama saja dengan materi dalam pelatihan terbimbing. Perbedaannya hanya dari segi

kadar keketatan pembimbingan dan pensupervisian dari Dosen Pembimbing dan Guru

Pamong.

Dalam Pelatihan Keterampilan Mengajar Mandiri ini baik yang diprakarsai Dosen

Pembimbing dan Guru Pamong maupun atas prakarsa mahasiswa sendiri yang disetujui

Dosen Pembimbing atau Guru Pamong, mahasiswa diharapkan merancang dan

melaksanakan pembelajaran dengan model pembelajaran inovatif yang relevan. Yang

dimaksud pembelajaran inovatif adalah pembelajaran yang menekankan pada aktivitas

belajar siswa (pembelajaran berpusat pada siswa).

Page 24: B UUKKU A P PEEDDOOMMANN PEELLAAKKSSAANN AAANN …

16

BAB IV

PENYIAPAN DOSEN PEMBIMBING, GURU PAMONG,

DAN MAHASISWA PPL

4.1 Penyiapan Guru Pamong dan Dosen Pembimbing

Yang dimaksud dengan penyiapan kelompok pembimbing adalah pemilihan para

anggota kelompok pembimbing sesuai dengan kriteria tertentu dan pelatihan serta

koordinasi sebelum pelaksanaan PPL. Pelatihan yang dimaksud adalah penyamaan persepsi

terhadap pelaksanaan PPL di lapangan yang pembimbingannya mengikuti supervisi klinis,

penilaian, laporan, rencana pembelajaran dan kegiatan pembelajaran dengan mengunakan

Alat Penilaian Kemampuan Calon Guru (APKCG). Kecuali Kepala Sekolah, dan wakasek

dalam pemilihan kelompok pembimbing berlaku ketentuan berikut ini.

4.1.1 Persyaratan Dosen Pembimbing

Dosen Pembimbing PPL adalah dosen di lingkungan Undiksha yang memenuhi

kriteria berikut ini.

a. Bagi dosen yang berijazah S2 atau S3 telah bertugas minimal 3 tahun .

b. Diutamakan berpengalaman mengasuh kelompok mata kuliah bidang studi dan MPB.

c. Memiliki jabatan paling rendah Asisten Ahli

d. Mempunyai janji diri (komitmen) yang kuat terhadap tugas-tugas yang diberikan

e. Diusulkan oleh program studi yang terkait.

4.1.2 Persyaratan Guru Pamong

Guru Pamong adalah guru yang diusulkan oleh Kepala Sekolah untuk menjadi

pembimbing mahasiswa PPL yang memenuhi kriteria sebagai berikut.

a. Berstatus guru tetap dan diutamakan yang berpendidikan minimal Sarjana (S1)

b. Memiliki jabatan paling rendah guru muda

c. Berpengalaman mengasuh mata pelajaran yang dipamongi minimal 3 tahun

d. Mempunyai janji diri (komitmen) yang kuat terhadap tugas-tugas yang diberikan.

e. Ditunjuk oleh kepala sekolah tempat pelaksanaan PPL.

4.1.3 Prosedur Pemilihan Dosen Pembimbing dan Guru Pamong

Berikut ini diuraikan tentang prosedur pemilihan Dosen Pembimbing dan Guru

Pamong.

(1) Pemilihan Dosen Pembimbing

Prosedur pemilihan Dosen Pembimbing PPL mengikuti langkah-langkah berikut ini.

b. LPPPM meminta calon Dosen Pembimbing kepada Ketua Program Studi.

c. LPPPM menyeleksi dan menetapkan Dosen Pembimbing berdasarkan kriteria yang

ditetapkan dengan terlebih dahulu mengkoordinasikan kepada Ketua Program Studi.

(2) Pemilihan Guru Pamong

Page 25: B UUKKU A P PEEDDOOMMANN PEELLAAKKSSAANN AAANN …

17

Prosedur pemilihan Guru Pamong PPL mengikuti langkah-langkah berikut ini.

a. LPPPM meminta calon Guru Pamong kepada Kepala Sekolah

b. LPPPM menyeleksi dan menetapkan Guru Pamong berdasarkan kriteria yang telah

ditetapkan dengan terlebih dahulu mengkoordinasikan kepada Kepala Sekolah.

4.1.4 Pembekalan dan Penggantian Dosen Pembimbing/Guru Pamong.

a. Menjelang Pelaksanaan PPL-Real DP/GP yang ditunjuk diberi pembekalan.

b. Apabila karena sesuatu hal seorang DP/GP tidak dapat melaksanakan tugas

sebagaimana mestinya agar melapor ke LPPPM dan ketua jurussan terkait untuk DP

dan Kasek untuk GP,untuk dapat diambil langkah – langkah penanggulanganya.

4.2 Persyaratan Mahasiswa Peserta PPL

Di muka telah dikemukakan bahwa PPL di Undiksha menggunakan sistem bertahap

terpadu berlandaskan kemitraaan. Adapun jenis-jenis kegiatan PPL, yaitu : (a) Pengenalan

lapangan lebih awal (PPL-Awal) yang dilaksanakan pada semester ganjil dan semester

genap minimal mahasiswa sudah akan memasuki semester III (b) pelatihan keterampilan

mengajar (Pembelajaran Mikro) yang merupakan bagian dari kegiatan suatu mata kuliah, (c)

PPL Real di sekolah tempat mahasiswa PPL, yang meliputi (1) observasi-orientasi, (2)

pelatihan mengajar terbimbing, (3) pelatihan mengajar mandiri, (4) pelatihan melaksanakan

tugas-tugas keguruan lainnya, dan (5) ujian praktek mengajar.

Dalam pelaksanaan kegiatan lapangan lebih awal mahasiswa dikoordinasi oleh Ka.

LPPPM bersama Ketua Program Studi dan Kepala Sekolah. Sedangkan pelatihan

keterampilan mengajar dikoordinasi oleh dosen pengasuh mata kuliah yang bersangkutan.

Dengan demikian mahasiswa yang diperkenankan mengikuti PPL-Real adalah mahasiswa

yang secara resmi memprogramkannya dalam kartu rencana studinya (KRS).

Mahasiswa calon guru yang layak untuk mengikuti kegiatan PPL-Real ini adalah

mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan tertentu. Adapun persyaratannya adalah

sebagai berikut.

(1) Telah mengumpulkan angka kredit paling sedikit 120 SKS dengan nilai minimal C.

(2) Telah lulus mata kuliah Dasar Kependidikan (MDK) dan mata kuliah pembelajaran.

(3) Telah lulus mata kuliah pengembangan program pengajaran bidang studi (Pembelajaran

Mikro) dengan nilai paling rendah B.

(4) Sudah mengikuti PPL Awal dengan bukti sertifikat dari LPPPM.

(5) Telah mengikuti pembekalan PPL secara utuh.

4.3 Pendaftaran PPL

Mahasiswa yang memprogramkan PPL-Real diwajibkan mengikuti Prosedur persiapan

sebagai berikut.

Page 26: B UUKKU A P PEEDDOOMMANN PEELLAAKKSSAANN AAANN …

18

(1) Mendaftarkan diri secara online melalui Sistem Informasi PPL dengan alamat :

ppl.undiksha.ac.id sesuai dengan persyaratan di atas.

(2) Mahasiswa yang telah lulus PPL Awal akan otomatis terupdate dalam database sistem

informasi PPL. Jika ada kendala pendaftaran mahasiswa diharuskan menyerahkan foto

kopi sertifikat bukti telah mengikuti PPL Awal yang telah disahkan oleh Ketua LPPPM.

(3) Memilih sekolah mitra PPL Real sesuai kuota masing masing sekolah yang sudah

ditentukan.

(4) Mengikuti pembekalan secara utuh sesuai jadwal yang ditetapkan LPPPM.

(5) Input guru pamong dan kepala sekolah yang sudah ditentukan di sekolah masing masing

(setelah penyerahan mahasiswa ke lapangan).

Page 27: B UUKKU A P PEEDDOOMMANN PEELLAAKKSSAANN AAANN …

19

BAB V

PELAKSANAAN DAN PEMBIMBINGAN PPL

5.1 Tahap-tahap Pelaksanaan Kegiatan PPL

Pelaksanaan PPL baik di kampus maupun di sekolah bertujuan untuk

mengimplementasikan teori dan pengalaman-pengalaman yang diperoleh selama di bangku

kuliah ke dalam praktek nyata yang dibimbing secara sistematis oleh Guru Pamong dan

Dosen Pembimbing yang memenuhi syarat untuk itu.

Mekanisme pelaksanaan pelatihan dan pembimbingan dalam tahap-tahap

pelaksanaan PPL menggunakan sistem berlapis berulang (sandwich system), yaitu cara

pelatihan yang memungkinkan mahasiswa calon guru secara siklikal dapat maju secara

berkelanjutan. Maksudnya adalah agar kelemahan dan kekurangan-kekurangan segera

diketahui dan dapat diadakan perbaikan sehingga pada tahap akhir pelatihan diharapkan

semua mahasiswa berhasil menyelesaikan PPL. Misalnya mahasiswa yang sudah sampai

pada tahap pelatihan terbimbing namun keterampilan bertanyanya kurang baik, maka ia

harus mendapat pelatihan perbaikan keterampilan bertanya itu dengan pada kelas berikutnya

dibawah bimbingan GP/DP. Mekanisme pelatihan dan pembimbingan ini dapat dilihat pada

gambar di bawah ini.

Gambar 02: Tahapan Pelaksanaan PPL

Keterangan

1= Program Pengalaman Lapangan Lebih Awal (PPL-Awal) di sekolah (dua minggu)

2= Observasi orientasi (satu minggu di sekolah latihan)

3= Pelatihan terbimbing (empat minggu di sekolah latihan)

4= Pelatihan mandiri (empat minggu di sekolah latihan)

5= Masa ujian (satu minggu di sekolah latihan)

6= keluaran

Secara rinci mekanisme pelaksanaan pelatihan dan bimbingan ini diuraikan dalam

pembahasan berikut.

5.1.1 Pelaksanaan Pengenalan Lapangan Lebih Awal (PPL-Awal)

Pengenalan lapangan bagi mahasiswa calon guru perlu dilakukan sedini mungkin.

Hal ini disebabkan pembentukan sikap profesional keguruan tidak dapat dilakukan dalam

waktu sekejap. Pengenalan lapangan secara dini dapat dilakukan melalui kegiatan

1 2 3 4 5 6

PPL-Real di Sekolah Latihan

Page 28: B UUKKU A P PEEDDOOMMANN PEELLAAKKSSAANN AAANN …

20

melaksanakan tugas-tugas tertentu ke sekolah tanpa mengurangi penugasan mahasiswa yang

mengambil mata kuliah tertentu, khususnya MPB, untuk melakukan observasi di sekolah

atau observasi kegiatan pembelajaran di kelas. Untuk melaksanakan kegiatan ini diperlukan

suatu kesepakatan antara LPTK dengan Kadis Pendidikan beserta jajarannya. Mahasiswa

yang akan melaksanakan PPL-Awal secara mandiri atau berkelompok (maksimal 10 orang)

dipersilakan memilih sendiri sekolah latihannya dengan membawa surat pengantar dan surat

tugas dari lembaga. Kepala sekolah bersangkutan akan menindaklanjuti dengan menunjuk

guru pembimbing.

Mahasiswa yang akan melaksanakan kegiatan pengenalan lapangan lebih awal

(PPL-Awal) mengikuti langkah sebagai berikut.

(1) Melakukan pendaftaran secara online di Sistem Informasi PPL Undiksha dengan alamat

: ppl.undiksha.ac.id

(2) Mengunduh berkas kelengkapan PPL Awal di sistem informasi PPL.

(3) Mengikuti pembekalan secara penuh yang diselenggarakan oleh LPPPM dan selanjutnya

mahasiswa akan menerima berkas yang berisi: surat pengantar dari LPPPM, piagam

untuk guru pamong dan Kepala Sekolah.

5.1.2 Pelatihan Keterampilan Dasar Mengajar dan Pembimbingannya

Pelaksanaan pelatihan keterampilan dasar mengajar (dalam micro-teaching)

dilaksanakan di kampus sebelum mahasiswa calon guru melakukan PPL secara terstruktur

di sekolah. Dalam pelatihan ini mahasiswa calon guru berlatih menguasai berbagai

keterampilan dasar mengajar yang dilakukan per komponen melalui simulasi (peer-

teaching). Melalui pelatihan per komponen dari keterampilan dasar mengajar itu diyakini

akan mempercepat keterampilan secara utuh.

Agar pembimbingan berjalan efektif disarankan agar kelompok pelatihan terdiri dari

8 – 10 orang yang dibimbing oleh seorang dosen. Pembimbingan dalam latihan

keterampilan dasar ini menggunakan pendekatan supervisi klinis, karena itu waktu yang

disediakan untuk masing-masing mahasiswa adalah 5 – 10 menit untuk pertemuan balikan.

Jika berdasarkan balikan itu, mahasiswa belum mengusai keterampilan tersebut, maka

keterampilan tersebut perlu dilatihkan kembali. Pelatihan keterampilan dasar ini masuk

dalam mata kuliah pengembangan pengajaran bidang studi atau micro-teaching.

