Upload
trinhcong
View
222
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB 2
GAMBARAN UMUM OBYEK
2.1 Sejarah Perusahaan dan Perkembangannya
PT. Dankos Laboratories Tbk. (Perseroan) didirikan pertama kali pada tanggal
25 Maret 1974 oleh Dr. B. Setiawan bertempat di Pulo Mas, Jakarta Timur dan memulai
operasinya untuk menghasilkan produk-produk kesehatan. Seiring dengan laju
perkembangan Perseroan yang pesat maka pada tahun 1982 Perseroan membeli lokasi
baru di Kawasan Industri Pulogadung dengan luas tanah 12.800 m² dan luas bangunan
3.925 m² yang kemudian Perseroan memperluaskan bangunannya menjadi 6.355 m²
pada tahun 1988. Perseroan ini dibangun sesuai dengan ketentuan Direktorat Jendral
Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan Republik Indonesia dan Cara
Pembuatan Obat Yang Baik (CPOB) atau Good Manufacturing Practice (GMP).
Pada tahun 1986, Dankos mendapatkan lisensi produk dari Fujisawa (Jepang)
dan Daiichi (Jepang). Produk-produk yang dihasilkan oleh Dankos saat ini adalah :
a. Obat Bebas (OTC)
Cream : Trimadan
Granule : Fiber
Liquid : Mixagrip Syrup Strawbery & Orange
Tablet : Fatigon, Fatigon Spirit, Mixadin, Mixagrip
b. Obat Resep (Ethical)
Cream : Oxyzone
Injeksi : Cefizox, Cefazol Foxim Hexer, ATP DK, Brainact
7
Kapsul : Climadan, Fixef, Longcef, Neurotam, Forneuro
Liquid : Profilas, Spiradan, Topcillin, Neciblok, Viaclav
Tablet : Allohex, Danoflox, Emineton, Citaz, Fordesia
Ointment : Oviskin
c. Ekspor (OTC)
Granule : Fiber Exp
Liquid : Dantusil Syrup Exp
Tablet :Dancimin, Fatigon, Mixaflu, Minigrip, Mixadin, Mixanal
Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia, maka pada tanggal 13
November 1989 Dankos melakukan go public dengan mencatatkan sahamnya pada
Bursa Efek Jakarta dan Surabaya. Pada tahun 1990 Dankos mulai melakukan ekspor
obat bebas (OTC) ke sepuluh negara (Asia & Afrika). Pada tahun yang sama PT.
Dankos Laboratories memperoleh 100% saham PT. Bintang Toejoe.
Dankos memperoleh sertifikat GMP (Good Manufacturing Practice) pada tahun
1991. Dankos membangun gedung Penicilin dan gedung Cephalosporin pada tahun
1993 untuk perluasan dan peningkatan produksi. Pada tahun yang sama Dankos
memperoleh seluruh aset PT. Hexpharm Jaya. Pada tahun 1995 Dankos memperluas
pabriknya menggunakan bangunan Ex Helios yang letaknya bersebelahan dengan luas
lahan 5.898 m2 dan luas bangunan 3.868 m2. Dankos selalu berkomitmen untuk
meningkatkan mutu dan kualitas produk yang dihasilkan, hal ini dibuktikan dengan
menjadi Industri Farmasi Indonesia yang pertama kali memperoleh sertifikat ISO 9001
pada tahun 1997, perbaikan yang berkesinambungan, 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat,
8
Rajin), DCC (Dankos Customer Care) di seluruh bagian. Selain itu Dankos menjadi
Industri Farmasi Indonesia yang mampu memproduksi obat soft capsule.
Sehubungan dengan sertifikasi ISO 9001 tersebut, Dankos dan PT. Bintang
Toedjoe memiliki kebijakan mutu. Kebijakan mutu Dankos adalah “ Kami, manajemen
dan segenap karyawan PT. Dankos Laboratories Tbk. mempunyai komitmen untuk
menghasilkan produk kesehatan yang bermutu melalui :
Dedikasi yang tinggi untuk mencapai mutu
Aktif dan terus menerus memahami kebutuhan konsumen
Niat yang kuat untuk menghasilkan produk
Kualitas
Optimal
Sistem produksi yang diterapkan berdasarkan CPOB (Cara Pembuatan Obat yang
Baik), ISO 9001, dan perbaikan yang berkesinambungan.
