13
27 BAB 1V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. 1 Izin Penelitian Pada tanggal 14 September 2013 peneliti meminta surat permohonan izin penelitian dari Dekan Falkultas dan Ilmu Pendidikan yang ditujukan kepada Kepala Sekolah di SMPN3 Kradenan. Peneliti juga meminta izin kepada guru BK di SMPN3 Kradenan. Berdasarkan surat permohonan izin penelitian tersebut, Kepala sekolah di SMPN3 Kradenan memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan persiapan instrument yang berupa satuan layanan, prosedur pelaksanaan analisis perubahan tingkah laku. 4.2 Subyek Penelitian Remaja laki-laki di SMPN3 Kradenan yang terdiri dari 30 siswa laki-laki. Mereka kebanyakan berasal dari desa Plumpungan. Para remaja tersebut tergolong aktif,namun permasalahan yang muncul di dalam desa plumpungan adalah masalah mengkonsumsi minum-minuman keras karena remaja disana memiliki kesempatan yang mudah untuk mengkonsumsi minuman keras. Karena permasalahan tersebut mereka memerlukan bantuan analisis perubahan tingkah laku dan dilakukan treatment untuk membantu menyelesaikan masalah mereka. Dari hasil observasi, waawncara dan uji angket peneliti mendapatkan 6 remaja laki-laki yang memiliki kebiasaan mengkonsumsi minum-minuman beralkohol. Dampak yang dialami oleh remaja tersebut setelah mengkonsumsi minuman kerasdiantaranya adalah sering terjadi perkelahian karena mabuk, hubungan

BAB 1V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. 1 Izin …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5526/5/T1_132010042_BAB IV.pdf · Berdasarkan surat permohonan izin penelitian tersebut,

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB 1V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. 1 Izin …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5526/5/T1_132010042_BAB IV.pdf · Berdasarkan surat permohonan izin penelitian tersebut,

27

BAB 1V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4. 1 Izin Penelitian

Pada tanggal 14 September 2013 peneliti meminta surat permohonan izin

penelitian dari Dekan Falkultas dan Ilmu Pendidikan yang ditujukan kepada

Kepala Sekolah di SMPN3 Kradenan. Peneliti juga meminta izin kepada guru BK

di SMPN3 Kradenan. Berdasarkan surat permohonan izin penelitian tersebut,

Kepala sekolah di SMPN3 Kradenan memberikan izin kepada peneliti untuk

melakukan persiapan instrument yang berupa satuan layanan, prosedur

pelaksanaan analisis perubahan tingkah laku.

4.2 Subyek Penelitian

Remaja laki-laki di SMPN3 Kradenan yang terdiri dari 30 siswa laki-laki.

Mereka kebanyakan berasal dari desa Plumpungan. Para remaja tersebut tergolong

aktif,namun permasalahan yang muncul di dalam desa plumpungan adalah

masalah mengkonsumsi minum-minuman keras karena remaja disana memiliki

kesempatan yang mudah untuk mengkonsumsi minuman keras. Karena

permasalahan tersebut mereka memerlukan bantuan analisis perubahan tingkah

laku dan dilakukan treatment untuk membantu menyelesaikan masalah mereka.

Dari hasil observasi, waawncara dan uji angket peneliti mendapatkan 6 remaja

laki-laki yang memiliki kebiasaan mengkonsumsi minum-minuman beralkohol.

Dampak yang dialami oleh remaja tersebut setelah mengkonsumsi minuman

kerasdiantaranya adalah sering terjadi perkelahian karena mabuk, hubungan

Page 2: BAB 1V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. 1 Izin …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5526/5/T1_132010042_BAB IV.pdf · Berdasarkan surat permohonan izin penelitian tersebut,

28

dengan orang-orang terdekat menjadi terganggu, kegiatan belajar atau prestasi

belajar menurun, dan kesehatan fisik menurun seperti mudah capek, kehilangan

keseimbangan tubuh, susah berpikir dan selera makan hilang.

