bab 1-5

Embed Size (px)

Citation preview

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PembahasantentangkonsepdasarpengajaranbahasadansastraIndonesia berdasarkan pada kurikulum yang berlaku pada saat ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan. Konsep dasar pengajaran bahasa dan sastra Indonesia dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan(KTSP) secara substansimenunjukkan posisipengajaran sastrasecarajelasdanoperasional.Kejelasanposisiinidiungkapkandalamtujuan umumpembelajaran,yaitupesertadidikdapatmengembangkanpotensinyasesuai dengankemampuan,kebutuhan,danminatnya,sertadapatmenumbuhkan penghargaan terhadap hasil karya kesastraan dan hasil intelektual bangsa sendiri. StandarkompetensidalamKurikulumTingkatSatuanPendidikan(KTSP) meliputiempataspekketerampilandidalambelajarbahasayakni:menyimak, berbicara,membacadanmenulisyangberkaitandenganragamsastra.Dengan demikian,posisimateripengajaransastradalampelajaranBahasadanSastra Indonesia semakin baik dan deskripsinya semakin jelas. Tujuan pengajaran umum itu dijabarkan lagi dalam beberapa tujuan khusus. Tujuankhususyang terkaitdenganpengetahuan sastra, yaitu siswadapatmenikmati danmemanfaatkankaryasastrauntukmemperluaswawasan,memperhalusbudi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa. Selain itu, dari pembelajaransastrasiswadiharapkandapatmenghargaidanmembanggakansastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia.2 Adapun standarkompetensidalamkemampuanbersastradisebutkandalam KurikulumTingkatSatuanPendidikan(KTSP)antaralain;(1)Mendengarkan: pesertadidikmampumendengarkansastrayangdikisahkanataudibacakandan memahamipikiran,perasaandanimajinasiyangterkandungdidalamkaryasastra berbentukdongeng,puisi,cerita,drama,pantun,danceritarakyat.(2)Berbicara: pesertadidikmampumenggunakanwacana lisanuntukmengungkapkanpikiran dan perasaanataspemahamanmerekadalammembacakaryasastraanakberbentuk dongeng,pantun,drama,danpuisi.(3)Membaca:pesertadidikmampu menggunakansebagaiteknikmembacauntukmemahamiwacanakaryasastraanak berbentukpuisi,dongeng,pantun,percakapan,cerita,dandrama.(4)Menulis: pesertadidikmampumengarangkarangan sederhanauntukmengungkapkanpikiran dan informasi dalam bentuk cerita, puisi dan pantu.Ketidakpuasanakanprosesdanhasilpengajaransastradisekolahmemang merupakanmasalahklasikyangsampaisekarangbelumtuntasterselesaikan. Setidaknyaituyangtersiratdaripandanganparasastrawandanahlisastrayang diungkapdimediamassa.SastrawandanahlisastraituantaralainadalahB. Rahmanto, MelaniBudhianta, Jakop Sumardjo, SapardiDjokoDamonodanTaufik Ismail.Yangmerekakeluhkanberkisarmulaidarikualitaslulusan,proses pengajaran,metode,guru, sarana, sampaikekebijakanpenyelenggaraanpengajaran. Keluhanmerekamengidikasikanbahwaadasesuatuyangsalahdalampengajaran sastra sehingga perlu ada upaya memperbaikinya (Mulyanto, 2008:1).Memahamisebuahpuisimemangtidakmudah.Sepertibentukkaryasastra lain,puisimempunyaiciri-cirikhusus.Padaumumnyapenyairmengungkapkan 3 gagasandalamkalimatyang relatif pendek-pendekserta padat,ditulis berderet-deret kebawahdalambentukbait-bait,dantidakjarangmenggunakankata-kataatau kalimatyangbersifatkonotatif.Kalimatyangpendek-pendekdanpadat,ditambah maknakonotasiyangseringterdapatpadapuisi,menyebabkanisipuisiseringkali sulitdipahami.Olehkarenaitudiperlukanperhatiandankonsentrasiyanglebihdari padagurudalampembelajaransastradisekolahagarkemampuansiswadalam memahamisebuahpuisibisameningkatsehinggameningkatpulaapresisasimereka terhadap sastra. Berdasarkanlatarbelakangpermasalahandiatas,penelitiinginmeneliti lebihjauhtentangpembelajaransastrabahasaIndonesiadenganjudulpenelitian "KemampuanSiswaKelasIXMTsSMalikussalehKabupatenAcehUtara MenganalisisMaknaDiksidalamPuisiPerarakanJenazahkaryaHartoyo Andan Jaya. 1.2 Rumusan MasalahBerdasarkanlatarbelakangdiatas,yangmenjadirumusanmasalahdalam penelitianiniadalahBagaimanakemampuansiswakelasIXMTsSMalikassaleh KabupatenAcehUtaramenganalisismaknadiksiyangterdapatdalampuisi Perarakan Jenazah Karya Hartoyo Andan Jaya. 1.3 Tujuan PenelitianAdapuntujuanpenelitianiniadalahuntukmengetahuikemampuansiswa kelas IX MTsS Malikassaleh Kabupaten Aceh Utara menganalisismakna diksi yang terdapat dalam puisi Perarakan Jenazah Karya Hartoyo Andan Jaya.4 1.4 Manfaat Penelitian Dalammelakukanpenelitianini,penelitiberharappenelitianinibisa bermanfaat, baik secara praktis maupun secara teoritis: 1.Secarateoritishasildaripenelitianinibisabermanfaatbagipembacadan memberikansebuahkontribusiyangberartikepadaparaguruBahasaIndonesia terutama sekali kepada guru yang ada di sekolah tersebut.2.Secarapraktis, penelitianinibisamemancing mahasiswalainuntukmeneruskan penelitian ini kearah yang lebih baik. 1.5 HipotesisSudjana(1995:37)menyatakanbahwahipotesisadalahsebagaipendapat yang kebenarannya masih rendah atau kadar kebenarannya masih belum meyakinkan sehingga perlu diuji atau dibuktikan kebenarannya secara empiris.Padahakikatnyahipotesis adalahjawaban sementara atau jawabandari suatu masalah.Sebagaijawabansementaraataudugaansudahpastijawabantersebut belum tentu benar dan karenanya perlu dibuktikan atau diuji.Hipotesisdalampenelitianiniadalah"TingkatkemampuansiswakelasIX MTsSMalikussalehKabupatenAcehUtaramenganalisismaknadiksidalampuisi Perarakan Jenazah Karya Hartoyo Andan Jaya pada klarifikasi nilai rendah. 1.6 Definisi Istilah1.Analisisadalahpenyelidikandanpenguraianterhadapsuatumasalahuntuk mengetahui keadaan yang sebenar-benarnya (Kamisa, 1997:37)5 2.Puisiadalahragamsastrayangbahasanyaterikatolehirama,matra,rima,serta penyusunan dalam larik dan bait (Mediasauna, 2008:1 ) 3.Diksi adalah pilihan kata atau diksi adalah kemampuan membedakan secara tepat nuansa-nuansamaknadarigagasanyangingindisampaikan,dankemampuan untukmenemukan bentuk yang sesuai (cocok) dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok masyarakat pendengar (Keraf, 2002:24). 6 BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1 Pengertian dan Ragam Puisi Secara etimologi, istilah puisi berasal dari bahasa Yunani poeuma membuat atau poedsis pembuatan, dan dalam bahasa Inggris disebut poem atau poetry. Puisi diartikanmembuatdanpembuatankarenaIewatpuisipadadasarnyaseorang telahmendapatkan suatudunia tersendiri,yangmungkinberisi pesan ataugambaran suasana-suasana tertentu baik fisik maupun batiniah.McCaulay dalam Aminuddin (2000:134)mengungkapkan bahwa puisi adalah salahsatucabangsastrayangmenggunakankata-katasebagaimediapenyampaian untukmembuahkanilusidanimajinasi,sepertihalnyalukisanyangmenggunakan garis dan warna dalam menggambarkan gagasan pelukisnya.Kemudian,ditinjaudaribentukmaupunisinya,ragampuisiitubermacam-macam. Ragam puisi itu sedikitnya dapat dibedakan antara lain sebagai berikut:1)Puisi epic, yakni suatu puisi yang di dalamnya mengandung cerita kepahlawanan, baikkepahlawananyangberhubungandenganlegendakepercayaanmaupun sejarah.2)Puisinaratif,yaknipuisiyangdidalamnyamengandungsuatucerita,dengan pelaku,perwatakan, setting,maupunrangkaianperistiwatertentuyangmenjalin suatu cerita. Termasuk dalam jenis puisi naratif ini adalah apa yang biasa disebut dengan balada, yang di bedakan antara folk ballad, dengan literary ballad sebagai suaturagampuisiyangberkisahtentangkehidupanmanusiadengansegala macamsifat pengasihnya.Kecemburuan,kedengkian,ketakutan,kepedihan,dan 7 keriangannya.Jenispuisilainyangtermasukdalampuisinaratifadalahpoetic tale sebagai puisi yang berisi dongeng-dongeng rakyat. 