38
23 BAB 4 ANALISA PERENCANAAN IV. 1 ANALISA KEGIATAN DAN KEBUTUHAN RUANG Berikut ini adalah analisa kegiatan yang dilakukan pada rumah sakit mata 16 : Jenis Pengunjung Aktivitas Kebutuhan Ruang Pasien bermata dan fisik sehat setengah buta ( lanjut usia, dewasa, anak- anak.) Parkir Masuk ke dalam gedung Menanyakan informasi Registrasi Menunggu Diperiksa Konsultasi dokter Menjalani tindakan medis Rawat Inap Membayar di Kasir Membeli obat Membeli kacamata Tempat parkir Lobby Informasi Resepsionis R. Tunggu, Area bermain anak R. Pemeriksaan awal (Basic diagnostic room ), R. Refraksi, R. Pemeriksaan lanjut. R. Konsultasi dokter R. Laser R. Tindakan Operasi / LASIK R. Rawat Inap Kasir Farmasi 16 Data : Jakarta Eye Center

BAB 4 ANALISA PERENCANAAN MAHASISWA/bab 4... · teknis. Berikut ... Tempat kegiatan pasien rawat inap yang membutuhkan perawatan intensif ... • Ruang perawatan diusahakan tidak

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB 4 ANALISA PERENCANAAN MAHASISWA/bab 4... · teknis. Berikut ... Tempat kegiatan pasien rawat inap yang membutuhkan perawatan intensif ... • Ruang perawatan diusahakan tidak

23

BAB 4

ANALISA PERENCANAAN

IV. 1 ANALISA KEGIATAN DAN KEBUTUHAN RUANG

Berikut ini adalah analisa kegiatan yang dilakukan pada rumah sakit mata 16

:

Jenis Pengunjung Aktivitas Kebutuhan Ruang

Pasien bermata

dan fisik sehat

setengah buta (

lanjut usia,

dewasa, anak-

anak.)

• Parkir

• Masuk ke dalam gedung

• Menanyakan informasi

• Registrasi

• Menunggu

• Diperiksa

• Konsultasi dokter

• Menjalani tindakan medis

• Rawat Inap

• Membayar di Kasir

• Membeli obat

• Membeli kacamata

• Tempat parkir

• Lobby

• Informasi

• Resepsionis

• R. Tunggu, Area

bermain anak

• R. Pemeriksaan awal

(Basic diagnostic room

), R. Refraksi, R.

Pemeriksaan lanjut.

• R. Konsultasi dokter

• R. Laser

• R. Tindakan Operasi /

LASIK

• R. Rawat Inap

• Kasir

• Farmasi

16 Data : Jakarta Eye Center

Page 2: BAB 4 ANALISA PERENCANAAN MAHASISWA/bab 4... · teknis. Berikut ... Tempat kegiatan pasien rawat inap yang membutuhkan perawatan intensif ... • Ruang perawatan diusahakan tidak

24

• Sholat

• Buang air / membersihkan diri

• Mengambil uang

• Optik

• Musholla

• WC / Toilet

• ATM

Keluarga / teman

pasien • Parkir

• Masuk ke dalam gedung

• Menanyakan informasi

• Membantu Registrasi

• Menunggu

• Menemani pasien saat

pemeriksaan dan konsultasi

• Menemani pasien dirawat

(apabila dirawat )

• Membayar di kasir

• Membeli obat

• Sholat

• Buang air / membersihkan diri

• Tempat parkir

• Lobby

• Informasi

• Resepsionis

• R. Tunggu (sifatnya

lebih santai), area

internet, Area bermain

anak.

• R. Duduk dalam

ruangan rawat.

• Kasir

• Farmasi

• Mushola

• WC / Toilet

Karyawan instansi

tertentu • Parkir

• Masuk ke dalam gedung

• Menanyakan informasi

• Menunggu

• Rapat

• Sholat

• Tempat parkir

• Lobby

• Informasi

• R. Tunggu ( terpisah di

lt. dasar / office )

• R. Rapat

• Mushola

Page 3: BAB 4 ANALISA PERENCANAAN MAHASISWA/bab 4... · teknis. Berikut ... Tempat kegiatan pasien rawat inap yang membutuhkan perawatan intensif ... • Ruang perawatan diusahakan tidak

25

• Buang air / membersihkan diri • WC / Toilet

Peserta magang /

Seminar • Parkir

• Masuk ke dalam gedung

• Menanyakan informasi

• Menunggu

• Mengikuti seminar

• Sholat

• Buang air / membersihkan diri

• Tempat parkir

• Lobby

• Informasi

• R. Tunggu ( terpisah di

lt. dasar / office )

• R. Serbaguna (

Auditorium )

• Mushola

• WC / Toilet

Jenis Kebutuhan ruang pengelola

Uraian Aktivitas Kebutuhan ruang

Direktur dan staff • Parkir

• Masuk ke dalam gedung

• Bekerja

• Rapat

• Menerima tamu

• Makan, Istirahat

• Sholat

• Buang air / membersihkan diri

• Tempat parkir

• Lobby

• R. Kerja direktur

• R. rapat

• R. Staff

• Mushola

• WC / Toilet

Manager • Parkir

• Masuk ke dalam gedung

• Bekerja

• Rapat

• Menerima tamu

• Tempat parkir

• Lobby

• R. Kerja manager

• R. rapat

Page 4: BAB 4 ANALISA PERENCANAAN MAHASISWA/bab 4... · teknis. Berikut ... Tempat kegiatan pasien rawat inap yang membutuhkan perawatan intensif ... • Ruang perawatan diusahakan tidak

26

• Makan, Istirahat

• Sholat

• Buang air / membersihkan diri

• R. Staff

• Mushola

• WC / Toilet

Tenaga medis • Parkir

• Masuk ke dalam gedung

• Ganti pakaian

• Bekerja ( memeriksa pasien,

melakukan tindakan medis )

• Rapat

• Makan, Istirahat

• Sholat

• Buang air / membersihkan diri

• Tempat parkir

• Lobby

• R. Ganti

• R Kerja ( r. konsultasi ),

R. Laser, R. Operasi, R.

refraksi dan observasi

• R. rapat

• Doctor Lounge

• Mushola

• WC / Toilet

Tenaga Paramedis • Parkir

• Masuk ke dalam gedung

• Ganti pakaian

• Bekerja ( memeriksa pasien,

membantu tugas dokter,

pengawasan )

• Meracik obat

• Makan, Istirahat

• Sholat

• Buang air / membersihkan diri

• Tempat parkir

• Lobby

• R. Ganti

• Nurse station, R.

Laboratorium, R.

Pemeriksaan, R.

Konsultasi.

• R. kerja ( farmasi )

• R. Staff

• Mushola

• WC / Toilet

Tenaga Non

Medis • Parkir • Tempat parkir

Page 5: BAB 4 ANALISA PERENCANAAN MAHASISWA/bab 4... · teknis. Berikut ... Tempat kegiatan pasien rawat inap yang membutuhkan perawatan intensif ... • Ruang perawatan diusahakan tidak

27

• Masuk ke dalam gedung

• Ganti pakaian

• Bekerja

• Makan, Istirahat

• Sholat

• Buang air / membersihkan diri

• Lobby

• R. Ganti

• R Kerja ( kantor ),

pantry, R. servis,

gudang.

