Upload
es-bay-hr
View
30
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
dsdsdsdsdsds
Citation preview
LAPORAN PRAKTIKUM
PEMASARAN HASIL PERIKANAN
cover kurang 1 (lihat bupan)
daftar isi
lembar pengesahan
Disusun Oleh :
KELOMPOK 42
JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2016
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangIndonesia merupakan negara kepulauan (archipelagic state) terluas di dunia dengan jumlah
pulau sebanyak 17.504 buah dan panjang garis pantai mencapai 104.000 km, total luas laut
Indonesia sekitar 3,544 juta km2 atau sekitar 70% dari wilayah Indonesia. Keadaan tersebut
seharusnya meletakan sektor perikanan menjadi salah satu sektor riil yang potensial di
Indonesia. Dalam konteks global, kondisi geografis Indonesia yang strategis di titik silang
perdagangan dunia dengan potensi laut besar sudah selayaknya menjadikan Indonesia sebagai
pemasok hasil perikanan terbesar di dunia dan dapat menjadi pasar produk perikanan yang
sangat prospektif. Berdasar kondisi-kondisi di atas sangat layak bila Indonesia menjadi center of supply and demand bagi produk perikanan.
Produksi perikanan tahun 1998 tercatat sebesar 4,5 juta ton, yaitu 3,5 juta ton produksi
perikanan laut dan 1,0 juta ton produksi perikanan darat. Dibandingkan tahun 1997, produksi
perikanan tahun 1998 mengalami penurunan sebesar 2,49 %. Penurunan produksi ini lebih
banyak disebabkan karena menurunnya produksi perikanan laut yaitu sebesar 3,41 %. Tetapi
pada tahun 1999, produksi perikanan mengalami peningkatan 11,29 % dibandingkan tahun
sebelumnya yaitu
mencapai 5,0 juta ton (BPS, 2000 : 143).
Peningkatan produksi perikanan tersebut harus diimbangi dengan adanya pemasaran
yang efisien mengingat sifat dari hasil perikanan yang mudah rusak (perishable). A.M Hanafiah
dan A.M Saefudin (1983 : 4), menyebutkan bahwa karena sifat hasil perikanan yang mudah
rusak tersebut, diperlukan penanganan khusus dalam proses pemasaran guna
mempertahankan mutu, seperti penyimpanan dengan alat pendingin dan pengangkutan dengan
alat angkut yang dilengkapi alat pendingin. Selain itu, jumlah dan mutu hasil perikanan yang
dari tahun ketahun selalu berubah menyebabkan timbulnya fluktuasi harga.
Pemasaran ikan laut di Indonesia biasanya tidak dilakukan oleh satu tangan tetapi
dilaksanakan oleh beberapa perantara, baik besar maupun kecil, sehingga membentuk mata
rantai yang panjang. Mata rantai yang panjang akan mengakibatkan biaya pemasaran menjadi
tinggi karena tiap perantara ingin mendapatkan keuntungan untuk menutup biaya pemasaran
yang telah dikeluarkan. Besarnya keuntungan pemasaran dan biaya pemasaran di tingkat
perantara merupakan komponen dalam pembentukan harga akhir (harga eceran) di tingkat
konsumen. Hal ini akan berpengaruh pada harga di tingkat produsen, bahkan dapat menekan
harga di tingkat produsen karena daya beli sebagian konsumen masih terbatas (Eddiwan,
1983 : 146)
Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik
itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup
usahanya. Hal tersebut disebabkan karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan
perusahaan, di mana secara langsung berhubungan dengan konsumen. Maka kegiatan
pemasaran dapat diartikan sebagai kegiatan manusia yang berlangsung dalam kaitannya
dengan pasar. Menurut Stanton (2001), definisi pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan
dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa yang memuaskan kebutuhan baik
kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
Kegiatan praktikum pemasaran yang kami lakukan mencakup kegiatan jual beli produk
berbahan dasar ikan, seperti tahu tuna, otak-otak tuna, sosis tuna, Lumpia tuna, Nugget tuna,
Bakso tuna, Pangsit tuna, Nugget lele,Sosis lele, Bakso lele, Siomay lele, Tahu lele, Batari,
Steak Tuna, Gurame terbang, Dori local, Kakap skinles, Siomay udang, Terinasi crispy, Abon
tongkol, Risol nayo tuna, Risol pedes tuna, Susu rumput laut, Minuman rumput laut Yogurt
rumput laut, Bidaran rumput laut, Wader crispy, Belut crispy, Krupuk lele. Konsep pemasaran
yang kami lakukan meliputi:
• Menawarkan antara rumah ke rumah di lingkungan Sumbersari Gang VI Malang
• Menitipkan di beberapa warung di lingkungan Sumbersari Gang VI Malang.
• Menawarkan di teman-teman terdekat seperti teman kampus,teman kos.
• Menawarkan melalui media sosial.
1.2 Rumusan Masalah1. Strategi apa yang harus diterapkan dalam melakukan persaingan pasar ?
2. Bauran
3. Bagaimanakah cara paling efisien untuk memperkuat produk yang dihasilkan hingga
ke tangan konsumen ?
• Tujuan • Menganalisis seberapa besar harga produk berpengaruh pada minat beli
konsumen.
• Menganalisis strategi yang diterapakan dalam bersaing.
• Menganalisis cara paling efisien untuk memperkuat kekuatan produk hingga ke
tangan konsumen.
• Waktu dan TempatPraktikum Pemasaran Hasil Perikanan dilaksanakan pada hari Senin - kamis, tanggal 23
Mei – 26 Mei 2016, di Jalan Melati, Kalpataru.
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian dan Konsep Pemasaranliteratur 1 saja, 1 paragraf paraprahse.
Menurut Kandari (2010), menyatakan bahwa pengertian secara sempit, pasar adalah
suatu tempat pertemuan penjual dan pembeli untuk melakukan transasksi jual beli dan jasa.
Pengertian secara luas,pasar adalah tempat bertemunya penjual yang mempunyai kemampuan
untuk menjual barang/jasa dan pembeli yang melakukan uang untuk membeli barang dengan
harga tertentu. Pengertian pasar secara khusus:
1. Sebagai sarana distribusi
Dengan adanya pasar, produsen dapat berhubungan baik secara langsung maupun tidak
langsung untuk menawarkan hasil produksinya pada konsumen.
2. Sebagai pembentuk harga
Di pasar terjadi tawar menawar antara penjual dan pembeli sehingga terbentuklah harga.
3. Sebagai sarana promosi
Dengan berbagai macam cara para produsen memperkenalkan hasil produksi kepada
konsumen sehingga para konsumen berniat membeli barang tersebut.
Menurut Sudirmansyah (2011), menyatakan bahwa Dalam pengertian pasar yang
sederhana atau sempit adalah tempat bertemunya calon penjual dan
calon pembeli barang dan jasa. Definisi pasar secara luas menurut W.J. Stanton
adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk memenuhi kebutuhan, uang untuk
belanja serta kemauan untuk membelanjakannya. Di pasar antara penjual dan pembeli akan
melakukan transaksi. Transaksi adalah kesepakatan dalam kegiatan jual-beli.
Syarat terjadinya transaksi adalah ada barang yang diperjual belikan, ada pedagang,
ada pembeli, ada kesepakatan harga barang, dan tidak ada paksaan dari pihak manapun.
Kegiatan faktor produksi adalah kegiatan yang melakukan proses, pengolahan, dan mengubah
faktor-faktor produksi dari yang tidak/kurang manfaat/gunanya menjadi memiliki nilai manfaat
yang lebih. Faktor- Faktor produksi yang umumnya digunakan adalah tenaga kerja, tanah, dan
modal.
Pemasaran merupakan faktor penting untuk mencapai sukses bagi perusahaan akan
mengetahui adanya cara dan falsafah yang terlibat didalamnya. Cara dan falsafah baru ini
disebut konsep pemasaran (marketing concept). Konsep pemasaran tersebut dibuat dengan
menggunakan tiga faktor dasar yaitu:
• Saluran perencanaan dan kegiatan perusahaan harus berorientasi pada konsumen/
pasar.
• Volume penjualan yang menguntungkan harus menjadi tujuan perusahaan, dan
bukannya volume untuk kepentingan volume itu sendiri.
• Seluruh kegiatan pemasaran dalam perusahaan harus dikoordinasikan dan
diintegrasikan secara organisasi.
Menurut Swastha dan Irawan, (2005) mendefinisikan konsep pemasaran sebuah falsafah
bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi
dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan. Bagian pemasaran pada suatu perusahaan
memegang peranan yang sangat penting dalam rangka mencapai besarnya volume penjualan,
karena dengan tercapainya sejumlah volume penjualan yang diinginkan berarti kinerja bagian
pemasaran dalam memperkenalkan produk telah berjalan dengan benar. Penjualan dan
pemasaran sering dianggap sama tetapi sebenarnya berbeda.
Tujuan utama konsep pemasaran adalah melayani konsumen dengan mendapatkan
sejumlah laba, atau dapat diartikan sebagai perbandingan antara penghasilan dengan biaya
yang layak. Ini berbeda dengan konsep penjualan yang menitikberatkan pada keinginan
perusahaan. Falsafah dalam pendekatan penjualan adalah memproduksi sebuah pabrik,
kemudian meyakinkan konsumen agar bersedia membelinya. Sedangkan pendekatan konsep
pemasaran menghendaki agar manajemen menentukan keinginan konsumen terlebih dahulu,
setelah itu baru melakukan bagaimana caranya memuaskan.
