100
BUKU PUTIH PROFI Profil Sanitasi Wilayah kondisi pengelolaan sanitasi Kab Air Limbah, Persampahan dan keuangan, media & komunika kemiskinan. Dalam usahanya untuk m hidup di Kabupaten Lamandau p untuk menjaga kelestarian alam yang penting dalam menjaga lingkungan meliputi sektor sanita Kondisi umum sanitasi K kesehatan lingkungan, kesehata limbah cair rumah tangga, limba limbah industri dan kondisi pen dilaksanakan tetap berupaya unt disamping menjaga kelestarian peningkatan perilaku hidup bersi Pembangunan sanitasi permasalahan yang sesungguhn Penanganan drainase lingkung pembuangan limbah cair dan pad bersih dan sehat merupakan upa pihak. Hal ini menyangkut peri disiapkan pemerintah, swasta da yang harus dibuat dan bahkan dijalankan. Secara umum kondisi san dan perbaikan. Badan air berup H SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013 BAB III IL SANITASI WILAYAH Kabupaten Lamandau memberikan gambara bupaten Lamandau saat ini berdasarkan Sub se Drainase baik dari aspek teknis, kelembagaan asi serta aspek pemberdayaan masyarakat, melestarikan dan mengembangkan kemampuan pelaksanaan pembangunan yang dilaksanakan tet dan kualitas lingkungan serta pemukiman. Sala kualitas lingkungan adalah dengan menja asi dan air bersih yang ada di Kabupaten Laman Kabupaten Lamandau terdiri dari 9 bagian, yaitu an dan pola hidup masyarakat, kuantitas dan ah padat (sampah), drainase lingkungan, pencem nanganan limbah medis. Pelaksanaan pemban tuk menggiatkan peningkatan akses sanitasi da alam dan kualitas lingkungan serta pemukim ih dan sehat. memerlukan data yang akurat untuk nya guna merumuskan strategi penanganan gan, penyediaan air bersih, pengelolaan sa dat dari rumah-rumah tangga, serta promosi pe aya yang harus dilaksanakan dan diusahakan o ilaku hidup masyarakat, sarana dan prasarana an juga mayarakat, dana yang harus dianggarka n kemungkinan kelembagaan yang harus di nitasi Kabupaten Lamandau saat ini masih perlu pa sungai yang ada di Kabupaten Lamandau 3 an mengenai ektor PHBS, n, kebijakan, jender dan n lingkungan tap berupaya ah satu aspek aga kondisi ndau. penanganan kualitas air, maran udara, ngunan yang an air bersih man menuju mengetahui yang tepat. ampah serta erilaku hidup oleh banyak a yang harus an, peraturan ibentuk dan peningkatan u merupakan

Bab 3 Bps Lamandau 2013

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bab3 lamandau

Citation preview

Page 1: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI

PROFIL SANITASI WILAYAH

Profil Sanitasi Wilayah K

kondisi pengelolaan sanitasi Kabupaten Lamandau

Air Limbah, Persampahan dan Drainase baik dari aspek teknis, kelembagaan, kebijakan,

keuangan, media & komunikasi serta aspek pemberdayaan masyarakat, jender dan

kemiskinan.

Dalam usahanya untuk melestarikan dan menge

hidup di Kabupaten Lamandau pelaksanaan pembangunan yang dilaksanakan tetap berupaya

untuk menjaga kelestarian alam dan kualitas lingkungan serta pemukiman. Salah satu aspek

yang penting dalam menjaga kualitas lingkungan adala

lingkungan meliputi sektor sanitasi dan air bersih yang ada di K

Kondisi umum sanitasi K

kesehatan lingkungan, kesehatan dan pola hidup masyarakat, kuantitas dan kualitas air,

limbah cair rumah tangga, limbah padat (sampah), drainase lingkungan, pencemaran udara,

limbah industri dan kondisi penanganan l

dilaksanakan tetap berupaya untuk menggiatkan peningkatan akses sanitasi dan air bersih

disamping menjaga kelestarian alam dan kualitas lingkungan serta pemukiman menuju

peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat.

Pembangunan sanitasi memerlukan data yang akurat untuk mengetahui

permasalahan yang sesungguhnya guna merumuskan strategi penanganan yang tepat.

Penanganan drainase lingkungan, penyediaan air bersih, pengelolaan sampah serta

pembuangan limbah cair dan pad

bersih dan sehat merupakan upaya yang harus dilaksanakan dan diusahakan oleh banyak

pihak. Hal ini menyangkut perilaku hidup masyarakat, sarana dan prasarana yang harus

disiapkan pemerintah, swasta dan juga mayarakat, dana yang harus dianggarkan, peraturan

yang harus dibuat dan bahkan kemungkinan kelembagaan yang harus dibentuk dan

dijalankan.

Secara umum kondisi sanitasi

dan perbaikan. Badan air berupa sungai yang ada di Kabupaten

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

BAB III

PROFIL SANITASI WILAYAH

Profil Sanitasi Wilayah Kabupaten Lamandau memberikan gambaran

abupaten Lamandau saat ini berdasarkan Sub sektor PHBS,

Air Limbah, Persampahan dan Drainase baik dari aspek teknis, kelembagaan, kebijakan,

keuangan, media & komunikasi serta aspek pemberdayaan masyarakat, jender dan

Dalam usahanya untuk melestarikan dan mengembangkan kemampuan lingkungan

pelaksanaan pembangunan yang dilaksanakan tetap berupaya

untuk menjaga kelestarian alam dan kualitas lingkungan serta pemukiman. Salah satu aspek

yang penting dalam menjaga kualitas lingkungan adalah dengan menjaga kondisi

lingkungan meliputi sektor sanitasi dan air bersih yang ada di Kabupaten Lamandau

Kabupaten Lamandau terdiri dari 9 bagian, yaitu penanganan

kesehatan lingkungan, kesehatan dan pola hidup masyarakat, kuantitas dan kualitas air,

limbah cair rumah tangga, limbah padat (sampah), drainase lingkungan, pencemaran udara,

limbah industri dan kondisi penanganan limbah medis. Pelaksanaan pembangunan yang

dilaksanakan tetap berupaya untuk menggiatkan peningkatan akses sanitasi dan air bersih

disamping menjaga kelestarian alam dan kualitas lingkungan serta pemukiman menuju

peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat.

Pembangunan sanitasi memerlukan data yang akurat untuk mengetahui

permasalahan yang sesungguhnya guna merumuskan strategi penanganan yang tepat.

Penanganan drainase lingkungan, penyediaan air bersih, pengelolaan sampah serta

pembuangan limbah cair dan padat dari rumah-rumah tangga, serta promosi perilaku hidup

bersih dan sehat merupakan upaya yang harus dilaksanakan dan diusahakan oleh banyak

pihak. Hal ini menyangkut perilaku hidup masyarakat, sarana dan prasarana yang harus

an juga mayarakat, dana yang harus dianggarkan, peraturan

yang harus dibuat dan bahkan kemungkinan kelembagaan yang harus dibentuk dan

Secara umum kondisi sanitasi Kabupaten Lamandau saat ini masih perlu peningkatan

upa sungai yang ada di Kabupaten Lamandau

KABUPATEN LAMANDAU 2013

memberikan gambaran mengenai

saat ini berdasarkan Sub sektor PHBS,

Air Limbah, Persampahan dan Drainase baik dari aspek teknis, kelembagaan, kebijakan,

keuangan, media & komunikasi serta aspek pemberdayaan masyarakat, jender dan

mbangkan kemampuan lingkungan

pelaksanaan pembangunan yang dilaksanakan tetap berupaya

untuk menjaga kelestarian alam dan kualitas lingkungan serta pemukiman. Salah satu aspek

h dengan menjaga kondisi

abupaten Lamandau.

terdiri dari 9 bagian, yaitu penanganan

kesehatan lingkungan, kesehatan dan pola hidup masyarakat, kuantitas dan kualitas air,

limbah cair rumah tangga, limbah padat (sampah), drainase lingkungan, pencemaran udara,

elaksanaan pembangunan yang

dilaksanakan tetap berupaya untuk menggiatkan peningkatan akses sanitasi dan air bersih

disamping menjaga kelestarian alam dan kualitas lingkungan serta pemukiman menuju

Pembangunan sanitasi memerlukan data yang akurat untuk mengetahui

permasalahan yang sesungguhnya guna merumuskan strategi penanganan yang tepat.

Penanganan drainase lingkungan, penyediaan air bersih, pengelolaan sampah serta

rumah tangga, serta promosi perilaku hidup

bersih dan sehat merupakan upaya yang harus dilaksanakan dan diusahakan oleh banyak

pihak. Hal ini menyangkut perilaku hidup masyarakat, sarana dan prasarana yang harus

an juga mayarakat, dana yang harus dianggarkan, peraturan

yang harus dibuat dan bahkan kemungkinan kelembagaan yang harus dibentuk dan

saat ini masih perlu peningkatan

Lamandau merupakan

Page 2: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI

muara dari penerima drainase air hujan dan limbah cair rumah tangga. Pada beberapa

kawasan kualitasnya cenderung menurun dari tahun ke tahun, dan sampai saat ini masih

kurang upaya untuk meningkatkan kual

memperlakukan sungai sebagai penampung air limbah domestik baik limbah padat maupun

limbah cair tanpa pengelolaan terlebih dahulu. Paradigma masyarakat yang menganggap air

akan menghanyutkan limbah yang dibu

Daerah dan memerlukan penanganan khusus.

Orientasi hidup masyarakat Kabupaten

didaerah aliran sungai menyebabkan segala aktivitas dilakukan di atas sungai. Mereka

mendirikan rumah di bantaran / tepi sungai. Semua aktivitas masyarakat mulai dari mandi

dan mencuci hingga buang air besar disana. Selain itu,karena badan rumah ada yang berada

di atas air maka apabila mereka membuat kakus/jamban di dalam rumah, tinjanya juga

secara langsung maupun tidak langsung dibuang kebadan air juga. Kebiasaan masyarakat

yang masih ada sampai saat ini masih menggunakan wc terapung atau dengan nama lain wc

helikopter. Secara langsung kotoran yang terbuang itu langsung dihanyutkan oleh air dan

kadang dihabiskan oleh biota sungai. Ada juga sebagian masyarakat merasa lebih gampang

dan mudah buang hajat di sungai, ini dikarenakan pola hidup dan kebiasaan masyarakat

yang berdomisili di bantaran sungai. Sungai

terbesar di Kabupaten Lamandau

Lamandau yang kebersihan dan kelestariannya perlu diperhatikan ol

Kabupaten Lamandau itu sendiri. Air

pemerintah dan swasta untuk keperluan

dan mandi masyarakat tepian sungai

lain. Kebersihan dan kualitas air

kesehatan masyarakat. Kesehatan merupakan hal yang sangat mahal harganya, kesadaran

dari masyarakat dan pola hidup masyarakat sangat diharapkan oleh pelbagai kalangan untuk

menjaga kelestariannya, dengan tidak membuang sampah, limbah domestik ke sungai, harus

ditata dan diatur secara baik dan benar, sesuai alur

Menurunnya kualitas lingku

beberapa faktor seperti perilaku hidup masyarakat yang belum sadar sanitasi, beban

lingkungan yang makin besar akibat pertambahan jumlah penduduk setiap tahunnya,

urbanisasi, serta kurang tersedianya sarana dan prasarana sanitasi. Menurunnya kualitas air

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

muara dari penerima drainase air hujan dan limbah cair rumah tangga. Pada beberapa

kawasan kualitasnya cenderung menurun dari tahun ke tahun, dan sampai saat ini masih

kurang upaya untuk meningkatkan kualitasnya. Permukiman yang berada di tepian sungai

memperlakukan sungai sebagai penampung air limbah domestik baik limbah padat maupun

limbah cair tanpa pengelolaan terlebih dahulu. Paradigma masyarakat yang menganggap air

akan menghanyutkan limbah yang dibuang harus segera ditanggapi serius oleh Pemerintah

Daerah dan memerlukan penanganan khusus.

Orientasi hidup masyarakat Kabupaten Lamandau yang sebagian masih berada

didaerah aliran sungai menyebabkan segala aktivitas dilakukan di atas sungai. Mereka

ikan rumah di bantaran / tepi sungai. Semua aktivitas masyarakat mulai dari mandi

dan mencuci hingga buang air besar disana. Selain itu,karena badan rumah ada yang berada

di atas air maka apabila mereka membuat kakus/jamban di dalam rumah, tinjanya juga

cara langsung maupun tidak langsung dibuang kebadan air juga. Kebiasaan masyarakat

yang masih ada sampai saat ini masih menggunakan wc terapung atau dengan nama lain wc

helikopter. Secara langsung kotoran yang terbuang itu langsung dihanyutkan oleh air dan

kadang dihabiskan oleh biota sungai. Ada juga sebagian masyarakat merasa lebih gampang

dan mudah buang hajat di sungai, ini dikarenakan pola hidup dan kebiasaan masyarakat

yang berdomisili di bantaran sungai. Sungai Lamandau merupakan salah satu sungai

rbesar di Kabupaten Lamandau menjadi sumber kehidupan masyarakat Kabupaten

yang kebersihan dan kelestariannya perlu diperhatikan oleh masyarakat

itu sendiri. Air sungai Lamandau dimanfaatkan masyarakat,

uk keperluan-keperluan sehari-hari seperti air baku PDAM, cuci

t tepian sungai, tempat pengembangbiakan ikan air tawar, dan lain

lain. Kebersihan dan kualitas air sungai Lamandau secara langsung berpengaruh kepada

esehatan merupakan hal yang sangat mahal harganya, kesadaran

dari masyarakat dan pola hidup masyarakat sangat diharapkan oleh pelbagai kalangan untuk

menjaga kelestariannya, dengan tidak membuang sampah, limbah domestik ke sungai, harus

ecara baik dan benar, sesuai alur sistem pengolahan limbah yang baik.

Menurunnya kualitas lingkungan hidup di Kabupaten Lamandau dipengaruhi oleh

beberapa faktor seperti perilaku hidup masyarakat yang belum sadar sanitasi, beban

ar akibat pertambahan jumlah penduduk setiap tahunnya,

urbanisasi, serta kurang tersedianya sarana dan prasarana sanitasi. Menurunnya kualitas air

KABUPATEN LAMANDAU 2013

muara dari penerima drainase air hujan dan limbah cair rumah tangga. Pada beberapa

kawasan kualitasnya cenderung menurun dari tahun ke tahun, dan sampai saat ini masih

itasnya. Permukiman yang berada di tepian sungai

memperlakukan sungai sebagai penampung air limbah domestik baik limbah padat maupun

limbah cair tanpa pengelolaan terlebih dahulu. Paradigma masyarakat yang menganggap air

ang harus segera ditanggapi serius oleh Pemerintah

yang sebagian masih berada

didaerah aliran sungai menyebabkan segala aktivitas dilakukan di atas sungai. Mereka

ikan rumah di bantaran / tepi sungai. Semua aktivitas masyarakat mulai dari mandi

dan mencuci hingga buang air besar disana. Selain itu,karena badan rumah ada yang berada

di atas air maka apabila mereka membuat kakus/jamban di dalam rumah, tinjanya juga

cara langsung maupun tidak langsung dibuang kebadan air juga. Kebiasaan masyarakat

yang masih ada sampai saat ini masih menggunakan wc terapung atau dengan nama lain wc

helikopter. Secara langsung kotoran yang terbuang itu langsung dihanyutkan oleh air dan

kadang dihabiskan oleh biota sungai. Ada juga sebagian masyarakat merasa lebih gampang

dan mudah buang hajat di sungai, ini dikarenakan pola hidup dan kebiasaan masyarakat

merupakan salah satu sungai

an masyarakat Kabupaten

eh masyarakat

dimanfaatkan masyarakat,

hari seperti air baku PDAM, cuci

, tempat pengembangbiakan ikan air tawar, dan lain-

secara langsung berpengaruh kepada

esehatan merupakan hal yang sangat mahal harganya, kesadaran

dari masyarakat dan pola hidup masyarakat sangat diharapkan oleh pelbagai kalangan untuk

menjaga kelestariannya, dengan tidak membuang sampah, limbah domestik ke sungai, harus

sistem pengolahan limbah yang baik.

dipengaruhi oleh

beberapa faktor seperti perilaku hidup masyarakat yang belum sadar sanitasi, beban

ar akibat pertambahan jumlah penduduk setiap tahunnya,

urbanisasi, serta kurang tersedianya sarana dan prasarana sanitasi. Menurunnya kualitas air

Page 3: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI

permukaan dikarenakan masuknya air limbah, sampah padat dan tinja ke badan air.

Penanganan limbah cair domest

permukiman telah dibangun jamban komunal akan tetapi belum menjangkau seluruh

pemukiman padat dan permukiman di tepi sungai. Masih ada limbah cair yang berasal dari

industri, rumah makan, hotel, dan

(Instalasi Pengolahan air Limbah).

Dengan bertambahnya jumlah penduduk dan penyebaran penduduk ke wilayah yang

lebih luas, menyebabkan jumlah timbulan sampah meningkat setiap tahunnya. Kesulitan

mendapatkan area tempat pengelolaan/penampungan sampah sementara (TPS)

mempengaruhi ketersediaan jumlah TPS

berupa bak sampah yg terbuat tidak permanen dan berukuran sangat kecil dibandingkan

dengan jumlah penduduk yg membuang sampah.

yang overload, disamping karena perilaku masya

sampah seenaknya. Untuk data primer adalah melalui hasil studi EHRA (

Health Risk Assesment study) K

yang ada dengan 400 responden yang

dengan bulan Juli tahun 2013

pengumpulan data, yakni 1) w

Perhitungan kluster dilakukan

dialiri sungai, daerah banjir, ang

Sedangkan data sekunder diperoleh dari data sanitasi pada Dinas Pekerjaan Umum,

Bappeda, Badan Lingkungan Hidup

sektor swasta terkait. Karakteristik responden pada studi EHRA menunjukkan

responden, bahwa kelompok umur responden yang disurvey < 20 tahun sebesar

25 tahun sebesar 10,5 %, 26 - 30 tahun sebesar 15,5 %, 31

40 tahun sebesar 23,0%, 41 - 45 tahun sebesar 13,5%, dan > 45 tahun sebesar 21,5%,

dengan status rumah yang ditempati sebagian be

terakhir responden sebagian besar (50%) adalah sekolah dasar (SD). Sebagian

responden (76,5%) tidak mempunyai Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari

desa/kelurahan. Sebagian besar responden (63,5%) tidak mempunyai Kartu Asuransi

Kesehatan bagi Keluarga Miskin (ASKESKIN). Sebagian besar responden (93%)

mempunyai anak.

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

permukaan dikarenakan masuknya air limbah, sampah padat dan tinja ke badan air.

Penanganan limbah cair domestik masih dikelola secara individual. Pada beberapa lokasi

permukiman telah dibangun jamban komunal akan tetapi belum menjangkau seluruh

pemukiman padat dan permukiman di tepi sungai. Masih ada limbah cair yang berasal dari

industri, rumah makan, hotel, dan fasilitas komersil lain yang belum memiliki fasilitas IPAL

(Instalasi Pengolahan air Limbah).

Dengan bertambahnya jumlah penduduk dan penyebaran penduduk ke wilayah yang

lebih luas, menyebabkan jumlah timbulan sampah meningkat setiap tahunnya. Kesulitan

mendapatkan area tempat pengelolaan/penampungan sampah sementara (TPS)

garuhi ketersediaan jumlah TPS, apalagi TPS di Kabupaten Lamandau ini yg

berupa bak sampah yg terbuat tidak permanen dan berukuran sangat kecil dibandingkan

dengan jumlah penduduk yg membuang sampah. Sehingga sering kita lihat beberapa TPS

yang overload, disamping karena perilaku masyarakat itu sendiri yang suka membuang

Untuk data primer adalah melalui hasil studi EHRA (Environmental

Kabupaten Lamandau pada 10 desa dari 83 desa/kelurahan

yang ada dengan 400 responden yang dilaksanakan pada pertengahan bulan Juni sampai

pendekatan kualitatif dengan menerapkan 2 (

wawancara (interview) dan 2) pengamatan (ob

berdasarkan 4 (empat ) kriteria yaitu padat

gka kemiskinan.

Sedangkan data sekunder diperoleh dari data sanitasi pada Dinas Pekerjaan Umum,

Badan Lingkungan Hidup, Dinas Kesehatan, PDAM, Dinas Pendidikan dan

Karakteristik responden pada studi EHRA menunjukkan dari total 400

bahwa kelompok umur responden yang disurvey < 20 tahun sebesar

30 tahun sebesar 15,5 %, 31 - 35 tahun sebesar 14,5 %, 36

45 tahun sebesar 13,5%, dan > 45 tahun sebesar 21,5%,

status rumah yang ditempati sebagian besar adalah milik sendiri (84 %).

terakhir responden sebagian besar (50%) adalah sekolah dasar (SD). Sebagian

onden (76,5%) tidak mempunyai Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari

desa/kelurahan. Sebagian besar responden (63,5%) tidak mempunyai Kartu Asuransi

Keluarga Miskin (ASKESKIN). Sebagian besar responden (93%)

KABUPATEN LAMANDAU 2013

permukaan dikarenakan masuknya air limbah, sampah padat dan tinja ke badan air.

ik masih dikelola secara individual. Pada beberapa lokasi

permukiman telah dibangun jamban komunal akan tetapi belum menjangkau seluruh

pemukiman padat dan permukiman di tepi sungai. Masih ada limbah cair yang berasal dari

fasilitas komersil lain yang belum memiliki fasilitas IPAL

Dengan bertambahnya jumlah penduduk dan penyebaran penduduk ke wilayah yang

lebih luas, menyebabkan jumlah timbulan sampah meningkat setiap tahunnya. Kesulitan

mendapatkan area tempat pengelolaan/penampungan sampah sementara (TPS)

, apalagi TPS di Kabupaten Lamandau ini yg

berupa bak sampah yg terbuat tidak permanen dan berukuran sangat kecil dibandingkan

Sehingga sering kita lihat beberapa TPS

rakat itu sendiri yang suka membuang

Environmental

pada 10 desa dari 83 desa/kelurahan

lan Juni sampai

(dua) teknik

observation)

padat penduduk,

Sedangkan data sekunder diperoleh dari data sanitasi pada Dinas Pekerjaan Umum,

, Dinas Kesehatan, PDAM, Dinas Pendidikan dan

dari total 400

bahwa kelompok umur responden yang disurvey < 20 tahun sebesar 1,5 %, 21 -

35 tahun sebesar 14,5 %, 36 -

45 tahun sebesar 13,5%, dan > 45 tahun sebesar 21,5%,

. Pendidikan

terakhir responden sebagian besar (50%) adalah sekolah dasar (SD). Sebagian besar

onden (76,5%) tidak mempunyai Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari

desa/kelurahan. Sebagian besar responden (63,5%) tidak mempunyai Kartu Asuransi

Keluarga Miskin (ASKESKIN). Sebagian besar responden (93%)

Page 4: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

Tabel 3.1 Perhitungan Pendanaan Sanitasi oleh APBD Kabupaten Lamandau

Sumber : APBD tahun 2009 – 2013, diolah

No Uraian

1 Belanja Sanitasi ( 1.1 + 1.2 + 1.3 + 1.4 ) 1.1 Air Limbah Domestik 1.2 Sampah rumah tangga 1.3 Drainase lingkungan 1.4 PHBS

2 Dana Alokasi Khusus ( 2.1 + 2.2 + 2.3 ) 2.1 DAK Sanitasi 2.2 DAK Lingkungan Hidup 2.3 DAK Perumahan dan Permukiman

3 Pinjaman/Hibah untuk Sanitasi

4 Bantuan Keuangan Provinsi untuk Sanitasi

Belanja APBD murni untuk Sanitasi (1-2-3)

Total Belanja Langsung

% APBD murni terhadap Belanja Langsung

KABUPATEN LAMANDAU 2013

naan Sanitasi oleh APBD Kabupaten Lamandau Tahun 2009 – 2013

Belanja Sanitasi (Rp.)

n-4 n-3 n-2 n-1

817.026.000 1.410.291.000 1.275.000.000 1.616.400.000 900.000.000

- 30.000.000 240.000.000 268.410.000 170.000.0004.561.000.000 1.513.300.000 - 4.681.153.000 798.654.000101.000.000,- 48.950.000,- 0 27.000.000,-

2.579.500.000 662.752.500 1.275.000.000 800.000.000 900.000.000

- - - - - - - -

Halaman 63

Rata-rata

Pertumbuhan N

900.000.000 11% 170.000.000 169% 798.654.000 (62%)

0 (63%)

900.000.000 (2%)

- - - -

Page 5: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

Tabel 3.2 Realisasi dan Potensi retribusi Sanitasi per

No SKPD

1 Retribusi Air Limbah 1.a Realisasi retribusi 1.b Potensi retribusi

2 Retribusi Sampah 2.a Realisasi retribusi 2.b Potensi retribusi

3 Retribusi Drainase 3.a Realisasi retribusi 3.b Potensi retribusi

4 Total Realisasi Retribusi Sanitasi (1a+2a+3a)

5 Total Potensi Retribusi Sanitasi (1b+2b+3b)

6 Proporsi Total Realisasi – Potensi Retribusi Sanitasi (4/5)

Sumber : APBD tahun 2009 – 2013, diolah

KABUPATEN LAMANDAU 2013

Tabel 3.2 Realisasi dan Potensi retribusi Sanitasi per Kapitadi Kabupaten Lamandau

Retribusi Sanitasi Tahun (Rp)

n-4 n-3 n-2 n-1

- - - - - - - - - - - -

- - - - - - - - - - - -

- - - - - - - - - - - -

Total Realisasi Retribusi Sanitasi (1a+2a+3a) - - - -

- - - -

Potensi Retribusi - - - -

Halaman 64

Pertumbuhan (%) n

- - - - - - 0

- - - - - - 0

- - - - - - 0

- - 000

- -

- -

Page 6: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI

3.1 Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)

Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan yang

dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong

dirinya sendiri di bidang kesehatan, dan berperan aktif dalam kegiatan

kesehatan di masyarakat. Dalam PHBS juga dilakukan edukasi untuk meningkatkan

pengetahuan, sikap dan perilaku melalui pendekatan pimpinan (advocacy), bina suasana

(social support) dan pemberdayaan masyarakat (empowerment). PHBS merupakan salah

satu pilar utama dalam Indonesia

mengurangi beban negara dan masyarakat terhadap pembiayaan kesehatan.

Tujuan PHBS adalah meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan dan

kemampuan masyarakat agar hidup bersih dan sehat serta masyarakat term

dan dunia usaha berperan serta aktif mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Pada

dasarnya PHBS berada di lima tatanan yakni: (1) tatanan rumah tangga, (2) tatanan

sekolah, (3) tatanan tempat kerja, (4) tatanan tempat umum,dan (5) tatanan fa

kesehatan.

Tatanan Rumah Tangga

Banyak penyakit ditimbulkan akibat perilaku yang tidak sehat. Apabila

kebiasaan-kebiasaan yang tidak sehat tersebut dapat dihindari maka kita bisa terhindar

dari berbagai macam penyakit, sedangkan kebiasaan

ketahanan tubuh terhadap serangan penyakit. Dengan melakukan kebiasaan

hidup yang sehat, tubuh kita akan menjadi sehat.

Untuk tatanan rumah tangga sejak bulan Juni 201

sudah dilakukan Survei EHRA (Environmental Health Asesesment Risk Assessment )

yaitu suatu survey lingkungan untuk mengetahui prilaku kesehatan masyarakat serta

resiko kesehatan yang dapat terjadi dikaitkan dengan kondisi li

Lewat studi Ehra juga dapat diketahui prilaku PHBS dalam tatanan rumah tangga

ditiap kecamatan di Kabupaten Lamandau. Pengambilan sampel dilakukan dengan

metoda cluster random sampling.tehnik ini dilakukan karena wilayah Kabupaten

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan Promosi Higiene

Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan yang

dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong

dirinya sendiri di bidang kesehatan, dan berperan aktif dalam kegiatan

kat. Dalam PHBS juga dilakukan edukasi untuk meningkatkan

pengetahuan, sikap dan perilaku melalui pendekatan pimpinan (advocacy), bina suasana

(social support) dan pemberdayaan masyarakat (empowerment). PHBS merupakan salah

satu pilar utama dalam Indonesia Sehat dan merupakan salah satu strategi untuk

mengurangi beban negara dan masyarakat terhadap pembiayaan kesehatan.

Tujuan PHBS adalah meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan dan

kemampuan masyarakat agar hidup bersih dan sehat serta masyarakat term

dan dunia usaha berperan serta aktif mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Pada

dasarnya PHBS berada di lima tatanan yakni: (1) tatanan rumah tangga, (2) tatanan

sekolah, (3) tatanan tempat kerja, (4) tatanan tempat umum,dan (5) tatanan fa

Banyak penyakit ditimbulkan akibat perilaku yang tidak sehat. Apabila

kebiasaan yang tidak sehat tersebut dapat dihindari maka kita bisa terhindar

dari berbagai macam penyakit, sedangkan kebiasaan-kebiasaan sehat akan memberikan

ketahanan tubuh terhadap serangan penyakit. Dengan melakukan kebiasaan

hidup yang sehat, tubuh kita akan menjadi sehat.

Untuk tatanan rumah tangga sejak bulan Juni 2013 di Kabupaten

sudah dilakukan Survei EHRA (Environmental Health Asesesment Risk Assessment )

yaitu suatu survey lingkungan untuk mengetahui prilaku kesehatan masyarakat serta

resiko kesehatan yang dapat terjadi dikaitkan dengan kondisi lingkungan setempat.

di Ehra juga dapat diketahui prilaku PHBS dalam tatanan rumah tangga

ditiap kecamatan di Kabupaten Lamandau. Pengambilan sampel dilakukan dengan

metoda cluster random sampling.tehnik ini dilakukan karena wilayah Kabupaten

KABUPATEN LAMANDAU 2013

Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan yang

dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong

dirinya sendiri di bidang kesehatan, dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan

kat. Dalam PHBS juga dilakukan edukasi untuk meningkatkan

pengetahuan, sikap dan perilaku melalui pendekatan pimpinan (advocacy), bina suasana

(social support) dan pemberdayaan masyarakat (empowerment). PHBS merupakan salah

Sehat dan merupakan salah satu strategi untuk

Tujuan PHBS adalah meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan dan

kemampuan masyarakat agar hidup bersih dan sehat serta masyarakat termasuk swasta

dan dunia usaha berperan serta aktif mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Pada

dasarnya PHBS berada di lima tatanan yakni: (1) tatanan rumah tangga, (2) tatanan

sekolah, (3) tatanan tempat kerja, (4) tatanan tempat umum,dan (5) tatanan fasilitas

Banyak penyakit ditimbulkan akibat perilaku yang tidak sehat. Apabila

kebiasaan yang tidak sehat tersebut dapat dihindari maka kita bisa terhindar

n sehat akan memberikan

ketahanan tubuh terhadap serangan penyakit. Dengan melakukan kebiasaan-kebiasaan

di Kabupaten Lamandau

sudah dilakukan Survei EHRA (Environmental Health Asesesment Risk Assessment )

yaitu suatu survey lingkungan untuk mengetahui prilaku kesehatan masyarakat serta

ngkungan setempat.

di Ehra juga dapat diketahui prilaku PHBS dalam tatanan rumah tangga

ditiap kecamatan di Kabupaten Lamandau. Pengambilan sampel dilakukan dengan

metoda cluster random sampling.tehnik ini dilakukan karena wilayah Kabupaten

Page 7: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI

Lamandau sangat luas sehingga peng

telah ditargetkan sebagai target area populasi. Kriteria penetapan sampel adalah :

a. Kepadatan penduduk

b. Angka Kemiskinan

c. Daerah/wilayah yang dialiri sungai/ saluran drainase/ saluran irigasi.

d. Daerah terkena banjir dan dinilai mengganggu ketrentaman

Sumber Informasi sanitasi yang dapat dipercaya yang ada di Kabupaten

melalui petugas penyuluh kesehatan sebesar 27%, media massa

televise baik lokal mapun nasional)

lainnya sebesar 17%, sedangkan yang Tidak tahu sebesar 1

dilihat pada diagram pie gambar 3.1. dibawah ini.

Gambar 3.1 Grafik Sumber informasi

Sumber : Dinas Kesehatan

23%

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

Lamandau sangat luas sehingga pengambilan sampel di lakukan di daerah populasi yang

telah ditargetkan sebagai target area populasi. Kriteria penetapan sampel adalah :

Daerah/wilayah yang dialiri sungai/ saluran drainase/ saluran irigasi.

banjir dan dinilai mengganggu ketrentaman

Sumber Informasi sanitasi yang dapat dipercaya yang ada di Kabupaten

melalui petugas penyuluh kesehatan sebesar 27%, media massa (Koran, radio, brosur,

televise baik lokal mapun nasional) sebesar 28%, RT/RW/Perangkat Desa sebesar

lainnya sebesar 17%, sedangkan yang Tidak tahu sebesar 17%. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada diagram pie gambar 3.1. dibawah ini.

Grafik Sumber informasi

Kesehatan Kabupaten Lamandau, 2013

38%

22%

17% Media Massa

RT/RW/Perangkar Desa

Lainnya

Tidak Tahu

KABUPATEN LAMANDAU 2013

ambilan sampel di lakukan di daerah populasi yang

telah ditargetkan sebagai target area populasi. Kriteria penetapan sampel adalah :

Sumber Informasi sanitasi yang dapat dipercaya yang ada di Kabupaten Lamandau

(Koran, radio, brosur,

RW/Perangkat Desa sebesar 22%, dan

%. Untuk lebih jelasnya dapat

RT/RW/Perangkar Desa

Page 8: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI

Penyuluhan atau sosialisasi yang pernah diikuti masyarakat Kabupaten

dengan materi kebersihan lingkungan sebesar 16%, saluran air kotor (drainase) sebesar 11%,

penghijauan sebesar 7%, air bersih/DBD sebesar 12%, KB/Akte kelahiran

tanah/pajak sebesar 6%, keagamaan/sholat malam sebesar 10%, dan lainnya sebesar 8%

serta yang tidak pernah ikut sebesar 12%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram

pie gambar 3.2. dibawah ini.

Gambar 3.2 Grafik Penyuluhan sanita

Sumber : Dinas Kesehatan

Sedangkan masyarakat Kabupaten

sanitasi berasal dari RT/RW/Perangkat Desa sebesar 2

sebesar 15%, poster sebesar 5%, selebaran

keliling sebesar 17%, dan lainnya sebesar 14% serta yang tidak pernah mendapatkan

informasi sebesar 4%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram pie gambar 3.3

sebagai berikut :

18%6%

10%

8% 12%

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

Penyuluhan atau sosialisasi yang pernah diikuti masyarakat Kabupaten

dengan materi kebersihan lingkungan sebesar 16%, saluran air kotor (drainase) sebesar 11%,

penghijauan sebesar 7%, air bersih/DBD sebesar 12%, KB/Akte kelahiran sebesar 18%, akte

tanah/pajak sebesar 6%, keagamaan/sholat malam sebesar 10%, dan lainnya sebesar 8%

serta yang tidak pernah ikut sebesar 12%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram

Grafik Penyuluhan sanitasi

Kesehatan Kabupaten Lamandau, 2013

Sedangkan masyarakat Kabupaten Lamandau mendapatkan informasi tentang

sanitasi berasal dari RT/RW/Perangkat Desa sebesar 20%, Petugas penyuluh kesehatan

sebesar 15%, poster sebesar 5%, selebaran sebesar 9%, spanduk sebesar 16%, ledang/siaran

keliling sebesar 17%, dan lainnya sebesar 14% serta yang tidak pernah mendapatkan

informasi sebesar 4%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram pie gambar 3.3

16%

11%

7%12%

Kebersihan Lingkungan

Saluran Air Kotor

Penghijauan

Air Bersih

KB/Akte Kelahiran

Akte Tanah/Pajak

Keagamaan/Sholat Malam

Lainnya

Tidak Pernah Ikut

KABUPATEN LAMANDAU 2013

Penyuluhan atau sosialisasi yang pernah diikuti masyarakat Kabupaten Lamandau

dengan materi kebersihan lingkungan sebesar 16%, saluran air kotor (drainase) sebesar 11%,

sebesar 18%, akte

tanah/pajak sebesar 6%, keagamaan/sholat malam sebesar 10%, dan lainnya sebesar 8%

serta yang tidak pernah ikut sebesar 12%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram

mendapatkan informasi tentang

%, Petugas penyuluh kesehatan

sebesar 9%, spanduk sebesar 16%, ledang/siaran

keliling sebesar 17%, dan lainnya sebesar 14% serta yang tidak pernah mendapatkan

informasi sebesar 4%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram pie gambar 3.3.

Keagamaan/Sholat Malam

Page 9: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI

Gambar 3.3 Grafik Penyampai Pesan S

Sumber : Dinas Kesehatan

Sedangkan Kegiatan

dilakukan bersama kecamatan di seluruh wilayah Kabupaten Lamandau pada acara Kick

Off Meeting akhir April 2013 yang lalu.

