65
43 BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Kepolisian 3.1.1 Sejarah Kepolisian Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) adalah Kepolisian Nasional Indonesia yang bertanggung jawab langsung di bawah Presiden. Polri mengemban tugas-tugas kepolisian di seluruh wilayah Indonesia dan dipimpin oleh seorang Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri). Lahir, tumbuh, dan berkembangnya Polri tidak terlepas dari sejarah perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia sejak proklamasi. Semenjak kemerdekaan Indonesia dikumandangkan Polri diperhadapkan pada tugas- tugas yang unik dan kompleks. Selain menata keamanan dan ketertiban masyarakat di masa perang, Polri juga terlibat langsung dalam pertempuran melawan penjajah dan berbagai operasi militer bersama dengan satuan angkatan bersenjata yang lain. Kondisi seperti ini dilakukan oleh Polri karena Polri lahir sebagai satu-satunya angkatan bersenjata yang relatif dapat diandalkan dari segi personil dan persenjataannya.

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEMthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00051-IF Bab 3.pdf45 penumpasan pemberontakkan dari DI & TII, PRRI, PKI RMS RAM, G 30 S/PKI, serta berbagai penumpasan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEMthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00051-IF Bab 3.pdf45 penumpasan pemberontakkan dari DI & TII, PRRI, PKI RMS RAM, G 30 S/PKI, serta berbagai penumpasan

43

BAB 3

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Kepolisian

3.1.1 Sejarah Kepolisian

Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) adalah Kepolisian

Nasional Indonesia yang bertanggung jawab langsung di bawah Presiden.

Polri mengemban tugas-tugas kepolisian di seluruh wilayah Indonesia dan

dipimpin oleh seorang Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia

(Kapolri).

Lahir, tumbuh, dan berkembangnya Polri tidak terlepas dari sejarah

perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia sejak proklamasi. Semenjak

kemerdekaan Indonesia dikumandangkan Polri diperhadapkan pada tugas-

tugas yang unik dan kompleks. Selain menata keamanan dan ketertiban

masyarakat di masa perang, Polri juga terlibat langsung dalam pertempuran

melawan penjajah dan berbagai operasi militer bersama dengan satuan

angkatan bersenjata yang lain. Kondisi seperti ini dilakukan oleh Polri

karena Polri lahir sebagai satu-satunya angkatan bersenjata yang relatif dapat

diandalkan dari segi personil dan persenjataannya.

Page 2: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEMthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00051-IF Bab 3.pdf45 penumpasan pemberontakkan dari DI & TII, PRRI, PKI RMS RAM, G 30 S/PKI, serta berbagai penumpasan

44

Pada tanggal 21 Agustus 1945, pasukan polisi secara tegas segera

memproklamirkan diri sebagai Pasukan Polisi Republik Indonesia dengan

dipimpin oleh Inspektur Kelas I (Letnan Satu) Polisi Mochammad Jassin di

Surabaya. Langkah awal yang dilakukan mereka adalah mengadakan

pembersihan dan pelucutan senjata terhadap tentara Jepang yang kalah

perang serta membangkitkan semangat moral dan patriotik seluruh rakyat

Indonesia, maupun satuan-satuan bersenjata yang sedang dilanda depresi dan

kekalahan perang yang panjang.

Tanggal 29 September 1945, tentara Sekutu yang terdiri dari ribuan

tentara Belanda menyerbu Indonesia dengan dalih ingin melucuti tentara

Jepang. Pada kenyataannya, pasukan sekutu tersebut ingin membantu

Belanda menjajah kembali Indonesia. Oleh karena itu, perang antar Sekutu

dengan pasukan Indonesia pun terjadi. Klimaksnya terjadi pada tanggal 10

November 1945, yang dikenal sebagai “Pertempuran Surabaya”. Tanggal itu

kemudian dijadikan sebagai hari Pahlawan secara Nasional, yang setiap

tahun diperingati oleh bangsa Indonesia.

Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya menjadi sangat penting

dalam sejarah Indonesia, bukan hanya karena ribuan rakyat Indonesia gugur,

tetapi juga karena semangat heroiknya yang mampu menggetarkan dunia dan

PBB akan eksistensi bangsa dan negara Indonesia di mata dunia. Andil

pasukan Polisi dalam mengobarkan semangat perlawanan rakyat pada masa

itu sangat besar, yaitu dalam menciptakan keamanan dan ketertiban di dalam

negri. Polri juga sudah banyak disibukkan oleh berbagai operasi militer,

Page 3: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEMthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00051-IF Bab 3.pdf45 penumpasan pemberontakkan dari DI & TII, PRRI, PKI RMS RAM, G 30 S/PKI, serta berbagai penumpasan

45

penumpasan pemberontakkan dari DI & TII, PRRI, PKI RMS RAM, G 30

S/PKI, serta berbagai penumpasan GPK.

Kemandirian Polri diawali sejak terpisahnya Polri dari ABRI pada

tanggal 1 April 1999. Sebagai bagian dari proses reformasi, kemandirian

Polri ini harus dipandang dan disikapi secara arif sebagai tahapan untuk

mewujudkan Polri sebagai abdi negara yang profesional dan dekat dengan

masyarakat menuju perubahan tata kehidupan nasional ke arah masyarakat

madani yang demokratis, aman, tertib, adil, dan sejahtera.

Kemandirian Polri yang dimaksud di atas, bukan untuk menjadikan

Polri sebagai institusi yang tertutup, berjalan, dan bekerja sendiri, namun

agar Polri tetap dalam kerangka tata negara dan pemerintahan negara

kesatuan Republik Indonesia yang utuh. Hal ini juga dilakukan untuk

mengantisipasi otonomi daerah sesuai dengan Undang-undang No. 22 tahun

1999 tentang Otonomi Daerah dan Undang-undang No. 25 tahun 1999

tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Daerah.

Pengembangan kemampuan dan kekuatan serta penggunaan kekuatan

Polri dikelola sedemikian rupa, sehingga dapat mendukung pelaksanaan

tugas dan tanggung jawab Polri sebagai pengemban fungsi keamanan dalam

negri. Tugas dan tanggung jawab tersebut adalah memberikan rasa aman

kepada negara, masyarakat, harta benda dari tindakan kriminalitas, dan

bencana alam.

Upaya melaksanakan kemandirian Polri dengan mengadakan

perubahan-perubahan diwujudkan melalui tiga aspek, yaitu aspek struktural,

Page 4: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEMthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00051-IF Bab 3.pdf45 penumpasan pemberontakkan dari DI & TII, PRRI, PKI RMS RAM, G 30 S/PKI, serta berbagai penumpasan

46

aspek instrumental, dan aspek kultural. Aspek struktural mencakup

perubahan lembaga Polisi dalam tata negara, organisasi, susunan, dan

kedudukan. Aspek instrumental mencakup filosofi (visi, misi, dan tujuan),

doktrin, kewenangan, kompetensi, kemampuan fungsi, serta ilmu

pengetahuan dan teknologi. Aspek kultural merupakan dasar dari perubahan

aspek struktural dan instrumental karena semua harus terwujud dalam bentuk

kualitas pelayanan Polri kepada masyarakat. Perubahan meliputi perubahan

dalaam hal manajerial, sistem rekrut, sistem pendidikan, sistem fasilitas dan

jasa, sistem anggaran, serta sistem operasional.

Perkembangan terakhir dalam kepolisian yang semakin modern dan

global, yaitu bahwa Polri tidak hanya menangani keamanan dan ketertiban di

dalam negri. Akan tetapi, Polri juga terlibat aktif dalam menangani masalah-

masalah keamanan dan ketertiban regional, maupun internasional

sebagaimana ditempuh oleh kebijakan PBB yang telah meminta pasukan-

pasukan polisi, termasuk Indonesia untuk ikut aktif dalam berbagai operasi

kepolisian, misalnya di Nambia (Afrika Selatan) dan di Kamboja (Asia).

