Bab 10 Auditing

Embed Size (px)

Citation preview

TUGAS RESUME AUDITINGSAMPLING AUDIT DALAM PENGUJIAN PENGENDALIAN

DOSEN :DWI SUPRAJITNO, SE

DISUSUN OLEH :CATUR INDAH OPERASTI(090033197)AKUNTANSI IV REGULER

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PUTRA BANGSA KEBUMEN 2010/2011

BAB 10SAMPLING AUDIT DALAM PENGUJIAN PENGENDALIAN

Konsep Dasar Sampling AuditSA 350.01 mendefinisikan sampling audit sebagai penerapan prosedur audit terhadap unsur-unsur suatu saldo rekening atau kelompok transaksi yang kurang dari seratus persen dengan tujuan untuk menilai beberapa karakteristik saldo rekening atau kelompok transaksi tersebut. Sampling audit sangat banyak dipakai dalam prosedur pencocokkan ke dokumen (vouching), konfirmasi, dan penelusuran (tracing), tetapi biasanya tidak digunakan dalam pengajuan pertanyaan, observasi, dan prosedur analitis.

Risiko Sampling dan Risiko NonsamplingRisiko Sampling

Risiko sampling adalah kemungkinan bahwa suatu sampling yang telah diambil dengan benar tidak mewakili populasi. Tipe risiko sampling yang bisa terjadi dalam melaksanakan pengujian pengendalian dan pengujian substantif :Pengujian Pengendalian

Risiko penentuan tingkat risiko pengendalian yang terlalu rendah, yaitu risiko menetukan tingkat risiko pengendalian, berdasarkan hasil sampel, terlalu rendah dibandingkan dengan efektifitas operasi prosedur atau kebijakan struktur pengendalian yang sesungguhnya.Risiko penentuan tingkat risiko pengendalian yang terlalu tinggi, yaitu risiko menentukan tingkat risiko pengendalian, berdasarkan hasil sampel, yang terlalu tinggi dibandingkan dengan efektifitas operasi prosedur atau kebijakan struktur pengendalian yang sesungguhnya.

Pengujian Substantif

Risiko keliru menerima yaitu risiko mengambil kesimpulan, berdasarkan hasil sampel, bahwa saldo rekening tidak berisi salah saji secara material, padahal kenyataannya saldo rekening telah salah saji secara material.Risiko keliru menolak yaitu risiko mengambil kesimpulan, berdasarkan hasil sampel, bahwa saldo rekening berisi salah saji secara material, padahal kenyataannya saldo rekening tidak berisi salah sajis secara material.

Risiko penentuan tingkat risiko pengendalian terlalu rendah dan risiko keliru menerima, dalam istilah statistik biasa disebut sebagai risiko beta adalah berkaitan dengan efektivitas audit. Sebaliknya, risiko penentuan tingkat risiko pengendalian terlalu tinggi dan risiko keliru menolak, dalam istilah statistik biasa disebut sebagai risiko alpha adalah berkaitan dengan efisiesnsi audit. Risiko Nonsampling

Risiko nonsampling meliputi semua aspek risiko audit yang tidak berkaitan dengan sampling. Risiko nonsampling tidak bisa diukur secara sistematis. Namun demikian, dengan perencanaan dan supervisi yang tepat dan berlandaskan pada standar kualitas mutu, risiko nonsampling dapat ditangani pada tingkat yang minimal atau tidak berarti lagi.Sumber risiko sampling meliputi :Kesalahan manusia.Ketidaktepatan penerapan prosedur audit terhadap tujuan audit.Kesalahan dalam menafsirkan hasil sampel.Kesalahan karena mengandalkan pada informasi yang keliru yang diterima dari pihak lain.

Sampling Nonstatistik dan Sampling StatistikDalam sampling nonstsatistik, auditor menentukan ukuran sampel dan mengevaluasi hasil sampel sepenuhnya berdasarkan kriteria subyektif berdasarkan pengalamannya.

Sampling statistik akan bermanfaat bagi auditor dalam (1) merancang sampel yang efisien, (2) mengukur kecukupan bukti yang diperoleh (3) menilai hasil sampel. Dan sampling statistik memungkinkan auditor untuk mengkuantifikasi dan mengendalikan risiko sampling. Perbedaan pokok antara keduanya adalah bahwa dalam sampling statistik digunakan hukum probabilitas untuk mengendalikan risiko sampling.

