Upload
duongmien
View
221
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
MATRIK LAPORAN MINI SURVEI PEMANTAUAN PUS PROVINSI BENGKULU TAHUN 2009
Paritas lengkap (rata-rata ALH per PUS 40 – 49) 3,6 terendah di Kota Bengkulu 2,4 dan Bengkulu Selatan 2,7, penyebaran PUS 25 – 39 dengan rata-rata diatas 34 tahun, PUK pada kelompok 15 – 19 dan 20 – 24 tahun, rata-rata menurut latar belakang tidak mempunyai pola beraturan mempengaruhi jumlah anak dilahirkan hidup, perilaku tersebut juga mempengaruhi penggunaan alat kontrasepsi, kehamilan dan keputusan tidak ber-KB. Dampak langsung juga mempengaruhi jumlah anak lahir hidup dan anak masih hidup.
2.6 terhadap PUS umur terhadap PUS40 -49 Umur 40-49
1 Bengkulu Selatan 2,7 3,8
2 Rejang Lebong 3,6 4,73 Bengkulu Utara 3,6 5,3
4 Kaur 4,2 8,75 Seluma 4,3 5,56 Mukomuko 4,1 7,97 Lebong 3,1 48 Kepahiang 4,2 7,79 Kota Bengkulu 2,4 4,6
Provinsi 3,6 5,7
Penyebaran Umur PUS per Klp Umur 21 persen pd 25 - 39 Rata-rata umur PUS 34 tahun Penyebaran Umur PUK per Klp Umur 45 persen pd 15 – 19 dan 44 pada 20 -24
Rata-rata Umur PUS menurut latar belakang, Pendidikan dan Thapan KS
Penyebaran alh dan amh per Klp Umur
Penyebaran rata-rata alh dan amh latar belakang pus : Pendidikan dan Tahapan KS
Rata-rata Umur PUK menurut latar belakang, Pendidikan dan Tahapan KS
Pelayanan KB, Unmet Need, Alasan Tdk KB
Melihat perilaku
Mempengaruh
BA
2
BAB I PENDAHULUAN
1. Pendahuluan
Pemantauan Pasangan Usia Subur (PUS) melalui mini survey di Provinsi
Bengkulu tahun 2009 merupakan survey yang ketujuh, sejak tahun 2003. Informasi
yang diperoleh adalah prevalensi peserta KB beserta karakteristik latar belakang social
dan demografi.
Pemantauan Pasangan Usia Subur (PUS) melalui mini survey mengumpulkan
berbagai keterangan tentang umur isteri, jumlah anak lahir hidup dan anak jumlah
masih hidup, umur kawin pertama, status tahapan keluarga, pendidikan isteri,
kehamilan serta ber-KB dengan alat/cara KB yang dipakai, sumber alat/cara KB, cara
pembayaran pelayanan KB, keinginan mempunyai anak dan alasan utama tidak
memakai alat/cara KB.
Data tersebut sangat berguna dan diperlukan oleh pengambil kebijakan,
perencanaan dan pengelola program dalam perencanaan dan pelaksanaan program
KB di Provinsi Bengkulu pada masa akan datang, sekaligus dapat digunakan sebagai
evaluasi/penilaian pelaksanaan program di tingkat Kabupaten/kota.
2. Tujuan Tujuan Umum :
Secara umum tujuan mini survey adalah untuk mengetahui pencapaian peserta
KB aktif menurut karakteristik latar belakang PUS di provinsi, kabupaten/kota pada
kurun waktu tertentu.
3
Tujuan Khusus
Secara khusus survey ini bertujuan untuk mendapatkan :
1. Data peserta KB aktif representative provinsi, dan kabupaten/kota
2. Data karakteristik latar belakang Pasangan Usia Subur (PUS)
3. Data Pasangan Usia Subur (PUS) menurut pemakaian dan jenis alat/cara KB
4. Data kesertaan KB menurut sumber/tempat mendapatkan alat/cara KB
5. Data kesertaan KB menurut cara mendapatkan alat/cara KB (membayar atau
gratis)
6. Data tentang umur kawin pertama wanita Pasangan Usia Subur (PUS)
7. Data tentang keinginan mempunyai anak
8. Informasi tentang alasan Pasangan Usia Subur (PUS) tidak ber-KB
9. Data tentang unmet need KB pada Pasangan Usia Subur (PUS) (proxi)
4
BAB II KARAKTERISTIK RESPONDEN
1. Fertilitas : Children Ever Born (CEB)
Ukuran fertilitas yang ingin disajikan adalah jumlah anak yang pernah dilahirkan
hidup (Children Ever Born-CEB) yaitu mencerminkan banyaknya kelahiran sekelompok
atau beberapa kelompok wanita selama reproduksinya dan disebut juga paritas. Data
paritas dapat disajikan melalui rata-rata anak lahir hidup pada kelompok umur
Pasangan Usia Subur 40 – 49 yang disebut “Completed Family Size” menggambarkan
rata-rata anak lahir hidup dari wanita tua yang hampir berakhir masa reproduksinya.
2,7
3,6 3,6
4,24,3
4,1
3,1
4,2
2,4
3,6
0,0
0,5
1,0
1,5
2,0
2,5
3,0
3,5
4,0
4,5
5,0
Bengkulu Selatan
Rejang Lebong
Bengkulu Utara
Kaur Seluma Mukomuko Lebong Kepahiang Kota Bengkulu Provinsi
CHILDREN EVER BORN (CEB) MINI SURVEI PUS 2009
Series1
Hasil Mini Survei Pemantauan Pasangan Usia Subur tahun 2009, fertilitas dari
Children Ever Born-(CEB) pada tingkat provinsi Bengkulu (3,6) artinya rata-rata anak
dilahirkan hidup dari wanita tua umur 40 – 49 tahun yang hampir berakhir masa
reproduksinya sebesar 3,6, hasil tersebut tidak beda jauh hasil SDKI tahun 2007
sebesar (3,5).
Kota Bengkulu lebih rendah (2,4 ) dibandingkan Provinsi dan Kabupaten/Kota,
disusul Bengkulu Selatan (2,7 ). Kabupaten Kepahiang, Seluma dan Mukomuko rata-
rata diatas empat masing-masing 4,2, 4,3 dan 4,1.
5
2. Umur PUS
a. Rata-rata dan Median Umur PUS
Rata-rata umur PUS tingkat Provinsi hasil mini survey pemantauan PUS tahun
2009 sebesar 34 tahun dengan umur median 34 tahun, Kota Bengkulu dan Bengkulu
Selatan lebih tinggi dibanding kabupaten lain masing-masing (37 tahun dan 36 tahun).
b. Umur PUS Per Kelompok Umur
Umur PUS per kelompok umur hasil Mini Survei Pemantauan PUS 2009, rata-rata
berada di kelompok umur 25 – 39 tahun diatas 20 persen, terendah satu persen berada
pada kelompok umur 15 – 19 tahun kelompok umur 20 – 24 tahun dan 45 – 49 tahun
sebesar 10 persen, kelompok umur 40 – 44 tahun sebesar 15,9 tahun.
Tingkat Kabupaten/Kota bervariasi, pada kelompok umur 25 – 29 tahun di
Kabupaten Rejang Lebong, Kaur, Seluma dan Mukomuko masing-masing (21,1 persen,
24,5 persen, 23,2 persen, 25 persen), kelompok umur 30 – 34 tahun pada kabupaten
Kepahiang 23,7 persen, kelompok umur 35 – 39 tahun di Bengkulu Selatan, Bengkulu
Utara, Lebong, dan Kota Bengkulu masing-masing (23,1 persen, 21,8 persen, 21,9
persen, 22,6 persen).
3. PUS menurut Karakteristik Pendidikan Pendidikan PUS yang ditamatkan 1,3 persen tidak sekolah, 12,7 tidak tamat SD,
tamat SD 32,3 persen, Tamat SLTP 26,7 persen, tamat SLTA 22,8 persen dan tamat
Akademi/Perguruan Tinggi 4,3 persen.
6
Tamatan pendidikan tertinggi PUS di Bengkulu Selatan dan Kota Bengkulu tamat
SLTA masing-masing (32,9 persen dan 42,3 persen), Kabupaten Seluma tertinggi PUS
Tamat SLTP 33,4 persen sedang kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu Utara, Kaur,
Mukomuko, Lebong dan Kepahiang PUS tamat SD (34,6 persen, 31,7 persen, 34,2
persen, 41,4 persen, 36,2 persen, 36,7 persen).
4. PUS menurut Karakteristik Tahapan Keluarga
Tahapan Keluarga adalah karakteristik yang digunakan laporan sebagai
pendekatan untuk mengukur standar hidup dari keluarga responden. Tahapan keluarga
didasarkan atas data karakteristik rumah, ibadah, sosial, pakaian, kesehatan.
Hasil Mini Survei Pemantauan PUS tahun 2009, sebesar 16,6 persen termasuk
keluarga Pra Sejahtera, 29,8 persen masuk Keluarga Sejahtera I, sebesar 34,2
keluarga Sejahtera II, sebesare 17,5 persen kategori keluarga KS III dan 1,9 persen
masuk kategori III Plus.
7
Pola penyebaran tingkat kabupaten/kota tidak berbeda dengan provinsi
membentuk huruf U terbalik, keluarga yang termasuk Pra Sejahtera tertinggi di
kabupaten Seluma 33,6 persen disusul Lebong 29,1 persen terendah Bengkulu
Selatan, Rejang Lebong dan Kota Bengkulu masing-masing (6,4 persen, 6,3 persen
dan 6,6 persen), Keluarga Sejahtera I tertinggi kabupaten Mukomuko dan Kaur ( 46,7
persen dan 42,4 persen), KS II tertinggi di kabupaten Bengkulu Selatan dan Rejang
Lebong (41,8 persen dan 45,7 persen), KS III tertinggi di kabupaten Bengkulu Selatan
27,6 persen, KS III Plus di Kota Bengkulu 5,2 persen Kabupaten Kaur tidak ada.
Penyebaran tahapan keluarga per kelompok umur PUS saat ini dapat digunakan
sebagai penajaman garapan baik peningkatan ekonomi juga garapan pelayanan KB.
Pada kelompok umur 15 – 19 tahun dari satu persen tertinggi pada kelompok Pra
Sejahtera dan KS I, kelompok umur PUS 20 – 24 tahun sebesar Sembilan persen
tersebar pada tahapan KS I dan KS II ( 3 persen), kelompok umur 25 – 39 tahun
tertinggi pada tahapan KS I dan KS II (7 persen), kelompok umur PUS 40 – 49 tahun
pada tahapan KS I dan KS II (5 persen).
5. Umur Perkawinan Pertama Umur kawin pertama merupakan salah satu indikator demografi yang penting,
karena berkaitan dengan permulaan wanita “kumpul” pertama, yang memungkinkan
wanita hamil dan melahirkan. Wanita menikah pada usia muda mempunyai reproduksi
8
yang lebih panjang, yang dapat berakibat angka kelahirannya lebih tinggi dibandingkan
wanita yang menikah pada usia lebih tua.
Rata-rata Umur Kawin Pertama provinsi Bengkulu 20 tahun, dengan median 20
tahun. PUS yang menikah dibawah 14 tahun sebesar 0,7 persen, pada kelompok umur
15 – 19 tahun sebesar 42 persen, kelompok umur 20 – 24 tahun sebesar 45,2 persen,
kelompok umur 25 – 29 tahun sebesar 10,7 persen, dan kelompok umur 30 tahun
keatas sebesar 1,3 persen.
