BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2013-2... · Melahirkan konsep belanja bahan bangunan ... ( marketing mix ) Dalam memasarkan sebuah

Embed Size (px)

Citation preview

  • 17

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    PT Catur Mitra Sejati Sentosa(CMSS) adalah anak perusahaan dari induk

    perusahaan PT Catur Sentosa Adiprana(CSA) yang bergerak sebagai distributor

    bahan bangunan. Melahirkan konsep belanja bahan bangunan pertama di Indonesia

    dengan nama Mitra10. Sebagai antisipasi terhadaop era globalisasi dan pasar bebas

    AFTA pada tahun 2003 dimana semua negara Asia bisa berbisnis secara bebas di

    negara anggota seperti di negara sendiri, maka memasuki bisnis retail dirasakan

    penting demi memperkuat jaringan, survive serta dapat berkembang. Selain itu,

    bisnis ritel modern merupakan salah satu jenis usaha yang dianggap akan

    berkembang dengan pesat di Indonesia

    Dalam tahun 1997-1998 PT CMMS berhasil membuka 10 supermarket bahan

    bangunan dengan nama Mitra10 dan menerapkan konsep sebagai ritel satu atap yang

    dekat dengan pelanggan serta sentra penjualan bahan bangunan. Konsep ini membuat

    para pelanggan dapat berbelanja bermacam-macam produk dengan kategori dan jenis

    yang sangat lengkap, pada tempat yang nyaman dan luas, dan juga dengan harga

    barang yang murah.

    Dewasa ini penerapan promosi online sudah menjadi bagian penting, dimana

    suatu masyarakat menginginkan kemudahan dan keinstanan dalam melakukan setiap

    rutinitasnya sehingga para pebisnis mulai mengembangkan E-promotion dalam

    pengembangan usahanya. Hampir di semua sektor bisnis mulai mengembangkan E-

    promotion dalam proses bisnisnya, salah satu sektor bisnis yang mulai menggunakan

    E-promotion dalam mengembangkan bisnisnya adalah supermarket bahan bangunan

    yakni PT.CMSS(Mitra10) yang menggunakan promosi online sebagai sarana

    pemasarannya.

    E-promotion adalah satu satu strategi yang digunakan oleh PT.CMSS untuk

    meningkatkan penjualan dalam menjangkau customer di seluruh Indonesia, dengan

    menggunakan sistem website danmedia sosial online yang berfungsi mendukung

    penyediaan informasi tentang produk bahan bangunan, pemesanan layan antar dan

    promosi bagi pelanggannya, selain itu strategi perusahaan melakukan e-promotion

    adalah untuk meningkatkan brand image yang dimiliki perusahaan, karena

  • PT.CMSSsadar bahwa brand image dapat mempengaruhi customer yang merupakan

    modal utama dalam meningkatkan profit perusahaan. PT.CMSS lebih

    mengoptimalkan penggunaan media sosial melalui facebook, yang selalu di update

    jika adanya promo dan pemberitahuan, sementara penggunaan website PT.CMSS

    hanya berupa information tentang produk yang ada dan company profile saja.

    Ketatnya persaingan supermarket bahan bangunan sekarang ini dan semakin

    pesatnya kemajuan teknologi dalam sistem pemesanan online menjadi tantangan

    PT.CMSS yang kurang mengoptimalkan sistem promosi secara online, sehingga

    pelayanan pemesanan melalui online tidak berjalan dengan baik. Ini dapat

    mempengaruhi brand image PT.CMSS dan memberikan presepsi yang negatif

    kepada konsumen.

    ketika penulis melakukan wawancara terhadap pihak PT.CMSS,

    permasalahan yang terjadi adalah banyak complain dari pihak pelanggan terhadap

    PT.CMSS, jumlah complain yang sudah dilakukan pelanggan dari 2013-2014

    adalahlebih dari seratus complain, tetapi untuk tahun 2014 jumlah complain ada

    sekitar belasan, hal tersebut dapat berdampak terhadap berubahnya pandangan

    customer terhadap PT.CMSS dan dapat mempengaruhi brand image dari PT.CMSS.

    Banyaknya complain yang disampaikan oleh customer terkait hal kurang ramahnya

    sales dalam menerangkan produk, stock produk yang sering habis, pengiriman

    barang terlambat, keterangan produk di dalam website kurang jelas.

    Permasalahan di atas dapat disimpulkan oleh peneliti bahwa PT.CMSS masih

    kurang dalam memberikan pelayanan yang lebih baik, yang dapat berdampak

    terhadap menurunnya brand image, dan juga dapat berpengaruh terhadap penurunan

    perspective customer terhadap PT.CMSS karena sikap dan tindakan konsumen

    terhadap suatu merek sangat ditentukan oleh apa yang konsumen sudah dapatkan di

    PT.CMSS

    Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti melihat terdapat suatu kebutuhan

    untuk meneliti lebih lanjut E-promotion terhadap brand image yang berdampak pada

    perspective customer. Selain itu pertimbangan penulis mengangkat permasalahan

    perspective customer pada PT.CMSS, dikarenakan berdasarkan pengamatan peneliti

    bahwa masih minimnya penelitian yang berhubungan dengan fenomena perspective

    customer, terutama yang membahas mengenai promosi perusahaannya. Maka dari itu

    penulis ingin menganalisa melalui penelitian yang berjudul ANALISA

  • 19

    PENGARUH E-PROMOTION TERHADAP BRAND IMAGE DAN

    DAMPAKNYA PADA PERSPECTIVE CUSTOMER PT.CMSS(Study Case:

    PT.CMSS Tangerang)

    1.2 Rumusan Masalah

    Berdasarkan masalah diatas, maka masalah yang dapat di identiikasi adalah :

    1. Apakah E-Promotion berpengaruh terhadap Brand Image?

    2. Apakah E-Promotion berpengaruh terhadap Perspective Customer?

    3. Apakah Brand Image berpengaruh terhadap Perspective Customer?

    4. Apakah E-Promotion berpengaruh terhadap Perspective Customer melalui

    brand Image?

    1.3 Tujuan Penelitian

    Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

    1. Untuk mengetahui pengaruh E-Promotion terhadap Brand Image di PT.CMSS

    2. Untuk mengetahui pengaruh E-Promotion terhadap Perspective Customer di

    PT.CMSS

    3. Untuk mengetahui pengaruh Brand Image terhadap Perspective Customer di

    PT.CMSS

    4. Untuk mengetahui pengaruh E-Promotion terhadap Perspective Customer

    melalui Brand Image di PT.CMSS

    1.4 Manfaat Penelitian

    1. Bagi penulis

    a. Memperluas wawasan penulis tentang fenomena e-promotion yang sedang

    berkembang.

    b. Penelitian dapat digunakan sebagai bahan perbandingan sejauh mana teori-

    teori yang di dapat selama masa perkuliahan dapat diterapkan dalam dunia

    nyata.

    c. merupakan latihan bagi penulis untuk mendefinisikan masalah, menganalisis,

    dan menganalisa situasi serta mengadakan penyelidikan yang bersifat formal

    d. menganalisis hambatan hambatan dalam penggunaan e-promotion.

  • e. dengan adanya mengenai pengaruh penggunaan e-promotion terhadap

    presepsi customer, maka dapat dilihat apakah sistem tersebut sudah berjalan

    efektif.

    2. Bagi perusahaan

    a. Sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan dalam

    memecahkan masalah perusahaan.

    b. Diharapkan dapat dijadikan masukan yang bermanfaat dan mningkatkan

    kualitas pelayanann dalam rangka menciptakan kepuasan pelanggan.

    3. Bagi pihak lain

    a. Diharapkan hasil penilitian ini dapat bermanfaat dalam menambah

    pengetahuan bagi pihak-pihak lain

    b. Hasil penilitian ini dapat diharapkan menambah informasi dan refrensi yang

    bermanfaat bagi penelitian-penelitian selanjutnya.

  • 21

    BAB 2

    LANDASAN TEORI

    2.1 Internet

    Menurut Maryono dan Istiana(2008,p28) internet adalah jaringan-jaringan

    komputer (networks) sedunia yang saling berhubungan satu sama lain. Agar bisa

    berhubungan, komputer menggunakan bahasa yang disebut TCP/IP (Transmission

    Control Protocol/ Internet Protocol). TCP/IP memberikan sebuah alamat address dan

    identitas yang unik dan tidak boleh sama pada setiap komputer di seluruh dunia.

    Menurut Yuhefizar(2008,p5), internet adalah rangkaian jaringan komputer

    yang dapat diakses secara umum diseluruh dunia yang mengirimkan data dalam

    bentuk paket data berdasarkan standar internet protocol IP.

    Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa internet adalah

    jaringan yang terhubung secara global dengan menggunakan TCP/IP sebagai

    protocol pertukaran paket .Penggunaan internet saat ini terus berkembang dan

    memberikan banyak keuntugan bagi penggunaya terutama berkaitan dengan

    informasi.

    2.2 Pengertian Pemasaran

    Menurut Joseph, William, dan Jerome (2008,p112), pemasaran adalah suatu

    aktivitas yang bertujuan mencapai sasaran perusahaan, dilakukan dengan cara

    mengantisipasi kebutuhan pelanggan atau klien serta mengarahkan aliran barang dan

    jasa yang memenuhi kebutuhan pelanggan atau klien dari produsen.

    Menurut Rangkuti (2006,p198), pemasaran adalah suatu proses kegiatan

    yang dipengaruhi oleh berbagai faktor social, budaya, politik, ekonomi dan

    manajerial. Akibat dari pengaruh berbagai faktor tersebut adalah masing-masing

    individu maupun kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan dengan

    menciptakan, menawarkan, dan menukarkan produk yang memiliki nilai komoditas.

    Menurut Kotler yang dikutip oleh Suyanto(2004), pemasaran adalah proses

    sosial dan manajerial yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok untuk

    memperoleh yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran

    produk dan nilai.

    5

  • Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah

    suatu proses sosialisasi terhadap konsumen tentang pemenuhan kebutuhan dan

    keinginan konsumen akan produk dan jasa yang memberikan nilai manfaat kepada

    konsumen dan kepada organisasi.

    2.2.1 Bauran pemasaran(marketing mix)

    Dalam memasarkan sebuah barang atau jasa,perusahaan harus mampu untuk

    lah ini mengkombinasikan variabel, istilah ini sering disebut dengan istilah

    marketing mix (bauran pemasaran). Menurut Fuad, Christine, Nurlela, Sugiarto dan

    Paulus(2006,p119), ada 4 unsur dalam pemasaran, yakni:

    1. Product(produk)

    Adalah barang atau jasa yang bisa ditawarkan di pasar untuk mendapatkan

    perhatian, permintaan, pemakaian, atau konsumsi yang dapat memenuhi

    keinginan atau kebutuhan. Pembeli akan membeli produk jika pembeli merasa

    cocok, karena itu produk harus disesuaikan dengan keinginan ataupun kebutuhan

    pembeli.

    2. Pricing (harga)

    Adalah sejumlah kompensasi (uang maupun barang, kalau mungkin) yang

    dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi barang atau jasa. Pada saat

    ini, bagi sejumlah orang, harga masih menduduki tempat teratas sebagai penentu

    dalam keputusan untuk membeli suatu barang atau jasa. Karena itu penentuan

    harga salah satu keputusan penting bagi manajemen perusahaan.

    3. Distribution(saluran distribusi)

    Adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan produk sampai

    kepada konsumen atau berbagai aktivitas peruahaan yang mengupayakan agar

    produk sampai ke tangan konsumen, saluran distribusi penting karena barang

    yang telah dibuat dan sudah ditetapakn harganya, tetapi masih harus

    didistrubiskan ke konsumen.