Pelaksanaan micro teaching mengacu kepada Buku Pedoman Pembelajaran Mikro yang

dikeluarkan oleh LPPPM

5.1.3 Pelaksanaan PPL-Real

Pelaksanaan pembelajaran secara nyata dilaksanakan di sekolah mitra dengan

tahap-tahap sebagai berikut.

(1) Pelaksanaan Observasi-Orientasi dan Pembimbingannya

Pelaksanaan kegiatan obrservasi-orientasi lapangan dilakukan pada dua minggu

pertama sejak mahasiswa diterjunkan di sekolah untuk berpraktik selama 3 bulan.

Kegiatan ini dilakukan agar mahasiswa calon guru menjadi lebih akrab dengan lingkungan

Page 29: B UUKKU A P PEEDDOOMMANN PEELLAAKKSSAANN AAANN …

21

tempat mereka praktik. Pelaksanaan observasi-orientasi ini dimulai sejak mahasiswa

diserahkan ke sekolah mitra. Dalam kegiatan ini, mahasiswa dibimbing oleh Guru Pamong

untuk memperoleh berbagai pengalaman atau informasi yang berkaitan dengan kegiatan

akademik, misalnya mengamati minimal tiga orang guru model (satu guru mata pelajaran

sejenis dan dua orang guru mata pelajaran yang lainnya), mengenal berbagai kegiatan

administrasi (misalnya daftar guru, daftar hadir murid, daftar nilai), mengenal berbagai

kegiatan non-mengajar (seperti kegiatan kokurikuler dan ekstra kurikuler), dan mempelajari

lingkungan fisik, sosial dan kultur sekolah. Untuk keberhasilan mahasiswa mengenal

lapangan dan mengamati Guru Pamong dengan baik mereka dibimbing menggunakan

lembar observasi dan orientasi PPL-Real terlampir. Hasil observasi-orientasi serta refleksi

mereka mengenai hal-hal yang telah dilatihkan dan dialami itu dijdikan bahan laporan akhir.

(2) Pelaksanaan Pelatihan Mengajar dan Tugas-Tugas Keguruan Lainnya secara

Terbimbing dan Pembimbingannya.

Pada tahap ini mahasiswa calon guru berlatih mengintegrasikan berbagai

kemampuan keguruan secara utuh dalam situasi nyata di sekolah, dalam model

pembelajaran yang relevan, dibimbing Guru Pamong dan Dosen Pembimbing. Pendekatan

yang digunakan adalah supervisi klinis. Fokus perhatian dalam pelatihan terbimbing ini

adalah persiapan mengajar, penerapan keterampilan dasar mengajar secara terintegrasi

dalam latar alamiah dan bervariasi, pengelolaan proses belajar mengajar, dan dampaknya

terhadap siswa yang penilaiannya dilakukan dengan menggunakan format APKCG (N1 dan

N2). Bila pelatihan terbimbing telah dianggap memadai oleh para pembimbing, maka

mahasiswa calon guru boleh meningkat pada pelatihan mandiri. Dalam pelatihan terbimbing

mahasiswa dapat menilai kemajuan dirinya dari penilaian siswa atau penilaian dirinya

sendiri dengan menggunakan format penilaian yang telah disediakan LPPPM (lihat

lampiran).

(3) Pelaksanaan Pelatihan Mengajar dan Tugas-Tugas Keguruan Lainya secara

Mandiri dan Pembimbingannya.

Pada hakikatnya tahap ini adalah merupakan tahap akhir dari kegiatan PPLdan

kesempatan bagi mahasiswa untuk berlatih secara mandiri menerapkan secara utuh dan

terintegrasi segala kemampuan keguruan di dalam situasi nyata di sekolah mitra, pengayaan

konteks, dan mengasah kemampuan refleksi termasuk mengaktualisasikan model-model

pembelajran inovtif. Dalam melakukan kegiatan mengajar maupun keguruan lainnya,

mahasiswa diberi kesempatan secara mandiri merencanakan, melaksanakan, dan menilai

hasilnya.

Guru Pamong dan Dosen Pembimbing sudah makin mengurangi peranan

supervisinya, tetapi dalam waktu-waktu tertentu, misalnya tiap tiga hari sekali atau

seminggu sekali, diadakan pertemuan balikan antara mahasiswa calon guru dengan Dosen

Pembimbing, Guru Pamong dan atau teman sejawatnya (mahasiswa praktikan) untuk

mendiskusikan hal-hal yang perlu mendapat perhatian menurut hasil pengamatan masing-

masing. Pada tahap ini masih mungkin diadakan pelatihan perbaikan jika mahasiswa

praktikan masih belum menguasai salah satu keterampilan dasar mengajar, metode

mengajar bidang studi, atau aspek-aspek tugas keguruan lainnya. Penilaian penampilan

mahasiswa dilakukan dengan menggunakan format APKCG. Pada tahapan pelatihan

mandiri mahasiswa harus sudah mulai menyiapkan laporan akhir PPL-nya yang harus

diserahkan kepada Guru Pamong dan Dosen Pembimbing sebagai syarat maju ujian akhir

PPL, satu minggu sebelum ujian.

Page 30: B UUKKU A P PEEDDOOMMANN PEELLAAKKSSAANN AAANN …

22

(4) Ujian Praktik Mengajar

Ujian praktik mengajar dilaksanakan jika Guru Pamong dan Dosen Pembimbing

telah berpendapat bahwa pencapaian kualitas hasil pelatihan sudah cukup memadai dan

mahasiswa sudah siap untuk ujian. Seminggu sebelum ujian calon guru memperoleh materi

dari Guru Pamong beserta jadwal ujian. Untuk evaluasi ujian PPL menggunakan format

evaluasi program pengalaman lapangan (PPL) Undiksha berupa APKG.

5.2 Supervisi Klinis sebagai Pendekatan Pembimbingan PPL

5.2.1 Prinsip-prinsip Supervisi Klinis

Supervisi klinis adalah suatu bentuk bimbingan profesional yang diberikan

kepada calon guru berdasarkan kebutuhannya melalui siklus yang sistematis dan

terencana. Observasi yang cermat atas pelaksanaan, dan pengkajian balikan (refleksi)

dengan segera dan objektif tentang penampilan mengajarnya yang nyata untuk

meningkatkan keterampilan mengajar yang profesional calon guru itu. Siklus yang

sistematis dan terencana yang dimaksud adalah sebagai berikut ini.

(1) Perencanaan Pembelajaran

Dalam tahap ini mahasiswa menyusun perencanaan pembelajaran yang akan

dilakukan disertai penekanan pada keterampilan khusus yang akan dilatihkan. Sebelum

dibawakan, perencanaan tersebut dikonsultasikan dulu dengan Guru Pamong/Dosen

Pembimbing untuk mendapat koreksi, perbaikan atau penyempurnaan yang dilanjutkan

dengan kesepakatan berupa kontrak kerja antara mahasiswa dengan Guru Pamong/Dosen

Pembimbing.

(2) Pelaksanaan Pembelajaran dan Observasi

Perencanaan Pembelajaran yang telah disepakati pada butir (1) dilaksanakan oleh

mahasiswa sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Guru Pamong /Dosen Pembimbing

melakukan observasi yang cermat dan objektif atas penampilan mahasiswa secara utuh

maupun pada keterampilan khusus yang telah disepakati dalam kontrak kerja. Dalam

observasi tersebut Guru Pamong dan Dosen Pembimbing membuat catatan berupa koreksi,

penguatan atau temuan-temuan lain yang akan didiskusikan dalam refleksi (diskusi balikan)

setelah pelatihan berakhir.

(3) Refleksi (Diskusi Balikan)

Setelah pelatihan selesai, hasil observasi segera ditindaklanjuti dengan refleksi

antara mahasiswa dengan Guru Pamong/Dosen Pembimbing. Dalam refleksi tersebut

mahasiswa diberi kesempatan untuk mengevaluasi diri atas PPL yang mereka lakukan, baru

ditindaklanjuti dengan komentar, evaluasi, penguatan, perbaikan oleh Guru Pamong/Dosen

Pembimbing, melalui pendekatan tidak langsung, dengan menghindari sifat menggurui yang

berlebihan. Dari refleksi ini ditarik kesimpulan kesepakatan bersama tentang tingkat

keberhasilan pelatihan yang dilakukan mahasiswa, serta penetapan perencanaan pelatihan

berikutnya. Tahapan dari siklus supervisi klinis di atas dapat digambarkan dengan bagan

berikut ini, sedang format instrumen supervisi klinis terlampir.

Page 31: B UUKKU A P PEEDDOOMMANN PEELLAAKKSSAANN AAANN …

23

Gambar 03: Siklus Tahapan Supervisi klinis

Melalui pelatihan mengajar dengan supervisi klinis tersebut, calon guru dibantu

mengembangkan dirinya agar kesenjangan antara tingkah laku mengajar yang nyata dan

tingkah laku yang ideal makin lama makin mengecil.

Terdapat sejumlah prinsip umum yang menjadi acuan di dalam pelaksanaan

supervisi klinis, yang menjadi pedoman baik bagi supervisor maupun mahasiswa calon

guru. Beberapa prinsip umum yang menjadi landasan supervisi klinis tersebut meliputi hal-

hal berikut ini.

(1) Hubungan antara supervisor dan calon guru adalah hubungan kolegial yang sederajat

dan interaktif.

(2) Pertemuan atau diskusi antara supervisor dan calon guru adalah permusyawaratan yang

demokratis, baik pada perencanaan latihan maupun pada pengkajian balikan dan tindak

lanjut. Supervisi tidak didominasi oleh supervisor serta memiliki sifat keterbukaan.

Pada akhirnya keputusan ditetapkan atas persetujuan bersama.

(3) Sasaran supervisi terpusat pada kebutuhan dan aspirasi calon guru. Dengan prinsip ini,

mahasiswa calon guru didorong untuk menganalisis kebutuhan pelatihan keterampilan

keguruannya.

(4) Pengkajian balikan dilakukan berdasarkan data observasi yang cermat berdasarkan atas

kontrak, serta dilaksanakan dengan segera. Dari hasil analisis balikan itulah ditetapkan

rencana selanjutnya.

(5) Mengutamakan prakarsa dan tanggung jawab terhadap perencanaan, pengkajian

balikan, bahkan pengambilan keputusan dan tindak lanjut. Dengan mengalihkan sedini

mungkin prakarsa dan tanggung jawab itu ke tangan mahasiswa calon guru diharapkan

pada gilirannya kelak di lapangan akan tetap mengambil prakarsa mengembangkan

dirinya.

5.2.2 Prosedur Supervisi Klinis dalam PPL

Mekanisme pelaksanaan pelatihan dan pembimbingan dalam tahap-tahap

pelaksanaan PPL menggunakan sistem Berlapis Berulang (sandwich system), yaitu cara

pelatihan yang memungkinkan mahasiswa calon guru secara siklikal dapat maju secara

berkelanjutan. Mekanisme ini ditempuh agar kelemahan dan kekurangan-kekurangan segera

diketahui dan diadakan perbaikan sehingga pada tahap akhir latihan semua mahasiswa

berhasil melaksakan PPL dan seluruhnya menguasai semua keterampilan keguruan yang

dilatihkan. Misalnya mahasiswa yang sudah sampai pada tahap pelatihan terbimbing

keterampilan bertanya jelek, maka ia harus mendapat pelatihan perbaikan keterampilan

PERENCANAAN

REFLEKSI PELAKSANAAN DAN OBSERVASI PBM

Page 32: B UUKKU A P PEEDDOOMMANN PEELLAAKKSSAANN AAANN …

24

bertanya itu dengan prosedur micro teaching (pelatihan terbatas). Begitu juga dalam latihan

mandiri, mahasiswa masih belum menguasai metode mengajar bidang studi, ia harus

mendapat pelatihan perbaikan secara terbimbing untuk menguasai metode pengajaran itu.

Bimbingan dengan menggunakan prosedur supervisi klinis itu juga dapat dilanjutkan pada

latihan keterampilan mandiri, baik untuk keterampilan dasar, maupun untuk menguasai

metode mengajar. Penggunaan supervisi klinis dalam rangkaian pelaksanaan kegiatan PPL

itu, dapat digambarkan sebagai berikut.

di kampus

di sekolah

di sekolah

Gambar 04: Supervisi Klinis dalam Kegiatan PPL

Dalam pelaksanaan bimbingan, Dosen Pembimbing maupun Guru Pamong dapat

berperan sebagai: (a) manager dalam pembelajaran (b) pengajar, (c). fasilitator, (d).

evaluator, dan (e) konselor. Kelima peran yang dilakukan oleh Dosen Pembimbing / Guru

Pamong, harus bisa dicermati dan dipisahkan dengan baik sehingga mereka tidak

meragukannya di dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.

5.3 Ketentuan Khusus dalam Pelaksanaan dan Bimbingan PPL

(1) Rasio bimbingan seorang Guru Pamong/Dosen Pembimbing pada Program S1

yang menyiapkan mahasiswa menjadi calon guru bidang studi, seorang GP/DP

maksimal membimbing 4 (empat) orang mahasiswa praktikan. Sedang untuk

PGSD dan PGPAUD yang menyiapkan mahasiswa menjadi calon guru kelas dan

seorang DP dituntut mampu membimbing semua bidang studi/mata pelajaran yang

akan dilatihkan oleh mahasiswa, maka seorang DP dapat membimbing maksimal 6

orang mahasiswa praktikan. Sedang bimbingan oleh Guru Pamong pada sebuah

SD yang dilakukan secara kolektif dapat membina maksimal 8 orang mahasiswa

PPL.