2.2 Permintaan Dan PenawaranMenurut William J. (2001), menyatakan bahwa permintan adalah banyaknya jumlah
barang yang diminta pada suatu pasar tertentu dengan tingkat harga tertentu pada tingkat
pendapatan tertentu dan dalam periode tertentu. Hukum permintaan pada hakikatnya
merupakan suatu hipotesis yang menyatakan : “Hubungan antara barang yang diminta dengan harga barangtersebut dimana hubungan berbanding terbalik yaitu ketika harga meningkat atau naik maka jumlah barang yang diminta akan menurun dan sebaliknya apabila harga turun jumlah barang meningkat.”
Kurva Permintaan dapat didefinisikan sebagai : “Suatu kurva yang menggambarkan sifat
hubungan antara harga suatu barang tertentu dengan jumlah barang tersebut yang diminta para
pembeli.” Kurva permintaan berbagai jenis barang pada umumnya menurun dari kiri ke kanan
bawah. Kurva yang demikian disebabkan oleh sifat hubungan antara harga dan jumlah yang
diminta yang mempunyai sifat hubungan terbalik.
Menurut Crayonpedia (2009), menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi permintaan:
a. Harga Barang itu SendiriHarga barang akan memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika harga naik jumlah
permintaan barang tersebut akan meningkat, sedangkan jika harga turun maka jumlah
permintaan barang akan menurun.
b. Harga Barang Subtitusi (Pengganti)Harga barang dan jasa pengganti (substitusi) ikut memengaruhi jumlah barang dan jasa
yang diminta. Apabila harga dari barang substitusi lebih murah maka orang akan beralih
pada barang substitusi tersebut. Akan tetapi jika harga barang substitusi naik maka orang
akan tetap menggunakan barang yang semula.
c. Harga Barang Komplementer (Pelengkap)Barang pelengkap juga dapat memengaruhi permintaan barang/jasa.
d. PendapatanBesar kecilnya pendapatan yang diperoleh seseorang turut menentukan besarnya
permintaan akan barang dan jasa. Apabila pendapatan yang diperoleh tinggi maka
permintaan akan barang dan jasa juga semakin tinggi. Sebaliknya jika pendapatannya turun,
maka kemampuan untuk membeli barang juga akan turun. Akibatnya jumlah barang akan
semakin turun.
e. Selera KonsumenSelera konsumen terhadap barang dan jasa dapat memengaruhi jumlah barang yang
diminta. Jika selera konsumen terhadap barang tertentu meningkat maka permintaan
terhadap barang tersebut akan meningkat pula.
f. Intensitas Kebutuhan KonsumenIntensitas kebutuhan konsumen berpengaruh terhadap jumlah barang yang diminta.
Kebutuhan terhadap suatu barang atau jasa yang tidak mendesak, akan menyebabkan
permintaan masyarakat terhadap barang atau jasa tersebut rendah. Sebaliknya jika
kebutuhan terhadap barang atau jasa sangat mendesak maka permintaan masyarakat
terhadap barang atau jasa tersebut menjadi meningkat.
g. Perkiraan Harga di Masa DepanApabila konsumen memperkirakan bahwa harga akan naik maka konsumen cenderung
menambah jumlah barang yang dibeli karena ada kekhawatiran harga akan semakin mahal.
Sebaliknya apabila konsumen memperkirakan bahwa harga akan turun, maka konsumen
cenderung mengurangi jumlah barang yang dibeli.
h. Jumlah PendudukPertambahan penduduk akan memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika jumlah
penduduk dalam suatu wilayah bertambah banyak, maka barang yang diminta akan
meningkat.
Jika harga semakin murah maka permintaan atau pembeli akan semakin banyak dan
sebaliknya. Jika harga semakin rendah/murah maka penawaran akan semakin sedikit dan
sebaliknya. Semua terjadi karena semua ingin mencari kepuasan (keuntungan) sebesar-
besarnya dari harga yang ada. Apabila harga terlalu tinggi maka pembeli mungkin akan
membeli sedikit karena uang yang dimiliki terbatas, namun bagi penjual dengan tingginya harga
ia akan mencoba memperbanyak barang yang dijual atau diproduksi agar keuntungan yang
didapat semakin besar. Harga yang tinggi juga bisa menyebabkan konsumen/pembeli akan
mencari produk lain sebagai pengganti barang yang harganya mahal.
Menurut William J. (2001), menyatakan bahwa penawaran adalah banyaknya barang
yang ditawarkan oleh penjual pada suatu pasar tertentu, pada periode tertentu, dan pada
tingkat harga tertentu. Hukum penawaran pada dasarnya mengatakan bahwa : “Apabila harga
tingkat mengalami kenaikan maka jumlah barang yang ditawarkan akan naik, dan apabila
tingkat harga turun maka jumlah barang yang ditawarkan akan turun”. Dalam hukum penawaran
jumlah barang yang ditawarkan akan berbanding lurus dengan tingkat dari harga, di hukum
penawaran ini hanya menunjukkan hubungan searah antara jumlah barang yang ditawarkan
dengan tingkat harga barang.” Kurva penawaran dapat didefinisikan sebagai : “Yaitu suatu
kurva yang menunjukkan hubungan diantara harga suatu barang tertentu dengan jumlah
barang tersebut yang ditawarkan”.
Menurut Crayonpedia (2009), menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi penawaran:
a. Harga Barang itu SendiriApabila harga barang yang ditawarkan mengalami kenaikan, maka jumlah barang yang
ditawarkan juga akan meningkat. Sebaliknya jika barang yang ditawarkan turun jumlah
barang yang ditawarkan penjual juga akan turun.
b. Harga Barang PenggantiApabila harga barang pengganti meningkat maka penjual akan meningkatkan jumlah barang
yang ditawarkan. Penjual berharap, konsumen akan beralih dari barang pengganti ke barang
lain yang ditawarkan, karena harganya lebih rendah.
c. Biaya Produksi
Biaya produksi berkaitan dengan biaya yang digunakan dalam proses produksi, seperti biaya
untuk membeli bahan baku, biaya untuk gaji pegawai, biaya untuk bahan-bahan penolong,
dan sebagainya. Apabila biaya-biaya produksi meningkat, maka harga barang-barang
diproduksi akan tinggi. Akibatnya produsen akan menawarkan barang produksinya dalam
jumlah yang sedikit. Hal ini disebabkan karena produsen tidak mau rugi. Sebaliknya jika
biaya produksi turun, maka produsen akan meningkatkan produksinya. Dengan demikian
penawaran juga akan meningkat.
d. Kemajuan TeknologiKemajuan teknologi sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya barang yang ditawarkan.
Adanya teknologi yang lebih modern akan memudahkan produsen dalam menghasilkan
barang dan jasa. Selain itu dengan menggunakan mesin-mesin modern akan menurunkan
biaya produksi dan akan memudahkan produsen untuk menjual barang dengan jumlah yang
banyak.
e. PajakPajak yang merupakan ketetapan pemerintah terhadap suatu produk sangat berpengaruh
terhadap tinggi rendahnya harga. Jika suatu barang tersebut menjadi tinggi, akibatnya
permintaan akan berkurang, sehingga penawaran juga akan berkurang.
f. Perkiraan Harga di Masa DepanPerkiraan harga di masa datang sangat memengaruhi besar kecilnya jumlah penawaran.
Jika perusahaan memperkirakan harga barang dan jasa naik, sedangkan penghasilan
masyarakat tetap, maka perusahaan akan menurunkan jumlah barang dan jasa yang
ditawarkan.
Jika harga semakin murah maka permintaan atau pembeli akan semakin banyak dan
sebaliknya. Jika harga semakin rendah/murah maka penawaran akan semakin sedikit dan
sebaliknya. Semua terjadi karena semua ingin mencari kepuasan (keuntungan) sebesar-
besarnya dari harga yang ada. Apabila harga terlalu tinggi maka pembeli mungkin akan
membeli sedikit karena uang yang dimiliki terbatas, namun bagi penjual dengan tingginya harga
ia akan mencoba memperbanyak barang yang dijual atau diproduksi agar keuntungan yang
didapat semakin besar. Harga yang tinggi juga bisa menyebabkan konsumen/pembeli akan
mencari produk lain sebagai pengganti barang yang harganya mahal.
2.3 Segmentasi PasarSwastha & Handoko (1997) mengartikan segmentasi pasar sebagai kegiatan membagi–
bagi pasar/market yang bersifat heterogen kedalam satuan satuan pasar yang bersifat
homogen. Sedangkan definisi yang diberikan oleh Sriyanto (2010) mengatakan bahwa
segmentasi pasar adalah suatu proses membagi pasar ke dalam segmen-segmen pelanggan
potensial dengan kesamaan karakteristik yang menunjukkan adanya kesamaan perilaku
pembeli. Di lain pihak Sriyanto (2010) mendefinisikan segmentasi pasar sebagai suatu proses
pembagian pasar keseluruhan menjadi kelompok–kelompok pasar yang terdiri dari orang–orang
yang secara relatif memiliki kebutuhan produk yang serupa. Ada lagi pendapat Swastha &
Handoko (1987) yang merumuskan segmentasi pasar adalah suatu tindakan membagi pasar
menjadi segmen segmen pasar tertentu yang dijadikan sasaran penjualan yang akan dicapai
dengan marketing mix (Gunadarma, 2009).
