Upload
hoangdan
View
217
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori-Teori Dasar/Umum
2.1.1 Analisis dan Perancangan Sistem
2.1.1.1 Pengertian Sistem
Menurut James A. O’Brien (2006, p29), sistem adalah
sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja bersama
untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta
menghasilkan output dalam proses informasi yang teratur.
Menurut McLeod (1998, p11) sistem adalah sekelompok
elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk
mencapai suatu tujuan.
2.1.1.2 Perancangan Sistem
Menurut Alter (1999,p383) Perancangan sistem adalah
bagian dari perancangan bisnis yang berhubungan dengan
penyebaran sumber daya sistem informasi perusahaan yang
mencakup manusia, perangkat keras dan perangkat lunak.
9
Menurut Mcleod (2001, p238), Perancangan sistem adalah
penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru, jika
sistem itu berbasis komputer, perancangan dapat menyertakan
spesifikasi peralatan yang akan digunakan.
Dari pendapat-pendapat tersebut diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa perancangan sistem merupakan proses
penterjemahan kebutuhan pemakai informasi ke dalam suatu
rancangan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dan memberi
gambaran yang lebih jelas untuk dijadikan pertimbangan.
2.1.1.3 Pengertian Analisis Sistem
Menurut Whitten, Bentley dan Dittman (2004, p38)
analisis sistem adalah studi masalah bisnis domain untuk
merekomendasikan perbaikan dan menentukan kebutuhan bisnis
dan prioritas untuk solusi. Analisis sistem ini dimaksudkan untuk
memberikan tim proyek dengan pemahaman yang lebih
menyeluruh tentang masalah dan kebutuhan yang memicu proyek.
Menurut McLeod (2001, p88) analisis sistem adalah
penelitian suatu sistem yang telah ada dengan tujuan untuk
merancang sistem baru atau diperbaharui.
10
2.1.2 Sistem Basis Data
2.1.2.1 Data
Menurut O’Brien (2005, p206) data adalah sumber daya
penting organisasi yang perlu dikelola seperti mengelola aset
penting dalam bisnis lainnya.
Menurut Laudon (2000,p8), data merupakan aliran fakta
yang mewakili kejadian yang terjadi dalam organisasi atau dalam
lingkungan fisik sebelum mereka diatur menjadi sebuah form
yang dapat dimengerti oleh pengguna.
Menurut Whitten et al (2004, p23) data adalah fakta
mentah mengenai orang, tempat, kejadian, dan hal-hal penting
yang ada dalam organisasi. Tiap fakta, tanpa disertai fakta
lainnya, secara relatif tidak mempunyai arti.
Menurut Turban (2005, p38) data merupakan kumpulan
fakta atau dari sesuatu, kejadian, aktivitas, dan transaksi, yang
diambil, dicatat, disimpan dan dikelompokkan, tetapi tidak diatur
untuk menyatukan suatu arti tertentu.
11
2.1.2.2 Basis Data
Menurut Connoly dan Begg (2002, p14), Basis data adalah
sekumpulan data yang saling terhubung secara logikal, yang
dirancang dalam rangka memenuhi kebutuhan informasi dalam
sebuah organisasi.
Menurut James A. O’Brien (2005, p211) database adalah
kumpulan terintegrasi dari elemen data yang secara logikal saling
berhubungan. Data yang disimpan dalam database independent
dari program aplikasi yang menggunakannya dan dari jenis
peralatan penyimpan tempat mereka disimpan.
Menurut Kusumo (2003, p2) Basis data adalah kumpulan
informasi yang ditulis dalam satu atau lebih tabel.
2.1.2.3 Sistem Basis Data
Tujuan utama dari sistem basis data adalah untuk
memudahkan dan memfasilitasi akses ke data.
Sistem basis data adalah kumpulan program aplikasi yang
berinteraksi dengan database (Connolly & Begg, 2002, p4).
Sistem basis data merupakan sebuah sistem yang
terkomputerisasi yang memiliki tujuan untuk memelihara
12
informasi dan menjadikan informasi tersebut pada saat dibutuhkan
(C.J Date, 2000, p4).
Sistem merupakan kumpulan dan elemen-elemen yang
terintegrasi dengan maksud umum untuk mencapai tujuan
(Mcleod, 2001, p12).
2.1.3 Database Management System (DBMS)
Menurut Conolly (2005, p16) Database Management System
(DBMS) adalah suatu sistem perangkat lunak yang memungkinkan user
(pengguna) untuk mendefinisikan, membantu, memelihara, dan
mengendalikan akses pada basis data.
DBMS menyediakan fasilitas sebagai berikut :
1. Data Definition Language (DDL) : Memungkinkan pengguna untuk
menspesifikasikan tipe data dan struktur serta batasan data yang akan
disimpan dalam basis data.
2. Data Manipulation Language (DML) : Memungkinkan pengguna
untuk menambah, mengubah, menghapus, dan mengambil data dari
dalam basis data.
3. Akses kontrol ke database. Yaitu untuk :
a. Sistem Keamanan, Mencegah user yang tidak memiliki
wewenang untuk mengakses basis data.
13
b. Sistem Integritas, Memelihara konsistensi data yang tersimpan.
c. Sistem Kontrol, Mengizinkan pembagian akses kedalam basis
data.
d. Sistem Kontrol Perbaikan, Memperbaiki atau mengembalikan
basis data ke kondisi sebelumnya jika terjadi kerusakan pada
perangkat keras dan perangkat lunak.
e. Katalog yang dapat diakses ke user, katalog yang berisi deskripsi
data yang ada dalam basis data.
Menurut Ramakrishnan dan Gehrke (2003, p4), DBMS adalah
software yang didesain untuk mendukung, memelihara, dan
memanfaatkan kumpulan data yang besar.
2.1.3.1 Komponen DBMS
Menurut Conolly dan Begg (2002, p18-20) ada lima
komponen utama dalam suatu lingkungan database management
system (DBMS), yaitu sebagai berikut :
1. Perangkat keras (Hardware)
Piranti keras sangat dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi
dan DBMS. Piranti keras dapat berupa sebuah komputer,
sebuah mainframe, ataupun sebuah jaringan antar komputer,
14
yang nantinya disesuaikan dengan kebutuhan organisasi dan
DBMS yang digunakan.