3)Puisi lirik, yakni puisi yang berisi luapan hati individual penyairnya degan segala macamendapanpengalaman, sikap,maupun suasanabatin yang rnelingkupinya. Jenis puisi lirik umumnya paling banyak terdapat dalam khazanah sastra modern diIndonesiasepertitampakdalampuisi-puisiChairilAnwar,Sapardi, Djokodamono, Goenawan Mohammad, dan lain-lainnya.4)Puisidramatik, yakni salahsatu jenis puisiyang secaraobjektifmenggambarkan perilakuseseorang,baiklewatlakuan,dialog,maupunmonologsehingga mengandungsuatugambarankisahtertentu.Dalampuisidramatikdapatsaja penyair berkisah tentang dirinya atau orang lain yang diwakilinya lewat monolog. 5)Puisididaktif,yaknipuisiyangmengandungnilai-nilaikependidikanyang umumnya tertampil eksplisit.6)Puisisatirik,yaitupuisiyangmengandungsindiranataukritiktentang kepincanganatauketidakberesankehidupansuatukelompokmaupunsuatu masyarakat.7)Romance,yaknipuisiyangberisiluapanrasacintaseseorangterhadapsang kekasih. 8)Elegi, yakni puisi ratapan yang mengungkapkan rasa pedih seseorang. 9) Ode,yaitupuisiyangberisipujianterhadapseseorangyangrnemilikijasa ataupun sikap kepahlawanan.10) Himne, yaitu puisi yang berisi pujian kepada Tuhanmaupun ungkapan rasa cinta terhadap bangsa ataupun tanah air (Aminuddin, 2000:134-136). 8 2.1.1 Struktur Fisik Puisi Adapun struktur fisik puisi dijelaskan sebagai berikut. 1)Perwajahanpuisi(tipografi),yaitubentukpuisisepertihalamanyangtidak dipenuhikata-kata, tepikanan-kiri,pengaturanbarisnya,hinggabaris puisiyang tidak selalu dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. Hal-hal tersebut sangat menentukan pemaknaan terhadap puisi. 2)Diksi,yaitupemilihankata-katayangdilakukanolehpenyairdalampuisinya. Karenapuisiadalahbentukkaryasastrayangsedikitkata-katadapat mengungkapkan banyak hal,maka kata-katanya harus dipilih secermatmungkin. Pemilihan kata-kata dalam puisi erat kaitannya dengan makna, keselarasan bunyi, dan urutan kata.3)Imaji, yaitu kata atau susunan kata-kata yang dapat mengungkapkan pengalaman indrawi,sepertipenglihatan,pendengaran,danperasaan.Imajidapatdibagi menjadi tiga, yaitu imaji suara (auditif), imaji penglihatan (visual), dan imaji raba atausentuh(imajitaktil).Imajidapatmengakibatkanpembacaseakan-akan melihat, medengar, dan merasakan seperti apa yang dialami penyair. 4)Katakongkret,yaitukatayangdapatditangkapdenganinderayang memungkinkanmunculnya imaji.Kata-kata iniberhubungandengankiasan atau lambang. Misal kata kongkret salju: melambangkan kebekuan cinta, kehampaan hidupdanlain-lain,sedangkankatakongkretrawa-rawadapatmelambangkan tempat kotor, tempat hidup, bumi, kehidupandan lain-lain. 5)Bahasafiguratif,yaitubahasaberkiasyangdapatmenghidupkan/meningkatkan efekdanmenimbulkankonotasitertentu.Bahasafiguratifmenyebabkanpuisi 9 menjadiprismatis,artinyamemancarkanbanyakmaknaataukayaakanmakna. Bahasafiguratifdisebutjugamajas.Adapaunmacam-amcammajasantaralain metafora,simile,personifikasi,litotes,ironi,sinekdoke,eufemisme,repetisi, anafora,pleonasme,antitesis,alusio,klimaks,antiklimaks,satire,parsprototo, totem pro parte, hingga paradoks. 6)Versifikasi,yaitumenyangkut rima, ritme,danmetrum. Rimaadalahpersamaan bunyi pada puisi, baik di awal, tengah, dan akhir baris puisi. Rima mencakup (1) onomatope(tiruan terhadapbunyi,misal /ng/yangmemberikanefekmagispada puisi.(2)bentukinternpolabunyi(aliterasi,asonansi,persamaanakhir, persamaan awal, sajak berselang, sajak berparuh, sajak penuh, repetisi bunyi dan (3) pengulangan kata/ungkapan. Rima merupakan tinggi rendah, panjang pendek, keras lemahnya bunyi. Rima sangat menonjol dalam pembacaan puisi (Endonesa, 2008:1) 2.1.2 Struktur Batin Puisi Adapun struktur batin puisi terdiri dari: 1)Tema/makna(sense);mediapuisiadalahbahasa.Tataranbahasaadalah hubungantandadenganmakna,makapuisiharusbermakna,baikmaknatiap kata, baris, bait, maupun makna keseluruhan. 2)Rasa(feeling),yaitusikappenyairterhadappokokpermasalahanyangterdapat dalampuisinya.Pengungkapantemadanrasaeratkaitannyadenganlatar belakangsosialdanpsikologipenyair,misalnyalatarbelakangpendidikan, agama,jeniskelamin,kelassosial,kedudukandalammasyarakat,usia, pengalamansosiologisdanpsikologis,danpengetahuan.Kedalaman 10 pengungkapantemadanketepatandalammenyikapisuatumasalahtidak bergantungpadakemampuanpenyairmemilihkata-kata, rima,gayabahasa,dan bentukpuisisaja,tetapilebihbanyakbergantungpadawawasan,pengetahuan, pengalaman,dankepribadianyangterbentukolehlatarbelakangsosiologisdan psikologisnya. 3)Nada(tone),yaitusikappenyairterhadappembacanya.Nadajugaberhubungan dengantemadanrasa.Penyairdapatmenyampaikantemadengannada menggurui,mendikte,bekerjasamadenganpembacauntukmemecahkan masalah,menyerahkanmasalahbegitusajakepadapembaca,dengannada sombong, menganggap bodoh dan rendah pembaca, dll. 4)Amanat/tujuan/maksud(itention);sadarmaupuntidak,adatujuanyang mendorongpenyairmenciptakanpuisi.Tujuantersebutbisadicarisebelum penyair menciptakan puisi, maupun dapat ditemui dalam puisinya. 2.2 Kata danPilihanKata 2.2.1Kata dan Gagasan Tidakadasuatubatasanmengenaikatayangsahihbagisemuabahasadi dunia.Dalammendeskripsibanyakbahasadiduniadiperlukansebuahunityang disebutkata,namunbagisebagianpengertiankatadibatasisecarafonologis, sedangkanbagibahasayanglaindibatasisecaramorfologis.Katamerupakan suatu unitdalambahasayangmemilikistabilitasinterndanmobilitasposisional,yang berartiiamemilikikomposisi tertentu (entahfonologisentahmorfologis)dan secara relatifmemilikidistribusiyangbebas.Distribusiyangbebasmisalnyadapatdilihat dalam kalimat saya memukul anjing itu, anjing itu kupukul; kupukul anjing itu. 11 Dalamkegiatankomunikasi,kata-katadijalindansatukandalamsuatu konstruksiyanglebihbesarberdasarkankaidah-kaidahsintaksisyangada dalamsuatubahasa.Yangpalingpentingdarirangkaiankata-katatadiadalah pengertianyangtersiratdibalikkatayangdigunakanitu.Setiapanggota masyarakatyangterlibatdalamkegiatankomunikasi,selaluberusahaagar orang-oranglaindapatmemahaminyadandisampingituiaharusbisa memahamioranglain.Dengancarainiterjalinlahkomunikasiduaarahyang baik dan harmonis. Pengertianyangtersiratdalamsebuahkataitumengandungmakna bahwatiapkatamengungkapkansebuahgagasanatausebuahide.Ataudengan katalain,kata-kataadalahalatpenyalurgagasanyangakandisampaikan kepadaoranglain.Kata-kataibarat"pakaian"yangdipakaiolehpikiran manusia.Tiapkatamemilikijiwa.Setiapanggotamasyarakatharus mengetahui"jiwa"setiapkata,agariadapatmenggerakkanoranglaindengan "jiwa" dari kata-kata yang dipergunakannya. Katajugamerupakanalatpenyalurgagasan,makahalituberarti semakinbanyakkatayangdikuasaiseseorang,semakinbanyakpula.ide,atau gagasanyangdikuasainyadanyangsanggupdiungkapkannya.Merekayang menguasaibanyakgagasan,ataudengankatalain,merekayangluaskosa katanya,dapatdenganmudahdanlancarmengadakankomunikasidengan orang-oranglain.Betapaseringseseorangtidakdapatmemahamioranglain, hanyakarenadiatidakcukupmemilikikata ataugagasannya, ataukerenaorang yangdiajakbicara tidakcukupmemilikigagasan ataukosakata, sehingga tidak 12 sanggup mengungkapkan maksudnya sccara jelas(Keraf, 2006:23). 