Teknik-Teknik SamplingDalam sampling statistik teknik-teknik sampling dinamakan sampling atribut dan sampling variabel. Perbedaan pokok antara teknik sampling atribut dan variabel :

Teknik SamplingJenis Pengujian TujuanSampling atributPengujian pengendalianUntuk menaksir tingkat deviasi dari pengendalian yang telah ditetapkan dalam suatu populasi.Sampling variabelPengujian substantifUntuk menaksir jumlah total rupiah suatu populasi atau jumlah rupiah kekeliruan dalam suatu populasi.

Perancangan Sampel Atribut Untuk Pengujian PengendalianSampling atribut dalam pengujian pengendalian digunakan hanya apabila ada alur bukti dokumen dalam pelaksanaan prosedur pengendalian. Tahapan-tahapan dalam rencana sampling statistik untuk pengujian pengendalian adalah :

Menentukan tujuan audit.Merumuskan populasi dan unit sampling.Menetapkan atribut-atribut.Menetukan ukuran sampel.Menentukan metoda pemilihan sampel.Melaksanakan rencana sampling.Mengevaluasi hasil sampel.

Menentukan Tujuan Audit.Tujuan utama pengujian pengendalian adalah mengevaluasi keefektifan rancangan dan pengoperasian pengendalian intern. Auditor bisa merancang satu atau beberapa rencana sampling atribut untuk mengevaluasi keefektifan pengendalian yang berkaitan dengan kelompok transaksi tertentu.

Merumuskan Populasi dan Unit SamplingPopulasi adalah kelompok transaksi yang akan diuji. Dalam sampling atribut, auditor tidak perlu mengetahui jumlah yang pasti dari setiap populasi, walaupun perkiraan yang masuk akal mengenai ukuran populasi diperlukan apabila populasi relative kecil (yaitu 5000 atau kurang). Ukuran populasi tidak akan berpengaruh atau kecil pengaruhnya tyerhadap ukuran sampel.

Unit sampling adalah suatu elemen individual dalam populasi. Suatu unit sampling bisa berupa dokumen, suatu baris tertentu dalam dokumen, suatu ayat dalam sebuah jurnal atau register, atau suatu record dalam suatu file komputer.

Menentukan AtributAtribut adalah karakteristik dalam populasi yang akan diuji. Contoh : apabila pengendalian mengharuskan adanya persetujuan dari bagian kredit sebelum pengiriman maka atributnya adalah : persetujuan kredit dari pejabat bagian kredit yang berwenang.

Menentukan Ukuran SampelFaktor dalam menentukan ukuran sampel :

Risiko penetapan risiko pengendalian terlalu rendah.

Dalam sampling atribut, risiko penetapan risiko pengendalian terlalu rendah harus ditetapkan secara aksplisit. Contoh tingkat risiko yang disesuaikan dengan tingkat risiko yang direncanakan :

Risiko pengendalian direncanakanTingkat deviasi bias ditoleransiRendah5Moderat 10Tinggi 15

Tingkat deviasi bias ditoleransi.

Tingkat deviasi bisa diterima adalah tingkat deviasi maksimum dari suatu pengendalian yang akan diterima oleh auditor dan masih menggunakan risiko pengendalian direncanakan. Pedoman untuk mengkuantifikasi suatu rentang tingkat deviasi yang bisa ditoleransi :

Risiko pengendalian direncanakanTingkat deviasi bias ditoleransi rentang (%)Rendah 2-7Moderat 6-12Tinggi 11-20

Tingkat deviasi populasi diharapkan.

Auditor menggunakan satu atau lebih hal dibawah ini untuk menaksir tingkat deviasi populasi diharapkan untuk masing-masing pengendalian :Tingkat deviasi sampel tahun lalu, disesuaikan dengan perimbanngan auditor untuk perubahan dalam efektivitas pengendalian tahun ini.Estimasi semata-mata didasarkan pada penilaian auditor atas pengendalian tahun ini.Tingkat tertentu yang diperoleh pada pendahuluan kurang lebih 50 unsur.