Setelah kemerdekaan Indonesia kedudukan Kepolisian Republik

Indonesia pada tahun 1945 – tahun 1946 masih menjadi rebutan Depdagri

dan Depkeh. Tanggal 1 Juli 1946 – tahun 1950, Kepolisian Republik

Indonesia berada di bawah perdana menteri. Tahun 1950 – tahun 1959,

Kepolisian Republik Indonesia berada di bawah perdana menteri atau

menteri utama. Tahun 1595 – tahun 1961, Kepolisian Republik Indonesia

berada di bawah departemen tersendiri atau menteri kepolisian. Tahun 1961

Page 5: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEMthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00051-IF Bab 3.pdf45 penumpasan pemberontakkan dari DI & TII, PRRI, PKI RMS RAM, G 30 S/PKI, serta berbagai penumpasan

47

– tahun 1999, Kepolisian Republik Indonesia bersama ABRI (Angkatan

Bersenjata Republik Indonesia) berada di bawah menteri pertahanan dan

keamanan. Baru setelah diterbitkannya UU No. 2/2002 negara Indonesia

langsung di bawah Presiden Republik Indonesia sampai sekarang.

3.1.2 Visi dan Misi

3.1.2.1 Visi

Polri yang mampu menjadi pelindung, pengayom, pelayan

masyarakat yang selalu dekat dan bersama-sama dengan

masyarakat, penegak hukum yang profesional dan proporsional

yang selalu menjunjung tinggi supremasi hukum dan hak asasi

manusia, pemelihara keamanan dan ketertiban, serta mewujudkan

keamanan dalam negeri dalam suatu kehidupan nasional yang

demokratis dan masyarakat yang sejahtera.

3.1.2.2 Misi

Berdasarkan uraian visi di atas, uraian tentang jabaran misi

Polri adalah sebagai berikut :

a. Memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan

kepada masyarakat (meliputi aspek security, surety, safety

dan peace), sehingga masyarakat terbebas dari gangguan

fisik, maupun psikis.

Page 6: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEMthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00051-IF Bab 3.pdf45 penumpasan pemberontakkan dari DI & TII, PRRI, PKI RMS RAM, G 30 S/PKI, serta berbagai penumpasan

48

b. Memberikan bimbingan kepada masyarakat melalui upaya

preemtif dan preventif yang dapat meningkatkan kesadaran

dan kekuatan, serta kepatuhan hukum masyarakat (Law

abiding Citizenship).

c. Menegakkan hukum secara profesional dan proporsional

dengan menjunjung tinggi supremasi hukum dan hak asasi

manusia menuju kepada adanya kepastian hukum dan rasa

keadilan.

d. Memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat dengan

tetap memperhatikan norma - norma dan nilai - nilai yang

berlaku dalam bingkai integritas wilayah hukum Negara

Kesatuan Republik Indonesia.

e. Mengelola sumber daya manusia Polri secara profesional

dalam mencapai tujuan Polri, yaitu terwujudnya keamanan

dalam negeri, sehingga dapat mendorong peningkatan gairah

kerja guna mencapai kesejahteraan masyarakat.

f. Meningkatkan upaya konsolidasi ke dalam (internal Polri)

sebagai upaya menyamakan visi dan misi Polri ke depan.

g. Memelihara solidaritas institusi Polri dari berbagai pengaruh

eksternal yang sangat merugikan organisasi.

h. Melanjutkan operasi pemulihan keamanan di beberapa

wilayah konflik guna menjamin keutuhan Negara Kesatuan

Republik Indonesia.

Page 7: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEMthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00051-IF Bab 3.pdf45 penumpasan pemberontakkan dari DI & TII, PRRI, PKI RMS RAM, G 30 S/PKI, serta berbagai penumpasan

49

i. Meningkatkan kesadaran hukum dan kesadaran berbangsa

masyarakat yang berbhinneka tunggal ika.

3.2 Struktur Organisasi Kepolisian dan Pembagian Tugas

Organisasi Polri disusun secara berjenjang dari tingkat pusat sampai ke

tingkat wilayah. Organisasi Polri tingkat pusat disebut Markas Besar Kepolisian

Negara Republik Indonesia (Mabes Polri). Organisasi Polri tingkat wilayah disebut

Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah (Polda).

Unsur pimpinan Mabes Polri adalah Kepala Kepolisian Negara Republik

Indonesia (Kapolri). Kapolri bertanggung jawab kepada Presiden. Kapolri dalam

pelaksanaan tugasnya dibantu oleh Wakil Kapolri (Wakapolri).

Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah (Polda) merupakan satuan

pelaksana kepolisian utama wilayah yang berada di bawah Kapolri. Polda bertugas

menyelenggarakan tugas Polri pada tingkat wilayah. Polda dipimpin oleh Kepala

Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah (Kapolda), yang bertanggung

jawab kepada Kapolri. Kapolda dibantu oleh Wakil Kapolda (Wakapolda).

Polda membawahi Kepolisian Republik Indonesia Wilayah (Polwil) dan

Polwil membawahi Kepolisian Negara Republik Indonesia Resort (Polres) atau

Kepolisian Negara Republik Indonesia Resort Kota (Polresta). Polres membawahi

Polsek, sedangkan Polresta membawahi Polsekta. Kemudian, masing-masing

Polsek atau Polsekta membawahi satu atau lebih Pos Polisi (Pospol).

Skripsi ini disusun untuk Polres Jakarta Barat, maka struktur organisasi yang

digunakan dalam skripsi ini adalah struktur organisasi Polres Jakarta Barat.

Page 8: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEMthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00051-IF Bab 3.pdf45 penumpasan pemberontakkan dari DI & TII, PRRI, PKI RMS RAM, G 30 S/PKI, serta berbagai penumpasan

50

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Polres Jakarta Barat

Page 9: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEMthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00051-IF Bab 3.pdf45 penumpasan pemberontakkan dari DI & TII, PRRI, PKI RMS RAM, G 30 S/PKI, serta berbagai penumpasan

51

Pembagian tugas masing-masing divisi berbeda. Pada Polres Jakarta Barat,

Kapolres mengemban tanggung jawab terhadap tugas-tugas kepolisian yang

berada di seluruh resort. Wakapolres membantu tugas dari Kapolres. Bag Ops

(Bagian Operasi) membantu Kapolres dalam penyelenggaraan fungsi manajemen

bidang operasional dalam lingkungan Polres, termasuk koordinasi dan kerjasama

eksternal, serta pemberdayaan masyarakat dan unsur-unsur pembantu Polres

lainnya. Bagian Binamitra bertugas membina dan menyelenggarakan fungsi

pembinaan keamanan yang mencakup pemeliharaan dan upaya peningkatan

kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat dalam rangka mewujudkan

keamanan di daerah reserse.

UR Telematika (Divisi Telekomunikasi dan Informatika) adalah unsur

pelaksana staf khusus bidang informatika, yang meliputi informasi kriminal

reserse, informasi manajemen, dan telekomunikasi. UR Dokkes adalah unsur

pelaksana staf khusus bidang kesehatan yang menyediakan layanan dalam bentuk

unit kesehatan dan ambulans untuk meningkatkan kinerja Polres. Sat Intelkam

(Satuan Intelijen Keamanan) bertugas membina dan menyelenggarakan fungsi

intelijen dalam bidang keamanan bagi kepentingan pelaksanaan tugas operasional

dan manajemen Polres, maupun guna mendukung pelaksanaan tugas-tugas

pemerintahan dalam rangka mewujudkan keamanan dalam daerah reserse.