2.2.2 Pilihan Kata Pengertianpilihankataataudiksijauhlebihluasdariapayang dipantulkanolehjalinankata -kata itu. Istilahinibukansajadipergunakanuntuk menyatakankata-katamanayangdipakaiuntukmengungkapkansuatuideatau gagasan,tetapijugameliputipersoalanfraseologi,gayabahasa,danungkapan. Fraseologimencakuppersoalankata-katadalampengelompokanatau susunannya, atauyangmenyangkutcara -carakhususyangberbentukungkapan-ungkapan.Gayabahasasebagaibagiandaridiksibertaliandenganungkapan-ungkapanyangindividualataukarakteristik, atauyangmemilikinilaiartistik yang tinggi(Keraf, 2006:26).Adalahsuatukekhilafanyangbesaruntukmenganggapbahwa persoalanpilihankataadalahpersoalanyangsederhana,persoalanyangtidak perludibicarakanataudipelajarikarenaakanterjadidengansendirinyasecara wajarpadasetiapmanusia.Dalamkehidupansehari -harisajamasihbanyak orang-orangyangsulitsekalimengungkapkanmaksudnyadansangatmiskin variasibahasanya.Begitujugabanyakorang-orangyangsangatborosdan mewahmengobralkanperbendaharaankatanya,namuntidakadaisiyang tersiratdibalikkata-kataitu.Untuktidaksampaiterseretkedalamkedua ekstrimitu,tiapanggotamasyarakatharusmengetahuibagaimanapentingnya peranan kata dalam komunikasi sehari-hari (Keraf, 2006:26-27).Masyarakatmanusiakontemporertidakakanberjalantanpa komunikasi.Komunikasi,dalamhalinidenganmempergunakanbahasa,yang 13 merupakanalatyangvitalbagimanusia.Merekayangterlibatdalamjaringan komunikasimasyarakatkontemporerinimemerlukanpersyaratan-persyaratan tertentu.Persyaratanituantaralain:iaharusmenguasaisejumlahbesarkosa katasertamampupulamenggerakkankekayaannyaitumenjadijaringan-jaringankalimatyangjelasdanefektif,sesuaidengankaidah-kaidahsintaksis yangberlaku,untukmenyampaikanrangkaianpikirandanperasaannyakepada anggota-anggota masyarakat lainnya (Keraf, 2006:27).Denganmengemukakanmasyarakatkontemporersebagaicontoh,sama sekalitidakdimaksudkanbahwamasyarakatprimitiftidakmemerlukankosa kata,atausamasekalitidakmemerlukankomunikasiantaranggota -anggota masyarakatnya. Mengemukakanmasyarakat kontemporer sebagai contoh, hanya untuksekadarmenggambarkanbahwatingkatkepentingankomunikasidewasa inisudahbegituluasdankompleks,sehinggasulituntukmenggambarkan keadaandewasaini,seandainyapengetahuandanpenguasaanbahasamasih setaraf dengan pengetahuan dan penguasaan bahasa kaum primitif.Merekayangluaskosakatanyaakanmemilikipulakemampuanyang tinggiuntukmemilihsetepat-tepatnyakatamanayangpalingharmonisuntuk mewakilimaksudataugagasannya.Secarapopulerorangakanmengatakan bahwakatamenilitisamaartinyadengankatamenyelidiki,mengamatidan menyidik.Karenaitu,kata-kataturunannyasepertipenelitian,penyelidikan, pengamatan dan penyidikan adalah kata yang sama artinya ataumerupakan kata yangbersinonim.Merekayangluaskosakatanyamenolakanggapanitu. Karenatidakmenerimaanggapanitu,makamerekaakanberusahauntuk 14 menetapkansecaracermatkatamanayangharusdipakainyadalamsebuah kontekstertentu.Sebaliknyayangmiskinkosakatanyaakansulitmenemukan katayangtepat,karenapertama, iatidaktahubahwaadakatalainyanglebih tepat,dankedua,karenaiatidaktahubahwaadaperbedaanantarakata-kata yang bersinonim itu (Keraf, 2006:27).Jelaslahbahwaseorangyangluaskosakatanyadanmengetahuisecara tepatbatasan-batasanpengertiannya,akanmengungkapkanpulasecaratepat apa yang dimaksudnya. Dipihaklain,semata-matamemperhatikanketepatantidakselalu membawahasilyangdiinginkan.Pilihankatatidakhanyamempersoalkan ketepatanpemakaiankata, tetapijugamempersoalkanapakahkatayangdipilih itudapat jugaditerimaatau tidakmerusaksuasanayangada. Sebuahkatayang tepat untukmenyatakan suatumaksud tertentu, belum tentudapat diterimaoleh para hadirin atau orang yang diajak bicara.Denganuraianyangsingkatdiatas,dapatditurunkantigakesimpulan utamamengenaidiksi.Pertama,pilihankataataudiksimencakuppengertian kata-katamanayangdipakaiuntukmenyampaikansuatugagasan,bagaimana membentuk pengelompokan kata-kata yang tepat ataumenggunakan ungkapan -ungkapanyangtepat,dangayamariayangpalingbaikdigunakandalamsuatu situasi.Kedua,diksiadalahkemampuanmembedakansecaratepatnuansa-nuansamaknadarigagasanyangingindisampaikan,dankemampuanuntuk menemukanbentukyangsesuaidengansituasidannilairasayangdimiliki kelompokmasyarakatpendengar.Ketiga,pilihankatayangtepatdansesuai 15 hanyadimungkinkanolehpenguasaansejumlahbesarkosakataatau perbendaharaan kata bahasa itu (Keraf, 2006:26). 2.2.3 Makna Kata Katasebagaisatuandariperbendaharaankatasebuahbahasa mengandungduaaspek,yaituaspekbentukatauekspresidanaspekisimakna. Bentukatauekspresiadalahsegiyangdapatdi serapdenganpancaindra,yaitu denganmendengar ataudenganmelihat. Sebaliknyasegiisiataumaknaadalah segiyangmenimbulkanreaksidalampikiranpendengarataupembacakarena rangsanganaspekbentuk.Padawaktuorangberteriak"Maling!"timbulreaksi dalam pikiran seseorang bahwa "ada seseorang telah berusaha untukmencuri barang atau-milikoranglain".Jadibentukatauekspresinyaadalahkatamalingyang diucapkanorang tadi, sedangkan maknaatau isi adalah reaksiyang timbul pada orang yangmendengar.Reaksiyangtimbulitudapatberwujudpengertianatautindakanatau kedua-duanya.Karenadalamberkomunikasiseseorang tidakhanya berhadapan dengan"kata,"tetapidengansuaturangkaiankatayangmendukungsuatu amanat,makaadabeberapaunsuryangterkandungdalamujaranyaitu: pengertian,perasaan,nada,dantujuan.Pengertianmerupakanlandasandasar untukmenyampaikanhal -haltertentukepadapendengarataupembacadengan mengharapkanreaksitertentu.Perasaanlebihmengarahkepadasikap pembicara terhadap apa yang dikatakannya, bertalian dengan nilai rasa terhadap apayangdikatakanpembicaraataupenulis.Nadamencakupsikappembicara ataupenuliskepadapendengarataupembacanya.Pembacaataupendengar 16 yangberlainanakanmempengaruhipulapilihankatadancaramenyampaikan amanatitu.Relasiantarapembicaraataupenulisdenganpendengaratau pembacamelahirkan nada suatu ujaran. Sedangkan tujuanyaitu efek yang ingin dicapaiolehpembicaraataupenulis.Memahamisemuahalitudalamseluruh konteksadalahbagiandariseluruhusahauntukmemahami maknadalam komunikasi (Keraf, 2006:28).Kembalikepadaunityangpalingkecildalambahasayang mengandungkonsepataugagasantertentu(yaitukata), makamaknakatadapat dibatasisebagaihubunganantarabentukdenganhalataubarangyang diwakilinya.Katarumahmisalnyaadalahbentukatauekspresi,sedangkan "barangyangdiwakiliolehkatarumahadalah"sebuahbangunanyang beratap,berpintu,berjendela,yangmenjaditempattinggalmanusia".Barang itulahyangdisebutsebagai refiren.Sedangkanhubunganantarakeduanya (yaitu antara bentuk dan refiren) akanmenimbulkanmakna atau referensi. Makna ataurefirensikatarumahtimbulakibathubunganantarabentukitudengan pengalaman-pengalaman non-linguistis, atau barang-barang yang ada di alam (Keraf, 2006:28). 