Upload
vanhanh
View
232
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
9
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Komunikasi Massa
Komunikasi massa berasal dari istilah bahasa Inggris yaitu mass communication,
sebagai kependekan dari mass media communication. Artinya, komunikasi yang
menggunakan media massa atau komunikasi yang mass mediated. Istilah mass
communication atau communications diartikan sebagai salurannya, yaitu
media massa (mass media) sebagai kependekan dari media of mass communication.
Massa mengandung pengertian orang banyak, mereka tidak harus berada di lokasi
tertentu yang sama, mereka dapat tersebar atau terpencar di berbagai lokasi, yang dalam
waktu yang sama atau hampir bersamaan dapat memperoleh pesan-pesan komunikasi
yang sama.
Disamping itu, kita juga perlu membedakan antara mass communications
(dengan s) dengan mass comunication (tanpa s). Seperti dikemukakan oleh Jay Back dan
Frederick C Whitney dalam bukunya Introducing to Mass Communication (1988)
dikatakan bahwa Mass Comunications lebih merujuk pada media mekanis yang
digunakan dalam komunikasi massa yakni media massa. Sementara itu, mass
communication lebih menunjuk pada teori atau proses praktik. (Nurudin, 2009:5)
Definisi lain pernah dikemukakan oleh Josep A. Devito yakni, “Pertama,
komunikasi massa adalah komunikasi yang ditunjukan kepada massa, kepada khalayak
yang luar biasa banyaknya. Ini tidak berarti bahwa khalayak meliputi seluruh penduduk
10
atau semua orang yang membaca atau semua orang yang menonton televisi, agaknya ini
tidak berarti pula bahwa khalayak itu besar dan pada umumnya agak sukar untuk
didefinisikan. Kedua, komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh
pemancar-pemancar yang audio dan atau visiual. Komunikasi massa barangkali akan
lebih mudah dan logis bila didefinisikan menrut bentuknya (televisi, radio, surat kabar,
majalah, film, buku, dan pita). (Nurudin,2009:12)
Jadi dapat ditarik kesimpulan, bahwa komunikasi massa diartikan sebagai jenis
komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan
anonim melalui media cetak atau elektronik, sehingga pesan yang sama dapat diterima
secara serentak dan sesaat. (Ardianto, 2004:7)
2.1.1 Ciri – Ciri Komunikasi Massa
Komunikasi antarpersona (interpersonal communication), proses
komunikasinya berlangsung dua arah (two way traffic communication), yang
berarti komunikasi dapat secara langsung terjadi, antara pesan dari komunikator
dan respon komunikan atau audience dapat segera diketahui. Kondisi tersebut,
menurut Effendi (1986), tidak ditemukan dalam komunikasi massa yang
memiliki ciri khusus, yaitu berlangsung satu arah, komunikator melembaga,
pesan bersifat umum, menimbulkan keserempakan, komunkan heterogen, serta
dua hal yang ditambahkan oleh Nurudin (2009), yaitu mengandalkan peralatan
teknis, dan dikontrol oleh gatekeeper.
1. Berlangsung Searah
Komunikasi massa berlangsung satu arah (one way
communication), berarti komunikasi melalui media massa tidak
11
mendapatkan arus balik lansung dari komunikan kepada komunikator.
Dengan kata lain, komunikator tidak tahu tanggapan konsumen
(pembaca, pendengar, atau pemirsa) terhadap pesan atau berita yang
disiarkan karena dalam komunikasi massa tanggapan umumnya tidak
langsung, tetapi disebut umpan balik yang tertunda (delayed feedback).
2. Komunikator Melembaga
Dalam media massa, meskipun sumber informasi atau
komunikatornya perorangan, seperti wartawan, reporter atau penyiar,
tetapi dalam menyampaikan sesuatu, dia bertindak atas nama lembaga,
bberupa media massa yang diwakilinya (institutionalized communicator
atau organized communicator). Dia tidak memiliki kebebasan secara
individu untuk menyampaikan sesuatu kepada khalayak, kebebasan yang
dimilikinya merupakan hanya kebebasan yang terbatas.
Guna menyampaikan informasi atau pesan, komunikator lembaga
selalu dibantu banyak pihak yang terkait agar informasi yang
disampaikan benar, baik, dan tampilannya menarik. Dengan kenyataan
itu, komunikator pada komunikasi massa disebut komunikator kolektif
(collective communicator) karena tersebarnya pesan komunikasi massa
merupakan hasil kerja sama sejumlah orang yang terlibat.
3. Pesan Bersifat Umum
Pesan yang disebarkan media massa tidak ditujukan kepada
perorangan atau kelompok orang tertentu, tetapi lebih bersifat umum
(public) karena ditujukan kepada khalayak umum dan mengenai
kepentingan umum. Kondisi demikianlah yang membedakan media
12
massa dengan media nir-massa. Surat, telepon, telegram, faksimili
merupakan media nir-massa karena ditujukan kepada orang tertentu. Hal
sama juga berlaku bagi koran kampus, radio komunitas, atau televisi
siaran sekitar karena hanya ditujukan pada sekelompok orang tertentu.
4. Menimbulkan Keserempakan
Media massa mampu menimbulkan keserempakan (simultaneity)
terhadap khalayak dalam menerima pesan yang disampaikan. Informasi
televisi atau radio yang berkantor di Jakarta akan dapat didengar
khalayak di berbagai daerah pada waktu yang bersamaan, berita surat
kabar juga dapat dibaca khalayak dalam waktu yang relatif serentak.
Namun, khusus surat kabar, tentu hanya berlaku bagi
daerah/negara maju yang sebaran surat kabarnya cukup luas dengan oplah
yang juga besar. Keadaan itu tentu berbeda dengan poster, yang
meskipun menyebar informasi untuk umum, tetapi harus dibaca
bergantian di tempat itu, tidak bisa dibaca serentak atau bersamaan.
5. Komunikan Heterogen
Sasaran komunikan (pembaca, pendengar atau pemirsa) yang
dituju atau menjadi sasaran media massa bersifat heterogen. Keadaan
mereka juga berpencar dan tidak saling mengenal, juga tidak dapat
melakukan kontak secara pribadi. Para komunikan itu juga berbeda dalam
banyak hal, seperti jenis kelamin, agama, usia, pendidikan, pekerjaan,
budaya, dan pandangan hidup. Heterogenitas (kemajemukan) khalayak
itulah yang menimbulkan kesulitan bagi media massa dalam
menyebarkan pesan karena dalam setiap individudari khalayak itu
13
menghendaki supaya keinginannya terpenuhi, dan adalah sesuatu yang
nyaris tidak mungkin bagi pengelola media massa untuk memenuhi
seluruh kegiatan konsumennya.