2. Perangkat lunak (Software)
Merupakan komponen perangkat lunak yang terdiri dari
DBMS dan program-program aplikasi, termasuk sistem
operasi dan perangkat lunak jaringan apabila dalam
penggunaannya menggunakan jaringan komputer seperti
LAN.
3. Data
Data mungkin merupakan komponen terpenting dari suatu
DBMS dilihat dari sudut pandang pengguna. Data memegang
peranan sebagai penghubung antara komponen mesin dengan
manusia dalam lingkungan DBMS.
4. Prosedur
Prosedur berupa panduan dan instruksi dalam membuat
rancangan dan penggunaan basis data. Penggunaan sistem dan
staf yang mengelola dan menggunakan basis data
membutuhkan prosedur dalam menjalankan sistem basis data
itu sendiri. Proses didalam basis data dapat berupa : login ke
dalam basis data, penggunaan fasilitas DBMS, cara
menjalankan dan memberhentikan DBMS, membuat salinan
15
database, memeriksa hardware dan software yang sedang
berjalan, mengubah struktur basis data, meningkatkan kinerja
atau membuat arsip data pada secondary storage.
5. Manusia
Komponen terakhir yaitu manusia sendiri yang terlibat dalam
sistem tersebut. Manusia yang terlibat dengan sistem, yaitu :
database administrator, perancangan database, pengembang
aplikasi dan pengguna akhir.
2.1.3.2 Keuntungan dan Kerugian DBMS
Menurut Conolly dan Begg (2002, p26) keuntungan
DBMS yaitu antara lain :
1. Kontrol terhadap redundancy data
2. Konsistensi data
3. Lebih banyak informasi dari jumlah yang sama
4. Banyaknya data
5. Sharing data
6. Meningkatkan integritas data
7. Meningkatkan keamanan
16
8. Standarisasi
9. Lebih ekonomis
10. Menyeimbangkan kebutuhan yang bertentangan
11. Meningkatkan akses dan respon data
12. Meningkatkan produktivitas
13. Meningkatkan pemeliharaan melalui independent di data
14. Meningkatkan konkurensi data
15. Meningkatkan pelayanan backup dan recovery
Kekurangan DBMS yaitu antara lain (Connolly and Begg,
2002, p29) :
1. Kompleksitas yang tinggi
2. Ukuran yang besar
3. Biaya DBMS yang mahal
4. Biaya tambahan perangkat keras
5. Biaya konversi
6. Performa rendah
7. Dampak kegagalan yang lebih tinggi
17
2.1.4 Bahasa Basis Data
2.1.4.1 Data Definition Language (DDL)
DDL merupakan suatu bahasa yang memperbolehkan
seorang DBA (Database Administrator) atau pengguna untuk
menggambarkan dan memberi nama suatu entitas, attribut dan
relasi data yang dibutuhkan oleh aplikasi, bersamaan dengan
beberapa integritas yang terasosiasi dan batasan keamanan
datanya. (Connoly dan Begg, 2002, p40).
DBA adalah seorang yang memiliki kontrol terpusat pada
suatu sistem. Fungsi dari seorang DBA adalah menciptakan
skema basis data asli dengan cara mengeksekusi satu set dari data
definition statement di DDL, melakukan perubahan untuk skema
dan organisasi fisikal untuk menunjukan perubahan yang
dibutuhkan oleh suatu organisasi atau merubah fisikal organisasi
untuk meningkatkan performa, memberikan hak akses pada
autorisasi yang berbeda sehingga DBA dapat mengatur berbagai
macam user yang dapat mengakses basis data, memelihara basis
data secara berkala. (Silberschatz, Korth, dan Sudarshan, 2002,
p15).
2.1.4.2 Data Manipulation Language (DML)
DML adalah sebuah bahasa yang memungkinkan
pengguna untuk mengakses atau memanipulasi data agar model
18
data terorganisasi dengan baik (Silberschatz, Korth, dan
Sudarshan, 2002, p12).
DML adalah sebuah bahasa yang menyediakan
sekumpulan operasi untuk mendukung pengoperasian manipulasi
data dasar pada basis data (Connoly dan Begg, 2002, p41).
Pengoperasian data yang akan dimanipulasi pada
umumnya meliputi:
1. Penambahan data baru kedalam basis data
2. Modifikasi data yang tersimpan dalam basis data
3. Penerimaan data yang berada dalam basis data
4. Penghapusan data dari basis data
DML terdiri dari dua tipe, yaitu :
1. Procedural DML, yaitu sebuah bahasa yang memberikan
fasilitas kepada user untuk memberitahukan kepada
sistem, data apa yang diperlukan dan bagaimana
seharusnya data tersebut diambil.
2. Non-procedural DML, yaitu sebuah bahasa yang
memberikan fasilitas kepada user untuk menyatakan data
apa yang diperlukan daripada tentang bagaimana data
tersebut diambil.
19
2.1.5 Database System Development Life Cycle (SDLC)
Sistem basis data merupakan komponen dasar dari suatu
organisasi besar dengan sistem informasi yang luas. Hal penting dalam
database lifecycle adalah bahwa tingkatannya tidak sepenuhnya
berurutan, tetapi ada beberapa tingkatan yang berulang dengan alur balik.
Karena proses yang terjadi harus mengecek ulang pada proses
sebelumnya jika hasil tidak optimal. Database Application Lifecycle
merupakan tahapan dalam merancang suatu sistem basis data.(Connolly
dan Begg, 2002, p271).
Database Application Lifecycle digambarkan seperti bagan
berikut :
20
Gambar 2.1 S iklus Hidup Aplikasi Basis Data
21
2.1.5.1 Perencanaan Basis Data (Database Planning)
Pengelolaan aktivitas yang mengizinkan tahapan-tahapan
dari sistem pengembangan siklus kehidupan basis data agar bisa
direalisasikan seefisien dan seefektif mungkin. Perencanaan basis
data harus diintegrasikan dengan keseluruhan strategi sistem
informasi dari sebuah organisasi. Terdapat tiga masalah utama
dalam merumuskan strategi sistem informasi, diantaranya :
1. Identifikasi rencana dan sasaran perusahaan dengan
menentukan kebutuhan sistem informasi yang diperlukan.
2. Evaluasi sistem informasi yang ada sekarang untuk
menentukan kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan
yang ada.
