13
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 KONSEP DASAR KANKER PAYUDARA (Ca.Mamae) 2.1.1 Pengertian Kanker Payudara (CA.Mamae) Kanker payudara (carcinoma mammae) adalah suatu penyakit neoplasma yang ganas yang berasal dari parenchyma penyakit ini disebabkan oleh sel ganas (kanker) yang tumbuh pada jaringan payudara.sel ini biasanya muncul pada saluran atau lobula di payudara.sel-sel kanker ini dapat menyebar diantara jaringan atau organ yang ada dan kebagian tubuh lainnya. Kanker payudara merupakan salah satu penyakit kanker paling tua pada manusia. para ahli menemukan beberapa kasus yang berhubungan dengan kanker payudara dan cara penanganannya (Anonim, 2011). Karsinoma mammae adalah karsinoma yang berasal dari parenkim, stroma, areola, dan papilla mamma (Lab. UPF Bedah RSDS, 1984). Dalam istilah kedokteran, semua benjolan disebut tumor. Benjolan tersebut ada yang jinak dan ada yang ganas, tumor yang ganas itulah yang disebut kanker. Kanker payudara adalah tumor ganas yang berasal dari kelenjar payudara. Termasuk saluran kelenjar air susu dan jaringan penunjangnya (Anonim, 2009). Kanker payudara adalah sekelompok sel tidak normal

BAB 2

  • Upload
    mai

  • View
    222

  • Download
    3

Embed Size (px)

DESCRIPTION

askep kanker payudara

Citation preview

BAB 2TINJAUAN PUSTAKA

2.1 KONSEP DASAR KANKER PAYUDARA (Ca.Mamae)

2.1.1 Pengertian Kanker Payudara (CA.Mamae)Kanker payudara (carcinoma mammae) adalah suatu penyakit neoplasma yang ganas yang berasal dari parenchyma penyakit ini disebabkan oleh sel ganas (kanker) yang tumbuh pada jaringan payudara.sel ini biasanya muncul pada saluran atau lobula di payudara.sel-sel kanker ini dapat menyebar diantara jaringan atau organ yang ada dan kebagian tubuh lainnya.Kanker payudara merupakan salah satu penyakit kanker paling tua pada manusia. para ahli menemukan beberapa kasus yang berhubungan dengan kanker payudara dan cara penanganannya (Anonim, 2011). Karsinoma mammae adalah karsinoma yang berasal dari parenkim, stroma, areola, dan papilla mamma (Lab. UPF Bedah RSDS, 1984). Dalam istilah kedokteran, semua benjolan disebut tumor. Benjolan tersebut ada yang jinak dan ada yang ganas, tumor yang ganas itulah yang disebut kanker. Kanker payudara adalah tumor ganas yang berasal dari kelenjar payudara. Termasuk saluran kelenjar air susu dan jaringan penunjangnya (Anonim, 2009).Kanker payudara adalah sekelompok sel tidak normal pada payudara yang terus tumbuh berupa ganda. Pada akhirnya sel-sel ini menjadi bentuk benjolan di payudara. Jika benjolan kanker itu tidak dibuang atau terkontrol, sel-sel kanker ias menyebar (metastase) pada bagian-bagian tubuh lain. Metastase ias terjadi pada kelenjar getah bening (limfe) ketiak ataupun di atas tulang belikat. Selain itu sel-sel kanker ias bersarang di tulang, paru-paru, hati, kulit, dan bawah kulit. (Erik T, 2005). Kanker payudara adalah pertumbuhan yang tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh yang berubah menjadi ganas. (Harianto, 2005).

2.1.2.Etiologi

1. UsiaSeperti pada kebanyakan jenis kanker pada umumnya, insidensi menurut usia naik sejalan dengan bertambahnya usia. Usia diatas 30 tahun atau diatas 35 tahun. Sekitar 60% kanker payudara terjadi pada usia diatas 60 tahun. Risiko terbesar ditemukan pada wanita berusia diatas 75 tahun.2. Tinggi badanWanita yang tingginya 170 cm mempunyai resiko terkena kanker payudara karena pertumbuhan lebih cepat saat usia anak dan remaja membuat adanya perubahan struktur genetik (DNA) yang ada pada sel tubuh dan dikhawatirkan diantaranya berubah ke arah sel ganas.