Menurut McCarthy (1983), menyatakan bahwa segmentasi pasar (market
segmentation) adalah proses mengidentifikasi sub-sub pasar yang lebih homogeny atau
mengidentifikasi bagian-bagian yang ada dalam suatu pasar dan mengembangkan bauran
pemasaran yang sesuai. Segmentasi hanyalah berhubungan dengan identifikasi pasar-
pasaratau sub-sub pasar yang mungkin merupakan bagian-bagian dari strategi pemasaran.
Salah satu alasan utama untuk menggunakan segmentasi pasar adalah untuk
membantu perusahaan untuk lebih memahami kebutuhan basis pelanggan tertentu. Pemasaran
massal mengasumsikan bahwa semua pelanggan adalah sama dan akan menanggapi iklan
dengan cara yang sama. Dengan kita memandang ada kelompok pelanggan potensial yang
berbeda satu sama lain, maka pesan pemasaran dapat lebih tepat sasaran sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan orang-orang. Seringkali, membagi konsumen dengan kriteria yang
jelas akan membantu perusahaan mengidentifikasi aplikasi lain untuk produk mereka yang
mungkin belum jelas sebelumnya. Hal ini sering membantu perusahaan menargetkan audiens
yang lebih besar dalam klasifikasi demografis yang sama, meningkatkan pangsa pasar di
antara basis tertentu. Segmentasi pasar juga dapat berfungsi untuk mengidentifikasi kelompok-
kelompok kecil orang yang membentuk mereka sendiri, kelompok bagian yang tidak diketahui
sebelumnya, sehingga lebih meningkatkan efisiensi keseluruhan upaya pemasaran
perusahaan.
2.4 Perilaku KonsumenMenurut Ebert dan Griffin (1995) dalam Dika (2013), perilaku konsumen adalah upaya
konsumen untuk membuat keputusan tentang suatu produk yang dibeli dan dikonsumsi. Jadi,
Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam
masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain
dan tidak untuk diperdagangkan.
Perilaku konsumen adalah bagaimana ia memutuskan berapa jumlah barang dan jasa
yang akan dibeli dalam berbagai situasi. Ada 2 pendekatan pada perilaku konsumen yaitu
Pendekatan Marginal Utility/ Cardinal Pendekatan Ordinal / Analisis Kurva Indiference
(Netti,2011).
Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang/ organisasi dalam mencari,
membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan membuang produk atau jasa setelah dikonsumsi
untuk memenuhi kebutuhannya. Perilaku konsumen akan diperlihatkan dalam beberapa tahap
yaitu tahap sebelum pembelian, pembelian, dan setelah pembelian. Pada tahap sebelum
pembelian konsumen akan melakukan pencarian informasi yang terkait produk dan jasa. Pada
tahap pembelian, konsumen akan melakukan pembelian produk, dan pada tahap setelah
pembelian, konsumen melakukan konsumsi (penggunaan produk), evaluasi kinerja produk, dan
akhirnya membuang produk setelah digunakan.Atau kegiatan-kegiatan individu yang secara
langsung terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa termasuk di
dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan
tersebut.
2.5 Lembaga dan Saluran PemasaranMenurut Sopyan (2009), menyatakan bahwa diantara produsen dan konsumen ada
sekelompok perantara yang menyalurkan produk diantara mereka. Perantara ini sering disebut
dengan saluran pemasaran. Saluran pemsaran adalah organisasi – organisasi yang saling
tergantung yang tercakup dalam proses yang membuat produk dan jasa menjadi tersedia untuk
digunakan atau dikonsumsi oleh konsumen.Perangkat ini lah yang menjadi alur lintas produk
dari produsen ke konsumen setelah diproduksi. Selain perantara distribusi ada satu lagi
perantara penting walaupun tidak melakukan penjualan langsung namun punya andil dalam
menyampaikan barang ke konsumen yaitu fasilitator seperti agen iklan, distributor, bank dan
lain – lain. Keputusan memilih saluran pemasran adalah salah satu keputusan penting dalam
pemasaran. Saluran pemasaran salah satu yang mementukan keputusan pemasaran yang
lainnya seperti dalam hal penetapan harga produk (pricing) sangat ditentukan keputusan ini.
Ketika perusahaan memilih memasarkan di toko terbatas pasti harganya pun tinggi karena ada
nilai eksklusifitas. Berbeda ketika perusahaan memasarkan di toko secara massal pasti
harganya pun lebih murah. Perlu diingat juga saluran pemasaran tidak hanya melayani pasar
tetapi juga menciptakan pasar.
Lembaga pemasaran adalah badan usaha atau individu yang menyelenggarakan
pemasaran, menyalurkan jasa dan komoditi dari produsen ke konsumen akhir, serta
mempunyai hubungan dengan badan usaha atau individu lainnya (Kamaluddin, 2011).
Lembaga pemasaran yang ada didalam usaha pemasaran kami adalah pedagang
pengumpul dan pengecer. Dimana Laboratorium Sosial Ekonomi Perikanan sebagai pedagang
pengumpul dan kami sebagai pengecer. Kemudian produk dari Laboratorium Sosial Ekonomi
Perikanan kami teruskan kepada konsumen di pasar, untuk mencapai target penjualan dan
memperoleh keuntungan. Selanjutnya hasil dari penjualan produk-produk tadi kami serahkan
kepada Laboratorium Sosial Ekonomi Perikanan.
2.6 Strategi dan Bauran Pemasaran Menurut Kottler (2006), dalam Sofyan (2009), mengemukakan ada dua strategi
yang sering digunakan perusahaan dalam mengelola saluran pemasaran terutama dalam
penciptaan saluran pemasaran baru, yaitu strategi dorong dan strategi tarik. Pemakaian
strategi ini tergantung keputusan perusahaan terutama tergantung popularitas produk
perusahaan tersebut.
• strategi dorong adalah mencoba membujuk perantara agar mau memasarkan produk
dengan memberilan fasilitas-fasilitas tertentu misal potongan harga, strategi ini cocok
dilakukan untuk loyalitas mereknya masih rendah dan biasa dilakukan di toko, selian itu
strategi ini cocok untuk produk yang mempunyai dana promosi yang terbatas sehingga
mencoba menggunakan saluran pemasaran yang sudah berpengalaman.
• Strategi tarik adalah dengan cara perusahaan mebangun positioning melalui promosi ke
konsumen seperti promosi menggunakan media cetak, elektronik, atau dengan even-
even, sehinggan dengan promosi ini konsumen tertarik untuk mencoba, dalam
melakukan pemasaran dengan promosi biasanya menarik banyak perusahaan untuk
menjadi agen atau salah satu saluran pemasarannya. Karena banyaknya calon agen
yang mengajukan sebagai perantara produk, membuat perusahaan bisa memilih calon
agen yang mempunyai cakupan wilayah pemasaran yang luas sehingga produk bisa
disalurkan lebih cepat menyebar kepada calon pembeli, jadi bedanya strategi ini
dengan strategi dorong adalah permintaan menyalurkan produk berasal dari
perantara sendiri sebagai dampak dari permintaan konsumen terhadap produk.
Salah satu unsur dalam strategi pemasaran terpadu adalah bauran pemasaran yang
merupakan strategi yang dijalankan perusahaan, yang berkaitan dengan penentuan bagaimana
perusahaan menyajikan penawaran produk pada satu segmen pasar tertentu yang menjadi
sasaran utamanya. Marketing mix merupakan kombinasi variable atau kegiatan yang
merupakan inti dari sistem pemasaran, marketing mix biasa digunakan untuk melakukan
kegiata yang dapat mempengaruhi tanggapan konsumen terhadap pasar sasarannya. Kegiatan
tersebut perlu dikordinasikan seefektif mungkin oleh perusahaan dalam melakukan kegiatan
pemasarannya, dengan demikian perusahaan tidak hanya memiliki kombinasi terbaik saja akan
tetapi perusahaan dapat melakukan marketing mix secara efektif.
Menurut William J.Stanton (tahun), pengertian marketing mix secara umum adalah
sebagai berikut: marketing mix adalah istilah yang dipakai untuk menjelaskan kombinasi empat
besar pembentuk inti sistem pemasaran sebuah organisasi. Keempat unsur tersebut adalah
penawaran produk/jasa, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi.
Dalam hal ini yang harus diperhatikan adalah tercapainya keseimbangan yang efektif
dengan memkombinasikan beberapa produk diatas ke dalam suatu strategi pemasaran agar
target pemasean yang telah ditentukan dapat terpenuhi, komponan tersebut agar tercapai maka
harus dilakukan promosi agar para pembeli dan pembuat pembeli tertarik kepada produk.
2.7 Fungsi dan Biaya PemasaranFungsi Pemasaran adalah aktivitas yang dijalankan pada bisnis yang terlibat didalam
menggerakkan barang atau jasa dari produsen hingga sampai ke tangan para konsumen
(William (2005).
Fungsi Pemasaran menurut (William (2005) dikelompokkan menjadi 6 fungsi dasar
antara lain :
1 Fungsi penjualan
Terdiri dari kegiatan untuk memenuhi pesana yang diterima dari pelanggan, biaya fungsi
penjualan terdiri dari gaji karyawan, fungsi penjualan, biaa depresiasi kantor dan biaya sewa
kantor.