(2) Frekuensi latihan Persiapan Mengajar dan praktek mengajar di depan

kelas/lab/lapangan sebagai persyaratan minimal untuk dapat maju ujian PPL diatur

sebagai berikut.

a. Untuk Progam S1 Kependidikan(calon guru bidang studi) sudah pernah

menyusun Persiapan Mengajar yang berbeda di bawah bimbingan Guru

Pamong/Dosen Pembimbing minimal 8 buah. Untuk mahasiswa Program S1

PGSD (calon guru kelas) minimal 20 buah, di luar persiapan untuk ujian.

b. Frekuensi latihan mengajar mahasiswa Program S1 Kependidikan minimal 20

kali. Sedangkan untuk Program S1 PGSD diatur sebagai berikut.

SUPERVISI

KLINIS

(1) Pelatihan Keterampilan Dasar Mengajar (Pembelajaran Mikro)

(2) Pelatihan Keterampilan Mengajar Terbimbing

(3) Pelatihan Keterampilan Mengajar Mandiri

Page 33: B UUKKU A P PEEDDOOMMANN PEELLAAKKSSAANN AAANN …

25

- Sudah pernah mengajar kelas I, II, III, IV, V, dan VI minimal 1 kali

- Sudah pernah mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia, Mate-

matika, IPA, IPS, Seni Budaya dan keterampilan (SBK), dan PKn

minimal 1 kali.

- Frekuensi latihan secara keseluruhan minimal 20 kali dengan

ketentuan 12 kali terbimbing dan 8 kali mandiri.

(3) Kehadiran DP ke sekolah latihan untuk mengawasi seorang mahasiswa PPL

melaksanakan latihan mengajar secara utuh yang ditindak lanjuti dengan

pembinaan, di luar ujian PPL diatur sebagai berikut.

a. Untuk Program S1 Kependidikan minimal 3 kali.

b. Untuk program S1 PGSD, minimal 3 kali dengan catatan pola bimbingan

setelah mahasiswa selesai latihan mengajar dapat dilakukan berkelompok

(maksimal 3 orang mahasiswa/hari).

(4) Apabila diperlukan, yang ditugaskan menjadi dosen pembimbing untuk program

S1 PGSD adalah dosen dari jurusan/prodi kependidikan lain di lingkunan

Undiksha dengan catatan yang bersangkutan mempunyai pengalaman mengajar,

penelitian, wawasan dan atau pendidikan lanjut (S2/S3) dalam lingkup

PGSD/relevan.

(5) Setiap pembina dan pengasuh, demikian juga mahasiswa PPL diharapkan

mematuhi ketentuan yan ditetapkan di atas. Hal-hal yang belum diatur, akan

ditetapkan oleh LPPPM kemudian sesuai kebutuhan.

Page 34: B UUKKU A P PEEDDOOMMANN PEELLAAKKSSAANN AAANN …

26

BAB VI

PENILAIAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN

6.1 Pengertian Penilaian PPL

Penilaian dalam PPL berfungsi ganda yaitu pertama, menilai tingkat penguasaan

mahasiswa pada setiap tahap pelatihan dan ujian akhir, kedua, menilai keefektifan proses

pelaksanaan program pelatihan.

6.2 Tujuan

Berdasarkan pengertian di atas maka secara umum tujuan penilaian PPL adalah

untuk mendapatkan informasi tentang hal-hal berikut.

(1) Tingkat penguasaan mahasiswa pada setiap tahap pelatihan PPL maupun pada ujian

akhir praktik mengajar

(2) Tingkat keefektifan proses pelaksanaan PPL itu sendiri.

6.3 Prinsip-Prinsip Penilaian

Prinsip-prinsip dasar penilaian PPL itu adalah sebagai berikut.

(1) Keterbukaan

Prinsip utama dan pertama dalam penilaian PPL adalah keterbukaan. Ini berarti

pihak penilai maupun yang dinilai sedini mungkin terus mengetahui aspek-aspek

yang dinilai, kriteria penilaian, prosedur yang akan ditempuh, instrumen, waktu dan

hal-hal yang relevan dengan penilaian.

(2) Keutuhan

Penilaian PPL harus mampu mengungkap kemampuan dan keterampilan profesional

keguruan mahasiswa secara utuh agar informasi yang diperoleh tentang kinerja

mahasiswa calon guru merupakan informasi yang bersifat komprehensif tentang

keprofesiannya. Dengan perkataan lain, penilaian tidak hanya mencakup

keterampilan mengajar di depan kelas tetapi juga dimensi di luar kelas termasuk

wawasan dan sikapnya. Dengan demikian, hasil penilaian berfungsi sebagai

diagnosa untuk memperbaiki penampilan mahasiswa, sehingga mereka tidak merasa

seperti diadili, melainkan sebagai seorang guru yang dibimbing untuk menguasai

kemampuan profesional keguruan.

(3) Keluwesan dan Kesesuaian dengan Situasi

Penilaian program dan pelaksanaan PPL mahasiswa harus dapat disesuaikan dengan

situasi dan kondisi pelatihan. Penyesuaian ini terutama berkenaan dengan prosedur

penilaian dan alat penilaian yang digunakan.

Page 35: B UUKKU A P PEEDDOOMMANN PEELLAAKKSSAANN AAANN …

27

(4) Kesinambungan

Prinsip kesinambungan berarti bahwa penilaian kinerja mahasiswa harus dilakukan/

dijadwalkan secara berkesinambungan. Dengan demikian proses penguasaan

mahasiswa terhadap aspek-aspek pelatihan dalam PPL dapat dinilai secara teratur,

sehingga jika terjadi kekeliruan atau kelemahan, segera dapat diketahui dan

kemudian diperbaiki.

(5) Pengembangan Kemampuan Refleksi

Prinsip pengembangan kemampuan refleksi berarti penilaian kinerja mahasiswa

harus dilakukan pada setiap kegiatan pelatihan atau tahapan pelatihan, agar

dapat diketahui tingkat pencapaian tujuannya, untuk menjadi bahan refleksi bagi

mahasiswa sehingga pada akhir masa pelatihan PPL kemampuan refleksinya makin

tinggi.

6.4 Aspek-aspek Penilaian

Sesuai dengan prinsip keutuhan, aspek-aspek yang dinilai dalam kegiatan PPL

meliputi seluruh kemampuan yang harus ditampilkan oleh mahasiswa selama dan pada

akhir pelatihan, serta pada saat ujian praktik mengajar dilaksanakan. Aspek-aspek tersebut

dirinci di bawah ini

(a) Keterampilan dasar mengajar

(b) Keterampilan dan kecermatan mengobservasi latar (setting sekolah) dan pelaksanaan

pengajaran (lampiran 5a)

(c) Keterampilan merencanakan pelajaran dan membuat persiapan mengajar (lampiran 5b).

(d) Keterampilan memberikan bimbingan belajar (lampiran 6).

(e) Keterampilan melaksanakan pembelajaran melalui supervisi klinis (lampiran 7).

(f) Keterampilan mengerjakan tugas administrasi guru (lampiran 8).

(g) Keterampilan melaksanakan tugas kokurikuler dan ekstra kurikuler(lampiran 9)

(h) Sikap terhadap siswa, Guru Pamong, Dosen Pembimbing, Kepala Sekolah, dan staf

administrasi sekolah (Instrumen Monitoring, Lampiran 10; 11; 12;13).

(i) Penilaian siswa terhadap kemampuan mahasiswa melaksanakan pembelajaran

(Lampiran 14)

(j) Laporan PPL mahasiswa.

(k) Kualitas pergaulan di sekolah.

(l) Keterampilan merencanakan dan melakasanakan penilaian

Di samping itu, mahasiswa selalu diharapkan melakukan evaluasi diri sebagai

suatu bentuk evaluasi diagnostik dengan menggunakan Instrumen lampiran 14 dan 15.

6.5 Mahasiswa dinyatakan lulus PPL-Real apabila NA PPL Real hasilnya minimal B. Bagi

mahasiswa yang belum mendapatkan nilai minimal B dapat diberikan kesempatan

melaksanakan pelatihan tambahan dan ujian ulang dalam waktu dua minggu. Apabila dalam

ujian berikkutnya yang bersangkutan masih belum memenuhi standar minimal ketuntasan,

mahasiswa tersebut dinyatakan gagal.

Page 36: B UUKKU A P PEEDDOOMMANN PEELLAAKKSSAANN AAANN …

28

BAB VII

SANKSI

Semua pihak yang terkait dalam kegiatan PPL ini diharapkan mengikuti prosedur

dan segala ketentuan yang berlaku. Apabila ada pihak-pihak yang tidak memenuhi

ketentuan itu dapat diberikan peringatan dan atau sanksi sebagaimana tercantum dalam

buku pedoman studi Undiksha halaman 49 huruf j, k, l, sebagai berikut.

a. Mahasiswa yang terbukti melakukan kegiatan yang tercela dalam kegiatan akademik,

misalnya menjadi joki, plagiat, memalsukan KRS atau KHS, dan lain-lain, dan atau

tidak mematuhi ketentuan-ketentuan yang diatur oleh lembaga, dapat dikenai sanksi

akademik dan peringatan keras hingga diwajibkan mengambil cuti kuliah dalam jangka

waktu tertentu oleh Dekan, atau diusulkan kepada Rektor oleh Dekan/ Ketua Program

Studi untuk diskor atau dikeluarkan.

b. Mahasiswa yang melakukan tindakan tercela dan mencemarkan nama baik almamater

diberi peringatan keras oleh Ketua Program Studi/Jurusan atau Dekan, atau diusulkan

kepada Rektor untuk diskors atau dikeluarkan.

c. Mahasiswa yang terbukti sah melakukan tindakan kriminal diusulkan oleh Dekan/Ketua

Program Studi kepada Rektor untuk dikeluarkan, atau Rektor bisa mengambil

keputusan langsung untuk mengeluarkan yang bersangkutan.

Page 37: B UUKKU A P PEEDDOOMMANN PEELLAAKKSSAANN AAANN …

29

BAB VIII

PENUTUP

Kegiatan PPL yang melibatkan banyak komponen dalam satu sistem menuntut

adanya koordinasi, komitmen yang tinggi dari semua pihak terkait. Khusus kepada

mahasiswa, keberhasilan Saudara ada di tangan Saudara. Keberadaan Dosen Pembimbing

dan Guru Pamong, lebih banyak berperan sebagai pendamping atau fasilitator.

Hal-hal yang belum diatur dalam buku pedoman ini akan ditetapkan kemudian.

Sedang sebagai panduan praktis di lapangan, LPPPM juga menyiapkan buku Penuntun

Praktis PPL Awal dan buku Penuntun Praktis PPL-Real yang berisi tentang pedoman

praktis mahasiswa di lapangan yang disusun berdasarkan pengalaman menyiapkan dan

membimbing mahasiswa sebelumnya.

Page 38: B UUKKU A P PEEDDOOMMANN PEELLAAKKSSAANN AAANN …

30

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1997. Buku Pegangan Program Pengalaman Lapangan (PPL), Jakarta, PGSM

Dirjen Dikti.

Anonim 1996, Buku Pedoman Studi STKIP Singaraja Tahun 1996, Singaraja, STKIP.

Anonim1997, Buku Pedoman Program Pengalaman Lapangan STKIP Singaraja,

Singaraja, STKIP.

Dirjen Dikti Depdikbud, 1990, Kurikulum Pendidikan MIPA-LPTK Program S1, Jakarta,

Depdikbud.

Rindjin K. dkk, 1998, Evaluasi Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan, Makalah

pada Semlok Juklak PPL, Singaraja 23-24 Februari 1998.

Sarna K. dkk, 1997, Evaluasi PPL Berlandaskan Kemitraan STKIP Singaraja dan SMU di

Bali, Laporan Penelitian STKIP Singaraja.

Sarna Kt, 1998, Rancangan Program Pengalaman Lapangan dengan sistem Bertahap

terpadu Berlandaskan Kemitraan, Makalah Semlok Juklak PPL, STKIP Singaraja

23-24 Februari 1998.

Sarna K. dkk. 2002. Evaluasi PPL-Awal Mahasiswa Undiksha tahun 2001. LPPPM

Undiksha.

Sarna K. dkk. 2003. Bimbingan PPL Dengan dan Tanpa Dosen Pembimbing. LPPPM

Undiksha.

Sarna K. dkk. 2004. Evaluasi diri Tentang Persiapan dan Pelaksanaan PPL-2003. LPPPM

Undiksha.

Sarna K. dkk. 2004. Pengelolaan Pengajaran Micro Undiksha. LPPPM Undiksha.

Sarna K. dkk. 2004. APKG Berorientasi KBK Undiksha. LPPPM Undiksha.

Sulo. S.L.L. dkk, 1995, Supervisi Klinis, Jakarta , Dirjen Dikti.

Subagia, dkk, 1998, Kriteria Dosen Pembimbing dan Guru Pamong Mahasiswa dalam

Melaksanakan PPL di Sekolah Menengah, Makalah Semlok Juklak PPL, STKIP

Singaraja 23-24 Februari 1998.

