Upload
hoangdiep
View
215
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
8
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teknologi Informasi
Menurut Jack Febrian (2004, p239), teknologi informasi adalah teknologi
yang menggabungkan komputerisasi dengan jalur komunikasi yang membawa
data, suara ataupun video. Teknologi informasi ini merupakan subsistem dari
sistem informasi, terutama jika dilihat dari sudut pandang teknologinya.
2.2 Data dan Informasi
Data adalah elemen yang menjelaskan suatu benda, kejadian, aktivitas,
dan transaksi yang disimpan, direkam, dan diklasifikasikan, akan tetapi tidak
diatur untuk disampaikan menjadi suatu arti (Turban, 2001, p554).
Sedangkan informasi adalah koleksi dari fakta (data) yang terstruktur atau
terorganisasi dalam aturan tertentu sehingga memiliki arti bagi penerimanya
(Turban, 2001, p17).
2.3 Sistem Penjadwalan
Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau
untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. (Jogiyanto, 2005, p1).
Penjadwalan adalah suatu kegiatan untuk membuat perencanaan produksi
sesuai dengan perubahan permintaan (Barry Render, 2003, p100). Sedangkan
penjadwalan terbatas adalah penyusunan jadwal atau rencana jangka pendek
9
dengan menggunakan komputer yang dapat menanggulangi kerugian atau
kelemahan (Barry Render, 2003, p100).
Dari kedua definisi yang telah dijelaskan diatas, maka sistem penjadwalan
adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,
berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan perencanaan produksi
sesuai dengan perubahan permintaan.
2.4 Object Oriented Analysis and Design (OOAD)
Menurut http://www.devshed.com/c/a/Practices/Introducing-
UMLObjectOriented-Analysis-and-Design/1/, dalam pengembangan sebuah
sistem, analisis adalah proses mengidentifikasi masalah untuk dipecahkan.
Sedangkan object-oriented analysis adalah sebuah proses pendefinisian masalah
dalam sebuah sistem berdasarkan objek.
Menurut http://www.sei.cmu.edu/str/descriptions/oodesign.html, object-
oriented design merupakan pengembangan sebuah object-oriented model sistem
piranti lunak untuk mengimplementasikan kebutuhan-kebutuhan yang telah
diidentifikasi sebelumnya.
Dari kedua definisi yang telah dijelaskan sebelumnya, maka object-
oriented analysis and design adalah sebuah proses pendefinisian masalah dalam
sebuah sistem piranti lunak berdasarkan objek yang dilanjutkan dengan proses
implementasi persyaratan-persyaratan yang telah diidentifikasi pada proses
analisis sebelumnya.
10
Pendekatan object oriented analysis and design berkaitan dengan
pengembangan sistem informasi, dapat menggunakan metodologi-metodologi
tradisional dalam pembuatannya. Sebagai contoh pembuatan sistem dengan
menggunakan metode SDLC.
Untuk mendukung tahapan object oriented analysis and design tersebut
dibutuhkan suatu modeling tool yang mampu untuk memodelkan dan memberikan
gambaran dalam pemahaman suatu sistem. Salah satu modeling tool yang
memungkinkan untuk membangun suatu rancangan sistem object oriented yang
dapat dimengerti oleh semua pihak yang terlibat adalah Unified Modelling
Language (UML).
2.4.1 System Development Life Cycle (SDLC)
Dalam mengembangkan sistem informasi diperlukan suatu metode
pengembangan piranti lunak, salah satunya adalah System Development Life Cycle
(SDLC). Menurut Valacich (2000, p24), SDLC merupakan pendekatan
metodologi untuk mengembangkan suatu sistem dalam suatu organisasi.
Langkah–langkah yang digunakan dalam gambar 2.1 berfungsi untuk memberi
tanda dalam fase pengembangan sistem informasi tersebut
11
Gambar 2.1 SDLC ( System Development Life Cycle )
Adapun penjelasan langkah–langkah dalam SDLC meliputi :
1. Fase 1 : Identification and Selection
Fase pertama dalam SDLC ini meliputi berbagai aktivitas utama yaitu :
- Mengidentifikasi dan mendefinisikan kebutuhan untuk sistem yang baru
atau sistem yang sedang berjalan.
- Menyelidiki sistem dan menentukan ruang lingkup sistem yang
dibutuhkan.
