48
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 TINJAUAN UMUM 2.1.1 Pengertian Sekolah Sekolah adalah sebuah lembaga yang dirancang untuk pengajaran siswa atau murid dibawah pengawasan guru. Sebagian besar negara memiliki sistem pendidikan formal, yang umumnya wajib. Dalam sistem ini, siswa mendapatkan kemajuan melalui serangkaian sekolah. Nama-nama untuk sekolah-sekolah ini bervariasi menurut negara tetapi pada umumnya termasuk sekolah dasar untuk anak-anak muda dan sekolah menengah untuk remaja yang telah menyelesaikan pendidikan dasar. Selain sekolah-sekolah inti, siswa di negara tertentu juga mungkin memiliki akses dan mengikuti sekolah-sekolah baik sebelum dan sesudah pendidikan dasar dan menengah. TK atau pra-sekolah menyediakan sekolah beberapa anak-anak yang sangat muda (biasanya umur 3-5 tahun). Universitas, sekolah kejuruan, perguruan tinggi atau seminari mungkin tersedia setelah sekolah menengah. Sebuah sekolah mungkin juga didedikasikan untuk satu bidang tertentu, seperti sekolah ekonomi atau sekolah tari. Alternatif sekolah dapat menyediakan kurikulum dan metode Ada juga sekolah non-pemerintah, yang disebut sekolah swasta. Sekolah swasta untuk anak-anak dengan kebutuhan khusus ketika pemerintah tidak bisa memberi sekolah khusus bagi mereka yang memiliki standar pendidikan yang lebih tinggi atau berusaha untuk mengembangkan prestasi pribadi lainnya. Sekolah untuk orang dewasa meliputi lembaga- lembaga pelatihan perusahaan dan pendidikan dan pelatihan militer. Ada juga homeschooling dan sekolah online, pengajaran dan pembelajaran berlangsung di luar gedung sekolah. Kata sekolah berasal dari Bahasa Latin: skhole, scola, scolae atau skhola yang memiliki arti: waktu luang atau waktu senggang, dimana ketika itu sekolah adalah kegiatan di waktu luang bagi anak-anak di tengah-tengah kegiatan utama mereka, yaitu bermain dan menghabiskan waktu untuk

BAB 2 LANDASAN TEORI...atau murid dibawah pengawasan guru. Sebagian besar negara memiliki sistem pendidikan formal, yang umumnya wajib. Dalam sistem ini, siswa mendapatkan kemajuan

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI...atau murid dibawah pengawasan guru. Sebagian besar negara memiliki sistem pendidikan formal, yang umumnya wajib. Dalam sistem ini, siswa mendapatkan kemajuan

7

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 TINJAUAN UMUM

2.1.1 Pengertian Sekolah

Sekolah adalah sebuah lembaga yang dirancang untuk pengajaran siswa

atau murid dibawah pengawasan guru. Sebagian besar negara memiliki sistem

pendidikan formal, yang umumnya wajib. Dalam sistem ini, siswa

mendapatkan kemajuan melalui serangkaian sekolah. Nama-nama untuk

sekolah-sekolah ini bervariasi menurut negara tetapi pada umumnya termasuk

sekolah dasar untuk anak-anak muda dan sekolah menengah untuk remaja

yang telah menyelesaikan pendidikan dasar.

Selain sekolah-sekolah inti, siswa di negara tertentu juga mungkin

memiliki akses dan mengikuti sekolah-sekolah baik sebelum dan sesudah

pendidikan dasar dan menengah. TK atau pra-sekolah menyediakan sekolah

beberapa anak-anak yang sangat muda (biasanya umur 3-5

tahun). Universitas, sekolah kejuruan, perguruan tinggi atau seminari

mungkin tersedia setelah sekolah menengah. Sebuah sekolah mungkin juga

didedikasikan untuk satu bidang tertentu, seperti sekolah ekonomi atau

sekolah tari. Alternatif sekolah dapat menyediakan kurikulum dan metode

Ada juga sekolah non-pemerintah, yang disebut sekolah swasta. Sekolah

swasta untuk anak-anak dengan kebutuhan khusus ketika pemerintah tidak

bisa memberi sekolah khusus bagi mereka yang memiliki standar pendidikan

yang lebih tinggi atau berusaha untuk mengembangkan prestasi pribadi

lainnya. Sekolah untuk orang dewasa meliputi lembaga-

lembaga pelatihan perusahaan dan pendidikan dan pelatihan militer. Ada juga

homeschooling dan sekolah online, pengajaran dan pembelajaran berlangsung

di luar gedung sekolah.

Kata sekolah berasal dari Bahasa Latin: skhole, scola, scolae atau skhola

yang memiliki arti: waktu luang atau waktu senggang, dimana ketika itu

sekolah adalah kegiatan di waktu luang bagi anak-anak di tengah-tengah

kegiatan utama mereka, yaitu bermain dan menghabiskan waktu untuk

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI...atau murid dibawah pengawasan guru. Sebagian besar negara memiliki sistem pendidikan formal, yang umumnya wajib. Dalam sistem ini, siswa mendapatkan kemajuan

8

menikmati masa anak-anak dan remaja. Kegiatan dalam waktu luang itu

adalah mempelajari cara berhitung, cara membaca huruf dan mengenal

tentang moral (budi pekerti) dan estetika (seni). Untuk mendampingi dalam

kegiatan scola anak-anak didampingi oleh orang ahli dan mengerti

tentang psikologi anak, sehingga memberikan kesempatan yang sebesar-

besarnya kepada anak untuk menciptakan sendiri dunianya melalui

berbagai pelajaran di atas.

Saat ini, kata sekolah berubah arti menjadi bangunan atau lembaga

untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran.

Sekolah dipimpin oleh seorang Kepala Sekolah. Kepala sekolah dibantu oleh

wakil kepala sekolah. Jumlah wakil kepala sekolah di setiap sekolah berbeda,

tergantung dengan kebutuhannya. Bangunan sekolah disusun meninggi untuk

memanfaatkan tanah yang tersedia dan dapat diisi dengan fasilitas yang lain.

(sumber : wikipedia,2014)

2.1.2 Sarana dan Prasarana Sekolah

Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot,

peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya,

bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang

proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.

Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan,

ruang kelas, ruang laboratorium, ruang kepala sekolah, ruang pendidik, ruang

tata usaha, ruang perpustakaan, halaman atau lapangan dan ruang lainnya

yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan

berkelanjutan.

a. Ruang kelas

Ruang kelas atau ruang Tatap Muka, ruang ini berfungsi sebagai ruangan

tempat siswa menerima pelajaran melalui proses interaktif antara peserta

didik dengan pendidik, ruang belajar terdiri dari berbagai ukuran, dan fungsi.

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI...atau murid dibawah pengawasan guru. Sebagian besar negara memiliki sistem pendidikan formal, yang umumnya wajib. Dalam sistem ini, siswa mendapatkan kemajuan

9

b. Ruang Laboratorium

Ruang Praktik/Laboratorium ruang yang berfungsi sebagai ruang tempat

peserta didik menggali ilmu pengetahuan dan meningkatkan keahlian melalui

praktik, latihan, penelitian, percobaan.

c. Ruang Kantor

Ruang kantor adalah suatu tempat dimana tenaga kependidikan

melakukan proses administrasi sekolah tersebut. Dan terdiri dari beberapa

ruangan lagi seperti :

- Ruang Kepala Sekolah

Ruang khusus yang disediakan untuk pemimpin satuan pendidikan

sekolah atau sering disebut kepala sekolah

- Ruang Pendidik

Ruang ini dibangun untuk para pengajar atau pendidik sekolah.

- Ruang Tata Usaha

Ruang kerja untuk para staff tata usaha.

- Ruang Bimbingan Konseling

Ruang kerja untuk pendidik khususnya masalah psikology siswa

dan bimbingan lainnya.

d. Ruang Perpustakaan

Ruang yang digunakan sebagai sarana penyedia berbagai jenis buku yang

dapat menunjang proses pembagian ilmu. Untuk meminjam buku, murid

terlebih dahulu harus mempunyai kartu peminjaman agar dapat meminjam

sebuah buku.

e. Halaman / Lapangan

Merupakan area umum yang mempunyai berbagai fungsi diantaranya:

- Tempat upacara

- Tempat olahraga

- Tempat kegiatan luar ruangan

- Tempat latihan

- Tempat bermain/beristirahat

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI...atau murid dibawah pengawasan guru. Sebagian besar negara memiliki sistem pendidikan formal, yang umumnya wajib. Dalam sistem ini, siswa mendapatkan kemajuan

10

f. Ruang lain

- Kantin/cafeteria

- Ruang organisasi peserta didik (OSIS, Pramuka, Senat Mahasiswa,

dll)

- Ruang Komite

- Ruang keamanan

- Ruang produksi, penyiaran dll.

- Ruang Unit Kesehatan Sekolah (UKS)

2.1.3 Sekolah Formal dan Nonformal

Berkaitan dengan pengertian pendidikan terdapat perbedaan yang

jelas antara pendidikan formal, pendidikan informal dan pendidikan

nonformal. Sehubungan dengan hal ini Coombs (1973) membedakan

pengertian ketiga jenis pendidikan itu sebagai berikut:

- Pendidikan formal adalah kegiatan yang sistematis, bertingkat/berjenjang,

dimulai dari sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi dan yang setaraf

dengannya ; termasuk kedalamnya ialah kegiatan studi yang

berorientasi akademis dan umum, program spesialisasi, dan latihan

professional, yang dilaksanakan dalam waktu yang terus menerus.

