91
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi dan transportasi pada era globalisasi ini banyak negara-negara yang menciptakan sebuah situs wisata, sehingga banyak wisatawan yang ingin datang untuk menikmati keindahan di daerah tujuan wisata tersebut baik dalam negeri maupun di luar negeri. Pariwisata adalah kepergian orang-orang sementara dalam jangka waktu pendek ke tempat-tempat tujuan diluar tempat tinggal dan bekerja sehari-harinya serta kegiatan mereka selama berada di tempat-tempat tujuan tersebut; ini mencakup kepergian untuk berbagai maksud, termasuk kunjungan seharian darmawisata. (J. Christopher Holloway:1983) Berkembangnya teknologi komunikasi dan transportasimenjadi salah satu faktor perkembangan pariwisata di dunia, sehingga banyak situs pariwisata di dunia yang menjadi daya tarik banyak orang untuk mengunjunginya. Pada era modernisasi ini sudah menjadi tren masyarakat Indonesia untuk berwisata ke luar negeri. Untuk melakukan perjalanan keluar negeri seseorang harus menyiapkan/memiliki dokumen perjalanan.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi dan transportasi pada era globalisasi ini banyak negara-negara

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 1

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi dan

    transportasi pada era globalisasi ini banyak negara-negara yang

    menciptakan sebuah situs wisata, sehingga banyak wisatawan yang ingin

    datang untuk menikmati keindahan di daerah tujuan wisata tersebut baik

    dalam negeri maupun di luar negeri.

    Pariwisata adalah kepergian orang-orang sementara dalam jangka

    waktu pendek ke tempat-tempat tujuan diluar tempat tinggal dan bekerja

    sehari-harinya serta kegiatan mereka selama berada di tempat-tempat

    tujuan tersebut; ini mencakup kepergian untuk berbagai maksud, termasuk

    kunjungan seharian darmawisata. (J. Christopher Holloway:1983)

    Berkembangnya teknologi komunikasi dan transportasimenjadi

    salah satu faktor perkembangan pariwisata di dunia, sehingga banyak situs

    pariwisata di dunia yang menjadi daya tarik banyak orang untuk

    mengunjunginya. Pada era modernisasi ini sudah menjadi tren masyarakat

    Indonesia untuk berwisata ke luar negeri. Untuk melakukan perjalanan

    keluar negeri seseorang harus menyiapkan/memiliki dokumen perjalanan.

  • 2

    Dokumen perjalanan yang harus dipersiapkan antara lain adalah SPRI

    (Surat Perjalanan Republik Indonesia) atau biasa disebut dengan paspor.

    Lalu lintas orang antara Negara Republik Indonesia dengan negara

    lain mempunyai arti bahwa yang melakukan lalu lintas tersebut tidak

    hanya orang asing, tetapi juga termasuk warga negara Indonesia yang

    melakukan perjalanan ke luar negeri dan kembali ke Indonesia.

    Pengawasan terhadap orang asing di wilayah Negara Republik

    Indonesia mengandung 2 (dua) aspek yaitu aspek keberadaannya dan

    aspek kegiatannya selama berada di wilayah Indonesia. (UU RI No.6

    Tahun 2011 tentang Imigrasi)

    Oleh karena itu bagi orang asing yang melakukan perlintasan atau

    perjalanan dari atau ke wilayah Indonesia harus memiliki Surat Perjalanan

    dari negaranya dan visa. Sedangkan warga negara Indonesia yang

    melakukan perjalanan ke negara lain memerlukan Surat Perjalanan yang

    dikeluarkan oleh Pemerintah Indonesia.

    Untuk memperoleh pelayanan bagi seorang warga negara

    Indonesia, yang bersangkutan harus dapat membuktikan bahwa yang

    bersangkutan adalah warga negara Indonesia. Demikian juga orang asing

    yang diperlakukan baik dalam pelayanan maupun dalam rangka

    pengawasan terhadapnya, bahwa yang bersangkutan adalah orang asing

    berdasarkan Peraturan Perundang-undangan Republik Indonesia yang

    berlaku.

  • 3

    Dalam perlintasan orang antar negara, biasanya atau mutlak harus

    dilengkapi dengan dokumen perjalanan atau Surat Perjalanan yang

    selanjutnya disebut dengan paspor.

    Paspor adalah dokumen yang dikeluarkan oleh Pemerintah

    Republik Indonesia kepada warga negaranya untuk melakukan perjalanan

    antarnegara yang berlaku selama jangka waktu 5 tahun.(Menurut UU RI

    No:06 Tahun 2011 Tentang Keimigrasian)

    Paspor biasanya diperlukan untuk perjalanan internasional karena

    harus ditunjukkan ketika memasuki/perbatasan suatu negara. Paspor,

    selain berisikan identitas pemegangnya juga terdiri dari halaman-halaman

    kosong yang akan digunakan untuk menempelkan stampel/visa.

    Kantor Imigrasi Kelas I Yogyakarta berada langsung dibawah

    Direktorat Jenderal Imigrasi yang memiliki tugas atas peran yang sangat

    penting. Terlebih dalam hal pelayanan kepada masyarakat dalam

    pengurusan seperti dokumen paspor, visa dan ijin-ijin keimigrasian. Dalam

    hal ini penulis akan membahas tentang prosedur pembuatan paspor atau

    Surat Perjalanan Republik Indonesia (SPRI).

    Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mengambil judul

    dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah :

    “PROSEDUR PEMBUATAN DOKUMEN SURAT PERJALANAN

    REPUBLIK INDONESIA (SPRI)/PASPOR PADA KANTOR IMIGRASI

    KELAS I YOGYAKARTA”.

  • 4

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis merumuskan dalam

    laporan Tugas Akhir ini adalah:

    1. Bagaimana gambaran kualitas pelayanan pengurusan SPRI atau

    paspor yang diberikan oleh Kantor Imigrasi Kelas I Yogyakarta ?

    2. Bagaimana prosedur pelayanan pembuatan SPRI atau paspor di

    Kantor Imigrasi Kelas I Yogyakarta ?

    3. Faktor apa saja yang mendorong dan menghambat pelayanan

    pengurusan paspor di Kantor Imigrasi Kelas I Yogyakarta ?

    C. Tujuan Penelitian

    Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :

    1. Untuk mengetahui gambaran kualitas pelayanan pengurusan SPRI

    atau paspor yang diberikan oleh Kantor Imigrasi Kelas I

    Yogyakarta.

    2. Untuk mengetahui prosedur pelayanan pembuatan SPRI atau

    paspor di Kantor Imigrasi Kelas I Yogyakarta.

    3. Untuk mengtahui faktor pendorong dan penghambat pelayanan

    pengurusan SPRI atau paspor di Kantor Imigrsi Kelas I

    Yogyakarta.

  • 5

    D. Manfaat Penelitian

    Dari hasil penelitian diharapkan dapat memberi manfaat bagi pihak-pihak

    yang terkait di Industri Pariwisata. Adapun manfaat yang dapat diambil

    dari penelitian ini adalah :

    1. Manfaat Praktis

    Penelitian yang dilakukan ini diharapkan dapat memberi masukan dan

    informasi tambahan dalam upaya menentukan strategi-strategi yang

    dilakukan guna meningkatkan kualitas dan pelayanan bagi masyarakat.

    2. Manfaat Akademis

    Dapat digunakan sebagai tambahan informasi bagi peneliti yang akan

    melakukan penelitian yang sama dan untuk menambah pengetahuan.

    3. Manfaat Bagi Mahasiswa

    Mahasiswa dapat mengetahui tentang bagaimana menyiapkan dokumen

    perjalanan (SPRI)/Paspor juga prosedur pengurusannya.

  • 6

    E. Kajian Pustaka

    1. Definisi SPRI/Paspor Republik Indonesia

    Surat Perjalanan Republik Indonesia atau biasa disebut paspor

    adalah dokumen yang dikeluarkan oleh Pemerintah Republik

    Indonesia kepada warga negara Indonesia untuk melakukan perjalanan

    antar negara yang berlaku selama jangka waktu tertentu.(UU RI no.06

    Tahun 2011)

    2. Definisi Kualitas Pelayanan

    Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berpengaruh

    dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi

    atau melebihi harapan (Tjiptono, 2001). Sehingga definisi kualitas

    pelayanan dapat diartikan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan dan

    keinginan konsumen serta ketepatan penyampaiannya dalam

    mengimbangi harapan konsumen (Tjiptono, 2007)

    3. Definisi Pelayanan

    Menurut Kotler (2002:83) Pelayanan dalah setiap tindakan atau

    kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain,

    yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan

    kepemilikan apapun.

  • 7

    Sedangkan menurut Endar Sugiarto (1999:36) dalam buku yang

    berjudul Psikologi Pelayanan dalam Industri Jasa adalah suatu

    tindakan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan orang lain

    (konsumen, pelanggan,tamu atau klien, penumpang) yang tingkat

    pemuasannya hanya dapat dirasakan oleh orang yang melayani

    maupun yang dilayani. Dalam hal ini terjadi komunikasi anatar kedua

    belah pihak dan kepuasan yang diperoleh tergantung pada situasi saat

    terjadi interaksi pelayanan. Jika dalam upaya saling memuaskan

    tersebut tidak dapat terjadi hubungan timbal balik yang

    berkesinambungan, maka pada interaksi berikutnya dapat terhambat.

    F. Metode Penelitian

    1. Lokasi dan Waktu Penelitian

    Lokasi penelitian dilakukan di Kantor Imigrasi Kelas I Yogyakarta

    yang berada di Jl. Solo km.10 Daerah Istimewa Yogyakarta mulai

    bulan Januari – April 2015

    .

    2. Teknik Pengumpulan Data

    a. Wawancara

    Wawancara merupakan proses interaksi antara sebagai

    pengumpul data dengan melakukan tanya jawab langsung dengan

  • 8

    pihak terkait untuk mendapatkan informasi yang mendalam tentang

    data yang dibutuhkan terutama pada pihak pejabat di Kantor

    Imigrasi Kelas I Yogyakarta. Kegiatan wawancara dilakukan

    dengan pihak-pihak terkait.

    b. Observasi

    Observasi yaitu pengamatan dan pencatatan data yang

    sistematis terhadap gejala-gejala yang di teliti. Observasi

    penelitian dilakukan di Kantor Imigrasi Kelas I Yogyakarta yang

    berada di Jl. Solo km 10 Daerah Istimewa Yogyakarta. Yang

    dilakukan yaitu Pengamatan pendeskripsian dan pencatatan data di

    Kantor Imigrasi Kelas I Yogyakarta secara langsung.

    c. Studi Dokumen

    Studi Dokumen adalah pengumpulan data melalui dokumen

    yang berguna mengakuratkan suatu informasi yang di dapat.

    Pengumpulan data dapat di dapat melalui dokumen yang ada di

    Kantor Imigrasi Kelas I Yogyakarta.

    d. Studi Kepustakaan

    Studi Pustaka adalah suatu metode pengumpulan data dan

    informasi dengan cara mengumpulkannya dari buku-buku, gambar,

    tabel, brosur dan lain-lain yang terdapat dalaminternet dan Labtour

    DIII UPW UNS.