Sedangkan Kebijakan Mutu PT. Bintang Toedjoe adalah "PT. Bintang Toedjoe terus
menerus melakukan perbaikan di semua bidang agar dihasilkan produk kesehatan
dengan mutu terbaik dan terpercaya sehingga dapat memuaskan pelanggan".
Selain itu, Perseroan juga memiliki nilai-nilai yang harus dijunjung tinggi yaitu :
• Dedikasi
Seluruh karyawan akan mengabdikan segenap kompetensinya untuk menghasilkan
produk kesehatan yang bermutu tinggi.
• Antusias
Penuh semangat untuk bersama-sama melaksanakan Dankos Quality Excellence
sebagai budaya seluruh karyawan.
9
• Niat
Memiliki komitmen kuat untuk mengerjakan setiap tugas dengan sikap dan usaha
terbaik.
• Kepuasan pelanggan
Berusaha untuk memenuhi dan melampaui harapan pelanggan internal maupun
eksternal.
• Optimis
Seluruh karyawan optimis menyambut perubahan dengan selalu mengembangkan
sikap kreatif dan inovatif.
• Sistem
Selalu berusaha untuk mengimplementasikan sistem manajemen mutu terbaru.
Perseroan dan anak perusahaan secara konsisten menerapkan CPOB (Cara
Pembuatan Obat yang Baik) dan ISO 9001. Di samping itu sejak tahun 2000 juga telah
secara terus menerus menerapkan sejumlah "Best Practice" yaitu perbaikan yang
berkesinambungan, kepuasan pelanggan, 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin)
dan pelatihan, sehingga akhirnya dapat menjadi budaya Perseroan. Hal ini sesuai dengan
visi Perseroan yang senantiasa menjadi : “Sebuah perusahaan industri yang mempunyai
komitmen kuat dalam mengembangkan produk kesehatan yang bermutu dan inovatif
melalui penerapan ilmu dan teknologi, serta dipasarkan secara nasional maupun regional
dengan mengutamakan kepada kepuasan pelanggan”. Di samping itu juga sejalan
dengan misi Perseroan yaitu sebagai : “Sebuah perusahaan yang bergerak di bidang
industri yang menghasilkan produk kesehatan yang bermutu, terjangkau, dan mudah
diperoleh, serta membantu menciptakan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat”. Dan
10
motto Perseroan yang terus memotivasi karyawan dalam mencapai visi dan misi
tersebut adalah “Quality for Better Health and Life”.
Pada bulan Juli 2004 Dankos memperoleh sertifikat ISO 14001 mengenai mutu
lingkungan dan pengolahan limbah cair. Untuk menjaga serta meningkatkan
keselamatan dan kesehatan lingkungan kerja, maka saat ini Dankos berusaha untuk
memperoleh setifikat OHSAS (sertifikat mengenai K3).
2.2 Profil Perseroan
PT. Dankos Laboratories Tbk merupakan perusahaan farmasi PMDN terkemuka
di Indonesia, dan sebagai perusahaan Go Public sejak tahun 1989, dimana secara
konsisten menerapkan CPOB dan ISO 9001 dalam memproduksi obat-obatan (Obat
resep dan Obat Bebas), serta memiliki pemasaran di dalam maupun luar negeri.
Perseroan beserta tiga buah anak perusahaan menghasilkan produk obat bebas
(OTC) yang memberikan kontribusi kepada penjualan sebesar 81% dan produk obat
resep (ethical) yang memberikan kontribusi sebesar 16%. Disamping itu Perseroan juga
menerima kontrak produksi dari perusahaan farmasi lainnya yang mana kontrak
produksi itu memberikan kontribusi sebesar 3 %.
PT. Dankos Laboratories Tbk. memiliki 3 anak perusahaan, yakni:
PT. Bintang Toedjoe (99,99%), dimana produk yang dihasilkan antara lain Extra
Joss, Komix, OSK 16, Waisan
PT. Hexpharm Jaya Labs (99%), dimana produk yang dihasilkan antara lain ATP
Kyowa, Spasminal, dan Benacol
PT. Saka Pharma Labs (80%), dimana produk yang dihasilkan antara lain Sakatonik
ABC, Sakatonik Liver, dan Mextril
11
Produk utama yang dihasilkan oleh PT. Dankos untuk golongan OTC (obat
bebas) berupa Mixagrip, Fatigon, Mixadin, Minigrip. Sedangkan untuk golongan ETH
(obat resep) berupa Spiradan, Danalgin, Cefazol, dan Cefizox.