Rata-rata Umur Kawin Pertama tingkat Kabupaten/Kota pada kelompok umur 15 –
19 tahun di Rejang Lebong, Bengkulu Utara, Mukomuko, Kepahiang masing-masing (
43,1 persen, 52,9 persen, 60,5 persen, 44,7 persen) sedangkan pada kelompok umur
20 - 24 tahun di Bengkulu Selatan, Kaur, Seluma, Lebong, Kota Bengkulu masing-
masing (54 persen, 50,7 persen, 47,3 persen, 46,9 persen, 49,5 persen).
6. Umur Perkawinan Pertama Menurut Pendidikan Umur Perkawinan Pertama menurut Pendidikan ingin menyajikan informasi
pengaruh pendidikan terhadap keputusan umur Kawin Pertama. Hasil uji korelasi
mempunyai hubungan erat antara tingkat pendidikan terhadap keputusan kawin
pertama, semakin rendah pendidikan wanita semakin rendah umur kawin pertama, dan
sebaliknya semakin tinggi pendidikan semakin tinggi umur kawin pertama, selain
pendidikan umur kawin pertama dipengaruhi faktor social, budaya dan ekonomi serta
akses tentang kesehatan reproduksi.
9
Umur Perkawinan Pertama dari PUS Tidak Sekolah sebesar 1,3 persen tertinggi
kabupaten Mukomuko 3,1 persen terendah Kota Bengkulu 0,1 persen tertinggi pada
kelompok umur 15 – 19 tahun sebesar satu persen, PUS tidak tamat SD sebesar 10,2
persen tertinggi pada kabupaten Bengkulu Utara 26,3 persen disusul Mukomuko
sebesar 14,3 persen tertinggi pada kelompok umur 15 – 19 tahun sebesar 6,1 persen
terendah pada kelompok umur diatas 30 tahun sebesar 0,1 persen, PUS dengan tamat
SD sebesar 30,2 persen tertinggi di kabupaten Mukomuko sebesar 41,4 persen dan
pada kelompok umur 15 – 19 tahun sebesar 16,9 persen dan terendah diatas 0,3
persen , tamat SLTP sebesar 26,6 persen tertinggi di kabupaten Seluma, Kaur, Lebong
masing-masing (33,4 persen, 32,4 persen dan 32,5 persen) dan tertinggi pada
kelompok umur 15 – 24 tahun sebesar 12 persen, PUS tamat SLTA sebesar 25,4
persen tertinggi di kota Bengkulu 42,3 persen dan terendah Bengkulu Utara sebesar
15,6 persen dan tertinggi pada kelompok umur 20 – 24 tahun sebesar 15,8 persen,
tamat Akademi/Perguruan Tinggi sebesar 6,3 persen tertinggi di Kota Bengkulu 20,6
persen dan pada kelompok umur 20 – 24 tahun sebesar 3 persen .
7. Anak Lahir Hidup Anak Lahir Hidup memberikan informasi distribusi PUS menurut jumlah anak lahir
hidup (ALH),rata-rata anak lahir hidup 2 orang dengan median 2 orang Bengkulu
Selatan, Bengkulu Utara, dan Kota Bengkulu rata-rata anak dilahirkan hidup 3 orang.
10
PUS telah melahirkan anak hidup satu orang (22 persen) kabupten Seluma dan
Kepahiang masing-masing 27,4 persen dan 26,5 persen, terendah kabupaten Bengkulu
Selatan 14,7 persen. PUS yang telah melahirkan anak hidup 2 sebesar 33,2 persen
Kabupaten Lebong tertinggi 40,9 persen dan terendah kabupaten Mukomuko 29,8
persen, PUS yang telah melahirkan hidup 3 orang sebesar 23,7 persen dengan
Kabupaten Bengkulu Selatan dan Kota Bengkulu tertinggi masing-masing 27,8 persen
dan 27,3 persen dan terendah Kabupaten Rejang Lebong dan Lebong sebesar 21
persen. Ada 16,9 persen anak dilahirkan hidup 4 orang dengan kabupaten Bengkulu
Selatan dan Kota Bengkulu tertinggi masing-masing sebesar 20,9 persen dan 20,6
persen.
8. Anak Lahir Hidup per Kelompok Umur Anak lahir hidup per kelompok umur ingin menyajikan jumlah anak lahir hidup
pada masing-masing kelompok umur PUS sebagai indicator fertilitas pada kelompok
umur.
Kelompok umur PUS 15 – 19 sebesar 1,1 persen anak lahir hidup 1 orang sebesar
0,8 persen Kabupaten Rejang Lebong, Kaur, Seluma dan Mukomuko jumlah anak lahir
hidp diatas satu persen, sedangkan kabupaten lainnya dibawah satu persen.
Kelompok umur 20 – 24 tahun jumlah PUS 9,2 persen yang telah melahirkan
hidup dengan anak 1 sebesar enam persen, Kabupaten Seluma dan Mukomuko
tertinggi dibandingkan kabupaten lain masing 10,9 persen dan 10,3 persen.PUS yang
11
telah mempunyai anak hidup 2 orang sebesar 1,6 persen tertinggi di Kabupaten
Bengkulu Selatan (2 persen) terendah Bengkulu Utara dan Kepahiang (0,8 persen),
PUS dengan jumlah anak lahir hidup 3 orang sebesar 0,2 persen.
9. Jumlah Anak Lahir Hidup menurut karakteristik latar belakang Informasi tentang jumlah anak yang lahir hidup dimiliki oleh PUS hasil survey
Pemantauan PUS tahun 2009 menurut latar belakang tempat tinggal, pendidikan,
Tahapan Keluarga . Distribusi anak lahir hidup merupakan indikasi dari tingkat fertilitas
semasa hidup dari PUS yang dijadikan sampel.
a. Anak Lahir Hidup menurut wilayah tempat tinggal PUS
Jumlah anak lahir hidup menurut wilayah tempat tinggal PUS memberikan
informasi terhadap fertilitas/kelahiran dalam rangka memberikan perlakuan/intervensi
terhadap kesehatan, pendidikan dan program KB.
Hasil Mini Survey Pemantauan PUS 2009, rata-rata responden tertinggi
mempunyai anak lahir hidup dua orang baik di perkotaan maupun di perdesaan masing-
masing (8,2 persen dan 25,3 persen).
Secara total PUS mempunyai anak lahir hidup satu orang tertinggi di Kabupaten
Seluma (27,4 persen) terendah di Kabupaten Bengkulu Selatan (14,7 persen), anak
lahir hidup dua orang tertinggi di Kabupaten Lebong (40,9 persen) dan terendah
kabupaten Mukomuko(29,8 persen), dan yang telah mempunyai anak lahir hidup tiga
orang dan empat orang tertinggi di kabupaten Bengkulu Selatan masing (27,8 persen
12
dan 20,9 persen) dan terendah kabupaten Lebong (21,3 persen) dan kabupaten
Kepahiang (12 persen).
b. Berdasarkan Pendidikan
PUS berpendidikan Tamat SLTA rata-rata baru melahirkan anak satu orang (7,2
persen) disusul tamat SLTP (6,4 persen), untuk yang telah melahirkan hidup dua
tertinggi tamat SD dan tamat SLTP (9,7 persen) untuk PUS berpendidikan SD lebih
banyak melahirkan anak lahir hidup sejumlah tiga orang (8,5 persen) gambaran yang
sama pada PUS yang telah melahirkan hidup empat orang tertinggi berpendidikan SD
(6,6 persen).
Dari table diatas bahwa PUS berpendidikan tmata SLTA keatas rata-rata baru
mempunyai anak satu dan dua orang.
c. Berdasarkan Tahapan Keluarga
Informasi yang diberikan jumlah anak yang dilahirkan hidup pada PUS
berdasarkan tahapan keluarga, untuk diketahui hubungan antara jumlah anak yang
dilahirkan hidup dengan tingkat ekonomi dari keluarga.
Secara total anak yang dilahirkan hidup tertinggi dilahirkan dari keluarga tahapan
Keluarga Sejahtera II, masing-masing anak lahir hidup satu orang sebesar 7,4 persen,
anak lahir hidup dua orang sebesar 12,3 persen,jumlah anak dilahirkan tiga orang
sebesar 8 persen dan anak dilahirkan hidup empat orang sebesar 5,5 persen.
13
Gambaran untuk masing-masing jumlah anak dilahirkan hidup pada tingkat
Kabupaten/Kota sebagai berikut :
a. Jumlah anak lahir satu orang :
Kabupaten Bengkulu Selatan, Kaur, Lebong, Kepahiang, dilahirkan tertinggi pada
keluarga tahapan Keluarga Sejahtera II masing-masing (6,7 persen, 8,4 persen, 9,9
persen, 9,5 persen). Di Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu Utara, Mukomuko, Kota
Bengkulu tertinggi dilahirkan pada keluarga Tahapan KS I masing-masing (9,1 persen,
5,6 persen, 11 persen, 6,2 persen) sedangkan di kabupaten Seluma jumlah anak
dilahirkan satu orang dari keluarga Pra Sejahtera.
b. Jumlah anak lahir hidup dua orang :
Kabupaten Bengkulu Selatan, Rejang Lebong, Kaur, Lebong, Kepahiang, dan
Kota Bengkulu jumlah anak lahir dua orang dilahirkan dari keluarga Sejahtera II masing-
masing (13,3 persen, 16,7 persen, 15,8 persen, 15,1 persen, 11,5 persen, 11,7 persen).
Di kabupaten Bengkulu Utara, Mukomuko anak lahir hidup dua orang tertinggi pada
keluarga KS I masing-masing( 9,1 persen, 12,7 persen) dan untuk kabupaten Seluma
dari keluarga Pra Sejahtera (10,8 persen).
14
c. Jumlah anak lahir hidup tiga orang :
Kabupaten Bengkulu Selatan, Rejang Lebong, Bengkulu Utara, Seluma, Kota
Bengkulu PUS yang memiliki jumlah anak lahir hidup 3 orang berada tertinggi pada
keluarga KS II, untuk kabupaten Kaur, Mukomuko, Kepahiang pada KS I dan Lebong
pada keluarga Pra Sejahtera.
d. Jumlah anak lahir hidup empat orang :
Kabupaten Bengkulu Selatan, Rejang Lebong, Seluma, Kota Bengkulu keluarga
KS II rata-rata tertinggi jumlah anak lahir hidup 4 orang, kabupaten Bengkulu Utara,
Kaur, Mukomuko, Kepahiang, Kota Bengkulu tertinggi pada KS I,
9.1. Jumlah Anak Masih Hidup
Informasi yang akan disampaikan mengenai jumlah anak masih hidup rata-rata
anak masih hidup sejumlah 2 orang dengan Kabupaten Selatan dan Kota Bengkulu
jumlah anak lahir hidup tiga orang, sedangkaan median anak masih hidup 2 orang dan
penyebaran per kabupaten/Kota dua orang.
Jumlah Anak Masih Hidup
Mean Median
Kab Bengkulu Selatan 3 2Kab Rejang Lebong 2 2Kab Bengkulu Utara 2 2Kab Kaur 2 2Kab Seluma 2 2Kab Mukomuko 2 2Kab Lebong 2 2Kab Kepahiang 2 2Kota Bengkulu 3 2Total 2 2
a. Jumlah Anak Masih Hidup menurut kelompok umur PUS Jumlah anak masih hidup menurut kelompok umur PUS pada umur PUS 15 – 19
tahun satu persen, pada kelompok umur tersebut PUS hanya mempunyai anak masih
hidup satu orang, dengan kabupaten Kaur (1,6 persen) tertinggi dibandingkan
kabupaten lain.
