6
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Anatom i Gambar 1. Struktur organ pada sistem urinari. 1 Etiologi dan Epidemiologi Penyakit batu merupakan penyakit saluran kemih tersering, terjadi pada satu dari delapan pria kulit putih setelah usia 70 tahun. Penyakit ini umum ditemukan pada usial >20 tahun dengan puncak insidensi di usia 40-60 tahun dan tiga kali lebih sering pada pria dibandingkan dengan pada wanita. Pada pasien yang sudah mengalami batu, resiko terjadinya rekurensi pembentukan batu dalam 5 tahun mencapai 50%. Kesuksesan tatalaksana batu

Bab 2 Tinjauan Pustaka

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bab 2

Citation preview

Page 1: Bab 2 Tinjauan Pustaka

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Anatomi

Gambar 1. Struktur organ pada sistem urinari.1

Etiologi dan Epidemiologi

Penyakit batu merupakan penyakit saluran kemih tersering, terjadi pada satu dari delapan

pria kulit putih setelah usia 70 tahun. Penyakit ini umum ditemukan pada usial >20 tahun dengan

puncak insidensi di usia 40-60 tahun dan tiga kali lebih sering pada pria dibandingkan dengan

pada wanita. Pada pasien yang sudah mengalami batu, resiko terjadinya rekurensi pembentukan

batu dalam 5 tahun mencapai 50%. Kesuksesan tatalaksana batu ditentukan oleh managemen

akut dan jangka panjang.2,3,4

Patofisiologi

Page 2: Bab 2 Tinjauan Pustaka

Teori yang menjelaskan batu saluran kemih masih belum sempurna. Pembentukan batu

membutuhkan supersaturasi urin. Supersaturasi urin bergantung pada pH urin, kekuatan ion,

konsentrasi cairan, dan pembentukan kompleks dengan komponen lain. Peran konsentrasi cairan

jelas, dimana semakin besar konsentrasi 2 ion, semakin mungkin ion-ion tersebut mengendap

dan menginisiasi pembentukan kristal.2

Teori nukleasi menyatakan bahwa batu saluran kemih berasal dari kristal atau benda

asing yang terdapat di urin yang supersaturasi. Namun, ditemukan bahwa pasien dengan batu

dapat menunjukkan hasil yang normal pada pemeriksaan urin. Teori kristal inhibitor menyatakan

bahwa batu terjadi akibat tidak adanya atau rendahnya konsentrasi inhibitor batu yang secara

alami ada di dalam tubuh, termasuk magnesium, sitrat, dan pirofosfat.2

Gambar 2. Proses pembentukan batu.3

Page 3: Bab 2 Tinjauan Pustaka

Jenis-jenis batu:2,3

• Batu kalsium: batu kalsium merupakan jenis batu yang paling sering terjadi.

• Batu non-kalsium:

1. Batu struvit: tersusun atas magnesium, ammonium, dan fosfat, umumnya

ditemukan pada wanita, berbentuk staghorn, jarang di ureter.

2. Batu asam urat: menyebabkan <5% batu saluran kemih, umumnya ditemukan

pada pria. Pasien dengan gout, penyakit mieloproliferatif, kehilangan berat badan

mendadak, dan yang mendapat tatalaksana untuk keganasan memiliki insidensi

yang lebih tinggi mengalami batu asam urat. Namun, sebagian besar pasien

dengan batu asam urat tidak mengalami hiperurisemia. Peningkatan asam urat

dapat terjadi akibat dehidrasi atau konsumsi purin yang tinggi.

3. Batu sistin: sistin lithiasis umumnya sekunder akibat inborn error of metabolism

yang berakibat terjadinya absorpsi abnormal di mukosa intestinal dan absorpsi

tubulus renalis.

4. Batu xantin: terjadi akibat defisiensi xanthine oxidase kongenital.

5. Batu indinavir: indinavir merupakan protease inhibitor yang paling umum

menyebabkan batu radiolusen pada sekitar 6% pasien yang mendapat obat ini.

Tabel 1. Komposisi batu dan persentase kejadian.3