3. Faktor genetik (keturunan)Seseorang yang memiliki riwayat keluarga yang menderita kanker payudara memiliki risiko 2-3 kali lebih besar untuk menderita kanker payudara. Kemungkinan ini lebih besar apabila keluarga tersebut menderita kanker bilateral atau pramenopause.4. HormonTidak adanya keseimbangan estrogen sehingga dapat menyebabkan kanker payudara. Oleh sebab itu kanker payudara lebih banyak diderita oleh perempuan dibandingkan dengan laki-laki. Pertumbuhan kanker payudara sering dipengaruhi oleh perubahan keseimbangan hormon. Kadar hormon yang tinggi selama masa reproduktif wanita terutama jika tidak diselingi oleh perubahan hormonal pada kehamilan juga meningkatkan peluang tumbuhnya sel-sel yang secara genetik telah mengalami kerusakan dan menyebabkan kanker.

5. Pernah menderita penyakit payudara lainnyaPenyakit lain pada payudara dapat mengakibatkan resiko kanker payudara dikarenakan dengan adanya penyakit pada payudara, berarti payudara tersebut telah terganggu. Komplikasi yang terburuk dari hal ini adalah kanker payudara. Selain itu seseorang yang payudaranya pernah ditangani mempunyai resiko yang lebih tinggi untuk menderita kanker payudara.

6. Menarke diniResiko kanker payudara meningkat pada wanita yang mengalami menstruasi sebelum usia 12 tahun. Semakin dini menarke berarti semakin besar resiko menderita kanker payudara. Hal ini dikarenakan semakin cepat orang tersebut menstruasi itu berarti menandakan pertumubuhan sel yang ada di dalam tubuh orang tersebut lebih cepat, dan dikhawatirkan sel yang tumbuh dan beregenarasi dengan cepat tersebut akan berubah ke arah sel ganas atau kanker.

7. Nulipara dan usia maternalSemakin tinggi usia saat kehamilan atau kelahiran anak pertama maka semakin tinggi pula resiko kanker payudaranya. Wanita yang melahirkan setelah usia 30 tahun lebih berisiko mengalami kanker payudara. Hal ini dikarenakan wanita yang melahirkan anak pertama di usia lebih dari 30 tahun relatuf lebih lama terpapar dengan hormon estrogen dibandingkan wanita yang sudah punya anak.

8. Menopause pada usia lanjutMenopause pada usia yang lebih tinggi dapat menyebabkan resiko terkena kanker payudara. Menopause setelah usia 50 tahun lebih beresiko terkena kanker payudara.9. Kontrasepsi oralDapat berupa pemakaian pil KB atau terapi sulih estrogen. Pil KB bisa sedikit meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara yang tergantung pada usia, lamanya pemakaian dan faktor lainnya. Terapi sulih estrogen yang dijalani selama lebih dari 5 tahun juga meningkatkan resiko kanker payudara dan resikonya meningkat jika pemakaiannya lebih lama.

10. Masukan alkohol setiap hariPemakaian alkohol lebih dari 1-2 gelas/hari bisa meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara.

11. Pernah mengalami radiasi di daerah dadaPemaparan terhadap penyinaran (terutama penyinaran pada dada) dapat meningkatkan resiko kanker payudara, terutama pada masa anak-anak resiko menderita kanker payudara dikarenakan radiasi dapat menjadi lebih tinggi.

12. Riwayat infeksi atau traumaInfeksi atau trauma yang terjadi secara terus-menerus pada daerah payudara dapat mengakibatkan resiko kanker payudara. Kanker tersebut terjadi karena trauma yang berulang-ulang dan disertai dengan iritasi yang berjalan kronis oleh karena rangsangan oleh bahan-bahan kimiawi, zat pewarna, sinar radioaktif.

13. Obesitas pasca menopausePenyebabnya tidak diketahui, tetapi ada beberapa faktor resiko yang menyebabkan seorang wanita menjadi lebih mungkin menderita kanker payudara. Beberapa penelitian menyebutkan obesitas sebagai faktor resiko kanker payudara dikarenakan tingginya kadar estrogen pada wanita yang obesitas. Dengan menurunkan berat badan level estrogen tubuh akan turun pula.