PPSP, pembahasan PHBS dalam Buku Putih sanitasi Kabupaten Lamandau ini dibata

pada 5 (lima) indikator prilaku

1. Cuci Tangan

2. Prilaku BAB atau Menggunakan Jamban Sehat

3. Pengelolaan Air Minum

4. Pengelolaan Sampah

5. Pembuangan Air Kotor/Limbah Tinja, dan Lumpur Tinja

16%

17%

14%

4%

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

enyampai Pesan Sanitasi

Kesehatan Kabupaten Lamandau, 2013

Kegiatan Studi EHRA memulai kegiatan dengan awal pengklasteran

dilakukan bersama kecamatan di seluruh wilayah Kabupaten Lamandau pada acara Kick

Off Meeting akhir April 2013 yang lalu. Selanjutnya dalam kaitannya dengan program

PPSP, pembahasan PHBS dalam Buku Putih sanitasi Kabupaten Lamandau ini dibata

) indikator prilaku hidup bersih dan sehat, yaitu :

uci Tangan Pakai Sabun ( CTPS )

Prilaku BAB atau Menggunakan Jamban Sehat

engelolaan Air Minum

Pengelolaan Sampah

Pembuangan Air Kotor/Limbah Tinja, dan Lumpur Tinja

20%

15%

5%

9%

RT/RW/Perangkat Desa

Petugas Penyuluh Kesehatan

Poster

Selebaran

Spanduk

Kampanye/Siaran Keliling

Lainnya

Tidak Pernah Mendapat

KABUPATEN LAMANDAU 2013

pengklasteran

dilakukan bersama kecamatan di seluruh wilayah Kabupaten Lamandau pada acara Kick

Selanjutnya dalam kaitannya dengan program

PPSP, pembahasan PHBS dalam Buku Putih sanitasi Kabupaten Lamandau ini dibatasi

Pembuangan Air Kotor/Limbah Tinja, dan Lumpur Tinja ( SPAL )

Page 10: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI

1. Cuci Tangan Pakai Sabun

Banyak manfaat pada prilaku mencuci tangan dengan sabun beberapa

diantaranya yaitu membunuh kuman penyakit yang ada di

penularan penyakit diare, kolera, disentri, tifus, cacingan, penyakit

Infeksi Saluran Pernafasan Akut, flu burung atau Severe Acute Respiratory

(SARS) serta tangan mejadi bersih dan bebas dari kuman

Hasil survey EHRA bahwa prilaku cuci tangan dengan air bersih dan sabun

menunjukkan, secara rata-rata sebagian besar (99,7%)

disurvey di kabupaten Lamandau memiliki sabun dirumahnya, akan tetapi pada tingkat

prilaku sehari-hari bervariasi. Beberapa prilaku yang dipandang cukup baik adalah

mandi, mencuci pakaian, dan mencuci peralatan rumah tangga. Untu

besar (97,7%) responden sudah menggunakan sabun, mencuci pakaian

mencuci peralatan rumah tangga 9

mencuci tangan anak 56,9%, memandikan anak 6

Gambar 3.4 Grafik CTPS di 5 (lima) Waktu Penting

Sumber : Hasil Studi EHRA Kabupaten Lamandau 2013

CTPS DI LIMA WAKTU PENTINGDI KABUPATEN LAMANDAU 2013

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

abun ( CTPS )

Banyak manfaat pada prilaku mencuci tangan dengan sabun beberapa

unuh kuman penyakit yang ada ditangan, mencegah

penularan penyakit diare, kolera, disentri, tifus, cacingan, penyakit

ran Pernafasan Akut, flu burung atau Severe Acute Respiratory

(SARS) serta tangan mejadi bersih dan bebas dari kuman.

Hasil survey EHRA bahwa prilaku cuci tangan dengan air bersih dan sabun

rata sebagian besar (99,7%) penduduk/rumah tangga yang

disurvey di kabupaten Lamandau memiliki sabun dirumahnya, akan tetapi pada tingkat

hari bervariasi. Beberapa prilaku yang dipandang cukup baik adalah

mandi, mencuci pakaian, dan mencuci peralatan rumah tangga. Untuk mandi sebagian

,7%) responden sudah menggunakan sabun, mencuci pakaian

mencuci peralatan rumah tangga 92,9%,kebiasaan mencuci tangan sendiri 81,

%, memandikan anak 60,5% dan menceboki anak

Grafik CTPS di 5 (lima) Waktu Penting

Sumber : Hasil Studi EHRA Kabupaten Lamandau 2013

81.0

19.0

CTPS DI LIMA WAKTU PENTINGKABUPATEN LAMANDAU 2013

KABUPATEN LAMANDAU 2013

Banyak manfaat pada prilaku mencuci tangan dengan sabun beberapa

tangan, mencegah

penularan penyakit diare, kolera, disentri, tifus, cacingan, penyakitku li t ,

ran Pernafasan Akut, flu burung atau Severe Acute RespiratorySyndrome

Hasil survey EHRA bahwa prilaku cuci tangan dengan air bersih dan sabun

penduduk/rumah tangga yang

disurvey di kabupaten Lamandau memiliki sabun dirumahnya, akan tetapi pada tingkat

hari bervariasi. Beberapa prilaku yang dipandang cukup baik adalah

k mandi sebagian

,7%) responden sudah menggunakan sabun, mencuci pakaian 91,9%, dan

%,kebiasaan mencuci tangan sendiri 81,6%,

% dan menceboki anak44,3%.

Tidak

Ya

Page 11: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI

2. Prilaku BAB atau Menggunakan Jamban Sehat

Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan

kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher

angsa atau tanpa leher angsa

kotoran dan airuntuk membersihkannya. Jamban cemplung digunakan untuk daerah

yang sulit air, sedangkan jamban lehe

dan daerah padat penduduk

Prilaku BAB dinyatakan baik adalah bila dalam rumah tangga memiliki

jamban keluarga atau bila rumah dapat membuang air besar melalui jamban

keluarga atau paling tidak melalui jamban um

jamban menjadi mutlak diperlukan bagi setiap rumah tangga penduduk.

Jamban merupakan salah satu indikator terbilang menonjol dalam PHBS, suatu

keluarga jika sudah memiliki jamban dapat menjadi cermin bahwa PHBS keluarga yang

bersangkutan baik, namun permasalahannya tidak semua jamban keluarga (apalagi

jamban umum) dinyatakan sehat, baik penggunaan bahan materialnya, sambungan pipa,

tempat pembuangan (septik tank) hingga pengelolaan/pembuangan akhir.

Hasil survey EHRA menunjuk

rumah tangga penduduk di kabupaten Lamandau masih tergolong rendah yaitu

Pelayanan jamban umum pun hanya

ke sungai/pantai/laut masih cukup tinggi yaitu

BAB ke kebun/pekarangan (

%).

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

Prilaku BAB atau Menggunakan Jamban Sehat

Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan

yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher

angsa(cemplung) yang dilengkapi dengan unit pembuangan

membersihkannya. Jamban cemplung digunakan untuk daerah

jamban leher angsa digunakan untuk daerah yang cukup air

Prilaku BAB dinyatakan baik adalah bila dalam rumah tangga memiliki

jamban keluarga atau bila rumah dapat membuang air besar melalui jamban

keluarga atau paling tidak melalui jamban umum. Oleh karena itu kepemilikan

jamban menjadi mutlak diperlukan bagi setiap rumah tangga penduduk.

Jamban merupakan salah satu indikator terbilang menonjol dalam PHBS, suatu

keluarga jika sudah memiliki jamban dapat menjadi cermin bahwa PHBS keluarga yang

bersangkutan baik, namun permasalahannya tidak semua jamban keluarga (apalagi

jamban umum) dinyatakan sehat, baik penggunaan bahan materialnya, sambungan pipa,

tempat pembuangan (septik tank) hingga pengelolaan/pembuangan akhir.

Hasil survey EHRA menunjukkan, bahwa tingkat kepemilikan jamban bagi

rumah tangga penduduk di kabupaten Lamandau masih tergolong rendah yaitu

Pelayanan jamban umum pun hanya 10,8% dan jamban helikopter 0,3 %. Prilaku BAB

ke sungai/pantai/laut masih cukup tinggi yaitu 26%, bahkan masih ditemukan prilaku

0,8%), ke selokan/parit/got (0,3%), dan ke lubang galian (

KABUPATEN LAMANDAU 2013

Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan

yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher

(cemplung) yang dilengkapi dengan unit pembuangan

membersihkannya. Jamban cemplung digunakan untuk daerah

r angsa digunakan untuk daerah yang cukup air

Prilaku BAB dinyatakan baik adalah bila dalam rumah tangga memiliki

jamban keluarga atau bila rumah dapat membuang air besar melalui jamban

um. Oleh karena itu kepemilikan

jamban menjadi mutlak diperlukan bagi setiap rumah tangga penduduk.

Jamban merupakan salah satu indikator terbilang menonjol dalam PHBS, suatu

keluarga jika sudah memiliki jamban dapat menjadi cermin bahwa PHBS keluarga yang

bersangkutan baik, namun permasalahannya tidak semua jamban keluarga (apalagi

jamban umum) dinyatakan sehat, baik penggunaan bahan materialnya, sambungan pipa,

kan, bahwa tingkat kepemilikan jamban bagi

rumah tangga penduduk di kabupaten Lamandau masih tergolong rendah yaitu 69 %,

%. Prilaku BAB

kan masih ditemukan prilaku

%), dan ke lubang galian (1

Page 12: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI

Gambar 3.5 Grafik Persentase Penduduk yang melakukan BABS

Sumber : Hasil Studi EHRA Kabupaten Lamandau 2013

3. Pengelolaan Air Minum

Air adalah kebutuhan dasar yang diperlukan sehari

mandi, berkumur, membersihkan lantai, mencuci alat

sebagainya agar kita tidak

tangga yang memiliki akses

sehari-harinya memakai air minum yang meliputiair dalam kemasan, ledeng,

pompa, sumur terlindung, serta mata air terlindung yang

meter dari tempat penampungan

Hasil survey EHRA menunjukkan, prilaku menggunakan air bersih untuk

berbagai aktivitas rumah tangga di Kabupaten Lamandau masih dalam kategori rendah

yaitu dibawah 60%, prilaku yang lumayan baik meski masih kategori rendah adalah

dalam hal menggunakan air

50,3%, keperluan cuci piring

menggunakan air sumur gali terlindungi untuk gosok gigi

menggunakan air bersih yang bersumber dari air

terlindungi, air hujan, air dari sungai/waduk/danau masih dalam taraf sangat rendah

53.8

46.3

.0

20.0

40.0

60.0

80.0

100.0

120.0

Klaster 0 Klaster 1

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

Grafik Persentase Penduduk yang melakukan BABS

Sumber : Hasil Studi EHRA Kabupaten Lamandau 2013

Minum

Air adalah kebutuhan dasar yang diperlukan sehari-hari untuk minum, memasak,

berkumur, membersihkan lantai, mencuci alat-alat dapur dan

sebagainya agar kita tidak terkena penyakit atau terhindar dari sakit. Rumah

tangga yang memiliki akses terhadap air bersih adalah rumah tangga yang

harinya memakai air minum yang meliputiair dalam kemasan, ledeng,

pompa, sumur terlindung, serta mata air terlindung yang berjarak minimal 10

meter dari tempat penampungan air kotor / air limbah.

Hasil survey EHRA menunjukkan, prilaku menggunakan air bersih untuk

berbagai aktivitas rumah tangga di Kabupaten Lamandau masih dalam kategori rendah

yaitu dibawah 60%, prilaku yang lumayan baik meski masih kategori rendah adalah

dalam hal menggunakan air sumur gali terlindungi untuk keperluan memasak sebesar

%, keperluan cuci piring 48,5%, cuci pakaian 46%, untuk minum 42,3

menggunakan air sumur gali terlindungi untuk gosok gigi 45,3%. Sementara

menggunakan air bersih yang bersumber dari air sumur tidak terlindungi, mata air tidak

terlindungi, air hujan, air dari sungai/waduk/danau masih dalam taraf sangat rendah

99.0 100.084.3

1.0 .015.8

Klaster 1 Klaster 2 Total

KABUPATEN LAMANDAU 2013

hari untuk minum, memasak,

alat dapur dan

terkena penyakit atau terhindar dari sakit. Rumah

terhadap air bersih adalah rumah tangga yang

harinya memakai air minum yang meliputiair dalam kemasan, ledeng,

berjarak minimal 10

Hasil survey EHRA menunjukkan, prilaku menggunakan air bersih untuk

berbagai aktivitas rumah tangga di Kabupaten Lamandau masih dalam kategori rendah

yaitu dibawah 60%, prilaku yang lumayan baik meski masih kategori rendah adalah

sumur gali terlindungi untuk keperluan memasak sebesar

42,3%. Selanjut

%. Sementara

sumur tidak terlindungi, mata air tidak

terlindungi, air hujan, air dari sungai/waduk/danau masih dalam taraf sangat rendah

Tidak

Ya, BABS

Page 13: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI

antara kisaran 0 – 8,2%. Menggunakan air ledeng PDAM untuk memasak dan cuci

piring rata-rata 13,3%, cuci pakaian 12,8%, gosok gigi

kemasan untuk minum hanya 1,5%, menggunakan air isi ulang untuk minum 10,3%,

memasak 1,3%, cuci piring, gosok gigi dan cuci pakaian rata

menggunakan sumber air lainnya rata

Rendahnya prilaku dalam menggunakan air untuk berbagai keperluan/aktivitas

sehari-hari pada dasarnya selain berhubungan langsung dengan ketersediaan sumber air

maupun sistem pengelolaannya untuk keperluan sehari

kesadaran individu atau rumah tangg

banyak mengalami kesulitan untuk mendapatkan sumber air, baik dari segi lokasi,

waktu, kepuasaan, ataupun cara mendapatkan sumber air. Dari segi lokasi dan waktu

hampir 74,8% responden menyatakan tidak banyak m

sumber air, meskipun hanya diperoleh melalui sumur pompa atau sumur gali atau paling

susah melalui mata air atau sungai. Menurut sebagian besar responden kwalitas air yang

diperolehpun cukup baik (86,3

Permasalahannya dari hasil pengamatan tim studi EHRA, sebagian besar wilayah

pengamatan belum terlayani air bersih khususnya yang dikelola oleh PDAM atau

lembaga lainnya, baik melalui sambungan rumah atau hidran umum atau melalui

bantuan proyek/program tertentu.

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

8,2%. Menggunakan air ledeng PDAM untuk memasak dan cuci

rata 13,3%, cuci pakaian 12,8%, gosok gigi 12%, Menggunakan air dari botol

kemasan untuk minum hanya 1,5%, menggunakan air isi ulang untuk minum 10,3%,

memasak 1,3%, cuci piring, gosok gigi dan cuci pakaian rata-rata 0,7%. Sedangkan

menggunakan sumber air lainnya rata-rata 9,4%.

dalam menggunakan air untuk berbagai keperluan/aktivitas

hari pada dasarnya selain berhubungan langsung dengan ketersediaan sumber air

maupun sistem pengelolaannya untuk keperluan sehari-hari, juga bergantung pada

kesadaran individu atau rumah tangga penduduk. Penduduk kabupaten Lamandau tidak

banyak mengalami kesulitan untuk mendapatkan sumber air, baik dari segi lokasi,

waktu, kepuasaan, ataupun cara mendapatkan sumber air. Dari segi lokasi dan waktu

% responden menyatakan tidak banyak mengalami kesulitan mendapatkan

sumber air, meskipun hanya diperoleh melalui sumur pompa atau sumur gali atau paling

susah melalui mata air atau sungai. Menurut sebagian besar responden kwalitas air yang

86,3 %) menjawab “Ya” cukup puas.

Permasalahannya dari hasil pengamatan tim studi EHRA, sebagian besar wilayah

pengamatan belum terlayani air bersih khususnya yang dikelola oleh PDAM atau

lembaga lainnya, baik melalui sambungan rumah atau hidran umum atau melalui

am tertentu.

KABUPATEN LAMANDAU 2013

8,2%. Menggunakan air ledeng PDAM untuk memasak dan cuci

12%, Menggunakan air dari botol

kemasan untuk minum hanya 1,5%, menggunakan air isi ulang untuk minum 10,3%,

rata 0,7%. Sedangkan

dalam menggunakan air untuk berbagai keperluan/aktivitas

hari pada dasarnya selain berhubungan langsung dengan ketersediaan sumber air

hari, juga bergantung pada

a penduduk. Penduduk kabupaten Lamandau tidak

banyak mengalami kesulitan untuk mendapatkan sumber air, baik dari segi lokasi,

waktu, kepuasaan, ataupun cara mendapatkan sumber air. Dari segi lokasi dan waktu

engalami kesulitan mendapatkan

sumber air, meskipun hanya diperoleh melalui sumur pompa atau sumur gali atau paling

susah melalui mata air atau sungai. Menurut sebagian besar responden kwalitas air yang

Permasalahannya dari hasil pengamatan tim studi EHRA, sebagian besar wilayah

pengamatan belum terlayani air bersih khususnya yang dikelola oleh PDAM atau

lembaga lainnya, baik melalui sambungan rumah atau hidran umum atau melalui

Page 14: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI

Gambar 3.6 Grafik Pengelolaan Air Minum (pencemaran pada wadah penyimpanan

dan penanganan air)

Sumber : Hasil Studi EHRA Kabupaten Lamandau 2013

Sumber : Hasil Studi EHRA Kabupaten Lamandau 2013

95.5

98.2

3.0

1.21.5 .6

84.0

86.0

88.0

90.0

92.0

94.0

96.0

98.0

100.0

102.0

kluster 0 kluster1

62.7 62.7

10.4 10.4

6.0 6.0

14.9 14.9

6.0 6.0

.0

20.0

40.0

60.0

80.0

100.0

120.0

kluster 0 kluster1

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

Gambar 3.6 Grafik Pengelolaan Air Minum (pencemaran pada wadah penyimpanan

dan penanganan air)

Sumber : Hasil Studi EHRA Kabupaten Lamandau 2013

Sumber : Hasil Studi EHRA Kabupaten Lamandau 2013

89.9

95.31.1

1.69.0

3.1

kluster1 kluster 2 Total

Lainnya

Ditambahkan kaporit

Direbus

3.4

20.7

65.2

51.1

3.47.23.4

11.322.58.2

kluster 2 Total

Lainnya

Ya, dalam Galon isi ulang

Ya, dalam Botol/termos

Ya, dalam Teko/ketel/ceret

Ya, dalam Panci dengan tutup

Ya, dalam Panci terbuka

Tidak disimpan

KABUPATEN LAMANDAU 2013

Gambar 3.6 Grafik Pengelolaan Air Minum (pencemaran pada wadah penyimpanan

Ditambahkan kaporit

Ya, dalam Galon isi ulang

Ya, dalam Botol/termos

Ya, dalam Teko/ketel/ceret

Ya, dalam Panci dengan tutup

Ya, dalam Panci terbuka

Page 15: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI

4. Pengelolaan Sampah

Perilaku pengelolaan sampah menurut survey EHRA tahun 201

menggambarkan suatu prilaku yang masih kurang baik.

masih terdapat serakan/tumpukan sampah di sekitar lingkungan hunian mereka,

sebanyak 53,3% responden menyatakan

yang kurang baik mengakibatkan serangan lalat, tikus, nyamuk, kucing, anjing serta bau

busuk tidak terhindarkan. Sumbatan saluran drainase dan anaka

serakan/tumpukan sampah juga tidak tehind

Pengelolaan sampah ditingkat rumah tangga masih menunjukkan prilaku yang

kurang baik, 70,5% responden menyatakan pengelolaan sampah dengan dibakar, 1

membuang sampah ke sungai/kali/laut/saluran

kosong/kebun/dibiarkan membusuk

lain termasuk dibuang ke lubang tetapi tidak ditutup

jenis sampah hampir tidak pernah dilakukan, semua responden menyatakan tidak pernah

mengolah sampah menjadi bernilai, kecuali

responden mengaku mengolah/mengumpulkan untuk dijual ke pengepul.

Gambar 3.7 Grafik Pengolahan Sampah Setempat

Sumber : Hasil Studi EHRA Kabupaten Lamandau 2013

5.0 .01.3

4.5

83.876.5

6.3

4.0

.015.0

2.5 .0

.0

20.0

40.0

60.0

80.0

100.0

120.0

Klaster 0 Klaster 1

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

pengelolaan sampah menurut survey EHRA tahun 201

menggambarkan suatu prilaku yang masih kurang baik. 25,3 % responden menyatakan

masih terdapat serakan/tumpukan sampah di sekitar lingkungan hunian mereka,

% responden menyatakan banyak nyamuk. Kondisi pengelolaan sampah

akibatkan serangan lalat, tikus, nyamuk, kucing, anjing serta bau

busuk tidak terhindarkan. Sumbatan saluran drainase dan anaka-anak bemain di sekitar

serakan/tumpukan sampah juga tidak tehindarkan.

Pengelolaan sampah ditingkat rumah tangga masih menunjukkan prilaku yang

% responden menyatakan pengelolaan sampah dengan dibakar, 1

pah ke sungai/kali/laut/saluran dan membuang ke lahan

kosong/kebun/dibiarkan membusuk hanya 0,8%. Pengumpulan ke TPS 8,5% dan Lain

ibuang ke lubang tetapi tidak ditutup hanya 3,5%. Pengolahan berbagai

jenis sampah hampir tidak pernah dilakukan, semua responden menyatakan tidak pernah

mengolah sampah menjadi bernilai, kecuali botol minuman sampah plastik semua

responden mengaku mengolah/mengumpulkan untuk dijual ke pengepul.

Gambar 3.7 Grafik Pengolahan Sampah Setempat

Sumber : Hasil Studi EHRA Kabupaten Lamandau 2013

8.3 3.5

20.0

8.5

51.770.5

.83.5

18.3 13.0.8 .8

Klaster 2 Total

Dibuang ke lahan kosong/kebun/hutan dan dibiarkan membusukDibuang ke sungai/kali/laut/danau

Dibuang ke dalam lubang tetapi tidak ditutup dengan tanah

Dibuang ke dalam lubang dan ditutup dengan tanah

Dibakar

KABUPATEN LAMANDAU 2013

pengelolaan sampah menurut survey EHRA tahun 2013, masih

% responden menyatakan

masih terdapat serakan/tumpukan sampah di sekitar lingkungan hunian mereka, bahkan

banyak nyamuk. Kondisi pengelolaan sampah

akibatkan serangan lalat, tikus, nyamuk, kucing, anjing serta bau

anak bemain di sekitar

Pengelolaan sampah ditingkat rumah tangga masih menunjukkan prilaku yang

% responden menyatakan pengelolaan sampah dengan dibakar, 13%

an membuang ke lahan

% dan Lain-

Pengolahan berbagai

jenis sampah hampir tidak pernah dilakukan, semua responden menyatakan tidak pernah

botol minuman sampah plastik semua

kosong/kebun/hutan dan dibiarkan membusukDibuang ke sungai/kali/laut/danau

Dibuang ke dalam lubang tetapi tidak ditutup dengan tanah

Dibuang ke dalam lubang dan ditutup dengan tanah

Page 16: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI

5. Pembuangan Air Kotor/Limbah Tinja, dan Lumpur Tinja

Sistem pembuangan air kotor/limbah tinja atau lumpur tinja menunjukkan,

bahwa dari seluruh rumah tangga yang di

penduduk belum memiliki closed

jenis closed duduk (0,5%), cemplung

sebanyak 29,3%. Kemana saja kebiasaan penduduk membuang limbah tinja,

menyatakan memiliki lobang septik tank (lobang resapan),

kolam/sawah 0 %, ke kebun/tanah la

2,3%, , sedangkan 29,5% menjawab tidak tahu atau tidak jelas.

Perilaku hidup bersih dan sehat serta higienis (PHBS) berpengaruh besar

terhadap kesehatan individu, rumah tangga dan lingkungan, makin baik PHBS maka

makin baik manfaat yang dirasakan utamanya dalam kesehatan. Hasil survey di atas

diperoleh gambaran jelas bahwa PHBS dilingkungan rumah tangga dan lingkungan atau

individu di kabupaten Lamandau secara keseluruhan tergolong dalam kategori rendah,

dampak paling terasa misalnya penyakit Diare. Hasil survey EHRA menggambarkan

kasus penderita diare sebesar 30% di ru

sebesar 9,8%.

Prosentase kejadian diare paling riskan justru ada pada usia dewasa, dimana

orang dewasa perempuan adalah paling riskan yaitu

25%, disusul anak balita 23,3%

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

Pembuangan Air Kotor/Limbah Tinja, dan Lumpur Tinja ( SPAL )

Sistem pembuangan air kotor/limbah tinja atau lumpur tinja menunjukkan,

bahwa dari seluruh rumah tangga yang di survey maka sebagian besar rumah tangga

belum memiliki closed. Kepemilikan klosed jongkok hanya 18%

%), cemplung 51%, plengsengan 1,3%, tidak punya

Kemana saja kebiasaan penduduk membuang limbah tinja,

menyatakan memiliki lobang septik tank (lobang resapan), 3,3% ke sungai

ke kebun/tanah lapang 0%, cubluk/lobang tanah 50,5%, pipa sewer

% menjawab tidak tahu atau tidak jelas.

rilaku hidup bersih dan sehat serta higienis (PHBS) berpengaruh besar

terhadap kesehatan individu, rumah tangga dan lingkungan, makin baik PHBS maka

makin baik manfaat yang dirasakan utamanya dalam kesehatan. Hasil survey di atas

ahwa PHBS dilingkungan rumah tangga dan lingkungan atau

individu di kabupaten Lamandau secara keseluruhan tergolong dalam kategori rendah,

dampak paling terasa misalnya penyakit Diare. Hasil survey EHRA menggambarkan

kasus penderita diare sebesar 30% di rumah tangga. Kejadian dalam 6 bulan terakhir

Prosentase kejadian diare paling riskan justru ada pada usia dewasa, dimana

orang dewasa perempuan adalah paling riskan yaitu 34,2%, selanjutnya dewasa laki laki

anak balita 23,3%, anak-anak non balita 14,2%.

KABUPATEN LAMANDAU 2013

Sistem pembuangan air kotor/limbah tinja atau lumpur tinja menunjukkan,

survey maka sebagian besar rumah tangga

. Kepemilikan klosed jongkok hanya 18%, memiliki

tidak punya closed

Kemana saja kebiasaan penduduk membuang limbah tinja, 14.5 %

% ke sungai/pantai,

%, pipa sewer

rilaku hidup bersih dan sehat serta higienis (PHBS) berpengaruh besar

terhadap kesehatan individu, rumah tangga dan lingkungan, makin baik PHBS maka

makin baik manfaat yang dirasakan utamanya dalam kesehatan. Hasil survey di atas

ahwa PHBS dilingkungan rumah tangga dan lingkungan atau

individu di kabupaten Lamandau secara keseluruhan tergolong dalam kategori rendah,

dampak paling terasa misalnya penyakit Diare. Hasil survey EHRA menggambarkan

Kejadian dalam 6 bulan terakhir

Prosentase kejadian diare paling riskan justru ada pada usia dewasa, dimana

dewasa laki laki

Page 17: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI

Gambar 3.8 Grafik Pencemaran karena SPAL

Sumber : Hasil Studi EHRA Kabupaten Lamandau 2013

Permasalah Mendesak dan Isu Strategis

Tabel 3.3 Permasalahan Mendesak

dan Promosi Higiene di Kabupaten Lamandau.

Permasalahan Mendesak

1. Kejadian BABS yang masih cukup tinggi di kabupaten Lamandau

2. Penggunaan Sumber Air Bersih (PDAM) yang masih rendah, di perdesaan banyak yang masih mengkonsumsi air sungai disamping untuk keperluan mandi, cuci dan BAB.

3. Masalah ketersediaan atau cakupan pelayanan sumber Air Bersih masih sangat minim, beberapa sumur yang dibuat di perdesaan tidak berfungsi, ada beberapa desa memiliki mata air yang berpotensi menjadi sumber air bersih.

4. Terlihat penumpukan sampah di titik-titik tertentu dengan kondisi tercampur.

5. Tidak tertutupnya tempat sampah menyebabkan binatang bisa masuk dan membawa sampah keluar dari tempat sampah sehingga banyak sampah yang berceceran di jalan-jalan.

6. Pengelolaan sampah rumah tangga masih banyak dengan cara dibakar.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

21.3

78.8

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Klaster 0

DI KABUPATEN LAMANDAU 2013

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

Gambar 3.8 Grafik Pencemaran karena SPAL

Sumber : Hasil Studi EHRA Kabupaten Lamandau 2013

Permasalah Mendesak dan Isu Strategis

Mendesak dan Isu Strategis Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)

dan Promosi Higiene di Kabupaten Lamandau.

Isu Strategis (masuk di hambatan)

Promosi dan penyuluhan tentang pentingnya rumah sehat dan perilaku hidup sehat

Program penggunaan Sumber Air Bersih yang sehat baik dengan promosi dan penyuluhan memakai PDAM ataupun pengelolaan air bersih keluarga secara baik dan benar sesuai standar kesehatan. Untuk permukiman yang tidak terjangkau layanan PDAM bisa menggunakan sumber air bersih lain (sumur gali, mata air, dll)

Perlu studi potensi sumber air bersih untuk menentukan sumber air bersih yang tepat bagi suatu permukiman. Diperlukan juga database air bersih untuk mendata kondisi layanan air bersih yang telah ada di Kabupaten Lamandau saat ini.

Peningkatan kesadaran masyrakat untuk membuang sampah di tempatnya dan pengolahan skala rumah tangga dengan cara pemilahan sampah organik, sampah plastik, sampah kaca/ logam.

Program penyediaan tempat sampah keluarga dengan pemilahan terpisah

Perlu sosialisasi pengelolaan sampah dengan pemilahan sampahuntuk memudahkan pengolahan. Sampah organik, sampah plastik, sampah kaca/ logam.

45.060.8

55.039.2

Klaster 1 Klaster 2

Ya

Tidak

PENCEMARAN SPALKABUPATEN LAMANDAU 2013

KABUPATEN LAMANDAU 2013

Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)

luhan tentang pentingnya rumah sehat dan perilaku hidup sehat

baik dengan promosi dan penyuluhan memakai PDAM ataupun pengelolaan air bersih keluarga secara baik dan

Untuk permukiman yang tidak terjangkau layanan PDAM bisa menggunakan sumber air bersih lain (sumur gali, mata air, dll).

Perlu studi potensi sumber air bersih untuk menentukan sumber air bersih yang tepat Diperlukan juga database air bersih untuk mendata kondisi

n masyrakat untuk membuang sampah di tempatnya dan dengan cara pemilahan sampah organik, sampah

dengan pemilahan terpisah

Perlu sosialisasi pengelolaan sampah dengan pemilahan sampahuntuk memudahkan organik, sampah plastik, sampah kaca/ logam.

Page 18: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI

7. Kepemilikan jamban keluarga yang masih cukup rendah, di perdesaan masih bayang perilaku BABS di sungai.

8. Perilaku Higiene yang masih cukup rendah sehingga angka kejadian diare masih cukup tinggi akibat pencemaran.

9. Pada beberapa perdesaan berdekatan dengan lokasi perusahaan perkebunan/ pertambangan akan tetapi belum ada partisipasi nyata pihak perusahaan pada sektor sanitasi.

10. Permasalahan sanitasi masih belum menjadi prioritas dan dianggap tidak penting sehingga sering tidak disetujui pada saat pembahasan anggaran.

7.

8.

9.

10.

Tatanan Sekolah

Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan promosi hygiene pada tatanan

sekolah di Kabupaten Lamandau

lingkungan sekolah. Sub bab ini berisi tabel dan penjelasan mengenai kondisi fasilitas

sanitasi sekolah terdiri dari kondisi sarana air bersih, toilet, tempat cuci tangan dan

fasilitas sanitasi lainnya, serta memberikan gambaran mengenai peran sekolah

khususnya UKS (Unit Kesehatan Sekolah)

berhubungan dengan pendidikan kesanit

Sebagaimana terlihat dari

(sumber air, toilet, SPAL dan tempat cuci tangan)

pemetaan dilakukan pada Sekolah Dasar

menunjukkan hanya SD yang ada di Nanga Bulik saja yang telah

sumber air bersih yang selalu tersedia

dari sumur gali maupun pompa

yang menyediakan fasilitas cuci tangan

(daftar SD dan kondisi fasilitas sanitasi terlampir)

Dari Tabel 3.5: Kondisi sarana sanitasi sekolah (tingkat sekolah/setara: SD/MI)

(pengelolaan sampah dan hygiene dan sanitasi)

(Sekolah Dasar), dari 93 SD yang dilakukan pemetaan kondisi sarana pengelolaan

sampah & pengetahuan higiene, semua sekolah

pengetahuan tentang higiene dan sanitasi baik pada saat penyuluhan maupun mata

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

Perlu pembuatan database kepemilikan jamban keluarga dan program bantuan pembuatan jamban keluarga bagi keluarga yang tidak terlayani MCK umum dan belum memiliki jamban sendiri.

Sosialisasi tentang kesadaran perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakattercipta lingkungan masyarakt yang sehat dan bersih. Pemeriksaan rutin Sanitasi Dasar agar dapat memetakan database tentang rumah dan perilaku hidup sehat, sehingga dapat secepatnya diketahui indikasi-indikasi penyakit yang berkembang dan perilaku-perilaku yang ada di masyarakat dan dapat dengan segera di cari penyebab dan penanggulangannya.

Pemanfaatan sektor swasta agar lebih banyak dilibatkan untuk membantu dalam sosialisasi hidup bersih dan sehat dan penyediaan sarana penunjang hidup bersih dan sehat (wc umum, jamban keluarga, sabun mandi, sabun cuci, obat pembasmi jentik-jentik, dll)

Pemahaman kepada stake holder yang berkepentingan agar isu sanitasi menjadi prioritas dalam mambahas pendanaan dan program kegiatan yang akan dilaksakan baik berupa dana dan peraturan daerah dan lembaga yang berwenang

Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan promosi hygiene pada tatanan

Kabupaten Lamandau memberikan gambaran mengenai kondisi PHBS di

lingkungan sekolah. Sub bab ini berisi tabel dan penjelasan mengenai kondisi fasilitas

ri dari kondisi sarana air bersih, toilet, tempat cuci tangan dan

fasilitas sanitasi lainnya, serta memberikan gambaran mengenai peran sekolah

khususnya UKS (Unit Kesehatan Sekolah) dalam kegiatan-kegiatan sekolah yang

berhubungan dengan pendidikan kesanitasian.

Sebagaimana terlihat dari Tabel 3.4: Kondisi sarana sanitasi di sekolah(SD/MI)

dan tempat cuci tangan), untuk tingkat Sekolah Dasar (SD),

pemetaan dilakukan pada Sekolah Dasar yang ada se-Kabupaten Lamandau

yang ada di Nanga Bulik saja yang telah menyediakan fasilitas

sumber air bersih yang selalu tersedia (PDAM) yang lain memakai sumber air bersih

dari sumur gali maupun pompa, kondisi toilet yang memadai, namun hanya 45

litas cuci tangan tetapi tidak ada SD yang menyediakan sabun.

(daftar SD dan kondisi fasilitas sanitasi terlampir).

Tabel 3.5: Kondisi sarana sanitasi sekolah (tingkat sekolah/setara: SD/MI)

(pengelolaan sampah dan hygiene dan sanitasi), diketahui bahwa untuk tingkatan SD

SD yang dilakukan pemetaan kondisi sarana pengelolaan

sampah & pengetahuan higiene, semua sekolah sebanyak 21 SD telah menerapkan

pengetahuan tentang higiene dan sanitasi baik pada saat penyuluhan maupun mata

KABUPATEN LAMANDAU 2013

Perlu pembuatan database kepemilikan jamban keluarga dan program bantuan yang tidak terlayani MCK umum dan

masyarakat agar emeriksaan rutin Sanitasi

database tentang rumah dan perilaku hidup sehat, indikasi penyakit yang berkembang dan

perilaku yang ada di masyarakat dan dapat dengan segera di cari penyebab

swasta agar lebih banyak dilibatkan untuk membantu dalam penunjang hidup bersih

sabun mandi, sabun cuci, obat pembasmi

e holder yang berkepentingan agar isu sanitasi menjadi prioritas dalam mambahas pendanaan dan program kegiatan yang akan dilaksakan baik berupa dana dan peraturan daerah dan lembaga yang berwenang

Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan promosi hygiene pada tatanan

memberikan gambaran mengenai kondisi PHBS di

lingkungan sekolah. Sub bab ini berisi tabel dan penjelasan mengenai kondisi fasilitas

ri dari kondisi sarana air bersih, toilet, tempat cuci tangan dan

fasilitas sanitasi lainnya, serta memberikan gambaran mengenai peran sekolah

kegiatan sekolah yang

Tabel 3.4: Kondisi sarana sanitasi di sekolah(SD/MI)

ntuk tingkat Sekolah Dasar (SD),

Kabupaten Lamandau. Data

menyediakan fasilitas

(PDAM) yang lain memakai sumber air bersih

, kondisi toilet yang memadai, namun hanya 45% SD

SD yang menyediakan sabun.

Tabel 3.5: Kondisi sarana sanitasi sekolah (tingkat sekolah/setara: SD/MI)

hwa untuk tingkatan SD

SD yang dilakukan pemetaan kondisi sarana pengelolaan

SD telah menerapkan

pengetahuan tentang higiene dan sanitasi baik pada saat penyuluhan maupun mata

Page 19: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI

pelajaran kelas, sedangkan dalam pengelolaan persampahan, semua sekolah telah

melakukan pengumpulan saja tidak ada yang melakukan

sampai ke tahap pengomposan

pengetahuan higiene terlampir)

PHBS pada tatanan institusi pendidikan (sekolah) adalah upaya pemberdayaan

dan peningkatan kemampuan untuk berperilaku hidup bersih dan sehat di tatanan

institusi pendidikan.

Kondisi PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) dan Promosi Higiene d

sekolah belum begitu maksimal dilaksanakan

dilaksanakan program kegiatan PHBS seperti CTPS dan Sikat Gigi dari Dinas

Kesehatan. Hal ini sangat terkait dengan kurangnya tenaga kesehatan di tiap kecamatan,

serta posting anggaran APBD untuk menunjang pelaksanaan kegiatan PHBS

terbatas.

Untuk meningkatkan kualitas PHBS di sekolah

pimpinan Sekolah. Pimpinan sekolah dan guru telah memahami pentingnya PHBS

namun prelaksanaan belum m

salah satu prioritas dalam meningkatkan kesadaran PHBS di sekolah

Kesehatan dan sanitarian atau pihak terkait lainnya dilingkunganpemerintah menjadi

unsur kunci sebagai motivator peningk

Permasalahan Mendesak dan Isu Strategis

Tabel 3.4 Permasalahan Mendesak

Lamandau.