Suwirna. W. dkk, 1998 Prosedur Pemilihan Guru Pamong dan Dosen Pembimbing,

Makalah Semlok Juklak PPL, STKIP Singaraja tanggal 23-24 Februari 1998.

Tantra D.K. 1996. Studi Evaluasi Tentang Penyelenggaraan PPL dan PBM di STKIP

Singaraja, Lapaoran Penelitian STKIP Singaraja.

Page 39: B UUKKU A P PEEDDOOMMANN PEELLAAKKSSAANN AAANN …

31

Lampiran 1

INSTRUMEN ORIENTASI PROGRAM PENGENALAN LAPANGAN LEBIH AWAL (PPL-AWAL)

PETUNJUK UMUM 1. Instrumen ini merupakan tuntunan bagi mahasiswa untuk mendapat pengalaman awal

dari mata kuliah yang akan diikuti (diprogramkan) dan atau berupa pendalaman pemahaman yang bersifat praktis (aplikatif) dari materi yang sudah didapat sebelumnnya, sehingga pemahaman holistik berbagai komponen/aspek yang terkait dalam kegiatan PBM menjadi mantap.

2. Dalam melaksanakan kegiatan dan pendalaman berbagai pengalaman yang akan

menunjang profesinya sebagai calon guru yang handal dapat dilakukan melalui observasi, wawancara, diskusi dan atau ikut berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan terkait (kecuali mengajar) dengan mengacu pada tuntunan yang telah disiapkan dalam instrumen.

Selama mengikuti kegiatan orientasi mahasiswa diwajibkan hadir disekolah mitra kerja

setiap hari kerja yang diatur oleh sekolah bersangkuatan. 4. Seluruh hasil perburuan pengalaman dan pendalaman tersebut dilaporkan sebagai

laporan akhir kegiatan orientasi. Laporan dibuat singkat dan sistimatis sesuai dengan format yang telah disiapkan. Materi laporan dikonsultasikan dan disahkan oleh Guru Pamong dan Kepala Sekolah tempat kegiatan orientasi dilakukan.

5. Laporan akhir kegiatan orientasi yang telah disahkan Guru Pamong dan Kepala Sekolah

selanjutnya diserahkan ke LPPPM untuk mendapat penilaian, paling lambat dua minggu setelah kegiatan orientasi berakhir.

6. Bagi mahasiswa yang telah dinilai lulus dalam kegiatan orientasi ini, akan mendapat

tanda bukti lulus dari Ka- LPPPM . 7. Keberhasilan / kelulusan mahasiswa dalam mengikuti kegiatan orientasi akan dinilai

dari aspek kesungguhan mahasiswa melaksanakan kegiatan orientasi, partisipasi dalam kegiatan sekolah, kesesuaian dan keluasan materi yang berhasil diburu yang dituangkan dalam laporan, dengan format evaluasi seperti terlampir.

Page 40: B UUKKU A P PEEDDOOMMANN PEELLAAKKSSAANN AAANN …

32

Lampiran 1a

INSTRUMEN I

PENGENALAN LINGKUNGAN FISIK DAN NON FISIK SERTA POLA TINGKAH LAKU SISWA DI KELAS DAN LUAR KELAS

Selama kegiatan orientasi ini, mahasiswa diharapkan dapat mengenali keadaan fisik dan

non fisik sekolah, serta pola sikap tingkah laku siswa di kelas selama mengikuti PBM

maupun di luar kelas melalui observasi, wawancara, diskusi dan atau terlibat langsung

dalam kegiatan yang dilakukan sebagai bekal awal mahasiswa selaku calon guru, dengan

jalan menjawab sejumlah suruhan dan pertanyaan dalam instrumen ini.

I. UNSUR FISIK DAN NON FISIK SEKOLAH

1. Nama Sekolah : ……………………………………

2. Alamat : ……………………………………

3. Status Sekolah : Negeri/swasta

4. Luas Tanah : ……………………………………

5. Jumlah Ruang Kelas : ……………………………………

6. Ukuran Rerata Ruang Kelas : ……………………………………

7. Bangunan lain yang ada : ……………………………………

a. …………………………………………………………………… luasnya …………… m2

b. …………………………………………………………………… luasnya …………… m2

c. …………………………………………………………………… luasnya …………… m2

d. …………………………………………………………………… luasnya …………… m2

8. Lapangan Olah Raga (jenis dan ukuran)

……………………………………………………………………………………………

9. Lingkungan Sekolah

a. Jenis bangunan sekitar sekolah

………………………………………………………………………………………

b. Kondisi lingkungan sekolah

………………………………………………………………………………………

10. Gambarlah denah lingkungan fisik sekolah disertai keterangan seperlunya!

11. Amatilah dan buat catatan seperlunya tentang ruang kelas tempat belajar siswa

dengan segala fasilitas sepenuhnya!

a. Perhatikanlah kelengkapan/fasilitas ruang kelas yang ada!

b. Tanyakanlah apa manfaat kelengkapan tersebut!

Page 41: B UUKKU A P PEEDDOOMMANN PEELLAAKKSSAANN AAANN …

33

12. Apabila sekolah tersebut memiliki perpustakaan, amati dan tanyakanlah hal-hal

berikut ini!

a. Apakah perpustakaan tersebut dikelola oleh petugas khusus ?

b. Berapa jumlah buku yang ada di perpustakaan dilihat dari jumlah judul, jumlah

eksemplar, pengelompokan buku, serta jumlah dan jenis harian/majalah jurnal

yang ada?

c. Bagaimana perpustakaan dimanfaatkan dalam menunjang pembelajaran (bagi

anak/guru) dilihat dari:

- rerata kehadiran siswa dan guru per minggu ke perpustakaan.

- jumlah buku yang dipinjamkan per minggu

- pemanfaatan perpustakaan sebagai tempat pembelajaran oleh guru

- lain-lain yang relevan.

d. Bagaimana upaya sekolah menambah buku-buku perpustakaan?

e. Bagaimana penilaian saudara tentang keberadaan fasilitas penunjang serta

pemanfaatan perpustakaan dalam menunjang pembelajaran bagi siswa/guru?

13. Apabila sekolah memiliki laboratorium/ruang praktek lain, amati dan tanyakanlah

hal-hal berikut ini!

a. Apakah laboratorium tersebut dikelola oleh petugas khusus? Kalau ya, apa uraian

tugas pokoknya?

b. Bagaimana fasilitas penunjang ruang Lab/praktek tersebut dilihat dari jenis dan

jumlah alat/bahan, kesepadanan dengan kebutuhan siswa, cara pengaturan dan

pengelolaannya?

c. Amatilah situasi nyata pada saat ruang lab/praktek dimanfaatkan dalam kegiatan

pembelajaran! Bagaimana fasilitas Lab ditata oleh guru/lalboran?

d. Bagaimana upaya sekolah/guru dalam menambah dan atau menanggulangi

fasilitas yang kurang?

14. Apabila ada Ruang BK, amati dan tanyakanlah hal-hal berikut ini.

a. Berapa jumlah tenaga BK di sekolah tersebut?

b. Bagaimana pemanfaatan Ruang BK beserta fasilitas penunjang dalam

menangani anak bermasalah?

c. Bagaimana upaya sekolah/petugas BK dalam mengadakan/mengatasi fasilitas

yang kurang?

d. Perangkat penunjang apa saja yang tersedia di ruang BK?

15. Apabila ada bangunan/ruang fasilitas lain seperti ruang serba guna, tata usaha,

ruang OSIS, ruang UKS dll, amati dan tanyakan hal-hal berikut!

a. Catatlah fasilitas penunjang pada masing-masing ruangan!

b. Bagaimana fasilitas tersebut dikelola dalam menunjang kegiatan pembelajaran,

menunjang kegiatan kesiswaan dll.?

Page 42: B UUKKU A P PEEDDOOMMANN PEELLAAKKSSAANN AAANN …

34

16. Keadaan guru dan petugas administrasi sekolah.

a. Tanyakan jumlah guru (tetap/honorer) dan petugas administrasi sekolah

tersebut!

b. Bagaimana rasio jumlah siswa – guru , siswa – pegawai administrasi di sekolah

tesebut?

c. Bagaimana pembagian tugas guru dan pegawai diatur oleh Kepala Sekolah?

d. Bagaimana beban mengajar guru dilihat dari jumlah jam dan jumlah mata

pelajaran yang diasuh, serta tugas lain diluar tugas mengajar?

e. Buatlah bagan struktur organisasi sekolah yang menggambarkan aliran kerja

antar pejabat/petugas, disertai keterangan yang ditanganinya!

17. Keadaan siswa

a. Berapa jumlah siswa keseluruhan?

b. Bagaimana sistem penerimaan siswa baru?

c. Bagaimana kualitas akademis siswa yang diterima?

d. Bagaimana perimbangan jumlah kelompok siswa dilihat dari jenis kelamin dan

penjurusannya?

e. Secara umum bagaimanakah latar belakang sosial ekonomi siswa?

18. Kegiatan Ekstrakurikuler.

a. Apa saja kegiatan ekstra kulikuler yang secara nyata diprogramkan dan

dilaksanakan sekolah?

b. Bagaimana kebijakan sekolah dalam mengelola kegiatan ekstra ini dilihat dari

penyaringan siswa yang ikut dalam kegiatan tersebut, pembinaan dan

pembiayaannya?

c. Di antara jumlah kegiatan ekstra yang diprogramkan sekolah, bagaimana

sebaran jumlah siswa pada masing-masing bidang?

d. Apa kendala-kendala yang dihadapi sekolah (pembina) dalam menangani

kegiatan ini? Bagaimana upaya penanggulangannya?

e. Tanyakan prestasi yang pernah diraih oleh sekolah baik di tingkat lokal, nasional

maupun internasional!

19. Parahyangan/tempat ibadah

a. Adakah Parahyangan/tempat ibadah di temopat tersebut?

b. Bagaimana pemanfaatan parahyangan dalam prosen pendidikan siswa secara

utuh?

20. Apabila ada, bagaimana UKS dan Kantin/koperasi sekolah dikelola?

21. Bagaimana pertamanan kerindangan dan kebersihan sekolah dikelola?

22. Cermatilah unsur-unsur fisik dan non-fisik sekolah yang belum diungkapkan dalam

intrumen ini, namun mempunyai makna yang cukup besar dalam menambah wawasan

sebagai calon guru yang profesional!

23. Dari hasil temuan data di atas sejauh mana kesesuaian data tersebut dengan

tuntutan standar pelayanan minimal (SPM) sekolah?

Page 43: B UUKKU A P PEEDDOOMMANN PEELLAAKKSSAANN AAANN …

35

II. PENGENALAN SIKAP DAN POLA TINGKAH LAKU SISWA

2.1 Umum

1. Apakah ada tata tertib untuk guru, pegawai dan siswa yang dapat dijadikan panutan

serta pedoman siswa dalam bersikap/berprilaku dalam mengikuti berbagai aktivitas

sekolah?

2. Amati dan tulislah secara singkat kesan Saudara tentang hubungan sosial siwa –

siswa, siswa - guru, guru – guru, siswa-guru-pegawai, Kepala Sekolah – bawahannya

dalam kehidupan sekolah sehari-hari!

3. Bagaimana kepala sekolah membina dan memelihara kultur kehidupan sekolah yang

kondusif?

2.2 Kegiatan di dalam Kelas

Sebelum Saudara mengadakan pengamatan di kelas, tanyalah dulu kepada guru

model tentang materi bahan ajar, strategi pembelajaran dan fasilitas/alat bantu yang

dipergunakan. Selanjutnya amatilah sikap dan tingkah laku siswa sesuai dengan tuntutan

instrumen berikut!

2.2.1. Membuka dan Menutup Pelajaran

Amatilah dan catat perilaku anak pada saat:

b. akan memasuki ruang belajar/kelas setelah bel tanda masuk berbunyi,

c. guru memasuki ruang kelas,

d. guru akan memulai pelajaran,

e. guru memulai pelajaran, dan

f. guru mengakhiri pelajaran.

2.2.2. Interaksi Belajar Mengajar

1. Jelaskan perilaku anak pada saat mengikuti pembelajaran, dilihat dari : a. aktivitas anak dalam merespon masalah yang dilontarkan guru; b. keberanian anak bertanya/mengeluarkan pendapat dan mengerjakan tugas di

papan, di depan kelas;

c. interaksi anak-anak, anak-guru selama pembelajaran berlangsung; dan

d. respon anak dalam mengerjakan tugas/pekerjaan rumah.

2. Apakah ada anak berprilaku khusus yang dapat mengganggu kegiatan

pembelajarandan jelaskan bagaimana guru menanganinya?

3. a. Dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar, apakah setiap siswa mempunyai fasilitas

belajar (buku ajar, buku catatan dan fasilitas penunjang lain yang relevan)?

b. Apabila ada siswa yang tidak membawa kelengkapan yang memadai, tindakan apa

yang dilakukan guru?

4. Apakah ada hubungan terhadap prilaku anak antara aktivitas/interaksi anak dengan

guru penyaji, mata pelajaran yang disajikan dan waktu penyajian?

Page 44: B UUKKU A P PEEDDOOMMANN PEELLAAKKSSAANN AAANN …

36

2.2.3. Pengelolaan Kelas

1. Bagaimanakah posisi pengaturan tempat duduk siswa dalam proses belajar-mengajar?

2. Jelaskan perbedaan perilaku siswa yang dikelola secara klasikal, kelompok atau

individual!