2 Fungsi advertensi
Terdiri dari kegiatan perancangan dan pelaksanaan kegiatan order melalui kegiatan advertensi
dan promosi. Biaya fungsi advertensi terdiri dari gaji kayawan fungsi advertensi, biaya
iklan, biaya pameran, biaya promosi, biaya contoh (sample)
3 Fungsi Pergudangan
Terdiri dari kegiatan penyimpanan produk-produk jadi yang siap dijual ke masyarakat. Biaya
fungsi pergudangan terdiri dari gaji karyawan gudang, biaya depresiasi gudang dan biaya sewa
gudang
4 Fungsi Pembungkusan dan Pengiriman
Fungsi pembungkusan dan pengiriman terdiri dari kegiatan pembungkusan dan pengiriman
barang jadi ke konsumen atau pembeli. Biaya fungsi pembungkusan dan pengiriman terdiri
dari biaya karyawan pembungkusan dan pengiriman, biaya bahan pembungkus, biaya
pengiriman, biaya depresiasi kendaraan dan biaya operasi kendaraan
5 Fungsi Kredit dan penagihan
Kegiatan dari fungsi kredit dan penagihan adalah melakukan pemantaun kemampuan
keuangan pelanggan dan penagihan utang piutang dari pelanggan. Biaya fungsi kredit dan
penagihan terdiri dari gaji karyawan bagian penagihan, kerugian penghapusan piutang dan
potongan tunai
6 Fungsi Akuntansi Pemasaran
Kegiatan dari fungsi akutansi pemasaran adalah melakukan pembuaan faktur dan melakukan
pencatatan akutansi penjualan, biaya dari fungsi akutansi pemasaran terdiri dari gaji karyawan
fungsi akuntansi pemasaran dan biaya kantor.
Menurut Mulyadi (2007) Biaya pemasaran adalah meliputi semua biaya yang terjadi
sejak saat produk selesai diproduksi dan di simpan dalam gudang dan sampai pada saat
produk tersebut diubah kembali dalam bentuk tunai. Sedangkan pengertian biaya dan
pemasaran menurut Mulyadi (2007)
Baiaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang berguna untuk melakukan transaksi baik
yang akan dilakukan maupun belum dilakukan dengan satuan dari fungsi pemasaran adalah
uang.
Biaya pemasaran adalah biaya yang meliputi semua biaya untuk memproduksi suatu
produk mulai dari bahan sampai barang jadi, termasuk juga biaya penyimpanan di gudang dan
pemasaran ke konsumsen, sampai dengan ketangan konsumen, sampai menerima aung tunai,
biaya pemasaran sangat pentinguntuk di ketahui karena untuk menetukan keuntungan.
2.8 Margin PemasaranMarjin pemasaran sering digunakan seagai indikator efisien pemasaran. Besarny marjin
pemaran pada berbagai saluran pemasran berbeda-beda tergantun panjang pendeknya saluran
pemasaran dan aktivitas-aktivias yang dilakukan serta keuntungan yang ditentukan oleh
lembaga pemasaran yang terlibat didalamnya.
Menurut Tomeck and Robinson (1990) Dalam Suharyanto (2011), menyatakan
bahwa Analisis margin pemasaran digunakan untuk mengetahui distribusi biaya dari setiap
aktivitas pemasaran dan keuntungan dari setiap lembaga perantara serta bagian harga
yang diterima produsen. Atau dengan kata lain analisis margin pemasaran dilakukan
untuk mengetahui tingkat kompetensi dari para pelaku pemasaran yang terlibat dalam
pemasaran/disribusi.
2.9 Keuntungan Laba merupakan elemen yang paling menjadi perhatian produsen karena angka laba
diharapkan cukup banyak untuk mempresentasikan kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Menurut Harahap (2001) yang dimaksud dengan laba adalah “perbedaan antara hasil yang
berasal dari transaksi perusahaan pada periode tertentu dikurangi dengan biaya yang
dikeluarkan untuk mendapatkan penghasilan itu atau produksi.”
Laba merupakan hal yang paling penting dalam sebuah perusahaan, laba terdiri dari
bermacam-macam jenis :
a. Laba kotor adalah selisih dari hasil penjualan dengan harga pokok penjualan
b. Laba Operasional merupakan hasil dari aktivitas yang dilakukan seuatu perusahaan yang
sudah direncanakan oleh perusahaan dan diharapkan akan tercapai dalam waktu satu tahun
kecuali ada perubahan dari perusahaan tersebut.
c. Laba sebelum dikurangi pajak atau EBIT (Earning Before Tax), Laba sebelum dikurangi
pajak merupakan laba operasi ditambah hasil dan biaya diluar operasi biasa. Dalam bebagai
perusahaan angka keuntungan dari hasil perhitungan ini merupakan sua hal yang penting
karena jumlah ini menyatakan laba yang di peroleh oleh perusahaan.
d. Laba Setelah Pajak Atau Laba Bersih, Laba Bersih adalah laba setelah kurangi berbagai
pajak. Laba dipindahkan kedalam perkiraan laba ditahan. Dari perkiraan laba ditahan ini
akan diambil sejumlah tertentu untuk dibagikan sebagai Deviden kepada para pemegang
saham.
2.10 Efisiensi Pemasaran
Pengertian efisiensi menurut Hasibuan (1984) yang mengutip pernyataan H.
Emerson adalah: “Efisiensi adalah perbandingan yang terbaik antara input (masukan) dan
output (hasil antara keuntungan dengan sumber-sumber yang dipergunakan), seperti
halnya juga hasil optimal yang dicapai dengan penggunaan sumber yang terbatas.
Suatu efisiensi pemasaran akan berhasil apabila memenuhi syarat antara lain biaya
pemasaran bisa ditekan sehingga ada keuntungan, pemasaran dapat lebih tinggi, prosentase
pembedaan harga yang dibayarkan konsumen dan produsen tidak terlalu tinggi tersedianya
fasilitas fisik pemasaran. Sedangkan jenis pemasaran ada dua jenis yaitu pemasran langsung
dan tidak langsung, pemasaran langsung adalah hubungan langsung dengan konsumen
individual yang ditargetkan secara cermat dengan respon yang segera yang berguna untuk
membangun kosnsumen yang setia atau abadi, sedangkan pemasaran tidak langsung adalah
jenis pemasran yang menggunkan bebagai jenis promosi baik promosi yang bersifat fisik
ataupun tidak tujuannya untuk mengenalkan produk ke konsumen agar konsumen mengetahui
produk yang diproduksi.
BAB III.METODE PELAKSANAAN
3.1 Lokasi Dan Obyek Pemasaran
Gambar 1. Lokasi pemasaranMenurut Swastha (200) lokasi adalah tempat dimana suatu usaha atau aktivitas usaha
dilakukan. Sedangkan objek pemasaran sendiri adalah fungsi untuk mencapai tujuan organisasi
terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan
yang diharapkan secara efektif dan efisien.
Secara geografis Kota Malang terletak pada koordinat 112o 06’ – 112o 07’ Bujur Timur
dan 7o06’ – 8o02’ Lintang Selatan. Dimana Jalan Melati, Kalpataru merupakan salah satu dari
Kecamatan Lowokwaru yang terletak di posisi barat daya kota Malang yang merupakan lokasi
dataran tinggi dengan ketinggian 460 m dari permukaan laut. Wilayah Kecamatan Lowokwaru
dipenuhi dengan kampus baik kampus negeri seperti Universitas Brawijaya, Universitas Negeri
Malang, Universitas Islam Negeri; maupun kampus swasta seperti : Universitas Muhammadiyah
Malang, Universitas Islam Malang, Institut Nasional Malang, STIE Malang Kucecwara dan
STIEKMA.
Dilihat dari kondisi penduduk masyarakat Jalan Melati, Kalpataru mayoritas adalah
pendatang dan masyarakat asli malang karena didaerah tersebut merupakan kalangan
universitas, namun ada juga yang asli dari daerah setempat. Dikaji dari segi agama Jalan
Melati, Kalpataru mayoritas penduduk Asli Suku Jawa dan beberapa ada yang dari luar daerah,
sehingga agama yang dianut masyarakat Jalan Melati, Kalpataru sebagian besar adalah Islam.
Di samping itu juga bahasa yang dipakai sehari-hari adalah bahasa Jawa dan bahasa Nasional.
Praktikum Pemasaran Hasil Perikanan dilaksanakan di Jalan Melati, Kalpataru Malang
Jawa Timur. Praktikum ini dimulai pada tanggal 23 Mei 2016 s/d 27 Mei 2016. Pelaksanaan
praktikum ini dilakukan dimana kita mempromosikan produk hasil perikanan ke masyarakat
setempat dengan target sasaran kita adalah masyarakat Jalan Melati, Kalpataru supaya
membeli hasil produk perikanan kita baik produk kering maupun produk frozen. Adapun
karateristik konsumen ketika kita sedang mempromosikan produk perikanan dari pratikum
pemasaran hasil perikanan yaitu masyarakat sangatlah berantusiasi dan berpartisipasi untuk
membeli produk perikanan baik produk kering ataupun produk frozen. ini masuk di deskripsi
kegiatan
3.2 Jenis Dan Sumber DataMenurut Alafgani (2013), kuantitatif merupakan metode penelitian sebagai metode yang
berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode yang digunakan untuk meneliti pada populasi
atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan perhitungan
teknik sampel tertentu yang sesuai. Pengumpulan data kuantitatif dengan tujuan untuk menguji
hipotesis yang telah ditetapkan.