- Pendidikan informal adalah proses yang berlangsung sepanjang usia sehingga

sehingga setiap orang memperoleh nilai, sikap, keterampilan, dan

pengetahuan yang bersumber dari pengalaman hidup sehari-hari,

pengaruh lingkungan termasuk di dalamnya adalah pengaruh kehidupan

keluarga, hubungan dengan tetangga, lingkungan pekerjaan dan permainan,

pasar, perpustakaan, dan media massa.

- Pendidikan nonformal ialah setiap kegiatan teroganisasi dan sistematis, di

luar sistem persekolahan yang , dilakukan secara mandiri atau merupakan

bagian penting dari kegiatan yang lebih luas, yang sengaja dilakukan untuk

melayani peserta didik tertentu di dalam mancapai tujuan belajarnya.

Ketiga pengertian di atas dapat digunakan untuk membedakan

program pendidikan yang termasuk ke dalam setiap jalur pendidikan

tersebut. Sebagai bahan untuk menganalisis berbagai program pendidikan

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI...atau murid dibawah pengawasan guru. Sebagian besar negara memiliki sistem pendidikan formal, yang umumnya wajib. Dalam sistem ini, siswa mendapatkan kemajuan

11

maka ketiga batasan pendidikan di atas perlu diperjelas lagi dengan kriteria

yang dapat membedakan antara pendidikan yang program-programnya

bersifat nonformal dengan pendidikan yang program-programnya bersifat

informal dan formal. Perbedaan antara pendidikan yang program-

programnya bersifat nonformal dan informal dapat dikemukakan sebagai

berikut. Pendidikan yang program-programnya bersifat nonformal memiliki

tujuan dan kegiatan yang terorganisasi, diselenggarakan di lingkungan

masyarakat dan lembaga-lembaga, untuk melayani kebutuhan belajar

khusus para peserta didik. Sedangkan pendidikan yang program -

programnya bersifat informal tidak diarahkan untuk melayani kebutuhan

belajar yang terorganisasi. Kegiatan pendidikan ini lebih umum ,

berjalan dengan sendirinya, berlangsung terutama dalam lingkungan

keluarga, serta melalui media massa, tempat bermain, dan lain sebagainya.

Apabila kegiatan yang termasuk pendidikan yang program-programnya

bersifat informal ini diarahkan untuk mencapai tujuan belajar tertentu maka

kegiatan tersebut dikategorikan baik ke dalam pendidikan yang program-

programnya bersifat nonformal maupun pendidikan yang program-

programnya bersifat formal.

Kleis (1974) memberi batasan umum bahwa pendidikan adalah

sejumlah pengalaman yang dengan pengalaman itu, seseorang atau

kelompok orang dapat

Memahami sesuatu yang sebelumnya tidak mereka pahami pengalaman

itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang atau kelompok dengan

lingkungannya. Interaksi itu menimbulkan proses perubahan (belajar) pada

manusia dan selanjutnya proses perubahan itu menghasilkan

perkembangan (development) bagi kehidupan seseorang atau kelompok dalam

lingkungannya.

Proses belajar itu akan menghasilkan perubahan dalam ranah kognitif

(penalaran, penafsiran, pemahaman, dan penerapan informasi), peningkatan

kompetensi (keterampilan intelektual dan sosial), serta pemilihan dan

penerimaan secara sadar terhadap nilai, sikap, penghargaan dan perasaan,

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI...atau murid dibawah pengawasan guru. Sebagian besar negara memiliki sistem pendidikan formal, yang umumnya wajib. Dalam sistem ini, siswa mendapatkan kemajuan

12

serta kemauan untuk berbuat atau merespon suatu rangsangan. Proses

perubahan dapat terjadi dengan sengaja atau tidak sengaja.

Pandangan lain tentang pendidikan dikemukakan oleh Axiin (1974),

yang membuat penggolongan program-program kegiatan yang termasuk ke

dalam pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan menggunakan

kriteria adanya atau tidak adanya kesengajaan dari kedua pihak yang

berkomunikasi, yaitu pihak pendidik (sumber belajar atau fasilitator) dan

pihak peserta didik (siswa atau warga belajar).

Dengan membandingkan karakteristik pendidikan sekolah terhadap

karakteristik pendidikan luar sekolah (Ryan, 1972:11), sebagai ilustrasi, di

satu pihak, pendidikan sekolah memiliki program berurutan untuk setiap jenis

dan jenjang pendidikan dan dapat diterapkan secara seragam di semua tempat

yang memiliki kondisi sama. Di pihak lain,pendidikan luar sekolah

mempunyai program yang tidak selalu ketat dalam penyelenggaraan

programnya. Program pendidikan sekolah memiliki tingkat keseragaman

yang ketat, sedangkan program pendidikan luar sekolah lebih bervariasi dan

lebih luwes. (unnes,2011)

Berdasarkan perbandingan tersebut, dapat disimpulkan bahwa sekolah

nonformal memiliki ciri sebagain berikut :

a. Sekolah nonfromal merupakan salah satu jalur pendidikan keluarga dan

lingkungan.

b. Sekolah nonformal memiliki fungsi pendidikan sebagai pengembang

potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan

dan keterampilan fungsional serta mengembangkan sikap dan kepribadian

professional.

c. Sekolah nonformal yang berbentuk lembaga kursus dan lembaga

pelatihan menggunakan kurikulum berbasis kompetensi yang memuat

pendidikan kecakapan hidup dan keterampilan.

d. Sekolah nonformal memiliki beban belajar yang disampaikan dalam

bentuk tatap muka, praktek keterampilan, dan kegiatan mandiri yang

terstruktur sesuai kebutuhan.

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI...atau murid dibawah pengawasan guru. Sebagian besar negara memiliki sistem pendidikan formal, yang umumnya wajib. Dalam sistem ini, siswa mendapatkan kemajuan

13

e. Sekolah nonformal yang berbentuk lembaga kursus memiliki Nomor

Induk Lembaga Kursus (NILEK) sejak tahun 2009.

f. Sekolah nonformal yang berbentuk lembaga kursus dan lembaga

pelatihan keterampilan sekurang-kurangnya terdiri atas pengelola atau

penyelenggara, teknisi, sumber belajar, pustakawan dan laboran.

g. Peserta didik pada sekolah nonformal berusia minimal 3 tahun di atas usia

sekolah, khusus untuk peserta didik PAUD berusia 0 – 6 tahun.

2.2 Fotografi

2.2.1 Pengertian Fotografi

Fotografi (dari bahasa Inggris: photography, yang berasal dari kata

Yunani yaitu "photos" yang berarti cahaya, dan "Grafo" yang berarti

melukis/menulis.) adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan

media cahaya.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, fotografi adalah seni

menghasilkan gambar dan cahaya pada film atau permukaan yg dipekakan.

Fotografi juga diartikan sebagai proses pembuatan gambar dengan lensa atau

film, atau alat peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini

adalah kamera. (Ensiklopedi Nasional Indonesia Jilid 5. 1989:371)

2.2.2 Prinsip Fotografi

Prinsip fotografi adalah memokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan

sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah

dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghailkan

bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan

(selanjutnya disebut lensa).

Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk menghasilkan

gambar, digunakan bantuan alat ukur berupa lightmeter. Setelah mendapat

ukuran pencahayaan yang tepat, seorang fotografer bisa mengatur intensitas

cahaya tersebut dengan mengubah kombinasi ISO/ASA (ISO Speed),

Diafragma (Aperture), dan Kecepatan Rana (Speed). Kombinasi antara ISO,

Diafragma & Speed disebut sebagai pajanan (Exposure). Di era fotografi

digital dimana film tidak digunakan, maka kecepatan film yang semula

digunakan berkembang menjadi Digital ISO. (kelasfotografi,2013)

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI...atau murid dibawah pengawasan guru. Sebagian besar negara memiliki sistem pendidikan formal, yang umumnya wajib. Dalam sistem ini, siswa mendapatkan kemajuan

14

2.2.3 Sejarah Fotografi

Sejarah Fotografi dimulai pada abad ke-19. Tahun 1839 merupakan

tahun awal kelahiran fotografi. Pada saat itu, di Perancis dinyatakan secara

resmi bahwa fotografi adalah sebuah terobosan teknologi. Saat itu, rekaman

dua dimensi seperti yang dilihat mata sudah bisa dibuat permanen.

Sejarah fotografi bermula jauh sebelum Masehi. Pada abad ke-5 Sebelum

Masehi (SM), seorang pria bernama Mo Ti mengamati suatu gejala. Jika pada

dinding ruangan yang gelap terdapat lubang kecil(pinhole), maka di bagian

dalam ruang itu akan terefleksikan pemandangan di luar ruang secara terbalik

lewat lubang tadi. Mo Ti adalah orang pertama yang menyadari fenomena

kamera obscura.

Berabad-abad kemudian, banyak yang menyadari dan mengagumi

fenomena ini, sebut saja Aristoteles pada abad ke-3 SM dan seorang ilmuwan

Arab Ibnu Al Haitam (Al Hazen) pada abad ke-10 SM, yang berusaha untuk

menciptakan serta mengembangkan alat yang sekarang dikenal sebagai

kamera. Pada tahun 1558, seorang ilmuwan Italia, Giambattista della Porta

menyebut ”camera obscura” pada sebuah kotak yang membantu pelukis

menangkap bayangan gambar.