3. Bagaimanakah perilaku anak kalau guru terlambat atau berhalangan hadir?

4. Bagaimana guru menangani anak yang terlambat?

5. Amatilah dan catat perilaku anak pada saat mengerjakan tugas tanpa pengawasan guru

yang bersangkutan dan atau diawasi guru piket!

2.3 Kegiatan di Luar Kelas

1. Amatilah prilaku siswa di luar kelas pada saat usai pelajaran dan saat tidak ada

kegiatan belajar-mengajar, dilihat dari:

a. kegiatan yang dilakukan;

b. pola prilaku ektrim yang mungkin dimunculkan anak tertentu;

c. hubungan anak-anak, anak guru; dan

d. pemanfaatan waktu istirahat sekolah secara efisien dan efektif.

2. Bagaimana aktivitas petugas BK dalam menangani hal-hal berikut

a. Penanganan prilaku anak bermasalah di dalam dan di luar kelas

b. Usaha memotivasi anak dalam belajar dan pengembangan karir.

c. Menjaga hubungan sekolah dengan orang tua siswa.

III. PERMASALAHAN

Dari hasil kegiatan berburu pengalaman di lapangan tulislah pertanyaan,

masalah atau temuan Saudara dalam laporan yang perlu ditindaklanjuti dalam

perkuliahan yang relevan di kampus!

Page 45: B UUKKU A P PEEDDOOMMANN PEELLAAKKSSAANN AAANN …

37

Lamp.1b

INSTRUMEN II

PENGENALAN PEMBELAJARAN

Selama kegiatan orientasi ini, mahasiswa diharapkan dapat mengenali dan

memahami pembelajaran di kelas. Untuk mendapatkan informasi yang diinginkan dan

menambah wawasan tentang pembelajaran, maka mahasiswa diharapkan menggali

informasi secara intensif melalui observasi, wawancara, diskusi dan atau terlibat langsung

dalam kegiatan yang dilakukan (kecuali mengajar) sebagai bekal awal mahasiswa

sebagai calon guru, dengan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam instrumen ini.

Amatilah minimal 3 guru model yang ditunjuk oleh Kasek/Guru Pamong

I. INFORMASI UMUM

Tulislah identitas guru sebagai nara sumber selama Saudara mengikuti orientasi

a. Nama : ………………………………………

b. Mata Pelajaran : ………………………………………

c. Materi yang diajarkan : ………………………………………

d. Kelas : ………………………………………

e. Waktu : ………………………………………

II. PERENCANAAN PEMBELAJARAN

1. Dalam kaitannya dengan menyusun perencanaan pengajaran, tanyakanlah pada nara

sumber bagaimana cara:

a. menganalisis materi pelajaran/mengembangkan materi.

c. menyusun program tahunan, semesteran, dan harian.

d. menyusun silabus.

2. Diskusikanlah mengapa nara sumber menyususn silabus seperti tersebut di atas.

3. Cobalah ikut berlatih/terlibat menyusun silabus dan lampirkan hasil latihan saudara

dalam laporan akhir.

III. PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

3.1 Membuka Pelajaran

1. Amatilah aktivitas guru dan komentari cara membuka pelajaran dilihat dari:

a. strategi yang digunakan;

b. waktu yang disediakan;

c. alat bantu pelajaran yang dipakai; dan

d. cara guru menyatakan peralihan dari pembukaan ke pelajaran inti.

2. Bagaimana pendapat Saudara terhadap relevansi membuka pelajaran yang dilakukan

guru dengan pelajaran inti yang disampaikan guru.

Page 46: B UUKKU A P PEEDDOOMMANN PEELLAAKKSSAANN AAANN …

38

3.2 Kegiatan Inti

1. Amatilah dan komentari cara guru dalam melaksanakan program pengajaran dilihat

dari:

a. kesesuaian perencanaan dengan pelaksanaan pengajaran;

b. penyampaian materi bahan ajar;

c. pengelolaan kelas dalam pembelajaran;

d. usaha dan cara mengaktifkan siswa dalam pembelajaran;

e. cara /strategi menangani anak yang mengalami kesulitan belajar;

f. cara memberikan balikan dan menanggapi pertanyaan anak;

g. kiat-kiat khusus guru dalam membuat suasana belajar yang kondusif;

h. pengembangan bahan ajar dan pemanfaatan alat bantu mengajar;

i. pemanfaatan waktu; dan

j. kegiatan lain yang layak dikaji dan ditiru.

2. Jelaskan secara singkat apakah ada hal-hal yang amat berkesan pada saat

pembelajaran berlangsung!

3.3 Menutup Pelajaran

1. Amatilah cara guru dalam menutup pelajaran dilihat dari:

a. strategi yang digunakan;

b. alat evaluasi/penilaian yang dilakukan;

c. efisiensi waktu; dan

d. keberhasilan siswa dalam memahami materi yang disajikan.

2. Apakah guru melakukan revisi/memodifikasi silabus yang telah dibuat setelah

pelaksanaan pembelajaran? Kalau ya, langkah-langkah apa yang dilakukan guru?

3. Tuliskan kesan umum Saudara terhadap kegiatan belajar-mengajar yang Saudara

amati.

III. MASALAH YANG PERLU DIANGKAT DALAM PERKULIAHAN

Berdasarkan hasil observasi wawancara diskusi atau terlibat langsung dalam pengenalan kegiatan pembelajaran (kecuali mengajar) tulislah dalam laporan Saudara permasalahan, pertanyaan, atau temuan yang perlu diangkat atau ditindak lanjuti dalam mata kuliah yang relevan di kampus.

Page 47: B UUKKU A P PEEDDOOMMANN PEELLAAKKSSAANN AAANN …

39

Lampiran 2 FORMAT EVALUASI KEGIATAN PPL-AWAL

1 Kehadiran di sekolah

2 Kesungguhan melaksanakan tugas

3 Penampilan sehari-hari

4 Kualitas pergaulan dengan guru/ karyawan/siswa

5 Pemanfaatan Kepala Sekolah/ Guru Pamong / Karyawan

sebagai nara sumber

6 Partisipasi dalam tugas/kegiatan sekolah

7 Kesesuaian materi yang didapat dengan tujuan orientasi

dan kondisi di lapangan

8 Kreativitas dan keantusiasan dalam berburu pengalaman

yang relevan

Nilai Rerata A

B Penilaian Laporan oleh LPPPM (Dosen Jurusan)

2 Kesesuaian paparan materi dengan masalah/ temuan

yag dianggkat dalam kegiatan orientasi

3 Keaslian dan kelengkapan/kedalaman paparan

Nilai Rerata B

Nilai Aakhir (NA)

1 Kualitas laporan akhir dilihat dari sistematika, bahasa,

dan kerapian laporan.

(1 x A) + (2 x B)

Nilai akhir (NA) = --------------------------- 3 Nilai lulus minimal : 2,00, dengan catatan tidak ada nilai kurang dari 2 untuk masing-masing aspek yang dinilai.

………………,……….…………… Mengetahui, Penilai, Kepala Sekolah Guru Pamong/Pembimbing ___________________ ______________________ NIP. NIP.

Page 48: B UUKKU A P PEEDDOOMMANN PEELLAAKKSSAANN AAANN …

40

Lampiran :03a Contoh Kulit Laporan PPL-Awal

LAPORAN AKHIR PPL-AWAL DI ……………………

Oleh : ………………………………… NIM : ………………………………… Jurusan : ………………………………… Kelas : ……….……………………….. Fak : …………………………………

LEMBAGA PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN DAN PENJAMINAN MUTU PUSAT PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN

UNDIKSHA SINGARAJA TAHUN ……………

Page 49: B UUKKU A P PEEDDOOMMANN PEELLAAKKSSAANN AAANN …

41

Lampiran :03b Contoh Kerangka laporan PPL Awal KATA PENGANTAR PERNYATAAN DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan masalah

1.3 Tujuan

BAB II KEGIATAN YANG DILAKUKAN SELAMA ORIENTASI

2.1 Kegiatan yang Dirancang

2.2 Cara Mengumpulkan Data

BAB III TEMUAN DAN PEMBAHASAN

3.1 Temuan selama orientasi dan Observasi 3.2 Pembahasan

BAB IV PENUTUP

4.1 Simpulan

4.2 Tindak lanjut

Catatan

1. laporan diketik dengan ukuran kertas A4, diketik 1½ spasi, font 12, huruf NTR.

2. Laporan yang dikumpul antara lain :

a. Upload online di sistem informasi PPL Undiksha.

b. Dicetak untuk sekolah latihan, dan arsip mahasiswa

3. Laporan harus disahkan oleh Guru Pamong dan Kepala Sekolah.

4. Laporan harus melampirkan:

a. Nilai Guru Pamong yang telah disahkan oleh Kepala Sekolah.

b. Surat keterangan dari Kepala Sekolah.

c. Surat Tugas penunjukan guru pembimbing.

d. Jurnal Harian

e. Contoh silabus atau RPP yang dikaji/dilatihkan

f. Rencana kegiatan PPL Awal yang disahkan oleh guru pamong dan Kepala Sekolah

Page 50: B UUKKU A P PEEDDOOMMANN PEELLAAKKSSAANN AAANN …

42

Lampiran 3c

HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN INI TELAH DIBACA DAN DISETUJUI SEBAGAI KELENGKAPAN TELAH MELAKSANAKAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN LEBIH AWAL (PPL-AWAL) Pada Hari: ………………………… Tanggal: ………………………… Mengetahui Kepala sekolah ……………………………… Guru Pamong, ________________________ ________________________ NIP. NIP.

Page 51: B UUKKU A P PEEDDOOMMANN PEELLAAKKSSAANN AAANN …

43

Lampiran 3d

Pernyataan Dengan ini saya

Nama :…………………………………………………………………………….

NIM :……………………………………………………………………………..

Jur/Fak :………………………………………………………………………………

Judul laporan :……………………………………………………………………………..

………………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………………

menyatakan bahwa laporan atau karya tulis ini dengan seluruh isi dan

pengungkapannya memang benar tulisan asli saya sendiri dengan tidak melakukan

penjiplakan dan penyampaian dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan kode

etik yang berlaku dalam masyarakat keilmuan dan HAKI (Hak atas kekayaan

Intelektual )

Atas pernyataan ini, saya siap menanggung sanksi yang di jatuhkan kepada saya

apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran atas etika keilmuan dalam

laporan saya ini, atau ada klaim terhadap keaslian karya saya ini.

Singaraja , Yang membuat pernyataan _____________________

Page 52: B UUKKU A P PEEDDOOMMANN PEELLAAKKSSAANN AAANN …

44

Lampiran 4

PENGAJARAN MIKRO INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR _______________________________________________________________________ Petunjuk Umum

1. Instrumen ini merupakan lembar pengamatan terhadap penampilan mahasiswa

dalam menerapkan keterampilan dasar mengajar yang dilakukan dalam bentuk

simulasi.

2. Instrumen ini berupa satu perangkat yang terdiri dari 10 lembar observasi untuk

mengamati:

a. keterampilan bertanya dasar;

b. keterampilan bertanya lanjut;

c. keterampilan memberi penguatan;

d. keterampilan mengadakan variasi;

e. keterampilan menjelaskan;

f. keterampilan membuka dan menutup pelajaran;

g. keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil;

h. keterampilan mengelola kelas;

i. keterampilan mengajar kelompok kecil;

j. keterampilan mengajar perorangan.

3. Instrumen ini digunakan oleh dosen pemegang mata kuliah micro teaching untuk

memberikan balikan kepada mahasiswa.

4. Instrumen ini juga bisa dimanfaatkan oleh Guru Pamong/Dosen Pembimbing saat

mahasiswa melaksanakan PPL Real dalam melaksanakan pelatihan mengajar.

5. Penggunaan instrumen dilakukan sebagai berikut.

a. Amatilah secara terfokus keterampilan dasar mengajar yang dilatihkan di samping

penampilan praktikan secara utuh!

b. Berilah tanda rumput (V) kolom pada instrumen sesuai dengan hasil pengamatan

dan penilaian Saudara!

c. Instrumen ini juga dapat dimanfaatkan oleh praktikan sebagai bahan evaluasi

diri, dan mahasiswa praktikan lain sebagai bahan balikan.

d. Tindaklanjutilah hasil evaluasi Saudara bersama praktikan lainnya dengan

berdiskusi secara terbuka dalam sausana pembelajaran kondusif yang disertai

langkah perbaikan atau pengembangan bagi mahasiswa terkait.

Page 53: B UUKKU A P PEEDDOOMMANN PEELLAAKKSSAANN AAANN …

45

Lamp. 4a

LEMBAR OBSERVASI

KETERAMPILAN BERTANYA

Nama Calon Guru :…………………………………………………………. NIM/Jur :…………………………………………………………. Hari, tanggal :………………………………………………………….

