2
BAB I PENDAHULUAN Penyakit paru obstruktif kronik adalah penyakit obstruksi jalan napas yang ditandai dengan uji aliran udara ekspirasi yang tidak berubah secara bermakna dalam pengamatan  beberapa bulan. Menurut  American Thoracic Society  1995, PPOK disebab kan karena  bronkitis kronis atau emfisema. Obstruksi tersebut umumnya bersifat progresif, bisa disertai hipera kti itas bronkus dan seb agi an ber sif at re ers ibe l. 1,!  Kelainan pada PPOK ti dak  berkurang "alaupun faktor risiko telah dihilangkan dan pengobatan yang adekuat telah dilakukan. # PPOK merupakan salah satu penyakit saluran pernapasan yang banyak dijumpai. $i %meri ka &erika t, PPOK mrupakan penyebab penya kit saluran napas terbanya k keempa t dengan angka mortalitas yang meningkat ##' dibandingkan pada tahun 19(9. $i )ni *ropa, PPOK, asma, dan pneumonia menjadi penyebab kematian ketiga. Penyebab kematian akibat PPOK mendekati +' pada lakilaki dan -' pada "anita. %ngka absen bekerja karena PPOK cukup tinggi, yaitu 9'. $i ndonesia, terdapat sekitar -,/ juta penderita PPOK pada tahun !00 # dan /5 90' di antara nya me rupak an per okok. Peni ngkatan kasus PPOK ini dimungkink an kar ena peningkat an angka har apa n hid up dan faktor ris iko ya ng dapa t memicu timbulnya PPOK. ! PPOK terdiri dari bronchitis kronis, emfisema, dan penyakit saluran napas obstruktif kronis . er das arkan has il peng ukuran deng an spi rometr i, PPOK ter bagi dal am empat stadium, yaitu PPOK ringan, moderat, berat, dan sangat berat. 2akt or f aktor ri si ko ya ng dap at me nyeba bka n ti mbul nya PPOK, antara lain kebiasaan merokok, polusi udara, paparan debu, asap, dan gasgas kimia"i akibat pekerjaan, ri"ayat infeksi saluran napas, dan defisiensi alfa1 antitripsin. 1 3ejala klinis PPOK terdiri dari batuk, sputum putih atau mukoid, sputum berubah menjadi purulen apabila terjadi infeksi, dan sesak napas yang hebat. %danya batuk yang hilang timbul, terutama pada pagi hari yang kelamaan menjadi progresif hamper setiap hari dapat menjadi petunjuk terserangnya PPOK. &elain itu, juga ditandai dengan munculnya dahak, terutama pada pasi hari lalu bertambah hingga sepanjang hari. atuk produktif lebih 1

BAB 1 Case PPOK Internship

Embed Size (px)

Citation preview

7/23/2019 BAB 1 Case PPOK Internship

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-case-ppok-internship 1/2

BAB I

PENDAHULUAN

Penyakit paru obstruktif kronik adalah penyakit obstruksi jalan napas yang ditandai

dengan uji aliran udara ekspirasi yang tidak berubah secara bermakna dalam pengamatan

 beberapa bulan. Menurut  American Thoracic Society  1995, PPOK disebabkan karena

 bronkitis kronis atau emfisema. Obstruksi tersebut umumnya bersifat progresif, bisa disertai

hiperaktiitas bronkus dan sebagian bersifat reersibel.1,!  Kelainan pada PPOK tidak 

 berkurang "alaupun faktor risiko telah dihilangkan dan pengobatan yang adekuat telah

dilakukan.#

PPOK merupakan salah satu penyakit saluran pernapasan yang banyak dijumpai. $i

%merika &erikat, PPOK mrupakan penyebab penyakit saluran napas terbanyak keempat

dengan angka mortalitas yang meningkat ##' dibandingkan pada tahun 19(9. $i )ni *ropa,

PPOK, asma, dan pneumonia menjadi penyebab kematian ketiga. Penyebab kematian akibat

PPOK mendekati +' pada lakilaki dan -' pada "anita. %ngka absen bekerja karena PPOK 

cukup tinggi, yaitu 9'. $i ndonesia, terdapat sekitar -,/ juta penderita PPOK pada tahun

!00# dan /590' di antaranya merupakan perokok. Peningkatan kasus PPOK ini

dimungkinkan karena peningkatan angka harapan hidup dan faktor risiko yang dapat

memicu timbulnya PPOK.!

PPOK terdiri dari bronchitis kronis, emfisema, dan penyakit saluran napas obstruktif 

kronis. erdasarkan hasil pengukuran dengan spirometri, PPOK terbagi dalam empat

stadium, yaitu PPOK ringan, moderat, berat, dan sangat berat.

2aktorfaktor risiko yang dapat menyebabkan timbulnya PPOK, antara lain

kebiasaan merokok, polusi udara, paparan debu, asap, dan gasgas kimia"i akibat pekerjaan,

ri"ayat infeksi saluran napas, dan defisiensi alfa1 antitripsin.1

3ejala klinis PPOK terdiri dari batuk, sputum putih atau mukoid, sputum berubahmenjadi purulen apabila terjadi infeksi, dan sesak napas yang hebat. %danya batuk yang

hilang timbul, terutama pada pagi hari yang kelamaan menjadi progresif hamper setiap hari

dapat menjadi petunjuk terserangnya PPOK. &elain itu, juga ditandai dengan munculnya

dahak, terutama pada pasi hari lalu bertambah hingga sepanjang hari. atuk produktif lebih

1

7/23/2019 BAB 1 Case PPOK Internship

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-case-ppok-internship 2/2

dari # bulan selama ! tahun berturutturut merupakan gejala dari bronchitis kronis. &esak 

secara progresif dan persisten juga memberikan gambaran PPOK.

PPOK stadium a"al 4PPOK ringan dan moderat umumnya tidak dikenali, tidak 

terdiagnosis sehingga tidak terobati. Kecacatan yang timbul biasanya berhubungan dengan

faktor komorbid lainnya yang mempengaruhi status kesehatan penderita, antara lain diabetes

mellitus. Pada stadium lanjut 4PPOK berat dan sangat berat, kecacatan yang timbul dapat

tidak disertai dengan faktor komorbid.

PPOK dapat menimbulkan komplikasi berupa infeksi berulang, pneumotoraks

spontan, eritrositosis akibat hipoksia kronik, gagal napas, dan kor pulnomal.

Penatalaksanaan PPOK terdiri dari beberapa tahapan, yaitu mengurangi gejala,

mencegah progresifitas, meningkatkan toleransi aktiitas dengan latihan fisik, meningkatkan

status kesehatan, mencegah dan mengatasi komplikasi, mencegah dan mengatasi

eksaserbasi, rehabilitasi utnuk pasien yang sulit bekerja, dan mengurangi angka kematian.

Karena itu, mengetahui gejala klinis dari PPOK amat penting sehingga diagnosis dan terapi

yang tepat dapat ditegakkan.

erikut ini disajikan sebuah kasus PPOK. Kasus ini diangkat karena PPOK 

merupakan kasus yang cukup banyak dijumpai dalam praktik seharihari. &emoga penyajian

ini dapat bermanfaat dan menambah "a"asan kita.

2