4
BAB II SEKILAS TENTANG PROYEK Semua organisasi pasti melakukan pekerjaan rutin, baik itu operasional ataupun proyek Terkadang kita salah mengiterprestasikan pekerjaan yang bersifat operasional ataupun proyek. 2.1 Definisi Poyek Menurut defisi dalam buku Panduan PMBOK (A Guide to The Project Management Body of Knowledge) definisi proyek adalah “Suatu usaha sementara yang dilaksanakan untuk menghasilkan suatu produk atau jasa yang unik”. Sementara : Setiap proyek memiliki tanggal mulai dan tanggal selesai tertentu Unik : Produk atau jasa yang dihasilkan adalah berbeda dari produk atau jasa sejenis lainnya, tidak ada dua proyek yang 100% sama. Dengan kata lain, setiap proyek harus memiliki awal (start) dan akhir (finnish) yang jelas, memiliki sekumpulan aktifitas yang berurutan di antara dua kejadian tersebut, serta memiliki suatu sasaran tertentu. 2.2 Ciri-ciri Proyek Berikut ini adalah ciri-ciri proyek adalah : Bertujuan menghasilkan lingkup (scope) tertentu berupa produk akhir atau hasil produk akhir. Dalam proses mewujudkan lingkup yang dimaksud, maka ditentukan jumlah biaya, jadwal, criteria, serta sumber daya yang diperlukan. Bersifat sementara, dalam artian adanya batasan waktu yang telah ditentukan (yaitu dengan selesainya tugas). Titik awal dan akhir ditentukan dengan jelas. Non-Rutin, tidak berulang-ulang. Macam dan intensitas kegiatan berubah sepanjang proyek berlangsung. 2.3 Bentuk Pengerjaan Proyek Secara umum bentuk pengerjaan proyek dilakukan dalam dua cara yaitu : 1 Swakelola Pada intinya pengerjaan proyek swakelola adalah pengerjaan proyek yang dilakukan oleh organisasi atau perusahaan itu sendiri. Swakelola bukan berarti semua sumber daya manusia yang terlibat di dalamnya adalah staf atau pegawai perusahaan tersebut. Bisa saja dengan menyewa tenaga ahli dalam kurun waktu tertentu (selama proyek berlangsung) untuk dijadikan sumber daya personel proyek. Bisa juga SDM yang terlibat dalam pengerjaan adalah gabungan antara pegawai dan non pegawai (tenaga ahli yang disewa). Namun yang jelas pengelolaan atau manajemen proyek tersebut dilakukan oleh organisasi atau perusahaan yang bersangkutan. 2 Sub Kontrak Proyek Sistem Informasi – Sekilas Tentang Proyek

Bab 2 - Sekilas Tentang Proyek

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Bab 2 - Sekilas Tentang Proyek

BABII

SEKILAS TENTANG PROYEK

Semua organisasi pasti melakukan pekerjaan rutin, baik itu operasional ataupun proyek Terkadang kita salah mengiterprestasikan pekerjaan yang bersifat operasional ataupun proyek.

2.1 Definisi PoyekMenurut defisi dalam buku Panduan PMBOK (A Guide to The Project Management Body of

Knowledge) definisi proyek adalah “Suatu usaha sementara yang dilaksanakan untuk menghasilkan suatu produk atau jasa yang unik”.Sementara : Setiap proyek memiliki tanggal mulai dan tanggal selesai tertentuUnik : Produk atau jasa yang dihasilkan adalah berbeda dari produk atau jasa sejenis lainnya,

tidak ada dua proyek yang 100% sama.Dengan kata lain, setiap proyek harus memiliki awal (start) dan akhir (finnish) yang jelas, memiliki sekumpulan aktifitas yang berurutan di antara dua kejadian tersebut, serta memiliki suatu sasaran tertentu.

2.2 Ciri-ciri ProyekBerikut ini adalah ciri-ciri proyek adalah :

Bertujuan menghasilkan lingkup (scope) tertentu berupa produk akhir atau hasil produk akhir. Dalam proses mewujudkan lingkup yang dimaksud, maka ditentukan jumlah biaya, jadwal, criteria,

serta sumber daya yang diperlukan. Bersifat sementara, dalam artian adanya batasan waktu yang telah ditentukan (yaitu dengan selesainya

tugas). Titik awal dan akhir ditentukan dengan jelas. Non-Rutin, tidak berulang-ulang. Macam dan intensitas kegiatan berubah sepanjang proyek

berlangsung.