Permasalahan Mendesak

1. Sebagian besar bangunan sekolah memiliki WC tetapi tidak terpelihara dengan baik dan kesulitan memperoleh sumber air bersih untuk sekolah yang belum teraliri listrik.

2. Masih banyak sekolah yang tidak menyediakan tempat cuci tangan.

3. Pada sekolah yang sudah memiliki tempat cuci tangan tidak menyediakan sabun.

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

pelajaran kelas, sedangkan dalam pengelolaan persampahan, semua sekolah telah

saja tidak ada yang melakukan pemilahan sampah,

sampai ke tahap pengomposan (data SD dan kondisi sarana pengelolaan sampah &

terlampir).

PHBS pada tatanan institusi pendidikan (sekolah) adalah upaya pemberdayaan

dan peningkatan kemampuan untuk berperilaku hidup bersih dan sehat di tatanan

Kondisi PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) dan Promosi Higiene d

belum begitu maksimal dilaksanakan karena baru sebagian sekolah

dilaksanakan program kegiatan PHBS seperti CTPS dan Sikat Gigi dari Dinas

. Hal ini sangat terkait dengan kurangnya tenaga kesehatan di tiap kecamatan,

nggaran APBD untuk menunjang pelaksanaan kegiatan PHBS

Untuk meningkatkan kualitas PHBS di sekolah-sekolah, diperlukan inisiatif dari

pimpinan Sekolah. Pimpinan sekolah dan guru telah memahami pentingnya PHBS

namun prelaksanaan belum maksimal, sehingga sosialisasi dan pelaksanaan menjadi

salah satu prioritas dalam meningkatkan kesadaran PHBS di sekolah-sekolah. Kader

Kesehatan dan sanitarian atau pihak terkait lainnya dilingkunganpemerintah menjadi

unsur kunci sebagai motivator peningkatan PHBS.

dan Isu Strategis

Mendesak dan Isu Strategis Tatanan Sekolah di Kabupaten

Permasalahan Mendesak Isu Strategis

Sebagian besar bangunan sekolah memiliki WC tetapi tidak terpelihara

baik dan kesulitan memperoleh sumber air bersih untuk sekolah yang

Masih banyak sekolah yang tidak menyediakan tempat cuci tangan. Pada sekolah yang sudah memiliki tempat cuci tangan tidak menyediakan

1. Perlu penyediaan sumber air bersih dan sarana MCK yang layak untuk sekolah, penyediaan wastafel dan fasilitas CTPS.

2. Perlu sosialisasi dan pembuatan peraturan tentang penyediaan tempat cuci tangan di sekolah.

3. Perlu sosialisasi pentingnya cuci tangan pakai

KABUPATEN LAMANDAU 2013

pelajaran kelas, sedangkan dalam pengelolaan persampahan, semua sekolah telah

pemilahan sampah, ataupun

(data SD dan kondisi sarana pengelolaan sampah &

PHBS pada tatanan institusi pendidikan (sekolah) adalah upaya pemberdayaan

dan peningkatan kemampuan untuk berperilaku hidup bersih dan sehat di tatanan

Kondisi PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) dan Promosi Higiene di

karena baru sebagian sekolah saja yang

dilaksanakan program kegiatan PHBS seperti CTPS dan Sikat Gigi dari Dinas

. Hal ini sangat terkait dengan kurangnya tenaga kesehatan di tiap kecamatan,

nggaran APBD untuk menunjang pelaksanaan kegiatan PHBS yang

sekolah, diperlukan inisiatif dari

pimpinan Sekolah. Pimpinan sekolah dan guru telah memahami pentingnya PHBS

aksimal, sehingga sosialisasi dan pelaksanaan menjadi

sekolah. Kader

Kesehatan dan sanitarian atau pihak terkait lainnya dilingkunganpemerintah menjadi

di Kabupaten

dan sarana MCK , penyediaan wastafel dan

Perlu sosialisasi dan pembuatan peraturan tentang

Perlu sosialisasi pentingnya cuci tangan pakai sabun.

Page 20: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

Tabel 3.5 Kondisi Sarana Sanitasi di sekolah(SD/MI) (sumber air, toilet, SPAL dan tempat cuci tangan)

SDN 1 NANGA BULIK 110 117 8 8 VSDN 2 NANGA BULIK 111 116 7 9 VSDN 3 NANGA BULIK 116 111 10 6 VSDN 4 NANGA BULIK 110 117 8 8 VSDN 5 NANGA BULIK 117 110 7 9 VSDN 6 NANGA BULIK 115 112 10 6 VMIN NANGA BULIK 112 115 8 8 VSDN KUJAN 112 112 7 9SDN BATU KOTAM 58 59 4 5SDN GUCI 22 21 4 4SDN BUMI AGUNG 60 60 2 11SDN SUMBER MULYA 44 43 7 7SDN BUKIT INDAH 116 116 6 6SDN ARGA MULYA 61 60 6 6SDN BUNUT 23 24 4 4SDN SUNGAI MENTAWA 23 23 4 5SDN BERUTA 58 58 6 7SDN TAMIANG 36 36 4 4SDN BAYAT 85 86 9 10SDN NANGA BELANTIKAN 20 23 4 3SDN SUNGAI BULUH 52 50 6 5SDN BELIBI 16 17 5 5SDN KARANG BESI 21 20 3 2SDN BENUATAN 8 9 6 4SDN KAHINGAI 24 23 3 2SDN NANGA MATU 4 4 2 3SDN PETARIKAN 16 15 4 4SDN SUMBER CAHAYA 42 42 3 4SDN BINTANG MENGALIH 20 23 5 5SDN TANGGA BATU 15 15 4 3SDN KUDANGAN 1 25 27 6 6SDN KUDANGAN 2 25 25 5 5

S K T

PDAM

Nama Sekolah

Jumlah

Siswa

Jumlah

Guru

L P L P

KABUPATEN LAMANDAU 2013

anitasi di sekolah(SD/MI) (sumber air, toilet, SPAL dan tempat cuci tangan)

L L

1 3 V V V

1 3 V V V

1 3 V V V

1 3 V V V

1 3 V V V

1 3 V V V

1 3 V V V

V 1 3 V V V

V 1 3 V V

V 1 3 V VV 1 3 V V V

V 1 3 V V V

V 1 3 V V V

V 1 3 V V VV 1 3 V VV 1 3 V V

V 1 3 V VV 1 3 V V

V 1 2 V V V

V 1 2 V VV 1 2 V VV 1 2 V V

V 1 2 V VV 1 2 V V

V 1 2 V V

V 1 2 V V

V 1 2 V V

V 1 2 V V

V 1 2 V V

V 1 2 V V

V 1 2 V V

V 1 2 V V

YS K T P PS K T

Dari

Air SPT SGL

Tempat Pembuangan Fas. Cuci

TanganDari

Toile

Dari

Tala

Dari

Kam

Sumber Air Bersih Jml

T o ilet /

WC Guru

Jml Toilet/

WC Murid

Halaman 79

anitasi di sekolah(SD/MI) (sumber air, toilet, SPAL dan tempat cuci tangan) di Kabupaten Lamandau

V V V

V V V

V V V

V V V

V V V

V V V

V V V

V V V

V V V V

V V V V

V V V

V V V

V V V

V V VV V V VV V V V

V V V VV V V V

V V VV V V V

V V V VV V V V

V V V VV V V V

V V V VV V V V

V V V VV V V V

V V V VV V V V

V V V VV V V V

PT L P L P LT Y

Siswa Guru PesuruhFas. Cuci

Tangan

Persediaa

n Sabun

Siapa yang membersihkan Toilet

Page 21: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

SDN RIAM PANAHAN 13 10 3 3SDN SEPOYU 23 24 5 5SDN RIAM TINGGI 7 8 3 4SDN LANDAU KANTU 7 10 4 3SDN NYALANG 21 22 3 6SDN LOPUS 26 27 4 4SDN KUBUNG 32 32 4 3SDN SEKOMBULAN 55 55 6 6SDN PENYOMBAAN 43 40 5 6SDN BUKIT JAYA 151 152 11 10

SDN PEDONGATAN 64 65 4 4

SDN NUANGAN 6 6 2 1

SDN SUKA MAJU 32 32 4 5

SDN NANGA PALIKODAN 12 12 3 3

SDN SUNGKUP 30 31 4 5

SDN NANGA KORING 15 18 4 4

SDN TOKA 24 25 3 4

SDN SEPONDAM 19 18 3 3

SDN MERAMBANG 52 52 7 7

SDN BATU TUNGGAL 39 38 4 4

SDN NANGA KEMUJAN 3 6 2 2

SDN CUHAI 22 23 4 4

SDN KAWA 26 27 5 5

SDN PANOPA 30 30 3 3

SDN SUJA 15 15 4 3

SDN SEKOBAN 14 15 4 4

SDN BAKONSU 16 17 4 3

SDN TAPIN BINI 51 50 14 10

SDN KARANG TABA 19 18 3 4

SDN TANJUNG BERINGIN 30 30 6 3

SDN SUNGAI TUAT 35 35 5 5

SDN LUBUK HIJU 43 42 4 5

Nama Sekolah

Jumlah

Siswa

Jumlah

Guru

L P L P

PDAM

S K T

KABUPATEN LAMANDAU 2013

L L

V 1 2 V V

V 1 2 V V

V 1 2 V V

V 1 2 V V

V 1 2 V V

V 1 2 V V

V 1 2 V V

V 1 2 V V

V 1 2 V V

V 1 2 V V

V 1 2 V V

V 1 2 V V

V 1 2 V V

V 1 2 V V

V 1 2 V V

V 1 2 V V

V 1 2 V V

V 1 2 V V

V 1 2 V V

V 1 2 V V

V 1 2 V V

V 1 2 V V

V 1 2 V V

V 1 2 V V

V 1 2 V V

V 1 2 V V

V 1 2 V V

V 1 2 V V

V 1 2 V V

V 1 2 V V

V 1 2 V V

V 1 2 V V

Sumber Air Bersih Jml

T o ile t /

WC GuruSPT SGL

Tempat Pembuangan Fas. Cuci

TanganDari

Toile

Dari

Tala

Dari

Kam

Jml Toilet/

WC Murid

T

Dari

Air

S K S K T P P Y

Halaman 80

V V V V

V V V V

V V V V

V V V V

V V V V

V V V V

V V V V

V V V V

V V V V

V V V V

V V V V

V V V V

V V V V

V V V V

V V V V

V V V V

V V V V

V V V V

V V V V

V V V V

V V V V

V V V V

V V V V

V V V V

V V V V

V V V V

V V V V

V V V V

V V V V

V V V V

V V V V

V V V V

Fas. Cuci

TanganSiswa Guru Pesuruh

Persediaa

n Sabun

Siapa yang membersihkan Toilet

YY T PT L P L P L

Page 22: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

SDN BATU AMPAR 30 30 3 2

SDN TOPALAN 14 14 6 5

SDN NANUAH 41 42 4 5

SDN MODANG MAS 49 50 5 4SDN MUKTI MANUNGGAL 66 65 4 4

SDN MELATA 51 52 6 5

SDN BUKIT MAKMUR 106 106 3 4

SDN BUKIT RAYA 75 75 3 4

MI BUKIT RAYA 26 25 3 3

SDN SUMBER JAYA 63 62 4 4

SDN BUKIT HARUM 50 50 3 3

MI BUKIT HARUM 34 34 2 1

SDN PURWAREJA 61 62 9 9

MIN PURWAREJA 64 62 5 5

SDN BINA BHAKTI 66 66 6 5

SDN TRI TUNGGAL 87 88 4 4

SDN WONOREJO 115 114 7 7

SDN JANGKAR PRIMA 96 95 6 6

SDN MEKAR MULYA 68 68 4 6

SDN HAMBAWANG 14 13 3 3

SDN KINIPAN 38 39 4 5

SDN GINIH 16 17 4 3

SDN BATU TAMBUN 12 12 3 3

SDN BENAKITAN 26 27 3 5

SDN LIKU 13 12 4 3

SDN MENGKALANG 25 28 6 6

SDN KARANG MAS 32 32 4 3

SDN KINA 26 27 5 4

SDN JEMUAT 27 26 3 4

Nama Sekolah

Jumlah

Siswa

Jumlah

Guru

L P L P

PDAM

S K T

Keterangan: L = laki-laki; P = perempuan S = selalu tersedia air; K = kadang

Tempat pembuangan air kotor sebutkan kemana salurannya: Toilet : Septik Tank, Cubluk, sungai, kolam, dll Talang : Saluran Pembuangan Air Limbah, Drainase Lingkungan, Halaman, Sungai, dllDari Kamar Mandi : Saluran Pembuangan Air Limbah, halaman, sungai, dllAir Hujan : Saluran Pembuangan Air Kotor, Drainase lingkungan, halaman, dll

KABUPATEN LAMANDAU 2013

L L

V 1 2 V V

V 1 2 V V

V 1 2 V V

V 1 2 V V

V 1 2 V V

V 1 2 V V

V 1 2 V V

V 1 2 V V

V 0 2 V V

V 1 2 V V

V 1 2 V V

0 2 V V

V 1 3 V V V

V 1 3 V V V

V 1 3 V V V

V 1 3 V V V

V 1 3 V V V

V 1 3 V V V

V 1 3 V V V

V 1 3 V V V

V 1 2 V V V

V 1 2 V V V

V 1 2 V V V

V 1 2 V V V

V 1 2 V V V

V 1 2 V V V

V 1 2 V V V

V 1 2 V V V

V 1 2 V V V

S K S K T P P Y

Tempat Pembuangan Fas. Cuci

TanganDari

Toile

Dari

Tala

Dari

Kam

Jml Toilet/

WC MuridDari

Air

Sumber Air Bersih Jml

T o ilet /

WC GuruSPT SGL

T

S = selalu tersedia air; K = kadang-kadang; T = tidak ada persediaan air; Y = ya; T = tidak; SPT = Sumur pompa tangan; SGL = Sumur gali

Tempat pembuangan air kotor sebutkan kemana salurannya:

Talang : Saluran Pembuangan Air Limbah, Drainase Lingkungan, Halaman, Sungai, dll Limbah, halaman, sungai, dll

Air Hujan : Saluran Pembuangan Air Kotor, Drainase lingkungan, halaman, dll

Halaman 81

V V V V

V V V V

V V V V

V V V V

V V V V

V V V V

V V V V

V V V V

V V V V

V V V V

V V V V

V V V V

V V V

V V V

V V V

V V V

V V V

V V V

V V V

V V V

V V V

V V V

V V V

V V V

V V V

V V V

V V V

V V V

V V V

PT L P L P LYT

Siswa Guru PesuruhPersediaa

n Sabun

Siapa yang membersihkan ToiletFas. Cuci

Tangan

tangan; SGL = Sumur gali

Page 23: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

Tabel 3.6 Kondisi Sarana Sanitasi Sekolah (tingkat sekolah/setara: SD/MI) (pengelolaan sampah dan hygiene dan sanitasi)

Lamandau

SDN 1 NANGA BULIK V

SDN 2 NANGA BULIK V

SDN 3 NANGA BULIK V

SDN 4 NANGA BULIK V

SDN 5 NANGA BULIK V

SDN 6 NANGA BULIK V

MIN NANGA BULIK V

SDN KUJAN V

SDN BATU KOTAM V

SDN GUCI V

SDN BUMI AGUNG V

SDN SUMBER MULYA V

SDN BUKIT INDAH V

SDN ARGA MULYA V

SDN BUNUT V

SDN SUNGAI MENTAWA V

SDN BERUTA V

SDN TAMIANG V

SDN BAYAT V V

SDN NANGA BELANTIKAN V

SDN SUNGAI BULUH V

SDN BELIBI V

SDN KARANG BESI V

SDN BENUATAN V

Nama Sekolah

Apakah pengetahuan ttg Higiene dan

Ya, saat

pertemuan /

penyuluhan

tertentu

Ya, saat mata

pelajaran

PenJas di

kelas

Tidak pernah

KABUPATEN LAMANDAU 2013

ekolah (tingkat sekolah/setara: SD/MI) (pengelolaan sampah dan hygiene dan sanitasi)

Ya Tidak

V V

V V

V V

V V

V V

V V

V V

V V

V V

V V

V V

V V

V V

V V

V V

V V

V V

V V

V V V

V V V

V V V

V V V

V V V

V V V

DipisahkanDibuat

kompos

Apakah pengetahuan ttg Higiene dan

Apakah ada dana utk air

bersih / sanitasi / pend.

higiene

Cara Pengelolaan Sampah

Tidak pernah Dikumpulkan

Halaman 82

ekolah (tingkat sekolah/setara: SD/MI) (pengelolaan sampah dan hygiene dan sanitasi) di Kabupaten

Rencana

perbaikan

sanitasi

sekolah

TDK PERNAH 0

TDK PERNAH 0

TDK PERNAH 0

TDK PERNAH 0

TDK PERNAH 0

TDK PERNAH 0

TDK PERNAH 0

TDK PERNAH 0

TDK PERNAH 0

TDK PERNAH 0

TDK PERNAH 0

TDK PERNAH 0

TDK PERNAH 0

TDK PERNAH 0

TDK PERNAH 0

TDK PERNAH 0

TDK PERNAH 0

TDK PERNAH 0

TDK PERNAH 0

TDK PERNAH 0

TDK PERNAH 0

TDK PERNAH 0

TDK PERNAH 0

TDK PERNAH 0

Dibuat

kompos

Kapan Tangki

Septik

Dikosongkan

Kondisi

Higiene

Sekolah

Page 24: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

SDN KAHINGAI V

SDN NANGA MATU V

SDN PETARIKAN V

SDN SUMBER CAHAYA V

SDN BINTANG MENGALIH VV

SDN TANGGA BATU V

SDN KUDANGAN 1 V

SDN KUDANGAN 2 V V

SDN RIAM PANAHAN V

SDN SEPOYU V

SDN RIAM TINGGI V

SDN LANDAU KANTU V

SDN NYALANG V

SDN LOPUS V

SDN KUBUNG V

SDN SEKOMBULAN V

SDN PENYOMBAAN V

SDN BUKIT JAYA V

SDN PEDONGATAN V

SDN NUANGAN V

SDN SUKA MAJU V

SDN NANGA PALIKODAN V

SDN SUNGKUP V

SDN NANGA KORING V

SDN TOKA V

SDN SEPONDAM V

SDN MERAMBANG V

Nama Sekolah

Apakah pengetahuan ttg Higiene dan

Ya, saat

pertemuan /

penyuluhan

tertentu

Ya, saat mata

pelajaran

PenJas di

kelas

Tidak pernah

KABUPATEN LAMANDAU 2013

Ya Tidak

V V V

V V V

V V V

V V V

VV V V

V V V

V V

V V V

V V V

V V V

V V V

V V V

V V V

V V V

V V V

V V V

V V V

V V V

V V V

V V V

V V V

V V V

V V V

V V V

V V V

V V V

V V V

Apakah pengetahuan ttg Higiene dan

Apakah ada dana utk air

bersih / sanitasi / pend.

higiene

Cara Pengelolaan Sampah

Tidak pernah Dikumpulkan DipisahkanDibuat

kompos

Halaman 83

Rencana

perbaikan

sanitasi

sekolah

TDK PERNAH 0TDK PERNAH 0

TDK PERNAH 0TDK PERNAH 0TDK PERNAH 0

TDK PERNAH 0TDK PERNAH 0

TDK PERNAH 0

TDK PERNAH 0TDK PERNAH 0

TDK PERNAH 0TDK PERNAH 0

TDK PERNAH 0TDK PERNAH 0

TDK PERNAH 0

TDK PERNAH 0TDK PERNAH 0

TDK PERNAH 0

TDK PERNAH 0

TDK PERNAH 0TDK PERNAH 0TDK PERNAH 0

TDK PERNAH 0TDK PERNAH 0

TDK PERNAH 0TDK PERNAH 0

TDK PERNAH 0

Kapan Tangki

Septik

Dikosongkan

Kondisi

Higiene

Sekolah

Dibuat

kompos

Page 25: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

SDN MERAMBANG V

SDN BATU TUNGGAL V

SDN NANGA KEMUJAN V

SDN CUHAI V

SDN KAWA V

SDN PANOPA V

SDN SUJA V

SDN SEKOBAN V

SDN BAKONSU V

SDN TAPIN BINI V

SDN KARANG TABA V

SDN TANJUNG BERINGIN V

SDN SUNGAI TUAT V

SDN LUBUK HIJU V

SDN BATU AMPAR V

SDN TOPALAN V

SDN NANUAH V

SDN MODANG MAS V

SDN MUKTI MANUNGGAL V

SDN MELATA V

SDN BUKIT MAKMUR V

SDN BUKIT RAYA V

MI BUKIT RAYA V

SDN SUMBER JAYA V

SDN BUKIT HARUM V

Nama Sekolah

Apakah pengetahuan ttg Higiene dan

Ya, saat

pertemuan /

penyuluhan

tertentu

Ya, saat mata

pelajaran

PenJas di

kelas

Tidak pernah

KABUPATEN LAMANDAU 2013

Ya Tidak

V V V

V V V

V V V

V V V

V V V

V V V

V V V

V V V

V V V

V V V

V V V

V V V

V V V

V V V

V V V

V V V

V V V

V V V

V V V

V V V

V V V

V V V

V V V

V V V

V V V

Apakah pengetahuan ttg Higiene dan

Apakah ada dana utk air

bersih / sanitasi / pend.

higiene

Cara Pengelolaan Sampah

Tidak pernah Dikumpulkan DipisahkanDibuat

kompos

Halaman 84

Rencana

perbaikan

sanitasi

sekolah

TDK PERNAH 0

TDK PERNAH 0

TDK PERNAH 0

TDK PERNAH 0TDK PERNAH 0TDK PERNAH 0

TDK PERNAH 0TDK PERNAH 0TDK PERNAH 0

TDK PERNAH 0

TDK PERNAH 0

TDK PERNAH 0

TDK PERNAH 0

TDK PERNAH 0TDK PERNAH 0TDK PERNAH 0

TDK PERNAH 0TDK PERNAH 0TDK PERNAH 0

TDK PERNAH 0TDK PERNAH 0

TDK PERNAH 0

TDK PERNAH 0

TDK PERNAH 0TDK PERNAH 0

Kapan Tangki

Septik

Dikosongkan

Kondisi

Higiene

Sekolah

Dibuat

kompos

Page 26: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

MI BUKIT HARUM V

SDN PURWAREJA V

MIN PURWAREJA V

SDN BINA BHAKTI V

SDN TRI TUNGGAL V

SDN WONOREJO V

SDN JANGKAR PRIMA V

SDN MEKAR MULYA V

SDN HAMBAWANG V

SDN KINIPAN V

SDN GINIH V

SDN BATU TAMBUN V

SDN BENAKITAN V

SDN LIKU V

SDN MENGKALANG V

SDN KARANG MAS V

SDN KINA V

SDN JEMUAT V

Ya, saat

pertemuan /

penyuluhan

tertentu

Ya, saat mata

pelajaran

PenJas di

kelas

Tidak pernahNama Sekolah

Apakah pengetahuan ttg Higiene dan

KABUPATEN LAMANDAU 2013

Ya Tidak

V V V

V V V

V V V

V V V

V V V

V V V

V V V

V V V

V V V

V V V

V V V

V V V

V V V

V V V

V V V

V V V

V V V

V V V

Tidak pernah Dikumpulkan DipisahkanDibuat

kompos

Apakah pengetahuan ttg Higiene dan

Apakah ada dana utk air

bersih / sanitasi / pend.

higiene

Cara Pengelolaan Sampah

Halaman 85

Rencana

perbaikan

sanitasi

sekolah

TDK PERNAH 0

TDK PERNAH 0

TDK PERNAH 0

TDK PERNAH 0TDK PERNAH 0

TDK PERNAH 0

TDK PERNAH 0

TDK PERNAH 0

TDK PERNAH 0

TDK PERNAH 0

TDK PERNAH 0TDK PERNAH 0

TDK PERNAH 0

TDK PERNAH 0

TDK PERNAH 0TDK PERNAH 0

TDK PERNAH 0

TDK PERNAH 0

Kondisi

Higiene

Sekolah

Dibuat

kompos

Kapan Tangki

Septik

Dikosongkan

Page 27: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI

3.2 Pengelolaan Air Limbah Domestik

Pertumbuhan penduduk di Indonesia yang begitu cepat terutama di daerah

perkotaan memberikan dampak yang serius terhadap penurunan daya dukung

lingkungan. Kenaikan jumlah penduduk akan meningkatkan pemakaian terhadap air

minum/air bersih yang akan berdampak pula terhadap jumlah atau produksi air limbah.

Pembuangan air limbah tanpa melalui proses pengolahan akan mengakibatkan terjadinya

pencemaran lingkungan, khususnya terjadinya pencemaran pada sumber

baku dan air minum.

Pengelolaan air limbah memerlukan prasarana dan sarana penyaluran dan

pengolahan. Pengolahan air limbah permukiman dapat ditangani melalui system

setempat (on site) ataupun melalui system terpusat (off site).

Khususnya di Kabupaten

sangat rendah. Hasil Studi EHRA

layak sesuai dengan standar kesehatan di Kabupaten

yaitu 50,5% masih memakai cubluk dan 14,5 % yang sudah memakai tangki septic.

Diharapkan pada tahun 2014 mendatang kepemilikan jamban yang layak sesuai standar

kesehatan dapat tumbuh sehingg

dapat tercapai.

Kualitas pengelolaan air limbah domestik di Kabupaten Lamandau sampai saat

ini belum memadai. Pembuangan black water sampai saat ini kebanyakan masih dibuang

ke saluran terbuka. Hingga saat ini

Off Site System.

Secara kuantitas infrastruktur pengelolaan air limbah di Kabupaten Lamandau

masih kurang memadai terutama di wilayah

kecamatan, karena masih banyak masyarakat miskin yang belum memiliki fasiitas MCK

sehingga masih ditemukan BABS (Buang Air Besar Sembarangan) di s

Limbah merupakan buangan/bekas yang berbentuk cair, gas dan padat.

Limbah Rumah Tangga tangga adalah limbah yang berasal dari dapur, kamar mandi,

cucian, limbah bekas industri rumah tangga dan kotoran m

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

Domestik

Pertumbuhan penduduk di Indonesia yang begitu cepat terutama di daerah

perkotaan memberikan dampak yang serius terhadap penurunan daya dukung

lingkungan. Kenaikan jumlah penduduk akan meningkatkan pemakaian terhadap air

ng akan berdampak pula terhadap jumlah atau produksi air limbah.

Pembuangan air limbah tanpa melalui proses pengolahan akan mengakibatkan terjadinya

pencemaran lingkungan, khususnya terjadinya pencemaran pada sumber

an air limbah memerlukan prasarana dan sarana penyaluran dan

pengolahan. Pengolahan air limbah permukiman dapat ditangani melalui system

setempat (on site) ataupun melalui system terpusat (off site).

Khususnya di Kabupaten Lamandau, penanganan masalah air limbah masih

rendah. Hasil Studi EHRA memperlihatkan bahwa penggunaan jamban yang

layak sesuai dengan standar kesehatan di Kabupaten Lamandau masih sangat rendah

yaitu 50,5% masih memakai cubluk dan 14,5 % yang sudah memakai tangki septic.

an pada tahun 2014 mendatang kepemilikan jamban yang layak sesuai standar

kesehatan dapat tumbuh sehingga target nasional 62,41 persen pada tahun 2015 akan

Kualitas pengelolaan air limbah domestik di Kabupaten Lamandau sampai saat

embuangan black water sampai saat ini kebanyakan masih dibuang

. Hingga saat ini belum satu kecamatan pun yang menggunakan sistem

Secara kuantitas infrastruktur pengelolaan air limbah di Kabupaten Lamandau

masih kurang memadai terutama di wilayah-wilayah yang agak jauh dari ibukota

, karena masih banyak masyarakat miskin yang belum memiliki fasiitas MCK

kan BABS (Buang Air Besar Sembarangan) di sungai

Limbah merupakan buangan/bekas yang berbentuk cair, gas dan padat.

tangga adalah limbah yang berasal dari dapur, kamar mandi,

cucian, limbah bekas industri rumah tangga dan kotoran manusia. Air limbah harus

KABUPATEN LAMANDAU 2013

Pertumbuhan penduduk di Indonesia yang begitu cepat terutama di daerah

perkotaan memberikan dampak yang serius terhadap penurunan daya dukung

lingkungan. Kenaikan jumlah penduduk akan meningkatkan pemakaian terhadap air

ng akan berdampak pula terhadap jumlah atau produksi air limbah.

Pembuangan air limbah tanpa melalui proses pengolahan akan mengakibatkan terjadinya

pencemaran lingkungan, khususnya terjadinya pencemaran pada sumber-sumber air

an air limbah memerlukan prasarana dan sarana penyaluran dan

pengolahan. Pengolahan air limbah permukiman dapat ditangani melalui system

limbah masih

memperlihatkan bahwa penggunaan jamban yang

Lamandau masih sangat rendah

yaitu 50,5% masih memakai cubluk dan 14,5 % yang sudah memakai tangki septic.

an pada tahun 2014 mendatang kepemilikan jamban yang layak sesuai standar

a target nasional 62,41 persen pada tahun 2015 akan

Kualitas pengelolaan air limbah domestik di Kabupaten Lamandau sampai saat

embuangan black water sampai saat ini kebanyakan masih dibuang

menggunakan sistem

Secara kuantitas infrastruktur pengelolaan air limbah di Kabupaten Lamandau

yang agak jauh dari ibukota

, karena masih banyak masyarakat miskin yang belum memiliki fasiitas MCK

ungai.

Limbah merupakan buangan/bekas yang berbentuk cair, gas dan padat.Air

tangga adalah limbah yang berasal dari dapur, kamar mandi,

anusia. Air limbah harus

Page 28: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI

dikelola untuk mengurangi pencemaran. Pengelolaan air limbah dapat dilakukan dengan

membuat saluran air kotor dan bak peresapan dengan memperhatikan ketentuan sebagai

berikut ;

Tidak mencemari sumber air minum yang ada di daerah se

dipermukaan tanah maupun air di bawah permukaan tanah.

Tidak mengotori permukaan tanah.

Menghindari tersebarnya cacing tambang pada permukaan tanah.

Mencegah berkembang biaknya lalat dan serangga lain.

Tidak menimbulkan bau yang

Konstruksi agar dibuat secara sederhana dengan bahan yang mudah didapat dan

murah.

Jarak minimal antara sumber air dengan bak resapan 10 m.

Untuk Pengelolaan Air Limbah Domestik di Kabupaten Lamandau saat ini

belum ada cakupan pelayanan, sehing

Limbah pada masing-masing bangunan rumah atau pun gedung.

Permasalahan yang terjadi saat ini dikarenakan peraturan daerah yang belum ada

dan bidang yang khusus menangani Air Limbah di Kabupaten Lamandau. Posisi rum

yang letaknya berjauhan juga menjadi kendala dalam pemilihan opsi teknologi yang

akan diterapkan.

Kelembagaan

Adapun Institusi yang berwenang dalam pengelolaan Air Limbah Domestik di

Kabupaten Lamandau adalah

ini Bidang Cipta Karya Seksi Perumahan dan Penyehatan Lingkungan

Peraturan/kebijakan mengenai pengelolaan air limbah domestik sampai saat ini belum

ada karena belum adanya koordinasi antar insta

kegiatan mengenai air limbah.

Ditingkat masyarakat dan dunia usaha belum ada upaya yang konsen terhadap

sistem pengelolaan air limbah domestik yang memenuhi standar pelayanan penyehatan

lingkungan, baik di dalam prila

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

dikelola untuk mengurangi pencemaran. Pengelolaan air limbah dapat dilakukan dengan

membuat saluran air kotor dan bak peresapan dengan memperhatikan ketentuan sebagai

Tidak mencemari sumber air minum yang ada di daerah sekitarnya baik air

dipermukaan tanah maupun air di bawah permukaan tanah.

Tidak mengotori permukaan tanah.

Menghindari tersebarnya cacing tambang pada permukaan tanah.

Mencegah berkembang biaknya lalat dan serangga lain.

Tidak menimbulkan bau yang mengganggu.

Konstruksi agar dibuat secara sederhana dengan bahan yang mudah didapat dan

Jarak minimal antara sumber air dengan bak resapan 10 m.

Untuk Pengelolaan Air Limbah Domestik di Kabupaten Lamandau saat ini

belum ada cakupan pelayanan, sehingga yang ada hanya ada pada Pengolahan Air

masing bangunan rumah atau pun gedung.

Permasalahan yang terjadi saat ini dikarenakan peraturan daerah yang belum ada

dan bidang yang khusus menangani Air Limbah di Kabupaten Lamandau. Posisi rum

yang letaknya berjauhan juga menjadi kendala dalam pemilihan opsi teknologi yang

Institusi yang berwenang dalam pengelolaan Air Limbah Domestik di

Kabupaten Lamandau adalah Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lamandau dalam hal

Seksi Perumahan dan Penyehatan Lingkungan.

Peraturan/kebijakan mengenai pengelolaan air limbah domestik sampai saat ini belum

ada karena belum adanya koordinasi antar instansi terkait yang menangani program dan

kegiatan mengenai air limbah.

Ditingkat masyarakat dan dunia usaha belum ada upaya yang konsen terhadap

sistem pengelolaan air limbah domestik yang memenuhi standar pelayanan penyehatan

lingkungan, baik di dalam prilaku sehari-hari maupun dalam sistem kelembagaan.

KABUPATEN LAMANDAU 2013

dikelola untuk mengurangi pencemaran. Pengelolaan air limbah dapat dilakukan dengan

membuat saluran air kotor dan bak peresapan dengan memperhatikan ketentuan sebagai

kitarnya baik air

Konstruksi agar dibuat secara sederhana dengan bahan yang mudah didapat dan

Untuk Pengelolaan Air Limbah Domestik di Kabupaten Lamandau saat ini

ga yang ada hanya ada pada Pengolahan Air

Permasalahan yang terjadi saat ini dikarenakan peraturan daerah yang belum ada

dan bidang yang khusus menangani Air Limbah di Kabupaten Lamandau. Posisi rumah

yang letaknya berjauhan juga menjadi kendala dalam pemilihan opsi teknologi yang

Institusi yang berwenang dalam pengelolaan Air Limbah Domestik di

Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lamandau dalam hal

. Sedangkan

Peraturan/kebijakan mengenai pengelolaan air limbah domestik sampai saat ini belum

nsi terkait yang menangani program dan

Ditingkat masyarakat dan dunia usaha belum ada upaya yang konsen terhadap

sistem pengelolaan air limbah domestik yang memenuhi standar pelayanan penyehatan

hari maupun dalam sistem kelembagaan.

Page 29: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI

Dengan kedudukan kelembagaan yang masih lemah baik ditingkat masyarakat, dunia

usaha dan pemerintah maka perencanaan, program atau upaya pencapaian target

pengelolaan air limbah belum ada langkah

peraturan terkait pengelolaan air limbah di tingkat daerah belum tersedia.

Struktur Organisasi Lembaga Pengelola Air Limbah Domestik

KASI TEKNIS BINA MARGA

KASI PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN

KASI TEKNIS CIPTAKARYA

KASI TATA BANGUNAN DAN PEMUKIMAN

KASI PERUMAHAN DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN

KABID. CIPTA KARYA

KABID. BINA MARGA

KEL. JABATAN FUNGSIONAL

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

Dengan kedudukan kelembagaan yang masih lemah baik ditingkat masyarakat, dunia

usaha dan pemerintah maka perencanaan, program atau upaya pencapaian target

pengelolaan air limbah belum ada langkah-langkah konkrit, sehingga otomatis perangkat

peraturan terkait pengelolaan air limbah di tingkat daerah belum tersedia.