15
Sembilan persen PUS kelompok umur 20 – 24 tahun mempunyai anak hidup,
enam persen diantaranya mempunyai anak masih hidup satu orang, kabupaten Seluma
dan Mukomuko tertinggi masing-masing (11,1 persen dan 10,7 persen), disusul dua
persen PUS kelompok umur 20 – 24 tahun mempunyai anak masih hidup dua tertinggi
di kabupaten Seluma dan Mukomuko masing-masing (2,2 persen dan 2,4 persen).
PUS kelompok umur 25 – 29 tahun yang mempunyai anak masih satu dan dua
orang tertinggi, kabupaten Seluma dan Mukomuko dan Kaur tertinggi pada jumlah anak
satu dan dua yang masih hidup.
Dua puluh persen PUS umur 30 – 34 tahun telah mempunyai anak 10 persen
diantara anak dua tertinggi di kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu Utara dan Kaur
masing-masing 11 persen, sedang pada kelompok umur 35 – 39 tahun sebesar 21,41
tahun telah mempunyai melahirkan anak dan masih hidup, tertinggi pada jumlah anak
dua sebesar delapan persen disusul jumlah anak tiga sebesar tujuh persen. Kabupaten
Lebong tertinggi jumlah anak dua orang dan Bengkulu Selatan tertinggi jumlah anak
tiga orang.
Enam belas persen PUS kelompok umur 40 – 44 tahun telah mempunyai anak
dengan enam persen jumlah anak tiga masih hidup, disusul lima persen jumlah anak
masih hidup empat atau lebih. Kabupaten Bengkulu Utara tertinggi baik pada jumlah
anak anak masih hidup tiga orang maupun empat orang.
Dua puluh satu persen PUS kelompok umur 44 – 45 tahun telah mempunyai anak
masih hidup tertinggi dengan jumlah anak empat atau lebih (7,6 persen ) dan disusul
jumlah anak tiga orang (6,3 persen).
17
BAB III PELAYANAN KB
1. Tren Perkembangan Pemakaian Alat/Cara/Metode KB. Tren perkembangan dari prevalensi kesertaan ber-KB hasil mini survey
pemantauan PUS di Provinsi Bengkulu dari tahun 2005 s.d. 2009 menunjukkan gejala
naik dari 76,1 persen tahun 2005 menjadi 79,2 persen tahun 2009, dilihat per tahun
mengalami perkembangan secara fluktuasi. Kondisi yang sama terjadi pada Pasangan
Usia Subur yang tidak memakai alat/cara/metode KB.
2. Tren Perkembangan per Jenis Alat/Cara/Metode kontrasepsi
Tren perkembangan pemakaian alat/cara/metode kontrasepsi di provinsi Bengkulu
sebagai berikut: a) Pemakaian alat/cara/metode IUD dari tahun 2005 s.d. 2009 semakin
tahun turun 5,4 persen menjadi 2,9 persen, hal sama terjadi pada peserta MOW, untuk
pemakaian MOP, kondom serta implant perkembangan terus naik, sedang Suntik dan
PIl mengalami fluktuasi.
18
3. Pemakaian alat/cara/metode KB Kabupaten/Kota
Informasi mengenai tingkat pemakaian kontrasepsi adalah sangat penting untuk
mengukur keberhasilan program KB, hasil Mini Survei Pemantauan Pasangan Usia
Subur tahun 2009 (MS-09)
Prevalensi peserta KB yang didefinisikan sebagai proporsi PUS umur 15-49 tahun yang
memakai salah satu alat/cara KB, di provinsi Bengkulu 79,16 persen terdiri dari 78,88
persen menggunakan alat/cara KB modern dan 0,28 persen menggunakan cara
tradisional.
Kabupaten Bengkulu Selatan, Seluma tertinggi dalam pemakaian alat/cara/metode KB
saat dilaksanakan Mini Survei Pemantauan PUS tahun 2009, masing-masing 83,09
persen dan 82,85 persen, terendah di kabupaten Kaur dan Kota Bengkulu masing-
masing 73,45 persen dan 73,53 persen.
4. Pemakaian Alat/cara/metode per mix kontrasepsi
Pemakaian alat/cara/metode Dari 78,88 persen peserta KB moderen pemakaian
alat/cara/metode KB Suntikan dan Pil merupakan metode yang dominan dipakai
peserta KB berturut-turut 46,5 persen dan 16,2 persen. Peserta Suntik tertinggi di
kabupaten Seluma dan Bengkulu Utara masing-masing (54,74 persen dan 52,14
persen) sedang peserta PIL tertinggi di kabupaten Lebong 25,46 persen. Peserta
metode MOP dari 0,65 persen tertinggi di kabupaten Bengkulu Selatan 1,64 persen
kepahiang tidak ada peserta MOP.
19
a. Prevalensi peserta KB menurut tingkat Pendidikan PUS dengan tingkat pendidikan tidak tamat SD dan tamat SD tertinggi sebagai
peserta KB sebesar 81 persen, PUS tidak tamat SD tertinggi di Rejang Lebong 86
persen dan terendah Kota Bengkulu dan Lebong 66 persen, PUS peserta KB yang
tamat SD tertinggi di kabupaten Seluma 88 persen dan terendah di kabupaten
Bengkulu Utara dan Kota Bengkulu 72 persen. Sembilan puluh dua persen PUS di
Kabupaten Lebong tidak sekolah sebagai peserta KB tertinggi dibandingkan kabupaten
lain sedangkan 93 persen PUS di Rejang Lebong tamat SD atau Perguruan Tinggi
tertinggi sebagai peserta KB.
20
b. Peserta KB menurut Kelompok Umur PUS Informasi yang disajikan persebaran dari peserta KB menurut kelompok umur
PUS, dalam rangka ketepatan intervensi, peserta KB pada kelompok umur 15 – 19
tahun sebesar 55,30 persen, tingkat Kabupaten/Kota tertinggi di Lebong dan Kota
Bengkulu sedangkan terendah Bengkulu Utara 20 persen. Enam puluh lima persen
peserta KB pada kelompok umur 20 – 24 tahun tertinggi di Mukomuko 73 persen dan
terendah Kaur 49 persen, PUS kelompok umur 25 – 29 tahun yang saat ini memakai
alat/cara/metode KB 75 persen tertinggi di Kabupaten Seluma sebesar 83 persen dan
terendah Kota Bengkulu 69,05 persen, Kelompok umur PUS 30 – 34 tahun sedang
memakai alat/cara/metode KB sebesar 84 persen tertinggi kabupaten Rejang Lebong
90 persen sedang terendah Kota Bengkulu 68,89 persen, pada kelompok umur 35 – 39
tahun peserta KB 86 persen tertinggi kabupaten Bengkulu Selatan 94 persen dan
terendah kaur 79 persen,
PUS umur 40 – 44 tahun sedang menggunakan alat/cara/metode KB sebesar
83,93 persen, kabupaten Rejang Lebong tertinggi PUS sedang memakai
alat/cara/metode KB yaitu 92,31 persen terendah kabupaten Mukomuko 73,08 persen,
sedang PUS kelompok umur 45 – 49 tahun sedang memakai alat/cara/metode KB
sebesar 72,05 tertinggi di Kabupaten Kepahiang sebesar 83,33 persen, terendah
Mukomuko 55,77 persen.
21
c. Peserta KB menurut Tahapan Keluarga Informasi ingin menyajikan data kesertaan ber-KB menurut tahapan keluarga,
dalam rangka penajaman pelayanan KB terutama pelayanan pada keluarga dari Pra
Sejahtera.
Informasi diperoleh 76,3 persen keluarga dari Pra Sejahtera saat ini sedang
memakai alat/cara/metode KB tertinggi di Kabupaten Lebong 84,5 persen dan terendah
Kaur 65,9 persen, keluarga dari KS I sedang memakai alat/cara/metode KB sebesar
79,3 persen dengan kabupaten Kepahiang 85,8 persen keluarga tersebut saat ini
sedang memakai alat/cara/metode KB terendah di kabupaten Kota Bengkulu 67,1
persen.
Tujuh puluh delapan persen saat ini sedang memakai alat/cara/metode KB,
kabupaten Seluma tertinggi 83,6 persen terendah Bengkulu Utara 72,1 persen,
keluarga KS III sedang memakai alat/cara/metode KB sebesar 83 persen tertinggi di
kabupaten Seluma 92,9 persen dan terendah kabupaten Kaur 75,6 persen, Keluarga
KS III Plus sebesar 85 persen saat ini sedang memakai alat/cara/metode KB.
d. Peserta KB Pria
Peserta yang menggunakan alat/cara KB pria tahun 2009 sebesar 2,5 persen,
tertinggi Lebong 8,2 persen terendah Bengkulu Utara, Mukomuko, Kepahiang sebesar
satu persen.
22
e. Peserta KB Implant, Suntik, PIL ( Hormonal )
Menyajikan informasi kesertaan ber-KB pada peserta yang menggunakan
alat/cara KB hormonal yang terdiri Implant, Suntik, dan PIL hasil mini survey
pemantauan PUS tahun 2009.
Peserta KB yang menggunakan alat/cara KB hormonal (Implant, Suntik, PIL )
sebesar 70,8 persen, tertinggi pada kabupaten Seluma 78,3 persen, Rejang Lebong
dan Kepahiang (76 persen) dan terendah Kota Bengkulu 61 persen.
f. Peserta KB Implant, Suntik, PIL ( Hormonal ) Menurut Kelompok Umur Distribusi peserta KB yang menggunakan alat/cara/metode hormonal (Implant,
Suntikan dan Pil) berdasarkan umur dalam rangka menyajikan informasi peserta KB
23
yang memakai alat/cara/metode KB Hormonal dalam rangka mengetahui rasional,
efektivitas, efisiensi dari pemakaian alat/cara/metode ber-KB dari PUS di Provinsi
Bengkulu sesuai dengan kelompok umur.
Pada saat survey PUS saat ini sedang memakai alat/cara/metode KB hormonal
pada kelompok umur 15 – 19 tahun sebesar 0,6 persen rata-rata diatas satu persen di
kabupaten Rejang Lebong, Kaur, Seluma, dan Mukomuko masing-masing (1 persen,
1,3 persen, 1,1 persen dan 1,3 persen). Kelompok umur 20 – 24 tahun sebesar 5,7
persen tertinggi di kabupaten Seluma, Mukomuko masing-masing (10 persen dan 10,5
persen).
Pada saat survey PUS kelompok umur 25 – 29 tahun sebesar 14,1 persen
tertinggi di kabupaten Seluma dan Mukomuko sebesar (19,2 persen dan 18,6 persen),
kelompok umur 30 – 34 tahun sebesar 15,7 persen tertinggi kabupaten Kepahiang
sebesar 15,7 persen, kelompok umur 35 – 39 tahun sebesar 16,6 persen dengan
kabupaten tertinggi Bengkulu Selatan 20,7 persen, umur PUS 40 – 44 tahun yang
sedang memakai alat/cara/metode KB hormonal sebesar 11,2 persen kabupaten
Bengkulu Utara dan Kepahiang sebesar 13,8 persen dan 12,7 persen, kelompok umur
45 – 49 tahun sebesar 6,9 persen tertinggi Bengkulu Selatan 12 persen.
h. Sumber Alat/Cara KB
Mini survey pemantauan PUS 2009 mengumpulkan informasi tentang sumber
pelayanan KB, Sumber pelayanan KB dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu
pemerintah, swasta, dan lainnya (sumber masyarakat), sumber pemerintah terdiri dari
24
RS pemerintah, Puskesmas/Pustu, Klinik Pemerintah, PLKB, TKBK/TMK, Bhakti Sosial,
sedangkan sumber swasta meliputi RS swasta, klinik swasta, praktek dokter, praktek
bidan/BDD/mantra, apotik/took obat dan sumber lainnya terdiri dari polindes/PKD,
posyandu dan Pos KB/PPKBD/kader.