  • 9

    3. Teknik Analisa Data

    Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah

    dengan menggunakan analisis deskriptif yaitu teknik untuk membuat

    gambaran atau deskriptif secara sistematis, faktual, aktual dan akurat

    mengenai suatu obyek yang diteliti di Kantor Imigrasi Kelas I

    Yogyakarta.

    Dari diskripsi tersebut akhirnya dapat ditarik sebuah kesimpulan yang

    merupakan jawaban atas permasalahan yang dirumuskan dan menjadi

    obyek peneliti.

    G. Sistematika Penulisan

    Pokok- pokok penulisan Tugas Akhir ini dibagi ke dalam empat BAB

    yang saling berkaitan dan saling mendukung antara BAB yang satu

    dengan BAB yang lainnya.

    Adapun pokok-pokok pembahasan tersebut dapat diuraikan sebagai

    berikut :

    BAB I Pendahuluan yang berisi :Latar belakang masalah,

    rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

    penelitian, kajian pustaka, metode penelitian,

    sistematika penelitian

  • 10

    BAB II Gambaran umum Kantor Imigrasi Kelas I

    Yogyakarta yang berisi : Sejarah singkat Kantor

    Imigrasi Kelas I Yogyakarta, tugas dan fungsi

    organisasi, motto, tugas pokok dan fungsi, visi dan

    misi, kode etik pegawai imigrasi, struktur

    organisasi Kantor Imigrasi Kelas I Yogyakarta dan

    tugas pokoknya.

    BAB III Pembahasan masalah, pada bab ini menguraikan

    tentang penelitian yang dilaksanakan serta

    pembahasan pada setiap masalah yang telah

    dirumuskan yaitu prosedur pembuatan Surat

    Perjalanan Republik Indonesia (SPRI) atau Paspor

    pada Kantor Imigrasi Kelas I Yogyakarta, beserta

    langkah dan upaya yang dilakukan untuk

    meningkatkan kualitas pelayanan pemohon.

    BAB IV Merupakan bab terakhir yang berisi penutup dan

    didalam penutup ini akan diuraikan kesimpulan

    dari uraian yang telah dibahas dalam bab-bab

    sebelumnya sertakritik dan saran.

  • 11

    BAB II

    GAMBARAN UMUM KANTOR IMIGRASI KELAS I YOGYAKARTA

    1. Sejarah singkat Kantor Imigrasi Kelas I Yogyakarta

    Kantor Imigrasi Yogyakarta berdiri pada tanggal 01 April 1974.

    Semula Kantor Imigrasi Yogyakarta ini bernama “Kantor Imigrasi Kelas II

    Yogyakarta” . Pada tanggal 19 Agustus 2004, Kantor Imigrasi Kelas II

    Yogyakarta berubah nama menjadi Kantor Imigrasi Kelas I Yogyakarta

    sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kehakiman RI No.

    M.05.07.04.2004.

    Kantor Imigrasi Kelas I Yogyakarta beralamat di Jl. Solo km.10

    Yogyakarta, yang terdiri diatas tanah seluas 2.329 M2. Kantor Imigrasi

    Kelas I Yogyakarta mempunyai wilayah kerja di beberapa Kabupaten

    yaitu :

    a) Kota Madya Yogyakarta

    b) Kabupaten Gunung Kidul

    c) Kabupaten Kulon Progo

    d) Kabupaten Bantul

    e) Kabupaten Sleman

  • 12

    2. Tugas dan Fungsi Organisasi

    a) Sebagai aparatur pelayanan masyarakat

    b) Sebagai Pengawasan dan penegakan hukum

    c) Sebagai Fasilitator Ekonomi Nasional.

    3. Motto

    Melayani Masyarakat Pemohon Jasa Imigrasi dengan Tulus

    4. Tugas Pokok dan Fungsi

    Tugas :

    Kantor Imigrasi Kelas I Yogyakarta mempunyai tugas untuk

    melaksanakan sebagian tugas pokok dan fungsi Kementerian Hukum dan

    HAM di bidang Keimigrasian, khususnya di wilayah kerja Kantor Imigrasi

    Kelas I Yogyakarta.

    Fungsi :

    a) Melaksanakan tugas Keimigrasian dibidang Informasi dan Sarana

    Komunikasi Keimigrasian;

    b) Melaksanakan tugas Keimigrasian dibidang Lalu lintas

    Keimigrasian;

    c) Melaksanakan tugas Keimigrasian dibidang Status Keimigrasian;

    d) Melaksanakan tugas Keimigrasian dibidang Pengawasan dan

    Penindakaan Keimigrasian.

  • 13

    5. Visi dan Misi

    Visi :

    Masyarakat memperoleh Kepastian Hukum

    Misi :

    Melindungi Hak Asasi Manusia

    6. Kode Etik Pegawai Imigrasi

    Dasar hukum :

    a) Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 Tentang Pembinaan

    Jiwa Korps dan Kode Etik PNS

    b) Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin

    PNS

    c) Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor M.HH-

    02.KP.05.02 Tahun 2010 Tentang Kode Etik Pegawai Imigrasi.

    d) Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor M.HH-

    06.KP.05.02 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Majelis Kode Etik

    Pusat Direktorat Jenderal Imigrasi.

    e) Keputusan Direktur Jenderal Imigrasi Nomor IMI-294.KP.05.02

    Tahun 2012 Tentang Pembentukan Sekretariat Majelis Kode Etik

    Pusat Direktorat Jenderal Imigrasi

  • 14

    Tujuan Kode Etik :

    a) Meningkatkan disiplin Pegawai Imigrasi

    b) Menjalin terpeliharanya tata tertib

    c) Menjamin kelancaran pelaksanaan tugas dan iklim yang kondusif

    d) Menciptakan dan memelihara kondisi kerja serta perilaku yang

    profesional, dan

    e) Meningkatkan citra dan kinerja Pegawai Imigrasi

    Etika Pegawai Imigrasi :

    a) Setiap Pegawai Imigrasi dalam melaksanakan tugas kedinasan dan

    kehidupan sehari-hari wajib bersikap dan berpedoman pada etika

    dalam beragama, bernegara, berorganisasi, bermasyarakat, dan

    terhadap diri sendiri serta sesama Pegawai Imigrasi

    b) Setiap Pegawai Imigrasi wajib mematuhi, mentaati, dan

    melaksanakan etika

    (Sumber : Website Kantor Imigrasi Kelas I Yogyakarta)

    7. Struktur Organisasi

    Struktur organisasi dalam suatu perusahaan adalah sistem kegiatan

    terintegrasi dan terkoordinasi dari kelompok orang yang bekerja sama

  • 15

    untuk mencapai tujuan yang sama di bawah suatu kepemimpinan, dimana

    di dalamnya ada hubungan structural antara atasan dan bawahan.

    Struktur organisasi pada Kantor Imigrasi Kelas I Yogyakarta

    apabila digambarkan dalam suatu bagan akan nampak seperti berikut ini :

  • 16

    STRUKTUR ORGANISASI KANTOR IMIGRASI KELAS I YOGYAKARATA

    ............................................................................................................................

    (Sumber : Kantor Imigrasi Kelas I Yogyakarta)

    KEPALA KANTOR IMIGRASI

    ARIEF MUNANDAR, SH

    KASUBAG TU

    RR. ENI INDRIYANTI, SH

    KAUR

    KEPEGAWAIAN

    MARFU‟AH, S.Pd,

    M.Hum

    KAUR UMUM

    SIH MARYANI,

    SE

    KAUR

    KEUANGAN

    NURYATI

    KASI WASDAKIM

    PAULUS JANANTO

    KUSCAHYONO, SH

    KASI FOSARKIM

    KURNIA DWI

    NASTITI,S.Psi.,MM

    KASI LANTASKIM

    TATANG SUHERYADIN,

    SH., M.Si

    KASI STATUSKIM

    SUSIYANI, SH

    KASUBSI

    PENINDAKAN

    BAMBANG DWI

    PRIYOKO

    KASUBSI

    PENGAWASAN

    R. DYKA

    LAKSHANA P

    ,Amd.IM.,SH

    KASUBSI

    PENENTUAN

    STATUS

    TRI WIDOWATI,

    Amd.IM., SH

    KASUBSI

    PENELAAHAN

    STATUS

    WAWAN

    ANJARYONO, SE.,

    MH

    KASUBSI

    KOMUNIKASI

    GUSTI WIDY

    ANDINA, Amd.

    Im., S. Ip

    KASUSBSI

    INFORMASI

    FIRDAUS,

    Amd. Im., SH

    KASUBSI

    LINTAS BATAS

    ARFA YUDHA

    INDRIAWAN, SH

    KASUBSI

    PERIJINAN

    RINI HARTATI

    PUDJI H, SH

  • 17

    Berdasarkan gambar, struktur organisasi pada Kantor Imigrasi Kelas I

    Yogyakarta dapat dijelaskan sebagai berikut :

    1. LALU LINTAS KEIMIGRASIAN (LANTASKIM)

    A. Subseksi Perijinan

    Tugas Pokok Lantaskim :

    Melakukan kegiatan keimigrasian yang meliputi pemberian

    perlintasan, pemberian pemohonan dokumen perjalanan izin

    berangkat / kembali bagi warga negara asing atau warga negara

    Indonesia serta kegiatan dalam hal perjalanan, pendaratan, urusan

    haji, pengiriman tenaga kerja Indonesia ke luar negeri, pengurusan

    anak kapal dan izin masuk darurat sesuai dengan peraturan

    perundang-undangan yang berlaku dalam rangka menunjang

    kelancaran pelayanan keimigrasian

    Kepala Sub Seksi Perizinan Keimigrasian

    Tugas Pokok :

    Melakukan pemberian dokumen perjalanan, izin berangkat

    dan izin kembali bagi WNA maupun WNI sesuai dengan peraturan

    perundang-undangan yang berlaku guna tertibnya WNA / WNI

    yang keluar maupun masuk negara Indonesia.

  • 18

    B. Subseksi Lintas Batas (Tempat Pemeriksaan Imigrasi / TPI)

    Tugas Pokok Lantaskim :

    Melakukan kegiatan keimigrasian yang meliputi pemberian

    perlintasan, pemberian pemohonan dokumen perjalanan izin

    berangkat / kembali bagi warga negara asing atau warga negara

    Indonesia serta kegiatan dalam hal perjalanan, pendaratan, urusan

    haji, pengiriman tenaga kerja Indonesia ke luar negeri, pengurusan

    anak kapal dan izin masuk darurat sesuai dengan peraturan

    perundang-undangan yang berlaku dalam rangka menunjang

    kelancaran pelayanan keimigrasian

    Sub seksi Lintas Batas

    Tugas Pokok :

    Memberikan perizinan Lintas Batas bagi warga negara asing

    yang hendak masuk ke Indonesia maupun warga negara Indonesia

    yang hendak pergi ke luar Indonesia sesuai perjanjian Lintas Batas

    yang telah ditetapkan dalam rangka tertibnya keluar masuk melalui

    pos perbatasan.