• R. Staff

• Mushola

• WC / Toilet

Skema kegiatan Pasien LASIK / Operasi mata

Skema kegiatan pemeriksaan pasien

Hari ke -1

Hari ke – 2 ( sesuai perjanjian dengan dokter )

Hari ke – 3

Datang Pendaftaran Pengisian

Form

Pemeriksaan mata

secara lengkap

Konsultasi dengan dokter mata Pulang

Datang Persiapan Tetes mata (untuk

lasik) atau anestesi

Tindakan operasi

Pemulihan Pulang

Datang Pemeriksaan pasca LASIK

atau operasi mata lain

Pulang

Page 6: BAB 4 ANALISA PERENCANAAN MAHASISWA/bab 4... · teknis. Berikut ... Tempat kegiatan pasien rawat inap yang membutuhkan perawatan intensif ... • Ruang perawatan diusahakan tidak

28

Skema kegiatan pengelola

Tindakan medis

( Operasi mata, LASIK,

Perawatan, dsb.)

Pemeriksaan Konsultasi

( Pemeriksaan mata awal,

refraksi, diagnosis, konsultasi

dokter.)

Pasien Menunggu Giliran

Membuat perjanjian

untuk kunjungan

berikut

Pendaftaran /

membuat perjanjian,

membeli obat dan

pulang.

Konfirmasi

kedatangan

ENTRANCE

DATANG Absensi kedatangan

Mulai bekerja sesuai

bidang masing-

masing

DATANG DATANG

PULANG Absensi pulang

Page 7: BAB 4 ANALISA PERENCANAAN MAHASISWA/bab 4... · teknis. Berikut ... Tempat kegiatan pasien rawat inap yang membutuhkan perawatan intensif ... • Ruang perawatan diusahakan tidak

29

Page 8: BAB 4 ANALISA PERENCANAAN MAHASISWA/bab 4... · teknis. Berikut ... Tempat kegiatan pasien rawat inap yang membutuhkan perawatan intensif ... • Ruang perawatan diusahakan tidak

30

Page 9: BAB 4 ANALISA PERENCANAAN MAHASISWA/bab 4... · teknis. Berikut ... Tempat kegiatan pasien rawat inap yang membutuhkan perawatan intensif ... • Ruang perawatan diusahakan tidak

31

IV. 1.1 ANALISA KEGIATAN RUANG DAN SKEMA ORGANISASI

Kegiatan – kegiatan yang terjadi pada elemen – elemen Rumah Sakit

Mata dibahas berdasarkan tuntutan fungsi serta persyaratan teknis dan non

teknis. Berikut penjelasannya beserta skema-skema organisasi di dalamnya17

.

Ruang Periksa

Tempat melaksanakan pelayanan pasien rawat jalan dan memiliki frekuensi

tertinggi yang bersifat umum dan menuntut kejelasan sirkulasi dan orientasi.

Persyaratan Ruang

• Ruang dengan system pencahayaan buatan yang mudah diatur karena

untuk pemeriksaan tertentu dibutuhkan keadaan gelap total.

• Poliklinik harus mudah dicapai dari zona public atau entrance.

• Pengkondisian ruangan sangat dibutuhkan karena peralatan optis harus

berada pada kelembaban rendah untuk menghindari jamur.

• Ruang harus fleksibel agar dapat memenuhi tuntutan perkembangan atau

perubahan yang mungkin terjadi.

Perhitungan perkiraan pasien Rawat Inap

• Asumsi Jumlah Kapasitas Tempat Tidur : 100 tempat tidur

• Bed Occupancy Rate ( DEPKES ) : 60 % - 80%

• Lama Hari Perawatan ( DEPKES ) : 4 hari

• Perkiraan Kapasitas pasien rawat inap per tahun

100 x 60 % x 365 = 5475 pasien per tahun

4 hari rawat

17 Studi banding Jakarta Eye Center

Page 10: BAB 4 ANALISA PERENCANAAN MAHASISWA/bab 4... · teknis. Berikut ... Tempat kegiatan pasien rawat inap yang membutuhkan perawatan intensif ... • Ruang perawatan diusahakan tidak

32

Perhitungan Perkiraan Jumlah Poliklinik18

• Jumlah perbandingan pasien rawat jalan dan rawat inap 25 : 1

• Jumlah Kapasitas Rawat Jalan 25 x 5475 = 136.875 pasien per tahun

• Hari praktek 6 hari/minggu, 8-10 jam/hari, 3-4 jam/pasien.

Jumlah ruang periksa 136.875 = 12 ruang periksa

300 x 10 x 4

Administrasi

Tempat kegiatan administrasi yang menunjang kelancaran kegiatan di Rumah

Sakit Mata.

Laboratorium

Tempat kegiatan pelayanan dan penelitian, yaitu mengadakan pemeriksaan yang

lebih teliti dan meneliti kasus penyakit untuk pengembangan ilmu kedokteran

dan observasi untuk pengobatan.

Persyaratan Ruang

• Laboratorium bersifat private

• Tidak terkena matahari secara langsung dan jauh dari tempat yang basah.

• Merupakan tempat yang dijamin steril.

• Bahan finishing harus mudah dibersihkan dan tidak banyak sambungan,

tidak mudah terbakar dan tidak bereaksi terhadap bahan kimia.

• Harus dilengkapi lampu ultraviolet untuk memudahkan pekerjaan dan

sewaktu-waktu dapat difungsikan.

• Pengaliran udara menggunakan exhauster untuk menghilangkan bau

asam pekat dan uap formalin.

18 Data Jakarta Eye Center

Page 11: BAB 4 ANALISA PERENCANAAN MAHASISWA/bab 4... · teknis. Berikut ... Tempat kegiatan pasien rawat inap yang membutuhkan perawatan intensif ... • Ruang perawatan diusahakan tidak

33

• Dilengkapi dengan lemari asam dengan bak cuci dan sistem pembuangan

khusus.

Ruang Perawatan

Tempat kegiatan pasien rawat inap yang membutuhkan perawatan intensif

karena kasus mata tertentu atau sebelum dan sesudah operasi.

Persyaratan Ruang

• Menuntut privasi yang cukup tinggi dan membutuhkan ketenangan.

• Berhubungan langsung dengan bagian bedah, pantry, pusat sterilisasi,

dan fasilitas diagnosa.

• Ruang perawatan diusahakan tidak mendapat sinar matahari secara

langsung dan memakai cahaya buatan yang tidak menyilaukan.

• Prosentase daya pantul rendah, warna-warna sejuk.

• Ruang gerak cukup untuk melakukan kegiatan.

• Kondisi ruang sejuk, berkisar 22-24 o

Celcius, RH 50 – 55

Bagian Bedah

Tempat Melaksanakan kegiatan pelayanan bagi pasien berupa kegiatan observasi

dan terapi melalui operasi.