Nama kamera obscura diciptakan oleh Johannes Kepler pada tahun 1611.

Johannes Kepler membuat desain kamera portable yang dibuat seperti sebuah

tenda, dan memberi nama alat tersebut kamera obscura. Didalam tenda sangat

gelap kecuali sedikit cahaya yang ditangkap oleh lensa, yang membentuk

gambar keadaan di luar tenda di atas selembar kertas.

Gambar 2.1 seniman abad-19 menggunakan kamera obscura

Sumber : Google.com, 2014

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI...atau murid dibawah pengawasan guru. Sebagian besar negara memiliki sistem pendidikan formal, yang umumnya wajib. Dalam sistem ini, siswa mendapatkan kemajuan

15

Gambar 2.2 Gambar 3D Kamera Obscura

Sumber : Google.com, 2014

Berbagai penelitian dilakukan mulai pada awal abad ke-17 ,seorang

ilmuwan berkebangsaan Italia – Angelo Sala menggunakan cahaya matahari

untuk merekam serangkaian kata pada pelat chloride perak. Tapi ia gagal

mempertahankan gambar secara permanen. Sekitar tahun 1800, Thomas

Wedgwood, seorang berkebangsaan Inggris bereksperimen untuk merekam

gambar positif dari citra pada kamera obscura berlensa, hasilnya sangat

mengecewakan. Humphrey Davy melakukan percobaan lebih lanjut dengan

chlorida perak, tapi bernasib sama juga walaupun sudah berhasil menangkap

imaji melalui kamera obscura tanpa lensa.

Akhirnya, pada tahun 1824, seorang seniman lithography Perancis,

Joseph-Nicephore Niepce (1765-1833), setelah delapan jam meng-exposed

pemandangan dari jendela kamarnya, melalui proses yang disebutnya

Heliogravure (proses kerjanya mirip lithograph) di atas pelat logam yang

dilapisi aspal, berhasil melahirkan sebuah gambar yang agak kabur, berhasil

pula mempertahankan gambar secara permanen. Ia melanjutkan

percobaannya hingga tahun 1826, inilah yang akhirnya menjadi sejarah awal

fotografi yang sebenarnya. Foto yang dihasilkan itu kini disimpan di

University of Texas di Austin, AS.

Penelitian demi penelitian terus berlanjut hingga pata tanggal tanggal 19

Agustus 1839, desainer panggung opera yang juga pelukis, Louis-Jacques

Mande’ Daguerre (1787-1851) dinobatkan sebagai orang pertama yang

berhasil membuat foto yang sebenarnya: sebuah gambar permanen pada

lembaran plat tembaga perak yang dilapisi larutan iodin yang disinari selama

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI...atau murid dibawah pengawasan guru. Sebagian besar negara memiliki sistem pendidikan formal, yang umumnya wajib. Dalam sistem ini, siswa mendapatkan kemajuan

16

satu setengah jam cahaya langsung dengan pemanas merkuri (neon). Proses

ini disebut daguerreotype. Untuk membuat gambar permanen, pelat dicuci

larutan garam dapur dan asir suling. Januari 1839, Daguerre sebenarnya ingin

mematenkan temuannya itu. Akan tetapi, Pemerintah Perancis berpikir bahwa

temuan itu sebaiknya dibagikan ke seluruh dunia secara cuma-cuma.

Gambar 2.3 Gambar Boulevard du Temple dibuat oleh Louis Daguerre

Sumber : Google.com, 2014

Fotografi kemudian berkembang dengan sangat cepat. Melalui

perusahaan Kodak Eastman, George Eastman mengembangkan fotografi

dengan menciptakan serta menjual roll film dan kamera boks yang praktis,

sejalan dengan perkembangan dalam dunia fotografi melalui perbaikan lensa,

shutter, film dan kertas foto.

Tahun 1950, untuk memudahkan pembidikan pada kamera Single Lens

Reflex maka mulailah digunakan prisma (SLR), dan Jepang pun mulai

memasuki dunia fotografi dengan produksi kamera Nikon yang kemudian

disusul dengan Canon. Tahun 1972 kamera Polaroid temuan Edwin Land

mulai dipasarkan. Kamera Polaroid mampu menghasilkan gambar tanpa

melalui proses pengembangan dan pencetakan film.

Kemajuan teknologi turut memacu fotografi secara sangat cepat. Kalau

dulu kamera sebesar tenda hanya bisa menghasilkan gambar yang tidak

terlalu tajam, kini kamera digital yang cuma sebesar dompet mampu

membuat foto yang sangat tajam dalam ukuran sebesar koran.

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI...atau murid dibawah pengawasan guru. Sebagian besar negara memiliki sistem pendidikan formal, yang umumnya wajib. Dalam sistem ini, siswa mendapatkan kemajuan

17

2.2.4 Sejarah Fotografi Di Indonesia

Perkembangan fotografi di Indonesia selalu berkaitan dan mengalir

bersama momentum sosial-politik perjalanan bangsa ini, mulai dari

momentum perubahan kebijakan politik kolonial, revolusi kemerdekaan,

ledakan ekonomi di awal 1980-an, sampai Reformasi 1998.

Pada tahun 1841, seorang pegawai kesehatan Belanda bernama Juriaan

Munich mendapat perintah dari Kementerian Kolonial untuk mendarat di

Batavia dengan membawa dauguerreotype. Munich diberi tugas

mengabadikan tanaman-tanaman serta kondisi alam yang ada di Indonesia

sebagai cara untuk mendapatkan informasi seputar kondisi alam. Sejak saat

itu, kamera menjadi bagian dari teknologi modern yang dipakai Pemerintah

Belanda untuk menjalankan kebijakan barunya. Penguasaan dan kontrol

terhadap tanah jajahan tidak lagi dilakukan dengan membangun benteng

pertahanan atau penempatan pasukan dan meriam, melainkan dengan cara

menguasai teknologi transportasi dan komunikasi modern. Dalam kerangka

ini, fotografi menjalankan fungsinya lewat pekerja administratif kolonial,

pegawai pengadilan, opsir militer, dan misionaris.

Latar itulah yang menjelaskan mengapa selama 100 tahun keberadaan

fotografi di Indonesia (1841-1941) penguasaan alat ini secara eksklusif ada di

tangan orang Eropa, sedikit orang Cina, dan Jepang. Berdasarkan survei dan

hasil riset di studio foto-foto komersial di Hindia Belanda tentang foto-foto

yang ada sejak tahun 1850 hingga 1940, dari 540 studio foto di 75 kota besar

dan kecil, terdapat 315 nama orang Eropa, 186 orang Cina, 45 orang Jepang,

dan hanya empat orang lokal Indonesia, salah satunya adalah Kasian Cephas.

Kasian Cephas adalah warga lokal asli. Ia dilahirkan pada tanggal 15

Februari 1844 di Yogyakarta. Cephas sebenarnya adalah asli pribumi yang

kemudian diangkat sebagai anak oleh pasangan Adrianus Schalk dan Eta

philipina Kreeft, lalu disekolahkan ke Belanda. Cephas-lah yang pertama kali

mengenalkan dunia fotografi ke Indonesia. Meski demikian, literatur-literatur

sejarah Indonesia sangat jarang menyebut namanya sebagai pribumi pertama

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI...atau murid dibawah pengawasan guru. Sebagian besar negara memiliki sistem pendidikan formal, yang umumnya wajib. Dalam sistem ini, siswa mendapatkan kemajuan

18

yang berkarir sebagai fotografer profesional. Nama Kassian Cephas mulai

terlacak dengan karya fotografi tertuanya buatan tahun 1875.

Dibutuhkan waktu hampir seratus tahun bagi bangsa ini untuk benar-

benar mengenal dunia fotografi. Masuknya Jepang pada tahun 1942 telah

menciptakan kesempatan bagi bangsa Indonesia untuk menyerap teknologi

ini. Demi kebutuhan propagandanya, Jepang mulai melatih orang Indonesia

menjadi fotografer untuk bekerja di kantor berita mereka, Domei. Pada saat

itulah muncul nama Mendur Bersaudara. Merekalah yang membentuk imaji

baru tentang bangsa Indonesia.

Lewat fotografi, Mendur bersaudara berusaha menggiring mental bangsa

ini menjadi bermental sama tinggi dan sederajat. Frans Mendur bersama

kakaknya, Alex Mendur, juga menjadi icon bagi dunia fotografer nasional.

Mereka kerap merekam peristiwa-peristiwa penting bagi negeri ini, salah

satunya adalah mengabadikan detik-detik pembacaan Proklamasi

Kemerdekaan Republik Indonesia. Inilah momentum ketika fotografi benar-

benar sampai ke Indonesia, ketika kamera berpindah tangan dan orang

Indonesia mulai merepresentasikan dirinya sendiri.