PUS pemakaian alat/cara/metode KB yang mendapatkan pelayanan melalui
Pemerintah sebesar 49,3 persen tertinggi Bengkulu Selatan 62,8 persen dan terendah
Seluma 41 persen, mendapat pelayanan KB melalui jalur swasta sebesar 31 persen
tertinggi Seluma dan Kota Bengkulu masing-masing 40,3 persen dan 39,9 persen
dengan terendah Lebong 14,5 persen, melalui jalur lainnya sebesar 19,7 persen,
tertinggi Kepahiang 21,8 persen dan terendah Kota Bengkulu 3,9 persen.
I. Tren Sumber Pelayanan KB
Menyajikan informasi trend sumber pelayanan alat/cara KB dari tahun 2005
sampai 2009. Sumber pelayanan di pemerintahan dari tahun 2005 s.d. 2009 mengalami
fluktuasi, sedangkan pelayanan melalui jalur swasta mengalami penurunan dari tahun
ke tahun , pada tahun 2008 sempat naik dari 31,5 persen tahun 2007 menjadi 40,7
persenpersentahun 2007 dan 2009 sebesar 49,3.persen.
25
47
42,4
49,3
44,1
49,352,6
44,8
31,5
40,7
31
0,3
12,8
19,215,1
19,7
0
10
20
30
40
50
60
2005 2006 2007 2008 2009
TREND SUMBER PELAYANAN ALAT/CARA KB
- PEMERINTAH - SWASTA - LAINNYA
J. Sumber Pelayanan Pemakaian Alat/Cara/Metode KB
Menyajikan sumber dan cara memperoleh alat/cara/metode KB tahun 2009 hasil
Mini Survei Pemantauan PUS. Pada jalur pemerintah yang mendapatkan secara gratis
17 persen tertinggi di Bengkulu Selatan 35 persen dan terendah Seluma tujuh persen,
sedangkan yang membayar melalui jalur pemerintah 33 persen tertinggi kabupaten
Kaur 44 persen disusul Lebong 39 persen.
Pada jalur swasta peserta KB mendapatkan secara gratis satu persen, tertinggi
kabupaten Mukomuko 2,5 persen sedangkan yang membayar 30 persen tertinggi di
Seluma 40 persen dan Kota Bengkulu 39 persen.
Jalur lainnya mendapatkan secara gratis tujuh persen tertinggi Kabupaten Kaur 12
persen dan terendah Seluma 2 persen sedang yang membayar sebesar 13 persen
tingkat kabupaten tertinggi di Lebong 19 persen dan terendah Kota Bengkulu satu
persen.
26
Sumber dan cara memperoleh alat/cara KB
Tabel. 3.7
Gratis Bayar Gratis Bayar Gratis Bayar1 Kab Bengkulu Selatan 34,8 28 0,7 23 6,1 7,42 Kab Rejang Lebong 24,9 20,4 0,5 34,4 7,7 123 Kab Bengkulu Utara 10,4 35,4 0,8 32,4 5,6 15,44 Kab Kaur 14,4 43,8 0,5 21 12,4 7,95 Kab Seluma 6,8 34,1 0,4 39,9 1,8 176 Kab Mukomuko 22,7 35,7 2,5 25,4 5,9 7,97 Kab Lebong 11,8 38,9 1,1 13,4 16 18,98 Kab Kepahiang 11,8 37 0,8 28,6 8 13,99 Kota Bengkulu 18,5 37,7 0,8 39,1 3,3 0,6
Total 16,5 32,7 0,8 30,2 6,8 12,9
Pemerintah Swasta Lainnya
K. Prevalensi peserta KB menurut jumlah anak masih hidup
PUS belum mempunyai anak pada saat survey pemantauan PUS sedang
memakai alat/cara/metode KB sebesar 4,1 persen dengan kabupaten Rejang Lebong
tertinggi 8 persen, 62 persen PUS mempunyai anak 1 sedang ber-KB, tertinggi di
kabupaten Seluma 78,4 persen dan Mukomuko 69,3 persen, terendah Kaur 44,7
persen, PUS mempunyai anak 2 sebesar 88,7 persen ber-KB dengan Bengkulu
Selatan, Rejang Lebong, Lebong dan Kepahiang rata-rata diatas 90 persen, PUS yang
telah mempunyai anak 3 saat ini sedang memakai alat/cara/metode KB sebesar 92,1
persen dimana Bengkulu Selatan, Rejang Lebong, Seluma dan Kepahiang diatas rata-
rata provinsi. Sedangkan yang telah mempunyai anak 4 atau lebih sebesar 84,1 persen.
27
4, KEINGINAN MEMILIKI ATAU MENAMBAH ANAK Wanita Pasangan Usia Subur yang pada saat wawancara dalam keadaan tidak
hamil dan tidak menggunakan alat/cara KB ditanya lebih lanjut apakah ingin
mempunyai anak atau ingin mempunyai anak lagi. Keinginan mempunyai anak segera
dimaksudkan bila wanita menginginkan tambah anak dalam waktu kurang dari 2 (dua)
tahun yang akan datang. Keinginkan tambah anak kemudian dimaksudkan bila wanita
menginginkan tambah anak pada masa mendatang, dalam waktu dua tahun atau lebih.
Sedangkan tidak ingin tambah anak dimaksudkan bahwa responden benar-benar
sudah tidak ingin menambah jumlah anaknya.
Berdasarkan MS 2009, secara umum dari keseluruhan responden wanita PUS
5.094 terdapat 772 wanita PUS tidak ber-KB dalam keadaan tidak hamil pada saat
pengumpulan data. Diantara wanita PUS tidak ber-KB dan tidak hamil sebesar 51,1
persen dengan kabupaten Kepahiang tertinggi 66,2 persen terendah kabupaten
Seluma, Mukomuko, Lebong masing 42 persen.
PUS tidak ber-KB dan tidak hamil menginginkan anak lagi dalam waktu 2 (dua)
tahun atau lebih 15 persen tertinggi kabupaten Lebong 33 persen dan terendah di Kaur,
Kota Bengkulu sebesar 11 persen sedang PUS yang tidak menginginkan anak lagi
tercatat 34 persen dimana kabupaten Seluma dan Kota Bengkulu tertinggi masing-
masing 45,3 persen dan 42,5 persen terendah di kabupaten Kepahiang 18,2 persen.
28
4.1. Keinginan punya anak menurut kelompok umur wanita PUS Menyajikan pola persebaran Pasangan Usia Subur yang tidak KB dan tidak Hamil
menurut kelompok umur dalam keperluan intervensi program.
PUS tidak KB dan tidak hamil ingin anak segera pada kelompok umur 15 – 19
tahun sebesar 3,4 persen tertinggi pada kabupaten Seluma 7,4 persen disusul Rejang
Lebong 5 persen, kelompok umur 20 – 24 tahun sebesar 16,9 persen tertinggi pada
kabupaten Seluma 29,6 persen terendah Kepahiang dan Lebong (9,8 persen),
kelompok umur 25 – 29 tahun sebesar 30,6 persen tertinggi di kabupaten Kaur 40,8
persen dan Rejang Lebong 35 persen terendah Kota Bengkulu 18,3 persen, pada
kelompok umur 30 – 34 tahun sebesar 19,6 persen tertinggi kabupaten Lebong 34,1
persen dan terendah Seluma 11,1 persen, kelompok umur 35 – 39 tahun sebesar 15
persen tertinggi Lebong dan kepahiang masing-masing (26,8 persen dan 25,5 persen
terendah Mukomuko 7,5 persen, pada kelompok umur 40 – 44 tahun sebesar 10,5
persen tertinggi Bengkulu Utara sebesar 18,4 persen dan kelompok umur 45 – 49 tahun
sebesar 4,1 persen tertinggi Seluma dan Kota Bengkulu masing-masing (11,1 persen
dan 11,3 persen).
PUS tidak hamil dan tidak KB ingin anak kemudian pada kelompok umur 15 – 19
tahun sebesar 4,1 persen tertinggi kabupaten Kepahiang 16,7 persen, kelompok umur
20-24 tahun sebesar 22,1 persen tertinggi di kabupaten Seluma 50 persen, kelompok
umur 25 – 29 tahun sebesar 24 persen tertinggi Mukomuko 35,3 persen, PUS kelompok
umur 30 – 34 tahun ingin anak kemudian sebesar 19,7 persen tertinggi di kabupaten
Kota Bengkulu 41,2 persen, PUS kelompok umur 35 – 39 tahun sebesar 18,3 persen
29
tertinggi di kabupaten Kaur 54,5 persen, kelompok umur PUS 40 – 44 tahun sebesar
6,7 persen tertinggi kabupaten Bengkulu Selatan 22,2 persen dan kelompok umur 45 –
49 tahun sebesar 5,2 persen tertinggi Lebong 18,8 persen
PUS tidak KB dan tidak hamil tidak ingin anak lagi pada kelompok umur 20 – 24
tahun sebesar 0,9 persen, umur 25 – 29 tahun sebesar 2,6 persen tertinggi di Seluma
6,9 persen, kelompok umur 30 – 34 tahun sebesar 6 persen kabupaten Lebong tertinggi
20,8 persen, kelompok umur 35 – 39 tahun sebesar 14 persen tertinggi Seluma 27,6
persen, pada kelompok umur 40 – 44 tahun sebesar 27,7 persen tertinggi Bengkulu
Utara 40 persen, kelompok umur 45 – 49 tahun sebesar 48,7 persen tertinggi Bengkulu
Selatan 69,2 persen.
5. Alasan tidak memakai alat/cara KB Wanita PUS pada saat pengumpulan data tidak menggunakan alat/cara KB,
namun masih ingin anak kemudian maupun tidak ingin anak lagi ditanyakan alasan
utama tidak ber-KB, secara umum alasan utama tidak ber-KB yang paling dominan
dikemukan wanita adalah kesehatan 22,5 persen, selanjutnya merasa tidak subur (20,4
persen), menopause (17,6 persen), baru melahirkan (12,6 persen), efek samping (9,2
persen).
Alasan lain puasa dan jarang jauh masing-masing (4,6 persen dan 4,3 persen),
tidak nyaman dan lainnya (2,9 persen dan 2,2 persen), larangan agama/budaya (1,8
persen), ibu/suami menolak (0,2 persen), tidak tersedia (0,2 persen).
30
6. Unmet Need KB pada wanita Pasangan Usia Subur Ukuran mengenai kebutuhan KB yang tidak terpenuhi (unmet need) didefinisikan
sebagai persentase wanita kawin yang tidak ingin anak lagi atau ingin menjarangkan
kelahiran berikutnya, tetapi tidak memakai alat/cara KB. Ukuran tentang pelayanan KB
yang tidak terpenuhi, digunakan untuk menilai sejauh mana program KB telah dapat
memenuhi kebutuhan masyarakat.
Berdasarkan perhitungan unmet need KB dari hasil data MS 2009, total 3,7 persen
yang terdiri dari penjarangan 1,3 persen dan pembatasan 2,4 persen.