Lembaga Pengelola Air Limbah Domestik

KASI TEKNIS CIPTAKARYA

KASI TATA BANGUNAN DAN PEMUKIMAN

KASI PERUMAHAN DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN

KASI TEKNIS DAN BINA MANFAAT

KASI PEMBANGUNAN

PENGAIRAN

KASI OPERASIONAL DAN

PEMELIHARAAN

PEMANFAATAN DAN TATA RUANG

DAN

KASI KEBERSIHAN

UPTD

KABID TATA RUANG

KABID PENGAIRAN

KABID. CIPTA KARYA

KASUBBAG UMUM DAN

KEPEGAWAIAN

KASUBBAG KEUANGAN PERENCANAAN DAN

PENGENDALIAN

SEKRETARIS

KEPALA DINAS

KABUPATEN LAMANDAU 2013

Dengan kedudukan kelembagaan yang masih lemah baik ditingkat masyarakat, dunia

usaha dan pemerintah maka perencanaan, program atau upaya pencapaian target

rit, sehingga otomatis perangkat

KASI PEMANFAATAN

DAN TATA RUANG

KASI PERTAMANAN

DAN PEMAKAMAN

KASI KEBERSIHAN KOTA

KABID TATA RUANG

KASUBBAG PERENCANAAN DAN

PENGENDALIAN PROGRAM

Page 30: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

Tabel 3.7 Daftar Pemangku Kepentingan dalam Pembangunan dan Pengelolaan Air Limbah Domestik

FUNGSI

PERENCANAAN

Menyusun target pengelolaan air limbah domestik skala Kabupaten Lamandau

Menyusun rencana program air limbah domestik dalam rangka pencapaian target

Menyusun rencana anggaran program air limbah domestik dalam rangka pencapaian targetPENGADAAN SARANA

Menyediakan sarana pembuangan awal air limbah domestik

Membangun sarana pengumpulan dan pengolahan awal (Tangki Septik)

Menyediakan sarana pengangkutan dari tangki septik ke IPLT (truk tinja)

Membangun jaringan atau saluran pengaliran limbah dari sumber ke IPAL (pipa kolektor)

Membangun sarana IPLT dan atau IPAL PENGELOLAAN

Menyediakan layanan penyedotan lumpur tinja

Mengelola IPLT dan atau IPAL

Melakukan penarikan retribusi penyedotan lumpur tinja

Memberikan izin usaha pengelolaan air limbah domestik, dan atau penyedotan air limbah domestic

Melakukan pengecekan kelengkapan utilitas teknis bangunan (tangki septik, dan saluran drainase lingkungan) dalam pengurusan IMB

PENGATURAN DAN PEMBINAAN

Mengatur prosedur penyediaan layanan air limbah domestik (pengangkutan, peralatan, dll)

Melakukan sosialisasi peraturan, dan pembinaan dalam hal pengelolaan air limbah domestik

Memberikan sanksi terhadap pelanggaran pengelolaan air limbah domestik

MONITORING DAN EVALUASI

Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian target pengelolaan air limbah domestik skala kab/kota

Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kapasitas infrastruktur sarana pengelolaan air limbah domestic

Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap efektivitas layanan air limbah domestic, dan atau menampung serta mengelola keluhan atas layanan air limbah domestik

Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap baku mutu air limbah domestik

KABUPATEN LAMANDAU 2013

Daftar Pemangku Kepentingan dalam Pembangunan dan Pengelolaan Air Limbah Domestik

PEMANGKU KEPENTINGAN

Pemerintah Kabupaten/Kota Swasta

r limbah domestik skala Kabupaten Lamandau Dinas Pekerjaan Umum Belum ada

Menyusun rencana program air limbah domestik dalam rangka pencapaian target Dinas Pekerjaan Umum Belum ada

Menyusun rencana anggaran program air limbah domestik dalam rangka pencapaian target Dinas Pekerjaan Umum Belum ada

Dinas Pekerjaan Umum Semua rekanan pemerintah yang ada di Kabupaten Lamandau

Membangun sarana pengumpulan dan pengolahan awal (Tangki Septik) Dinas Pekerjaan Umum Belum ada

Menyediakan sarana pengangkutan dari tangki septik ke IPLT (truk tinja) Belum ada Belum ada

limbah dari sumber ke IPAL (pipa kolektor) Belum ada Belum ada

Belum ada Belum ada

Belum ada Belum ada

Belum ada Belum ada

Belum ada Belum ada

Memberikan izin usaha pengelolaan air limbah domestik, dan atau penyedotan air limbah Belum ada Belum ada

pengecekan kelengkapan utilitas teknis bangunan (tangki septik, dan saluran Belum ada Belum ada

Mengatur prosedur penyediaan layanan air limbah domestik (pengangkutan, personil, Belum ada Belum ada

Melakukan sosialisasi peraturan, dan pembinaan dalam hal pengelolaan air limbah domestik Belum ada Belum ada

Memberikan sanksi terhadap pelanggaran pengelolaan air limbah domestik Belum ada Belum ada

Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian target pengelolaan air limbah domestik Dinas Pekerjaan Umum Belum ada

Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kapasitas infrastruktur sarana pengelolaan air Dinas Pekerjaan Umum Belum ada

Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap efektivitas layanan air limbah domestic, dan mengelola keluhan atas layanan air limbah domestik

Belum ada Belum ada

Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap baku mutu air limbah domestik Dinas Pekerjaan Umum& Dinkes

Belum ada

Halaman 89

Daftar Pemangku Kepentingan dalam Pembangunan dan Pengelolaan Air Limbah Domestik

PEMANGKU KEPENTINGAN

Masyarakat

Belum ada

Belum ada

Belum ada

Semua rekanan pemerintah yang ada di Kabupaten Lamandau

Kelompok Pengelolah dan Pemelihara Prasarana (KP3) yang dibentuk lewat PNPM Belum ada

Belum ada

Belum ada

Belum ada

Belum ada

Belum ada

Belum ada

Belum ada

Belum ada

Belum ada

Belum ada

Belum ada

Belum ada

Belum ada

Belum ada

Belum ada

Page 31: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

Tabel 3.8 Daftar Peraturan Air Limbah Domestik Kabupaten Lamandau

Peraturan Ketersediaan

Ada (Sebutkan)

AIR LIMBAH DOMESTIK

Target capaian pelayanan pengelolaan air limbah domestik di Kabupaten Lamandau

Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kabupaten Lamandau dalam penyediaan layanan pengelolaan air limbah domestic

Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kabupaten Lamandau dalam memberdayakan masyarakat dan badan usaha dalam pengelolaan air limbah domestic

Kewajiban dan sanksi bagi masyarakat dan atau pengembang untuk menyediakan sarana pengelolaan air limbah domestik di hunian rumah

Kewajiban dan sanksi bagi industry rumah tangga untuk menyediakan sarana pengelolaan air limbah domestik di tempat usaha

Kewajiban dan sanksi bagi kantor untuk menyediakan sarana pengelolaan air limbah domestik di tempat usaha

Kewajiban penyedotan air limbah domestik untuk masyarakat, industri rumah tangga, dan kantor pemilik tangki septic

Retribusi penyedotan air limbah domestik

Tatacara perizinan untuk kegiatan pembuangan air limbah domestik bagi kegiatan permukiman, usaha rumah tangga, dan perkantoran

KABUPATEN LAMANDAU 2013

Daftar Peraturan Air Limbah Domestik Kabupaten Lamandau

Ketersediaan Pelaksanaan

(Sebutkan) Tidak Ada Efektif

Dilaksanakan Belum Efektif Dilaksanakan

Halaman 90

Keterangan

Belum Efektif Dilaksanakan Tidak Efektif Dilaksanakan

Page 32: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI

Sistem dan Cakupan Pelayanan

Dalam hal cakupan pelayanan air limbah d

keseluruhan di semua kecamatan belum dilakukan sistim pengumpulan air limbah secara

terpusat (SPAL). Umumnya yang ada di tiap kecamatan dan desa yang memiliki jumlah

kepadatan penduduk yang cukup tinggi, air limbah langsung di buang di saluran terbuka

yang dibuat dengan muara

berawa. Selain itu juga hingga kini

Alat/Kendaraan Sedot Tinja.

disimpulkan bahwa sebagian besar penduduk La

Buang Air Besar Sembarangan (BABS), hal ini mengingat sebagian besar sistim septic

tank yang ada di rumah-rumah penduduk belum memenuhi standard teknis, karena

masih berupa sistim “cubluk” yang tidak kedap air serta da

sekitar.

Pengelolaan air limbah domestik non tinja (jenis buangan mandi, cuci) belum

ada kelembagaan atau unit usaha tertentu yang berminat, umumnya sistem pembuangan

limbah non tinja ini dialirkan melalui lobang resapan yang disa

pipa (tertutup) atau saluran terbuka, masih banyak ditemui masyarakat membuang air

limbah non tinja ke sungai atau saluran drainase terdekat.

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

Sistem dan Cakupan Pelayanan

Dalam hal cakupan pelayanan air limbah di Kabupaten Lamandau secara

kecamatan belum dilakukan sistim pengumpulan air limbah secara

terpusat (SPAL). Umumnya yang ada di tiap kecamatan dan desa yang memiliki jumlah

kepadatan penduduk yang cukup tinggi, air limbah langsung di buang di saluran terbuka

yang dibuat dengan muara pembuangan lansung ke laut atau dataran rendah yang

berawa. Selain itu juga hingga kini Pemerintah Kabupaten Lamandau belum memiliki

Alat/Kendaraan Sedot Tinja. Dari hasil pengamatan tim Pokja PPSP di Lapangan

disimpulkan bahwa sebagian besar penduduk Lamandau masih dikategorikan melakukan

Buang Air Besar Sembarangan (BABS), hal ini mengingat sebagian besar sistim septic

rumah penduduk belum memenuhi standard teknis, karena

masih berupa sistim “cubluk” yang tidak kedap air serta dapat mencemari lingkungan

Pengelolaan air limbah domestik non tinja (jenis buangan mandi, cuci) belum

ada kelembagaan atau unit usaha tertentu yang berminat, umumnya sistem pembuangan

limbah non tinja ini dialirkan melalui lobang resapan yang disalurkan melalui saluran

pipa (tertutup) atau saluran terbuka, masih banyak ditemui masyarakat membuang air

limbah non tinja ke sungai atau saluran drainase terdekat.

KABUPATEN LAMANDAU 2013

Kabupaten Lamandau secara

kecamatan belum dilakukan sistim pengumpulan air limbah secara

terpusat (SPAL). Umumnya yang ada di tiap kecamatan dan desa yang memiliki jumlah

kepadatan penduduk yang cukup tinggi, air limbah langsung di buang di saluran terbuka

pembuangan lansung ke laut atau dataran rendah yang

Pemerintah Kabupaten Lamandau belum memiliki

Dari hasil pengamatan tim Pokja PPSP di Lapangan

mandau masih dikategorikan melakukan

Buang Air Besar Sembarangan (BABS), hal ini mengingat sebagian besar sistim septic

rumah penduduk belum memenuhi standard teknis, karena

pat mencemari lingkungan

Pengelolaan air limbah domestik non tinja (jenis buangan mandi, cuci) belum

ada kelembagaan atau unit usaha tertentu yang berminat, umumnya sistem pembuangan

lurkan melalui saluran

pipa (tertutup) atau saluran terbuka, masih banyak ditemui masyarakat membuang air

Page 33: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI

Gambar 3.9 Grafik Tempat Penyaluran Akhir Tinja (dapat dilihat pada Pedoman

Praktis Pelaksanaan EHRA)

Sumber : Hasil Studi EHRA Kabupaten Lamandau 2013

Gambar 3.10 Grafik Presentase Tangki Septik Suspek Aman dan Tidak Aman (dapat

dilihat pada Pedoman Praktis Pelaksanaan EHRA)

Sumber : Hasil Studi EHRA Kabupaten Lamandau 2013

.33.3

29.5

48.8

.5

51.3

99.5

.0

20.0

40.0

60.0

80.0

100.0

120.0

kluster 0 kluster 1

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

Grafik Tempat Penyaluran Akhir Tinja (dapat dilihat pada Pedoman

s Pelaksanaan EHRA)

Sumber : Hasil Studi EHRA Kabupaten Lamandau 2013

Grafik Presentase Tangki Septik Suspek Aman dan Tidak Aman (dapat

dilihat pada Pedoman Praktis Pelaksanaan EHRA)

Sumber : Hasil Studi EHRA Kabupaten Lamandau 2013

14.5 2.3

50.5

Tangki septik

Pipa sewer

Cubluk/lobang tanah

Langsung ke drainase

Sungai/danau/pantai

Tidak tahu

.013.8

99.5 100.083.6

kluster 1 kluster 2 total

Suspek Tidak Aman

Aman

KABUPATEN LAMANDAU 2013

Grafik Tempat Penyaluran Akhir Tinja (dapat dilihat pada Pedoman

Grafik Presentase Tangki Septik Suspek Aman dan Tidak Aman (dapat

Tangki septik

Cubluk/lobang tanah

Langsung ke drainase

Sungai/danau/pantai

Suspek Tidak Aman

Page 34: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

Peta 3.1: Peta Cakupan Layanan Pengelolaan Air L Sumber : Peta Administrasi Kabupaten Lamandau (Bappeda), Data Cakupan Wilayah

KABUPATEN LAMANDAU 2013

Peta 3.1: Peta Cakupan Layanan Pengelolaan Air Limbah Domestik di Kabupaten Lamandau Tahun 2013

Peta Administrasi Kabupaten Lamandau (Bappeda), Data Cakupan Wilayah Dinas PU Kabupaten Lamandau 2013

Tahun 2013 (Belum ada Pelayanan)

Dinas PU Kabupaten Lamandau 2013

Page 35: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

Peta 3.2: Peta Lokasi Infrastruktur Utama PPelayanan) Sumber : Peta Administrasi Kabupaten Lamandau (Bappeda), Data Cakupan Wilayah Dinas PU Kabupaten Lamandau 2013

KABUPATEN LAMANDAU 2013

Utama Pengelolaan Air Limbah Domestik di Kabupaten Lamandau

Sumber : Peta Administrasi Kabupaten Lamandau (Bappeda), Data Cakupan Wilayah Dinas PU Kabupaten Lamandau 2013

k di Kabupaten Lamandau Tahun 2013 (Belum ada

Sumber : Peta Administrasi Kabupaten Lamandau (Bappeda), Data Cakupan Wilayah Dinas PU Kabupaten Lamandau 2013

Page 36: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI

Untuk Sistem Sanitasi Air Limbah Medi

merupakan daerah baru hasil pemekaran hingga kini baru memiliki satu buah Rumah

Sakit yang masih dalam taraf

pembuangan limbah medis juga belum tertata dan berfungsi. Dan untuk limbah medis di

5 Puskesmas yang ada, sistim pengelolaan limbah masih

Tabel 3.9 Diagram Sistem Sanitasi pengelolaan air limbah

Lamandau

Sumber : Dinas PU Cipta Karya

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

Sistem Sanitasi Air Limbah Medis di Kabupaten Lamandau yang

merupakan daerah baru hasil pemekaran hingga kini baru memiliki satu buah Rumah

Sakit yang masih dalam taraf penyempurnaan pembangunan fisik, sehingga sistim

pembuangan limbah medis juga belum tertata dan berfungsi. Dan untuk limbah medis di

5 Puskesmas yang ada, sistim pengelolaan limbah masih dibakar.

Diagram Sistem Sanitasi pengelolaan air limbah domestic Kabupaten

Sumber : Dinas PU Cipta Karya dan Dinkes Kabupaten Lamandau, 2012

KABUPATEN LAMANDAU 2013

s di Kabupaten Lamandau yang

merupakan daerah baru hasil pemekaran hingga kini baru memiliki satu buah Rumah

pembangunan fisik, sehingga sistim

pembuangan limbah medis juga belum tertata dan berfungsi. Dan untuk limbah medis di

domestic Kabupaten

Page 37: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI

Input User

Interface

Pengumpulan

Penampungan/Pengolahan

Black Water (tinja, urin,

glontor) WC Sentor Tangki Septik

Black Water (tinja, urin,

glontor) WC Cubluk

Grey Water (Limbah rumah

tangga)

Tempat Cuci Piring

Grey Water (Limbah rumah

tangga)

Tempat Cuci Pakaian

Sumber Data : Dinas PU CK dan TR Kabupaten Lamandau Tahun 2013

Tabel 3.10 Sistem pengelolaan air limbah domestik

Kelompok Fungsi Teknologi yang

digunakan

A B

User Interface WC Sentor

Penampungan Awal Tangki Septik

Pembuangan/Daur Ulang

Sungai dan saluran drainase terdekat

Sumber : Dinas PU Cipta Karya

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

Pengumpulan dan

Penampungan/Pengolahan

Awal

Pengaliran Pengolahan

Akhir Pembuangan/

Daur Ulang

Tangki Septik --- ---- Tanah

--- --- ---- Tanah, Sungai

--- Saluran/Sel

okan ---- Tanah, Sungai

--- Saluran/Sel

okan --- Tanah, Sungai

Sumber Data : Dinas PU CK dan TR Kabupaten Lamandau Tahun 2013

Sistem pengelolaan air limbah domestik yang ada di Kabupaten Lamandau

Teknologi yang Jenis Data Sekunder

(Perkiraan) Nilai Data

Sumber Data

C D E

Jumlah (kuantitas) 6.000 WC Hasil PoyeksiDinkes

KK Tersambung 9.000 KK Hasil PoyeksiDinkes

Jumlah (kuantitas) 0 Tangki Dinas PU Cipta Karya

saluran drainase Sungai Lamandau - Dinas PU Cipta

Karya

Sumber : Dinas PU Cipta Karya dan Dinkes Kabupaten Lamandau, 2012

KABUPATEN LAMANDAU 2013

Kode/Nama Aliran

Aliran Limbah AL1

Aliran Limbah AL2

Aliran Limbah AL3

Aliran Limbah AL4

yang ada di Kabupaten Lamandau

Sumber Data

Hasil Poyeksi

Hasil Poyeksi

Dinas PU Cipta

Cipta

Page 38: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI

Gambaran pengelolaan lim

Tabel dibawah ini :

No Uraian

1 Timbulan Tinja/Black Water

Pengguna tanki septik dan umum (rumah)

Standar timbulan tinja/org/hari

Jumlah timbulan

2 Timbulan Grey Water

Standar timbulan org/hari

Jumlah timbulan

3 Jumlah Tinja Terangkut

Mobil Tinja Milik Pemerintah

Jumlah Mobil tinja (unit)

Kapasitas tangki (m3)

Jumlah Rit / 1 hari

Mobil Tinja Milik Swasta

Jumlah Mobil tinja (unit)

Kapasitas tangki (m3)

Jumlah Rit / 1 hari

4 Kapasitas IPLT

Dibangun (tahun)

Umur Pakai (tahun)

Kapasitas terpasang (m3)

Kapasitas terpakai (m3)

5 Kapasitas IPAL

Dibangun (tahun)

Umur Pakai (tahun)

Kapasitas terpasang (m3)

Kapasitas terpakai (m3)

No URAIAN

1

On site individual

On site individual komunal

- Jumlah (unit)

Cubluk

Septic tank perorangan

- Kapasitas (m3)

Cubluk

Septic tank perorangan

- Wilayah Layanan

Cubluk

Septic tank perorangan

2 OFF SITE SYSTEM IPLT

- Jumlah IPLT (unit)

- Kapasitas (m3)

- Wilayah layanan (Ha)

- Wilayah layanan/wilayah kab/kota (%)

- Jumlah pelanggan (SR)

3 OFF SITE SYSTEM IPAL

- Jumlah Ipal (unit)

- Kapasitas (m3)

- Wilayah layanan (Ha)

- Wilayah layanan/wilayah kab-kota (%)

- Jumlah pelanggan (SR)

ON SITE SYSTEM

Sumber Dinas PU Kabupaten Lamandau

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

limbah cair di Kabupaten Lamandau dapat diliha

Jumlah / Volume Ketarangan

Pengguna tanki septik dan umum (rumah) 3 org

0,3 kg/org/hari

19.818,3 kg/hari Jumlah KK = 17.474

25 ltr/org/hari

1.651,5 m3/hari Jumlah Jiwa = 66.061

Tidak ada Layanan

Tidak ada Layanan

Tidak ada Layanan

Tidak ada Layanan

JUMLAH/VOLUME KETERANGAN

175 Unit -

4257 Unit -

525 m3 -

14.900 m3 -

Semua kecamatan

Semua kecamatan -

- Wilayah layanan/wilayah kab/kota (%)

- Wilayah layanan/wilayah kab-kota (%)

Tidak punya IPAL

T idak punya IPLT l

Sumber Dinas PU Kabupaten Lamandau

KABUPATEN LAMANDAU 2013

at pada

Ketarangan

Jumlah KK = 17.474

Jumlah Jiwa = 66.061

Tidak ada Layanan

Tidak ada Layanan

Tidak ada Layanan

Tidak ada Layanan

KETERANGAN

T idak punya IPAL

T idak punya IPLT l

Page 39: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI

Kesadaran Masyarakat dan PMHSJK

Secara keseluruhan peran serta atau tingkat kepedulian masyarakat, jender dan

kemiskinan dalam penanganan air limbah domestik di Kabupaten Lamandau masih

rendah, hal ini dapat dilihat dari tingkat kepemilikan jamban/M

pemeliharaan jamban/MCK sesuai hasil studi Ehra masih rendah.

Faktor lain yang menyebabkan t

Lamandau saat ini masih sangat kurang dalam pen

Tingkat kemiskinan, Jumlah kekuarga miskin

diurai pada bab II cukup rendah, bahkan tertinggi diseluruh Kabupaten Yang ada di

Kalimantan Tengah.

Tingkat pendidikan

Faktor kebiasaan, dimana masyarakat yang umumnya berada di daerah pesisir

terbiasa membuang air lim

ke sungai.

Akses Rumah Tangga Miskin terhadap pengelolaan air limbah domestik

sudah ada melalui program sanimas yang dibangun oleh PU Cipta Karya sejak tahun

2010 dan PNPM mandiri Perdesaan sejak ta

dirasakan sangat membantu mereka dalam memenuhi kebutuhan akan fasilitas

sarana-prasarana pengelolaan limbah rumah tangga.

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

Masyarakat dan PMHSJK

Secara keseluruhan peran serta atau tingkat kepedulian masyarakat, jender dan

kemiskinan dalam penanganan air limbah domestik di Kabupaten Lamandau masih

rendah, hal ini dapat dilihat dari tingkat kepemilikan jamban/MC

sesuai hasil studi Ehra masih rendah.

Faktor lain yang menyebabkan tingkat keperdulian masyarakat di

Lamandau saat ini masih sangat kurang dalam penanganan air limbah domestik

Tingkat kemiskinan, Jumlah kekuarga miskin di Kabupaten Lamandau seperti telah

diurai pada bab II cukup rendah, bahkan tertinggi diseluruh Kabupaten Yang ada di

Faktor kebiasaan, dimana masyarakat yang umumnya berada di daerah pesisir

terbiasa membuang air limbah langsung ke saluran terbuka, tepi laut atau langsung

Akses Rumah Tangga Miskin terhadap pengelolaan air limbah domestik

program sanimas yang dibangun oleh PU Cipta Karya sejak tahun

mandiri Perdesaan sejak tahun 2008. Kedua program tersebut

sangat membantu mereka dalam memenuhi kebutuhan akan fasilitas

prasarana pengelolaan limbah rumah tangga.

KABUPATEN LAMANDAU 2013

Secara keseluruhan peran serta atau tingkat kepedulian masyarakat, jender dan

kemiskinan dalam penanganan air limbah domestik di Kabupaten Lamandau masih

CK, tingkat

di Kabupaten

air limbah domestik yaitu:

di Kabupaten Lamandau seperti telah

diurai pada bab II cukup rendah, bahkan tertinggi diseluruh Kabupaten Yang ada di

Faktor kebiasaan, dimana masyarakat yang umumnya berada di daerah pesisir

bah langsung ke saluran terbuka, tepi laut atau langsung

Akses Rumah Tangga Miskin terhadap pengelolaan air limbah domestik

program sanimas yang dibangun oleh PU Cipta Karya sejak tahun

hun 2008. Kedua program tersebut

sangat membantu mereka dalam memenuhi kebutuhan akan fasilitas

Page 40: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

Tabel 3.11 Pengelolaan Sarana Jamban Keluarga dan MCK oleh Masyarakat

Kecamatan

Desa/Kelurahan RW RT

KECAMATAN BULIK

NANGA BULIK 1 13 116

KUJAN 3 7 84

BATU KOTAM 4 73

GUCI 2 20

BUMI AGUNG 2 12 57

SUMBER MULYA 2 13 52

BUKIT INDAH 4 13 68

ARGA MULYA 2 8 63

BUNUT 3 12

SUNGAI MENTAWA 3 13

BERUTA 6 35

TAMIANG 3 8

BELANTIKAN RAYA

BAYAT 7 79

NANGA BELANTIKAN 3 26

SUNGAI BULUH 5 50

BELIBI 2 22

KARANG BESI 2 49

BENUATAN 2 15

KAHINGAI 3 31

NANGA MATU 2 17

PETARIKAN 2 26

SUMBER CAHAYA 2 5 29

BINTANG MENGALIH 2 28

TANGGA BATU 2 27

DELANG

KUDANGAN 1 13 143

RIAM PANAHAN 2 32

Jumlah Jumlah

Pddk

miskin

Jamban

Keluarga

KABUPATEN LAMANDAU 2013

eluarga dan MCK oleh Masyarakat di Kabupaten Lamandau

Dikelola

RT

Dikelola

RW

Dikelola

CBO

Dikelola

Lainnya

Dikelola

RT

Dikelola

2 2010

1 2011

2 2008

2 2008

1 2011

0

0

1

0

0

0

0

0

1 2013

8

2 2008

0

2 2010

0

2

2

2 2009

0

0

0

0

1 20120

Jamban

Keluarga

Jumlah MCK Tahun

MCK

dibangun

Halaman 99

di Kabupaten Lamandau

Tahun

Sanimas

Dikelola

RW

Dikelola

CBO

Dikelola

Lainnya dibangun

Jumlah Sanimas

Page 41: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

MUKTI MANUNGGAL 2 10 94

MELATA 3 30

BUKIT MAKMUR 2 10 35

BUKIT RAYA 6 14 54

SUMBER JAYA 4 15 47

BUKIT HARUM 5 16 31

SEMATU JAYA

PURWAREJA 4 14 86

BINA BHAKTI 4 13 50

TRI TUNGGAL 4 12 83

WONOREJO 4 15 40

JANGKAR PRIMA 4 13 29

MEKAR MULYA 4 14 25

HAMBAWANG 2 13

BATANG KAWA

KINIPAN 4 38

GINIH 2 35

BATU TAMBUN 2 31

BENAKITAN 3 43

LIKU 2 18

MENGKALANG 4 56

KARANG MAS 2 30

KINA 3 35

JEMUAT 2 46

KABUPATEN LAMANDAU 2013

2 2009

0

2 2009

0

2 2009

1 2012

1 2011

2 2008

0

0

0

0

2 2009

4

3 2010

0

2 2008

0

2 2012

0

0

4 2010

Halaman 100

Page 42: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

Kecamatan

Desa/Kelurahan RT RW

MENTHOBI RAYA

LUBUK HIJU 4 33

BATU AMPAR 2 11

TOPALAN 2 35

NANUAH 2 42

MODANG MAS 5 16 50

MUKTI MANUNGGAL 2 10 94

MELATA 3 30

BUKIT MAKMUR 2 10 35

BUKIT RAYA 6 14 54

SUMBER JAYA 4 15 47

BUKIT HARUM 5 16 31

SEMATU JAYA

PURWAREJA 4 14 86

BINA BHAKTI 4 13 50

TRI TUNGGAL 4 12 83

WONOREJO 4 15 40

JANGKAR PRIMA 4 13 29

MEKAR MULYA 4 14 25

HAMBAWANG 2 13

BATANG KAWA

KINIPAN 4 38

GINIH 2 35

BATU TAMBUN 2 31

BENAKITAN 3 43

LIKU 2 18

MENGKALANG 4 56

KARANG MAS 2 30

KINA 3 35

JEMUAT 2 46

Jumlah Jumlah

Pddk

miskin

Jamban

Keluarga

KABUPATEN LAMANDAU 2013

Dikelola

RT

Dikelola

RW

Dikelola

CBO

Dikelola

Lainnya

Dikelola

RT

Dikelola

0

2 2008

2 2008

0

3 2010

0

2 2009

0

2 2009

0

2 2009

1 2012

1 2011

2 2008

0

0

0

0

2 2009

4

3 2010

0

2 2008

0

2 2012

0

0

4 2010

Jamban

Keluarga

Jumlah MCK Tahun

MCK

dibangun

Halaman 101

Tahun

Sanimas

Dikelola

RW

Dikelola

CBO

Dikelola

Lainnya dibangun

Jumlah Sanimas

Page 43: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

Tabel 3.12 Kondisi Sarana MCK di Kabupaten Lamandau

No.

Lokasi MCK Kapasitas Jumlah

Pemakai

(jiwa) MCK (jiwa)

PDAM

RT RW L P S

Kecamatan Bulik

1 MCK PLUS Kelurahan Nanga Bulik RT 12

500 19 21

2 MCK PLUS Kelurahan Nanga Bulik RT 04

500 10 5

3 MCK PLUS Kelurahan Nanga Bulik Simp. Perigi

300 3 5

4 MCK PLUS Desa Kujan 500 35 40

5 MCK PLUS Desa Bumi Agung

500 15 17

6 MCK 1 Desa Batu Kotam

20 15 17

7 MCK 2 Desa Batu Kotam

20 0 0

8 MCK 1 Desa Guci 20 11 12

9 MCK 2 Desa Guci 20 15 13

Kecamatan Bulik Timur

1 MCK PLUS Desa Bukit Jaya

500 0 0

2 MCK 1 Desa Bukit Jaya RT 01

20 90 70

3 MCK 2 Desa Bukit Jaya RT 03

20 16 17

4 MCK 3 Desa Bukit Jaya RT 15

20 15 15

5 MCK 1 Desa Pedongatan RT 01

20 15 15

6 MCK 2 Desa Pedongatan RT 03

20 41 43

7 MCK 4 Desa Pedongatan RT 04

20 20 19

8 MCK 5 Desa Pedongatan

20 15 15

KABUPATEN LAMANDAU 2013

di Kabupaten Lamandau

Sumber Air Jml

Toilet/WC

Jml kmr

mandi

Fas. Cuci

Tangan

Pers. Sabun

Biaya Pemakaian

MCK PDAM SPT SGL

K T S K T S K T L P L P Y T Y T Y T

v 2 2 2 v v v

v 2 2 2 v v v

v 2 2 2 v v v

v 2 2 2 v v v

v 2 2 2 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 2 2 2 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

Halaman 102

Tempat buangan air kotor Kapan

tangki septik dikosongkan

Tahun Pembuatan

Keterangan

Tangki Septik

Cubluk

v 0

2010

v 0

2010

v 0

2012

v 0 2011

v 0

2011

v 0

2008 1 toilet/WC

v 0

2008 rusak

v 0 2008 1 toilet/WC

v 0 2008 1 toilet/WC

v 0

2013 Belum selesai

v 0

2012 1 toilet/WC

v 0

2012 1 toilet/WC

v 0

2006 1 toilet/WC

v 0

2007 1 toilet/WC

v 0

2007 1 toilet/WC

v 0

2007 1 toilet/WC

v 0

2007 1 toilet/WC

Page 44: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

9 MCK 6 Desa Pedongatan

20 15 15

10 MCK 7 Desa Pedongatan

20 11 9

11 MCK 8 Desa Pedongatan

20 15 15

12 MCK 9 Desa Pedongatan

20 7 15

13 MCK 10 Desa Pedongatan

20 16 17

14 MCK 11 Desa Pedongatan

20 15 15

15 MCK 12 Desa Pedongatan

20 8 9

16 MCK 13 Desa Pedongatan

20 15 15

17 MCK 1 Desa Nuangan 20 0 0

18 MCK 2 Desa Nuangan 20 0 0

19 MCK 3 Desa Nuangan 20 0 0

20 MCK 4 Desa Nuangan 20 0 0

21 MCK 1 Desa Sukamaju RT 02

20 10 14

22 MCK 2 Desa Sukamaju RT 03

20 10 9

23 MCK 3 Desa Sukamaju RT 04

20 15 16

24 MCK 4 Desa Sukamaju RT 06

20 10 10

25 MCK 5 Desa Sukamaju RT 07

20 17 15

26 MCK Desa Sungkup RT 03

20 10 12

27 MCK 1 Desa Nanga Koring RT 02

20 0 0

28 MCK 2 Desa Nanga Koring RT 02

20 0 0

29 MCK 3 Desa Nanga Koring RT 01

20 0 0

30 MCK 1 Desa Toka RT 01

20 5 6

31 MCK 2 Desa Toka RT 02

20 0 0

32 MCK 1 Desa Sepondam RT 01

20 5 5

33 MCK 2 Desa Sepondam 20 4 6

KABUPATEN LAMANDAU 2013

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

1 1 v v v

1 1 v v v

1 1 v v v

1 1 v v v

1 1 v v v

1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

Halaman 103

v 0

2007 1 toilet/WC

v 0

2007 1 toilet/WC

v 0

2007 1 toilet/WC

v 0

2007 1 toilet/WC

v 0

2007 1 toilet/WC

v 0

2007 1 toilet/WC

v 0

2007 1 toilet/WC

v 0

2007 1 toilet/WC

v 0 2009 rusak

v 0 2009 rusak

v 0 2009 rusak

v 0 2007 rusak

v 0

2010 1 toilet/WC

v 0

2010 1 toilet/WC

v 0

2005 1 toilet/WC

v 0

2010 1 toilet/WC

v 0

2010 1 toilet/WC

v 0

2010 1 toilet/WC

v 0

2010 rusak

v 0

2010 rusak

v 0

2009 rusak

v 0

2009 1 toilet/WC

v 0

2009 rusak

v 0

2009 1 toilet/WC

v 0 2009 1 toilet/WC

Page 45: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

RT 02

34 MCK 1 Desa Merambang RT 03

20 0 0

35 MCK 2 Desa Merambang RT 04

20 0 0

36 MCK 1 Desa Batu Tunggal RT 06

20 11 9

37 MCK 2 Desa Batu Tunggal RT 04

20 0 0

38 MCK 1 Desa Nanga Kemujan

20 10 12

39 MCK 2 Desa Nanga Kemujan

20 12 12

40 MCK 1 Desa Nanga Palikodan RT 01

20 4 5

41 MCK 2 Desa Nanga Palikodan RT 02

20 15 16

42 MCK 1 Desa Nuangan RT 01

20 0 0

43 MCK 2 Desa Nuangan 20 0 0

Kecamatan Sematu Jaya

1 MCK PLUS Desa Purwareja

500 45 47

2 MCK Desa Bina Bhakti 20 0 0

3 MCK Desa Bina Bhakti RT 05

20 25 22

4 MCK 1 Desa Batu Hambawang

20 9 11

5 MCK 2 Desa Batu Hambawang

20 10 11

6 MCK PLUS Desa Mekar Mulya

500 0 0

Kecamatan Menthobi Raya

1 MCK 1 Desa Batu Ampar RT 1

20 0 0

2 MCK 2 Desa Batu Ampar RT 2

20 0 0

3 MCK 1 Desa Lubuk Hiju RT 01

20 10 11

4 MCK 2 Desa Lubuk Hiju RT 04

20 40 50

5 MCK 1 Desa Nanuah RT 01

20 10 10

KABUPATEN LAMANDAU 2013

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 2 2 2 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 2 2 2 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

Halaman 104

v 0

2010 rusak

v 0

2010 rusak

v 0

2010 1 toilet/WC

v 0

2010 rusak

v 0

2010 1 toilet/WC

v 0

2010 1 toilet/WC

v 0

2008 1 toilet/WC

v 0

2008 1 toilet/WC

v 0

2009 rusak

v 1 2009 rusak

v 0

2011

v 0 2008 rusak

v 0

2008 1 toilet/WC

v 0

2009 1 toilet/WC

v 0

2009 1 toilet/WC

v 0

2013 Belum selesai

v 0

2008 rusak

v 0

2008 rusak

v 0

2008 1 toilet/WC

v 0

2008 1 toilet/WC

v 0

2010 1 toilet/WC

Page 46: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

6 MCK 2 Desa Nanuah RT 02

20 12 15

5 MCK 3 Desa Nanuah 20 10 10

7 MCK Desa Bukit Makmur RT 01

20 11 14

8 MCK Desa Bukit Makmur RT 05

20 15 17

9 MCK Desa Mukti Manunggal RT 06

20 30 31

10 MCK Desa Mukti Manunggal RT 08

20 25 26

11 MCK Desa Sumber Jaya RT 03

20 13 15

12 MCK Desa Sumber Jaya RT 10

20 16 12

13 MCK PLUS Desa Bukit Harum RT 10

500 10 1

14 MCK 1 Desa Melata RT 01

20 10 15

15 MCK 2 Desa Melata RT 01

20 13 8

16 MCK 3 Desa Melata RT 01

20 10 14

17 MCK 4 Desa Melata RT 02

20 12 8

18 MCK 5 Desa Melata RT 02

20 10 12

19 MCK 6 Desa Melata RT 02

20 11 8

20 MCK 7 Desa Melata RT 02

20 10 16

21 MCK 8 Desa Melata RT 03

20 10 14

22 MCK 9 Desa Melata RT 03

20 9 8

23 MCK 10 Desa Melata RT 03

20 0 0

Kecamatan Lamandau

1 MCK PLUS Desa Penopa

300 10 12

2 MCK 1 Desa Suja 20 9 7

3 MCK 2 Desa Suja 20 0 0

4 MCK Desa Sekoban 20 0 0

5 MCK Desa Sekoban 20 0 0

KABUPATEN LAMANDAU 2013

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 2 2 2 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 2 2 1 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

Halaman 105

v 0

2010 1 toilet/WC

v 0 2010 1 toilet/WC

v 0

2009 1 toilet/WC

v 0

2009 1 toilet/WC

v 0

2009 1 toilet/WC

v 0

2009 1 toilet/WC

v 0

2009 1 toilet/WC

v 0

2009 1 toilet/WC

v 0

2006

v 0

2006 1 toilet/WC

v 0

2006 1 toilet/WC

v 0

2006 1 toilet/WC

v 0

2006 1 toilet/WC

v 0

2006 1 toilet/WC

v 0

2006 1 toilet/WC

v 0

2006 1 toilet/WC

v 0

2006 1 toilet/WC

v 0

2006 1 toilet/WC

v 0

2006 rusak

v 0

2012

v 0 2008 1 toilet/WC

v 0 2008 rusak

v 0 2008 rusak

v 0 2008 rusak

Page 47: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

6 MCK 1 Desa Tapin Bini 20 6 7

7 MCK 2 Desa Tapin Bini 20 0 0

8 MCK 3 Desa Tapin Bini 20 0 0

9 MCK 4 Desa Tapin Bini 20 0 0

10 MCK 5 Desa Tapin Bini 20 0 0

11 MCK 6 Desa Tapin Bini 20 0 0

Kecamatan Belantikan Raya

1 MCK PLUS Desa Bayat 500

2 MCK 1 Desa Bayat 20 0 0

3 MCK 2 Desa Bayat 20 0 0

4 MCK 3 Desa Bayat 20 0 0

5 MCK 4 Desa Bayat 20 0 0

6 MCK 5 Desa Bayat 20 0 0

7 MCK 6 Desa Bayat 20 0 0

8 MCK 7 Desa Bayat 20 0 0

9 MCK 8 Desa Bayat 20 0 0

10 MCK 9 Desa Bayat 20 0 0

11 MCK 10 Desa Bayat 20 0 0

12 MCK 1 Desa Sungai Buluh

20 8 7

13 MCK 2 Desa Sungai Buluh

20 10 12

14 MCK 3 Desa Sungai Buluh

20 12 10

15 MCK 4 Desa Sungai Buluh

20 6 8

16 MCK 1 Desa Petarikan 20 0 0

17 MCK 2 Desa Petarikan 20 0 0

18 MCK 1 Desa Karang Besi

20 0 0

19 MCK 2 Desa Karang Besi

20 0 0

Kecamatan Batang Kawa

KABUPATEN LAMANDAU 2013

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 2 2 2 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