  • 19

    2. STATUS KEIMIGRASIAN (STATUSKIM)

    A. Subseksi Penelaahan Status Keimigrasian

    Tugas Pokok Statuskim :

    Mengkoordinasikan pelaksanaan pemantauan status

    keimigrasian, pendayagunaan warga negara asing pendatang

    maupun pemukin dan alih status izin tinggal, serta melaksanakan

    penelaahan dan penilaian tentang status keimigrasian orang asing,

    pemukim berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

    dalam rangka tertibnya pelaksanaan tugas.

    Kepala Sub Seksi Penelaahan Keimigrasian

    Tugas Pokok :

    Melakukan penelitian terhadap kebenaran bukti

    kewarganegaraan seseorang dan memberikan surat keterangan

    orang asing untuk kelengkapan permohonan kewarganegaraan.

    B. Subseksi Penentuan Status Keimigrasian

    Tugas Pokok Statuskim :

    Mengkoordinasikan pelaksanaan pemantauan status

    keimigrasian, pendayagunaan warga negara asing pendatang

    maupun pemukin dan alih status izin tinggal, serta melaksanakan

    penelaahan dan penilaian tentang status keimigrasian orang asing,

  • 20

    pemukim berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

    dalam rangka tertibnya pelaksanaan tugas.

    Sub Seksi Penentuan Status Keimigrasian

    Tugas Pokok :

    Melakukan penyaringan, penelitian, penyelesaian

    permohonan alih status dan izin tinggal keimigrasian sesuai dengan

    ketentuan yang berlaku..

    3. PENGAWASAN DAN PENINDAKAN KEIMIGRASIAN

    (WASDAKIM)

    A. Subseksi Pengawasan Keimigrasian

    Tugas Pokok Wasdakim :

    Melakukan pengawasan dan penindakan serta penanggulangan

    terhadap WNA dan pemukim gelap yang melanggar ketentuan

    Keimigrasian di lingkungan kantor sesuai dengan peraturan

    perundang-undangan yang berlaku dalam rangka menertibkan

    WNA yang masuk ke wilayah Republik Indonesia.

    Kepala Sub Seksi Pengawasan Keimigrasian

    Tugas Pokok :

    Melakukan pengawasan terhadap WNA yang masuk ke wilayah

    Republik Indonesia maupun WNI yang akan berpergian ke luar

    negeri serta mengadakan kerja sama antar instansi yang ada

  • 21

    kaitannya dalam bidang pengawasan orang asing berdasarkan

    peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    B. Subseksi Penindakan Keimigrasian

    Tugas Pokok Wasdakim :

    Melakukan pengawasan dan penindakan serta penanggulangan

    terhadap WNA dan pemukim gelap yang melanggar ketentuan

    Keimigrasian di lingkungan kantor sesuai dengan peraturan

    perundang-undangan yang berlaku dalam rangka menertibkan

    WNA yang masuk ke wilayah Republik Indonesia.

    Kepala Sub Seksi Penindakan Keimigrasian

    Tugas Pokok :

    Melakukan penyidikan dan penindakan, pencegahan dan

    penangkalan, penampungan sementara orang asing yang

    melakukan pelanggaran Keimigrasian berdasarkan peraturan

    perundang-undangan yang berlaku

    4. INFORMASI KEIMIGRASIAN (INFOKIM)

    A. Subseksi Informasi Keimigrasian

    Tugas Pokok Forsakim :

    Melakukan pengumpulan, pengolahan serta penyajian data

    informasi dan penyebarannya untuk penyidikan keimigrasian serta

  • 22

    melakukan pemeliharaan dokumentasi keimigrasian sesuai dengan

    ketentuan yang berlaku guna kelancaran pelaksanaan tugas Seksi

    Informasi dan Sarana Komunikasi Keimigrasian.

    Kepala Sub Seksi Informasi

    Tugas Pokok :

    Melakukan penyebaran dan pemantauan informasi mengenai WNI

    yang berangkat ke luar negeri dan orang asing yang masuk ke

    Indonesia dalam rangka pengamanan teknis keimigrasian.

    B. Subseksi Komunikasi Keimigrasian

    Tugas Pokok Forsakim :

    Melakukan pengumpulan, pengolahan serta penyajian data

    informasi dan penyebarannya untuk penyidikan keimigrasian serta

    melakukan pemeliharaan dokumentasi keimigrasian sesuai dengan

    ketentuan yang berlaku guna kelancaran pelaksanaan tugas Seksi

    Informasi dan Sarana Komunikasi Keimigrasian.

    Kepala Sub Seksi Komunikasi

    Tugas Pokok :

    Melakukan pemeliharaan dan pengamanan dokumentasi

    keimigrasian serta menggunakan sarana komunikasi keimigrasian

    dalam rangka pelaksanaan tugas.

  • 23

    5. TATA USAHA

    A. Subseksi Kepegawaian

    Tugas Pokok Tata Usaha :

    Mengkoordinasikan penyelenggaraan Tata Usaha dan Rumah

    Tangga Kantor Imigrasi Kelas I yang antara lain meliputi urusan

    surat menyurat, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan rumah

    tangga serta memberikan pelayanan administrasi di lingkungan

    Kantor Imigrasi Kelas I sesuai dengan peraturan perundang-

    undangan yang berlaku.

    Kepala Urusan Kepegawaian

    Tugas Pokok :

    Melaksanakan urusan kepegawaian yang meliputi formasi mutasi,

    pemberhentian dan pemensiunan di lingkungan kantor sesuai

    dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    B. Subseksi Keuangan

    Tugas Pokok Tata Usaha :

    Mengkoordinasikan penyelenggaraan Tata Usaha dan Rumah

    Tangga Kantor Imigrasi Kelas I yang antara lain meliputi urusan

    surat menyurat, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan rumah

    tangga serta memberikan pelayanan administrasi di lingkungan

    Kantor Imigrasi Kelas I sesuai dengan peraturan perundang-

    undangan yang berlaku.

  • 24

    Kepala Urusan Keuangan

    Tugas Pokok :

    Melaksanakan urusan keuangan yang meliputi anggaran belanja

    rutin dan pembangunan di lingkungan kantor sesuai dengan

    ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    C. Subseksi Umum

    Tugas Pokok Tata Usaha :

    Mengkoordinasikan penyelenggaraan Tata Usaha dan Rumah

    Tangga Kantor Imigrasi Kelas I yang antara lain meliputi urusan

    surat menyurat, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan rumah

    tangga serta memberikan pelayanan administrasi di lingkungan

    Kantor Imigrasi Kelas I sesuai dengan peraturan perundang-

    undangan yang berlaku.

    Kepala Urusan Umum

    Tugas Pokok :

    Melaksanakan urusan umum yang meliputi surat menyurat,

    perlengkapan dan rumah tangga di lingkungan kantor sesuai

    dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    ( Sumber : Website Kantor Imigrasi Kelas I Yogyakarta)

  • 25

    BAB III

    PROSEDUR PEMBUATAN DOKUMEN SPRI/PASPOR REPUBLIK

    INDONESIA

    A. Kualitas Pelayanan Pengurusan SPRI/Paspor

    Menurut Endar Sugiarto (1999:36) dalam buku yang berjudul

    Psikologi Pelayanan dalam Industri Jasa, Pelayanan adalah suatu tindakan

    yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan orang lain (konsumen,

    pelanggan, tamu, klien, pasien, penumpang, dan lain-lain) yang tingkat

    pemuasannya hanya dapat dirasakan oleh orang yang melayani maupun

    yang dilayani. Dalam hal ini terjadi komunikasi batin antara kedua pihak,

    dan kepuasan yang diperoleh bergantung pada situasi saat terjadinya

    interaksi pelayanan tersebut. Jika dalam upaya saling memuaskan tersebut

    tidak terjadi hubungan timbal balik, kesinambungan pada interaksi

    berikutnya dapat terhambat.Dengan demikian secara umum kita dapat

    mengartikan mutu pelayanan sebagai suatu tindakan seseorang terhadap

    orang lain melalui penyajian produk atau jasa sesuai dengan ukuran yang

    berlaku pada produk/jasa tersebut untuk memenuhi kebutuhan, keinginan,

    dan harapan orang yang dilayani.

    Menurut Goetsh & Davis (1994) dalam buku Psikologi Pelayanan

    dalam Industri Jasa (1999:38), Kualitas adalah kondisi dinamis yang

  • 26

    dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi

    atau melebihi harapan.

    Menurut Endar Sugiarto (1999) dalam buku yang berjudul

    Psikologi Pelayanan Dalam Industri Jasa, menjelaskan bahwa suatu

    kualitas atau mutu dalam industri jasa pelayanan adalah suatu penyajian

    produk atau jasa sesuai ukuran yang berlaku ditempat produk tersebut

    diadakan dan penyampaiannya setidaknya sama dengan yang diingikan

    dan diharapkan oleh konsemen. Suatu mutu atau kualitas pelayanan

    dikatakan baik jika penyedia jasa memberikan pelayanan melebihi yang

    diharapkan pelanggan. Pencapaian kepuasan pelanggan memerlukan

    keseimbangan antara kebutuhan dan keinginan dan apa yang diberikan.

    Konsumen akan menilai kualitas pelayanan yang diterima melalui

    prinsip dimensi pelayanan sebagai tolok ukurnya, yaitu :

    1. Reliabilitas (reability) adalah kemampuan untuk memberikan

    secara tepat dan benar jenis pelayanan yang lebih dijanjikan

    kepada pelanggan.

    2. Responsif (responsiveness) adalah kesadaran atau keinginan

    untuk cepat bertindak membantu pelanggan dan memberikan

    pelayanan yang tepat waktu.

    3. Kepastian/jaminan (assurance) adalah pengetahuan dan

    kesopan santunan serca kepercayaan diri kepada pegawai.

    Dimensi assurance memiliki ciri-ciri kompetisi untuk

  • 27

    memberikan pelayanan, kesopanan,dan memiliki sifat respect

    terhadap pelanggan.

    4. Empati (emphaty) adalah memberikan perhatian individu

    (tamu) secara khusus. Dimensi emphaty ini memiliki ciri-ciri

    kemauan untuk melakukan pendekatan, memberikan

    perlindungan dan usaha untuk mengerti keinginan, kebutuhan

    dan perasaan pelanggan.

    5. Nyata (tangible) adalah sesuatu yang nampak atau nyata, yaitu

    penampilan para pegawai, dan fasilitas-fasilitas fisik lainnya,

    seperti peralatan dan perlengkapan yang menunjang

    pelaksanaan pelayanan.

    Kotler dalam Endar Sugiarto (1999) mendefinisikan jasa sebagai

    setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh pihak lain,

    yang pada dasarnya bersifat tidak mewadah (intangible) dan tidak

    menghasilkan kepemilikan atas produk tersebut, dan produksi jasa bisa

    berhubungan atau tidak berhubungan dengan produk fisik

    Kualitas pelayanan pengurusan SPRI/paspor dapat dilihat dari

    Kuesioner Indeks Kepuasan Masyarakat yang terdapat pada Kantor

    Imigrasi Kelas I Yogyakarta.

