9
BAB II SAKLAR dan FUSE 2.1 Saklar Saklar listrik atau switch adalah suatu alat untuk membuka dan menutup suatu rangkaian listrik, atau untuk memasukkan kembali suatu sinyal listrik ke dalam suatu rangkaian listrik. Dari gambar 2.1 dapat dijelaskan: - Posisi menutup adalah on atau bekerja/close. Pada posisi ini resistansi sangat kecil. Karena itu, arus maksimum dapat mengalir ke beban dengan jatuh tegangan praktis 0 volt. - Posisi membuka adalah off atau putus/open. Dengan membuka saklar berarti membuat resistansi sangat besar, tak terhingga. Akibatnya, tidak ada arus yang mengalir melalui rangkaian. Saklar dihubungkan seri dengan sumber dan beban seperti ditunjukkan pada gambar 2.1. Gambar 2.1 Menyambung saklar 7

BAB 2 saklar dan fuse

Embed Size (px)

DESCRIPTION

saklar dan fuse, pengertian beserta contohnya

Citation preview

Page 1: BAB 2 saklar dan fuse

BAB II

SAKLAR dan FUSE

2.1 Saklar

Saklar listrik atau switch adalah suatu alat untuk membuka dan menutup suatu

rangkaian listrik, atau untuk memasukkan kembali suatu sinyal listrik ke dalam suatu

rangkaian listrik. Dari gambar 2.1 dapat dijelaskan:

- Posisi menutup adalah on atau bekerja/close. Pada posisi ini resistansi sangat

kecil. Karena itu, arus maksimum dapat mengalir ke beban dengan jatuh

tegangan praktis 0 volt.

- Posisi membuka adalah off atau putus/open. Dengan membuka saklar berarti

membuat resistansi sangat besar, tak terhingga. Akibatnya, tidak ada arus

yang mengalir melalui rangkaian.

Saklar dihubungkan seri dengan sumber dan beban seperti ditunjukkan pada

gambar 2.1.

Gambar 2.1 Menyambung saklar

2.2 Karakteristik Switch

Selain ukuran mekanis dan jenisnya, pertimbangan berikut harus diperhatikan

dalam memilih saklar:

- Tegangan maksimum (off)

- Arus maksimum (on)

- Resistansi terbuka (off)

- Resistansi menutup (off)

7

Page 2: BAB 2 saklar dan fuse

Saklar yang paling umum digunakan dalam elektronik adalah:

- Toggle switch

- Slide switch

- Push button switch

- Rotary switch

2.2.1 Toggle Switch

Penggerak dari toggle switch adalah penyambung toggle yang diberi beban per,

sehingga dapat menghasilkan satu pemindahan kontak yang sangat cepat. Saklar ini

diperlihatkan pada gambar 2.2.

Gambar 2.2 Toggle Switch

Pemakaian:

- Power Supply (on/off)

- Switching over berbagai fungsi peralatan elektronika

2.2.2 Slide Switch

Slide switch dibuat dalam ukuran standar, miniature, dan mikro miniature. Slide

switch terdiri atas ‘spring-loaded strip copper-alloy moving contact’ yaitu yang

menggeser maju mundur dengan sebuah knop kecil pada ‘stud contact’ yang dipasang

tetap pada isolator plastic. Kontaknya terbuat dari perak atau metal yang dilapisi emas.

Gambar 2.3 memperlihatkan fisik saklar ini.

Gambar 2.3 Slide switch

8

Page 3: BAB 2 saklar dan fuse

Pemakaian:

- Power Supply (on/off)

- Pemilih fungsi atau parameter dalam ‘digital electronics’

2.2.3 Push Button Switch

Ada tiga jenis utama dari ’push button switch’ yaitu:

a. Push button biasa

b. Illuminated push button

c. Interlocked push button

Gambar 2.4 Push button switch

Pemakaian:

- Start – reset function (untuk kebutuhan satu pulsa)

- Memilih range atau function peralatan elekronik (interlocked push button)

2.2.4 Rotary Switch

Rotary switch dapat dikelompokkan sebagai saklar untuk power, heavy duty,

miniature, dan micro miniature.

9

Page 4: BAB 2 saklar dan fuse

Gambar 2.5 Miniatur rotary switch

Pemakaian:

- Untuk selector ‘frequency range’ (radio, TV, alat ukur)

- Pemilih fungsi dalam alat ukur

2.3 Kontak

Slide switch, rotary switch, dan push button bisa diberi supply melalui tiga jenis

kontak (gambar 2.6):

(a) (b) (c)

Gambar 2.6 Kontak switch

a. Break before make (non shorting)

Dalam kondisi awal ‘a’ dan ‘c’ terbuka, lalu ‘c’ dan ‘b’ menutup saat ditekan.

