Upload
nia-sylvienia
View
147
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.1.1. Gambaran Umum Wilayah Kecamatan Senen
1.1.1.1 Keadaan Geografis
Pada bulan Agustus 1966 di DKI Jakarta dibentuk beberapa Kota
Administrasi. Berbeda dengan kota otonom yang dilengkapi DPRD tingkat II,
maka kota-kota administrasi di DKI Jakarta tidak memiliki DPRD Tingkat II yang
mendampingi Walikota. Berdasarkan lembaran daerah no 4/1966 ditetapkanlah 5
wilayah kota administrasi di DKI Jakarta, yaitu Jakarta Pusat, Jakarta Timur,
Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Utara, yang dilengkapi dengan 22
kecamatan dan 220 Kelurahan. Pembentukan Kecamatan dan Kelurahan ini
didasarkan atas asas teritorial dengan mengacu pada jumlah penduduk yaitu
200.000 jiwa untuk kecamatan, 30.000 jiwa untuk kelurahan perkotaan dan
10.000 jiwa untuk kelurahan pinggiran. Secara administratif kotamadya Jakarta
Pusat dibagi menjadi 8 kecamatan, 44 kelurahan 394 RW dan 4.711 RT.
Kecamatan Senen termasuk wilayah Kotamadya Jakarta Pusat memiliki
luas wilayah 422 Ha. Menurut data statistik 2004, peruntukan luas tanah
tersebut terdiri dari perumahan 237,25 Ha; industri 4,85 Ha; kantor dan gudang
120,48 Ha; taman 6,92 Ha; pertanian 0 Ha; lahan tidur 0 Ha dB 52,37 Ha. Secara
administratif terdiri 6 kelurahan, 46 RW, 508 RT, 22.451 KK, 102.324 jiwa,
dengan kepadatan penduduk 24.230/Km2. Kecamatan Senen terdiri dari (a)
Kelurahan Kenari (92 Ha) Kelurahan Paseban (71 Ha); (b) Kelurahan Kramat (71
Ha); (c) Kelurahan Kwitang (45 Ha); (d) Kelurahan Senen (81 Ha); dan (e)
Kelurahan Bungur (63 Ha).
1
Tabel 1.1 Data Kelurahan di Wilayah Kecamatan Senen
Puskesmas Luas (Ha) RW RT KK
Senen 80,90 4 34 1.620
Kwitang 46,61 9 81 5.175
Kenari 91,00 8 54 2.265
Kramat 70,87 8 96 6.355
Paseban 71,41 8 115 7.013
Bungur 62,64 10 130 6.250
Jumlah 422,31 47 510 28.678
(Sumber : Laporan Bulanan Kecamatan Senen Tahun 2011)
Batas wilayah Kecamatan Senen adalah sebagai berikut :
Utara : Jalan Pejambon, Jalan Abdurrahman Saleh, Jalan Kalilio
Senen, Kepu Selatan, Gunung Sahari I, II dan Jalan
Kalibaru Timur Raya
Timur : Jalan Kereta Api dan Kali Sentiong
Selatan : Jalan Pramuka, Matraman, Jalan Letjen Suprapto (Tanah
Tinggi Barat/Poncol)
Barat : Kali Ciliwung
2
Gambar 1.1 Peta Kecamatan Senen
(Sumber : Profil Puskesmas kec Senen)
Dari gambar 1.1 menunjukkan peta wilayah di Kecamatan Senen terdapat enam
Kelurahan yaitu :
1. Kelurahan Senen
2. Kelurahan Kwitang
3. Kelurahan Kenari
4. Kelurahan Kramat
5. Kelurahan Paseban
6. Kelurahan Bungur
Kelurahan Senen mempunyai empat RW, Kelurahan Kwitang mempunyai
sembilan RW dan satu Puskesmas Kelurahan, Kelurahan Kenari mempunyai delapan
RW, satu Puskesmas Kelurahan dan Puskesmas Kecamatan Senen terdapat di
Kelurahan Kenari, Kelurahan Kramat mempunyai delapan RW dan satu Puskesmas
Kelurahan, Kelurahan Paseban mempunyai delapan RW dan satu Puskesmas
Kelurahan, Kelurahan Bungur mempunyai sepuluh RW dan satu Puskesmas
Kelurahan.
1.1.1.2 Keadaan Demografi
3
Wilayah Kecamatan Senen adalah wilayah padat penduduk yang sangat
heterogen. Menurut data Biro Pusat Statistik Jakarta Pusat pada periode Januari
hingga Desember 2011, Kecamatan Senen mempunyai jumlah penduduk sebanyak
74.582 jiwa, dengan kepadatan penduduk 17.660 per Km2.
Berikut rincian kepadatan penduduk di Kelurahan yang ada di wilayah Puskemas
Kecamatan Senen tahun 2011:
Tabel 1.2 Kepadatan Penduduk per Kelurahan Di Wilayah Kecamatan Senen
Tahun 2011
No. Kelurahan
Jumlah
Pendudu
k
Luas
Wilayah
(Km2)
Kepadatan
Penduduk
Per Km2
1 Senen 5.407 0,81 6.683
2 Kwitang 16.032 0,45 34.396
3 Kenari 8.469 0,91 9.306
4 Kramat 23.234 0,71 32.940
5 Paseban 23.603 0,71 33.052
6 Bungur 16.206 0,64 25.871
Jumlah 93.062 4,23 22.036
(Sumber: Laporan Bulanan Kecamatan Senen 2011)
Tabel 1.3 Jumlah Penduduk Menurut Agama
di Wilayah Kecamatan Senen Tahun 2011
Kelurahan Islam Katolik Protestan Hindu Budha Jumlah
Penduduk
Senen 3.740 640 531 157 339 5.407
Kwitang 14.884 219 474 214 241 16.032
Kenari 6.300 708 747 135 579 8.469
4
Kramat 21.643 451 620 196 324 23.234
Paseban 21.395 762 809 138 499 23.603
Bungur 14.096 620 853 138 499 16.206
Jumlah 93.062
(Sumber: Laporan Bulanan Kecamatan Senen 2011)
Tabel 1.4 Jumlah Penduduk Menurut Golongan Usia
Di wilayah Kecamatan Senen Tahun 2011
No. Usia Laki-laki Perempuan Jumlah
1. 0 – 4 4.232 4.407 8.639
2. 5 – 9 3.585 3.652 7.237
3. 10 – 14 3.776 3.374 7.150
4. 15 – 19 3.340 3.369 6.709
5. 20 – 24 3.348 3.355 6.703
6. 25 – 29 3.685 3.680 7.365
7. 30 – 34 3.878 3.430 7.308
8. 35 – 39 3.767 3.414 7.181
9. 40 – 44 3.410 3.254 6.664
10. 45 – 49 3.306 2.957 6.263
11. 50 – 54 2.950 2.758 5.708
12. 55 – 59 2.439 2.363 4.802
13. 60 – 64 1.927 1.865 3.792
14. 65 – 69 1.703 1.574 3.277
15. 70 – 74 1.152 1.207 2.359
16. > 75 924 981 1.905
Jumlah 48.835 44.227 93.062
(Sumber: Laporan Bulanan Kecamatan Senen 2011)
5
Tabel 1.5 Jumlah Penduduk Menurut Jenjang Pendidikan di Wilayah
Kecamatan Senen Tahun 2011
KelurahanBelum
Sekolah
SD SMP SMA AK/DIPLOMA/PT Jumlah
Senen 1.301 102 1.071 1.925 1.008 5.407
Kwitang 4.574 563 3.089 5.827 1.976 16.032
Kenari 738 834 2.832 2.810 1.255 8.469
Kramat 5.334 430 3.505 10.704 3.259 23.234
Paseban 7.434 2.645 4.917 4.235 4.372 23.603
Bungur 3.804 592 4.367 6.120 1.323 16.206
Jumlah 19.608 834 16.224 28.281 9.635 93.062
(Sumber: Laporan Bulanan Kecamatan Senen 2011)
6
Tabel 1.6 Fasilitas Kesehatan di Wilayah Puskesmas Kecamatan Senen Tahun
2011
Fasilitas
Kesehatan
KelurahanJumlah
Senen Kwitang Kenari Kramat Paseban Bungur
Puskesmas - 1 2 1 1 1 6
RS.
Umum/
Swasta
1/- - 2/1 - -/2 - 3/3
Puskesmas
Keliling- - - - - - -
Posyandu
Lansia6 5 8 12 11 11 53
Praktek
dr./ drg.
Praktek Dr.
Spesialis- - 1 7 1 - 9
Bidan
Praktek- 4 - 17 1 1 23
Apotek 5 4 5 2 4 1 18
Dokter 24
Jam- - - - 3 - 3
Poliklinik - 4 - 3 - 2 9
RB.
Pemerintah- - 1 - - - 1
RB.
Swasta- - 2 - 2 - 4
Klinik KB - 3 - - - - 3
(Sumber: Laporan Bulanan Kecamatan Senen 2010)
7
1.1.2 Gambaran Umum Puskesmas
1.1.2.1 Definisi
Pusat Kesehatan Masyarakat(PUSKESMAS) adalah pusat pengembangan,
pembinaan dan pelayanan kesehatan masyarakat yang sekaligus merupakan garda
terdepan dalam pembangunan kesehatan masyarakat. Untuk tujuan tersebut,
puskesmas berfungsi melayani tugas teknis dan administratif.
Wilayah kerja puskesmas meliputi satu kecamatan atau sebagian dari
kecamatan. Faktor kepadatan penduduk, luas daerah, keadaan geografik dan
infrastruktur lainnya merupakan bahan pertimbangan dalam menentukan wilayah
kerja puskesmas.
Sasaran penduduk yang dilayani oleh sebuah puskesmas rata-rata 30.000 –
50.000 penduduk setiap puskesmas. Untuk perluasan jangkauan pelayanan kesehatan
maka puskesmas perlu ditunjang oleh unit pelayanan kesehatan yang lebih sederhana
yang disebut Puskesmas Pembantu atau Puskesmas Keliling. Khusus untuk kota besar
dengan jumlah penduduk satu juta atau lebih, wilayah kerja puskesmas dapat meliputi
satu kelurahan.
Indonesia sehat 2015 adalah visi pembangunan sehat di Indonesia. Puskesmas
dijadikan sebagai ujung tombak upaya kesehatan baik upaya kesehatan masyarakat
maupun kesehatan perorangan. Lebih dari tiga dasawarsa Republik Indonesia
mencoba berupaya menyelesaikan persoalan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
Pemerintah dalam hal ini Departemen Kesehatan Republik Indonesia, telah
mengembangkan berbagai inovasi strategi peningkatan pelayanan kesehatan yang
lebih efektif, efisien dan terpadu. Gagasan–gagasan baru untuk menyelesaikan
berbagai persoalan pelayanan kesehatan dicoba namun demikian faktanya adalah
kualitas pelayanan kesehatan di negara Indonesia masih jauh dari memuaskan bila
dibandingkan dengan negara-negara tetangga.
1.1.2.2 Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan menyeluruh yang diberikan Puskesmas meliputi :
a. Promotif ( peningkatan kesehatan )
8
b. Preventif ( upaya pencegahan )
c. Kuratif ( pengobatan )
d. Rehabilitatif ( pemulihan kesehatan )
Pelayanan tersebut ditujukan kepada semua penduduk, tidak membedakan
jenis kelamin, umur, sejak pembuahan dalam kandungan sampai meninggal.
1.1.2.3 Visi Puskesmas
Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah
tercapainya Kecamatan sehat menuju terwujudnya Indonesia sehat. Kecamatan sehat
adalah gambaran masyarakat Kecamatan di masa depan yang ingin dicapai melalui
pembangunan kesehatan, yakni masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan dengan
perilaku sehat memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang
bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya.
Indikator Kecamatan sehat yang ingin dicapai mencakup empat indikator utama
yakni (1) lingkungan sehat (2) perilaku sehat (3) cakupan pelayanan kesehatan yang
bermutu serta (4) derajat kesehatan penduduk Kecamatan.
Rumusan visi untuk masing-masing Puskesmas harus mengacu pada visi
pembangunan kesehatan Puskesmas di atas yakni, terwujudnya Kecamatan sehat
yang harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat serta wilayah
Kecamatan setempat.
1.1.2.4 Misi Puskesmas
1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya.
Puskesmas akan selalu menggerakkan pembangunan sektor lain yang
diselenggarakan di wilayah kerjanya, agar memperhatikan aspek kesehatan,
yaitu pembangunan yang tidak menimbulkan dampak negatif terhadap
kesehatan, setidak-tidaknya terhadap lingkungan dan perilaku masyarakat
2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah
kerjanya.
9
Puskesmas akan selalu berupaya agar setiap keluarga dan masyarakat yang
bertempat tinggal di wilayah kerjanya makin berdaya di bidang kesehatan,
melalui peningkatan pengetahuan dan kemampuan, menuju kemandirian hidup.
3. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.
Puskesmas akan selalu berupaya menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang
sesuai dengan standard dan memuaskan masyarakat, mengupayakan
pemerataan pelayanan kesehatan serta meningkatkan efisiensi pengelolaan
dana, sehingga dapat dijangkau oleh seluruh anggota masyarakat.
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan
masyarakat beserta lingkungannya.
Puskesmas akan selalu berupaya memelihara dan meningkatkan kesehatan,
mencegah dan menyembuhkan penyakit, serta memulihkan kesehatan
perorangan, keluarga dan masyarakat yang berkunjung dan bertempat tinggal
di wilayah kerjanya, tanpa diskriminasi dan dengan menerapkan kemajuan
ilmu dan teknologi kesehatan yang sesuai.
1.1.2.5 Strategi Puskesmas
a. Mengembangkan dan menetapkan pendekatan kewilayahan
b. Mengembangkan dan menetapkan azas kemitraan serta pemberdayaan
masyarakat dan keluarga
c. Meningkatkan profesionalisme petugas
d. Mengembangkan kemandirian puskesmas sesuai dengan kewenangan yang
diberikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
1.1.2.6 Fungsi Puskesmas
1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau penyelenggaraan
pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah
kerjanya, sehingga berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan. Di
samping itu puskesmas aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari
10
penyelenggaraan setiap program pembangunan di wilayah kerjanya. Khusus
untuk pembangunan kesehatan, upaya yang dilakukan puskesmas adalah
mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa
mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
2. Pusat pemberdayaan masyarakat
Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat,
keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan
dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat,
berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk sumber
pembiayaannya, serta ikut menerapkan, menyelenggarakan dan memantau
progran kesehatan. Pemberadayaan perorangan, keluarga dan masyarakat ini
diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi dan situasi, khususnya sosisal
budaya masyarakat setempat.
3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat
pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Pelayanan
kesehatan tingkat pertama yang menjadi tanggung jawab puskesmas meliputi:
a. Pelayanan kesehatan perorangan
Pelayanan yang bersifat pribadi (private goods) dengan tujuan utama
menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan, tanpa
mengabaikan pemeliharan kesehatan dan pencegahan penyakit. Pelayanan
perorangan tersebut adalah rawat jalan dan untuk puskesmas tertentu
ditambah dengan rawat inap.
b. Pelayanan kesehatan masyarakat
Pelayanan yang bersifat publik (public goods) dengan tujuan utama
memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit tanpa
mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Pelayanan
kesehatan masyarakat tersebut antara lain adalah promosi kesehatan,
11
pemberan t
asan penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikan gizi, peningkatan
kesehatan keluarga, keluarga berencana, kesehatan jiwa masyarakat serta
berbagai program kesehatan masyarakat lainnya.
Gambar 1.2 Fungsi Puskesmas
Sumber : Buku ARRIMES Manajemen Puskesmas
Untuk tercapainya visi pembangunan kesehatan melalui puskesmas,
puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan program kesehatan perorangan dan
program kesehatan masyarakat, yang bila ditinjau dalam sistem kesehatan nasional,
keduanya merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama. Program kesehatan
12
tersebut dikelompokkan menjadi dua yaitu program kesehatan wajib dan program
kesehatan pengembangan.
1. Program Kesehatan Pengembangan
Program yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di
masyarakat serta yang disesuaikan dengan kemampuan puskesmas.
Program kesehatan pengembangan dipilih dari daftar program kesehatan pokok
puskesmas yang telah ada yakni :
a. Program Kesehatan Sekolah
b. Program Kesehatan Olahraga
c. Program Perawatan Kesehatan Masyarakat
d. Program Kesehatan Kerja
e. Program Kesehatan Gigi & Mulut
f. Program Kesehatan Jiwa
g. Program Kesehatan Mata
h. Program Kesehatan Usia Lanjut
i. Program Pembinaan Pengobatan Tradisional.
Pemilihan program kesehatan pengembangan ini dilakukan oleh puskesmas
bersama dinas kesehatan kabupaten/ kota dengan mempertimbangkan masukan dari
Konkes/ BPKM/ BPP. Upaya kesehatan pengembangan dilakukan apabila program
kesehatan wajib puskesmas telah terlaksana secara optimal dalam arti target cakupan
serta peningkatan mutu pelayanan telah tercapai. Penetapan program kesehatan
pengembangan pilihan puskesmas ini dilakukan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota.
Dalam keadaan tertentu program kesehatan pengembangan puskesmas dapat pula
ditetapkan sebagai penugasan oleh dinas kabupaten / kota. Penyelenggaraan program
kesehatan wajib dan upaya pengembangan harus menerapkan azas penyelenggaraan
puskesmas secara terpadu. Azas penyelenggaraan tersebut dikembangkan dari ketiga
fungsi puskesmas. Dasar pemikirannya adalah pentingnya menerapkan prinsip dasar
dari setiap fungsi puskesmas dalam menyelenggarakan setiap program puskesmas,
baik program kesehatan wajib maupun program kesehatan pengembangan.
