Upload
arwin-bagus-dewangga
View
71
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Obyek Penelitian
3.1.1 Lokasi Penelitian
Penelitian dengan judul Pengaruh Perkembangan Kota Surakarta
terhadap Permukiman di Kawasan Solobaru ini berlokasi di kota
Surakarta dan kawasan Solobaru sebagai wilayah yang
perkembangannya dipengaruhi oleh perkembangan kota Surakarta.
Penentuan lokasi penelitian ini, didasarkan pada pertimbangan
bahwa perkembangan kawasan Solobaru dipandang relatif
dipengaruhi oleh kota Surakarta. Banyak penduduk kawasan
Solobaru yang memilih tinggal di kawasan Solobaru karena dekat
dengan kota Surakarta. Penduduk di kawasan Solobaru juga tidak
sedikit yang menggunakan fasilitas di kota Surakarta.
Tahun penelitian ditentukan tahun 1975 – 2005 karena kurun
waktu 30 tahun tersebut digunakan untuk mencari pengaruh dari
perkembangan kota Surakarta terhadap permukiman di kawasan
Solobaru. Tahun 1975 dipilih sebagai awal penelitian karena pada
tahun 1970 terjadi industrialisasi dan urbanisasi di kota Surakarta
hingga menyebabkan pemekaran kota pada tahun 1980. Kemudian
pada tahun 1984 merupakan awal mula perkembangan kawasan
Solobaru yang dimulai dengan pembangunan perumahan di kawasan
Solobaru oleh PT. PSP.
3.1.2 Waktu Penelitian
Waktu penelitian dengan judul Pengaruh Perkembangan Kota
Surakarta terhadap Permukiman di Kawasan Solobaru ini adalah 6
bulan yakni dari bulan februari sampai bulan juli.
3 - 1
3.2 Metode Penelitian
3.2.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian dengan judul Pengaruh Perkembangan Kota
Surakarta terhadap Permukiman di Kawasan Solobaru ini adalah
penelitian deskriptif – eksplanatory. Menurut Sugiyono (2003),
penelitian deskriptif eksplanatory adalah penelitian yang bermaksud
menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta
hubungan antara satu variable dengan variable yang lain. Penelitian
deskriptif eksplanatory yang dilakukan dapat dijelaskan sebagai
berikut :
a. Penelitian deskriptif
Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang
berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai
dengan apa adanya (Best,1982:119). Penelitian ini juga sering
disebut noneksperimen, karena pada penelitian ini penelitian
tidak melakukan kontrol dan manipulasi variabel penelitian.
Dengan metode deskriptif, penelitian memungkinkan untuk
melakukan hubungan antar variabel, menguji hipotesis,
mengembangkan generalisasi, dan mengembangkan teori yang
memiliki validitas universal (west, 1982).
Dalam penelitian ini, pendekatan deskriptif digunakan untuk
memaparkan perkembangan kota Surakarta dan kawasan
Solobaru dalam kurun waktu 30 tahun yakni tahun 1975 sampai
2005. Deskriptif perkembangan kota yang dipaparkan adalah
perkembangan fisik, ekonomi dan sosial.
b. Penelitian eksplanatory
Penelitian eksplanatory merupakan penelitian yang bertujuan
untuk menjelaskan bagaimana sebuah fenomena sosial terjadi.
Dalam penelitian ini, pendekatan eksplanatory digunakan dalam
pembahasan yakni dalam menganalisis variabel perkembangan
kota Surakarta yang berpengaruh terhadap permukiman di
3 - 2
kawasan Solobaru. Analisis tersebut dilakukan dengan path
analisys untuk menemukan besaran pengaruh dari setiap
indikator perkembangan kota Surakarta yang berpengaruh
terhadap permukiman di kawasan Solobaru.
3.2.2 Populasi dan Sample
Menurut Husein (2002), populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri dari obyek atau subyek yang memunyai karakteristik
tertentu dan kesempatan sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Sedangkan Singarimbun (1989), berpendapat populasi ialah jumlah
keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya akan diduga. Populasi
yang akan dijadikan dasar pengambilan sample dalam penelitian ini
adalah penduduk yang ada di kota Surakarta dan kawasan Solobaru.