Dalam fase awal ini, seluruh kebutuhan sistem diidentifikasi dan
didefinisikan terlebih dahulu, dengan tujuan dapat menghasilkan informasi
dari sistem yang akan dikembangkan. Dalam proses identifikasi dan pemilihan
ini digunakan sistem prioritas dengan tujuan agar dapat menentukan
kebutuhan mana yang lebih diutamakan.
Project Indentification & Selection
Project initiation & planning
Analysis
Logical Design
Physical Design
Implementation & Operation
Maintenance
12
2. Fase 2 : Project Initiation and Planning
Melakukan investigasi dari permasalahan yang ada, apakah sistem yang
baru layak atau tidak untuk dikembangkan. Pada fase ini dibentuk batasan-
batasan yang jelas dari sistem yang akan dibangun serta merancang
perencanaan yang sesuai untuk dapat membangun sistem yang baru.
3. Fase 3 : Analysis
Menganalisis informasi dari permasalahan sistem, serta mempelajari
masalah tersebut sehingga mendapatkan solusi yang diinginkan. Selain itu
pada fase ini juga dilakukan analisa mengenai apa keinginan dan kebutuhan
user serta mempelajari sistem yang sudah berjalan, baik secara manual
ataupun terkomputerisasi. Melakukan penggabungan dari alternatif-alternatif
rancangan berdasarkan kebutuhan sistem tersebut.
4. Fase 4 : Logical Design
Merupakan fase SDLC, dimana analis mendefinisikan sistem yang akan
dikembangkan. Pertama–tama dideskripsikan secara independen dalam media
komputer apapun, dan kemudian ditransformasikan ke dalam teknologi
khusus secara rinci agar memungkinkan untuk dikembangkan ke dalam
sebuah pemrograman.
5. Fase 5 : Physical Design
Menggabungkan konsep dari logical design ke dalam physical design
dengan merancang bagian-bagian dari sistem, agar dapat dijalankan ke dalam
operasi fisik (physical operation). Selama merancang rancangan fisik
13
(physical design), analis menentukan bahasa pemprograman apa yang akan
digunakan dalam pengembangan sistem.
6. Fase 6 : Implementation and Operation
Menggabungkan spesifikasi sistem ke dalam working system dengan cara
mencoba dan memasukkan sistem yang baru ke dalam jaringan sistem. Sistem
baru yang ingin diimplementasikan akan melalui beberapa fase, yaitu coding,
testing, dan installation.
Menurut (Valacich, 2000, p24-27) coding merupakan proses penulisan
program dalam mengembangkan suatu sistem.
Installation adalah proses penyatuan dari sistem yang baru ke dalam
jaringan perusahaan tersebut.
Testing adalah proses untuk mendapatkan dan mendeteksi adanya
kesalahan dari sistem.
7. Fase 7 : Maintenance
Maintenance merupakan suatu proses menjaga kelancaran sistem, apabila
menemukan kesalahan sistem tersebut harus diperbaiki sehingga dapat
berjalan sesuai yang diharapkan.
2.4.2 Unified Modelling Language (UML)
Menurut Martin Fowler (2004, p1), UML (Unified Modeling Language)
adalah keluarga notasi grafis yang didukung oleh meta-model tunggal, yang
membantu pendeskripsian dan desain sistem perangkat lunak, khususnya sistem
yang dibangun menggunakan pemrograman berorientasi objek.
14
Secara umum terdapat tiga cara penggunaan UML yang salah satunya
adalah penggunaan UML sebagai sketsa. Dalam penggunaan ini, UML digunakan
untuk membantu dalam hal menyampaikan beberapa aspek dari sebuah sistem.
Sketsa yang dibuat dapat digunakan dalam sebuah forward engineering atau
reverse engineering. Forward engineering adalah penggambaran diagram UML
sebelum memulai proses pembuatan kode program, sedangkan reverse
engineering merupakan pembuatan diagram UML dari kode program yang sudah
ada untuk membantu agar dapat lebih memahaminya.
2.4.2.1 Sejarah UML
Hingga tahun 1995, konsep objek sangat populer tetapi dalam
kenyataannya konsep objek diimplementasikan dengan berbagai cara yang
berbeda oleh para pengembang sistem. Setiap pengembang sistem mempunyai
metodologi dan notasi sendiri, seperti Booch, Coad, Moses, OMT, OOSE dan
SOMA. Lalu pada tahun 1995, Rational Software menyebabkan tiga pemimpin
industri untuk bersama-sama menciptakan sebuah pendekatan Object-Oriented
Systems development. Grady Booch, Ivar Jacobson, dan James Rumbaugh bekerja
bersama-sama untuk menciptakan sekumpulan standar teknik diagram yang di
kenal dengan Unified Modeling Language (UML).