Dalam praktikum pemasaran hasil perikanan metode kuantitatif yang ambil yaitu dengan
cara kita melakukan jual beli produk perikanan ke lapang terhadap masyarakat setempat
supaya tertarik untuk membelinya.
kualitatif biasanya menekankan observatif partisipatif, wawancara mendalam dan
dokumentasi. Maka dalam penelitian ini, peneliti menekankan pada observasi dan wawancara
mendalam dalam menggali data bagi proses validitas penelitian ini, tetapi tetap menggunakan
dokumentasi.
Dalam praktikum pemasaran hasil perikanan pengambilan jenis data kualitatif dilakukan
dengan cara berpertisipasi langsung kepada masyarakat setempat dengan cara mempromokan
hasil produk perikanan, serta wawancara langsung kepada warga di jalan melati dan
pengambilan dokumentasi yaitu dilakukan dengan cara pengambilan gambar ketikan konsumen
membeli produk perikanan kepada kelompok kita.
Adapun jenis dan sumber data yang diambil adalah data primer dan data sekunder.
Menurut Azwar (1998), menyatakan bahwa data primer diperoleh dari sumber pertama melalui
prosedur dan teknik pengambilan data yang berupa interview, observasi, maupun penggunaan
instrumen pengukuran yang khusus dirancang sesuai tujuan.
Data primer yang diambil dalam praktikum Pemasaran hasil Perikanan ini meliputi data-
data yang didapatkan langsung dari kegiatan terkait sistem pemasaran hasil perikanan. Data
primer yang didapat melalui jual beli serta memperkenalkan produk perikanan secara langsung
dilapang terhadap masyarakat Sumbersari gang VI Malang Jawa Timur.
Menurut Azwar (1998), data sekunder diperoleh dari sumber tidak langsung yang
biasanya berupa data dokumentasi dan arsip-arsip resmi. Data sekunder yang dilakukan pada
praktikum Pemasaran hasil perikanan ini berupa sarana dan prasaranan seperti produk-produk
perikanan.
untuk paragraf paraphrase yang dimasukan ini sajauntuk jenis data dibedakan menjadi 2 yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Untuk data kualitatif antara lain deskripsi kegiatan,.....(lihat bupan). Sedangkan data kuantitatif antara lain biaya pemasaran, keuntungan...(lihat bupan)untuk sumber data dibedakan jadi 2, primer dan sekunder. Untuk data primer antra lain wawancara, observasi dan dokumentasi. Sedangkan data sekunder yakni keadaan umum lingkungan dan topografi3.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pelaksanaan yang diterapkan pada praktikum Pemasaran Hasil Perikanan di
jalan melati ini menggunakan beberapa metode diantaranya sebagai berikut:
3.3.1 Observasi
Sugiyono (2011) menyatakan bahwa pada dasarnya observasi bertujuan untuk
mendeskripsikan keadaan yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orang-orang
yang terlibat dalam aktivitas dan makna kejadian dilihat dan perpektif mereka terlibat dalam
kejadian yang diamati tersebut. Deskripsi yang kuat, faktual, sekaligus teliti tanpa harus
dipenuhi berbagai hal yang tidak relevan.
Dalam praktikum Pemasaran Hasil Perikanan teknik observasi dapat dilakukan secara
langsung dilapang yaitu pengan melakukan mempromosikan hasil produk perikanan baik
produk kering atau produk frozen ke konsumen supaya konsumen tertarik untuk membeli
produk hasil perikanan. Observasi ini dilakukan secara langsung terhadap konsumen ketika
sedang melakukan proses jual beli erhadapproduk perikanan.
3.3.2 WawancaraMenurut Subandi (2011), pengertian wawancara adalah teknik pengumpulan data atau
informasi dari informan atau responden yang sudag diterapkan, dimana dapat dilakukan dengan
cara tanya jawab sepihak tetapi sistematis atas dasar tujuan penelitian yang hendak dicapai.
Pada praktikum Pemasaran hasil Perikanan pengumpulan data wawancara mengenai
pemasaran hasil produk perikanan yang berupa kemasan produk kering maupun produk frozen
dapat dilakukan dengan berwawancara kepada masyarakat setempat dengan tujuan
memperkenalkan produk hasil perikanan supaya konsumen tertarik untuk membelinya. Adapun
objek wawancara adalah ibu-ibu dan teman-teman setempat, dimana proses wawancaranya
yaitu kita lakukan pagi atau sore hari serta memperkenalkan apa saja yang sedang kita jual
dengan tujuan supaya konsumen hendak membelinya.
3.3.3 DokumentasiDokumentasi yaitu mencari data mengenai hal atau variabel yang berupa catatan,
transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti notulen rapat, lengger, agenda dan lain
sebagainya (Arikunto, 2010). Dalam pengambilan dokumentasi pada praktikum Pemasaran Hasil Perikanan ini
dilakukan dengan cara pengambilan data yang berupa foto. Dimana ketika konsumen membeli
produk hasil perikanan baik produk kering maupun produk frozen kita melakukan kegiatan
pengambilan gambar dengan memperkenalkan produk hasil perikanan ke konsumen untuk data
dokumentasinya. Data dokumnetasi yang diambil seperti toko dimana saat kita menitipkan
produk perikanan, pengambilan gambar saat masyarakat sedang membeli produk kita,
pengambilan gambil gambar produk perikanan sebagai gambar untuk mempromosikan produk
perikanan.
3.4 Teknis Analisis Data3.4.1 Analisis KualitatifAnalisis deskriptif kualitatif merupakan penelitian yang termasuk dalam jenis peneltian
kualitatif. Tujuan dari penelitian ini adalah mengungkap fakta, keadaan, fenomena, variabel dan
keadaan yang terjadi saat penelitian berjalan dan menyuguhkan apa adanya. Dimana dalam
penelitian deskriptif kualitatif menafsirkan dan menuturkan data yang bersangkutan dengan
situasi yang sedang terjadi, sikap serta pandangan yang terjadi didalam masyarakat, hubungan
anatar variabel, perbedaan antar fakta serta pengaruh terhadap suatu kondisi dan lainnya.
Dalam praktikum pemasaran hasil perikanan pengambilan jenis data kualitatif dilakukan
dengan cara berpertisipasi langsung kepada masyarakat setempat dengan cara mempromokan
hasil produk perikanan, serta wawancara langsung kepada warga Jalan Melati dan
pengambilan dokumentasi yaitu dilakukan dengan cara pengambilan. yang termasuk dalam
teknik analisis kualitatif yang akan kami lakukan antara lain melalui deskripsi kegiatan....(lihat
bupan)
3.4.2 Analisis KuantitatifAnalisis deskriptif kuantitatif dalam suatu penelitian dapat didekati dari dua sudut
pendekatan, yaitu analisis kuantitatif secara deskriptif, dan analisis kuantitatif secara inferensial.
Masing-masing pendekatan ini melibatkan pemakaian dua jenis statistik yang berbeda. Yang
pertama menggunakan statistik deskriptif dan yang kedua menggunakan stastistik inferensial.
Kedua jenis statistik ini memiliki karakteristik yang berbeda, baik dalam hal teknik analisis
maupun tujuan yang akan dihasilkannya dari analisisnya itu sendiri.
Sesuai dengan namanya, deskriptif hanya akan mendeskripsikan keadaan suatu gejala
yang telah direkam melalui alat ukur kemudian diolah sesuai dengan fungsinya. Hasil
pengolahan tersebut selanjutnya dipaparkan dalam bentuk angka-angka sehingga memberikan
suatu kesan lebih mudah ditangkap maknanya oleh siapapun yang membutuhkan informasi
tentang keberadaan gejala tersebut. Sedangkan Statistik inferensial fungsinya lebih luas lagi,
sebab dilihat dari analisisnya, hasil yang diperoleh tidak sekedar menggambarkan keadaan
atau fenomena yang dijadikan obyek penelitian, melainkan dapat pula digeneralisasikan secara
lebih luas kedalam wilayah populasi. Karena itu, penggunaan statistik inferensial menuntut
persyaratan yang ketat dalam masalah sampling, sebab dari persyaratan yang ketat itulah bisa
diperoleh sampel yang representatif; sampel yang memiliki ciri-ciri sebagaimana dimiliki
populasinya. Dengan sampel yang representatif maka hasil analisis inferensial dapat
digeneralisasikan ke dalam wilayah populasi.
Dalam praktikum pemasaran hasil perikanan metode kuantitatif yang ambil yaitu dengan
cara kita melakukan jual beli produk perikanan ke lapang terhadap masyarakat setempat
supaya tertarik untuk membelinya.paraphrase idem kualitatif tapi yang termasuk kuantitatif lihat
bupan
BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Kualitatif4.1.1 Deskripsi Kegiatan
Praktikum Pemasaran Hasil Perikanan dilaksanakan pada tanggal 23 Mei 2016 sampai
dengan 26 Mei di jalan melati, dan daerah sekitarnya. Usaha yang dilakukan dalam Praktikum
Pemasaran Hasil Perikanan ini yaitu dengan menjual beberapa produksi hasil perikanan,
sebagai berikut: Teri Crispy, Abon Tongkol, Krupuk Lele, Belut Crispy, Wader Crispy, Tahu Tuna,
Bakso Tuna, Pangsit Tuna, Risol Tuna.
Dalam pelaksaannya kami sebagai penjual, menjual produk kami tersebut dari
konsumen ke konsumen yang lainnya sampai dengan produk yang kami jual terjual habis.
