7
PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan kesehatan di Indonesia dilaksanakan sejalan dengan visi Kabinet Indonesia Bersatu II yaitu Indonesia yang sejahtera, demokratis dan berkeadilan. Untuk mewujudkan visi ini, kementerian kesehatan merumuskan visi, misi, nilai-nilai, strategi, sasaran, dan program prioritasnya. Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014, sasaran pembangunan kesehatan dalam periode ini adalah meningkatnya umur harapan hidup dari 70,7 tahun menjadi 72 tahun, menurunnya angka kematian bayi dari 34 menjadi 24 per 1000 kelahiran hidup, menurunnya angka kematian ibu melahirkan dari 228 menjadi 118 per 100.000 kelahiran hidup, menurunnya prevalansi gizi kurang dari gizi buruk pada anak balita dari 18,4 persen menjadi 15 persen. Dua sasaran pembangunan kesehatan dari empat sasaran yang sesuai dengan RPJMN adalah menurunnya angka kematian ibu melahirkan dan manurunnya angka kematian bayi dalam tiga dekade terakhir di Indonesia masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Kematian ibu dan anak di Indonesia  jauh lebih tinggi dibandingkan dengan negara tetangga. Diperkirakan tidak kurang dari 9.500 ibu meninggal saat melahirkan serta 157.000 bayi dan 200.000 anak balita meninggal setiap tahun. Pada tahun 2009 sampai tahun 2011 data Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan,ditandai dengan tingginya angka kematian ibu, demikian pula dengan tingginya angka kematian bayi. Untuk wilayah Sulawesi Selatan pad a tahun 2009 menunjukkan angka kematian ibu 114 orang, tahun 2010 yakni 121 orang dan pada tahun 2011 angka kematian ibu menunjukkan 116 orang. Sedangkan angka kematian bayi pada tahun 2009 sejumlah 530 orang, tahun 2010 yakni 702 orang, dan pada tahun 2011, 836 orang. Dan untuk Kabupaten Pinrang, pada tahun 2009 Angka Kematian Ibu ( AKI ) 11 orang, tahun 2010 menunjukkan angka kematian ibu sejumlah 10 orang, dan pada tahun 2011 angka kematian ibu meningkat menjadi 16 orang. Sedangkan Angka Kematian Bayi (AKB) pada tahun 2009 yaitu 44 orang, tahun 2010 sejumlah 27 orang dan pada tahu n 2011 terdapat 39 kematian b ayi. Kejadian kematian ibu dan bayi yang terbanyak terjadi pada saat persalinan, pasca persalinan, dan hari-hari pertama kehidupan bayi. Kematian ibu dan bayi baru lahir di Kabupaten Pinrang, lebih banyak disebabkan oleh perdarahan dan eklampsi. Pada tahun 2009, kematian ibu dilatarbelakangi oleh adanya persalinan yang ditangani oleh Dukun (0,11%), sekitar 75 % perdarahan ditangani di rumah, dan derajat kesehatan ibu rendah pada saat sebelum hamil, yakni 30 % anemia, 30% kurang gizi, 40 % ibu hamil dengan empat terlalu serta tiga terlambat yaitu terlambat mengenali tanda bahaya, terlambat mengambil keputusan, terlambat mencapai fasilitas kesehatan dan terlambat mendapatkan pertolongan yang cepat dan tepat. Selain hal tersebut, penyebab utama kegawardaruratan ibu melahirkan dan bayi baru lahir (maternal neonatal) antara lain disebabkan oleh fasilitas pelayanan kesehatan yang kurang, pasien

Bab 1 Down Load

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Bab 1 Down Load

7/18/2019 Bab 1 Down Load

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-down-load 1/7

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pembangunan kesehatan di Indonesia dilaksanakan sejalan dengan visi Kabinet Indone

Bersatu II yaitu Indonesia yang sejahtera, demokratis dan berkeadilan. Untuk mewujudkan visi

kementerian kesehatan merumuskan visi, misi, nilai-nilai, strategi, sasaran, dan program prioritasn

Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014, sasar

pembangunan kesehatan dalam periode ini adalah meningkatnya umur harapan hidup dari 70,7 tah

menjadi 72 tahun, menurunnya angka kematian bayi dari 34 menjadi 24 per 1000 kelahiran hidu

menurunnya angka kematian ibu melahirkan dari 228 menjadi 118 per 100.000 kelahiran hid

menurunnya prevalansi gizi kurang dari gizi buruk pada anak balita dari 18,4 persen menjadi 15 persen

Dua sasaran pembangunan kesehatan dari empat sasaran yang sesuai dengan RPJMN ada

menurunnya angka kematian ibu melahirkan dan manurunnya angka kematian bayi dalam tiga deka

terakhir di Indonesia masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Kematian ibu dan anak di Indone

Page 2: Bab 1 Down Load

7/18/2019 Bab 1 Down Load

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-down-load 2/7

tabu makanan serta kondisi ekonomi yang rendah memegang peranan penting sebagai penyeb

kegawatdaruratan obstetri yang berakibat pada kematian ibu. Aspek medis dan non medis ternya

sangat berperan dalam penentuan pertolongan yang harus dilakukan pada kasus kegawatdarurat

obstetri.

Berbagai upaya telah dilakukan untuk menyelesaikan malah kesehatan masyarakat terseb

antara lain melalui penempatan bidan di desa, pemberdayaan keluarga dan masyarakat deng

menggunakan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (Buku KIA) dan Program Perencanaan Persalinan d

Pencegahan Komplikasi (P4K), serta penyediaan fasilitas kesehatan Pelayanan Obstetri Neona

Emergensi Dasar (PONED) di Puskesmas perawatan dan Pelayanan Obstetri Neonatal Emerge

Komprehensif (PONEK) di rumah sakit.

Upaya terobosan yang paling mutakhir adalah program Jampersal (Jaminan Persalinan) ya

digulirkan sejak tahun 2011. Program Jampersal ini diperuntukan bagi seluruh ibu hamil, bersalin d

nifas serta bayi baru lahir yang belum memiliki jaminan kesehatan atau asuransi kesehata

Keberhasilan Jampersal tidak hanya ditentukan oleh ketersediaan pelayanan kesehatan namun ju

Page 3: Bab 1 Down Load

7/18/2019 Bab 1 Down Load

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-down-load 3/7

peluang dan mendorong pengembangan kontrol warga terhadap kinerja layanan publik. Bahkan, le

 jauh survei ini hendak mengetahui tingkat penilaian kepuasan warga terhadap layan

kegawatdaruratan

Survei KLW yang direncanakan dilakukan secara periodik, bertujuan antara lain sebagai berikut:

1.  Menyediakan informasi kualitatif dan kuantitatif kepada masyarakat dan pemerint

tentang standar yang berlaku dan kesenjangan dalam penyediaan layanan gawat daru

maternal dan neonatal;

2.  Mengungkap wilayah tanggung jawab penyediaan layanan gawat darurat yang masih belu

mencapai standar layanan sebagaimana yang diharapkan;

3.  Melacak perubahan dalam kualitas pelayanan gawat darurat maternal dan neonatal d

waktu ke waktu;

4.  Mengungkap biaya tidak resmi sebagai biaya tambahan di luar biaya yang diamanatkan ol

pemerintah atau pemerintah daerah;

5 M i i if i l l k h di d h d l

Page 4: Bab 1 Down Load

7/18/2019 Bab 1 Down Load

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-down-load 4/7

Gambar 1 : Alur kerangka fikir

KEMATIAN IBU KEMATIAN BAYI

PELAYANAN EMERGENSI

ANC

PERSALINAN

NIFAS

NEONATAL

KB

Prosedur

Tenaga Kesehatan

PembiayaanKeluhan

Page 5: Bab 1 Down Load

7/18/2019 Bab 1 Down Load

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-down-load 5/7

layanan publik. Melalui metode survei KLW, partisipasi warga dalam pengambilan kebijakan pub

menjadi semakin luas. Baik pada tahap perumusan, penerapan, maupun evaluasi kebijakan pemerinta

Survei KLW menjadi salah satu cara mendorong kekuatan warga menuntut layanan public lebih ba

Tidak mengherankan, jika KLW seringkali dikategorikan sebagai metode penelitian advokasi. Hasil d

KLW menjadi alat yang menampung keluhan warga secara signifikan dan dapat dipertanggun

 jawabkan. Warga akhirnya mempunyai alat untuk mengorganisasi diri dan melakukan tuntutan seca

kolektif.