Lisensi yang dimiliki PT Dankos antara lain :
Fujisawa Pharmaceutical Co Ltd
Daiichi Pharmaceutical Co Ltd
Kyowa Pharmaceutical Co Ltd
Sato Pharmaceutical Co Ltd
Negara tujuan ekspor PT. Dankos antara lain Nigeria, hongkong, Singapore, Myanmar,
Malaysia, dan lainnya.
Selain meningkatkan kualitas produk, Perseroan juga selalu menjaga
keselamatan kerja dan kesehatan lingkungan kerja. Hal ini tercermin dengan telah
diperolehnya sertifikat HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) untuk PT.
Bintang Toedjoe dan sertifikat SMK3 (Sistem Kesehatan dan Keselamatan Kerja) untuk
PT. Bintang Toedjoe dan Perseroan sendiri.
PT. Dankos Laboratories memiliki 3 gedung pabrik yang terpisah untuk
membuat obat-obat yang berbeda
a. Pabrik untuk obat-obat golongan Non Beta Laktam
Pabrik ini memiliki gedung yang paling luas dan karyawan paling banyak
karena untuk membuat sebagian besar obat-obat yang dihasilkan oleh
perusahaan. Bentuk persediaan yang dibuat di pabrik ini yaitu:
1. Tablet Inti (Plain Tablet)
2. Tablet Salut Selaput (Film Coated Tablet)
3. Tablet Salut Gula (Sugar Coated Tablet / Dragee)
12
4. Kapsul Cangkang Keras (Hard Capsule)
5. Kapsul Cangkang Lunak (Soft Capsule)
6. Sirup Kering (Dry Sirup)
7. Obat Cair untuk penggunaan luar / kulit (Topical Liquid)
8. Obat cair untuk penggunaan dalam / diminum (Oral Liquid)
9. Krim / Salep kulit (Topical Cream/ Ointment)
10. Salep mata (Eye Ointment / Ophthalmic Ointment)
11. Tetes mata (Eye Drops)
12. Tetes telinga
b. Pabrik untuk obat-obat golongan Beta Laktam Penisilin
Pabrik ini dibangun hanya khusus untuk membuat obat-obat golongan
Penisilin. Obat-obat golongan penisilin ini harus dibuat terpisah sama sekali
dari obat-obat lain karena kalau tidak obat-obat lain dapat terkontaminasi
oleh penisilin. Obat-obat golongan ini sangat berbahaya bagi orang-orang
tidak peka atau alergi terhadap obat ini.
Bentuk sediaan yang dibuat di pabrik ini, yaitu:
1. Tablet inti (Plain Tablet)
2. Tablet salut selaput (Film Coated Tablet)
3. Kapsul keras (Hard capsule)
4. Sirup kering (Dry Syrup)
13
c. Pabrik untuk obat-obat golongan Beta Laktam Sefalosporin
Pabrik ini dibangun khusus untuk membuat obat-obat golongan Beta
Laktam Sefalosporin. Obat ini juga dapat menimbulkan alergi, meski efeknya
tidak setingkat dengan Penisilin. Pembuatan obat ini harus terpisah dari
penisilin karena obat golongan ini terkadang diberikan untuk pasien yang
tidak tahan terhadap penisilin. Untuk sediaan yang dibuat di pabrik ini yaitu:
1. Tablet inti (Plain Tablet)
2. Tablet Salut selaput (Film Coated Tablet)
3. Kapsul keras (Hard Capsule)
4. Sirup kering (Dry Syrup)
5. Injeksi serbuk (Powder Injection)
2.3 Manajemen Sumber Daya Manusia
2.3.1 Ketenagakerjaan
PT Dankos Laboratories mempekerjakan dua tipe karyawan yaitu karyawan tetap
dan karyawan kontrak. Untuk karyawan lantai produksi, satpam, cleaning service dan
gardener PT Dankos Laboratories melakukan outsourcing karyawan.