Persyaratan Ruang

• Berhubungan erat dengan Emergency atau Gawat Darurat.

• Tingkat sterilisasi tinggi harus dilengkapi sinar ultraviolet untuk

membunuh bakteri.

• Pengkondisian ruang diusahakan 20 – 22o

C dengan RH 55 – 60

(seluruhnya harus dilengkapi dengan AC).

• Adanya pemisahan antara bagian steril dan semi steril.

Page 12: BAB 4 ANALISA PERENCANAAN MAHASISWA/bab 4... · teknis. Berikut ... Tempat kegiatan pasien rawat inap yang membutuhkan perawatan intensif ... • Ruang perawatan diusahakan tidak

34

• Dilengkapi dengan automatic emergency lighting agar kelangsungan

operasi tidak terganggu saat arus listrik terhenti dan dilengkapi dengan

mercury vapor lamp.

Perkiraan Jumlah Bagian Bedah / Operasi 19

• Anggapan Jumlah pasien yang harus dioperasi = pasien rawat inap

• 1 hari maksimal 3 kegiatan operasi / ruang.

• Kebutuhan R.Operasi 5475 = 6 kamar operasi

300 hari x 3

Bagian Radiologi

Tempat melakukan kegiatan pelayanan pasien berupa diagnose dengan foto

rontgen untuk bagian-bagian seluruh badan dan bagian kepala untuk

mengetahui besar dan lokasi kelainan jaringan yang mempengaruhi penglihatan.

Persyaratan Ruang

• Harus ada ruang perantara yang memisahkan ruang penyinaran dengan

ruangan lainnya untuk mencegah radiasi.

• Semua kusen dibawah ketinggian 210 cm harus diberi lapisan timah hitam

minimal 1 mm.

• Sirkulasi harus terjamin dengan AC atau fan exhauster dan membutuhkan

ruang kedap cahaya.

• Menuntut fleksibilitas ruang yang tinggi.

19 Data Jakarta Eye Center

Page 13: BAB 4 ANALISA PERENCANAAN MAHASISWA/bab 4... · teknis. Berikut ... Tempat kegiatan pasien rawat inap yang membutuhkan perawatan intensif ... • Ruang perawatan diusahakan tidak

35

Bagian Refraksi dan Observasi

Tempat melakukan kegiatan pelayanan pasien berupa diagnose lebih mendalam

khusus pada bagian mata dengan menggunakan peralatan refraksi, untuk

mengetahui besar dan lokasi kelainan jaringan yang mempengaruhi penglihatan.

Persyaratan Ruang :

• Berhubungan dengan ruang periksa

• Sirkulasi udara harus terjamin dengan AC, untuk menjaga kelembaban

alat di dalam ruangan

• Terdapat ruang linen untuk tempat baju.

Perkiraan Jumlah Bagian Bedah / Operasi 20

• 1 ruang refraksi dan observasi melayani 3-4 r.periksa

• Kebutuhan R.Operasi 12 = 3 r.refraksi ( 2 umum, 1 VIP )

4

Service

Membantu kelangsungan Rumah Sakit Mata.

Persyaratan Ruang :

• Berhubungan langsung dengan gudang penyimpanan makanan

• Sirkulasi udara dengan menggunakan exhauster untuk mengeluarkan

asap dari dapur serta panas yang ditimbulkan oleh alat-alat masak.

• Terdapat ruang linen untuk tempat baju.

20 Data Jakarta Eye Center

Page 14: BAB 4 ANALISA PERENCANAAN MAHASISWA/bab 4... · teknis. Berikut ... Tempat kegiatan pasien rawat inap yang membutuhkan perawatan intensif ... • Ruang perawatan diusahakan tidak

36

Penunjang

Menunjang kegiatan RS Mata untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari baik bagi

pasien, pengunjung, dokter maupun perawat.

Persyaratan Ruang :

• Merupakan bagian public sehingga harus berada di tempat yang

intensitas kegiatan publiknya cukup tinggi.

• Mudah dilihat dan dicapai.

IV. 1.2 ANALISA KAPASITAS

Dalam menentukan kapasitas penderita adalah berdasarkan perhitungan sebagai

berikut :

Berdasarkan hasil studi lapangan, didapat bahwa tidak terdapat data baku

mengenai standar jumlah tempat tidur pada rumah sakit mat, sehingga jumlah

perhitungan tempat tidur adalah perhitungan penduduk bersumber dari sensus

tahun 2000, BPS DKI Jakarta.

Jumlah total penduduk Jakarta Barat x backlog x tk. Kemampuan penduduk

Jumlah total penduduk Indonesia

1.904.191 x 130.000 x 41,4 % = 397,09

250.000.000

Jumlah total tempat tidur yang telah tersedia di wilayah DKI Jakarta Barat

sebanyak 300 tempat tidur. Maka jumlah tempat tidur pada rumah sakit mata

yang direncanakan adalah 397,09 – 300 = 97,09 ∞ 50 tempat tidur

• Jenis Kamar yang digunakan yaitu :

1. Ruang VIP dengan 1 tempat tidur

2. Ruang Kelas 1 dengan 1 tempat tidur

Page 15: BAB 4 ANALISA PERENCANAAN MAHASISWA/bab 4... · teknis. Berikut ... Tempat kegiatan pasien rawat inap yang membutuhkan perawatan intensif ... • Ruang perawatan diusahakan tidak

37

3. Ruang kelas 2 dengan 2 tempat tidur

4. Ruang kelas 3A dengan 3 tempat tidur

5. Ruang kelas 3B dengan 5 tempat tidur

• Perbandingan jenis kamar adalah21

:

1. Ruang VIP = 5 % x 50 = 2 tt

2. Ruang Kelas 1 = 15 % x 50 = 8 tt

3. Ruang Kelas 2 = 20 % x 50 = 10 tt

4. Ruang Kelas 3A = 30 % x 50 = 15 tt

5. Ruang Kelas 3B = 30 % x 50 = 15 tt

Kebutuhan luasan parker yang dibutuhkan digunakan standar dari

pedoman perencanaan tata bangunan, Dinas Tata Kota, DKI Jakarta.

Standar Rumah Sakit :

Kelas 1 : 5 tt : 1 mobil

Kelas 2 : 10 tt : 1 mobil

Maka dalam hal ini dipakai :

• VIP = 5 tt

Kelas 1 = 15 tt

Maka 20 tt : 5 = 4 mobil

• Kelas 2 = 20 tt

Kelas 3 A = 30 tt

Kelas 3B = 30 tt

Maka 80 tt : 10 = 8 mobil

• Kebutuhan parkir untuk pengunjung rawat inap berjumlah 12 mobil

21 Studi tentang RS di Indonesia, CIC. Consulting Group, 1990, hal 45

Page 16: BAB 4 ANALISA PERENCANAAN MAHASISWA/bab 4... · teknis. Berikut ... Tempat kegiatan pasien rawat inap yang membutuhkan perawatan intensif ... • Ruang perawatan diusahakan tidak

38

• Kebutuhan parkir untuk pengunjung rawat jalan berjumlah 18 mobil

136.875 pasien per tahun = 456,25 456,25 = 18

300 hari 12 r.periksa x 2

• Kebutuhan parkir bagi dokter dan paramedis berjumlah 20 mobil

12R. Periksa + 5 R.Operasi = 17 ≅ 20 mobil

• Diasumsikan kebutuhan parkir bagi pimpinan dan staff berjumlah 10

mobil.