No. Komponen Keterampilan Dilakukan Skor

Ya Tidak 0 1 2 3 4

BERTANYA DASAR

1 Pengungkapkan pertanyaan secara jelas dan singkat

2 Pemberian acuan

3 Pemusatan

4 Pemindahan gilir

5 Penyebaran:

a. Pertanyaan keseluruh kelas

b. Pernyataan ke siswa tertentu

c. Penyebaran respon siswa

6 Pemberian waktu berpikir

7 Pemberian tuntunan: a. Pengungkapan pertanyaan dengan cara lain

b. Mengajukan pertanyaan lain yang lebih sederhana

c. Mengulangi penjelasan-penjelasan sebelumnya

BERTANYA LANJUT

1 Pengubahan tuntutan tingkat kognitif dalam menjawab

pertanyaan

a. Ingatan

b. Pemahaman

c. Penerapan

d. Analisis

e. Evaluasi

f. Kreasi

2 Urutan pertanyaan

3 Pertanyaan pelacak

a. Klarifikasi

b. Pemberian alasan

c. Kesepakatan pandangan

d. Ketepatan

e. Relevan

f. Contoh

g. Jawaban kompleks

4 Mendorong terjadinya interaksi

Pengamat,

Catatan

Skor 4 = sangat baik ; 3 = baik ;

2 = cukup ; 1 = kurang ; 0 = sangat kurang. ………………………………………………

Page 54: B UUKKU A P PEEDDOOMMANN PEELLAAKKSSAANN AAANN …

46

Lamp.4b

LEMBAR OBSERVASI KETERAMPILAN MENJELASKAN

Nama Calon Guru :…………………………………………………………. NIM/Jur :…………………………………………………………. Hari, tanggal :………………………………………………………….

No. Komponen Keterampilan Dilakukan Skor

Ya Tdk 0 1 2 3 4

A. KEJELASAN

1 Guru menyadari adanya keterbatasan perbendaharaan kata-kata dan ungkapan yang dimiliki siswa, maka itu guru tidak

menggunakan kalimat yang berbelit-belit

2 Guru menghindari penggunaan kata-kata yang meragukan dan yang berlebih-lebihan

B. PENGGUNAAN CONTOH DAN ILUSTRASI

3 Guru memberikan contoh yang cukup untuk menanamkan pengertian dalam penjelasannya

4 Guru menggunakan contoh yang relevan dengan sifat dari

penjelasan itu

5 Contoh yang digunakan guru sesuai dengan usia,

pengetahuan, dan latar belakang siswa

C. PENGORGANISASIAN

6 Guru menunjukkan dengan jelas pola atau struktur sajian,

khususnya hubungan antara contoh-contoh dan generalisasi

(hukum, rumus)

7 Guru memberikan ikhtisar butir-butir yang penting, baik

selama pelajaran maupun pada akhir pelajaran, dan bila perlu memberikan penjabaran tambahan.

D. PENEKANAN

9 Guru mengadakan variasi suara dalam memberikan pada hal-hal penting dalam penjelasannya

Butir-butir penting dalam penjelasan diberi tekanan dengan

cara mengulanginya, mengatakan dalam kalimat lain, atau menyebutkan satu demi satu seperti: satu…., dua…., dan

seterusnya)

10 Penekanan yang berbeda diberikan pula dengan mimik, isyarat, atau pun dengan gerakan selama pelajaran

berlangsung

11 Pemberian tekanan juga diberikan dengan menggunakan gambar-gambar, demonstrasi, atau benda sebenarnya

E. BALIKAN

12 Guru mengajukan pertanyaan untuk mengetahui pemahaman, minat, atau sikap siswa tentang relevansi atau

kegunaan penjelasan tersebut

13 Guru menggunakan balikan itu untuk menyelesaikan ketepatan atau mengubah maksud penjelasan itu

Pengamat,

Catatan

Skor 4 = sangat baik ; 3 = baik ; 2 = cukup ; 1 = kurang ; 0 = sangat kurang. …………………………………………………

Page 55: B UUKKU A P PEEDDOOMMANN PEELLAAKKSSAANN AAANN …

47

Lamp. 4c

LEMBAR OBSERVASI

KETERAMPILAN MEMBUKA DAN MENUTUP PELAJARAN

Nama Calon Guru :…………………………………………………………. NIM/Jur :…………………………………………………………. Hari, tanggal :………………………………………………………….

KOMPONEN KETERAMPILAN Dilakukan Skor

Ya Tidak 0 1 2 3 4

MEMBUKA PELAJARAN

1. Menarik Perhatian

a. Gaya mengajar guru

Memilih posisi

Memilih kegiatan

……………………………………

b. Penggunaan alat bantu mengajar

Gambar

Model

Skema

………………………………….

c. Pola interaksi yang bervariasi

Guru - Siswa

Siswa – Guru

Siwa - Siswa

2. Menimbulkan Motivasi

a. Kehangatan dan keantusiasan

b. Menimbulkan rasa ingin tahu

c. Mengmukakan ide yang bertentangan

d. Memperhatikan minat siswa

3. Memberi Acuan (Structuring)

a. Mengemukakan tujuan dan batas-batas tugas

b. Menyarankan langkah-langkah yang akan dilakukan

c. Mengingatkan masalah pokok yang akan di bahas

d. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan

4. Membuat Kaitan

a. Membuat kaitan antar aspek yang relevan

b. Membandingkan/mempertentangkan pengetahuan baru dengan pengetahuan yang diketahui

c. Menjelaskan konsep/pengertian sebelum bahan diperinci

MENUTUP PELAJARAN

1. Meninjau kembali

a. Merangkum nti pelajaran

b. Membuat ringkasan

2. Mengevaluasi

a. Mendemonstrasikan

b. Mengapilkasikan ide baru pada situasi lain

c. Mengekspresikan pendapat siswa sendiri

d. Soal-soal tertulis

e. …………………………………………………

Pengamat,

Catatan

Skor 4 = sangat baik ; 3 = baik ; 2 = cukup ; 1 = kurang ; 0 = sangat kurang. …………………………………………………

Page 56: B UUKKU A P PEEDDOOMMANN PEELLAAKKSSAANN AAANN …

48

Lamp. 4d LEMBAR OBSERVASI

KETERAMPILAN MEMBERI PENGUATAN

Nama Calon Guru :…………………………………………………………. NIM/Jur :…………………………………………………………. Hari, tanggal :………………………………………………………….

No. Hal yang Diamati Dilkukan Skor

Ya Tidak 0 1 2 3 4

1

Penguatan Verbal

a. Menggunakan Kata: Benar

Bagus

Tepat

Bagus sekali

………………

b. Menggunakan Kalimat

Pekerjaan baik sekali

Saya senang dengan pekerjaanmu

Pekerjaanmu makinlama-makin baik

………………………..

2 Penguatan Non-Verbal

a. Penguatan berupa mimik dan gerak badan

b. Penguatan dengan cara mendekati

c. Penguatan dengan sentuhan

d. Penguatan dengan kegiatan yang menyenangkan

e. Penguatan berupa simbol atau benda

f. Penguatan penuh dan tidak penuh

3 Cara Penggunaan

a. Penguatan kepada sekelompok siswa

b. Penguatan kepada pribadi tertentu

c. Pemberian penguatan dengan segera

d. Variasi dalam penggunaan

4 Prinsip Penggunaan

a. Kehangatan dan keanthusiasan

b. Kebermaknaan

c. Menghindari penggunaan respon yang negatif

Pengamat,

Catatan

Skor 4 = sangat baik ; 3 = baik ; 2 = cukup ; 1 = kurang ; 0 = sangat kurang. ………………………………….

Page 57: B UUKKU A P PEEDDOOMMANN PEELLAAKKSSAANN AAANN …

49

Lamp. 4e LEMBAR OBSERVASI

KETERAMPILAN MENGADAKAN VARIASI

Nama Calon Guru :…………………………………………………………. NIM/Jur :…………………………………………………………. Hari, tanggal :………………………………………………………….

No. Komponen Keterampilan Dilakukan Skor

Ya Tidak 0 1 2 3 4

VARIASI DALAM GAYA MENGAJAR GURU

1 Suara

Guru memberi variasi dalam nada suara, volume suara, kecepatan bicara

2 Mimik dan Gerak

Guru mengadakan perubahan mimik dan gerak (tangan dan badan) untuk memperjelas penyajiannya

3 Kesenyapan

Guru dengan sengaja memberikan waktu senyap atau

hening dalam pembicaraannya

4 Kontak Pandang

Guru melayangkan pandang dan melakukan kontak pandang

dengan siswanya

5 Perubahan Posisi

Guru bergerak dalam kelas untuk maksud yang berbeda-beda

6 Memusatkan

Guru memberikan tekanan pada butir-butir yang penting dari penyajiannya dengan menggunakan bahasa lisan

(seperti: “dengar baik-baik”, “perhatikan ini”, dll.) dan

isyarat yang cocok (seperti: mengangkat tangan atau menunjuk dengan jari)

VARIASI PENGGUNAAN MEDIA DAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN

7 Variasi Visual

Guru menggunakan alat bantu yang dapat dilihat (menulis dipapan tulis, menunnjukkan gambar atau benda, dsb.)

8 Variasi Audio

Guru menggunakan berbagai suara langsung atau rekaman dalam pengajarannya.

9 Variasi Alat Bantu yg dapat Dipegang/ Dimanipulasi Guru memberikan kesempatan kepada siswa memegang

atau memanipulasi benda-benda atau alat bantu pengajaran

VARIASI POLA INTERAKSI DAN KEGIATAN SISWA

10 Guru memperkenalkan perubahan dalam pola interaksi antara dia dengan siswa dan juga menganekaragamkan

kegiatan belajar siswa yang terlibat

Pengamat,

Catatan

Skor 4 = sangat baik ; 3 = baik ; 2 = cukup ; 1 = kurang ; 0 = sangat kurang. ………………………………….

Page 58: B UUKKU A P PEEDDOOMMANN PEELLAAKKSSAANN AAANN …

50

Lamp. 4f LEMBAR OBSERVASI

KETERAMPILAN MEMBIMBING DISKUSI KELOMPOK KECIL

Nama Calon Guru :…………………………………………………………. NIM/Jur :…………………………………………………………. Hari, tanggal :………………………………………………………….

No. Komponen Keterampilan Dilakukan Skor

Ya Tidak 0 1 2 3 4

1 Memusatkan Perhatian

a. Merumuskan tujuan

b. Merumuskan masalah

c. Mengendalikan hal-hal yang tidak relevan

d. Membuat rangkuman

2 Memperjelas Masalah atau Urun Pendapat

a. Memparaprase

b. Merangkum

c. Menggali

d. Menguraikan secara rinci

3 Menganalisis Pandangan Siswa

a. Menandai persetujuan dan ketidaksetujuan

b. Meneliti alasannya

4 Meningkatkan Urunan Siswa

a. Menimbulkan pertanyaan

b. Menggunakan contoh

c. Menggunakan hal-hal yang sedang hangat dibicarakan

d. Menunggu

e. Memberi dukungan

5 Menyebarkan Kesempatan Berpartisipasi

a. Meneliti pandangan

b. Mencegah pembicaraan yang berlebihan

c. Menghentikan monopoli

6 Menutup Diskusi

a. Merangkum

b. Memberi gambaran yang akan datang

c. Menilai

Pengamat,

Catatan

Skor 4 = sangat baik ; 3 = baik ; 2 = cukup ;

1 = kurang ; 0 = sangat kurang. …………………………………….

Page 59: B UUKKU A P PEEDDOOMMANN PEELLAAKKSSAANN AAANN …

51

Lamp. 4g

LEMBAR OBSERVASI

KETERAMPILAN MENGAJAR PERSEORANGAN

Nama Calon Guru :…………………………………………………………. NIM/Jur :…………………………………………………………. Hari, tanggal :………………………………………………………….

No. Komponen Keterampilan Dilakukan Skor

Ya Tidak 0 1 2 3 4

1 Berkomunikasi antarpribadi

a. menunjukkan kehangatan

b. menunjukkan kepekaan

c. mendengarkan

d. merespon

e. mendukung

f. mengerti perasaan

g. menangani emosi siswa

2 Merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar

a. menetapkan tujuan

b. merencanakan kegiatan

c. memberi nasehat

d. membantu menilai

3 Rencana

a. kegiatan setiap orang

b. penyediaan alat

c. penyedian sumber

4 Cara pendekatan guru

a. menyenangkan

b. menantang siswa berpikir

c.mendorong siswa berpendapat

d. mendorong siswa menyelesaikan tugas

Pengamat, Catatan

Skr 4 = sangat baik ; 3 = baik ; 2 = cukup ; 1 = kurang ; 0 = sangat kurang.

…………………………………….

Page 60: B UUKKU A P PEEDDOOMMANN PEELLAAKKSSAANN AAANN …

52

Lamp. 4h

LEMBAR OBSERVASI

KETERAMPILAN MENGELOLA KELAS DAN KOMPONEN PRAKARSA GURU

Nama Calon Guru :…………………………………………………………. NIM/Jur :…………………………………………………………. Hari, tanggal :………………………………………………………….

No.

Komponen Keterampilan

Dilkukan Skor Ya Tidak 0 1 2 3 4

1

Bersikap Tanggap a. memandang secara

saksama

b. gerakan mendekati

c. pernyataan Guru

d. teguran

2 Membagi Perhatian a. secara visual

b. secara verbal

c. visual-verbal

3 Memusatkan Perhatian

Kelompok a. menyiapkan

b. mengarahkan perhatian

c. menyusun komentar

4 Menuntut Tanggung Jawab

Siswa a. menyuruh siswa lain

mengawasi rekannya

b. menyuruh siswa menunjukkan pekerjaannya

5 Petunjuk yang Jelas

a. kepada seluruh kelompok

b. kepada siswa secara individu

Pengamat,

Catatan

Skr 4 = sangat baik ; 3 = baik ; 2 = cukup ; 1 = kurang ; 0 = sangat kurang. ………………………………….