Secara objek UML memberikan kosakata umum pada istilah dalam object-
oriented dan banyak teknik penggambaran diagram dalam mengembangkan
sebuah sistem dari tahap analisis sampai implementasi. Pada November 1997,
Object Management Group (OMG) (OMG – http://www.omg.org) secara resmi
15
menerima UML sebagai standar dari semua pengembang object. Setelah beberapa
tahun, UML melewati beberapa revisi kecil. Versi dari UML yang sekarang, yaitu
Versi 2.0, telah disetujui oleh anggota OMG selama pertemuannya pada tahun
2003.
2.4.2.2 Diagram UML
2.4.2.2.1 Class Diagram
Class diagram adalah diagram yang mendeskripsikan jenis-jenis objek
dalam sistem dan berbagai macam hubungan statis yang terdapat diantaranya.
Class diagram juga menunjukkan atribut dan operasi sebuah class dan batasan-
batasan yang terdapat dalam hubungan-hubungan objek tersebut.
Elemen-elemen utama yang terdapat pada class diagram, antara lain :
1) Class
Class adalah elemen dari class diagram yang mempresentasikan objek,
seperti jenis dari orang, tempat, atau benda, dimana sistem membutuhkannya
untuk diambil dan disimpan informasinya (gambar 2.2).
Gambar 2.2. Class
Di dalam elemen class terdapat tiga bagian pokok, yaitu :
a). Class Name
Merupakan nama dari class atau objek, yang terletak di bagian atas
pada elemen class.
16
b). Attribute
Attribute merupakan bagian dari class yang mempresentasikan
properti yang menguraikan bagian-bagian dari objek. Attribut terletak di
bagian tengah dari sebuah class.
c). Operation
Mempresentasikan aksi atau fungsi yang dapat dilakukan oleh
sebuah class. Operation terletak pada bagian bawah dari class.
2). Relationship
Dalam class diagram terdapat hubungan yang terjadi di antara class-class.
Di dalam class diagram terdapat 3 jenis hubungan, yaitu :
a). Asosiasi
Mempresentasikan sebuah hubungan antara class-class yang ada
atau dengan class itu sendiri. Dalam asosiasi juga dapat berlaku untuk satu
atau lebih class. Asosiasi digambarkan dengan garis di antara dua class,
(gambar 2.3).
Gambar 2.3 Asosiasi
b). Generalization
Generalization menunjukkan hubungan penurunan sifat atau
inheritance antar class satu dengan class yang lain. Misalnya seperti yang
terlihat pada gambar, class A adalah superclass atau class induk dari class
17
B dan class B merupakan subclass atau class anak dari class A. Dalam
generalization, properti atau atribut milik class A juga berlaku bagi class
B yang merupakan subclassnya, (gambar 2.4).
Gambar 2.4 Generalization
c). Agregasi
Agregasi digunakan ketika terdapat hubungan antar class, yang
menyatakan sebuah class meliputi atau terdiri dari class lain. Agregasi
pada dasarnya adalah hubungan yang dinyatakan dengan kata ‘adalah
bagian dari’ atau ‘dibuat dari’. Seperti pada gambar, class B adalah bagian
dari class A (gambar 2.5).
Gambar 2.5 Aggregasi 3). Multiplicity
Asosiasi dapat mengandung simbol multiplicity, yang mempresentasikan
batas minimum dan maksimum yang dapat diasosiasikan oleh sebuah class
18
dengan class lainnya yang berhubungan dengan class tersebut. Multiplicity
merupakan indikasi tentang berapa banyak objek yang akan mengisi properti.