• Diasumsikan kebutuhan parkir bagi kendaraan rumah sakit 10 mobil

• Diasumsikan kebutuhan parkir bagi peserta seminar 30 mobil

Kebutuhan Parkir Mobil = 90 mobil mobil biasa + 10 mobil service/RS

Standar untuk 1 mobil biasa adalah 12,5 m2

Luas yang dibutuhkan = 12,5 m2

/ mobil x 90 mobil = 1125 m2

Standar untuk 1 mobil service / RS adalah 12, 79 – 14, 56 m2

Luas yang dibutuhkan = 14, 5 m2

/ mobil x 10 mobil = 145 m2

Luas total parkir mobil = 1125 m2

+ 145 m2

= 1270 m2

• Diasumsikan parkir motor untuk tenaga medis dan karyawan = 50 motor

• Diasumsikan parkir motor bagi pengunjung = 100 motor

Total kebutuhan parkir motor = 150 motor

Standar untuk 1 motor = 2 m2

Luas yang dibutuhkan = 2 m2

/ motor x 150 motor = 300 m2

Total Kebutuhan Parkir

1270 m2

+ 300 m2

= 1570 m2

Page 17: BAB 4 ANALISA PERENCANAAN MAHASISWA/bab 4... · teknis. Berikut ... Tempat kegiatan pasien rawat inap yang membutuhkan perawatan intensif ... • Ruang perawatan diusahakan tidak

39

IV. 1.4 ANALISA PROGRAM RUANG

• Unit Rawat Jalan

Kebutuhan Kapasitas Jumlah Standar Kebutuhan Sumber

Ruang ruang ruang ruang data

Lobby + hall 80 1 1,5 120 m2 N

Loket Pendaftaran 6 1 2,5 15 m2 N

R.tunggu + kasir 80 1 1,5 120 m2 N

R.Periksa 12 20/rg 240 m2 N

Yag Laser + Dark room 1 30 m2 SL

Contact Lens Center 1 20 m2 SL

Refraksi dan Observasi 3 90 m2 270 m2 SL

Toilet dokter 4 1 1,5 6 m2 N

Medical Record 4 20 m2 80 m2 SL

total 901 m2

* standar satuan dalam m2

• Laboratorium

Kebutuhan Kapasitas Jumlah Standar Kebutuhan Sumber

Ruang ruang ruang ruang data

R. Adm 4 1 2,5 10 m2 N

R. Kerja LAB 4 org + alat 1 4 32 m2 N

R.Cuci alat 2 1 2,5 5 m2 N

Gudang 1 10 10 m2 AS

Toilet 2 4 8 m2 N

total 65 m2

* standar satuan dalam m2

• Radiology

Kebutuhan Kapasitas Jumlah Standar Kebutuhan Sumber

Page 18: BAB 4 ANALISA PERENCANAAN MAHASISWA/bab 4... · teknis. Berikut ... Tempat kegiatan pasien rawat inap yang membutuhkan perawatan intensif ... • Ruang perawatan diusahakan tidak

40

Ruang ruang ruang ruang data

R. Periksa 2 2,5 5 m2 SL

R. Gelap 1 6 6 m2 DK

R.Foto X 1 4 4 m2 DK

R.operator foto 1 6 6 m2 SL

R. Baca film 1 4 4 m2 SL

Gudang 1 10 10 m2 AS

Toilet 2 4 8 m2 N

total 43 m2

* standar satuan dalam m2

• Unit Gawat Darurat

Kebutuhan Kapasitas Jumlah Standar Kebutuhan Sumber

Ruang ruang ruang ruang data

R. Diagnosa 1 12 m2 SL

R.observasi 1 20 m2 SL

R. Operasi Kecil 1 17,28/rg 17,28 m2 N

R.Tunggu 10 2 20 m2 N

R.Obat 1 10,2 - 18 14 m2 SL

Toilet 2 1 1,5 3 m2 N

total 86,28 m2

* standar satuan dalam m2

• Unit Rawat Inap

Kebutuhan Kapasitas Jumlah Standar Kebutuhan Sumber

Ruang ruang ruang ruang data

R. VIP 5% 5 20 100 m2 N

R. Kelas 1, 15 % 15 12 180 m2 N

Page 19: BAB 4 ANALISA PERENCANAAN MAHASISWA/bab 4... · teknis. Berikut ... Tempat kegiatan pasien rawat inap yang membutuhkan perawatan intensif ... • Ruang perawatan diusahakan tidak

41

R. kelas 2, 20 % 20 8,4 168 m2 N

R. Kelas 3 A, 30 % 30 8,4 252 m2 N

R. Kelas 3 B, 30 % 30 8,4 252 m2 N

R. penyimpanan baju 8-12 8 m2 N

R. Tindakan 17,28/rg 17,28/rg N

R. Perawat + obat 10 1 1,2 12 m2 AS

R. Isolasi 1 12 12 m2 N

Toilet Umum 8 1 1,5 12 m2 N

R. tunggu 20 1 1 20 m2 SL

total 1033,28 m2

* standar satuan dalam m2

• Farmasi

Kebutuhan Kapasitas Jumlah Standar Kebutuhan Sumber

Ruang ruang ruang ruang data

R. ADM 8 2,5 20 m2 N

R. Obat 5 1 6 30 m2 SL

R. Racik Obat 8 1 4 32 m2 SL

R. tunggu 10 1 1,5 30 m2 N

Gudang 1 10 10 m2 AS

Toilet 2 4 8 m2 N

total 130 m2

* standar satuan dalam m2

• Administrasi

Kebutuhan Kapasitas Jumlah Standar Kebutuhan Sumber

Ruang ruang ruang ruang data

Page 20: BAB 4 ANALISA PERENCANAAN MAHASISWA/bab 4... · teknis. Berikut ... Tempat kegiatan pasien rawat inap yang membutuhkan perawatan intensif ... • Ruang perawatan diusahakan tidak

