136
51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan PD. Success Furniture Perusahaan Dagang (PD.) Success Furniture merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang furniture, yang mana memproduksi produk- produk furnitur dengan berbahan baku dominan menggunakan besi. PD. Success Furniture ini didirikan pada tahun 1997 yang berlokasi di Kampung Bugis No.56 RT.009/003, Kelurahan Kembangan, Jakarta Barat. Status badan hukum perusahaan berbentuk Perusahaan Dagang (PD) dan didirikan berdasarkan akta notaris dengan menggunakan Surat Tanda Daftar Perusahaan dengan No. SIUP: 25863/09-03/PK/VII/1997 dan Tanda Daftar Perusahaan (TDP) No. 09025619109, dengan Lukito sebagai pemilik dari PD. Success Furniture. Adapun visi dan misi yang dimiliki oleh perusahaan Success Furniture adalah: Visi: Menjadi pilihan utama untuk produk furniture dengan memberikan mutu dan pelayanan yang terbaik bagi konsumennya di seluruh Indonesia. Misi: - Memastikan kepuasan pelanggan dan menjalin hubungan baik dengan pelanggan untuk meningkat loyalitas pelanggan. - Mendirikan kantor cabang di kota-kota besar untuk memudahkan pendistribusian produknya ke konsumen di seluruh Indonesia.

BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

51

BAB 4

HASIL dan PEMBAHASAN

4.1 Profil Responden

4.1.1 Sejarah dan Perkembangan PD. Success Furniture

Perusahaan Dagang (PD.) Success Furniture merupakan salah satu

perusahaan yang bergerak di bidang furniture, yang mana memproduksi produk-

produk furnitur dengan berbahan baku dominan menggunakan besi. PD. Success

Furniture ini didirikan pada tahun 1997 yang berlokasi di Kampung Bugis No.56

RT.009/003, Kelurahan Kembangan, Jakarta Barat. Status badan hukum

perusahaan berbentuk Perusahaan Dagang (PD) dan didirikan berdasarkan akta

notaris dengan menggunakan Surat Tanda Daftar Perusahaan dengan No. SIUP:

25863/09-03/PK/VII/1997 dan Tanda Daftar Perusahaan (TDP) No. 09025619109,

dengan Lukito sebagai pemilik dari PD. Success Furniture.

Adapun visi dan misi yang dimiliki oleh perusahaan Success Furniture

adalah:

Visi: Menjadi pilihan utama untuk produk furniture dengan

memberikan mutu dan pelayanan yang terbaik bagi konsumennya

di seluruh Indonesia.

Misi: - Memastikan kepuasan pelanggan dan menjalin hubungan baik

dengan pelanggan untuk meningkat loyalitas pelanggan.

- Mendirikan kantor cabang di kota-kota besar untuk

memudahkan pendistribusian produknya ke konsumen di

seluruh Indonesia.

Page 2: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

52

Perusahaan Success Furniture berdiri dengan modal awal Rp.

100.000.000,-, dan jumlah karyawan yang terdiri dari 20 orang dengan

mempunyai 1 kendaraan untuk pengiriman barang. Dan sekarang berkembang

dengan memiliki 105 karyawan di bagian produksi dan 35 karyawan di bagian

operasional dan marketing untuk di kantor pusat (Jakarta). Pada awal berdirinya

perusahaan ini, perusahaan ini hanya memproduksi meja makan dan kursi

makan, kemudian seiring dengan berkembangnya permintaan akan produknya,

perusahaan memberanikan diri untuk menambah produk yang diproduksinya,

yakni sofa, kursi dan meja teras, dan meja telepon. Seiring dengan banyaknya

pesaing yang menggeluti bidang furniture. Perusahaan Success Furniture

mengalami kesulitan dalam bersaing, sehingga mengalami penurunan penjualan

yang mengakibatkan perusahan Success Furniture melakukan inovasi terus

menerus terhadap produknya sesuai dengan keinginan pasar.

