10
 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Lata r Bela kang Kata “asam” dan “basa” untuk tanah sangat erat kaitannya dengan reaksi tanah, yang dilambangkan dengan satuan pH (potential of hydrogen), yaitu derajat keasaman tanah. Reaksi ini perlu dijelaskan karena kesuksesan budidaya tanaman sangat dipengaruhi oleh derajat keasaman tanah itu sendiri. Tanah bisa diibaratkan sebagai makanan, kelezatannya sangat tergantung pada garam, walaupun makanan itu bergizi tinggi bila kekurangan atau kelebihan garam tentunya membuat selera makan menurun, karena rasanya kurang lezat. Demikian juga dengan tanah, walaupun mungkin telah diberikan pupuk yang cukup tapi kalau tanahnya terlalu asam atau terlalu basa maka pupukpun tidak terserap dengan baik oleh tanaman, namun karena tanah di Indonesia kebanyakan mendekati netr1.al maka hal ini kurang diperhatikan. Sebelum melakukan pengapuran sebaiknya kita lakukan terlebih dahulu pengukuran terhadap keasaman tanah yang kita budidayakan, pengukuran ini bisa dilakukan dengan kertas lakmus, soil tester, ataupun pH tester, namun alat yang terahir ini adalah alat yang paling sering digunakan, karena alat ini termasuk alat yang sederhana dan cukup murah harganya, hanya  beberapa puluh ribu saja. 1.2 Rumusan Mas alah 1.2.1 Meng apa t anah y ang memi liki pH asam pe rlu di net ral kan ? 1.2.2 Bagaimana car a mene tral kan pH tanah yang asam meman faatka n seny awa ka pur? 1.2.3 Bagaimana re aksi penetr alan p H tan ah yan g asa m den gan me manfa atkan s enyawa kapur ? 1

BAb 1 kAPUR

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAb 1 kAPUR

5/9/2018 BAb 1 kAPUR - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-kapur 1/10

 

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kata “asam” dan “basa” untuk tanah sangat erat kaitannya dengan reaksi tanah, yang

dilambangkan dengan satuan pH (potential of hydrogen), yaitu derajat keasaman tanah. Reaksi

ini perlu dijelaskan karena kesuksesan budidaya tanaman sangat dipengaruhi oleh derajat

keasaman tanah itu sendiri.

Tanah bisa diibaratkan sebagai makanan, kelezatannya sangat tergantung pada garam,

walaupun makanan itu bergizi tinggi bila kekurangan atau kelebihan garam tentunya membuat

selera makan menurun, karena rasanya kurang lezat.

Demikian juga dengan tanah, walaupun mungkin telah diberikan pupuk yang cukup tapi

kalau tanahnya terlalu asam atau terlalu basa maka pupukpun tidak terserap dengan baik oleh

tanaman, namun karena tanah di Indonesia kebanyakan mendekati netr1.al maka hal ini kurang

diperhatikan.

Sebelum melakukan pengapuran sebaiknya kita lakukan terlebih dahulu pengukuran terhadap

keasaman tanah yang kita budidayakan, pengukuran ini bisa dilakukan dengan kertas lakmus,

soil tester, ataupun pH tester, namun alat yang terahir ini adalah alat yang paling sering

digunakan, karena alat ini termasuk alat yang sederhana dan cukup murah harganya, hanya

 beberapa puluh ribu saja.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Mengapa tanah yang memiliki pH asam perlu di netralkan ?

1.2.2 Bagaimana cara menetralkan pH tanah yang asam memanfaatkan senyawa kapur?

1.2.3 Bagaimana reaksi penetralan pH tanah yang asam dengan memanfaatkan senyawa

kapur ?

1

Page 2: BAb 1 kAPUR

5/9/2018 BAb 1 kAPUR - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-kapur 2/10

 

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Untuk mengembalikan sifat fisik dan kimia tanah agar bisa ditanami.

1.3.2 Untuk mengetahui cara penetralan pH tanah dengan memanfaatkan senyawa

kapur.

1.3.3 Untuk mengetahui manfaat senyawa kapur untuk tanah yang keasamannya

 berlebihan.

1.4 Manfaat Penelitian

Dengan diadakannya penelitian ini maka diperoleh beberapa manfaat dari berbagai pihak 

diantaranya:

a. Bagi penulis

Penelitian ini dapat membantu melatih penulis dalam pembuatan makalah

sehingga diharapkan kedepannya penulis mampu membuat makalah yang lebih baik.

b. Bagi Masyarakat

Penelitian ini dapat menambah wawasan bagi masyarakat sehingga kedepannya

diharapkan masyarakat mampu menerapkannya pada lingkungan sekitar.

c. Bagi Pemerintah

Penelitian ini bertujuan agar pemerintah dapat mengembalikan lahan – lahan yang

dulunya keasaman tanahnya tinggi dapat kembali dinetralkan sehingga dapat kembali

diolah dan ditanami.