3. Penilaian terhadap peluang teknologi informasi yang dapat
menghasilkan keuntungan yang kompetitif.
2.1.5.2 Pendefinisian Sistem (System Definition)
Menurut Connoly dan Begg (2002, p274), definisi sistem
(Definition system) adalah mendeskripsikan jangkauan dan
batasan dari aplikasi basis data dan pandangan-pandangan utama
para pengguna aplikasi. Sebelum mendesain suatu aplikasi basis
data, terlebih dahulu mengidentifikasikan batasan-batasan dari
sistem yang sedang diteliti dan bagaimana kaitannya dengan
bagian lain dari sistem informasi perusahaan. Hal tersebut
dilakukan untuk memastikan bahwa tidak ada pengguna utama
22
basis data yang terlupakan ketika dilakukan pengembangan
aplikasi.
2.1.5.3 Pengumpulan dan Analisis Kebutuhan (Requirement
Collection and Analysis)
Analisis dan pengumpulan kebutuhan (requirement
collection and analysis) merupakan proses pengumpulan dan
analisis informasi tentang bagian perusahaan yang akan didukung
oleh aplikasi basis data, dan menggunakan informasi ini untuk
mengindentifikasikan kebutuhan pengguna aplikasi terhadap
sistem baru (Connolly dan Begg, 2002, p276).
Informasi yang dikumpulkan diantaranya :
1. Penjabaran dari data yang digunakan.
2. Detail mengenai bagaimana data digunakan.
3. Kebutuhan tambahan apapun untuk aplikasi basis data
yang baru.
Informasi ini kemudian dianalisis untuk mengindentifikasikan
kebutuhan yang dimasukkan untuk aplikasi basis data yang baru.
Ada 3 macam pendekatan untuk mengatur kebutuhan dari sebuah
aplikasi basis data dengan berbagai cara pandang pengguna, yaitu
:
23
1. Pendekatan Centralized, kebutuhan untuk tiap pandangan
pengguna disatukan menjadi satu set kebutuhan untuk
aplikasi basis data. Umumnya pendekatan ini dipakai jika
basis datanya tidak terlalu kompleks.
2. Pendekatan View Integration, kebutuhan untuk tiap
pandangan pengguna digunakan untuk membangun sebuah
model data terpisah yang merepresentasikan tiap
pandangan. Hasil dari data-data model tersebut kemudian
disatukan di bagian desain basis data.
3. Kombinasi keduanya.
2.1.5.4 Perancangan Basis Data (Database Design)
Menurut Connolly dan Begg (2002, p279), perancangan
basis data (database design) merupakan proses pembuatan suatu
desain untuk sebuah basis data yang akan mendukung operasional
dan tujuan suatu perusahaan.
Dalam merancang suatu basis data, digunakan metodologi-
metodologi yang membantu dalam tahap perancangan basis data.
Metodologi perancangan adalah pendekatan terstruktur yang
menggunakan bantuan prosedur-prosedur, teknik-teknik, alat-alat,
dan dokumentasi untuk mendukung dan memudahkan dalam
24
proses perancangan. Dengan menggunakan teknik metode desain
ini dapat membantu dalam merencanakan, mengatur, mengontrol,
dan mengevaluasi proyek perkembangan basis data (Connolly,
2002, p418).
Proses dalam metodologi perancangan dibagi menjadi tiga
tahap :
a. Conseptual Database Design
b. Logical Database Design
c. Physical Database Design
A. Conseptual Database Design
Conceptual database design adalah proses
membangun suatu model berdasarkan informasi yang
digunakan oleh perusahaan atau organisasi, tanpa
pertimbangan perencanaan fisik (Connolly,2002,p419).
Gambar 2.2 Conceptual Level
25
Langkah-langkah perancangan basis data konseptual
(Connolly, 2002, p420) :
1. Identifikasi tipe entity
2. Identifikasi tipe relationship
3. Identifikasi dan asosiasi atribut dengan entity-entity
dan relationship yang telah dipilih untuk
digambarkan dalam database.
4. Menentukan atribut domain
5. Menentukan kandidat dan atribut-atribut primary
key
6. Pertimbangan menggunakan konsep modeling
yang menarik
7. Periksa model untuk redundancy
8. Validasikan model konseptual lokal yang
bertentangan dengan transaksi pengguna
9. Mengulang model data konseptual lokal dengan
pengguna.
B. Logical Database Design
Menurut Connolly dan Begg (2002, p419),
perancangan logikal basis data merupakan proses
membangun sebuah model informasi yang digunakan
dalam sebuah perusahaan berdasarkan pada sebuah model
data yang spesifik, tetapi tidak bergantung pada sebuah
26
DBMS tertentu dan pertimbangan-pertimbangan fisik
lainnya.
Gambar 2.3 View Le vel
Langkah pokok dari perancangan basis data logikal untuk
relational model mencakup : membuat dan memvalidasi
model data logikal lokal untuk setiap bagian, membuat dan
memvalidasi model data logikal global. Sebuah model
data logikal termasuk Entity Relationship Diagram (ERD),
skema relational, dan dokumen pendukung, seperti :
kamus data, yang terbentuk dalam pengembangan model.
C. Physical Database Design
Perancangan fisikal basis data merupakan proses
yang menghasilkan sebuah deskripsi implementasi dari
basis data pada secondary storage yang menggambarkan
relasi dasar, organisasi file, dan indeks yang digunakan
untuk mencapai akses yang efisien ke data, dan
27
penggabungan batasan integritas dan ukuran keamanan
(Connolly dan Begg, 2002, p419).
Gambar 2.4 Database Management System
Dalam membangun desain fisik basis data terdapat 6 tahap
secara garis besar , yaitu :
1. Mengubah model data logikal global untuk target
DBMS
Menghasilkan sebuah sistem basis data relational dari
model data logikal global yang dapat
diimplementasikan dalam target DBMS.
a. Merancang relasi-relasi dasar.
b. Merancang representasi dari derived data.
c. Merancang batasan-batasan perusahaan untuk
target DBMS
2. Merancang representasi fisik
Menentukan organisasi file yang optimal untuk
menyimpan relasi-relasi dasar dan indeks-indeks yang
diperlukan untuk mencapai performance yang
28
diinginkan, untuk itu akan ditentukan relasi dan tuple
mana yang ada pada secondary storage.
a. Analisis transaksi, memahami fungsi transaksi
yang akan dijalankan pada basis data dan
menganalisis transaksi-transaksi penting.
b. Memilih organisasi file, menentukan
pengelompokkan file yang efisien untuk setiap
relasi yang terbentuk.
c. Memilih indeks-indeks, menentukan jika
penambahan indeks akan meningkatkan
performance sistem.
d. Memperkirakan kebutuhan disk space,
memperkirakan jumlah disk space yang akan
dibutuhkan oleh basis data.