4.3 Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dua kali yaitu Pre

test dan Post test dilaksanakan pada tanggal 14 September 2013 dengan

menyebarkan angket untuk menentukan apakah seseorang termasuk dalam

kategori alkoholisme yang terdiri dari 35 item. Pre test diberikan kepada remaja

laki-laki di SMPN 3 Kradenan berjumlah 30 remaja.

Pengambilan post test dilaksanakan setelah seluruh rangkaian kegiatan analisis

perubahan tingkah laku selesai. Post test dilaksanakan pada tanggal 10 maret 2014

dan diberikan kepada anggota konseling kelompok yang terdiri dari 6 remaja laki-

laki. Daftar pertanyaan yang diberikan pada post test sama dengan daftar

pertanyaan pre test.

4.4 Analisis Hasil Penelitian

1. Hasil Penelitian Pre test

Setelah data terkumpul melalui pengisian angket akoholisme, maka penulis

segera memberikan skroring dan melakukan analisis data pengujian pertama yang

dilakukan pada data pre test ini, yang bertujuan untuk mengurangi mengkonsumsi

minuman keras. Hasil penelitian Pre Test dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.1. Hasil Pretest Mengkonsumsi Minuman Beralkohol Pada

Kelompok Eksperimen dan Kontrol

NO Nama Skor

Kategori

Mengomsumsi

Minuman Beralkohol

Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol

Page 3: BAB 1V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. 1 Izin …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5526/5/T1_132010042_BAB IV.pdf · Berdasarkan surat permohonan izin penelitian tersebut,

29

1 AM FS 29 28 3 3

2 DW IG 30 29 3 3

3 EW RF 29 27 3 3

4 BNC LTT 28 28 3 3

5 IE MR 28 29 3 3

6 RS TYT 28 28 3 3

Rata-rata 28,67 28,67

Kategori Esperimen Kontrol

1 Kategori

Sangat

Rendah

- -

2 Kategori

Sedang

- -

3 Kategori

Tinggi

100% 100%

Tabel 4.2. Perbandingan Hasil Pretest Kelompok Kontrol dan Eksperimen

Interval Kategori Pretest Eksperimen Pretest Kontrol

Frekuensi Prosentase Frekuensi Prosentase

0-11 Rendah

12-23 Sedang

24-35 Tinggi 6 100% 6 100%

Total 6 100% 6 100%

Maksimum 30 29

Minimum 28 27

Rata-rata 28,67 28,17

Tabel 4.2. diatas dapat dijelaskan bahwa kelompok eksperimen sebelum

diberikan treatment dengan layanan analisis perubahan tingkah laku terdapat

siswa laki-laki yang masuk kategori tinggi tingkat mengkonsumsi minuman

beralkohol berjumlah 6 siswa. Sedangkan untuk kategori rendah dan sedang tidak

ada siswa yang masuk kategori tersebut. Pada kelompok kontrol yang masuk

kategori tinggi berjumlah 6 siswa dan yang masuk kategori rendah dan sedang

tidak ada siswa yang masuk kategori mengkonsumsi minuman beralkohol. Pada

kelompok eksperien skor tertinggi sebesar 30 dan skor terendah 28 dengan rata-

Page 4: BAB 1V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. 1 Izin …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5526/5/T1_132010042_BAB IV.pdf · Berdasarkan surat permohonan izin penelitian tersebut,

30

rata 28,67. Sedangkan kelompok kontrol dengan rata-rata 28,17. Jadi antara

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol siswa yang mengkonsumsi minuman

beralkoholnya tinggi berjumlah 12 siswa.

4.4.1. Perlakuan

Perlakuan atau treatment dilakukan dengan memberi layanan analisis

perubahan tingkah laku teknik belief, aversion therapy secara berkelanjutan pada

kelompok eksperimen, layanan didasarkan 8 kali pertemuan yaitu mulai tanggal

14 September 2014 sampai tanggal 22 Maret 2014. Layanan ini dikatakan berhasil

apabila siswa antusias mengikuti kegiatan dan tingkat mengkonsumsi minuman

beralkohol dapat menunjukkan penurunan.