    4. Promotion (promosi)

    Promosi adalah bagian dari bauran pemasaran yang besar perannya. Promosi

    merupakan kegiatan-kegiatan yang sangat aktif dilakukan perusahaan untuk

    mendorong konsumen membeli produk yang di tawarkan.

  • 23

    2.3 Promosi

    Promosi menurut Haryadi(2005,p19), adalah salah satu elemen pokok

    pemasaran produk yang sering dianggap sebagai kegiatan yang sangat praktis,

    hands-on, dan karenanya cenderung menekankan pada seni promosi dan bukannya

    teknik.

    Promosi menurut Iskandar(2007,p81), adalah setiap aktivitas yang ditujukan

    untuk memberitahukan, membujuk, atau mempengaruhi konsumen untuk tetap

    menggunakan produk yang dihasilkan perusahaan tersebut.

    Promosi menurut Montaner dan Pina (2008), terbagi 2 yakni:

    1. Monetary Promotion atau price promotions adalah sebuah aksi yang dimana

    mengizinkan customer untuk membeli sebuah produk dengan harga yang lebih

    murah dari biasanya

    2. Non-monetary Promotion merupakan sebuah promosi yan gmengunakan

    beberapa aksi dalam melakukan promosi dan tidak langsung memberikan harga

    yang murah.

    2.3.1 Promosi online (E-Promotion)

    Menurut Pribadi (2010,p3), promosi online adalah kegiatan berpromosi yang

    dilakukan menggunakan media internet dengan segala kelebihannya, antara lain:

    multimedia, interaktif, dan realtime

    2.3.2 Indikator indikator Promosi Online

    Indikator yang digunakan di dalam promosi secara online adalah :

    1. Iklan

    Menurut rangkuti(2009,p230),Indikator yang digunakan dalam online

    adalah link ke situs lainnya, serta iklan yang di letakkan dalam situs yang

    bersangkutan

    Menurut Soegoto(2009,p230), iklan adalah media promosi yang dibayar

    oleh perusahaan untuk mempromosikan produk atau jasa kepada public atau

    calon pelanggan. Iklan dibagi menjadi 3 strategi, yakni:

  • a. Iklan Persuasif : strategi yang mempengaruhi konsumen melalui kualitas

    produk agar konsumen tersebut mau membeli produk kita, bukan perusahaan

    lain.

    b. Iklan Perbandingan : strategi beriklan dengan membandingkan dua produk

    atau lebih secara langsung.

    c. Iklan pengingat : strategi beriklan untuk mengingatkan ke konsumen tentang

    keberadaan produk kita.

    2. SalesPromotion

    Menurut rangkuti(2009,p230),Indikator yang digunakan dalam promosi

    online adalah :

    a. Menawarkan sesuatu secara gratis

    b. Memberikan kupon diskon atau penawaran khusus lain

    c. Memberikan penawaran yang berhubungan dengan loyaltias

    d. Memberikan program yang berkaitan dengan undian, games serta berbagai

    permainan yang ditentukan pemenangnya

    e. Membuat games secara online

    3. Publicrelations

    Menurut rangkuti (2009,p230), Indikator indikator yang terdapat dalam

    promosi online adalah :

    a. Kumpulan pertanyaan berikut jawaban yang sering ditanyakan oleh

    konsumen

    b. Pendaftaran untuk e-newsletter

    c. Merekomendasikan situs kepada orang lain

    4. DirectMarketing

    Menurut rangkuti (2009,p230), Indikator indikator yang digunakan:

    a. Nomor telephone atau contact number

    b. Nomor fax

    c. Link ke email

    d. Fasilitas untuk menggunakan bahasa lain

    5. Personalselling

    Menurut rangkuti (2009,p230), Indikator yang digunakan dalam personal

    selling :

    a. Fasilitas untuk menjual secara online

  • 25

    b. Cara pembayaran secara online

    2.4 Brand

    Menurut Sugiarto(2004,p34), merek adalah nama, istilah, tanda, simbol

    disain, ataupun kombinasi yang mengidentifikasikan suatu produk atau jasa yang

    dihasilkan oleh suatu peruashaan.

    Menurut Calvary (2007,p78), merek adalah simbol pengejawantahan seluruh

    informasi yang berkaitan dengan produk dan jasa. Merek biasanya terdiri dari nama,

    logo, dan seluruh elemen visual lainnya seperti gambar, tipografi, warna dan simbol.

    Menurut Rangkuti (2006,p60), merek merupakan janji penjual untuk secara

    konsisten memberikan feature, manfaat, dan jasa tertentu kepada pembeli

    Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan oleh penulis bahwa merek

    adalah suatu simbol dan janji yang mengidentifikasikan produk dan jasa tertentu

    kepada konsumen.

    2.4.1 BrandImage

    Menurut Rangkuti (2009,p90), citra merek adalah nilai simbolis yang

    berhubungan dengan merek. Menurut Franzen dan Moriarty(2009,p19), brand image

    adalah suatu pandangan yang umum di pikiran konsumen. Menurut Soegoto

    (2009,p175), brand image adalah citra yang dibangun dalam alam bawah sadar

    konsumen melalui informasi and ekspektasi yang diharapkan melalui produk atau

    jasa. Citra merek dibangun dengan memasukkan kepribadian atau citra kedalam

    produk atau jasa, untuk kemudian dimasukkan kedalam alam bawah sadar

    konsumen.

    Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa brand image adalah

    suatu kepercayaan di benak konsumen terhadap informasi produk dan jasa tersebut.

    2.4.1.1 Indikator Brand Image

    Menurut David Biel (Wood ,2009,p18) ada 3 komponen pembentuk Brand

    Image, yakni:

    1. Corporate Image : Citra yang ada di dalam perusahaan itu sendiri. Perusahaan

    sebagai organisasi berusaha untuk membangun image nya dengan tujuan supaya

  • nama perusahaan nya baik, dan akan mempengaruhi segala hal mengenai apa

    yang dilakukan oleh perusahaan tersebut.

    2. User Image : pengalaman pengguna dalam menggunakan merek tersebut tentang

    apa yang akan di dapat/manfaat di dalam produk/jasa tersebut.

    3. Product Image : Citra konsumen terhadap suatu produk yang dapat berdampak

    positif maupun negatif.

    2.5 CaraPandang Konsumen (Perspective Customer)

    Menurut Gunawan (2006,p30) presepsi ialah daya mengenal barang, kualitas

    atau hubungan dan perbedaan antara hal ini melalui proses mengamati, mengetahui,

    atau mengartikan setelah pancainderanya mendapat rangsangan.

    Menurut Sugiarto(2004,p96), percevied quality akan membentuk presepsi

    konsumen di mata pelanggan yang artinya presepsi terhadap keseluruhan kualitas

    dari suatu keseluruhan produk dan jasa dapat menentukan nilai dari produk atau jasa

    yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen dan loyalitas terhadap

    merek.

    Menurut Irawan(2007,p91), dalam perspektif perilaku konsumen, klaim

    terhadap kandungan bahan adalah cara untuk memberikan signal terhadap kualitas

    produk. Presepsi konsumen terhadap suatu produk berkualitas, sudah pasti akhirnya

    dapat meningkatkan daya tarik untuk produk tersebut.

    Menurut pengertian di atas dapat disimpulikan bahwa perspective customer

    adalah hasil dari penilaian produk atau jasa tentang kualitas di mata konsumen yang

    berpengaruh terhadap loyalitas.

    2.5.1 Indikator yang mempengaruhi cara pandang dan ekspektasi konsumen

    Menurut Gasperz(2008,p118), faktor yang memengaruhi cara pandang

    konsumen adalah:

    1. Kebutuhan dan keinginan yang berkaitan dengan hal-hal yang dirasakan

    konsumen ketika ia sedang mencoba melakukan traksaksi dengan

    produsen/pemasok produk (perusahaan). Jika pada saat itu kebutuhan dan

    keinginannya besar, harapan atau ekspektasi konsumen akan tinggi, begitu juga

    sebaliknya.

    2. Pengalaman masa lalu (terdahulu) ketika mengkonsumsi produk dari perusahaan.

  • 27

    3. Pengalaman dari teman teman, dimana mereka akan menceritakan kualitas

    produk yang akan dibeli oleh konsumen itu. Hal itu jelas mempengaruhi presepsi

    konsumen terutama pada produk-produk yang dirasakan berisiko tinggi.

    4. Komunikasi melalui iklan dan pemasaran juga mempengaruhi prespsi konsumen.

    Orang-orang di bagian penjualan dan periklanan seyogyianya tidak membuat

    kampanye yang berlebihan melewati tingkat ekspektasi konsumen. Kampanye

    yang berlebihan akan memberikan dampak yang negative ke presepsi konsumen.

    2.5.2 Faktor faktor yang mempengaruhi presepsi konsumen tentang kualitas

    Menurut Takeuchi dan Quelch (Gasperz, 2008,p118), mendeskripsikan faktor

    faktor yang mempengaruhi presepsi konsumen berdasarkan waktu sebelum

    membeli, saat membeli dan sesudah membeli, berikut adalah tabelnya:

    Tabel 2.1 Faktor yang mempengaruhi konsumen

    2.6 Hubungan Perspective Customer Terhadap Kepuasan Konsumen

    Menurut AJami (2008,p68), kepuasan customer merupakan suatu ke-efektifan

    dari pandangan jangka pendek konsumen, dan jangka panjang nya adalah dapat

    berdampak hilangnya konsumen.

    Menurut Irawan(2007,p3), kepuasan merupakan presepsi dari konsumen

    terhadap produk atau jasa yang telah memenuhi harapannya. Pelanggan tidak akan

    puas jika presepsi nya belum terpenuhi dan pelanggan akan puas jika presepsi nya

    sesuai atau melebihi yang diharapkan.

    Sebelum membeli produk Saat membeli Produk Sesudah membeli Produk

    Image dan nama perusahaan

    Pengalaman sebelumnya

    Opini dari teman

    Reputasi took/tempat

    penjualan

    Publikasi hasil-hasil

    pengujian produk

    Harga yang diiklankan

    Spesifikasi perfomansi

    Komentar dari penjual

    produk

    Kondisi dan persyaratan

    jaminan

    Kebijaksanaan perbaikan

    dan pelayanan

    Program program

    pendukung

    Harga yang ditetapkan

    Kemudahan instalasi dan

    penggunaan

    Penanganan, perbaikan,

    pengaduan, jaminan

    Ketersediaan suku cadang

    Efektivitas pelayanan

    Keandalan produk

    Performansi komparatif

  • Menurut pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kepuasan konsumen

    berpengaruh terhadap pandangan konsumen, baik secara positif maupun secara

    negatif.

    2.7 Hubungan antara Variabel

    2.7.1 Hubungan antara E-promotion terhadap Brand image

    Menurut jurnalThe effect of Promotion Type And Benefit Congruency on

    Brand Image (Montaner dan Pina, 2008), brand image sekarang sudah menjadi

    bagian penting di dalam masyarakat dan menjadi strategi bisnis untuk sebagian

    perusahaan, karena brand yang memiliki nilai tinggi memberikan perusahaan nilai

    tambah. Promosi juga dapat berdampak terhadap brand karena:

    1. Promosi dapat menambahkan kepekaan konsumen akan suatu

    harga (Johnson,1984; Blatberg, Briesch and Fox 1995)

    2. dapat mengurangi kualitas harga dari harga yang di promosikan

    (lichtenstein, bloch and black, 1988; raghubir and corfman; Jorgensen, taboubi

    and zaccour, 2003)

    3. konsumen mempelajari pola dari suatu brand, dan mengambil

    keuntungan dari suatu keadaan tersebut (mella,gupta and jedidi, 1998)

    2.7.2 Hubungan e-promotion terhadap persepsi konsumen

    Dari hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Teresa Montaner

    Mengenai the effect of promotion type and benefit congruency on brand

    image(2008), meyatakan hasil dari penggunaan promotion dapat mengubah

    consumer persepsi dari promotion brand , tetapi itu juga menyatakan perubahan dari

    persepsi dapat berbeda dari bagaimana dan dimana promosi itu dilakukan.