Satu-satunya cara guna mendekati keinginan tersebut adalah
dengan mengelompokkan mereka berdasarkan berbagai perbedaan
tersebut, seperti berdasarkan jenis kelamin, usia, kesenangan (hobi), atau
hal-hal lain. Dengan adanya berbagai pengelompokkan itu, media massa
berusaha menyusun rubrik atau bidang – bidang yang digemari
konsumennya. (Mondry, 2008:14-16)
6. Mengandalkan Peralatan Teknis
Media massa sebagai alat utama dalam menyampaikan pesan
kepada khalayaknya sangat membutuhkan bantuan peralatan teknis.
Peralatan elektronik yang dimaksud misalnya pemancar untuk media
elektronik (mekanik atau elektronik). Televisi yang kita sebut media
massa tidak akan lepas dari pemancar. Radio juga sangat membutuhkan
stasiun pemancar atau relay. Peralatan teknis merupakan sebuah
keniscayaan yang sangat dibutuhkan media massa. Tidak lain agar proses
pemancaran atau penyebaran pesannya bisa lebih cepat dan serentak
kepada khalayak yang tersebar.
7. Dikontrol Gatekeeper
Gatekeeper atau yang sering disebut penapis informasi/palang
pintu/penjaga gawang, adalah orang yang sangat berperan dalam
penyebaran informasi melaui media massa. Gatekeeper berfungsi sebagai
14
orang yang ikut menambah atau mengurangi, menyederhanakan,
mengemas agar semua informasi yang disebarkan lebih mudah dipahami.
Mengapa gatekeeper itu sedemikian penting sehingga menjadi
ciri-ciri dalam komunikasi massa? Sebagaimana kita ketahui, bahan-
bahan, peristiwa, atau data yang menjadi bahan mentah pesan yang akan
disiarkan media massa beragam dan sangat banyak. Disinilah perlu
pemilahan, pemilihan, dan penyesuaian dengan media massa yang
bersangkutan. Keberadaan gatekeeper sama pentingnya dengan peralatan
mekanis yang harus dimiliki media massa dalam komunikasi massa. Oleh
karena itu, keberadaan gatekeeper menjadi keniscayaan dalam media
massa dan menjadi salah satu cirinya.
2.1.2 Unsur-Unsur Komunikasi Massa
Harold D. Lasswell (dalam Wiryanto, 2005) memformulasikan unsur-
unsur komunikasi massa dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut ”Who Says
What in Which Channel to Whom With What Effect?”
1. Unsur who (sumber atau komunikator).
Sumber utama dalam komunikasi massa adalah lembaga atau organisasi
atau orang yang bekerja dengan fasilitas lembaga atau organisasi
(institutionalized person). Yang dimaksud dimaksud dengan lembaga
dalam hal ini adalah perusahaan surat kabar, stasiun radio, televisi,
majalah, dan sebagainya. Sedangkan yang dimaksud institutionalized
person adalah redaktur surat kabar (sebagai contoh). Melalui tajuk
rencana menyatakan pendapatnya dengan fasilitas lembaga. Oleh karena
15
itu, ia memiliki kelebihan dalam suara atau wibawa dibandingkan
berbicara tanpa fasilitas lembaga.
2. Unsur says what (pesan).
Pesan-pesan komunikasi massa dapat diproduksi dalam jumlah yang
sangat besar dan dapat menjangkau audience yang sangat banyak. Pesan-
pesan itu berupa berita, pendapat, lagu, iklan, dan sebagainya.
3. Unsur in which channel (saluran atau media).
Unsur ini menyangkut semua peralatan yang digunakan untuk
menyebarluaskan pesan-pesan komunikasi massa. Media yang
mempunyai kemampuan tersebut adalah surat kabar, majalah, radio,
televisi, internet, dan sebagainya.
4. Unsur to whom (penerima, khalayak, audien).
Penerima pesan-pesan komunikasi massa biasa disebut audien atau
khalayak. Orang yang membaca surat kabar, mendengarkan radio,
menonton televisi, browsing internet merupakan beberapa contoh
dari audience.
5. Unsur with what effect (dampak).
Dampak dalam hal ini adalah perubahan-perubahan yang terjadi di dalam
diri audien sebagai akibat dari keterpaan pesan-pesan media. David Berlo
(dalam Wiryanto, 2005) mengklasifikasikan dampak atau perubahan ini
ke dalam tiga kategori, yaitu: perubahan dalam ranah pengetahuan, sikap,
dan perilaku nyata. Perubahan ini biasanya berlangsung secara berurutan.
16
2.1.3 Fungsi – Fungsi Komunikasi Massa
Fungsi komunikasi massa tidak terlepas dengan fungsi-fungsi media
massa. Karena komunikasi masssa berarti komunikasi lewat media massa.
Komunikasi massa tidak akan ditemukan maknanya tanpa menyertakan media
massa sebagai elemen terpenting dalam komunikasi massa.
Sean Mac Bride, ketua komisi masalah-masalah komunikasi UNESCO
(1980) mengemukakan bahwa komunikasi massa dapat berfungsi sebagai:
1. Informasi, yakni kegiatan untuk mengumpulkan, menyimpan data, fakta,
dan pesan, opini dan komentar, sehingga orang bisa mengetahui keadaaan
yang terjadi diluar dirinya.
2. Sosialisasi, yakni menyediakan dan mengajarkan ilmu pengetahuan
bagaimana orang bersikap sesuai nilai-nilai yang ada, serta bertindak
sebagai anggota masyarakat secara efektif.
3. Motivasi, yakni mendorong orang untuk mengikuti kemajuan orang lain
melalui apa yang mereka baca, lihat dan dengar dari media massa.
4. Bahan diskusi, yakni menyediakan informasi sebagai bahan diskusi untuk
mencapai persetujuan dalam hal perbedaan pendapat mengenai hal-hal
yang menyangkut orang banyak.
5. Pendidikan, yakni membuka kesempatan untuk memperoleh pendidikan
secara luas, baik untuk pendidikan formal maupun non formal.
6. Memajukan kebudayaan, yakni menyebarluaskan hasil-hasil kebudayaan
melalui pertukaran program siaran.
17
7. Hiburan, yakni media massa memberikan situasi yang menyenangkan
atau hiburan bagi khalayaknya. Karena salah satu kebutuhan manusia
adalah mendapatkan hiburan yang cukup.
8. Integrasi, yakni menjembatani perbedaan-perbedaan dari khalayak di
seluruh tempat.