4.5 Pelaksanaan Eksperimen

Pelaksanaan eksperiment ini dilakukan selama 13 sesi. Berikut adalah sesi

pertama sampai dengan tiga belas.

Sesi Pertama :

Konselor bertindak sebagai pemimpin kelompok, membuat pertemuan dengan doa

dan memperkenalkan diri. Pemimpin kelompok mempersilahkan para konseli

memperkenalkan diri, untuk mempererat dan membuat suasana menjadi akrab.

Pemimpin kelompok menjelaskan pengertian, tujuan, asas-asas dalam analisis

perubahan tingkah laku,sasaran dan manfaat dari kegiatan analisis perubahan

tingkah laku. Meyakinkan kelompok untuk tidak merasa ragu dalam

mengungkapkan masalahnya. Konselor juga memberikan kepercayaan

sepenuhnya kepada semua peserta tentang kerahasiaan dari masalah-masalah yang

akan diungkapkan nantinya. Pemimpin mengajak kelompok untuk memainkan

Page 5: BAB 1V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. 1 Izin …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5526/5/T1_132010042_BAB IV.pdf · Berdasarkan surat permohonan izin penelitian tersebut,

31

sebuah permainan kelompok tentang “Profil diri” dari setiap anggota

kelompok.Permainan ini mengajak para peserta menggambar profil mereka

sendiri untuk di-sharing-kan kepada peserta yang lain. Selain itu, permainan ini

juga bertujuan agar terjadi hubungan yang hangat dan lebih akrab di dalam

kelompok. Pemimpin kelompok mengadakan kontak waktu dengan anggota

kelompok dan disepakati bahwa analisis perubahan tingkah laku ini dilakukan

selama 13 sesi, dengan durasi waktu 30-60 menit setiap sesinya. Setelah itu

kegiatan itu diakhiri dan bersepakat untuk sesi kedua.

Sesi Kedua :

Pada sesi kedua ini pemimpin kelompok menjelaskan pengertian tentang analisis

perubahan tingkah laku dan teknik belief. Mulai dari tujuan teknik belief, manfaat

teknik belief sampai jenis-jenis teknik belief. Lalu setelah itu, anggota kelompok

diminta untuk mengungkapkan masalahnya satu-persatu. Kemudian bersama-

sama menentukan atau memilih salah satu permasalahan anggota kelompok untuk

dibahas. Pada sesi ini disepakati akan membahas permasalahan salah satu konseli

yaitu masalah dari AM memiliki masalah kecanduan minum-minuman keras

karena faktor teman dekatnya yang sering mengajaknya untuk minum. AM

merasa takut menolak ajakan temannya karena alasan dia takut temannya akan

menjauhinya dan dia tidak memiliki teman lagi. Setelah itu pemimpin kelompok

mengajak untuk menggunakan teknik belief agar dia bisa mengurangi kebiasaan

minum-minuman keras. Kemudian setelah menjelaskan teknik belief memberikan

pekerjaan rumah yaitu menuliskan permasalahan yang dialami dan diterapkan

kedalam teknik belief. Konseling kelompok analisis perubahan tingkah laku

Page 6: BAB 1V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. 1 Izin …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5526/5/T1_132010042_BAB IV.pdf · Berdasarkan surat permohonan izin penelitian tersebut,

32

dengan teknik belief diakhiri dengan menentukan kegiatan kelompok sesi

berikutnya.

Sesi Ketiga :

Pada sesi ketiga, membahas pekerjaan rumah yaitu permasalahan yang dialami

masing-masing anggota kelompok yang diatasi dengan latihan analisis perubahan

tingkah laku teknik belief. Diskusi antar anggota kelompok mengenai masalah

yang sudah di ungkapkan.