    2.7.3 Hubungan Brand Image terhadap Presepsi Konsumen

    Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Rahman, Haque dan Hussain

    (2012), pengukuran image dari suatu perusahaan tidak dapat dilakukan oleh atribut

    saja tetapi harus melalui sudut pandang konsumen tersebut.

    2.8 Penelitian Terdahulu

    Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu

  • 29

    No Peneliti Judul Hasil penelitian

    1 Teresa Montaner,Jose-

    miguel Pina

    The effect of Promotion

    Type And Benefit

    Congruency on Brand

    Image

    XY

    (Promotion

    berpengaruh terhadap

    Brand image)

    2 Muhammad sabbir

    rahman,Md.Mahmudul

    Haque,Bashir Hussain

    Brand Image on Customer

    Perception:structural

    equiation Modeling

    Approach on Yung

    Customers in Bangladesh

    YZ

    (Brand Image sangat

    signifikan

    mempengaruhi

    customer perspective)

    3 Ray Johnson,Johan

    Bruwer

    Regional Brand Image and

    Perceived wine quality:

    the customer perspective

    Y Z

    (Brand image

    berpengaruh terhadap

    Customer perspective)

    2.9 Kerangka Pemikiran

    2

    2.8

    Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

    2.10 Hipotesis

    1. Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel E-Promotion terhadap

    Brand Image

    E-PROMOTION Advertising Sales Promotion

    Fredi Rangkuti (2009) dan Soegoto (2009)

    Perspective customer

    Kebutuhan dan Keinginan Pengalaman masa lalu Pengalaman dari teman Komunikasi iklan

    Vincent Gaspers(2008,p118)

    Brand Image

    Corporate Image User Image Product Image

    David Biel (2009)

  • Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara variabel E-Promotion terhadap Brand

    Image

    2. Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel E-Promotion terhadap

    Perspective Customer

    Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara variabel E-Promotion terhadap

    Perspective Custoemer

    3. Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel Brand Image terhadap

    Perspective Customer

    Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara variabel Brand Image terhadap

    Perspective Customer

    4. Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Variabel E-Promotion terhadap

    Perspective Customer melalui Brand Image

    Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara Variabel E-Promotion terhadap

    Perspective Customer melalui Brand Image

  • 31

    BAB3

    METODE PENELITIAN

    3.1 Desain Penelitian

    Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Asosiatif, dengan

    tujuan untuk mengetahui hubungan antara 2 variabel atau lebih. Dengan penelitian

    asosiatif dapat dibangun suatu teori yang berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan

    dan mengontrol suatu gejala/fenomena. Selain itu dengan penelitian asosiatif dapat

    diketahui hubungan antar variabel dan bagaimana tingkat ketergantungan antara

    variabel independen dan variabel dependen. Menurut Istijanto(2005,p96), penelitian

    asosiatif adalah menguji ada atau tidaknya asosiasi atau interdepensi antara dua

    variabel dan analisa prediktif bertujuan untuk melakukan perkiraan suatu nilai

    variabel.

    Penelitian ini menggunakan Kuisoner sebagai metode penggumpulan

    data.Metode Survey untuk melihat faktor yang mempegaruhi individu pada

    penerapan E-Promotion (X) terhadap Brand Image(Y) dan dampaknya pada

    Perspective Customer (Z) pada konsumen PT Mitra10, selain itu penelitian ini

    menggunakan Design Cross Section. Menurut Hermawan,(2005,p14), Cross

    sectional adalah penelitian sekali bidik(One Snapshot) atau penelitian yang

    pengumpulan datanya sekali bidik. Unit analisis yang diteliti adalah individu, yaitu

    para konsumen PT. CMSS (Mitra10).

    Tabel 3 1desain penelitian

    Tujuan Jenis Dan Metode

    Penelitian Unit Analisis Time Horizon

    T-1 Asosiatif/Kuisoner Individu-konsumen Cross section

    T-2 Asosiatif /Kuisoner Individu-konsumen Cross section

    T-3 Asosiatif /Kuisoner Individu-konsumen Cross section

    T-4 Asosiatif /Kuisoner Individu-konsumen Cross section

    Keterangan :

    T-1 : Untuk mengetahui apakah variabel E-Promtion (X) berpengaruh positif dan

    signifikan terhadap Brand Image (Y)

  • T-2 : Untuk mengetahui apakah variabel E-Promotion (X) berpengaruh positif dan

    signifikan terhadap Perspective Customer (Z)

    T-3 : Untuk mengetahui apakah variabel Brand Image berpengaruh positif dan

    signifikan terhadap Perspective Customer (Z)

    T-4 : Untuk mengetahui apakah variabel E-Promotion (X) berpengaruh terhadap

    Perspective Customer (Z) melalui Brand image (Y).

    3.2 Operasional Variabel Penelitian

    Operasional variabel adalah penjelasan dari variabel-variabel yang akan

    diamati dan diukur dengan menentukan hal-hal yang diperlukan. variabel penelitian

    adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang

    mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik

    kesimpulannya.

    1. Variabel E-Promotion (X)

    Tabel 3 2 Variabel E-Promotion

    2. Variabel Brand Image (Y)

    Tabel 3.2 Variabel Brand Image

    Variabel Sub Variabel Indikator Skala

    Corporate Image

    Tanggapan Konsumen terhadap perusahaan yang

    Variabel Sub Variabel Indikator Skala

    E-Promotion Sumber: Fredi Rangkuti (2009) dan Soegoto(2009)

    Advertising

    Iklan yang ditampilkan membuat konsumen sadar

    Penggunaan gambar dalam iklan menarik

    Penggunaan kata dalam iklan menarik

    Likert Ordinal (1-5)

    Sales Promotion

    Diskon yang diberikan besar

    Program undian yang diadakan menarik

  • 33

    Brand Image Sumber: David Biel(2009)

    menyediakan produk/jasa Likert Ordinal (1-5)

    User Image Presepsi konsumen terhadap barang dan jasa yang digunakan

    Product Image Presepsi konsumen terhadap suatu produk atau jasa yang diberikan

    3. VariabelPerspective Customer (Z)

    Tabel 3.3 Variabel Perspective Customer

    Variabel Sub Variabel Indikator Skala

    Perspective Customer Sumber: Vincent Gaspersz(2008)

    Kebutuhan dan keinginan

    Produk yang diberikan sesuai dengan kebutuhan konsumen

    Pelayanan yang diberikan sesuai dengan ekspektasi konsumen

    Likert Ordinal (1-5)

    Pengalaman Produk yang diberikan memiliki kualitas tinggi dan dapat di rekomendasikan

    Produk yang disajikan memiliki sejarah yang baik

    Komunikasi melalui iklan

    iklan yang dipasang tidak melebihi ekspektasi konsumen

    kualitas produk sesuai dengan iklan yang disampaikan

    3.3 Jenis dan Sumber Data

    Di dalalam Penulisan skripsi ini, jenis data yang digunakan oleh penulis

    adalah jenis data primer, dimana data diambil langsung dari konsumen

    PT.CMSS(Mitra10). Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif, yaitu data

    yang diambil dari pengamatan menggunakan skala numerik yang berupa angka.

    Tabel 3.4 Jenis dan sumber data

    Tujuan Variabel Jenis Data Sumber Data

  • 1. Data Primer adalah data asli yang dikumpullkan oleh periset untuk menjawab

    masalah risetnya secara khusus (Istijanto, 2005pP45) Dalam penelitian ini,

    peneliti menggunakan metode pengumpulan data primer kulitatif yaitu kuisioner.

    2. Data sekunder merupakan data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain, bukan

    peneliti. Peneliti hanya mencatat, mengakses, atau meminta data tersebut ke

    pihak lain. Peneliti hanya memanfaat data yang sudah ada untuk penelitiannya

    (Istijanto,2006,p33)

    3.4 Teknik Pengumpulan Data

    Dalam penelitian ini, data dikumpulkan dengan menggunakan 3 metode

    pengumpulan data, yaitu:

    1. Riset Kepustakaan

    Digunakan untuk memperoleh data dengan membaca, mengumpulkan, mencatat,

    mempelajari text book dan buku-buku pelengkap atau refrensi seperti jurnal,

    website, majalah dan media cetak lainnya di perpustakaan sesuai dengan literatur

    objek penelitian.

    2. Observasi

    Penelitian dilakukan untuk memperoleh data primer yaitu dengan mendatangi

    konsumen PT.Mitra10 sehingga kebutuhan akan data dapat dipenuhi.

    3. Kuisioner

    Teknik Kuisioner dalam penelitian ini dilakukan dengan cara memberi

    seperangkat pernyataan- pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.

    T-1 E-promotion

    Brand Image

    Kuantitatif Primer-kuisioner

    T-2 Brand Image

    Perspective Customer

    Kuantitatif Primer-kuisioner

    T-3 E-Promotion

    Perspective Customer

    Kuantitatif Primer-kuisioner

    T-4 E-promotion

    perspective customer

    melalui brand image

    Kuantitatif Primer-kuisioner

  • 35

    Hasil dari kuisioner tersebut digunakan oleh penulis untuk mengetahui faktor

    mana yang harus ditingkatkan dalam E-Promotion dan Brand Image.

    4. Wawancara

    Teknik wawancara dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui

    permasalahan yang dialami oleh PT.CMSS, jenis promosi online yang dilakukan,

    serta seberapa banyak complain yang sudah dilakukan oleh konsumen terhadap

    PT.CMSS

    3.5 Teknik Pengambilan Sampel

    Teknik Pengambilan Sampel atau teknik sampling adalah satu cara mengambil

    sample yang respresentative dari populasi dimana pengambilan sample harus

    dilakukan sedemikian rupa sehinga diperoleh sample yang benar-benar dapat

    mewakili dan menggambarkan keadaan yang sebenarnya (riduwan dan kuncoro

    2008,p40),

    Dalam penelitian ini, teknik yang digunakan penulis dalam mengambil sample

    adalah probability sampling. probability sampling adalah metode pendekatan yang

    digunakan untuk survey dengan tujuan generalisasi, adapaun beberapa jenis teknik

    penarikan sample dengan pendekatan probability sampling, untuk pengambilan

    sample yang lebih spesifik, peneliti menggunakan simple random sampling.

    Pertimbagan penelitian dalam penentuan sampel yaitu pelanggan di

    PT.CMSS(Mitra10). Menurut Harinaldi(2005,p2), populasi adalah kumpulan dari

    keseluruhan pengukuran objek, atau individu yang sedang dikaji. Sedangkan menurut

    Asep Hermawan(2009,p145), populasi berkaitan dengan seluruh kelompok orang,

    peristiwa, atau benda yang menjadi pusat perhatian peneliti untuk diteliti.

    3.6 Teknik Pengolahan Sampel

    Untuk meneliti berapa banyak jumlah sampel minimal yang perlu diambil

    untuk melakukan penelitian, peneliti menggunakan rumus slovin(Husein Umar,

    2003):

    21 Ne

    Nn

    +=

    Dimana :

  • n = jumlah sampel

    N = ukuran populasi

    e = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan

    berdasarkan rumus tersebut dapat diperoleh jumlah sampel :

    2%)10(3500001

    350000

    +=n

    Jadi jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah

    sebanyak 99.7 = 100 responden

    3.7 Metode Analisis

    Menurut Istijanto (2005,p91), analisis merupakan tindakan mengolah data

    hingga menjadi informasi yang bermanfaat dalam menjawab riset.