13
1.1.2.7 Upaya Kesehatan Wajib
Program yang ditetapkan berdasarkan komitmen nasional, regional dan global
serta mempunyai daya ungkit tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Program kesehatan wajib ini diselenggarakan oleh setiap Puskesmas yang ada di
wilayah Indonesia.
Program kesehatan wajib Puskesmas adalah:
a. Program Promosi Kesehatan
b. Program Kesehatan Lingkungan
c. Program Kesehatan Ibu dan Anak
d. Program Keluarga Berencana
e. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
f. Program pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular
g. Program Pengobatan Dasar
h. Berikut ini akan ditampilkan upaya kesehatan wajib yang ditampilkan dalam
bentuk tabel, yaitu sebagai berikut:
14
i.
Tabel 1.7 Indikator Upaya Kesehatan Wajib Puskesmas
Program
Kesehatan WajibKegiatan Indikator
Promosi
Kesehatan
Promosi hidup bersih dan
sehat
Tatanan sehat
Perbaikan perilaku sehat
Kesehatan
LingkunganPenyehatan pemukiman
Cakupan air bersih
Cakupan jamban keluarga
Cakupan SPAL
Cakupan rumah sehat
Kesehatan Ibu
dan Anak
ANC Cakupan K1, K4
Pertolongan persalinan Cakupan linakes
MTBS Cakupan MTBS
Imunisasi Cakupan imunisasi
Keluarga
Berencana
Pelayanan Keluarga
BerencanaCakupan MKET
Pengendalian
Penyakit
Menular
Diare Cakupan kasus diare
ISPA Cakupan kasus ISPA
MalariaCakupan kasus malaria
Cakupan kelambunisasi
TuberkulosisCakupan penemuan kasus
Angka penyembuhan
Gizi
Distribusi vit A/ Fe / cap
yodium
Cakupan vit A /Fe / cap
yodium
PSG % gizi kurang / buruk, SKDN
Promosi Kesehatan % kadar gizi
Pengobatan Medik dasar Cakupan pelayanan
UGD Jumlah kasus yang ditangani
Laboratorium sederhana Jumlah pemeriksaan
15
(Sumber : Trihono. 2005. Manajemen Kesehatan, Arrimes)
1.1.2.8 Upaya Kesehatan Pengembangan
Program yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan
di masyarakat serta yang disesuaikan dengan kemampuan puskesmas. Program
kesehatan pengembangan dipilih dari daftar program kesehatan pokok puskesmas
yang telah ada yakni :
a. Program Kesehatan Sekolah
b. Program Kesehatan Olahraga
c. Program Perawatan Kesehatan Masyarakat
d. Program Kesehatan Kerja
e. Program Kesehatan Gigi & Mulut
f. Program Kesehatan Jiwa
g. Program Kesehatan Mata
h. Program Kesehatan Usia Lanjut
i. Program Pembinaan Pengobatan Tradisional.
Pemilihan program kesehatan pengembangan ini dilakukan oleh puskesmas
bersama dinas kesehatan kabupaten/ kota dengan mempertimbangkan masukan dari
Konkes/ BPKM/ BPP. Upaya kesehatan pengembangan dilakukan apabila program
kesehatan wajib puskesmas telah terlaksana secara optimal dalam arti target cakupan
serta peningkatan mutu pelayanan telah tercapai. Penetapan program kesehatan
pengembangan pilihan puskesmas ini dilakukan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota.
Dalam keadaan tertentu program kesehatan pengembangan puskesmas dapat pula
ditetapkan sebagai penugasan oleh dinas kabupaten/kota. Penyelenggaraan program
kesehatan wajib dan upaya pengembangan harus menerapkan azas penyelenggaraan
puskesmas secara terpadu. Azas penyelenggaraan tersebut dikembangkan dari ketiga
fungsi puskesmas. Dasar pemikirannya adalah pentingnya menerapkan prinsip dasar
16
dari setiap fungsi puskesmas dalam menyelenggarakan setiap program puskesmas,
baik program kesehatan wajib maupun program kesehatan pengembangan.
Tabel 1.8 Indikator Upaya Kesehatan Pengembangan Puskesmas
17
Upaya kesehatan
pengembangan
Kegiatan Indikator
Upaya Kesehatan
SekolahUKS/UKGS
Jml. Sekolah dg
UKS/UKGS
% sekolah sehat
Upaya kesehatan olah
raga
Memasyarakatkan
olah raga untuk
kesehatan
Jumlah kelompok senam
Jumlah klub jantung sehat
Upaya perawatan
kesehatan masyarakat
Kunjungan rumah
konseling
% keluarga rawan yang
dikunjungi
Upaya kesehatan kerja
Memasyarakatkan
masker (norma sehat
dalam bekerja)
% pos UKK
Tingkat perkembangan pos
UKK
Upaya kesehatan gigi
dan mulutPoliklinik gigi
Jumlah kasus gigi
Upaya kesehatan jiwa KonselingJumlah kasus penyakit
jiwa
Upaya kesehatan mata Mencegah kebutaan
Jml pend. katarak yg
dioperasi
Jml kelainan visus yang
dikoreksi
Upaya kesehatan usia
lanjut
Memasyarakatkan
perilaku sehat di usia
lanjut
% Posyandu Usila
Tingkat perkembangan
Posyandu Usila
Usaha pembinaan
pengobatan tradisional
Membina pengobatan
tradisional yang
rasional
Jumlah sarasehan battra
Jumlah battra yang dibina
(Sumber : Trihono.2005. Manajemen Kesehatan, Arrimes,ed.)
1.1.2.9 Azas Puskesmas 18
1. Azas pertanggungjawaban wilayah
Puskesmas bertanggung jawab meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang
bertempat tinggal di wilayah kerjanya. Untuk ini puskesmas harus melaksanakan
berbagai kegiatan, antara lain sebagai berikut :
a. Menggerakkan pembangunan berbagai sektor tingkat kecamatan
sehingga berwawasan kesehatan.
b. Memantau dampak berbagai upaya pembangunan terhadap kesehatan
masyarakat di wilayah kerjanya.
c. Membina setiap upaya kesehatan strata pertama yang diselenggarakan
oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya.
d. Menyelenggarakan upaya kesehatan strata pertama (primer) secara
merata dan terjangkau di wilayah kerjanya.
2. Azas pemberdayaan masyarakat
Puskesmas wajib memberdayakan perorangan, keluarga dan masyarakat, agar
berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap program puskesmas. Untuk ini,
berbagai potensi masyarakat perlu dihimpun melalui pembentukan Badan
Penyantun Puskesmas (BPP). Beberapa kegiatan yang harus dilaksanakan oleh
puskesmas dalam rangka pemberdayaan masyarakat antara lain
a. KIA : Posyandu, Polindes, Bina Keluarga Balita (BKB)
b. Pengobatan : Posyandu, Pos Obat Desa (POD)
c. Perbaikan Gizi : Panti Pemulihan Gizi, Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi)
d. Kesehatan Lingkungan : Kelompok Pemakai Air (Pokmair), Desa
percontohan Kesehatan Lingkungan (DPKL)
e. UKS : Dokter Kecil, Saka Bakti Husada (SBH), Pos Kesehatan Pesantren
(Pokestren)
f. Kesehatan Usia Lanjut : Posyandu Usila, Panti Wreda
g. Kesehatan Kerja : Pos Program Kesehatan Kerja (Pos UKK)
h. Kesehatan Jiwa :Tim Pelaksana Kesehatan jiwa Masyarakat (TPKJM)
19
i. Pembinaan Pengobatan Tradisional: Tanaman Obat Keluarga (TOGA),
Pembinaan Pengobatan Tradisional (Battra).
3. Azas Keterpaduan
Untuk mengatasi keterbatasan sumber daya serta diperolehnya hasil yang
optimal,penyelenggaraan setiap program puskesmas harus diselenggarakan
secara terpadu. Ada dua macam keterpaduan yang perlu diperhatikan yakni :
a. Keterpaduan Lintas Program
Program memadukan penyelengaraan berbagai program kesehatan yang
menjadi tanggung jawab puskesmas. Contoh : MTBS, UKS, Puskesmas
Keliling, Posyandu.
b. Keterpaduan Lintas Sektor
Program memadukan penyelenggaraan program puskesmas dengan
program dari sektor terkait tingkat kecamatan, termasuk organisasi
kemasyarakatn dan dunia usaha. Contoh keterpaduan lintas Sektoral
antara lain 1). UKS, Keterpaduan sektor kesehatan dengan camat,
lurah/kepala desa, pendidikan & agama. 2). Promosi Kesehatan,
keterpaduan sektor kesehatan dengan dengan camat, lurah/kepala desa,
pendidikan, agama & pertanian. 3). Perbaikan Gizi, keterpaduan sektor
kesehatan dengan dengan camat, lurah/kepala desa, pendidikan, agama,
pertanian, koperasi, dunia usaha & organisasi kemsyarakatan. 4).
Kesehatan kerja, keterpaduan sektor kesehatan dengan camat,
lurah/kepala desa, tenaga kerja & dunia usaha.
4. Azas Rujukan
Rujukan adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab atas penyakit atau
masalah kesehatan yang diselenggarakan secara timbal balik, baik secara
vertikal dalam arti dari satu strata sarana pelayanan kesehatan ke strata sarana
pelayanan kesehatan lainnya, maupun secara horizontal dalam arti antar strata
20
sarana pelayanan kesehatan yang sama. Ada dua macam rujukan yang dikenal
yakni :
a. Rujukan Kesehatan Perorangan (Medis)
Apabila suatu puskesmas tidak mampu menangani suatu penyakit
tertentu, maka puskesmas tersebut dapat merujuk ke sarana pelayanan
kesehatan yang lebih mampu (baik vertikal maupun horizontal). Rujukan
program kesehatan perorangan dibedakan atas 1). Rujukan kasus untuk
keperluan diagnostik, pengobatan tindakan medis (contoh: operasi) dan
lain-lain. 2). Rujukan Bahan Pemeriksaan (spesimen) untuk pemeriksaan
laboratorium yang lebih lengkap. 3). Rujukan Ilmu Pengetahuan antara
lain mendatangkan tenaga yang lebih kompeten untuk melakukan
bimbingan tenaga puskesmas dan atau menyelenggarakan pelayanan
medis spesialis di puskesmas.
b. Rujukan Kesehatan Masyarakat (Kesehatan)
Cakupan rujukan pelayanan kesehatan masyarakat adalah masalah
kesehatan masyarakat, misalnya kejadian luar biasa, pencemaran
lingkungan dan bencana. Rujukan kesehatan masyarakat dibedakan atas
tiga macam: 1). Rujukan sarana dan logistik, antara lain peminjaman
peralatan fogging, peminjaman alat laboratorium kesehatan, peminjaman
alat audio visual, bantuan obat, vaksin, bahan habis pakai dan bahan
pakaian. 2). Rujukan tenaga, antara lain tenaga ahli untuk penyidikan
kejadian luar biasa, bantuan penyelesaian masalah hukum kesehatan,
gangguan kesehatan karena bencana alam. 3). Rujukan operasional, yakni
menyerahkan sepenuhnya kewenangan dan tanggung jawab penyelesaian
masalah kesehatan masyarakat dan atau penyelenggaraan kesehatan
masyarakat kepada dinas kesehatan kabupaten/kota. Rujukan operasional
diselenggarakan apabila puskesmas tidak mampu.
Gambar 1.3 Sistem Rujukan Puskesmas
21
(Sumber :Trihono. 2005. Manajemen Kesehatan, Arrimes)
1.2 GAMBARAN UMUM PUSKESMAS KECAMATAN SENEN
Wilayah Kecamatan Senen mempunyai satu unit Puskesmas tingkat Kecamatan,
lima unit Puskesmas tingkat Kelurahan, yaitu :
1. Puskesmas Kecamatan Senen
Puskesmas Kecamatan Senen merupakan puskesmas dengan luas bangunan
1500 m2 terdiri dari tiga lantai yang baru selesai dibangun tahun 2000 dan
dioperasionalkan sebagai Puskesmas Kecamatan pada periode Juli 2000,
dilengkapi dengan unit rawat inap rumah bersalin.
2. Puskesmas Kelurahan Kwitang
Dibangun di atas tanah seluas 542 m2 dengan luas bangunan 435 m2.
3. Puskesmas Kelurahan Kenari
Dibangun di atas tanah seluas 300 m2 dengan luas bangunan 250 m2.
4. Puskesmas Kelurahan Paseban
Dibangun di atas tanah seluas 700 m2 dengan luas bangunan 640 m2.
5. Puskesmas Kelurahan Kramat
Dibangun di atas tanah seluas 450 m2 dengan luas bangunan 435 m2.
6. Puskesmas Kelurahan Bungur
Dibangun di atas tanah seluas 500 m2 dengan luas bangunan 435 m2..22
Gambar 1.4 Skema Puskesmas di wilayah Kecamatan Senen
1.2.5 Struktur Organisasi Puskesmas Kecamatan Senen
Stuktur organisasi Puskesmas Kecamatan Senen tahun 2011, terdiri atas
Kepala Puskesmas Kecamatan Senen yang dibantu oleh Tata Usaha, bagian Mutu,
seksi Kesehatan Masyarakat, seksi Pelayanan Kesehatan dan bertanggung jawab
terhadap Puskesmas Kelurahan Kenari, Puskesmas Kelurahan Kwitang, Puskesmas
Kelurahan Paseban, Puskesmas Kelurahan Kramat dan Puskesmas Kelurahan
Bungur. Seksi kesehatan masyarakat bertanggung jawab terhadap bagian P2M, PTM,
Gizi/PSM, Jiwa/NAPZA, Kesehatan Lingkungan dan Pomosi Kesehatan. Seksi
Pelayanan Kesehatan bertanggung jawab terhadap pelayanan dasar yang membawahi
BPU, BPG, KIA/KB, Jamsostek, MTBS, Tindakan, Laboratorium, Rontgen, Loket,
apotik selain itu seksi pelayanan kesehatan membawahi Gadar, Gakin, Haji, Spesialis
dan RB (Rumah Bersalin).
23
Diagram1.1 Struktur Organisasi Puskesmas Kecamatan Senen 2011
1.2.1 Visi, Misi dan Kebijakan Mutu Puskesmas Kecamatan Senen
Dengan surat keputusan Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No
15 Tahun 2001 tentang uji coba Puskesmas Kecamatan di Daerah Khusus Ibukota
DKI Jakarta sebagai unit swadana daerah maka Puskesmas Kecamatan Senen resmi
24
KEPALA PUSKESMAS KECAMATAN SENEN
Dr. M. Budiman Panjaitan
KEPALA SUB BAGIAN TATA USAHA
Nur Rahmawati, S.Sos
PENGELOLA PROG & ANG
drg. AnisulistyoriniBagian DiklitDr. Yulihartati
PJ SIK/DATAFuri M/Yanti M
PENGELOLA UMUM & RTAsep Rahmat
BENDAHARA BARANGSaminah
BENDAHARA PENERIMAAN
Sumarni
MANAJEMEN REPRESENTATIF
drg. Aprilina Maryani SBENDAHARA
PENGELUARANTri Rahayu
PENGELOLA KEPEGAWAIAN
Yanto
KOORDINATOR PENUNJANGDr. Yulihartati
Penanggung Jawab Poli Umum
Dr. Corry. Dami Puspita
Penanggung FarmasiDian Ekawati, Ssi,
Apt
Penanggung jawabPeny. Menular
Dr. Anna HAsnaini
Penanggung jawab rantai
Dingin VaksinAnita Panjaitan
Penanggung jawab LaboratoriumRini Sartika
Penanggung Jawab poli
RadiologiDimas Novianto
Penanggung jawab UKS
Martini
Penanggung Jawab Program
Gizi/PPSMYuyun. S
Penanggung jawab PTM
Dr. Corry. Dami Puspita
Penanggung jawabSurveilans PM/PTM
Murniati/Ali Surahman
Penanggung jawab Promkes
Mukti Sawitri
Penanggung jawab DBD
Kusmanto
Penanggung jawabKes. LingkunganRodouli Girsang
Penanggung Jawab KematianMartini
Penaggnung jawabPerkesmas
Jumiati Ningsih
Penanggung jawab lansia
Purnama
Penanggung jawab poli gigi/UKGS
Drg. Kastur Yuli. S
Penanggung Jawab Poli Spesialis
Drg. Emida DS, SpOrtPenanggung jawab
Poli GiziRetno Hartati
Penanggung jawab Poli TB/Kusta
MurniatiPenanggung jawab
poli 24 Jam/GadarbenDr. fanny Rasany
Koord. Yan Asuransi (Ask,Jams,Gakin)
Dr. corry Dami Puspita
KOORDINATOR PELAYANAN
Dr. Anna Hasnaini
Penanggung jawab poli
Met/HR/Ims/HIV/VCT
Dr. JefersonPenanggung jawab Rumah BersalinMerlina Pardosi
Penanggung jawab poli
KIA/KBNurtadevi
Penanggung jawab loket
Kusmanto Penanggung jawab
IVADr. Corry Dami
Puspita
Penanggungn jawab poli haji
Dr. anna Hasnaini
PUSKESMAS KELURAHAN
menjadi “Puskesmas Unit Swadana Kecamatan Senen” terhitung mulai tanggal 14
Februari 2001.
Puskesmas Unit Swadana merupakan Puskesmas yang diberi wewenang mengelola
sendiri penerimaan fungsionalnya untuk keperluan operasional secara langsung dan
mengoptimalkan mobilisasi potensi pembiayaan masyarakat dalam rangka
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.