FaktorHubungan terhadap ukuran sampelRisiko penetapan risiko pengendalian terlalu rendahTerbalikTingkat deviasi bias ditoleransiTerbalikTingkat deviasi populasi diharapkanLangsungUkuran populasi

5000 unit keatasTidak berpengaruhLebih dari 5000 unitlangsung

Menentukan Metoda Pemilihan SampelSampling Nomor Acak

Untuk menggunakan sampling nomor acak (sampling acak sederhana), auditor harus memiliki suatu dasar untuk mengaitkan suatu nomor yang khas untuk setiap unsur dalam populasi. Selanjutnya auditor melakukan pemilihan nomor-nomor untuk memilih unsur-unsur individual yang akan menjadi sampel. Pemilihan dapat dilakukan dengan menggunakan tabel nomor-nomor acak atau menggunakan progam komputer yang menghasilkan nomor-nomor acak.

Sampling Sistematik

Sampling sistematik meliputi pemilihan unsur ke n dalam populasi dari satu atau lebih nomor acak awal. Interval antara unsur yang satu dengan unsur yang lain disebut skip interval. Apabila hanya digunakan satu nomor acak awal, maka interval dapat dihitung dengan cara membagi ukuran populasi dengan ukuran sampel.

Melaksanakan Rencana SampelSetelah rencana sampling dirancang, unsur-unsur sampel dipilihn dan diperiksa untuk menentukan sifat dan frekuensi deviasi dari pengendalian yang telah ditetapkan. Deviasi bias berupa dokumen hilang, tidak ada paraf yang menunjukkan bahwa pengendalian telah dilakukan, terdapat selisih antara detil dokumen yang bersangkutan dengan catatan, harga tidak diotorisasi, dan kekeliruan perhitungan yang ditemukan melalui pengerjaan ulang yang dilakukan auditor.

Mengevaluasi Hasil SampelDeviasi yang ditemukan dalam sampel harus ditabulasi, diringkas , dan dievaluasi :

Menhhitung tingkat deviasi sampel

Tingkat deviasi sampel untuk setiap pengendalian yang diuji, dihitung dengan membagi jumlah deviasi yang ditemukan dengan ukuran sampel yang diperiksa.Menemukan batas atas deviasi

Batas atas deviasi menunjukkan tingkat deviasi maksimum dalam popusai bersarkan jumlah ndeviasi yang ditemukan dalam sampel. Batas atas dinyatakan dalam persentase dan sering juga disebut tingkat deviasi maksimal ,populasi.Menentukan cadangan untuk risiko sampling

Cadangan yntuk risiko sampling ditambahkan pada tingkat deviasi sampel sehinnga bias ditetapkan batas atas yang akan lebih besar dari tingkat deviasi populasi sesungguhnya.Mempertmbangkan aspek kualitaif dari deviasi Merumuskan kesimpulan

Jenis sampling lainnyaSampling temuan

Sampling temuan adalah suatu bentuk sampling atribut yang dirancang untuk melokalisasi paling sedikit satu penyimpangan, apabila tingkat deviasi dalam populasi berada pada atau di atas tingkat yang ditetapkan. Metode sampling ini digunakan untuk mencari deviasi-deviasi penting yang bisa memberi petunjuk adanya ketidakberesan, sepeti penerbitan cek kepada pegawai fiktif.Sampling nonstatistik

Perbedaan besar antara sampling nonstatistik dan sampling statistik : Menentukan ukuran sampel

Determinan utama dari sampel dalam sampling nonstatistik sama dengan sampling statistik, namun auditor tidak perlu mengkuantifikai fackor-faktor tersebut secara eksplisit dalam menetukan ukuran sampel.Menemtukan metoda pemilihan sampel

Dalam sampling nonstatitik selain metoda nomor acak dan metoda sistematik, auditor bisa juga menggunakan sampling blok atau sampling sembarang.Sampling blok mterdiri dari pemilihan transaksi yang terjadi dalam suatu periode waktu tertentu. Sampling sembarang menyangkut pemilihan unsur-unsur sekenanya, tanpa memperhatikan nomor dokumen, jumlah atau hal lainnya.Mengevaluai hasil sampling

Dalam sampling nonstatistik, auditor tidak mungkin menentukan batas atas deviasi dan secara statistik menerapkan cadangan untuk risiko sampling yang berhubungan dengan suatu hasila sampel dan risiko penetuan risiko pppengendalian terlalu rendah tertentu.