    Berdasarkan data yang telah penulis dapat dari Kantor Imigrasi

    Kelas I Yogyakarta selama Januari - April 2015, berikut penilaian

  • 28

    masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan oleh petugas Kantor

    Imigrasi Kelas I Yogyakarta dalam pengurusan SPRI/Paspor sebagai

    berikut :

    Diagram 1. Kualitas Pelayanan

    Indeks Kepuasan Masyarakat Januari 2015

    Diagram 2

    Indeks Kepuasan Masyarakat Februari 2015

    52% 39%

    9% 0%

    Indeks Kepuasan

    Masyarakat

    Sangat Bagus

    Bagus

    Cukup

    Buruk

    41%

    48%

    11% 0%

    Indeks Kepuasan

    Masyarakat

    Sangat Bagus

    Bagus

    Cukup

    Buruk

  • 29

    Diagram 3

    Indeks Kepuasan Masyarakat Maret 2015

    Diagram 4

    Indeks Kepuasan Masyarakat April 2015

    52% 39%

    9% 0%

    Indeks Kepuasan Masyarakat

    Sangat Bagus

    Bagus

    Cukup

    Buruk

    41%

    35%

    24%

    0%

    Indeks Kepuasan Masyarakat

    Sangat Bagus

    Bagus

    Cukup

    Buruk

  • 30

    B. Prosedur Pelayanan Pembuatan SPRI/Paspor Republik Indonesia

    Prosedur pelayanan pembuatan paspor dibagi menjadi lima, Adapun tata

    caranya sebagai berikut:

    1. Permohonan Paspor Baru (Walk-in)

    Yaitu pemohon datang langsung ke Kantor Imigrasi untuk melakukan

    pengurusan pembuatan paspor.

    a. Langkah Utama

    1) Pemohon menyerahkan berkas persyaratan permohonan dan

    formullir serta tiket antrian kepada Petugas Pemeriksa

    Keimigrasian Pelaksana;

    2) Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana memeriksa

    kelengkapan berkas, memilih jenis permohonan dan melakukan

    input data pemohon, meliputi:

    a) Memilih jenis paspor

    b) Nama lain;

    c) Alamat email;

    d) Tempat lahir;

    e) Jenis kelamin;

    f) Tinggi badan;

    g) Pekerjaan;

  • 31

    h) status sipil;

    i) Nomor identita;

    j) Tempat dikeluarkan;

    k) Tanggal dikeluarkan;

    l) Berlaku sampai dengan;

    m) Alamat rumah dan telepon/hp;

    n) Alamat kantor dan telepon/hp;

    o) Alamat orang tua dan telepon/hp;

    p) Alamat lama dan telepon/hp;

    q) Nama, kewarganegaraan, tempat lahir, dan tanggal lahir ayah;

    r) Nama, kewarganegaraan, tempat lahir, dan tanggal lahir ibu;

    s) Nama, kewarganegaraan, tempat lahir, dan tanggal lahir

    suami/istri;

    3) Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana memindai berkas

    persyaratan permohonan yang terdiri dari :

    a) Fotokopi KTP WNI;

    b) Fotokopi Kartu Keluarga;

    c) Fotokopi akta kelahiran, akta perkawinan atau buku nikah,

    ijazah, atau surat baptis;

    d) Surat pewarganegaraan Indonesia bagi Orang Asing yang

    memperoleh kewarganegaraan Indonesia melalui

    pewarganegaraan atau penyampaian pernyataan untuk

  • 32

    memi8lih kewarganegaraan sesuai dengan ketentuan peraturan

    perundang-undangan;

    e) Surat penetapan ganti nama dari pejabat yang berwenang bagi

    yang telah mengganti nama; dan

    f) Dokumen lain yang diperlukan.

    4) Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana kemudian

    menyerahkan berkas dan mengarahkan pemohon kepada Petugas

    Pemeriksa Keimigrasian Penyelia;

    5) Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia memeriksa keabsahan

    berkas permohonan. Dalam hal ini persyaratan permohonan paspor

    belum lengkap dan diragukan keabsahannya, maka Petugas

    Pemeriksa Keimigrasian Penyelia dapat melakukan penolakan

    setelah mendapatkan persetujuan dari Penanggungjawab Kegiatan.

    6) Pengambilan data biometrik

    Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia melakukan pengambilan

    foto wajah dan seluruh sidik jari pemohon.

    7) Pengecekan Data Cekal dan Anak Berkewarganegaraan Ganda

    Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia melakukan pengecekan

    data cekal dan kewarganegaraan ganda.

    8) Wawancara

    Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia:

  • 33

    a) Melakukan wawancara kepada pemohon berdasarkan data dan

    berkas permohonan;

    b) Melakukan pengisian hasil wawancara;

    c) Memperlihatkan hasil input biodata kepada pemohon;

    d) Dalam hal terdapat kekeliruan dan/atau kekurangan hasil input

    data, dilakukan perbaikan;

    e) Mencetak biodata hasil wawancara;

    f) Meminta pemohon membubuhkan tanda tangan pada kolom

    yang tertera pada lembar biodata pemohon;

    g) Dalam hal terdapat keraguan terhadap hasil wawancara maka

    permohonan dapat ditolak setelah mendapatkan persetujuan

    dari Penanggungjawab Kegiatan.

    9) Penilaian kepuasan pelayanan

    Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia meminta pemohon

    untuk melakukan penilaian atas pelayanan yang telah diberikan;

    10) Pembayaran

    a) Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia melakukan pemilihan

    cara pembayaran sesuai permintaan pemohon, meliputi :

    (1) Kartu kredit;

    (2) Kartu debit; atau

    (3) Bank persepsi.

  • 34

    b) Dalam hal pembayaran dilakukan menggunakan kartu kredit

    atau kartu debit Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia

    mencetak tanda terima pembayaran dan tanda terima

    permohonan;

    c) Dalam hal pembayaran dilakukan melalui bank persepsi,

    Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia mencetak tanda

    terima permohonan.

    b. Pengiriman Data ke Pusdakim

    Data pemohon dikirim ke Pusdakim untuk dilakukan proses

    identifikasi biometrik (WNI dan Orang Asing), pengecekan data cegah

    tangkal dan anak berkewarganegaraan ganda.

    c. Adjudikasi

    Dalam hal terdapat permasalahan atas hasil pengiriman data ke Pusdakim,

    Penanggungjawab Kegiatan melakukan adjudikasi dan selanjutnya

    memberikan persetujuan/penolakan.

    d. Penolakan

    Dalam hal ini terjadi penolakan permohonan, maka petugas akan

    menerbitkan surat penolakan yang memuat alasan penolakan.

  • 35

    Setelah itu, langkah selanjutnya adalah:

    1). Alokasi Blanko Paspor

    Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana melakukan :

    a) Mencetak bukti alokasi perforasi paspor;

    b) Memasukkan blanko paspor ke dalam berkas, kemudian

    diserahkan kepada Petugas pencetakan dan laminasi paspor.

    2). Percetakan dan Laminasi Paspor

    Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana melakukan :

    a) Pencetakan paspor;

    b) Pembacaan Machine Readable Zone (MRZ) paspor dengan

    menggunakan perangkat Machine Readable Travel Document

    (MRTD);

    c) Laminasi paspor;

    d) Dalam hal terdapat kegagalan dalam proses pencetakan paspor,

    pembacaan MRZ paspor, atau laminasi paspor, maka petugas

    membuat laporan kepada Penanggungjawab Produk melakukan

    tahapan sesuai dengan SOP Pembatalan Paspor dan

    memerintahkan pengalokasian blanko paspor baru untuk

    penggantian.

  • 36

    3). Pengesahan Paspor

    a) Penanggungjawab Produk melakukan :

    (1) Pemeriksaan kelayakan dan fitur sekuriti paspor;

    (2) Pengiriman data ke sistem dataperlintasan (BCM);

    (3) Pengecekan dan penelitian akhir permohonan paspor;

    b) Dalam hal terdapat permasalahan, Penanggungjawab Produk

    melakuakan penolakan dengan menerbitkan surat penolakan

    disertai alasan penolakan;

    4). Pengambilan paspor

    Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana malakukan :

    a) Meminta tanda bukti permohonan dan atau tanda bukti

    pembayaran dari pemohon;

    b) Menyerahkan paspor berdasarkan tanda terima permohonan

    dan atau tanda bukti pembayaran;

    c) Meminta pemohon untuk melakukan penilaian atas pelayanan

    yang diberikan.

    5). Manajemen Dokumen Keimigrasian melakukan:

    a) Rekapitulasi penerbiitan paspor perhari setelah selesai

    pelayanan;

    b) Membatalkan blanko paspor/paspor yang tidak dilanjutkan

    prosesnya dikarenakan gagal proses, kesalahan mesin,

  • 37

    kesalahan petugas, duplikasi, tidak lulus pengesahan paspor,

    tidak dilanjutkan prosesnya dan hal-hal lain yang menyebabkan

    blanko atau paspor tidak digunakan sebagaimana mestinya.

    Tata cara pembatalan dilaksanakan sesuai Surat Edaran

    Direktur Jenderal Imigrasi nomor: IMI-491.IZ.03.02 tahun

    2010 tentang Pengaman Blanko Paspor Republik Indonesia

    Yang Tidak Dilanjutkan Proses Penerbitannya;

    c) Melaporkan hal-hal tersebut kepada Penanggungjawab Produk

    setiap hari setelah selesai pelayanan;

    Kemudian Penanggungjawab Produk melaporkan pelaksanaan

    kegiatan setiap awal bulan kepada Direktur Jenderal Imigrasi u.p

    Direktur Dokumen Perjalanan, Visa dan Fasilitas Keimigrasian

    melalui Kepala Divisi Keimigrasian pada Kantor Wilayah

    Kementerian Hukum dan HAM RI.

    Tata cara pelaporan dilaksanakan sesuai Peraturan Direktur

    Jenderal Imigrasi nomor: IMI-1868.PR.08.01 tahun 2010 tentang

    Standar Operasional Prosedur Manajemen Blanko Dokumen

    Keimigrasian.

  • 38

    2. Permohonan Paspor Baru (Online)

    a. Langkah Utama

    1) Pemohon menyerahkan berkas persyaratan, formulir, tanda terima

    permohonan dan tanda bukti pembeyaran serta tiket antrian kepada

    Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana;

    2) Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana memeriksa kelengkapan

    berkas, melakukan input nomor permohonan, dan melakukan verifikasi

    innput data permohonan, meliputi :

    a) Memilih jenis paspor

    b) Nama lain;

    c) Alamat email;

    d) Tempat lahir;

    e) Jenis kelamin;

    f) Tinggi badan;

    g) Pekerjaan;

    h) Status sipil;

    i) Nomor identitas;

    j) Tempat dikeluarkan;

    k) Tanggal dikeluarkan;

    l) Berlaku sampai dengan;

    m) Alamat rumah dan telepon/hp;

    n) Alamat kantor dan telepon/hp;

  • 39

    o) Alamat orang tua dan telepon/hp;

    p) Alamat lama dan telepon/hp;

    q) Nama, kewarganegaraan, tempat lahir, dan tanggal lahir ayah;

    r) Nama, kewarganegaraan, tempat lahir, dan tanggal lahir ibu;

    dan

    s) Nama, kewarganegaraan, tempat lahir, dan tanggal lahir

    suami/istri.