3. Perancangan user view
Merancang user view yang diidentifikasikan selama
pengumpulan kebutuhan-kebutuhan dan tahap analisis
dari siklus aplikasi basis data relational.
4. Perancangan mekanisme keamanan
Merancang mekanisme keamanan untuk basis data
seperti yang ditentukan oleh user. Relational DBMS
secara umum menyediakan dua tipe keamanan basis
data yaitu :
29
a. Keamanan sistem : mencakup akses dan
penggunaan basis data pada level sistem, seperti
username dan password.
b. Keamanan data : mencakup akses dan penggunaan
objek basis data (seperti relasi dan view) dan aksi
yang dapat dilakukan user terhadap objek.
5. Mempertimbangkan adanya pengontrolan redundancy
Bertujuan untuk menentukan apakah redundansi dalam
batasan yang terkendali dengan menggunakan teknik
normalisasi akan meningkatkan performance dari
sistem.
6. Memonitor dan menyesuaikan sistem operasi
Bertujuan untuk mengawasi sistem operasional dan
meningkatkan kinerja dari sistem untuk memperbaiki
kebutuhan perancangan yang tidak sesuai atau
merefleksikan perubahan-perubahan.
2.1.5.5 Pemilihan DBMS (DBMS Selection)
Pemilihan DBMS yang sesuai untuk mendukung aplikasi
basis data mencakup (Connolly dan Begg, 2002, p284) :
1. Mendefinisikan syarat-syarat referensi studi.
2. Mendaftar 2 atau 3 jenis produk.
3. Mengevaluasikan produk.
30
4. Merekomendasikan pilihan dan membuat laporan.
2.1.5.6 Perancangan Aplikasi (Application Design)
Menurut Connolly dan Begg (2002, pp287-288),
perancangan aplikasi (application design) adalah merancang
antarmuka pengguna (user interface) dan program aplikasi, yang
akan memproses basis data. Dalam perancangan aplikasi harus
memastikan semua pernyataan fungsional dari spesifikasi
kebutuhan pengguna (user requirement specification) yang
menyangkut perancangan aplikasi program yang mengakses basis
data dan merancang transaksi yaitu cara akses ke basis data dan
perubahan terhadap isi basis data (retrieve, update dan kegiatan
keduanya). Antarmuka yang dirancang harus memberikan
informasi yang dibutuhkan, sehingga pengguna aplikasi mudah
mempelajari dan mudah menggunakannya.
2.1.5.7 Prototipe (Prototyping)
Prototyping merupakan salah satu metode pengembangan
perangkat lunak yang banyak digunakan. Dengan metode
prototyping ini perancang dan pengguna dapat saling berinteraksi
selama proses pembuatan sistem. Membangun suatu model kerja
dari aplikasi basis data (Connoly dan Begg , 2002, p291).
31
Tujuan utama dari prototyping yaitu :
1. Menuntun user menggunakan prototype untuk
mengidentifikasikan fitur-fitur agar sistem berjalan dengan
baik.
2. Sebagai saran pengembangan atau mungkin menambah
fitur baru pada aplikasi basis data.
2.1.5.8 Implementasi (Implementation)
Pengertian implementasi menurut Connolly dan Begg
(2002, p292) yaitu membuat definisi basis data secara eksternal,
konseptual, dan internal termasuk program aplikasi. Implementasi
merupakan realisasi dari basis data dan perancangan aplikasi.
Implementasi basis data dicapai menggunakan Data Definition
Language (DDL) dari DBMS yang dipilih atau Graphical User
Interface (GUI). Pandangan pengguna (userview) lainnya juga
diimplementasikan dalam tahapan ini. Bagian lain aplikasi
program adalah transaksi basis data yang diimplementasikan
dengan meggunakan Data Manipulation Language (DML) dari
sasaran DBMS.
32
2.1.5.9 Perubahan dan Pengambilan Data (Data Conversion and
Loading)
Pemindahan data yang ada dalam basis data yang baru dan
mengubah aplikasi yang sedang berjalan agar dapat digunakan
dalam basis data yang baru (Connoly dan Begg, 2002, p293).
Tahapan ini memungkinkan pengembang (developer) untuk
mengkonversi dan menggunakan aplikasi loading dibutuhkan,
prosesnya harus direncanakan untuk memastikan kelancaran
transaksi untuk keseluruhan operasi.
2.1.5.10 Pengetesan (Testing)
Testing adalah suatu proses melaksanakan program
aplikasi dengan tujuan menemukan kesalahan (Conolly dan
Begg, 2002, p293). Testing adalah proses menjalankan aplikasi
untuk menemukan kesalahan-kesalahan. Sebelum digunakan,
aplikasi basis data yang baru dikembangkan harus diuji secara
menyeluruh. Dalam kenyataan testing tidak luput dari
kesalahan. Di dalam merancang basis data, user dari sistem baru
seharusnya terlibat di dalam proses testing. Jika data yang asli
digunakan, perlu backup untuk mengantisipasi kesalahan atau
error. Setelah testing selesai, sistem aplikasi siap digunakan
oleh pengguna.
33
2.1.5.11 Operational Pemeliharaan (Operational Maintenance)
Pengertian Operational Maintenance menurut indrajani,
S.kom., MM (2011, p57), adalah suatu proses pengawasan dan
pemeliharaan sistem setelah instalasi, yang mencakup :
a. Pengawasan kinerja sistem, jika kinerja menurun maka
memerlukan perbaikan atau pengaturan ulang basis data.
b. Pemeliharaan dan pembaharuan aplikasi basis data (jika
dibutuhkan).
c. Penggabungan kebutuhan baru ke dalam aplikasi basis
data.
2.1.6 Normalisasi
Menurut Connolly dan Begg (2002, p376), normalisasi adalah
suatu teknik yang menghasilkan satu set relasi dengan properties yang
diinginkan dan memberikan kebutuhan data organisasi.