Sat Reskrim (Satuan Reserse Kriminal) bertugas membina dan

menyelenggarakan fungsi penyelidikan dan penyidikan tindak pidana, termasuk

fungsi identifikasi dan fungsi laboratorium forensik dalam rangka penegakan

hukum. Sat Narkoba (Satuan Narkotika dan Obat-obatan Terlarang) bertugas

Page 10: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEMthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00051-IF Bab 3.pdf45 penumpasan pemberontakkan dari DI & TII, PRRI, PKI RMS RAM, G 30 S/PKI, serta berbagai penumpasan

52

membina dan menyelenggarakan fungsi penyelidikan dan penyidikan tindak

pidana, termasuk fungsi identifikasi dan fungsi laboratorium dalam hubungannya

dengan narkotika. Sat Lantas (Satuan Lalu Lintas) bertugas membina dan

menyelenggarakan penegakan hukum pidana dalam fungsi lalu lintas yang benar.

3.3 Gambaran Umum Permasalahan

Kejadian kriminal merupakan suatu fenomena masyarakat yang sifatnya

abstrak dan dapat terjadi dimana saja. Lokasi kejadian kriminal dikenal dengan

istilah TKP (Tempat Kejadian Perkara). TKP menjadi salah satu bagian penting

bagi pihak berwajib. Hal ini dikarenakan TKP dapat menjadi titik awal pencarian

data dan informasi untuk proses lebih lanjut. Oleh karena itu, faktor efisiensi

waktu pencapaian lokasi TKP menjadi salah satu kunci keberhasilan pihak

berwajib dalam pencarian data yang akurat.

Berdasarkan tinjauan latar belakang dengan permasalahan yang ada,

perencanaan sarana dan prasarana untuk pencapaian TKP merupakan kebutuhan

penting dalam meningkatkan pelayanan dari pihak yang berwajib untuk

menyelesaikan masalah kriminal.

Perumusan masalah:

1. Analisa jalur alternatif dari kantor polisi terdekat dan mobil patroli untuk

mempercepat proses pencapaian lokasi TKP.

2. Perlunya informasi data spasial tentang volume lalu lintas, lokasi mobil,

serta lokasi-lokasi satuan pelaksana kepolisian, seperti : pos polisi (pospol),

kantor polisi sektor (polsek), dan kantor polisi resort (polres).

Page 11: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEMthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00051-IF Bab 3.pdf45 penumpasan pemberontakkan dari DI & TII, PRRI, PKI RMS RAM, G 30 S/PKI, serta berbagai penumpasan

53

3.4 Kebutuhan Sistem dan Pemecahan Masalah

3.4.1 Sistem yang Sedang Berjalan

Sampai saat ini satuan pelaksana kepolisian menggunakan sistem

manual atau personal. Sistem ini melibatkan banyak personil atau orang-

orang yang bukan personil kepolisian guna memberikan informasi penting

untuk kepolisian.

Sistematika sistem yang sedang berjalan :

1. Saksi mata melaporkan peristiwa kriminal yang sedang terjadi atau

baru saja terjadi kepada satuan pelaksana kepolisian. Pada umumnya

hal ini dilakukan melalui media, seperti telepon atau langsung

mendatangi satuan pelaksana kepolisian terdekat.

2. Jika satuan pelaksana kepolisian berupa pospol dan polsek, maka

satuan pelaksana kepolisian akan langsung mencari tahu nilai

kebenaran dari informasi tersebut.

3. Pospol atau polsek melaporkan kepada polres.

4. Jika satuan pelaksana kepolisian berupa polres, maka polres langsung

mencari tahu nilai kebenaran dari informasi tersebut.

5. Ketika informasi kriminal sudah dapat dibuktikan kebenarannya, maka

polres langsung memberitahukan informasi tersebut kepada seluruh

personilnya melalui radio komunikasi atau walkie-talkie, dan

memerintahkan personilnya untuk segera menuju TKP.

Page 12: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEMthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00051-IF Bab 3.pdf45 penumpasan pemberontakkan dari DI & TII, PRRI, PKI RMS RAM, G 30 S/PKI, serta berbagai penumpasan

54

6. Untuk tingkat polres personil yang pergi ke TKP adalah personil yang

sedang memiliki jadwal piket dari masing-masing pelaksana yang

berada di polres. Untuk polsek dan pospol, maka personil yang tersedia

langsung menuju ke TKP. Selain itu, personil yang sedang patroli juga

langsung menuju TKP.

7. Setibanya di TKP para personil langsung melakukan tugasnya masing-

masing sesuai dengan pelaksana satuan fungsinya dalam usaha

mengolah TKP.

3.4.2 Kebutuhan Sistem yang Sedang Berjalan

Saat ini ini belum ada sistem informasi geografis yang digunakan di

satuan pelaksana kepolisian Jakarta Barat. Satuan pelaksana kepolisian

memilih jalan menuju TKP secara acak, hanya berdasarkan asumsi masing-

masing personil, sedangkan informasi berdasarkan asumsi belum dapat

memberikan data efektif secara teratur.

Maka, kebutuhan untuk menampilkan jaringan jalan dan analisis jalur

alternatif menuju TKP menjadi sangat besar. Untuk mencapai suatu sistem

pencarian jalur yang efisien menuju TKP dibutuhkan parameter-parameter

berupa data spasial dalam bentuk database terstruktur yang menyimpan

data-data daerah di Jakarta Barat, data kemacetan, volume jalan, dan

jaringan jalan.

Page 13: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEMthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00051-IF Bab 3.pdf45 penumpasan pemberontakkan dari DI & TII, PRRI, PKI RMS RAM, G 30 S/PKI, serta berbagai penumpasan

55

3.4.3 Pemecahan Masalah

Berdasarkan hasil analisis dari permasalahan di atas, diberikan usulan

guna memecahkan masalah yang ada. Sistem Informasi Geografis (SIG)

dapat menjawab kebutuhan sistem yang sedang berjalan.

Sistem informasi geografis yang diusulkan dapat menyediakan

falisitas-fasilitas, seperti menampilkan informasi spasial berupa peta wilayah

yang sudah dilengkapi dengan informasi-informasi yang dibutuhkan serta

dapat menampilkan informasi analisa jalur tercepat dan jalur terpendek dari

suatu kepolisian menuju TKP.

Page 14: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEMthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00051-IF Bab 3.pdf45 penumpasan pemberontakkan dari DI & TII, PRRI, PKI RMS RAM, G 30 S/PKI, serta berbagai penumpasan

56

3.5 Data Flow Diagram (DFD)

3.5.1 Diagram konteks

Gambar 3.2 Diagram Konteks

Page 15: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEMthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00051-IF Bab 3.pdf45 penumpasan pemberontakkan dari DI & TII, PRRI, PKI RMS RAM, G 30 S/PKI, serta berbagai penumpasan

57

3.5.2 Diagram Nol

Gambar 3.3 Diagram Nol

Page 16: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEMthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00051-IF Bab 3.pdf45 penumpasan pemberontakkan dari DI & TII, PRRI, PKI RMS RAM, G 30 S/PKI, serta berbagai penumpasan

58

3.5.3 Diagram Rinci

Gambar 3.4 Diagram N-level Non Spasial

Gambar 3.5 Diagram N-level Spasial

Page 17: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEMthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00051-IF Bab 3.pdf45 penumpasan pemberontakkan dari DI & TII, PRRI, PKI RMS RAM, G 30 S/PKI, serta berbagai penumpasan

59

3.6 Basis Data

3.6.1 Kamus Data

Berikut ini adalah kamus data dari tabel-tabel yang digunakan dalam

“Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Geografis untuk

Pencapaian Tempat Kejadian Perkara bagi Polres Jakarta Barat” :