    Tabel 3.5 Tabel Metode Analisis

    Tujuan Teknik analisis

    T-1 Path Analysis

    T-2 Path Analysis

    T-3 Path Analysis

    T-4 Path Analysis

    Dimana:

    T-1 : Untuk mengetahui apakah variabel E-Promtion (X) berpengaruh positif dan

    signifikan terhadap Brand Image (Y)

    T-2 : Untuk mengetahui apakah variabel E-Promotion (X) berpengaruh positif dan

    signifikan terhadap Perspective Customer (Z).

    T-3 : Untuk mengetahui apakah variabel Brand Image berpengaruh positif dan

    signifikan terhadap Perspective Customer (Z).

    T-4 : Untuk mengetahui apakah variabel E-Promotion (X) berpengaruh terhadap

    Perspective Customer (Z) melalui Brand image (Y).

    Alasan peneliti menggunakan jalur path (path analysis) adalah untuk

    menganalisa pola hubungan antar variabel, dengan tujuan untuk mengetahui

  • 37

    pengaruh langsung maupun tidak langsung variabel bebas(independen) terhadap

    variabel tergantung (dependen).

    3.7.1 Transformasi Data Ordinal Menjadi Interval

    Menurut Riduwan dan Kuncoro (2007,p.30), langkah-langkah transformasi

    data ordinal menjadi data interval adalah sebagai berikut:

    1. Pertama perhatikan setiap butir jawaban responden dari angket yang disebarkan

    2. Pada setiap butir ditentukan berapa orang yang mendapat skor 1, 2, 3, 4, dan 5

    yang disebut sebagai frekuensi

    3. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut

    proporsi.

    4. Tentukan nilai proporsi kumulatif dengan menjumlahkan nilai proporsi berurutan

    per kolom skor

    5. Menentukan nilai Z, dengan menggunakan tabel distribusi normal baku, hitung

    nilai Z untuk setiap proporsi kumulatif yang diperoleh.

    6. Menentukan densitas, tentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai Z yang

    diperoleh dengan menggunakan tabel Koordinat Kurva Normal Baku.

    7. Menentukan scale value (skala nilai) dengan menggunakan rumus :

    ( ) ( )( ) ( )LimitUpperatDestitasLimitUpperBelowArea

    itlimupperatDensitasitlimloweratDestitasNS

    =

    8. Tentukan nilai transformasi dengan rumus :

    Y= NS + [1+ l NSmin l ]

    3.7.2 Uji Validitas

    Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu

    daftar pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel.

    Langkah-langkah mengukur validitas menurut Husein Umar(2003,p110)

    adalah sebagai berikut:

    1. Mendefinisikan secara operasional suatu konsep yang akan diukur. Konsep yang

    akan diukur hendaknya dijabarkan terlebih dahulu shingga operasionalnya dapat

    dilakukan.

    2. Melakukan uji coba pengukur tersebut pada sejumlah responden. Responden

    diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada. Disarankan agar

    jumlah responden untuk uji coba, minimal 30 orang. Dengan jumlah minimal 30

  • orang ini, distribusi skor (nilai) akan lebih mendekati kurva normal.

    3. Memersiapkan tabel tabulasi jawaban agar lebih mudah untuk diproses dan

    diolah oleh penulis.

    4. Menghitung nilai korelasi antara data pada masing-masing pertanyaan dengan

    skor total menggunakan rumus teknik korelasi product moment, yang rumus nya

    seperti berikut :

    Dasarpengambilankeputusanadalah:

    Jikar hasilpositif,sertarhasilr tabel,makabutiratauvariabletersebutvalid

    Jikar hasiltidakpositif,sertarhasil>rtabel,makabutiratau variable tersebuttidak

    valid.

    Jikar hasilrtabletapibertandanegatif,makabutiratau variable tersebuttidakvalid.

    1 . Menentukannilairtabel

    Daritabelr,untukdf(degreepffreedom)=jumlahresponden-

    2,ataudalamkasusinidf= 100-2=98.Danalphasebesar0.1.Dalampenelitianinidi

    dapatrtabel0.13

    2. Mencarirhitung

    Disinirhitunguntuktiapitem(Variabel)dapatdilihatpadakolomcorrected

    item total corelation.

    3.7.3 Uji Reliabilitas

    Reliabilitas menurut merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi

    responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk-konstruk pertanyaan

    yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam bentuk kuisioner.

    Uji reliabilitas dapat dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh butir

    pertanyaan untuk lebih dari satu variabel, namun sebaiknya uji reliabilitas sebaiknya

    dilakukan pada masing-masing variabel pada lembar kerja yang berbeda sehingga

    dapat diketahui konstuk variabel mana yang tidak reliable.

    Kriteria uji Reliabilitas :

  • 39

    Reliablitias suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbachs

    Alpha > 0,60

    3.7.4 Uji Normalitas

    Menurut santoso(2010) distribusi normal merupakan salah satu distribusi yang

    sering digunakan dalam statistik. Distribusi ini sangat penting, karena banyak sekali

    uji statistik yang memerlukan data berdistribusi normal. Menguj inormalitas data

    gunanya untuk memenuhi sebagian syarat analisis parametrik. Normalitas suatu

    variabelumunyadideteksidengangrafikatauuji statistik.

    Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data

    mengikuti atau mendekati distribusi normal atau tidak. Data yang baik adalah data

    yang mempunyai pola seperti distribusi normal yakni berbentuk lonceng (bell

    shaped), selain itu distribusi data tersebut tidak melenceng ke kiri atau melenceng ke

    kanan jika dilihat dari plotnya.Padaprinsipnya normalitasdapatdideteksidengan

    melihatpenyebaran data(titik)padasumbudiagonaldarigrafiknormal.

    Hipotesis :

    Ho: Dataterdistribusisecaranormal

    Ha: Datatidakterdistribusisecaranormal

    Dasar pengambilankeputusan :

    Nilaisignifikansi(sig)ataunilaiprobabilitas,dataterdistribusisecaranormal.

    Nilaisignifikansi(sig)ataunilaiprobabilitas

  • { }{ }

    =

    2222 )()(

    ))((

    iiii

    iiixy

    YYnXxn

    YXYXnr

    Korelasi Pearson dilambang dengan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih

    dari harga (-1 r +1). Apabila nilai r = -1, artinya nilai korelasinya negatife

    sempurna, jika nilai r = 0, artinya tidak ada korelasi, dan jika nilai r = 1 berarti nilai

    korelasi nya sangat kuat.

    Tabel 3.6 interval

    Interval Koefisien Tingkat Hubungan

    0.80-1.00 Sangat Kuat

    0.60-0.799 Kuat

    0.40-0.599 Cukup Kuat

    0.20-0.399 Rendah

    0.00-0.199 Sangat Rendah

    Sumber: Riduwan dan Kuncoro (2007,p90)

    Untuk mencari makna generalisasi, maka perlu melakukan uji signifikansi

    dari hubungan antara variabel X terhadap Y. uji signifikansi adalah sebagai berikut :

    Hipotesis :

    Ho : Variabel X tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan variabel Y

    Ha : Variabel X memiliki hubungan yang signifikan dengan variabel Y

    Dasar pengamblan keputusan :

    Sig Ho diterima Ha ditolak

    Sig < Ho ditolak Ha diterima

    Keterangan : (alpha) adalah tingkat presisi, batas ketidakakuratan (1-

    tingkatkepercayaan)

    3.7.6 Path Analysis

    Path analysis digunakan untuk menganalisis pola hubungan antara variabel

    dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung

    seperangkat variabel bebas (eksogen) terhadap variabel (endogen). Model path

    analysis yang dibicarakan adalah pola hubungan sebab akibat atau a set

  • 41

    hypothesized causal relation among variabels (Kuncoro dan Riduwan, 2007:2)

    Menurut Riduwan dan Kuncoro, asumsi yang mendasari path analysis sebagai

    berikut:

    1. Hubungan antar variabel adalah bersifat linier, adaptif dan bersifat normal

    2. Hanya sistem aliran kausal ke satu arah, artinya tidak ada arah kausalitas yang

    berbalik

    3. Variabel terikan (endogen) minimal dalam skala ukur interval dan ratio

    4. Menggunakan sampel probablity sampling, yaitu teknik pengambilan sampel

    untuk memberikan peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih

    menjadi anggota sampel

    5. Observed variabels diukur tanpa kesalahan (instrumen pengukuran valid dan

    relible)

    6. Model yang dianalisis dispesifikasikan dengan benar berdasarkan teori-teori dan

    konsep-konsep yang relevan, atau model teori yang dikaji serta dibangun

    berdasarkan kerangka teoritis tertentu yang mampu menjelaskan hubungan antar

    variabel yang diteliti

    Untuk kategori pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen

    dalam model yang dapat dilihat dari nilai koefiien beta, diuraikan dalam tabel berikut

    Tabel 3.7 Pengaruh Path

    Koefisien Beta (path) Daya/pengaruh

    0,05-0.09 Lemah

    0,10 0.29 Sedang

    >0,30; Kuat

    3.8 Rancangan Uji Hipotesis

    Dasar pengambilan keputusan dapat ditentukan dengan membandingkan nilai

    probabilitas sig dengan nilai probabilitas 0.1 (10%) dengan tingkat kepercayaansebesar

    90%

    Dasar Uji Hipotesis :

    o Jika nilai probabilitas 0.1 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig atau (0,1

    sig), maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.

    o Jika nilai probabilitas 0.1 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas sig atau

    (0,1 sig), maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.

  • Keterangan Variabel :

    X : E-Promotion

    Y : Brand Image

    Z : Perspective Customer

    T-1

    - Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara E-Promotion terhadap Brand

    Image

    - Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara E-Promotion terhadap Brand

    image

    T-2

    - Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Brand Image terhadap

    PerspectiveCustomer

    - Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara Brand Image terhadap

    PerspectiveCustomer

    T-3

    - Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara E-Promotion terhadap

    Perspective Customer

    - Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara E-Promotion terhadap Perspective

    Customer

    T-4

    - Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara E-Promotionterhadap

    Perspective Customer melalui Brand image

    - Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara E-Promotionterhadap Perspective

    Customer melalui Brand image

    3.9 Rancangan Implikasi Penelitian

    Hasil Penelitian tentang Pengaruh E-Promotion terhadap Brand Image dan

    dampaknya terhadap Perspective Customer pada PT.CMSS merupakan penelitian yang

    menggambarkan bagaimana pengaruh E-Promotion (Promosi Online) PT.CMSS

    berpengaruh terhadap Brand Image (Citra merek) yang berdampak pada Cara pandang

  • 43

    customer (Perspective Customer). Peneliti Berharap Implikasi yang dapat diberikan

    untuk PT.CMSS ini dapat membantu memberikan analisis variabel mana yang dominan

    melaluiE-Promotionterhadap Brand Imagedan dampaknya kepada Perspective

    Customer PT.CMSS.

    BAB 4

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    4.1 Profil perusahaan dan visi misi PT Catur Mitra Sejati Sentosa,Tbk ( CMSS)

    4.1.1 PT Catur Mitra Sejati Sentosa,Tbk ( CMSS)

    PT Catur Mitra Sejati Sentosa (CMSS) adalah anak perusahaan dari induk

    perusahaan PT Catur Sentosa Adiprana (CSA) yang bergerak sebagai distributor

    bahan bangunan.melahirkan konsep belanja bahan bangunan pertama di Indonesia

    dengan nama Mitra10. Sebagai antisipasi terhadap era globalisasi dan pasar bebas

    AFTA pada tahun 2003 di mana semua negara Asia bisa berbisnis secara bebas di

    negara anggota seperti di negara sendiri, maka memasuki bisnis retail dirasakan

    penting demi memperkuat jaringan, survive, serta dapat berkembang. Selain itu,

    bisnis ritel modern merupakan salah satu jenis usaha yang dianggap akan

    berkembang dengan pesat di Indonesia.