14. Bahan kimiaPemaparan bahan kimia yang menyerupai estrogen (yang terdapat pada pestisida dan produk industri lainnya) meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara.

2.1.3 Patofisiologi

Kanker mammae merupakan penyebab utama kematian pada wanita karena kanker (Maternity Nursing, 1997: 254). Kanker payudara bukan satu-satunya penyakit tapi banyak, tergantung pada jaringan payudara yang terkena, ketergantungan estrogennya, dan usia permulaannya. Penyakit payudara ganas sebelum menopause berbeda dari penyakit payudara ganas sesudah masa menopause (postmenopause). Respon dan prognosis penanganannya berbeda dengan berbagai penyakit berbahaya lainnya.Beberapa tumor yang dikenal sebagai estrogen dependent mengandung reseptor yang mengikat estradiol, suatu tipe ekstrogen, dan pertumbuhannya dirangsang oleh estrogen. Reseptor ini tidak manual pada jarngan payudara normal atau dalam jaringan dengan dysplasia. Kehadiran tumor Estrogen Receptor Assay (ERA) pada jaringan lebih tinggi dari kanker-kanker payudara hormone dependent. Kanker-kanker ini memberikan respon terhadap hormone treatment (endocrine chemotherapy

2.1.4 Manifestasi klinis

1. Terdapat benjolan di payudara yang nyeri maupun tidak nyeri2. Keluar cairan abnormal dari puting susu yang dapat berupa nanah, darah, dan cairan encer3. Ada perlengketan dan lekukan pada kulit sekitar payudara4. Perubahan warna atau tekstur kulit pada payudara5. Edema dengan peau dorangepada payudara6. Adanya benjolan atau massa di ketiak yang menyebabkan perubahan ukuran atau bentuk payudara7. Payudara tampak kemerahan dan kulit disekitar puting susu bersisik8. Terasa gatal dan disertai pembengkakan salah satu payudara9. Terjadinya luka yang tidak sembuh dalam waktu yang lama10. Rasa tidak enak dan tegang11. Areola tertarik ke dalam (retraksi areola)12. Pembengkakan local di daerah sekitar payudara13. Konsistensi payudara yang keras dan padat14. Pada stadium lanjut,bisa timbul nyeritulang, penurunan beratbadan, pembengkakan lengan atau ulserasi kulit.2.1.5 Klasifikasi Kanker Payudara

Kanker payudara terdiri dari beberapa jenis yang diklasifikasikan berdasarkan kriteria tertentu. Berikut adalah pengklasifikasian kanker payudara.1. Non invasive carcinomaa. Ductal carcinoma in situ (DCIS)Ductal carcinoma in situ juga disebut intraductal cancer,merujukpada sel kanker yang telah terbentuk dalam saluran dan belum menyebar. Pada kanker jenis ini saluran menjadi tersumbat dan membesar seiringbertambahnya sel kanker di dalamnya. DCIS dapat menyebabkan keluarnya cairan pada papila mamaria atau munculnya massa yang dapat terlihat jelas atau dirasakan. DCIS dapat menjadi kanker invasif dengan potensipenyebaran ke seluruh tubuh. DCIS muncul dengan dua tipe sel yang berbeda, dimana salah satu sel cenderung lebih invasif dari tipe satunya. Tipe pertama denganperkembangan lebih lambat, terlihat lebih kecil dibandingkan sel normal. Sel ini disebut solid papillary atau cribiform. Tipe kedua disebut comedeonecrosis sering bersifat progresif yang di awalperkembangannya terlihat sebagai sel yang lebih besar dengan bentuktak beraturan.

b. Lobular carcinoma in situ (LCIS)Meskipun sebenarnya LCIS ini bukan kanker, tetapi LCIS kadang digolongkan sebagai tipe kanker payudara non-invasif. Kanker tipe ini bermula dari kelenjar yang memproduksi air susu, tetapi tidak berkembang melewati dinding lobulus.