2.2.5 Cabang / Jenis Fotografi

a. Fotografi bentang alam ( Nature / Landscape)

Dalam fotografi bentang alam obyek yang di foto adalah biasanya

merupakan bentang alam, yang memiliki keindahan tersendiri atau digunakan

untuk menjelaskan keadaan profil alam pada suatu daerah, dalam dunia

industri foto landscape juga digunakan untuk dokumentasi pembangunan

profil area ( lansekap ) dan laporan penelitian, biasanya fotografer bentang

alam memiliki kemampuan dan hobi traveling dan menjelajah alam.

b. Fotografi Satwa dan flora

Fotografi ini memiliki obyek khusus satwa dan flora, dan menurut saya

merupakan object yang sulit dan terkadang menantang bahaya anda bisa

bayangkan anda me motret komodo atau buaya dalam komunitasnya,

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI...atau murid dibawah pengawasan guru. Sebagian besar negara memiliki sistem pendidikan formal, yang umumnya wajib. Dalam sistem ini, siswa mendapatkan kemajuan

19

fotografi satwa biasanya digunakan untuk menggali keindahan satwa dan

flora dan juga mengklasifikasi satwa dan flora.

c. Fotografi Dokumentasi

Fotografi ini untuk mendokumentasikan suatau event atau peristiwa,

biasanya setidaknya pada jaman dahulu fotografi ini tidak di tuntut dalam

keindahan foto komposisi warna ataupun seni, tapi hanaya untuk melengkapi

dan lebih menjelaskan suatu berita acara, akan tetapi dalam perkembangan

fotografi modern, fotografi dokumentasi, komposisi gambar dan sentuhan

seni sudah menjadi tuntutan, dan dikarenakan pada event modern time

linenya pendek maka fotografer dituntut untuk tidak ketinggalan moment

moment penting dalam acara tersebut

d. Fotografi Jurnalistik

Foto jurnalistik adalah foto yang merekam suatu berita, dan menjelaskan

suatu keadaan dan peristiwa yang biasanya besar, kekuatan foto berasal dari

kemapuan foto dalam menjelaskan suatu peristiwa biasanya foto jenis ini

digunakan sebagai penunjang berita teks di mediai koran atau majalah.

e. Fotografi Seni (Fine Art)

Sebuah karya foto yang mampu mendapatkan perhatian orang untuk

melihatnya. Tanpa proses ini, sebuah pesan dari karya foto juga karya seni

lainnya akan berhenti disitu saja. Kemudian setelah mampu mendapat

perhatian orang maka karya foto harus mampu menimbulkan ketertarikan

terhadap pesan yang akan disampaikan. Setelah tertarik pada karya foto yang

dibuat, maka dari situ proses tetap berlangsung dengan timbulnya keinginan

untuk mengetahui lebih jauh dari pesan yang disampaikan. Proses terakhir

adalah dengan timbulnya tindakan seperti yang diharapkan oleh

seniman/fotografer sesuai pesan yang disampaikan. Jika proses terakhir ini

berhasil, maka berhasil pulalah penyampaian pesan mengenai pengalaman

yang dimiliki seniman/fotografer pada orang lain dengan adanya tindakan

nyata yang dilakukan. Tindakan-tindakan itu bias beraneka macam tergantung

pesan apa yang disampaikan. Bias menimbulkan perasaan tertentu ( sedih,

gembira marah, takut, terharu dan lain lain ).

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI...atau murid dibawah pengawasan guru. Sebagian besar negara memiliki sistem pendidikan formal, yang umumnya wajib. Dalam sistem ini, siswa mendapatkan kemajuan

20

f. Fotografi Studio

Fotografi studio adalah jenis fotografi yang pada awalnya banyak

dilakukan di dalam ruangan untuk menciptakan gambar sesuai keinginan

fotografer. Fotografi jenis ini memerlukan banyak campur tangan teknis agar

gambar yang dihasilkan benar-benar sesuai dengan yang direncanakan.

g. Fotografi Udara (Aerial)

Foto udara adalah salah satu produk dari bidang ilmu geografi dalam

mengambil obyek, daerah atau fenomena yang ada di permukaan bumi ini

menggunakan alat berupa kamera dengan proses perekaman secara fotografik

dengan bantuan detector atau alat pendeteksi berupa film. Film hasil

perekaman ini kemudian dicetak secara kimiawi dalam ruang gelap agar

mendapatkan hasil gambar yang sempurna.

h. Fotografi Komersial

Kategori fotografi dimana foto dihasilkan bertujuan untuk menjual suatu

produk secara komersil. Yang termasuk dalam kategori ini adalah fotografi

beauty shot, fotografi still life, fotografi wedding, fotografi food and

beverages, fotografi architechtural, dan advertisement.

i. Fotografi Interior

Kategori fotografi dimana foto dihasilkan bertujuan untuk memberikan

informasi jelas tentang interior sebuah bangunan.

j. Fotografi Fashion

Fotografi fashion adalah salah satu kategori dalam dunia fotografi yang

lebih diarahkan pada benda-benda fashion dan pakaian. Dalam

perkembangannya, fotografi fashion tidak lagi hanya sebagai media

dokumentasi benda-benda fashion yang bersifat statis melainkan telah

berkembang secara modern dan dinamis sebagai media komunikasi yang

lebih estetis dan sebagai karya seni dengan berbagai konsep-konsep yang

digunakan.

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI...atau murid dibawah pengawasan guru. Sebagian besar negara memiliki sistem pendidikan formal, yang umumnya wajib. Dalam sistem ini, siswa mendapatkan kemajuan

21

2.2.6 Peralatan Studio

Standart Reflector

Cable Release

Mono Flash

Memiliki karakter cahaya

yang keras dan bayangan

spot pada obyek

menyebabkan cahaya

dengan sudut yang lebar,

memiliki baytangan spot

pada obyek. Karakter

cahayanya yang keras,

menimbulkan bayangan

yang kuat dan tajam.

Honeycomb

Terdapat dalam tiga

variasi kerapatan : besar,

sedang dan kecil. Berguna

untuk meluruskan arah

cahaya dari lampu

elektronik. Karakter

cahaya yang dihasilkan

cukup keras.

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI...atau murid dibawah pengawasan guru. Sebagian besar negara memiliki sistem pendidikan formal, yang umumnya wajib. Dalam sistem ini, siswa mendapatkan kemajuan

22

P.soft dengan diffuser

Menghasilkan karakter

cahaya yang lembut dan

merata. Memberikan

bayangan spot pada

obyek. Sudut cahaya lebih

sempit, berpola lingkaran.

Narrow Angle Reflector

Reflectorre bersudut

sempit, menghasilkan

sudut cahaya yang lebih

sempit pula.

Striplight

Digunakan untuk

mendapatkan efek cahaya

yang memanjang dengan

penyebaran cahaya yang

sempit. Misalnya P pada

pemotretan botol, kontur

pada sisi tubuh model,

dsb.

Tripod

Softbox 80cm x 80cm

Karakter cahaya yang

lembut dari softbox

menghasilkan bayangan

yang lembut pula.

Payung Putih

Memiliki karakter cahaya

sedikit lebih keras dari

softbox.

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI...atau murid dibawah pengawasan guru. Sebagian besar negara memiliki sistem pendidikan formal, yang umumnya wajib. Dalam sistem ini, siswa mendapatkan kemajuan

23

Tabel 2.1 Peralatan-PeralatanStudio (Sumber : Giwandi, Griand, 2002: 21-32)

Kabel sinkronisasi

Slave units

Triger

Snoot

System Rail dan

Phantograph

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI...atau murid dibawah pengawasan guru. Sebagian besar negara memiliki sistem pendidikan formal, yang umumnya wajib. Dalam sistem ini, siswa mendapatkan kemajuan

24

2.3 TINJAUAN KHUSUS

2.3.1 Sejarah Singkat The Looop Akademie

Gambar 2.4 Peta Lokasi The Looop Gambar 2.5 Pintu Peta Lokasi The Looop

(Sumber : Google Maps, 2014) (Sumber : Penulis, 2014)

The Looop Akademie adalah suatu tempat pendidikan fotografi

nonformal, yang memberikan basic pengenalan tentang seni fotografi.

Dengan mempunyai berbagai kurikulum seperti kurikulum principal,

discovery, breakthrought, digital imaging, product / still life, dan Architec &

Interior. The Looop Akademie berlokasi di Jl. Daan Mogot No. 50b (Hotel

Ibis Budget) Jakarta Barat.

Sebelum menggunakan nama The Looop, The Looop menggunakan

nama Sam Nugroho Associate yang di dirikan sendiri oleh Sam Nugroho.

Akademie ini di dirikan dengan campur tangan 3 negara yaitu Shanghai,

Singapura, dan Indonesia.

The Looop Akademie ini sendiri didirikan dibawah naungan The Looop

Indonesia, The Looop akademie mengacu kepada pendidikan seni fotografi

sedangkan The Looop Indonesia merupakan salah satu comercial

photography agency yang dipercayai menangani pemotretan dengan berbagai

brand terkenal di dunia dengan standar kemampuan internasional fotografi

dan bidang – bidang lainnya. Berdasarkan kurikulum yang dibuat, siswa akan

mendapatkan sertifikat apabila siswa telah mengikuti final project.