Dalam penjualan produk perikanan tersebut kami memberikan logo atau label nama
perusahaan kami supaya para konsumen percaya terhadap produk kami. pengambilan produk
dimana??, cara penjualan, cara dokumentasi
4.1.2 Permintaan dan PenawaranBerdasarkan hasil praktikum Pemasaran Hasil Perikanan yang dilakukan faktor-faktor
yang mempengaruhi permintaan konsumen terhadap produk perikanan yang kami jual yaitu
pendidikan, pendapatan, harga produk yang dijual, jumlah anggota keluarga, harga barang
subtitusi, selera secara bersama-sama berpengaruh sangat nyata terhadap permintaan
konsumen produk perikanan di jalan melati, Kalpataru. Keragaman permintaan konsumen
terhadap produk perikanan mampu dijelaskan oleh variable pendidikan, pendapatan, harga
produk, anggota keluarga, harga barang subtitusi dan selera.
Tingkat pendidikan Hal ini dikarenakan konsumen sudah mengerti akan pentingnya gizi
ikan yang baik untuk dikonsumsi oleh keluarga. Masyarakat sudah banyak mengetahui akan
gizi ikan tanpa harus mereka dapatkan di bangku sekolah. Baik itu dari media massa,
elektronik, radio ataupun media kehidupan sehari-hari yang ada disekitar masyarakat saat ini.
Sehingga variabel tingkat pendidikan tidak berpengaruh nyata dalam permintaan terhadap
produk perikanan tersebut.
Hal ini disebabkan konsumen yang mempunyai pendapatan lebih besar memiliki nilai
rupiah yang lebih banyak sehingga dengan pendapatan yang tinggi, tingkat kecendrungan
untuk membeli barang dalam jumlah yang besar menjadi lebih mudah. Hingga tingkat
permintaan pun semakin banyak. Karena semakin tinggi harga produk perikanan maka
konsumen membeli produk perikanan semakin sedikit, hal ini sesuai dengan hukum permintaan
yang berbunyi “semakin tinggi harga maka permintaan akan semakin turun”.
Tidak semua anggota keluarga menyukai produk perikanan tersebut, jadi walaupun
jumlah anggota keluarga banyak tidak berpengaruh pada konsumsi produk perikanan. Pada
produk gurami, jika harga gurami mahal maka permintaan terhadap produk lele akan
meningkat. Dimana masyarakat lebih memilih produk lele yang jauh lebih murah dibandingkan
harga produk gurami yang relatif mahal.
Hal ini disebabkan karena masyarakat mengkonsumsi produk perikanan dengan alasan
produk perikanan cenderung relatif murah dibandingkan harga produk lainnya serta masyarakat
sudah mulai faham akan gizi ikan tersebut sehingga tingkat kesukaan atau selera konsumen
tidak berpengaruh pada jumlah konsumen dalam membeli produk perikanan tersebut.
Analisis Permintaan jumlah permintaan konsumen terhadap suatu barang sangat
bergantung pada harga dan kemampuan membeli dari konsumen tersebut. Jika harga produk
mahal, maka jumlah permintaan (konsumen) cenderung sedikit, tergantung pada daya beli
(pendapatan) konsumen itu, sebaliknya jika harga produk murah maka jumlah konsumen akan
meningkat sesuai dengan daya beli dan kebutuhan dari konsumen tersebut.
Berdasarkan hasil survei terhadap 5 orang pembeli (konsumen) Terinasi Crispy, maka
jumlah konsumen yang membeli Terinasi Crispy pada tingkat harga Rp. 19.000,-/bungkus
sebanyak 3 orang, sedangkan 2 orang lainnya membeli 2 Abon Tongkol dengan harga Rp.
17.500,-.
Analisis Penawaran jumlah yang ditawarkan produsen akan suatu barang dipengaruhi
oleh harga pasar atau besarnya keuntungan yang ingin dicapai (diharapkan) oeh produsen itu.
Jika harga barang tinggi maka jumlah penawaran pun akan meningkat seiring dengan
meningkatnya harga barang dan sebaliknya.
Praktikum dilakukan pada musim ikan, sehingga harga ikan pun menjadi rendah karena terjadi
kelimpahan ikan tersebut. Karena sifatnya yang mudah rusak, maka penjual akan bersaing agar
produk habis terjual meski keuntungan yang diperolehnya sedikit karena rata-rata harga yang
dipatok terhadap Terinasi Crispy saat itu relatif murah yaitu Rp. 19.000,-/bungkus.
Untuk itu penjual akan melakukan strategi penjualan dengan menambah jumlah produk
per bungkusnya. Dari hasil survei terhadap 5 orang responden (penjual), maka jumah ikan yang
ditambahkan per penjual pun masing-masing berbeda. untuk permintaa itu bagaimana respon
konsumen terhadap produk yang dijual. sedangkan penawaran produk apa saja yang paling
banyak laku
• Segmentasi PasarBerdasarkan pratikum yang sudah dilaksanakan jika dilihat dari segmentasi pasar
berdasarkan demografisnya sebagian besar dari masyarakat yang ada di tiga daerah tersebut
yaitu jalan Melati, Kalpataru ini perekonomiannya adalah menengah ke atas sehingga mereka
tidak melaukan proses tawar menawar meskipun harga dari produk yang kami tawarkan
terbilang di atas harga pasaran. Sedangkan jika dilihat dari segmentasi perilaku sebagian besar
konsumen di daerah tersebut ini tidak terbiasa memakan produk perikanan atau banyak yang
tidak mempunyai pengetahuan tentang produk perikanan sehingga mereka menolak ketika
kami tawarkan produk tersebut. Berbeda ketika dilihat dari segi segmentasi psikografis,
konsumen di daerah tersebut ini memiliki kepribadian yang cukup ramah, meskipun mereka
belum pernah membeli produk perikanan tetapi mereka mau membeli dan mencoba untuk
pertama kalinya produk perikana yang kami tawarkan. Berdasarkan paparan di atas dapat
disimpulkan bahwa segmentasi pasar di tiga daerah tersebut ini cukup beragam dan sangat
besar peluangnya untuk memulai sebuah usaha.
Sehingga segmentasi pasar akan membantu perusahaan untuk mengidentifikasi produk
yang tepat, serta mampu menyesuaikan harga, saluran distribusi dan periklanan bagi masing-
masing terget pasar dengan efisien. Berdasarkan lokasi pemasaran di wilayah Kalpataru yang
peminatnya cukup meminati produk kami. segementasinya menengah ke atas (. 10 juta),
menengah (5 juta), menengah ke bawah (,5 juta) punya kelompok klian yang mana? sesuai
kuisioner yang diisi oleh konsumen
• Perilaku KonsumenDari hasil praktikum Pemasaran Hasil Perikanan dapat dijelaskan bahwa pemasaran
kami adalah di Jalan Melati, Kalpataru. Kami mengambil dikawasan tersebut karena produk
perikanan belum banyak dijual di daerah tersebut dan menjangkau secara tidak langsung
permintaan produk kita cukup diminati konsumen, secara tidak langsung pendapatan atau
penawaran uang dikawasan tersebut cukup tinggi. Kemudian konsumen dikawasan Jalan Melati
bersifat menerima tawaran produk perikanan dengan respon yang baik. Sama seperti di
kawasan Jalan Melati, Kalpataru dan daerah sekitarnya konsumen menerima cukup baik
tawaran produk perikanan hanya saja mereka memberikan saran agar produk perikanan kita di
produksi lebih banyak di daerah tersebut sehingga konsumen lebih banyak yang membeli
produk tersebut di warung dan tidak perlu ke suppliernya langsung.
Konsumen di Jalan Melati, Kalpataru ini tidak semuanya bisa menerima produk
perikanan dikarenakan berbagai alasan antara lain: tidak terbiasa makan ikan, tidak terlalu
tertarik dengan produk perikanan dan ada juga yang beralasan karena mereka sudah membeli
produk perikanan di pasar. Tetapi ada juga sebagian konsumen yang tertarik dengan produk
perikanan karena mereka ingin mencoba olahan produk perikanan yang kami tawarkan.
Konsumen di daerah ini juga tidak melakukan tawar menawar karena dilihat dari penghasilan
mereka langsung membayar tanpa melakukan proses tawar menawar. Hampir semua
konsumen sangat memperhatikan bahan yang digunakan dalam produk perikanan ini seperti
adanya bahan pengawet, tambahan bahan yang ada di dalamnya serta lama tidaknya produk
tersebut bertahan.
Dalam pemasaran yang kami lakukan, kami dapat menganalisis bahwa konsumen itu
bersifat ada yang respon baik terhadap produk baru dan ada yang menolak secara dari awal
produk kami. Konsumen juga bersifat bahwa produk tanpa memiliki legalitas atau sertifikat halal
maka konsumen tidak akan mau menerima produk yang ilegal tersebut. Berdasarkan paparan
di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen di daerah tersebut ini sangat kritis dan
mempunyai respon yang cukup baik terhadap produk perikanan khususnya olahan Abon
Tongkol dan Terinasi Crispy.
Perilaku konsumtif bila dilihat dari sisi positif akan memberikan dampak:
• Membuka dan menambah lapangan pekerjaan, karena akan membutuhkan tenaga kerja
lebih banyak untuk memproduksi barang dalam jumlah besar.
• Meningkatkan motivasi konsumen untuk menambah jumlah penghasilan, karena konsumen
akan berusaha menambah penghasilan agar bisa membeli barang yang diinginkan dalam
jumlah dan jenis yang beraneka ragam.