Untuk recruitment karyawan kantor bagian HRD menetapkan standar tertentu
beberapa proses pengujian yang harus dilalui pelamar. Jumlah tenaga kerja PT Dankos
Laboratories Tbk. hingga saat ini adalah sebagai berikut :
Karyawan tetap = 1007 orang
Karyawan Kontrak = 27 orang
Outsource = 343 orang
14
Hari kerja di PT Dankos Laboratories Tbk adalah Senin – Jumat dengan
pembagian waktu kerja sebagai berikut :
Karyawan kantor
Jam kerja : 07.30 – 16.00 WIB
Karyawan Lantai produksi dan gudang
Shift I : 07.30 – 16.00 WIB
Shift II : 16.00 – 21.30 WIB
Jam Istirahat : 12.00 – 13.00 WIB
(Khusus untuk Shift II, waktu kerja hari Sabtu adalah pukul 7.30-16.00
WIB)
2.3.2 Struktur Organisasi PT.Dankos Laboratories. Tbk
B O D
ETH BDSMOTC F A S IPM
OTC HRD&GAPLANT
QA/QC &R&DPLANT
PROD.I
PROD.II
PROD.III
T&M
QA/QC
R & D
PM ETH SM ETH
MEDICAL
FINANCE ACC
I TM S
PERSHRD
GALEGAL
PPIC
PCH
MR
INTERNAL AUDIT
CONIM
QMR
EMR
OHSMR
Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Dankos Laboratories Tbk.
15
Agar dapat menunjang tercapainya tujuan perusahaan, perlu adanya suatu
organisasi sebagai alat bagi manajemen perusahaan untuk melakukan wewenang dan
tanggung jawab. Dengan adanya suatu organisasi yang baik, maka memungkinkan
terselenggaranya suatu kelancaran dalam proses usaha yang dilakukan oleh perusahaan
dikarenakan dalam organisasi tersebut sudah ditetapkan dengan jelas mengenai
wewenang, tugas, dan tanggung jawab seseorang. Sehingga tidak seorangpun
mengerjakan suatu kegiatan dari permulaan sampai akhir.
Secara umum, PT. Dankos Laboratories Tbk. dipimpin oleh Seorang Board of
Director (BOD) yang membawahi Quality Management Request (QMR) dan Continual
Improvement Manager (CONIM MGR). Tugas dari masing-masing kepala departemen
ini adalah memimpin dan mengawasi para karyawan yang berada pada bagiannya.
Tanggung jawab dan wewenang departermen didelegasikan kepada staf yang berada di
bawahnya dan terus hingga tingkat yang paling akhir.
2.4 Proses Produksi Secara Umum
2.4.1 Proses Produksi Tablet/Kaplet Inti
Ada 3 cara pembuatan tablet/kaplet inti, yaitu melalui granulasi basah, granulasi
kering, atau dengan cetak langsung dengan tahapan sebagai berikut :
Penimbangan
Bahan obat dari gudang bahan baku ditimbang sesuai formula dan prosedur
(bila perlu diayak terlebih dahulu).
Granulasi
Pada proses granulasi basah dilakukan pembauran bahan pengikat serbuk,
kemudian dicampur dengan bahan obat sehingga terbentuk massa granul
16
basah. Kemudian diayak dan keringkan sehingga mencapai kadar air tertentu
dalam fluid bed dryer, lalu diayak lagi. Pada proses granulasi kering bahan-
bahan obat dislugging, lalu diayak. Sedangkan pada proses pembuatan
tablet/kaplet dengan cetak langsung tidak ada proses granulasi/slugging.
Lubrikasi
Granul kering yang terbentuk pada proses granulasi basah/granulasi kering,
atau bahan obat untuk cetak langsung dimasukkan ke dalam mixer dan
dicampur dengan pelincir (lubricant).
Pencetakan
Hasil lubrikasi dicetak alam mesin cetak.
Penyetripan (Stripping)
Tablet/kaplet/kapsul dimasukkan ke dalam hopper mesin strip untuk
dilakukan penyetripan.
Pengemasan
Strip-strip diberi catch cover dengan mesin dan dikemas dalam individual
box, lalu diberi kartu kontrol dan dimasukkan ke dalam master box yang
disegel. Hasil pengemasan dikirim ke gudang obat jadi.
2.4.2 Proses Produksi Tablet/Kaplet Salut
Penyalutan
Buat larutan penyalut sesuai dengan formula. Tablet/kaplet yang akan disalut
dimasukkan ke dalam mesin film coating/coating pan, kemudian dilakukan
penyalutan sesuai prosedur.
17
Polishing
Tablet/kaplet yang disalut gula dimasukkan ke dalam polishing drum untuk
selanjutnya dipolis dengan larutan polishing.
Penyetripan (Stripping)
Sama seperti pada penyetripan tablet/kaplet biasa.
Pengemasan
Sama seperti pada pengemasan tablet/kaplet.
2.4.3 Proses Produksi Kapsul Keras
Penimbangan
Bahan-bahan obat ditimbang sesuai formula dan prosedur yang ditetapkan.