Menurut Suharsimi (1993), sampel adalah sebagian atau wakil
populasi yang diteliti. Sedangkan Husein (2002), berpendapat bahwa
sampel merupakan bagian kecil dari suatu populasi. Perhitungan
sample menurut Gay dan Diehl, 1992 dalam penelitian perbandingan
kausal, sample yang digunakan adalah 30 elemen. Karena penelitian
ini merupakan penelitian yang bersifat kausalitas, maka dalam
penelitian ini sampel yang diambil adalah 30 elemen yakni 30
responden dengan pertanyaan yang mewakili kondisi 30 tahun
(1975-2005).
3.2.3 Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer
dan data sekunder.
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari
sumbernya, diamati, dan dicatat untuk pertama kalinya. Data
primer ini diperoleh dari hasil pengamatan lapangan pada waktu
studi dilakukan, angket (kuesioner) dan wawancara dengan
3 - 3
informan yang terkait. Instrument yang digunakan adalah
pedoman wawancara, angket (kuesioner) bagi sejumlah
responden.
b. Data Sekunder
Merupakan data yang diperoleh tidak secara langsung. Data
ini diperoleh dari instansi-instansi terkait dengan penelitian ini.
Berikut ini adalah tabel kebutuhan data primer dan data sekunder
yang digunakan dalam penelitian ini :
Tabel 3.1Data yang Digunakan dalam Penelitian
Aspek Data Sifat Jenis Data Sumber
Fisik
a. Literatur mengenai sejarah perkembangan kota Surakarta dan Solobaru.
Kualitatif Sekunder
BAPEDA, BPN, BPS, Developer Perumahan di
Solobaru
b. Kebijakan penggunaan lahan di kota Surakarta dan Solobaru (RTRW Surakarta, RTRW kabupaten Sukoharjo, dan RUTR kawasan Solobaru).
Kualitatif Sekunder
c. RTRW provinsi Jawa Tengah Kualitatif Sekunderd. Data dan peta penggunaan lahan
di kota Surakarta dan Solobaru.Kuantitatif
dan Kualitatif
Sekunder
e. Data jumlah rumah dan luas permukiman di kota Surakarta dan kawasan Solobaru.
Kuantitatif Sekunder
f. Data jumlah sarana perkotaan (pendidikan, kesehatan, perdagangan) di kota Surakarta dan Solobaru.
Kuantitatif Sekunder
Ekonomia. Penghasilan penduduk. Kualitatif Primer Kecamatan,
Penduduk (wawancara, kuesioner)
b. PDRB Kota Surakarta Kualitatif Primer
Sosial
a. Jumlah penduduk tahun 1975-2005
Kuantitatif SekunderBPS, Kecamatan,
Penduduk (wawancara, kuesioner), observasi.
b. Interaksi Sosial Budaya Kualitatif Primer
Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Wawancara
3 - 4
Wawancara merupakan suatu teknik mendekati sumber
informasi dengan jalan tanya jawab sepihak yang dikerjakan
secara sistematis dan berdasarkan tujuan penelitian. Wawancara
merupakan percakapan dengan tujuan tertentu dan dilakukan oleh
pewawancara dan informan (Moleong, Metodologi Penelitian
Kualitatif 2001 : 135).
Dalam penelitian ini wawancara dilakukan dengan pendekatan
menggunakan petunjuk umum wawancara yaitu pewawancara
membuat kerangka dan garis besar pokok-pokok yang ditanyakan
dalam proses wawancara kepada informan yang bertindak
sebagai responden yang terdiri dari sejumlah penduduk yang
tinggal di kawasan Solobaru serta instansi pemerintah. Dalam
penelitian ini digunakan teknik wawancara terbuka yaitu
wawancara yang dilakukan secara terbuka, akrab dan penuh
kekeluargaan. Wawancara terbuka ini terdiri dari pertanyaan-
pertanyaan yang menuntut jawaban dari informan yang tidak
terbatas dalam jawaban-jawabannya kepada beberapa kata atau
hanya pada jawaban “ya” atau “tidak” saja, tetapi dapat
memberikan keterangan dan cerita yang panjang. Wawancara ini
dimaksudkan untuk memperoleh informasi yang sifatnya
mendalam terhadap masalah-masalah yang diajukan.
b. Observasi Langsung
Menurut Sutrisno Hadi (Metode Research.1984 : 136),
observasi adalah suatu proses pengumpulan data dengan cara
mengadakan pengamatan kemudian melakukan pencataan secara
sistematis terhadap fenomena-fenomena yang terjadi.