Halaman 106

v 0 2004 1 toilet/WC

v 0 2004 rusak

v 0 2004 rusak

v 0 2004 rusak

v 0 2004 rusak

v 0 2004 rusak

v 0

2013 Belum selesai

v 0 2004 rusak

v 0 2004 rusak

v 0 2004 rusak

v 0 2004 rusak

v 0 2004 rusak

v 0 2004 rusak

v 0 2004 rusak

v 0 2004 rusak

v 0 2004 rusak

v 0 2004 rusak

v 0

2008 1 toilet/WC

v 0

2008 1 toilet/WC

v 0

2006 1 toilet/WC

v 0

2006 1 toilet/WC

v 0 2009 rusak

v 0 2009 rusak

v 0

2010 rusak

v 0

2010 rusak

Page 48: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

1 MCK 1 Desa Benakitan RT02

20 7 8

2 MCK 2 Desa Benakitan RT 02

20 12 13

3 MCK Desa Mengkalang RT 01

20 13 13

4 MCK Desa Mengkalang RT 04

20 70 80

5 MCK 1 Desa Jamuat RT 01

20 19 18

6 MCK 2 Desa Jamuat RT 01

20 21 22

7 MCK 3 Desa Jamuat RT 02

20 20 22

8 MCK 4 Desa Jamuat RT 02

20 25 21

9 MCK 1 Desa Ginih 20 3 6

10 MCK 2 Desa Ginih 20 5 5

11 MCK 3 Desa Ginih 20 0 0

12 MCK Desa Kinipan RT 01

20 10 11

13 MCK Desa Kinipan RT 02

20 12 12

14 MCK Desa Kinipan RT 03

20 0 0

15 MCK Desa Kinipan RT 04

20 20 20

Kecamatan Delang

1 MCK PLUS Desa Kudangan RT 01

500 15 16

2 MCK Desa Lopus 20 0 0

3 MCK Desa Nyalang 20 10 3

4 MCK Desa Nyalang 20 11 13

5 MCK Desa Landau Kantu

20 13 12

6 MCK Desa Landau Kantu

20 12 12

Keterangan: L = laki-laki S = selalu tersedia air P = perempuan T = tidak ada persediaan air

KABUPATEN LAMANDAU 2013

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 2 2 2 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

v 1 1 v v v

Y = ya SPT = Sumur pompa tangan T = tidak SGL = Sumur gali K = kadang-kadang

Halaman 107

v 0

2008 1 toilet/WC

v 0

2008 1 toilet/WC

v 0

2012 1 toilet/WC

v 0

2012 1 toilet/WC

v 0

2010 1 toilet/WC

v 0

2010 1 toilet/WC

v 0

2010 1 toilet/WC

v 0

2010 1 toilet/WC

v 0 2010 1 toilet/WC

v 0 2010 1 toilet/WC

v 0 2010 rusak

v 0

2006 1 toilet/WC

v 0

2006 1 toilet/WC

v 0

2006 rusak

v 0

2006 1 toilet/WC

v 0

2012

v 0 2006 rusak

v 0 2009 1 toilet/WC

v 0 2009 1 toilet/WC

v 0

2009 1 toilet/WC

v 0

2009 1 toilet/WC

kadang

Page 49: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

Tabel 3.13 Daftar Program/Proyek Layanan Yang Berbasis Masyarakat

No Komponen Nama Program / Proyek / Layanan

1 Air Limbah Domestik: Onsite Individual

Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat

2 Air Limbah Domestik: Onsite Komunal

Pembangunan Sistem Air Limbah Komunal Berbasis Masyarakat Menthobi Raya

Pembangunan Sistem Air Limbah Komunal Berbasis Masyarakat Bulik di Nanga Bulik

Pembangunan Sistem Air Limbah Komunal Berbasis Masyarakat Lamandau

Pembangunan Sistem Air Masyarakat Delang di Kudangan

Pembangunan Sistem Air Limbah Komunal Berbasis Masyarakat Bulik Timur

Pembangunan Sistem Air Limbah Komunal Berbasis Masyarakat Belantikan Raya

Pembangunan Sistem Air Limbah Komunal Berbasis Masyarakat Batang Kawa

Pembangunan Sistem Air Limbah Komunal Berbasis Masyarakat Bulik di Bulik

Pembangunan Sistem Air Limbah Komunal Berbasis Masyarakat Menthobi Raya

Keterangan: PM = Pemberdayaan Masyarakat JDR = Jender MBR= Masyarakat Berpenghasilan Rendah

KABUPATEN LAMANDAU 2013

Daftar Program/Proyek Layanan Yang Berbasis Masyarakat di Kabupaten Lamandau

Nama Program / Proyek / Layanan Pelaksana/PJ Tahun Mulai

Kondisi Sarana Saat ini

Fungsi Fungsi

Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat Masyarakat 2013

Pembangunan Sistem Air Limbah Komunal Berbasis Masyarakat Menthobi Raya di Bukit Harum

Masyarakat 2012

Pembangunan Sistem Air Limbah Komunal Berbasis Masyarakat Bulik di Nanga Bulik

Masyarakat 2012

Pembangunan Sistem Air Limbah Komunal Berbasis Masyarakat Lamandau di Penopa

Masyarakat 2012

Pembangunan Sistem Air Limbah Komunal Berbasis di Kudangan

Masyarakat 2012

Pembangunan Sistem Air Limbah Komunal Berbasis Masyarakat Bulik Timur di Bukit Jaya

Masyarakat 2012

Pembangunan Sistem Air Limbah Komunal Berbasis Belantikan Raya di Bayat

Masyarakat 2012

Pembangunan Sistem Air Limbah Komunal Berbasis Masyarakat Batang Kawa di Batang Kawa

Masyarakat 2012

Pembangunan Sistem Air Limbah Komunal Berbasis di Bulik

Masyarakat 2012

Pembangunan Sistem Air Limbah Komunal Berbasis Masyarakat Menthobi Raya di Menthobi Raya

Masyarakat 2012

Halaman 108

Kondisi Sarana Saat ini Aspek PMJK

Tidak Fungsi

Rusak PM JDR MBR

Page 50: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI

Pemetaan Media

Kajian Komunikasi dan

analisis data primer dan sekun

antara stakeholder dan peta

untuk menyusun Strategi K

sebagai sarana advokasi p

stakeholder kunci, yakni

pengelolaan air limbah me

internet.

Hasil identifikasi te

dalam menjalankan kampan

Pemerintah Kabupaten Lamandau

masyarakat dan mengetahui p

kesehatan khususnya mengenai pengelolaan air limbah domestik juga dilakukan dengan

memanfaatakan berbagai media komunikasi yang ada di Kabupaten

media cetak, media televisi, radio serta pertemuan

diakui bahwa upaya yang dilakukan khususnya dalam bidang pengelolaan air limbah

domestik masih minim.

Pada saat ini pemerintah Kabupaten

komunikasi media, kegiatan tersebut masih terbatas pada komuni

pengumuman, ajakan dalam bentuk spanduk dan papan reklame. Berikut adalah kegiatan

komunikasi yang terkait pengelolaan air limbah domestik.

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

dan Pemetaan Media merupakan upaya pengu

under untuk mendapatkan gambaran tingkat ko

media terkait pengelolaan air limbah. Kajian in

Kampanye dan Komunikasi, di samping juga

pengelolaan air limbah di Kabupaten Lamandau

Pemerintah Kabupaten dan media massa

encakup beragam media cetak, audio-visual,

entang pengalaman dan kapasitas Kabupaten

anye/pemasaran pengelolaan air limbah serta s

Lamandau melakukan penyampaian informa

ahui peran media massa dalam upaya sosialisasi dan promosi

kesehatan khususnya mengenai pengelolaan air limbah domestik juga dilakukan dengan

berbagai media komunikasi yang ada di Kabupaten Lamandau

, radio serta pertemuan-pertemuan. Walaupun demikian, tetap

diakui bahwa upaya yang dilakukan khususnya dalam bidang pengelolaan air limbah

Pada saat ini pemerintah Kabupaten Lamandau juga melaksanakan kegiatan

komunikasi media, kegiatan tersebut masih terbatas pada komunikasi melalui media

pengumuman, ajakan dalam bentuk spanduk dan papan reklame. Berikut adalah kegiatan

komunikasi yang terkait pengelolaan air limbah domestik.

umpulan dan

omunikasi di

ni diperlukan

bermanfaat

Lamandau untuk

mendukung

luar ruang,

n Lamandau

sejauh mana

masi kepada

upaya sosialisasi dan promosi

kesehatan khususnya mengenai pengelolaan air limbah domestik juga dilakukan dengan

Lamandau baik

pun demikian, tetap

diakui bahwa upaya yang dilakukan khususnya dalam bidang pengelolaan air limbah

juga melaksanakan kegiatan

kasi melalui media

pengumuman, ajakan dalam bentuk spanduk dan papan reklame. Berikut adalah kegiatan

Page 51: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI

Tabel 3.14 Kegiatan Komunikasi Terkait Komponen Air Limbah

Lamandau Tahun 2013

No Kegiatan Tahun Dinas

Pelaksana

1 Sosialisasi

Pengelolaan

limbah

domestik

berbasis

masyarakat

2010-

2013

PU CK

3 Sosialisasi

Pengelolaan

limbah

domestik

2010-

2012

DINKES

Sumber : Kantor PU dan Dinkes

Tabel 3.15 Media Komunikasi

Kabupaten Lamandau

No Jenis Media Khalayak

1. Brosur, Poster Masyarakat

Umum

Sumber : Kantor Dinas Kesehatan

Secara umum, media

Lamandau masih dilakukan oleh para penyuluh kesehatan yang langsung berhadapan

dengan masyarakat di tingkat kecamatan yaitu personil dari puskesmas yang ada d

masing-masing kecamatan, dan masayarakat menyambut baikdan berpendapa

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

Kegiatan Komunikasi Terkait Komponen Air Limbah Di Kabupaten

Tahun 2013

Dinas

Pelaksana Tujuan Kegiatan

Khalayak

Sasaran Pesan Kunci

Penyadaran

masyarakat

dalam

pengelolaan

limbah rumah

tangga

Masyarakat

Limbah

rumah

tangga harus

diolah

sebelum di

buang ke

lingkungan

DINKES Penyadaran

masyarakat

dalam

pengelolaan

limbah rumah

tangga, sekolah,

Temoat makan

dan institusi

Masyarakat

Limbah

rumah

tangga harus

diolah

sebelum di

buang ke

lingkungan

Kab. Lamandau Tahun 2013

Komunikasi dan Kerjasama Terkait Komponen Air Limbah

Lamandau 2013

Khalayak Pendanaan Isu yang

Diangkat Pesan Kunci

Promkes

Puskesmas

Kecamatan

Pengelolaan

Air Limbah

Rumah tangga,

Sekolah,

Tempat Makan,

Istitusi dan

Penggunaan

Jamban sehat.

Mendorong dan

menanamkan

Kesadaran

/Keterlibatan

Masyarakat.

Dinas Kesehatan Kab. Lamandau Tahun 2013

Secara umum, media komunikasi yang masih efektif dilakukan di Kabupaten

masih dilakukan oleh para penyuluh kesehatan yang langsung berhadapan

dengan masyarakat di tingkat kecamatan yaitu personil dari puskesmas yang ada d

masing kecamatan, dan masayarakat menyambut baikdan berpendapa

Di Kabupaten

Pembelajaran

Limbah tidak

dibuang

langsung ke

lingkungan

Limbah tidak

dibuang

langsung ke

lingkungan

Terkait Komponen Air Limbah Di

Efektivitas

Positif,

Partisipatif

di Kabupaten

masih dilakukan oleh para penyuluh kesehatan yang langsung berhadapan

dengan masyarakat di tingkat kecamatan yaitu personil dari puskesmas yang ada di

masing kecamatan, dan masayarakat menyambut baikdan berpendapat positif

Page 52: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI

mengenai pengelolaan air limbah yang ada. Isu yang diangkat bermacam

mengenai pengelolaan persampahan,

meningkatkan perilaku PHBS

Partisipasi Dunia Usaha

Kabupaten Lamandau

kegiatan dunia usaha mulai berkembang

dalam kegiatan pembangunan publik khususnya bagi pengelolaan air limbah domestik

merupakan potensi yang harus dioptimalkan. Tingkat partisipasi dunia usaha dala

kegiatan pengelolaan air limbah domestik di Kabupaten

Hal ini terlihat dari peran dunia usaha masih terbatas pada membangun sarana air limbah

berupa tangki septik individu pada tempat/bangunan usahanya sebagaimana masyarakat

pada umumnya. Selain itu, LSM yang bekerja pada bidang pengelolaan air limbah

belum ada di Kabupaten Lamandau

dunia usaha dalam kegiatan pengelolaan air limbah di Kabupaten

masa yang akan dating

Tabel 3.16 Penyedia Layanan Air Limbah D

Lamandau Tahun 2013

No

Nama

Provider/Mitra

Potensial

Tahun mulai

operasi/

Berkontribusi

Komponen : Air Limbah

1 Belum ada -

2 Belum ada -

3 Belum ada -

Sumber : Dinas PU CK Kabupaten

Penyedia layanan air limbah domestik baik dari pihak pemerintah, swasta

maupun masyarakat sampai tahun 2013 ini belum

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

aan air limbah yang ada. Isu yang diangkat bermacam-macam yakni

mengenai pengelolaan persampahan, peningkatan kebersihan, ketertiban dan keamanan

meningkatkan perilaku PHBS

Lamandau merupakan daerah yang sedang berkemban

berkembang dengan pesat. Untuk itu partisipasi dunia usaha

dalam kegiatan pembangunan publik khususnya bagi pengelolaan air limbah domestik

merupakan potensi yang harus dioptimalkan. Tingkat partisipasi dunia usaha dala

kegiatan pengelolaan air limbah domestik di Kabupaten Lamandau masih sangat minim.

Hal ini terlihat dari peran dunia usaha masih terbatas pada membangun sarana air limbah

berupa tangki septik individu pada tempat/bangunan usahanya sebagaimana masyarakat

pada umumnya. Selain itu, LSM yang bekerja pada bidang pengelolaan air limbah

Lamandau. Untuk itu, perlu dipertimbangkan untuk melibatkan

dunia usaha dalam kegiatan pengelolaan air limbah di Kabupaten Lamandau

Penyedia Layanan Air Limbah Domestik yang ada di Kabupaten

Tahun 2013

Tahun mulai

operasi/

Berkontribusi

Jenis kegiatan/

Kontribusi

Terhadap Sanitasi

Potensi Kerjasama

- -

- -

- -

Sumber : Dinas PU CK Kabupaten Lamandau, tahun 2012

Penyedia layanan air limbah domestik baik dari pihak pemerintah, swasta

maupun masyarakat sampai tahun 2013 ini belum ada.

macam yakni

peningkatan kebersihan, ketertiban dan keamanan,

merupakan daerah yang sedang berkembang, dimana

dengan pesat. Untuk itu partisipasi dunia usaha

dalam kegiatan pembangunan publik khususnya bagi pengelolaan air limbah domestik

merupakan potensi yang harus dioptimalkan. Tingkat partisipasi dunia usaha dalam

masih sangat minim.

Hal ini terlihat dari peran dunia usaha masih terbatas pada membangun sarana air limbah

berupa tangki septik individu pada tempat/bangunan usahanya sebagaimana masyarakat

pada umumnya. Selain itu, LSM yang bekerja pada bidang pengelolaan air limbah

. Untuk itu, perlu dipertimbangkan untuk melibatkan

Lamandau pada masa-

i Kabupaten

Potensi Kerjasama

Penyedia layanan air limbah domestik baik dari pihak pemerintah, swasta

Page 53: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI

Pendanaan dan Pembiayaan

Pembiayaan untuk pengelolaan air limbah domestik masih bersumber dari APBD

Kabupaten Lamandau pada kurun waktu beberapa tahun terakhir. Seperti yang telah

dijelaskan bahwa kegiatan pengelolaan air limbah di Kabupaten

berupa pengadaan sarana (saluran pembuangan air limbah dan MCK) yang dilaksanakan

oleh Dinas Pekerjaan Umum, dan Badan Lingkungan Hidup yang melakukan monitoring

terhadap kualitas air limbah yang dihasilkan.

Jika dilihat belanja untuk kegi

masing SKPD terkait, maka diketahui bahwa investasi pemerintah Kabupaten

Lamandau dalam APBD untuk pengadaan sarana air limbah domestik terdapat di SKPD

Dinas Pekerjaan Umum dan Badan Lingkungan Hidup

tahun 2013 sebesar Rp. 1.796.187.000

komponen air limbah domestik di

bawah ini :

Tabel 3.17 Rekapitulasi Realisasi Pendanaan Sanitasi Komponen Air

Domestik Di Kabupaten

2008

1 Air Limbah (1a+1b)

1.a Pendanaan Investasi air limbah - -

1.bPendanaan OM yang dialokasikan

dalam APBD - -

1.cPerkiraan biaya OM berdasarkan

infrastruktur terbangun - -

No Komponen

Sumber Data : Dinas PU Kabupaten

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

Pendanaan dan Pembiayaan

Pembiayaan untuk pengelolaan air limbah domestik masih bersumber dari APBD

pada kurun waktu beberapa tahun terakhir. Seperti yang telah

dijelaskan bahwa kegiatan pengelolaan air limbah di Kabupaten Lamandau

berupa pengadaan sarana (saluran pembuangan air limbah dan MCK) yang dilaksanakan

oleh Dinas Pekerjaan Umum, dan Badan Lingkungan Hidup yang melakukan monitoring

terhadap kualitas air limbah yang dihasilkan.

Jika dilihat belanja untuk kegiatan pengelolaan air imbah pada masing

masing SKPD terkait, maka diketahui bahwa investasi pemerintah Kabupaten

dalam APBD untuk pengadaan sarana air limbah domestik terdapat di SKPD

dan Badan Lingkungan Hidup dengan total inv

1.796.187.000,-. Rekapitulasi realisasi pendanaan sanitasi

komponen air limbah domestik di kabupaten Lamandau dapat dilihat pada tabel di

Rekapitulasi Realisasi Pendanaan Sanitasi Komponen Air

Di Kabupaten Lamandau 2013

2009 2010 2011 2012

- - - - -

- - - - -

- - - - -

Belanja (Rp)Rata-rata

Kabupaten Lamandau Tahun 2013

Pembiayaan untuk pengelolaan air limbah domestik masih bersumber dari APBD

pada kurun waktu beberapa tahun terakhir. Seperti yang telah

Lamandau masih

berupa pengadaan sarana (saluran pembuangan air limbah dan MCK) yang dilaksanakan

oleh Dinas Pekerjaan Umum, dan Badan Lingkungan Hidup yang melakukan monitoring

atan pengelolaan air imbah pada masing-

masing SKPD terkait, maka diketahui bahwa investasi pemerintah Kabupaten

dalam APBD untuk pengadaan sarana air limbah domestik terdapat di SKPD

dengan total investasi pada

Rekapitulasi realisasi pendanaan sanitasi

dapat dilihat pada tabel di

Rekapitulasi Realisasi Pendanaan Sanitasi Komponen Air Limbah

- -

- -

- -

Rata-rata Pertumbuhan

(%)

Page 54: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI

Tabel 3.18 Realisasi dan Potensi Retribusi Air Limbah

Tahun 2013

2008

1 Retribusi Air Limbah -

1a Realisasi Retribusi -

1a Potensi Retribusi -

No SKPD

Sumber Data : Dinas PU Kabupaten

Sampai tahun 2013 di Kabupaten

limbah domestik sehingga potensi belum dapat di perkirakan

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

Realisasi dan Potensi Retribusi Air Limbah Di Kabupaten Lamandau

2009 2010 2011 2012

- - - - -

- - - - -

- - - - -

Belanja (Rp)

Kabupaten Lamandau Tahun 2013

Sampai tahun 2013 di Kabupaten Lamandau belum dilaksanakan retribusi air

limbah domestik sehingga potensi belum dapat di perkirakan.

Lamandau

- -

- -

- -

Pertumbuhan

(%)

belum dilaksanakan retribusi air

Page 55: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI

Permasalahan Mendesak dan Isu Strategis

Pada saat ini, isu strategis dan permasalahan mendesak dalam bidang

pengelolaan air limbah untuk segera dilakukan penanganan di Kabupaten

antara lain:

Tabel 3.19 Permasalahan mendesak dan Isu

Kabupaten Lamandau

Permasalahan Mendesak

1. Masih Rendahnya kesadaran masyarakat untuk cuci tangan pakai sabun (CTPS) sehingga sangat berpengaruh pada kesehatan.....? (persentase??)

2. Baru 18% persen rumah tangga memiliki jamban dengan tangki septik aman, 92,5 % masih melakukan praktek BABS (BAB di sungai, kebun, halaman dll). Pelayanan jamban umum (WC umum) masih sangat minim bahkan di wilayah perkotaan, sehingga masih kurang pelayanan tentang buang air besar untuk masyarakat umum dan banyak yg melakukan buang air besar di sungai, kebun, bahkan di parit atau saluran drainase.

3. Masih banyak yang kurang terlayani saluran sumber air bersih PDAM....? berapa??

4. Masih ada pemanfaatan sumber air bersih dari sumur gali, sumur bor, bahkan dari sungai yang kebanyakan diolah dengan dimasak.. ....? berapa??

5. Masih ada 21,5% pencemaran pada wadah/penyimpanan dan penanganan air.

6. Kondisi pengelolaan sampah yang kurang

baik mengakibatkan serangan lalat, tikus, nyamuk, kucing, anjing serta bau busuk tidak terhindarkan. Sumbatan saluran drainase dan anaka-anak bemain di sekitar serakan/tumpukan sampah juga tidak tehindarkan.masih terdapat serakan/tumpukan sampah di sekitar lingkungan hunian mereka Pengelolaan sampah ditingkat rumah tangga masih menunjukkan prilaku yang kurang baik

7. Masih 80,8% sampah setempat tidak diolah

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

Permasalahan Mendesak dan Isu Strategis

Pada saat ini, isu strategis dan permasalahan mendesak dalam bidang

pengelolaan air limbah untuk segera dilakukan penanganan di Kabupaten

Permasalahan mendesak dan Isu Strategis Pengelolaan Air Limbah

Lamandau Tahun 2013

Isu Strategis.... rencana/ angan angan... lanjut ke KKL kerangka kerja logis...

Masih Rendahnya kesadaran masyarakat untuk cuci tangan pakai sabun (CTPS) sehingga sangat berpengaruh pada

Baru 18% persen rumah tangga memiliki jamban dengan tangki septik aman, 92,5 % masih melakukan praktek BABS (BAB di

Pelayanan jamban umum (WC umum) masih sangat minim bahkan di wilayah perkotaan,

kurang pelayanan tentang buang air besar untuk masyarakat umum dan banyak yg melakukan buang air besar di sungai, kebun, bahkan di parit atau saluran

Masih banyak yang kurang terlayani saluran ...? berapa??

nfaatan sumber air bersih dari sumur gali, sumur bor, bahkan dari sungai yang kebanyakan diolah dengan

21,5% pencemaran pada wadah/penyimpanan dan penanganan air.

Kondisi pengelolaan sampah yang kurang mengakibatkan serangan lalat, tikus,

nyamuk, kucing, anjing serta bau busuk tidak terhindarkan. Sumbatan saluran

anak bemain di sekitar serakan/tumpukan sampah juga tidak tehindarkan.masih terdapat serakan/tumpukan sampah di sekitar

gkungan hunian mereka Pengelolaan sampah ditingkat rumah tangga masih menunjukkan prilaku yang kurang baik Masih 80,8% sampah setempat tidak diolah.

1. Promosi dan penyuluhan tentang hidup sehat kepada masyarakat diutamakan melalui ujung tombak bidang kesehatan yaitu kader kesehatan lingkungan yang ada di puskesmas, sehingga dapat langsung berinteraksi dengan masyarakat untuk pemahaman tentang rumah sehat.

2. Promosi dan penyuluhan tentang jamban dan tangki septik yang sesuai standar kesehatan serta memberikan pengertian tentang penting untuk tidak BABS. Peningkatan minat masyarakat untuk memiliki jamban keluarga dengan sistem arisan jamban atau pun program hadiah jamban bagi keluarga berprestasi di kabupaten lamandau untuk memacwarga lainnya agar sadar tentang pentingnya hidup sehat.

3. Program peningkatan cakupan pelayanan sumber air bersih PDAM agar semakin banyak warga yang dapat menikmati layanan PDAM

4. Promosi tentang pengolahan sumber air bersih yang berasal dari sumur gali, sumur bor dan sungai agar di olah dengan teknologi yang tepat guna sehingga air tersebut layak dan sehat untuk di konsumsi

5. Promosi dan penyuluhan tentang bahaya dari pencemaran pada wadah/penyimpanan dan penangan air dengan sosialisasi dengan alat peraga yang mudah dimengerti sehingga masyarakat cepat dan tanggap dalam memahami pentingnya mengurangi pencemaran air.

6. Menggalakkan pengolahan sampah sejak dari rumah tangga (komposting) hingga ke TPS terdekat, dan kondisi TPS juga harus lebih tertutup untuk binatang agar tidak dapat masuk dan memporakporandakan sampah ke luar dari TPS tersebut. Program/Perda tentang hukuman buang sampah sembarang dapat juga untuk mengantisipasi banyaknya sampah-sampah yang menyumbat drainase ataupun yang dibuang sembarangan.

7. Pengolahan sampah setempat dengan membentuk wadah atau kelompok binaan di desa untuk memanfaatkan / mendaur ulang sampah-sampah yang bisa di manfaatkan kembali sehingga sampah dapat terpilah sebelum masuk ke

Pada saat ini, isu strategis dan permasalahan mendesak dalam bidang

pengelolaan air limbah untuk segera dilakukan penanganan di Kabupaten Lamandau

Pengelolaan Air Limbah Di

... lanjut ke KKL

Promosi dan penyuluhan tentang hidup sehat kepada melalui ujung tombak bidang

kesehatan yaitu kader kesehatan lingkungan yang ada di puskesmas, sehingga dapat langsung berinteraksi dengan masyarakat untuk pemahaman tentang rumah sehat. Promosi dan penyuluhan tentang jamban dan tangki septik

andar kesehatan serta memberikan pengertian tentang penting untuk tidak BABS. Peningkatan minat masyarakat untuk memiliki jamban keluarga dengan sistem arisan jamban atau pun program hadiah jamban bagi keluarga berprestasi di kabupaten lamandau untuk memacu warga lainnya agar sadar tentang pentingnya hidup sehat.

Program peningkatan cakupan pelayanan sumber air bersih PDAM agar semakin banyak warga yang dapat menikmati

Promosi tentang pengolahan sumber air bersih yang berasal gali, sumur bor dan sungai agar di olah dengan

teknologi yang tepat guna sehingga air tersebut layak dan

Promosi dan penyuluhan tentang bahaya dari pencemaran pada wadah/penyimpanan dan penangan air dengan

raga yang mudah dimengerti sehingga masyarakat cepat dan tanggap dalam memahami

Menggalakkan pengolahan sampah sejak dari rumah tangga (komposting) hingga ke TPS terdekat, dan kondisi TPS juga

k binatang agar tidak dapat masuk dan memporakporandakan sampah ke luar dari TPS tersebut. Program/Perda tentang hukuman buang sampah sembarang dapat juga untuk mengantisipasi banyaknya

sampah yang menyumbat drainase ataupun yang

Pengolahan sampah setempat dengan membentuk wadah atau kelompok binaan di desa untuk memanfaatkan /

sampah yang bisa di manfaatkan kembali sehingga sampah dapat terpilah sebelum masuk ke

Page 56: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI

8. Baru 50,2% tidak ada pencemaran pada

SPAL dan 49,8% terjadi pencemaran SPAL.9. Belum adanya Database pengolahan Air

Limbah Domestik untuk perumahan skala kabupaten.

10. Penyusunan Masterplan Air limbah belum selesai sehingga belum diketahui rencana pegolahan air limbah Kabupaten Lamandau

3.3 Pengelolaan Sampah

Pengelolaan persampahan merupakan kegiatan yang sistematis dan

berkesinambungan yang melip

dan pemrosesan akhir sampah. Sedangkan sampah sendiri adalah sisa

hari dan/atau dari proses alam yang berbentuk padat.

Dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 21/PRT/M/2006 tentang

Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan

(KSNP-SPP) juga telah ditetapkan salah satu

peningkatan kualitas pengelolaan TPA menjadi sanitary landfill untuk Kota

Metropolitan dan Kota Besar, serta controlled landfill untuk Kota Sedang dan Kota

Kecil.

Di Kabupaten Lamandau

tradisional yaitu sampah baik dari limbah rumah tangga maupun dari lingkungan di

bakar, ditimbun dalam tanah atau dibuang ke sungai/selokan. Pengelolaan persampahan

sampai saat ini masih pada tahap penyediaan lahan TPA dari Pemerintah Kabupaten

tetapi belum ada pembangunan sehingga menjadi tempat penimbunan saja.

prasarana yang sudah ada di kabupaten Lamandau m

sampah), pickup L300, motor roda 3, dan tempat sampah sementara dari plat besi.

Sedangkan untuk cakupan pelayanan masih sebatas pada ibukota kabupaten yaitu di

Nanga Bulik dan sekitarnya saja,

±14 m3/ hari (80% timbulan sampah kota)

Bulik dan sekitarnya sekitar 16

Kelembagaan

Sejak pelaksanaan otonomi daerah sesuai dengan Undang

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

Baru 50,2% tidak ada pencemaran pada SPAL dan 49,8% terjadi pencemaran SPAL.

golahan Air Limbah Domestik untuk perumahan skala

Penyusunan Masterplan Air limbah belum selesai sehingga belum diketahui rencana pegolahan air limbah Kabupaten Lamandau.

TPS dan dapat juga menjadi sumber penghasilbagi warga.

8. Program Peningkatan kualitas SPAL yang dimiliki warga dan peningkatan jumlah warga yang memiliki SPAL

9. Program Database cakupan dan infrastruktur Pengolahan Air Limbah di seluruh kabupaten Lamandau.

10. Program Masterplan Air Limbah kabupaten Lamandau.

Pengelolaan persampahan merupakan kegiatan yang sistematis dan

berkesinambungan yang meliputi pemilahan, pengumpulan, pemindahan, pengangkutan

dan pemrosesan akhir sampah. Sedangkan sampah sendiri adalah sisa kegiatan sehari

hari dan/atau dari proses alam yang berbentuk padat.

Dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 21/PRT/M/2006 tentang

Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan

SPP) juga telah ditetapkan salah satu sasaran yang akan dicapai adalah

peningkatan kualitas pengelolaan TPA menjadi sanitary landfill untuk Kota

Metropolitan dan Kota Besar, serta controlled landfill untuk Kota Sedang dan Kota

Lamandau secara umum pengelolaan persampahan ma

tradisional yaitu sampah baik dari limbah rumah tangga maupun dari lingkungan di

bakar, ditimbun dalam tanah atau dibuang ke sungai/selokan. Pengelolaan persampahan

sampai saat ini masih pada tahap penyediaan lahan TPA dari Pemerintah Kabupaten

tetapi belum ada pembangunan sehingga menjadi tempat penimbunan saja.

prasarana yang sudah ada di kabupaten Lamandau meliputi angkutan sampah (Truk

ampah), pickup L300, motor roda 3, dan tempat sampah sementara dari plat besi.

an pelayanan masih sebatas pada ibukota kabupaten yaitu di

saja, dengan sampah yang terangkut untuk dibuang ke TPA

14 m3/ hari (80% timbulan sampah kota) dengan total jumlah jiwa penduduk Nanga

sekitar 16. 431 ribu jiwa.

Sejak pelaksanaan otonomi daerah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 22

TPS dan dapat juga menjadi sumber penghasilan tambahan

Program Peningkatan kualitas SPAL yang dimiliki warga dan peningkatan jumlah warga yang memiliki SPAL Program Database cakupan dan infrastruktur Pengolahan Air

kabupaten Lamandau.

Pengelolaan persampahan merupakan kegiatan yang sistematis dan

ndahan, pengangkutan

kegiatan sehari-

Dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 21/PRT/M/2006 tentang

Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan

sasaran yang akan dicapai adalah

peningkatan kualitas pengelolaan TPA menjadi sanitary landfill untuk Kota

Metropolitan dan Kota Besar, serta controlled landfill untuk Kota Sedang dan Kota

secara umum pengelolaan persampahan masih sangat

tradisional yaitu sampah baik dari limbah rumah tangga maupun dari lingkungan di

bakar, ditimbun dalam tanah atau dibuang ke sungai/selokan. Pengelolaan persampahan

sampai saat ini masih pada tahap penyediaan lahan TPA dari Pemerintah Kabupaten

tetapi belum ada pembangunan sehingga menjadi tempat penimbunan saja. Sarana

eliputi angkutan sampah (Truk

ampah), pickup L300, motor roda 3, dan tempat sampah sementara dari plat besi.

an pelayanan masih sebatas pada ibukota kabupaten yaitu di

sampah yang terangkut untuk dibuang ke TPA

penduduk Nanga

Undang Nomor 22

Page 57: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI

tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang telah direvisi menjadi Undang

Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, seluruh pemerintahan

kabupaten/kota telah melakukan penataan kelembagaan. Penataan kelembagaan ini

diterbitkan melalui Peraturan Daerah tentang pembentukan dinas instansi dan lembaga

teknis daerah.

Pemerintah Daerah mempunyai peranan penuh dalam pengelolaan pembangunan

daerah, sedangkan pemerintah pusat mempunyai fungsi memberikan bantuan teknis

pembangunan dalam penanganan infrastruktur kota dan desa.

Lembaga yang khusus menangani sampah Dinas Pekerjaan Umum Bidang Tata

Ruang. Lihat gambar 3.2

Kebersihan, Keindahan Kabupaten

Dalam sudut pandang peraturan perundang

telah menetapkan beberapa Peraturan Daerah yang terkait dengan pengelolaan

persampahan, yaitu antara lain :

1. Peraturan Daerah Kabup

Retribusi Pelayanan Pers

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang telah direvisi menjadi Undang

Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, seluruh pemerintahan

n/kota telah melakukan penataan kelembagaan. Penataan kelembagaan ini

diterbitkan melalui Peraturan Daerah tentang pembentukan dinas instansi dan lembaga

Pemerintah Daerah mempunyai peranan penuh dalam pengelolaan pembangunan

sedangkan pemerintah pusat mempunyai fungsi memberikan bantuan teknis

pembangunan dalam penanganan infrastruktur kota dan desa.

Lembaga yang khusus menangani sampah Dinas Pekerjaan Umum Bidang Tata

Lihat gambar 3.2 tentang Struktur Organisasi Dinas yang menangani

Kabupaten Lamandau.