2.2 Televisi Sebagai Media Massa
Televisi sebagai bagian dari kebudayaan audio visual merupakan medium paling
berpengaruh dalam membentuk sikap dan kepribadian masyarakat secara luas. Hal ini
disebabkan oleh satelit dan pesatnya perkembangan jaringan televisi yang menjangkau
masyarakat hingga ke wilayah terpencil. (Wibowo, 2009:17)
Istilah televisi terdiri dari dua suku kata, yaitu “tele” yang berarti jauh dan
“vision” yang berarti penglihatan. Televisi adalah salah satu bentuk media komunikasi
massa yang selain mempunyai daya tarik yang kuat, disebabkan unsur-unsur kata,
musik, dan sound effect, juga memiliki keunggulan yang lain yaitu berupa unsur visual
berupa gambar hidup yang menimbulkan pesan yang mendalam bagi pemirsanya dalam
usaha untuk mempengaruhi khalayak dengan mengubah emosi dan pikiran pemirsanya.
(Effendy, 2003:192)
Televisi adalah suatu bentuk media massa yang dinilai paling efektif saat ini.
Melalui sifat audio visualnya yang tidak dimiliki media massa lain, perkembangan
teknologinya yang begitu cepat dan penayangannya yang mempunyai jangkauan yang
relatif tidak terbatas, televisi dapat menarik banyak simpatik dari kalangan masyarakat
luas. (Darwanto, 2007:27)
18
Televisi sebagai media eletronik memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan.
Ada banyak kesamaan antara siaran radio dengan televisi, seperti cepat san langsung,
mudah, tanpa batas, akrab, dan relatif lebih murah bila dibandingkan dengan media
cetak. Akan tetapi, sebagai media dengan teknologi yang lebih canggih dibanding media
cetak dan radio.
Menurut Mondry (2008), televisi memang memiliki beberapa keunggulan antara
lain sebagai berikut: (Mondry, 2008:21)
− Lebih “Hidup”
Informasi televisi dapat dilihat dengan lebih lengkap dan lebih “hidup” karena
ada gambarnya (visual), sehingga pemirsa dapat melihat langsung informasi
yang ditayangkan.
− Lebih “Dekat”
Dengan visualisasi yang bagus dari tayangan televisi, pemirsa dapat merasa lebih
“dekat”, baik terhadap lokasi peristiwa maupun dengan “perasaan” sesuatu yang
ditayangkan. Tanpa memerlukan banyak informasi tambahan, pemirsa sudah
paham dengan apa yang tertampil di layar televisi.
Sedangkan kelemahan televisi relatif sama dengan radio, yaitu seperti selintas,
besifat global, memiliki batasan waktu, beralur linear, serta mengandung gangguan.
Kelemahan lain yang dimiliki televisi terkait dengan gambar, yaitu terjadinya gangguan
gambar. Seandainya terjadi gangguan terhadap gambar televisi, media itu fungsinya
menjadi seperti radio.
19
2.2.1 Fungsi Televisi Sebagai Media Massa
Fungsi televisi sebagai media massa antara lain:
1. Fungsi Penerangan
Televisi merupakan media yang mampu menyiarkan informasi yang
amat memuaskan. Hal ini disebabkan dua faktor yang terdapat
didalamnya yaitu: “immediacy” dan “realism” .
Immediacy mencakup pengertian langsung dan dekat. Peristiwa yang
disiarkan oleh stasiun televisi dapat dilihat dan didengar oleh pemirsa
pada saat peristiwa itu berlangsung, seolah-olah mereka berada di
tempat peristiwa itu terjadi. Sedangkan realism mengandung makna
kenyataan, dimana televisi menyiarkan informasi secara audio visual
dengan fakta.
2. Fungsi Pendidikan
Sebagai media massa, televisi merupakan sarana yang ampuh untuk
menyiarkan acara pendidikan kepada khalayak yang jumlahnya
begitu banyak secara simultan. Sesuai dengan makna pendidikan,
yakni pengetahuan dan penalaran masyarakat, televisi menyiarkan
acara-acara tertentu yang mengandung pendidikan, seperti kuis dan
sebagainya yang disebut educational television (ETV), yaitu acara
pendidikan yang disiapkan dalam siaran yang bersifat umum. Karena
keampuhan itulah, maka fungsi pendidikan yang dikandung televisi
ditingkatkan lagi, sehingga dinamakan sarana pendidikan jarak jauh
yang disebut Instruction Television.
20
3. Fungsi Hiburan
Seorang pakar komunikasi Charles R.Wright mengetengahkan
pendapatnya tentang fungsi televisi sebagai media massa ini, yaitu:
“Communication act primarily intended for amusement
irrespectively of any instrument effect they might have” yaitu bahwa
media massa mempunyai fungsi sebagai media hiburan.
Sebagian besar alokasi waktu masa siaran diisi oleh program hiburan.
Hal ini dapat dimengerti karena pada layar televisi dapat ditampilkan
gambar hidup serta suara bagaikan kenyataan, dan dapat dinikmati
sekalipun oleh khalayak yang tidak mengerti bahasa asing. (Effendy,
2003:24)
4. Fungsi Promosi
Wilbur Schramm menyatakan bahwa fungsi televisi sebagai media
massa dapat dimanfaatkan “to sell goods for us” yang artinya bahwa
media massa dapat dimanfaatkan sebagai ajang promosi. Pendapat
ini cukup menonjol karena promosi merupakan tiang penyangga bagi
kehidupan media massa itu sendiri. (Subroto, 2002:94)
2.2.2 Karakteristik Televisi
Karakteristik televisi antara lain:
1. Audio Visual
Televisi memiliki kelebihan dibandingkan media penyiaran lainnya
yaitu dapat didengar sekaligus dilihat, disebut juga audiovisual.
21
2. Berpikir dalam gambar
Kita dapat menerjemahkan kata-kata yang mengandung gagasan
yangmenjadi gambar secara individual.dan merangkai gambar-
gambarindividual sedemikian rupa, sehingga mengandung makna
tertentu.
3. Pengoperasian lebih kompleks
Dibandingkan dengan radio siaran, pengoperasian televisi jauh lebih
kompleks, dan lebih banyak melibatkan orang. Peralatan yang
digunakan pun lebih banyak dan untuk mengoperasikannya lebih
rumit dan harus dilakukan oleh orang-orang yang terampil dan
terlatih. (Elvinaro dan Erdinaya, 2004:127)
2.3 Program Televisi
Kata program berasal dari bahasa inggris, “programme” atau “program” yang
artinya acara atau rencana. Program diartikan sebagai segala hal yang ditampilkan di
stasiun televisi untuk memenuhi kebutuhan audiensnya. (Morrisan, 2008:199)
Didunia pertelevisian, program merupakan unsur yang sangat penting, karena
program yang disiarkan memiliki dampak yang luas terhadap masyarakat. Untuk itulah
bagian program merupakan tulang punggung dari stasiun televisi yang mempunyai tugas
dalam merencanakan program secara matang, karena apapun yang disiarkan oleh bidang
program ditujukan kepada audiensnya. Oleh sebab itu, wajar bila disebutkan Broadcast
is Planning atau Televisi is Planning, karena semua acara yang disiarkan oleh stasiun
televisi merupakan acara yang telah direncanakan sebelumnya dan jarang sekali terjadi
acara yang insidetil atau tiba-tiba langsung dilakukan pembuatan acaranya.