Di bawah ini adalah penjelasan dari simbol-simbol multiplicity (tabel 2.1) :
Tabel 2.1 Tabel multiplicity
Satu 1
Sebuah
departemen
hanya dapat
memiliki satu
bos saja
Satu atau
banyak 1..*
Seorang bos
bertanggung
jawab atas satu
atau banyak
karyawan
Nol atau
banyak 0..*
Seorang
karyawan dapat
memliki nol
atau banyak
anak
Nol atau
satu 0..1
Seorang
karyawan dapat
menikah
dengan satu
istri atau tidak
punya istri
Specified
Range 2..4
Seorang
karyawan dapat
mengambil
liburan antara
dua sampai
empat kali
dalam setahun
Multiple, 1..3,5 Seorang
19
disjoint
range
karyawan dapat
menjadi satu
sampai tiga
member panitia
atau empat
member
2.4.2.2.2 Sequence Diagram
Sequence diagram merupakan salah satu dari interaksi diagram, yang
menjelaskan secara detil bagaimana operasi itu dilaksanakan, pesan apa yang
dibawa, dan kapan. Diagram ini mengilustrasikan objek-objek yang turut
berpartisipasi di dalam proses sebuah use case pada use case diagram.
Elemen-elemen yang terdapat pada sequence diagram, antara lain :
1). Actors dan Object
Elemen yang cukup penting di dalam sequence diagram adalah Actor dan
Object. Actor dan object dalam sequence diagram adalah actor dan object
yang ikut berpartisipasi dalam jalannya proses sebuah use case di dalam use
case diagram dan yang digambarkan pada sequence diagram. Actor dalam
sequence diagram memiliki simbol seperti actor di dalam use case diagram,
dan object yang terlibat didasarkan pada object yang ada pada class diagram.
Untuk penamaan setiap object, nama dari class yang merupakan instansinya
diberikan setelah nama object.
Pada setiap elemen Object dan Actor terdapat garis putus vertikal yang
mengikuti actor dan object tersebut, yang dinamakan lifelines. Lifelines
20
merupakan garis yang mengindikasikan waktu selama aktif sebuah object
dalam sequence diagram (gambar 2.6).
Gambar 2.6 Actor dan Object
2). Activation
Activation merupakan sebuah kotak yang melambangkan waktu yang
diperlukan oleh sebuah object untuk menyelesaikan tugas. Activation juga
melambangkan kapan sebuah object menerima atau mengirim sebuah
message. Elemen activation terletak pada lifelines (gambar 2.7).
Gambar 2.7 Activation
3). Message
Message adalah elemen sequence diagram yang digambarkan dengan
gambar panah, yang memiliki arti komunikasi antara object. Terdapat dua
macam tipe message dari sequence diagram yang sering digunakan, yaitu
21
operation call dan return. Operation call messages berada di antara Object
dan digambarkan menggunakan garis solid yang menghubungkan dua object
dengan panah di garis yang menunjukkan ke arah mana message ditujukan.
Sedangkan, return message digambarkan menggunakan garis putus dengan
panah yang memerankan arah tujuan dari return message (gambar 2.8).
Gambar 2.8 Message dan return message
2.4.2.2.3 Activity Diagram
Activity diagram adalah salah satu diagram yang menjelaskan mengenai
logical models, yaitu model yang menjelaskan aktivitas-aktivitas bisnis utama
tanpa menunjukkan bagaimana caranya dikelola. Salah satu contoh kegunaan
activity diagram adalah untuk memodelkan proses bisnis.
Proses bisnis menggambarkan bagaimana sistem bisnis berjalan. Dalam
hal ini, activity diagram mengilustrasikan model proses atau aktivitas-aktivitas
yang ditampilkan dan bagaimana data berjalan dalam proses tersebut. Sebuah
model proses dapat digunakan untuk mendokumentasikan sistem yang sedang
berjalan maupun sistem baru yang ingin dikembangkan, baik yang berjalan secara
terkomputerisasi maupun tidak.
Adapun elemen-elemen yang terdapat pada activity diagram, antara lain :
1). Activities dan Action
Activities adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan di dalam sebuah proses
bisnis. Activities terdiri dari sekumpulan action, yang merupakan behavior
22
atau perilaku yang tidak dapat diuraikan lagi. Penamaan dari activities dan
action diawali dengan verb atau kata kerja dan diakhiri dengan noun atau kata
benda (gambar 2.9).
Gambar 2.9 Activity atau action
2). Control Nodes
Terdapat macam-macam tipe dari control nodes yang sering dipakai dalam
activity diagram, yaitu initial, final-activity, dan decision. Initial node
menggambarkan permulaan dari sekumpulan action atau activity. Final-
activity node digunakan untuk menyatakan bahwa proses berhenti. Sedangkan,
decision node menggambarkan pilihan kondisi yang menyatakan kondisi
mana yang harus dilewati. Penulisian kondisi dalam decision node
menggunakan tanda kurung siku dan pernyataan kondisi terletak didalamya
(gambar 2.10).
