4
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Farmakope IV (1995), tablet adalah sediaan padat yang mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi. Kebanyakan tablet digunakan untuk pemberian obat-obat secara oral. Tablet mempunyai beberapa keuntungan, salah satu diantaranya tablet merupakan sediaan yang tahan terhadap pemasukan (temperproof). Tablet adalah sediaat padat kompak, dibuat secara kempa cetak, dalam bentuk tabung pipih atau sirkuler, kedua permukaannya rata atau cembung, mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan. Zat tambahan yang digunakan dapat berfungsi sebagai sebagai zat pengisi, zat pengembang, zat pengikat, zat pelicin, zat pembasah atau zat lain yang cocok (Depkes RI, 1979). Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi. Berdasarkan metode pembuatan tablet dapat digolongkan sebagai tablet cetak dan tablet kempa (Depkes RI, 1995). Hal-hal berikut merupakan keunggulan utama dari tablet :

BAB 1 VITAMIN C

Embed Size (px)

DESCRIPTION

solida

Citation preview

BAB 1 PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang

Menurut Farmakope IV (1995), tablet adalah sediaan padat yang mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi. Kebanyakan tablet digunakan untuk pemberian obat-obat secara oral. Tablet mempunyai beberapa keuntungan, salah satu diantaranya tablet merupakan sediaan yang tahan terhadap pemasukan (temperproof).Tablet adalah sediaat padat kompak, dibuat secara kempa cetak, dalam bentuk tabung pipih atau sirkuler, kedua permukaannya rata atau cembung, mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan. Zat tambahan yang digunakan dapat berfungsi sebagai sebagai zat pengisi, zat pengembang, zat pengikat, zat pelicin, zat pembasah atau zat lain yang cocok (Depkes RI, 1979).Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi. Berdasarkan metode pembuatan tablet dapat digolongkan sebagai tablet cetak dan tablet kempa (Depkes RI, 1995).Hal-hal berikut merupakan keunggulan utama dari tablet :1. Tablet merupakan bentuk sediaan yang utuh dan menawarkan kemampuan terbaik dari semua bentuk sediaan oral untuk ketepatan ukuran serta variabilitas kendungan yang paling rendah.2. Tablet merupakan bentuk sediaan yang ongkos pembuatannya paling rendah.3. Tablet merupakan bentuk sediaan oral yang paling ringan dan paling kompak.4. Pemberian tanda pengenal produk pada tablet paling mudah dan murah, tidak memerlukan langkah pekerjaan tambahan bila menggunakan permukaan pencetak yang bernomogram atau berhiasan timbul.5. Tablet paling mudah ditelan serta paling kecil kemungkinan tertinggal di tenggorokan, terutama bila bersalut yang memungkinkan pecah/hancurnya tablet tidak segera terjadi.6. Tablet bisa dijadikan produk dengan profil pelepasan khusus, seperti pelepasan diusus atau produk lepas lambat.7. Tablet merupakan bentuk sediaan oral yang paling mudah untuk produksi besar-besaran.8. Tablet merupakan bentuk sediaan oral yang memiliki sifat pencampuran kima, mekanik dan stabilitas mikrobiologi yang paling baik.

(Lachman, hal 645)

Pada praktikum kali ini kami akan membuat sediaan tablet vitamin c. Hal pertama yang dilakukan sebelum proses pembuatan tablet adalah studi praformulasi yang bertujuan untuk dapat menetukan metode pembuatan yang sesuai. Kemudiaan setelah ditentukan metode pembuatan, selanjutnya menentukan jumlah dari masing-masing bahan aktif obat, pengisi, pengikat, disintegran, lubrikan dan glidan. Setelah proses produksi selesai baru kemudian dilakukan uji kualitas tablet yaitu uji keseragaman bobot, uji keseragaman ukuran, uji kekerasan, uji kerapuhan, uji kandungan, uji waktu hancur dan uji disolusi. Metode cetak langsung adalah metode pembuatan tablet tanpa proses granulais dan memrlukan bahan tambahan yang sesuai sehingga dapat memungkinkan untuk dikempa secara langsung. Bahan aktif maupun bahan tambahan (semua komponen tablet) harus memenuhi persyaratan antara lain: (1) sifat alir yang baik; (2) kompaktibilitas yang baik; (3) kapasitas yang tinggi, yang menggambarkan kemampuan untuk menahan sifat-sifat kompaksinya ketika dicampur dengan bahan aktif; (4) memiliki distribusi ukuran partikel yang baik, untuk menghindari terjadinya segregasi; (5) memiliki densitas ruahan yang tinggi; (6) reprodusibel dalam produksi baik, untuk meminimumkan keseragaman antar-batch.1.2 Rumusan Masalah1. Bagaimana studi praformulasi parcetamol dan apa metode yang sesuai untuk pembuatan tablet vitamin c ?2. Bagaimana komposisi formulasi tablet vitamin c dan bagaimana proses pembuatannya ?3. Bagaimana uji kualitas sediaan tablet vitamin c?1.3 Tujuan1. Merancang formula2. Melakukan proses manufactur.3. Melakukan dan mengevaluasi in-process control.4. Melakukan dan mengevaluasi pengujian mutu produk.5. Mengatasi masalah yang timbul dalam proses manufaktur.6. Melakukan proses penyalutan tablet.7. Membuat kemasan.