22
2.3.1 Jenis Program Televisi
Setiap harinya, televisi menyajikan berbagai jenis program yang jumlah
nya sangat banyak dan jenis yang beragam. Secara garis besar dapat
dikelompokkan berdasarkan jenisnya menjadi dua bagian, yaitu program
informasi dan program hiburan. (Morrisan, 2008:208)
1. Program Informasi
Program informasi adalah segala jenis siaran yang bertujuan untuk
tambahan pengetahuan (informasi) kepada khalayak. Daya tarik program
ini adalah informasi, sehingga informasi inilah yang diberikan kepada
audiesnya.
Program informasi dapat dipilah menjadi dua yaitu:
a. Berita keras (hard news) sebuah berita yang sajiannya berisi segala
informasi penting dan menarik yang harus disiarkan oleh media
penyiara kerena sifatnya yang segera untuk diketahui khalayak dan
disebut dengan straight news. Contoh : program berita yang segera
diliput dan segera ditayangkan.
b. Berita lunak (soft news) adalah sebuah program berita yang
menyajikan informasi penting dan menrik yang disampaikan secara
mendalam (indepth) namun tidak bersifat harus segera ditayangkan.
Contoh: news magazine, currenaffair, talk show dan lain-lain.
2. Program Hiburan
Program hiburan adalah Segala bentuk siaran yang dibentuk untuk
menghibur audien dalam bentuk musik, lagu, cerita dan permainan yang
23
termasuk dalam ketegori hiburan adalah drama, musik, dan permainan
(game).
2.4 Program Berita Televisi
Televisi dengan tayangan beritanya sudah menjadi bagian dari kehidupan.
Dengan sifatnya yang immediaty, media televisi mampu mendekatkan peristiwa dan
tempat kejadian dengan penontonnya. Ketika terjadi invasi Amerika dan sekutunya atas
Irak hampir setiap orang ingin melihat perkembangannya lewat televisi. TV-7, Metro
TV, ANTV, dan SCTV yang sengaja menayangkan kondisi di Irak lewat jaringan TV
Al-Jazeera dan Al-Arabiya, Abu Dhabi TV serta CNN. Pidato orang nomor satu yang
diburu Bush, yakni Sadam Husein, paling tidak memberikan gambaran akurat tentang
kondisi di Irak pada saat itu. Demikian juga dengan pemberitaan seputar perlakuan
tawanan Amerika oleh terntara Irak. Berita ini menjadi media propaganda Irak.Seolah-
olah Irak ingin wanti-wanti agar tentara Irak yang ditawan Amerika dan sekutunya dapat
diperlakukan sesuai dengan konvensi Jenewa.Semua dapat kita lihat dan saksikan secara
langsung lengkap dengan suara dan suasana di Irak. (Baksin, 2009: 59-60)
Berita televisi bukan hanya sekedar melaporkan fakta tulisan / narasi, tetapi juga
gambar (visual), baik gambar diam, seperti foto, gambar peta, grafis, maupun film berita
yakni rekaman peristiwa yang menjadi topik berita dan mampu memikat pemirsa. Bagi
berita televisi, gambar adalah primadona atau paling utama daripada narasi. Kalau
gambar berita yang disiarkan mampu bercerita banyak, maka narasi hanya sebagai
penunjang saja. Berita televisi tanpa gambar tidak ada beda dengan berita radio.
24
Program news (berita) berarti suatu kajian laporan berupa fakta dan kejadian
yang memiliki nilai berita (unusual, factual, esensial) dan disiarkan melalui media
secara periodic. (Wibowo, 2009:132)
Sedangkan menurut Morissan (2010:8), berita adalah informasi yang penting
dan/atau menarik bagi khalayak audien. Informasi yang dapat kita pilih sebagai berita
harus memenuhi dua aspek yaitu:
− Aspek Penting
Informasi dapat dikatakan penting apabila informasi tersebut dapat memberikan
pengaruh atau memiiliki dampak kepada pada penonton.
Informasi yang memberikan pengaruh atau memiliki dampak kepada penonton
adalah informasi yang bernilai berita.
− Aspek Menarik
Berita yang menarik adalah jika informasi yang disampaikan it mampu
membangkitkan rasa kagum, lucu/humor, atau informasi mengenai pilihan hidup
dan mengenai sesuatu atau seseorang yang bersifat unik dan/atau aneh.
(Morissan, 2010:8-9)
2.4.1 Jenis Berita Televisi
Program informasi (berita) di televisi, sesuai dengan namanya,
memberikan banyak informasi untuk memenuhi rasa ingin tahu penonton
terhadap suatu hal. Daya tarik program ini adalah informasi, dan informasi itulah
yang dijual kepada audien.
25
Program informasi dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu berita
keras (hard news) dan berita lunak (soft news). (Morissan, 2010:25)
1. Berita keras
Berita keras atau hard news adalah segala informasi penting dan
menarik yang harus segera disiarkan oleh media penyiaran karenan
sifatnya yang harus segera ditayangkan agar dapat diketahui khalayak
audien secepatnya.Peran televisi sebagai sumber utama hard news bagi
masyarakat cenderung untuk terus meningkat.Media penyiaran adalah
media yang paling cepat dalam menyiarkan berita kepada masyarakat.
Dalam berita-berita mengenai konflik, televisi menjadi medium informasi
yang paling dipercaya. Hal ini disebabkan televisi menyajikan gambar
yang menjadi bukti yang tak terbantahkan. Pada umumnya stasiun
televisi menginvestasikan dana dalam jumlah yang cukup besar untuk
kegiatan pemberitaan dalam porsi waktu siaran yang cukup besar.
Stasiun televisi besar biasanya menyajikan program berita
beberapa kali dalam satu hari, misalnya pada pagi, siang, petang, dan
tengah malam. Bahkan ada televisi yang menyajikan program berita
dalam setiap jam walaupun durasinya cukup singkat (kurang dari 5
menit). Media televisi biasanya menyajikan berita keras secara reguler
yang ditayangkan dalam suatu program.