2

Page 3: BAb 1 kAPUR

5/9/2018 BAb 1 kAPUR - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-kapur 3/10

 

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Tanah yang Asam

Tanah asam karena kandungan H+ yang tinggi dan banyak ion AL3+ yang bersifat asam

karena dengan air ion tersebut dapat menghasilkan H+. Di daerah rawa-rawa atau tanah

gambut, tanah asam umumnya disebabkan oleh kandungan asam sulfat yang tinggi.

2.2Senyawa Kapur

Kapur pertanian adalah kapur yang berasal dari batuan kapur, yang banyak dijumpai di

Indonesia . Batuan kapur ini banyak mengandung kalsium dan magnesium yang sifatnya

mampu menetralkan aluminium.

Dipasaran dapat dijumpai 3 macam jenis kapur.

1. Kapur Tohor yaitu jenis kapur yang pembuatannya melui proses pembakaran. Kapur ini

sering disebut dengan kapur prtanian. Secara ilmiah kapur ini disebut calsium

oksida(CaO)

2. Kapur tembok. Merupakan jenis kapur hasil pembakaran pada kapur tohor, yang

kemudian ditambahkan dengan air yang dalam bahasa kimianya disebut calsium

hidroksida.

Kapur karbonat. merupakan kapur yang bukan melaui proses pembakaran tetapi digiling

langsung, kapur karbonat ini ada dua macam, yaitu kalsit dan dolomit.

2.3 Manfaat Tanah yang Telah Dinetralkan

Mengembalikan sifat fisik dan kimia tanah agar bisa ditanami kembali dan

mengembalikan mikroorganisme yang hidup di tanah yang asam.

3

Page 4: BAb 1 kAPUR

5/9/2018 BAb 1 kAPUR - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-kapur 4/10

 

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilaksanakan pada karya tulis ini adalah penelitian deskriptif 

kualitalif, yaitu analisa yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau menjelaskan masalah

yang diteliti. Data yang diperoleh kemudian diolah sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan

yang sesuai dengan masalah yang telah ditentukan.

3.2 Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang penulis lakukan diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Telaah Pustaka (Literatur)

Dalam metode ini, penulis mencari literature atau pustaka- pustaka dan

artikel yang berhubungan dengan materi yang dikaji. Misalnya, segala sesuatu

yang berhubungan dengan besi bekas, incinerator, dan sampah di lingkungan.

2. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di rumah penulis dari tanggal 26 agustus 2011,

sampai dengan tanggal 28 agustus 2011.

3.3 Metode Analisis Data

Data yang diperoleh baik yang berupa kajian pustaka seperti buku, literature

(artikel) dikumpulkan kemudian dianalisis dengan mencari keterkaitan dari data-data

tersebut sesuai dengan materi yang dikaji.

4

Page 5: BAb 1 kAPUR

5/9/2018 BAb 1 kAPUR - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-kapur 5/10

 

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Penyebab Tanah yang Asam.

Tanah bereaksi asam (pH rendah) adalah karena tanah kekurangan Kalsium (CaO) dan

Magnesium (MgO), ini disebabkan oleh:

• Curah hujan tinggi, pada daerah dengan iklim tropika basah, dengan curah hujan yang

tinggi, secara alami tanah akan menjadi asam akibat pencucian unsur hara yang ada.

• Pupuk pembentuk asam, Pupuk nitrogen seperti Urea, ZA, Amonium Sulfat, Kcl, ZK 

adalah pupuk yang mempunyai pengaruh mengasamkan tanah.

• Drainase, Drainase yang kurang baik, genangan air yang terus menerus pada tanah yang

 berawa, tanah pada keadaan yang demikian selalu asam.

Adanya unsur berlebihan, Al (Alumunium), Fe (Besi) dan Cu (Tembaga) dalam kadar yang berlebih, seperti disekitar pegunungan verbek atau daerah tambang nikel, besi dan

tembaga selalu di jumpai tanah asam.

• Proses dekomposisi bahan organik, Pada tanah berbahan organik tinggi seperti pada

tanah gambut selalu dijumpai tanah asam dengan pH rendah, hal itu karena proses

dekomposisi bahan organik yang dalam prosesnya akan mengusir dan mengeluarkan

unsur (Kalsium) CaO dari dalam tanah.