Pada awal tahun 2002 mulai memproduksi ranjang dan dari angka

penjualan produk yang baru dikembangkan ini diketahui bahwa produk yang baru

dikeluarkan ini mendapat tanggapan positif dari konsumen. Banyaknya

permintaan untuk produk ranjang ini membuat perusahaan memfokuskan pada

pengembangan produk di ranjang, sehingga pada akhir tahun 2002 produksi sofa,

meja dan kursi teras, serta meja telepon diberhentikan. Produk lama ini

digantikan dengan pengembangan produk baru, yakni ranjang, meja rias, serta

meja sudut (nakas), dengan tetap mempertahankan produk lama sebelumnya,

yakni meja makan dan kursi makan.

Pada Oktober 2002 perusahaan Success Furniture sudah mulai

memperluas usahanya, dengan mengirimkan produknya keluar kota Jakarta

(termasuk untuk di Pulau Jawa, Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan).

Pengiriman produk untuk pelanggan di luar Jakarta pada mulanya dengan

Page 3: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

53

permintaan dalam jumlah yang relatif kecil, namun dengan keuletan dan

keseriusan dari bagian pemasaran perusahaan, permintaan terus-menerus

meningkat secara signifikan. Hal ini membawa perusahaan ke arah yang lebih

baik yakni dengan mempunyai distributor tetap atau toko-toko furniture yang

mempunyai data pemesanan yang meningkat dari tahun ke tahun.

Dengan data pemesanan yang terus meningkat untuk produk Ranjang

Besi, Meja Rias Besi, Meja Sudut, Meja Makan dan Kursi Makan; perusahaan

melakukan pengembangan usaha di luar kota. Pengembangan usaha pertama

dilakukan pada bulan Agustus 2004, yakni dengan mendirikan kantor cabang di

Surabaya dengan memiliki karyawan sebanyak 14 orang. Hal ini dilakukan karena

banyaknya permintaan untuk wilayah Jawa Timur dan sekitarnya serta untuk

memudahkan dalam pendistribusian produk Success Furniture di wilayah tersebut.

Pada awal tahun 2005, Success Furniture melakukan pengembangan

produk, dengan memproduksi ranjang tempa dan meja rias tempa. Pada bulan

Juli 2005, Success Furniture mendirikan kantor cabang keduanya di Makassar

dengan memiliki karyawan sebanyak 11 orang. Pendirian kantor cabang di

Makassar dilakukan atas dasar potensi yang ada di wilayah tersebut, dan

bertujuan untuk memperluas pasar yang dimiliki oleh perusahaan untuk daerah

Sulawesi.

Pada Februari 2006, perusahaan Success Furniture melakukan inovasi

terhadap produk ranjangnya, yang mana semula dengan menggunakan besi

dengan aksesorisnya yang terdiri dari kuningan dan keramik padat anti pecah,

dengan menggunakan paduan dari kayu, hal ini mengharuskan Success Furniture

untuk mencari sumber daya kayu dengan mutu yang berkualitas, sehingga

Success Furniture memilih Jepara sebagai sumber pemasok bahan dasar kayunya

yang digunakan untuk aksesoris ranjang.

Page 4: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

54

Seiring dengan itu, pada Maret 2006, Success Furniture mendirikan

kantornya di daerah Semarang dengan karyawan sebanyak 9 orang, untuk

memudahkan pengecekan dan pengontrolan terhadap pengrajin kayu yang

berada di Jepara dan untuk memasarkan produk Success Furniture lebih luas lagi

di daerah tersebut.

Pada April 2007, perusahaan Success Furniture mendirikan kantor

cabang yang berada di Sumatera Selatan (Palembang) dengan jumlah karyawan

yang dimiliki sebanyak 10 orang, hal ini dilakukan untuk memudahkan

transportasi ke konsumen yang berada di Pulau Sumatera dan bertujuan

menggali potensi yang ada di daerah Sumatera.

Tujuan utama pendirian kantor cabang (gudang) yang telah dilakukan

oleh Success Furniture adalah untuk memudahkan perusahaan dalam hal

pendistribusian produk, dan dengan adanya kantor cabang, pelanggan (toko-toko

furniture yang berada di luar kota dapat dengan mudah memperoleh serta

memasarkan produk Success Furniture. Hal ini akan berdampak positif bagi

peningkatan laba perusahaan, serta dengan adanya kantor cabang dapat

memperluas pasar yang sebelumnya belum terjangkau oleh bagian pemasaran

dari kantor pusat di Jakarta.