Berita keras disajikan dalam suatu program berita yang berdurasi
mulai dari beberapa menit saja (misalnya breaking news) hingga program
berita yang berdurasi 30 menit, bahkan satu jam. Sutatu program berita
terdiri atas sejumlah berita keras atau dengan kata lain suatu program
26
berita merupakan kumpulan dari berita keras. Dalam hal ini berita keras
dapat dibagi ke dalam beberapa bentuk berita yaitu: straight news,
features, dan infotainment.
a. Straight News
Straight News berarti berita “langsung” (straight), maksudnya
suatu berita yang singkat (tidak detail) dengan hanya menyajikan
informasi terpenting saja yang mencakup 5W+1H (who, what,
where, when, what, dan how) terhadap suatu peristiwa yang
diberitakan. Berita jenis sangat terikat waktu (deadline) karena
informasinya sangat cepat basi jika terlambat disampaikan kepada
audien.
b. Feature
Kita sering melihat suatu program berta menampilkan berita-
berita ringan misalnya informasi mengenai tempat makan yang
enak atau tempat liburan yang menarik, berita semacam ini
disebut feature. Dengan demikian, feature adalah berita ringan
namun menarik.Pengertian “menarik” di sini adalah informasi
yang lucu, unik, aneh, menimbulkan kekaguman, dan sebagainya.
Pada dasarnya berita-berita semacam ini dapat dikatakan sebagai
soft news karena tidak terlalu terikat dengan waktu penayangan,
namun karena durasinya singkat (kurang dari lima menit) dan ia
menjadi bagian dari program berita, maka feature masuk ke dalam
kategori hard news.
27
Namun adakalanya suatu feature terkait dengan suatu periwtiwa
penting, atau dengan kata lain terikat dengan waktu, dank arena
itu harus segera disiarkan dalam suatu program berita. Feature
semacam ini disebut news feature, yaitu sisi lain dari suatu berita
straight news yang biasanya lebih menekankan pada sisi human
interest dari suatu berita. Misalnya, suatu peristiwa besar yang
penting memiliki sisi human interest yang dapat disajikan dalam
suatu laporan terpisah. Sebagai contoh peristiwa sidang umum
MPR selain menampilkan berbagai berita straight news setiap
harinya (misalnya, terpilih presiden baru), juga menyajikan berita
features misalnya cerita mengenai kesibukan atau suka duka
panitia persiapan persidangan atau cerita mengenai para pedagang
dadakan atau hadirnya tukang pijat yang muncul di kompleks
gedung MPR.
c. Infotainment
Kata “infotainment” berasal dari dua kata, yaitu information yang
berarti informasi dan entertainment yang berrti hiburan, namun
infotainment bukanlah berita hiburan atau berita yang
memberikan hiburan.Infotainment adalah berita yang menyajikan
informasi mengenai kehidupan orang-orang yang dikenal
masyarakat (celebrity), dan arena sebagian besar dari mereka
bekerja pada industri hiburan, seperti pemain film/sineteron,
penyanyi dan sebagainya, maka berita mengenai mereka disebut
juga dengan infotainment.
28
2. Berita Lunak
Berita lunak atau soft news adalah segala informasi yang penting
dan menarik yang disampaikan secara mendalam (indepth) namun tidak
bersifat harus segera ditayangkan.Berita yang masuk kategori ini
ditayangkan pada pada satu program tersendiri di luar program berita.
Program yang masuk ke dalam kategori berita lunak ini adalah: current
affair, magazine, dokumenter, dan talk show.
− CurrentAffair
Current affair adalah “persoalan kekinian”.Current Affair adalah
program yang menyajikan informasi yang terkait dengan suatu
berita penting yang muncul sebelumnya namun dibuat secara
lengkap dan mendalam. Dengan demikian, current affair cukup
terikat dengan waktu dalam hal penayangannya namun tidak
seketat hard news, batsannya adalah bahwa selama isu yang
dibahas masih mendapat perhatian khalayak, maka current affair
dapat disajikan. Misalnya, program yang menyajikan cerita
mengenai kehidupan masyarakat setelah ditimpa bencana alam
dahsyat, misalnya gempa bumi atau tsunami.
− Magazine
Diberi nama magazine karena topik atau tema yang disajikan
mirip dengan topik-topik atau tema yang terdapat dalam suatu
majalah (magazine). Magazine adalah program yang menampilkan
informasi ringan namun mendalam atau dengan kata lainmagazine
adalah feature dengan durasi yang lebih panjang. Magazine
29
ditayangkan pada program tersendiri yang terpisah dari program
berita.Magazine lebih menekankan pada aspek menarik suatu
informasi ketimbang aspek pentingnya. Suatu program magazine
dengan durasi 30 menit atau satu jam dapat terdiri atas hanya satu
topik atau beberapa topik.
− Dokumenter
Dokumenter adalah program informasi yang bertujuan untuk
pembelajaran dan pendidikan namun disajikan dengan menarik.
Misalnya program dokumenter yang menceritakam mengenai
suatu tempat, kehidupan atau sejarah seorang tokoh, atau
kehidupan atau sejarah suatu masyarakat (misalnya, suku terasing)
atau kehidupan hewan di padang rumput dan sebagainya.
Gaya dalam menyajikan dokumenter sangat beragam dalam hal
tehmik pengambilan gambar, tehnik editing, dan tehnik
penceritaannya; mulai dari yang sederhana hingga yang
tersulit.Suatu program dokumenter adakalanya dibuat seperti
membuat sebuah film sehingga sering disebut dengan film
dokumenter.
− Talk Show
Program talk show atau perbincangan adalah program yang
menampilkan satu atau beberapa orang untuk membahas suatu
topik tertentu yang dipandu oleh seorang pembawa acara
(host).Mereka yang diundang adalah orang-orang yang
berpengalaman langsung dengan peristiwa atau topik yang
30
diperbincangkan atua mereka yang ahli dalam masalah yang
tengah dibahas. (Morissan, 2010:25-28)
Program informasi dalam kategori berita keras atau hard news
dapat dibedakan dengan berita lunak atau soft news berdasarkan sifatnya
sebagaimana dijelaskan dalam tabel berikut ini:
Tabel 2.1
Perbedaan Hard News dengan Soft News
Hard News Soft News
Harus ada peristiwa terlebih dahulu Tidak perlu ada peristiwa terlebih
dahulu
Peristiwa harus aktual (baru terjadi) Tidak mesti aktual
Harus segera disiarkan Tidak bersifat segera (timeless)
Mengutamakan informasi
terpenting saja
Menekankan pada detail
Tidak menekankan sisi human
interest
Sangat menekankan sisi human
interest
Laporan tidak mendalam (singkat) Laporan bersifat mendalam
Teknik penulisan piramida tegak Teknik penulisan piramida terbalik
Ditayangkan dalam program berita Ditayangkan dalam program
lainnya
2.4.2 Sumber Berita Televisi
Stasiun televisi tidak dapat hanya menunggu berita yang datang. Program
berita yang disajikan oleh stasiun televisi diperoleh melalui beberapa sumber.