Visi Puskesmas adalah Pelayanan prima dan rujukan deteksi dini kanker leher rahim
di Jakarta Pusat pada tahun 2015.
Misi Puskesmas sebagai berikut :
1. Mengembangkan mutu pelayanan sesuai dengan standart mutu yang
ditetapkan
2. Mengembangkan Sumber Daya Manusia yang profesional
3. Mengembangkan efektifitas manajemen puskesmas
4. Mengembangkan kemandirian masyarakat di dalam bidang kesehatan
5. Mengembangkan Sumber Daya Manusia dan Prasarana untuk pelayanan
deteksi dini untuk kanker rahim.
Kebijakan Mutu Puskesmas Kecamatan Senen
Memberikan pelayanan kesehatan profesional yang berorientasi pada
peningkatan kepuasan pelangganan serta secara terus menerus melakukan
peningkatan mutu pelayanan melalui penetapan sistem manajemen
mutu( Laptah puskesmas kecamatan senen 2011)
Sasaran mutu puskesmas :
a. Indeks kepuasan pelangganan/masyarakat : Minimal 3,3
b. Keluhan pelanggan ditindak lanjuti : 100 %
Tujuan Puskesmas adalah sebagai berikut :
1. Memperluas jangkauan pelayanan kesehatan yang bersifat promotif
25
2. Memperluas jangkauan pelayanan kesehatan yang bersifat preventif
3. Memperbanyak ragam pelayanan kesehatan yang bersifat kuratif
4. Memperbanyak ragam pelayanan kesehatan yang bersifat rehabilitatif
5. Mengembangkan proses Perencanaan (P1), Pengorganisasian dan Pelaksanaan
(P2), Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian (P3) dan pelayanan kesehatan
6. Mengembangkan pengorganisasian pelayanan kesehatan
7. Mengembangkan sistem pelaksanaan tugas pelayanan kesehatan
8. Mengembangkan sistem pengendalian dan evaluasi pelayanan kesehatan
9. Meningkatkan kemampuan manajemen dan teknis petugas medis dan
paramedik
10. Meningkatkan kemampuan teknis petugas-petugas non medis
11. Mensosialisasikan paradigma baru
1.2.2 Tugas Pokok
Puskesmas Kecamatan merupakan unit pelaksana teknik Dinas Kesehatan yang
mempunyai tugas melaksanakan pelayanan, pembinaan, pengendalian, Puskesmas
Kelurahan, pengembangan upaya kesehatan, pendidikan dan pelatihan tenaga
kesehatan di wilayah kerjanya.
1.2.2.1 Fungsi Puskesmas adalah :
1. Puskesmas Kecamatan merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan
yang mempunyai tugas melaksanakan pelayanan, pembinaan, pengendalian
Puskesmas Kelurahan, pengembangan upaya kesehatan dan pendidikan di
wilayah kerjanya
2. Melakukan pembinaan, pengawasan, pengendalian terhadap pengelolaan dan
pelayanan Puskesmas Kelurahan
3. Memberikan pelayanan kesehatan klinis meliputi: loket, rekam medis, klinik
umum, ibu anak, KB, gigi, spesialis, konsultasi remaja, gizi, geriatri, klinik
24 jam
26
4. Rawat inap, laboratorium klinik, apotek, farmasi komunikasi, radiologi, optik,
serta klinik lainnya sesuai kebutuhan.
Mengkoordinasi temu lintas batas, lintas sektoral dalam penanggulangan
masalah kesehatan. Mengkoordinasikan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan
yang meliputi kesehatan kader, Posyandu, Karang weda dan lain-lain.
Gambar 1.9 Denah lantai dua Puskesmas Kecamatan Senen
(Sumber : Arsip Profil Puskesmas Kecamatan Senen)
Sumber Daya Manusia
Potensi tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas wilayah Kecamatan Senen
Periode Januari – Februari 2012 berjumlah 83 orang, dengan perincian:
27
Tabel 1.9 Ketenagaan di Puskesmas Se-kecamatan Senen
Jenis
Puskesmas
JumlahKec.
Senen
Kel.
Kwitang
Kel.
Kenari
Kel.
Kramat
Kel.
Paseban
Kel.
Bungur
Dr.Spesialis
Dr. Umum
Dr. Gigi
Apoteker
Bidan
Akper
Perawat
Perw. Gigi
Ass.Apoteker
Akzi
AKL
Ak.
Analisis
Pek. Kes
Lain-lain
3
6
3
3
1
4
6
1
1
2
1
3
3
2
12
-
1
-
1
-
1
1
1
-
1
-
-
-
-
1
-
1
-
1
-
2
1
-
-
-
-
-
-
-
1
-
1
-
1
-
1
2
-
-
-
-
-
-
-
1
-
1
-
1
-
1
2
-
1
-
-
-
-
-
2
-
1
1
1
-
1
-
1
-
-
-
-
-
-
-
3
11
4
8
1
10
12
3
2
3
1
3
3
2
17
Jumlah 51 7 6 6 8 5 83
(Sumber: Laporan Bulanan Kecamatan Senen 2011)
Sarana dan Prasarana
Puskesmas Kecamatan Senen terdiri dari tiga lantai, pada lantai satu terdapat
Rumah Bersalin (RB) yang dilengkapi dengan kamar rawat inap dan kamar mandi,
Instalasi Gawat Darurat (IGD), serta satu poliklinik dokter spesialis obstetri dan
ginekologi yang dilengkapi dengan pemeriksaan USG. Di lantai dua terdapat loket
pendaftaran, apotik, laboratorium, pelayanan KIA, KB, Imunisasi, Gizi, poli anak,
28
poli penyakit dalam, poli khusus asuransi & rujukan (Jamsostek, Askes, dan Gakin),
poli gigi, poli spesialis, ruang tindakan dan kamar mandi. Lantai tiga terdapat kantor
kepala puskesmas, tata usaha, staff program puskesmas, ruang arsip dan aula.
Lantai satu digunakan untuk rumah bersalin swadaya, sedangkan lantai tiga
digunakan sebagai ruang tata usaha.
Puskesmas Kecamatan Senen juga dilengkapi dengan sarana medis dan non
medis. Sarana medis dan non medis adalah perlengkapan dan alat - alat yang tidak
habis pakai yang diberikan kepada Puskesmas, termasuk perlengkapan laboratorium
seperti:
1. Basic Equipment:
a. Umum
b. KlA set
c. Poliklinik set
2. Public Health Nursing dan Midwifery kit
3. Diagnostic and Surgical Equipment
4. Physician kit
5. Health Education Equipment
6. Laboratory Equipment
7. Alat - alat resusitasi dasar
8. Skrining kit bagi UKS di Puskesmas
9. Alat- alat imunisasi
10. IUD set (for family planning )
11. Alat - alat penyuluhan
12. Perangkat peralatan gigi A dan B
13. Perlengkapan / alat - alat pertolongan persalinan
14. Alat kesehatan gigi
15. Alat kesehatan untuk membantu partisipasi masyarakat
16. USG
17. EKG.
29
Sedangkan perlengkapan non medis yang dimiliki Puskesmas Kecamatan Senen
adalah :
1. Meubel :
a. Almari arsip dan obat
b. Almari kartu
c. Almari instrumen
d. Meja periksa
e. Meja rapat
f. Meja kerja
g. Kursi
h. Bangku tunggu
2. Kendaraan / transportasi :
a. Mobil puskesmas keliling 2 buah
b. Sepeda motor 11 buah
3. Perlengkapan kantor :
a. Administrasi (formulir, kertas,map, dll)
b. Mesin tulis (portabel, elektronik)
c. Mesin hitung
d. Peti uang / brankas
e. Personal komputer tiga unit pada puskesmas Kecamatan.
4. Alat komunikasi: telepon
5. Alat penerangan: PLN dan generator diesel
6. Alat rumah tangga kantor :
a. Televisi
b. Radio kaset / Radio
c. Kulkas (bukan untuk vaksin)
d. Peralatan dapur
e. Kasur, bantal, sprei, gorden, taplak, Alat - alat kebersihan
Puskesmas Kecamatan Senen juga dilengkapi dengan sarana obat-obatan.
Pengelolaan obat di Puskesmas marupakan suatu rangkaian kegiatan yang
30
menyangkut perencanaan, pengadaan, pendistribusian dan penggunaan obat dengan
memanfaatkan sumber-sumber yang tersedia, yang mencakup pola / tata laksana dan
perangkat lunak lainnya, tenaga, sarana dan dana dalam rangka memelihara dan
meningkatkan penggunaan obat secara rasional dan ekonomis di unit-unit kesehatan
meliputi penyediaan obat yang tepat jenis, tepat jumlah, tepat waktu dan tempat.
Program Promosi Kesehatan Puskesmas
Promosi Kesehatan adalah upaya puskesmas melaksanakan pemberdayaan kepada
masyarakat yang bertujuan untuk tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga
dan masyarakat untuk mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan setiap
individu ,keluarga serta lingkungannya secara mandiri dan mengembangkan upaya
kesehatan bersumber masyarakat. serta berperan aktif dalam upaya mewujudkan
derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Setiap masalah kesehatan, pada umumnya disebabkan tiga faktor yang timbul
secara bersamaan, yaitu :
1. Adanya bibit penyakit atau pengganggu lainnya
2. Adanya lingkungan yang memungkinkan berkembangnya bibit penyakit
3. Adanya perilaku hidup manusia yang tidak peduli terhadap bibit penyakit dan
lingkungannya.
Oleh sebab itu, sehat dan sakitnya seseorang sangat ditentukan oleh perilaku
hidup manusia sendiri. Karena masalah perubahan perilaku sangat terkait dengan
promosi kesehatan maka peran promosi kesehatan sangat diperlukan dalam
meningkatkan perilaku masyarakat agar terbebas dari masalah-masalah kesehatan.
Sebagaimana tercantum dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
1114/Menkes/SK/VII/2005 tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di
Daerah, Promosi kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat melalui pembelajaran dan, oleh, untuk, dan bersama masyarakat, agar
mereka dapat menolong diri sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber
daya masyarakat sesuai dengan kondisi sosial budaya setempat dan didukung
kebijakan publik yang berwawasan kesehatan.
31
Secara operasional, upaya promosi kesehatan di Puskesmas dilakukan agar
masyarakat mampu berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sebagai bentuk
pemecahan masalah-masalah kesehatan yang dihadapinya, baik masalah-masalah
kesehatan yang diderita maupun yang berpotensi mengancam, secara mandiri.
Disamping itu, petugas kesehatan Puskesmas diharapkan mampu menjadi teladan
bagi pasien, keluarga dan masyarakat untuk melakukan PHBS.
Sasaran
Dalam Penyuluhan Kesehatan Masyarakat ada 2 jenis sasaran :
• Sasaran jangkauan penyuluhan
• Kelompok Umum à Masyarakat Umum
• Kelompok Khusus à Tokoh Masyarakat, PKK, Karang Taruna dll
• Sasaran hasil penyuluhan
Terjadinya perubahan pengertian, sikap dan perilaku dari sasaran
Penyuluhan dalam gedung Puskesmas :
1.Secara Langsung :
2.Sosialisasi Program Prioritas :
Penyuluhan di luar gedung Puskesmas
1.Penyuluhan Kelompok di masyarakat
2.Penyuluhan dilaksanakan di kelompok khusus
3.Intervensi PHBS.
Target :
45 % masyarakat rumah tangga dapat melaksanakan PHBS
80 % masyarakat terbina dan tersosialisasi tentang PHBS
Penerapan PHBS rumah tangga dengan melaksanakan Pengkajian
pengolahan data dan pemetaan
PHBS yang diwakili oleh 1 RW sebagai RW unggulan di masing-
masing Kelurahan.
32
Strategi
Sebagaimana disebutkan dalam Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
1193/Menkes/SK/X/2004 tentang Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan dan Surat
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1114/Menkes/SK/VII/2005 tentang Pedoman
Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Daerah, strategi dasar utama Promosi Kesehatan
adalah:
1. Pemberdayaan : individu, keluarga dan masyarakat
2. Bina Suasana
3. Advokasi, serta dijiwai semangat
4. Kemitraan
Pendukung Dalam Pelaksanaan Promosi Kesehatan
Dalam pelaksanaannnya, strategi promosi kesehatan harus diperkuat dengan:
1. Metode dan media yang tepat
2. Sumber daya yang memadai
Program promosi kesehatan di Kecamatan Senen dikoordinir oleh Ibu Mukti
sawitri yang bertanggung jawab dalam kegiatan promosi kesehatan. Ibu Mukti
adalah lulusan dari Akademi Kesehatan Lingkungan Departemen Kesehatan,Jakarta.
Dalam kegiatannya, Ibu Mukti langsung berhubungan dengan bagian yang
menunjang, seperti; lansia, KB, KIA, dan lain sebagainya. Dalam menjalankan
kegiatan promosi kesehatan ini, Ibu Mukti juga dibantu oleh kader pada masing-
masing RW siaga.
Dalam melaksakan kegiatan promosi kesehatan, tidak terdapat Standar
Operational Program (SOP) pada setiap kegiatan, baik dalam perencanaan,
pelaksanaan, pengorganisasian, dan lain sebagainya.
Sumber dana yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan promosi
kesehatan di Kecamatan Senen adalah berasal dari anggaran Puskesmas pertahun
(APBN, APBD, SUDINKES). Adapun alokasi dana adalah sebagai berikut;
a. APBN : Rp. 7.900.000,-
33
b. RW siaga : Rp. 945.000,-
c. Dana sosialisasi program prioritas : Rp. 39.660.000,-
Sarana yang terdapat di Puskesmas Senen yang digunakan dalam
melaksanakan kegiatan promosi kesehatan adalah Aula yang berukuran 20x20 meter
yang terletak di lantai tiga Puskesmas Kecamatan Senen. Selain Aula tersebut, juga
terdapat mobil ambulans sebagai sarana transportasi dan RW siaga yang berjumlah 8
buah yang dapat membantu dalam melaksakan kegiatan promosi kesehatan.
Dalam melaksakan kegiatan promosi kesehatan disesuaikan dan
berkoordinasi dengan program lain baik di dalam maupun di luar gedung. Dalam
pengolahan data dibuat laporan bulanan sebagai pendataan kegiatan setiap bulannya.
Kemudian juga dilakukan laporan tahunan.
Program promosi kegiatan Puskesmas Kecamatan Senen dilaksanakan di
dalam gedung Puskesmas se-Kecamatan Senen dan di luar gedung Puskesmas,
seperti: RW siaga, posyandu, posyandu lansia, sekolah, kantor Kecamatan, dan
lingkungan masyarakat lainnya.
Perencanaan promosi kesehatan adalah suatu proses diagnosis penyebab
masalah, penetapan prioritas masalah dan alokasi sumber daya yang ada untuk
mencapai tujuan. Dalam membuat perencanaan promosi kesehatan , perencanaan
harus terdiri dari masyarakat, Profesional kesehatan dan promotor kesehatan.
Fungsi perencanaan merupakan fungsi yang terpenting dalam manajemen,
oleh karena fungsi ini menentukan fungsi-fungsi manajemen lainnya seperti
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan.
Perencanaan program promosi kesehatan (promkes) di Kecamatan Senen
dilakukan secara rutin setiap tahunnya oleh masing-masing bagian dari program
Puskesmas dan bagian yang terkait. Langkah-langkah perencanaan promkes, yaitu:
A. Menentukan kebutuhan promosi kesehatan
1. Diagnosis masalah/ identifikasi kebutuhan promosi kesehatan.
Dalam mengidentifikasi masalah perlu adanya kajian sehingga masalah
tersebut sesuai dengan kebutuhan.
34
2. Menetapkan Prioritas Masalah
Terbatasnya sumber daya dan kemampuan organisasi ,serta kompleksnya
permasalahan yang dihadapi, mengharuskan manajer untuk menetapkan
prioritas masalah yang perlu dipecahkan.
B. Mengembangkan komponen promosi Kesehatan
1. Menetapkan Tujuan.
Tujuan utama promosi kesehatan adalah mencapai:
a. meningkatkan pengetahuan dan sikap masyarakat
b. peningkatan perilaku masyarakat
c. peningkatan status kesehatan masyarakat
2. Menentukan Sasaran Promosi Kesehatan.
Terdapat Ada 3 kelompok sasaran dalam promosi kesehatan yaitu;
a. Sasaran primer, yaitu kepala keluarga untuk kesehatan keluarga secara
umum, ibu hamil dan menyusui untuk masalah KIA, anak sekolah
untuk kesehatan remaja.
b. Sasaran sekunder, yaitu Tokoh masyarakat, agama ,adapt. Disebut
sasaran sekunder karena dengan memberikan pendidikan kesehatan
kepada kelompok ini diharapkan selanjutnya kelompok ini akan
memberikan pendidikan kesehatan pada masyarakatnya.
c. Sasaran tersier, yaitu para pengambil kebijakan baik di tingkat pusat,
maupun daerah. Dengan kebijakan yang diambil oleh kelompok ini
diharapkan mempunyai dampak terhadap perubahan perilaku
masyarakat.
3. Menentukan isi Promosi Kesehatan.
Isi yang dibuat oleh Kecamatan Senen cukup sederhana, sehingga mudah
dipahami kelompok sasaran. Banyak metode yang yang digunakan dalam
promosi kesehatan diantaranya melalui konseling individual/perorangan,
penyuluhan, seminar, yang harus disesuaikan dengan besarnya peserta dan
pendidikan formal sasaran.
Bila mencakup aspek pengetahuan, promosi dilakukan melalui
35
penyuluhan langsung, pemasangan poster, spanduk, penyebaran leaflet . Bila
ingin mencapai aspek sikap, maka dapat dilakukan dengan pemberian contoh
nyata yang menggugah emosi, perasaan, sikap sasaran melalui pemutaran film
dan video. Bila ingin mencapai kertampilan tertentu, maka pelatihan dan
pemberian kesempatan untuk mencoba ketrampilan baru perlu dilakukan.
