Upload
sim-v
View
244
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
hibrida
Citation preview
7/17/2019 Bab 04 Hibrida
http://slidepdf.com/reader/full/bab-04-hibrida 1/6
HIBRIDA
Perkawinan antara dua individu yang mempunyai bedasifat disebut sebagai
hibrida. Yang dimaksud dengaan kata "sifat" (character) di sini adalah dalam arti sempit,
yaitu suatu fenotip yang sedang dalam pembahasan. Kalau misalnya sedang dibahas
tentang adanya bedasifat dalam hal warna bulu, maka sifat lainnya diabaikan. Jadi apabilasedang dibahas tentang adanya satu bedasifat warna bulu, maka adanya bedasifat lainnya
tidak dibahas. Dalam hal ini misalnya adanya bedasifat dalam hal bentuk jengger,
sifat pertumbuhannya, sifat mengeramnya dan sebagainya, maka perbedaanperbedaan
tersebut diabaikan.
Perkawinan antara dua individu dengan satu bedasifat, misalnya dalam hal
ini adanya perbedaan dalam warna bulunya, disebut sebagai perkawinan
monohibrida (monohibrid).Kalau adanya bedasifat dalam hal bentuk jengger juga ikut
dibahas sehingga ada dua bedasifat, perkawinan demikian ini disebut perkawinan dihibrida.
!ntuk tiga bedasifat, disebut trihibrida, empat bedasifat, tetra hibrida dan seterusnya.
A. Kombinasi Gen dalam Hibrida
Dihibrida (dihibrid) adalah perkawinan antara dua individu yang mempunyai
dua pasang gen yang berbeda. ndividu yang mempunyai dua pasang gen yang berbeda
sering hanya disebut sebagai memiliki dua bedasifat. #isalnya, gen P menyebabkan sapi
tidak bertanduk dan gen $ menyebutkan sapi berwarna hitam, maka perkawinan antara
individu dengan dua bedasifat adalah sebagai berikut %
P% &PP$$' ( &ppbb'
tidak bertanduk bertanduk
warna hitam warna merah
)l% &Pp$b'
tidak bertanduk warna hitam
Dalam per*obaan genetika, perkawinan biasanya diteruskan sampai menghasilkan
keturunan generasi kedua &)+' dengan jalan perkawinan interse, yaitu perkawinan antara
)dengan ). Pada *ontoh tersebut di atas, maka perkawinan intersenya adalah
perkawinan antara genotip &Pp$b' dengan &Pp$b', yang masingmasing akan menghasilkan
gamet dengan kombinasi gen sebagai% P$, Pb, p$, dan pb. -pabila kedua ma*am
kombinasi gamet tersebut dipasangkan satu sama lainnya sesuai hukum #endel, akan
dihasilkan kombinasi genotip seperti tersebut di bawah ini%
nduk
Jantan
P$ Pb p$ pb
P$ PP$$ PP$b Pp$$ Pp$b
Pb PP$b PPbb Pp$b Pbbb
p$ Pp$$ Pp$b pp$$ pp$b
Pb Pp$b Ppbb pp$b Ppbb
Dengan demikian akan dijumpai ma*am genotip, dengan / ma*am fenotip yang terdiri
atas %
7/17/2019 Bab 04 Hibrida
http://slidepdf.com/reader/full/bab-04-hibrida 2/6
. tidak bertanduk, hitam &P$'
+. tidak bertanduk, merah 0 &Pb'
0. bertanduk, hitam 0 &pp$'
/. bertanduk, merah &ppbb'
-pabila perkawinan dihibrid tersebut di atas terjadi pada tanaman, maka proporsi dariketurunan yang dihasilkan dari persilangan dihibrid pada tanaman juga akan seperti tersebut di atas,
yaitu %0%0%. Jadi misalnya dari persilanga ini terjadi 011 anakan tanaman, maka ke011 tanaman
tersebut akan terbagi atas / kelompok fenotip. Dengan imbangan jumlah dalam tiap kelompok
fenotip sebagai 2%32%32%. -kan tetapi pada ternak, terutama pada ternak besar, karena jumlah
anak yang akan dilahirkan adalah terbatas, maka deretan angka proporsi tersebut di atas merupakan
deretan dari peluang untuk masingmasing fenotip. Dengan demikian misalnya pada sapi yang
merupakan hewan unipara, yaitu hewan yang hanya beranak satu ekor sekelahiran, maka peluang
bahwa anak yang akan dilahirkan itu mempunyai fenotip tidak bertanduk dengan warna
bulu hitam adalah 42 5 32,+36, peluang anaknya tidak bertanduk dengan warna bulu
merah adalah 042 5 7,836 dan seterusnya.