Dalam sudut pandang peraturan perundang-undangan, Kabupaten

telah menetapkan beberapa Peraturan Daerah yang terkait dengan pengelolaan

persampahan, yaitu antara lain :

Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau No. 22 Tahun 2012

Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan.

tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang telah direvisi menjadi Undang-Undang

Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, seluruh pemerintahan

n/kota telah melakukan penataan kelembagaan. Penataan kelembagaan ini

diterbitkan melalui Peraturan Daerah tentang pembentukan dinas instansi dan lembaga

Pemerintah Daerah mempunyai peranan penuh dalam pengelolaan pembangunan

sedangkan pemerintah pusat mempunyai fungsi memberikan bantuan teknis

Lembaga yang khusus menangani sampah Dinas Pekerjaan Umum Bidang Tata

yang menangani

undangan, Kabupaten Lamandau

telah menetapkan beberapa Peraturan Daerah yang terkait dengan pengelolaan

aten Lamandau No. 22 Tahun 2012 Tentang

Page 58: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI

Struktur Organisasi Pengelolaan Persampahan

Peta pemangku kepentingan dalam pembangunan dan pengelolaan persampahan

dapat dilihat pada tabel 3.21

KASI TEKNIS BINA MARGA

KASI PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN

KASI TEKNIS CIPTAKARYA

KASI TATA BANGUNAN DAN PEMUKIMAN

KASI PERUMAHAN DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN

KABID. CIPTA KARYA

KABID. BINA MARGA

KEL. JABATAN FUNGSIONAL

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

Struktur Organisasi Pengelolaan Persampahan

kepentingan dalam pembangunan dan pengelolaan persampahan

dan tabel 3.22

KASI TEKNIS CIPTA KARYA

KASI TATA BANGUNAN DAN PEMUKIMAN

KASI PERUMAHAN DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN

KASI TEKNIS DAN BINA MANFAAT

KASI PEMBANGUNAN

PENGAIRAN

KASI OPERASIONAL DAN

PEMELIHARAAN

DAN TATA RUANG

DAN PEMAKAMAN

KASI KEBERSIHAN

UPTD

KABID TATA RUANG

KABID PENGAIRAN

KABID. CIPTA KARYA

KASUBBAG UMUM DAN

KEPEGAWAIAN

KASUBBAG KEUANGAN PERENCANAAN DAN

SEKRETARIS

KEPALA DINAS

kepentingan dalam pembangunan dan pengelolaan persampahan

KASI PEMANFAATAN

DAN TATA RUANG

KASI PERTAMANAN

DAN PEMAKAMAN

KASI KEBERSIHAN KOTA

KABID TATA RUANG

KASUBBAG PERENCANAAN DAN

PENGENDALIAN PROGRAM

Page 59: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

Tabel 3.20 Daftar Pemangku Kepentingan dalam Pembangunan dan Pengelolaan PersampahanDi Kabupaten Lamandau Tahun 2013

FUNGSI

PERENCANAAN

Menyusun target pengelolaan sampah skala kab/kota,

Menyusun rencana program persampahan dalam rangka pencapaian target

Menyusun rencana anggaran program persampahan dalam rangka pencapaian target

PENGADAAN SARANA

Menyediakan sarana pewadahan sampah di sumber sampah

Menyediakan sarana pengumpulan (pengumpulan dari sumber sampah ke TPS)

Membangun sarana Tempat Penampungan Sementara (TPS)

Membangun sarana pengangkutan sampah dari TPS ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA)

Membangun sarana TPA

Menyediakan sarana komposting

PENGELOLAAN

Mengumpulkan sampah dari sumber ke TPS

Mengelola sampah di TPS

Mengangkut sampah dari TPS ke TPA

Mengelola TPA

Melakukan pemilahan sampah*

Melakukan penarikan retribusi sampah

Memberikan izin usaha pengelolaan sampah

PENGATURAN DAN PEMBINAAN

Mengatur prosedur penyediaan layanan sampah (jam pengangkutan, personil, peralatan, dll)

Melakukan sosialisasi peraturan, dan pembinaan dalam hal pengelolaan sampah

Memberikan sanksi terhadap pelanggaran pengelolaan sampah

MONITORING DAN EVALUASI

Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian target pengelolaan sampah skala kab/kota

Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kapasitas infrastruktur sarana pengelolaan persampahan

Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap efektivitas layanan persampahan, dan atau menampung serta mengelola keluhan atas layanan persampahan

Sumber Data : Dinas PU Bidang Tata Ruang Kabupaten Lamandau Tahun 2013

KABUPATEN LAMANDAU 2013

Daftar Pemangku Kepentingan dalam Pembangunan dan Pengelolaan PersampahanDi Kabupaten Lamandau Tahun 2013

PEMANGKU KEPENTINGAN

Pemerintah Kabupaten/Kota

pengelolaan sampah skala kab/kota, √

Menyusun rencana program persampahan dalam rangka pencapaian target √

Menyusun rencana anggaran program persampahan dalam rangka pencapaian target √

sumber sampah √

Menyediakan sarana pengumpulan (pengumpulan dari sumber sampah ke TPS) √

Membangun sarana Tempat Penampungan Sementara (TPS) √

Membangun sarana pengangkutan sampah dari TPS ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) √

Mengatur prosedur penyediaan layanan sampah (jam pengangkutan, personil, peralatan, dll) √

pembinaan dalam hal pengelolaan sampah √

Memberikan sanksi terhadap pelanggaran pengelolaan sampah √

Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian target pengelolaan sampah skala √

evaluasi terhadap kapasitas infrastruktur sarana pengelolaan √

Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap efektivitas layanan persampahan, dan atau menampung serta mengelola keluhan atas layanan persampahan

Kabupaten Lamandau Tahun 2013

Halaman 118

Daftar Pemangku Kepentingan dalam Pembangunan dan Pengelolaan PersampahanDi Kabupaten Lamandau Tahun 2013

PEMANGKU KEPENTINGAN

Swasta Masyarakat

Page 60: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

Tabel 3.21 Daftar Peraturan Persampahan Kabupaten Lamandau Tahun 2013

Peraturan

PERSAMPAHAN

Target capaian pelayanan pengelolaan persampahan di Kab/Kota ini

Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam menyediakan layanan pengelolaan sampah

Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam memberdayakan masyarakat dan badan usaha dalam pengelolaan sampah

Kewajiban dan sanksi bagi masyarakat untuk mengurangi sampah, menyediakan tempat sampah di hunian rumah, dan membuang ke TPS

Kewajiban dan sanksi bagi kantor / unit usaha di kawasan komersial / fasilitas social / fasilitas umum untuk mengurangi sampah, menyediakan tempat sampah, dan membuang ke TPS

Pembagian kerja pengumpulan sampah dari sumber ke TPS, dari TPS ke TPA, pengelolaan di TPA, dan pengaturan waktu pengangkutan sampah dari TPS ke TPA

Kerjasama pemerintah kab/kota dengan swasta atau pihak lain dalam pengelolaan sampah

Retribusi sampah atau kebersihan Perda No 22 Tahun 2012

Sumber Data : Dinas PU Bidang Tata Ruang Kabupaten

KABUPATEN LAMANDAU 2013

Daftar Peraturan Persampahan Kabupaten Lamandau Tahun 2013

Ketersediaan Pelaksanaan

Ada (Sebutkan) Tidak Ada Efektif

Dilaksanakan Belum Efektif Dilaksanakan

Perda No 22 Tahun 2012 √

Sumber Data : Dinas PU Bidang Tata Ruang Kabupaten Lamandau Tahun 2013

Halaman 119

Pelaksanaan Keterangan

Belum Efektif Dilaksanakan Tidak Efektif Dilaksanakan

Page 61: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI

Sistem dan Cakupan Pelayanan

Cakupan pelayanan

14m3/ hari, dengan area pelayanan di Kota Nanga Bulik dan

Dump Truck yang beroperasi setiap hari 2 unit mampu mengangkut 80% timbulan

sampah yang ada di Nanga Bulik dan sekitarnya.

Tempat Pengolahan Sampah (TPS

di Desa Nanga Bulik kecamatan

menggunakan sistem operasioanl

perumahan/permukiman terdekat 2 Km, Jarak TPA dengan sungai/badan air terdekat 5

Km, dan jarak TPA dengan pantai 200 Km.

Sampah, Gerobak Motor sampah dengan, pickup (L300).

Peta cakupan layanan persampahan di Kabupaten

peta 3.3 dan Peta Lokasi Infrastruktur utama pengelolaan sampah disajikan pada

3.4 berikut ini.

Berdasarkan diagram system sanitasi pengelolaan sampah bahwa sampah dari

tingkat rumah tangga dikumpulkan diTPS yang biasanya di persiapkan di tempat

tertentu yang ada di wilayah sekitar pemukiman, setelah itu di angkut dengan angkutan

sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Sedangkan untuk pengelolaan di rumah,

biasanya masyarakat masih dengan cara di bakar.

Teknologi yang dipakai atau digunakan dalam pengelolaan persampahan di

tingkat TPA yang ada di Kabupaten

sedangkan sampah diolah dengan teknologi composting.

berikut ini menjelaskan tentang Diagram Sistem sanitasi Pengelolaan Persampahan dan

Sistem Pengelolaan Persampahan yang ada di Kabupaten

Dari hasil study EHRA di Kabupaten

tangga sebagian besar dilakukan dengan cara dibakar (70,5 %) kemudian dibuang

kesungai/kali/laut/danau (13 %) , dikumpulkan dan dibuang ke TPS (8,5%), dibuang ke

dalam lubang tetapi tidak ditutup dengan tanah ( 3,5 %), dikumpulkan

informal yang mendaur ulang (3,5 %), dan dibuang ke lahan kosong/ hutan/kebun dan

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

Sistem dan Cakupan Pelayanan

Cakupan pelayanan pengangkutan sampah di Kabupaten Lamandau sebesar

/ hari, dengan area pelayanan di Kota Nanga Bulik dan sekitarnya, dengan jumlah

Dump Truck yang beroperasi setiap hari 2 unit mampu mengangkut 80% timbulan

sampah yang ada di Nanga Bulik dan sekitarnya. Kabupaten Lamandau

empat Pengolahan Sampah (TPS) dan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). TPA

kecamatan Bulik. Luasan TPA yang sudah terpakai 2 Ha

menggunakan sistem operasioanl Open Dumping. Jarak TPA dengan

perumahan/permukiman terdekat 2 Km, Jarak TPA dengan sungai/badan air terdekat 5

Km, dan jarak TPA dengan pantai 200 Km. Alat angkut yang digunakan adalah Truk

otor sampah dengan, pickup (L300).

Peta cakupan layanan persampahan di Kabupaten Lamandau dapat dilihat pada

dan Peta Lokasi Infrastruktur utama pengelolaan sampah disajikan pada

Berdasarkan diagram system sanitasi pengelolaan sampah bahwa sampah dari

tingkat rumah tangga dikumpulkan diTPS yang biasanya di persiapkan di tempat

tertentu yang ada di wilayah sekitar pemukiman, setelah itu di angkut dengan angkutan

di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Sedangkan untuk pengelolaan di rumah,

biasanya masyarakat masih dengan cara di bakar.

Teknologi yang dipakai atau digunakan dalam pengelolaan persampahan di

tingkat TPA yang ada di Kabupaten Lamandau dengan menggunakan control

sedangkan sampah diolah dengan teknologi composting. Tabel 3.21 dan

berikut ini menjelaskan tentang Diagram Sistem sanitasi Pengelolaan Persampahan dan

Sistem Pengelolaan Persampahan yang ada di Kabupaten Lamandau.

study EHRA di Kabupaten Lamandau pengolahan sampah rumah

tangga sebagian besar dilakukan dengan cara dibakar (70,5 %) kemudian dibuang

kesungai/kali/laut/danau (13 %) , dikumpulkan dan dibuang ke TPS (8,5%), dibuang ke

dalam lubang tetapi tidak ditutup dengan tanah ( 3,5 %), dikumpulkan oleh kolektor

informal yang mendaur ulang (3,5 %), dan dibuang ke lahan kosong/ hutan/kebun dan

KABUPATEN LAMANDAU 2013

di Kabupaten Lamandau sebesar

sekitarnya, dengan jumlah

Dump Truck yang beroperasi setiap hari 2 unit mampu mengangkut 80% timbulan

Lamandau memiliki

. TPA terdapat

. Luasan TPA yang sudah terpakai 2 Ha

Jarak TPA dengan

perumahan/permukiman terdekat 2 Km, Jarak TPA dengan sungai/badan air terdekat 5

unakan adalah Truk

dapat dilihat pada

dan Peta Lokasi Infrastruktur utama pengelolaan sampah disajikan pada peta

Berdasarkan diagram system sanitasi pengelolaan sampah bahwa sampah dari

tingkat rumah tangga dikumpulkan diTPS yang biasanya di persiapkan di tempat

tertentu yang ada di wilayah sekitar pemukiman, setelah itu di angkut dengan angkutan

di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Sedangkan untuk pengelolaan di rumah,

Teknologi yang dipakai atau digunakan dalam pengelolaan persampahan di

control landfill,

dan tabel 3.22

berikut ini menjelaskan tentang Diagram Sistem sanitasi Pengelolaan Persampahan dan

pengolahan sampah rumah

tangga sebagian besar dilakukan dengan cara dibakar (70,5 %) kemudian dibuang

kesungai/kali/laut/danau (13 %) , dikumpulkan dan dibuang ke TPS (8,5%), dibuang ke

oleh kolektor

informal yang mendaur ulang (3,5 %), dan dibuang ke lahan kosong/ hutan/kebun dan

Page 62: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI

dibiarkan membusuk (0,8 %)

dibawah ini

Gambar 3.11 Grafik Layanan Pengangkutan

Tahun 2013

Sumber Data : Studi EHRA Kabupaten Lamandau Tahun 2013

Pada Gambar 3.11 diketahui bahwa

Tangga yang dibuang ke sungai terbesar pada Klaster 2 yaitu 18,3 % dan klaster 1 yaitu

15 % , yang terkecil pada Klaster 0 yaitu 0 %.

Gambar berikut menunjukkan perilaku praktik pemilahan sampah oleh rumah

tangga dengan hasil sebagian rumah tangga tidak melakukan pemilahan/ pemisahan (75

%) dan hanya sebagian kecil yang melakukan pemilahan/ pemisahan (25 %).

5.0 .01.3

4.5

83.876.5

6.3

4.0

.015.0

2.5 .0

.0

20.0

40.0

60.0

80.0

100.0

120.0

Klaster 0 Klaster 1

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

dibiarkan membusuk (0,8 %). untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik 3.11

Layanan Pengangkutan Sampah Di Kabupaten Laman

Sumber Data : Studi EHRA Kabupaten Lamandau Tahun 2013

Pada Gambar 3.11 diketahui bahwa Kondisi Sampah di Lingkungan Rumah

Tangga yang dibuang ke sungai terbesar pada Klaster 2 yaitu 18,3 % dan klaster 1 yaitu

Klaster 0 yaitu 0 %.

Gambar berikut menunjukkan perilaku praktik pemilahan sampah oleh rumah

tangga dengan hasil sebagian rumah tangga tidak melakukan pemilahan/ pemisahan (75

%) dan hanya sebagian kecil yang melakukan pemilahan/ pemisahan (25 %).

8.3 3.5

20.0

8.5

51.7

70.5

.83.5

18.313.0

.8 .8

Klaster 2 Total

Dibuang ke lahan kosong/kebun/hutan dan dibiarkan membusukDibuang ke sungai/kali/laut/danau

Dibuang ke dalam lubang tetapi tidak ditutup dengan tanah

Dibuang ke dalam lubang dan ditutup dengan tanah

Dibakar

Dikumpulkan dan dibuang ke TPS

KABUPATEN LAMANDAU 2013

. untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik 3.11

Sampah Di Kabupaten Lamandau

Kondisi Sampah di Lingkungan Rumah

Tangga yang dibuang ke sungai terbesar pada Klaster 2 yaitu 18,3 % dan klaster 1 yaitu

Gambar berikut menunjukkan perilaku praktik pemilahan sampah oleh rumah

tangga dengan hasil sebagian rumah tangga tidak melakukan pemilahan/ pemisahan (75

%) dan hanya sebagian kecil yang melakukan pemilahan/ pemisahan (25 %).

kosong/kebun/hutan dan dibiarkan membusuk

sungai/kali/laut/danau

Dibuang ke dalam lubang tetapi tidak ditutup dengan tanah

Dibuang ke dalam lubang dan ditutup dengan tanah

Dikumpulkan dan dibuang ke TPS

Page 63: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI

Gambar 3.12 Grafik Praktik Pemilahan Sampah oleh Rumah Tangga

Pada Gambar 3.12 diketahui bahwa pada variabel pengelolaan sampah sebagian besar (87%)

tidak memadai, frekuensi pengangkutan sampah juga tidak memadai (60%),

waktu pengangkutan sampah (66

sebagian besar (78,7%) tidak diolah.

Variabel

3.1 Pengelolaan sampah

3.2 Frekuensi pengangkutan sampah

3.3 Ketepatan waktu pengangkutan sampah

3.4 Pengolahan sampah setempat

Pengelolaan Sampah pada Rumah Tangga hanya sebesar 21,3 % yang sudah diolah.

40.0

60.0

.0

20.0

40.0

60.0

80.0

100.0

120.0

Klaster 0

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

Praktik Pemilahan Sampah oleh Rumah Tangga

2 diketahui bahwa pada variabel pengelolaan sampah sebagian besar (87%)

tidak memadai, frekuensi pengangkutan sampah juga tidak memadai (60%),

waktu pengangkutan sampah (66,6%) tidak tepat waktu, Pengolahan sampah setempat

sebagian besar (78,7%) tidak diolah.

Indikator

Kluster Desa/Kelurahan

0 1 2

% % %

Tidak memadai

93.8 95.5 71.7

memadai 6.3 4.5 28.3

Tidak memadai

100.0 .0 80.0

memadai .0 .0 20.0

Tidak tepat waktu

100.0 .0 100.0

Tidak diolah 70.0 82.0 84.2

diolah 30.0 18.0 15.8

Pengelolaan Sampah pada Rumah Tangga hanya sebesar 21,3 % yang sudah diolah.

.0

29.425.0

100.0

70.675.0

Klaster 1 Klaster 2 Total

KABUPATEN LAMANDAU 2013

2 diketahui bahwa pada variabel pengelolaan sampah sebagian besar (87%)

tidak memadai, frekuensi pengangkutan sampah juga tidak memadai (60%), Ketepatan

,6%) tidak tepat waktu, Pengolahan sampah setempat

TOTAL

%

87.0

13.0

60.0

6.6

66.6

78.7

21.3

Pengelolaan Sampah pada Rumah Tangga hanya sebesar 21,3 % yang sudah diolah.

Ya

Tidak

Page 64: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

Peta 3.3: Peta Cakupan Layanan Persampahan Di Kabupaten Lamandau Tahun 2013 Sumber Data : Dinas PU Bagian Tata Ruang Kabupaten Lamandau Tahun 2013

KABUPATEN LAMANDAU 2013

Persampahan Di Kabupaten Lamandau Tahun 2013

Sumber Data : Dinas PU Bagian Tata Ruang Kabupaten Lamandau Tahun 2013

Page 65: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

Peta 3.4: Peta Lokasi Infrastruktur Utama Pengelolaan Persampahan Kabupaten Lamandau Tahun 2013 Sumber Data : Dinas PU Bagian Tata Ruang Kabupaten Lamandau Tahun

KABUPATEN LAMANDAU 2013

Peta 3.4: Peta Lokasi Infrastruktur Utama Pengelolaan Persampahan Kabupaten Lamandau Tahun 2013

Sumber Data : Dinas PU Bagian Tata Ruang Kabupaten Lamandau Tahun 2013

Page 66: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

Tabel 3.22 Diagram Sistem Sanitasi Pengelolaan Persampahan Di Kabupaten Lamandau Tahun 2013

Input User Interface Pengumpulan

Setempat

Pemulung

KABUPATEN LAMANDAU 2013

Diagram Sistem Sanitasi Pengelolaan Persampahan Di Kabupaten Lamandau Tahun 2013

Pengumpulan

Penampungan Sementara (TPS)

Pengankutan (Semi) Pengolahan

Akhir Terpusat

Container

Pengepul

Halaman 125

(Semi) Pengolahan Akhir Terpusat

Daur Ulang/ Pembuangan Akhir

Kode/Nama Aliran

Aliran Sampah 1

Aliran Sampah 2

Page 67: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

Tabel 3.23 Sistem pengelolaan persampahan yang ada Di Kabupaten Lamandau Tahun 2013

Input User Interface

Sampah Organik Sampah anorganik

2. Tempat Sampah 3. Sampah jalan 4. Sampah taman

1.2.

1. Tempat Sampah 2. Sampah jalan 3. Sampah taman

Sumber : Dinas PU Bidang Tata Ruang Kabupaten Lamandau Tahun 2013

Sistem pelayanan persampahan yang ada Di Kabupaten Lamandau Tahun 2013

Kelompok Fungsi Teknologi yang digunakan

Input Sampah organik Sampah anorganikUser Interface Tempat Sampah Fiber Tempat Sampah BesiPengumpulan Setempat Gerobak sampah Motor PemulungPenampungan Sementara (TPS) Bak Sampah Container PengepulPengangkutan Dump Truk sampah Besar Motor sampah Mobil pickup (L300)(Semi) Pengolahan akhir terpusat - Daur ulang/pembuangan akhir TPA

Sumber : Dinas PU Bidang Tata Ruang Kabupaten Lamandau Tahun 2013

KABUPATEN LAMANDAU 2013

Sistem pengelolaan persampahan yang ada Di Kabupaten Lamandau Tahun 2013

Pengumpulan Setempat

Penampungan Sementara

(TPS) Pengangkutan

(Semi) Pengolahan

Akhir Terpusat

1. Gerobak 2. Motor Sampah

Bak Sampah Container

1. Truk Sampah 2. Motor Sampah 3. Pickup (L300)

---

Pemulung Pengepul --- ----

Sumber : Dinas PU Bidang Tata Ruang Kabupaten Lamandau Tahun 2013

persampahan yang ada Di Kabupaten Lamandau Tahun 2013

Teknologi yang digunakan Jenis Data Sekunder (Perkiraan) Nilai Data

Sampah organik Jumlah (kuantitas) Sampah anorganik Jumlah (kuantitas)

Tempat Sampah Fiber Jumlah (kuantitas) 20 Tempat Sampah Besi Jumlah (kuantitas) 161 Unit Gerobak sampah Jumlah (kuantitas) 28 Unit Motor sampah Jumlah (kuantitas) 2 Unit Pemulung Jumlah (kuantitas) NA Bak Sampah Jumlah (kuantitas) 5 Unit Container Jumlah (kuantitas) NA Pengepul Jumlah (kuantitas) NA Dump Truk sampah Besar Jumlah (kuantitas) 3 Unit Motor sampah Jumlah (kuantitas) NA Mobil pickup (L300) Jumlah (kuantitas) 1 Unit

- - Nama TPA Nanga Bulik Kapasitas NA Sampah terangkut NA

Sumber : Dinas PU Bidang Tata Ruang Kabupaten Lamandau Tahun 2013

Halaman 126

Daur Ulang/Pem

buangan Akhir

Kode/ Nama Aliran

TPA Aliran Limbah P1

--- Aliran Limbah P2

(Perkiraan) Nilai Data Sumber Data

PU

PU PU PU PU PU PU PU PU PU PU PU PU

PU PU PU

Page 68: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI

Kesadaran Masyarakat dan PMHSJK

Peran serta masyarakat di Kabupaten

umumnya masih rendah. Belum ada program yang berkesinambungan tentang hal ini.

Peran serta yang ada saat ini masih berupa kegiatan insidentil yaitu kerja bakti massal,

seperti ”Jum’at Bersih” yang pelaksanaannya belum berkesinambungan. Dalam

pewadahan sampah, masyarakat yang menerima pelayanan persampahan belum

menyediakan wadah sampah secara swadaya, sebagian besar masih dengan wadah

berupa keranjang bekas. Persepsi masyarakat terha

langkah awal partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah.

Pengelola persampahan di tingkat kelurahan/kecamatan dan tingkat

Kabupaten dapat dilihat pada tabel

masyarakat/swasta dalam pengelolaan persampahan dapat dilihat pada

Tabel 3.24 Pengelolaan Persampahan Di Tingkat Kelurahan/Kecamatan Di

Kabupaten Lamandau Tahun 2013

Jenis Kegiatan

Dikelola Oleh Masyarakat

RT RW

L P L Pengumpulan sampah dari rumah

√ √ √

Pemilahan sampah di TPS

- - -

Pengangkutan Sampah ke TPS

- - -

Pengangkutan sampah ke TPA

- - -

Pemilahan sampah di TPA

- - -

Para Penyapu Jalan

- - -

Sumber : Dinas PU Bagian Tata Ruang Kabupaten Lamandau

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

Kesadaran Masyarakat dan PMHSJK

Peran serta masyarakat di Kabupaten Lamandau dalam pengelolaan sampah pada

umumnya masih rendah. Belum ada program yang berkesinambungan tentang hal ini.

Peran serta yang ada saat ini masih berupa kegiatan insidentil yaitu kerja bakti massal,

at Bersih” yang pelaksanaannya belum berkesinambungan. Dalam

pewadahan sampah, masyarakat yang menerima pelayanan persampahan belum

menyediakan wadah sampah secara swadaya, sebagian besar masih dengan wadah

berupa keranjang bekas. Persepsi masyarakat terhadap estetika lingkungan merupakan

langkah awal partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah.

Pengelola persampahan di tingkat kelurahan/kecamatan dan tingkat

Kabupaten dapat dilihat pada tabel 3.23 dan tabel 3.24. Sedangkan partisipasi

a dalam pengelolaan persampahan dapat dilihat pada tabel 3.25

Pengelolaan Persampahan Di Tingkat Kelurahan/Kecamatan Di

Kabupaten Lamandau Tahun 2013

Dikelola Oleh

Dikelola Oleh Sektor

Formal di Tingkat

Kelurahan/ Kecamatan

Dikelola Pihak

Swasta Keterangan

RW

P L P L P √ - - - - Pengumpulan sampah dilakukan

oleh masing – rumah tangga (tidak ada data resmi)

- - - - - Pemilahan dilakukan sebagian masyrakat yang berprofesi sebagai pemulung barang bekas dan pengusaha komposting

- - - - - Pengangkutan sampah ke TPS dilaksankan oleh warga

- - - - - Pengangkutan sampah ke dilaksanakan oleh Petugas Kebersihan

- - - - - Pemulung yang setiap hari mencari sampah non organik di TPA

- - - - - Kegiatan Tanggung jawab ....... Kabupaten Lamandau

Tata Ruang Kabupaten Lamandau

KABUPATEN LAMANDAU 2013

dalam pengelolaan sampah pada

umumnya masih rendah. Belum ada program yang berkesinambungan tentang hal ini.

Peran serta yang ada saat ini masih berupa kegiatan insidentil yaitu kerja bakti massal,

at Bersih” yang pelaksanaannya belum berkesinambungan. Dalam

pewadahan sampah, masyarakat yang menerima pelayanan persampahan belum

menyediakan wadah sampah secara swadaya, sebagian besar masih dengan wadah

dap estetika lingkungan merupakan

Pengelola persampahan di tingkat kelurahan/kecamatan dan tingkat

Sedangkan partisipasi

tabel 3.25.

Pengelolaan Persampahan Di Tingkat Kelurahan/Kecamatan Di

Keterangan

Pengumpulan sampah dilakukan rumah tangga

(tidak ada data resmi) Pemilahan dilakukan oleh sebagian masyrakat yang berprofesi sebagai pemulung barang bekas dan pengusaha

Pengangkutan sampah ke TPS warga

Pengangkutan sampah ke TPA Petugas

Pemulung yang setiap hari mencari sampah non organik di

Kegiatan Tanggung jawab ....... Lamandau

Page 69: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI

Tabel 3.25 Pengelolaan Persampahan Di Tingkat Kabupaten Lamandau Tahun 2013

Jenis Kegiatan

Dikelola

Kabupaten/

L

Pengumpulan sampah dari rumah

Pemilahan sampah di TPS

Pengangkutan Sampah ke TPS

Pengangkutan sampah ke TPA

Pemilahan sampah di TPA

Para Penyapu Jalan

Sumber : Dinas PU Bidang Tata Ruang Kabupaten Lamandau

Tabel 3.26 Daftar Program/Proyek Layanan Yang Berbasis Masyarakat Di Kabupaten

Lamandau Tahun 2013

No Komponen Nama Program /

Proyek / Layanan

1

Persampahan

Pembangunan sarana infarastruktur(Tempat Sampah Plat Besi) Pembangunan sarana infarastruktur(Tempat Sampah Plat Besi pakai rodaPembangunan sarana infarastruktur(Tempat Cor Beton)Pembangunan sarana infarastruktur(TPS Fiber Organik+ Non Organik) Pembangunan sarana infarastruktur(TPS Plat Besi Tanpa Roda)

Sumber : Dinas PU Bidang Tata Ruang Kabupaten Lamandau Tahun 2013

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

Pengelolaan Persampahan Di Tingkat Kabupaten Lamandau Tahun 2013

Dikelola

oleh

Kabupaten/

Kota

Dikelola oleh

Masyarakat

Dikelola oleh

Sektor Formal

di Tingkat

Kabupaten

Pihak Swasta

L P L P L P L

√ - - - - - -

- - - - - - -

√ - - - - - -

√ - - - - - -

√ - √ - - - -

√ √ - - - - -

Sumber : Dinas PU Bidang Tata Ruang Kabupaten Lamandau

Daftar Program/Proyek Layanan Yang Berbasis Masyarakat Di Kabupaten

Lamandau Tahun 2013

Nama Program /

Proyek / Layanan Pelaksa

na/PJ Tahun

Mulai

Kondisi Sarana Saat ini

Fungsi Tidak

Fungsi Rusak

sarana infarastruktur PU 2009 √ - -

sarana infarastruktur

Plat Besi pakai roda)

PU 2009 √ - -

sarana infarastruktur )

PU 2009 √ √ -

sarana infarastruktur TPS Fiber Organik+

PU 2010 √ - -

sarana infarastruktur TPS Plat Besi Tanpa

PU 2010 √ - -

Sumber : Dinas PU Bidang Tata Ruang Kabupaten Lamandau Tahun 2013

KABUPATEN LAMANDAU 2013

Pengelolaan Persampahan Di Tingkat Kabupaten Lamandau Tahun 2013

Dikelola

Pihak Swasta

L P

-

-

-

-

-

-

Daftar Program/Proyek Layanan Yang Berbasis Masyarakat Di Kabupaten

Aspek PMJK

PM JDR MBR

√ √ √

√ √ √

√ √ √

√ √

Page 70: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI

Pemetaan Media

Untuk meningkatkan peran serta dan kesadaran mas

pengelolaan persampahan maka perlu kiranya pihak pemerintah Kabupaten

melakukan kegiatan komunikasi kepada masyrakat sebagai suatu proses meningkatkan

pembangunan dan pelayanan pengelolaan persampahan.

Media masa baik itu media cetak dan elektronik sangat adalah

efektif untuk menginformasikan, memberdayakan dan mengajak masyrakat unutuk ikut

berperan dalam pengelolaan sanitasi. D

belum ada kegiatan untuk

melalui media atau kegiatan penyuluhan yang dilaksakan secara terjadwal atau

insidental.

Tabel 3.27 Kegiatan Komunikasi Terkait Komponen PersampahanDi Kabupaten

Lamandau Tahun 2013

No Kegiatan Tahun Dinas

Pelaksana

1 Belum ada -

2 Belum ada -

3 Belum ada -

Sumber : Dinas PU Kabupaten Lamandau Tahun 2013 Selain belum adanya kegitan komunikasi yang dilakukan oleh pemerintah peran

swasta juga belum ada yang berperan

kondisi sanitasi di Kabupaten

elektronik kerap mengangkat isu atau permas

dan pembelajaran bagi masyarakat. Dari hasil survey yang dilakukan pokja tercatat

belum media cetak dan elektronik yang cukup aktif menga

khususnya persampahan di Kabupaten

mengangkat isu sanitasi di Kabupaten

ini:

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

Untuk meningkatkan peran serta dan kesadaran masyarakat akan pentingnya

mpahan maka perlu kiranya pihak pemerintah Kabupaten

melakukan kegiatan komunikasi kepada masyrakat sebagai suatu proses meningkatkan

pembangunan dan pelayanan pengelolaan persampahan.

Media masa baik itu media cetak dan elektronik sangat adalah media yang sangat

efektif untuk menginformasikan, memberdayakan dan mengajak masyrakat unutuk ikut

berperan dalam pengelolaan sanitasi. Dinas PU Kabupaten Lamandau dalam hal ini

belum ada kegiatan untuk aktif melakukan komunikasi kepada masyrakat baik itu

melalui media atau kegiatan penyuluhan yang dilaksakan secara terjadwal atau

Kegiatan Komunikasi Terkait Komponen PersampahanDi Kabupaten

Tahun 2013

Dinas

Pelaksana

Tujuan

Kegiatan

Khalayak

Sasaran

Pesan

Kunci Pembelajaran

- - - -

- - - -

- - - -

Sumber : Dinas PU Kabupaten Lamandau Tahun 2013 (Belum ada kegiatan)

kegitan komunikasi yang dilakukan oleh pemerintah peran

belum ada yang berperan dalam menginformasikan dan mengevaluasi

kondisi sanitasi di Kabupaten Lamandau karena belum adanya media cetak dan

elektronik kerap mengangkat isu atau permasalahan sanitasi sebagai topik pembahasan

ran bagi masyarakat. Dari hasil survey yang dilakukan pokja tercatat

media cetak dan elektronik yang cukup aktif mengangkat isu –

khususnya persampahan di Kabupaten Lamandau. daftar media yang yang ada dan aktif

mengangkat isu sanitasi di Kabupaten Lamandau dapat dilihat pada tabel 3.27 berikut

KABUPATEN LAMANDAU 2013

rakat akan pentingnya

mpahan maka perlu kiranya pihak pemerintah Kabupaten Lamandau

melakukan kegiatan komunikasi kepada masyrakat sebagai suatu proses meningkatkan

media yang sangat

efektif untuk menginformasikan, memberdayakan dan mengajak masyrakat unutuk ikut

dalam hal ini

aktif melakukan komunikasi kepada masyrakat baik itu

melalui media atau kegiatan penyuluhan yang dilaksakan secara terjadwal atau

Kegiatan Komunikasi Terkait Komponen PersampahanDi Kabupaten

Pembelajaran

-

-

-

kegitan komunikasi yang dilakukan oleh pemerintah peran

dalam menginformasikan dan mengevaluasi

media cetak dan

sanitasi sebagai topik pembahasan

ran bagi masyarakat. Dari hasil survey yang dilakukan pokja tercatat

isu sanitasi

ang yang ada dan aktif

dapat dilihat pada tabel 3.27 berikut

Page 71: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI

Tabel 3.28 Media Komunikasi Dan Kerjasama Terkait Komponen Persampahan Di

Kabupaten Lamandau Tahun 2013

No Jenis

Media Khalayak

1 Belum ada - -

2 Belum ada - -

3 Belum ada - -

Sumber : Dinas PU Kabupaten Lamandau

Partisipasi Dunia Usaha

Dalam pengelolaan kegiatan pelayanan persampahan

tanggung jawab pemerintah daerah

mengingat permasalahan persampahan adalah masalah yang cukup kompleks. Peran

serta masyarakat dan pihak swasta sangat diharapkan oleh pemerintah dalam

pengelolaan persampahan hal ini dikarenakan masih kurang maksimalnya sarana dan

prasarana pemerintah untuk melanjutkan kegiatan pengelolaan ke tahap pengolahan.

Pemerintah Daerah Kabupaten

Ruang telah menyediakan

sampah di Nanga Bulik Kecamatan Bulik

Kabupaten Lamandau telah membangun tempat pembuangan sementara (TPS)

sampah, kotak sampah, tong sampah di tempat

Bulik. Peran dunia usaha dalam pengelolaan persampahan di Kabupaten

belum muncul, karena belum adanya perda yang mengatur terutama dengan

banyaknya perusahaan-perusahaan perkebunan sawit yang tersebar di sekitar

Kabupaten Lamandau sehingga dapat melibatkan

serta aktif dalam memecahkan permasalaha persampahan yang ada.

Kawasan perumahan yang dibangun oleh “pengembang”

dengan tempat pembuangan semantara (TPS) sampah di

yang mengatur, sedangkan perda bangunan masih dalam proses pengesahan,

diharapkan dengan adanya perda bangunan dan RTRW Kabupaten Lamandau setiap

pengembang yang akan membangun kawasan perumahan akan menyediakan juga

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

Media Komunikasi Dan Kerjasama Terkait Komponen Persampahan Di

Kabupaten Lamandau Tahun 2013

Pendanaan Isu yang

Diangkat

Pesan

Kunci Efektivitas

- - - -

- - - -

- - - -

Sumber : Dinas PU Kabupaten Lamandau (Belum ada Kerjasama)

kegiatan pelayanan persampahan selayaknya selain menjadi

tanggung jawab pemerintah daerah juga menjadi tanggung jawab semua warga

lahan persampahan adalah masalah yang cukup kompleks. Peran

rakat dan pihak swasta sangat diharapkan oleh pemerintah dalam

mpahan hal ini dikarenakan masih kurang maksimalnya sarana dan

prasarana pemerintah untuk melanjutkan kegiatan pengelolaan ke tahap pengolahan.

Pemerintah Daerah Kabupaten Lamandau melalui Dinas PU Bidang Tata

dan mengembangkan Tempat Pembuangan Akhir (TPA)

Nanga Bulik Kecamatan Bulik. Disamping itu melalui dana APBD

telah membangun tempat pembuangan sementara (TPS)

sampah, kotak sampah, tong sampah di tempat- tempat setrategis di kawasan

an dunia usaha dalam pengelolaan persampahan di Kabupaten

karena belum adanya perda yang mengatur terutama dengan

perusahaan perkebunan sawit yang tersebar di sekitar

Kabupaten Lamandau sehingga dapat melibatkan mereka untuk membantu berperan

serta aktif dalam memecahkan permasalaha persampahan yang ada.

Kawasan perumahan yang dibangun oleh “pengembang” belum

dengan tempat pembuangan semantara (TPS) sampah di karenakan belum ada perda

angkan perda bangunan masih dalam proses pengesahan,

diharapkan dengan adanya perda bangunan dan RTRW Kabupaten Lamandau setiap

pengembang yang akan membangun kawasan perumahan akan menyediakan juga

KABUPATEN LAMANDAU 2013

Media Komunikasi Dan Kerjasama Terkait Komponen Persampahan Di

Efektivitas

selain menjadi

juga menjadi tanggung jawab semua warga

lahan persampahan adalah masalah yang cukup kompleks. Peran

rakat dan pihak swasta sangat diharapkan oleh pemerintah dalam

mpahan hal ini dikarenakan masih kurang maksimalnya sarana dan

prasarana pemerintah untuk melanjutkan kegiatan pengelolaan ke tahap pengolahan.

PU Bidang Tata

at Pembuangan Akhir (TPA)

. Disamping itu melalui dana APBD

telah membangun tempat pembuangan sementara (TPS)

tempat setrategis di kawasan Nanga

an dunia usaha dalam pengelolaan persampahan di Kabupaten Lamandau

karena belum adanya perda yang mengatur terutama dengan

perusahaan perkebunan sawit yang tersebar di sekitar

mereka untuk membantu berperan

belum dilengkapi

karenakan belum ada perda

angkan perda bangunan masih dalam proses pengesahan,

diharapkan dengan adanya perda bangunan dan RTRW Kabupaten Lamandau setiap

pengembang yang akan membangun kawasan perumahan akan menyediakan juga

Page 72: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI

fasilitas TPS Sementara di lingkungan perumahan itu sendi

masyarakat yang membangun rumah/ruko di kawasan perdagangan/komersial

disepanjang jalan utama baik di ibukota kabupaten maupun di ibukota kecamatan,

mereka diharapkan menyediakan kotak sampah, dan tong sampah di rumah/rukonya

masing-masing. Penyedia layanan persampahan yang ada di Kabupaten

dapat dilihat pada tabel 3.28.

Tabel 3.29 Penyedia Layanan Pengelolaan Persampahan Yang Ada Di Kabupaten

Tahun 2013

No Nama

Provider/Mitra Potensial

Tahun mulai operasi/

BerkontribusiKomponen : Persampahan 1 Belum ada - 2 Belum ada - 3 Belum ada -

Sumber Data : Dinas PU Kabupaten Lamandau 2013

Pendanaan dan Pembiayaan

Keberhasilan suatu daerah dal

peran pemerintah daerah dalam mengalokasikan dana untuk kegiatan pengeloaan

persampahan. Perhatian pemerintah Kabupaten

baik, ini dapat dilihat dari alokasi alokasi APBD yang cukup tinggi untuk membiayai

kegiatan pengelolaan persampahan.