    3) Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana memeriksa hasil pindai

    berkas persyaratan permohonan yang terdiri dari :

    a) Fotokopi KTP WNI;

    b) Fotokopi Kartu Keluarga;

    c) Fotokopi akta kelahiran, akta perkawianan atau buku nikah,

    ijazah, atau surat baptis;

    d) Surtat pewarganegaraan Indonesia bagi Orang Asing yang

    memeperoleh kewarganegaraan Indonesia melalui

    pewarganegaraan atau penyampaian pernyataan untuk memilih

    kewarganegaraan sesuai dengan ketentuan peraturan

    perundang-undangan;

    e) Surat penetapan ganti nama dari pejabat yang berwenang bagi

    yang telah mengganti nama; dan

    f) Dokumen lain yang diperlukan.

  • 40

    Dalam hal terdapat hasil pindai yang kurang jelas, kekeliruan

    dan/atau kekurangan, dilakukan pindai kembali.

    4) Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana kemudian menyerahkan

    berkas dan mengarahkan pemohon kepada Petugas Pemeriksa

    Keimigrasian Penyelia;

    5) Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia memeriksa keabsahan

    berkas permohonan. Dalam hal persyaratan permohonan paspor belum

    lengkap dan diragukan keabsahannya, maka Petugas Pemeriksa

    Keimigrasian Penyelia dapat melakukan penolakan setelah

    mendapatkan persetujuan dari Penanggung jawab Kegiatan.

    6) Pengambilan Data Biometrik

    Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia Pemeriks melakukan

    pengambilan foto wajah dan seluruh sidik jari pemohon.

    7) Pengecekan Data Cegah Cekal dan Anak Berkewarganegaraan Ganda

    Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia melakukan pengecekan data

    cekal dan kewarganegaraan ganda.

    8) Wawancara

    Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia :

    a) Melakukan wawancara kepada pemohon berdasarkan data dan

    berkas permohonan;

    b) Melakukan pengisian hasil wawancara;

    c) Memeperlihatkan hasil input biodata kepada pemohon;

  • 41

    d) Dal hal terdapat kekeliruan data/atau kekurangan hasil input

    data, dilakukan perbaikan;

    e) Mencetak biodata hasil wawncara;

    f) meminta pemohon membubuhkan tanda tangan pada kolom

    yang tertera pada lembar biodata pemohon;

    g) dalam hal terdapat keraguan terhadap hasil wawancara maka

    permohonan dapatditolak setelah mendapatkan persetujuan dari

    Penanggungjawab Kegiatan.

    9) Penilaian kepuasan pelayanan

    Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia meminta pemohon untuk

    melakukan penilaian atas pelayanan yang telah diberikan.

    10) Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia mencetak tanda terima

    permohonan.

    b. Pengiriman data ke Pusdakim

    Data permohonan dikirim ke Pusdakim untuk dilakukan proses identifikasi

    biometrik (WNI dan Orang Asing), pengecekan data cegah tangkal dan

    anak berkewarganegaraan ganda.

    c. Adjudikasi

    Dalam hal terdapat permasalahan atas hasil pengiriman data ke Pusdakim,

    Penanggungjawab Kegiatan melakukan adjudikasi dan selanjutnya

    memberikan persetujuan/penolakan.

  • 42

    d. Penolakan

    Dalam hal terjadi penolakan permohonan, Penanggungjawab Produk

    menerbitkan surat penolakan yang memuat alsan penolakan.

    Setelah itu, langkah selanjutnya adalah:

    1) Alokasi Blanko Paspor

    Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana melakukan :

    a) Mencetak bukti alokasi perforasi paspor;

    b) Memasukkan blanko paspor ke dalam berkas, kemudian diserahkan

    kepada Petugas pencetakan dan laminasi paspor.

    2) Pencetakan dan Laminasi Paspor

    Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana melakukan :

    a) Pencetakan paspor;

    b) Pembacaan Machine Readable Zone (MRZ) paspor dengan

    menggunakan perangkat Machine Readable Travel Document

    (MRTD);

    c) Laminasi paspor;

    d) Dalam hal terdapat kegagalan dalam proses pencetakan paspor,

    pembacaan MRZ paspor, atau laminasi paspor, maka petugas

    membuat laporan kepada Penanggungjawab Produk dan

    selanjutnya Penanggungjawab Produk melakukan tahapan sesuai

  • 43

    dengan SOP Pembatalan Paspor dan memerintahkan pengalokasian

    blanko paspor baru untuk penggantian.

    3) Pengesahan Paspor

    a) Penanggungjawab Produk melakukan :

    (1) Pemeriksaan kelayakan dan fitur sekuriti paspor;

    (2) Pengiriman data ke sistem data perlintasan (BCM);

    (3) Pengecekan dan penelitian akhir permohonan paspor;

    b) Dalam hal terdapat permasalahan, Penanggungjawab Produk

    melakukan penolakan dengan menerbitkan surat penolakan disertai

    alasan penolakan;

    4) Pengambilan Paspor

    Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana melakukan :

    a) Meminta tanda bukti permohonan dan tanda bukti pembayaran dari

    pemohon;

    b) Menyerahkan paspor berdasarkan tanda terima permohonan dan

    atau tanda bukti pembayaran;

    c) Meminta pemohon untuk melakukan penilaian atas pelayanan yang

    diberikan.

    5) Manajemen Dokumen Keimigrasian

    a) Penanggunjawab Keimigrasian melaksanakan :

    (1) Rekapitulasi penerbitan paspor perhari setelah selesai

    pelayanan;

  • 44

    (2) Membatalkan blanko paspor/paspor yang tidak dilanjutkan

    prosesnya dikarenakan gagal proses, kesalahan mesin,

    kesalahan petugas, duplikasi, tidak lulus pengesahan paspor,

    tidak dilanjutkan prosesnya dan hal-hal lain yang menyebabkan

    blanko atau paspor tidak digunakan sebagaimana mestinya.

    Tata cara pembatalan dilaksanakan sesuai Surat Edaran

    Direktur Jenderal Imigrasi nomor; IMI-491.IZ.03.02 tahun

    2010 tentang Pengaman Blanko Paspor Republik Indonesia

    Yang Tidak Dilanjutkan Proses Penerbitannya;

    (3) Melaporkan hal-hal tersebut kepada Penanggungjawab Produk

    setiap hari setelah selaesai pelayanan;

    b) Penanggungjawab Produk melaporkan pelaksanaan kegiatan

    setelah awal bulan kepada Direktur Jenderal Imigrasi u.p Direktur

    Dokumen Perjalanan, Visa dan Fasilitas Keimigrasian melalui

    Kepala Divisi Keimigrasian pada Kantor Wilayah Kementerian

    Hukum dan HAM RI.

    Tata cara pelaporan dilaksanakan sesuai Peraturan Direktur Jenderal

    Imigrasi nomor; IMI-1868.PR.08.01 tahun 2010 tentang Standart

    Operasional Prosedur Manajemen Blanko Dokumen Keimigrasian.

  • 45

    3. Permohonan Paspor Penggantian (Walk-in)

    a. Langkah Utama

    1) Pemohon menyerahkan berkas persyaratan permohonan, formulir dan

    paspor lama serta tiket antrian kepada Petugas Pemeriksa Keimigrasian

    Pelaksana;

    2) Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana memeriksa kelengkapan

    berkas, memilih jenis permohonan, memindai paspor lama dan

    melakukan verifikasi input atau pemohon, meliputi :

    a) Memilih jenis paspor

    b) Nama lain;

    c) Alamat email;

    d) Tempat lahir;

    e) Jenis kelamin;

    f) Tinggi badan;

    g) Pekerjaan;

    h) Status sipil;

    i) Nomor identitas;

    j) Tempat dikeluarkan;

    k) Tanggal dikeluarkan;

    l) Berlaku sampai dengan;

    m) Alamat rumah dan gtelepon/hp;

    n) Alamatkantor dan telepon/hp;

  • 46

    o) Alamat orang tua dan telepon/hp;

    p) Alamat lama dan telepon/hp;

    q) Nama, kewarganegaraan, tempat lahir, dan tangal lahir ayah;

    r) Nama, kewarganegaraan, tempat lahir dn tanggal lahir ibu;

    s) Nama, kewarganegaraan, tempat lahir dan tanggal lahir

    sumi/istri;

    3) Jika diperlukan Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana memindai

    berkas persyaratan permohonan yang terdiri dari:

    a) Fotokopi KTP WNI;

    b) Fotokopi Kartu Keluarga;

    c) Fotokopi akta kelahiran, akta perkawinan atau buku nikah,

    ijazah, atau surat baptis;

    d) Surat pewarganegaraan Indonesia bagi Orang Asing yang

    memperoleh kewarganegaraan Indonesia melalui

    pewarganegaraan atau penyampaian pernyataan untuk memilih

    kewarganegaraan sesuai dengan ketentuan peraturan

    perundang-undangan;

    e) Surat penetapan ganti nama dari pejabat yang berwenang bagi

    yang telah mengganti nama; dan

    f) Dokumen lain yang diperlukan.

  • 47

    4) Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana kemudian menyerahkan

    berkas dan mengerahkan pemohon kepada Petugas Pemeriksa

    Keimigrasian Penyelia;

    5) Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia memeriksa keabsahan

    berkas permohonan. Dalam hal persyaratan permohonan paspor belum

    lengkap dan diragukan keabsahannya, maka Petugas Pemeriksa

    Keimigrasian Penyelia dapat melakukan penolakan setelah

    mendapatkan persetujuan dari Penanggung jawab Kegiatan.

    6) Verifikasi identitas pemohon dengan data paspor

    Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia mengambil 1 (satu) sidik

    jari pemohon untuk dilakukan verifikasi identitas pemohon dengan

    data paspor

    7) Pengambilan Data Biometrik

    Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia melakukan pengambilan

    foto wajah dan jika diperlukan mengambil kembali seluruh sidik jari

    pemohon.

    8) Pengecekan Data Cekal dan Anak Berkewarganegaraan Ganda

    Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia melakukan pengecekan data

    cekal dan kewarganegaraan ganda.

    9) Wawancara

    Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia melakukan:

  • 48

    a) Wawancara kepada pemohon berdasarkan data dan berkas

    permohonan;

    b) Pengisian hasil wawancara;

    c) Memperlihatkan hasil input biodata kepada pemohon;

    d) Dalam hal terdapat kekeliruan dan /atau kekurangan hasil input

    data, dilakukan perbaikan;

    e) Mencetak biodata hasil wawancara;

    f) Meminta pemohon membubuhkan tanda tangan pada kolom

    yang tertera pada lembar biodata pemohon;

    g) Halam hal terdapat keraguan terhadap hasil wawancara maka

    permohonan dapat ditolak setelah mendapatkan persetujuan

    dari Penangungjawab Kegiatan.