Dari berbagai ma*am bentuk hibrida, dapat disusun suatu rumus untuk meramalkan berbagai
ma*am efek yang ditimbulkannya, yang akan dibahas berikut ini%
1. Banyaknya Macam Kombinasi Gamet
$anyaknya gamet yang dibentuk dalam suatu persilangan atau hibrida mengikuti rumus% +n. -ngka
"+" menunjukkan sepasang alel yang akan menjadi dua ma*am gamet. 9uruf "n" adalah banyaknya
beda sifat. Pada individu dengan susunan gen &-a' disilangkan dengan &-a' menghasilkan +n 5 +5 +,
yaitu - dan a. Pada kejadian dihibrida, misalnya &-a$b' (&-a$b', akan dihasilkan ++ 5 / ma*am
gamet, yaitu gamet -$, -b, a$, dan ab. Demikian seterusnya untuk hibrida0, /, 3, dan seterusnya,
akan dihasilkan ma*am gamet masingmasing sebesar +0 5 +/ dan +3
2.
Banyaknya Kombinasi Genotipe pada Hibrida
-dapun kemungkinan banyaknya kombinasi genotipe dari persilangan yang akan dihasilkan
dari suatu perkawinan hibrida dapat diramal menurut rumus% &+n'+. Pada perkawinan monohibrid
antara &-a ( -a' akan menghasilkan &+'+ 5 / kombinasi, yaitu --, -a, a-, dan aa. Pada perkawinan
dihibrida menghasilkan &++'+ 5 2 kombinasi.
3. Banyaknya individ yan! "omosi!otik
Jumlah individu yang homosigotik dari perkawinan hibrida mengikuti rumus% +4
&+n '+ &kombinasi gamet dibagi dengan kombinasi genotip'. Pada perkawinan monohibrida, jumlah
individu yang homosigotik adalah sebesar +
4 &+
'
+
5 +4/ atau 316, yaitu -- dan aa. !ntuk dihibrida, jumlah genotip yang homosigot adalah sebesar% ++ 4 &++'+5 /42 atau +3 6, yaitu genotip --$$, --bb,
aa$$ dan aabb dari 2 kombinasi yang ada.
#. Bentk $enotip dalam Hibrida
$entuk fenotip yang mungkin timbul dalam persilangan hibrida dapat diramal dengan
menggunakan rumus binomium &a : b'n yang sering pula disebut sebgagai ;egitiga Pas*al sebagai
berikut.
7/17/2019 Bab 04 Hibrida
http://slidepdf.com/reader/full/bab-04-hibrida 3/6
;egitiga Pas*al
&a: b' % 9ibrida
&a : b'+ % + 9ibrida +
&a : b'0 % 0 0 9ibrida 0
&a : b'/ % / 2 / 9ibrida /&a : b'3 % 3 1 1 3 9ibrida 3
&a : b'2 % 2 3 +1 3 2 9ibrida 2
dan seterusnya.
Penggunaan rumus tersebut di atas adalah sebagai berikut
9ibrida + % & ( 0+' % &&+ ( 0' % & ( 01'
9ibrida + % & ( 00' % &&+ ( 0+' % & ( 0' % & ( 01'
9ibrida + % & ( 0/' %&&+ ( 00' % & ( 0+' % & ( 0' % & ( 01'
dan seterusnya.
-ngkaangka pertama dalam kurung &,+, < ,0,0,, dan ,/,2,/,' mengikuti aturan segitiga
Pas*al. -ngka ini menunjukkan jumlah kombinasi dari individu yang mengandung gen dominan sebanyak
yang ditunjukkan oleh pangkat dari 0.
-ngka kedua tetap yaitu tiga dengan pangkat yang menunjukkan angka menurun, dimulai dari
bilangan pangkat yang sesuai dengan tipe hibridanya. #isalnya hibrida +, pangkatnya dimulai dengan
pangkat +, hibrida 0 dimulai dengan pangkat 0, dan seterusnya yang menurun sampai dengan pangkat
nol. Pangkat tersebut menunjukkan jumlah gen dominan yang dimilikinya, sedang hasil
kepangkatannya &00 5 +8', menunjukkan jumlah individu yang mempunyai sejumlah gen dominan
yang ditunjukkan oleh tanda pangkat tersebut. Dengan demikian maka misalnya angka &/ (
00' pada hybrid empat, berarti ada / kombinasi genotip yang mempunyai gen dominan 0 dan
masingmasing kombinasi terdiri atas +8 individu &dari 0 0'.