Menurut Hartini Deliana, Lisye Mareta Cahya, dan Kikis Sabrina
Kaisariza (2009,p175) normalisasi adalah sebuah cara sistematis yang
digunakan untuk memastikan bahwa sebuah struktur dari suatu database
cocok untuk tujuan umum peng-queryan dan diyakinkan bebas dari
karakteristik-karakteristik tertentu yang tidak diinginkan, seperti
34
pemasukan (insert), pengubahan (update), serta penghapusan (delete)
data yang dapat menyebabkan hilangnya integritas pada data.
Tujuan dalam melakukan normalisasi adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi hubungan antar atribut.
2. Mengkombinasikan atribut-atribut yang ada sehingga membentuk
sebuah hubungan atau relasi (relation).
3. Mengkombinasikan relasi-relasi yang sudah terbentuk sampai
menghasilkan sebuah database
4. Menghilangkan anomaly.
5. Menghilangkan redundancy (pengulangan).
2.1.6.1 Bentuk Normal Pertama (1NF)
Menurut Deliana, Cahya dan Kaisariza (2009, p176)
sebuah entitas dikatakan berada dalam first normal form (1NF)
apabila entitas tersebut tidak lagi memiliki atribut berulang
(repeating group) yang ditandai dengan “{}”.
Yang harus dilakukan dalam membuat sebuah 1NF adalah:
1. Hilangkan hasil perhitungan (sub total, grand total, dll).
2. Hilangkan atribut yang berulang.
3. Tentukan primary key.
35
2.1.6.2 Bentuk Normal Kedua (2NF)
Menurut Deliana, Cahya dan Kaisariza (2009, p176)
sebuah entitas dikatakan sedang berada dalam second normal
form apabila entitas tersebut berada dalam kondisi 1NF dan
dimana setiap atribut non key-nya bergantung fungsional penuh
terhadap primary key-nya (functional depandency)
Yang harus dilakukan dalam membuat sebuah 2NF adalah:
1. Menghilangkan ketergantungan fungs ional / parsial
(ketergantungan antara non key terhadap primary key)
2. Membuat tabel header dan detail.
Contoh:
Tabel Mahasiswa (Nim, Nama, Alamat)
Nama & Alamat tergantung pada Nim dalam arti dengan
Nim kita dapat menentukan nama maupun alamat
sebaliknya nama / alamat tidak menentukan nim, maka
diartikan bahwa nama & alamat tergantung secara parsial
kepada nim.
2.1.6.3 Bentuk Normal Ketiga (3NF)
Menurut Deliana, Cahya dan Kaisariza (2009, p177)
sebuah entitas dikatakan sedang berada dalam third normal form
apabila entitas tersebut sedang berada dalam kondisi 1NF dan
36
2NF serta tidak adanya atribut non key yang tergantung fungsional
terhadap non key yang lainnya (transitif depandancy).
Yang harus dilakukan dalam membuat sebuah 3NF adalah:
1. Menghilangkan ketergantungan transitif (ketergantungan
antara non key dengan non key)
2. Membuat tabel jenis master (jika diperlukan)
Contoh :
Tabel Pegawai (NoPegawai, honor, KdProyek, Tanggal)
KdProyek & Tanggal adalah atribut non key. Tapi tanggal
bergantung pada KdProyek. Pemecahannya dengan membagi
menjadi 2 relasi:
a. Proyek (KdProyek, Tanggal)
b. PegProyek (NoPegawai, honor, KdProyek)
2.1.7 Entity Relationship Diagram
Model entity relationship merupakan salah satu model yang dapat
memastikan pemahaman yang tepat terhadap data dan bagaimana
penggunaannya di dalam suatu organisasi (Conolly dan Begg 2005,
pp342). ER Modeling merupakan pendekatan top-down pada perancangan
database yang dimulai dengan identifikasi entitas dan relasi antar data
yang harus direpresentasikan di dalam model, dan kemudian ditambahkan
atribut dan setiap constraint pada entity, relationship, dan atributnya.
37
2.1.7.1 Entity Type
Konsep dasar dari model ER adalah entity types yaitu
kumpulan dari objek-objek dengan sifat (property) yang sama,
yang diidentifikasi oleh enterprise karena keberadaannya yang
bebas (independent existence) (Conolly dan Begg 2005, p343).
Keberadaan objek-objeknya dapat berupa fisik, seperti entity
pegawai, rumah dan pelanggan, maupun berupa abstrak, seperti
entity penjualan, pembelian dan peminjaman. Entity occurrences
yaitu pengidentifikasian objek yang unik dari sebuah tipe entitas.
Menurut Conolly dan Begg (2005, p354) tipe entitas dapat
diklasifikasikan menjadi :
a. Tipe entity kuat, yaitu tipe entity yang keberadaanya tidak
bergantung pada tipe entity lainnya.
b. Tipe entity lemah, yaitu tipe entity yang keberadaannya
bergantung pada tipe entity lainya.
Tabel 2.1 Simbol – Simbol ERD ( Entity Relationship
Diagram )
Simbol Nama
Entitas, adalah suatu objek yang
dapat diidentifikasi dalam
lingkungan pemakai.
38
2.1.7.2 Relationship Type
Menurut Conolly dan Begg (2005, p346) Relationship type
adalah kumpulan keterhubungan yang mempunyai arti antara tipe
entity yang ada. Relationship occurrences, yaitu keterhubungan
yang diidentifikasikan secara unik yang meliputi keberadaan tiap
tipe entity yang berpartisipasi.
Tipe relationship digambarkan dengan sebuah garis yang
menghubungkan entity-entity yang saling berhubungan. Sebuah
relationship hanya dinamai dalam satu arah dan sebuah symbol
panah ditempatkan di samping nama untuk menunjukkan arah
Relasi, menunjukkan adanya
hubungan di antara sejumlah
entitas yang berbeda.
Atribut, berfungsi
mendeskripsikan karakter entitas
(atribut yg berfungsi sebagai key
diberi garis bawah).
Garis, sebagai penghubung antara
relasi dengan entitas, relasi dan
entitas dengan atribut.
39
yang tepat bagi pembaca untuk menginterpretasikan nama
relationship.