    10) Penilaian Kepuasan pelayanan

    Petugas PemeriksaKeimigrasian Penyelia meminta pemohon untuk

    melakukan penilaian atas pelayanan yang telah diberikan;

    11) Pembayaran

    a) Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia melakukan pemilihan

    cara pembayaran sesuai permintaan pemohon, meliputi:

    (1) Kartu kredit;

    (2) Kartu debit; atau

    (3) Bank persepsi.

  • 49

    b) Dalam hal pembayaran dilakukan menggunakan kartu kreditatau

    kartu debit Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia mencetak

    tanda terima pembayaran dan tanda terima permohonan;

    c) Dalam hal pembayaran dilakukan melalui bank persepsi, Petugas

    Pemeriksa Keimigrasian Penyelia mencetak tanda terima

    permohonan.

    b. Pengiriman Data ke Pusdakim

    Data permohonan dikirim ke Pusdakim untuk dilakukan proses identifikasi

    biometrik (WNI dan Orang Asing), pengcekan data cegah tangkal dan

    anak berkewarganegaraan ganda.

    c. Adjudikasi

    Dalam hal terdapat permasalahan atas hasil pengiriman data ke Pusdakim,

    Penanggungjawab Kegiatan melakukan adjudikasi dan selanjutnya

    memberikan persetujuan/penolakan.

    d. Penolakan

    Dalam hal terjadi penolakan permohonan, Penanggungjawab Produk

    menerbitkan surat penolakan yang memuat alasan penolakan.

    Setelah itu, langkah selanjutnya adalah:

    1) Alokasi Blanko Paspor

    Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana melakukan:

    a) Mencetak bukti alokasi persorasi paspor;

  • 50

    b) Memasukkan blanko paspor ke dalam berkas, kemudian diserahkan

    kepada Petugas pencetakan dan laminasi paspor.

    2) Pencetakan dan Laminasi Paspor

    Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana melakukan:

    a) Pencetakan paspor;

    b) Pembacaan Machine Readable Zone (MRZ) paspor dengan

    menggunakan perangkat Machine Redable Travel Document

    (MRTD);

    c) Laminasi paspor;

    d) Dalam hal terdapat kegagalan dalam proses pencetakan paspor,

    pembacaan MRZ paspor, atau laminasi paspor, maka petugas

    membuat laporan kepada Penanggungjawab Produk dan

    selanjutnya Penanggungjawab Produk melakukan tahapan sesuai

    dengan SOP Pembatalan Paspor dan memerintahkan pengalokasian

    blanko paspor baru untuk penggantian.

    3) Pengesahan Paspor

    a) Penanggungjawab Produk melakukan:

    (1) Pemeriksaan kelayakan dan fitur sekuriti paspor;

    (2) Pengiriman data ke sistem data perlintasan (BCM);

    (3) Pengecekan dan penelitian akhir permohonan paspor;

    b) Setelah dilakukan pengesahan terhadap paspor yang baru, maka

    terhadap paspor lama digunting padabagian tertetu.

  • 51

    c) Dalam hal terdapat permasalahan, Penanggungjawab Produk

    melakukan penolakan dengan menerbitkan surat penolakan diserai

    alasan penolakan;

    4) Pengambilan paspor

    Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana melakukan:

    a) Meminta tanda bukti permohonan dan atau tanda bukti pembayaran

    dari pemohon;

    b) Menyerahkan paspor berdasarkan tanda terima permohonan dan

    atau tanda bukti pembayaran;

    c) Dalam hal pemohon menginginkan untuk memperoleh kembali

    paspor lamanya, maka pemohon mengisi dan menandatangani

    formulir permintaan paspor lama dengan disertai alasannya;

    d) Meminta pemohon untuk melakukan penilaian atas pelayanan yang

    diberikan.

    5) Manajemen Dokumen Keimigrasian

    a) Penanggungjawab Kegiatan melaksanakan:

    (1) Rekapitulasi penerbitan paspor perhari setelah selesai

    pelayanan;

    (2) Membatalkan blanko paspor/paspor yang tidak dilanjutkan

    prosesnya dikarenakan gagal proses, kesalahan mesin,

    kesalahan petugas, duplikasi, tidak lulus pengesahan paspor,

  • 52

    tidak dilanjutkan prosesnya dan hal-hal lain yang menyebabkan

    blanko/paspor tidak digunakan sebagaimana mestinya.

    Tata cara pembatalan dilaksanakan sesuai Surat Edaran

    Direktur Jenderal Imigrasi nomor: IMI-491.IZ.03.02 tahun

    2010 tentang Pengaman Blanko Paspor Republik Indonesia

    Yang Tidak Dilanjutkan Proses Penerbitannya;

    (3) Melaporkan hal-hal tersebut kepada Penanggungjawab Produk

    setiap hari setelah selesai pelayanan;

    b) Penanggungjawab Produk melaporkan pelaksanaan kegiatan setiap

    awal bulan kepada Direktur Jenderal Imigrasi u.p Direktur

    Dokumen Perjalanan, Visa dan Fasilitas Keimigrasian melalui

    Kepala Divisi Keimigrasian pada Kantor Wilayah Kementerian

    Hukum dan HAM RI.

    Tata cara pelaporan dilaksanakan sesuai Peraturan Direktur Jenderal

    Imigrasi nomor: IMI-1868.PR.08.01 tahun 2010 tentang Standar

    Operasional Prosedur Manajemen Blanko Dokumen Keimigrasian.

    4. Permohonan Paspor Penggantain (Online)

    a. Langkah Utama

    1) Pemohon menyerahkan berkas persyaratan, formulir, paspor lama,

    tanda terima permohonan dan tanda bukti pembayaran serta tiket

    antrian kepada Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana;

  • 53

    2) Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana memeriksa

    kelengkapan berkas, memindai paspor lama atau melakukan input

    nomor permohonan dan melakukan verifikasi hasil input data

    permohonan, meliputi:

    a) Memilih jenis paspor

    b) Nama lain;

    c) Alamat email;

    d) Tempat lahir;

    e) Jenis kelamin;

    f) Tinggi badan;

    g) Pekerjaan;

    h) Status sipil;

    i) Nomor identitas;

    j) Tempat dikeluarkan;

    k) Tanggal dikeluarkan;

    l) Berlaku sampai dengan;

    m) Lamat rumah dan telepon/hp;

    n) Alamat kantor dan telepon.hp;

    o) Alamat orang tua dan telepon/hp;

    p) Alamat lama dan telepon/hp;

    q) Nama, kewarganegaraan, tempat lahir, dan tanggal lahir

    ayah;

  • 54

    r) Nama, kewarganegaraan, tempat lahir, dan tanggal lahir

    ibu; dan

    s) Nama, kewarganegaraan, tempat lahir, dan tanggal lahir

    suami/istri.

    3) Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana memeriksa hasil pindai

    berkas persyaratan permohonan yang terdiri dari:

    a) Fotokopi KTP WNI;

    b) Fotokopi Kartu Keluarga;

    c) Fotokopi akta kelahiran, akta perkawinan atau buku nikah,

    ijazah, atau surat baptis;

    d) Surat pewarganegaraan Indonesia bagi Orang Asing yang

    memperoleh kewarganegaraan Indonesia melalui

    pewarganegaraan atau penyampaian pernyataan untuk memilih

    kewarganegaraan sesuai dengan ketentuan peraturan

    perundang-undangan;

    e) Surat penetapan ganti nama dari pejabat yang berwenang bagi

    yang telah mengganti nama;dan

    f) Dokumen lain yang diperlukan.

    Dalam hal terapat hasil pindai yang kurang jelas, kekeliruan

    dan /atau kekurangan, dilakukan pindai kembali.

  • 55

    4) Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana kemudian

    menyerahkan berkas dan mengarahkan pemohon kepada Petugas

    Pemeriksa Keimigrasian Penyelia;

    5) Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia memeriksa keabsahan

    berkas permohonan. Dalam hal persyaratan permohonan paspor

    belum lengkap dan diraguakan keabsahannya, maka Petugas

    Pemeriksa Keimigrasian Penyelia dapat melakukan penolakan

    setelah mendapatkan persetujuan dari Penanggungjawab Kegiatan.

    6) Verifikasi Identitas Pemohon dengan Data Paspor

    Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia mengambil 1 (satu)

    sidik jari pemohon untuk dilakukan verifikasi identitas pemohon

    dengan data paspor.

    7) Pengambilan Data Biometrik

    Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia melakukan pengambilan

    foto wajah dan jika diperluakn mengambil kembali seluruh sidik

    jari pemohon.

    8) Pengecekan Data Cekal dan Anak Berkewarganegaraan Ganda

    Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia melakukan pengecekan

    data cekal dan anak kewarganegaraan ganda.

    9) Wawancara

    Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia Melakukan:

  • 56

    a) Wawancara kepada pemohon berdasarkan data dan berkas

    permohonan;

    b) Pengisian hasil wawancara;

    c) Memperlihatkan hasil input biodata kepada pemohon;

    d) Dalam hal terdapat kekeliruan dan .atau kekurangan hasil input

    data, dilakukan perbaikan;

    e) Mencetak biodata hasil wawancara;

    f) Meminta pemohon membubuhkan tanda tangan pada kolom

    yang tertera pada lembar biodata pemohon;

    g) Dalam hal terdapat keraguan terhadap hasil wawancara maka

    permohonan dapat ditolak setelah mendapatkan persetujuan

    dari Penanggungjawab Kegiatan.

    10) Penilaian kepuasan pelayanan

    Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia meminta pemohon

    untuk melakukan penilaian atas pelayanan yang telah diberikan.

    11) Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia mencetak tanda terima

    permohonan.

    b. Pengiriman Data ke Pusdakim

    Data permohonan dikirim ke Pusdakim untuk dilakukan proses

    identifikasi biometrik (WNI dan Orang Asing), pengecekan data cegah

    tangkal dan anak berkewarganegaraan ganda.

    c. Adjudikasi

  • 57

    Dalam hal terdapat permasalahan atas hasil pengiriman data ke

    Pusdakim, Penanggungjawab Kegiatan melakukan adjudikasi dan

    selanjutnya memberikan persetujuan/penolakan.

    d. Penolakan

    Dalam hal terjadi penolakan permohonan, Penaggungjawab Produk

    menerbitkan surat penolakan yang memuat alasan penolakan.

    Setelah itu, langkah selanjutnya adalah:

    1) Alokasi Blanko Paspor

    Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana melakukan:

    a) Mencetak bukti alokasi perforasi paspor;

    b) Memasukkan blanko paspor ke dalam berkas, kemudian diserahkan

    kepada Petugas pencetakan dan laminasi paspor.