• Menciptakan pasar bagi produsen, karena bertambahnya jumlah barang yang dikonsumsi
masyarakat maka produsen akan membuka pasar-pasar baru guna mempermudah
memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Sedangkan bila dilihat dari sisi negatifnya, maka perilaku konsumtif akan menimbulkan
dampak sebagai berikut:
• Pola hidup yang boros dan akan menimbulkan kecemburuan sosial, karena orang akan
membeli semua barang yang diinginkan tanpa memikirkan harga barang tersebut murah
atau mahal, barang tersebut diperlukan atau tidak, sehingga bagi orang yang tidak mampu
mereka tidak akan sanggup untuk mengikuti pola kehidupan yang seperti itu.
• Mengurangi kesempatan untuk menabung, karena orang akan lebih banyak membelanjakan
uangnya dibandingkan menyisihkan untuk ditabung.
• Cenderung tidak memikirkan kebutuhan yang akan datang, orang akan mengkonsumsi lebih
banyak barang pada saat sekarang tanpa berpikir kebutuhannya di masa datang. termasuk
konsumen yang konsumtif apa ngga? dikatakan konsumtif jika konsumsi ikan 3 dalam
seminggu, sesuai kuisioner
• Lembaga dan Saluran Pemasaran bab 4 tidak usah literaturLembaga pemasaran yang ada didalam usaha pemasaran kami merupakan pedagang
pengumpul dan pengecer. Dimana laboratorium sosial ekonomi perikanan sebagai pedagang
pengumpul dan kami sebagai pengecer. Saluran pemasaran merupakan serangkaian
organisasi yang saling tergantung yang terlihat dalam proses untuk menjadikan suatu produk
atau jasa siap digunakan atau dikonsumsi (Kotler, 1997).
Saluran pemasaran dari kegiatan yang kami lakukan yaitu diwali dari produsen
pengumpul dalam hal ini adalah (Laboratorium Sosial Ekonomi Perikanan Universitas Brawijaya
Malang) kemudian ke pedagang pengecer dalam hal ini adalah praktikan, kemudian pada titik
terakhir adalah konsumen. Secara sistematis dapat digambarkan sebagai berikut: kasih
gambar saluran pemasaran yang kalian lakukan
Saluran pemasaran barang konsumsi umumnya ada lima saluran yaitu:
• Produsen – Konsumen
Saluran terpendek, saluran paling sederhana untuk distribusi barangbarang konsumen
tanpa melalui atau melibatkan perantara.
• Produsen – Pengecer – Konsumen
Dalam saluran ini produsen menjual pada pengecer dalam jumlah yang besar, tanpa
menggunakan perantara.
• Produsen – Wholesaler (Pedagang Besar) – Pengecer – Konsumen Saluran ini banyak
digunakan oleh produsen dan sering disebut distribusi tradisional. Di sini produsen
hanya melayani pembelian dalam jumlah yang besar saja dan tidak menjual pada
pengecer. Pembelian pengecer dilayani wholesaler dan pembelian konsumen dilayani
pengecer.
• Produsen – Agen – Pengecer – Konsumen
Banyak produsen lebih suka menggunakan manufacturer agen broker atau perantara agen
yang lain daripada menggunakan wholesaler untuk mencapai pasar pengecer, khususnya
middleman agen antara produsen dan retailer (pengecer).
• Produsen – Agen – Wholesaler (Pedagang Besar) – Pengecer -Konsumen
Produsen sering menggunakan agen sebagai perantara untuk
menyalurkan barangnya pada wholesaler yang kemudian menjualnya
pada pengecer kecil.
Lembaga pemasaran dalam praktikum Pemasaran Hasil Perikanan yang kami lakukan
adalah pedagang pengumpul dan pedagang pengecer. Dimana sebagai pedagang pengumpul
yaitu Laboratorium Sosial Ekonomi Perikanan dan sebagai pedagang pengecer yaitu praktikan.
• Strategi dan Bauran PemasaranStrategi pemasaran adalah pengambilan keputusan-keputusan tentang biaya
pemasaran, bauran pemasaran, alokasi pemasaran dalam hubungan dengan keadaan
lingkungan yang diharapkan dan kondisi persaingan (Andajani, 2011). Strategi pemasaran juga
dilakukan agar tercapainya proses marketing secara lebih maksimal. Tanpa adanya strategi
marketing yang teruji, bisa dipastikan marketing akan jatuh, terlebih apabila muncul berbagai
produk kompertitif yang dikeluarkan oleh pesaing bisnis yang lainnya. Melalui strategi sebuah
proses marketing yang baik dapat dipertahankan, memberikan cara-cara yang baru, yang
membuat para pelanggan senantiasa menemukan keunikan dalam produk kami, hal ini
merupakan salah satu strategi yang dibutuhkan dalam strategi pemasaran.
Produk yang diberikan kepada kami sebagai penjual yaitu sebanyak 29 buah dengan 6
macam produk yang wajib terjual. Melihat kawasan pemasaran yang kami lakukan yaitu di
daerah jalan melati dan daerah sekitarnya yang sebagian besar berpenghasilan menengah ke
atas, kami menawarkan harga Rp. 19.000 untuk produk Terinasi Crispy, Rp. 17.500 Abon
Tongkol, Rp. Rp. 4.500 Krupuk Lele, Rp. 11.000 Belut Crispy, Rp. 7.500 Wader Crispy, Rp.
12.000 Tahu Tuna, Rp. 12.000 Bakso Tuna, Rp. 12.000 Pangsit Tuna, Rp. 12.000 Risol Tuna,
Sedangkan promosi yang kami lakukan adalah dengan berjalan mengelilingi Jalan
Sumbersari Gang 6, Gajahyana, Kertowaluyo dengan menawarkan produk kami. untuk strategi
yaitu diisi strategi kalian diatmbah dengan menggunakan 4 p
untuk bauran yaitu penjelasan 4 p yang kalian lakukan sesuai di praktikum
4.2 Analisa Deskriptif Kuantitif4.2.1 Fungsi dan biaya pemasaran
Fungsi pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan
manajemen dalam usaha nya untuk mempertahankan kontinuitas perusahaan, untuk
berkembang dan untuk mendapatkan laba pemasaran yang dapat menjadi pendorong yang
kuat tercapainya tujuan perusahaan.
Fungsi pemasaran ada 3 yaitu fungsi pertukaran, fungsi fisik dan fungsi penyedia
fasilitas.
1. fungsi pertukaran
Fungsi pertukaran adalah mengalihan barang-barang kepada pihak pembeli dengan
harga yang telah ditentukan sebelumnya. Dalam kegiatan ini fungsi pertukaran yaitu berupa
manawarkan barang dari suplayer untuk dapat dujual kepada konsumen.
2. fungsi fisik
Fungsi fisik adalah kegiatan yang berupa pengangkutan baran dan penyimpanan barang
dari suplayer hingga sampai ke tangan konsumen.dalam kegiatan ini fungsi fisik nya yaitu
berupa menyimpan barang-barang frozen di dalam streforom agar tetap beku sehingga sampai
ke konsumen masih daalm keadaan segar.
3. fungsi penyedia fasilitas
Fungsi ini merupakan hal yang dapat mendukung 2 fungsi lainnya. Yaitu berupa
pembiayaan, penanggungan resiko dan informasi pasar. Dalam kegiatan ini fungsi penyedia
fasilitas yaitu berupa informasi dari asisten dimana target penjualan barang yang telah
ditentukan dan peluang pasar yang sudah cukup memadai untuk dapat mengkonsumsi produk
perikanan.
Biaya pemasaran adalah semua biaya yang terjadi sejak produk selesai diproduksi dan
disimpan dalam gudang sampai dengan produk tersebut diubah kembali dalam bentuk uang
tunai.
No Jenis pengeluaran Harga1 Kresek Rp 3.5002 Biaya akomodasi Rp 45.0003 Brosur Rp 10.0004 Nota Rp. 1.500
Total Rp 60.000
Tabel 1. Biaya pemasaran
4.2.2 Margin pemasaranMargin pemasaran adalah selisih antara harga jual dengan harga yang dilakuan oleh
suatu lembaga pemasaran. Margin pemasaran adalah perbedaan antara harga yang dibayar
oleh konsumen untuk produk tersebut dengan harga yang diterima oleh produsen.
Margin pemasaran menunjukan perbedaan harga diantara tingkat lembaga system
pemasaran. Hal tersebut juga dapat didefinisikan sebagai perbedaan antara apa yang dibayar
oleh konsumen dan apa yang diterima oleh produsen untuk produk perikanan.