2.1.7.3 Attribute
Menurut Conoly dan Begg (2005, p350) atribut
merupakan sifat-sifat (property) dari sebuah entity atau tipe
relationship. Atribut domain adalah himpunan nilai yang
diperbolehkan untuk satu atau lebih atribut.
Macam-macam atribut :
a. Simple attribute, yaitu atribut yang terdiri dari satu
komponen tunggal dengan keberadaan yang independent
dan tidak dapat dibagi menjadi yang lebih kecil lagi.
Dikenal juga dengan nama atomic attribute.
b. Composite attribute, yaitu atribut yang terdiri dari
beberapa komponen, dimana masing-masing komponen
memiliki keberadaan yang independent.
c. Single-valuable attribute, yaitu atribut yang mempunyai
nilai tunggal untuk setiap kejadian dari tipe entity.
d. Multi-value attribute, yaitu atribut yang mempunyai
beberapa niai untuk setiap kejadian dari tipe entity.
40
e. Derrived attribute, yaitu atribut yang memiliki nilai yang
dihasilkan arti satu atau beberapa atribut lainnya yang
berhubungan, dan tidak harus berasal dari tipe entity yang
sama.
2.1.8 DFD (Data Flow Diagram)
Menurut McLeod (2001, p316) DFD adalah suatu gambaran
grafis dari suatu sistem yang menggunakan bentuk-bentuk symbol untuk
menggambarkan bagaimana data mengalir dari suatu proses yang saling
berkaitan. DFD hanya terdiri dari 4 simbol, yaitu :
Tabel 2.2 Simbol – Simbol DFD ( Data Flow Diagram )
Simbol Nama Penjelasan
Sumber dan tujuan data
Karyawan dan orang mengirim data ke dan menerima data dari sistem digambarkan dengan kotak
Arus data Arus data yang masuk dan keluar dalam sebuah sistem
Proses transformasi
Proses yang mengubah input menjadi output
41
2.1.8.1 Diagram Konteks
Merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan
seluruh input ke atau output dari sistem, memberikan gambaran
tentang keseluruhan sistem. Dalam diagram konteks, hanya ada
satu proses dan tidak boleh ada data store.
2.1.8.2 Diagram Nol
Diagram nol mengidentifikasikan proses-proses utama dari
sistem oleh dari pemecahan diagram konteks.
2.1.8.3 Kamus Data
Menurut McLeod (2001, p308) kamus data (data
dictionary) adalah suatu penjelasan tertulis mengenai data yang
berada di dalam database. Kamus data tidak perlu dihubungkan
dengan arus data. Isi kamus data adalah sebagai berikut
a. Elemen data
b. Aliran data
c. Data store
Penyimpanan data Penyimpanan data digambarkan dengan dua garis horizontal ( parallel )
42
d. Entity
e. Relationship ditambah dengan deskripsi proses
Berikut notasi-notasi yang digunakan dalam kamus data
(Indrajani, 2011, p15) :
Tabel 2.3 Notasi Kamus Data
Notasi Keterangan
= Terdiri dari, terbentuk dari, sama dengan
+ Dan
( ) Optional
{ } Iterasi / Pengulangan misal : 1 {….} 10
[ ] Pilih salah satu dari beberapa alternative (pilihan)
Misal : [ A | B | C | D]
* * Komentar
@ Identifier suatu data store
| Pemisah dalam bentuk [ ]
2.1.9 STD (State Transition Diagram)
State Transition Diagram (STD) adalah suatu modeling tool yang
menggambarkan sifat ketergantungan terhadap waktu pada sistem.
Menurut Pressmen (2001,p301) STD digunakan untuk
mengidentifikasikan sebagaimana sistem harus berperilaku seperti resiko
dari kejadian eksternal. Untuk mencapai hal ini STD menampilkan
43
berbagai jenis model perilaku dan hasil dan tingkah laku yang mana
transisi dibuat dari state satu ke state yang lain. Penyajian STD
merupakan landasan dasar untuk menentukan perilaku. Biasanya dalam
STD digunakan notasi seperti :
1. Active
a. State, simbolnya persegi panjang
State adalah kumpulan keadaan atau atribut yang memberi
perincian seseorang atau benda pada waktu dan kondisi
tertentu. Contohnya seperti proses user mengisi password,
menentukan instruksi berikutnya.
Simbol state :
Transistion State / perubahan state, simbolnya tanda panah
berarah
b. Condition
Kejadian pada lingkungan eksternal yang bisa terdeteksi oleh
sistem. Hal ini akan mengakibatkan perubahan terhadap state
dari keadaan state menunggu X ke state menunggu Y.
Contohnya seperti : interrupt signal maupun data.
2. Passive
44
Sistem ini tidak melakukan kontrol terhadap lingkungan, akan
tetapi lebih bersifat menerima data atau memberikan reaksi saja
(sistem yang menerima atau mengumpulkan data melalui signal
yang dikirimkan oleh satelit).
Berikut adalah gambar STD sederhana
Condition
Action
Gambar 2.5 STD Sederhana
2.2 Teori-Teori Khusus
2.2.1 Pergudangan
2.2.1.1 Definisi Pergudangan
Warehouse atau pergudangan berfungsi menyimpan
barang untuk produksi atau hasil produksi dalam jumlah dan
rentang waktu tertentu yang kemudian didistribusikan ke lokasi
yang dituju berdasarkan permintaan. Kendala yang dihadapi
dalam pengelolaan warehouse adalah akurasi pergerakan barang
dan menghitung rentang waktu barang disimpan. Dibutuhkan
kontrol aktivitas pergerakan barang dan dokumen untuk
STATE X
STATE Y
45
meningkatkan efisiensi penggunaan warehouse agar jumlah dan
rentang waktu barang disimpan dalam nilai minimum atau sesuai
perencanaan.
Warehouse Management System yang didukung teknologi
informasi untuk membantu pengawasan pergerakan barang
masuk, pergerakan dalam warehouse dan barang keluar.
Pengawasan dengan menggunakan sistem, memberikan
kemudahan pengelolaan dan nilai tambah warehouse, yaitu:
1. Memudahkan pengelola warehouse memberikan informasi
ketersediaan suatu barang kepada bagian perencanaan
produksi atau pengiriman agar ketersediaan barang tetap
pada tingkat yang aman
2. Penempatan barang yang ditentukan oleh sistem sehingga
memudahkan penyimpanan, pengambilan dan perhitungan
stok
3. Mengurangi lead time dari aktivitas penyimpanan barang
dan pengiriman barang.