0,9
1,41,6
1,4 1,3
3,33,5
2,12,4 2,4
4,2
4,9
3,7 3,8 3,7
0
1
2
3
4
5
6
2005 2006 2007 2008 2009
TREND UNMET NEED 2005 - 2009 PROVINSI BENGKULU, MS
Penjarangan Pembatasan Total
Gambar diatas menyajikan informasi trend dari Unmet need KB provinsi Bengkulu
hasil Mini Survei Pemantauan PUS, perkembangan unmet need secara total turun dari
3,8 tahun 2008 menjadi 3,7 tahun 2009, untuk pembatasan tidak ada perubahan
sedangkan penjarangan turun 0,1 persen dari 1,4 persen tahun 2008 menjadi 1,3
persen pada tahun 2009.
Distribusi per kabupaten/kota secara total Kota Bengkulu dan Mukomuko tertinggi
masing-masing (6,4 persen dan 6,2 persen), terendah kabupaten Kepahiang dan
Rejang Lebong (1,7 persen dan 1,8 persen).
31
Unmet need untuk penjarangan tertinggi kabupaten Lebong 2,7 persen 4(empat)
kabupaten yaitu Bengkulu Selatan, Rejang Lebong, Seluma, Kepahiang dibawah
1(satu) persen, pada kelompok pembatasan tertinggi Kota Bengkulu 5,2 persen dan
terendah Rejang Lebong dan Kepahiang (1,0 persen dan 1,3 persen).
7. PROPORSI HAMIL PADA WANITA PUS Mini Survei pemantauan PUS 2009 menghasilkan informasi status kehamilan
wanita PUS, data tentang status kehamilan ini sangat penting karena memberikan
kesempatan pada program untuk melakukan kegiatan dalam upaya peningkatan
kesertaan ber-KB, melalui penggarapan segmen sasaran sasaran calon peserta KB
baru setelah mereka melahirkan.
Hasil survey melaporkan bahwa secara proporsi wanita hamil tercatat 5,7 persen,
kabupaten Kaur, Mukomuko dan kepahiang banyak wanita PUS sedang hamil masing-
masing (8,7 persen, 7,9 persen, 7,7 persen), terendah di Bengkulu Selatan (3,8 persen)
33
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
1. Fertilitas
Rata-rata anak lahir hidup pada kelompok umur PUS 40 – 49 mini survey
pemantauan PUS tahun 2009 provinsi Bengkulu sebesar (3,6), merupakan rata-rata
anak lahir hidup dari wanita PUS tua yang hampir berakhir masa reproduksi 3,6.
2. Umur Responden
Rata-rata dan median umur wanita PUS di provinsi Bengkulu tahun 2009 sebesar
34 tahun. Kota Bengkulu dan Bengkulu Selatan sebesar (37 tahun dan 36 tahun). Umur
wanita PUS per kelompok umur tertinggi pada kelompok 25 – 39 tahun, kelompok umur
rendah.
Tingkat pendidikan dari wanita PUS hasil mini survey tahun 2009 tertinggi tamat
SD, PUS tidak sekolah dan tamat Akdemi/Perguruan Tinggi rendah. Rata-rata PUS
masuk dalam kategori tahapan KS II, selanjutnya KS I.
3. Umur Usia Kawin Pertama
Rata-rata dan median Umur Kawin Pertama tingkat provinsi Bengkulu 20 tahun.
Kabupaten Bengkulu Selatan, Kaur, Kota Bengkulu tinggi ( 21 tahun dan 22 tahun),
terendah Mukomuko 19 tahun.
Kelompok usia kawin pertama wanita PUS 15 – 19 tahun rata-rata berpendidikan
Tamat SD, kelompok umur kawin pertama 20 – 24 tahun rata-rata tamat SLTA disusul
tamat SLTP dan tamat SD, dan 25 – 29 tahun berpendidikan tamat SLTA
4. Anak Lahir Hidup
Rata-rata dan median anak dilahirkan hidup sebesar dua, Anak Lahir Hidup 4
(empat) atau lebih tertinggi di Bengkulu Selatan dan Kota Bengkulu, jumlah anak lahir
hidup pada kelompok umur wanita PUS mengikuti pola fertilitas sesuai dengan
kelompok umur.
34
5. Keluarga Berencana
Prevalensi peserta KB moderen hasil Mini Survei tahun 2009 sebesar 78,9 dengan
Bengkulu Selatan, Rejang Lebong, Seluma diatas 80 persen dan terendah Kaur dan
Kota Bengkulu 73,5 persen, persebaran jenis alat/cara KB masing-masing tertinggi
Suntikan dan Pil (46,5 persen dan 16,2 persen), KB Pria (MOP dan kondom) dua
persen. Sumber pelayanan melalui pemerintah membayar 32,7 persen, swasta
membayar 30,2 persen.
Berdasarkan tingkat pendidikan peserta KB tidak tamat SD, tamat SD, dan
Akademi/PT diatas 80 persen, pada tingkatan pendidikan lainnya dibawah 80 persen,
menurut kelompok umur tertinggi pada kelompok 30 – 44 tahun diatas 80 persen.Rata-
rata peserta KB di Provinsi mempunyai anak tiga sebesar 92 persen, anak dua sebesar
89 persen dan anak empat atau lebih sebesar 84 persen.Unmet Need tahun 2009
sebesar 3,7 persen terdiri penjarangan 1,3 persen dan pembatasan 2,4 persen.
6. Kesimpulan
1. Fertilitas lengkap masih tinggi, dengan rata-rata umur PUS tua (34 tahun) yang
tidak mempengaruhi penurunan fertilitas.
2. Tingkat pendidikan PUS rendah tamat SD dan tahapan keluarga KS II dan KS I.
3. Umur kawin pertama 20 tahun, pada kelompok 15 – 19 tahun berependidikan
tamat SD
4. Anak lahir hidup sejumlah 4 orang atau lebih tertinggi pada kelompok umur PUS
40 – 49 tahun.
5. Prevalensi 78,9 persen dengan wanita tidak tamat SD, tamat SD dan
Akademi/PT diatas 80 persen dan pada kelompok umur 30 – 44 tahun,
6. Peserta KB Suntik dan Pil tinggi dibandingkan dengan jenis alat/cara KB lainnya
7. Peserta KB mandiri tinggi
36
LAMPIRAN
MEAN
ALH AMH PUK UMUR
Kab Bengkulu Selatan 444 2,26 2,56 20,53 36,29Kab Rejang Lebong 953 2,32 2,26 20,49 33,99Kab Bengkulu Utara 1033 2,53 2,43 19,58 33,88Kab Kaur 409 2,42 2,37 20,63 33,47Kab Seluma 852 2,2 2,18 19,9 32,7Kab Mukomuko 454 2,42 2,32 19,07 32,69Kab Lebong 368 2,27 2,23 20,34 35,14Kab Kepahiang 455 2,15 2,1 20,42 33,48Kota Bengkulu 127 2,55 2,52 21,96 37,13Total 5094 2,37 2,31 20,11 33,91
MEDIAN
ALH AMH PUK UMUR
Kab Bengkulu Selatan 444 2 2 20 36Kab Rejang Lebong 953 2 2 20 34Kab Bengkulu Utara 1033 2 2 19 34Kab Kaur 409 2 2 20 33Kab Seluma 852 2 2 20 32Kab Mukomuko 454 2 2 19 32Kab Lebong 368 2 2 20 35Kab Kepahiang 455 2 2 20 33Kota Bengkulu 127 2 2 22 37Total 5094 2 2 20 34
37
Daerah tempat tinggal Total Pendidikan PUS TotalPerkotaan Perdesaan Tidak Tidak Tamat SD Tamat Tamat Akademi
Sekolah Tamat SD SLTP SLTA PT
1 Kab Bengkulu Selatan 31,8 68,2 444 1,6 10,7 22,4 25,3 32,9 7,1 4442 Kab Rejang Lebong 28,9 71,1 953 8,7 34,6 23,8 27 5,9 9533 Kab Bengkulu Utara 13,2 86,8 1033 1,9 26,3 31,7 23,3 15,6 1,2 10334 Kab Kaur 0 100 409 5,6 34,2 32,4 26,2 1,6 4095 Kab Seluma 4,6 95,4 852 0,7 10,8 29 33,4 22,8 3,3 8526 Kab Mukomuko 9,2 90,8 454 3,1 14,3 41,4 24,4 12,1 4,6 4547 Kab Lebong 8,4 91,6 368 2,2 4,9 36,2 32,5 21,4 2,8 3688 Kab Kepahiang 12,5 87,5 455 2 9,3 36,7 23 23,2 5,7 4559 Kota Bengkulu 100 0 127 0,1 4,1 10,9 21,9 42,3 20,6 127
Total 16,7 83,3 5094 1,3 12,7 32,3 26,7 22,8 4,3 5094
Status tahapan keluarga PUS TotalPra KS 1 KS 2 KS 3 KS 3+Sejahtera
1 Kab Bengkulu Selatan 6,4 22,7 41,8 27,6 1,5 4442 Kab Rejang Lebong 6,3 26 45,7 18,5 3,5 9533 Kab Bengkulu Utara 17,7 30,2 26,5 23,5 2,1 10334 Kab Kaur 7,5 42,4 42,7 7,5 4095 Kab Seluma 33,6 22,8 27,7 15,3 0,5 8526 Kab Mukomuko 18,2 46,7 27,2 7,2 0,7 4547 Kab Lebong 29,1 22,6 36,3 11,1 0,8 3688 Kab Kepahiang 13,7 34,1 30,4 18,5 3,3 4559 Kota Bengkulu 6,6 30,5 33,8 24 5,2 127
Total 16,6 29,8 34,2 17,5 1,9 5094
38
Tidak sekolah Tidak tamat Tamat SD Tamat SLTP Tamat SLTA Akademi/PT TotalSD
Umur dibawah 14 tahun 0 0,2 0,5 0,1 0 0 0,7Umur 15 - 19 tahun 0,8 6,1 16,9 12,4 5,3 0,5 42Umur 20 - 24 tahun 0,5 3,2 10,8 12 15,8 3 45,2Umur 25 - 29 tahun 0,1 0,5 1,8 2 3,8 2,4 10,7Umur 30 Keatas 0 0,1 0,3 0,1 0,4 0,4 1,3
Umur kawin pertama dibawah 14 tahunTidak tamat SD Tamat SD Tamat SLTP Total
SD