42

Lobby 30 1,5 45 m2 N

Bagian Keuangan 20 1 0,875 18 m2 N

R. Ka. Staff 1 10 10 m2 SL

R. Staff + Logistic 1 1 20 60 m2 SL

R. Pimpinan Umum 1 15-25 20 m2 DK

R. Wk Direktur 1 15-25 20 m2 DK

R. Direktur Medik 1 15-25 20 m2 DK

R. Kepala Perawat 1 15-25 20 m2 DK

Marketing 20 0,875 17,5 m2 N

R. Rapat Kecil 15 1 0,9-1 15 m2 N

R. Rapat Besar 30 1 0,9-1 30 m2 N

Doctors Lounge 50 90 m2 SL

R. Arsip 1 7/rg 7 m2 N

Toilet 3 4 12 m2 N

total 384,5 m2

* standar satuan dalam m2

• Bagian Bedah

Kebutuhan Kapasitas Jumlah Standar Kebutuhan Sumber

Ruang ruang ruang ruang data

R. Tunggu / selasar 50 1 50 m2 N

R. Penerimaan 30 36/rg 36 m2 AS

R. Ganti Pasien 10 1 20 m2 AS

R. Persiapan 18-25/rg 25 m2 N

R. Anesthesi 12-25/rg 15 m2 N

R. Scrubb Up 10-15/rg 10 m2 N

R. Recovery 36-75/rg 50 m2 N

R. Ganti Dokter + toilet 10 1 20 m2 AS

R. Ganti staff + loker 20 1 30 m2 AS

Page 21: BAB 4 ANALISA PERENCANAAN MAHASISWA/bab 4... · teknis. Berikut ... Tempat kegiatan pasien rawat inap yang membutuhkan perawatan intensif ... • Ruang perawatan diusahakan tidak

43

R. Operasi besar 5 25-30/rg 150 m2 N

R. Operasi Kecil 1 25-30/rg 30 m2 N

Doctor Rest Area 20 1 1 40 m2 AS

R. CCSD (cuci & steril ) 1 10-12/rg 12 m2 DK

R. Linen 1 10-12 12 m2 N

R. Simpan Alat steril 1 10-12 12 m2 N

R. Pembuangan sampah & gas 12/rg 12 m2 DK

Gudang 1 10 10 m2 AS

Toilet 2 4 8 m2 N

total 542 m2

* standar satuan dalam m2

• Penunjang

Kebutuhan Kapasitas Jumlah Standar Kebutuhan Sumber

Ruang ruang ruang ruang data

R. ATM 10 5 20 m2 AS

Optik 30 1 50 m2 AS

Minimarket 20 1 50 m2 AS

Kafetaria + kitchen 100 1 100 m2 AS

Musholla 15 1 25 m2 AS

Patient Education Center 20 1 40 m2 SL

Mothers room 10 15 m2 AS

Ruang Konfrensi 200 2 400 m2 N

Ruang IT dan Multimedia 10 70 m2 SL

Area Bermain anak 30 50 m2 AS

total 820 m2

* standar satuan dalam m2

Page 22: BAB 4 ANALISA PERENCANAAN MAHASISWA/bab 4... · teknis. Berikut ... Tempat kegiatan pasien rawat inap yang membutuhkan perawatan intensif ... • Ruang perawatan diusahakan tidak

44

• Servis

Kebutuhan Kapasitas Jumlah Standar Kebutuhan Sumber

Ruang ruang ruang ruang data

Dapur & Pantry 100 1 100 m2 AS

Kamar jenazah 15 1 0,8 12 m2 N

Gudang service 12-20 20 m2 N

R. Penyimpanan kursi roda 12-20 14 m2 N

Laundry 30 1 0,8 24 m2 N

Gudang Linen 12-20 20 m2 N

Gudang Steril linen 12-20 20 m2 N

Gudang maintenance 12-20 20 m2 N

Genset room 60 m2 SL

Baterry room 60 m2 SL

Panel room 60 m2 SL

Pump + Hydrant room 60 m2 SL

Enginering office 10 1 10 m2 N

Security Office 20 1 20 m2 SL

Toilet 2 4 8 m2 N

Tempat sampah 30 m2 AS

total 538 m2

* standar satuan dalam m2

Ket : N : Data Arsitek

SL : Studi Lapangan

AS : Asumsi

DK : Departemen kesehatan

Page 23: BAB 4 ANALISA PERENCANAAN MAHASISWA/bab 4... · teknis. Berikut ... Tempat kegiatan pasien rawat inap yang membutuhkan perawatan intensif ... • Ruang perawatan diusahakan tidak

45

Perhitungan Luas Total

• Unit Rawat Jalan = 901 m2

• Unit Gawat Darurat = 86,28 m2

• Unit Rawat Inap = 1033,28 m2

• Laboratorium = 65 m2

• Radiology = 43 m2

• Farmasi = 130 m2

• Administrasi = 384,5 m2

• Unit Bedah = 542 m2

• Bagian Penunjang = 820 m2

• Bagian Servis = 538 m2

LUAS BANGUNAN = 4543,06

ASUMSI SIRKULASI 30 % = 1362,9

ASUMSI CORE 20 % = 908,6

TOTAL LUAS BANGUNAN = 6814,5 m2

Page 24: BAB 4 ANALISA PERENCANAAN MAHASISWA/bab 4... · teknis. Berikut ... Tempat kegiatan pasien rawat inap yang membutuhkan perawatan intensif ... • Ruang perawatan diusahakan tidak

46

IV. 2 ANALISA TAPAK DAN LINGKUNGAN

IV.2.1 Kriteria pemilihan Tapak.

Lokasi yang nantinya akan dipergunakan sebagai proyek pembangunan

Rumah Sakit Mata dipilih melalui beberapa tahapan proses, sehingga akhirnya

didapat lokasi yang tepat.

Secara makro dipilih DKI Jakarta sebagai awal pilihan. Pertimbangan-

pertimbangan adalah :

1. Sebagai Ibukota dan pusat aktifasi yang berskala nasional dan

international.

2. Satu wilayah administrasi dengan pusat pengelolaan kesehatan (

Departemen Kesehatan), sehingga dapat menunjang efisiensi kerja sama

dengan induk organisasi.

3. Kota dengan penduduk terpadat dan memungkinkan terjadinya masalah

penyakit mata.

Berdasarkan sistem pelayanan kesehatan di Indonesia dan sistem rujukan

Rumah Sakit, maka dapat disimpulkan bahwa pasien penyakit mata yang tidak

dapat ditangani oleh puskesmas serta RS kelas B, akan dirujuk ke RS Kelas A atau

Rumah Sakit Mata.

Pertimbangan Pemilihan Tapak :

1. Penentuan tata guna lahan yang sesuai dengan RTK 2005 yaitu lahan

dengan kategori SSK (Suka Sarana kesehatan).

2. Persyaratan bangunan yaitu KDB (min 40 %), KLB ( min 3,5)

3. Daerah yang sudah tersedia sistem utilitas yang baik.

4. Memiliki jarak yang cukup dekat dengan pemukiman masyarakat

menengah ke atas yang nantinya sebagai sasaran pasar.

Page 25: BAB 4 ANALISA PERENCANAAN MAHASISWA/bab 4... · teknis. Berikut ... Tempat kegiatan pasien rawat inap yang membutuhkan perawatan intensif ... • Ruang perawatan diusahakan tidak

47

5. Berada pada daerah dengan tingkat aksebilitas tinggi, sehingga mudah

didapat dari berbagai tempat.