Stasiun televisi harus mengejar berita agar dapat mempertahankan kredibilitas
31
pada pemirsa televisi. Apabila liputan berita yang diperoleh tim liputan tidak
baik atau gagal, akan menurunkan kredibilitas stasiun televisi tersebut.
Sumber berita televisi terdiri dari: (Morissan, 2010:11-16)
1. Reporter. Sumber berita terpenting bagi stasiun TV adalah reporter dan
juru kamera yang bertugas mencari info dan mengambil gambar di
lapangan. Reporter atau juru kamera dikategorikan sebagai sumber berita
apabila mereka melihat langsung atau menjadi saksi mata dari suatu
peristiwa yang bernilai berita.
2. Pelayanan darurat. Reporter harus selalu sigap dan proaktif terhadap
peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam masyarakat. Untuk itu, reporter
harus mempunyai jaringan yang dapat memberikan informasi awal yang
dapat menjadi petunjuk dari suatu berita penting yang terjadi di
masyarakat. Stasiun TV harus memiliki kontak dengan unit pelayanan
darurat seperti polisi, pemadam kebakaran, rumah sakit, pusat informasi
dan cuaca, dan lain-lain.
3. Kontak publik. Kontak publik adalah narasumber yang dapat dihubungi
oleh semua orang (publik) untuk dimintakan keterangan terkait dengan
organisasi atau profesi mereka. Narasumber dapat berasal dari organisasi
pemerintah, non-pemerintah, kelompok oposisi, kalangan perguruan
tinggi, dan lain-lain.
4. Kontak pribadi. Kontak pribadi adalah milik berharga seorang reporter.
Kontak pribadi biasanya terdiri dari para pejabat, tokoh masyarakat, atau
orang yang bekerja di lembaga pemerintahan dan non-pemerintahan.
32
Kontak pribadi tidak dapat diakses oleh masyarakat sebagaimana kontak
publik.
5. Kantor berita. Kantor berita dapat menjadi sumber berita dengan cara
stasiun televisi membeli berita pada kantor berita tersebut. Kantor berita
terbesar di Indonesia adalah Kantor Berita Antara yang memiliki reporter
di seluruh Indonesia dimana stasiun televisi mungkin tidak memiliki
akses ke setiap provinsi. Beberapa kantor berita juga menjual gambar
(footage) untuk televisi di Indonesia.
6. Siaran pers. Siaran pers (press release) adalah informasi atau pertanyaan
(statement) yang dikirimkan ke media massa dengan tujuan untuk dapat
dipublikasikan. Siaran pers dikeluarkan untuk mendapatkan citra yang
baik atas suatu organisasi. Stasiun TV harus dapat memisahkan antara
fakta dan opini dalam siaran pers. Siaran pers yang dikirimkan dapat
menjadi sumber berita yang berguna, namun stasiun TV harus berhati-hati
agar tidak terkesan menyajikan publisitas atau promosi gratis bagi suatu
perusahaan atau lembga tertentu.
7. Jumpa pers. Jumpa pers mempunyai tujuan untuk menyampaikan pesan
yang akan menguntungkan lembaga yang mengadakan jumpa pers
tersebut. Stasiun TV harus selektif dalam memilih konfrensi pers yang
akan diliput dan mempertimbangkan bobot berita dan narasumber yang
akan memberikan jumpa pers.
8. Pemirsa. Pemirsa televisi terkadang menghubungi stasiun TV untuk
memberikan informasi mengenai suatu peristiwa. Berdasarkan informasi
dari peristiwa, reporter dan juru kamera dapat segera berada di lokasi
33
kejadian untuk segera mendapatkan liputan yang aktual. Namun,
informasi yang diberikan pemirsa harus diperiksa terlebih dahulu.
9. Saksi mata. Saksi mata dapat menjadi sumber informasi yang sangat baik
sebab saksi mata memberikan keterangan dengan cepat sehingga
menambah kredibilitas berita yang dibuat.
10. Media lainnya. Siaran televisi dan radio dari berbagai pelosok daerah
juga dapat menjadi sumber berita bagi stasiun TV. Tim kerja bagian
pemberitaan sebaiknya memonitori stasiun TV saingan dalam mengambil
berita yang lebih aktual dan lengkap dari yang telah diliput oleh stasiun
TVnya. Selain itu, media cetak juga dapat menjadi sumber berita.
2.4.3 Format Berita Televisi
Format berita televisi dapat ditetapkan sesuai dengan bahan yang
diperoleh. Reporter tidak dapat menentukan format secara sembarangan. Ada
batasan yang dapat dijadikan acuan untuk menentukan sebuat format sesuai
bahan berita yang diperoleh. Suatu berita dapat disajikan dengan beberapa bentuk
format,yaitu: (Morissan, 2010:34-40)
1. Reader (RDR)
Reader adalah format berita televisi ini yang paling dasar. Reporter cukup
menuliskan lead in / teras berita saja untuk dibacakan oleh presenter /
penyiar. Berita ini sama sekali tidak memiliki gambar.
34
2. Voice Over (VO)
Voice over adalah format berita televisi yang lead in dan tubuh beritanya
dibacakan penyiar seluruhnya. Sementara penyiar tengah membacakan isi
tubuh berita, gambar pun menyertainya sesuai konteks naskah.
3. Reader Sound on Tape (RDR SOT)
Reader SOT adalah format berita televisi yang hanya berisi lead in dan
statement (pernyataan) nara sumber. Penyiar hanya membacakan lead in
berita, kemudian diikuti pernyataan nara sumber atau soundbite on tepe
(SOT). SOT adalah cuplikan suara dari narasumber atau cuplikan dari
wawancara panjang narasumber.
4. Voice over-Sound on Tape (VO/SOT)
Voice over SOT adalah gabungan antara VO dan SOT dimana VO
mengenai peristiwa atau ada kaitannya dengan apa yang diungkapkan
dalam SOT.
5. Reader-Grafis (RDR-GRF)
Reader-GRF adalah format berita yang gambar videonya digantikan
dengan ilustrasi berupa grafis. Reader-GRF biasanya digunakan apabila
stasiun TV belum mendapatkan akses untuk mengambil gambar dan
merekamnya dalam kaset video.