Menyusun jadwal kegiatan disajikan dalam bentuk bagan chart Hal
tersebut mencakup penjabaran waktu, tempat dan pelaksanaan.
Tidak ditemukan organisasi yang terstruktur mengenai program promosi
kesehatan di Puskesmas Kecamatan Senen. Dalam kegiatannya program ini
dikoordinir oleh koordinator program yakni Ibu Mukti, Akl dan dalam
pelaksanaannya koordinator langsung berkoordinasi dengan program-program
terkait.
Saat ini, di Puskesmas Kecamatan Senen ada dua kegiatan pada program
promosi kesehatan masyarakat ini, yaitu :
A. Penyuluhan kesehatan dalam dan luar gedung
B. UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat)
Berikut paparan singkat mengenai kegiatan – kegiatan tersebut :
Penyuluhan Kesehatan Dalam dan Luar Gedung
Topik yang diangkat dalam penyuluhan kesehatan umumnya merupakan
masalah aktual yang sedang dialami masyarakat.
PKM
KIADalam Gedung Luar Gedung
Target(kali)
(a)
Pencapaian (kali)
(b)
Persentase (%)
(b/aX100%)
Target(kali)
(a)
Pencapaian (kali)
(b)
Persentase (%)
(b/aX100%)1. KIA 7 506 72 % 7 85 12 %
2. KB 7 569 81 % 7 33 4,7 %
36
3. Gizi 7 341 48,7 % 7 75 10,7 %
4. Imunisasi 7 551 78,7 % 7 134 19 %
5. Diare 7 676 96,5% 7 62 8,8 %
6. DBD 7 228 32,5 % 7 105 15%
7. AIDS 7 301 43 % 7 7 1 %
8. Hepatitis 7 22 3 % 7 12 1,7 %
9. ISPA 7 690 98,5 % 7 33 4,7 %
10. Rokok danNarkotik obat bahaya
7 293 41,8 % 7 8 1 %
11. Keganasan/Kanker
7 50 7 % 7 2 0, 28 %
12. Penyakit Degeneratif
7 383 54,7 % 7 87 12 %
13. Air dan Kes,lingkungan
7 169 24 % 7 107 15 %
14. TBC 7 454 64,8 % 7 34 4,8 %
15. Kusta/Franbosia
7 3 0,4 % 7 0 0 %
16. Kes. Gigi dan mulut
7 487 69,5 % 7 126 18 %
37
17. Kesehatan Mata
7 88 12, 5 % 7 0 0
18. Kesehatan Jiwa
7 155 22 % 7 12 2 %
19. Kesehatan Kerja
7 0 0 7 0 0
20. Kecacingan 7 0 0 7 0 0
Cakupan penyuluhan gizi dalam dan luar gedung di wilayah Puskesmas
Kecamatan Senen di bandingkan dengan ASI ekslusif periode bulan Januari-
Agustus 2012
PHBS Cakupan Angka Cakupan % Target
Asi Ekslusif 13 4% 80%
Cakupan penyuluhan KIA dalam dan Luar gedung di wilayah Puskesmas
Kecamatan Senen di bandingkan dengan banyaknya Linakes periode bulan
Januari- Agustus 2012
PHBS Cakupan Angka Cakupan % Target
Linakes 1430 93 % 90 %
Cakupan penyuluhan Kesehatan Lingkungan dalam dan luar gedung di wilayah
Puskesmas Kecamatan Senen di bandingkan dengan Jamban Sehat periode
bulan Januari-Agustus 2012
PHBS Cakupan Angka Cakupan % Target
Jamban Sehat 1180 93 % 80 %
Cakupan penyuluhan DBD dalam dan luar gedung di wilayah Puskesmas
Kecamtan Senen di bandingkan dengan angka bebas jentik ( ABJ ) periode
bulan Januari-Agustus 2012
38
PHSB Cakupan Angka Cakupan % Target
ABJ 1152 96 % 95 %
Cakupan penyuluhan Kesehatan Lingkungan dalam dan luar gedung di wilayah
Puskesmas Kecamatan Senen di bandingkan dengan air bersih periode bulan
Januari-Agustus 2012
PHBS Cakupan Angka Cakupan % Target
Air Bersih 1250 99 % 85 %
Cakupan penyuluhan KIA dalam dan luar gedung di wilayah Puskesmas
Kecamatan Senen di bandingkan dengan tingkatan posyandu mandiri periode
bulan Januari-Agustus 2012
PHBS Cakupan Angka Cakupan % Target
Posyandu
Mandiri
13 28 % 40 %
1.1 Identifikasi Masalah
1. Frekuensi penyuluhan KIA dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan
Senen periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 506 kali.
2. Frekuensi penyuluhan KIA luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan
Senen periode bulan Januari- Agustus 2012 sebanyak 85 kali.
3. Frekuensi penyuluhan Keluarga Berencana dalam gedung di wilayah
Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari - Agustus 2012 sebanyak
569 kali.
4. Frekuensi penyuluhan Keluarga Berencana luar gedung di wilayah Puskesmas
Kecamatan Senen bulan Januari- Agustus 2012 sebanyak 33 kali.
5. Frekuensi penyuluhan Gizi dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan
Senin periode bulan Januari- Agustus 2012 sebanyak 341 kali.
39
6. Frekuensi penyuluhan Gizi luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan
Senen periode bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 75 kali.
7. Frekuensi penyuluhan Imunisasi dalam gedung di wilayah Puskesmas
Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 551 kali.
8. Frekuensi penyuluhan Imunisasi luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamtan
Senen periode bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 134 kali.
9. Frekuensi penyuluhan Diare dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan
Senen periode bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 676 kali.
10. Frekuensi penyuluhan Diare luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan
Senen periode bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 62 kali.
11. Frekuensi penyuluhan Demam Berdarah dalam gedung di wilayah Puskesmas
Kecamatan Senen Periode Bulan Januari- Agustus 2012 sebanyak 228 kali.
12. Frekuensi penyuluhan Demam Berdarah Luar gedung di wilayah Puskesmas
Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 105 kali.
13. Frekuensi penyuluhan AIDS dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan
Senen periode bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 301 kali.
14. Frekuensi penyuluhan AIDS luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan
Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak tujuh kali.
15. Frekuensi penyuluhan Hepatitis dalam gedung di wilayah Puskesmas
Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 22 kali.
16. Frekuensi penyuluhan Hepatitis luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan
Senen periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 12 kali.
17. Frekuensi penyuluhan ISPA dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan
Senen periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 690 kali.
18. Frekuensi penyuluhan ISPA luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan
Senen periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 33 kali.
19. Frekuensi penyuluhan Rokok dan Narkotik / Obat dalam gedung di wilayah
Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak
293 kali.
40
20. Frekuensi penyuluhan Rokok dan Narkotik / Obat luar gedung di wilayah
Puskesmas Kecamatan periode bulan Januari-Agustusi 2012 sebanyak delapan
kali.
21. Frekuensi penyuluhan Keganasan/Kanker dalam gedung di wilayah Puskesmas
Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 50 kali.
22. Frekuensi penyuluhan Keganasan/Kanker luar gedung di wilayah Puskesmas
Kecamatan periode bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak dua kali.
23. Frekuensi penyuluhan Penyakit Degeneratif dalam gedung di wilayah
Puskesmas Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak
383 kali.
24. Frekuensi penyuluhan Penyakit Degeneratif luar gedung di wilayah Puskesmas
Kecamatan periode bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 87 kali.
25. Frekuensi penyuluhan Air dan Kesehatan Lingkungan dalam gedung di wilayah
Puskesmas Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak
169 kali.
26. Frekuensi penyuluhan Air dan Lingkungan luar gedung di wilayah Puskesmas
Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 107 kali.
27. Frekuensi penyuluhan TBC dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan
Senen periode bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 454 kali.
28. Frekuensi penyuluhan TBC luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan
Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 34 kali.
29. Frekuensi penyuluhan Kusta/Frambosia dalam gedung di wilayah Puskesmas
Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak tiga kali.
30. Frekuensi penyuluhan Kusta/Frambosia luar gedung di wilayah Puskesmas
Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak nol kali.
31. Frekuensi penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut dalam gedung di wilayah
Puskesmas Kecamatan Senen periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak
487 kali.
41
32. Frekuensi penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut luar gedung di wilayah
Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari- Agustus 2012 sebanyak
126 kali.
33. Frekuensi penyuluhan Kesehatan Mata dalam gedung di wilayah Puskesmas
Kecamatan Senen periode bulan Januari - Agustus 2012 sebanyak 88 kali.
34. Frekuensi penyuluhan Kesehatan Mata luar gedung di wilayah Puskesmas
Kecamatan Senen bulan Januar5i- Agustus 2012 sebanyak nol kali.
35. Frekuensi penyuluhan Kesehatan Jiwa dalam gedung di wilayah Puskesmas
Kecamatan Senin periode bulan Januari- Agustus 2012 sebanyak 155 kali.
36. Frekuensi penyuluhan Kesehatan Jiwa luar gedung di wilayah Puskesmas
Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 12 kali.
37. Frekuensi penyuluhan Kesehatan Kerja dalam gedung di wilayah Puskesmas
Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak nol kali.
38. Frekuensi penyuluhan Kesehatan Kerja luar gedung di wilayah Puskesmas
Kecamtan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak nol kali.
39. Frekuensi penyuluhan Kecacingan dalam gedung di wilayah Puskesmas
Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak nol kali.
40. Frekuensi penyuluhan Kecacingan luar gedung di wilayah Puskesmas
Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak nol kali.
41. Efektivitas penyuluhan KIA dalam dan Luar gedung di wilayah Puskesmas
Kecamatan Senen terhadap dengan banyaknya Linakes periode bulan Januari-
Agustus 2012 sebanyak 93 %.
42. Efektivitas banyaknya penyuluhan Gizi dalam dan luar gedung terhadap hasil
program ASI ekslusif di wilayah Kecamatan Senen periode Januari-Agustus
2012 sebanyak 4 %.
43. Efektivitas banyaknya penyuluhan Kesehatan Lingkungan dalam dan luar
gedung terhadap hasil program Jamban Sehat di wilayah Kecamatan Senen
periode Januari-Agustus 2012 sebanyak 93 %.
42
44. Efektivitas penyuluhan DBD dalam dan luar gedung di wilayah Puskesmas
Kecamatan Senen terhadap hasil program dengan angka bebas jentik periode
bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 96 %.
45. Efektivitas penyuluhan KIA dalam dan luar gedung di wilayah Puskesmas
Kecamatan Senen terhadap banyaknya tingkatan posyandu mandiri periode
bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 28 %.
46. Efektivitas penyuluhan Kesehatan Lingkungan dalam dan luar gedung di
wilayah Puskesmas Kecamatan Senen terhadap hasil program air bersih periode
bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 99 %.
Rumusan Masalah
1. Frekuensi penyuluhan KIA dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan
Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 506 kali, lebih dari target
tujuh kali.
2. Frekuensi penyuluhan KIA luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan
Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 85 kali, lebih dari target
tujuh kali.
3. Frekuensi penyuluhan Keluarga Berencana dalam gedung di wilayah
Puskesmas Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak
569 kali, lebih dari target tujuh kali.
4. Frekuensi penyuluhan Keluarga Berencana luar gedung di wilayah Puskesmas
Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 33 kali, lebih
dari target tujuh kali.
5. Frekuensi penyuluhan Gizi dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan
Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 341 kali, lebih dari target
tujuh kali.
6. Frekuensi penyuluhan Gizi luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan
Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 75 kali, lebih dari target
tujuh kali.
43
7. Frekuensi penyuluhan Imunisasi dalam gedung di wilayah Puskesmas
Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 551 kali,
lebih dari target tujuh kali.
8. Frekuensi penyuluhan Imunisasi luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan
Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 134 kali, lebih dari target
tujuh kali.
9. Frekuensi penyuluhan Diare dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan
Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 676 kali, lebih dari target
tujuh kali.
10. Frekuensi penyuluhan Diare luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan
Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 62 kali, lebih dari target
tujuh kali.
11. Frekuensi penyuluhan Demam Berdarah dalam gedung di wilayah Puskesmas
Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 228 kali,
lebih dari target tujuh kali.
12. Frekuensi penyuluhan Demam Berdarah luar gedung di wilayah Puskesmas
Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 105 kali,
lebih dari target tujuh kali.
13. Frekuensi penyuluhan AIDS dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan
Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 301 kali, lebih dari target
tujuh kali.
14. Frekuensi penyuluhan AIDS luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan
Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak tujuh kali, lebih dari
target tujuh kali.
15. Frekuensi penyuluhan Hepatitis dalam gedung di wilayah Puskesmas
Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 22 kali, lebih
dari target tujuh kali.
16. Frekuensi penyuluhan Hepatitis luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan
Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 12 kali , lebih dari target
tujuh kali.
44
17. Frekuensi penyuluhan ISPA dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan
Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 690 kali, lebih dari target
tujuh kali.
18. Frekuensi penyuluhan ISPA luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan
Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 33 kali, lebih dari target
tujuh kali.
19. Frekuensi penyuluhan Rokok dan Narkotik/Obat berbahaya dalam gedung di
wilayah Puskesmas Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012
sebanyak 293 kali, lebih dari target tujuh kali.
20. Frekuensi penyuluhan Rokok dan Narkotik/Obat berbahaya luar gedung di
wilayah Puskesmas Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012
sebanyak delapan kali, lebih dari target tujuh kali.
21. Frekuensi penyuluhan Keganasan / kanker dalam gedung di wilayah Puskesmas
Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 50 kali, lebih
dari target tujuh kali.
22. Frekuensi penyuluhan Keganasan / kanker luar gedung di wilayah Puskesmas
Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak dua kali, lebih
dari target tujuh kali.
23. Frekuensi penyuluhan Penyakit Degeneratif dalam gedung di wilayah
Puskesmas Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak
383 kali, lebih dari target tujuh kali.
24. Frekuensi penyuluhan Penyakit Degeneratif luar gedung di wilayah Puskesmas
Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 87 kali, lebih
dari target tujuh kali.
25. Frekuensi penyuluhan Air dan kesehatan lingkungan dalam gedung di wilayah
Puskesmas Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012
sebanyak169 kali, lebih dari target tujuh kali.
26. Frekuensi penyuluhan Air dan kesehatan Lingkungan luar gedung di wilayah
Puskesmas Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak
107 kali, lebih dari target tujuh kali.
45
27. Frekuensi penyuluhan TBC dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan
Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 454 kali, lebih dari target
tujuh kali.
28. Frekuensi penyuluhan TBC luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan
Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 34 kali, lebih dari target
tujuh kali.
29. Frekuensi penyuluhan Kusta/ Franbosia dalam gedung di wilayah Puskesmas
Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak tiga kali, lebih
dari target tujuh kali.
30. Frekuensi penyuluhan Kusta/Franbosia luar gedung di wilayah Puskesmas
Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak nol , lebih
dari target tujuh kali.
31. Frekuensi penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut dalam gedung di wilayah
Puskesmas Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak
487 kali, lebih dari target tujuh kali.
32. Frekuensi penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut luar gedung di wilayah
Puskesmas Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak
126 kali, lebih dari target tujuh kali.
33. Frekuensi penyuluhan Kesehatan Mata dalam gedung di wilayah Puskesmas
Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 88 kali, lebih
dari target tujuh kali.
34. Frekuensi penyuluhan Kesehatan Mata luar gedung di wilayah Puskesmas
Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak nol, lebih dari
target tujuh kali.
35. Frekuensi penyuluhan Kesehatan Jiwa dalam gedung di wilayah Puskesmas
Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 155 kali,
lebih dari target tujuh kali.
36. Frekuensi penyuluhan Kesehatan Jiwa luar gedung di wilayah Puskesmas
Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 12 kali, lebih
dari target tujuh kali.
46
37. Frekuensi penyuluhan Kesehatan kerja dalam gedung di wilayah Puskesmas
Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak nol, lebih dari
target tujuh kali.
38. Frekuensi penyuluhan Kesehatan Kerja luar gedung di wilayah Puskesmas
Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak nol, lebih dari
target tujuh kali.
39. Frekuensi penyuluhan Kecacingan dalam gedung di wilayah Puskesmas
Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak nol, lebih dari
target tujuh kali.
40. Frekuensi penyuluhan Kecacingan luar gedung di wilayah Puskesmas
Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak nol, lebih dari
target tujuh kali.
41. Efektivitas penyuluhan KIA dalam dan Luar gedung di wilayah Puskesmas
Kecamatan Senen terhadap dengan banyaknya Linakes periode bulan Januari-
Agustus 2012 sebanyak 93 %, lebih dari target sebanyak 90 %
42. Efektivitas banyaknya penyuluhan Gizi dalam dan luar gedung terhadap hasil
program ASI ekslusif di wilayah Kecamatan Senen periode Januari-Agustus
2012 sebanyak 4 %, lebih dari target sebanyak 80 %.
43. Efektivitas banyaknya penyuluhan Kesehatan Lingkungan dalam dan luar
gedung terhadap hasil program Jamban Sehat di wilayah Kecamatan Senen
periode Januari-Agustus 2012 sebanyak 93 %, lebih dari target sebanyak 80 %.
44. Efektivitas penyuluhan DBD dalam dan luar gedung di wilayah Puskesmas
Kecamatan Senen terhadap hasil program dengan angka bebas jentik periode
bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 96 %, dibandingkan dengan target 95 %.
45. Efektivitas penyuluhan KIA dalam dan luar gedung di wilayah Puskesmas
Kecamatan Senen terhadap banyaknya tingkatan posyandu mandiri periode
bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 28 %, dibandingkan dengan target 40 %.