5

Page 6: BAb 1 kAPUR

5/9/2018 BAb 1 kAPUR - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-kapur 6/10

 

4.2 Tanah yang memiliki pH asam perlu di netralkan.

Pada umumnya pada lahan lahan pertanian, pengukuran pH tanah secara rutin dilakukan

untuk memonitor pengaruh praktek pengelolaan pertanian terhadap efisiensi penggunaan N,kelarutan Al, dan hubungannya dengan dampak lingkungan. Sebagian besar lahan yang

mempunyai pH sangat rendah atau tinggi kurang menguntungkan untuk pertumbuhan tanaman.

Sehingga apabila tanah bersifat asam di netralisir dengan pemberian bahan kapur. Tanah

asam khususnya didaerah tropika, mempengaruhi pertumbuhan tanaman melalui beberapa cara.

Apabila pH tanah rendah (kemasaman tinggi), maka satu atau lebih faktor tanah yang tidak 

menguntungkan muncul dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman terhambat.

4.3Cara menetralkan pH tanah yang asam memanfaatkan senyawa kapur.

Pada umumnya reaksi tanah baik tanah gambut maupun tanah mineral menunjukkan sifat

keasaman atau alkalinitas tanah yang dinyatakan dengan nilai pH. Nilai pH menunjukkan

 banyaknya konsentrasi ion Hidrogen (H+) di dalam tanah. Makin tinggi kadar ion H+ di dalam

tanah, semakin asam tanah tersebut. Di dalam tanah selain H+ dan ion-ion lain ditemukan pula

ion OH-, yang jumlahnya sebanding dengan banyaknya H+. Pada tanah-tanah asam jumlah ion

H+ lebih tinggi daripada OH-. Sedangkan pada tanah alkalis kandungan OH- lebih banyak 

daripada H+.

Bila kandungan H+ sama dengan OH- maka tanah bereaksi netral yaitu mempunyai pH.

7.Bila tanah terlalu asam atau terlalu basa maka tanaman akan tumbuh kurang sempurna

sekalipun masih bisa tumbuh dan menghasilkan buah. Memang ada beberapa tanaman tertentu

yang senang di tanah asam ataupun basa. Ketersediaan unsur hara makro di dalam tanah ini

sedikit sedangkan hara mikro seperti Besi dan Aluminium tinggi.

Hal ini mengakibatkan tanaman kekurangan hara dan keracunan. Salah satu upaya yang

ditempuh dalam upaya meningkatkan dan memperbaiki lahan asam adalah dengan menurunkan

keasaman dan meningkatkan kejenuhan basa yang diperoleh dengan pemberian kapur serta

6

Page 7: BAb 1 kAPUR

5/9/2018 BAb 1 kAPUR - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-kapur 7/10

 

 pemupukan. Dengan adanya peningkatan kejenuhan basa, maka pH tanah naik dan unsur hara

relatif lebih mudah tersedia.

4.4 Reaksi penetralan pH tanah yang asam dengan memanfaatkan senyawa kapur.

Reaksi tanah merupakan suatu istilah yang digunakan untuk menyatakan reaksi asam atau

 basa dalam tanah. Sejumlah proses dalam tanah dipengaruhi oleh reaksi tanah dan biokimia

tanah yang berlangsung spesifik. Pengaruh langsung terhadap laju dekomposisi mineral tanah

dan bahan organik, pembentukan mineral lempung bahkan pertumbuhan tanaman.

Pengaruh tidak langsungnya terhadap kelarutan dan ketersediaan hara tanaman. sebagai

contoh perubahan konsentrasi fosfat dengan perubahan pH tanah. Konsentrasi ion H+ yang

tinggi bisa meracun bagi tanaman. Secara teoritis, angka pH berkisar antara 1 sampai 14. Angka

satu berarti kepekatan ion hidrogen di dalam tanah ada 10 - 1 atau 1/10 gmol/l. Tanah pada

kepekatan ini sangat asam. Sementara angka 14 berarti kepekatan ion hidrogennya 10-14 gmol/l.

Tanah pada angka kepekatan ini sangat basa. Tanah-tanah yang ada di Indonesia sangat

 bervariasi tingkat keasamannya. Ada tanah yang asam seperti Podsolik Merah Kuning, dan

latosol Tanah yang alkalis seperti Mediteran Merah Kuning dan Grumosol. Bagi tanah – tanah

yang bereaksi asam, seringkali tidak atau kurang sesuai bagi pertumbuhan tanaman. Oleh karenaitu pada tanah-tanah demikian sering dilakukankan pengapuran (liming). bahan- bahan yang

digunakan untuk menaikkan pH tanah yang bereaksi asam menjadi mendekati netral dengan

harga pH sekitar 6,5.