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI...atau murid dibawah pengawasan guru. Sebagian besar negara memiliki sistem pendidikan formal, yang umumnya wajib. Dalam sistem ini, siswa mendapatkan kemajuan

25

a. Struktur Organisasi

Bagan 2.1 Struktur Organisasi The Looop Indonesia

(Sumber : Penulis, 2014)

b. Jumlah Karyawan

The Looop Akademie dikelola oleh beberapa staff yang di tetapkan

berdasarkan divisi masing masing, diantaranya :

1. General Manager : 1 Orang

2. Staff Pengajar : 8 Orang

3. Office Boy : 1 Orang

4. Marketing : 2 Orang

5. Jumlah siswa : 5 Orang / kelas

Total siswa : 30 Orang

c. Kurikulum

- Principal :

1. History of photography & Anatomy camera

2. Basic photography technique 1

3. Basic photography technique 2

4. Exposure treatment

5. Basic lighting

6. Composition

7. Nirmana Dasar ( introducing of color )

8. Visual thinking

9. Visual thinking 2

10. Practice / hunting

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI...atau murid dibawah pengawasan guru. Sebagian besar negara memiliki sistem pendidikan formal, yang umumnya wajib. Dalam sistem ini, siswa mendapatkan kemajuan

26

- Discovery :

1. Basic lighting of theory

2. Zona system

3. Basic principal of lighting theory

4. Basic principal of lighting theory 2

5. Basic lighting technique

6. Practice with model

7. Composition 1

8. Composition 2

9. Color theory

10. Conceptual

11. Basic lighting technique

12. Basic lighting technique 2

13. Basic lighting ethnic

14. Practice with model

15. Visual thinking 1

16. Visual thinking 2

- Breakthrough :

1. Large / Medium format camera

2. Basic principal of lighting theory

3. Model & fashion photography

4. Model & fashion photography 2

5. Photography management 1

6. Photography management 2

7. Still life & packshoot

8. Still life & packshoot 2

9. Visual thinking

10. Visual thinking 2

11. Food & baverge

12. Food & baverge 2

13. Interior & Architecture

14. Interior & Architecture 2

15. Conceptual

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI...atau murid dibawah pengawasan guru. Sebagian besar negara memiliki sistem pendidikan formal, yang umumnya wajib. Dalam sistem ini, siswa mendapatkan kemajuan

27

16. Conceptual practice for final project

- Digital Imaging :

1. Basic photoshop

2. Pentool practice

3. Adjustment, blending mode & filter

4. Composing image & adjusment

5. Transform image, patch tool & stamp tool layer FX

6. Black white image

7. Practice & final project

- Product / still life :

1. Gradient

2. Reflection

3. Highlight & shadow

4. Compose

5. Color correction based

- Architec & Interior :

1. Transform distorsi

2. CS 5 feature

3. Vanishing point & lens correction

4. Color adjustment

5. Additional

d. Waktu Operasional

Hari senin sampai sabtu, pukul 13.00 WIB – 21.00 WIB

- Principal : Senin & Rabu

Siang : 13.00 WIB – 15.00 WIB

Sore : 19.00 WIB – 21.00 WIB

- Discovery : Senin & Kamis

Siang : 13.00 WIB – 15.00 WIB

Sore : 19.00 WIB – 21.00 WIB

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI...atau murid dibawah pengawasan guru. Sebagian besar negara memiliki sistem pendidikan formal, yang umumnya wajib. Dalam sistem ini, siswa mendapatkan kemajuan

28

- Breakthrouht : Senin & Kamis

Siang : 13.00 WIB – 15.00 WIB

Sore : 19.00 WIB – 21.00 WIB

- Digital Imaging : Senin & Kamis

Siang : 13.00 WIB – 15.00 WIB

Sore : 19.00 WIB – 21.00 WIB

- Product / still life : Senin, kamis & sabtu

Siang : 13.00 WIB – 15.00 WIB

Sore : 19.00 WIB – 21.00 WIB

Sabtu : 10.00 WIB – 12.00 WIB

- Architec & Interior : Jumat & Sabtu

Siang : 14.00 WIB – 16.00 WIB

Sabtu : 10.00 WIB – 12.00 WIB

e. Fasilitas Ruang

Adapun beberapa fasilitas yang mendukung proses belajar mengajar

yaitu antara lain :

1. Lobby (Receptionist, Administrasi & waiting Area)

Pada saat memasuki pintu utama dari sekolah, area yang pertama kali

dilihat adalah area administrasi/resepsionis dan area tunggu (menjadi satu

area). Pada area ini terdapat satu buah meja receptions dan dua buah stool

berwarna hitam, disampingnya terdapat satu buah meja bundar bewarna

merah dan empat buah stool masing masing berwarna hijau dan biru. Pada

dinding diolah dengan bata berwarna merah agar terlihat industrial.lantai

menggunakan ceramic tile yang berwarna cream.

Gambar 2.6 Receptionist, Administrasi & Waiting Area

(Sumber : Penulis, 2014)

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI...atau murid dibawah pengawasan guru. Sebagian besar negara memiliki sistem pendidikan formal, yang umumnya wajib. Dalam sistem ini, siswa mendapatkan kemajuan

29

2. Ruang Kelas

- Ruang Kelas A

Pada ruang kelas A terlihat satu buah meja diskusi dan enam buah kursi

yang disusun seperti meja rapat,agar suasana proses belajar mengajar lebih

terlihat sharing dan tidak kaku. Pada bagian sebelah kiri ada sebuah meja dan

kursi untuk pengajar yang memberikan arahan. Terlihat juga papan tulis

berukuran kecil yang digunakan untuk menjelaskan bagian bagian yang sulit

dipahami siswa karena proses belajar mengajar menggunakan mesin proyeksi.

Pada lantai menggunakan carpet tile berwarna cokelat.

Gambar 2.7 Ruang kelas A

(Sumber : Penulis, 2014)

- Ruang Kelas B

Pada ruang kelas B terlihat satu buah meja diskusi dan enam buah kursi

yang disusun tiga sisi meja dengan dua kursi kecuali satu sisi karena meja

dirapatkan kedinding.dibelakang tepatnya didekat jendela terdapat meja dan

kursi pengajar.dan di sebelah kanan terdapat credenza sebuah televisi yang

diantaranya terdapat berbagai macam piala penghargaan dan satu buah

telephone. Pada lantai menggunakan carpet tile berwarna cokelat.dan dinding

seblah kiri diolah dengan bata berwarna merah.

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI...atau murid dibawah pengawasan guru. Sebagian besar negara memiliki sistem pendidikan formal, yang umumnya wajib. Dalam sistem ini, siswa mendapatkan kemajuan

30

Gambar 2.8 Ruang kelas B

(Sumber : Penulis, 2014)

3. Ruang Studio

Studio adalah ruang praktek siswa yang disiapkan untuk mempelajari

fotografi dengan secara langsung mempraktekannya. Untuk ruangan ini bisa

dibilang terlalu kecil untuk ukuran studio karena ruang gerak fotografer

terhambat dan ditambah lagi dengan beberapa alat sehingga membuat suasana

sempit.

Gambar 2.9 Ruang Studio

(Sumber : Penulis, 2014)

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI...atau murid dibawah pengawasan guru. Sebagian besar negara memiliki sistem pendidikan formal, yang umumnya wajib. Dalam sistem ini, siswa mendapatkan kemajuan

31

4. Ruang penyimpanan barang ( Storage )

Karena kurangnya besaran ruang,pada tempat penyimpanan barang pun

tidak tertata dengan rapi bahkan bisa dibilang berantakan.

Gambar 2.10 Ruang Penyimpanan barang

(Sumber : Penulis, 2014)

f. Element Interior

1. Lantai

• Lantai pada ruang kelas A dan B menggunakan carpet tile yang

berukuran 40 x 40 cm berwarna cokelat,sedangkan receptions

administrasi & area tunggu menggunakan ceramic tile yang

berukuran 60 x 60 cm berwarna krem.untuk studio menggunakan

parquet pine wood.

Gambar 2.11 Lantai ceramic tile

(Sumber : Penulis, 2014)

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI...atau murid dibawah pengawasan guru. Sebagian besar negara memiliki sistem pendidikan formal, yang umumnya wajib. Dalam sistem ini, siswa mendapatkan kemajuan

32

• Lantai kelas A dan B

Lantai kelas menggunakan carpet tile yang berwarna cokelat dengan

campuran krem berukuran 40 x 40 cm dengan motif garis diagonal.

Gambar 2.12 Lantai carpet tile

(Sumber : Penulis, 2014)

• Lantai ruang studio

Pada lantai studio menggunakan parquet berwarna cokelat muda.

Gambar 2.13 Lantai parquet

(Sumber : Penulis, 2014)

2. Dinding

Dinding area receptions dan administrasi menggunakan pola desain

bata merah yang hanya terdapat pada bagian sebelah kanan saja dan

juga diterapkan di kelas A dan B dengan hanya satu sisi.untuk semua

area dinding lainnya hanya menggunakan cat yang berwarna putih ke

abu – abuan.

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI...atau murid dibawah pengawasan guru. Sebagian besar negara memiliki sistem pendidikan formal, yang umumnya wajib. Dalam sistem ini, siswa mendapatkan kemajuan

33

3. Ceiling

Pada keseluruhan bangunan, ceiling tidak diolah, hanya saja pada

ruang studio existing ceiling dibiarkan terbuka.

Gambar 2.14 ceiling The Looop Akademie

(Sumber : Penulis, 2014)

Gambar 2.15 Ceiling studio

(Sumber : Penulis, 2014)

4. Pencahayaan

Seluruh ruangan menggunakan sistem pencahyaan down – light dan

pada area tertentu, seperti kelas A dan B dibantu dengan pencahayaan

alami dikarenakan jendela kaca yang cukup besar sehingga membuat

cahaya alami masuk kedalam ruangan tersebut.