User = @Nama_User + Password + Id_Kep

Kepolisian = @Id_Kep + Nama_Kep + Alamat_Kep + Id_Kel

Kecamatan = @Id_Kec + Nama-Kec

Kelurahan = @Id_Kel + Nama_Kel + Id_Kec

Pelapor = @Id_Pel + Nama_Pel + Telp_Pel + Nama_Kej

+ Tgl_Kej + Id_TKP

TKP = @Id_TKP + Alamat_TKP + Id_Jalan + Id_Kel

Jalan = @Id_Jalan + Nama_Jalan + Arah + Pjg_Jln

DetailPagi = @Id_Jalan + VC_Pagi + LOS_Pagi + WktJlnPagi

DetailSiang = @Id_Jalan + VC_Siang + LOS_Siang + WktJlnSiang

DetailSore = @Id_Jalan + VC_Sore + LOS_Sore + WktJlnSore

Universitas = @Id_Univ + Nama_Univ + Id_Jalan

RumahSakit = @Id_RS + Nama_RS + Id_Jalan

Sekolah = @Id_Skul + Nama_Skul + Id_Jalan

TempatParkir = @Id_TPark + Nama_TPark + Id_Jalan

TerminalBis = @Id_TBis + Nama_TBis + Id_Jalan

Apartment= @Id_Apart + Nama_Apart + Id_Jalan

HotelMotel = @Id_Hotel + Nama_Hotel + Id_Jalan

Page 18: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEMthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00051-IF Bab 3.pdf45 penumpasan pemberontakkan dari DI & TII, PRRI, PKI RMS RAM, G 30 S/PKI, serta berbagai penumpasan

60

MalPasar = @Id_MalPa + Nama_MalPa + Id_Jalan

3.6.2 Entity Relationship Diagram (ERD)

Hubungan tabel-tabel yang dijelaskan dalam sub bab 3.6.2 tidak hanya

berupa hubungan ketergantungan antara primary key dan foreign key.

Hubungan tabel-tabel tersebut juga dapat dijelaskan berdasarkan entitasnya.

Hubungan ini digambarkan dengan Entity Relationship Diagram (ERD),

seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.6.

Page 19: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEMthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00051-IF Bab 3.pdf45 penumpasan pemberontakkan dari DI & TII, PRRI, PKI RMS RAM, G 30 S/PKI, serta berbagai penumpasan

61

Gambar 3.6 ERD

Page 20: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEMthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00051-IF Bab 3.pdf45 penumpasan pemberontakkan dari DI & TII, PRRI, PKI RMS RAM, G 30 S/PKI, serta berbagai penumpasan

62

3.6.3 Spesifikasi Tabel

3.6.3.1 Tabel User

Nama Tabel : User

Deskripsi : Database untuk pengguna / user aplikasi.

Key : Id_User

Tabel 3.1 Tabel User

Nama Field Tipe Panjang Keterangan

Nama_User Text 25 Nama user

Id_Kep Text 5 Kode kepolisian

Password Number - Kode kunci

3.6.3.2 Tabel Kepolisian

Nama Tabel : Kepolisian

Deskripsi : Database untuk kepolisian.

Key : Id_Kep

Tabel 3.2 Tabel Kepolisian

Nama Field Tipe Panjang Keterangan

Id_Kep Text 5 Kode kepolisian

Id_Kel Text 5 Kode Kelurahan

Nama_Kep Text 25 Nama kepolisian

Alamat_Kep Text 100 Alamat kepolisian

Page 21: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEMthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00051-IF Bab 3.pdf45 penumpasan pemberontakkan dari DI & TII, PRRI, PKI RMS RAM, G 30 S/PKI, serta berbagai penumpasan

63

3.6.3.3 Tabel Kecamatan

Nama Tabel : Kecamatan

Deskripsi : Database untuk kecamatan.

Key : Id_Kec

Tabel 3.3 Tabel Kecamatan

Nama Field Tipe Panjang Keterangan

Id_Kec Text 5 Kode kecamatan

Nama_Kec Text 25 Nama kecamatan

3.6.3.4 Tabel Kelurahan

Nama Tabel : Kelurahan

Deskripsi : Database untuk kelurahan.

Key : Id_Kel

Tabel 3.4 Tabel Kelurahan

Nama Field Tipe Panjang Keterangan

Id_Kel Text 5 Kode kelurahan

Id_Kec Text 5 Kode kecamatan

Nama_Kel Text 25 Nama kelurahan

3.6.3.5 Tabel Pelapor

Nama Tabel : Pelapor

Deskripsi : Database untuk menjelaskan identitas pelapor dan

yang detail yang dilaporkan.

Page 22: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEMthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00051-IF Bab 3.pdf45 penumpasan pemberontakkan dari DI & TII, PRRI, PKI RMS RAM, G 30 S/PKI, serta berbagai penumpasan

64

Key : Id_Pel

Tabel 3.5 Tabel Pelapor

Nama Field Tipe Panjang Keterangan

Id_Pel Text 5 Kode pelapor

Id_TKP Text 5 Kode TKP

Nama_Pel Text 25 Nama pelapor

Telp_Pel Number - Telepon pelapor

Nama_Kej Text 25 Nama kejadian

kriminal

Tgl_kej DateTime - Tanggal kejadian

kriminal

3.6.3.6 Tabel TKP

Nama Tabel : TKP

Deskripsi : Database untuk Tempat kejadian Perkara (TKP).

Key : Id_TKP

Tabel 3.6 Tabel TKP

Nama Field Tipe Panjang Keterangan

Id_TKP Text 5 Kode TKP

Id_Jalan Text 5 Kode jalan

Id_Kel Text 5 Kode kelurahan

Alamat_TKP Text 100 Alamat TKP

Page 23: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEMthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00051-IF Bab 3.pdf45 penumpasan pemberontakkan dari DI & TII, PRRI, PKI RMS RAM, G 30 S/PKI, serta berbagai penumpasan

65

3.6.3.7 Tabel Jalan

Nama Tabel : Jalan

Deskripsi : Database untuk jalan.

Key : Id_Jalan

Tabel 3.7 Tabel Jalan

Nama Field Tipe Panjang Keterangan

Id_Jalan Text 5 Kode jalan

Nama_Jalan Text 25 Nama jalan

Arah Text 10 Arah jalan

PjgJalan Number - Panjang jalan

3.6.3.8 Tabel DetilPagi

Nama Tabel : DetilPagi

Deskripsi : Database untuk komponen jalan yang lebih detil

pada waktu pagi hari.

Key : Id_Jalan

Tabel 3.8 Tabel DetilPagi

Nama Field Tipe Panjang Keterangan

Id_Jalan Text 5 Kode jalan

VC_Pagi Number - Nilai volume

per kapasitas

di pagi hari

Page 24: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEMthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00051-IF Bab 3.pdf45 penumpasan pemberontakkan dari DI & TII, PRRI, PKI RMS RAM, G 30 S/PKI, serta berbagai penumpasan

66

LOS_Pagi Text 1 Tingkat

pelayanan

jalan di pagi

hari

WktJlnPagi Number - Waktu yang

dibutuhkan

untuk

melintasi jalan

tersebut di

pagi hari

3.6.3.9 Tabel DetilSiang

Nama Tabel : DetilSiang

Deskripsi : Database untuk komponen jalan yang lebih detil

pada waktu siang hari.

Key : Id_Jalan

Tabel 3.9 Tabel DetilSiang

Nama Field Tipe Panjang Keterangan

Id_Jalan Text 5 Kode jalan

VC_Siang Number - Nilai volume

per kapasitas

di siang hari

Page 25: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEMthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00051-IF Bab 3.pdf45 penumpasan pemberontakkan dari DI & TII, PRRI, PKI RMS RAM, G 30 S/PKI, serta berbagai penumpasan

67

LOS_Siang Text 1 Tingkat

pelayanan

jalan di siang

hari

WktJlnSiang Number - Waktu yang

dibutuhkan

untuk

melintasi jalan

tersebut di

siang hari

3.6.3.10 Tabel DetilSore

Nama Tabel : DetilSore

Deskripsi : Database untuk komponen jalan yang lebih detil

pada waktu sore hari.