    Dalam tahun 1997-1998 PT CMSS berhasil membuka 10 supermarket bahan

    bangunan dengan nama Mitra10 dan menerapkan konsep sebagai ritel satu atap yang

    dekat dengan pelanggan serta sentra penjualan bahan bangunan. Konsep ini membuat

    para pelanggan dapat berbelanja bermacam-macam produk dengan kategori dan jenis

    yang sangat lengkap, pada tempat yang nyaman dan luas, dan juga dengan harga

    barang yang murah.

    Kebutuhan masyarakat akan konsep berbelanja bahan bangunan dalam satu

    atap, tidak saja menjadi dominasi warga Jakarta. Daerah-daerah lain di luar Jakarta

  • menjadi pertimbagan penting PT CMSS untuk memperluas jaringannya, di bagian

    Timur pada tahun 2001 membuka cabang di Bali. Sejalan dengan

    perkekmbangannya, maka pada tahun 2002 membuka di Surabaya, Batam 2005,

    Medan 2008, dan pada tahun 2009 toko kedua di bypass Bali. Sekarang, total toko

    Mitra10 sebanyak 20 toko, dimana pada tahun 2012 dibuka store baru di Cakung dan

    Bogor. Dan masih akan dibuka lagi toko-toko Mitra10 di tempat-tempat strategis

    lainnya.

    4.1.2 Visi Misi PT Catur Mitra Sejati Sentosa ( CMSS)

    Visi : Menjadi Perusahaan Nasional terdepan dibidang Distribusi & Logistik, dan

    Ritel di Indonesia dan Asia Tenggara.

    Misi :

    1) Mengutamakan kepentingan bersama bagi semua pihak terkait

    2) Memberikan pelayanan terbaik

    3) Meningkatkan manajemen supply chain dan inovasi produk secara

    berkesinambungan

    4) Kepedulian terhadap lingkungan dan masyarakat

    5) Mengoptimalkan sumber daya manusia

    4.1.3 Struktur Organisasi PT Catur Mitra Sejati Sentosa ( CMSS)

    29

  • 45

    Gambar 4.1 Struktur Organisasi

    Tugas dan wewenang dari masing-masing bagian dalam PT.CMSS adalah:

    1. President Director

    a. Menentukan visi dan misi perusahaan

    b. Menentukan arah dan tujuan perusahaan, beserta strategi-strategi umum.

    c. Memeriksa dan melaporkan kinerja perusahaan kepada perusahaan induk.

    2. Commercial Director

    a. Menentukan strategi operasional dalam aktivitas utama perusahaan.

    b. Memeriksa laporan periodik mengenai aktivitas bisnis perusahaan.

    c. Bertanggung jawab atas aktivitas bisnis perusahaan kepada president

    Director.

    3. Bagian operational store

    a. Memutuskan langkah strategis agar perusahaan mencarapi target penjualan

    yang dicanangkan.

  • b. Melakukan fungsi evaluasi atas kinerja operational harian.

    c. Melakukan penjualan secara rutin

    4. Bagian Marchandise

    a. Mengatur dan mencari informasi mengenai produk yang akan dijual

    b. Menganalisis untuk memilih supplier

    c. Membantu rancangan pengaturan display di toko.

    5. Bagian Marketing dan Promo

    a. Merancang kegiatan promosi dan pemasaran atas produk-produk perusahaan.

    b. Menyusun strategi jangka pendek maupun jangka panjang pemasaran

    perushaan.

    c. Mencari konsumen dan melakukan penawaran penjualan

    6. Bagian Audit & System

    a. Melakukan audit sistem dan memastikan agar sistem yang dijalani sudah

    sesuai dan prosedur SOP yang telah ditentukan.

    7. Bagian HRD

    a. Melaksanakan promosi, pemindahan, penurunan, serta pemberhentian

    karyawan

    b. Menyusun rencana pendidikan dan pelatihan karyawan.

    c. Mengatur jadwal recruitmen, test, dan interview.

    d. Memberikan konsultasi dan penyuluhan.

    e. Mengatur jadwal kerja dan shift kerja.

    8. Bagian Supply Chain

    a. Mengatur transportasi dan pergudangan.

    b. Mengatur pembelian ke supplier.

    c. Mengatur persediaan antar toko dan gudang pusat.

    9. Bagian Finance dan Accounting

    a. Mengelola keuangan perusahaan baik penerimaan maupun pengeluaran

    sesuai dengan ketetapan perusahaan.

    b. Melakukan audit keuangan dan membuat laporan keuangan setiap periode

    yang ditujukan kepada president director

    c. Mengurus dan bertangung jawab atas kewajiban pajak-pajak perusahaan.

    10. Bagian Information Technology(IT)

  • 47

    a. Bertanggung jawab atas pemeliharaan sistem yang dijalankan di perusahaan

    agar dapat berjalan dengan baik.

    b. Melakukan pengembangan terhadap sistem yang digunakan

    c. Membuat program pelatihan penggunaan aplikasi untuk karyawan.

    11. Bagian build & facility

    a. Bertugas memastikan semua fasilitas di toko-toko Mitra10 tersedia dan masih

    berfungsi dengan baik.

    b. Melakukan perbaikan dan melakukan pembelian untuk perbaikan fasilitas dan

    gedung.

    c. Membuat laporan mengenai status gedung sebagai masukan untuk

    perhitungan depresiasi asset.

    12. Bagian marketing living

    a. Menangani pemilihan produk furniture yang eksklusif.

    b. Membuat perancangan service dekorasi rumah.

    4.2 Profil Responden

    Di dalam penelitan ini, profil responden digunakan untuk mempermudah

    peneliti untuk mengetahui karakterikstik karakteristik dari para Pelanggan

    PT.CMSS. Penggolongan dilakukan kepada pelanggan berdasarkan jenis kelamin,

    usia, dan jenis pekerjaan. Dari penggolongan tersebut dapat memberikan kesimpulan

    mengenai keadaan dari para pelanggan PT.CMSS. Penggolongan tersebut akan

    dilampirkan berdasarkan tabel masing masing berikut ini, yaitu:

    4.2.1 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

    Tabel 4.1 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

    No. Karakteristik Jumlah Responden Persentase

    1 Jenis Kelamin Pria 77 77%

    Wanita 23 23%

    Jumlah 100 100%

    Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2014

  • Gambar 4.2 Diagram profil berdasarkan jenis kelamin

    Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2014

    4.2.2 Profil Responden Berdasarkan usia

    Tabel 4.2 Profil Responden Berdasarkan Usia

    No Karakteristik Tahun Jumlah Responden Persentase

    2 Usia 16-20 2 2%

    21-25 25 25%

    26 30 48 48%

    >30 25 25%

    total 100 100%

    Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2014

    Gambar 4.3 Diagram profil berdasarkan Usia

    Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2014

    4.2.3 Profil Responden Berdasarkan jenis pekerjaan

    Tabel 4.3 Profil Responden Berdasarkan pekerjaan

  • 49

    No Karakteristik Jumlah Responden Persentase

    3 Pekerjaan Mahasiswa/i 8 8%

    Pegawai/karyawan 35 35%

    Wirausaha 38 38%

    lainnya 19 19%

    Total 100 100%

    Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2013

    Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2014

    Gambar 4.4 Diagram profil berdasarkan jenis pekerjaan

    4.3 Transformasi Data Ordinal Menjadi Interval

    Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik MSI (Method of Successive

    Interval). Teknik tersebut digunakan untuk mentransformasi data ordinal menjadi

    data interval. Dimana :

    Alternatif Jawaban 1 = Sangat Tidak Setuju

    Alternatif Jawaban 2 = Tidak Setuju

    Alternatif Jawaban 3 = Netral

    Alternatif Jawaban 4 = Setuju

    Alternatif Jawaban 5 = Sangat Setuju

    4.3.1 Transformasi variabelE-Promotion (X)

    Dalam tabel 4.11 dibawah ini, merupakan hasil dari perhitungan variabel E-

    Promotion (X), menggunakan teknik MSI yang dapat dilihat sebagai berikut:

  • Tabel 4.11 Transformasi Variabel E-Promotion

    Skala Ordinal Berubah Skala Interval

    Nilai Alternatif Jawaban 1 menjadi 1

    Nilai Alternatif Jawaban 2 menjadi 1.77

    Nilai Alternatif Jawaban 3 menjadi 2.29

    Nilai Alternatif Jawaban 4 menjadi 2.86

    Nilai Alternatif Jawaban 5 menjadi 4.26

    Sumber : Hasil pengolahan data 2014

    4.3.2 Transformasi variabelBrand Image (Y)

    Dalam tabel 4.12 dibawah ini, merupakan hasil dari perhitungan variabel

    Brand Image(Y), menggunakan teknik MSI yang dapat dilihat sebagai berikut:

    Tabel 4.12 Transformasi Variabel Brand Image

    Skala Ordinal Berubah Skala Interval

    Nilai Alternatif Jawaban 1 menjadi 1

    Nilai Alternatif Jawaban 2 menjadi 1.79

    Nilai Alternatif Jawaban 3 menjadi 2.35

    Nilai Alternatif Jawaban 4 menjadi 3

    Nilai Alternatif Jawaban 5 menjadi 4.34

    Sumber : Hasil pengolahan data 2014

    4.3.3 Transformasi variabelPerspective Customer (Z)

    Dalam tabel 4.13 dibawah ini, merupakan hasil dari perhitungan variabel

    Perspective Customer (Y), menggunakan teknik MSI yang dapat dilihat sebagai

    berikut:

    Tabel 4.13Transformasi Variabel Perspective Customer

    Skala Ordinal Berubah Skala Interval

    Nilai Alternatif Jawaban 1 menjadi 1

    Nilai Alternatif Jawaban 2 menjadi 1.79

    Nilai Alternatif Jawaban 3 menjadi 2.45

    Nilai Alternatif Jawaban 4 menjadi 3.25

    Nilai Alternatif Jawaban 5 menjadi 4.29

    Sumber : Hasil pengolahan data 2014

  • 51

    4.4 Uji Validitas dan Reliabilitas

    Dalam penelitian ini, uji validitas dilakukan terhadap 100 responden sebagai

    langkah awal untuk mengetahui apakah pernyataan kuesioner sudah sesuai dengan

    keinginan peneliti dan dinyatakan valid melalui perhitungan SPSS 16.0

    Penelitian uji validitas dilakukan pada jumlah data sebanyak 100 responden

    dengan menggunakan SPSS 16.0 , caranya yaitu dengan membandingkan rtabel

    dengan rhitung pada derajat kebebasan n-2 dan tingkat kepercayaan sebesar 90%.

    Suatu pernyataan dikatakan valid jika nilai rhitung lebih besar dari rtabel (rhitung>

    rtabel) sedangkan tidak valid apabila rhitung lebih kecil dari rtabel (rhitung < rtabel)

    . Berdasarkan taraf signifikan 10% jumlah sampel (n) = 100, df = 98, dengan ttabel =

    1.29 sedangan nilai rtabel = 0,13

    Berikut ini adalah hasil perhitungan uji validitas dari 100 responden untuk

    tiap variabel E-Promotion, Brand Image dan Perspective Customer pada PT.CMSS

    dengan menggunakan SPSS 16.0.

    4.4.1 Uji Validitas Variabel E-Promotion(X)

    Tabel 4.4 Uji Validitas (X)

    Variabel Nomor Pertanyaan

    Corrected Item Total

    Correlation R-Tabel Keterangan

    E-Promotion

    P1 0.481 0.13 Valid

    P2 0.364 0.13 Valid

    P3 0.538 0.13 Valid

    P4 0.403 0.13 Valid

    P5 0.469 0.13 Valid

    Sumber : Hasil Pengolahan Data Penelitian 2014

    Berdasarkan hasil pengolahan data diatas, dapat disimpulkan bahwa seluruh

    pernyataan pada Variabel E-Promotion dinyatakan Valid karena r hitung > r tabel.