1 Kab Bengkulu Selatan 0 0,2 0 0,22 Kab Rejang Lebong 0,4 0,6 0 13 Kab Bengkulu Utara 0 0,2 0 0,24 Kab Kaur 0,4 0 0 0,45 Kab Seluma 0,2 0,2 0,2 0,56 Kab Mukomuko 0,6 1,1 0 1,77 Kab Lebong 0 0,5 0,2 0,78 Kab Kepahiang 0 1 0,2 1,29 Kota Bengkulu 0 0,7 0 0,7
Total 0,2 0,5 0,1 0,7
39
Tidak sekolah Tidak tamat Tamat SD Tamat SLTP Tamat SLTA Akademi/PT TotalSD
1 Kab Bengkulu Selatan 0,9 5,8 11,1 11,8 5,3 0,9 35,82 Kab Rejang Lebong 4,9 19,5 11,2 7,1 0,4 43,13 Kab Bengkulu Utara 1,4 16,3 20,8 9,3 4,7 0,4 52,94 Kab Kaur 2,9 18,2 12,4 3,6 37,15 Kab Seluma 0,5 6 15,5 18,1 4,4 0,5 45,16 Kab Mukomuko 2,4 12,3 28,1 14,2 2,9 0,6 60,57 Kab Lebong 0,8 1,8 18,4 14,9 4,4 0,2 40,58 Kab Kepahiang 1 5,5 19,4 11,7 6,3 0,8 44,79 Kota Bengkulu 1,9 4,7 8,7 8,3 0,7 24,3
Total 0,8 6,1 16,9 12,4 5,3 0,5 42
Tidak sekolah Tidak tamat Tamat SD Tamat SLTP Tamat SLTA Akademi/PT TotalSD
1 Kab Bengkulu Selatan 0,7 4,2 10,4 12,4 23,1 3,3 542 Kab Rejang Lebong 0 2,6 11,6 11 14,4 2,4 42,13 Kab Bengkulu Utara 0,6 8,4 9,3 12,5 8,8 0,8 40,34 Kab Kaur 0 1,8 13,5 16,4 17,8 1,3 50,75 Kab Seluma 0,2 4,4 11,3 14,1 15,9 1,5 47,36 Kab Mukomuko 0,7 1,5 11,8 9,4 7 2,2 32,57 Kab Lebong 1 2,3 13,4 14,1 14,4 1,7 46,98 Kab Kepahiang 0,7 2,7 13,2 9,5 13,5 2,5 42,19 Kota Bengkulu 0,1 1,9 4,1 9,3 24,7 9,3 49,5
Total 0,5 3,2 10,8 12 15,8 3 45,2
Umur kawin pertama dibawah 15 - 19 tahun
Umur kawin pertama dibawah 20 - 24 tahun
40
Tidak sekolah Tidak tamat Tamat SD Tamat SLTP Tamat SLTA Akademi/PT TotalSD
1 Kab Bengkulu Selatan 0 0,4 0,5 1,1 4,4 2,7 9,12 Kab Rejang Lebong 0 0,8 2,2 1,6 5,1 2,6 12,43 Kab Bengkulu Utara 0 1,4 1,4 1,4 2,1 6,24 Kab Kaur 0 0,4 2,2 3,3 4,5 0,4 10,75 Kab Seluma 0 0 1,8 1,1 2,2 1,3 6,46 Kab Mukomuko 0 0 0,2 0,9 2 1,8 57 Kab Lebong 0,3 0,7 3,7 3,2 2,5 0,8 11,28 Kab Kepahiang 0,3 0,8 2,7 1,3 2 2 9,29 Kota Bengkulu 0 0,4 1,1 3,7 8,7 8,6 22,6
Total 0,1 0,5 1,8 2 3,8 2,4 10,7
Tidak sekolah Tidak tamat Tamat SD Tamat SLTP Tamat SLTA Akademi/PT TotalSD
1 Kab Bengkulu Selatan 0,4 0,2 0 0,2 0,2 0,92 Kab Rejang Lebong 0 0,6 0 0,4 0,4 1,43 Kab Bengkulu Utara 0,2 0 0,2 0 0 0,44 Kab Kaur 0,2 0,4 0,4 0,2 0 1,15 Kab Seluma 0,2 0,2 0 0,4 0 0,76 Kab Mukomuko 0 0,2 0 0,2 0 0,47 Kab Lebong 0 0,2 0,2 0,2 0,2 0,78 Kab Kepahiang 0,3 0,5 0,3 1,3 0,3 2,89 Kota Bengkulu 0 0,1 0,1 0,6 2 2,9
Total 0,1 0,3 0,1 0,4 0,4 1,3
Umur kawin pertama dibawah 25- 29 tahun
Umur kawin pertama dibawah 30+
41
Tabel Anak Lahir Hidup 1 orang menurut pendidikan
Tidak Tidak Tamat Tamat Tamat Akademi TotalSekolah tamat SD SD SLTP SLTA PT
1 Kab Bengkulu Selatan 0,7 2 2,7 8 1,3 14,72 Kab Rejang Lebong 1,4 8,1 6,7 5,5 1,4 23,23 Kab Bengkulu Utara 2,3 4,9 5,4 5,4 0,6 18,74 Kab Kaur 1,1 4 5,8 7,1 0,4 18,45 Kab Seluma 0,2 2 4,6 10,4 9,1 1,1 27,46 Kab Mukomuko 0,4 2,2 9,2 8,6 2,9 1,1 24,47 Kab Lebong 0,5 0,8 4,4 8,5 7,9 0,5 22,68 Kab Kepahiang 0,5 2 5,8 7 9,2 2 26,59 Kota Bengkulu 0,9 0,7 3 8,4 3,7 16,7
Total 0,2 1,5 4,7 6,4 7,2 1,4 21,3
Tabel Anak Lahir Hidup 2 orang menurut pendidikan
Tidak Tidak Tamat Tamat Tamat Akademi TotalSekolah tamat SD SD SLTP SLTA PT
1 Kab Bengkulu Selatan 0,7 1,3 6,2 10,2 12,5 2,7 33,62 Kab Rejang Lebong 3,5 10,6 8,1 10,2 1,4 33,73 Kab Bengkulu Utara 1 7 9,3 8,9 4,9 0,2 31,34 Kab Kaur 0,2 10,7 12,5 9,6 0,5 33,65 Kab Seluma 0,2 2,9 10,4 9,9 8,4 1,1 32,86 Kab Mukomuko 0,4 3,5 11 7,5 5,3 2 29,87 Kab Lebong 1 1,8 12,6 15,1 9,2 1,2 40,98 Kab Kepahiang 0,5 2,3 13,4 8,8 6,3 1,8 33,29 Kota Bengkulu 0,1 1 3,9 6,6 13,3 7,2 32
Total 0,4 2,5 9,7 9,7 9 2,2 33,5
42
Tabel Anak Lahir Hidup 3 orang menurut pendidikan
Tidak Tidak Tamat Tamat Tamat Akademi TotalSekolah tamat SD SD SLTP SLTA PT
1 Kab Bengkulu Selatan 0,2 2,9 7,6 7,5 7,8 1,8 27,82 Kab Rejang Lebong 1,8 6,9 4,3 6,5 2 21,53 Kab Bengkulu Utara 0,2 7,2 9,7 5,6 2,5 0,2 25,54 Kab Kaur 1,3 9,6 7,1 5,6 0,4 245 Kab Seluma 0,2 2,6 8,4 8,4 3,1 0,7 23,46 Kab Mukomuko 0,4 4,2 10,8 4,2 2,4 0,4 22,47 Kab Lebong 0,3 0,8 11,4 5,9 2,2 0,7 21,38 Kab Kepahiang 0,5 2,7 10,2 4,3 4,7 0,8 23,29 Kota Bengkulu 1 2,7 6 11,9 5,7 27,3
Total 0,2 2,6 8,5 5,9 5,4 1,5 24,1
Tabel Anak Lahir Hidup 4 orang menurut pendidikan
Tidak Tidak Tamat Tamat Tamat Akademi TotalSekolah tamat SD SD SLTP SLTA PT
1 Kab Bengkulu Selatan 0,7 5,8 6,2 4 3,5 0,7 20,92 Kab Rejang Lebong 2 7,3 3,3 3 0,8 16,53 Kab Bengkulu Utara 0,8 9,5 6 2,5 1 0,2 204 Kab Kaur 3,1 9,5 5,1 2 0,2 19,85 Kab Seluma 0,2 2,7 5,3 3,5 0,7 0,4 12,86 Kab Mukomuko 1,8 4 9,2 2,4 1,1 0,4 18,97 Kab Lebong 0,3 1,3 7,5 2,5 0,7 0,5 12,98 Kab Kepahiang 0,5 2,2 6,2 1,5 1,3 0,3 129 Kota Bengkulu 1,1 3,4 5,6 7,4 3 20,6
Total 0,5 3,4 6,6 3,4 2,4 0,8 17,2
43
Tabel Anak Lahir Hidup 1 orang menurut tahapan keluarga
Pra KS 1 KS 2 KS 3 KS 3+ TotalSejahtera
1 Kab Bengkulu Selatan 0,9 2,9 6,7 4 0,2 14,72 Kab Rejang Lebong 1,2 9,1 8,9 2,8 1 23,23 Kab Bengkulu Utara 5,3 5,6 5,1 2,3 0,4 18,74 Kab Kaur 2,4 7,1 8,4 0,5 18,45 Kab Seluma 12,4 6,6 5,1 3,1 0,2 27,46 Kab Mukomuko 5,3 11 7,5 0,4 0,2 24,47 Kab Lebong 4,7 5,4 9,9 2,5 0,2 22,68 Kab Kepahiang 3,5 8,8 9,5 3,8 0,8 26,59 Kota Bengkulu 2 6,2 5,7 2 0,9 16,7
Total 4,1 6,9 7,4 2,4 0,4 21,3
Tabel Anak Lahir Hidup 2 orang menurut tahapan keluarga
Pra KS 1 KS 2 KS 3 KS 3+ TotalSejahtera
1 Kab Bengkulu Selatan 1,3 9,3 13,3 9,5 0,4 33,62 Kab Rejang Lebong 3 6,9 16,7 6,3 0,8 33,73 Kab Bengkulu Utara 5,4 9,1 8 8,2 0,6 31,34 Kab Kaur 1,5 13,3 15,8 3,1 33,65 Kab Seluma 10,8 6,9 9,7 5,3 0,2 32,86 Kab Mukomuko 5 12,7 8,8 3,1 0,2 29,87 Kab Lebong 10,4 10,4 15,1 4,7 0,3 40,98 Kab Kepahiang 3,3 10,9 11,5 6,2 1,3 33,29 Kota Bengkulu 1,6 9,2 11,7 8,6 1 32
Total 4,7 9,9 12,3 6,1 0,5 33,5
44
Tabel Anak Lahir Hidup 3 orang menurut tahapan keluarga
Pra KS 1 KS 2 KS 3 KS 3+ TotalSejahtera
1 Kab Bengkulu Selatan 1,5 5,5 11,6 8,7 0,5 27,82 Kab Rejang Lebong 0,2 5,5 10,2 4,3 1,4 21,53 Kab Bengkulu Utara 3,9 7 8,2 5,4 1 25,54 Kab Kaur 2,2 10,2 9,6 2 245 Kab Seluma 5,8 5,7 6,8 4,9 0,2 23,46 Kab Mukomuko 3,9 12,1 4,8 1,3 0,4 22,47 Kab Lebong 8,9 4,5 6,2 1,5 0,2 21,38 Kab Kepahiang 3 9,2 5,5 4,8 0,7 23,29 Kota Bengkulu 1 8 9,2 7,4 1,7 27,3
Total 3,4 7,5 8 4,6 0,7 24,1
Tabel Anak Lahir Hidup 4 orang menurut tahapan keluarga
Pra KS 1 KS 2 KS 3 KS 3+ TotalSejahtera
1 Kab Bengkulu Selatan 2,4 4,4 9,1 4,9 0,2 20,92 Kab Rejang Lebong 0,8 3,5 7,7 4,3 0,2 16,53 Kab Bengkulu Utara 2,9 6,8 3,9 6,2 0,2 204 Kab Kaur 1,5 9,1 7,8 1,5 19,85 Kab Seluma 2,9 3,1 5,1 1,6 12,86 Kab Mukomuko 2,9 9,4 4,2 2,4 18,97 Kab Lebong 5 2,2 3,5 2 0,2 12,98 Kab Kepahiang 3 3,7 2,7 2,2 0,5 129 Kota Bengkulu 1,7 6 6 5,6 1,3 20,6
Total 2,6 5,3 5,5 3,4 0,3 17,2
45
Anak lahir hidup
Perkotaan Perdesaan Total PerkotaanPerdesaanTotal
1 Kab Bengkulu Selatan 5,5 9,3 14,7 10,4 23,3 33,62 Kab Rejang Lebong 5,7 17,5 23,2 9,6 24,2 33,73 Kab Bengkulu Utara 3,1 15,6 18,7 4,3 27 31,34 Kab Kaur 18,4 18,4 33,6 33,65 Kab Seluma 1,1 26,3 27,4 2 30,8 32,86 Kab Mukomuko 1,3 23,2 24,4 3,1 26,7 29,87 Kab Lebong 2,2 20,4 22,6 3,5 37,4 40,98 Kab Kepahiang 3,5 23 26,5 3 30,2 33,29 Kota Bengkulu 16,7 16,7 32 32
Total 4,7 16,7 21,3 8,2 25,3 33,5
Anak lahir hidup
Perkotaan Perdesaan Total PerkotaanPerdesaanTotal