2.2.4 Macam-Macam Makna Masalahbentukkatalazimdibicarakandalamtatabahasasetiapbahasa. Bagaimanabentuk sebuahkatadasar, bagaimanamenurunkankatabarudaribentuk katadasarataugabungandaribentuk-bentukdasarbiasanyadibicarakansecara terperincidalamtatabahasa.Yangagakdiabaikanadalahmasalahmaknakata. Padahalmasalahketepatanpilihankata ataukesesuaianpilihankata tergantungpula 17 padamaknayangdidukungolehbermacam-macambentukitu:Sebabitu,dalam bagian ini masalah makna kata perlu disoroti secara khusus.Padaumumnyamaknakatapertama-tamadibedakanatasmaknayang bersifatdenotatifdanmaknakatayangbersifatkanotatif.Untukmenjelaskankedua jenis makna ini, perhatikan terlebih dahulu kalimat-kalimat berikut:Toko itu dilayani gadis-gadis manis.Toko itu dilayani dara-dara manis.Toko itu dilayani perawan-perawan manis.Ketigakatayangdicetakmiringdiatasmemilikimaknayangsama, ketiganyamengandungreftrensiyangsamauntukreftrenyangsama,yaituwanita yangmasihmuda.Namunkatagadisbolehdikatakanmengandungasosiasiyang palingumum,yaitumenunjuklangsungkewanitayangmasihmuda,juga mengandungsesuatuyanglain,yaiturasaindahataurasapoetis,dengandemikian mengandungasosiasiyanglebihmenyenangkan.Sedangkankataperawan,di samping menunjukkan makhluk yang sama, juga mengandung asosiasi yang lain. Katayangtidakmengandungmaknaatauperasaan-perasaantambahan disebutkatadenotatif,ataumaknanyadisebutmaknadenotatif;sedangkanmakna katayangmengandung arti tambahan, perasaan tertentu,ataunilairasatertentudi sampingmaknadasaryangumumnyadinamakanmaknakonotatif ataukonotasi. Jadidaricontohdiatas,katagadisbersifatdenotatif,karenamengacukepada sejenismakhluktertentutanpasuatupenilaiantambahan,sedangkankata dara danperawandisampingmengacukepadasejenismakhluktersebut, mengandung juga nilai tambahan (Keraf, 2006:29). 18 2.2.4.1Makna Denotatif Makna denotatif disebut jugadengan beberapa istilah lain seperti:makna denotasional,maknakognitif,maknakonseptual,maknaideasional,makna referensial,ataumaknaproposisional.Disebutmaknadenotasional,referensial, konseptual,atauideasional,karenamaknaitumenunjuk(denote)kepadasuatu referen, konsep, atau ide tertentu dari suatu referen.Disebutmaknakognitif karena maknaitubertaliandengankesadaranataupengetahuan;stimulus(daripihak pembicara)dan respons(daripihakpendengar)menyangkuthal-halyangdapat dicerappancaindra(kesadaran)danrasiomanusia.Danmaknainidisebutjuga maknaproposisionalkarenaiabertaliandenganinformasi-informasiatau pernyataan-pernyataanyangbersifatfaktual.Maknaini,yangdiacudengan bermacam-macan nama, adalahmakna yang paling dasar pada suatu kata. Dalambentukyangmurni,maknadenotatifdihubungkandengan bahasa ilmiah.Seorangpenulisyanghanyainginmenyampaikaninformasikepada parapembaca,dalamhalinikhususnyabidangilmiah,a kanberkecenderungan untukmempergunakankata-katayangdenotatifSebabpengarahanyangjelas terhadapfaktayangkhususadalahtujuanutamanya;iatidakmenginginkan interpretasitambahandaritiappembaca,dantidakakanmembiarkan interpretasiitudenganmemilihkata-katayangkonotatif.Sebabituuntuk menghindariinterpretasiyangmungkintimbul,penulisakanberusahamemilih kata dan konteks yang relatif bebas interpretasi. - Rumah itu luasnya 250 meter persegi (denotatif).- Rumah itu luas sekali (konotatif).19 - Ada seribu orang yang menghadiri pertemuan itu (denotatif).- Banyak sekali orang yang menghadiri pertemuan itu (konotatif).- Meluap hadirin yang mengikuti pertemuan itu (konotatif).Karenasetiapkata memiliki denotasi, makapenulisharusmempersoalkan apakahkata yangdipilihnya sudah tepat. Ketepatan pilihankata itu tampakdari kesanggupannyauntukmenuntunpembac akepadagagasanyangingin disampaikan,yangtidakmemungkinkaninterpretasilainselaindarisikap pembicaradangagasan-gagasanyangakandisampaikanitu.Memilihsebuah denotasi yang tepat, dengan sendirinya lebihmudah dari memi lih konotasi yang tepat.Seandainyaadakesalahandalamdenotasimakahalitumungkin disebabkanolehkekeliruanataskata-katayangmiripbentuknya,kekeliruan tentangantonim,ataukekeliruankarenatidakjelasmaksuddanreferensinya. Kekeliruanpertamaterjadikarenamasalahejaan:gajih-gaji,darah-dara, interferensi-inferensi-intervensi,bahwa-bawa,dansebagainya.Kesalahan keduamudahdiperbaikikarenabersifattemporer,tetapikesalahanketiga adalah kesalahan yang paling berat.Maknadenotatifdapatdibedakanatasduamacamrelasi,yaitupertama, relasiantarasebuahkatadenganbarangindividualyangdiwakilinya,dankedua relasi antara sebuahkata dan ciri-ciri atau perwatakan tertentudari barangyang diwakilinya.Pengertiankursiadalahcirri-ciriyangmembuatsesuatudisebut sebagai kursi, bukan sebuah kursi individual(Keraf, 2006:29). 2.2.4.2Makna Konotatif Konotasiataumaknakonotatifdisebutjugamaknakonotasional,makna 20 emotif,ataumaknaevaluatif.Maknakonotatifadalahsuatujenismaknadimana stimulusdanresponsmengandungnilai-nilaiemosional.Maknakonotatifsebagian terjadikarena pembicara inginmenimbulkanperasaansetuju - tidak setuju, senang - tidaksenangdansebagainyapadapihakpendengar;dipihaklain,katayang dipilihitumemperhhatkanbahwapembicaranyajugamemendamperasaan yang sama.Memilihkonotasi, seperti sudahdisinggungdiatasadalahmasalahyang jauhlebihberatbiladibandingkandenganmemilihdenotasi.Olehkarenaitu, pilihankataataudiksilebihbanyakbertaliandenganpilihankatayangbersifat konotatif.Bilasebuahkatamengandungkonotasiyangsalah,misalnyakurus-keringuntukmenggantikankatarampingdalamsebuahkonteksyangsaling melengkapi,makakesalahansemacamitumudahdiketahuidandiperbaiki. Sangatsulitadalahperbedaanmaknaantarakata-katayangbersinonim,tetapi mungkinmempunyal perbedaan arti yang besar dalam konteks tertentu. Seringsinonimdianggapberbedahanyadalamkonotasinya.Kenyataannyatidakselaludemikian.Adasinonim-sinonimyangmemang hanyamempunyaimaknadenotatif,tetapiadajugasinonimyangmempunyai maknakonotatif.Misalnya katamati, meninggal, wafat, gugur, mangkat, berpulang memilikidenotasiyangsamayaituperistiwadimanajiwaseseorangtelah meninggalkanbadannya".Namunkatameninggal,wafat,berpulangmempunyai konotasitertentu,yaitumengandungnilaikesopananataudianggaplebihsopan, sedangkanmangkatmempunyaikonotasilainyaitumengandungnilai"kebesaran", dangugurmengandungnilaikeagungandankeluhuran.Sebaliknyakatapersekot, 21 uang muka, atau panjar hanya mengandung makna denotatif.Konotasipadadasarnyatimbulkarenamasalahhubungansosialatau hubungan interpersonal, yang mempertalikan seseorang dengan orang lain. Sebab itu, bahasamanusiatidakhanyamenyangkutmasalahmaknadenotatifatauideasional dansebagainya.Adabeberapacarayangmemperlihatkanbahwabahasabukan semata-mata menjadi alat untuk menyampaikan informasi faktual:1)Seseorang tidakhanyamembuatpernyataan(proposisi),tetapijugamengajukan pertanyaandanmemberiperintah.Bahasamemantulkanperbedaaninidengan menyediakanbentuk-bentuk:perintah,pertanyaan.Kalimattanyamemangada hubungandenganinformasi,tetapibukanmenyampaikaninformasi,melainkan meminta informasi. Sebab itu, sesuaidenganhubungansosial atau interpersonal, bentuk-bentuk itu dapat bergeser denganmemasukkan nilai emotif atau konotatif tertentu:Siapanamamu?Namamusiapa?Bolehsayamengetahuinamamu? Ambil buku itu! Ambil itu! Tolong ambil buku itu! Dan sebagainya. 