Margin pemasaran = harga jual – harga beli
No Nama Barang Harga beli lab
Harga jualsatuan
Total harga jual
Margin pemasaran
1 Tahu tuna Rp 12.000 Rp 15.000 32000 Rp 3.000
2 Otak-otak tuna Rp 12.000 Rp 15.000 16000 Rp 3.000
3 Sosis tuna Rp 12.000 Rp 15.000 16000 Rp 3.000
4 Lumpia tuna Rp 12.000 Rp 15.000 16000 Rp 3.000
5 Nugget tuna Rp 12.000 Rp 15.000 16000 Rp 3.000
6 Bakso tuna Rp 12.000 Rp 15.000 16000 Rp 3.000
7 Pangsit tuna Rp 12.000 Rp 15.000 16000 Rp 3.000
8 Nugget lele Rp 17.500 Rp 20.000 20000 Rp 2.500
9 Sosis lele Rp 17.500 Rp 20.000 20000 Rp 2.500
10 Bakso lele Rp 17.500 Rp 20.000 20000 Rp 2.500
11 Siomay lele Rp 17.500 Rp 20.000 20000 Rp 2.500
12 Tahu lele Rp 17.500 Rp 20.000 20000 Rp 2.500
13 Batari Rp 17.500 Rp 20.000 20000 Rp 2.500
14 Steak tuna Rp 72.000 Rp 80.000 75000 Rp 8.000
15 Gurame terbang Rp 47.000 Rp 50.000 50000 Rp 3.000
16 Dori local Rp 57.000 Rp 60.000 60000 Rp 3.000
17 Kakap skinless Rp 66.000 Rp 70.000 70000 Rp 4.000
18 Siomay udang Rp 17.000 Rp 20.000 20000 Rp 3.000
19 Terinasi crispy Rp 19.000 Rp 22.000 132000 Rp 3.000
20 Abon tongkol Rp 17.500 Rp 22.000 66000 Rp 4.500
21 Risol mayo tuna Rp 12.000 Rp 15.000 16000 Rp 3.000
22 Risol pedas tuna Rp 12.000 Rp 15.000 16000 Rp 3.000
23 Susu rumput laut Rp 3.500 Rp 4.000 5000 Rp 500
24 Minuman rumput laut Rp 2.000 Rp 2.500 5000 Rp 500
25 Yogurt rumput laut Rp 900 Rp 1.000 2000 Rp 100
26 Bidaran rumput laut Rp 7.500 Rp 10.000 10000 Rp 2.500
27 Wader crispy Rp 7.500 Rp 8.000 24000 Rp 500
28 Belut crispy Rp 11.000 Rp 14.000 45000 Rp 4.0000
29 Krupuk lele Rp 4.500 Rp 5.000 15000 Rp 500
TOTAL Rp 545400 Rp 633000 Rp 859.000 Rp 87.600
Tabel 2. Margin pemasaran
4.2.3 KeuntunganKeuntungan merupakan perbedaan antara pendapatan yang direalisasi yang timbul dari
transaksi selama satu periode dengan biaya yang berkaitan dengan pendapatan tersebut.
Keuntungan didefinisikan sebagai selisih antara harga penjualan dengan biaya produksi.
Keuntungan merupakan peningkatan kekayaan seorang investor sebagai hasil penanam
modalnya, setelah dikurangi biaya-biaya yang berhubungan dengan penanaman modal.
Suatu usaha yang menguntungkan akan memiliki nilai penerimaan lebih besar daripada
total pengeluaran.
Keuntungan = total penerimaan – (biaya pemasaran + harga beli)Keuntungan = 859.000 – (60.000 + 733.400)
= 65.600
untuk keuntungan dihitung per produk seperti margin baru di total keuntungan
rumusnya keuntungan = tr - tc (mc per produk + harga beli)
mc yang kalian dapat dibagi dengan total semua produk yang kalian jual
4.2.4 Efisiensi pemasaranEfisiensi pemasaran adalah kondisi pemasaran dimana pengusaha dapat bekerja atas
dasar biaya input yang rendah tanpa mengurangi kepuasan konsumen. Efisiensi pemasaran
yang di ukur adalah efisiensi operasional yaitu margin pemasaran. Efisiensi juga dilihat dari nilai
market share, fisherman share dan BCR.
Efisiensi pemasaran dilihat saluran pemasaran, dimana panjang atau pendeknya
saluran pemasaran belum tentu menentukan bahwa pemasaran sudah efisien atau tidak.
Karena disaat rantai saluran pemasaran panjang tetapi pedagang mengambil margin
pemasaran bisa dikatakan efisien. Jika rantai saluran pemasaran pendek namun pedagang
mengambil margin pemasaran yang tinggi maka pemasaran tidak efisien. Selain itu faktor-fakor
yang mempengaruhi efisiensi pemasaran yaitu biaya, transportasi dan waktu. Lalu jika jarak
antara produsen dengan konsumen semakin jauh maka semakin panjang pula saluran
pemasarannya. Melihat produk perikanan yang mudah rusak dan membusuk maka jka saluran
pemasarannya panjang maka juga tidak efisien dengan waktu transportasi. Sehingga untuk
prosuk perikanan yang mudah rusak dan membusuk maka saluran pemasarannya cenderung
pendek.
Efisiensi Pemasaran = Biaya Pemasaran x 100% Total Penerimaan
= 60.000 x 100 % 859.000 = 6,9 %
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa efisiensi pemasaran ssecara langsung
sebesar 6,9 % dengan ini menunjukan bahwa pemasaran yang dilakukan kurang efisien karena
efisiensi pemasaran diatas 5%, sehingga dibutuhkan evaluasi terhadap proses pemasaran.
Sedangkan untuk efisiensi pemasaran tidak langsung tidak efektif karena tidak ada yang terjual.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan kesimpulan menjawab dari tujuan
Produk yang dipasarkan pada praktikum Pemasaran Hasil Perikanan adalah produk
kering olahan hasil perikanan dan produk beku yang berupa ikan segar, yang sudah dikemas
rapat dengan palstik bening yang sudah berlabelkan merk. Untuk karakteristik konsumen yang
ada yaitu kalangan menengah kebawah yang membeli produk yang kami tawarkan.
Sedangkan saluran pemasaran dari kegiatan kami adalah : Pembudidaya Pedagang
pengumpul Pengecer Konsumen akhir. Dimana kami sebagai pengecer dan
Laboratorium Sosial Ekonomi Perikanan sebagai pedangang pengumpul.
Untuk Strategi pemasarannya, kami memasarkannya di sekitar jalan melati, kalpataru.
Sedangkan promosi yang kami lakukan adalah dengan berjalan mengelilingi daerah jalan
melati, kalpataru dengan menawarkan produk perikanan yang kami jual.
5.2 Saran saran diisi kendala kalian saat praktikum dan solusinyaProduk hasil perikanan yang ditawarkan dalam praktikum PHP ini adalah produk kering
olahan hasil perikanan dan produk frozen yang berupa ikan segar. Namun harga yang dipakai
terlalu tinggi sehingga peminat/konsumen sangatlah rendah. Oleh karena itu, diharapkan untuk
praktikum selanjutnya harga yang dipatok dari lab bisa lebih rendah sehingga pemasaran yang
ditawarkan ke konsumen bisa lebih maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
A.M. Hanafiah dan A.M. Saefudin, 1983. Tata Niaga Hasil Perikanan. UI Press.
Jakarta.
Alafgani, Azzam Pasha. 2013. Analisis Faktor-Faktor Kesulitan Mahasiswa Jurusan
Pendidikan Teknik Arsitektur Fptk Upi Dalam Penyelesaian Skripsi.
Uiversitas Pendidikan indonesia. Repository.upi.edu I perpustakaan.upi.edu.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Rineka Cipta. Yogyakarta.
Azwar, Saifuddin. 1998. Metode Penelitian (Cetakan XIV). Pustaka Pelajar. Yogyakarta. 146
hlm.
Badan Pusat Statistik, 2000. Statistik Indonesia 1999. BadanPusat Statistik. Jakarta.
Carthy, MC. 1983. Dasar-dasar Pemasaran. Jakarta: Erlangga.Crayonpedia. 2009. Permintaan Dan Penawaran Serta Terbentuk Harga Pasar.
http://www.crayonpedia.org/mw/BAB17._PERMINTAAN_DAN_PENAWARAN_SERTA_TERBENTUKNYA_HARGA_PASAR. Diakses tanggal 28 April 2016, pukul 08.22 WIB.
Eddiwan, 1983. Peranan Koperasi dalam Pemasaran Hasil dan Pengembangan
Desa Nelayan. Dalam: Prosiding Workshop Sosial Ekonomi Perikanan Indonesia. A.
Dwiponggo (eds). Pusat Penelitian dan Pengem bangan Perikanan. Jakarta.
Gunadarma. 2009. Segmentasi Pasar. http://elearning.gunadarma.ac.id /docmodul/pengantar_manajemen_pemasaran/bab4_segmentasi_pasar.pdf. Diakses tanggal 28 April 2016, pukul 08.40 WIB.
Sopyan, Oop. 2009. Definisi Saluran Pemasaran. http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/segmentasi-pasar-definisi-manfaatdan.html. Diakses tanggal 28 April 2016, pukul 08.27 WIB.
Sriyanto, SE. MM. 2011. BAB IV SEGMENTASI, MENETAPKAN TARGET, DANMENETAPKAN POSISI DI PASAR GUNA MENDAPATKANKEUNGGULAN BERSAING. http://eprints.ums.ac.id/75/1/JTI-0401-aug05-03.pdf. Diakses tanggal 28 April 2016, pukul 08.17 WIB.
Stanton, William J. 2001. Prinsip Pemasaran. Erlangga. Jakarta.
Subandi. 2011. Deskripsi Kualitas Sebagai Salah Satu Metode Dalam Penelitian Pertunjukan.
Institut Seni Indonesia Surakarta. Surakarta. Jurnal Harmonia, Volume 11, no 2.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D. Alfabeta. Bandung.
Swastha, Basu dan Irawan. 2005. Manajemen Pemasaran Modern, Liberty,
Yogyakarta.
Swastha, Basu. 2002. Azas-Azas Pemasaran, Yogyakarta, Liberty.
https://mabadik.wordpress.com/2010/07/10/teknik-analisis-data-kuantitatif Diakses pada
tanggal 01 Mei 2016 pukul 18:27 WIB.
dokumentasi saat konsumen beli
konsumen ngisi kuisioner
brsur
10 kuisioner
hasil analisis kuisioner
nota