Pembiayaan yang di siapkan oleh pemerintah Kabupaten

persampahan setiap tahunnya mengalami perubahan berdas

pengelolaan. Pembiayan sektor persampahan di Kabupaten

(dua) SKPD yakni DPU dan BLH akan tetapi secara garis besar pembiayaan untuk

pelayanan kebersihan berada di D

pendapatan untuk sektor pelayanan persampahan dari tahun 2008 sampai 2012 dapat

dilihat pada tabel 3.29 berikut

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

fasilitas TPS Sementara di lingkungan perumahan itu sendiri. Demikian pula dengan

masyarakat yang membangun rumah/ruko di kawasan perdagangan/komersial

disepanjang jalan utama baik di ibukota kabupaten maupun di ibukota kecamatan,

menyediakan kotak sampah, dan tong sampah di rumah/rukonya

Penyedia layanan persampahan yang ada di Kabupaten

tabel 3.28.

Penyedia Layanan Pengelolaan Persampahan Yang Ada Di Kabupaten

Tahun mulai

operasi/ Berkontribusi

Jenis kegiatan/ Kontribusi Terhadap

Sanitasi

Potensi Kerjasama

- - - - - -

Sumber Data : Dinas PU Kabupaten Lamandau 2013 (Belum ada Provider/Mitra)

Pembiayaan

Keberhasilan suatu daerah dalam mengelola persampahan tidak bisa terlepas dari

peran pemerintah daerah dalam mengalokasikan dana untuk kegiatan pengeloaan

persampahan. Perhatian pemerintah Kabupaten Lamandau dibidang persampahan cukup

dapat dilihat dari alokasi alokasi APBD yang cukup tinggi untuk membiayai

kegiatan pengelolaan persampahan.

Pembiayaan yang di siapkan oleh pemerintah Kabupaten Lamandau untuk sektor

persampahan setiap tahunnya mengalami perubahan berdasarkan kebutuhan

ngelolaan. Pembiayan sektor persampahan di Kabupaten Lamandau terdapat pada 2

dan BLH akan tetapi secara garis besar pembiayaan untuk

pelayanan kebersihan berada di DPU. Berdasarkan data yang ada anggaran belanja dan

ektor pelayanan persampahan dari tahun 2008 sampai 2012 dapat

dilihat pada tabel 3.29 berikut

KABUPATEN LAMANDAU 2013

Demikian pula dengan

masyarakat yang membangun rumah/ruko di kawasan perdagangan/komersial

disepanjang jalan utama baik di ibukota kabupaten maupun di ibukota kecamatan,

menyediakan kotak sampah, dan tong sampah di rumah/rukonya

Penyedia layanan persampahan yang ada di Kabupaten Lamandau

Penyedia Layanan Pengelolaan Persampahan Yang Ada Di Kabupaten

Potensi Kerjasama

(Belum ada Provider/Mitra)

m mengelola persampahan tidak bisa terlepas dari

peran pemerintah daerah dalam mengalokasikan dana untuk kegiatan pengeloaan

dibidang persampahan cukup

dapat dilihat dari alokasi alokasi APBD yang cukup tinggi untuk membiayai

untuk sektor

rkan kebutuhan

terdapat pada 2

dan BLH akan tetapi secara garis besar pembiayaan untuk

. Berdasarkan data yang ada anggaran belanja dan

ektor pelayanan persampahan dari tahun 2008 sampai 2012 dapat

Page 73: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI

Tabel 3.30 Rekapitulasi Realisasi Pendanaan Sanitasi

Kabupaten Lamandau

1 Sampah (2a+2b) -

1.a Pendanaan Investasi Persampahan -

1.b Pendanaan OM yang dialokasikan dalam APBD -

1.c Perkiraan biaya OM berdasarkan infrastruktur terbangun -

No Subsektor

Sumber Data : Dinas PU Kabupaten Lamandau Tahun 2013

Data realisasi dan potensi retribusi sampah di Kabupaten

2008 sampai 2012 dapat dilihat pada tabel 3.29 berikut

Tabel 3.31 Realisasi dan Potensi Retribusi Sa

Kabupaten Lamandau

2008

1 Retribusi Sampah -

1.a Realisasi retribusi -

1.b Potensi retribusi -

No SKPD

Sumber Data : Dinas PU Kabupaten

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

Rekapitulasi Realisasi Pendanaan Sanitasi per Komponen Persampahan Di

Lamandau 2013 Tahun 2008-2012

2008 2009 2010 2011 2012

- 604,101,550 1,830,291,000 3,718,338,000 3,668,387,485 7,069,827,421

- 604,101,550 1,830,291,000 3,718,338,000 3,668,387,485 7,069,827,421

- - - - -

- 75,000,000 75,000,000 75,000,000 75,000,000 75,000,000

Belanja (Rp)Rata-rata

Data : Dinas PU Kabupaten Lamandau Tahun 2013

Data realisasi dan potensi retribusi sampah di Kabupaten Lamandau

2008 sampai 2012 dapat dilihat pada tabel 3.29 berikut

Realisasi dan Potensi Retribusi Sanitasi Komponen Persampahan

Lamandau 2013 Tahun 2008-2012

2009 2010 2011 2012

- 179,783,500 192,566,850 203,596,000 226,949,000

- 88,496,500 96,715,500 102,946,000 116,225,000

- 91,287,000 95,851,350 100,650,000 110,724,000

Retribusi Sanitasi Tahun (Rp)

Kabupaten Lamandau Tahun 2013

KABUPATEN LAMANDAU 2013

Komponen Persampahan Di

7,069,827,421 0.76

7,069,827,421 0.76

75,000,000 0.00

Pertumbuhan

(%)Rata-rata

Lamandau dari tahun

nitasi Komponen Persampahan Di

226,949,000 0.6

116,225,000 0.6

110,724,000 0.5

Pertumbuhan

(%)

Page 74: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI

Permasalahan Mendesak dan Isu Strategis Secara khusus isu strategis dan permasalahan pengelolaan persampahan di

Kabupaten Lamandau saat ini adalah sebagai berikut

Tabel 3.32 Permasalahan Mendesak dan Is

Kabupaten Lamandau 2013

Permasalahan Mendesak

1. Cakupan layanan Pengelolaan persampahan di Kabupaten Lamandau masih sekitar perkotaan, belum menjangkau daerah sekitarnya.

2. Peraturan daerah (Perda) persampahan tentang tarif distribusi sampah dan pengelolaan sampah di Kab. Lamandau sebagai salah satu sumber pendapatan Sub Sektor persampahan belum berjalan dengan maksimalf.

3. Belum adanya kelompok masyarakat yang peduli dalam pengelolaan sampah di sekitar rumah atau lingkungannya (3 R),

4. Penanganan layanan persampahan di TPS dan tempat penampungan sampah lainnya, kurang maksimal, karena jumlah tenaga pasukan kuning kurang,

5. Masih terdapat sekitar 70,5% masyarakat mengelolah sampah dengan cara di bakar, hal ini akan mengakibatkan terjadinya pencemaran udara

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

Permasalahan Mendesak dan Isu Strategis

Secara khusus isu strategis dan permasalahan pengelolaan persampahan di

saat ini adalah sebagai berikut

Permasalahan Mendesak dan Isue Strategis Pengelolaan Persampahan di

Kabupaten Lamandau 2013

Permasalahan Mendesak Isu Strategis

Cakupan layanan Pengelolaan persampahan di Kabupaten Lamandau masih sekitar perkotaan, belum menjangkau daerah sekitarnya. Peraturan daerah (Perda) persampahan tentang tarif distribusi sampah dan pengelolaan sampah di Kab. Lamandau sebagai salah satu sumber pendapatan Sub Sektor persampahan belum

Belum adanya kelompok masyarakat yang peduli pengelolaan sampah di sekitar rumah atau

Penanganan layanan persampahan di TPS dan tempat penampungan sampah lainnya, kurang maksimal, karena jumlah tenaga pasukan kuning

Masih terdapat sekitar 70,5% masyarakat sampah dengan cara di bakar, hal ini

akan mengakibatkan terjadinya pencemaran udara

1. Peningkatan wilayah cakupan layanan persampahan kabupaten Lamandau.

2. Pemberlakuan tarif distribusi Sampah dengan tegas

dan Sosialisasi peraturan daerah ke masyarakat.

3. Perlu edukasi dan sosialisasi pengelolaan sampah 3

R, sampai ke tingkat RT,RW dan desa .

4. Penambahan tenaga personil pasukan kuning

5. Edukasi dan Sosialisai pengelolaan sampah benar dan lingkungan bersih dan yang sehat.

KABUPATEN LAMANDAU 2013

Secara khusus isu strategis dan permasalahan pengelolaan persampahan di

Persampahan di

Peningkatan wilayah cakupan layanan persampahan

Pemberlakuan tarif distribusi Sampah dengan tegas dan Sosialisasi peraturan daerah ke masyarakat.

Perlu edukasi dan sosialisasi pengelolaan sampah 3 R, sampai ke tingkat RT,RW dan desa .

Penambahan tenaga personil pasukan kuning

Edukasi dan Sosialisai pengelolaan sampah benar dan lingkungan bersih dan yang sehat.

Page 75: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI

3.2. Pengelolaan Drainase Lingkungan

Seiring dengan pertumbuhan penduduk terutama di wilayah perkotaan,

permasalahan drainase semakin meningkat

penyediaan prasarana dan sarana drainase. Akibat dari hal tersebut permasalahn banjir

atau genangan semakin meningkat pula. Pada umumnya penanganan permasalahan banjir

dan genangan di Indonesia masih bersifat parsial, sehingga

permasalahan banjir secara tuntas.

Drainase merupakan prasarana yang berfungsi mengalirkan air permukaan ke badan

air atau ke bangunan resapan buatan. Sedangkan system drainase adalah system drainase

yang berupa jaringan pembuangan air

kelebihan air permukaan di daerah yang berasal dari air hujan local, sehingga tidak

menggangu masyarakat dan dapat memberikan manfaat bagi kegiatan manusia.

Sistem drainase yang diharapkan adalah drainase yan

pengelolaan dranase yang tidak menimbulkan dampak yang merugikan bagi lingkungan.

Terdapat 2 (dua) pola yang umum dipakai untuk mengelola drainase yang berwawasan

lingkungan yaitu:

1. Pola detensi yaitu menampung air sementara de

atau kolom detensi.

2. Pola retensi atau meresapkan air antara lain dengan membuat sumur resapan, saluran

resapan, bidang resapan atau kolam resapan atau kolam retensi.

Kelembagaan

Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten

tentang Kelembagaan Struktur Organisasi Tugas Pokok dan Tata Kerja Perangkat Daerah

Kabupaten Lamandau, Dinas Pekerjaan Umum adalah SKPD yang diberi kewenangan

dan pengelolaan drainase di Kabupaten Lamandau.

PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

Pengelolaan Drainase Lingkungan

Seiring dengan pertumbuhan penduduk terutama di wilayah perkotaan,

permasalahan drainase semakin meningkat pula yang melampaui kemampuan

penyediaan prasarana dan sarana drainase. Akibat dari hal tersebut permasalahn banjir

atau genangan semakin meningkat pula. Pada umumnya penanganan permasalahan banjir

dan genangan di Indonesia masih bersifat parsial, sehingga tidak menyelesaikan

permasalahan banjir secara tuntas.

Drainase merupakan prasarana yang berfungsi mengalirkan air permukaan ke badan

air atau ke bangunan resapan buatan. Sedangkan system drainase adalah system drainase

yang berupa jaringan pembuangan air yang berfungsi mengendalikan atau mengeringkan

kelebihan air permukaan di daerah yang berasal dari air hujan local, sehingga tidak

menggangu masyarakat dan dapat memberikan manfaat bagi kegiatan manusia.

Sistem drainase yang diharapkan adalah drainase yang berwawasan lingkungan yaitu

pengelolaan dranase yang tidak menimbulkan dampak yang merugikan bagi lingkungan.

Terdapat 2 (dua) pola yang umum dipakai untuk mengelola drainase yang berwawasan

Pola detensi yaitu menampung air sementara dengan membuat kolam penampungan

Pola retensi atau meresapkan air antara lain dengan membuat sumur resapan, saluran

resapan, bidang resapan atau kolam resapan atau kolam retensi.

Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 3 Tahun 200

Kelembagaan Struktur Organisasi Tugas Pokok dan Tata Kerja Perangkat Daerah

, Dinas Pekerjaan Umum adalah SKPD yang diberi kewenangan

dan pengelolaan drainase di Kabupaten Lamandau.

KABUPATEN LAMANDAU 2013

Seiring dengan pertumbuhan penduduk terutama di wilayah perkotaan,

pula yang melampaui kemampuan

penyediaan prasarana dan sarana drainase. Akibat dari hal tersebut permasalahn banjir

atau genangan semakin meningkat pula. Pada umumnya penanganan permasalahan banjir

tidak menyelesaikan

Drainase merupakan prasarana yang berfungsi mengalirkan air permukaan ke badan

air atau ke bangunan resapan buatan. Sedangkan system drainase adalah system drainase

yang berfungsi mengendalikan atau mengeringkan

kelebihan air permukaan di daerah yang berasal dari air hujan local, sehingga tidak

g berwawasan lingkungan yaitu

pengelolaan dranase yang tidak menimbulkan dampak yang merugikan bagi lingkungan.

Terdapat 2 (dua) pola yang umum dipakai untuk mengelola drainase yang berwawasan

ngan membuat kolam penampungan

Pola retensi atau meresapkan air antara lain dengan membuat sumur resapan, saluran

Lamandau Nomor 3 Tahun 2004

Kelembagaan Struktur Organisasi Tugas Pokok dan Tata Kerja Perangkat Daerah

, Dinas Pekerjaan Umum adalah SKPD yang diberi kewenangan

Page 76: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI

Struktur Organisasi Pengelolaan

Kondisi di Kabupaten Lamandau belum memiliki Peraturan Daerah tentang

drainase lingkungan. Peta pemangku kepentingan dalam pembangunan dan pengelolaan

drainase lingkungan dapat dilihat pada

KASI TEKNIS BINA MARGA

KASI PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN

KASI TEKNIS CIPTAKARYA

KASI TATA BANGUNAN DAN PEMUKIMAN

KASI PERUMAHAN DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN

KABID. CIPTA KARYA

KABID. BINA MARGA

KEL. JABATAN FUNGSIONAL

PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

i Pengelolaan Drainase Lingkungan di Kabupaten Lamandau

Kondisi di Kabupaten Lamandau belum memiliki Peraturan Daerah tentang

drainase lingkungan. Peta pemangku kepentingan dalam pembangunan dan pengelolaan

drainase lingkungan dapat dilihat pada tabel 3.36 dan tabel 3.37 berikut ini.

KASI TEKNIS CIPTA KARYA

KASI TATA BANGUNAN DAN PEMUKIMAN

KASI PERUMAHAN DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN

KASI TEKNIS DAN BINA MANFAAT

KASI PEMBANGUNAN

PENGAIRAN

KASI OPERASIONAL DAN

PEMELIHARAAN

DAN TATA RUANG

DAN PEMAKAMAN

KASI KEBERSIHAN

UPTD

KABID TATA RUANG

KABID PENGAIRAN

KABID. CIPTA KARYA

KASUBBAG UMUM DAN

KEPEGAWAIAN

KASUBBAG KEUANGAN PERENCANAAN DAN

SEKRETARIS

KEPALA DINAS

KABUPATEN LAMANDAU 2013

Lingkungan di Kabupaten Lamandau

Kondisi di Kabupaten Lamandau belum memiliki Peraturan Daerah tentang

drainase lingkungan. Peta pemangku kepentingan dalam pembangunan dan pengelolaan

KASI PEMANFAATAN

DAN TATA RUANG

KASI PERTAMANAN

DAN PEMAKAMAN

KASI KEBERSIHAN KOTA

KABID TATA RUANG

KASUBBAG PERENCANAAN DAN

PENGENDALIAN PROGRAM

Page 77: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

Tabel 3.33 Daftar Pemangku Kepentingan dalam Pembangunan dan Pengelolaan Drainase Lingkungan

Tahun 2013

FUNGSI

PERENCANAAN

Menyusun Masterplan Drainase Skala Kab/ Kota

Menyusun target pengelolaan drainase lingkungan skala kab/kota

Menyusun Database Drainase Lingkungan

Menyusun rencana program drainase lingkungan dalam rangka pencapaian target

Menyusun rencana anggaran program drainase lingkungan dalam rangka pencapaian target

PENGADAAN SARANA

Menyediakan / membangun sarana drainase Primer

Menyediakan / membangun sarana drainase Sekunder

Menyediakan / membangun sarana drainase Tersier

Menyediakan / membangun sarana drainase lingkungan

PENGELOLAAN

Membersihkan saluran drainase lingkungan

Memperbaiki saluran drainase lingkungan yang rusak

Melakukan pengecekan kelengkapan utilitas teknis bangunan (saluran drainase lingkungan) dalam pengurusan IMB

PENGATURAN DAN PEMBINAAN

Menyediakan advis planning untuk pengembangan kawasan permukiman, termasuk penataan drainase lingkungan di wilayah yang akan dibangun

Memastikan integrasi sistem drainase lingkungan (sekunder) dengan sistem drainase sekunder dan primer

Melakukan sosialisasi peraturan, dan pembinaan dalam hal pengelolaan drainase lingkungan

Memberikan sanksi terhadap pelanggaran pengelolaan drainase lingkungan

MONITORING DAN EVALUASI

Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian target pengelolaan drainase lingkungan skala kab/kota

Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kapasitas infrastruktur sarana pengelolaan drainase lingkungan

Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap efektivitas layanan drainase lingkungan, dan atau menampung serta mengelola keluhan atas kemacetan fungsi drainase lingkungan

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kab. Lamandau

KABUPATEN LAMANDAU 2013

Daftar Pemangku Kepentingan dalam Pembangunan dan Pengelolaan Drainase Lingkungan

PEMANGKU KEPENTINGANPemerintah Kabupaten/Kota Swasta

Menyusun target pengelolaan drainase lingkungan skala kab/kota √

Menyusun rencana program drainase lingkungan dalam rangka pencapaian target √

Menyusun rencana anggaran program drainase lingkungan dalam rangka pencapaian target √

Melakukan pengecekan kelengkapan utilitas teknis bangunan (saluran drainase lingkungan) √

Menyediakan advis planning untuk pengembangan kawasan permukiman, termasuk √

Memastikan integrasi sistem drainase lingkungan (sekunder) dengan sistem drainase √

Melakukan sosialisasi peraturan, dan pembinaan dalam hal pengelolaan drainase lingkungan √

Memberikan sanksi terhadap pelanggaran pengelolaan drainase lingkungan √

Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian target pengelolaan drainase √

kapasitas infrastruktur sarana pengelolaan √

Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap efektivitas layanan drainase lingkungan, dan atau menampung serta mengelola keluhan atas kemacetan fungsi drainase lingkungan

Dinas Pekerjaan Umum Kab. Lamandau

Halaman 136

Daftar Pemangku Kepentingan dalam Pembangunan dan Pengelolaan Drainase Lingkungan Di Kabupaten Lamandau

PEMANGKU KEPENTINGAN Masyarakat

Page 78: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

Tabel 3.34 Daftar Peraturan Drainase Lingkungan Kabupaten Lamandau

Peraturan

Ada

DRAINASE LINGKUNGAN

Target capaian pelayanan pengelolaan drainase lingkungan di Kab/Kota ini

Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam menyediakan drainase lingkungan

Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam memberdayakan masyarakat dalam pengelolaan drainase lingkungan

Kewajiban dan sanksi bagi masyarakat dan atau pengembang untuk menyediakan sarana drainase lingkungan, dan menghubungkannya dengan sistem drainase sekunder

Kewajiban dan sanksi bagi masyarakat untuk memelihara sarana drainase lingkungan sebagai saluran pematusan air hujan

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kab. Lamandau

KABUPATEN LAMANDAU 2013

Daftar Peraturan Drainase Lingkungan Kabupaten Lamandau Tahun 2013

Ketersediaan Pelaksanaan

Ada (Sebutkan) Tidak Ada Efektif

Dilaksanakan Belum Efektif Dilaksanakan

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kab. Lamandau

Halaman 137

Pelaksanaan

Keterangan

Belum Efektif Dilaksanakan Tidak Efektif

Dilaksanakan

Page 79: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI

Sistem dan Cakupan Pelayanan

Selain berfungsi sebagai penyalur air hujan, saluran drainase di beberapa kawasan

permukiman di Kabupaten Lamandau juga berfungsi sebagai penyalur air bekas mandi,

mencuci dan memasak. Air limbah tersebut disalurkan langsung ke saluran

drainase ditepi jalan yang umumnya terbuka. Permasalahan yang sering dijumpai akibat

kondisi sistem seperti ini adalah di musim kemarau terjadi aliran yang lambat dengan

kedalaman air di saluran yang kecil sekali, sehinga akan timbul endapan

memberi kesempatan berkembang biaknya vektor penyakit seperti, nyamuk, lalat dan

insekta lainnya.

Saluran drainase di Kabupaten Lamandau terpusat pada daerah perkotaan dan

jalan utama saja. Hal tersebut mengakibatkan permasalahan genangan air pada daerah

yang tidak memiliki saluran drainase. Pada

drainase yang ada di Kabupaten Lamandau.

Secara umum system drainase yang ada di Kabupaten Lamanda

selokan/parit baik yang berasal dari KM/WC maupun yang berasal dari dapur/tempat

cuci. Kemudian pengalir ke sungai yang ada di sekitarnya tanpa ada pengolahan terlebih

dahulu. Diagram selengkapnya tentang system sanitasi pengelolaan salura

Kabupaten Lamandau dapat dilihat pada

Sedangkan system pengelolaan drainase yang ada di Kabupaten Lamandau belum

terdata secara lengkap dan detail tentang pengelolaan drainase. Hal ini tentu saja menjadi

salah satu permasalahan dalam perencanaan pembangunan drainase Kabupaten

Lamandau.

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

Sistem dan Cakupan Pelayanan

Selain berfungsi sebagai penyalur air hujan, saluran drainase di beberapa kawasan

permukiman di Kabupaten Lamandau juga berfungsi sebagai penyalur air bekas mandi,

dan memasak. Air limbah tersebut disalurkan langsung ke saluran

drainase ditepi jalan yang umumnya terbuka. Permasalahan yang sering dijumpai akibat

kondisi sistem seperti ini adalah di musim kemarau terjadi aliran yang lambat dengan

di saluran yang kecil sekali, sehinga akan timbul endapan-

memberi kesempatan berkembang biaknya vektor penyakit seperti, nyamuk, lalat dan

Saluran drainase di Kabupaten Lamandau terpusat pada daerah perkotaan dan

ja. Hal tersebut mengakibatkan permasalahan genangan air pada daerah

yang tidak memiliki saluran drainase. Pada peta 3.5 dapat dilihat peta mengenai jaringan

drainase yang ada di Kabupaten Lamandau.

Secara umum system drainase yang ada di Kabupaten Lamandau adalah melalui

selokan/parit baik yang berasal dari KM/WC maupun yang berasal dari dapur/tempat

cuci. Kemudian pengalir ke sungai yang ada di sekitarnya tanpa ada pengolahan terlebih

dahulu. Diagram selengkapnya tentang system sanitasi pengelolaan salura

Kabupaten Lamandau dapat dilihat pada tabel 3.34 dan Tabel 3.35.

Sedangkan system pengelolaan drainase yang ada di Kabupaten Lamandau belum

terdata secara lengkap dan detail tentang pengelolaan drainase. Hal ini tentu saja menjadi

permasalahan dalam perencanaan pembangunan drainase Kabupaten

KABUPATEN LAMANDAU 2013

Selain berfungsi sebagai penyalur air hujan, saluran drainase di beberapa kawasan

permukiman di Kabupaten Lamandau juga berfungsi sebagai penyalur air bekas mandi,

dan memasak. Air limbah tersebut disalurkan langsung ke saluran-saluran

drainase ditepi jalan yang umumnya terbuka. Permasalahan yang sering dijumpai akibat

kondisi sistem seperti ini adalah di musim kemarau terjadi aliran yang lambat dengan

-endapan dan

memberi kesempatan berkembang biaknya vektor penyakit seperti, nyamuk, lalat dan

Saluran drainase di Kabupaten Lamandau terpusat pada daerah perkotaan dan

ja. Hal tersebut mengakibatkan permasalahan genangan air pada daerah

dapat dilihat peta mengenai jaringan

u adalah melalui

selokan/parit baik yang berasal dari KM/WC maupun yang berasal dari dapur/tempat

cuci. Kemudian pengalir ke sungai yang ada di sekitarnya tanpa ada pengolahan terlebih

dahulu. Diagram selengkapnya tentang system sanitasi pengelolaan saluran drainase di

Sedangkan system pengelolaan drainase yang ada di Kabupaten Lamandau belum

terdata secara lengkap dan detail tentang pengelolaan drainase. Hal ini tentu saja menjadi

permasalahan dalam perencanaan pembangunan drainase Kabupaten

Page 80: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI

Gambar 3.13 Grafik Prosentase Rumah Tangga Yang Mengalami Banjir Rutin

Kabupaten Lamandau Tahun 2013

Sumber Data : Studi EHRA Kabupaten Lamandau Tahun 2013

Penjelasan Peta 3.5 Peta Jaringan Drainase

Lamandau Tahun 2013

Saluran drainase di Kabupaten Lamandau terpusat pada daerah perkotaan dan

jalan utama saja. Hal tersebut mengakibatkan permasalahan genangan air pada

yang tidak memiliki saluran drainase.

terputus/ tidak menyambung ke saluran Primer sehingga menggenangi jalan/ pemukiman.

Penjelasan Peta 3.6: Peta Wilayah Genangan Di Kabupaten Lamandau Tahun 2013

Peta Wilayah Genangan ini hanya pada daerah perkotaan Nanga Bulik dimana

terdapat genangan di beberapa wilayah, genangan tersebut

rendah, dataran Tinggi dan dataran Sedang. Daerah berlokasi dataran rendah paling sering

terjadi Banjir atau tergenang.

6.7

27.6

93.3

72.4

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Klaster 0 Klaster 1

PERSENTASE RUMAH TANGGA YANG MENGALAMI BANJIRDI KABUPATEN LAMANDAU 2013

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

Grafik Prosentase Rumah Tangga Yang Mengalami Banjir Rutin

Kabupaten Lamandau Tahun 2013

Sumber Data : Studi EHRA Kabupaten Lamandau Tahun 2013

Jaringan Drainase Primer dan Drainase Jalan Utama Kabupaten

Saluran drainase di Kabupaten Lamandau terpusat pada daerah perkotaan dan

jalan utama saja. Hal tersebut mengakibatkan permasalahan genangan air pada

yang tidak memiliki saluran drainase. Pada drainase jalan utama pun banyak yang

terputus/ tidak menyambung ke saluran Primer sehingga menggenangi jalan/ pemukiman.

Wilayah Genangan Di Kabupaten Lamandau Tahun 2013

Peta Wilayah Genangan ini hanya pada daerah perkotaan Nanga Bulik dimana

genangan di beberapa wilayah, genangan tersebut terjadi pada daerah dataran

rendah, dataran Tinggi dan dataran Sedang. Daerah berlokasi dataran rendah paling sering

terjadi Banjir atau tergenang.

.010.2

100.089.8

Klaster 2 Total

Ya

Tidak

PERSENTASE RUMAH TANGGA YANG MENGALAMI BANJIRDI KABUPATEN LAMANDAU 2013

KABUPATEN LAMANDAU 2013

Grafik Prosentase Rumah Tangga Yang Mengalami Banjir Rutin Di

Kabupaten

Saluran drainase di Kabupaten Lamandau terpusat pada daerah perkotaan dan

jalan utama saja. Hal tersebut mengakibatkan permasalahan genangan air pada daerah

Pada drainase jalan utama pun banyak yang

terputus/ tidak menyambung ke saluran Primer sehingga menggenangi jalan/ pemukiman.

Wilayah Genangan Di Kabupaten Lamandau Tahun 2013

Peta Wilayah Genangan ini hanya pada daerah perkotaan Nanga Bulik dimana

aerah dataran

rendah, dataran Tinggi dan dataran Sedang. Daerah berlokasi dataran rendah paling sering

PERSENTASE RUMAH TANGGA YANG MENGALAMI BANJIR

Page 81: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

Peta 3.5 Peta Jaringan Drainase Primer dan Drainase Jalan Utama

Sumber Data : Bappeda Kabupaten Lamandau Tahun 2013

KABUPATEN LAMANDAU 2013

dan Drainase Jalan Utama Kabupaten Lamandau Tahun 2013

Sumber Data : Bappeda Kabupaten Lamandau Tahun 2013

Kabupaten Lamandau Tahun 2013

Page 82: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

Peta 3.6: Peta Wilayah Genangan Di Kabupaten Lamandau Tahun 2013 Sumber Data : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lamandau

KABUPATEN LAMANDAU 2013

Peta 3.6: Peta Wilayah Genangan Di Kabupaten Lamandau Tahun 2013

Kabupaten Lamandau

Page 83: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI

Dalam PPSP, sistem

(kabupaten/kota) adalah sistem

pengelolaan drainase lingkungan

Tabel 3.35 Diagram Sistem Sanitasi Pengelolaan

Lamandau Tahun 2013

Peta Sistem Sanitasi : Drainase Lingkungan

Produk Input

User Interface

Pengumpulan & Penampungan /

Pengolahan Awal

Air Cucian Dari

Dapur

Air Untuk Mandi

Air Cucian Pakaian

Atap Bangunan

Halaman

Jalan

Ruang Publik

Sistem Drainase Lingkungan Di Kabupaten Lamandau Tahun 2013

Input User Interface Pengumpulan & Penampungan/

Pengolahan Awal

Air Cucian dari dapur

Limbah dapur

Air Untuk Mandi

Limbah kamar mandi

Air Cucian Pakaian

Limbah Cucian

Atap Bangunan

Talang rumah dan air

limpasan hujan

Halaman

Jalan

Ruang Publik

Sumber Data : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lamandau Tahun 2013

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

m drainase yang menjadi tangung jawab

m Drainase Mikro. Kondisi genangan/banjir

lingkungan di Kabupaten Lamandau adalah sebagai berikut

Sistem Sanitasi Pengelolaan Drainase Lingkungan Di Kabupaten

Lamandau Tahun 2013

Peta Sistem Sanitasi : Drainase Lingkungan

Pengumpulan & Penampungan /

Pengolahan Awal

Pengangkutan / Pengaliran

(Semi) Pengolahan

Akhir Terpusat

Daur Ulang dan/atau Pembuangan Akhir

Selokan

Tanah

Sungai

Di Kabupaten Lamandau Tahun 2013

Pengumpulan & Penampungan/

Pengolahan Awal

Pengangkutan/ Pengaliran

(Semi) Pengolahan

Akhir Terpusat

Pembuangan Akhir/ Daur

Ulang

Selokan

Sungai, Tanah

Sumber Data : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lamandau Tahun 2013

KABUPATEN LAMANDAU 2013

awab daerah

dan kondisi

ut :

Di Kabupaten

Kode Aliran

Aliran Drainase 1

Aliran Drainase 2

Aliran Drainase 3

Aliran Drainase 4

Aliran Drainase 5 Aliran Drainase 6 Aliran Drainase 7

Kode/Nama Aliran

Aliran Drainase 1

Aliran Drainase 2

Aliran Drainase 3

Aliran Drainase 4

Aliran Drainase 5

Aliran Drainase 6

Aliran Drainase 7

Page 84: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI

Tabel 3.36 Sistem Pengelolaan Drainase

Lamandau Tahun 2013

Kelompok Fungsi Teknologi yang

digunakan

Input

Air cucian dari dapurAir Untuk mandiAir Cucian PakaianAtap BangunanHalaman Jalan Ruang Publik

User Interface

Limbah DapurLimbah Kamar MandiLimbah cucianTalang rumah dan limpasan air hujan

Pengumpulan & Penampungan/ Pengolahan Awal

Pengangkutan/ Pengaliran

Selokan

(Semi) Pengolahan Akhir Terpusat

Pembuangan Akhir/ Daur Ulang

Sungai

Tanah

Sumber Data : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lamandau Tahun 2013

Kesadaran Masyarakat dan PMHSJK

Pemberdayaan Masyarakat merupakan sebuah proses untuk memberikan

kesempatan dan memberdayakan masyarakat melalui partisipasi, alih pengetahuan,

keahlian dan keterampilan. Masyarakat ditempatkan sebagai salah satu komponen dalam

suatu komunitas untuk menemp

tingkat ini partisipasi masyarakat dalam pembangunan umumnya dan pembangunan

sanitasi khususnya belum mendapat perhatian yang proporsional dari berbagai pihak.

Pembangunan sanitasi umumnya masih menga

terutama masyarakat berpenghasilan rendah. Dari aspek kesetaraan jender kerap kali juga

mengikutsertakan perempuan dalam proses pengambilan keputusan. Hal ini seringkali

menimbulkan ketimpangan penyediaan layanan bagi

Pemberdayaan, masyarakat menjadi lebih bertanggung jawab untuk mengidentifikasi

permasalahan mereka, menentukan prioritas, memobilisasi sumber daya, memobilisasi

kontribusi (in-cash dan inkind), bernegosiasi, menyusun perencanaa

mengawasi seluruh kegiatan yang ada.

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

Sistem Pengelolaan Drainase Lingkungan Yang Ada Di Kabupaten

Tahun 2013

Teknologi yang digunakan

Jenis Data Sekunder

(Perkiraan) Nilai Data

Sumber Data

Air cucian dari dapur - - - Air Untuk mandi - - - Air Cucian Pakaian - - - Atap Bangunan - - -

- - - - - -

- - - Limbah Dapur - - - Limbah Kamar Mandi - - - Limbah cucian - - - Talang rumah dan limpasan air hujan

- - -

Panjang N/A N/A

Data Das Kabupaten Lamandau

N/A Dinas PU

N/A N/A N/A

Sumber Data : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lamandau Tahun 2013

Kesadaran Masyarakat dan PMHSJK

Pemberdayaan Masyarakat merupakan sebuah proses untuk memberikan

kesempatan dan memberdayakan masyarakat melalui partisipasi, alih pengetahuan,

keahlian dan keterampilan. Masyarakat ditempatkan sebagai salah satu komponen dalam

suatu komunitas untuk menempati posisi penting dalam pengelolaan sanitasi. Saat ini

tingkat ini partisipasi masyarakat dalam pembangunan umumnya dan pembangunan

sanitasi khususnya belum mendapat perhatian yang proporsional dari berbagai pihak.

Pembangunan sanitasi umumnya masih mengabaikan kepentingan kalangan masyarakat

terutama masyarakat berpenghasilan rendah. Dari aspek kesetaraan jender kerap kali juga

mengikutsertakan perempuan dalam proses pengambilan keputusan. Hal ini seringkali

menimbulkan ketimpangan penyediaan layanan bagi kelompok perempuan. Dengan

Pemberdayaan, masyarakat menjadi lebih bertanggung jawab untuk mengidentifikasi

permasalahan mereka, menentukan prioritas, memobilisasi sumber daya, memobilisasi

cash dan inkind), bernegosiasi, menyusun perencanaan, pelaksanaan dan

mengawasi seluruh kegiatan yang ada.

KABUPATEN LAMANDAU 2013

Yang Ada Di Kabupaten

Sumber Data

Dinas PU

Pemberdayaan Masyarakat merupakan sebuah proses untuk memberikan

kesempatan dan memberdayakan masyarakat melalui partisipasi, alih pengetahuan,

keahlian dan keterampilan. Masyarakat ditempatkan sebagai salah satu komponen dalam

ati posisi penting dalam pengelolaan sanitasi. Saat ini

tingkat ini partisipasi masyarakat dalam pembangunan umumnya dan pembangunan

sanitasi khususnya belum mendapat perhatian yang proporsional dari berbagai pihak.

baikan kepentingan kalangan masyarakat

terutama masyarakat berpenghasilan rendah. Dari aspek kesetaraan jender kerap kali juga

mengikutsertakan perempuan dalam proses pengambilan keputusan. Hal ini seringkali

kelompok perempuan. Dengan

Pemberdayaan, masyarakat menjadi lebih bertanggung jawab untuk mengidentifikasi

permasalahan mereka, menentukan prioritas, memobilisasi sumber daya, memobilisasi

n, pelaksanaan dan

Page 85: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI

Seringkali partisipasi masyarakat dalam pengelolaan Sanitasi belum ditempatkan

pada porsinya sehigga perannya dalam implementasi pembangunan terlihat optimal.

Untuk itu, perlu dilakukan studi untuk mengetahui peran masyarakat dan jender dalam

pembangunan sanitasi. Dalam studi ini masyarakat sebagai subyek kegiatan sehingga

potret kondisi masyarakat dihasilkan secara obyektif yang pada gilirannya akan

menghasilkan strategi sistem pembangunan sanitasi yang efektif. Untuk itu diperlukan

survey dan observasi langsung yang terencana dan komprehensif terhadap kondisi

partisipasi masyarakat dan jender dalam penanganan sistem sanitasi dalam skala

kabupaten beserta prospek pengembangannya di masa depan. Masyarakat diharapkan

mampu mengenali permasal

lingkungan mereka, merencanakan kegiatan, melaksanakan melalui kerjasama dengan

berbagai pihak, serta melakukan evaluasi dan pengembangan kegiatan program

secara mandiri.

Peran serta masyarakat

oleh masyarakat pada hari minggu membersihkan lingkungannya termasuk drainase,

belum memaksimalkan pengarusutamaan gender/kesetaraan gender dalam perencanaan

program dan belum memaksimalkan penganggar

yang dihasilkan dari survey baik EHRA dan PMJK di Kabupaten Lamandau yang terkait

dengan drainase sangat minim. Pada

drainase lingkungan di tingkat kecamtan/kelurahan yan

EHRA Tahun 2012 di Kabupaten Lamandau.

Pada Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Kabupaten Lamandau, ada beberapa

program kegiatan yang berupa program layanan berbasis masyarakat di bidang

pengelolaan drainase lingkungan. Berikut

program/proyek layanan yang berbasis masyarakat di Kabupaten Lamandau.