Keasaman tanah ditentukan oleh kadar atau kepekatan ion hidrogen di dalarn tanah

tersebut. Bila kepekatan ion hidrogen di dalam tanah terlalu tinggi maka tanah akan bereaksi

asam. Sebaliknya, bila kepekatan ion hidrogen terIalu rendah maka tanah akan bereaksi basa.

Pada kondisi ini kadar kation OH- lebih tinggi dari ion H+.

Tanah asam adalah tanah dengan pH rendah karena kandungan H+ yang tinggi. Pada tanah asam

lahan kering banyak ditemukan ion Al3+ yang bersifat masam karena dengan air ion tersebut

dapat menghasilkan H+. Dalarn keadaan tertentu, yaitu apabila tercapai kcjenuhan ion Al3+

tertentu, terdapat juga ion Al-hidroksida dengan cara sebagai berikut :

Al3+ + 3H2O —– Al(OH)2+ + H+

7

Page 8: BAb 1 kAPUR

5/9/2018 BAb 1 kAPUR - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-kapur 8/10

 

Al3+ + OH- —– Al(OH)2+

dengan demikian dapat menimbulkan variasi kemasaman tanah.

Di daerah rawa-tawa, tanah masam umumnya disebabkan oleh kandungan asam sulfat yang

tinggi. Di daerah ini sering ditemukan tanah sulfat masam karena mengandung, lapisan cat clay

yang menjadi sangat asam bila rawa dikeringkan akibat sulfida menjadi sulfat.

8

Page 9: BAb 1 kAPUR

5/9/2018 BAb 1 kAPUR - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-kapur 9/10

 

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa :

1.  penetralan tanah bertujuan untuk mengembalikan sifat fisik dan kimia tanah kembali

kepada keadaan semula dimana sifatnya adalah netral.

2. upaya yang ditempuh dalam upaya meningkatkan dan memperbaiki lahan asam adalah

dengan menurunkan keasaman dan meningkatkan kejenuhan basa yang diperoleh dengan

 pemberian kapur serta pemupukan. Dengan adanya peningkatan kejenuhan basa, maka

 pH tanah naik dan unsur hara relatif lebih mudah tersedia

3. Pada tanah asam lahan kering banyak ditemukan ion Al3+ yang

bersifat masam karena dengan air ion tersebut dapat menghasilkan

H+. Dalarn keadaan tertentu, yaitu apabila tercapai kcjenuhan ion

Al3+ tertentu, terdapat juga ion Al-hidroksida dengan cara sebagai

berikut :

Al3+ + 3H2O —– Al(OH)2+ + H+

Al3+ + OH- —– Al(OH)2+

dengan demikian dapat menimbulkan variasi kemasaman tanah.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitin maka dapat diajukan beberapa saran, yaitu sebagai berikut.1. Bagi Pemerintah

Pemerintah diharapkan dapat membantu menyediakan alat-alat yang berkaitan pemanfaatan

kapur sebagai indikator penetralan pH tanah yang asam.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan dan melanjutkan penelitian ini

untuk mendapatkan hasil yang lebih baik serta dapat berguna bagi seluruh pihak.

9

Page 10: BAb 1 kAPUR

5/9/2018 BAb 1 kAPUR - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-kapur 10/10

 

DAFTAR PUSTAKA

Anne. 2010. Tanah Kapur. Tersedia pada http://www.anneahira.com/tanah-kapur.htm. diakses

 pada tanggal 27 Agustus 2011.

Masayu. 2010. Tanah Masam. Tersedia pada http://dasar2ilmutanah.blogspot.com /

2009/06/pengelolaan-kesuburan-tanah-sulfat_2282.html. diakses pada tanggal 27

Agustus 2011.

Mheea. 2010. Manfaat batu kapur. Tersedia pada http://mheea-

nck.blogspot.com/2010/06/genesa-batu-kapur.html. diakses pada tanggal 27 Agustus

2011.

Agrica.2009. Reaksi tanah. Tersedia pada http://agrica.wordpress.com/2009/01/03/reaksi-tanah/ 

diakses pada tanggal 27 agustus 2011.

Septa. 2010. Kapur dalam tanah. Tersedia pada http://septa-

ayatullah.blogspot.com/2009/04/kapur-dalam-tanah.html. diakses pada tanggal 27

agustus 2011.

Anonim. 2009. Masalah kesuburan tanah masam. Tersedia pada

http://kapurpertanian.com/index.php/Pengapuran/Masalah-kesuburan-tanah-masam.html.

diakses pada tanggal 27 Agustus 2011.

10