Observasi ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang
apa yang dilihat dan diperhatikan pada saat dilapangan. Kegiatan
ini tidak hanya dilakukan sekali melainkan berulang-ulang.
Sebab dengan pengulangan diharapkan data yang diperoleh akan
lebih valid dan akan diperoleh hasil yang nyata dan mendalam.
3 - 5
Dalam penelitian ini, data hasil observasi digunakan untuk
mengetahui interaksi penduduk kawasan Solobaru dengan kota
Surakarta sehingga dapat digunakan untuk mendukung data yang
lain.
c. Dokumentasi
Teknik dokumentasi dilakukan untuk mengumpulkan data
guna mendukung penelitian. Teknik dokumentasi bertujuan
untuk memperoleh data berdasarkan sumber-sumber yang berasal
dari buku-buku, literatur, laporan serta dokumen-dokumen lain
yang berkaitan dengan penulisan. Dokumen ini dapat diperoleh
dari lembaga pemerintah dan arsip serta dokumen pribadi. Hal ini
sesuai dengan pendapat H.B Sutopo (Metode Penelitian
Kualitatif.2002 :54), yaitu bahwa dokumen dan arsip adalah
sumber informasi tertulis yang berkaitan dengan suatu peristiwa
atau kegiatan. Sedangkan Koentjaraningrat (1991:63)
menyatakan dokumentasi adalah kumpulan data verbal dalam
bentuk tulisan disebut dokumen dalam arti sempit, sedangkan
dalam arti luas meliputi monumen, artefact, foto dan sebagainya.
Dari kedua pendapat tadi dapat disimpulkan bahwa metode
dokumentasi adalah cara pengumpulan data yang dibutuhkan
sebagai bukti dan keterangan dalam bentuk tulisan maupun yang
tampak. Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini
adalah berupa arsip yang berkaitan dengan perkembangan kota
Surakarta dan kawasan Solobaru.
d. Kuesioner
Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang telah disiapkan
terlebih dahulu untuk dijawab oleh responden. Dalam penelitian
ini peneliti menggunakan teknik kuesioner untuk mengetahui
sikap responden terhadap pengaruh perkembangan kota
Surakarta terhadap permukiman di kawasan Solobaru.
3 - 6
Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner terbuka, yaitu
kuesioner yang memberi kesempatan penuh memberi jawaban
menurut apa yang dirasa perlu oleh responden.
Dalam penelitian ini diusahakan memperoleh validitas data yang
dapat dipertanggung jawabkan. Validitas merupakan keakuratan data
yang telah dikumpulkan yang nantinya akan dianalisa dan ditarik
kesimpulannya pada akhir penelitian. Usaha meningkatkan validitas
data dilakukan dengan :
a. Trianggulasi
Menurut Lexy J Moleong (Metodologi Penelitian Kualitatif,
1995:1978), Trianggulasi merupakan teknik pemeriksaan
keabsahan data dengan menggunakan sesuatu yang lain selain
data tersebut untuk memeriksa atau untuk membandingkan data
yang telah ada tersebut.
Untuk menjamin kesahan data yang diperoleh dalam
penelitian ini maka dilakukan dengan trianggulasi data.
Trianggulasi dilakukan dengan trianggulasi data sumber.
Trianggulasi data sumber dalam penelitian ini diperoleh dengan
cara mengumpulkan beberapa data dari berbagai sumber yang
berbeda baik dari hasil wawancara, observasi, kuesioner maupun
dokumentasi yang telah diperoleh untuk mendapatkan data yang
sama jenis, memperoleh kepercayaan terhadap suatu data dengan
membandingkan data yang diperoleh dari sumber yang berbeda
sehingga data yang satu akan dikontrol dengan data yang lain.
b. Review Informan
Selain teknik pemeriksaan data dengan trianggulasi data,
digunakan pula review informan. Review informan merupakan
pencocokan data atau informasi yang sama kepada informan
yang berbeda. Menurut H.B Sutopo (Metode Peneltian
Kualitataif, 1990:9), review informan adalah laporan yang
3 - 7
diperiksa kembali key informan untuk mengetahui apakah yang
ditulis merupakan sesuatu yang disetujui oleh mereka.