Pencampuran
Bahan-bahan obat dimasukkan ke dalam mixer kemudian dicampur sampai
homogen.
Pengisian dan Penutupan
Masukkan kapsul-kapsul kosong ke dalam mesin pengisi kapsul. Bahan obat
yang sudah dicampur dimasukkan ke dalam hopper mesin, kemudian
dilakukan pengisian dan penutupan kapsul.
Penyetripan
Kapsul-kapsul yang telah diisi dimasukkan ke dalam hopper mesin strip
untuk penyetripan.
18
Pengemasan
Strip-strip dikemas dalam individual box, diberi kartu kontrol lalu
dimasukkan ke dalam master box dan disegel. Hasil pengemasan dikirim ke
gudang obat jadi.
2.4.4 Proses Produksi Kapsul Lunak
Penimbangan dan pencampuran bahan obat
Sama seperti pada produksi kapsul keras
Pelelehan bahan cangkang
Bahan cangkang dicampur dan selanjutnya dimasukkan dalam gelatin
melting tank untuk dimasak.
Pengisian dan kapsulasi
Masukkan campuran bahan obat ke dalam hopper mesin strip untuk
pengisian ke dalam pita gelatin yang telah dibentuk sesuai dengan bentuk dan
ukuran yang diinginkan.
Pengeringan
Kapsul-kapsul yang dihasilkan dikeringkan dalam suatu ruangan pada pH
dan suhu yang terkontrol.
Pencucian
Kapsul yang telah kering dicuci dengan larutan pencuci.
Penyetripan dan Pengemasan
Sama seperti pada produksi kapsul keras.
19
2.4.5 Proses Produksi Sirup Kering
Penimbangan
Bahan-bahan obat ditimbang sesuai formula dan prosedur yang ditetapkan.
Pencampuran
Bahan-bahan obat dimasukkan ke dalam mixer kemudian dicampur sampai
homogen.
Pengisian
Bahan obat dimasukkan ke dalam hopper mesin pengisi, lalu diisi ke dalam
botol.
Pengemasan
Botol yang telah berisi sirup kering dipasang etiket dan dimasukkan ke dalam
dus kecil dan dilengkapi dengan brosur. Kemudian dimasukkan ke dalam
individual box. Hasil pengemasan dikirim ke gudang obat jadi.
2.4.6 Proses Produksi Krim, Salep dan Jelly
Penimbangan
Bahan-bahan obat ditimbang sesuia formula dan prosedur yang ditetapkan.
Preparasi dan Pencampuran
Bahan obat tertentu dilarutkan terlebih dahulu dan dimasukkan ke dalam
mixer. Buat fasa cair dan fasa minyak kemudian dicampur di dalam mixer
sesuai dengan prosedur yang ditetapkan hingga terbentuk massa salep.
Pengisian dan Penutupan
Salep/krim/jelly diisi ke dalam tube yang telah bersih melalui mesin pengisis,
lalu ditutup.
20
Pengemasan
Masukkan ke dalam dus kecil dan lengkapi dengan brosur. Masukkan dus
kecil ke dalam individual box, diberi kartu control lalu dimasukkan ke dalam
master box, segel. Kirim ke gudang obat jadi.
2.4.7 Proses Produksi Cairan
Ada 2 jenis sedian cairan yang diproduksi oleh PT. Dankos Laboratories Tbk,
yaitu cairan obat dalam dan cairan obat luar dengan tahapan produksi sebagai
berikut :
Penimbangan
Bahan-bahan obat ditimbang sesuai formula dan prosedur yang ditetapkan.
Preparasi dan Pencampuran
Bahan-bahan tertentu dilarutkan terlebih dahulu kemudian dimasukkan ke
dalam mixer dan dimasak sesuai prosedur sampai menjadi larutan sirup atau
solution.
Penyaringan
Larutan yang dihasilkan disaring dengan saringan tertentu.
Pengisian dan Penutupan
Botol yang telah bersih dan kering diisi larutan dengan menggunakan mesin
pengisi, lalu ditutup.
Pemeriksaan Visual
Botol-botol yang telah berisi cairan diperiksa secara visual untuk melihat ada
tidaknya pecahan botol dan partikel asing.
21
Pengemasan
Botol yang telah berisi cairan dipasang etiket dan dimasukkan ke dalam dus
kecil dan lengkapi dengan brosur. Kemudian dus kecil dimasukkan ke dalam
individual box, diberi kartu kontrol lalu dimasukkan ke dalam master box,
segel
2.4.8 Proses Produksi Obat Tetes Mata & Injeksi Cairan
Sterilisasi
Sebelum proses produksi dimulai, terlebih dahulu dilakukan sterilisasi
ruangan, mesin, wadah, peralatan dan perlengkapannya.