Dan untuk selanjutnya dipilih secara mikro beberapa tempat sebagai

alternative tapak beserta nilai positif dan negative masing-masing. Tempat yang

paling banyak

Perhitungan Luas Tapak

Luas Keseluruhan Tapak : 12.536 M2

Garis Sempadan Bangunan : 10 meter

Koefisiensi Dasar Bangunan : 40 % = 5014,4

Koefisiensi Luas Bangunan : 3,5 = 43.876 M2

IV.2.2 Kondisi Existing Lapangan

1. Kondisi Tapak

Lahan terisi oleh bangunan dengan peruntukan SSK (Asumsi Kosong)

2. Kondisi Jalan Puri Indah

Jl. Puri Indah, Jakarta

Barat

Page 26: BAB 4 ANALISA PERENCANAAN MAHASISWA/bab 4... · teknis. Berikut ... Tempat kegiatan pasien rawat inap yang membutuhkan perawatan intensif ... • Ruang perawatan diusahakan tidak

48

Lalu lintas dua arah dengan lebar jalan 25m dan terdapat bundaran

sebagai tempat memutar yang kemungkinan akan digunakan sebagai

main entrance.

3. Tingkat kepadatan lalu lintas dan kebisingan tinggi.

4. Terletak pada kawasan perbelanjaan dan bangunan pemerintahan.

IV.2.3 Potensi Lingkungan Tapak

1. Jalan tol memberikan akses kemudahan pencapaian yang cepat dan

efektif baik local maupun regional yang ingin menuju lokasi tapak.

2. Lahan tapak sangat strategis, mengingat letaknya dekat dengan JORR W 1

dan jalan tol Jakarta-Serang sehingga banyak akses menuju tapak.

3. Berada pada lingkungan peruntukan SSK, sehingga dapat saling

mendukung.

Kondisi Jl. Puri Indah Kawasan perbelanjaan dan

bangunan pemerintahan

JORR W 1 Kondisi Jalan Tol Jakarta -

Serang

Page 27: BAB 4 ANALISA PERENCANAAN MAHASISWA/bab 4... · teknis. Berikut ... Tempat kegiatan pasien rawat inap yang membutuhkan perawatan intensif ... • Ruang perawatan diusahakan tidak

49

IV.2.4 Analisa Pencapaian ke Dalam Tapak

1. Alternatif A sebagai main entrance karena dapat langsung di kases dari

dari jalan puri indah dan berada pada area dengan lalu lintas rendah.

2. Alternatif B, sebagai pintu masuk bagi pejalan kaki yang rencananya

terpisah dari jalur kendaraan.

3. Pencapaian C, sebagai pintu masuk kendaraan service.

IV.2.5 Kebisingan dan Polusi Udara

Kebisingan dan Polusi Udara Tanggapan

� Pada area Jl. No 1 tingkat kebisingan dan

polusi udara sangat tinggi karena padat

kendaraan setelah Perempatan

� Pada area Jl. No 2 & 3 tingkat kebisingan

tidak terlalu tinggi karena jalan dibuat

khusus untuk menuju ke site

Kebisingan dan Polusi Udara Kesimpulan

B

C

A

2

1

TAPAK 3

Page 28: BAB 4 ANALISA PERENCANAAN MAHASISWA/bab 4... · teknis. Berikut ... Tempat kegiatan pasien rawat inap yang membutuhkan perawatan intensif ... • Ruang perawatan diusahakan tidak

50

� Area (A) pada tapak akan dizoningkan

untuk area taman dengan fungsi sebagai

pengurangan kebisingan yang

diakibatkan oleh kendaraan dari Jl. Puri

Indah yang sangat padat.

� Area (B) pada tapak akan dizoningkan

untuk area kesehatan..

IV.2.6 Orientasi Bangunan Pada Tapak

Orientasi Bangunan pada Tapak Analisa dan Kesimpulan

� Area tapak yang dilalui sinar matahari

dari jam 06:00 sampai jam 12:00

� Area yang telah tergambar pada site

akan dizonongkan untuk area tanaman,

dengan ditanami pepohonan pada area

tersebut akan mengurangi efek sinar

matahari yang masuk mengenai

bangunan luar ataupun dalam.

� Bangunan yang menyesuaikan dengan

bentuk tapak

� Bangunan akan lebih terlihat menyatu

dengan kondisi tapak dengan sekitarnya

� Efek sinar matahari yang akan memasuki

ruang pada bangunan akan sedikit

terbias

S

B T

U

S

B T

U

A

B

Page 29: BAB 4 ANALISA PERENCANAAN MAHASISWA/bab 4... · teknis. Berikut ... Tempat kegiatan pasien rawat inap yang membutuhkan perawatan intensif ... • Ruang perawatan diusahakan tidak

51

� Arah orientasi mengikuti site yang

memanjang, oleh karena itu pada bagian

barat dan timur perlu diberikan buffer

sebagai pelindung dari sinar matahari.

IV.2.7 Analisa Eksterior

Dalam pengolahan ruang luar harus memperhatikan perencanaan tapak yang

akan mendukung daya dukung visual bagi para pengunjung dan kegiatan yang

berlangsung dalam tapak.

Ruang luar direncanakan antara lain :

• Pengolahan ruang hijau vegetasi

• Menata sirkulasi agar mempermudah dalam pencapaian ke lokasi

• Menciptakan ruang transisi dari lingkungan luar ke tapak perencanaan

sebagai penghubung tapak dengan lingkungan luar dan juga sebagai

gerbang masuk.

Adapun pengolahan ruang luar disini bertujuan untuk :

• Menunjang tampilan bangunan rumah sakit mata.

• Meredam kebisingan dari jalan raya

• Penyaring polusi

• Mengatur sirkulasi dalam tapak

Jenis bahan yang digunakan sebagai elemen eksterior adalah :

• Bahan Organik

Page 30: BAB 4 ANALISA PERENCANAAN MAHASISWA/bab 4... · teknis. Berikut ... Tempat kegiatan pasien rawat inap yang membutuhkan perawatan intensif ... • Ruang perawatan diusahakan tidak

52

Bahan ini merupakan unsure vegetasi. Disini diusahakan agar unsur ini

dapat menciptakan suasana sejuk dalam tapak, dengan penataan yang

disesuaikan dengan aspek manusia dan kendaraan dalam lingkungan.

• Bahan anorganik

Bahan ini berupa bangunan, perkerasan jalan, pagar massif dan

sebagainya, adapun fungsi dari bahan ini dapat digunakan sebagai :

• Sculpture

• Selasar

• Elemen pada Taman, seperti bangku dan lampu.

IV.3 ANALISA BANGUNAN

IV.3.1 ORIENTASI BANGUNAN

Orientasi bangunan di sepanjang Jl. Puri Indah diarahkan untuk

menghadap ke jalan utama tersebut. Jalan ini berpotensi untuk menunjukkan

keberadaan Rumah Sakit Mata pada masyarakat.