6. Paket (Package/PKG)
Paket adalah format berita yang komprehensif dengan intro yang
dibacakan atau dinarasikan sendiri oleh reporter atau pengisi suara. Paket
merupakan laporan berita lengkap dengan narasi (voice over) yang
direkam kedalam pita kaset.
35
7. Laporan Langsung (Live)
Laporan langsung digunakan apabila suatu peristiwa yang mengandung
nilai berita masih berlangsung sementara program berita masih “on air",
maka stasiun TV dapat menyampaikan berita. Laporan langsung adalah
format berita televisi yang dimana pelapornya langsung dari lapangan
atau tempat peristiwa berlangsung.
8. Breaking News
Breaking news adalah format berita yang tidak terjadwal karena dapat
terjadi kapan saja seperti kecelakaan besar, serangan teror, bencana alam
yang tidak dapat terditeksi sebelumnya. Durasi breaking news mulai dari
dua menit hingga tidak terbatas.
9. Laporan Khusus
Laporan khusus adalah format berita paket, lengkap dengan narasi dan
soundbite dan sejumlah nara sumber yang memberikan pendapat dan
analisis. Laporan khusus merupakan laporan panjang yang komprehensif
mengenai berbagai peristiwa atau isu politik, kriminal, hukum, dan
bencana.
2.4.4 Unsur-Unsur Berita Televisi
Dalam jurnalistik media cetak, kita mengenal unsur-unsur berita
sebagai 5 W (Who, What, When, Where, Why) + 1 H (Ho). Naskah atau
narasi di media cetak harus mengandung keenam unsur berita tersebut.
Namun demikian, dalam dunia jurnalistik televisi 5W + 1H tidak harus
seluruhnya terkandung dalam narasi atau naskah berita. Unsur berita yang
36
tidak selalu terdapat dalam narasi berita televisi adalah when dan how.
(Usman Ks, 2009:32)
When atau kapan tidak harus ada dalam narasi berita televisi,
karena idealnya peristiwa yang terjadi han itu akan diberitakan atau
ditayangkan han itu juga. When biasanya terkandung dalam narasi atau
naskah berita televisi jika rnenyangkut kejadian besar atau luar biasa
seperti ledakan bom, gempa bumi, tsunami, atau kecelakaan besar. Dalam
kejadian-kejadian besar seperti itu, orang biasanya akan bertanya, “Kapan
terjadinya?”
How atau bagaimana suatu peristiwa terjadi juga tidak harus ada
dalam narasi berita televisi, karena how ditampilkan dalam gambar.
Selain unsur penulisan berita, unsur penting lainnya yang perlu
diperhatikan oleh stasiun-stasiun berita televisi adalah reporter. Reporter
memiliki peranan penting dalam proses pencarian berita.
Selain unsur 5W+1H perlu ditambahkan lagi suatu formula lain
agar memudahkan pengertian bagi pemirsa televisi. Pendekatan tersebut
disebut juga dengan easy listening formula. Formula untuk menuju easy
listening tersebut bermacam-macam, namun salah satu yang mudah
diingat dan diaplikasikan adalah formula yang diketengahkan oleh Soren
H. Munhoff dalam “Five Star Approach To News Writing” dengan
akronim ABC-SS yaitu singkatan dari Accurasy (tepat), Brevity (singkat),
Clarity (jelas), Simplicity (sederhana), Sincerity (jujur).
37
Formula-formula penulisan berita televisi tersebut antara lain:
(Muda, 2008:48-55)
− Accurasy
Penulisan berita harus tepat. Maksudnya bahwa penulisan berita
harus sesuai dengan konteks permasalahan. Pemilihan atau
penempatan orang-orang yang akan diwawancarai sebagai sumber
berita harus sesuai dengan alur berita yang akan disajikan.
− Brevity
Pengertian brevity disini adalah singkat. Tujuannya agar penulisan
berita media ektronik cukup singkat saja tidak perlu panjang-
panjang.
− Clarity
Menulis berita pada media elektronik juga harus jelas (clarity).
Artinya, informasi tersebut jangan membingungkan pendengar
atau pemirsanya.
− Simplicity
Kesederhanaan (simplicity) merupakan saran lainnya untuk diikuti
dalam teknik penulisan media elektronik. Pononton televisi
memiliki latar belakang yang berbeda-beda baik pendidikan,
sosial, ekonomi maupun budayanya. Untuk mengatasi hal tesebut
maka, pendekatan penulisan sederhana adalah yang paling baik.
38
− Sincerity
Seorang penulis berita juga dituntut sifat kejujurannya (sincerity).
Maksudnya agar informasi tentang peristiwa yang terjadi dapat
ditulis apa adanya atau ditulis dengan objektif. Tidak boleh
ditambah-tambah, apalagi dengan memasukkan opini pribadi
reporter yang bersangkutan.
2.4.5 Materi Berita Televisi
Materi berita memiliki batasan yang merupakan pertimbangan bagi
seorang wartawan atau reporter untuk tidak sekedar menulis apa yang
dilihat, melainkan harus memperhatikan berbagai pertimbangan agar
berita tersebut menjadi menarik untuk ditonton. Materi berita memiliki
nilai atau bobot yang berbeda antara satu dan lainnya. Nilai berita
tersebut sangat bergantung pada berbagai pertimbangan seperti berikut:
(Muda, 2008:29-39)
1. Timeliness
Timeliness berarti waktu yang tepat. Artinya, dalam memilih
berita yang akan disajikan harus sesuai dengan waktu yang
dibutuhkan oleh pemirsa.
2. Proximity
Proximity artinya kedekatan. Kedekatan disini maknanya sangat
bervariasi, yakni dapat beeerarti dekat dilihat dari segi lokasi,
pertalian ras, profesi, kepercayaan, kebudayaan maupun
kepentingan yang terkait lainnya.
39
3. Prominence
Prominence artinya adalah orang yang terkemuka. Maksudnya,
semakin seseorang tersebut terkenal, maka akan semakin menjadi
bahan berita yang menarik pula.
4. Consequence
Consequence artinya adalah konsekuensi atau akibat.
Pengertiannya yaitu, segala tindakan atau kebijakan, peraturan,
perundangan dan lain-lain, dapat berakibat merugikan atau
menguntungkan orang banyak, merupakan bahan berita yang
menarik.
5. Conflict
Conflict (pertikaian) memiliki nilai berita yang sangat tinggi
karena konflik adalah bagian dalam kehidupan.
6. Development
Development (pembangunan) merupakan berita yang cukup
menarik. Keberhasilan pembangunan atau kegagalan
pembangunan memilki daya tarik tersendiri apabila diberitakan,
karena keduanya melibatkan kepentingan para penguasa dan
masyarakat.