Key : Id_Jalan

Tabel 3.10 Tabel DetilSore

Nama Field Tipe Panjang Keterangan

Id_Jalan Text 5 Kode jalan

VC_Sore Number - Nilai volume

per kapasitas

di sore hari

Page 26: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEMthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00051-IF Bab 3.pdf45 penumpasan pemberontakkan dari DI & TII, PRRI, PKI RMS RAM, G 30 S/PKI, serta berbagai penumpasan

68

LOS_ Sore Text 1 Tingkat

pelayanan

jalan di sore

hari

WktJln Sore Number - Waktu yang

dibutuhkan

untuk

melintasi jalan

tersebut di

sore hari

3.6.3.11 Tabel Universitas

Nama Tabel : Universitas

Deskripsi : Database untuk public area universitas.

Key : Id_Univ

Tabel 3.11 Tabel Universitas

Nama Field Tipe Panjang Keterangan

Id_Univ Text 5 Kode universitas

Id_Jalan Text 5 Kode jalan

Nama_Univ Text 25 Nama universitas

3.6.3.12 Tabel RumahSakit

Nama Tabel : RumahSakit

Page 27: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEMthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00051-IF Bab 3.pdf45 penumpasan pemberontakkan dari DI & TII, PRRI, PKI RMS RAM, G 30 S/PKI, serta berbagai penumpasan

69

Deskripsi : Database untuk public area rumah sakit.

Key : Id_RS

Tabel 3.12 Tabel RumahSakit

Nama Field Tipe Panjang Keterangan

Id_RS Text 5 Kode rumah sakit

Id_Jalan Text 5 Kode jalan

Nama_RS Text 25 Nama rumah sakit

3.6.3.13 Tabel Sekolah

Nama Tabel : Sekolah

Deskripsi : Database untuk public area sekolah.

Key : Id_Skul

Tabel 3.13 Tabel Sekolah

Nama Field Tipe Panjang Keterangan

Id_Skul Text 5 Kode sekolah

Id_Jalan Text 5 Kode jalan

Nama_Skul Text 25 Nama sekolah

3.6.3.14 Tabel TempatParkir

Nama Tabel : TempatParkir

Deskripsi : Database untuk public area tempat parkir.

Key : Id_TPark

Page 28: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEMthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00051-IF Bab 3.pdf45 penumpasan pemberontakkan dari DI & TII, PRRI, PKI RMS RAM, G 30 S/PKI, serta berbagai penumpasan

70

Tabel 3.14 Tabel TempatParkir

Nama Field Tipe Panjang Keterangan

Id_TPark Text 5 Kode tempat parkir

Id_Jalan Text 5 Kode jalan

Nama_TPark Text 25 Nama tempat parkir

3.6.3.15 Tabel TerminalBis

Nama Tabel : TerminalBis

Deskripsi : Database untuk public area terminal bis.

Key : Id_TBis

Tabel 3.15 Tabel TerminalBis

Nama Field Tipe Panjang Keterangan

Id_TBis Text 5 Kode terminal bis

Id_Jalan Text 5 Kode jalan

Nama_TBis Text 25 Nama terminal bis

3.6.3.16 Tabel Apartment

Nama Tabel : Apartment

Deskripsi : Database untuk public area apartment.

Key : Id_Apart

Page 29: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEMthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00051-IF Bab 3.pdf45 penumpasan pemberontakkan dari DI & TII, PRRI, PKI RMS RAM, G 30 S/PKI, serta berbagai penumpasan

71

Tabel 3.16 Tabel Apartment

Nama Field Tipe Panjang Keterangan

Id_Apart Text 5 Kode apartment

Id_Jalan Text 5 Kode jalan

Nama_Apart Text 25 Nama apartment

3.6.3.17 Tabel HotelMotel

Nama Tabel : HotelMotel

Deskripsi : Database untuk public area hotel/motel.

Key : Id_Hotel

Tabel 3.17 Tabel HotelMotel

Nama Field Tipe Panjang Keterangan

Id_Hotel Text 5 Kode hotel/motel

Id_Jalan Text 5 Kode jalan

Nama_Hotel Text 25 Nama hotel/motel

3.6.3.18 Tabel MalPasar

Nama Tabel : MalPasar

Deskripsi : Database untuk public area mal/pasar.

Key : Id_MalPa

Tabel 3.18 Tabel MalPasar

Nama Field Tipe Panjang Keterangan

Page 30: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEMthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00051-IF Bab 3.pdf45 penumpasan pemberontakkan dari DI & TII, PRRI, PKI RMS RAM, G 30 S/PKI, serta berbagai penumpasan

72

Id_MalPa Text 5 Kode mal/pasar

Id_Jalan Text 5 Kode jalan

Nama_MalPa Text 25 Nama mal/pasar

3.7 Perancangan Menu

Di dalam menu utama terdapat enam sub menu, yaitu File, Tools, View, GPS

Simulation, Window, dan Help. Struktur hierarki menu ditunjukkan pada gambar

3.8 dan gambar 3.9.

1. Menu File

Menu ini terdiri dari tiga sub menu, yaitu :

a. Crime Form, adalah formulir yang harus diisi ketika ada laporan

mengenai kejadian kriminal.

b. Sign Out, untuk keluar dari user / pengguna.

c. Exit, untuk keluar dari aplikasi secara keseluruhan.

2. Menu Tools

Menu Tools terdiri dari sub menu yang fungsinya berhubungan dengan user

peta. Ada empat buah sub menu, yaitu :

a. Pan, untuk menggerakkan peta yang ada dan dapat digunakan apabila

peta tidak dalam keadaan Full Extent.

b. Zoom, sub menu Zoom dibedakan lagi menjadi tiga sub menu, yaitu

Zoom In, Zoom Out, dan Full Extent.

c. Identify, untuk menjelaskan data spasial dari bagian peta yang ditunjuk

oleh kursor.

Page 31: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEMthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00051-IF Bab 3.pdf45 penumpasan pemberontakkan dari DI & TII, PRRI, PKI RMS RAM, G 30 S/PKI, serta berbagai penumpasan

73

d. Refresh, untuk mengembalikan aplikasi seperti baru dibuka.

3. Menu View

Menu View digunakan untuk menampilkan objek-objek yang ada di dalam

peta. Menu View terdiri dari delapan sub menu, yaitu :

a. View All Layers, untuk menampilkan seluruh objek yang ada di dalam

peta.

b. Polres Location, untuk menampilkan lokasi Polres di wilayah Jakarta

Barat.

c. Polsek Location, untuk menampilkan lokasi Polsek di wilayah Jakarta

Barat.

d. Police Station Location, untuk menampilkan lokasi Pos Polisi di

wilayah Jakarta Barat.

e. Street, untuk menampilkan lokasi-lokasi jalan di wilayah Jakarta Barat.

f. Public Area, untuk menampilkan lokasi-lokasi area umum, seperti

sekolah, tempat parkir, universitas, rumah sakit, mal/pasar,

hotel/motel, apartemen, dan terminal bis di wilayah Jakarta Barat.

g. Region Boundary, untuk menampilkan batas wilayah Jakarta Barat.

h. Traffic Data, untuk menampilkan level of service dari jalan-jalan di

wilayah Jakarta Barat yang dikelompokkan berdasarkan waktu pagi,

siang, dan sore, yang kemudian digolongkan lebih detil dengan alfabet

A-F.

4. Menu GPS Simulation

Menu GPS Simulation terdiri dari dua sub menu, yaitu :

Page 32: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEMthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00051-IF Bab 3.pdf45 penumpasan pemberontakkan dari DI & TII, PRRI, PKI RMS RAM, G 30 S/PKI, serta berbagai penumpasan

74

a. Start GPS Simulation

b. Stop GPS Simulation

5. Menu Window

Menu Window terdiri dari tiga sub menu, yaitu :

a. Show Legend Tab, untuk menampilkan legenda dari objek-objek yang

ada di dalam peta.

b. Show Search Tab, untuk mencari data, seperti nama jalan, Polres,

Polsek, Pos Polisi, dan area umum.

c. Show Route Tab, untuk mencari rute terpendek dan rute terefisien dari

segi waktu.

d. Show GPS Tab, untuk menunjukkan lokasi mobil patroli polisi, namun

masih dalam bentuk simulasi.