    2) Pencetakan dan Laminasi Paspor

    Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana melakukan:\

    a) Pencetakan paspor;

    b) Pembacaan Machine Readable Zone (MRZ) paspor dengan

    menggunakan perangkat Machine Readable Travel Document

    (MRTD);

    c) Laminasi paspor;

    d) Dalam hal terdapat kegagalan dalam proses pencetakan paspor,

    pembacaan MRZ papsor, atau laminasi paspor, maka petugas

    membuat laporan kepada Penanggungjawab Produk dan

  • 58

    selanjutnya Penanggungjawab Produk melakukan tahapan sesuai

    dengan SOP Pembatalan Paspor dan memerintahkan pengalokasian

    blanko paspor baru untuk penggantian.

    3) Pengesahan Paspor

    a) Penanggungjawab Produk melakukan:

    (1) Pemeriksaan kelayakan dan fitur sekuriti paspor;

    (2) Pengiriman data ke sistem data perlintasan (BCM);

    (3) Pengecekan dan penelitian akhir permohonan paspor.

    b) Setelah dilakukan pengesahan terhadap pasporyang baru, maka

    terhadap paspor lama digunting pada bagian terrtentu;

    c) Dalam hal terdapat permasalahan, Penanggungjawab Produk

    melakukan penolakan dengan menerbitkan surat penolakan disertai

    alasan penolakan.

    4) Pengambilan Paspor

    Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana melakukan:

    a) tanda bukti permohonan dan atau tanda bukti pembayaran dari

    pemohon;

    b) Menyerahkan paspor berdasarkan tanda terima permohonan dan

    atau tanda bukti pembayaran;

  • 59

    c) Dalam hal pemohon menginginkan untuk memperoleh kembali

    paspor lamanya, maka pemohon mengisi dan menandatangani

    formulir permintaan paspor lama dengan disertai alasannya;

    d) Meminta pemohon untuk melakukan penilaian atas pelayanan yang

    diberikan.

    5) Manajemen Dokumen Keimigrasian

    a) Penanggungjawab Kegiatan melaksanakan:

    (1) Rekapitulasi penerbitan paspor perhari setelah selesai

    pelayanan;

    (2) Membatalkan blanko paspor/paspor yang tidak dilanjutkan

    prosesnya dikarenakan gagal proses, kesalahan mesin,

    kesalahan petugas, duplikasi, tidak lulus pengesahan paspor,

    tidak dilanjutkan prosesnya dan hal-hal lain yang menyebabkan

    blanko atau paspor tidak digunakan sebagaimana mestinya.

    Tata cara pembatalan dilaksanakan sesuai Surat Edaran

    Direktur Jenderal Imigrasi nomor: IMI-491 .IZ .03. 02 tahun

    2010 tentang Pengamanan Blanko Paspor Republik Indonesia

    Yang Tidak Dilanjutkan Proses Penerbitannya;

    (3) Melaporkan hal-hal tersebut kepada Penanggungjawab Produk

    setiap hari setelah selesai pelayanan;

    b) Penanggungjawab Produk melaporkan pelaksanaan kegiatan setiap

    awal bulan kepada Direktur Jenderal Imigrasi u.p Direktur

  • 60

    Dokumen Perjalanan, Visa dan Fasilitas Keimigrasian melalui

    Kepala Divisi Keimigrasian pada Kantor Wilayah Kementerian

    Hukum dan HAM RI.

    c) Tata cara pelaporan dilaksanakan sesuai Peraturan Direktur

    Jenderal Imigrasi nomor: IMI-1868. PR. 08. 01 tahun 2010 tentang

    Standar Operasional Prosedur Manajemen Blanko Dokumen

    Keimigrasian.

    5. Permohonan Paspor untuk anak dibawah usia 17 tahun

    Untuk permohonan pembuatan paspor 24/48 halaman untuk anak dibawah

    usia 17 tahun yaitu melampirkan asli dan fotokopi :

    a. KTP kedua orang tua

    b. Kartu Keluarga

    c. Akte kelahiran anak

    d. Surat nikah orang tua

    e. Surat pernyataan orang tua

    f. Fotokopi paspor orang tua (kalau ada)

    g. Saat wawancara, anak harus didampingi orang tua.

    Untuk mengetahui waktu penyelesaian dan mengenai kejelasan biaya

    pengurusan paspor, peneliti melakukan wawancara dengan beberapa

    pemohon yang sudah membuat paspor di Kantor Imigrasi Kelas I Yogyakarta.

    Terdapat perbedaan waktu dan biaya dalam penyelesaian paspor, antara lain

  • 61

    yang dikerjakan oleh atau diurus oleh pemohon sendiri dengan yang diurus

    oleh Biro Perjalanan/Travel.

    Pengurusan paspor baru dengan cara walk-in yaitu pemohon datang langsung

    ke Kantor Imigrasi dengan membawa semua berkas persyaratan yang sudah

    lengkap. Pemohon datang pagi untuk mendapatkan tiket antrian, kemudian

    mengisi formulir permohonan SPRI atau paspor. Pemohon tinggal menunggu

    panggilan untuk wawancara, pengambilan data biometrik dan foto, setelah itu

    nanti pemohon akan diberi kertas untuk melakukan pembayaran di Bank BNI

    kemudian pemohon bisa datang lagi ke kantor imigrasi tiga hari pembayaran

    (sabtu dan minggu tidak dihitung). Jadi permohonan pembuatan paspor

    dengan cara mengurus sendiri memerlukan waktu selama 3-4 hari.

    (Wawancara dengan Ruby Aestrada pemohon pengurusan paspor pada

    Kantor Imigrasi Kelas I Yogyakarta pada tanggal 25 Mei 2015)

    Pengurusan paspor melalui Biro Perjalanan/Travel sama halnya dengan

    pembuatan paspor secara kilat. Yaitu pemohon hanya tinggal memberikan

    persyaratan pembuatan paspor kepada PT. Biro Perjalanan/Travel yang

    sudah dipilih dan dengan memerlukan waktu selama 1-2 hari maka paspor

    sudah jadi. Akan tetapi harganya juga 2X lebih mahal dibandingkan dengan

    mengurus pembuatan paspor sendiri. (Wawancara dengan Adi Hermawan

    pemohon pengurusan paspor melalui PT. Biro Perjalanan/ Travel pada 25 Mei

    2015)

  • 62

    Tabel 1. Waktu dan biaya pengurusan paspor.

    No Pengurusan Paspor Waktu penyelesaian

    paspor

    Biaya pengurusan paspor

    1 Lewat Travel/Biro

    perjalanan

    1-2 hari Rp. 600.000 - Rp.800.000

    2 Sendiri 3-5 hari Rp. 355.000

    C. Faktor Pendorong dan Penghambat Pengurusan Paspor

    1. Faktor Pendorong pengurusan paspor di Kantor Imigrasi Kelas I

    Yogyakarta

    a. Sumber Daya Manusia (SDM)

    Pengertian Sumber Daya Manusia adalah suatu cara untuk

    mengendalikan sumber daya manusia dalam suatu organisasi atau

    institusi secara efektifdan efisiensi dan mencakup keseluruhan aktifitas

    dan implementasi untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi yang

    dimaksud (Salusu, 1998:493). Dengan melihat kondisi di lapangan dan

    hasil beberapa wawancara dapat dilihat bahwa SDM (Sumber Daya

    Manusia) dalah salah satu faktor pendukung dalam hal ini sebagai

    pegawai yang bertugas memberikan pelayanan kepada masyarakat

    pemohon paspor, dengan adanya sumber daya manusia yang memadai

    maka pengurusan paspor dapat berjalan dengan baik dan masyarakat

    mendapatkan pelayanan yang memuaskan.

    b. Struktur Organisasi

  • 63

    Struktur organisasi adalah sistem formal dari aturan dan tugas serta

    hubungan otoritas yang mengawasi bagaimana anggota organisasi

    bekerja sama dan menggunakan sumber daya untuk mencapai tujuan

    organisasi.

    Dengan melihat hasil penelitian dan gambaran dilapangan, faktor

    organisasi dan kelembagaan yang meliputi kejelasan tugas pokok dan

    fungsi, struktur organisasi sangat mendukung dalam pekerjaan pelayanan

    pegawai didalam memberikan pelayanannya kepada masyarakat. Dengan

    adanya demikian, maka setiap pegawai sudah tahu apa yang menjadi

    bagian pekerjaannya masing-masing dan akan berpengaruh pada kualitas

    pelayanan yang diberikan.

    c. Infrastruktur dan Teknologi

    1. Infrastruktur Fisik

    Infrastruktur fisik yang digunakan dalam proses pengurusan dan

    pembuatan paspor adalah berupa bangunan gedung yang digunakan

    oleh Kantor Imigrasi Kelas I Yogyakarta sebagai tempat untuk

    memproses permohonan pengurusan paspor yang masuk dari

    masyarakat. Kondisi gedung Kantor Imigrasi Kelas I Yogyakarta yang

    digunakan saat ini sudah baik, yang ditunjukan dengan kondisi

    bangunan yang masih kokoh dan terawat. Pembagian pelayanan dalam

  • 64

    gedung yang sama semakin memudahkan dalam pemberian pelayanan

    kepada masyarakat pemohon paspor.

    2. Infrastruktur Teknologi

    Infrastruktur teknologi yang digunakan oleh Kantor Imigrasi Kelas I

    Yogyakarta untuk melaksanakan pelayanan pembuatan paspor adalah

    berupa perangkat komputer dengan spesifikasi „hardware dan software

    yang disesuaikan dengan kebutuhan kantor.

    2. Faktor penghambat pengurusan paspor di Kantor Imigrasi Kelas I

    Yogyakarta

    a. Kendala Internal

    Kendala internal berkaitan dengan kendala yang bersumber dari dalam

    organisasi Kantor Imigrasi Kelas I Yogyakarta. Kendala internal yang

    dihadapi oleh Kantor Imigrasi Kelas I Yogyakarta pada proses pelayanan

    pembuatan paspor pada saat ini adalah berkaitan dengan keterbatasan

    sumber daya manusia yang tersedia yang berperan sebagai pelaksana

    pelayanan.

    Jadi menurut pegawai Kantor Imigrasi diatas keberadaan sumber daya

    manusia yang terbatas baik dalam jumlah maupun kemampuan pegawai

    dalam menggunakan sistem teknologi yang ada menjadi kendala dari

    dalam Kantor Imigrasi itu sendiri.

  • 65

    Dengan demikian, kualitas sumber daya manusia yang berada di Kantor

    Imigrasi Kelas I Yogyakarta disatu sisi bisa menjadi nilai positif tetapi di

    sisi lain juga dapat menjadi hal yang menjadi kendala dalam memberikan

    pelayanan kepada masyarakat. Faktor internal dari pegawai seperti

    keramahtamahan, kesopanan, tingkat responsivitas serta keterampialn yang

    belum merata menjadi kendala dalam memberikan pelayanan terbaik

    kepada masyarakat.

    Selain itu faktor penghambat lainnya juga terjadi pada saat sistem

    jaringan menjadi bermasalah atau eror, pusat data dari Direktorat Jenderal

    Imigrasi Pusat, maka paspor tidak dapat di proses karena semua data yang

    diperlukan harus dimasukkan kedalam sistem pada jaringan pusat.

    b. Kendala Eksternal

    Kendala eksternal yang menghambat proses pelayanan pengurusan paspor

    adalah kendala yang berasal dari luar Kantor Imigrasi Kelas I Yogyakarta.