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

Seringkali partisipasi masyarakat dalam pengelolaan Sanitasi belum ditempatkan

pada porsinya sehigga perannya dalam implementasi pembangunan terlihat optimal.

Untuk itu, perlu dilakukan studi untuk mengetahui peran masyarakat dan jender dalam

sanitasi. Dalam studi ini masyarakat sebagai subyek kegiatan sehingga

potret kondisi masyarakat dihasilkan secara obyektif yang pada gilirannya akan

menghasilkan strategi sistem pembangunan sanitasi yang efektif. Untuk itu diperlukan

i langsung yang terencana dan komprehensif terhadap kondisi

partisipasi masyarakat dan jender dalam penanganan sistem sanitasi dalam skala

kabupaten beserta prospek pengembangannya di masa depan. Masyarakat diharapkan

mampu mengenali permasalahan terkait dengan sanitasi rumah tinggal dan

lingkungan mereka, merencanakan kegiatan, melaksanakan melalui kerjasama dengan

berbagai pihak, serta melakukan evaluasi dan pengembangan kegiatan program

Peran serta masyarakat dapat dilihat dalam kegiatan kerja bakti yang dilakukan

oleh masyarakat pada hari minggu membersihkan lingkungannya termasuk drainase,

belum memaksimalkan pengarusutamaan gender/kesetaraan gender dalam perencanaan

program dan belum memaksimalkan penganggaran dan program yang pro

yang dihasilkan dari survey baik EHRA dan PMJK di Kabupaten Lamandau yang terkait

dengan drainase sangat minim. Pada tabel 3.41 berikut ini adalah data tentang kondisi

drainase lingkungan di tingkat kecamtan/kelurahan yang menjadi area survey Studi

EHRA Tahun 2012 di Kabupaten Lamandau.

Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Kabupaten Lamandau, ada beberapa

program kegiatan yang berupa program layanan berbasis masyarakat di bidang

pengelolaan drainase lingkungan. Berikut ini pada tabel 3.42 adalah daftar

program/proyek layanan yang berbasis masyarakat di Kabupaten Lamandau.

KABUPATEN LAMANDAU 2013

Seringkali partisipasi masyarakat dalam pengelolaan Sanitasi belum ditempatkan

pada porsinya sehigga perannya dalam implementasi pembangunan terlihat optimal.

Untuk itu, perlu dilakukan studi untuk mengetahui peran masyarakat dan jender dalam

sanitasi. Dalam studi ini masyarakat sebagai subyek kegiatan sehingga

potret kondisi masyarakat dihasilkan secara obyektif yang pada gilirannya akan

menghasilkan strategi sistem pembangunan sanitasi yang efektif. Untuk itu diperlukan

i langsung yang terencana dan komprehensif terhadap kondisi

partisipasi masyarakat dan jender dalam penanganan sistem sanitasi dalam skala

kabupaten beserta prospek pengembangannya di masa depan. Masyarakat diharapkan

ahan terkait dengan sanitasi rumah tinggal dan

lingkungan mereka, merencanakan kegiatan, melaksanakan melalui kerjasama dengan

berbagai pihak, serta melakukan evaluasi dan pengembangan kegiatan program

dapat dilihat dalam kegiatan kerja bakti yang dilakukan

oleh masyarakat pada hari minggu membersihkan lingkungannya termasuk drainase,

belum memaksimalkan pengarusutamaan gender/kesetaraan gender dalam perencanaan

pro-poor. Data

yang dihasilkan dari survey baik EHRA dan PMJK di Kabupaten Lamandau yang terkait

berikut ini adalah data tentang kondisi

g menjadi area survey Studi

Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Kabupaten Lamandau, ada beberapa

program kegiatan yang berupa program layanan berbasis masyarakat di bidang

adalah daftar

program/proyek layanan yang berbasis masyarakat di Kabupaten Lamandau.

Page 86: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

Tabel 3.37 Kondisi Drainase Lingkungan Di Tingkat Kecamatan/Kelurahan

Kelurahan/Desa

Jumlah Kondisi Drainase Saat

Ini

RW RT Lancar Mampet

NANGA BULIK 1 13 x KUJAN 3 7 x BATU KOTAM - 4 x GUCI - 2 x BUMI AGUNG 2 12 x SUMBER MULYA 2 13 x

BUKIT INDAH 4 13 x

ARGA MULYA 2 8 - -

BUNUT - 3 - -

SUNGAI MENTAWA

- 3 - -

BERUTA - 6 - -

TAMIANG - 3 - -

BAYAT - 7 x

NANGA BELANTIKAN

- 3 x

SUNGAI BULUH - 5 x BELIBI - 2 x

KARANG BESI - 2

BENUATAN - 2

KAHINGAI - 3 x

NANGA MATU - 2 - -

PETARIKAN - 2 - -

SUMBER CAHAYA

2 5 - -

BINTANG MENGALIH

- 2 - -

TANGGA BATU - 2 - -

KUDANGAN 1 13 - -

RIAM PANAHAN - 2 - -

SEPOYU - 3 - -

RIAM TINGGI - 2 - -

KABUPATEN LAMANDAU 2013

Kondisi Drainase Lingkungan Di Tingkat Kecamatan/Kelurahan Kabupaten Lamandau Tahun 2013

Pembersihan Drainase Pengelola oleh

Rutin Tidak Rutin Pemerintah Kabupaten

Kelurahan

Masyarakat (RT /RW)

L P L P L P

x x x x x x x x x x

x x

x x

- - - - - - - -

- - - - - - - -

- - - - - - - -

- - - - - - - -

- - - - - - - -

x x

x x

x x

x x

x x

- - - - - - - -

- - - - - - - -

- - - - - - - -

- - - - - - - -

- - - - - - - -

- - - - - - - -

- - - - - - - -

- - - - - - - -

- - - - - - - -

Halaman 145

Kabupaten Lamandau Tahun 2013

Bangunan Di Atas Saluran

Swasta Ada Tidak Ada

x x x x x

x

x

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

x

x

x

x

x

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

Page 87: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

LANDAU KANTU - 2 - -

NYALANG - 2 - -

LOPUS - 4 - -

KUBUNG - 3 - -

SEKOMBULAN - 4 - -

PENYOMBAAN - 3 - -

BUKIT JAYA 4 17 - -

PEDONGATAN 2 5 - -

NUANGAN - 1 - -

SUKA MAJU 2 7 - -

NANGA PALIKODAN

- 2 - -

SUNGKUP - 4 - -

NANGA KORING - 2 - -

TOKA - 2 - -

SEPONDAM - 2 - -

MERAMBANG - 8 - -

BATU TUNGGAL - 6 - -

NANGA KEMUJAN - 1 - -

CUHAI 2 - -

KAWA 2 - -

PANOPA 4 - -

SUJA 2 - -

SEKOBAN 3 - -

BAKONSU 4 - -

TAPIN BINI 1 7 - -

KARANG TABA 3 - -

TANJUNG BERINGIN

3 - -

SUNGAI TUAT 4 - -

LUBUK HIJU 4 - -

BATU AMPAR 2 - -

TOPALAN 2 - -

NANUAH 2 - -

MODANG MAS 5 16 - -

MUKTI MANUNGGAL

2 10 - -

KABUPATEN LAMANDAU 2013

- - - - - - - -

- - - - - - - -

- - - - - - - -

- - - - - - - -

- - - - - - - -

- - - - - - - -

- - - - - - - -

- - - - - - - -

- - - - - - - -

- - - - - - - -

- - - - - - - -

- - - - - - - -

- - - - - - - -

- - - - - - - -

- - - - - - - -

- - - - - - - -

- - - - - - - -

- - - - - - - -

- - - - - - - -

- - - - - - - -

- - - - - - - -

- - - - - - - -

- - - - - - - -

- - - - - - - -

- - - - - - - -

- - - - - - - -

- - - - - - - -

- - - - - - - -

- - - - - - - -

- - - - - - - -

- - - - - - - -

- - - - - - - -

- - - - - - - -

- - - - - - - -

Halaman 146

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

Page 88: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

MELATA 3 - -

BUKIT MAKMUR 2 10 - -

BUKIT RAYA 6 14 - -

SUMBER JAYA 4 15 - -

BUKIT HARUM 5 16 - -

PURWAREJA 4 14 - -

BINA BHAKTI 4 13 - -

TRI TUNGGAL 4 12 - -

WONOREJO 4 15 - -

JANGKAR PRIMA 4 13 - -

MEKAR MULYA 4 14 - -

HAMBAWANG - 2 - -

KINIPAN 4 - -

GINIH 2 - -

BATU TAMBUN 2 - -

BENAKITAN 3 - -

LIKU 2 - -

MENGKALANG 4 - -

KARANG MAS 2 - -

KINA 3 - -

JEMUAT 2 - -

Sumber Data : Dinas Pekerjaan Umum dan TR Kabupaten Lamandau Tahun 2013

KABUPATEN LAMANDAU 2013

- - - - - - - -

- - - - - - - -

- - - - - - - -

- - - - - - - -

- - - - - - - -

- - - - - - - -

- - - - - - - -

- - - - - - - -

- - - - - - - -

- - - - - - - -

- - - - - - - -

- - - - - - - -

- - - - - - - -

- - - - - - - -

- - - - - - - -

- - - - - - - -

- - - - - - - -

- - - - - - - -

- - - - - - - -

- - - - - - - -

- - - - - - - -

Sumber Data : Dinas Pekerjaan Umum dan TR Kabupaten Lamandau Tahun 2013

Halaman 147

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

Page 89: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI

Tabel 3.38 Daftar Program/Proyek Layanan

Masyarakat di Kabupaten Lamandau 2013

No Komponen

Nama

Program /

Proyek /

Layanan

Pelaksana/PJ

1 Drainase

Lingkungan

PNPM DINAS BPMD

DAK SLBM DINAS PU CK

RIS PNPM DINAS PU CK

Sumber Data : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lamandau Tahun 2013

Pemetaan Media Studi komunikasi pada dasarnya adalah upaya pengumpulan dan analisis data

primer dan sekunder dengan metoda tertentu yang akan melakukan penilaian kualitatif

tentang potensi dan tantangan kebijakan dan pembangunan sanitasi, khususnya dari

tinjauan aspek komunikasi, di tin

yang relevan. Potret kegiatan komunikasi dan pemetaan media secara umum dan secara

khusus tentang sanitasi serta segala informasi yang berguna bagi pembangunan sanitasi

menjadi salah satu data primer dan

merumuskan Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota

Media komunikasi di Kabupaten Lamandau berupa media massa, yaitu

Siaran Pemerintah Daerah Kabupaten Lamandau

tentang drainase lingkungan, isu yang dibahas adalah tentang kebersihan lingkungan

belum ada. Media komunikasi yang ada di Kabupaten Lamandau tentang drainase

lingkungan dapat dilihat pada

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

Daftar Program/Proyek Layanan Drainase Lingkungan Yang Berbasis

di Kabupaten Lamandau 2013

Pelaksana/PJ Tahun

Mulai

Kondisi Sarana Saat ini Aspek PMJK

Fungsi Tidak

Fungsi Rusak PM JDR

DINAS BPMD NA V V V

DINAS PU CK NA V V V

DINAS PU CK NA V V V

Sumber Data : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lamandau Tahun 2013

pada dasarnya adalah upaya pengumpulan dan analisis data

primer dan sekunder dengan metoda tertentu yang akan melakukan penilaian kualitatif

tentang potensi dan tantangan kebijakan dan pembangunan sanitasi, khususnya dari

tinjauan aspek komunikasi, di tingkat kota melalui dukungan data primer dan sekunder

yang relevan. Potret kegiatan komunikasi dan pemetaan media secara umum dan secara

khusus tentang sanitasi serta segala informasi yang berguna bagi pembangunan sanitasi

menjadi salah satu data primer dan sekunder dalam Buku Putih sebagai bahan untuk

merumuskan Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota

di Kabupaten Lamandau berupa media massa, yaitu

Siaran Pemerintah Daerah Kabupaten Lamandau. Adapun jenis acara yang diangkat

drainase lingkungan, isu yang dibahas adalah tentang kebersihan lingkungan

. Media komunikasi yang ada di Kabupaten Lamandau tentang drainase

lingkungan dapat dilihat pada tabel 3.43 dan Tabel 3.44.

KABUPATEN LAMANDAU 2013

Yang Berbasis

Aspek PMJK

JDR MBR

V

V

V

pada dasarnya adalah upaya pengumpulan dan analisis data

primer dan sekunder dengan metoda tertentu yang akan melakukan penilaian kualitatif

tentang potensi dan tantangan kebijakan dan pembangunan sanitasi, khususnya dari

gkat kota melalui dukungan data primer dan sekunder

yang relevan. Potret kegiatan komunikasi dan pemetaan media secara umum dan secara

khusus tentang sanitasi serta segala informasi yang berguna bagi pembangunan sanitasi

sekunder dalam Buku Putih sebagai bahan untuk

di Kabupaten Lamandau berupa media massa, yaitu Radio

. Adapun jenis acara yang diangkat

drainase lingkungan, isu yang dibahas adalah tentang kebersihan lingkungan

. Media komunikasi yang ada di Kabupaten Lamandau tentang drainase

Page 90: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI

Tabel 3.39 Kegiatan Komunikasi terkait Kompone

Kabupaten Lamandau

Kegiatan Promos Higiene dan Sanitasi

No Nama

program/kegiatan Satuan

1 Program Upaya Kesehatan Masyarakat

Paket

2 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Paket

Sumber Data : RPJMD Kabupaten Lamandau Tahun 2013

Tabel 3.40 Media Komunikasi dan Kerjasama terkait Komponen Drainase Lingkungan

Yang ada di Kabupaten Lamandau

No Jenis Media Khalayak

1 Radio Siaran Pemerintah Daerah Kabupaten Lamandau

Pemerintah dan Masyarakat

Sumber Data : Sekretariat Daerah

Partisipasi Dunia Usaha

Dalam rangka pengelolaan drainase lingkungan di Kabupaten Lamandau, peran

pemerintah daerah sangat dominan. Pemerintah Daerah

telah membangun saluran drainase lingkungan di permukiman khususnya ibukota

kabupaten dan ibukota kecamatan. Sementara itu peran dunia usaha dalam pembangunan

saluran drainase lingkungan dilakukan oleh “pengembang” khususnya

pembangunan perumahan sebagai bagian dari fasilitas perumahan yang harus disediakan

oleh pengembang.

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

Kegiatan Komunikasi terkait Komponen Drainase Lingkungan di

Kabupaten Lamandau 2013

Promos Higiene dan Sanitasi Tahun 2013

Volume Biaya (Rp) Sumber

dana Lokasi

kegiatan

1 1.740.024.286

APBD Kab. Lamandau

1 163.247.150

APBD Kab. Lamandau

Kabupaten Lamandau Tahun 2013

Media Komunikasi dan Kerjasama terkait Komponen Drainase Lingkungan

di Kabupaten Lamandau 2013

Khalayak Pendanaan Isu yang diangkat

Peran Kunci

Efektifitas

Pemerintah

Masyarakat

APBD -

- -

Sekretariat Daerah Kabupaten Lamandau Tahun 2013

Dalam rangka pengelolaan drainase lingkungan di Kabupaten Lamandau, peran

pemerintah daerah sangat dominan. Pemerintah Daerah melalui Dinas PU Cipta Karya

telah membangun saluran drainase lingkungan di permukiman khususnya ibukota

kabupaten dan ibukota kecamatan. Sementara itu peran dunia usaha dalam pembangunan

saluran drainase lingkungan dilakukan oleh “pengembang” khususnya dalam kegiatan

pembangunan perumahan sebagai bagian dari fasilitas perumahan yang harus disediakan

KABUPATEN LAMANDAU 2013

n Drainase Lingkungan di

Pelaksana kegiatan

Dinkes

Dinkes

Media Komunikasi dan Kerjasama terkait Komponen Drainase Lingkungan

Efektifitas

Dalam rangka pengelolaan drainase lingkungan di Kabupaten Lamandau, peran

melalui Dinas PU Cipta Karya

telah membangun saluran drainase lingkungan di permukiman khususnya ibukota

kabupaten dan ibukota kecamatan. Sementara itu peran dunia usaha dalam pembangunan

dalam kegiatan

pembangunan perumahan sebagai bagian dari fasilitas perumahan yang harus disediakan

Page 91: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI

Tabel 3.41 Penyedia Layanan Pengelolaan Drainase L

Kabupaten Lamandau Tahun 2013

No

Nama

Provider/Mitra

Potensial

Tahun mulai

operasi/

Berkontribusi

Komponen : Drainase Lingkungan

1. Belum ada -

2 Belum ada

3 Belum ada

Sumber Data : Dinas Pekerjaan Umum dan TR Kabupaten Lamandau Tahun 2013

ada Provider/Mitra)

Sampai tahun 2013 penyedia pengelolaan drainase lingkungan di Kabupaten

Lamandau belum ada Provider atau Mitra.

Pendanaan dan Pembiayaan

Pendanaan dan pembiayaan terkait dengan pembangunan saluran drainase

dilakukan oleh pemerintah daerah Kabupaten Lamandau melalui Dinas Dinas Pekerjaan

Umum . Anggaran yang disediakan dari APBD Kabupaten Lamandau untuk pembiayaan

pembangunan drainase/siring.

Tabel 3.42 Rekapitulasi Realisasi Pendanaan

Lingkungan Di Kabupaten Lamandau Tahun 2013

Kegiatan Pengelolaan Drainase Lingkungan

No Nama program/kegiatan Satuan

1 Program pembangunan drainase Dan gorong gorong

Paket

2 Program pembangunan

Drainase Mess Desa Paket

Sumber Data : RPJMD Kabupaten Lamandau Tahun 2013

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

Penyedia Layanan Pengelolaan Drainase Lingkungan yang ada

Kabupaten Lamandau Tahun 2013

Tahun mulai

operasi/

Berkontribusi

Jenis kegiatan/

Kontribusi Terhadap

Sanitasi

Potensi Kerjasama

- -

Sumber Data : Dinas Pekerjaan Umum dan TR Kabupaten Lamandau Tahun 2013

ada Provider/Mitra)

Sampai tahun 2013 penyedia pengelolaan drainase lingkungan di Kabupaten

Provider atau Mitra.

Pendanaan dan Pembiayaan

Pendanaan dan pembiayaan terkait dengan pembangunan saluran drainase

pemerintah daerah Kabupaten Lamandau melalui Dinas Dinas Pekerjaan

Umum . Anggaran yang disediakan dari APBD Kabupaten Lamandau untuk pembiayaan

pembangunan drainase/siring.

Rekapitulasi Realisasi Pendanaan Sanitasi per Komponen Drainase

Kabupaten Lamandau Tahun 2013

Pengelolaan Drainase Lingkungan Tahun 2013

Satuan Volume Biaya (Rp) Sumber

dana Lokasi

kegiatan

1 4.452.573.000 APBD Kec. Sematu

Kec. Lamandau

Kec. Bulik Kec. Delang

1 248.500.000,- APBD Se Kab Lamandau

Kabupaten Lamandau Tahun 2013

KABUPATEN LAMANDAU 2013

ingkungan yang ada di

Potensi Kerjasama

Sumber Data : Dinas Pekerjaan Umum dan TR Kabupaten Lamandau Tahun 2013 (Belum

Sampai tahun 2013 penyedia pengelolaan drainase lingkungan di Kabupaten

Pendanaan dan pembiayaan terkait dengan pembangunan saluran drainase

pemerintah daerah Kabupaten Lamandau melalui Dinas Dinas Pekerjaan

Umum . Anggaran yang disediakan dari APBD Kabupaten Lamandau untuk pembiayaan

Komponen Drainase

Pelaksana kegiatan

PU

PU

Page 92: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI

Tabel 3.43 Realisasi dan Potensi Retribusi

Di Kabupaten Lamandau Tahun 2013

No SKPD

1 Retribusi Drainase

1.a Realisasi retribusi

1.b Potensi retribusi

Sumber Data : DPPKAD Kabupaten Lamandau Tahun 2013

Sampai tahun 2013 realisasi dan potensi retribusi drainase di Kabupaten

Lamandau belum ada.

Permasalahan Mendesak dan Isu Strategis

Tabel 3.44 Permasalahan Mendesak dan Is

Lingkungan di Kabupaten Lamandau 2013

Permasalahan Mendesak

1. Belum ada peraturan Dearah(Perda) yang mengatur Sistim pengelolaan drainase di kab. lamandau

2. Penanganan drainase masih bersifat parsial, belum secara sistim, sehingga merupakan salah satu penyebab timbulnya genanagan pada musim hujan di kawasan tertentu.

3. Kesulitan didalam penyediaan lahan

untuk pelebaran drainase dan pembuatan drainase baru, karena terbentur lahan/tanah masyarakat

4. Belum ada data base drainase

lingkungan yang dapat dijadikan data dasar perencanaan eksisiting drainase lingkungan

5. Topografi kab. Lamandau yang berbukit

bukit menjadikan penanganan drainase memerlukan pemilihan teknologi yang tepat sesuai kondisi daerah.

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

Realisasi dan Potensi Retribusi Sanitasi Komponen Drainase Lingkungan

Di Kabupaten Lamandau Tahun 2013

Retribusi Sanitasi Tahun (Rp)

2008 2009 2010 2011

- - - -

- - - -

- - - -

Kabupaten Lamandau Tahun 2013 (Belum ada Restribusi)

Sampai tahun 2013 realisasi dan potensi retribusi drainase di Kabupaten

Permasalahan Mendesak dan Isu Strategis

Permasalahan Mendesak dan Isue Strategis Pengelolaan Drainase

Lingkungan di Kabupaten Lamandau 2013

Permasalahan Mendesak Isu Strategis

Belum ada peraturan Dearah(Perda) yang mengatur Sistim pengelolaan

Penanganan drainase masih bersifat parsial, belum secara sistim, sehingga merupakan salah satu penyebab timbulnya genanagan pada musim hujan

Kesulitan didalam penyediaan lahan

ena terbentur lahan/tanah masyarakat

yang dapat dijadikan data dasar perencanaan eksisiting drainase

Topografi kab. Lamandau yang berbukit-bukit menjadikan penanganan drainase memerlukan pemilihan teknologi yang

1. Perlu adanya Perda

2. Perlu segera penyusunan masterplan drainase lingkungan

3. Edukasi dan sosialisasi dan pembebasan lahan

4. Perlu adanya program penysunan database drainase

lingkungan secara sistimatis

5. Perlu opsi teknologi

KABUPATEN LAMANDAU 2013

Drainase Lingkungan

Retribusi Sanitasi Tahun (Rp) Pertumb

uhan (%) 2012

- -

- -

- -

(Belum ada Restribusi)

Sampai tahun 2013 realisasi dan potensi retribusi drainase di Kabupaten

Drainase

lingkungan

database drainase

Page 93: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI

3.4 Pengelolaan Terkait Komponen Sanitasi

Pengelolaan Air Bersih

Pelayanan air minum di Kabupaten Lamandau dilayani oleh perusahaan Daerah

Air Minum (PDAM) Kabupaten Lamandau

sebagian masyarakat Kab. Lamandau

baru mencapai 1.900 pelanggan. Sumber air yang dimanfaatkan sebagai sumber air baku

pada sistem penyediaan air minum PDAM Kabupaten Lamandau berasal dari air sungai

Lamandau. Sistem penyediaan dan Pengelolaan air bersih Kabupaten Lamandau

terbatas pada daerah Nanga Bulik

Penjelasan Peta 3.7

Kabupaten Lamandau dilayani oleh perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta

Betuah yang menyediakan kebutuhan air minum bagi sebagian masyarakat Kab.

Lamandau di Nanga Bulik.

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

Pengelolaan Terkait Komponen Sanitasi

Pelayanan air minum di Kabupaten Lamandau dilayani oleh perusahaan Daerah

Kabupaten Lamandau yang menyediakan kebutuhan air minum bagi

sebagian masyarakat Kab. Lamandau di Nanga Bulik.. Cakupan pelayanan Tahun 2011

anggan. Sumber air yang dimanfaatkan sebagai sumber air baku

pada sistem penyediaan air minum PDAM Kabupaten Lamandau berasal dari air sungai

Lamandau. Sistem penyediaan dan Pengelolaan air bersih Kabupaten Lamandau

terbatas pada daerah Nanga Bulik saja.

Peta Cakupan Layanan Air Bersih, Pelayanan air minum di

Kabupaten Lamandau dilayani oleh perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta

Betuah yang menyediakan kebutuhan air minum bagi sebagian masyarakat Kab.

KABUPATEN LAMANDAU 2013

Pelayanan air minum di Kabupaten Lamandau dilayani oleh perusahaan Daerah

yang menyediakan kebutuhan air minum bagi

.. Cakupan pelayanan Tahun 2011

anggan. Sumber air yang dimanfaatkan sebagai sumber air baku

pada sistem penyediaan air minum PDAM Kabupaten Lamandau berasal dari air sungai

Lamandau. Sistem penyediaan dan Pengelolaan air bersih Kabupaten Lamandau masih

Pelayanan air minum di

Kabupaten Lamandau dilayani oleh perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta

Betuah yang menyediakan kebutuhan air minum bagi sebagian masyarakat Kab.

Page 94: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

Peta 3.7 Peta Cakupan Layanan Air Bersih Sumber Data : Bappeda Kabupaten Lamandau Tahun 2013

KABUPATEN LAMANDAU 2013

Peta 3.7 Peta Cakupan Layanan Air Bersih di Kabupaten Lamandau Tahun 2013

Bappeda Kabupaten Lamandau Tahun 2013

Page 95: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

Peta 3.8 Peta Infrastruktur Utama Pengolahan Sumber Data : Bappeda Kabupaten Lamandau Tahun 2013

KABUPATEN LAMANDAU 2013

Infrastruktur Utama Pengolahan Air Bersih di Kabupaten Lamandau Tahun 2013

Sumber Data : Bappeda Kabupaten Lamandau Tahun 2013

Page 96: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI

Gambar 3.17 Grafik Akses terhadap Air Bersih/Sumber Air Minum dan Memasak

Kabupaten Lamandau Tahun 2013

Sumber Data : Studi EHRA Kabupaten Lama

.0

A. Air botol kemasan

C. Air Ledeng dari PDAM

G. Air sumur gali terlindungi

I. Mata air terlindungi

K. Air hujan

M. Air dari waduk/danau

SUMBER AIR MINUM & MEMASAKDI KABUPATEN LAMANDAU 2013

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

Grafik Akses terhadap Air Bersih/Sumber Air Minum dan Memasak

Kabupaten Lamandau Tahun 2013

Sumber Data : Studi EHRA Kabupaten Lamandau Tahun 2013

.0 20.0 40.0 60.0

5.5

21.3

3.5

2.3

42.3

14.5

5.5

1.8

5.3

5.8

16.5

1.0

4.0

4.0

.3

.5

2.3

50.3

15.8

5.8

1.5

5.3

7.3

16.8

SUMBER AIR MINUM & MEMASAKDI KABUPATEN LAMANDAU 2013

Halaman 155

KABUPATEN LAMANDAU 2013

Grafik Akses terhadap Air Bersih/Sumber Air Minum dan Memasak Di

Masak

Minum

Page 97: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI

Tabel 3.45 Sistem Penyediaan dan Pengelolaan Air Bersih

Lamandau Tahun 2013

No Uraian

1 Pengelola

2 Tingkat Pelayanan

3 Kapasitas Produksi

4 Kapasitas sambungan

5 Jumlah sambungan Rumah

Jumlah Terlayani

6 Jumlah Kran air

7 Retribusi / Tarif (rumah tangga)

Sumber Data : Bappeda Kabupaten Lamandau Tahun 2013

Pengelolaan Air Limbah Industri Rumah Tangga

Limbah rumah tangga adalah limbah yang berasal dari dapur, kamar mandi, cucian,

limbah bekas industri rumah tangga dan kotoranmanusia. Limbah merupakan buangan/bekas

yang berbentuk cair, gas dan padat. Dalam ai

dihilangkan dan berbahaya. Bahan kimia tersebut dapat memberi kehidupan bagi kuman

kuman penyebab penyakit disentri, tipus, kolera dsb. Air limbah tersebut harus diolah agar

tidak mencemari dan tidak membahayakan k

Lamandau belum memiliki prasarana Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) maupun

Instalalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

Sistem Penyediaan dan Pengelolaan Air Bersih Perpipaan

Tahun 2013

Satuan Sistem

Perpipaan Keterangan

PDAM

% 49,71% l/det 40 samb 2800 samb 1.569 jiwa 6.272 unit - Retribusi / Tarif (rumah tangga) m3 N/A

Sumber Data : Bappeda Kabupaten Lamandau Tahun 2013

Pengelolaan Air Limbah Industri Rumah Tangga

Limbah rumah tangga adalah limbah yang berasal dari dapur, kamar mandi, cucian,

limbah bekas industri rumah tangga dan kotoranmanusia. Limbah merupakan buangan/bekas

yang berbentuk cair, gas dan padat. Dalam air limbah terdapat bahan kimia sukar untuk

dihilangkan dan berbahaya. Bahan kimia tersebut dapat memberi kehidupan bagi kuman

kuman penyebab penyakit disentri, tipus, kolera dsb. Air limbah tersebut harus diolah agar

tidak mencemari dan tidak membahayakan kesehatan lingkungan. Kondisi

Lamandau belum memiliki prasarana Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) maupun

Instalalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).

Halaman 156

KABUPATEN LAMANDAU 2013

Perpipaan di Kabupaten

Keterangan

Limbah rumah tangga adalah limbah yang berasal dari dapur, kamar mandi, cucian,

limbah bekas industri rumah tangga dan kotoranmanusia. Limbah merupakan buangan/bekas

r limbah terdapat bahan kimia sukar untuk

dihilangkan dan berbahaya. Bahan kimia tersebut dapat memberi kehidupan bagi kuman-

kuman penyebab penyakit disentri, tipus, kolera dsb. Air limbah tersebut harus diolah agar

esehatan lingkungan. Kondisi di Kabupaten

Lamandau belum memiliki prasarana Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) maupun

Page 98: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI

Tabel 3.46 Pengelolaan Limbah

2013

Jenis Limbah Rumah

Tangga Lokasi

Limbah Domestik

Sumber : Bappeda Kabupaten Lamandau Tahun 2013

Pengelolaan Limbah Medis

Limbah medis adalah hasil buangan dari suatu aktivitas

mungkin diolah setelah dihasilkan dan penyimpanan menjadi pilihan terakhir jika limbah

tidak dapat langsung diolah

melengkapi tempat penyimpanan dengan penutup, menjaga areal penyimpanan limbah medis

tidak tercampur dengan limbah non

yang tepat. Limbah medis dikategorikan menjadi beberapa jenis , antara lain sebagai berikut :

Limbah benda tajam, seperti pecahan gelas, jarum suntik, pipet dan alat medis tajam

lainnya.

Limbah Farmasi, meliputi : obat

resmi maupun masyarakat perorangan baik karena tidak terpakai lagi maupun tidak sesuai

dengan spesifikasi yang diperlukan.

Limbah kimia, adalah limbah yang dihasilkan dari tindakan medis tertentu baik di

laboratorium maupun diruang operasi.

Limbah patologi adalah limbah yang berasal dari jaringan tubuh yang terbuang pada saat

operasi bedah maupun saat otopsi.

Limbah infeksius adalah limbah yang berasal dari pasien yang memerlukan penangan

khusus atau pasien yang memerlukan isolasi akibat penyakit menular

Limbah radioaktif, yaitu : limbah yang berasal dari penggunaan medis ataupun riset

dilaboratorium yang berkaitan dengan zat

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

Pengelolaan Limbah Industri Rumah Tangga di Kabupaten Lamandau Tahun

Lokasi Jumlah RT Jenis

Pengolahan

- - Belum ada

pengelolaan

limbah

Sumber : Bappeda Kabupaten Lamandau Tahun 2013

Pengelolaan Limbah Medis

adalah hasil buangan dari suatu aktivitas. Limbah medis harus sesegera

mungkin diolah setelah dihasilkan dan penyimpanan menjadi pilihan terakhir jika limbah

tidak dapat langsung diolah. Faktor penting dalam penyimpanan limbah medis adalah

at penyimpanan dengan penutup, menjaga areal penyimpanan limbah medis

tidak tercampur dengan limbah non-medis, membatasi akses lokasi, dan pemilihan tempat

yang tepat. Limbah medis dikategorikan menjadi beberapa jenis , antara lain sebagai berikut :

benda tajam, seperti pecahan gelas, jarum suntik, pipet dan alat medis tajam

Limbah Farmasi, meliputi : obat-obat kadaluwarsa, obat yang dibuang oleh lembaga

resmi maupun masyarakat perorangan baik karena tidak terpakai lagi maupun tidak sesuai

engan spesifikasi yang diperlukan.

Limbah kimia, adalah limbah yang dihasilkan dari tindakan medis tertentu baik di

laboratorium maupun diruang operasi.

Limbah patologi adalah limbah yang berasal dari jaringan tubuh yang terbuang pada saat

upun saat otopsi.

Limbah infeksius adalah limbah yang berasal dari pasien yang memerlukan penangan

khusus atau pasien yang memerlukan isolasi akibat penyakit menular

Limbah radioaktif, yaitu : limbah yang berasal dari penggunaan medis ataupun riset

atorium yang berkaitan dengan zat-zat radioaktif

Halaman 157

KABUPATEN LAMANDAU 2013

Kabupaten Lamandau Tahun

Kapasitas

(m3/hari)

N/A

Limbah medis harus sesegera

mungkin diolah setelah dihasilkan dan penyimpanan menjadi pilihan terakhir jika limbah

Faktor penting dalam penyimpanan limbah medis adalah

at penyimpanan dengan penutup, menjaga areal penyimpanan limbah medis

medis, membatasi akses lokasi, dan pemilihan tempat

yang tepat. Limbah medis dikategorikan menjadi beberapa jenis , antara lain sebagai berikut :

benda tajam, seperti pecahan gelas, jarum suntik, pipet dan alat medis tajam

obat kadaluwarsa, obat yang dibuang oleh lembaga

resmi maupun masyarakat perorangan baik karena tidak terpakai lagi maupun tidak sesuai

Limbah kimia, adalah limbah yang dihasilkan dari tindakan medis tertentu baik di

Limbah patologi adalah limbah yang berasal dari jaringan tubuh yang terbuang pada saat

Limbah infeksius adalah limbah yang berasal dari pasien yang memerlukan penangan

Limbah radioaktif, yaitu : limbah yang berasal dari penggunaan medis ataupun riset

Page 99: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI

Untuk penanganan limbah medis memerlukan penanganan khusus, tapi karena

keterbatasan sarana dan SDM di Kabupaten Lamandau penanganan limbah medis belum

maksimal dilakukan. Puskesmas yang ada di Kabupaten Lam

pengolahan limbah medis penanganan dilakukan dengan cara di bakar dan dikubur.

Dalam penanganannya, khususnya untuk jarum masing

disediakan Safety Box untuk wadah penyimpanannya setelah habis dipakai. Incenerato

masing-masing Puskesmas belum seluruhnya ada, yang sudah ada belum difungsikan karena

terkendala lahan dan SDM yang mengoperasikannya.

Sedangkan untuk Rumah Sakit, Kabupaten Lamandau telah melakukan pengolahan

limbah medis Untuk lebih jelasnya dapatan

Tabel 3.47 Pengelolaan Limbah Medis Di Fasilitas

Lamandau Tahun 2013

Nama Fasilitas

Kesehatan Lokasi

Incenerator RSUD LAMANDAU IPAL Medis RSUD LAMANDAU

Sumber : RSUD LAMANDAU Kab. Lamandau

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

Untuk penanganan limbah medis memerlukan penanganan khusus, tapi karena

keterbatasan sarana dan SDM di Kabupaten Lamandau penanganan limbah medis belum

maksimal dilakukan. Puskesmas yang ada di Kabupaten Lamandau belum melakukan

pengolahan limbah medis penanganan dilakukan dengan cara di bakar dan dikubur.

Dalam penanganannya, khususnya untuk jarum masing-masing puskesmas sudah

untuk wadah penyimpanannya setelah habis dipakai. Incenerato

masing Puskesmas belum seluruhnya ada, yang sudah ada belum difungsikan karena

terkendala lahan dan SDM yang mengoperasikannya.

Sedangkan untuk Rumah Sakit, Kabupaten Lamandau telah melakukan pengolahan

limbah medis Untuk lebih jelasnya dapatan dilihat pada tabel 3.46 di bawah ini :

Pengelolaan Limbah Medis Di Fasilitas-Fasilitas Kesehatan Kabupaten

Lamandau Tahun 2013

Lokasi Jenis Pengolahan Limbah Medis Kapasitas

RSUD LAMANDAU Limbah Padat 100 kg/hariRSUD LAMANDAU Limbah Cair 10 m3/hari

Sumber : RSUD LAMANDAU Kab. Lamandau

Halaman 158

KABUPATEN LAMANDAU 2013

Untuk penanganan limbah medis memerlukan penanganan khusus, tapi karena

keterbatasan sarana dan SDM di Kabupaten Lamandau penanganan limbah medis belum

andau belum melakukan

pengolahan limbah medis penanganan dilakukan dengan cara di bakar dan dikubur.

masing puskesmas sudah

untuk wadah penyimpanannya setelah habis dipakai. Incenerator di

masing Puskesmas belum seluruhnya ada, yang sudah ada belum difungsikan karena

Sedangkan untuk Rumah Sakit, Kabupaten Lamandau telah melakukan pengolahan

dilihat pada tabel 3.46 di bawah ini :

Kabupaten

Kapasitas

/hari /hari

Page 100: Bab 3 Bps Lamandau 2013

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LAMANDAU 2013

Peta 3.9 Peta Instalasi Pengolahan Limbah Rumah Tangga dan Medis Sumber Data : Bappeda Kabupaten Lamandau Tahun 201

KABUPATEN LAMANDAU 2013

Pengolahan Limbah Rumah Tangga dan Medis di Kabupaten Lamandau Tahun 2013

Sumber Data : Bappeda Kabupaten Lamandau Tahun 2013

di Kabupaten Lamandau Tahun 2013