Penimbangan
Bahan-bahan obat ditimbang sesuai formula dan prosedur yang ditetapkan.
Preparasi dan Pencampuran
Bahan-bahan tertentu dilarutkan terlebih dahulu kemudian dimasukkan ke
dalam mixer sesuai prosedur sampai terjadi larutan.
Penyaringan
Larutan yang dihasilkan disaring dengan saringan tertentu.
Pengisian
Botol/vial/ampul yang telah bersih, kering dan steril diisi larutan tetes
mata/injeksi dengan menggunakan mesin pengisi, lalu ditutup.
Pemeriksaan visual
Botol/vial/ampul yang telah berisi cairan diperiksa secara visual untuk
melihat ada tidaknya pecahan botol/partikel asing.
22
Pengemasan
Botol yang telah berisi larutan dipasang etiket dan dimasukkan ke dalam dus
kecil dan dilengkapi dengan brosur. Kemudian dimasukkan ke dalam
individual box, diberi kartu kontrol dan dimasukkan ke dalam master box.
2.4.9 Proses Produksi Injeksi Serbuk
Sterilisasi
Sebelum proses produksi dimulai terlebih dahulu dilakukan sterilisasi
ruangan, mesin, wadah, peralatan dan perlengkapannya.
Pengisian
Vial yang telah bersih dan steril diisi serbuk steril dengan menggunakan
mesin pengisi, lalau ditutup.
Pemeriksaan Visual
Vial yang telah berisi serbuk diperiksa secara visual untuk melihat
ada/tidaknya pecahan botol/partikel asing.
Pengemasan
Vial-vial dimasukkan ke dalam dus kecil dan dilengkapi dengan brosur.
Kemudian dimasukkan ke dalam individual box, diberi kartu kontrol dan
dimasukkan ke dalam master box, segel
2.5 Proses Produksi Mixagrip, Mixadin, Fatigon, dan Fatigon Spirit
2.5.1 Proses Produksi Mixagrip
Adapun urutan proses produksi Mixagrip adalah sebagai berikut:
23
Pembuatan larutan Binder.
1. Masukkan bahan Demin, Eurocet, dan CTM ke dalam turbo mixer (pertama) dan
larutkan selama 7 menit.
2. Masukkan bahan Demin dan Provi ke dalam turbo mixer (kedua) dan larutkan
selama 7 menit.
Proses granulasi.
1. Masukkan ke dalam loedige mixer bahan-bahan Parac, HCl, Starch dan larutan
hasil binder.
2. Setelah loedige mixer ditutup, mixer dijalankan dengan kecepatan rotor dan
chopper pada posisi II selama 6 menit. Selanjutnya keluarkan granul dari lodige.
Tampung granul dalam wadah untuk pengeringan granul.
Pengeringan granul dan pengayakan.
Keringkan granul dengan suhu inlet 85 0C hingga susut selama 50 menit dalam FBD
Eurovent. Kemudian ayak granul dengan mesin selama 30 menit, dan timbang berat
seluruh granul kering. Bila tidak sesuai, segera lapor ke Supervisor.
Lakukan ketiga proses tersebut sebanyak 4 kali, maka hasil dari proses tersebut
menghasilkan granul mixagrip I, II, III, IV.
Pencampuran akhir
1. Masukkan granul mixagrip I dan granul mixagrip II dengan campuran fines 1
dan campuran fines 2 ditambah Avi PH 101/Micro 101 ke dalam tumbling mixer
dan jalankan selama 5 menit, kemudian tambahkan granul mixagrip III, granul
mixagrip IV, dan campuran fines 3 & 4 ke dalam tumbling mixer, dan biarkan
mesin dijalankan terus selama 15 menit.
2. Tampung granul siap cetak ke dalam tong dan timbang beratnya.
24
Pencetakan Kaplet
Cetak kaplet dengan mesin cetak dan timbang berat hasil cetak.
2.5.2 Proses Produksi Mixadin
Adapun proses produksi Mixadin adalah sebagai berikut:
Pembuatan granul Mixadin
1. Pembuatan larutan binder
Masukkan Demin dan Providone ke dalam kedua turbo mixer selama 12 menit.