1 Kab Bengkulu Selatan 9,1 18,7 27,8 6 14,9 20,92 Kab Rejang Lebong 6,9 14,6 21,5 5,1 11,4 16,53 Kab Bengkulu Utara 2,7 22,8 25,5 3,1 16,9 204 Kab Kaur 24 24 19,8 19,85 Kab Seluma 0,7 22,6 23,4 0,7 12 12,86 Kab Mukomuko 2,4 20 22,4 2,2 16,7 18,97 Kab Lebong 1,5 19,8 21,3 1 11,9 12,98 Kab Kepahiang 2,5 20,7 23,2 3,2 8,8 129 Kota Bengkulu 27,3 27,3 20,6 20,6
Total 6,5 17,7 24,1 5,1 12,1 17,2
1 2
3 4+
46
Anak masih Totalhidup Total Total
1 1 2 3 4 + 1 2 3 4 +
1 Kab Bengkulu Selatan 0,4 0,7 4,2 1,6 0,2 7,1 5,8 4,5 2,9 2 Kab Rejang Lebong 1,2 1,4 5,7 1,4 0,2 8,7 8,3 9,1 1,6 0,23 Kab Bengkulu Utara 0,2 1 5,1 0,8 1,2 0,2 8,8 7,2 7,6 3,5 0,64 Kab Kaur 1,6 1,6 4,5 1,6 0,2 7,1 8,4 10,7 2,4 0,25 Kab Seluma 1,3 1,6 11,1 2,2 15,3 11,1 10,2 1,3 6 Kab Mukomuko 1,5 2,2 10,7 2,4 14,3 8,5 10,1 4 0,97 Kab Lebong 0,7 0,8 4,9 1,3 7 7,5 9,2 0,2 8 Kab Kepahiang 0,3 1 6,8 0,8 10 11 7 1,5 9 Kota Bengkulu 0,1 0,1 2,9 1,1 0,3 5,3 5,4 4,6 0,9 0,3
Total 0,8 1,1 6,1 1,5 0,2 0 9,2 8,1 8 2 0,2
Total Total
1 2 3 4 + 1 2 3 4 +
1 Kab Bengkulu Selatan 3,6 10,9 3,5 0,9 19,5 1,1 7,6 10,2 4 23,12 Kab Rejang Lebong 4,5 11,8 4,1 0,6 21,1 1,4 6,5 6,3 5,3 20,73 Kab Bengkulu Utara 2,3 11,5 4,5 2,3 21 2,3 7,6 6,4 5,3 21,84 Kab Kaur 2,4 11,5 6 2,5 22,9 1,1 7,6 7,8 4 20,75 Kab Seluma 2,7 9,1 5,3 1,3 18,4 1,1 6,8 7,8 2,7 18,66 Kab Mukomuko 2,8 6,3 5 2,6 16,9 0,6 5,9 6,3 4,6 17,67 Kab Lebong 4,9 10,6 3,7 1,7 21,1 2,5 10,9 5,9 2,3 21,98 Kab Kepahiang 4,5 12 5,3 1,3 23,7 3,7 8,8 5,7 3,5 21,79 Kota Bengkulu 4 8,7 4,1 1,7 19,3 2,7 8,4 7,4 3,7 22,6
Total 3,6 10,2 4,6 1,7 20,4 1,9 7,9 7,1 3,9 21
Tabel. 5.4. Anak Masih Hidup menurut kelompok umur PUS
Anak masih hidup
20-24 25-29
Anak masih hidup
Anak masih hidup 30-34
15-19
35-39 Anak masih hidup
47
Total Total
1 2 3 4 + 1 2 3 4 +
1 Kab Bengkulu Selatan 0,9 3,6 5,6 4,9 15,1 1 2 3 4 +2 Kab Rejang Lebong 0,8 3,9 6,3 4,9 15,9 0,4 4,4 6 9,6 20,53 Kab Bengkulu Utara 1,9 4,1 6,6 6,8 20 1,4 2,2 2,8 4,3 114 Kab Kaur 0,4 2 5,5 5,1 13,1 2,1 2,5 2,5 7,45 Kab Seluma 0,5 3,3 6,6 2,9 13,3 0,4 1,3 2,4 6 106 Kab Mukomuko 0,9 4,2 4,2 4,6 14,3 0,7 3,3 4,9 9,57 Kab Lebong 1,7 5,4 6,9 3 16,9 0,4 2 1,7 5,3 9,68 Kab Kepahiang 0,7 3,8 6,7 3,2 14,7 1,2 3,5 5,4 4,5 14,69 Kota Bengkulu 0,4 4,7 8,2 6,4 19,7 0,3 1,5 3,2 3 8
Total 0,9 3,9 6,3 4,7 16 1,4 5,2 6,3 7,6 20,9
44-45 Anak masih hidup
40-44 Anak masih hidup
Tabel.5.4 Jumlah Anak Masih Hidup menurut Kelompok Umur PUS 15 - 49 tahun
15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49
1 Kab Bengkulu Selatan 0,7 7,1 14 19,5 23,1 15,1 20,52 Kab Rejang Lebong 1,4 8,7 21,1 21,1 20,7 15,9 113 Kab Bengkulu Utara 1 8,8 20 21 21,8 20 7,44 Kab Kaur 1,6 7,1 24,5 22,9 20,7 13,1 105 Kab Seluma 1,6 15,3 23,2 18,4 18,6 13,3 9,56 Kab Mukomuko 2,2 14,3 25 16,9 17,6 14,3 9,67 Kab Lebong 0,8 7 17,6 21,1 21,9 16,9 14,68 Kab Kepahiang 1 10 20,9 23,7 21,7 14,7 89 Kota Bengkulu 0,1 5,3 12 19,3 22,6 19,7 20,9
Total 1,1 9,2 19,6 20,4 21 16 12,7
48
Tabel 3.2. Distribusi persentase wanita PUS menurut pemakaian alat/cara KB, Provinsi Bengkulu, 2009
Semua cara Semua cara modernJenis alat/cara KBSemua cara Semua cara modernIUD/ spiral MOW MOP Implan Suntikan Pil Kondom Total PUS
1 Kab Bengkulu Selatan 83,09 83,09 4,18 1,64 1,64 17,27 44,73 12,91 0,73 444 2 Kab Rejang Lebong 81,50 81,30 2,24 1,02 0,81 12,60 45,53 17,68 1,42 953 3 Kab Bengkulu Utara 76,85 76,65 3,50 0,97 0,58 8,17 52,14 11,28 1.033 4 Kab Kaur 73,45 73,45 2,55 0,73 0,55 7,64 41,27 19,45 1,27 409 5 Kab Seluma 82,85 82,66 1,82 0,73 0,91 5,47 54,74 18,07 0,91 852 6 Kab Mukomuko 74,63 74,26 2,76 0,55 0,18 13,05 45,40 11,58 0,74 454 7 Kab Lebong 79,73 78,73 4,02 1,51 0,34 14,24 24,96 25,46 7,87 368 8 Kab Kepahiang 79,47 78,80 1,67 0,50 10,52 45,58 19,87 0,67 455 9 Kota Bengkulu 73,53 73,53 6,87 2,43 0,14 5,15 44,78 11,02 3,15 127
Total 79,16 78,88 2,86 0,97 0,65 10,31 46,49 16,22 1,36 5.094
Tabel 3.2. Distribusi persentase wanita PUS menurut pemakaian alat/cara KB, Provinsi Bengkulu, 2009
MAL Pantang berkalaSanggama terputusJamu/ pijat Tidak pakai Count
1 Kab Bengkulu Selatan 16,91 444 2 Kab Rejang Lebong 0,20 18,50 953 3 Kab Bengkulu Utara 0,19 23,15 1.033 4 Kab Kaur 26,55 409 5 Kab Seluma 0,18 17,15 852 6 Kab Mukomuko 0,37 25,37 454 7 Kab Lebong 0,34 0,67 0,34 20,27 368 8 Kab Kepahiang 0,67 20,53 455 9 Kota Bengkulu 26,47 127
Total 0,02 0,18 0,05 0,04 20,84 5.094
49
Tabel 8. Prevalensi peserta KB menurut tingkat pendidikan wanita, Provinsi Bengkulu, 2009
Tidak Tidak tamat Tamat SD Tamat Tamat AkademiKabupaten Sekolah SD SLTP SLTA PT
Bengkulu Selatan 88,9 78 86,2 86,3 80,1 82,1Rejang Lebong 86 85,9 76,9 75,9 93,1Bengkulu Utara 80 82,2 71,8 83,3 67,5 83,3Kaur 77,4 75,5 73,6 69,4 77,8Seluma 25 83,1 88,1 81,4 79,2 88,9Mukomuko 76,5 78,2 77,8 68,4 71,2 76Lebong 92,3 65,5 86,1 79,4 72,7 70,6Kepahiang 83,3 80,4 85 83,3 69,8 64,7Bengkulu 65,5 72,4 75,8 78 64,6
Total 76,7 81,2 81,4 79,4 74,3 80,4
Tabel 9. Prevalensi peserta KB menurut umur wanita, Provinsi Bengkulu, 2009
15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49
Bengkulu Selatan 25,00 61,54 75,32 85,05 94,49 84,34 82,30Rejang Lebong 71,43 65,12 72,12 90,38 90,20 92,31 64,81Bengkulu Utara 20,00 60,00 74,76 85,19 84,82 76,70 63,16Kaur 77,78 48,72 69,63 76,19 78,95 86,11 65,45Seluma 66,67 69,05 83,46 89,11 85,29 89,04 80,77Mukomuko 58,33 73,08 75,00 75,00 88,54 73,08 55,77Lebong 100,00 69,05 79,05 76,98 83,21 84,16 78,16Kepahiang 61,67 72,80 83,80 84,62 89,77 83,33Bengkulu 100,00 64,86 69,05 68,89 79,75 76,09 73,29
Total 55,30 64,97 75,46 84,07 86,36 83,93 72,05
Peserta KB menurut Pendidikan wanita
Peserta KB menurut kelompok umur wanita
50
Tabel 3.10. Prevalensi peserta KB menurut tahapan keluarga, Provinsi Bengkulu, 2009
Pra KS 1 KS 2 KS 3 KS 3+Sejahtera
Kab Bengkulu Selatan 74,3 80,8 87 81,6 75Kab Rejang Lebong 67,7 82 80,9 85,7 88,2Kab Bengkulu Utara 78 76,1 72,1 80,2 100Kab Kaur 65,9 73 74,9 75,6 Kab Seluma 76,1 84,8 83,6 92,9 100Kab Mukomuko 74,7 77,2 68,9 79,5 75Kab Lebong 84,5 80 76 78,8 80Kab Kepahiang 75,6 85,8 76,9 76,6 70Kota Bengkulu 67,4 67,1 77,1 82,7 52,8
Total 76,3 79,3 78,3 82,8 84,5
Tabel.3.11. Prevalensi peserta KB menurut jumlah anak masih hidup, Provinsi Bengkulu, 2009
0 1 2 3 4+
Kab Bengkulu Selatan 55,6 92,2 94,9 86,9Kab Rejang Lebong 8 60 94,8 94,3 90,7Kab Bengkulu Utara 4 57,1 87,3 89 81,3Kab Kaur 4 44,7 82,7 91,7 78,8Kab Seluma 78,4 87,6 94,7 81,5Kab Mukomuko 69,3 77,4 87,8 81,6Kab Lebong 7,1 57,6 90,2 90,1 82,6Kab Kepahiang 6,5 56,1 95,6 96,3 87,9Kota Bengkulu 4,3 53,8 75,5 83,2 85,5
Total 4,1 62,2 88,7 92,1 84,1
Status tahapan keluarga
Anak masih hidup
51
Tabel 5. Distribusi persentase wanita PUS menurut tempat memperoleh alat/cara KB kabupaten/kota, Provinsi Bengkulu, 2009
Tabel. 3.6Pemerintah Swasta Lainnya
Bengkulu Selatan 62,8 23,6 13,6Rejang Lebong 45,4 34,9 19,7Bengkulu Utara 45,8 33,2 21Kaur 58,2 21,5 20,3Seluma 41 40,3 18,7Mukomuko 58,4 27,8 13,8Lebong 50,6 14,5 34,9Kepahiang 48,7 29,4 21,8Bengkulu 56,2 39,9 3,9
Total 49,3 31 19,7
Sumber alat/cara KB
Tabel 21. Unmet need KB (proxy) pada wanita PUS menurut provinsi, Provinsi Bengkulu, 2009