2)Adabermacam-macamkegiatanbicara.Adakegiatanbicarayangberusaha meyakinkan,membujuk,mengingatkan,ataumenyindiroranglain;seseorang mempergunakanbahasauntukmempengaruhioranglaindenganbermacam-macamcara.Dengandemikian,kata-katayangberfungsiuntukmengiringi kegiatanitujuga bervariasi: Saya berjanji akandatangbesok. Pasti saya akanke sini besok. Biar bagaimanapun saya akan ke sini besok, dan sebagainya.3)Banyakhalyangdikatakanorangsebenarnyabukanmenyangkutfaktatetapi menyangkut evaluasi, sehingga dapat mempengaruhi sikap orang. Ada kata yang memantulkannilairasamenyenangkandanadayangmemantulkannilairasa 22 tidakmenyenangkan ataukebencian. Katagagah-berani, berani,masyhur,mulia, harapan,berharga,kemerdekaanmengandungkonotasiataunilaievaluatifyang baik. Tetapi kata-kata seperti penakut, pengecut, hina, putus asa, keji, penjajahan, gelap, kejam, tebal muka, kebencian, tolol, penghianat, durhaka, dan sebagainya, mengandungkonotasiyangkurangmenyenangkan.Banyakpenutur mcmbedakannilaiemotifantarakatapolitikusdannegarawan,antarakata menyembunyikanataumenutup-nutupi,antarakemerdekaandankebebasan, dan sebagainya.Kata-katadapatmempunyainilaiataumaknaemotifyangberbeda dan satu daerah ke daerah yang lain.4)Bahasaseringbertaliandenganmacam-macamrelasisosial.Dalamhaliniada kata yang dianggap kasar dan ada kata yang dianggap sopan. Tetapi ada juga kata tertentuakandianggapsopanataumubazirkalaudipakaipadaorang-orang tertentu,danakandirasakankasarkalaudipakaipadaorang-oranglain.Kata: mengandung, hamil, bunting akanmemiliki nilai emotif tertentu. Sebaliknya bila seseorang mengatakan: Diam! Tutup mulutmu! maka orang yang dihadapi adalah merekayangkedudukansosialnyalebih rendah.Danbila seseorang mengatakan Minta tenang sedikit! Atau perhatian! maka yang dijadikan sasaran adalah hadirin yangdianggapsederajattingkatansosialnya.Katahadirinlebihtinggistatusnya barangkaliakanlebihcocokdenganmengatakan:Bapak-bapak,lbu-ibu, bolehkah saya diberi waktu untuk..., dan sebagainya.5)Seringkaliterjadibahwaapayangdikatakanbermaknalainsekalidarimakna yangtersiratdalamrangkaiankatayangdipergunakan.Dalamhaliniperanan intonasi dapat mengubah makna sebuah kalimat. Misalnya, Anda memang sangat 23 pintar!atauMemangAndalahgadisyangpalingcantikdianterodunia!yang sebenarnyadimaksudkanAnda seorangyang sangat tolol atau MemangAndalah seorang gadis yang sangat jelek!6)Seringkaliseseorangtidakmenghadapisuatupernyataantetapisuatu pengandaian, yaitu mengandaikan bahwa sesuatu itu ada atau terjadi. Seandainya ayahadadisini,kitaakanbersama-samaberliburkePuncak.Dalamkenyataan memang ayah tidak ada, sebab itu kalimat di atas juga tidakmengandungmakna sepertiyang tersiratdalam rangkaiankata-kata itu. Ada suatu bidangmaknalain yang dimasuki seluruh rangkaian itu.Semuafaktorsebagaidisebutkandiatasakhirnyamemberikanpengaruhya dalampergeseranmaknakata,memberikannilai-nilaitambahanpadamaknadasar yang dimiliki sebuah kata. 2.2.5 Ketepatan Pilihan Kata Persoalanpendayagunaankatapadadasarnyaberkisarpadaduapersoalan pokok,yaitupertama,ketepatanmemilihkatauntukmengungkapkansebuah gagasan,halataubarangyangakandiamanatkan,dankedua,kesesuaianatau kecocokan dalam mempergunakan kata tadi. Ketepatanpilihankatamempersoalkankesanggupansebuahkatauntuk menimbulkangagasan-gagasanyangtepatpadaimajinasipembacaataupendengar, seperliapayangdipikirkanataudirasakanolekpenulisataupembicara.Sebabitu, persoalanketepatanpilihankataakanmenyangkutpulamasalahmaknakatadan kosakataseseorang.Kosakatayangkaya-rayaakanmemungkinkanpenulisatau pembicaralebihbebasmemilih-milihkatayangdianggapnyapalingtepatmewakili 24 pikirannya.Ketepatanmaknakatamenuntutpulakesadaranpenulisataupembicara untukmengetahuibagaimanahubunganantarabentukbahasa(kata)dengan referensinya.Apakahbentukyangdipilihsudahcukuplengkapuntukmendukung maksudpenulis,atauapakahmasihdiperlukanpenjelasan-penjelasantambahan? Demikianpulamasalahmaknakatayangtepatmemintapulaperhatianpenulisatau pembicarauntuktetapmengikutiperkembanganmaknatiapkatadariwaktuke waktu, karenamakna tiap kata dapatmengalami pula perkembangan, sejalan dengan perkembangan waktu.Bilamendengarseorangmenyebutkataroti,makatidakadaseorangpun yangberpikir tentang sesuatubarangyang terdiridari unsur-unsur: tepung, air, ragi, danmentega,yangtelahdipanggang.Semuaorangberpikirkepadaesensinyayang baru,yaitusejenismakanan,entahitudisebut:roti,bread,Brot,brood,pain,panis, atauapasajaistilahnya.Bunyiyangdidengarataudibentuk(rangkaianhuruf)yang dibaca akan langsung mengarahkan perhatian seseorang kepada jenis makanan itu.Itulah sebabnyadapatdikatakanbahwakata adalahsebuah rangkaianbunyi atausimboltertulisyangmenyebabkanorangberpikirtentangsesuatuhal:dan maknasebuahkatapadadasarnyadiperolehkarenapersetujuaninformal(konvensi) antarasekelompokoranguntukmenyatakanhalataubarangtertentumelalui rangkaianbunyitertentu.Ataudengankatalain,artikataadalahpersetujuanatau konvensiumumtentanginterrelasiantarasebuahkatadenganreferensinya(barang atau hal yang diwakilinya) (Keraf, 2006:87). 25 2.2.6 Persyaratan Ketepatan DiksiKarenaketepatanadalahkemampuansebuahkatauntukmenimbulkan gagasanyangsamapadaimajinasipembaca ataupendengar, sepertiyangdipikirkan ataudirasakanolehpenulisataupembicara,makasetiappenulisataupembicara harusberusahasecermatmungkinmemilihkata-katanyauntukmencapaimaksud tersebut.Bahwakatayangdipakaisudahtepatakantampakdarireaksiselanjutnya, baikberupaaksiverbalmaupunberupaaksinon-verbaldaripembacaatau pendengar. Ketepatan tidak akan menimbulkan salah paham.Beberapabutirperhatiandanpersoalanberikuthendaknyadiperhatikan setiap orang agar bisa mencapai ketepatan pilihan kata itu.1.Membedakansecaracermatdenotasidarikonotasi.Dariduakatayang mempunyaimaknayangmiripsatusamalainiaharusmenetapkanmanayang akandipergunakannyauntukmencapaimaksudnya.Katauhanyapengertian dasaryangdiinginkannya,iaharusmemilihkatayangdenotatif;katauia menghendakireaksiemosionaltertentu,iaharusmemilihkatakonotatifsesuai dengan sasaran yang akan dicapainya itu.2.Membedakandengancermatkata-katayanghampirbersinonim.Sepertitelah diuraikan di atas, kata-kata yang bersinonim tidak selalu memiliki distribusi yang salingmelengkapi. Sebabitu, penulis ataupembicaraharusberhati-hatimemilih kata dari sekian sinonim yang ada untuk menyampaikan apa yang diinginkannya, sehingga tidak timbul interpretasi yang berlainan.3.Membedakankata-katayangmiripdalamejaannya.Bilapenulissendiritidak mampumembedakankata-katayangmiripejaannyaitu,makaakanmembawa 26 akibatyangtidakdiinginkan,yaitusalahpaham.Kata-katayangmiripdalam tulisannya itu misalnya: bahwa - bawah - bawa, interferensi - inferensi, karton - -kartun, preposisi - proposisi, korporasi - koperasi, dan sebagainya.4.Hindarilahkata-kataciptaansendiri.Bahasaselalutumbuhdanberkembang sesuai dengan perkembangan dalammasyarakat. Perkembangan bahasapertama-tamatampakdaripertambah;jumlahkatabaru.Namunhalitutidakberarti bahwasetiaporangbolehmenciptakankatabaruseenaknya.Katabarubiasanya munculuntukpertamakalikarenadipakaiolehorang-orangterkenalatau pengarangterkenal.Bilaanggotamasyarakatlainnyamenerimakataitu,maka kataitulama-kelamaanakanmenjadimilikmasyarakat.Neologismeataukata baruataupenggunaansebuahkatalamadenganmaknadanfungsiyangbaru termasuk dalam kelompok ini.5.Waspadalahterhadappenggunaanakhiranasing,terutamakata-kataasingyang mengandungakhiranasingtersebut.Perhatikanpenggunaan:favorable -favorit, idiom - idiomati, progres - progresif, kultur - kultural, dan sebagainya.6.Katakerjayangmenggunakankatadepanharusdigunakansecaraidiomatis: ingat akanbukaningat terhadap;berharap, berharap akan,mengharapkanbukan, mengharapakan;berbahaya,berbahayabagisesuatu,membahayakansesuatu bukan, membahayakan bagi sesuatu; takut akan; menakuti sesuatu (lokatif). 