2. Pembuatan granul
Masukkan Starch, Glyceril, laktosa, campuran CTM dan Starch, Laktosa, HBr,
Ephedrin dan larutan binder ke dalam loedige mixer dan campur selama 12
menit.
3. Pengeringan granul
Keringkan granul pada FBD Glatt selama 40 menit sampai susut.
4. Pengayakan granul
Ayak granul kering dengan mesin selama 30 menit dan kemudian timbang
beratnya. Hasil akhir dinamakan granul mixadin 1
Pencampuran akhir
Masukkan granul mixadin, ditambah campuran fines ke dalam Loedige. Kemudian
jalankan mesin selama 15 menit.
Pencetakan
Cetak granul dan timbang beratnya dan segeralah di-stripping.
25
2.5.3 Proses Produksi Fatigon
Adapun urutan proses produksi Fatigon adalah sebagai berikut:
Proses pencampuran/Binder 1.
Masukkan Alkohol, Vitamin B12, Providone, Demin, Sodium dan Potassium ke
dalam turbo mixer (pertama) selama 15 menit. Hasil ini disebut larutan A-1.
Proses pencampuran/Binder 2.
Masukkan Alkohol, Vitamin B12, Providone, Demin, Sodium dan Potassium ke
dalam turbo mixer (kedua) selama 15 menit. Hasil ini disebut larutan A-2.
Proses granulasi
Masukkan Starch, HCl, Magnesium, larutan A-1 dan larutan A-2 ke dalam Yen Chen
Mixer. Jalankan mesin selama 10 menit. Hasil proses berupa granul lengket bentuk
bola.
Pengayakan granul basah.
Ayak granul basah dengan mesin Cone Will selama 15 menit.
Pengeringan granul.
Keringkan granul dengan FBD Yen Chen selama 70 menit.
Pengayakan kering.
Ayak granul kering dengan mesin Frewitt selama 30 menit dan timbang beratnya.
Pencampuran akhir
Masukkan granul kering, fines, vitamin E, magnesium ke dalam Spafil mixer.
Jalankan mesin selama 15 menit. Kemudian hasil pencampuran ditimbang beratnya.
Pencetakan
Cetak granul dan timbang beratnya.
26
Coating
Masukkan kaplet inti fatigon dan larutan coating ke dalam mesin coating (Sejong/Thai),
Jalankan selama 125 menit. Kemudian timbang berat seluruh kaplet. Berat kaplet harus
sesuai dengan ketetapan prosedur berat hasil perhitungan.
2.5.4 Proses Produksi Fatigon Spirit
Adapun urutan proses produksi Fatigon Spirit adalah sebagai berikut:
Proses pencampuran/Binder 1.
Masukkan Alkohol, Vitamin B, dan Provic ke dalam turbo mixer (pertama).
Jalankan mesin selama 15 menit. Hasil proses disebut larutan Aa.
Proses pencampuran/Binder 2.
Masukkan Alkohol, Vitamin B, dan Provic ke dalam turbo mixer (kedua). Jalankan
mesin selama 15 menit. Hasil proses disebut larutan Ab.
Proses granulasi
Masukkan Carnit Fumarate, Caffein, Laktosa, Vitamin B, HCl, larutan Aa, dan
larutan Ab ke dalam Yen Chen Mixer dan jalankan mesin selama 20 menit.
Pengayakan granul basah.
Ayak granul dengan mesin Cone Will selama 15 menit.
Pengeringan granul.
Keringkan granul dalam FBD Yen Chen dengan setel waktu selama 45 menit.
Pengayakan kering.
Ayak granul kering dengan mesin selama 45 menit, dan kemudian timbang berat
granul kering, serta sesuaikan berat dengan standar prosedur berat yang ditetapkan.
27
Pencampuran akhir
Campur granul kering, ginseng ekstrak, campuran fines, magnesium dengan mesin
Spafil Mixer selama 10 menit.
Pencetakan
Cetak granul menjadi kaplet dengan mesin.
Coating
Masukkan kaplet inti dan larutan coating ke dalam mesin coating (Sejong/Thai),
Jalankan selama 60 menit. Kemudian timbang berat seluruh kaplet. Berat kaplet
harus sesuai dengan ketetapan prosedur berat hasil perhitungan
2.6 Aliran Proses Kerja Divisi I Bagian Produksi
Adapun prosedur kerja Divisi I Bagian Produksi adalah sebagai berikut:
Departemen pemasaran/Marketing menyerahkan Rolling Planning ke Departemen
Perencanaan dan Pengendalian Produksi (Planning Production and Inventory
Control/PPIC) yang berisi perkiraan jumlah permintaan order obat untuk setahun ke
depan. Kemudian Departemen PPIC menyerahkan Rolling Plan tersebut disertai dengan
data bahan baku yang ada dan gambaran formula produksi ke departemen Produksi I.