Page 61: B UUKKU A P PEEDDOOMMANN PEELLAAKKSSAANN AAANN …

53

Lampiran 5:

INSTRUMEN KEGIATAN PPL-REAL

Petunjuk Umum

Dalam PPL-Real kegiatan mahasiswa di sekolah latihan tidak hanya mengajar,

tetapi juga ada kegiatan nonmengajar seperti yang dituangkan dalam Program Kegiatan

PPL yang disahkan Guru Pamong, Dosen Pembimbing, dan Kepala Sekolah. Dalam

melaksanakan kegiatan nonmengajar, mahasiswa diwajibkan mencari data fisik dan

nonfisik sekolah dengan panduan instrumen ini. Data ini merupakan bagian dari bahan

laporan akhir PPL. Data ini dicari selama dua minggu awal mahasiswa terjun ke sekolah

mitra. Mahasiswa mencatat segala sesuatu yang dijumpai di lapangan.

Ketika mahasiswa mengamati guru model di kelas, mahasiswa mencatat kiat-kiat

yang dikembangkan guru tersebut dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran

yang melahirkan suasana pembelajaran yang kondusif. Dalam berburu data dari berbagai

pengalaman sebagai calon guru yang profesional, mahasiswa harus bersifat proaktif

mencari nara sumber yang relevan. Segala temuan dan hasil belajar yang diperoleh harus

dicatat dalam buku Jurnal Harian. Catatan dalam Jurnal Harian tersebut dijadikan

bahan acuan dalam menyusun laporan akhir PPL-Real.

Instrumen kegiatan awal PPL-Real yang dilakukan pada masa orientasi dan

observasi selama dua minggu pertama dibedakan berupa:

1. Lembar Observasi dan orientasi PPL-Real (Lampiran 5a)

2. Lembar Observasi kegiatan pembelajaran PPL-Real (lampiran 5b)

Kedua instrumen di atas dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan di lapangan.

Hasil analisis dari berbagai temuan Saudara dari kedua instrumen tersebut

merupakan acuan yang sangat berharga dalam memantapkan kesiapan Saudara memulai

atau memasuki tahap latihan PPL terbimbing maupun mandiri, di samping sebagai bahan

acuan membuat laporan akhir PPL-Real.

Page 62: B UUKKU A P PEEDDOOMMANN PEELLAAKKSSAANN AAANN …

54

Lampiran 5a

LEMBAR OBSERVASI DAN ORIENTASI PPL-REAL Nama Sekolah :………………………………………………

Nara Sumber :

1. ………………………………………………

2. ………………………………………………

3. ………………………………………………

Tanggal Pengamatan : …………………… s/d ……………………

Pada awal melaksanakan PPL Real amatilah keadaan sekolah yang Anda kunjungi

dengan cermat. Untuk mendapatkan informasi yang akurat, Anda dapat melakukan

wawancara dengan guru, pegawai, dan para siswa. Catat hasil pengamatan Anda dengan

melengkapi format berikut ini, atau menuliskannya ditempat lain bila tempat yang tersedia

tidak mencukupi.

A. Keadaan Fisik Sekolah

1. Luas tanah : ……………………………………………

2. Jumlah ruang kelas : ……………………………………………

3. Ukuran rerata ruang kelas : ……………………………………………

4. Jumlah Bangunan yang ada : ……………………………………………

d. …………………………… , luasnya, …………………… m2

e. …………………………… , luasnya, …………………… m2

f. …………………………… , luasnya, …………………… m2

g. …………………………… , luasnya, …………………… m2

h. …………………………… , luasnya, …………………… m2

5. Lapangan olah raga (jenis,ukuran)

………………………………………………………………………………………………………………………

B. Keadaan Lingkungan Sekolah

1. Jenis bangunan yang mengelilingi sekolah :………………………………………………………

2. Kondisi Lingkungan :………………………………………………………………………………………

C. Fasilitas Sekolah ( tuliskan jenis, kuantitas, dan kualitasnya )

1. Perpustakaan : ……………………………………………………………

2. Laboratorium : ……………………………………………………………

3. Ruang BK : ……………………………………………………………

Page 63: B UUKKU A P PEEDDOOMMANN PEELLAAKKSSAANN AAANN …

55

4. Ruang UKS : ……………………………………………………………

5. Ruang OSIS : ……………………………………………………………

6. Ruang Komputer : ……………………………………………………………

7. Ruang Serbaguna : ……………………………………………………………

8. Ruang Tata Usaha : ……………………………………………………………

9. Ruang Guru : ……………………………………………………………

10. Lain-lain : ……………………………………………………………

D. Penggunaan Sekolah

1. Jumlah Sekolah yang mengunakan bangunan ini : ………………………

2. Jumlah “ Shift” tiap hari : …………………………………………………………

E. Keadaan Guru dan Siswa

3. Jumlah Guru : ………………………………………………

4. Jumlah siswa : ………………kelas

5. Jumlah rerata siswa perkelas : ……………………………

6. Jumlah siswa seluruhnya : ………………………………………………

7. Jumlah pegawai :……………………………………………….

F. Interaksi Sosial

(Tuliskan dengan singkat kesan Anda tentang hubungan antara guru – guru, guru – siswa, siswa – siswa dan hubungan antar semua personal di sekolah tersebut ). 2. Hubungan Kasek-staf : …………………………………..

3. Hubungan guru-guru : ………………………………………

4. Hubungan guru-siswa : ………………………………………

5. Hubungan siswa-siswa : ………………………………………

6. Hubungan antar semua personal: ………………………………………

G. Keberadaan dan Pelaksanaan Tata Tertib :

1. Untuk siswa : ………………………………………

2. Untuk guru : ………………………………………

3. Untuk pegawai : ………………………………………

Page 64: B UUKKU A P PEEDDOOMMANN PEELLAAKKSSAANN AAANN …

56

H. Kesan Umum :

Tuliskan kesan umum Anda terhadap sekolah yang Anda amati dilihat dari:

1. Tata ruang, kebersihan, dan kerindangan sekolah; 2. Kelengkapan sarana-prasarana sekolah; 3. Perimbangan jumlah siswa, guru tetap, pegawai administrasi, dan fasilitas yang

tersedia; 4. Desiplin siswa , guru, pegawai, dan hubungan antar personal di antara mereka; 5. Kesan lain-lain yang dipandang perlu dilaporkan.

I. Khusus

Untuk mahasiswa PGTK dan PGSD diwajibkan mencari dan menemukan kasus pada siswa bermasalah dengan tahap kerja sebagai berikut.

1. Mencari dan menemukan kasus (siswa bermasalah)

2. Mengidentifikasi permasalahannya;

3. Merencanakan tindakan dan menemukan alternatif pemecahan

4. Pelaksanaan tindakan;

5. Merumuskan tindakan yang paling berhasil.

Page 65: B UUKKU A P PEEDDOOMMANN PEELLAAKKSSAANN AAANN …

57

Lampiran 5b

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN PEMBELAJARAN PPL-REAL

Nama Sekolah : ……………………………………………………………………

Kelas : ……………………………………………………………………

Mata Pelajaran :…………………………………………………… ………………

Jam Pelajaran : ……………………………………………………………………

Hari / Tanggal : ……………………………………………………………………

Pada saat Anda mengadakan observasi guru model di kelas, amatilah kegiatan

belajar yang sedang berlangsung di kelas yang anda kunjungi. Pusatkan perhatian pada

prilaku guru dan siswa di dalam kelas. Catatlah hasil pengamatan Anda dengan menuliskan

pada tempat yang tersedia, atau menjawab pertanyaan yang tersedia!

A. Pembukaan

1. Ketika masuk kelas yang dikerjakan guru adalah :

…………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………

2. Guru membuka pelajaran dengan cara :

…………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………

3. Apakah cara membuka pelajaran tersebut sesuai dengan materi yang akan disajikan.

Berikan alasan!

………………………………………………………………………………………………………………………

4. Berapa menit tahap pendahuluan ini berlangsung ?

………………………………………………………………………………………………………………………

5. Bagaimana perhatian siswa terhadap guru ?

………………………………………………………………………………………………………………………

B. Inti Pelajaran

1. Bagaimana cara guru menyajikan meteri pokok pelajaran ?

…………………………………………………………………………………………………………………………

2. Selama pelajaran berlangsung, berapa kali guru bertanya kepada siswa?

…………………………………………………………………………………………………………………………

3. Berapa orang siswa yang mendapat kesempatan menjawab pertanyaan guru ?

…………………………………………………………………………………………………………………………

Page 66: B UUKKU A P PEEDDOOMMANN PEELLAAKKSSAANN AAANN …

58

4. Selama pelajaran berlangsung, apakah ada

a. Siswa yang mengajukan pertanyaan? Ada/tidak ………. orang

b. Siswa yang mendapat kesulitan belajar, jika ya bagaimana cara guru

membantunya?

c. Siswa yang mengganggu kelas; jika ya, bagaimana cara guru mengatasinya ?

…………………………………………………………………………………………………………………

5. Secara umum, bagaimana perhatian siswa terhadap pelajaran yang disajikan guru ?

………………………………………………………………………………………………………………………

6. Berapa lama pelajaran ini berlangsung ?

………………………………………………………………………………………………………………………

C. Menutup Pelajaran

1. Apa yang dilakukan guru untuk mengakhiri pelajaran ?

………………………………………………………………………………………………………………………

2. Bagaimana cara guru menilai hasil belajar siswa ?

………………………………………………………………………………………………………………………

3. Apa yang dilakukan guru sebelum mengakhiri pelajaran untuk pindah ke pelajaran

lain atau istirahat ?

………………………………………………………………………………………………………………………

4. Berapa menit bagian ini berlangsung ?

………………………………………………………………………………………………………………………

D. Tuliskan kesan umum Anda terhadap kegiatan pembelajaran yang Anda

amati itu.

1. Suasana belajar siswa yang berhasil diciptakan guru.

2. Kiat-kiat yang dikembangkan guru dalam mengelola pembelajaran.

3. Hal-hal yang bisa diteladani dari tampilan guru

4. Kesan lain-lain.

E. Tindak Lanjut

Dari hasil pengamatan minimal 3 guru model, lakukanlah hal-hal berikut!

2. Berdiskusilah dengan guru bersangkutan atas temuan Saudara!

3. Buatlah rekapitulasi hasil temuan Saudara. Hasil rekap tersebut merupakan bahan

acuan dalam membuat laporan akhir PPL-Real di samping paparan pengalaman

langsung Saudara dalam melaksanakan kegiatan PPL-Real secara utuh.

Page 67: B UUKKU A P PEEDDOOMMANN PEELLAAKKSSAANN AAANN …

59

Lampiran 6

LEMBAR PENILAIAN TUGAS MEMBERIKAN BIMBINGAN BELAJAR

Nama Mahasiswa :……………… ……………………………

Jurusan :……………… ……………………………

Pokok Bahasan :……………… ……………………………

Sub Pokok Bahasan :……………… ……………………………

No

Aspek Yang Dinilai

Penilaian

Keterangan 4 3 2 1 0

Identifikasi siswa yang

Bermasalah

Menentukan prioritas

pemberian bimbingan

Memperkirakan penyebab

Menentukan alternatif

Pemecahan

Pelaksanaan bimbingan

Keefektifan bimbingan

Pemberian tindak lanjut

Singaraja, ……………………… Pengamat,

…………………………………

Catatan 1. Instrumen ini digunakan guru pengajar/guru pamong/dosen pembimbing untuk menilai

mahasiswa PPL-Real saat melaksanakan bimbingan mengajar.

2. Penilaian terhadap kemampuan mahasiswa melakukan bimbingan belajar, minimal dilakukan 3 kali selama masa PPL Real.

Page 68: B UUKKU A P PEEDDOOMMANN PEELLAAKKSSAANN AAANN …

60

Lampiran 7

INSTRUMEN SUPERVISI KLINIS

I. IDENTITAS SUPERVISOR DAN MAHASISWA PPL (CALON GURU)

1. Nama Supervisor : ………………………………………………

2. Mahasiswa Calon Guru

Nama : ………………………………………………

NIM : ………………………………………………

Program Studi/Jurusan : ………………………………………………

Sekolah Latihan : ………………………………………………

Bahan Ajar : ………………………………………………

Tanggal/Bln/Thn : ………………………………………………

II. PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS

A. PERTEMUAN TAHAP AWAL

1. Ciptakan suasana intim dan terbuka (kondusif)

2. Meriviu Silabus (RP) yang akan disajikan mulai dari tujuan, materi yang akan

disajikan, metode, media dan alat evaluasi yang dikembangkan.

3. Aktualisasi keterampilan yang akan dilatihan mahasiswa.

4. Mengembangkan instrumen observasi keterampilan dasar yang akan dilatih, sekalian

cara penggunaan dan kriteria keberhasilan dengan mengacu pada pedoman APKG,

bersama mahasiswa.

5. Menetapkan kontrak bagian latihan antara sepervisor dengan mahasiswa sesuai

dengan kesepakatan pada butir (2), (3) dan (4) di atas.