  • 4.4.2 Uji Validitas Variabel Brand Image (Y)

    Tabel 4.5 Uji Validitas (Y)

    Variabel Nomor

    Pertanyaan

    Corrected Item Total Correlation

    R-Tabel Keterangan

    Brand Image

    P1 0.312 0.13 Valid

    P2 0.397 0.13 Valid

    P3 0.430 0.13 Valid

    P4 0.449 0.13 Valid

    P5 0.452 0.13 Valid

    Sumber : Hasil Pengolahan Data Penelitian 2014

    Berdasarkan hasil pengolahan data diatas, dapat disimpulkan bahwa seluruh

    pernyataan pada Variabel Brand Image dinyatakan Valid karena r hitung > r tabel.

    4.4.3 Uji Validitas Variabel Perspective Customer (Z)

    Tabel 4.6 Uji Validitas (Z)

    Variabel Nomor

    Pertanyaan

    Corrected Item Total Correlation

    R-Tabel Keterangan

    Brand Image

    P1 0.349 0.13 Valid

    P2 0.298 0.13 Valid

    P3 0.181 0.13 Valid

    P4 0.568 0.13 Valid

    P5 0.537 0.13 Valid

    Sumber : Hasil Pengolahan Data Penelitian 2014

  • 53

    Berdasarkan hasil pengolahan data diatas, dapat disimpulkan bahwa seluruh

    pernyataan pada Variabel Perspective Customer dinyatakan Valid karena r hitung > r

    tabel.

    4.4.4 Uji Reliabilitas

    secara umum keandalan kurang dari 0,60 dianggap buruk, keandalan dalam

    kisaran 0,70 bisa diterima, dan lebih dari 0,80 adalah baik. Dalam penelitian ini uji

    realiabilitas yang dilakukan pada masing-masing variabel menggunakan SPSS 16.0,

    yaitu apabila nilai Cronbachs Alpha >0,60 maka dinyatakan reliable. Hasil

    pengujian reliabilitas terhadap semua variabel ditunjukan di bawah ini :

    Tabel 4.7 Uji Reabilitas Variabel X, Y, dan Z

    Variabel Cronbachs Alpha Keterangan

    E-Promotion(X) 0,695 Reliable

    Brand Image (Y) 0,653 Reliable

    Perspective Customer (Z) 0,625 Reliable

    Sumber : Hasil Pengolahan Data Penelitian, 2014

    Seluruh variabel dinyatakan reliable dengan keandalan yang bisa diterima

    dan tidak buruk karena nilai Cronbachs Alpha dari seluruh variabel lebih besar dari

    0,60.

    4.4.5 Uji Normalitas

    Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi

    normal, uji normal untuk tiap variabel dilakukan dengan melihat titik sebaran data

    pada gambar grafik Q-Q plot. Data-data dari variabel dapat dikatakan normal, jika

    sebaran data berada pada garis lurus sebaran titik plot.

    Dasar pengambilan keputusan pada uji normalitas ini adalah sebagai berikut :

    Jika Sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas > 0,1 maka data dikatakan

    berdistribusi normal.

    Jika Sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas < 0,1 maka data dikatakan tidak

    berdistribusi normal.

  • Angka Sig. Atau signifikansi dapat diperoleh dengan perhitungan test of

    normality atau plot melalui alat bantu SPSS dan tingkat kepercayaan 90% atau 10%

    tingka kesalahan.

    dalam uji normalitas apabila jika peneliti memiliki responden di atas > 50

    responden, maka Sig. Kolmogrov-Smirnova yang dibandingkan dengan Alpha,

    sedangkan jika peneliti memiliki responden dibawah < 50 responden, maka Sig.

    Sahprio yang dibandingkan dengan Alpha untuk menguji normalitas dari data yang

    diperoleh peneliti.

    4.4.5.1 UjiNormalitas E-Promotion (Variabel X)

    Tabel 4.8 Uji Normalitas Variabel X

    Tests of Normality

    Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

    Statistic df Sig. Statistic df Sig.

    VAR0000

    1 .071 100 .200* .976 100 .068

    a. Lilliefors Significance Correction

    *. This is a lower bound of the true significance.

    Sumber : Hasil Pengolahan Data Penelitian, 2014

    Dari hasil yang diperoleh melalui program SPSS, uji Kolmogrov-Sig. = 0,200

    > 0,1 maka data berdistribusi normal

  • 55

    Sumber : Hasil Pengolahan Data Penelitian, 2014

    Gambar 4.5Grafik Normalitas Variabel E-Promotion

    Jika dilihat pada gambar 4.5 terlihat sebaran data variabel E-Promotion (X)

    dapat dikatakan baik karena hasil Normal Q_Q plot E-Promotion (X) membuktikan

    bahwa sebaran titik-titik plot berada pada garis lurus atau normal.

    4.4.5.2 UjiNormalitas Brand Image (Variabel Y)

    Tabel 4.9 Uji Normalitas Variabel Y

    Sumber : Hasil Pengolahan Data Penelitian, 2014

    Tests of Normality

    Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

    Statistic df Sig. Statistic df Sig.

    VAR0000

    1 .067 100 .200* .968 100 .017

    a. Lilliefors Significance Correction

    *. This is a lower bound of the true significance.

  • Dari hasil yang diperoleh melalui program SPSS, uji Kolmogrov-Sig. = 0,200

    > 0,1 maka data berdistribusi

    normal

    Gambar 4.6Grafik Normalitas Variabel Brand Image

    Jika dilihat pada gambar 4.6 terlihat sebaran data variabel Brand Image(Y)

    membuktikan bahwa sebaran titik-titik plot berada pada garis lurus yang artinya

    bahwa variabel tersebut berdistribusi normal.

    4.4.5.3 UjiNormalitas Perspective Customer (Variabel Z)

    Tabel 4.10 Uji Normalitas Variabel Z

    Tests of Normality

    Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

    Statistic df Sig. Statistic df Sig.

    VAR0000

    1 .081 100 .106 .974 100 .041

    a. Lilliefors Significance Correction

  • 57

    Dari hasil yang diperoleh melalui program SPSS, uji Kolmogrov-Sig. = 0,106

    > 0,1 maka data berdistribusi normal.

    Gambar 4.7Grafik Normalitas Variabel Perspective Customer

    Jika dilihat pada gambar 4.7 terlihat sebaran data variabel Perspective

    Customer(Z) membuktikan bahwa sebaran titik-titik plot berada pada garis lurus

    yang artinya bahwa variabel tersebut berdistribusi normal.

    4.5 Analisa Statistik Deskriptif

    Analisis deskriptif dilakukan untuk mengetahui penilaian dari responden di

    lapangan atas pertanyaan-pertanyaan di dalam kuesioner. Penilaian diketahui

    berdasarkan nilai rata-rata penilaian yang diperoleh untuk setiap pernyataan dari

    kuesioner.

    Untuk mengetahui penilaian berdasarkan nilai rata-rata terlebih dahulu

    dilakukan penyusunan kriteria penilaian, dimana harus diketahui interval kelas untuk

    rata-rata yang dicari dengan rumus sebagai berikut:

    0,80 5

    1-5

    KelasJumlah

    Terendah Nilai - Tertinggi Nilai Kelas Interval ===

    Dengan interval kelas 0,80 kemudian disusun kriteria penilaian rata-rata

    jawaban responden yang disajikan pada Tabel di bawah ini:

  • Tabel 4.14 Kategori Mean Dari Skor Jawaban

    Interval Kategori

    Skor Keterangan

    4,20 < a =< 5,00 5 Sangat setuju

    3,40 < a =< 4,20 4 Setuju

    2,60 < a =< 3,40 3 Netral

    1,80 < a =< 2,60 2 Tidak setuju

    1,00 < a =< 1,80 1 Sangat tidak setuju

    Sumber : Hasil pengolahan data 2014

    4.5.1 Analisa Deskriptif Variabel E-Promotion (X)

    Tabel 4.15 Kategori Mean Dari Skor Jawaban

    Indikator Skor Jawaban

    Mean Kategori 1 2 3 4 5

    X1 10 16 22 33 19 3.35 N

    X2 9 13 19 38 21 3.49 S

    X3 11 17 23 31 18 3.28 N

    X4 11 15 21 31 22 3.38 N

    X5 15 8 15 34 28 3.52 S

    E-Promotion ( X ) 3,404 T

    Sumber : Hasil pengolahan data 2014

    Secara keseluruhan responden menilai bahwa E-Promotion(X) PT.CMSS

    tergolong tinggi, hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata jawaban responden pada

    variabel E-Promotion(X) sebesar 3,404.

  • 59

    4.5.2 Analisa Deskriptif Variabel Brand Image (Y)

    Tabel 4.16 Kategori Mean Dari Skor Jawaban

    Indikator Skor Jawaban

    Mean Kategori 1 2 3 4 5

    X1 8 9 14 37 32 3.76 S

    X2 4 16 19 28 33 3.70 S

    X3 2 12 22 35 29 3.77 S

    X4 7 11 21 38 23 3.59 S

    X5 6 10 18 38 28 3.72 S

    Brand Image (Y) 3,708 T

    Sumber : Hasil pengolahan data 2014

    Secara keseluruhan responden menilai bahwa Brand Image(Y) PT.CMSS

    tergolong tinggi, hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata jawaban responden pada

    variabel Brand Image (Y) sebesar 3,708.

    4.5.3 Analisa Deskriptif Variabel Perspective Customer (Z)

    Tabel 4.17 Kategori Mean Perspective Customer

    Indikator Skor Jawaban

    Mean Kategori 1 2 3 4 5

    X1 4 5 17 39 35 3.96 S

    X2 5 14 22 41 18 3.53 S

    X3 2 16 28 31 23 3.57 S

    X4 7 13 20 31 29 3.62 S

    X5 5 11 17 43 24 3.70 S

    Perspective Customer (Z) 3,676 T

    Sumber : Hasil pengolahan data 2014

    Secara keseluruhan responden menilai bahwa Perspective Customer

    PT.CMSS tergolong tinggi, hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata jawaban

    responden pada variabel Perspective Customer (Y) sebesar 3,676.

    4.5.4 HubunganE-Promotion Terhadap Brand Image (T-1)

  • Analisa korelasi dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel E-

    Promotion (X) dan Brand Image (Y), perhitungan koefisien korelasi antara E-

    Promotion (X) dan Brand image (Y) PT.CMSS dilakukan dengan menggunakan

    SPSS 16.0 pada tabel berikut ini :

    Tabel 4.18 Korelasi X Y

    Correlations

    X Y

    X Pearson

    Correlation 1 .495**

    Sig. (1-tailed) .000

    N 100 100

    Y Pearson

    Correlation .495** 1

    Sig. (1-tailed) .000

    N 100 100

    **. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

    Berdasarkan tabel 4.18, besarnya hubungan E-Promotion (X) dan Brand

    image (Y) PT.CMSS adalah 0495, hal ini menunjukkan adanya hubungan antara E-

    Promotion (X) dan Brand image (Y). Sumbangan dari variabel E-Promotion (X)

    adalah KP = r2 x 100% = 0,4952 x 100% = 24,50% artinya variabel E-Promotion (X)

    memberi pengaruh pada variabel Brand image (Y) pada PT.CMSS adalah sebesar

    24.50% dan sisanya 75.5% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan

    dalam penelitian ini.

    Untuk mengetahui hubungan variabel E-Promotion (X) terhadap Brand

    image (Y) PT.CMSS, maka dilakukan uji signifikan sebagai berikut :

    Hipotesis :

    Ho = Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel E-Promotion (X) terhadap

    Brand image (Y) PT.CMSS

    Ha = Ada hubungan yang signifikan antara variabel variabel E-Promotion (X)

    terhadap Brand image (Y) PT.CMSS

  • 61

    Dasar Pengambilan Keputusan

    Jika nilai probabilitas 0.1 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau

    (0.1 Sig), maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.