Sesi Keempat :

Pada sesi keempat ini disepakati akan membantu menyelesaikan masalah yang

dialami oleh DW memiliki masalah suka membolos dan sering minum-minuman

beralkohol.Karena menjadi anggota Slankers, dia sering ikut menonton konser

Slank.Dan saat konser itu dia suka minum-minuman keras. Kebiasaan minum-

minuman keras sudah dia lakukan dari dulu. Bahkan dia sudah sangat sulit untuk

meninggalkan kebiasaan buruk tersebut.Kemudian dia juga suka membolos dan

lebih menghabiskan dirinya untuk dijalanan dan menghabiskan waktu di jalanan

untuk mengamen dan mengkonsumsi minum-minuman keras. Setelah itu

pemimpin kelompok mencoba untuk membantu masalah DW dengan

menggunakan teknik aversion therapy agar dia dapat berubah dari kebiasaan

mengkonsumsi minum-minuman keras. Analisis perubahan tingkah laku diakhiri

dengan menentukan kegiatan kelompok sesi berikutnya.

Sesi kelima :

Pada sesi kelima ini pemimpin kelompok menjelaskan pengertian teknik aversion

therapy. Namun sebelum dilakukan konseling kelompok analisis perubahan

Page 7: BAB 1V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. 1 Izin …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5526/5/T1_132010042_BAB IV.pdf · Berdasarkan surat permohonan izin penelitian tersebut,

33

tingkah laku, para anggota kelompok diaajak untuk latihan teknik modeling.

Seperti yang telah disepakati, pemimpin kelompok akan membantu

menyelesaikan masalah yang dialami oleh EW yang mengalami masalah minum-

minuman keras karena pengaruh lingkungan dirumahnya. Selanjutnya pemimpin

kelompok membantu mengatasi masalah dari EW dengan menggunakan anlisis

perubahan tingkah laku teknik modeling. Sesi ini diakhiri dengan menentukan

kegiatan kelompok sesi berikutnya dan pemberian pekerjaanrumah.

Sesi Keenam :

Pada sesi keenam membahas pekerjaan rumah yaitu permasalahan yang dialami

masing-masing anggota kelompok yang diatasi dengan latihan teknik modeling.

Sesi ketujuh :

Pada sesi ketujuh, disepakati akan membantu menyelesaikan masalah BN sebelum

dilakukan konseling kelompok.Anggota kelompok pun diajak untuk latihan teknik

analisis perubahan tingkah laku teknik belief. Setelah itu dilanjutkan dengan

mengungkapkan masalah oleh BN yang mempunyai masalah sering

mengkonsumsi minum-minuman keras karena pengaruh lingkungan, di daerah

rumahnya dekat pembuatan minum-minuman keras. Karena di sekitar rumahnya

adalah pembuatan arak.Karena itu dia gampang mengenal miras dan gampang

sekali untuk mendapatkan minum-minuman keras. Kemudian pemimpin

kelompok mencoba membantu masalah BN dengan analisis perubahan tingkah

laku teknik belief. Kemudian analisis perubahan tingkah laku diakhiri dengan

menentuakan waktu untuk sesi

Sesi Kedelapan :

Page 8: BAB 1V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. 1 Izin …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5526/5/T1_132010042_BAB IV.pdf · Berdasarkan surat permohonan izin penelitian tersebut,

34

Pada sesi kedelapan ini, pemimpin kelompok menerapkan teknik modeling

dengan mengajak anggota kelompok untuk melihat tayangan film yang

menggambarkan minuman keras berbahaya untuk kesehatan.Setelah itu disepakati

untuk menyelesaikan masalah dari IE yang mempunyai masalah minum-minuman

keras karena pengaruh orangtua yang mengajarkan hal negatif terhadap anak.IE

termasuk anak yang disayang oleh orangtuanya, apa yang dia mau selalu dituruti

dan tidak pernah untuk di tolak. Orangtuanya selalu memanjakan IE dengan

memberikan materi. Kemudian pemimpin kelompok mencoba membantu masalah

yang dialami oleh IE dengan menggunakan teknik analisis perubahan tingkah laku

teknik aversion therapy. Kemudian analisis perubahan tingkah laku diakhiri dan

menentukan waktu selanjutnya.