IV.3.2 PENCAPAIAN KE DALAM BANGUNAN

Adapun pencapaian ke dalam bangunan terbagi menjadi dua, yaitu :

1. Pencapaian dari luar tapak menuju bangunan

Page 31: BAB 4 ANALISA PERENCANAAN MAHASISWA/bab 4... · teknis. Berikut ... Tempat kegiatan pasien rawat inap yang membutuhkan perawatan intensif ... • Ruang perawatan diusahakan tidak

53

Saat akan menuju bangunan, pengunjung akan bertemu dengan

beberapa macam ruang luar, seperti taman, selasar, atau pengadaan

plaza-plaza.

2. Pencapaian Ruang Luar menuju kelompok kegiatan

Direncanakan pencapaian ini tidak akan jauh berbeda dengan system

pada pencapaian pertama, untuk tetap menjaga suasana bangunan

sehingga lebih alami.

IV.3.3 ANALISA BENTUK MASSA BANGUNAN

Sesuai dengan fungsinya maka arsitektur Bangunan yang diterapkan pada

bangunan Rumah Sakit Mata adalah berusaha menterjemahkan proyek ini

sebagai konsep dasar dalam desain nanti.

1. Sirkulasi Vertikal

Terdiri dari tangga, escalator, elevator, sumb waiters, semua komponen

tersebut berada di dalam core.

Sirkulasi vertikal berfungsi :

� Kekuatan struktural

� Pelindung matahari

� Pelindung angin

� Zona darurat

� Hubungan antara setiap lantai

Penempatan core pada bangunan bertingkat harus pada sisi bangunan

untuk iklim tropis seperti di Jakarta, karena mempunyai banyak

keuntungan yaitu :

2. Ventilasi alami

Penggunaan ventilasi pada bangunan bioklimatik lebih

mengutamakan ventilasi alami terutama pada lobby,

Page 32: BAB 4 ANALISA PERENCANAAN MAHASISWA/bab 4... · teknis. Berikut ... Tempat kegiatan pasien rawat inap yang membutuhkan perawatan intensif ... • Ruang perawatan diusahakan tidak

54

Tertutup

elevator, tangga dan toilet area. Bukaan menghadap ke arah utara dan

selatan. Jika diperlukan pertimbangan estetika dapat menggunakan

curtain wall at north and south fasades.

3. Orientasi Bangunan Terhadap Matahari

Radiasi panas matahari tersebar berada di sisi barat dan bangunan

sebaiknya menghindari bukaan pada daerah yang terkena sinar matahari

langsung. Orientasi bangunan berhubungan dengan iklim luar, bukaan

yang luas dan utama menghadap kearah dan selatan untuk mengurangi

panas matahari masuk ke dalam bangunan

IV.3.4 SIRKULASI DALAM BANGUNAN

IV.3.4.1 SIRKULASI MANUSIA

Kondisi yang perlu diperhatikan dalam merencanakan pembuatan jalur

sirkulasi luar bangunan bagi manusia adalah22

:

• Merupakan jalan terpendek antara luar bangunan dengan bangunan

• Terpisah dari jalan-jalan sibuk

• Tanjakan atau undakan tidak menyulitkan

• Sebaiknya terlindung dari panas, angin dan hujan.

• Memiliki dimensi yang cukup

22 Data Arsitek, Ernst Neufert, jilid 1, hal 19

Page 33: BAB 4 ANALISA PERENCANAAN MAHASISWA/bab 4... · teknis. Berikut ... Tempat kegiatan pasien rawat inap yang membutuhkan perawatan intensif ... • Ruang perawatan diusahakan tidak

55

IV.3.4.2 SIRKULASI KENDARAAN

Jalur sirkulasi berada pada jalan raya dengan klasifikasi khusus jalan

lingkungan (lebar 6,706 m untuk 2 jalur). Sirkulasi terbagi menjadi 3, yaitu :

1. Jalur sirkulasi untuk kendaraan rumah sakit.

2. Jalur sirkulasi untuk kendaraan pengunjung dan staff rumah sakit dengan

pemisahan tempat parkir.

3. Jalur sirkulasi bagi kendaraan service.

IV.3.5 ANALISA SISTEM STRUKTUR

Sistem struktur yang diterapkan pada bangunan Rumah Sakit Mata

adalah system struktur beton bertulang, pertimbangannya :

- Struktur beton bertulang memiliki sifat menyesuaikan kebutuhan,

yakni efisiensi dalam penyesuaian bentuk bangunan.

- Struktur beton bertulang bahannya mudah didapat serta teknik

pengerjaannya relative mudah.

IV.3.6 ANALISA INTERIOR BANGUNAN

Untuk penyesuaian terhadap tema, maka dalam penggunaannya

direncanakan bangunan memiliki sistem penunjuk arah yang baik,. Beberapa

pedoman aplikasi warna-warna komplimenter dan kontras untuk aksen sekaligus

meningkatkan organisasi visual. Warna-warna terang dan kontras tersebut dapat

diterapkan pada pegangan, kusen pintu, dan saklar, sehingga akan lebih mudah

dikenali.

Page 34: BAB 4 ANALISA PERENCANAAN MAHASISWA/bab 4... · teknis. Berikut ... Tempat kegiatan pasien rawat inap yang membutuhkan perawatan intensif ... • Ruang perawatan diusahakan tidak

56

Warna-warna kontras dipakai untuk mempermudah orang melihat batas

sadar antar bidang ataupun perabot. Misalnya kusen yang berwarna kontras

akan mempermudah orang berjalan menuju pintu.

Warna dengan Hue dan Value yang senada seperti warna biru-hijau atau

biru-violet, sebaiknya tidak diletakkan berdampingan pada fasilitas orang tua. Hal

ini disebabkan kondisi mata orang berusia lanjut yang sebagian mengalami

penguningan lensa mata yang menyebabkan warna-warna ini menjadi kabur.

Sistem penunjuk arah23

:

- Penunjuk arah jalan ke luar harus terpasang pada koridor, diatas pintu

tangga kebakaran dan tempat lain yang direncanakan untuk evakuasi.

- Penunjuk arah jalan ke luar harus memiliki kuat penerangan minimal

50 lux dan berwarna hijau, dan warna tulisan adalah putih ; tinggi

huruf 10 cm, tebal huruf 1 cm.

- Jarak antara 2 penunjuk arah ke luar minimal 15 m dan maksimal 20

m dengan tinggi 2 m dari lantai.

IV.3.7 ANALISA PERLENGKAPAN BANGUNAN

1. Penerangan

Jenis pencahayaan Kelebihan Kekurangan

Pencahayaan alami

Alternatif 1

Tidak memerlukan daya listrik / biaya

murah.

Memberi kesan alamiah pada bangunan.

Tidak membutuhkan perawatan.

Intensitas cahaya tidak stabil

tergantung kondisi cuaca.

Hanya dapat di dapat pada siang

Pencahayaan buatan

Alternatif 2

Intensitas cahaya dapat diatur sesuai

kebutuhan dan sifatnya

Dapat digunakan pada kapasitas ruang

yang besar dan banyak.

Tidak bergantung pada keadaan cuaca.

Biaya relatif sangat mahal.

Membutuhkan perawatan.