2. Invasive carcinoma Invasive carcinoma adalah jenis kanker yang sel kankernya telah keluar/lepas dari tempat dia berasal, menyerang jaringan sekitar yang mendukung saluran dan kelenjar- kelenjar payudara. Sel-sel kanker ini bisa menyebar ke berbagai bagian tubuh seperti ke kelenjar getah bening. Jenis dari invasive carcinoma ini antara lain:.a. Invasive Ductal Carsinoma ( IDC )Pada kanker jenis ini kondisi sel duktus masih bersifat normal, namun sel kanker duktus telah memberikan kerusakan pada jaringan yang ada di payudara. IDC dianggap sebagai penyebab terbesar kanker payudara yang invasif, yakni sekitar 85 %. Jika seorang wanita mempunyai IDC, maka sel kanker yang berada di sepanjang saluran air susu akan keluar dari dinding saluran tersebut dan menyerang jaringan disekitar payudara. Sel kanker bisa saja tetap terlokalisir, berada didekat tempat asalnya atau menyebar ( metastasis ) kebagian tubuh yang lain, terbawa oleh peredaran darah atau sistem kelenjar getah bening. Untuk jenis IDC solid tubular, meskipun invasif tapi masih lumayan terkendali dibanding jenis invasif lain.

b. Invasive Lobular Carsinoma ( ILC )Pada kanker payudara jenis ini sel kanker lobular memberikan kerusakan pada jaringan yang ada di payudara. Meskipun tidak sebanyak IDC namun tipe ini juga memiliki sifat yang mirip. ILC berkembang dari kelenjar yang memproduksi susu dan kemudian menyerangjaringan payudara disekitarnya. Pada kondisi ILC penderita mungkin tidak akan merasakan suatu benjolan, yang dirasakan hanyalah adanya semacam gumpalan atau suatu sensasi bahwa ada yang berbeda pada payudara. ILC bisa dideteksi hanya dengan menyentuh dan kadangjuga bisa tidak terlihat dalam mammogram. ILC ini bersifat seperti cermin, kalau payudara kanan ada benjolan, biasanya sebelah kiri juga ada.

3. Tipe kanker payudara yang jarang terjadiTidak semua tipe kanker payudara berasal dari saluran air susu atau kelenjar air susu. Beberapa jenis yang tidak umum adalah:a. Inflammatory Breast CancerJenis ini jarang terjadi tapi termasuk tipe kanker payudara yang agresif. Pada kanker payudara jenis ini kulit pada payudara menjadi merah dan bengkak atau menjadi tebal dan besar, berbintik-bintik menyerupai jeruk yang terkelupas. Ini dikarenakan oleh sel kanker yang memblok pembuluh getah bening yang letaknya dekat permukaan payudara.

b. Medullary Carcinoma.Kanker jenis ini merupakan tipe spesifik pada invasif breast cancer dimana batas tumor jelas terlihat. Pada kondisis ini sel kanker lebar dan sel sistem imun terlihat disekitar batas tumor

c. Tubular carcinomaJenis kanker yang jarang ini dinamai demikian karena bentuk sel kanker ketika dilihat dibawah mikroskop. Meskipun merupakan invasive breast cancer tapi tampilannya lebih baik dari Invasive Ductal Carcinoma dan Invasive Lobular Carcinoma dan tingkat keparahannya tidak separah IDC dan ILC.

d. Metaplastic carcinomaMewakili kurang dari 1% dari seluruh pasien yang baru di diagnosis mempunyai kanker payudara. Perubahan bentuk jaringan biasanya terlokalisir/terbatas dan berisi beberapa sel yang berbeda, yang secara tipikal tidak ditemui pada kanker payudara yang lain. Harapan kesembuhan dan cara penanganannya sama dengan Invasive Ductal Carcinoma (IDC). Pada kanker jenis ini terdapat sarcoma yang merupakan tumor yang tumbuh pada sambungan antara jaringan di payudara. Jenis tumor inilah yang nantinya akan menjadi kanker.

e. Micropapillary carcinomaType ini cenderung untuk menjadi agresif. Kanker jenis ini sering menyebarnya ke kelenjar getah bening, meskipun ukurannya kecil.

f. Adenoid cystic carcinomaJenis kanker ini penggolongannya dilihat dari ukurannya atau tumor lokal yang ada di daerah sekitar payudara. Kanker ini termasuk jenis invasif, tetapi lambat dalam pertumbuhan dan penyebaran