46. Efektivitas penyuluhan Kesehatan Lingkungan dalam dan luar gedung di
wilayah Puskesmas Kecamatan Senen terhadap hasil program air bersih periode
bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 99 %, dibandingkan dengan terget 85 %.
47
BAB II
PENETAPAN PRIORITAS MASALAH DAN PENYEBAB MASALAH
2.1 Penetapan Prioritas Masalah
Program promkes merupakan program kesehatan dasar yang berhubungan
dengan permasalahan lintas sektoral. Diputuskan untuk menggunakan metode MCUA
dalam penetapan prioritas masalah untuk program ini karena metode ini memiliki
parameter expanding scope, dimana parameter ini menunjukkan seberapa luas
pengaruh suatu permasalahan terhadap sektor lain di luar sektor kesehatan.
Dari masalah yang didapat diberikan penilaian pada masing-masing masalah
dengan membandingkan masalah satu dengan lainnya, kemudian tiap masalah
tersebut diberikan nilai.
Pada metode MCUA, yang menjadi kriteria penilaian untuk menentukan
prioritas masalah pada Puskesmas yang ada di Kecamatan Sawah Besar yaitu :
1. Emergency
Emergency menunjukkan seberapa fatal suatu permasalahan sehingga
menimbulkan kematian atau kesakitan. Parameter yang digunakan dalam
kriteria ini adalah CFR (Case Fatality Rate), jika masalah yang dinilai berupa
penyakit. Adapun jika yang dinilai adalah masalah kesehatan lain, maka
digunakan parameter kuantitatif berupa angka kematian maupun angka
kesakitan yang dapat ditimbulkan oleh permasalahan tersebut. Misalnya
masalah K1, maka yang digunakan sebagai parameter adalah angka kematian
ibu, dan lain sebagainya.
2. Greatest member
Kriteria ini digunakan untuk menilai seberapa banyak penduduk yang
terkena masalah kesehatan tersebut. Untuk masalah kesehatan yang berupa
penyakit, maka parameter yang digunakan adalah prevalence rate. Sedangkan
untuk masalah lain, maka greatest member ditentukan dengan cara melihat
selisih antara pencapaian suatu kegiatan pada sebuah program kesehatan
dengan target yang telah ditetapkan.
48
3. Expanding Scope
Menunjukkan seberapa luas pengaruh suatu permasalahan terhadap sektor
lain diluar sektor kesehatan. Parameter penilaian yang digunakan adalah
seberapa luas wilayah yang menjadi masalah, berapa banyak jumlah penduduk
di wilayah tersebut, serta berapa banyak sektor di luar sektor kesehatan yang
berkepentingan dengan masalah tersebut.
4. Feasibility
Kriteria lain yang harus dinilai dari suatu masalah adalah seberapa
mungkin masalah tersebut diselesaikan. Parameter yang digunakan adalah
ketersediaan sumber daya manusia berbanding dengan jumlah kegiatan, fasilitas
terkait dengan kegiatan bersangkutan yang menjadi masalah, serta ada tidaknya
anggaran untuk kegiatan tersebut.
5. Policy
Berhubungan dengan orientasi masalah yang ingin diselesaikan adalah
masalah kesehatan masyarakat, maka sangat penting untuk menilai apakah
masyarakat memiliki kepedulian terhadap masalah tersebut serta apakah
kebijakan pemerintah mendukung terselesaikannya masalah tersebut. Hal
tersebut dapat dinilai dengan apakah ada seruan atau kebijakan pemerintah yang
concern terhadap permasalahan tersebut, apakah ada lembaga atau organisasi
masyarakat yang concern terhadap permasalahan tersebut, serta apakah masalah
tersebut terpublikasi di berbagai media.
Metode ini memakai lima kriteria yang tersebut diatas untuk penilaian
masalah dan masing-masing kriteria harus diberikan bobot penilaian untuk
dikalikan dengan penilaian masalah yang ada sehingga hasil yang didapat lebih
obyektif. Pada metode ini harus ada kesepakatan mengenai kriteria dan bobot
yang akan digunakan.
Dalam menetapkan bobot, dapat dibandingkan antara kriteria yang satu
dengan yang lainnya untuk mengetahui kriteria mana yang mempunyai bobot
yang lebih tinggi. Setelah dikaji dan dibahas, didapatkan kriteria mana yang
mempunyai nilai bobot yang lebih tinggi.
49
Nilai bobot berkisar satu sampai lima, dimana nilai yang tertinggi adalah
kriteria yang mempunyai bobot lima.
Bobot 5 : paling penting
Bobot 4 : sangat penting sekali
Bobot 3 : sangat penting
Bobot 2 : penting
Bobot 1 : cukup penting
2.1.1 Emergency
Merupakan kriteria yang menunjukkan seberapa fatal suatu
permasalahan sehingga menimbulkan kematian dan kesakitan. Parameter
yang digunakan dalam kriteria ini adalah CFR, jika masalah yang dinilai
berupa penyakit. Adapun jika yang dinilai adalah masalah kesehatan lain,
maka parameter yang digunakan berupa proxy CFR yaitu suatu angka yang
digunakan untuk masalah-masalah yang tidak berhubungan dengan penyakit.
Nilai proxy CFR ditentukan berdasarkan hasil diskusi, argumentasi, serta
justifikasi.
Untuk masalah yang tidak berhubungan dengan penyakit seperti air dan
kesehatan lingkungan serta PHBS digunakan proxy CFR diare (Profil
Kesehatan Indonesia tahun 2011, Depkes RI). Untuk masalah RW Siaga
juga digunakan proxy CFR diare mengingat salah satu tujuan RW Siaga
adalah terciptanya PHBS. Untuk masalah KIA dan KB digunakan proxy
angka kematian ibu karena kedua permasalahan tersebut erat kaitannya
dengan angka kematian ibu. Untuk masalah gizi digunakan CFR gizi buruk.
Untuk masalah imunisasi digunakan prevalensi dari penyakit campak.
Angka-angka yang didapat kemudian diubah dalam bentuk persentase untuk
memudahkan dalam penentuan skor.
Berikut merupakan rincian dari CFR dan proxy:
1. AKI: 228 per 100.000 kematian ibu ~ 0,23%
50
2. KB: 0,23%
3. Gizi: 3,6%
4. Imunisasi: 1,8%
5. Diare: 0.40%
6. Demam Berdarah: 0,8% ( CFR )
7. AIDS: 1%
8. Hepatitis: 0,6%
9. ISPA: 22,3%
10. Rokok dan Narkoba: 35,8%
11. Kanker: 0,3%
12. Degeneratif: 1,2%
13. Air dan Kesehatan Lingkungan: 0.40%
14. TBC: 16.47%
15. Kesehatan Gigi dan Mulut: 1,8%
16. Kesehatan Mata: 0,2%
17. Kesehatan Jiwa: 2,62%
18. Kesehatan Kerja: 0,08%
19. PHBS: 0.40%
Kemudian ditentukan score bagi nilai di atas dengan skala sebagai
berikut :
Tabel 2.1 Score Emergency
Range (%) Score0-9,99 1
10-19,99 220-29,99 330-39,99 440-49,99 550-59,99 660-69,99 770-79,99 880-89,99 990-99,99 10
51
Tabel 2.2 Penentuan Score Emergency
No.
Daftar Masalah ProxyX
(%)
y*
(%)
x+y
(%)
Skor
1. Frekuensi penyuluhan KIA dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode Bulan Januari-Agustus 2012
0.23 0 0.23 1
2. Frekuensi penyuluhan KIA dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode Bulan Januari-Agustus 2012
0.23 0 0.23 1
3. Frekuensi penyuluhan Keluarga Berencana dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari - Agustus 2012
0.23 0 0.23 1
4. Frekuensi penyuluhan Keluarga Berencana luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen bulan Januari- Agustus 2012
0.23 0 0.23 1
5. Frekuensi penyuluhan Gizi dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senin periode bulan Januari- Agustus 2012
3.6 0 3.6 1
6. Frekuensi penyuluhan Gizi luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012
3.6 0 3.6 1
7. Frekuensi penyuluhan Imunisasi dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012
1.8 0 1.8 1
8. Frekuensi penyuluhan Imunisasi luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamtan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012
1.8 0 1.8 1
9. Frekuensi penyuluhan Diare dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012
0.40 0 0.40 1
10. Frekuensi penyuluhan Diare luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012
0.40 0 0.40 1
11. Frekuensi penyuluhan Demam Berdarah dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen Periode Bulan Januari- Agustus 2012
0.8 0 0.8 1
12. Frekuensi penyuluhan Demam Berdarah Luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan
0.8 0 0.8 1
52
Senen periode bulan Januari-Agustus 201213. Frekuensi penyuluhan AIDS dalam gedung di
wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012
1 0 1 1
14. Frekuensi penyuluhan AIDS luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012
1 0 1 1
15. Frekuensi penyuluhan Hepatitis dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012
0.6 0 0.6 1
16. Frekuensi penyuluhan Hepatitis luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode Bulan Januari-Agustus 2012
0.6 0 0.6 1
17. Frekuensi penyuluhan ISPA dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode Bulan Januari-Agustus 2012
22.3 0 22.3 5
18. Frekuensi penyuluhan ISPA luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode Bulan Januari-Agustus 2012
22.3 0 22.3 5
19. Frekuensi penyuluhan Rokok dan Narkotik / Obat dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012
35.8 0 35.8 8
20. Frekuensi penyuluhan Rokok dan Narkotik / Obat luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan periode bulan Januari-Agustusi 2012
35.8 0 35.8 8
21. Frekuensi penyuluhan Keganasan/Kanker dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012
0.3 0 0.3 1
22. Frekuensi penyuluhan Keganasan/Kanker luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan periode bulan Januari-Agustus 2012
0.3 0 0.3 1
23. Frekuensi penyuluhan Penyakit Degeneratif dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012
1.2 0 1.2 1
24. Frekuensi penyuluhan Penyakit Degeneratif luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan periode bulan Januari-Agustus 2012
1.2 0 1.2 1
25. Frekuensi penyuluhan Air dan Kesehatan Lingkungan dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen Periode Bulan
0.40 0 0.40 1
53
Januari-Agustus 201226. Frekuensi penyuluhan Air dan Lingkungan
luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012
0.40 0 0.40 1
27. Frekuensi penyuluhan TBC dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012
16.47 0 16.47 4
28. Frekuensi penyuluhan TBC luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012
16.47 0 16.47 4
29. Frekuensi penyuluhan Kusta/ Franbosia dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012
1.05 0 1.05 1
30. Frekuensi penyuluhan Kusta/Franbosia luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012
1.05 0 1.05 1
31. Frekuensi penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode Bulan Januari-Agustus 2012
1.8 0 1.8 1
32. Frekuensi penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari- Agustus 2012
1.8 0 1.8 1
33. Frekuensi penyuluhan Kesehatan Mata dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari - Agustus 2012
1.2 0 1.2 1
34. Frekuensi penyuluhan Kesehatan Mata luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen bulan Januari- Agustus 2012
1.2 0 1.2 1
35. Frekuensi penyuluhan Kesehatan Jiwa dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senin periode bulan Januari- Agustus 2012
2.62 0 2.62 1
36. Frekuensi penyuluhan Kesehatan Jiwa luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012
2.62 0 2.62 1
37. Frekuensi penyuluhan Kesehatan Kerja dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012
0.08 0 0.08 1
38. Frekuensi penyuluhan Kesehatan Kerja luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamtan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012
0.08 0 0.08 1
39. Frekuensi penyuluhan Kecacingan dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan
1.4 0 1.4 1
54
Senen periode bulan Januari-Agustus 201240. Frekuensi penyuluhan Kecacingan luar gedung
di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012
1.4 0 1.4 1
41. Efektivitas penyuluhan KIA dalam dan Luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen terhadap banyaknya Linakes periode bulan Januari- Agustus 2012
0.23 93 93,53 10
42. Efektivitas penyuluhan KIA dalam dan luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen terhadap ASI ekslusif periode bulan Januari-Agustus 2012
0,23 4 4,23 1
43. Efektivitas penyuluhan Kesehatan Lingkungan dalam dan luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen terhadap Jamban Sehat periode bulan Januari-Agustus 2012
0.40 93 93,4 10
44. Efektivitas penyuluhan DBD dalam dan luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen terhadap angka bebas jentik periode bulan Januari-Agustus 2012
0.8 96 96,8 10
45. Efektivitas penyuluhan KIA dalam dan luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen terhadap tingkatan posyandu mandiri periode bulan Januari-Agustus 2012
0.23 28 28.23 3
46. Efektivitas penyuluhan Kesehatan Lingkungan dalam dan luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen terhadap air bersih periode bulan Januari-Agustus 2012
0.40 99 99.40 10
2.1.2 Greetes Members
Greetes Members menunjukkan berapa banyak penduduk yang terkena
masalah atau penyakit yang ditunjukkan dengan angka prevalensi. Semakin besar
selisih antara target dan cakupan maka akan semakin besar score yang didapatkan.
Untuk menentukan score pada greetes member digunakan range. Range
didapatkan dari selisih antara target dan cakupan dari tiap masalah. Diberikan score
dari 1 sampai 16 dengan jarak tiap range sebesar 9,99 agar mendapatkan nilai
greetes member yang bervariasi.
55
Tabel 2.3. Score Greetes Members
Range (%) Score
0-9.9 1
10-19.9 2
20-29,99 3
30-39,99 4
40-49,99 5
50-59,99 6
60-69,99 7
70-79,99 8
80-89,99 9
90-99,99 10
100-109.99 11
Tabel 2.4 Penentuan Score Greetes Members
NoDaftar Masalah
Cakupan (a)
Target (b)
Selisih (c)
[a-b]
Persentasi selisih (c/b)
Score
1. Frekuensi penyuluhan KIA dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak
506 x 7 x 499 (71%) 8
2. Frekuensi penyuluhan KIA luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode Bulan Januari-Agustus 2012
85 x 7 x 78 (11 %) 2
56
3. Frekuensi penyuluhan Keluarga Berencana dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari - Agustus 2012
569x 7 x 562 (80%) 9
4. Frekuensi penyuluhan Keluarga Berencana luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen bulan Januari- Agustus 2012
33x 7 x 26 (3,7%) 1
5. Frekuensi penyuluhan Gizi dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senin periode bulan Januari- Agustus 2012
341 x 7 x 334 (47,7%) 5
6. Frekuensi penyuluhan Gizi luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012
75 x 7 x 68 (9,7%) 1
7. Frekuensi penyuluhan Imunisasi dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012
551 x 7 x 544 (77.7%) 8
8. Frekuensi penyuluhan Imunisasi luar gedung di wilayah Puskesmas Kecametan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012
134 x 7 x 127 (18%) 2
9. Frekuensi penyuluhan Diare dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012
676 x 7 x 669 (95,5%) 10
57
10. Frekuensi penyuluhan Diare luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012
62 x 7 x 55 7,8% 1
11. Frekuensi penyuluhan Demam Berdarah dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen Periode Bulan Januari- Agustus 2012
228 x 7 x 221 31,5% 4
12. Frekuensi penyuluhan Demam Berdarah Luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012
105 x 7 x 98 14 % 2
13. Frekuensi penyuluhan AIDS dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012
301 x 7 x 294 42 % 5
14. Frekuensi penyuluhan AIDS luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012
7 x 7 x 0 0 % 1
15. Frekuensi penyuluhan Hepatitis dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012
22 x 7 x 15 2% 1
16. Frekuensi penyuluhan Hepatitis luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode Bulan Januari-Agustus 2012
12 x 7 x 5 0,7 % 1
58
17. Frekuensi penyuluhan ISPA dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode Bulan Januari-Agustus 2012
690 x 7 x 683 97, 5 % 10
18. Frekuensi penyuluhan ISPA luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode Bulan Januari-Agustus 2012
33 x 7 x 26 3,7 % 1
19. Frekuensi penyuluhan Rokok dan Narkotik / Obat dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012
293 x 7 x 286 40,8 % 5
20. Frekuensi penyuluhan Rokok dan Narkotik / Obat luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan periode bulan Januari-Agustusi 2012
8 x 7 x 1 0,1 % 1
21. Frekuensi penyuluhan Keganasan/Kanker dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012
50 x 7 x 43 6 % 1
22. Frekuensi penyuluhan Keganasan/Kanker luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan periode bulan Januari-Agustus 2012
2 x 7 x 5 0,7 % 1
23. Frekuensi penyuluhan Penyakit Degeneratif dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012
383 x 7 x 376 53,7 % 6
59
24. Frekuensi penyuluhan Penyakit Degeneratif luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan periode bulan Januari-Agustus 2012
87 x 7 x 80 11% 2
25. Frekuensi penyuluhan Air dan Kesehatan Lingkungan dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012
169 x 7 x 162 23 % 3
26. Frekuensi penyuluhan Air dan Lingkungan luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012
107 x 7 x 100 14 % 2
27. Frekuensi penyuluhan TBC dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012
454 x 7 x 447 63,8 % 7
28. Frekuensi penyuluhan TBC luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012
34 x 7 x 27 3,8 % 1
29. Frekuensi penyuluhan Kusta/ Franbosia dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012
3 x 7 x 4 0,5 % 1
30. Frekuensi penyuluhan Kusta/Franbosia luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012
0 x 7 x 7 1% 1
60
31. Frekuensi penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode Bulan Januari-Agustus 2012
487 X 7 X 480 68,5 % 7
32. Frekuensi penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari- Agustus 2012
126 X 7 X 119 17% 2
33. Frekuensi penyuluhan Kesehatan Mata dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari - Agustus 2012
88 X 7 X 81 11,7 % 2
34. Frekuensi penyuluhan Kesehatan Mata luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen bulan Januari- Agustus 2012
0 X 7 X 7 1% 1
35. Frekuensi penyuluhan Kesehatan Jiwa dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senin periode bulan Januari- Agustus 2012
155 X 7 X 148 21% 3
36. Frekuensi penyuluhan Kesehatan Jiwa luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012
12 X 7 X 5 0,7 % 1
37. Frekuensi penyuluhan Kesehatan Kerja dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012
0 X 7 X 7 1% 1
61
38. Frekuensi penyuluhan Kesehatan Kerja luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamtan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012
0 x 7 x 7 1 % 1
39. Frekuensi penyuluhan Kecacingan dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012
0 x 7 x 7 1 % 1
40. Frekuensi penyuluhan Kecacingan luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012
0 x 7 x 7 1% 1
41. Efektivitas penyuluhan KIA dalam dan Luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen terhadap banyaknya Linakes periode bulan Januari- Agustus 2012
93% 90% 3% 3 % 1
42. Efektivitas penyuluhan KIA dalam dan luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen terhadap ASI ekslusif periode bulan Januari-Agustus 2012
4% 80% 76% 95% 10
43. Efektivitas penyuluhan Kesehatan Lingkungan dalam dan luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen terhadap dengan Jamban Sehat periode bulan Januari-Agustus 2012
93% 80% 13% 16% 2
44. Efektivitas penyuluhan DBD dalam dan luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan terhadap angaka bebas jentik periode bulan Januari-Agustus 2012
96% 95% 1% 1% 1
45. Efektivitas penyuluhan KIA dalam dan luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen terhadap dengan tingkatan
28% 40% 12% 30% 4
62
posyandu mandiri periode bulan Januari-Agustus 2012
46. Efektivitas penyuluhan Kesehatan Lingkungan dalam dan luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen terhadap bersih periode bulan Januari-Agustus 2012
99% 85% 14% 16% 2
2.1.3 Expanding Scope
Expanding Scope menunjukkan seberapa luas pengaruh suatu permasalahan
terhadap sektor lain diluar kesehatan. berapa banyak jumlah penduduk di wilayah
tersebut, serta ada tidaknya sektor di luar sektor kesehatan yang berkepentingan
dengan masalah tersebut.