2.3 Bentuk Pengerjaan ProyekSecara umum bentuk pengerjaan proyek dilakukan dalam dua cara yaitu :

1 SwakelolaPada intinya pengerjaan proyek swakelola adalah pengerjaan proyek yang dilakukan oleh organisasi atau perusahaan itu sendiri. Swakelola bukan berarti semua sumber daya manusia yang terlibat di dalamnya adalah staf atau pegawai perusahaan tersebut. Bisa saja dengan menyewa tenaga ahli dalam kurun waktu tertentu (selama proyek berlangsung) untuk dijadikan sumber daya personel proyek. Bisa juga SDM yang terlibat dalam pengerjaan adalah gabungan antara pegawai dan non pegawai (tenaga ahli yang disewa). Namun yang jelas pengelolaan atau manajemen proyek tersebut dilakukan oleh organisasi atau perusahaan yang bersangkutan.

2 Sub KontrakPengerjaan proyek secara sub kontrak, biasa disebut subkon adalah suatu proyek yang diproyekkan kembali kepada pihak lain. Artinya bisa saja suatu organisasi atau perusahaan membuat atau bisa juga mendapat suatu proyek, namun proyek tersebut tidaklah dikerjakan sendiri, melainkan dilimpahkan ke pihak lain (perusahaan/konsultan lain). Bisa saja terjadi, secara kontrak proyek yang dikerjakan adalah atas nama perusahaan X, namun sebenarnya pelaksananya adalah perusahaan Y. Dalam kasus seperti ini berarti perusahaan X melakukan sub kontrak terhadap perusahaan Y.

2.4 Perbedaan Proyek dengan OperasionalAda beberapa perbedaan antara kegiatan proyek dan kegiatan operasional, di antaranya adalah :

Proyek Sistem Informasi – Sekilas Tentang Proyek

Page 2: Bab 2 - Sekilas Tentang Proyek

No. Kegiatan Proyek Kegiatan Operasional1. Bercorak dinamis, non rutin. Berulang-ulang, rutin.2. Siklus proyek relatif pendek Berlangsung dalam jangka panjang3. Intensitas kegiatan dalam periode siklus

proyek berubah-ubah (naik-turun)Intensitas kegiatan relatif sama

4. Kegiatan harus diselesaikan berdasarkan anggaran dan jadwal yang telah ditentukan.

Batasan anggaran dan jadwal tidak setajam proyek

5. Terdiri dari macam-macam kegiatan yang memerlukan berbagai disiplin ilmu

Macam kegiatan tidak terlalu banyak

6. Keperluan sumber daya berubah, baik macam maupun volumenya.

Macam dan volume keperluan sumber daya relative konstant.

Perbedaan mendasar :Kegiatan operasi didasarkan pada konsep mendayagunakan sistem yang telah ada, apakah berbentuk pabrik, gedung atau fasilitas yang lain, secara terus-menerus dan berulang-ulang. Sedangkan kegiatan proyek bermaksud mewujudkan atau membangun sistem yang belum ada.

Secara singkat bisa dikatakan sebagai berikut :Bilamana dibandingkan dengan definisi dari proyek, maka semua pekerjaan yang lain dianggap sebagai suatu rutinitas belaka. Suatu pekerjaan rutin biasanya berlangsung secara kontinu, berulang-ulang, dan berorientasi ke proses. Sebagai suatu proses yang terus-menerus, pekerjaanyang rutin tidak dianggap suatu proyek.

Contoh :1. Perakitan mobil Toyota Corolla pada assembly line bukanlah merupakan proyek (ini adalah

pekerjaan rutin yang menghasilkan produk yang sama ketika suatu proses berjalan/dijalankan), yaitu menghasilkan produk yang sama berupa mobil Toyota Corolla setiap kali proses assembly dilakukan. Namun pembuatan prototype mobil Toyota Corolla yang pertama merupakan suatu proyek. Demikian pula pembangunan pabrik maupun fasilitas lainnya untuk perakitan mobil-mobil Toyota Corolla, itu juga merupakan suatu proyek.