6. Menu Help

Menu Help dirancang sedemikian rupa, sehingga dapat memberikan

kemudahan bagi user. Beberapa diantaranya disediakan hotkey atau shortcut,

sehingga user tidak perlu memilih secara langsung dari menu, tetapi cukup

dengan menekan kombinasi tombol tertentu sesuai dengan fungsinya.

Page 33: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEMthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00051-IF Bab 3.pdf45 penumpasan pemberontakkan dari DI & TII, PRRI, PKI RMS RAM, G 30 S/PKI, serta berbagai penumpasan

75

Page 34: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEMthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00051-IF Bab 3.pdf45 penumpasan pemberontakkan dari DI & TII, PRRI, PKI RMS RAM, G 30 S/PKI, serta berbagai penumpasan

76

Gambar 3.7 Perancangan Menu

3.8 Perancangan Layar

3.8.1 Perancangan Menu Bar

Gambar 3.8 Perancangan Menu Bar

Page 35: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEMthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00051-IF Bab 3.pdf45 penumpasan pemberontakkan dari DI & TII, PRRI, PKI RMS RAM, G 30 S/PKI, serta berbagai penumpasan

77

3.8.2 Perancangan Menu Utama

Gambar 3.9 Perancangan Menu Utama

Keterangan perancangan menu utama :

A : select.

B : pan.

C : zoom in.

D : zoom out.

E : identify.

F : full extent.

G : refresh.

Page 36: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEMthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00051-IF Bab 3.pdf45 penumpasan pemberontakkan dari DI & TII, PRRI, PKI RMS RAM, G 30 S/PKI, serta berbagai penumpasan

78

3.8.3 Perancangan Layar Identify Result

Gambar 3.10 Perancangan Layar Identify Result

Keterangan perancangan layar identify result :

A : select.

B : pan.

C : zoom in.

D : zoom out.

E : identify.

F : full extent.

G : refresh.

Page 37: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEMthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00051-IF Bab 3.pdf45 penumpasan pemberontakkan dari DI & TII, PRRI, PKI RMS RAM, G 30 S/PKI, serta berbagai penumpasan

79

3.8.4 Perancangan Layar Search

Gambar 3.11 Perancangan Layar Search

Keterangan perancangan layar search :

A : select.

B : pan.

C : zoom in.

D : zoom out.

E : identify.

F : full extent.

G : refresh.

Page 38: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEMthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00051-IF Bab 3.pdf45 penumpasan pemberontakkan dari DI & TII, PRRI, PKI RMS RAM, G 30 S/PKI, serta berbagai penumpasan

80

3.8.5 Perancangan Layar Route

Gambar 3.12 Perancangan Layar Route

Keterangan perancangan layar route :

A : select.

B : pan.

C : zoom in.

D : zoom out.

E : identify.

F : full extent.

G : refresh.

Page 39: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEMthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00051-IF Bab 3.pdf45 penumpasan pemberontakkan dari DI & TII, PRRI, PKI RMS RAM, G 30 S/PKI, serta berbagai penumpasan

81

3.8.6 Perancangan Layar GPS Simulation Setting

Gambar 3.13 Perancangan Layar GPS Simulation Setting

Keterangan perancangan layar GPS Simulation Setting :

A : select.

B : pan.

C : zoom in.

D : zoom out.

E : identify.

F : full extent.

G : refresh.

Page 40: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEMthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00051-IF Bab 3.pdf45 penumpasan pemberontakkan dari DI & TII, PRRI, PKI RMS RAM, G 30 S/PKI, serta berbagai penumpasan

82

3.8.7 Perancangan Layar Map Legend

Gambar 3.14 Perancangan Layar Map Legend

Keterangan perancangan layar map legend :

A : select.

B : pan.

C : zoom in.

D : zoom out.

E : identify.

F : full extent.

G : refresh.

Page 41: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEMthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00051-IF Bab 3.pdf45 penumpasan pemberontakkan dari DI & TII, PRRI, PKI RMS RAM, G 30 S/PKI, serta berbagai penumpasan

83

3.9 Perancangan State Transition Diagram (STD)

State Transition Diagram (STD) merupakan suatu modeling tool yang

menggambarkan sifat ketergantungan pada waktu dari suatu sistem. STD

digunakan sebagai pedoman perancangan serta tampilan layar untuk

mempermudah perancangan.

3.9.1 Perancangan STD Proses Sign In

Gambar 3.15 STD Proses Sign In

Page 42: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEMthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00051-IF Bab 3.pdf45 penumpasan pemberontakkan dari DI & TII, PRRI, PKI RMS RAM, G 30 S/PKI, serta berbagai penumpasan

84

3.9.2 Perancangan STD Menu Utama

Gambar 3.16 STD Menu Utama

Page 43: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEMthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00051-IF Bab 3.pdf45 penumpasan pemberontakkan dari DI & TII, PRRI, PKI RMS RAM, G 30 S/PKI, serta berbagai penumpasan

85

3.9.3 Perancangan STD Proses Crime Form

Gambar 3.17 STD Proses Crime Form

Page 44: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEMthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00051-IF Bab 3.pdf45 penumpasan pemberontakkan dari DI & TII, PRRI, PKI RMS RAM, G 30 S/PKI, serta berbagai penumpasan

86

3.9.4 Perancangan STD Proses Pan

Gambar 3.18 STD Proses Pan

Page 45: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEMthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00051-IF Bab 3.pdf45 penumpasan pemberontakkan dari DI & TII, PRRI, PKI RMS RAM, G 30 S/PKI, serta berbagai penumpasan

87

3.9.5 Perancangan STD Proses Zoom

Gambar 3.19 STD Proses Zoom

Page 46: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEMthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00051-IF Bab 3.pdf45 penumpasan pemberontakkan dari DI & TII, PRRI, PKI RMS RAM, G 30 S/PKI, serta berbagai penumpasan

88

3.9.6 Perancangan STD Proses Identify

Gambar 3.20 STD Proses Identify

Page 47: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEMthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00051-IF Bab 3.pdf45 penumpasan pemberontakkan dari DI & TII, PRRI, PKI RMS RAM, G 30 S/PKI, serta berbagai penumpasan

89

3.9.7 Perancangan STD Proses GPS Simulation Setting

Gambar 3.21 STD Proses GPS Simulation Setting

Page 48: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEMthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00051-IF Bab 3.pdf45 penumpasan pemberontakkan dari DI & TII, PRRI, PKI RMS RAM, G 30 S/PKI, serta berbagai penumpasan

90

3.9.8 Perancangan STD Proses Search

Gambar 3.22 STD Proses Search

Page 49: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEMthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00051-IF Bab 3.pdf45 penumpasan pemberontakkan dari DI & TII, PRRI, PKI RMS RAM, G 30 S/PKI, serta berbagai penumpasan

91

3.9.9 Perancangan STD Proses Route

Gambar 3.23 STD Proses Route

Page 50: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEMthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00051-IF Bab 3.pdf45 penumpasan pemberontakkan dari DI & TII, PRRI, PKI RMS RAM, G 30 S/PKI, serta berbagai penumpasan

92

3.9.10 Perancangan STD Proses Sign Out

Gambar 3.24 STD Proses Sign Out

Page 51: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEMthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00051-IF Bab 3.pdf45 penumpasan pemberontakkan dari DI & TII, PRRI, PKI RMS RAM, G 30 S/PKI, serta berbagai penumpasan