Jadi putus dulu sebelum mengontak

b. Make before break

Dalam kondisi normal ‘a’ dan ‘c’ menutup, lalu terbentuk kontak antara ‘a’, ‘b’

dan ‘c’. Akhirnya terbentuk kontak antara ‘b’ dan ‘c’ saja

c. Shorting (Permanent)

Dalam kondisi awal ‘a’ dan ‘c’ menutup, lalu terbentuk hubungan antara ‘a’,

‘b’ dan ‘c’

10

Page 5: BAB 2 saklar dan fuse

2.4 Kerusakan yang Diakibatkan Saklar

Dalam rangkaian elektronik, saklar dapat mengakibatkan beberapa kerusakan, 2

diantaranya yang utama adalah:

- Spark (saat membuka)

- Bounce (saat menutup)

a. Spark

Spark adalah bunga api yang timbul saat membuka saklar. Ini dapat merusak

rangkaian elektronik. Untuk memperkecil gejala atau mencegah kejadian ini

sering digunakan rangkaian pada gambar 2.7.

Gambar 2.7 Rangkaian pencegah spark

b. Bounce

Bouncing adalah getaran yang dapat timbul saat menutup saklar. Akibat getaran

ini dapat dijelaskan berikut:

(a) Akibat bounching

(b) Rangkaian solusi untuk bounching

Gambar 2.8 Bounching

11

Page 6: BAB 2 saklar dan fuse

Masalah pada gambar 2.8 dapat diatasi dengan menyisipkan rangkaian time delay,

misalnya monostable antara saklar dan beban, dimana time delay minimal selama

terjadinya getaran (< 10 ms). Selain itu, pemilihan saklar dengan kualitas kontak yang

sangat baik juga disarankan.

2.5 Fuse

Pemasangan fuse berguna untuk mencegah kejadian beban lebih, utamanya yang

diakibatkan oleh terjadinya hubung singkat. Hubung singkat akan mengakibatkan aliran

listrik yang berlebihan dalam rangkaian, sehingga menyebabkan rusaknya rangkaian.

Dengan penggunaan fuse, maka fuse akan terputus dulu sebelum rangkaian rusak.

Elemen fuse bisa terbuat dari aluminium, tembaga yang dilapisi oleh timah atau

nikel. Fuse tersedia di pasaran dengan rating arus Ampere sampai beberapa ratus

ampere. Elemen fuse mempunyai resistansi yang sangat rendah.

2.6 Fuse Dalam Rangkaian Elektronik

Fuse yang sering digunakan dalam rangkaian elektronik adalah ‘glass cartridge

fuse’ (gambar 2.9). Glass cartridge fuse tersedia dalam 2 ukuran

- 5 mm diameter x 20 mm panjang (standar Eropa)

- ½ inch diameter x 1½ inch panjang (standar Amerika)

Dalam rating arus dari 50 mA sampai 10 A fuse tersebut dipasang dalam fuse

holder yang ditempel pada panel atau PCB.

Gambar 2.9 Glass cartridge fuse

12

Page 7: BAB 2 saklar dan fuse

Gambar 2.10 Fuse holder

2.7 Slow Blow Fuse

Fuse jenis ini mempunyai coil/kumparan. Fuse ini dirancang hanya pada arus atau

beban lebih yang terjadi secara kontinyu, misalnya hubung singkat. Maksud dari

pembuatan konstruksi coil ini adalah untuk mencegah terbakarnya fuse hanya karena

hentakan arus besar yang tidak lama (sesaat). Sebagai contoh, ‘slow blow fuse 1A’ akan

mampu menahan 400% arus lebih hingga 2 detik.

2.8 Pengetesan Fuse

Fuse yang terbakar menunjukkan harga bacaan tak terhingga. Untuk mengetes

fuse dengan ohmmeter, maka daya harus dimatikan dan fuse dicabut. Namun bila sulit

dibuka, maka dapat digunakan rangkaian gambar 2.11 untuk mengukurnya.

Gambar 2.11 (a) Fuse yang bagus(b) Fuse yang putus

2.9 Pilot Lamp

‘Pilot lamp’ adalah lampu yang digunakan sebagai indicator yang menunjukkan

bahwa suatu peralatan dalam posisi ‘on’. Seperti diperlihatkan pada gambar 2.12.

a b c d e

Gambar 2.12 (a) Bayonet base(b) Screw base

(c) lampu miniature dengan soket screw

13

Page 8: BAB 2 saklar dan fuse

(d) lampu miniature dengan soket bayonet(e) soket

14