7.Untuk menjamin ketepatan diksi, penulis atau pembicara harus membedakan kata umumdankatakhusus.Katakhususlebihtepatmenggambarkansesuatu daripada kata umum.8.Mempergunakan kata-kata indria yang menunjukkan persepsi yang khusus.27 9.Memperhatikanperubahanmaknayangterjadipadakata-katayangsudah dikenal.10. Memperhatikan kelangsungan pilihan kata (Keraf, 2006:88-90). 2.2.7 Kata Umum dan Kata Khusus Padaumumnya,untukmencapaiketepatanpengertianlebihbaikmemilih katakhususdaripadakataumum.Kataumumyangdipertentangkandengankata khususharusdibedakandarikatadenotatifdankonotatif.Katakonotatifdibedakan berdasarkarmaknanya,yaituapakahadamaknatambahanataunilairasayangada pada sebuahkata. Kata umumdankatakhususdibedakanberdasarkanluas tidaknya cakupan makna yang dikandungnya. Bila sebuah kata mengacu kepada suatu hal atau kelompokyangluasbidanglingkupnyamakakataitudisebutkataumum.Bilala mengacukepadapengarahan-pengarahanyangkhususdankongkretmakakata-kata itu disebut kata khusus. Karenakatayangkhususmemperlihatkanpertalianyangkhususatau kepadaobyekyangkhusus,makakesesuaianakanlebihcepatdiperolehantara pembacadanpenulis.Misalnyakatauseorangmengatakan,"SiNero,anjingTomi, menggigitadiksaya,makakatasiNerotidakakanmenimbulkansalahinterpretasi antarapembicaradanpendengar.KarenasiNeromengacukepadaobyekyang khusus,yaituanjingTomiyangbernamasiNero.Tetapikataukalimatituberturut-turutdigantikandengankatalain,makamakinkaburlahpengarahanitu,"Herder Tomimenggigitadiksaya,"AnjingTomimenggigitadiksaya","Binatangitu menggigit adik saya.28 Dengandemikiansemakinkhusussebuahkataatauistilah,semakindekat titikpersamaanataupertemuanyangdapatdicapaiantarapenulisdanpembaca; sebaliknyasemakinumun:sebuahistilah,semakinjauhpulatitikpertemuanantara penulis dan pembaca. Sebuah istilah atau kata yang umum dapat mencakup sejumlah lstilahyangkhusus.Misalnyakatamerahmerupakansebuahistilahyangumum. Sebagaisuatuistilahyangumumkatainimencakupsejumlahistilahyanglebih khususseperti:merahdarah,merahlembayung,merahtua,merahpadam,merah menyala,merahmawar,merahjambu,merahmuda,dansebagainya.Dalamilmu semantik, kata umum yang mencakup sejumlah istilah khusus ini disebut supnordinal sedangkan istilah-istilah khusus yang dicakupnya disebut hiponim (Keraf, 2006:92). 2.2.8 Penggunaan Kata Umum dan Khusus Denganmengemukakanpersoalan-persoalanyangmenyangkutkataumum ataukhusussebagaidijelaskandi atas, tidaklahberartibahwakata-kataumumtidak boleh mendapat tempat dalam tulisan-tulisan yang baik. Sama sekali tidak!.Kata-kata yangumumtetapdiperlukanuntukpengabstraksian,generalisasi,pengkategorian pengalaman-pengalamanmanusia,terutamadalamtulisan-tulisanyangekspositoris. Dalam hal ini kebijaksanaan setiap penulis memegang peranan yang penting. Ia tidak bolehmempergunakankataabstrakataukataumumlebihbanyakdaripadayang diperlukan.Apabilaiaharusmempergunakannyajuga,makaadabaiknyaia menyertakanjugaconloh-contohyangkongkretdankhusussupayapembaeadapat menciptakanpengalaman-pengalamanmental,sehinggadapattercapaititik pertemuanitu.Iaharusberusahauntukmenyampaikankepadapembacapengertian-29 pengertianyangterarahdanterbatasuntukmenujukkandenganjelasapamakna abstraksi dan generalisasi itu bagi dirinya sendiri dan bagi tiap pembacanya.Pendeknyapengertian-pengertianyangumumperlumendapatpenjelasan lebihlanjut,memerlukanlagipengembanganyangkongkretdankhususpula. Semakinbesarsuatuhalyangdinyatakanmelaluisuatuistilahyangumum,makin besarpulakeharusanuntukmemberikanperincian-perinciannya.Seringjugaterjadi bahwapenambahandetail-detailatauperincian-perinciansebuahhalyangumum tidakmenambahkejelasanartinya,malahanmelibatkanpembacadengankekaburan yang jauh iebih kompleks lagi. Dalam hal ini, sering pikiran-pikiran itu akan menjadi jelasbiladigandengkandenganistilah-istilahyangtepat,kongkret,dankhusus (Keraf, 2006:96). 2.2.9 Kata dalam PuisiBerdasarkan bentuk dan isi, kata-kata dalam puisi dapat dibedakan antara (1) lambang.yaknibilakata-kataitumengandungmaknasepertimaknadalamkamus (maknaleksikal)sehinggaacuanmaknanyatidakmenunjukpadaberbagaimacam kemungkinan lain (makna denotatif). (2) Utterance atau indice, yakni kata-kata yang mengandungmaknasesuaidengankeheradaandalamkontekspemakaian.Kata jalangdalambarispuisiChairil,Akuinibinatangjalang,telahberbeda maknanyadenganwanitajalangitutelabberjanjimengubahnasibnya,dan(3) simbol,yaknbilakata-kataitumengandungmaknaganda(maknakonotatif) Sehinggauntukmemahaininyaseseorangharusrnenafsirkannya(interpretatif) denganmelihatbagaimanahubunganmaknakatatersebutdenganmaknakata lainnya(analisiskontekstual),sekaligusberusahamenernukanfitursemantisnya 30 lewat kaidah proyeksi, mengembalikan kata ataupun bentuk larik (kalimat) ke dalam bentuk yang lebih sederhana lewat pendekatan paragrastis).Lambangdalampuisimungkindapatberupakatatugas,katadasar,maupun katabentukan.Sedangkansimboldapatdibedakanantara(1)blanksymbol,yakni bilasimbolitu,meskipunacuanmaknanyabersifatkonotatif,pembacatidakperlu menafsirkannyakarenaacuanmaknanyasudahbersifatumum,misalnyatangan panjang,lembahduka,matakeranjang,(2) naturalsymbol,yaknibilasimbol itumenggunakanrealitasalam,misalnyacemarapungugurdaun,ganggang menari,hutankelabudalamhujan,dan(3) privatesymbol.yaknibilasimbolitu secarakhususdidptakandandigunakanpenyairnya,misalnyaakuinibinatang jalang,mengabutnyanyian,lembarbuiniyangfana.Batasantaraprivate symboldengannaturalsymboldalamhaliniseringkalikabur(Aminuddin,2000: 140).Sejalandengantelaahdiatas,Effendidalam(Aminuddin,2000:142). rnengemukan adanya istilah pengimajinasian yakni penataan kata yang menyebabkan makna-maknamenjadikongketdancermat.Adanyakekongkretan dankecermatankata-katadalampuisimembuatpembacalebihmampumengembangksndaya imajinasinyasekaligusmengembangakandayakritisnyadalamupayamemahaini totalitas makna suatu puisi. Selainpengimajinasianjugaterdapatistilahpengiasanyaknipengimajian denganmenggunakankata-katakiassehinggamenimbulkanmaknayanglebih kongkretdancermat.Agarmampumengapresiasipuisidenganbaik,pembacatidak cukup rnenghafalkonsep-konsepdi atas tetapi jugaharus terampilmengidentifikasi 31 ragarnkatadalamsuatupuisiterampilmenentukanmaknakatanyasertaterampil menghubungkanmaknakatayangsatudenganlainnya.Untukitu,bacalahbait pertama puisi Salju di bawah ini secara cermat! Ke manakah pergimencari matahariketika salju turunpohon kebilangan daunSeandainyadipenggalsecaraterpisah,makadanbaitpuisidiatasakandijumpaiadanyabentuk(1)ke,(2)mana, (3)-kan,(4)men-.