7. Dissaster & Crimes
Dissaster (bencana) dan Crimes (kriminal) adalah dua peristiwa
berita yang pasti akan mendapatkan tempat bagi para pemirsa,
karena berita-berita tersebut menyangkut masalah keselamtan
masnusia.
40
8. Wheater
Berita mengenai Wheater (cuaca) sangat berguna bagi negara-
negara yang cuaca pada negara tersebut sangat mempengaruhi
kegiatan hariannya.
9. Sport
Berita olah raga sudah lama memiliki daya tarik bagi kalangan
pemirsa televisi.
10. Human Interest
Human Interest adalah berita-berita yang dapat menyentuh
perasaan, pendapat, serta pikiran manusia.
2.5 Produksi Program Televisi
Dalam produksi program televisi yang melibatkan banyak peralatan, orang dan
biaya yang besar, selain memerlukan suatu organisasi yang rapi juga perlu suatu tahap
pelaksanaan produksi yang jelas dan efisien. Setiap tahap harus jelas kemajuannya
dibandingkan dengan tahap sebelumnya. Tahapan produksi terdiri dari tiga bagian di
televisi yang lazim disebut standard operation procedure (SOP), seperti berikut:
(Wibowo, 2009:38-44)
1. Pra Produksi (Pelaksanaan dan Persiapan)
Tahap ini sangat penting, sebab jika tahap ini dilaksanakan dengan rinci dan
baik, sebagian pekerjaan dari produksi yang direncanakan sudah selesai. Tahap
pra produksi meliputi tiga bagian, sebagai berikut:
41
a. Penemuan Ide
Tahap ini dimulai dalam suatu rapat redaksi, ketika seorang produser
menemukan ide atau gagasan, membuat riset dan menuliskan naskah atau
meminta penulis naskah menggambarkan gagasan menjadi naskah sesudah
riset.
b. Perencanaan
Tahap ini meliputi penetapan jangka waktu kerja (time schedule),
penyempurnaan naskah, pemilihan crew-crew yang bertugas, lokasi dan
peralatan.
c. Persiapan
Tahap ini meliputi pemberesan semua kontrak, perijinan, surat-menyurat,
pembuatan setting, meneliti dan melengkapi peralatan yang diperlukan.
Semua pekerjaan ini paling baik diselesaikan menurut jangka waktu kerja
(time schedule) yang sudah ditentukan.
2. Produksi
Setelah perencanaan dan persiapan selesai dengan baik dan benar, maka masuk
kedalam tahap produksi. Pada tahap ini produser bekerja sama dengan tim atau
crew dalam merealisasikan apa yang telah direncanakan dan dipersiapkan pada
tahap pra produksi sebelumnya. Produser mengarahkan tim produksi dalam
menentukan pengambilan gambar (shooting). Setelah itu, barulah tim produksi
melakukan eksekusi dalam pengambilan gambar. Biasanya gambar hasil shooting
dikontrol setiap malam di akhir shooting untuk melihat hasil pengambilan
gambar sungguh baik. Apabila tidak maka adegan itu perlu diulang pengainbilan
42
gambarnya. Sesudah semua adegan di dalam naskah selesai diambil maka hasil
gambar asli (original material/row footage) dibuat catatannya untuk kemudian
masuk dalam proses post production, yaitu editing.
3. Pasca Produksi
Pasca produksi memiliki tiga langkah utama, yaitu editing offline, editing online,
dan mixing.
a. Editing Offline
Proses editing ini merupakan proses memadukan antara gambar satu dengan
gambar lain serta pemotongan dan memperpadukan gambar menjadi satu
kesatuan gambar yang bercerita, sehingga hasilnya nanti akan dapat
dimengerti dan dinikmati oleh pemirsanya.
b. Editing Online
Berdasarkan naskah editing, editor mengedit hasil shooting asli. Sambungan
setiap shoot dan adegan (scene) dibuat tepat berdasarkan catatan time-code
dalam naskah editing. Demikian pua sound asli dimasukkan dengan level
yang seimbang dan sempurna. Setelah editing online ini siap, proses
berlanjut dengan mixing.
c. Mixing
Narasi yang sudah direkam dan ilustrasi musik yang juga sudah direkam,
dimasukan ke dalam pita hasil editing online sesuai dengan petunjuk atau
ketentuan yang tertulis dalam naskah editing. Keseimbangan antara sound
effect, suara asli dan musik harus dibuat sedemikian rupa sehingga tidak
saling mengganggu dan terdengar jelas. Sesudah proses mixing ini boleh
dikatakan bagian yang penting dalam post-production sudah selesai. Setelah
43
produksi selesai biasanya diadakan preview. Apabila dalam preview tidak
ada yang harus diperbaiki, maka program ini sudah siap untuk ditayangkan.
Dalam hal ini, terdapat dua macam teknik editing, yaitu: editing linear
atau editing dengan teknik analog dan editing non linear atau editing dengan
teknik digital.
a. Editing Linear (Analog)
Proses pengeditan gambar satu persatu secara berurutan dari awal hingga
akhir. Materi hasil shooting langsung dipilih dan disambung-sambung dalam
pita VHS. Kaset VHS hasil editng digunakan sebagai pedoman oleh editor.
b. Editing Non Linear (Digital)
Proses pengeditan gambar secara acak (tidak berurutan). Hasil shoot
dimasukkan kedalam komputer melalui proses capturing atau digitizing,
yaitu mengubah hasil gambar dalam pita menjadi file. Hasil dari capturing
yang berupa file dapat disimpan ke dalam hardisk dan dapat diedit sesuai
kebutuhan dengan menggunakan program editing seperti: Adobe Premiere,
After Effect, Avid, Final Cut dan lain-lain.
2.6 Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah sebuah alat yang cukup efektif, baik dan efisien
serta sebagai alat yang cepat dalam menemukan kemungkinan-kemungkinan
yang berkaitan dengan perkembangan awal program-program inovasi baru.
Analisis SWOT merupakan sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang
bersifat deskriptif (memberi gambaran). SWOT adalah singkatan dari lingkungan
44
internal strenghts (kekuatan) dan weakness (kelemahan) serta lingkungan
eksternal opportunities (peluang) dan threads (ancaman). Analisa ini terbagi atas
empat komponen dasar yaitu:
1. Strength (S), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari
organisasi atau program pada saat ini.
2. Weakness (W), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan
dan organisasi atau program pada saat ini.
3. Opportunity (O), adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang
diluar organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi
dimasa depan.
4. Threat (T), adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang
datang dan luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi
dimasa depan.