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI...atau murid dibawah pengawasan guru. Sebagian besar negara memiliki sistem pendidikan formal, yang umumnya wajib. Dalam sistem ini, siswa mendapatkan kemajuan

34

5. Penghawaan

Semua penghawaan menggunakan AC (Air conditioner).

6. Furniture

Ketika memasuki pintu masuk akan terlihat beberapa furniture seperti

meja receptionist yang didesain simple seperti meja bar dengan

ditambah dua buah stool. Untuk area tunggu terdapat meja bundar dan

empat buah stool berwarna hijau dan biru.

2.3.2 Sejarah Singkat Nikon School Indonesia

Gambar 2.16 Peta Lokasi Nikon School Gambar 2.17 Pintu masuk Nikon School

(Sumber : Google Maps, 2014) (Sumber : Penulis, 2014)

Nikon School Indonesia adalah salah satu lembaga pendidikan nonformal

resmi yang didirikan pada tahun 2008 dan didukung langsung oleh Nikon

Indonesia. Nikon school indonesia berlokasi di Rukan permata senayan Blok

D No.28 Jl. Tentara pelajar Jakarta Selatan.

Nikon school indonesia didirikan oleh tiga orang fotografer yaitu Johny

Hendarta, Agus Harjanto, dan Suboko. Dengan meningkatnya kemauan dan

potensi para peminat Nikon Indonesia telah membuka beberapa cabang

Nikon School di indonesia selain di Jakarta yaitu Yogyakarta, Batam, Bali,

Surabaya dan Makassar.

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI...atau murid dibawah pengawasan guru. Sebagian besar negara memiliki sistem pendidikan formal, yang umumnya wajib. Dalam sistem ini, siswa mendapatkan kemajuan

35

a. Struktur Organisasi

Bagan 2.2 Struktur Organisasi Nikon School Indonesia

(Sumber : Penulis, 2014)

b. Jumlah Karyawan

Nikon School Indonesia dikelola oleh beberapa karyawan yang di

tetapkan berdasarkan divisi masing masing, diantaranya :

• General Manager : 3 Orang

• Staff Pengajar : 4 Orang

• Asisten Pengajar : 1 Orang

• Office Boy : 1 Orang

• Receptionist : 1 Orang

• Finance : 1 Orang

• Jumlah siswa : 12 Orang / kelas

Total siswa : 25 Orang

c. Kurikulum

- Level 1 :

1. Picture as visual

2. How take a great picture

3. Diafragma & shutter speed

4. Composition

5. Basic lighting

6. Human interest & Landscape

7. Digital imaging

8. Studio & Model

9. Practice / hunting

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI...atau murid dibawah pengawasan guru. Sebagian besar negara memiliki sistem pendidikan formal, yang umumnya wajib. Dalam sistem ini, siswa mendapatkan kemajuan

36

- Level 2 :

1. Pendalaman level 1

2. Feeling take a pic (best angle)

3. Caracter light

4. Quality light & control contras

5. Cahaya alami, buatan dan mixed light

6. Composition color

7. Human (hight key & low key)

8. Beauty potrait & real potrait

9. Model fashion

10. Still life and black glass

11. Practice studio

d. Waktu Operasional

Hari senin sampai sabtu, pukul 19.00 WIB – 21.00 WIB

- Level 1 : Senin, Rabu & Jumat

19.00 WIB – 21.00 WIB

- Level 2 : Selasa & Kamis

19.00 WIB – 21.00 WIB

e. Fasilitas Ruang

Adapun beberapa fasilitas yang mendukung proses belajar mengajar

yaitu antara lain :

1. Lobby (Receptionist, Administrasi & waiting Area)

Pada saat memasuki pintu utama dari sekolah, area yang pertama kali

dilihat adalah area administrasi/resepsionis, area display product dan area

tunggu (menjadi satu area). Pada area ini terdapat dua buah meja tunggu yang

masing – masing memilki empat buah kursi. Di sebelah kanan terdapat area

display product Elinchrom. meja receptionist diletakkan paling belakang

dengan dinding yang diberi kaca.

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI...atau murid dibawah pengawasan guru. Sebagian besar negara memiliki sistem pendidikan formal, yang umumnya wajib. Dalam sistem ini, siswa mendapatkan kemajuan

37

.

Gambar 2.18 Receptionist, Administrasi & Waiting Area

(Sumber : Penulis, 2014)

2. Ruang Kelas & Studio

Pada ruang kelas terlihat sangat luas dikarenakan ruang kelas

digabungkan dengan studio. Ketika memasuki ruangan terlihat meja pengajar

diletakkan ditengah dan kursi belajar siswa diletakkan di samping kiri dan

kanan. Di ujung kelas diletakkan sebuah background putih untuk digunakan

saat siswa praktek studio. Hasil karya siswa diletakkan didinding kiri dan

kanan sebagai apresiasi agar siswa yang lain termotivasi dalam proses belajar

mengajar.

Gambar 2.19 Ruang kelas & Studio

(Sumber : Penulis, 2014)

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI...atau murid dibawah pengawasan guru. Sebagian besar negara memiliki sistem pendidikan formal, yang umumnya wajib. Dalam sistem ini, siswa mendapatkan kemajuan

38

3. Ruang Karyawan

Ruang karyawan diletakkan di lantai 2 untuk para staff dan pengajar.

Gambar 2.20 Ruang karyawan

(Sumber : Penulis, 2014)

4. Ruang rapat

Ruang rapat diletakkan didalam ruang karyawan,tetapi ruangan ini juga

sering digunakan menjadi ruang serba bisa karena digunakan untuk proses

belajar mengajar Digital Imaging.

Gambar 2.21 Ruang rapat

(Sumber : Penulis, 2014)

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI...atau murid dibawah pengawasan guru. Sebagian besar negara memiliki sistem pendidikan formal, yang umumnya wajib. Dalam sistem ini, siswa mendapatkan kemajuan

39

5. Ruang service

Ruang service ini digunakan bukan untuk memperbaiki kamera ataupun

kerusakan barang lainnya yang bermerek Nikon, melainkan digunakan untuk

memperbaiki Elinchrom yaitu produk lighting yang menjadi display ditempat

Nikon School Indonesia.

Gambar 2.22 Ruang service

(Sumber : Penulis, 2014)

6. Ware House

Ware house adalah tempat penyimpanan stock barang dari Elinchrom.

Gambar 2.23 Ware House

(Sumber : Penulis, 2014)

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI...atau murid dibawah pengawasan guru. Sebagian besar negara memiliki sistem pendidikan formal, yang umumnya wajib. Dalam sistem ini, siswa mendapatkan kemajuan

40

f. Element Interior

1. Lantai

Semua lantai menggunakan lantai ceramic tile 30 x 30 cm berwarna putih

tetapi hanya pada bagian area display lantai di naikan beberapa centimeter

dengan material vinyl.

Gambar 2.24 Lantai ceramic tile & vinyl

(Sumber : Penulis, 2014)

2. Dinding

Dinding area receptions dan administrasi menggunakan warna putih dan

ditambah ornamen kayu pada beberapa bagian. Untuk dinding belakang area

receptionist menggunakan pola wave. Dengan material gypsum dan di lapisin

tempered glass.

Gambar 2.25 Dinding receptionist

(Sumber : Penulis, 2014)

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI...atau murid dibawah pengawasan guru. Sebagian besar negara memiliki sistem pendidikan formal, yang umumnya wajib. Dalam sistem ini, siswa mendapatkan kemajuan

41

3. Ceiling

Pada area lobby, ceiling diolah dengan up ceiling dan drop ceiling

dengan terapan yang berbentuk wave.

Gambar 2.26 Ceiling lobby

(Sumber : Penulis, 2014)

4. Pencahayaan

Seluruh ruangan menggunakan sistem pencahyaan down – light dan pada

area tertentu, seperti area display menggunakan spot light dan pencahayaan

alami dikarenakan jendela kaca yang cukup besar sehingga membuat cahaya

alami masuk kedalam ruangan tersebut.

5. Penghawaan

Semua penghawaan menggunakan AC (Air conditioner).

6. Furniture

Furniture yang digunakan rata – rata menggunakan material alumunium

dan diberikan sedikit olahan kayu.

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI...atau murid dibawah pengawasan guru. Sebagian besar negara memiliki sistem pendidikan formal, yang umumnya wajib. Dalam sistem ini, siswa mendapatkan kemajuan

42

2.3.3 Sejarah Singkat Neumatt Centre for Photography Studies

Gambar 2.27 Peta Lokasi Neumatt Gambar 2.28 Gedung Oktagon

(Sumber : Google Maps, 2014) (Sumber : Penulis, 2014)

Neumatt Centre for Photography Studies adalah lembaga pendidikan bagi

siapapun yang ingin meningkatkan pengetahuan fotografi yang berawal dari

rasa keingintahuan tentang kamera dan karya fotografi hingga akhirnya

berkecimpung di dunia fotografi secara professional. Pendidikan yang

sistematis menjadi bagian penting dari seluruh proses belajar.

Neummat Centre Photography studies berlokasi di Jalan Gunung Sahari

raya No.50a Jakarta Pusat, tepatnya di Gedung Oktagon. Dengan fasilitas

yang memadai Neumatt menawarkan pendidikan fotografi dalam bentuk

kursus, dengan penekanan pada teknik fotografi dan apresiasi. Workshop

yang diselenggarakan dalam rata-rata 6 kali pertemuan ini bertujuan mendidik

dalam waktu yang relatif singkat tentang pengertian, pengerjaan, serta

apresiasi pada fotografi.