Metode survei Citizen Report Card/KLW  merupakan kombinasi pendekatan kuantitatif d

kualitatif sebagai upaya memperkaya data memahami persoalan layanan kegawatdaruratan

Kabupaten Pinrang. Pendekatan kuantitatif bertujuan mendapatkan data mengenai penilaian berba

aspek layanan Kegawatdaruratan di Kabupaten Pinrang berdasarkan persentase jumlah pengguna ja

Sedangkan pendekatan kualitatif bertujuan mengumpulkan keterangan lebih luas, mengenai bebera

aspek layanan Kegawatdaruratan di Kabupaten Pinrang. Pendekatan kualitatif dalam KLW ini ak

membantu gambaran lebih detail mengenai persoalan layanan Kegawatdaruratan di Kabupaten Pinran

Page 6: Bab 1 Down Load

7/18/2019 Bab 1 Down Load

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-down-load 6/7

Teknik Sampling

Penetapan teknik sampling ditentukan berdasarkan kriteria-kriteria sampel yang in

diwawacarai. Oleh karena itu teknik sampling yang dipilih adalah “Purposive Sampling”. Purpos

sampling dipilih karena sejalan dengan tujuan survey yang secara spesifik ingin mengetahui perse

warga, terhadap layanan maternal dan neonatal, khususnya berkaitan dengan layan

kegawatdaruratan pada tahun 2011. Dalam survei KLW ini sampel yang dipilih adalah ibu melahirk

dan mengalami kasus kegawatdaruratan pada tahun 2011.Jumlah Populasi ibu bersalin pada tahun 2011 sejumlah 7543 orang dan sampel yang diam

adalah ‘ibu melahirkan yang mengalami kegawatdaruratan maternal dan neonatal pada tahun 201

sebanyak 322 orang (sampel jenuh). Data responden diperoleh dari data rekam medic paa R

Lasinrang, RSA St.Khadijah Aisyiyah Kabupaten Pinrang, Puskesmas dan Bidan Praktek Swasta (BPS).

Teknik Pengumpulan & Analisis Data

T h ik l d t dil k k d

Page 7: Bab 1 Down Load

7/18/2019 Bab 1 Down Load

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-down-load 7/7

WAKTU DAN TAHAPAN PELAKSANAAN

Rangkaian survei KLW ini dimulai pada Bulan september 2012 dan seluruh tahapannya akan berakhir pada Bulan april 2013, adapun tahapan dan pembagian waktunya sebagai ber

No Tahapan Kegiatan 2012 2013

September Oktober November Desember Januari Februari Maret

1. Pembentukan Tim Pelaksana KLW (Forum Emas) 16

2. Pemetaan awal/pengumpulan data awal jumlah kasus kegawat-

daruratan

1 -15

3. Penyusunan Panduan FGD 10-20

4. FGD sbg input kuesioner 23-24

5. Pembuatan Kuesioner 10 – 2 Desember

6. Seleksi Enumerator 13-14

7. Pelatihan Tim KLW & enumerator 29-2 Desember

8. Audiensi Bupati 5

9. Pengumpulan data (kuesioner & in-depth interview) 10-25

10. Pengolahan data 12 - 28

11. Penulisan Laporan 26 -29 8 - 11

12. Lokakarya 24

13. Advokasi ke Dinas Kesehatan x

14. Advokasi ke Rumah Sakit x

15. Hearing ke DPRD x

16. Kampanye Media (talk show,pers konference) x

17. Pengawalan hasil advokasi