3.2.4 Metode Analisis
Analisis data yang dipergunakan dalam mengolah data atau
informasi yang diperoleh baik data yang berupa hasil wawancara,
kuesioner maupun data hasil observasi disinkronkan dengan teori
yang mendasari dan kemudian dilakukan analisis. Sedang yang
dimaksud dengan analisis sendiri adalah proses penyusunan data
agar dapat ditafsirkan yaitu dengan menggolongkan, mengurutkan,
menstrukturisasikan sampai dengan mengumpulkan data sehingga
mempunyai arti.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan analisis data yang
bersifat deskriptif eksplanatory. Pengaruh perkembangan kota
Surakarta terhadap permukiman di kawasan Solobaru dapat
dijelaskan dengan menganalisis variable perkembangan kota
Surakarta yang dipandang relatif berpengaruh terhadap permukiman
di kawasan Solobaru.
Analisis yang digunakan untuk mencapai tujuan dari penelitian
ini adalah sebagai berikut :
a. Analisis perkembangan kota
Analisis yang dilakukan adalah analisis deskriptif untuk
mengetahui perkembangan kota Surakarta dan perkembangan
kawasan Solobaru dengan kurun waktu 30 tahun yakni dari tahun
1975 sampai 2005. Analisis ini dilakukan dengan dasar data
(tahun 1975-2005) mengenai perkembangan kota Surakarta dan
perkembangan kawasan Solobaru serta peta penggunaan lahan
yang dioverlay dari tahun ke tahun untuk mengetahui
perkembangan fisik kota. Perkembangan kota yang dianalisis
secara deskriptif ini meliputi perkembangan fisik, ekonomi, dan
sosial kedua kota.
3 - 8
b. Analisis Jalur (Path Analysis)
Menurut Robert D. Retherford (1993), analisis jalur ialah
suatu teknik untuk menganalisis hubungan sebab akibat yang
tejadi pada regresi berganda jika variabel bebasnya
mempengaruhi variabel tergantung tidak hanya secara langsung
tetapi juga secara tidak langsung. Analisis jalur (path analysis)
dikembangkan oleh Sewall Wright (1934). Analisis jalur
digunakan untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak
langsung, secara serempak atau mandiri beberapa variabel
penyebab terhadap sebuah variabel akibat. Analisis jalur
merupakan pengembangan korelasi yang diurai menjadi
beberapa interpretasi akibat yang ditimbulkannya. Lebih lanjut,
analisis jalur mempunyai kedekatan dengan regresi berganda,
atau dengan kata lain, regresi berganda merupakan bentuk khusus
dari analisis jalur. Teknik ini juga dikenal sebagai model sebab-
akibat (causing modeling). Penamaan ini didasarkan pada alasan
bahwa analisis jalur memungkinkan pengguna dapat menguji
proposisi teoritis mengenai hubungan sebab dan akibat tanpa
memanipulasi variabel-variabel.
Dalam penelitian ini, analisis jalur (path analysis) digunakan
untuk mengetahui besaran pengaruh variabel perkembangan kota
Surakarta terhadap variabel perkembangan permukiman di
kawasan Solobaru baik secara bersama-sama maupun secara
parsial.
Dalam analisis ini digunakan program SPSS dengan
menggunakan data yang terdiri dari dua jenis data yakni data
kuantitatif yang diperoleh dari instansi dan data kualitatif yang
diperoleh dari kuesioner. Data kualitatif yang digunakan untuk
analisis terlebih dahulu diberikan skoring dengan skala Likert.
c. Pembobotan dan skoring
3 - 9
Pembobotan dan skoring dilakukan terhadap jawaban dari
responden terhadap item pertanyaan dalam kuesioner. Dalam
pemberian bobot dan skoring digunakan skala Likert yaitu skala
untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang terhadap fenomena sosial (Sugiyono,
2004:107). Pembobotan dan skoring pada jawaban kuesioner
didasarkan pada kriteria jawaban berikut :
Skoring Jawaban Kuesioner
Kriteria JawabanJumlah
SkorSangat berpengaruh sekali 5Sangat berpengaruh 4Berpengaruh 3Tidak berpengaruh 2Tidak berpengaruh sekali 1
d. Transformasi Data Ordinal ke Data Interval
Skala data yang digunakan dalam analisis jalur sekurang-
kurangnya adalah skala interval. Oleh karena itu, skala yang
digunakan dalam analisis harus lah skala interval maupun rasio.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data
yang memiliki skala ordinal (hasil kuesioner) dan skala rasio
(data sekunder). Sehingga sebelum melakukan analisis, data
ordinal hasil kuesioner harus ditransformasikan ke skala interval
terlebih dahulu. Teknik transformasi data ordinal ke data interval
yang dilakukan menggunakan MSI (Method of Successive
Interval).