Gambar 2.10 Control Node
3). Object Nodes
Activities dan action dapat mengubah suatu object di dalam sistem. Object
ini digambarkan dengan object nodes di dalam activity diagram. Dalam
penulisannya, class dari object tersebut ditulis setelah nama dari object
tersebut (gambar 2.11).
23
Gambar 2.11 Object Node
4). Control Flows dan Object Flows
Terdapat dua macam flow atau aliran didalam activities diagram, yaitu
control dan object. Control flows menggambarkan jalur eksekusi selama
dalam bisnis proses. Control flows digambarkan dengan garis solid yang
memiliki arah panah yang menunjukkan arah dari flow tersebut. Dalam
pembuatan activities diagram control flows digunakan untuk action atau
activities.
Sedangkan object flows menggambarkan flow atau aliran object selama
bisnis proses. Object flow diperlukan untuk menunjukkan aliran object keluar
dan masuk ke dalam sebuah activities atau action. Object flow digambarkan
dengan garis putus dengan tanda panah yang menunjukkan arah dari flow
tersebut (gambar 2.12).
Gambar 2.12 Control flow dan Object flow
5). Swimlanes
Ada beberapa cara dalam penggambaran sebuah activity diagram, salah
satunya adalah membagi penetapan tanggung jawab untuk object atau masing-
masing individu yang berpartisipasi dengan menggunakan swimlanes di dalam
activity diagram (gambar 2.13). Hal ini berguna dalam memodelkan sebuah
business workflow atau aliran kerja bisnis. Dalam business workflow,
24
activities yang ada dihubungkan dengan peran dari individu yang terlibat
dengan business workflow tersebut, seperti karyawan, bagian keuangan, dan
sebagainya.
Gambar 2.13 Swimlanes
2.4.2.2.4 Use Case Diagram
Use case diagram merupakan diagram yang mempresentasikan bagaimana
sistem berinteraksi dengan lingkungannya. Use case diagram mengilustrasikan
fungsi utama dari sebuah sistem dan perbedaan macam-macam user yang
berinteraksi dengan sistem. Dalam fungsinya use case diagram berguna dalam
usaha mendapatkan pengertian yang lebih baik mengenai fungsionalitas sebuah
sistem.
Elemen-elemen yang terdapat di dalam use case diagram, antara lain :
1). System boundaries
Elemen ini merupakan penggambaran batasan sebuah sistem yang
didalamnya terdapat elemen-elemen use case. Sedangkan actor terletak di luar
sistem boundaries ini (gambar 2.14).
25
Gambar 2.14 Sistem boundaries
2). Actor
Actor merupakan pemakai dari sebuah sistem. Sebuah actor tidak hanya
diperankan dengan person atau orang, melainkan dapat diperankan oleh
sistem lain yang berinteraksi dengan sistem ini. Peran sistem sebagai actor,
digambarkan dengan kotak serta terdapat tulisan <<aktor>> dan nama sistem
tersebut (gambar 2.15).
Gambar 2.15 Actor
3). Use Case
Use case melambangkan sebuah fungsi utama dari sebuah sistem (gambar
2.16). Terdapat dua macam hubungan antar use case yang sering digunakan,
yaitu include dan extends. Include mempresentasikan hubungan 2 atau lebih
use case, yang apabila use case dasar dipanggil maka use case include akan
ikut terpanggil. Sedangkan, hubungan extends menyatakan use case optional
26
atau pilihan, sehingga use case extends tidak harus dipenuhi untuk memanggil
use case dasar.
Gambar 2.16 Use Case
4). Association
Association merupakan garis penghubung antara actor dengan use case
yang berinteraksi dengan actor tersebut (gambar 2.17).
Gambar 2.17 Association
Untuk lebih memperjelas proses yang terjadi di dalam use case diagram,
maka perlu ditambahkan penjelasan dari tiap-tiap use case didalamnya, yaitu
dengan menggunakan use case descriptions. Use case descriptions merupakan
penjelasan use case yang berbasiskan teks, yang mengandung semua informasi
detail yang terdapat pada setiap use case. Terdapat tiga bagian dasar atau elemen
dari sebuah use case descriptions, yaitu overview information, relationship, dan
flow of events.