Departemen Produksi I mempelajari Rolling Planning dan kemudian memberikan
jawaban kesanggupan produksi ke Departemen PPIC. Kemudian Departemen PPIC
memberikan PWO (Production Work Order) dan Master Lot Sheet. PWO ini berisi
instruksi kerja pembuatan obat dan Master Formula yang berisikan formula-formula
bahan baku yang digunakan untuk menghasilkan produk obat. Sedangkan Master Lot
Sheet berisikan tata cara, urutan lengkap, dan prosedur waktu pembuatan obat.
Kemudian departemen Produksi I menjabarkan PWO dan Master Lot Sheet ke Rencana
28
Kerja Harian Produksi I. Untuk waktu selanjutnya, departemen PPIC akan secara
berkala memberikan notulen rapat koordinasi Plant ke departemen Produksi I yang
berisikan data Purchase Order distributor, stok kritis, dan data jumlah produk yang akan
diekspor.
2.7 Tata Letak Pabrik
PT. Dankos Laboratories Tbk. terletak di Kawasan Industri Pulo Gadung dengan
luas tanah sebesar 18.698 m2 dan luas bangunan sebesar 7.793 m2.
Tata letak pabrik pada PT Dankos Laboratories Tbk. terdiri atas :
2.7.1 Lantai Produksi
Untuk lantai produksi PT Dankos Laboratories Tbk. Memiliki tiga jenis lantai
produksi yaitu:
1. Non Beta Laktam
Lantai produksi ini terletak di bawah kantor utama dan merupakan lantai produksi
yang paling besar dengan jumlah karyawan produksi terbanyak.
2. Penicillin
Lantai produksi ini berada di belakang kantor utama dan dikhususkan untuk
memproduksi obat-obatan golongan penicillin.
3. Cephalosporin
Lantai produksi ini berada di belakang lantai produksi penicillin. Sama halnya
dengan lantai produksi penicillin, produksi obat golongan cephalosporin dilakukan
secara terpisah agar tidak mencemari / mengotori produksi obat yang lain.
29
2.7.2 Ruang Kantor
Ruang kantor pada PT Dankos Laboratories Tbk terbagi menjadi dua yaitu:
a. Ruang kantor Utama
Terletak di lantai dua atau berada di atas lantai produksi non beta laktam. Pada ruang
ini terdapat ruang direktur dan ruang departemen seperti departemen PPIC, R&D,
marketing, financial, HRD, dan pembelian.
b. Ruang kantor Pemasaran
Ruang ini berada di seberang kanan bangunan utama PT Dankos Laboratories Tbk.
Ruang ini berdiri sendiri karena departemen pemasaran banyak berhubungan dengan
pihak eksternal perusahaan.
2.7.3 Ruang Storage dan Warehouse
Ruang storage bersebelahan dengan lantai produksi non beta laktam, hal ini
dimaksudkan untuk memudahkan pengiriman bahan RM / PM ke lantai produksi non
beta laktam yang paling banyak memproduksi obat-obat PT. Dankos Laboratories Tbk.
Ruang storage terbagi menjadi beberapa ruangan yaitu:
a. Ruang Penimbangan
b. Ruang pencucian botol
c. Ruang penyimpanan bahan beracun
d. Ruang penyimpanan bahan mudah terbakar
e. Ruang penyimpanan bahan kemas
f. Ruang penyimpanan utama
Ruang Warehouse bersebelahan dengan ruang kantor pemasaran. Ruang warehouse
dibagi menjadi tiga yaitu :
30
a. Ruang penyimpanan utama
b. Ruang refrigerator
c. Ruang penyimpanan obat cair
2.7.4 Pengolahan Limbah
Areal pengolahan limbah terletak di bagian belakang bangunan utama PT.
Dankos Laboratories Tbk. Areal ini dimaksudkan untuk mengolah limbah dari hasil
produksi agar limbah tersebut tidak berbahaya bagi lingkungan
2.7.5 Fasilitas Pabrik
Fasilitas pabrik seperti kantin, musholla, parkir, taman, keamanan tersebar secara
merata di seluruh area pabrik. Untuk gambar denah kompleks pabrik PT.Dankos
Laboratories Tbk dapat dilihat pada lampiran.