Jumlah penduduk tertinggi kelurahan Se-Kecamatan Senen adalah 23.603, dan
jumlah penduduk terendah adalah 5.407, dan untuk jumlah penduduk Se-Kecamatan
Senen adalah 93.062, dengan ini maka scoring penilaian didasarkan atas jumlah
penduduk pada interval-interval tertentu. Jarak antar interval adalah 10.000
penduduk.
Untuk keterpaduan lintas sektor diberikan nilai 10 karena masalah pada suatu
program memungkinkan untuk menimbulkan masalah pada banyak sektor lainnya
yang berhubungan langsung, sedangkan yang tidak ada kaitan dengan sektor lain
diberikan nilai 5.
Tabel 2.5 Penentuan Nilai Jumlah Penduduk
Nilai Jumlah Penduduk
1 10.000-20.000
2 20.001-30.000
3 30.001-40.000
4 40.001-50.000
5 50.001-60.000
6 60.001-70.000
7 70.001-80.000
63
8 80.001-90.000
9 90.001-100.000
10 100.001-110.000
11 110.001-120.000
12 120.001-130.000
13 130.001-140.000
14 140.001-150.000
15 150.001-160.000
Tabel 2.6 Penentuan Nilai Lintas Sektor
Nilai Lintas Sektor5 Tidak ada keterpaduan lintas sektor
10 Ada keterpaduan lintas sektor
Tabel 2.7 Penentuan Score Expanding Scope
No Daftar MasalahJumlah
PendudukLintas Sektor
Jumlah
1.
Frekuensi penyuluhan KIA dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode Bulan Januari-Agustus 2012
12 10 22
2.
Frekuensi penyuluhan KIA dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode Bulan Januari-Agustus 2012
12 10 22
3.
Frekuensi penyuluhan Keluarga Berencana dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari - Agustus 2012
12 10 22
4.
Frekuensi penyuluhan Keluarga Berencana luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen bulan Januari- Agustus 2012
12 10 22
5. Frekuensi penyuluhan Gizi dalam gedung di wilayah Puskesmas
12 10 22
64
Kecamatan Senin periode bulan Januari- Agustus 2012
6.
Frekuensi penyuluhan Gizi luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012
12 10 22
7.
Frekuensi penyuluhan Imunisasi dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012
12 10 22
8.
Frekuensi penyuluhan Imunisasi luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamtan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012
12 10 22
9.
Frekuensi penyuluhan Diare dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012
12 10 22
10.
Frekuensi penyuluhan Diare luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012
12 10 22
11.
Frekuensi penyuluhan Demam Berdarah dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen Periode Bulan Januari- Agustus 2012
12 10 22
12.
Frekuensi penyuluhan Demam Berdarah Luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012
12 10 22
13.
Frekuensi penyuluhan AIDS dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012
12 10 22
14.
Frekuensi penyuluhan AIDS luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012
12 10 22
15.
Frekuensi penyuluhan Hepatitis dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012
12 10 22
16. Frekuensi penyuluhan Hepatitis luar gedung di wilayah Puskesmas
12 10 22
65
Kecamatan Senen periode Bulan Januari-Agustus 2012
17.
Frekuensi penyuluhan ISPA dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode Bulan Januari-Agustus 2012
12 10 22
18.
Frekuensi penyuluhan ISPA luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode Bulan Januari-Agustus 2012
12 10 22
19.
Frekuensi penyuluhan Rokok dan Narkotik / Obat dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012
12 10 22
20.
Frekuensi penyuluhan Rokok dan Narkotik / Obat luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan periode bulan Januari-Agustusi 2012
12 10 22
21.
Frekuensi penyuluhan Keganasan/Kanker dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012
12 10 22
22.
Frekuensi penyuluhan Keganasan/Kanker luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan periode bulan Januari-Agustus 2012
12 10 22
23.
Frekuensi penyuluhan Penyakit Degeneratif dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012
12 10 22
24.
Frekuensi penyuluhan Penyakit Degeneratif luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan periode bulan Januari-Agustus 2012
12 10 22
25.
Frekuensi penyuluhan Air dan Kesehatan Lingkungan dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012
12 10 22
26. Frekuensi penyuluhan Air dan Lingkungan luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode
12 10 22
66
bulan Januari-Agustus 201227. Frekuensi penyuluhan TBC dalam
gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012
12 10 22
28. Frekuensi penyuluhan TBC luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012
12 10 22
29. Frekuensi penyuluhan Kusta/ Franbosia dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012
12 10 22
30. Frekuensi penyuluhan Kusta/Franbosia luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012
12 10 22
31. Frekuensi penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode Bulan Januari-Agustus 2012
12 10 22
32. Frekuensi penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari- Agustus 2012
12 10 22
33. Frekuensi penyuluhan Kesehatan Mata dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari - Agustus 2012
12 10 22
34. Frekuensi penyuluhan Kesehatan Mata luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen bulan Januari- Agustus 2012
12 10 22
35. Frekuensi penyuluhan Kesehatan Jiwa dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senin periode bulan Januari- Agustus 2012
12 10 22
36. Frekuensi penyuluhan Kesehatan Jiwa luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012
12 10 22
37. Frekuensi penyuluhan Kesehatan Kerja dalam gedung di wilayah
12 10 22
67
Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012
38. Frekuensi penyuluhan Kesehatan Kerja luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamtan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012
12 10 22
39. Frekuensi penyuluhan Kecacingan dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012
12 10 22
40. Frekuensi penyuluhan Kecacingan luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012
12 10 22
41. Efektifitas penyuluhan KIA dalam dan Luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen terhadap banyaknya Linakes periode bulan Januari- Agustus 2012
12 10 22
42. Efektifitas penyuluhan KIA dalam dan luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen terhadap ASI ekslusif periode bulan Januari-Agustus 2012
12 10 22
43. Efektifitas penyuluhan Kesehatan Lingkungan dalam dan luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen terhadap Jamban Sehat periode bulan Januari-Agustus 2012
12 10 22
44. Efektifitas penyuluhan DBD dalam dan luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen terhadap angaka bebas jentik periode bulan Januari-Agustus 2012
12 10 22
45. Efektifitas penyuluhan KIA dalam dan luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen terhadap tingkatan posyandu mandiri periode bulan Januari-Agustus 2012
12 10 22
46. Efektifitas penyuluhan Kesehatan Lingkungan dalam dan luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen terhadap air bersih periode bulan Januari-Agustus 2012
12 10 22
68
2.1.4 Feasibility
Feasibility merupakan kriteria yang digunakan untuk menilai seberapa mungkin
suatu masalah dapat diselesaikan. Pada dasarnya, kriteria ini adalah kriteria kualitatif,
oleh karena itu perlu dibuat parameter kuantitatif sehingga penilaian terhadap kriteria
ini menjadi obyektif.
Adapun parameter yang digunakan untuk menilai apakah suatu masalah dapat
diselesaikan meliputi :
1. Rasio tenaga kesehatan Puskesmas terhadap jumlah penduduk. Semakin
banyak jumlah tenaga kesehatan terhadap jumlah penduduk, maka kemungkinan
suatu permasalahan terselesaikan akan semakin besar. Oleh karena itu, dilakukan
penghitungan rasio tenaga kesehatan di setiap Puskesmas kelurahan terhadap
jumlah penduduk yang menjadi sasaran program kesehatan di masing – masing
wilayah Puskesmas.
Berikut adalah rasio tenaga kesehatan di tiap Puskesmas terhadap jumlah
penduduk sasaran di wilayah Puskesmas tersebut :
Tabel 2.8 Scoring interval perbandingan petugas promkes dengan jumlah
penduduk pada Puskesmas Kecamatan Senen tahun 2012
Interval Perbandingan Score
0-500 1
501-1000 2
1001-1500 3
1501-2000 4
2001-2500 5
2501-3000 6
3001-3500 7
3501-4000 869
4001-4500 9
4501-5000 10
Tabel 2.9 Scoring rasio petugas promkes dengan Jumlah Penduduk pada Puskesmas
Kecamatan Sawah Besar Tahun 2012
No. PuskesmasPetugas Promosi
KesehatanJumlah
PendudukPerbandingan Score
1. Kecamatan Senen 39 128.000 1: 3282 7
2. Ketersediaan fasilitas (material), fasilitas juga merupakan hal yang dibutuhkan
untuk menjalankan suatu kegiatan dan menyelesaikan suatu masalah dan cakupan
kegiatan tersebut. Namun, fasillitas yang dibutuhkan oleh setiap kegiatan
berbeda-beda. Oleh karena itu, dibuatkan kategori untuk fasilitas yang
dibutuhkan oleh kegiatan-kegiatan tersebut. Kategori fasilitas digolongkan
menjadi dua yaitu ketersediaan obat dan ketersediaan alat. Penilaian berdasarkan
ada dalam jumlah mencukupi, ada namun kurang mencukupi dan tidak ada sama
sekali. Digolongkan cukup bila dari kegiatan pelaksanaan program tidak ada
masalah yaitu selalu tersedia dan diberi nilai dua. Digolongkan kurang bila
tersedia namun jumlah kurang, atau terlambat datang, atau ada namun tidak layak
pakai dan diberi nilai satu. Dan tidak ada bila tidak tersedia dan diberi nilai nol.
Tabel 2.10 Scoring ketersediaan fasilitas terhadap kegiatan program promkes
pada puskesmas di wilayah Kecamatan Senen periode Januari – Agustus 2012
Kategori Ketersediaan ScoreTempat Tidak ada 0
Ada tetapi kurang 1Ada dan cukup 2
Alat Tidak ada 0Ada tetapi kurang 1
Ada dan cukup 2
70
3. Ketersediaan dana, Scoring ketersediaan dana terhadap setiap kegiatan
puskesmas penilaian dibagi dua yaitu “cukup” dan “kurang”. Penilaian
berdasarkan wawancara dengan pemegang program dan kepala Puskesmas
tekait.
Tabel 2.11 Scoring Ketersediaan Dana Terhadap Kegiatan promkes pada
puskesmas di wilayah Kecamatan Senen periode Januari – Agustus 2012
Dana Score
Cukup 2
Kurang 1
Tabel 2.12 Penentuan score feasibility program promkes pada puskesmas se-
Kecamatan Senen Periode Januari – Agustus 2012
No. Daftar Masalah SDMFasilitas
Dana JumlahAlat Tempat
1. Frekuensi penyuluhan KIA dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak
7 2 2 2 13
2. Frekuensi penyuluhan KIA luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode Bulan Januari-Agustus 2012
7 2 2 2 13
3. Frekuensi penyuluhan Keluarga Berencana dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari - Agustus 2012
7 2 2 2 13
4. Frekuensi penyuluhan Keluarga Berencana luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen bulan Januari- Agustus 2012
7 2 1 2 12
71
5. Frekuensi penyuluhan Gizi dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senin periode bulan Januari- Agustus 2012
7 1 1 2 11
6. Frekuensi penyuluhan Gizi luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan 7Januari-Agustus 2012
7 2 1 2 12
7. Frekuensi penyuluhan Imunisasi dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012
7 2 2 2 13
8. Frekuensi penyuluhan Imunisasi luar gedung di wilayah Puskesmas Kecametan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012
7 2 2 2 13
9. Frekuensi penyuluhan Diare dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012
7 1 1 2 11
10.Frekuensi penyuluhan Diare luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012
7 1 0 1 9
11. Frekuensi penyuluhan Demam Berdarah dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen Periode Bulan Januari- Agustus 2012
7 1 2 2 12
12. Frekuensi penyuluhan Demam Berdarah Luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012
7 1 1 1 10
13. Frekuensi penyuluhan AIDS dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012
7 2 2 1 10
14. Frekuensi penyuluhan AIDS luar 7 2 1 1 1172
gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012
15. Frekuensi penyuluhan Hepatitis dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012
7 1 1 1 10
16. Frekuensi penyuluhan Hepatitis luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode Bulan Januari-Agustus 2012
7 0 1 1 9
17. Frekuensi penyuluhan ISPA dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode Bulan Januari-Agustus 2012
7 1 1 1 10
18. Frekuensi penyuluhan ISPA luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode Bulan Januari-Agustus 2012
7 0 2 1 10
19. Frekuensi penyuluhan Rokok dan Narkotik / Obat dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012
7 2 2 1 12
20. Frekuensi penyuluhan Rokok dan Narkotik / Obat luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan periode bulan Januari-Agustusi 2012
7 2 2 1 12
21. Frekuensi penyuluhan Keganasan/Kanker dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012
7 0 0 1 8
22. Frekuensi penyuluhan Keganasan/Kanker luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan periode bulan Januari-Agustus 2012
7 0 0 0 7
23. Frekuensi penyuluhan Penyakit Degeneratif dalam gedung di
7 2 2 2 13
73
wilayah Puskesmas Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012
24. Frekuensi penyuluhan Penyakit Degeneratif luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan periode bulan Januari-Agustus 2012
7 2 2 1 12
25. Frekuensi penyuluhan Air dan Kesehatan Lingkungan dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012
7 2 2 1 12
26. Frekuensi penyuluhan Air dan Lingkungan luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012
7 2 1 1 11
27. Frekuensi penyuluhan TBC dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012
7 2 2 2 13
28. Frekuensi penyuluhan TBC luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012
7 1 0 1 9
29. Frekuensi penyuluhan Kusta/ Franbosia dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012
7 2 0 2 11
30. Frekuensi penyuluhan Kusta/Franbosia luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012
7 0 0 1 8
31. Frekuensi penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode Bulan Januari-Agustus 2012
7 2 2 2 13
32 Frekuensi penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut luar gedung di
7 2 1 1 11
74
wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari- Agustus 2012
33. Frekuensi penyuluhan Kesehatan Mata dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari - Agustus 2012
7 2 2 1 12
34. Frekuensi penyuluhan Kesehatan Mata luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen bulan Januari- Agustus 2012
7 0 0 1 8
35. Frekuensi penyuluhan Kesehatan Jiwa dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senin periode bulan Januari- Agustus 2012
7 1 1 1 10
36. Frekuensi penyuluhan Kesehatan Jiwa luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012
7 1 0 1 9
37. Frekuensi penyuluhan Kesehatan Kerja dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012
7 0 0 1 8
38. Frekuensi penyuluhan Kesehatan Kerja luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamtan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012
7 0 0 1 8
75
39. Frekuensi penyuluhan Kecacingan dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012
7 2 1 1 11
40. Frekuensi penyuluhan Kecacingan luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012
7 1 2 1 11
41. Efektivitas penyuluhan KIA dalam dan Luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen terhadap banyaknya Linakes periode bulan Januari- Agustus 2012
7 1 0 1 9
42. Efektivitas penyuluhan KIA dalam dan luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen terhadap ASI ekslusif periode bulan Januari-Agustus 2012
7 2 2 1 11
43. Efektivitas penyuluhan Kesehatan Lingkungan dalam dan luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen terhadap Jamban Sehat periode bulan Januari-Agustus 2012
7 1 2 1 11
44. Efektivitas penyuluhan DBD dalam dan luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan terhadap angka bebas jentik periode bulan Januari-Agustus 2012
7 1 2 2 12
45. Efektivitas penyuluhan KIA dalam dan luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen terhadap tingkatan
7 1 2 1 11
76
posyandu mandiri periode bulan Januari-Agustus 2012
46. Efektivitas penyuluhan Kesehatan Lingkungan dalam dan luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan terhadap air bersih periode bulan Januari-Agustus 2012
7 1 1 1 10
Score feasibility tertinggi pada program promosi kesehatan periode Januari –
Agustus 2012 terdapat pada Penyuluhan KIA dalam dan luar gedung di wilayah
Puskesmas Kecamatan Senen, Penyuluhan KB dalam gedung di wilayah Puskesmas
Kecamatan Senen, Penyuluhan Imunisasi dalam dan luar gedung di wilayah
Puskesmas Kecamatan Senen, Penyuluhan Penyakit Degeratif dalam gedung di
wilayah Puskesmas Kecamatan Senen, Penyuluhan TBC dalam gedung di wilayah
Puskesmas Kecamatan Senen, Penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut di wilayah
Puskesmas Kecamatan Senen yaitu sebesar 13.