6. Contoh instrumen observasi untuk masing-masing ketrampilan dasar lihat pada

Lampiran 4a s/d 4j.

B. PELAKSANAAN PEMBELAJARAN & OBSERVASI

1. Disamping mengamati penampilan mahasiswa dalam melaksanakan pembelajaran

secara utuh, amatilah secara khusus keterampilan yang telah ditetapkan sesuai

kontrak.

2. Buatlah penilaian sesuai instrumen keterampilan dasar yang dilatihkan beserta

catatan bahan balikan penguatan, perbaikan, dll.

C. PERTEMUAN AKHIR (DISKUSI BALIKAN)

1. Tanya perasaan dan tingkat keberhasilan mahasiswa dalam melaksanakan

pembelajaran sesuai dengan silabus yang mereka rancang.

2. Bertolak dari laporan singkat evaluasi diri mahasiswa pada butir (1) :

a. Beri penguatan pada hasil positif yang ditunjukkan mahasiswa selama latihan,

serta penguatan terhadap sikap keterbukaan mereka dalam melakukan evaluasi

diri.

Page 69: B UUKKU A P PEEDDOOMMANN PEELLAAKKSSAANN AAANN …

61

b. Tindak lanjut dengan umpan balik (diskusi) mulai dari :

- Keberhasilan mencapai tujuan pembelajaran ;

- Pengusaan materi yang disajikan ;

- Kesesuaian pendekatan, metode, media, alat evaluasi yang dirancang

dengan kenyataan ;

- Keberhasilan atas keterampilan khusus yang mereka latihkan; dan

- Perilaku dan keterampilan lain yang ditanyakan oleh mahasiswa.

c. Dalam kegiatan diskusi/balikan, gunakan pendekatan tidak langsung, hindari

sifat menggurui yang berlebihan; dan

d. Buat kesimpulan bersama mahasiswa tentang penilaian secara utuh maupun

yang bersifat khusus atas latihan mengajar yang baru mereka lakukan.

3. Tetapkan bersama mahasiswa tindak lanjut dan rencana latihan pada hari-hari

berikutnya.

4. Agar diskusi balikan ini lebih berhasil guna bagi supervisor maupun mahasiswa,

gunakanlah pembelajaran partisipatif dengan menempatkan diri sebagai

pengayom, pendamping dan teman belajar mahasiswa selama melakukan kegiatan

PPL-Real yang dimulai oleh Dosen/Guru Pamong dengan pendekatan emosional-

humanistik.

III. DESKRIPSI HASIL KEGIATAN.

A. TAHAP PERTEMUAN AWAL.

1. Ketrampilan yang akan dilatih ……………… ……………… …………… ……………… ………

……… ………… ………… ……………… …………………… ………………… ……………… …………

2. Instrumen observasi dan kontrak latihan …………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………

B. TAHAP OBSERVASI

a. Pencapaian tujuan

……………………………………………………………………………………………………………………

b. Materi bahan ajar

- Penguasaannya

……………………………………………………………………………………………………………

- Sistimatika sajian

………………………………………………………………………………………………………….

c. Kesesuaian penggunaan metode, media, alat evaluasi, waktu tersedia,

ketrampilan khusus yang dilatih.

…………………………………………………………………………………………………………………

d. Keberhasilan kontrak latihan

………………………………………………………………………………………………………………

e. Catatan lain yang perlu

………………………………………………………………………………………………………………

Page 70: B UUKKU A P PEEDDOOMMANN PEELLAAKKSSAANN AAANN …

62

C. TAHAP BALIKAN DAN TINDAK LANJUT

1. Rumuskan kesimpulan bersama tentang hasil latihan mengajar mahasiswa,

khususnya pada ketrampilan khusus yang dilatih.

…………………………………………………………………………………………………………………

2. Penetapan tindak lanjut bersama

………………………………………………………………………………………………………………

Singaraja, ……………………………… Supevisor, ……………………………………………… Catatan - Instrumen ini disiapkan mahasiswa PPL, diserahkan kepada GP/ DP pada saat akan

melakukan kontrak latihan, dan dijadikan bahan acuan saat melakukan pembimbingan.

Page 71: B UUKKU A P PEEDDOOMMANN PEELLAAKKSSAANN AAANN …

63

Lampiran : 8

LEMBAR PENILAIAN TUGAS ADMINISTRASI Nama Mahasiswa :………………………………………….

NIM : …………………………………………

J u r u s a n :………………………………………….

Jenis Kegiatan Tgl Pelak-

sanaan Kelengkapan Ketepatan

4 3 2 1 0 4 3 2 1 0

Keterangan : 4 = Sangat baik, 4 = Baik, 2 = Cukup, 1 = Kurang, 0 = Sangat Kurang

Singaraja, …………………………… Penilai _________________________ Catatan:

1. Instrumen ini disiapkan oleh mahasiswa PPL-Real. 2. Penilaian dilakukan minimal 3 kali pada jenis-jenis kegiatan Administrasi yang

ditugaskan Guru Pamong.

Page 72: B UUKKU A P PEEDDOOMMANN PEELLAAKKSSAANN AAANN …

64

Lampiran : 9

LEMBAR PENILAIAN TUGAS KO- KURIKULER DAN EKSTRA-KURIKULER

Nama Mahasiswa : …………………………………………

NIM : ………………………………………..

J u r u s a n : …………………………………………

Jenis Tugas Deskripsi Program

Kls Tgl Pelak-

sanaan

Penilaian

4 3 2 1 0

A. Ko-kurikuler

1.

2.

3.

4.

5.

B. Ekstra Kurikuler

1.

2.

3.

4.

5.

Keterangan : 4 = Sangat baik, 3 = Baik, 2 = Cukup, 1 = Kurang, 0 = Sangat Kurang

Singaraja, ……………………… Penilai, ………………………………………

Catatan - Instrumen ini disiapkan mahasiswa PPL-Real. - Penilaian dilakukan pada kegiatan Kokurikuler dan Ekstra Kurikuler yang ditugaskan oleh

GP atau atasan inisiatif mahasiswa sendiri.

Page 73: B UUKKU A P PEEDDOOMMANN PEELLAAKKSSAANN AAANN …

65

Lampiran 10

FORMAT PENILAIAN CALON GURU

DALAM MELAKSANAKAN PROSES BELAJAR MENGAJAR OLEH SISWA

Nama Mahasiswa : ………………………………………………

Mata pelajaran : ………………………………………………..

Kelas : ………………………………………………..

Tanggal/Bulan/Tahun : ……………………………………………….

Petunjuk :

a. Nilailah praktikanr secara obyektif selama melaksanakan kegiatan mengajar di kelas maupun

kegiatan di luar kelas, dengan cara memberikan tanda silang pada kolom nilai yang sesuai

.

b. Penilaian ini tidak ada hubungan dengan nilai raport atau hal lain yang dapat merugikan siswa.

No Aspek yang dinilai N I L A I

4 3 2 1 0

1 Kejelasan tujuan pembelajaran yang

2 Sistematika dan kejelasan sajian dalam mengajar

3 Kejelasan bahasa ( ucapan, kaidah, dan penalaran)

4 Pemberian illustrasi dan contoh yang mendukung sajian materi ajaran.

5 Kemampuan membuat suasana belajar yang Kondusif (menyenangkan)

6 Dorongan dan pemberian kesempatan bertanya kepada siswa.

7 Pelayanan terhadap pertanyaan siswa

8 Efektivitas pemanfaatan jam pelajaran (kehadiran yang tepat waktu dalam PBM) dll.

9 Kesesuaian alat penilaian dengan materi ajaran/ tujuan

10 Keterbukaan dan obyektivitas penilaian

11 Hubungan guru sebagai pembimbing dengan siswa di dalam dan di luar kelas

12 Penampilan guru (gaya, sikap, keantusiasan)

Total

Rerata

Keterangan Nilai :

4 = Sangat baik 2 = Cukup 0 = Sangat kurang

3 = Baik 1 = Kurang

Catatan - Penilaian ini minimal dilakukan 2 kali pada akhir latihan terbimbing dan pertengahan

latihan mandiri, oleh mahasiswa sebagai bahan evaluasi diri. - Penilaian dilakukan oleh semua siswa atau minimal 20 siswa yang ditunjuk secara acak

di kelas mahasiswa latihan mengajar.

Page 74: B UUKKU A P PEEDDOOMMANN PEELLAAKKSSAANN AAANN …

66

Lampiran 11

FORMAT EVALUASI DIRI Diisi oleh mahasiswa calon guru (praktikan) sendiri setelah melaksanakan pembelajaran, minimal tiga kali (pada minggu ke 5, ke 8, ke 11 ) selama masa PPL – Real. Nama mahasiswa : ………………………………………… NIM : ………………………………………… Guru Pamong : ………………………………………… Nilailah kemampuan diri Anda berdasarkan format nilai berikut

No Aspek yang dinilai Rentang nilai

Keterangan 0 1 2 3 4

1 Penyusunan silabus

2 Penguasaan bahan/materi pelajaran

3 Teknik Mengajar

4 Keterampilan mengelola kelas

5 Kemampuan mengevaluasi siswa

6 Keberhasilan pembelajaran sesuai silabus/ latihan yang dirancang

7 …………………………………………………………

Jumlah

Rerata

Komentar tambahan mahasiswa …………………………………. ………………………………………………………………………………... ………………………………………………………………………………. Mengetahui, Singaraja, ………………………. 1. Guru Pamong Mahasiswa, ___________________

NIP. NIM. 2. Dosen Pembimbing ___________________ NIP.

Page 75: B UUKKU A P PEEDDOOMMANN PEELLAAKKSSAANN AAANN …

67

Lampiran 12 Contoh kulit laporan PPL Real

LAPORAN AKHIR PPL REAL

DI ............................................ PADA SEMESTER GANJIL ........../..........

Oleh: …………………………… NIM: …………………………… Jur : …………………………… Kelas: …………………………… Fak : ……………………………

LEMBAGA PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN DAN PENJAMINAN MUTU PUSAT PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN

UNDIKSHA SINGARAJA TAHUN ……………

_________________________________________________________

Catatan

1. laporan diketik dengan ukuran kertas A4, diketik 1½ spasi, font 12, huruf NTR.

2. Laporan yang dikumpul antara lain :

a. Upload online di sistem informasi PPL Undiksha.

b. Dicetak untuk sekolah latihan, dan arsip mahasiswa

3. Laporan harus disahkan oleh Guru Pamong dan Kepala Sekolah.

Page 76: B UUKKU A P PEEDDOOMMANN PEELLAAKKSSAANN AAANN …

68

4. Laporan harus melampirkan:

a. Nilai Guru Pamong yang telah disahkan oleh Kepala Sekolah.

b. Surat keterangan dari Kepala Sekolah.

c. Surat Tugas penunjukan guru pembimbing.

d. Jurnal Harian

e. Contoh silabus atau RPP yang dikaji/dilatihkan

Page 77: B UUKKU A P PEEDDOOMMANN PEELLAAKKSSAANN AAANN …

69

Contoh Halaman persetujuan

LAPORAN INI TELAH DIBACA DAN DISETUJUI SEBAGAI KELENGKAPAN TELAH

MELAKSANAKAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL REAL)

Pada

Hari : ………………………………………………

Tanggal : ………………………………………………

Dosen Pembimbing, Guru Pamong,

Dr. Nyoman Udayana, M.Pd. Drs. Putu Astika

NIP. 130 222156 NIP. 130 333 123

Mengetahui ,

Kepala SMU Negeri 1 Singaraja

…………………………………

NIP.

Page 78: B UUKKU A P PEEDDOOMMANN PEELLAAKKSSAANN AAANN …

70

Pernyataan Dengan ini saya

Nama :…………………………………………………………………………….

NIM :……………………………………………………………………………..

Jur/Fak :………………………………………………………………………………

Judul laporan :……………………………………………………………………………..

………………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………………

menyatakan bahwa laporan atau karya tulis ini dengan seluruh isi dan

pengungkapannya memang benar tulisan asli saya sendiri dengan tidak melakukan

penjiplakan dan penyampaian dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan kode

etik yang berlaku dalam masyarakat keilmuan dan HAKI (Hak atas kekayaan

Intelektual )

Atas pernyataan ini, saya siap menanggung sanksi yang di jatuhkan kepada saya

apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran atas etika keilmuan dalam

laporan saya ini, atau ada klaim terhadap keaslian karya saya ini.

Singaraja , Yang membuat pernyataan _____________________

NIM

Page 79: B UUKKU A P PEEDDOOMMANN PEELLAAKKSSAANN AAANN …

71

Contoh : Kerangka laporan PPL Real (tugas individu) KATA PENGANTAR PERNYATAAN DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan 1.4 Manfaat

II. HASIL TEMUAN PPL DAN PEMBAHASAN

2.1 Solusi Tawaran Perbaikan Pembelajaran 2.2 Pembahasan

III. PENUTUP

3.1 Simpulan 3.2 Saran – saran

Page 80: B UUKKU A P PEEDDOOMMANN PEELLAAKKSSAANN AAANN …

72

PROFIL SEKOLAH (TUGAS KELOMPOK)

1. Pendahuluan 2. Struktur Organisasi 3. Lingkungan Fisik dan Lingkungan Sosial Sekolah