=umus binomium dapat juga digunakan untuk memperhitungkan peluang fenotipe tertentu
yang memiliki dua kemungkinan kejadian, misalnya men*ari peluang untuk mendapatkan anak dengankomposisi se( tertentu. -da dua kemungkinan kejadian dalam mendapatkan anak, yaitu jantan atau
betina. Dimisalkan seekor sapi perah akan dipelihara hingga menghasilkan 2 anak, akan dihitung
peluang bahwa keenam anak tersebut terdiri dari / anak betina dan + anak jantan.
P( 5 n> P (? &n('
&(>' ( &n('>
Keterangan %
P( 5 peluang yang di*ari,
@ 5 jumlah kejadian, yang mempunyai peluang 5 p
n 5 jumlah kejadian seluruhnya
&n(' 5 jumlah kejadian, yang mempunyai peluang 5 A
Peluang untuk mendapatkan anak jantan adalah sebesar �, demikian pula mendapatkan
anak betina, sebesar �. Dalam *ontoh kasus tersebut di atas, maka peluang untuk mendapatkan 2
anak dengan komposisi / betina dan + jantan, adalah %
P&2' 5 2> &4+'/&4+'+
/> ( +>
P&2' 5 2 ( 3 ( / ( 0 ( + ( &4+'/&4+'+
7/17/2019 Bab 04 Hibrida
http://slidepdf.com/reader/full/bab-04-hibrida 4/6
&/ ( 0 ( + ( ' &+ ( '
Bontoh tersebut di atas, dapat pula dihitung dengan segitiga Pas*al, yaitu
dengan persamaan &a : b'2, yaitu dalam segitiga Pas*al dilambangkan sebagai %
-
2
: 2a
s
b : 3a
/
b
+
: +1a
0
b
0
: 3a
+
b
/
: 2ab
3
: b
2
Kalau a dimisalkan peluang mendapatkan anak betina yang besarnya adalah � dan
b peluang mendapatkan anak jantan yang besarnya juga adalah sebesar �, maka
untukmendapatkan / anak betina dan + anak jantan dilambangkan sebagai &3a/b+',
sehingga peluangnya dapat dihitung sebesar %
3&4+'/&4+'+ 5 342/ 5 1,+0.
B. Metode Hibrida
1. %ersilan!an resiprok.
Persilangan resiprok adalah persilangan kebalikan dari persilangan yang ada. Dimisalkan dalam
suatu persilangan antara pejantan bangsa - dengan betina bangsa $, maka persilangan resiproknya
adalah perkawinan antara pejantan bangsa $ dengan betina bangsa -. Dalam perkawinan antara
pejantan dengan genotip PP dan betina dengan genotip pp, maka persilangan resiproknya
adalah pejantan dengan genotip pp dan betina dengan genotip PP.
Perbandingan genotip dari keturunan yang dihasilkan perkawinan resiprok selalu sama dengan
perkawinan semula, baik di ) maupun di )+. Pada ) keduanya mempunyai keturunan yang 116
mempunyai genotip Pp. Pada )+ dari perkawinan interse &) ( )', memiliki perbandingan genotip
&PP' % &Pp' % &pp' sebesar % + % atau dengan proporsi fenotip tidak bertanduk %bertanduk 5 0 % .Jadi pada perkawinan resiprok, akan dihasilkan proporsi genotip maupun fenotip yang sama, baik ) maupun
)+.
Dalam pelaksanaan di lapangan, perkawinan resiprok sering digunakan dalam pembentukan
bangsa ternak baru dengan tujuan agar diperoleh kombinasi se*ara lengkap, termasuk kemungkinan
adanya maternal effect maupun maternal heterosis. 9al ini disebabkan adanya kemungkian bahwa dalam
perkawinan antara pejantan - dengan betina $ yang menghasilkan keturunan )&- ( $' walaupun mempunyai
susunan genotip yang sama dengan hasil perkawinan antara pejantan $ dengan induk - yang
menghasilkan keturunan )&- ( $' akan mempunyai sifatsifat kuantitatif yang berbeda, misalnya
dalam hal bobot badan.
2.
&ilan! balik (back cross)
Perkawinan silang balik adalah keturunan ) yang dikawinkan kembali dengan salah satu
bangsa tetuanya. #isalnya persilangan antara ternak bangsa P dengan bangsa ?, menghasilkan
keturunan dengan komposisi darah sebagai &4+ P, 4+ ?'. Dalam perkawinan silang balik, hasi l
silangan ini dikawinkan kembali dengan bangsa P sehingga akan dihasilkan keturunan dengan
komposisi darah &04/ P, 4/ ?'. #aksud dari silang balik adalah untuk memperoleh komposisi
gen yang dimiliki oleh salah satu tetuanya agar di dalam keturunannya lebih besar dari komposisi gen
tetua lainnya.