e. Model Analisis Jalur
Model merupakan representasi dari suatu sistem yang sedang
diamati. Dalam penelitian ini, model yang digunakan adalah
model skematis dan matematis. Model skematis dibuat dalam
suatu diagram jalur yang digunakan untuk menggambarkan
kerangka hubungan kausal antar jalur (satu variabel terhadap
3 - 10
variabel lainnya). Sedangkan model matematisnya merupakan
model persamaan regresi yang juga menjelaskan hubungan antara
variabel bebas dengan variabel terikat. Dalam analisis jalur
terdapat banyak model jalur yaitu model satu persamaan jalur,
model dua persamaan jalur, model tiga persamaan jalur, model
empat persamaan jalur, dan seterusnya. Semakin kompleks
hubungan struktural maka semakin kompleks diagram jalurnya,
dan makin banyak pula substruktur yang membangun. Dalam
penelitian ini menggunakan model empat persamaan jalur dengan
empat persamaan subtruktur.
Adapun variabel penelitian yang akan diuji yaitu :
1. Variabel bebas (eksogen atau penyebab) yaitu faktor
perkembangan kota Surkarta yang meliputi :
a. Jumlah Penduduk (X1)
b. Luas Permukiman (X2)
c. Jumlah Rumah (X3)
d. Jumlah Sarana (X4)
e. Prasarana Kota Surakarta (X5)
f. Peningkatan PDRB Kota Surakarta (X6)
2. Variabel terikat (endogen atau akibat) yaitu beberapa elemen
dari permukiman kawasan Solobaru yang meliputi :
a. Jumlah Penduduk (X7)
b. Jumlah Rumah (X8)
c. Luas Permukiman (X9)
d. Jumlah Sarana (Y)
Karena dalam penelitian ini menggunakan model empat
persamaan jalur, maka model persamaan jalurnya dapat
digambarkan sebagai berikut :
3 - 11
Dimana :
X1 = Jumlah Penduduk Kota Surakarta
X2 = Jumlah Rumah Kota Surakarta
X3 = Luas Permukiman Kota Surakarta
X4 = Jumlah Sarana Kota Surakarta
X5 = Prasarana Kota Surakarta
X6 = Peningkatan PDRB Kota Surakarta
X7 = Jumlah Penduduk Kawasan Solobaru
X8 = Jumlah Rumah Kawasan Solobaru
X9 = Luas Permukiman Kawasan Solobaru
Y = Jumlah Sarana Kawasan Solobaru
Adapun persamaan regresi yang digunakan untuk
menunjukkan hubungan kausal di atas adalah :
1. Persamaan regresi hubungan kausal perkembangan kota
Surakarta terhadap jumlah penduduk di kawasan Solobaru.
X7 = B + pyx1 X1 + … + pyxk Xk + py€
2. Persamaan regresi hubungan kausal perkembangan kota
Surakarta melalui jumlah penduduk kawasan Solobaru
terhadap jumlah rumah di kawasan Solobaru.
X8 = B + pyx1 X1 + … + pyxk Xk + py€
3. Persamaan regresi hubungan kausal perkembangan kota
Surakarta melalui jumlah penduduk kawasan Solobaru dan
jumlah rumah di kawasan Solobaru terhadap luas permukiman
di kawasan Solobaru.
3 - 12
X9 = B + pyx1 X1 + … + pyxk Xk + py€
4. Persamaan regresi hubungan kausal perkembangan kota
Surakarta melalui jumlah penduduk kawasan Solobaru, jumlah
rumah di kawasan Solobaru, dan luas permukiman di kawasan
Solobaru terhadap jumlah sarana di kawasan Solobaru.
Y = B + pyx1 X1 + … + pyxk Xk + py€
Adapun uji statistic yang digunakan adalah uji F, uji R, dan uji
t (uji hipotesis)
f. Interpretasi pengaruh perkembangan kota Surakarta terhadap
permukiman di kawasan Solobaru.
Tahap ini akan membahas mengenai hasil dari analisis yakni
pengaruh dari perkembangan kota Surakarta terhadap
permukiman di kawasan Solobaru. Dalam interpretasi ini
dilakukan secara deskritif dengan menggunakan kajian pengaruh
antar variabel berdasarkan teori-teori yang terkait.
3 - 13