(5)cari,(6)matahari, (7)ketika,(8)salju,(9)turun,(10)pohon,(11)ke-an,(12)hilang,dan(13)daun. Bentukkesebagaikatadepan,danbentukmen-sertake-ansebagaiimbuhan, keberadaannyatidakdapatdilepaskandankata-katayangmengikutinya.Sedangkan kataketikadapatditentukansebagaikatatugas,yangkeberadaannyatidakdapat dilepaskandengankatayangmendahuluinyadanmengikutinya Bentukdemikianitu umumnyahanyamengandungmaknayangdenotatifataumaknayangbersifat gramatik.Setelahkembalimembacabaitpuisidiatassecaraberulangu-ulang.ternyata padalarikpertamapuisidiatastidakdijumpaiadanyakeanehankarenasering adanyakalimatkemanakahpergi?Dengankatalain,bentukkemanakahdan pergidapatdiidentifikasisebagailambangdanutterance.Akantetapi,padalarik keduadijumpaiadanyakeanehankarenatidakpernahadaorangpergimencari matahari.Kata-katadeinikianitulahpadadasarnyayangperludigarisbawahi pembaca.32 Sewaktu Anda bersedih hati, mungkin teman Anda akan memberikan nasihat, Jangan bersedih ah, esok toh, matahari masih terbit. Anda pun maklum bahwa esok matahari masih terbit (sekalipun ada gerhana matahari total!), dan Anda pun maklum bahwapenggunaanfrasemataharimasihterbitdiatasberhubungandengan ungkupanhidupkitamasihpanjangdandidepanterentangsejutaharapan.Bila demikianhalnya,makabentuk matahari dapatditetapkansebagai simbol.dalamhal ini adalah termasuk ragam natural symbol (Aminuddin, 2000: 147). Padalarikketiga,kembalidijumpaiadanyakeanehankarenalarikketika salju turun berhubungan dengan keinginan seseorang untuk pergi serta berhubungan dengan matahari, dan dapat dimaklumi, saat salju turun, orang lebih senang tinggal di rumahdaripadapergi.Dengandeinikian,untuksaljudanturundapatditetapkan sebagaisimbolyangacuannyabersifatkonotatif.Bentuktersebutlebihdapat dikelompokkandalamsatukesatuansaljuturunyangtermasukdalamnatural symbol.Ketikamendengarorangberkata,Sayakehilanganrokok!atau,Pohonitu daunnya berguguran,mungkin tidak akanmerasa aneh. Akan tetapi, bila ada pohon kehilangandaunnya,tentuseseorangakanberpikirsejenak.Apakahpohonitu merasadansadarbahwadirinyatelahkehilangandaun?Apakahpohonitumerasa sedihdanbingungkarenatelahkehilangandaun?Dariadanyaberbagaimacam pertanyaanyangpadadasanyajugamenyiratkanadanyaberbagaimaknayang terkandung dalam larik tersebut, akhirnya dapat juga ditetapkan bahwa bentuk pohon dan daun adalal simbol.33 Daripenjelasandiatas,dapatdisimpulkanbahwaragamkatadalambait tersebutmeliputi(1)lambang,baikberupakatadepan,katatugas,maupunkata berimbuhan,dan(2)simbol.dalamhaliniadalahsimboliknatural.Begitujugadan adanyakataturunyangbermaknajatuhkarenadikaitkandengansalju,dapat ditentukanbahwadidalamnyajugaterdapat(3) utterance.Masalahitulebihlanjut akan dibahas dalam sajian materi tentang lapis makna puisi. Yang perlu diperhatikan sekarang,ingatlahbaik-baikkata-katadalambaitpuisidiatasyangdikategorikan sebagaisimbol,dancobalahanalisisbait-baitberikutnyadanpuisisalju,dan carilahkata-kataapayangtermasuklambangsimboldanutteranceatauindice (Aminuddin, 2000: 150).Dari uraian di atas, pada sisi lain juga dapat diambil kesimpulan bahwa kata-kata dalam puisi tidak diletakkan secara acak, tetapi dipilih, ditata, diolah, dan diatur penyairnyasecaracermat.Pemilihankatauntukmengungkapkansuatugagasan disebutdiksi. Diksiyangbaik tentu berhubungandenganpemilihankatayang tepat, padatdankayaakannuansamaknadansuasanasehinggamampumengembangkan daya imajinasi pembaca.Untuklebihjelasnya,baiklahdalampembahasaninisecarasingkatakan diberikan beberapa contoh gaya bahasa dalam puisi, sebagai benikut:1.Metafor,yaknipengungkapanyangmengandungmaknasecaratersiratuntuk mengungkapkanacuanmaknayanglainselainmaknasebenarnya,misalnya, cemara pun gugur daun mengungkapkan makna ketidakabadian kehidupan.2.Metonini,yaknipengungkapandenganmenggunakansuaturealitastertentu, baik itu nama orang, benda, atau sesuatu yang lain untukmenampilkanmakna -34 maknatertentu.Misalnya,Hei,Jangankaupatahkankuntumbungaitu. Kuntumbungadisitumewakilimaknatentangremajayanglagimekarbuat mencapai cita-dta hidupnya.3.Anafora,yaknipengulangankataataufrasepadaawaldualarikpuisisecara berurutan untuk penekanan atau keefektifan bahasa.4.Oksimoron,yaknigayabahasayangmenggunakanpenggabungankatayang sebenarnya acuan maknanya bertentangan. 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pada umumnya penelitian kuantitatifdidefinisikansebagaipenelitianyangmenggunakan statisticaldata (data statistic).Strategistatistikinidigunakanuntukmengidentifikasikasus-kasusyang representatifmaupunyangtidak.Penelitiankuantitifinimenekankanpada fenomena-fenomenaobjektifdandikajisecarakuantitatif.Maksimalisasidesain penelitianinidilakukandenganmenggunakanangka-angka,pengolahanstatistik, stuktur dan percobaan terkontrol (Donald dalam Oktaviana, 2008:2). Tujuandaripenelitianiniadalahuntukmemperolehgambaran kemampuan siswakelasIXMTsSMalikussalehKabupatenAcehUtaradalammenganalisis maknadiksiyangterdapatdalampuisiPerarakanJenazahKaryaHartoyo Andan Jaya,makadalampenelitianini,penelitimenggunakanjenispenelitianmetode penelitiandeskriptifyangmerupakansalahsatudarijenispenelitiankuantitatif noneksperimentalyang bertujuanuntukmenerangkan ataumenggambarkanmasalah penelitianyangterjadiberdasarkankarakteristikorang,tempatdanwaktu. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Singarimbun (1987:4)bahwa dalam penelitian deskriptifadalahPenelitianyangdimaksudkanuntukmenjelaskanfenomenaatau karakteristik individual, situasi atau kelompok tertentu secara Akurat.Berdasarkanuraiandiatas,makatepatlahalasanpenelitidalammemilih penelitiankuantitatifsebagaipendekatanpenelitianinidanpenelitiandeskriptif sebagai jenis penelitian dari penelitian ini.36 3.2 Populasi dan Sampel3.2.1 Populasi Populasiadalahkeseluruhansubyekpenelitian(Arikunto,1998:56).Adapun populasimenurutNazir(1999:87)adalahkumpulandariindividudengankualitas serta ciri-ciri yang telah ditetapkan. Populasi berkenaan dengan data, bukan dengan orangnyaataupunbendanya.Populasimerupakankelompoksubjekbaikmanusia, nilai, tes, benda-benda atau peristiwa yang akan diteliti.PopulasidalampenelitianiniadalahseluruhsiswakelasIXMTsS MalikussalehKabupatenAcehUtaratahunajaran2008/2009yangberjumlah16 orang siswayang terdiri dari 1 lokal. 3.3.2 Sampel Pengambilan sampel dalam peneltian ini berpedoman pada pendapat Arikunto(2006:131) yang mengatakan bahwa: Apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambilsemuasehinggapenelitiannyamerupakanpenelitianpopulasi.Selanjutnya jika jumlah subyeknyalebih dari 100maka sampelnya dapat diambil antara 10-15%, ataulebih.Beranjakdaripendapattersebutmakapenulismenetapkansemua populasi menjadi sampel dalam penelitian yaitu sejumlah 16 orang. 3.3 Teknik Pengumpulan Data Teknikpengumpulandatadalampenelitiandisesuaikandengantujuan penelitian.Adapunteknikpengumpulandatayangdigunakandalampenelitianini adalah teknik tes, sehingga penulis perlu mempersiapkan sebagai berikut: 1.Siswa diberikan puisi Perarakan Jenazah. 37 2.Siswaselakurespondendiberikanselembarkertasuntukmenganalisismakna diksi yang terdapat dalam puisi Perarakan Jenazah karya Hartoyo Andan Jaya. 3.Waktu pelaksanaan tes adalah 80 menit. 4.Hasil tes dikumpulkan untuk dianalisis sesuai dengan unsur-unsur penilaian yang ditetapkan. 5.1diksi diberi skor 10. 3.4 Teknik Analisis Data Datayangdiperolehmelaluitesyangdiberikanakandianalisissecara kuantitatif melalui tahapan-tahapan berikut ini:1.Mengurutkannilaikemampuantiaprespondendarinilaitertinggikenilai terendah. 2.Mentabulasikan nilai hasil tes siswasecara acak. 3.Mencarirange(Rg)yaitunilaitertinggi(H)dikurangidengannilaiterendah(L) ditambah 1, sesuai dengan rumus Rg=H-L+1. 