7/17/2019 Bab 04 Hibrida
http://slidepdf.com/reader/full/bab-04-hibrida 5/6
Dalam praktek pemuliaan ternak, silang balik selalu dilakukan dengan mengawinkan kembali
ternak silangannya dengan bangsa pejantannya se*ara berulang ulang, dengan maksud untuk
mengubah ternak lokal menjadi bangsa ternak pejantannya. Peristiwa silang balik yang dilakukan
se*ara terus menerus dengan bangsa pejantannya, dalam lmu Pemuliaan Cernak disebut
sebagai grading up2). Bontoh paling klasik adalah dilakukannya grading up bangsa sapi betina Jawa
dengan pejantan sapi ; dalam program ngolisasi, yang kemudian telah mengubah bangsa sapi Jawamenjadi sapi P.
3. %ersilan!an 'es (test cross).
Persilangan Ces adalah suatu persilangan untuk mengetahui apakah suatu individu itu
homosigot ataukah heterosigot. )enotip dari individu yang homosigot ataupun yang heterosigot dominan
dari suatu gen yang bersifat dominan penuh adalah sama. ;ehingga sulit membedakan apakah
individu tersebut homosigot atau heterosigot. #isalnya gen P yang menyebabkan sapi tidak
bertanduk. Dalam keadaan PP maupun Pp, sapi samasama tidak bertanduk.
Pada pembibitan ternak murni, harus diketahui dengan pasti apakah suatu individu itu
homosigot dominan atau heterosigot dominan. Demikian pula dalam pemilihan pejantan yang
akan digunakan untuk inseminasi buatan, harus diyakinkan terlebih dahulu apakah homosigot atau
heterosigot, untuk gengen tertentu. 9al demikian ini harus dilakukan, karena dalam pembibitan
ternak murni dipersyaratkan adanya keseragaman fenotip, disamping kemungkinan adanya *a*at
*a*at genetis yang tersembunyi.
Pada persilangan tes, maka individu yang akan diuji dikawinkan dengan individu yang
sudah jelas homosigot resesif. #isalnya seekor sapi -ngus yang berwarna hitam mulus dapat mempunyai
susunan genotip $$ maupun $b. ;api ini biasa dikawinkan dengan sapi yang sudah jelas memiliki
susunan genotip homosigot resesif &bb' dengan fenotip merah.
P% $&E' ( bb
&hitam' &merah'
)% $b 316 hitam &E'b 316 hitam atau merah
-pabila keturunan pada ) semuanya hitam dapat dipastikan individu tersebut memiliki
genotip homosigot dominan. ;ebaliknya apabila individu yang dites adalah hitam heterosigot &$b',maka
keturunannya 316 hitam dan 316 merah. Pada tanaman, silang uji dapat mudah dilakukan, karena
tanaman dapat menghasilkan keturunan yang banyak sekali. Kesulitan pada ternak yang bukan
multipara adalah karena pada setiap generasi hanya akan dihasilkan satu anak, sehingga gambaran
tersebut di atas hanya merupakan jajaran peluangnya. Dengan demikian maka dalam hal ternak
yang unipara, maka pejantan tersebut harus dikawinkan dengan beberapa induk yang homosigot resesif
(.
Hibrida pada 'ernak
9ibrida pada ternak sudah sering dilakukan, terutama terhadap dua spesies
yang mempunyai kedekatan hubungan. Proses hibrida yang sangat menarik dan banyak dilakukan adalah
pada sapi, yaitu persilangan antara Bos Taurus dengan Bos indicus, sapi dengan bison dan kerbau
Fumpur dengan kerbau sungai.
$aik Bos Taurus maupun Bos indicus, memiliki jumlah kromosom yang sama, yaitu 37 buah
otosom dan kromosom @Y. Perbedaan terletak pada kromosom Y, yaitu berbentuk akrosentris
pada Bos indicus dan metasentris pada Bos Taurus. -da dua bentuk yang mungkin timbul pada hasil
7/17/2019 Bab 04 Hibrida
http://slidepdf.com/reader/full/bab-04-hibrida 6/6
silangannya, tergantung dari bangsa pejantan yang dipakainya. Pejantan $rahman menghasilkan
kromosom Y akrosentris, sedangkan pejantan -fri*ander menghasilkan bentuk submetasentris. Pada
sapi dan bison, perbedaan juga terletak pada kromosom Y. -krosentris pada bison dan submetasentris
pada sapi.