2.1.5 Policy
Untuk dapat diselesaikan, aspek lain yang harus dipertimbangkan dari suatu
masalah kesehatan adalah apakah pemerintah memiliki concern terhadap masalah
tersebut. Parameter yang digunakan untuk menilai seberapa concern pemerintah
adalah kebijakan pemerintah yang concern terhadap permasalahan tersebut, serta
apakah masalah tersebut terpublikasi di berbagai media.
Parameter tersebut diberikan nilai berdasarkan parameter yang paling
mungkin sampai ke masyarakat. Publikasi suatu isu kesehatan di media cetak
memiliki jangkauan yang lebih luas dibandingkan dengan penyuluhan. Maka skor
untuk Penyuluhan diberikan 1. Sedangkan untuk iklan di media cetak diberikan nilai
5. Begitupun dengan media elektronik yang memiliki jangkauan yang lebih luas
dibandingkan dengan media cetak. Maka untuk adanya publikasi masalah kesehatan
tersebut di media elektronik diberikan nilai 10.
77
Tabel 2.15 Scoring rasio kebijakan pemerintah terhadap program
promkes di wilayah Kecamatan Senen periode
Januari-Agustus Tahun 2012
Parameter Score
Tidak ada kebijakan 0
Ada kebijakan 1
Tabel 2.16 Scoring media promosi terhadap program promkes pada
Puskesmas di wilayah Kecamatan Senen
periode Januari-Agustus Tahun 2012
Parameter Score
Penyuluhan 1
Media cetak ( Poster, Majalah,
Koran)
5
Media Elektronik ( TV, Radio,
Internet)
8
Tabel 2.17 Penentuan Scoring Policy program promkes pada Puskesmas
di wilayah Kecamatan Senen periode
Januari-Agustus Tahun 2012
No Masalah Kebijakan
Pemerintah
Penyuluhan Media
Cetak
Media
elektronik
Jumlah
1. Penyuluhan KIA dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen.
1 1 0 8 10
2. Penyuluhan KIA luar 1 1 0 8 10
78
gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen.
3. Penyuluhan Keluarga Berencana dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen.
1 1 0 8 10
4. Penyuluhan Keluarga Berencana luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen.
1 1 0 8 10
5. Penyuluhan Gizi dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen.
1 1 0 5 7
6. Penyuluhan Gizi luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen.
1 1 0 8 10
7. Penyuluhan Imunisasi dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012.
1 1 0 5 7
8. Penyuluhan Imunisasi luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamtan Senen.
1 1 0 8 10
9. Penyuluhan Diare dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen.
1 1 0 5 7
Tabel 2.17 Penentuan Scoring Policy program promkes pada Puskesmas
di wilayah Kecamatan Senen
periode Januari-Agutus Tahun 2012
No Masalah Kebijakan
Pemerintah
Penyuluhan Media
Cetak
Media
elektronik
Jumlah
79
10.
Penyuluhan Diare luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen.
1 1 0 0 2
11.
Penyuluhan Demam Berdarah dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen.
1 1 5 8 15
12.
Penyuluhan Demam Berdarah Luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen.
1 1 5 0 7
13.
Penyuluhan AIDS dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen.
1 1 5 8 15
14.
Penyuluhan AIDS luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen.
1 1 5 8 15
15.
Penyuluhan Hepatitis dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen.
1 1 0 0 2
16.
Penyuluhan Hepatitis luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen.
1 1 0 5 7
17.
Penyuluhan ISPA dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen.
1 1 0 0 2
18.
Penyuluhan ISPA luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen.
1 1 0 0 2
Tabel 2.17 Penentuan Scoring Policy program promkes pada Puskesmas
di wilayah Kecamatan Senen
periode Januari-Agutus Tahun 2012
80
No Masalah Kebijakan
Pemerintah
Penyuluhan Media
Cetak
Media
elektronik
Jumlah
19.
Penyuluhan Rokok dan Narkotik / Obat dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen.
1 1 0 5 7
20.
Penyuluhan Rokok dan Narkotik / Obat luar gedung di wilayah Puskesmas Senen.
1 1 0 0 2
21.
Penyuluhan Keganasan/Kanker dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen.
1 1 0 5 7
22.
Penyuluhan Keganasan/Kanker luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan periode bulan Januari-Agustus 2012
1 1 0 5 7
23.
Penyuluhan Penyakit Degeneratif dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen.
1 1 0 5 2
24.
Penyuluhan Penyakit Degeneratif luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen.
1 1 0 5 7
25.
Penyuluhan Air dan Kesehatan Lingkungan dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen.
1 1 0 5 7
26.
Penyuluhan Air dan Lingkungan luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen.
1 1 0 5 7
81
Tabel 2.17 Penentuan Scoring Policy program promkes pada Puskesmas
di wilayah Kecamatan Senen
periode Januari-Agutus Tahun 2012
No Masalah Kebijakan
Pemerintah
Penyuluhan Media
Cetak
Media
elektronik
Jumlah
27.Penyuluhan TBC dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen.
1 1 0 5 7
28.
Penyuluhan TBC luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen.
1 1 0 5 7
29.
Penyuluhan Kusta/ Franbosia dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen.
1 1 5 0 7
30.
Penyuluhan Kusta/Franbosia luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen.
1 1 0 5 7
31.
Penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen.
1 1 0 5 7
32.
Penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen.
1 1 0 5 7
33.
Penyuluhan Kesehatan Mata dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen.
1 1 0 5 7
34. Penyuluhan Kesehatan Mata luar gedung di
1 1 0 5 7
82
wilayah Puskesmas Kecamatan Senen.
35.
Penyuluhan Kesehatan Jiwa dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen.
1 1 0 5 7
Tabel 2.17 Penentuan Scoring Policy program promkes pada Puskesmas
di wilayah Kecamatan Senen
periode Januari-Agutus Tahun 2012
No Masalah Kebijakan
Pemerintah
Penyuluhan Media
Cetak
Media
elektronik
Jumlah
36.
Penyuluhan Kesehatan Jiwa luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen.
1 1 0 0 2
37.
Penyuluhan Kesehatan Kerja dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen.
1 1 0 0 2
38.
Penyuluhan Kesehatan Kerja luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamtan Senen.
1 1 0 0 2
39.
Penyuluhan Kecacingan dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen.
1 1 0 5 7
40.
Penyuluhan Kecacingan luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen.
1 1 0 5 7
41.
Penyuluhan KIA terhadap Linakess dalam dan Luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen.
1 1 0 5 7
83
42.
Penyuluhan KIA dalam dan luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan terhadap ASI ekslusif.
1 1 5 8 15
43.
Penyuluhan Kesehatan Lingkungan dalam dan luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen terhadap Jamban Sehat.
1 1 0 5 7
Tabel 2.17 Penentuan Scoring Policy program promkes pada Puskesmas
di wilayah Kecamatan Senen
periode Januari-Agutus Tahun 2012
No Masalah Kebijakan
Pemerintah
Penyuluhan Media
Cetak
Media
elektronik
Jumlah
44.
Penyuluhan DBD dalam dan luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan terhadap angka bebas jentik.
1 1 5 8 15
45.
Penyuluhan KIA dalam dan luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen terhadap tingkatan posyandu mandiri.
1 1 5 8 15
46.
Penyuluhan Kesehatan Lingkungan dalam dan luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen terhadap dengan air bersih.
1 1 0 8 10
Tabel 2.18 Penentuan Masalah Program Promkes Menurut Metode MCUA
pada Puskesmas Kecamatan Senen
Periode Januari – Agustus Tahun 2012
84
No. Kriteria Bobot
MS-1 MS-2 MS-3 MS-4 MS-5
N BN N BN N BN N BN N BN
1. Emergency 5 1 5 1 5 1 5 1 5 1 5
2. Greetes Member 4 8 32 2 8 9 28 1 4 5 20
3. Expanding Scope 3 22 66 22 66 22 66 22 66 22 66
4. Feasibility 2 13 26 13 26 13 26 12 24 11 22
5. Policy 1 10 10 10 10 10 10 10 10 7 7
Jumlah 54 139 48 91 55 135 46 109 46 120
MS1 Frekuensi penyuluhan KIA dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan
Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 506 kali, lebih dari
target tujuh kali.
MS2 Frekuensi penyuluhan KIA luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan
Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 85 kali, lebih dari
target tujuh kali.
MS3 Frekuensi penyuluhan Keluarga Berencana dalam gedung di wilayah
Puskesmas
Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 569 kali,
lebih dari target tujuh kali.
MS4 Frekuensi penyuluhan Keluarga Berencana luar gedung di wilayah Puskesmas
Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 33 kali,
lebih dari target tujuh kali.
MS5 Frekuensi penyuluhan Gizi dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan
Senen
Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 341 kali, lebih dari target tujuh
kali.
85
Tabel 2.18 Penentuan Masalah Program Promkes Menurut Metode MCUA
pada Puskesmas Kecamatan Senen Periode Januari – Agustus Tahun 2012
No. Kriteria Bobot
MS-6 MS-7 MS-8 MS-9 MS-10
N BN N BN N BN N BN N BN
1. Emergency 5 1 5 1 5 1 5 1 5 1 5
2. Greetes Member 4 1 4 8 32 2 8 10 40 1 4
3. Expanding Scope 3 22 66 22 66 22 66 22 66 22 66
4. Feasibility 2 12 24 13 26 13 26 11 22 9 18
5. Policy 1 10 10 7 7 10 10 7 7 2 2
Jumlah 46 109 51 136 48 115 51 140 35 95
MS6 Frekuensi penyuluhan Gizi luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan
Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 75 kali, lebih dari target
tujuh kali.
MS7 Frekuensi penyuluhan Imunisasi dalam gedung di wilayah Puskesmas
Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 551 kali,
lebih dari target tujuh kali.
MS8 Frekuensi penyuluhan Imunisasi luar gedung di wilayah Puskesmas
Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 134 kali,
lebih dari target tujuh kali.
MS9 Frekuensi penyuluhan Diare dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan
Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 676 kali, lebih dari
target tujuh kali.
MS10 Frekuensi penyuluhan Diare luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan
Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 62 kali, lebih dari target
tujuh kali.
86
Tabel Penentuan 2.18 Masalah Program Promkes Menurut Metode MCUA
pada Puskesmas Kecamatan Senen
Periode Januari - Agustus 2012
No. Kriteria Bobot
MS-11 MS-12 MS-13 MS-14 MS-15
N BN N BN N BN N BN N BN
1. Emergency 5 1 5 1 5 1 5 1 5 1 5
2. Greetes Member 4 4 16 2 8 5 20 1 4 1 4
3. Expanding Scope 3 22 66 22 66 22 66 22 66 22 66
4. Feasibility 2 12 24 10 20 10 20 11 22 10 20
5. Policy 1 2 15 2 7 15 15 15 15 2 2
Jumlah 41 126 37 106 53 126 50 112 36 97
MS11 Frekuensi penyuluhan Demam Berdarah dalam gedung di wilayah Puskesmas
Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 228 kali,
lebih dari target tujuh kali.
MS12 Frekuensi penyuluhan Demam Berdarah luar gedung di wilayah Puskesmas
Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 105 kali,
lebih dari target tujuh kali.
MS13 Frekuensi penyuluhan AIDS dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan
Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 301 kali, lebih dari
target tujuh kali.
MS14 Frekuensi penyuluhan AIDS luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan
Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak tujuh kali, lebih dari
target tujuh kali.
MS15 Frekuensi penyuluhan Hepatitis dalam gedung di wilayah Puskesmas
Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 22 kali,
lebih dari target tujuh kali.
87
Tabel 2.18 Penentuan Masalah Program Promkes Menurut Metode MCUA
pada Puskesmas Kecamatan Senen
Periode Januari - Agustus Tahun 2012
No. Kriteria Bobot
MS-16 MS-17 MS-18 MS-19 MS-20
N BN N BN N BN N BN N BN
1. Emergency 5 1 5 5 25 5 25 8 40 8 40
2. Greetes Member 4 1 4 10 40 1 4 5 20 1 4
3. Expanding Scope 3 22 66 22 66 22 66 22 66 22 66
4. Feasibility 2 9 18 10 20 10 20 12 24 12 24
5. Policy 1 7 7 2 2 2 2 7 7 2 2
Jumlah 40 100 49 153 40 117 54 157 45 136
MS16 Frekuensi penyuluhan Hepatitis luar gedung di wilayah Puskesmas
Kecamatan Senen
Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 12 kali, lebih dari target tujuh
kali.
MS17 Frekuensi penyuluhan ISPA dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan
Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 690 kali, lebih dari
target tujuh kali.
MS18 Frekuensi penyuluhan ISPA luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan
Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 33 kali, lebih dari target
tujuh kali.
MS19 Frekuensi penyuluhan Rokok dan Narkotik/Obat berbahaya dalam gedung di
wilayah Puskesmas Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012
sebanyak 293 kali, lebih dari target tujuh kali.
MS20 Frekuensi penyuluhan Rokok dan Narkotik/Obat berbahaya luar gedung di
wilayah Puskesmas Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012
sebanyak delapan kali, lebih dari target tujuh kali.
Tabel 2.18 Penentuan Masalah Program Promkes Menurut Metode MCUA 88
pada Puskesmas Kecamatan Senen
Periode Januari - Agustus Tahun 2012
No. Kriteria Bobot
MS-21 MS-22 MS-23 MS-24 MS-25
N BN N BN N BN N BN N BN
1. Emergency 5 1 5 1 5 1 5 1 5 1 5
2. Greetes Member 4 1 4 1 4 6 24 2 8 3 12
3. Expanding Scope 3 22 66 22 66 22 66 22 66 22 66
4. Feasibility 2 8 16 7 14 13 26 12 24 12 24
5. Policy 1 7 7 7 7 2 2 7 7 7 7
Jumlah 39 98 38 96 44 123 44 110 45 114
MS21 Frekuensi penyuluhan Keganasan / kanker dalam gedung di wilayah
Puskesmas Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak
50 kali, lebih dari target tujuh kali.
MS22 Frekuensi penyuluhan Keganasan / kanker luar gedung di wilayah Puskesmas
Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak dua kali,
lebih dari target tujuh kali.
MS23 Frekuensi penyuluhan Penyakit Degeneratif dalam gedung di wilayah
Puskesmas Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak
383 kali, lebih dari target tujuh kali.
MS24 Frekuensi penyuluhan Penyakit Degeneratif luar gedung di wilayah
Puskesmas Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak
87 kali, lebih dari target tujuh kali.
MS25 Frekuensi penyuluhan Air dan kesehatan lingkungan dalam gedung di wilayah
Puskesmas Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak
168 kali, lebih dari target tujuh kali.
89
Tabel 2.18 Penentuan Masalah Program Promkes Menurut Metode MCUA
pada Puskesmas Kecamatan Senen
Periode Januari - Agustus Tahun 2012
No. Kriteria Bobot
MS-26 MS-27 MS-28 MS-29 MS-30
N BN N BN N BN N BN N BN
1. Emergency 5 1 5 4 20 4 20 1 5 1 5
2. Greetes Member 4 2 8 7 28 1 4 1 4 1 4
3. Expanding Scope 3 22 66 22 66 22 66 22 66 22 66
4. Feasibility 2 11 22 13 26 9 18 11 22 8 16
5. Policy 1 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
Jumlah 43 108 53 147 43 115 42 104 39 98
MS26 Frekuensi penyuluhan Air dan kesehatan Lingkungan luar gedung di wilayah
Puskesmas Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak
107 kali, lebih dari target tujuh kali.
MS27 Frekuensi penyuluhan TBC dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan
Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 454 kali, lebih dari
target tujuh kali.
MS28 Frekuensi penyuluhan TBC luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan
Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 34 kali, lebih dari target
tujuh kali.
MS29 Frekuensi penyuluhan Kusta/ Franbosia dalam gedung di wilayah Puskesmas
Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak tiga kali,
lebih dari target tujuh kali.
MS30 Frekuensi penyuluhan Kusta/Franbosia luar gedung di wilayah Puskesmas
Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak nol, lebih
dari target tujuh kali.
90
Tabel 2.18 Penentuan Masalah Program Promkes Menurut Metode MCUA
pada Puskesmas Kecamatan Senen
Periode Januari - Agustus Tahun 2012
No. Kriteria Bobot
MS-31 MS-32 MS-33 MS-34 MS-35
N BN N BN N BN N BN N BN
1. Emergency 5 1 5 1 5 1 5 1 5 1 5
2. Greetes Member 4 7 28 2 8 2 8 1 4 3 12
3. Expanding Scope 3 22 66 22 66 22 66 22 66 22 66
4. Feasibility 2 13 26 11 22 12 24 8 16 10 20
5. Policy 1 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
Jumlah 50 132 43 108 44 111 39 98 43 110
MS31 Frekuensi penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut dalam gedung di wilayah
Puskesmas Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak
487 kali, lebih dari target tujuh kali.