Elemen-elemen yang terdapat pada use case descriptions, antara lain :
a. Overview information
Overview information merupakan bagian dari use case descriptions yang
berisi mengenai informasi dasar yang dimiliki sebuah use case. Informasi-
informasi tersebut antara lain, use case name, primay actor, dan brief
descriptions. Use case name merupakan nama dari use case tersebut.
Primary actor merupakan aktor yang men-trigger atau menguasai
27
sepenuhnya atas sebuah use case. Sedangkan, brief description adalah
penjelasan yang berisi mengenai tugas pokok dari sebuah use case.
b. Relationships
Use case relationships menjelaskan bagaimana sebuah use case
berhubungan dengan use case yang lain dan actor. Terdapat empat tipe
dasar relationships, antara lain association, extend, include, dan
generalization. Sebuah association relationship mendokumentasikan
komunikasi antara use case dengan aktor yang menggunakan use case
tersebut. Extend relationship mempresentasikan penambahan fungsi dari use
case atau menyatakan use case lain yang memiliki hubungan extend dengan
use case tersebut. Include relationship merupakan hubungan yang
menyatakan pemasukan dari use case lain kepada use case tersebut.
Sedangkan, inheritance relationship merupakan hubungan yang
memperbolehkan use case mendukung hubungan inheritance atau
penurunan dari use case lain.
c. Flow of events
Flow of events merupakan alur langkah-langkah bisnis proses yang terjadi
pada setiap use case. Terdapat tiga macam flow of events, antara lain normal
flow of events, subflows, dan alternate or exceptional flows.
Normal flow of events adalah langkah-langkah yang biasa dijalankan
secara normal pada saat sebuah use case dijalankan. Subflows merupakan
penguraian langkah-langkah dari normal flow of events, yang dilakukan
untuk menjaga kesederhanaan bentuk normal flow of events. Sedangkan,
28
Alternate or exceptional flows merupakan semua langkah-langkah alternatif
yang mungkin terjadi dalam proses normal flow of events.
2.4.2.2.5 State Chart Diagram
State chart diagram merupakan diagram dari UML yang menjelaskan
mengenai sekumpulan object yang dinamis atau menggambarkan kondisi
perubahan object selama jalannya sistem. State Chart Diagram menggambarkan
object pada class diagram dan event-event apa yang menyebabkan object-object
tersebut berubah dari satu state atau kondisi ke state yang lain.
Elemen-elemen yang terdapat pada state chart diagram, antara lain:
1). State
State merupakan elemen yang menyatakan kondisi atau keadaan suatu
object (gambar 2.18). State menunjukkan kehidupan sebuah object dalam
sebuah sistem, yang menunjukkan kondisi dimana keadaan sebuah object
telah terpenuhi. Terdapat dua jenis state, yang pertama adalah state yang
menyatakan waktu dimana object memulai prosesnya, yaitu initial state, dan
kedua adalah state yang menyatakan waktu dimana object telah selesai
diproses, yaitu final state.
Gambar 2.18 State
29
2). Transition
Transition merupakan penghubung antara state satu dengan state yang lain
(gambar 2.19). Dalam sebuah transition terdapat event, yang merupakan
elemen yang menyatakan kejadian yang menyebabkan kondisi object berubah.
Gambar 2.19 Transition dan Event
2.5 Web Based System
Web-based system merupakan kelas terbaru dari sistem informasi
dikarenakan perkembangan internet dan WWW (World Wide Web) yang cukup
berkembang. Web-based adalah lingkungan yang bersifat kompleks yang
dirancang sebagai fasilitas untuk dapat menjalankan bisnis melalui internet
(George M.Marakas, 2006, p20).
2.5.1 Keunggulan Web Berfasilitas Basisdata
Formulir dalam HTML merupakan antarmuka yang bersifat aman untuk
pengolahan transaksi. Pemakai dapat mengisi rincian-rincian formulir dan
melakukan klik submit untuk mengirim pesan ke server. Server mengeksekusi
transaksi basis data di situs server. Server melakukan format hasil menjadi
dokumen HTML dan mengirim kembali ke pemakai.
Menghubungkan basis data dan web penting, karena dokumen statik di
situs web mempunyai keterbatasan bahkan untuk pemakai yang tidak melakukan
query atau pengolahan transaksi sekalipun, karena:
30
1. Dokumen statik tidak memungkinkan tampilan dapat disesuaikan
pemakai.