    Jika nilai probabilitas 0.1 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau

    (0.1 Sig), maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.

    Dari hasil uji signifikan koefisien korelasi dari output tabel 4.18 maka

    menghasilkan angka sebesar 0,000, jika dibandingkan dengan = 0,1, maka nilai sig

    lebih kecil dari (Sig ) yaitu 0,000 0,1 artinya Ho ditolak atau Ha diterima.

    Kesimpulan yang didapat adalah ada hubungan yang signifikan antara variabel E-

    Promotion (X) terhadap Brand image (Y) PT.CMSS.

    Pada hasil uji corelation pearson antara (X) dan (Y) diatas penulis ringkas

    dalam tabel 4.18 berikut :

    Tabel 4.19 Sifat hubungan Bivariat X dan Y

    Hubungan antara Korelasi Sifat Hubungan

    X dengan Y 0,495 Cukup Kuat, Searah, dan

    Signifikan

    Sumber : Hasil pengolahan data, 2014

    4.6 Analisa Jalur Path

    Langkah pengujian analisis jalur ini dibagi menjadi dua, bagian, dimana

    pengujian dilakukan secara keseluruhan dan individu untuk 2 struktur yang

    diberbeda, menjadi sub-struktur 1 dan sub-struktur 2. Berikut merupakan kerangka

    hubungan antara jalur (X terhadap Y. X, Y terhadap Z ) dan dibuat dalam persamaan

    struktur sebagai berikut, yaitu :

    Y = yxX+y1 (Persamaan Sub-struktur 1)

    Z = zxX+zy +z2 (Persamaan Sub-struktur 2 )

  • 4.6.1 Pengujian Sub-struktur 1

    Analisis Pengaruh E-Promotion (X) terhadap Brand image (Y) PT.CMSS

    Gambar 4.8pengujian Sub-struktur 1

    4.6.2 Pengujian Sub-struktur 2

    Analisis Pengaruh E-Promotion (X) terhadap Brand image (Y) dan

    dampaknya terhadap Perspective Customer (Z) PT.CMSS.

    Gambar 4.9pengujian Sub-struktur 2

    4.6.3 Pengujian secara simultan E-Promotion (X) dan Brand image (Y) pada

    PT.CMSS

    Tabel 4.20pengaruh secara individual

    Model Summaryb

    Model R R Square

    Adjusted R

    Square

    Std. Error of

    the Estimate

    X Y

    X

    Z

    Y

  • 63

    1 .495a .245 .237 .87778

    a. Predictors: (Constant), X

    b. Dependent Variabel: y

    Dari tabel 4.19 Model Summary Sub- srtuktural 1 tersebut, diketahui bahwa

    pengaruh variabel E-Promotion (X) terhadap Brand image (Y) pada PT.CMSS

    sebesar R Square (R2) adalah 0,245 = 24,5 % dan besarnya pengaruh variabel lain

    yang mempengaruhi variabel Brand image (Y) pada PT.CMSS adalah sebesar 0,755

    = 75,5 %

    y1 =2

    =

    = 0,8689

    Dari hasil pengolahan data, pengaruh antara E-Promotion (X) secara simultan

    dan signifikan terhadap Brand image (Y) pada PT.CMSS dapat dilihat pada tabel

    dibawah ini

    Tabel 4.21 Anova Sub-struktur 1

    ANOVA b

    Model

    Sum of

    Squares df Mean Square F Sig.

    1 Regression 24.488 1 24.488 31.782 .000a

    Residual 75.508 98 .770

    Total 99.996 99

    a. Predictors: (Constant), X

    b. Dependent Variabel: y

    Sumber : Hasil Pengolahan Data Penelitian, 2014

    Hipotesis :

    Ho : Tidak ada pengaruh antara E-Promotion (X) secara simultan dan signifikan

    terhadap Brand image (Y) pada PT.CMSS

    Ha : ada pengaruh antara E-Promotion(X) secara simultan dan signifikan terhadap

    Brand image (Y) pada PT.CMSS.

  • Dasar Pengambilan keputusan

    Jika nilai Probabilitas 0,1 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau

    (0,1 Sig), maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.

    Jika nilai Probabilitas 0,1 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau

    (0,1 Sig), maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya signifikan.

    .

    Dari hasil uji Signifikansi pada tabel 4.20 Anova Sub-struktur 1, diperoleh sig

    sebesar 0,000. Jika dibandingkan dengan = 0,1 maka sig lebih kecil dari ( Sig )

    yaitu 0,1 0,00yang artinya Ho diterima dan Ha ditolak, yang menunjukkan bahwa

    ada pengaruh antara E-Promotion secara simultan dan signifikan terhadap Brand

    image pada PT.CMSS.

    4.6.4 Pengujian Secara Individual E-Promotion (X) terhadap Brand image (Y)

    pada PT CMSS

    Besarnya pengaruh secara Individual variabel X terhadap Y ditunjukkan oleh

    tabel Coefficient berikut :

    Tabel 4.22 Coefficient Sub-struktural 1

    Sumber : Hasil Pengolahan Data Peneliti, 201

    Untuk mengetahui hubungan variabel E-Promotion (X) terhadap Brand image

    (Y) PT.CMSS secara individual, maka penulis melakukan uji t sebagai berikut :

    Hipotesis :

    Coefficientsa

    Model

    Unstandardized

    Coefficients

    Standardized

    Coefficients

    t Sig. B Std. Error Beta

    1 (Constant) .640 .355 1.803 .075

    X .721 .128 .495 5.638 .000

    a. Dependent Variabel: y

  • 65

    Ho : Variabel E-Promotion (X) tidak berpengaruh secara individu terhadap variabel

    Brand image (Y) pada PT.CMSS

    Ha : Variabel E-Promotion (X) berpengaruh secara individu terhadap variabel Brand

    image (Y) pada PT.CMSS

    Dasar pengambilan Keputusan

    t hitung < t tabel : Ho diterima ( Ha ditolak )

    t hitung >t tabel : Ha diterima ( Ho ditolak )

    Nilai t tabel dilihat pada taraf signifikan 0,1 dimana Df = jumlah sampel

    variabel derajat kebebasan = 100-2 = 98. T tabel pada df 98 = 1,29 sedangkan thitung

    diperoleh pada tabel 4.22 Coefficient Sub-Struktural 1 dimana diketahui besarnya

    thitung variabel E-Promotion (X) terhadap Brand image (Y) pada PT. CMSS = 5.638

    yang berarti t hitung > ttabel ( 5.638 > 1.29 ), maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya

    variabel E-Promotion (X) secara individu berpengaruh terhadap variabel Brand

    image (Y) pada PT. CMSS

    Uji Signifikan secara Individual

    Hipotesis

    Ho : Variabel E-Promotion (X) tidak berpengaruh secara signifikan individu

    terhadap variabel Brand Image (Y) pada PT. CMSS

    Ha : Variabel E-Promotion (X) berpengaruh secara signifikan individu terhadap

    variabel Brand Image (Y) pada PT. CMSS

    Dasar Pengambilan Keputusan

    Jika nilai probabilitas lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig atau

    (0,1 Sig), maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.

    Jika nilai Probabilitas lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau

    (0,1 Sig), maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya Signifikan.

    Dari tabel 4.18 Coefficient Sub-Struktural 1, dapat dilihat bahwa variabel E-

    Promotion (X) mempunyai sig. Sebesar 0,000 jika dengan = 0,1 nilai sig. Lebih

    kecil dari pada nilai ( 0,000 < 0,1 ), maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya

    variabel E-Promotion (X) berpengaruh secara signifikan terhadap Brand image (Y)

    pada PT.CMSS dan besarnya Beta (Koefisien jalur) variabel E-Promotion (X)

    terhadap variabel Brand image (Y) Pada PT.CMSS adalah 0,495 (yx)

  • 0.8689

    Sumber : Hasil Pengolahan Data Peneliti, 2013

    Gambar 4.10 Nilai dari pengaruh dalam Sub-Struktur 1

    Dari pengujian tersebut, maka diperoleh persamaan sub-struktur 1 sebagai

    berikut :

    Y = yxX+y1 Y = 0,495 X + 0,8689 y1

    4.6.5 Pengaruh E-Promotion(X) Terhadap Brand Image(Y) dan Dampaknya

    pada Perspective Customer(Z) (T-4)

    Analisis korelasi dilakukan untuk mengetahui hubungan antara Variabel E-

    Promotion(X) dan Variabel Brand Image (Y) dengan Variabel Perspective Customer

    (Z) pada PT.CMSS dilakukan dengan menggunakan SPSS 16.0, hasil pengolahan

    korelasi ditunjukan pada tabel berikut :

    Y

    X

    yx = 0,495

  • 67

    Tabel 4.23 Korelasi Variabel Y dan Z

    Correlations

    z X y

    Pearson Correlation

    Z 1.000 .636 .441

    X .636 1.000 .495

    Yang .441 .495 1.000

    Sig. (1-tailed) z . .000 .000

    X .000 . .000

    y .000 .000 .

    N z 100 100 100

    X 100 100 100

    y 100 100 100

    Sumber : Hasil Pengolahan Data Peneliti, 2014

    Analis Korelasi Variabel E-Promotion (X) terhadap Perspective Customer

    (Z) pada PT.CMSS.

    Berdasarkan tabel 4.22 besarnya hubungan E-Promotion (X) terhadap

    Perspective Customer (Z) pada PT.CMSS adalah 0,636, hal ini menunjukkan adanya

    hubungan antara E-Promotion (X) terhadap Perspective Customer (Z) pada

    PT.CMSS. Sumbangan dari variabel E-Promotion (X) adalah KP = r2 x 100% =

    0,6362 x 100% = 40.44%, artinya variabel E-Promotion (X) hanya memberi

    pengaruh pada variabel Perspective Customer (Z) PT.CMSS sebesar 40.44% dan

    sisanya 59.56 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam

    penelitian ini.

    Untuk mengetahui hubungan variabel E-Promotion (X) terhadap Perspective

    Customer (Z) pada PT.CMSS, maka dilakukan uji signifikansi sebagai berikut :

    Hipotesis :

    Ho = Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel E-Promotion (X) terhadap

    Perspective Customer (Z) pada PT.CMSS

    Ha = Ada hubungan yang signifikan antara variabel E-Promotion (X) terhadap

    Perspective Customer (Z) pada PT.CMSS

  • Dasar Pengambilan Keputusan

    Jika nilai probabilitas lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig atau (

    0,1 Sig ), maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.

    Jika nilai Probabilitas lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau (

    0,1 Sig ), maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya Signifikan.

    Dari hasil uji signifikan koefisien korelasi pada tabel 4.23 maka angka yang

    dihasilkan sebesar 0,000, jika dibandingkan dengan = 0,1 maka nilai sig lebih kecil

    dan nilai sig lebih kecil dari (Sig ) yaitu 0,000 0,1 artinya Ho ditolak atau Ha

    diterima. Kesimpulan yang didapat adalah ada hubungan yang signifikan antara

    variabel E-Promotion (X) terhadap Perspective Customer (Z) pada PT.CMSS.

    Analis Korelasi Variabel Brand image (Y) terhadap Perspective Customer

    (Z) pada PT.CMSS

    Berdasarkan tabel 4.23 bahwa besarnya hubungan Brand image (Y) terhadap

    Perspective Customer (Z) pada PT.CMSS adalah 0,441 hal ini menunjukkan adanya

    hubungan antara Brand image(Y) terhadap Perspective Customer (Z) pada

    PT.CMSS. Sumbangan dari variabel Brand image (Y) adalah KP = r2 x 100% =

    0,4412 x 100% = 19,44 % , artinya variabel Brand image (Y) memberi pengaruh

    yang cukup kuat pada variabel Perspective Custoemr (Z) pada PT.CMSS sebesar

    19,44% dan sisanya 80,56 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan

    dalam penelitian ini.