93

3.10 Spesifikasi Program

3.10.1 Sign In

MODULE Sign_In

DISPLAY form Sign In

CASE OF Pressed Button

Connect database

EXECUTE QUERY “Select * from User where Nama_User =

Username and Password = UserPassword”

IF Username OR UserPassword IS WRONG THEN

DISPLAY warning message

ELSE

CALL MODULE “Main Menu”

END IF

END CASE

END MODULE

3.10.2 Main Menu

MODULE Main Menu

DISPLAY MENU MenuUtama (“File”, “View”, “Tools”, “GPS

Simulation”, “Window”, “Help”)

CASE OF MenuUtama

“File” :

DISPLAY MENU FILE (“Crime Form”, “Sign out”, “Exit”)

CASE OF File

“Crime Form”

Connect database

DISPLAY form Crime Form

EXECUTE QUERY “Insert into TKP values (Id-

TKP, Id_Jalan, Id,Kel, Alamat_TKP)”

Page 52: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEMthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00051-IF Bab 3.pdf45 penumpasan pemberontakkan dari DI & TII, PRRI, PKI RMS RAM, G 30 S/PKI, serta berbagai penumpasan

94

EXECUTE QUERY “Insert into Pelapor values

(Id_Pel, Nama Pel, Telp_Pel, Tgl_Kej,

Nama_Kej)”

“Sign Out”

Disconnect from application

CALL MODULE “Sign in”

“Exit”

Disconnect from application

EXIT

END CASE

“Tools” :

DISPLAY MENU Tools (“Pan”, “Zoom”, “Identify”, “Refresh”)

CASE OF Tools

“Pan”

SET MapMode TO Pan

“Zoom”

DISPLAY MENU Zoom (“Zoom In”, “Zoom

Out”, “Full Extent”)

CASE OF Zoom

“Zoom In”

SET MapMode TO Zoom In

“Zoom Out”

SET MapMode TO Zoom Out

“Full Extent”

SET MapMode TO Full Extent

END CASE

“Identify”

SET MapMode TO Identify

“Refresh”

Page 53: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEMthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00051-IF Bab 3.pdf45 penumpasan pemberontakkan dari DI & TII, PRRI, PKI RMS RAM, G 30 S/PKI, serta berbagai penumpasan

95

SET MapMode TO Refresh

END CASE

“View” :

DISPLAY MENU View (“View All Layers”, “Polres

Location”,”Polsec Location”, “Police Station Location”, “Street”,

“Public Area”, “Region Boundary”, “Traffic Data”)

CASE OF View

“View All Layers”

CALL MODULE “View All Layers”

“Polres Location”

CALL MODULE “Polres Location”

“Polsec Location”

CALL MODULE “Polsec Location”

“Police Station Location”

CALL MODULE “Police Station Location”

“Street”

CALL MODULE “Street”

“Public Area”

CALL MODULE “Public Area”

“Region Boundary”

CALL MODULE “Region Boundary”

“Traffic Data”

DISPLAY MENU TrafficData(Morning,

Afternoon, Evening)

CASE OF TrafficData

“Morning”

DISPLAY MENU Morning(A,B,C,D,E,F)

CASE OF Morning

“A”

CALL MODULE MorningA

Page 54: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEMthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00051-IF Bab 3.pdf45 penumpasan pemberontakkan dari DI & TII, PRRI, PKI RMS RAM, G 30 S/PKI, serta berbagai penumpasan

96

“B”

CALL MODULE MorningB

“C”

CALL MODULE MorningC

“D”

CALL MODULE MorningD

“E”

CALL MODULE MorningE

“F”

CALL MODULE MorningF

END CASE

“Afternoon”

DISPLAY MENU Afternoon(A,B,C,D,E,F)

CASE OF Afternoon

“A”

CALL MODULE AfternoonA

“B”

CALL MODULE AfternoonB

“C”

CALL MODULE AfternoonC

“D”

CALL MODULE AfternoonD

“E”

CALL MODULE AfternoonE

“F”

CALL MODULE AfternoonF

END CASE

“Evening”

DISPLAY MENU Evening(A,B,C,D,E,F)

CASE OF Evening

Page 55: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEMthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00051-IF Bab 3.pdf45 penumpasan pemberontakkan dari DI & TII, PRRI, PKI RMS RAM, G 30 S/PKI, serta berbagai penumpasan

97

“A”

CALL MODULE EveningA

“B”

CALL MODULE EveningB

“C”

CALL MODULE EveningC

“D”

CALL MODULE EveningD

“E”

CALL MODULE EveningE

“F”

CALL MODULE EveningF

END CASE

END CASE

END CASE

“GPS Simulation”:

DISPLAY MENU GPS Simulation (“Start GPS Simulation”,

“Stop GPS Simulation”)

CASE OF GPS Simulation

“Start GPS Simulation”

IF GPS location IS NOTHING THEN

DISPLAY TAB GPS Simulation

Setting

ELSE

DISPLAY GPS Location

“Stop GPS Simulation”

IF GPS location IS NOTHING THEN

Do nothing

ELSE

Page 56: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEMthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00051-IF Bab 3.pdf45 penumpasan pemberontakkan dari DI & TII, PRRI, PKI RMS RAM, G 30 S/PKI, serta berbagai penumpasan

98

Exit procedure

END CASE

“Window” :

DISPLAY MENU Window (“Show Legend Tab”, “Show Search

Tab”, “Show GPS Simulation Setting”, “Show Route Tab”)

CASE OF Window

“Show Legend Tab”

DISPLAY TAB “Legend”

“Show Search Tab”

CALL MODULE “Search”

“Show GPS Simulation Setting”

DISPLAY TAB “GPS Simulation Setting”

“Show Route Tab”

CALL MODULE “Route”

END CASE

“Help”

DISPLAY information message

END MODULE

3.10.3 View All Layers

MODULE View All Layers

Database connection

FOR EACH maplayer

SET map TO maplayer

SHOW map

END FOR

END MODULE

Page 57: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEMthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00051-IF Bab 3.pdf45 penumpasan pemberontakkan dari DI & TII, PRRI, PKI RMS RAM, G 30 S/PKI, serta berbagai penumpasan

99

3.10.4 Polres Location

MODULE Polres Location

Database connection

SET map TO maplayerPolres

SHOW map

END MODULE

3.10.5 Polsec Location

MODULE Polsec Location

Database connection

SET map TO maplayerPolsec

SHOW map

END MODULE

3.10.6 Police Station Location

MODULE Police Station Location

Database connection

SET map TO maplayerPoliceStation

SHOW map

END MODULE

3.10.7 Street

MODULE Street

Database connection

SET map TO maplayerStreet

SHOW map

END MODULE

3.10.8 Public Area

MODULE Public Area

Database connection

Page 58: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEMthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00051-IF Bab 3.pdf45 penumpasan pemberontakkan dari DI & TII, PRRI, PKI RMS RAM, G 30 S/PKI, serta berbagai penumpasan

100

FOR EACH maplayerPublicArea

SET map TO maplayerPublicArea

SHOW map

END FOR

END MODULE

3.10.9 Region Boundary

MODULE Region Boundary

Database connection

SET map TO maplayerRegionBoundary

SHOW map

END MODULE

3.10.10 MorningA

MODULE MorningA

Database connection

EXECUTE QUERY “Select * from DetailPagi, Jalan where LOS_Pagi =

‘A’ and Jalan.Id_Jalan = DetailPagi.Id_Jalan”

SHOW Street

END MODULE

3.10.11 MorningB

MODULE MorningB

Database connection

EXECUTE QUERY “Select * from DetailPagi, Jalan where LOS_Pagi =

‘B’ and Jalan.Id_Jalan = DetailPagi.Id_Jalan”

SHOW Street

END MODULE

Page 59: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEMthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00051-IF Bab 3.pdf45 penumpasan pemberontakkan dari DI & TII, PRRI, PKI RMS RAM, G 30 S/PKI, serta berbagai penumpasan