2. Ketika data perusahaan diperbaharui, dokumen web menjadi usang jika
tidak diperbarui secara simultan. Masalah menjadi rumit jika banyak
dokumen web mereplikasi data penting dan semuanya harus diperbaharui.
Kedua hal tersebut dapat diatasi dengan membuat dokumen web secara
dinamis dari basis data. Ketika dokumen diminta, program segera dieksekusi di
sisi server yang kemudian menjalankan query ke basis data dan menghasilkan
dokumen HTML berdasarkan hasil query. Kapanpun data di basis data
diperbaharui, dokumen yang dihasilkan juga dapat disesuaikan dengan pemakai
berbasis informasi mengenai pemakai yang disimpan di basis data.
Terdapat empat lapisan dasar pada aplikasi web berbasis data, yaitu:
1. Client berupa web browser dijalankan pemakai atau program client yang
bergantung platform seperti messenger di windows, dan sebagainya.
2. Logik aplikasi yang dikodekan dalam algoritma-algoritma
3. Konektivitas basisdata, berupa database API, atau protokol konektivitas
umum ODBC atau JDBC.
4. Server basis data yang bertugas mengatur lalu lintas data dalam sebuah
jaringan dan menyediakan sumber daya yang dapat dipakai oleh komputer
lain.
31
2.6 Hypertext Markup Language (HTML)
Menurut Jack Febrian (2004, p230), HTML merupakan salah satu varian
(anak) dari SGML (Standard Generalized Markup Language) yang dipergunakan
dalam pertukaran dokumen melalui protokol HTTP, yaitu tata cara penulisan yang
digunakan dalam dokumen web. SGML merupakan sebuah standar dari ISO
(International Organization for Standardization) untuk pertukaran dokumen
secara elektronik.
2.7 Hypertext Transfer Protocol (HTTP)
HTTP merupakan protokol yang berfungsi untuk mendefinisikan dan
menjelaskan bagaimana server dan client berinteraksi dalam mengirim dan
menerima dokumen web.
2.8 Window Navigation Diagram (WND)
Window Navigation Diagram (WND) digunakan untuk menunjukkan
bagaimana semua layar, form, dan report yang digunakan di dalam sebuah sistem
saling berhubungan, dan bagaimana user memindahkannya antara satu ke yang
lainnya.
WND menggambarkan perubahan state dari user interface. Di dalam
WND setiap state yang ada direpresentasikan dengan sebuah kotak (gambar 2.17).
Setiap kotak biasanya mengacu kepada komponen user interface seperti window,
form, button, hyperlink, ataupun report.
32
WND hampir sama seperti state chart diagram, untuk menggambarkan
user interface, komponen-komponennya antara lain:
a. Kotak (state) menunjukkan komponen
Gambar 2.20 State WND
Stereotype:
- Dapat berupa komponen user interface seperti window, form, button,
hyperlink, ataupun report.
- Penamaan sesuai dengan tipe interface yang sedang aktif.
b. Panah menunjukkan transisi
Gambar 2.21 Arrow WND
Diagram ini membantu menggambarkan komponen dasar dari interface
dan bagaimana cara kerjanya untuk menyediakan kebutuhan fungsional user.
Struktur dari interface yang digambarkan di dalam window navigation diagram
dapat diuji dengan use case untuk melihat bagaimana use case tersebut
dilaksanakan. Hal ini merupakan langkah awal yang penting dalam
mengembangkan alur dasar melalui aktivitas yang sering dijalankan di dalam
sistem. Diagram ini menunjukkan sekumpulan link dari sebuah halaman yang
akan digunakan oleh user.
33
Standar interface membantu menentukan dasar, elemen desain yang
umum di dalam sistem. Standar ini juga membantu dalam memastikan konsistensi
dalam sistem.
Window navigation diagram diimplementasikan seperti UML state chart
diagram, yang digunakan untuk menggambarkan navigasi hypertext dan
membantu menggambarkan user di dalam sistem.
Ketika menelusuri aplikasi web, user dapat menuju halaman yang
berbeda. Setiap halaman dapat dimodelkan sebagai state dan proses browsing
sebagai transisi antar state. User meninggalkan state ketika sebuah event muncul,
event ini dilakukan oleh user (ketika melakukan klik terhadap hyperlink atau
menekan tombol submit) atau oleh sistem (ketika melakukan pindah menuju
halaman lain setelah beberapa waktu).