MS32 Frekuensi penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut luar gedung di wilayah
Puskesmas Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak
126 kali, lebih dari target tujuh kali.
MS33 Frekuensi penyuluhan Kesehatan Mata dalam gedung di wilayah Puskesmas
Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 88 kali,
lebih dari target tujuh kali.
MS34 Frekuensi penyuluhan Kesehatan Mata luar gedung di wilayah Puskesmas
Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak nol, lebih
dari target tujuh kali.
MS35 Frekuensi penyuluhan Kesehatan Jiwa dalam gedung di wilayah Puskesmas
Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 155 kali,
lebih dari target tujuh kali.
91
Tabel 2.18 Penentuan Masalah Program Promkes Menurut Metode MCUA
pada Puskesmas Kecamatan Senen
Periode Januari - Agustus Tahun 2012
No. Kriteria Bobot
MS-36 MS-37 MS-38 MS-39 MS-40
N BN N BN N BN N BN N BN
1. Emergency 5 1 5 1 5 1 5 1 5 1 5
2. Greetes Member 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 4
3. Expanding Scope 3 22 66 22 66 22 66 22 66 22 66
4. Feasibility 2 9 18 8 16 8 16 11 22 11 22
5. Policy 1 2 2 2 2 2 2 7 7 7 7
Jumlah 35 95 34 93 34 93 42 104 42 104
MS36 Frekuensi penyuluhan Kesehatan Jiwa luar gedung di wilayah Puskesmas
Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 12 kali,
lebih dari target tujuh kali.
MS37 Frekuensi penyuluhan Kesehatan kerja dalam gedung di wilayah Puskesmas
Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak nol, lebih
dari target tujuh kali.
MS38 Frekuensi penyuluhan Kesehatan Kerja luar gedung di wilayah Puskesmas
Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak nol, lebih
dari target tujuh kali.
MS39 Frekuensi penyuluhan Kecacingan dalam gedung di wilayah Puskesmas
Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak nol, lebih
dari target tujuh kali.
MS40 Frekuensi penyuluhan Kecacingan luar gedung di wilayah Puskesmas
Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak nol, lebih
dari target tujuh kali.
92
Tabel 2.18 Penentuan Masalah Program Promkes Menurut Metode MCUA
pada Puskesmas Kecamatan Senen
Periode Januari – Agustus Tahun 2012
No. Kriteria Bobot
MS-41 MS-42 MS-43 MS-44 MS-45
N BN N BN N BN N BN N BN
1. Emergency 5 10 50 1 10 10 50 10 50 3 15
2. Greetes Member 4 1 4 10 40 2 8 1 4 4 32
3. Expanding Scope 3 22 66 22 66 22 66 22 66 22 66
4. Feasibility 2 9 18 11 22 11 22 12 24 11 22
5. Policy 1 7 7 15 15 7 7 7 15 15 15
Jumlah 49 145 60 153 52 153 52 153 55 150
MS41 Efektivitas penyuluhan KIA dalam dan Luar gedung di wilayah Puskesmas
Kecamatan Senen terhadap banyaknya Linakes periode bulan Januari-
Agustus 2012 sebanyak 93%, lebih dari target 90 %.
MS42 Efektivitas penyuluhan KIA dalam dan luar gedung di wilayah Puskesmas
Kecamatan Senen terhadap ASI ekslusif periode bulan Januari-Agustus 2012
sebanyak 4%, kurang dari target 80 %.
MS43 Efektivitas penyuluhan Kesehatan Lingkungan dalam dan luar gedung di
wilayah Puskesmas Kecamatan Senen terhadap dengan Jamban Sehat periode
bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 93%, lebih dari target 80 %.
MS44 Efektivitas penyuluhan DBD dalam dan luar gedung di wilayah Puskesmas
Kecamtan Senen terhadap angka bebas jentik periode bulan Januari-Agustus
2012 sebanyak 96%, lebih dari target 85 %.
93
MS45 Efektivitas penyuluhan KIA dalam dan luar gedung di wilayah Puskesmas
Kecamatan Senen terhadap tingkatan posyandu mandiri periode bulan
Januari-Agustus 2012 sebanyak 28%, kurang dari target 40 %.
Tabel 2.18 Penentuan Masalah Program Promkes Menurut Metode MCUA
pada Puskesmas Kecamatan Senen
Periode Januari – Agustus Tahun 2012
No. Kriteria Bobot
MS-46
N BN
1. Emergency 5 10 50
2. Greetes Member 4 2 8
3. Expanding Scope 3 22 66
4. Feasibility 2 10 20
5. Policy 1 10 10
Jumlah 59 134
MS46 Efektivitas penyuluhan Kesehatan Lingkungan dalam dan luar gedung di
wilayah Puskesmas Kecamatan Senen terhadap air bersih periode bulan
Januari-Agustus 2012 sebanyak 99%, Lebih 85 %.
2.2 Menentukan Penyebab Masalah
Setelah dilakukan penetapan prioritas terhadap masalah yang ada, selanjutnya
ditentukan kemungkinan penyebab masalah untuk mendapatkan penyelesaian yang
ada terlebih dahulu. Pada tahap telah dicoba mencari apa yang menjadi akar
permasalahan dari setiap masalah yang merupakan prioritas. Pada tahap ini digunakan
diagram sebab akibat yang disebut juga diagram tulang ikan (fishbone
diagram/ishikawa). Dengan memanfaatkan pengetahuan dan dibantu dengan data 94
yang tersedia dapat disusun berbagai penyebab masalah secara teoritis.
Penyebab masalah dapat timbul dari bagian input maupun proses. Input, yaitu sumber
daya atau masukan oleh suatu sistem. Sumber daya sistem adalah :
1. Man : sumber daya manusia
2. Money : dana
2. Material : sarana
3. Method : cara
Proses adalah kegiatan sistem. Melalui proses akan diubah input menjadi
output. Pada proses terdiri dari :
1. Planning (perencanaan) : sebuah proses yang dimulai dengan merumuskan
tujuan organisasi, sampai dengan menetapkan alternatif kegiatan untuk
mencapainya.
2. Organizing (pengorganisasian) : rangkaian kegiatan manajemen untuk
menghimpun semua sumber daya (potensi) yang dimiliki organisasi dan
memanfaatkannya secara efisien untuk mencapai tujuan organisasi.
3. Actuating (pelaksana) : proses bimbingan kepada staf agar mereka mampu
bekerja secara optimal menjalankan tugas-tugas pokoknya sesuai dengan
keterampilan yang telah dimiliki dan dukungan sumber daya yang tersedia.
4. Controlling (monitoring) : proses untuk mengamati secara terus—menerus
pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana kerja yang sudah disusun dan
mengadakan koreksi jika terjadi penyimpangan.
Masalah prioritas untuk program promkes pada puskesmas di wilayah senen
yang akan ditetapkan penyebab masalah dengan menggunakan fishbone diagram
adalah sebagai berikut:
1. Efektivitas penyuluhan KIA dalam dan luar gedung di wilayah Puskesmas
Kecamatan Senen terhadap ASI ekslusif periode bulan Januari-Agustus 2012
sebanyak 4%, kurang dari target 80 % dengan final score 153 (MS 42).
2. Efektivitas penyuluhan KIA dalam dan luar gedung di wilayah Puskesmas
Kecamatan Senen terhadap tingkatan posyandu mandiri periode bulan Januari-
95
Agustus 2012 sebanyak 28%, kurang dari target 40 % dengan final score 150
(MS 45).
2.3 Mencari Penyebab Masalah Yang Dominan
Pada tahap ini adalah menentukan penyebab masalah yang dominan. Dari
enam prioritas masalah yang mungkin dengan menggunakan metode Ishikawa atau
lebih dikenal dengan fishbone (diagram tulang ikan), yang telah dikonfirmasi dengan
data menjadi akar penyebab masalah (yang terdapat pada lingkaran). Dari akar
penyebab masalah tersebut, dapat dicari akar penyebab masalah yang paling
dominan. Penyebab masalah yang paling dominan adalah penyebab masalah yang
apabila diselesaikan maka secara otomatis sebagian besar masalah-masalah yang
lainnya dapat dipecahkan. Penentuan akar penyebab masalah yang paling dominan
dengan cara diskusi, argumentasi, justifikasi dan pemahaman program yang cukup.
Di bawah ini adalah penyebab masalah yang dominan dalam program promkes pada
puskesmas di wilayah Kecamatan Senen.
2.3.1 Efektivitas Penyuluhan KIA Dalam dan Luar Gedung di Wilayah
Puskesmas Kecamatan Senen terhadap ASI Ekslusif Periode Bulan Jan-
uari-Agustus 2012
Berdasarkan data yang ditemukan Efektivitas penyuluhan KIA dalam dan luar
gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen terhadap ASI ekslusif periode bulan
Januari-Agustus 2012 sebanyak 4%, kurang dari target 80 % dengan final score 153
(MS 42).
Akar penyebab masalah yang ditemukan pada input adalah :
1. Petugas penyuluhan tidak terkoordinir dengan kepala bagian promkes. (Man).
2. Kurangnya alokasi dana terhadap ASI eksklusif di bidang promkes. (Money)
3. Penyediaan alat dari pemerintah tidak merata untuk setiap puskesmas.
(Material).
96
4. Kurangnya pengetahuan petugas terhadap perkembangan informasi tentang ASI
eksklusif. (Methods).
Akar penyebab masalah yang ditemukan pada proses adalah :
1. Rapat koordinasi masih kurang dilakukan. (Planning).
2. Petugas kurang mengerti tentang peran dan tanggung jawab terhadap tugas
yang
diberikan. (Organizing).
3. Tidak adanya sanksi yang tegas pada petugas. (Actuating).
4. Evaluasi program jarang dilakukan (Controlling).
Akar penyebab masalah yang ditemukan pada lingkungan (Environtment) adalah:
1. Kebiasaan turun-menurun masyarakat setempat. (Environment ).
Dari sembilan akar penyebab masalah di atas maka ditetapkan dua akar
penyebab masalah yang paling dominan, berdasarkan data, informasi, observasi
langsung juga pemahaman yang cukup. Dua akar penyebab masalah yang paling
dominan tersebut adalah :
1. Petugas penyuluhan tidak berkoordinasi dengan kepala bagian promkes.
2. Petugas kurang mengerti tentang peran dan tanggung jawab
terhadap tugas yang diberikan.
2.3.2 Efektivitas penyuluhan KIA dalam dan luar gedung di wilayah
Puskesmas Kecamatan Senen terhadap tingkatan posyandu mandiri
periode bulan Januari-Agustus 2012
Berdasarkan data yang ditemukan efektivitas penyuluhan KIA dalam dan luar
gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen terhadap tingkatan posyandu
mandiri periode bulan Januari-Agustus 2012 (MS 45).
97
Akar penyebab masalah yang ditemukan pada input adalah :
1. Karena banyaknya tugas penyuluhan kesehatan di puskesmas (Man).
2. Tidak ada biaya swadaya setempat untuk penyuluhan KIA di posyandu mandiri.
(Money)
3. Kurangmya alokasi dana swadaya masyarakat untuk memnyediakan sarana di
posyandu mandiri. (Material).
4. Kurangnya pengetahuan petugas posyandu dalam penyampaian penyuluhan.
(Methods).
Akar penyebab masalah yang ditemukan pada proses adalah :
1. Kurangnya koordinasi puskesmas dengan
masyarakat. (Planning).
2. Masyarakat kurang dilibatkan untuk
memaksimalkan penyuluhan. (Organizing)
3. Tidak adanya batasan dan kejelasan dari
program yang ada. (Actuating).
4. Evaluasi program jarang dilakukan.
(Controlling)
Akar penyebab masalah yang ditemukan pada lingkungan (Environtment) adalah:
1. Kurangnya komunikasi dan informasi
dengan masyarakat setempat (Environment ).
Dari sembilan akar penyebab masalah di atas maka ditetapkan tiga akar
penyebab masalah yang paling dominan, berdasarkan data, informasi, observasi
langsung juga pemahaman yang cukup. Kedua akar penyebab masalah yang paling
dominan tersebut adalah:
1. Tidak adanya batasan dan
kejelasan dari program yang ada
2. Kurangnya pengetahuan petugas
98
posyandu dalam penyampaian penyuluhan.
BAB III
MENETAPKAN ALTERNATIF CARA PEMECAHAN MASALAH
3.1 Menetapkan Alternatif Cara Pemecahan Masalah
Setelah menentukan penyebab masalah yang paling dominan, untuk
mengurangi atau bahkan menghilangkan akar penyebab masalah yang paling
dominan tersebut maka ditentukan beberapa alternatif pemecahan masalah. Penetapan
alternatif pemecahan masalah dengan menggunakan metode MCUA (Multiple
Criteria Utility Assessment ), yaitu dengan memberikan skoring 1 – 3 pada bobot
berdasarkan hasil diskusi, argumentasi dan justifikasi kelompok. Parameter
diletakkan pada baris, sedangkan alternatif diletakkan pada kolom. Selanjutnya
kepada setiap masalah diberikan nilai dari kolom kiri ke kanan sehingga hasil yang
didapatkan merupakan perkalian antara bobot kriteria dengan skor dari setiap
alternatif masalah dan dijumlahkan tiap baris menurut setiap kriteria berdasarkan
masing – masing alternatif masalah tersebut.
Kriteria dalam penetapan alternatif masalah yang terbaik adalah :
1. Dapat memecahkan masalah dengan sempurna.
Diberi nilai 1 – 3, di mana nilai 3 merupakan masalah yang paling mungkin
diselesaikan dengan sempurna dan nilai 1 adalah masalah yang paling sulit
diselesaikan.
2. Mudah dilaksanakan.
Diberi nilai 1 – 3, di mana nilai 3 merupakan masalah yang paling mudah
dilaksanakan dengan sempurna dan nilai 1 adalah masalah yang paling sulit
dilaksanakan.
99
3. Murah biayanya.
Diberi nilai 1 – 3, di mana nilai 3 adalah masalah yang paling murah biaya
pelaksanaannya dan nilai 1 adalah masalah yang paling mahal pelaksanaannya.
4. Waktu penerapan sampai masalah terpecahkan tidak lama.
Diberi nilai 1 – 3, di mana nilai 3 adalah masalah yang paling dapat
diselesaikan dengan cepat dan nilai 1 merupakan masalah yang memerlukan
waktu paling lama dalam penyelesaiannya.
3.1.1 Alternatif Pemecahan Masalah Frekuensi penyuluhan gizi dalam dan
luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen di bandingkan
dengan ASI ekslusif periode bulan Januari-Agustus 2012
Dari dua akar penyebab masalah yang paling dominan ditetapkan
alternatif masalah sebagai berikut :
Tabel 3.1 MCUA Alternatif Pemecahan Masalah Frekuensi penyuluhan KIA
dalam dan luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen di bandingkan
dengan ASI ekslusif periode bulan Januari-Agustus 2012
No Parameter Bobot AL – 1 AL – 2
N BN N BN
1 Mudah dilaksanakan 4 3 12 3 12
2 Murah biayanya 3 3 9 2 6
3 Waktu penerapannya sampai masalah
terpecahkan tidak terlalu lama
2 1 2 1 2
4 Dapat menyelesaikan dengan sempurna 1 1 1 1 1
Jumlah 24 21
Keterangan :
AL – 1 : Menambah jumlah tenaga kesehatan baru yang diprioritaskan untuk 100
program promkes.
AL – 2 : Puskesmas mengajukan proposal kembali untuk memohon
pengeluaran dana dari pemerintah guna program penyuluhan.
Dari hasil penetapan alternatif pemecahan masalah dengan menggunakan
metode MCUA, berdasarkan peringkat didapatkan hasil sebagai berikut:
1. petugas penyuluhan tidak berkoordinisasi dengan kepala bagian promkes
2. petugas kurang mengerti tentang peran dan tanggung jawab terhadap tugas
yang diberikan.
3.1.2 Alternatif Pemecahan Masalah Frekuensi penyuluhan KIA dalam dan
luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen di bandingkan
dengan tingkatan posyandu mandiri periode bulan Januari-Agustus 2012
Dari tiga akar penyebab masalah yang paling dominan ditetapkan
alternatif masalah sebagai berikut :
Tabel 3.2 MCUA Alternatif Pemecahan Masalah penyuluhan KIA dalam dan luar
gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen di bandingkan dengan tingkatan
posyandu mandiri periode bulan Januari-Agustus 2012
No Parameter Bobot AL – 1 AL – 2 AL – 3
N BN N BN N B
N
1 Mudah dilaksanakan 4 3 12 2 8 1 4
2 Murah biayanya 3 2 6 2 6 1 3
3 Waktu penerapannya sampai masalah
terpecahkan tidak terlalu lama
2 1 2 1 2 2 4
4 Dapat menyelesaikan dengan
sempurna
1 1 1 2 1 1 1
Jumlah 21 17 12
101
Keterangan :
AL–1: Puskesmas mengajukan proposal kembali untuk memohon
pengeluaran dana dari pemerintah guna program penyuluhan.
AL–2: Menambah jumlah tenaga kesehatan baru yang diprioritaskan untuk
program promkes.
AL– 3: Puskesmas membagi salah satu ruangan yang ada untuk kegiatan
penyuluhan di dalam gedung.
Dari hasil penetapan alternatif pemecahan masalah dengan menggunakan
metode MCUA, berdasarkan peringkat didapatkan hasil sebagai berikut:
1. Tidak adanya batasan dan kejelasan dari program yang ada.
2. Kurangnya pengetahuan petugas posyandu dalam penyampaian
penyuluhan.
102