4. Ketersediaan beragam informasi mengenai level barang
dan utilitas warehouse memudahkan analisa untuk
menyusun strategi penggunaan warehouse yang lebih
efisien.
46
2.2.1.2 Sistem Inventori dan Backtracking
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam sistem inventory
perusahaan adalah sistem pemasukan, pengeluaran, pemeriksaan
stok dan pembuatan laporan. Sedangkan untuk pencarian tempat
yang tepat untuk barang yang akan diinventori adalah dengan
menggunakan algoritma backtracking, yaitu penelusuran
kemungkinan satu persatu sampai didapat solusi yang paling baik.
Berikut adalah penjelasan sistem inventory yang berlaku dalam
gudang secara umum serta penjelasan algoritma backtracking
secara terperinci.
Untuk sistem inventory, yang akan ditekankan pada proses
pemasukan barang, pengeluaran barang serta pemeriksaan stok
barang. Berikut akan dijabarkan lebih detail lagi mengenai ketiga
proses tersebut.
1. Pemasukan barang
Pemasukan barang merupakan proses penambahan
inventori barang. Proses pemasukan barang dalam perusahaan
terjadi setelah adanya pembelian dari supplier. Jika terjadi
retur penjualan, barang tidak akan disimpan sebagai inventori
barang baru tetapi akan disimpan sebagai barang rusak.
2. Pengeluaran barang
47
Pada proses pengeluaran barang, kegiatan utamanya
yaitu pengiriman barang kepada pelanggan sesuai dengan
pesanan ataupun pengiriman barang ke distributor pelanggan.
Pengeluaran barang sesuai dengan nota penjualan yang sudah
dibuat dan dibuat juga surat jalan untuk barang yang sudah
dikeluarkan.
3. Pemeriksaan stok
Pemeriksaan stok dilakukan secara periodik, misal per
triwulan namun bisa juga dilakukan tidak secara periodik.
Pemeriksaan stok tidak selalu dilakukan secara keseluruhan,
tetapi lebih sering dilakukan untuk beberapa barang yang
dianggap memiliki penjualan yang baik.
Backtracking merupakan bentuk algoritma yang banyak
dan sering digunakan dalam memecahkan permasalahan yang
bersifat kombinasi. Cara kerja dari backtracking adalah mencoba
satu demi satu kemungkinan cara yang bisa dilakukan untuk
memperoleh hasil yang terbaik. Secara umum algoritma
backtracking dapat dilihat pada Gambar.
48
Gambar 2.6 Algoritma Backtracking
Backtracking memiliki keunggulan dalam kemampuannya
untuk memperoleh hasil kombinasi yang terbaik karena mencoba
semua kemungkinan yang ada. Di sisi lain algoritma ini tidak
efisien sebab proses pencarian membutuhkan waktu yang lama
karena pengujian dilakukan satu demi satu untuk semua
kemungkinan.
2.2.2 Internet
Internet memiliki banyak definisi, pada dasarnya adalah jaringan
global yang terdiri dari ratusan bahkan ribuan komputer yang
berhubungan menjadi satu melalui saluran telepon.
Internet dapat di definisikan sebagai rajanya jaringan (networks of
networks), sedangkan dari segi pengetahuan, internet merupakan sebuah
perpustakaan besar dengan segudang informasi yang lengkap, bahkan
internet bisa didefinisikan sebagai shopping center terbesar bagi orang
yang suka belanja (Bustami, 1999, p1).
1. Inisialisasi prioritas pemanfaatan solusi 2. Sukses <- false 3. Ulangi sampai step 11 atau solusi habis 4. Ambil solusi berikut sesuai dengan prioritas 5. If solusi dapat dipakai 6. Then jalankan solusi tersebut 7. If solusi belum lengkap 8. Then Sukses<-coba(level(n+1)) 9. If tidak sukses 10. Then batalkan tindakan solusi tersebut
11. Return sukses
49
Internet merupakan sistem jaringan komputer yang meluas ke
seluruh dunia yang terdiri dari jaringan-jaringan dan berbagai tipe
komputer yang saling berhubungan (Han’s, 1996, p2).
Internet adalah koneksi word wide web lebih dari 72 juta
komputer yang menggunakan internet protocol (IP ) untuk komunikasi
(Hofstetter, 2001, p13).
2.2.3 Adobe Dreamweaver CS3
Dreamweaver adalah software yang umum digunakan dalam
pembuatan website. Dreamweaver menyediakan halaman JavaScript,
ActionScript, JSP, PHP, HTML, CSS dan lain-lain. Namun, yang kami
gunakan dalam proyek ini adalah PHP dan CSS. Karena untuk membuat
sebuah website dinamis yang disertai dengan manajemen database, mau
tidak mau kita harus memiliki beberapa komponen , diantaranya skrip
berbasis server, web server, serta database server. Oleh karena itu kita
harus mempergunakan ketiga komponen tersebut agar mendapatkan hasil
sebuah website yang optimal serta handal. Untuk mendapatkan semuanya
dengan mudah, digunakanlah PHP sebagai salah satu software yang
mencakup ketiga hal tersebut. Sebagaimana yang telah dijelaskan, tiga
komponen yang kita gunakan itu yaitu :
1. Apache Web Server, digunakan sebagai server untuk bisa
menjalankan skrip dalam membangun web.
50
2. PHP, script bahasa yang dapat ditempatkan dalam server guna
membangun website agar kelihatan dinamis.
3. MySQL, database berbasis server yang bisa digunakan untuk
menyimpan data dalam jumlah besar.
2.2.4 PHP
Menurut Peranginangin (2006, p2), PHP singkatan dari PHP
Hypertext Preprocessor yang digunakan sebagai bahasa script server-side
dalam pengembangan web yang disisipkan pada dokumen HTML. PHP
merupakan piranti lunak Open Source yang memungkinkan web dapat
dibuat dinamis. Sehingga perawatan dari situs web tersebut menjadi lebih
mudah dan efisien.
Menurut Luke Welling dan Laura Thomson (2001, p1) PHP
adalah server side scripting language yang didesain secara spesifik utnuk
web. Dalam page HTML, dapat dimasukkan kode PHP yang akan
dieksekusi setiap kali halaman dikunjungi. PHP code diterjemahkan di
web server dan dirubah menjadi HTML, atau output lain yang akan
dilihat oleh pengunjung halaman.