Sesi Kesembilan :

Pembahasan pekerjaan rumah yaitu mencatat suatu tokoh dalam tayangan televisi

yang bagus dicontoh dan tidak bagus dicontoh. Lalu setelah itudidiskusikan

bersama-sama.

Sesi Kesepuluh :

Pada sesi kesepuluh ini disepakati akan membantu menyelesaikan masalah yang

dialami oleh RS yang memiliki masalah sering mengkonsumsi minum-minuman

keras karena mencontoh Ayahnya dirumah.Karena kebiasaan yang buruk dari

Ayahnya, dia ikut-ikutan yang diawali dari coba-coba menjadi kebiasaan.

Kemudian pemimpin kelompok mencoba menbantu masalah yang dialani oleh RS

dengan menggunakan analisis perubahan tingkah laku teknik modeling.Kemudian

Page 9: BAB 1V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. 1 Izin …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5526/5/T1_132010042_BAB IV.pdf · Berdasarkan surat permohonan izin penelitian tersebut,

35

analisis perubahan tingkah laku. Sesi ini diakhiri dengan menentukan kegiatan

kelompok sesi berikutnya.

Sesi Kesebelas :

Pada sesi kesebelas ini dilaksanakan diskusi pembahasan dan mengutarakan kesan

dan hasil yang didapat dari kegiatan analisis perubahan tingkah laku teknik belief,

aversion therapy, modeling.

4.6. Test akhir (Posttest)

Posttest dilaksanakan pada tanggal 10 Maret 2014 setelah diberikan layanan

analisis perubahan tingkah laku. Postest dilakukan dengan membandingkan

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Untuk mengetahui peningkatan skor

angket alkoholisme yang telah diberikan layanan analisis perubahan tingkah laku

teknik belief, aversion therapy dan yang tidak menerima layanan analisis

perubahan tingkah laku teknik belief, aversion therapy pada kelompok

eksperiment dan kelompok kontrol dihitung dengan menggunakan Man whitney

dengan program SPSS 16.0 Peneliti kemudian mengolah hasil instrumen yang

telah diisi siswa. Tabel hasil posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

dapat dilihat pada tabel 4.3

Tabel 4.3 Hasil PostTest Mengkonsumsi Minuman beralkohol

NO Nama Skor

Kategori

Mengomsumsi

Minuman Beralkohol

Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol

1 AM FS 19 28 2 3

2 DW IG 20 29 2 3

3 EW RF 20 26 2 3

4 BNC LTT 21 26 2 3

5 IE MR 20 27 2 3

6 RS TYT 19 27 2 3

Page 10: BAB 1V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. 1 Izin …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5526/5/T1_132010042_BAB IV.pdf · Berdasarkan surat permohonan izin penelitian tersebut,

36

Rata-rata 19,83 27,16

Kategori Esperimen Kontrol

1 Kategori

Sangat

Rendah

- -

2 Kategori

Sedang

100% -

3 Kategori

Tinggi

- 100%

Tabel 4.4 Hasil Analisis Uji Mann Whitney Pretest dan Posttest Kelompok

Eksperimen

Ranks

EKSPERI

MEN N Mean Rank Sum of Ranks

NKA Pretest 6 9.50 57.00

Posttest 6 3.50 21.00

Total 12

Test Statisticsb

NKA

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 21.000

Z -2.903

Asymp. Sig. (2-tailed) .004

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .002a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: EKSPERIMEN

Tabel 4.4 di atas menunjukan bahwa ada pengurangan mengkonsumsi

minuman beralkohol yang sangat signifikan antara sebelum dan setelah diberikan

layanan analisis perubahan tingkah laku pada kelompok eksperimen. Hasil

analisis Z=

Page 11: BAB 1V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. 1 Izin …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5526/5/T1_132010042_BAB IV.pdf · Berdasarkan surat permohonan izin penelitian tersebut,

37

-2.903 DAN Asymp.Sig. (2-tailed) yaitu p= 0,004<0,050, yang berarti bahwa ada

penurunan yang sangat signifikan mengkonsumsi minuman beralkohol setelah

diberikan layanan analisis perubahan tingkah laku teknik belief dan aversion

therapy. Mean rank pada pretest sebear 9,50, sedangkan mean rank pada posttest

sebesar 3,50. Selisih anatara mean rank pre test dan post test yaitu sebesar 6, hal

ini berarti ada penurunan mean rank pretest dan post test pada kelompok

eksperimen.