Maka setelah menyelesaikan pendidikan di Neumatt, diharapkan para

fotografer baik pemula, hobi dan amatir dapat menguasai, memahami serta

mampu membuat karya foto secara tematik dan terkonsep dengan sistem

kerja profesional, melalui bimbingan para pengajar, pakar dalam bidang

fotografi baik sebagai akademisi maupun sebagai praktisi.

Sekolah fotografi Neumatt memiliki visi untuk memasyarakatkan

pengertian tentang fotografi secara ilmu. Dan hal tersebut dapat terjadi

melalui pendidikan yang dilakukan secara ilmiah dan etis.

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI...atau murid dibawah pengawasan guru. Sebagian besar negara memiliki sistem pendidikan formal, yang umumnya wajib. Dalam sistem ini, siswa mendapatkan kemajuan

43

Visi dan Misi

- Memenuhi kebutuhan pendidikan fotografi untuk fotografer

- Sebagai pusat kegiatan pendidikan melalui kursus, diskusi, workshop,

presentasi karya dan kegiatan lain yang berkaitan dengan dunia fotografi

- Mengembangkan potensi fotografi danmerekomendasikan untuk

mendapatkan program beasiswa.

a. Struktur Organisasi

Bagan 2.3 Struktur Organisasi Neumatt school

(Sumber : Penulis, 2014)

b. Jumlah Karyawan

Neumatt Centre for Photography Studies dikelola oleh beberapa

karyawan yang di tetapkan berdasarkan divisi masing masing, diantaranya :

• General Manager : 1 Orang

• Staff Pengajar : 5 Orang

• Office Boy : 1 Orang

• Receptionist : 1 Orang

• Finance : 1 Orang

• Jumlah siswa : 6 Orang / kelas

Total siswa : 20 Orang

c. Kurikulum

- Basic photorgaphy :

1. Camera system

2. Camera setting

3. Digital camera works

4. Practice

5. Evaluation

Page 38: BAB 2 LANDASAN TEORI...atau murid dibawah pengawasan guru. Sebagian besar negara memiliki sistem pendidikan formal, yang umumnya wajib. Dalam sistem ini, siswa mendapatkan kemajuan

44

- Journalism photography :

1. General news

2. People in news

3. Portrait

4. Science and technology

5. Nature and environment

6. The art

7. Sport

8. Daily news

9. Spot news

- Model Fashion :

1. Komunikasi dengan model

2. Mengenali karakter model

3. Pengenalan alat

4. Metering

5. Created of light

6. Teknik pemotretan

- Low key

- Mid key

- High key

- Mix light

- Creative background

- Colour filter

- Group potrait

- Still life photography :

1. Introducing still life photography

2. Lens and camera

3. Teknik pemotretan

- Composition

- Packshoot

- Creative background

Page 39: BAB 2 LANDASAN TEORI...atau murid dibawah pengawasan guru. Sebagian besar negara memiliki sistem pendidikan formal, yang umumnya wajib. Dalam sistem ini, siswa mendapatkan kemajuan

45

- Mix light

- Freezing

- Simple set

- Medium set

- Big set

d. Waktu Operasional

Hari senin sampai sabtu, pukul 10.00 WIB – 20.30 WIB

- Basic : Senin & Rabu

18.30 WIB – 20.30 WIB

Sabtu & Minggu

14.00 WIB – 17.00 WIB

- Still life photography : Jumat,Sabtu & Minggu

10.00 WIB – 14.00 WIB

- Model fashion : Jumat,Sabtu & Minggu

10.00 WIB – 14.00 WIB

e. Fasilitas Ruang

Adapun beberapa fasilitas yang mendukung proses belajar mengajar

yaitu antara lain :

1. Lobby (Receptionist, Administrasi & waiting Area)

Pada saat memasuki pintu utama dari sekolah, terdapat sebuah lorong

yang menuju area tunggu, tidak jauh dari ruang tunngu terdapat area

resepsionis dan administrasi. Pada area lorong terdapat beberapa kursi kayu

yang di sediakan untuk menunggu atau bersantai sambil menunggu kelas di

mulai.

Gambar 2.29 Receptionist, Administrasi & Waiting Area

(Sumber : Penulis, 2014)

Page 40: BAB 2 LANDASAN TEORI...atau murid dibawah pengawasan guru. Sebagian besar negara memiliki sistem pendidikan formal, yang umumnya wajib. Dalam sistem ini, siswa mendapatkan kemajuan

46

2. Ruang Kelas & Studio

Pada ruang kelas terdiri dari 3 ruangan dengan setiap kelas hanya diisi

dengan 6 siswa. Ruang kelas sangat terlihat simple hanya dengan

menggunakan 6 buah kursi dan 1 set meja pengajar. Keadaan jendela di tutupi

dengan certain berwarna hitam.

Gambar 2.30 Ruang kelas & Studio

(Sumber : Penulis, 2014)

3. Ruang Karyawan

Pintu ruang karyawan dibuat dengan menggunakan kaca, dan ada satu

bagian dibuat seperti counter untuk melayani tamu atau siswa.

Gambar 2.31 Area karywan

(Sumber : Penulis, 2014)

f. Element Interior

1. Lantai

Semua lantai menggunakan lantai ceramic tile 30 x 30 cm berwarna

putih.

2. Dinding

Dinding area lobby menggunakan cat berwarna abu – abu dan hijau yang

merupakan warna ciri khas logo neummat fotografi, sedangkan ruangan kelas

Page 41: BAB 2 LANDASAN TEORI...atau murid dibawah pengawasan guru. Sebagian besar negara memiliki sistem pendidikan formal, yang umumnya wajib. Dalam sistem ini, siswa mendapatkan kemajuan

47

menggunakan cat berwarna cream. Semua dinding tidak terdapat olahan

khusus.

3. Ceiling

Ceiling tidak terlalu banyak olahan hanya saja penyusunan lampu yang secara

akustik sehingga membuat kesan rapi.

4. Pencahayaan

Seluruh ruangan menggunakan sistem Pencahayaan berdominan

menggunakan lampu TL dan lampu general lighting.

5. Penghawaan

Semua penghawaan menggunakan AC (Air conditioner).

6. Furniture

Furniture yang digunakan berdominan dengan material kayu dan hanya

menambahkan beberapa material seperti kaca dan stainless.

Page 42: BAB 2 LANDASAN TEORI...atau murid dibawah pengawasan guru. Sebagian besar negara memiliki sistem pendidikan formal, yang umumnya wajib. Dalam sistem ini, siswa mendapatkan kemajuan

48

2.4 Perbandingan The Looop Akademie, Nikon school indonesia, Neumatt

Berikut adalah perbandingan ketiga hasil penelitian :

No Keterangan Neumatt Nikon The Looop

1 Lokasi

Jl. Gunung Sahari

raya No.50a

Jakarta Pusat

Rukan Permata

Senayan Blok D No.28

Jakarta Selatan

Jl. Daan Mogot

No.50b (Hotel ibis

budget), Jakarta

Barat

2 Tingkatan

Kelas

Basic photography Level 1 Principal

Model fashion Level 2 Discovery

Still life

photography

Product / Still life

Digital Imaging

Architec & Interior

3 Jumlah Siswa

20 orang 25 orang 30 orang

Setiap kelas terdiri

dari

Satu kelas terdiri dari

12 orang

Setiap kelas hanya

terdiri dari 5 orang

4 Jumlah

Pengajar 5 10 orang 8 orang

5 Jumlah Staff

3 orang staff, 1

orag receptionist

dan 1 orang office

boy

4 orang staff, 1 orang

receptionist dan 1

orang Office boy

2 orang staff

(termasuk

receptionist) dan 1

orang Office boy

6 Jumlah Kelas

Hanya tersedia 2

ruangan kelas dan

digabungkan

dengan studio

Hanya tersedia 1

ruangan kelas yang

digabungkan dengan

ruang studio

Tersedia 2 kelas dan

1 ruang studio

7 Jam

Operasional

Basic photography

14.00 – 17.00 WIB

18.30 – 20.30 WIB

Level 1

19.00 – 21.00 WIB

Principal, Discovery,

Breaktrough

13.00 – 15.00 WIB

19.00 – 21.00 WIB

Model Fashion

10.00 – 14.00 WIB

Level 2

19.00 – 21.00 WIB

Digital Imaging,

Product

13.00 – 15.00 WIB

19.00 – 21.00 WIB

Sabtu

Page 43: BAB 2 LANDASAN TEORI...atau murid dibawah pengawasan guru. Sebagian besar negara memiliki sistem pendidikan formal, yang umumnya wajib. Dalam sistem ini, siswa mendapatkan kemajuan

49

10.00 – 12.00 WIB

Still life

photography

10.00 – 14.00 WIB

Architectur &

Interior

14.00 – 16.00 WIB

Sabtu

10.00 – 12.00 WIB

8

Fasilitas

Sekolah

Resepsionis Tersedia Tesedia Tersedia

Administrasi Tersedia (jadi satu

dengan resepsionis)

Tersedia (jadi satu

dengan resepsionis)

Tersedia (Jadi satu

dengan resepsionis)

Area Tunggu Tersedia Tersedia Tersedia

General

Manager Tersedia

Tersedia (jadi satu

dengan ruang

karyawan)

Tidak tersedia

R. Karyawan Tersedia

Tersedia (jadi satu

dengan ruang General

Manager)

Tidak tersedia

R. Kelas Tersedia

Tersedia ( Hanya ada 1

ruang kelas dan

digabungkan dengan

ruang studio)

Tersedia ( Hanya ada

2 ruang kelas)

R. Studio Tersedia Tersedia Tersedia

Area Tunggu Tersedia Tersedia Tersedia

Area Display Tidak Tersedia Tersedia Tidak tersedia

Galeri Tidak Tersedia Tidak Tersedia Tidak Tersedia

Lab Komputer Tidak Tersedia Tidak Tersedia Tidak Tersedia

Service centre Tidak Tersedia Tersedia Tidak Tersedia

Storage Tidak Tersedia Tersedia Tersedia

Toilet Tersedia Tersedia

Tersedia tetapi

menggunakan akses

Gedung Hotel IBIS

Pantry Tidak Tersedia Tidak Tersedia Tidak Tersedia

9 Interior

Page 44: BAB 2 LANDASAN TEORI...atau murid dibawah pengawasan guru. Sebagian besar negara memiliki sistem pendidikan formal, yang umumnya wajib. Dalam sistem ini, siswa mendapatkan kemajuan

50

Lantai

Semua lantai

menggunakan

keramik berukuran

30 x 30 cm dan

berwarna putih.