Sebagai gambaran dapat dilihat pada gambar 2.22 berikut ini
Gambar 2.22 Window Navigation Diagram
34
2.9 Active Server Page (ASP)
ASP (Active Server Page) adalah suatu script yang bersifat server-side
yang memiliki kemampuan untuk dikombinasi dengan teks, HTML, dan
komponen-komponen lain untuk membuat halaman web yang lebih menarik,
dinamis, dan interaktif. (wahana komputer, 2004, p3).
Komponen adalah objek yang sudah terkompilasi dengan native code di
masing-masing platform, baik itu platform windows maupun platform lainnya.
(wahana komputer, 2004, p3).
Dalam ASP dapat digunakan sintaks pemrograman Vbscript ataupun
Jscript, sehingga pembuat program dapat secara bebas memilih salah satu bahasa
pemrograman yang disenanginya.
Apabila pembuat program ingin membuat aplikasi dengan menggunakan
ASP, maka dibutuhkan aplikasi lain yang melibatkan penggunaan database yaitu
bahasa SQL. Untuk lebih detail dapat dilihat pada (gambar 2.23)
Gambar 2.23 Ilustrasi kombinasi skrip ASP (Sumber : Wahana Komputer, 2004, p3)
35
ASP dimaksudkan menggantikan teknologi lama yang bersifat server-side,
seperti CGI (Common Gateway Interface) yang memiliki beberapa kelemahan
dan berjalan di lingkungan UNIX. Ciri yang dimiliki oleh aplikasi yang
menggunakan ASP salah satunya adalah aplikasi tersebut memiliki ekstensi .asp.
Menurut Wahana komputer (2004, p4) ASP memiliki beberapa kelebihan dalam
pembuatan aplikasi dinamis dibandingkan dengan yang lain, diantaranya:
1. Sintaks-sintaksnya mudah dipelajari karena tidak mengenal
pendeklarasian variabel dan akses tingkat rendah lainnya.
2. Kode program atau script terintegrasi dengan file HTML sehingga
memudahkan pendesainan tampilan dan dapat berjalan lebih cepat.
3. ASP merupakan script yang berorientasi pada objek (object oriented)
dan dapat dikembangkan lebih jauh dengan menggunakan komponen-
komponen ActiveX server atau ADO.
4. Tidak ada proses compiling.
5. Untuk mencoba, script ASP dapat dijalankan pada sebuah PC berbasis
windows tanpa terhubung ke internet dengan terlebih dahulu
menginstal Personal Web Server (PWS) atau Microsoft Internet
Information Server (IIS).
2.10 Database Management System (DBMS)
Database merupakan kumpulan data yang saling berhubungan dan diolah
dengan tujuan untuk menemukan kebutuhan dan struktur atau bagian dari
36
organisasi yang dapat digunakan lebih dari satu user dengan berbagai aplikasi
(Turban Aronson, 2006).
Sedangkan database management system adalah sebuah system software
yang mengijinkan pengguna untuk mendefinisikan, membuat, me-maintain, dan
mengontrol akses ke dalam database (Thomas Connolly, Carolyn Begg, p16).
2.11 Structured Query Language (SQL)
SQL merupakan bahasa standar yang umum digunakan untuk
berkomunikasi dengan database. Bahasa SQL memiliki dua komponen utama
yaitu DDL(Data Definition Language) dan DML(Data Manipulation Language).
DDL digunakan untuk mendefinisikan struktur database dan mengontrol
akses ke dalam data di dalam database tersebut.
Sedangkan DML digunakan untuk memanipulasi data yang ada di dalam
database.
Adapun fungsi umum SQL dapat dilihat pada gambar 2.24 di bawah ini
Gambar 2.24 Fungsi umum SQL (Sumber : Gregorius Agung, 2004, p91)
37
2.12 SQL Server
SQL Server merupakan salah satu database platform yang luas dan
mampu menyediakan manajemen data pembuatan class dengan alat intelegensi
bisnis yang terintegrasi.
Keuntungan penggunaan SQL Server diantaranya adalah:
1. Menyediakan keamanan yang tinggi.
2. Penyimpanan data yang dapat diandalkan untuk data relasional dan
terstruktur.
3. Memudahkan user untuk membangun dan me-manage data.