PHP adalah bahasa pemrograman script yang paling banyak
dipakai saat ini. PHP banyak dipakai untuk memprogram situs web
51
dinamis, walaupun tidak tertutup kemungkinan digunakan untuk pemakai
lain.
Menurut Atkinson dan Suraski (2004, p10), PHP merupakan fitur
standar yang ditawarkan oleh kebanyakan perusahaan web hosting. PHP
digunakan sebagai alternatif karena lebih cepat dalam pengkodean dan
lebih cepat untuk dieksekusi. PHP code dapat dijalankan pada berbagai
macam web server dan sistem operasi. PHP dapat dijalankan pada UNIX,
Windows dan Machintosh OS X. PHP di desain untuk terintegrasi dengan
Apache Web Server. PHP dapat dimodifikasi karena PHP didesain untuk
memungkinkan adanya penambahan fungsi di masa yang akan datang.
2.2.5 World Wide Web
Menurut Turban, Rainer, dan Potter (2007, p142), World wide
web (WWW) atau yang dikenal sebagai W3 adalah sebuah sistem yang
telah disepakati secara universal sebagai standar untuk menampung,
mengambil, memformat, dan menampilkan informasi melalui sebuah
client/server architecture. Sebuah web dapat menangani segala tipe dari
informasi digital, meliputi teks, hypermedia, grafik, dan suara. Web
menggunakan Graphical User Interface (GUI) sehingga mudah
digunakan.
Menurut Betha, Husni (2007, p1), world wide web lebih dikenal
dengan web, merupakan salah satu layanan yang didapat oleh pemakai
52
komputer yang terhubung ke internet. Pada awalnya web adalah ruang
informasi dalam internet, dengan menggunakan teknologi hypertext,
pengguna dituntun untuk menentukan informasi dengan mengikuti link
yang disediakan dalam dokumen web yang ditampilkan dalam browser
web.
Menurut Kurniawan (2001, p2) www memiliki karakteristik
sebagai berikut :
1. Umumnya terletak pada internet, host dan client
2. Umumnya menggunakan protocol TCP/IP
3. Umumnya HTML
4. Mengikat model client/ server untuk komunikasi dua arah
5. Memungkinkan event mengaksses server dengan berbagai
protocol seperti HTTP, FTP, Telnet dan Gopher
6. Memungkinkan client untuk mengakses informasi dalam berbagai
media seperti teks, audio, dan video
7. Menggunakan model alamat Uniform resource locators (URL)
Daya tarik web yang mendukung sistem ada 2 yaitu kemampuan
multimedia dan interaktivitasnya. Dengan adanya interaktivitas web
memungkinkan adanya entri data dan respon interaktif serta memiliki
banyak kegunaan di bidang pemesanan dan pendisitribusian.
53
2.2.6 Web Server
Web server adalah suatu program yang terletak pada komputer
dengan akses internet, yang merespon permintaan browser untuk suatu
URL. Web server memenuhi semua kebutuhan user dengan melayani
permintaan halaman web. Jadi, halaman web harus di letakkan dalam web
server agar dapat di lihat dari internet (Lemay, 2000, p23).
2.2.7 Interaksi Manusia dan Komputer
Menurut Shneiderman, Ben (2003, p89), ada delapan aturan emas
dalam perancangan interface, antara lain :
1. Berusaha untuk konsisten;
2. Memungkinkan frequent users menggunakan shortcuts;
3. Memberikan umpan balik yang informatif;
4. Merancang dialog yang memberikan penutupan (keadaan
akhir);
5. Memberikan pencegahan kesalahan dan penanganan
kesalahan yang sederhana;
6. Memungkin pembalikkan aksi yang mudah;
7. Mendukung pusat kendali internal;
8. Mengurangi beban ingatan jangka pendek.
54
2.2.8 JQuery
Menurut Lukmanul Hakim (2010, p3), JQuery adalah javascript
library yaitu kumpulan kode atau fungsi javascript siap pakai, sehingga
mempermudah dan mempercepat dalam membuat kode javascript. Secara
standar, apabila dalam membuat kode javascript, maka diperlukan kode
yang panjang, bahkan terkadang sulit dipahami. Salah satu peran JQuery
yaitu sebagai javascript library yang dapat memanggil fungsi yang
terdapat di dalam library tersebut. Kesimpulannya, JQuery
menyederhanakan kode javascript.
2.2.9 MySQL
MySQL adalah suatu jenis database server yang sangat terkenal.
Sangat popular karena bersifat free (tidak perlu membayar untuk
menggunakannya) pada berbagai platform (kecuali pada windows, yang
bersifat software atau anda perlu membayar setelah melakukan evaluasi
dan memutuskan digunakan untuk keperluan produksi). Perangkat lunak
MySQL sendiri bisa di download dari http://www.mysql.org atau
http://mysql.com.
Menurut Luke Welling dan Laura Thomson (2001, p1) MySQL
adalah sebuah relational database management sistem yang sangat cepat
dan kuat.
55
MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis
data SQL arau DBMS yang multithread, multiuser, dengan sekitar 6 juta
instalasi di seluruh dunia. MySQL dimiliki dan disponsori oleh sebuah
perusahaan komersial Swedia MySQL AB, dimana memegang hak cipta
hampir atas semua kode sumbernya. Kedua orang Swedia dan satu
Finlandia yang mendirikan MySQL AB adalah : David Axmark, Allan
Larsson, dan Michael “Monty” Widenius.Tersedia sebagai perangkat
lunak gratis di bawah lisensi GNU, GPL (General Public Licence), tetapi
mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus
dimana penggunananya tidak cocok menggunakan aturan GPL.
Untuk melakukan administrasi dalam basis data MySQL, dapat
menggunakan modul yang sudah termasuk yaitu command-line (perintah:
mysql dan mysqladmin). Juga dapat di download dari situs MySQL yaitu
sebuah modul berbasis grafis (GUI): MySQL Administrator dan MySQL
Query Browser. Selain itu terdapat juga sebuah perangkat lunak gratis
untuk admisnistrasi basis data MySQL berbasis web yang sangat popular
yaitu phpMyAdmin.