Semua lantai

menggunakan lantai

ceramic tile 30 x 30

cm berwarna putih

tetapi hanya pada

bagian area display

lantai di naikan

beberapa centimeter

dengan material

vinyl.

Lantai pada ruang

kelas A dan B

menggunakan

carpet tile yang

berukuran 40 x 40

cm berwarna

cokelat,sedangkan

receptions

administrasi & area

tunggu

menggunakan

ceramic tile yang

berukuran 60 x 60

cm berwarna

krem.untuk studio

menggunakan

parquet pine wood.

Dinding

Dinding area lobby

menggunakan

warna abu – abu

dan di padukan

dengan warna hijau

yang merupakan

warna logo

neumatt.

Sedangkan kelas

menggunakan

warna cream.

Dinding area

receptions dan

administrasi

menggunakan warna

putih dan ditambah

ornamen kayu pada

beberapa bagian.

Untuk dinding

belakang area

receptionist

menggunakan pola

wave. Dengan

material gypsum dan

di lapisin tempered

glass.

Dinding area

receptions dan

administrasi

menggunakan pola

desain bata merah

yang hanya

terdapat pada

bagian sebelah

kanan saja dan juga

diterapkan di kelas

A dan B dengan

hanya satu

sisi.untuk semua

area dinding

lainnya hanya

Page 45: BAB 2 LANDASAN TEORI...atau murid dibawah pengawasan guru. Sebagian besar negara memiliki sistem pendidikan formal, yang umumnya wajib. Dalam sistem ini, siswa mendapatkan kemajuan

51

menggunakan cat

yang berwarna

putih ke abu –

abuan.

Ceiling

Ceiling tidak terlalu

banyak olahan

hanya saja

penyusunan lampu

yang secara akustik

sehingga membuat

kesan rapi.

Pada area lobby,

ceiling diolah dengan

up ceiling dan drop

ceiling dengan

terapan yang

berbentuk wave.

Pada keseluruhan

bangunan, ceiling

tidak diolah, hanya

saja pada ruang

studio existing

ceiling dibiarkan

terbuka

11

Sistem

Interior

Pencahayaan

Pencahayaan berdominan

menggunakan lampu TL

dan lampu general

lighting

Menggunakan

lampu TL dan

fluorescent

(down-light)

serta dibeberapa

area

mendapatkan

pencahayaan

alami.

Menggunakan sistem

pencahayaan down-

light diare-area

tertentu dan

dibeberapa bagian

menggunakan

pencahayaan alami.

Page 46: BAB 2 LANDASAN TEORI...atau murid dibawah pengawasan guru. Sebagian besar negara memiliki sistem pendidikan formal, yang umumnya wajib. Dalam sistem ini, siswa mendapatkan kemajuan

52

Penghawaan

Meggunakan AC Air

conditioner.

Meggunakan

AC Air

conditioner.

Meggunakan AC Air

conditioner.

12 Furniture

Furniture yang digunakan

berdominan dengan

material kayu dan hanya

menambahkan beberapa

material seperti kaca dan

stainless.

Furniture yang

digunakan rata

– rata

menggunakan

material

alumunium dan

diberikan

sedikit olahan

kayu.

Ketika memasuki

pintu masuk akan

terlihat beberapa

furniture seperti

meja receptionist

yang didesain simple

seperti meja bar

dengan ditambah

dua buah stool.

Untuk area tunggu

terdapat meja

bundar dan empat

buah stool berwarna

hijau dan biru.

Gambar Tabel 2.2 Tabel Perbandingan

(Sumber : Penulis, 2014)

2.4 Kesimpulan Hasil Penelitian

Sekolah adalah sebuah lembaga yang dirancang untuk pengajaran siswa atau

murid dibawah pengawasan guru. Sebagian besar negara memiliki sistem

pendidikan formal, yang umumnya wajib. Berkaitan dengan pendidikan,

Page 47: BAB 2 LANDASAN TEORI...atau murid dibawah pengawasan guru. Sebagian besar negara memiliki sistem pendidikan formal, yang umumnya wajib. Dalam sistem ini, siswa mendapatkan kemajuan

53

pendidikan terbagi menjadi 3 yaitu pendidikan formal, informal dan nonformal.

Sekolah terbagi menjadi 2 kategori sekolah pemerintah atau sekolah negeri dan

sekolah non pemerintah atau sekolah swasta. Seperti yang diketahui sekolah

pemerintah adalah Suatu sarana yang diberikan pemerintah sebagai tempat

belajar untuk mendapatkan pendidikan . sedang sekolah swasta adalah sekolah

yang didirikan perorangan sebagai suatu sarana untuk mendapatkan pendidikan

baik itu secara formal at5aupun non formal. anak-anak dengan kebutuhan atau

kerampiloan khusus ketika pemerintah tidak bisa memberi sekolah khusus bagi

mereka yang memiliki standar pendidikan yang lebih tinggi atau berusaha untuk

mengembangkan prestasi pribadi, maka sekolah swasta memberikan alternatif

lain. . Sekolah Photography di indonesia didirikan oleh pemerintah maupun.

Tinggi nya minat mayarakat saat ini mengenai Fotografi memberikan peluang

kepada pihak swasta untuk mendirikan sekolah-sekolah photography.

Sekolah pemeriontah ataupun non pemerintah harus memiliki sarana dan

prasarana yang memadai. Agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan

lancar serta menghasilkan lulusan yang bermutu. Setiap sekolah harus memiliki

Ruang kelas, ruang labor, ruang kantor, ruang perpustakaan, Halaman dan

lapangan serta Ruangan lain. Misalnya cafetaria, ruanga keamanan, UKS dll.

Hal ini didesign sedemikian baik nya agar sesuai dengan standar dan kebutuhan.

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan di Tiga tempat sekolah photograpy

dengan kriteria sekolah non pemerintah yaitu Sekolah fotografi The looop

Akademie, Nikon School, naumatt Center For Photography Studies. Ketiga

sekolah ini memiliki masing-masing perbedaan baik itu dari jumlah siswa, staf

pengajar, ruangan, kurikulum dan fasilitas pendukung.

Dengan melakukan berbagai penelitian,yang harus memiliki kelengkapan dan

perencanaan interior sebagai standar sekolah fotografi adalah sebagai berikut:

a. Setiap kelas harus tersedianya peralatan – peralatan yang menunjang proses

pembelajaran.

b. Luas kelas harus menggunakan ukuran yang ideal agar meningkatkan

kenyamanan siswa.

c. Ruang studio harus menggunakan standar studio fotografi dan mempunyai

tempat penyimpanan alat studio serta menambah ruang make up untuk model.

d. Ruang tunggu tidak digabungkan dengan ruang resepsionis.

Page 48: BAB 2 LANDASAN TEORI...atau murid dibawah pengawasan guru. Sebagian besar negara memiliki sistem pendidikan formal, yang umumnya wajib. Dalam sistem ini, siswa mendapatkan kemajuan

54

e. Harus mempunyai tempat penyimpanan barang, baik itu barang display atau

pun peralatan lainnya.

f. Menambahkan beberapa ruangan yang dibutuhkan seperti ruang rapat, ruang

administrasi, workstation, Program studi, sekretaris, ruang general manager,

ruang technical service, display product, Gallery, ruang serbaguna atau aula,

pantry, toilet.

g. Ukuran furniture harus disesuaikan dengan standard penggunaan.

h. Para pengajar hanya sebagai mentor.

i. Kelas mempunyai masing – masing ruangan.

j. Pencahayaan menggunakan pencahayaan buatan dan alami.

k. Penghawaan menggunakan penghawaan buatan

l. Jendela merupakan jendela mati yang tidak dapat dibuka.

m. Kemanan dan kenyamanan sangat penting, baik dari pemilihan material

maupun bentuk furniture.

n. Terdapat fasilitas laboratorium komputer.

Sehingga dari tiga tempat ini yang perlu mendapatkan banyak perbaikan

mengenai desain interior adalah sekolah fotograpi The Looop Akademie

Indonesia.