    Untuk mengetahui hubungan variabel Brand image (Y) terhadap

    Perspective Customer (Z) pada PT.CMSS, maka dilakukan uji signifikansi sebagai

    berikut :

    Hipotesis :

    Ho = Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel Brand image (Y) terhadap

    Perspective Customer (Z) pada PT.CMSS

    Ha = Ada hubungan yang signifikan antara variabel Brand image (Y) terhadap

    Perspective Customer (Z) pada PT.CMSS

    Dasar Pengambilan Keputusan

    Jika nilai probabilitas lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig atau (

    0,1 Sig ), maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.

    106

  • 69

    Jika nilai Probabilitas lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau (

    0,1 Sig ), maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya Signifikan.

    Dari hasil uji signifikan koefisien korelasi dari output pada tabel 4.24 maka

    menghasilkan angka sebesar 0,000, jika dibandingkan dengan = 0,1 maka nilai sig

    lebih kecil maka nilai sig lebih kecil dari (Sig ) yaitu 0,000 0,1 artinya Ho

    ditolak atau Ha diterima. Kesimpulan yang didapat adalah ada hubungan yang

    signifikan antara variabelBrand image (Y) terhadap Perspective Customer (Z) pada

    PT.CMSS.

    Tabel 4.24 Sifat Hubungan Bivariat X, Y dan Z

    Hubungan antara Korelasi Sifat Hubungan

    X dengan Y 0,636 Kuat, Searah, dan Signifikan

    Y dengan Z 0,441 Cukup Kuat, Searah, dan

    Signifikan

    Sumber : Hasil Pengolahan Data Peneliti, 2013

    Pada tabel 4.24 diatas merupakan ringkasan hubungan antara variabel

    E-Promotion, Brand Image dan Perspective Customer.

    4.6.6 Pengujian secara simultan E-Promotion (X) dan Brand image (Y)

    terhadap Perspective Customer (Z) pada PT.CMSS

    Sumber : Hasil Pengolahan Data Peneliti, 2014

    Dari tabel 4.25Model Summary Sub - Struktural 2 tersebut, diketahui bahwa

    pengaruh Variabel E-Promotion (X) dan Brand Image (Y) terhadap Perspective

    Customer (Z) pada PT.CMSS sebesar R Square (R2) adalah 0,425 = 42.5 % dan besar

    Tabel 4.25Model Summary XYZ

    Model Summaryb

    Mode

    l R R Square

    Adjusted R

    Square Std. Error of the Estimate

    1 .652a .425 .414 .45901

    a. Predictors: (Constant), y, X

    b. Dependent Variabel: z

  • pengaruh Variabel lain yang variabel Perspective Customer (Z) adalah sebesar 57,5

    %.

    z2 =2

    =

    = 0,7582

    Dari hasil pengolahan data, pengaruh antara E-Promotion (X) dan Brand

    image (Y) secara simultan dan signifikan terhadap Perspective Customer (Z) pada

    PT.CMSS dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

    Tabel 4.26Anova Sub-struktur 2

    ANOVA b

    Model

    Sum of

    Squares df Mean Square F Sig.

    1 Regression 15.135 2 7.568 35.918 .000a

    Residual 20.437 97 .211

    Total 35.573 99

    a. Predictors: (Constant), y, X

    b. Dependent Variabel: z

    Sumber : Hasil Pengolahan Data Peneliti, 2014

    Hipotesis :

    Ho : Tidak ada pengaruh antara E-Promotion (X) dan Brand image (Y) secara

    simultan dan signifikan terhadap Perspective Customer (Z) pada PT.CMSS.

    Ha : Ada pengaruh antara E-Promotion (X) dan Brand image (Y) secara simultan

    dan signifikan terhadap Perspective Customer (Z) pada PT.CMSS.

    Dasar Pengambilan keputusan

    Jika nilai Probabilitas 0,1 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau

    (0,1 Sig), maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.

    Jika nilai Probabilitas 0,1 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau

    (0,1 Sig), maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya signifikan.

    Dari hasil uji Signifikansi pada tabel 4.26 Anova Sub-struktur 2, diperoleh sig

    sebesar 0,000. Jika dibandingkan dengan = 0,1 maka sig lebih kecil dari ( Sig )

  • 71

    yaitu 0,1 0.000 yang artinya Ho diterima dan Ha ditolak, yang mana menunjukkan

    bahwa ada pengaruh antara E-Promotion (X) dan Brand image (Y) secara simultan

    dan signifikan terhadap Perspective Customer (Z) pada PT. CMSS

    4.6.7 Pengujian Secara Individual E-Promotion (X) dan BrandImage (Y)

    terhadap Perspective Customer (Z) pada PT. CMSS

    Tabel 4.27CoefficientsXYZ

    Coefficientsa

    Model

    Unstandardized Coefficients

    Standardized Coefficients

    t Sig. B Std. Error Beta

    1 (Constant) 1.531 .189 8.112 .000

    X .480 .077 .553 6.239 .000

    y .100 .053 .168 1.898 .061

    a. Dependent Variabel: z

    4.6.7.1 Pengujian secara individual antara variabel E-Promotion (X) dan

    Variabel Perspective Customer (Z) pada PT. CMSS

    Hipotesis:

    Ho : Variabel E-Promotion (X) tidak berpengaruh secara individu terhadap variabel

    Perspective Customer (Z) pada PT. CMSS.

    Ha : Variabel E-Promotion (X) berpengaruh secara individu terhadap variabel

    Perspective Customer (Z) pada PT. CMSS.

    Dasar Pengambilan Keputusan:

    t hitung < t tabel : Ho diterima ( Ha ditolak )

    t hitung >t tabel : Ha diterima ( Ho ditolak )

    Nilai t tabel dilihat pada taraf signifikan 0,1 dimana Df = jumlah sampel

    vaiabel derajat kebebasan = 100 2 = 98. T tabel pada df 98 = 1,29 sedangkan thitung

    diperoleh pada tabel 4.27Coefficient Sub-Struktural 2 dimana diketahui besarnya

    thitung variabel E-Promotion (X) terhadap Perspective Custoemr (Z) pada PT. CMSS

    = 6.239 yang berarti t hitung > ttabel ( 6.239 > 1.29 ), maka Ho ditolak dan Ha diterima

    artinya variabel E-Promotion (X) secara individu terhadap variabelPerspective

    Customer (Z) pada PT.CMSS.

  • Uji Signifikan secara Individual antara E-Promotion (X) dan Perspective

    Customer (Z) pada PT.CMSS

    Hipotesis

    Ho : Variabel E-Promotion (X) tidak berpengaruh secara signifikan individu

    terhadap variabelPerspective Customer (Z) pada PT.CMSS.

    Ha : Variabel E-Promotion (X) berpengaruh secara signifikan individu terhadap

    variabelPerspective Customer (Z) pada PT.CMSS.

    Dasar Pengambilan Keputusan

    Jika nilai probabilitas lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig atau (

    0,1 Sig ), maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.

    Jika nilai Probabilitas lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau (

    0,1 Sig ), maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya Signifikan.

    Dari tabel 4.27 Coefficient Sub-Struktural 2, diketahui bahwa variabel E-

    Promotion (X) mempunyai sig. Sebesar 0,000 jika dengan = 0,1, nilai sig. Lebih

    kecil dari pada nilai ( 0,10.000 ), maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya

    variabel E-Promotion (X) berpengaruh secara signifikan terhadap Perspective

    Customer (Z) pada PT. CMSS dan besarnya Beta (Koefisien jalur) variabel E-

    Promotion (X) terhadap variabel Perspective Customer (Z) Pada PT.CMSS adalah

    0,553 (zx)

    4.6.7.2 Pengujian secara individual antara variabel Brand Image (Y) dan

    Variabel Perspective Customer (Z) pada PT.CMSS

    Hipotesis

    Ho : Variabel Brand image (Y) tidak berpengaruh secara individu terhadap variabel

    Perspective Customer (Z) pada PT. CMSS.

    Ha : Variabel Brand image (Y) berpengaruh secara individu terhadap variabel

    Perspective Customer (Z) pada PT. CMSS.

    Dasar Pengambilan Keputusan

    t hitung < t tabel : Ho diterima ( Ha ditolak )

    t hitung >t tabel : Ha diterima ( Ho ditolak )

    Nilai t tabel dilihat pada taraf signifikan 0,1 dimana Df = jumlah sampel

    variabel derajat kebebasan = 100-2 = 98. T tabel pada df 98 = 1,29 sedangkan thitung

    diperoleh pada tabel 4.25 Coefficient Sub-Struktural2 dimana diketahui besarnya

  • 73

    thitung variabel Brand image (Y) terhadap Perspective Customer (Z) pada PT. CMSS

    = 1.898 yang berarti t hitung > ttabel ( 1.898 > 1.29 ), maka Ho ditolak dan Ha diterima

    artinya variabel Brand image (Y) secara individu berpengaruh terhadap

    variabelPerspective Customer (Z) pada PT. CMSS.

    Uji Signifikan Secara Individual antara Brand image (Y) terhadap

    Perspective Customer (Z) pada PT.CMSS

    Hipotesis

    Ho : Variabel Brand image (Y) tidak berpengaruh secara signifikan individu

    terhadap variabelPerspective Customer (Z) pada PT. CMSS.

    Ha : Variabel Brand image (Y) berpengaruh secara signifikan individu terhadap

    Variabel Perspective Customer (Z) pada PT. CMSS.

    Dasar Pengambilan Keputusan

    Jika nilai probabilitas lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig atau (

    0,1 Sig ), maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.

    Jika nilai Probabilitas lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau (

    0,1 Sig ), maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya Signifikan.

    Dari tabel 4.27 Coefficient Sub-Struktural 2, diketahui bahwa variabel Brand

    Image (Y) mempunyai sig. Sebesar 0,061 jika dengan = 0,1, nilai sig. Lebih kecil

    dari pada nilai ( 0,061 < 0,1 ), maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya variabel

    Brand image (Y) berpengaruh secara signifikan terhadap Perspective Customer (Z)

    pada PT. CMSS dan besarnya Beta (Koefisien jalur) variabel Brand image (Y)

    terhadap variabel Perspective Customer (Z) Pada PT. CMSS adalah 0.168 (zy)

  • Sumber : Hasil Pengolahan Data Peneliti, 2014

    Gambar 4.11 Hasil Uji Sub-Struktur 2

    Dari pengujian tersebut ,maka diperoleh persamaan sub-struktural 2 sebagai berikut :

    Z = zxX+zy Y+z2

    Z = 0.553X + 0.168Y + 0.75822

    Setelah melakukan pengolahan data secara keseluruhan, maka dibawah ini

    adalah rangkuman daripada pengaruh antar variabel sesuai dengan analisis jalur

    Tabel 4.28 Rangkuman Pengaruh E-Promotion (X) dan Brand image (Y)

    terhadap Perspective Customer (Z) pada PT. CMSS.

    variabel Koefisien

    Jalur

    Pengaruh

    Langsung Tidak Langsung

    terhadap Y Total

    X terhadap Y 0,495 0.495 - 0,495

    X terhadap Z 0,553 0,553 0,495 x 0,168 =

    0,083

    0,636

    Y terhadap Z 0,168 0,168 - 0,168

    1 0,8689 0,8689 - 0,8689

    2 0,7582 0,7582 - 0,7582

    yx = 0,495

    2 = 0,7582

    zy = 0,168 zx = 0,553

    X

    Z

    Y

    1 = 0,8689

  • 75

    Berdasarkan hasil keseluruhan analis jalur diatas, perhitungan analis jalur

    struktural variabel E-Promotion (X) dan Brand image(Y) terhadap Perspective

    Custoemr (Z) pada PT.CMSS tersebut adalah sebagai berikut :