    Berdasarkan laporan dari petugas yang menangani pelayanan pembuatan

    paspor, kendala yang dihadapi saat ini dalah kurangnya kesadaran

    masyarakat di dalam memahami atau mempelajari setiap prosedur

    pengurusan paspor terkadang menjadi kendala juga bagi pelayanan di

    Kantor Imigrasi.

    Selain itu masyarakat yang datang untuk mengurus paspor dengan

    tidak memiliki kelengkapan data dan persyaratan terlebih dahulu menjadi

  • 66

    penghambat bagi pelayanan Kantor Imigrasi karena dinilai akan

    menghambat dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat dan

    membuat pegawai yang menerima berkas datannya kebingungan dan

    terpaksa akan menyuruh pulang untuk melengkapi data-datanya dan hal ini

    yang membuat keterlambatan dalam pengurusan pelayanan paspor.

  • 67

    BAB IV

    PENUTUP

    A. KESIMPULAN

    Berdasarkan hasil penyusunan Tugas Akhir ini, penulis

    menyimpulkan sebagai berikut:

    Kualitas pelayanan khususnya dalam pembuatan SPRI atau paspor

    pada Kantor Imigrasia Kelas I Yogyakarta memiliki peran penting dalam

    menunjang pengurusan SPRI/paspor. Pentingnya kualitas pelayanan

    pembuatan paspor ini dapat dilihat dari semakin banyaknya permintaan

    pengurusan paspor dari masyarakat setiap bulannya. Hal ini membuktikan

    bahwa mobilitas masyarakat semakin tinggi yang akan berpengaruh pada

    permintaan masyarakat akan paspor dan diharapkan pelayanan yang

    diberikan semakin baik. Kualitas pelayanan pembuatan paspor pada

    Kantor Imigrasi Kelas I Yogyakarta dapat dilihat dalam Indeks Kepuasan

    Masyarakat yang berupa kuesioner yang terdapat pada website resmi

    Kantor Imigrasi Kelas I Yogyakarta.

    Dalam pelayanan pembuatan SPRI/Paspor terdapat lima (5)

    prosedur yaitu secara Online, Walk-in, Perpanjangan Online,

    Perpanjangan Walk-in, dan Permohonan untuk anak kecil (Usia dibawah

    17 tahun). Permohonan paspor baru online yaitu pemohon menyiapkan

    berkas-berkas persyaratan yang sudah di scan dan di-resize hingga ukuran

  • 68

    yg telah ditentukan, kemudian melakukan input data secara online pada

    website http://www.imigrasi.go.id/ dan mengisi semua persyaratan yang

    telah ditentukan. Apabila semua sudah lengkap maka pemohon tinggal

    datang langsung pada Kantor Imigrasi dengan membawa semua

    persyaratan dan untuk melakukan wawancara, foto, serta pengambilan

    data biometrik. Setelah itu maka pemohon diberi tahu untuk pengambilan

    paspor dan diberikan bukti pengambilan paspor. Biasanya paspor jadi 3

    hari setelah proses wawancara dan foto.

    Untuk prosedur permohonan paspor secara Walk-in yaitu pemohon

    datangsecara langsung ke Kantor Imigrasi untuk mengurus semua

    persyaratan dan membawa semua berkas berkas yang telah ditentukan.

    Kemudian apabila semua persyaratan sudah lengkap pemohon tinggal

    menunggu panggilan untuk wawancara dan foto. Setelah itu maka

    pemohon diberi tahu untuk pengambilan paspor dan diberikan bukti

    pengambilan paspor.

    Dalam pengurusan permohonan SPRI/Paspor ada beberapa faktor

    pendorong yaitu Sumber Daya Manusia yang berkualitas dapat

    memberikan pelayanan yang memuaskan, karena rata-rata pegawainya

    sudah sarjana. Selain itu, struktur organisasi yang jelas sangat mendukung

    dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat sehingga setiap pegawai

    sudah tahu apa yang menjadi tugas masing-masing. Selain itu Infrastruktur

    http://www.imigrasi.go.id/

  • 69

    dan Teknologi yang dimiliki dan syarat-syarat lainnya telah memadai

    sehingga dalam pemberian pelayanan kepada pemohon paspor.

    Adapun faktor penghambat dalam pengurusan SPRI/Paspor ada

    dua yaitu faktor Internal yang berkaitan dengan kendala yang bersumber

    dari dalam organisasi Kantor Imigrasi, yaitu berkaitan dengan keterbatasan

    sumber daya manusia baik dalam jumlah maupun kemampuan pegawai.

    Selain itu faktor penghambat lainnya terjadi pada sistem jaringan kadang-

    kadang terjadi masalah atau eror dari pusat data di Direktorat Jenderal

    Imigrasi Pusat, sehingga paspor tidak dapat diproses karena semua data

    harus dimasukkan kedalam sistem pada jaringan pusat. Kendala ekstrernal

    juga dapat menghambat proses pegurusan paspor karena kurangnya

    kesadaran masyarakat dalam memahami prosedur dan persyaratan

    pengurusan paspor, dengan tidak memiliki kelengkapan data dan

    persyaratan terlebih dahulu sehingga menjadi penghambat.

  • 70

    B. SARAN

    Dari beberapa hal yang telah penulis dikemukakan terdapat beberapa saran

    yang dapat diberikan agar pelayanan pengurusan paspor di Kantor Imigrasi Kelas

    I Yogyakarta semakin baik, cepat dan memuaskan kepaada pemohon,

    diantaranya:

    1. Sebaiknya menyediakan mesin ATM BNI di kawasan Kantor Imigrasi

    Kelas I Yogyakarta untuk membantu kelancaran pembayaran pengurusan

    pembuatan SPRI/Paspor.

    2. Untuk menunjang kelancaran proses permohonan pembuatan SPRI/Paspor

    sebaiknya perlu ditambah Sumber Daya Manusia agar pelayanan kepada

    masyarakat berjalan dengan cepat dan tepat.

    3. Dengan adanya fasilitas foodcourt di dalam lingkungan kantor akan

    melengkapi fasilitas yang ada pada Kantor Imigrasi Kelas I Yogyakarta,

    sehingga pemohon tidak perlu keluar kantor.

  • 71

    DAFTAR INFORMAN

    1. Nama : Ika Primastuti K, SH

    Umur : 32 tahun

    Jabatan : Pegawai Imigrasi bagian Lantaskim

    2. Nama : Adi Hermawan

    Umur : 25 tahun

    Jabatan : Pemohon Paspor melalui Biro Perjalanan

    3. Nama : Ruby Aestrada

    Umur : 23 tahun

    Jabatan : Pemohon Paspor mengurus sendiri

  • 72

    DAFTAR PUSTAKA

    Pendit, Nyoman S. 1990. Ilmu Pariwisata: Sebuah Pengantar

    Perdana. Jakarta:Pradnya Paramita.

    Sugiarto, Endar. 1999. Psikologi Pelayanan dalam Industri Jasa. Jakarta:

    Gramedia Pustaka Utama.

    Supranto, J. 2001. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan. Jakarta:

    PT. Rineka Cipta.

    Materi Prosedur Permohonan Pembuatan Surat Perjalanan

    RepublikIndonesia dari Kantor Imigrasi Kelas I Yogyakarta.

    Undang-Undang Republik Indonesia No. 06 Tahun 2011 Tentang

    Keimigrasian

    www.imigrasijogja.org.id (diakses pada 25 Mei 2015)

    http://www.imigrasijogja.org.id/

  • 73

    LAMPIRAN

  • 74

    Lampiran 1. Brosur Persyaratan Permohonan Paspor RI

  • 75

    Sumber: Dokumen dari Kantor Imigrasi Kelas I Yogyakarta.

    Lampiran 2. Brosur Persyaratan Permohonan Paspor RI.

    Sumber :Dokumen dari Kantor Imigrasi Kelas I Yogyakarta.

  • 76

    Lampiran 3. Brosur Tarif PNBP Keimigrasian Terbaru

    PP No. 45 Tahun 2014

    Sumber :Dokumen dariKantor Imigrasi Kelas I Yogyakarta.

  • 77

    Lampiran 4. Brosur Tarif PNBP Keimigrasian Terbaru

    PP No.45 Tahun 2014

    Sumber :Dokumen dariKantor Imigrasi Kelas I Yogyakarta.

  • 78

  • 79

    Lampiran 5. Laporan Statistik Permohonan Dokumen SPRI Per tipe Paspor Periode

    Januari-April 2015

  • 80

    Sumber :Dokumen dariKantor Imigrasi Kelas I Yogyakarta.

    Lampiran 6. Laporan Statistik Permohonan Dokumen SPRI Per tipe Paspor Periode

    Januari-April 2015

    Sumber :Dokumen dariKantor Imigrasi Kelas I Yogyakarta.

  • 81

    Lampiran 7. Map Formulir Pendaftaran Permohonan Dokumen SPRI

    Sumber :Dokumen dariKantor Imigrasi Kelas I Yogyakarta.

    .

  • 82

    Lampiran 8. Persyaratan Permohonan yang tertulis dalam Map Formulir.

  • 83

    Sumber :Dokumen dariKantor Imigrasi Kelas I Yogyakarta.

  • 84

    Lampiran 9. Formulir SPRI untuk Warga Negara Indonesia

    Sumber :Dokumen dariKantor Imigrasi Kelas I Yogyakarta.

  • 85

    Lampiran 10. Formulir SPRI untuk Warga Negara Indonesia

    Sumber :Dokumen dariKantor Imigrasi Kelas I Yogyakarta.

  • 86

    Lampiran 11. Tab Penilaian Kepuasan Pemohon

    Sumber : Dokumen Pribadi, Tahun2015

    Lampiran 12. Alur Permohonan Paspor Baru (Online)

    Sumber : Dokumen Kantor Imigrasi Kelas I Yogyakarta

  • 87

    Lampiran 13. Alur Permohonan Paspor Baru (Walk-In)

    Sumber : Dokumen Kantor Imigrasi Kelas I Yogyakarta

    Lampiran 14. Alur Permohonan Paspor Penggantian (Walk-In)

  • 88

    Sumber : Dokumen Kantor Imigrasi Kelas I Yogyakarta

    Lampiran 15. Alur Permohonan Paspor Penggantian (Online)

    Sumber : Dokumen Kantor Imigrasi Kelas I Yogyakarta

    Lampiran 16. Halaman pertama Paspor Republik Indonesia

  • 89

    Sumber : nulis.in.blogspot.com

    Lampiran 17. Data diri pemilik Paspor Republik Indonesia

    Sumber : nulis.in.blogspot.com

    Lampiran 18. Halaman untuk stampel visa dalam Paspor Republik Indonesia

  • 90

    Sumber : indoforum.org

    Lampiran 19. Halaman Akhir yang berisi kolom tanda tangan dan alamat pemegang

    paspor

    Sumber : myfourleafclover.com

  • 91