2. Pembuatan laporan-laporan untuk manajemen (sering disebut eksekutif information system) bukan merupakan proyek, karena pembuatan laporan semacam itu adalah merupakan kegiatan yang bersifat rutin dan berulang-ulang, bukan pekerjaan yang sekali dilakukan kemudian selesai. Pembuatan laporan ini juga menghasilkan output yang sama (tidak unik), yaitu berupa laporan manajemen/laporan eksekutif. Dalam suatu organisasi/perusahaan, kegiatan semacam ini biasanya disebut dengan proses bisnis perusahaan. Namun pembangunan atau pembuatan aplikasi sistem informasi eksekutif adalah suatu proyek. Pembangunan sistem informasi ini memiliki tanggal mulai dan tanggal selesai (bersifat sementara, dikerjakan sekali saja), serta menghasilkan produk yang berbeda (unik).

2.5 Project Life CycleSejak dari awal dimulainya sampai dengan diakhirinya suatu proyek terdapat berbagai fase yang

harus dilalui. Masing-masing fase mempunyai cirri-ciri yang berbeda, memerlukan waktu untuk melaksanakannya dan membutuhkan sumber daya yang berbeda pula. Secara umum ada empat fase proyek, yaitu :1. Merumuskan masalah2. Mencari solusi terhadap masalah3. Melaksanakan solusi4. Memonitor hasilnya, yaitu apakah solusi tersebut menyelesaikan masalah tersebut.

Bila kita lihat dari perspektif proyek kontruksi, maka life cycle proyek melalui fase-fase berikut ini :1. Pembuatan konsep atau desain (concept/design development)2. Pelaksanaan (execution)3. Penutupan (finish/close out)

Proyek Sistem Informasi – Sekilas Tentang Proyek

Page 3: Bab 2 - Sekilas Tentang Proyek

Dalam persepektif proyek teknologi informasi, khususnya pembangunan sistem informasi, maka life cycle proyek meliputi :1. Tahap penemuan (discovery phase)2. Tahap konsep (concept phase)3. Tahap desain (design phase)4. Tahap pelaksanaan (execution phase)5. Tahap jaminan kualitas (quality assurance phase)6. Tahap implementasi (implementation phase)7. Tahap penutupan (closure phase)

2.6 Mekanisme ProyekBerbicara proyek dalam ruang lingkup organisasi secara umum, tahapan atau mekanisme proyek

adalah sebagai berikut :1. Proyek ditentukan oleh manajemen melalui suatu kebijakan.2. Setelah keputusan dari manajemen menyatakan bahwa suatu proyek akan dijalankan, maka

selanjutnya ditunjukk seorang pimpinan proyek/manajer (project manager) dan pembentukan tim proyek (Project Team).

3. Pihak manajemen akan mendelegasikan proyek tersebut kepada manajer proyek untuk memimpin dan mengelola proyek dari awal sampai akhir. Manajer proyek bertanggung jawab sepenuhnya atas keberhasilan proyek tersebut.

4. Dalam kegiatan keseharian (day to day), seorang manajer proyek akan mengoordinasi team proyek dan bertanggung jawab (melaporkan setiap kegiatan proyek kepada pihak manajemen.

5. Di dalam kegiatan proyek, seluruh pihak yang terlibat harus bertanggung jawab terhadap keberhasilan proyek tersebut sampai dengan selesai, sesuai dengan kapasitasnya masing-masing.

2.7 Faktor Keberhasilan ProyekKeberhasilan suatu proyek sangat bergantung pada saat menentukan pilihan metodologi

manajemen proyek yang baik. Pemilihan metodologi ini dilakukan pada saat awal sebelum proyek dimulai. Secara garis besar ada empat hal penting yang mempengaruhi keberhasilan suatu proyek, keempat hal tersebut adalah :1. Pengelolaan proyek melalui suatu mekanisme life cycle project.2. Melakukan monitoring dan pengontrolan terhadap jadwal proyek., anggaran proyek, kualitas proyek

dan risiko di dalam suatu proyek.3. Mengintegrasikan/memadukan perangkat (tools) dan metode manajemen proyek untuk tujan

peningkatan produktifitas kinerja team dan komunikasi.4. Tidak kalah pentingnya adalah komitmen manajemen. Hal ini sangat memegang peranan penting

keberhasilan suatu proyek.

Proyek Sistem Informasi – Sekilas Tentang Proyek