101

3.10.12 MorningC

MODULE MorningC

Database connection

EXECUTE QUERY “Select * from DetailPagi, Jalan where LOS_Pagi =

‘C’ and Jalan.Id_Jalan = DetailPagi.Id_Jalan”

SHOW Street

END MODULE

3.10.13 MorningD

MODULE MorningD

Database connection

EXECUTE QUERY “Select * from DetailPagi, Jalan where LOS_Pagi =

‘D’ and Jalan.Id_Jalan = DetailPagi.Id_Jalan”

SHOW Street

END MODULE

3.10.14 MorningE

MODULE MorningE

Database connection

EXECUTE QUERY “Select * from DetailPagi, Jalan where LOS_Pagi =

‘E’ and Jalan.Id_Jalan = DetailPagi.Id_Jalan”

SHOW Street

END MODULE

3.10.15 MorningF

MODULE MorningF

Database connection

EXECUTE QUERY “Select * from DetailPagi, Jalan where LOS_Pagi =

‘F’ and Jalan.Id_Jalan = DetailPagi.Id_Jalan”

SHOW Street

END MODULE

Page 60: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEMthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00051-IF Bab 3.pdf45 penumpasan pemberontakkan dari DI & TII, PRRI, PKI RMS RAM, G 30 S/PKI, serta berbagai penumpasan

102

3.10.16 AfternoonA

MODULE AfternoonA

Database connection

EXECUTE QUERY “Select * from DetailSiang, Jalan where LOS_Siang

= ‘A’ and Jalan.Id_Jalan = DetailSiang.Id_Jalan”

SHOW Street

END MODULE

3.10.17 AfternoonB

MODULE AfternoonB

Database connection

EXECUTE QUERY “Select * from DetailSiang, Jalan where LOS_Siang

= ‘B’ and Jalan.Id_Jalan = DetailSiang.Id_Jalan”

SHOW Street

END MODULE

3.10.18 AfternoonC

MODULE AfternoonC

Database connection

EXECUTE QUERY “Select * from DetailSiang, Jalan where LOS_Siang

= ‘C’ and Jalan.Id_Jalan = DetailSiang.Id_Jalan”

SHOW Street

END MODULE

3.10.19 AfternoonD

MODULE AfternoonD

Database connection

EXECUTE QUERY “Select * from DetailSiang, Jalan where LOS_Siang

= ‘D’ and Jalan.Id_Jalan = DetailSiang.Id_Jalan”

SHOW Street

END MODULE

Page 61: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEMthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00051-IF Bab 3.pdf45 penumpasan pemberontakkan dari DI & TII, PRRI, PKI RMS RAM, G 30 S/PKI, serta berbagai penumpasan

103

3.10.20 AfternoonE

MODULE AfternoonE

Database connection

EXECUTE QUERY “Select * from DetailSiang, Jalan where LOS_Siang

= ‘E’ and Jalan.Id_Jalan = DetailSiang.Id_Jalan”

SHOW Street

END MODULE

3.10.21 AfternoonF

MODULE AfternoonF

Database connection

EXECUTE QUERY “Select * from DetailSiang, Jalan where LOS_Siang

= ‘F’ and Jalan.Id_Jalan = DetailSiang.Id_Jalan”

SHOW Street

END MODULE

3.10.22 EveningA

MODULE EveningA

Database connection

EXECUTE QUERY “Select * from DetailSore, Jalan where LOS_Sore =

‘A’ and Jalan.Id_Jalan = DetailSore.Id_Jalan”

SHOW Street

END MODULE

3.10.23 EveningB

MODULE EveningB

Database connection

EXECUTE QUERY “Select * from DetailSore, Jalan where LOS_Sore =

‘B’ and Jalan.Id_Jalan = DetailSore.Id_Jalan”

SHOW Street

END MODULE

Page 62: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEMthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00051-IF Bab 3.pdf45 penumpasan pemberontakkan dari DI & TII, PRRI, PKI RMS RAM, G 30 S/PKI, serta berbagai penumpasan

104

3.10.24 EveningC

MODULE EveningC

Database connection

EXECUTE QUERY “Select * from DetailSore, Jalan where LOS_Sore =

‘C’ and Jalan.Id_Jalan = DetailSore.Id_Jalan”

SHOW Street

END MODULE

3.10.25 EveningD

MODULE EveningD

Database connection

EXECUTE QUERY “Select * from DetailSore, Jalan where LOS_Sore =

‘D’ and Jalan.Id_Jalan = DetailSore.Id_Jalan”

SHOW Street

END MODULE

3.10.26 EveningE

MODULE EveningE

Database connection

EXECUTE QUERY “Select * from DetailSore, Jalan where LOS_Sore =

‘E’ and Jalan.Id_Jalan = DetailSore.Id_Jalan”

SHOW Street

END MODULE

3.10.27 EveningF

MODULE EveningF

Database connection

EXECUTE QUERY “Select * from DetailSore, Jalan where LOS_Sore =

‘F’ and Jalan.Id_Jalan = DetailSore.Id_Jalan”

SHOW Street

END MODULE

Page 63: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEMthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00051-IF Bab 3.pdf45 penumpasan pemberontakkan dari DI & TII, PRRI, PKI RMS RAM, G 30 S/PKI, serta berbagai penumpasan

105

3.10.28 Search

MODULE Search

DISPLAY Tab “Search”

CASE OF Pressed Search Button

Database connection

SET list_table TO all exist tables

FOR EACH list table

EXECUTE QUERY “Select * from list_table”

IF Item’s Name OR Item’s Type IS NOTHING

THEN

DISPLAY NOTHING

ELSE

DISPLAY TABLE “Search Result

END IF

END FOR

END CASE

END MODULE

3.10.29 Route

MODULE Route

DISPLAY Tab “Route”

Database connection

CASE OF Pressed Analyze Button

IF Crime Scene Location OR Analyze Method IS

NOTHING THEN

DISPLAY NOTHING

ELSE

CALL MODULE DjikstraPrim

END IF

END CASE

END MODULE

Page 64: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEMthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00051-IF Bab 3.pdf45 penumpasan pemberontakkan dari DI & TII, PRRI, PKI RMS RAM, G 30 S/PKI, serta berbagai penumpasan

106

3.10.30 DjikstraPrim

IF Source IS Street THEN Find Current StreetAdd Street to QueueIF SearchType IS Shortest THEN

Find FinalStateIF GPS_Simulation IS Enabled THEN

Find FinalStateEND IF

END IFELSE IF Source IS PublicArea THEN

Find Current PublicAreaIF SearchType IS Shortest THEN

Find FinalStateIF GPS_Simulation IS Enabled THEN

Find FinalStateEND IFCALL MODULE SearchForNearestStreetAdd Street to Queue

END IFELSE IF Source IS RandomPoint THEN

IF FirstTimeClickToMap THENDO NOTHING

ELSEFind CurrentPointIF SearchType is Shortest THEN

Find FinalStateIF GPS_Simulation IS Enabled THEN

Find FinalStateEND IF

END IFCALL MODULE SearchForNearestStreetAdd Street to Queue

END IFEND IF

WHILE Queue IS not EMPTYFOR EACH Queue

Find Best_DatasetEND FOR

IF Best_Dataset IS FINAL_STATE THENSHOW Best_DatasetEXIT WHILE

END IF

Page 65: BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEMthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00051-IF Bab 3.pdf45 penumpasan pemberontakkan dari DI & TII, PRRI, PKI RMS RAM, G 30 S/PKI, serta berbagai penumpasan

107

FOR EACH Street connected with Best_DatasetAdd street to Queue

END FOREND WHILE

END MODULE

3.10.31 SearchForNearestStreet

MODULE SearchForNearestStreetSET list_street TO StreetsFOR EACH street

Find nearest streetEND FORRETURN Street

END MODULE