4.7 Uji Hipotesis

Berdasarkan hasil analisis pengolahan hasil uji beda posttest kelompok kontrol

dan eksperimen diperoleh hasil p=0,004<0,050 yang dapat dilihat pada baris

Asymp.Sig. (2-tailed). Ho (Hipotesis Nol) : Analisis perubahan tingkah laku

dengan pendekatan teknik belief dan aversion therapy tidak dapat mengurangi

mengkonsumsi minuman beralkohol remaja SMPN3 Kradenan.

H1 (Hipotesis Kerja) : Analisis perubahan tingkah laku dengan pendekatan

teknikbelief dan aversion therapydapat mengurangi kebiasaan mengkonsumsi

minuman beralkohol pada remaja.

Dari hipotesis yang diperoleh ada pengurangan yang signifikan

mengkonsumsi minuman beralkohol remaja di SMPN 3 Kradenan melalui

layanan analisis perubahan tingkah laku. Ini menunjukkan bahwa H1 diterima.

4.8 Pembahasan

Berdasarkan hasil uji hipotesis diketahi bahwa ada pengurangan yang

signifikan mengkonsumsi minuman beralkohol melalui analisis perubahan tingkah

laku, yang ditunjukkan dari hasil uji beda p=0,004<0,050. Selisih mean rank

Page 12: BAB 1V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. 1 Izin …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5526/5/T1_132010042_BAB IV.pdf · Berdasarkan surat permohonan izin penelitian tersebut,

38

antara pretest dan posttest pada kelompok eksperimen yaitu sebesar 6 sehingga

dapat diketahui bahwa ada pengurangan mean rank setelah diberikan analisis

perubahan tingkah laku. Diketahui bahwa ada perbedaan antara pre test dan post

test, dan hasil tersebut dapat dilihat dari penurunan yang terjadi pada jumlah skor

konseli diantaranya adalah AM yang sebelum diberi layanan konseling kelompok

analisis perubahan tingkah laku pada saat angket dibagikan total skor 29 dan

setelah pelaksanaan konseling kelompok analisis perubahan tingkah laku menjadi

19, jadi AM ada penurunan skor 10. Pada DW skor 30 menjadi 20 ada penurunan

skor sebanyak 10. Kemudian pada EW dari skor 29 menjadi 20 ada penurunan

skor sebanyak 9. Pada DN dari skor 28 menjadi 21 ada penuruan skor sebanyak 7.

Pada IE dari skor 28 menjadi 20 skor ada penurunan skor sebanyak 8. Pada RS

dari skor 20 menjadi 19 ada penurunan skor sebanyak 1, sehingga dalam

pelaksanaan konseling kelompok analisis perubahan tingkah laku dengan teknik

belief, aversion therapy dan modeling

sehingga dalam pelaksanaan konseling kelompok analisis perubahan tingkah laku

dengan teknik belief,aversion therapy dan modeling yang telah dilakukan ada

penurunan dari kebiasaan mengkonsumsi minuman keras, hal ini sesuai dengan

pengungkapkan para remaja laki-laki dari hasil angket pre test dan post test.

Jadi dalam penelitian sejalan dengan penelitian (Ika Kurmala,2011) yang

menyatakan bahwa konseling behavioral dapat mengubah kebiasaan

mengkonsumsi minuman keras pada remaja desa krajan keluarahan salatiga

melalui layanan konseling kelompok dengan pendekatan behavioral tahun ajaran

2010/2011.

Page 13: BAB 1V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. 1 Izin …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5526/5/T1_132010042_BAB IV.pdf · Berdasarkan surat permohonan izin penelitian tersebut,

39