4.Menetapkanjumlahkelompoknilai(K)denganmenggunakanrumusK=1+(3,3) log n. 5.Menetapkan interval kelas (I) dengan rumus : 6.Membuat tabeldistribusi, frekuensidenganjumlahkelompoknilaiintervalyang ditetapkan. 7.Merumuskan nilai urutan tersebut kedalam tabel distribusi frekuensi. 8.Menghitung nilai kemampuan rata-rata (M) dengan menggunakan rumus Sudjana (Roemawati, 2008:30) yaitu: 38 Keterangan: M= Nilai kemampuan rata-rata f= Frekuensi x= Nilai tengah fx= Frekuensi hasil nilai tengah N= Jumlah sampel (siswa) 9.Mendeskripsikankemampuanresponden,denganmempedomaniskalapenilaian dalam KTSP 2006 (Depdiknas, 2005:12) adalah sebagai berikut: 96 100= istimewa 85 94= amat baik 71 84= baik 56 70 = cukup 51 55= kurang 25 50= buruk 39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil PenelitianSebagaimanatelahdijelaskandalambab-babsebelumnyabahwadatahasil penelitiandikumpulkandengantehniktes.Tesyangdimaksudadalahtes kemampuansiswakelasIXMTsSMalikussalehKabupatenAcehUtaradalam menganalismaknadiksidalampuisiPerarakanJenazahkaryaHartoyoAndan Jaya. Langkah-langkah pelaksanaan tes tersebut yaitu pertama, siswa diberikan puisi Perarakan Jenazah. Kedua, siswaselaku responden diberikan selembar kertas untuk menganalisismaknadiksiyangterdapatdalampuisiPerarakanJenazahkarya HartoyoAndanJaya.Ketiga,waktupelaksanaantesyangdisediakanselama80 menit.Yangterakhir,hasiltesdikumpulkanuntukdianalisissesuaidenganunsur-unsur penilaian yang ditetapkan. Tabel 4.1 Penjabaran Nilai Bobot dalam Katagori Tepat (T)Kurang Tepat (Kt)Tidak Tepat (Tt) 16 2011 155 10 Selanjutnyanilaibobotperolehanrespondenperaspekdijabarkankedalam tabelnilaidandijumlahkan.Penjabarannilaibobotperolehantersebutdapatdilihat dalam tabel berikut: 40 Tabel 4.2 Hasil Nilai Test yang Dilakukan terhadap Siswa NoNamaNilai 1Dewi Suzana 50 2Jamaliah 60 3Farhani 40 4Mahya Hayati 40 5M. Nur50 6Marlindawati 60 7Marlina55 8Mirnawati 45 9Nasruddin60 10Rahmawati70 11Sari Yulis 60 12Saifuddin50 13Safrina 55 14Jainuddin 50 15Raujatul Jannah50 16Juliana60 855 Data jumlah bobot yang telah dijumlahkandari 16 responden didistribusikan secara acak sebagai berikut: 41 50604040 50605545 60706050 55 505050 4.2 Pembahasan Pengolahananalisidatahasiltesdilakukandenganmengikutilangkah-langkah berikut: 1.Darinilaiacakdiatas kemudiandiurutkannilaitertinggikenilaiterendah.Data nilai urutan dari 16 responden, yaitu adalah sebagai berikut: 70606060 60605555 55505050 50454040 2.Mencarirange(Rg)denganrumusyangtelahditetapkan,jadibesarnyarange adalah sebagai berikut: Rg = H L + 1 Rg = 70 40 + 1 Rg =30 + 1 Rg = 31 3. Menetapkan jumlah kelompok nilai (K) dengan rumus yang telah dutetapkan, jadi jumlah nilai (K) adalah sebagai berikut: K = 1 + 3,3 Log n K = 1 + 3,3 Log 16 K = 1 + (3,3 x1.204) 42 K = 1 + 3.9732 K = 4.9732 (dibulatkan menjadi 5) 4.Menetapkanintervalkelas(I)denganrumusyangtelahditetapkan,jadibesarnya interval kelas (I) adalah sebagai berikut: uibulatkan menjaui 5. Mendistribusikan data nilai urut kedalam tabel distribusi frekuensi. Pendistribusian nilai urutan adalah sebagai berikut: Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi NoInterval KelasFXF.X 165-7017070 259-64560300 353-58255110 447-52550250 541-4614545 635-4024080 N = 16855 6.Menghitugnilaikemampuanrata-rata(M).Penghitungannilaikemampuanrata-ratatersebutdenganmenggunakanrumusyangtelahditetapkan,yaitusebagai berikut: M = FX/N 43 M = 855/16 M = 53,4 dibulatkan53 Jadi,nilairata-ratakemampuansiswakelasIXMTsSMalikussalehKabupaten AcehUtaradalammenganalismaknadiksidalampuisiPerarakanJenazah karya Hartoyo Andan Jaya adalah 53. 7. Data yang ada selanjutnya diterjemahkan, yaitu sebagai berikut:Jumlah responden yang memperoleh nilai pada nilai rata-rata adalah 0 responden, sedangkanyangmemperoleh nilaidiatasnilairata-rataadalah8 respondendan yangmemperolehnilaidibawahnilairata-rataadalah9responden.Tidakada1 respondenpunyangmemprolehnilaiistimewa,amatbaikdanbaik.7responden beradapadaklasifikasinilaicukup,3respondenberadapadaklasifikasinilai kurang dan 7 responden berada pada klasifikasi nilai buruk.Berdasarkanuraiantersebutdiatasdapatdisimpulakanbahwa kemampuan siswakelasIXMTsSMalikussalehKabupatenAcehUtaramenganalismaknadiksi dalampuisiperarakanjenazahkaryaHartoyo AndanJayaberadapadaklasifikasi nilai kurang, dengan nilai kemampuan rata-ratanya adalah 53. 5.3 Pembuktian Hipotesis Hipotesisyangpenulisajukandalampenelitianiniadalah"Tingkat kemampuan siswa kelas IX MTsS Malikussaleh Kabupaten Aceh Utara menganalisis maknadiksidalampuisiPerarakanJenazahKaryaHartoyoAndanJayapada klarifikasinilairendah.Setelahmelakukanpenelitianmelaluipengolahandatadari hasiltesyangyangdiberikankepada siswakelasIXMTsSMalikussalehKabupaten Aceh Utara dalam menganalisis makna diksi dalam puisi Perarakan Jenazah Karya 44 HartoyoAndan Jaya,penulismengetahuibahwakemampuan siswakelas IX MTsS MalikussalehKabupatenAcehUtaradalammenganalismaknadiksidalampuisi perarakan jenazah karya Hartoyo Andan Jaya benar-benar rendah. Ini terbukti dari perolehannilairata-rata53yangdiperolehsiswakelasIXMTsSMalikussaleh KabupatenAcehUtaradalammenjawabtesmenganalismaknadiksidalampuisi perarakanjenazahkaryaHartoyoAndan Jaya.Berdasarkanhasilpengolahandata tersebut maka hipotesis yang ditetapkan dalam penelitian ini diterima kebenarannya. 45 BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkanhasilpenelitiandiatas,makapenulismengemukakanbeberapa simpulan sebagai berikut: 1.TingkatkemampuansiswakelasIXMTsSMalikussalehKabupatenAcehUtara menganalisismaknadiksidalampuisiPerarakanJenazahKaryaHartoyo Andan Jaya pada klarifikasi nilai rendah. 2.Klasifikasinilaikurang terhadap siswakelasIXMTsSMalikussalehKabupaten AcehUtaramenganalisismaknadiksidalampuisiPerarakanJenazahKarya HartoyoAndanJayatersebutdiatasditentukanberdasarkandarinilairata-rata yang diperoleh siswa kelas IX MTsS Malikussaleh Kabupaten Aceh Utara dalam menjawab tesmenganalisismaknadiksidalampuisi Perarakan JenazahKarya Hartoyo Andan Jaya yaitu sebesar 53. 5.2 Saran Berdasarkanhasilkesimpulandiatas,penulisdapatmemberikanbeberapa saran sebagai berikut: 1.Untukmeningkatkan kemampuan siswa kelas IX MTsS Malikussaleh Kabupaten AcehUtaradalammenganalisismaknadiksidalampuisi,guruperlumengelola prosespembelajaransastradanbahasaIndonesiadenganmenerapkanstrategi-strategibelajaryangbervariasikepadasiswa,agarmerekatermotivasidalam proses belajar mengajar.46 2.KiranyagurubahasaIndonesiaMTsSMalikussalehKabupatenAcehUtara senantiasamembinakemampuan siswadalammenganalisismaknadiksidalam puisi.3.KiranyagurubahasaIndonesiaMTsSMalikussalehKabupatenAcehUtara senantiasa memotivasi siswanya dalam mempelajari Bahasa Indonesia agar siswa lebih menyenangi pelajaran sastra dan bahasa Indonesia. 4.Sebagaitenagapengajar,guruharusselalumeningkatkankompetensinyauntuk memahamistrategi-strategipengajarandanpembelajaranyangbervariasi sehingga proses belajar mengajar menjadi lebih bermakna. 5.Penelitianlanjutanpadapokokbahasanyanglainsangatdiharapkandemi meningkatkanmutupembelajaransastradanBahasaIndonesiadiMTsS Malikussaleh Kabupaten Aceh Utara.