23 Kep. Menteri PU No. 378/KPTS/1987, Panduan Pemasangan Alat bantu Evakuai Untuk

Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Rumah Dan Gedung.

Page 35: BAB 4 ANALISA PERENCANAAN MAHASISWA/bab 4... · teknis. Berikut ... Tempat kegiatan pasien rawat inap yang membutuhkan perawatan intensif ... • Ruang perawatan diusahakan tidak

57

Pada penerapan sistem pencahayaan mengunakan kedua

alternatif tersebut sehingga dapat menyesuaikan kegiatan yang dilakukan

dan lebih terkontrol dalam pengeluaran dan kenyamanan.

2. Pengudaraan

Jenis Pengudaraan Kelebihan Kekurangan

Pengudaraan alami

Alternatif 1

Tidak membutuhkan biaya besar dalam

pengadaannya.

Penghematan energi listrik

Tidak membutuhkan perawatan.

Untuk daerah jakarta banyak

debu masuk setiap ruang

Kenyamanan suhu bergantung

kecepatan angin.

Pengudaraan buatan

Alternatif 2

Temperatur suhu yang diinginkan

terkontrol

Suhu yang ada lebih stabil.

Tidak membawa partikel debu dari luar

bangunan.

Adanya biaya ekstra

Adanya biaya perawatan.

Pemakaian energi listrik yang

besar

Usia pemakaian yang terbatas.

Pada sistem pengudaraan menggunakan kedua alternatif tersebut

sehingga dapat menyesuaikan kegiatan yang dilakukan dan lebih

terkontrol dalam pengetahuan dan kenyamanan didalam ruangan

3. Pencegahan Kebakaran

Sistem Kelebihan Kekurangan

Hydrant pilar

Alternatif 1

Dapat memadamkan kobaran api yang besar.

Memiliki pasokan air yang besar, karena

terhubung dengan saluran PAM

Membutuhkan bantuan alat dari dinas

pemadam kebakaran.

Tidak efektif bila berada didalam

bangunan.

Sprinkler

Alternatif 2

Efisiensi dalam penempatan karena bentuknya

yang kecil.

Dapat bekerja otomatis bila sensor yang

dipasang mendeteksi kebakaran.

Berada pada ruangan di plafon

Kurang dapat memadamkan api yang

besar.

Bila sensor pecah maka mengakibatkan

ruangan akan menjadi basah.

Hydrant box

(CO2)

Alternatif 3

Berada di dalam bangunan tepatnya pada area

public.

Lebih efektif untuk memadamkan api yang

belum terlalu besar.

Membutuhkan tempat untuk

perletakannya.

Membutuhkan tenaga manusia untuk

mengoperasikannya

Ketiga system kebakaran tersebut dapat digunakan namun

dengan jumlah yang disesuaikan dengan kebutuhan fungsi bangunan agar

dapat meminimalkan pengadaan dan perawatan

Page 36: BAB 4 ANALISA PERENCANAAN MAHASISWA/bab 4... · teknis. Berikut ... Tempat kegiatan pasien rawat inap yang membutuhkan perawatan intensif ... • Ruang perawatan diusahakan tidak

58

IV.3.7.3 JARINGAN TELEKOMUNIKASI

Terdiri dari pengadaan pesawat sentral (PABX), pesawat telepon dan juga

dilengkapi dengan teknologi internet. Fasilitas komunikasi tersebut

didistribusikan pada ruang-ruang tertentu sesuai dengan kebutuhannya.

Pada saat-saat terjadi bahaya, system komunikasi darurat harus berfungsi

dengan baik, berikut adalah ketentuannya24

.:

• Sistem telepon darurat berupa telepon darurat atau sistem tata suara.

• Sistem ini harus terpisah dari system telepon biasa maupun peralatan

listrik lainnya, sehingga bila yang lain rusak, maka system ini masih dapat

bekerja.

IV.3.7.5 PLUMBING

Terbagi menjadi 2, yaitu :

1. Air bersih

Menggunakan sumber air PAM dan sumur artesis yang ditampung dalam

bak penampungan air kemudian dipompakan ke ruang-ruang.

2. Air Panas dan Uap

Fasilitas ini terdiri atas unit boiler, system pemipaan dan kelengkapannya

untuk didistribusikan ke daerah pelayanan, fasilitas air panas ini

dibutuhkan untuk kebutuhan ruang-ruang operasional dapur,

laboratorium dan bangsal perawatan.

24 Kep. Menteri PU No. 378/KPTS/1987, Panduan Pemasangan Alat bantu Evakuai Untuk

Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Rumah Dan Gedung.

Page 37: BAB 4 ANALISA PERENCANAAN MAHASISWA/bab 4... · teknis. Berikut ... Tempat kegiatan pasien rawat inap yang membutuhkan perawatan intensif ... • Ruang perawatan diusahakan tidak

59

IV.3.7.6 PENGOLAHAN AIR LIMBAH

Secara umum limbah rumah sakit dibagi dua, yaitu :

- Limbah B# dan radioaktif

Limbah ini sangat berbahaya bagi lingkungan dan semua makhluk hidup.

Limbah B# dan radioaktif yang dihasilkan dari rumah sakit biasanya berasal

dari : Antibiotik yang sudah kadaluarsa, peralatan medic yang

terkontaminasi, limbah infeksi, dan kemasan obat-obatan.

Limbah jenis ini harus diolah oleh badan tenaga atom nasional karena

instansi merupakan yang bertanggung jawab sesuai dengan undang-

undang No 31 tahun 1964 tentang ketentuan pokok tenaga atom.

- Limbah yang dihasilkan dari aktivitas ruang rawat, dapur, KM/WC misalnya

mandi, cuci dan lain-lain. Limbah jenis ini dapat dilakukan pengolahan

didalam rumah sakit, pengolahan limbah ini menggunakan system

komputerisasi sehingga kualitas hasil buangan limbah dapat lebih terjaga

adapun penanganannya adalah25

:

• Limbah ditampung dalam bak penampungan lau kemudian

dipompa, dipress dan dipisahkan antara air dan kotoran dengan

menggunakan mesin spiral screen.

• Air limbah dari spiral screen dipompa ke penampungan 1 kemudian

dip roses (mixing), aerasi, sendimentasi) kemudian menghasilkan

lumpur dan air, lalu air limbah yang telah jernih dialirkan ke

penampungan 2 lalu disterilisasi dengan menggunakan bahan kimia.

• Lumpur yang mengendap di tangki 1 dikeluarkan dan dapat

digunakan sebagai pupuk.

25 Studi banding RSU Tangerang

Page 38: BAB 4 ANALISA PERENCANAAN MAHASISWA/bab 4... · teknis. Berikut ... Tempat kegiatan pasien rawat inap yang membutuhkan perawatan intensif ... • Ruang perawatan diusahakan tidak

60

Skema penampungan air kotor.

Bak Penampung

Dipisahkan antara

air dan kotoran

Tengki 1

diproses

Air disterilisasi

di tangki 2

Air limbah

jernih

Dibuang di

reol kota Lumpur/pupuk