Penjarangan Pembatasan Total unmet need
Bengkulu Selatan 0,9 1,8 2,7Rejang Lebong 0,8 1 1,8Bengkulu Utara 1,9 2,7 4,7Kaur 1,6 2,5 4,2Seluma 0,9 2,7 3,6Mukomuko 1,7 4,6 6,2Lebong 2,7 1,8 4,5Kepahiang 0,3 1,3 1,7Bengkulu 1,3 5,2 6,4
Total 1,3 2,4 3,7
52
Umur wanita
KB Lainnya Total KB Lainnya Total KB Lainnya Total KB LainnyaHormonal Hormonal Hormonal Hormonal
1 Kab Bengkulu Selatan 0,2 0,5 0,7 4,4 2,7 7,1 10,5 3,5 14 16,2 3,32 Kab Rejang Lebong 1 0,4 1,4 5,7 3 8,7 14,8 6,3 21,1 17,7 3,53 Kab Bengkulu Utara 0,2 0,8 1 5,3 3,5 8,8 15 5,1 20 16,9 4,14 Kab Kaur 1,3 0,4 1,6 3,3 3,8 7,1 16,7 7,8 24,5 16,4 6,55 Kab Seluma 1,1 0,5 1,6 10 5,3 15,3 19,2 4 23,2 16,1 2,46 Kab Mukomuko 1,3 0,9 2,2 10,5 3,9 14,3 18,6 6,4 25 11,9 57 Kab Lebong 0,8 0,8 4,2 2,8 7 12,7 4,9 17,6 15,2 5,98 Kab Kepahiang 1 1 5,7 4,3 10 14,4 6,5 20,9 19,5 4,29 Kota Bengkulu 0,1 0,1 3,4 1,9 5,3 7,3 4,7 12 12,2 7,2
Total 0,6 0,5 1,1 5,7 3,4 9,2 14,1 5,4 19,6 15,7 4,8
Total KB Lainnya Total KB Lainnya Total KB Lainnya TotalHormonal Hormonal Hormonal
1 Kab Bengkulu Selatan 19,5 20,7 2,4 23,1 10,9 4,2 15,1 12 8,5 20,52 Kab Rejang Lebong 21,1 17,5 3,3 20,7 13 2,8 15,9 6,1 4,9 113 Kab Bengkulu Utara 21 16,9 4,9 21,8 13,8 6,2 20 3,5 3,9 7,44 Kab Kaur 22,9 15,6 5,1 20,7 9,6 3,5 13,1 5,5 4,5 105 Kab Seluma 18,4 14,8 3,8 18,6 10,2 3,1 13,3 6,9 2,6 9,56 Kab Mukomuko 16,9 14,9 2,8 17,6 8,6 5,7 14,3 4,2 5,3 9,67 Kab Lebong 21,1 16,1 5,9 21,9 10,1 6,9 16,9 5,5 9 14,68 Kab Kepahiang 23,7 17,4 4,3 21,7 12,7 2 14,7 6,3 1,7 89 Kota Bengkulu 19,3 15,7 6,9 22,6 11,7 8 19,7 10,6 10,3 20,9
Total 20,4 16,6 4,5 21 11,2 4,8 16 6,9 5,8 12,7
45-49
15-19 20-24 25-29 30-34
35-39 40-44
53
Status Hamil
Umur wanita15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49
1 Kab Bengkulu Selatan 0,2 0,9 0,9 1,1 0,4 0,2 0,2 3,8 2 Kab Rejang Lebong - 1,4 2,2 0,6 0,4 - - 4,7 3 Kab Bengkulu Utara 0,4 1,4 1,6 1,4 0,2 0,2 0,2 5,3 4 Kab Kaur 0,2 1,8 3,8 2,0 0,7 - 0,2 8,7 5 Kab Seluma - 2,4 1,8 0,5 0,7 - - 5,5 6 Kab Mukomuko 0,7 1,8 2,8 1,1 0,9 0,6 - 7,9 7 Kab Lebong - 1,2 1,0 0,3 0,7 0,8 - 4,0 8 Kab Kepahiang 0,5 2,3 3,0 1,0 0,7 - 0,2 7,7 9 Kota Bengkulu - 0,7 1,3 1,4 0,6 0,3 0,3 4,6
Total 0,2 1,6 2,0 1,0 0,5 0,2 0,1 5,7
54
Correlations
1,000 -,194-,194 1,000
. ,000,000 .
5093 50935093 5093
Jumlah anak lahir hidupUmur kawin pertamaJumlah anak lahir hidupUmur kawin pertamaJumlah anak lahir hidupUmur kawin pertama
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
Jumlah anaklahir hidup
Umur kawinpertama
HUBUNGAN ANAK LAHIR HIDUP DENGAN USIA KAWIN PERTAMA
Descriptive Statistics
2,39 1,316 509320,38 3,155 5093
Jumlah anak lahir hidupUmur kawin pertama
Mean Std. Deviation N
Variables Entered/Removedb
Umurkawinpertama
a . Enter
Model1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: Jumlah anak lahir hidupb.
Model Summaryb
1,797aModel1
Durbin-Watson
Predictors: (Constant), Umur kawin pertamaa.
Dependent Variable: Jumlah anak lahir hidupb.
Coefficientsa
4,039 ,118 34,159 ,000-,081 ,006 -,194 -14,123 ,000
(Constant)Umur kawin pertama
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: Jumlah anak lahir hidupa.
55
1.00.80.60.40.20.0
Observed Cum Prob
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
Expe
cted
Cum
Pro
b
Dependent Variable: Jumlah anak lahir hidup
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
86420-2
Regression Standardized Residual
1,000
800
600
400
200
0
Freq
uenc
y
Mean = 2.72E-16Std. Dev. = 1N = 5,093
Dependent Variable: Jumlah anak lahir hidup
Histogram
420-2-4-6
Regression Standardized Predicted Value
8
6
4
2
0
-2
Regr
essi
on S
tude
ntiz
ed D
elet
ed(P
ress
) Res
idua
l
Dependent Variable: Jumlah anak lahir hidup
Scatterplot
56
Coefficientsa
-,870 ,066 -13,157 ,000,093 ,002 ,571 49,646 ,000
(Constant)Umur
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: Jumlah anak masih hidupa.
Correlations
1,000 ,571
,571 1,000
. ,000
,000 .
5093 5093
5093 5093
Jumlah anakmasih hidupUmurJumlah anakmasih hidupUmurJumlah anakmasih hidupUmur
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
Jumlah anakmasih hidup Umur
HUBUNGAN ANAK MASIH HIDUP DENGAN UMUR PUS
Descriptive Statistics
2,33 1,262 5093
34,40 7,742 5093
Jumlah anakmasih hidupUmur
Mean Std. Deviation N
Variables Entered/Removedb
Umura . EnterModel1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: Jumlah anak masih hidupb.
Model Summaryb
1,799aModel1
Durbin-Watson
Predictors: (Constant), Umura.
Dependent Variable: Jumlah anak masih hidupb.
57
1.00.80.60.40.20.0
Observed Cum Prob
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
Expe
cted C
um P
rob
Dependent Variable: Jumlah anak masih hidup
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
86420-2-4
Regression Standardized Residual
600
500
400
300
200
100
0
Freq
uenc
y
Mean = -4.54E-17Std. Dev. = 1N = 5,093
Dependent Variable: Jumlah anak masih hidup
Histogram
210-1-2-3
Regression Standardized Predicted Value
8
6
4
2
0
-2
-4
Regre
ssion
Stud
entize
d Dele
ted(Pr
ess) R
esidu
al
Dependent Variable: Jumlah anak masih hidup
Scatterplot
58
Correlations
1,000 ,651**. ,000
5093 816,651** 1,000,000 .816 816
1,000 ,731**. ,000
5093 816,731** 1,000,000 .816 816
Correlation CoefficientSig. (1-tailed)NCorrelation CoefficientSig. (1-tailed)NCorrelation CoefficientSig. (1-tailed)NCorrelation CoefficientSig. (1-tailed)N
Anak masih hidup
Keinginan punyaanak (lagi)
Anak masih hidup
Keinginan punyaanak (lagi)
Kendall's tau_b
Spearman's rho
Anak masihhidup
Keinginanpunya anak
(lagi)
Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).**.
59
Correlations
1,000 -,159**. ,000
5093 5093-,159** 1,000,000 .
5093 50931,000 -,181**
. ,0005093 5093-,181** 1,000,000 .
5093 5093
Correlation CoefficientSig. (1-tailed)NCorrelation CoefficientSig. (1-tailed)NCorrelation CoefficientSig. (1-tailed)NCorrelation CoefficientSig. (1-tailed)N
Anak masih hidup
Pendidikan kelompok
Anak masih hidup
Pendidikan kelompok
Kendall's tau_b
Spearman's rho
Anak masihhidup
Pendidikankelompok
Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).**.
60
Correlations
1,000 -,252**. ,000
5093 5093-,252** 1,000,000 .
5093 50931,000 -,298**
. ,0005093 5093-,298** 1,000,000 .
5093 5093
Correlation CoefficientSig. (1-tailed)NCorrelation CoefficientSig. (1-tailed)NCorrelation CoefficientSig. (1-tailed)NCorrelation CoefficientSig. (1-tailed)N
Jenis alat/cara KB
Anak masih hidup
Jenis alat/cara KB
Anak masih hidup
Kendall's tau_b
Spearman's rho
Jenisalat/cara KB
Anak masihhidup
Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).**.
61
Correlations
1,000 ,318**. ,000
5093 5093,318** 1,000,000 .
5093 50931,000 ,344**
. ,0005093 5093,344** 1,000,000 .
5093 5093
Correlation CoefficientSig. (1-tailed)NCorrelation CoefficientSig. (1-tailed)NCorrelation CoefficientSig. (1-tailed)NCorrelation CoefficientSig. (1-tailed)N
Umur kawin pertama
Pendidikan kelompok
Umur kawin pertama
Pendidikan kelompok
Kendall's tau_b
Spearman's rho
Umur kawinpertama
Pendidikankelompok
Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).**.