4.1.2 Struktur Organisasi dan Uraian Pekerjaan PD. Success Furniture

Struktur organisasi yang ada di kantor pusat (Jakarta) adalah sebagai

berikut:

Page 5: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

55

Sumber Gambar: Data dari Perusahaan (2008)

Gambar 4.1 Bagan Struktur Organisasi Kantor Pusat Jakarta

Tugas dan tanggung jawab dari struktur organisasi adalah sebagai

berikut:

a) Pemilik

- Mengawasi seluruh kegiatan produksi dan pendistribusian barangnya ke

kantor cabangnya.

- Memeriksa laporan keuangan dan membuat keputusan taktis dan

strategis untuk meningkatkan laba perusahaan dan pengembangan usaha

yang datang.

- Bertanggung jawab sepenuhnya atas jalannya operasional perusahaan,

keuangan perusahaan, serta SDM perusahaan.

b) Manajer

- Bertanggung jawab atas memimpin dan mengawasi seluruh kegiatan

Pemilik

Manajer

Kepala Cabang

Keuangan Pemasaran Operasional Produksi

Staff Pemo-tongan

Staff Penge-rolan

Staff Pengela-

san

AkutansiSalesman Admin dan Umum

Kepala Gudang

Supir dan Staff

Pekerja

Page 6: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

56

operasional perusahaan secara keseluruhan di kantor pusat Jakarta.

- Bertanggung jawab langsung kepada pemilik.

- Bertugas sebagai fasilitator strategi dan kebijakan yang telah ditetapkan

bersama dengan Pemilik Perusahaan kepada karyawan keseluruhan.

c) Kepala Cabang:

- Merumuskan rencana tujuan, sasaran, dan kebijakan umum perusahaan

secara keseluruhan yang berasal dari kantor pusat untuk diterapkan di

setiap kantor cabang.

- Mengawasi, mengkoordinasi dan memimpin jalannya aktifitas perusahaan

dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan baik dari kantor pusat

maupun di setiap kantor cabang.

- Bertanggung jawab sepenuhnya terhadap jalannya kegiatan operasional

dan mengawasi semua karyawan di kantor cabang yang dipimpinnya.

- Bertanggung jawab dan memberi laporan secara periodik setiap bulannya

kepada pemilik (kantor pusat).

d) Bagian Pemasaran:

- Menetapkan kebijaksanaan di bidang pemasaran serta membawahi

salesman dan mengawasi pelaksanaannya.

- Melakukan promosi untuk meningkatkan volume penjualan di daerah

Jakarta dan sekitarnya.

- Memperluas pemasaran dengan menggarap pasar/daerah baru untuk

wilayah Jakarta dan sekitarnya.

- Menyampaikan laporan bulanan dan tahunan tentang hasil penjualan dan

permintaan kepada Manajer.

- Bertanggung jawab atas target penjualan yang telah ditetapkan oleh

perusahaan untuk daerah Jakarta dan sekitarnya.

Page 7: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

57

e) Bagian Keuangan:

- Melakukan pencatatan atas seluruh kegiatan/transaksi yang berhubungan

dengan keuangan kantor pusat dan kantor cabang.

- Merencanakan, melakukan implementasi dan menyiapkan anggaran

perusahaan.

- Melakukan pembayaran gaji terhadap seluruh karyawan di kantor pusat.

- Menyampaikan laporan secara periodik kepada Manajer.

- Bertanggung jawab atas seluruh keuangan (kas dan penagihan piutang)

kantor pusat di Jakarta.

f) Bagian Operasional:

- Mengatur dan mengawasi pengiriman barang dari pemasok ke pabrik

bagian produksi, selanjutnya untuk dikirim ke toko/pelanggan di Jakarta

dan sekitarnya, serta ke kantor-kantor cabang.

- Mengawasi kinerja karyawan, baik supir maupun staff pekerja lainnya.

- Memastikan barang yang tersedia (stock) di gudang pusat agar tidak

mengalami kekurangan persediaan.

- Bertanggung jawab melakukan pemesanan barang ke pemasok.

g) Bagian Produksi:

- Merancang produk baru dan pengembangan produk yang dilakukan untuk

produk lama.

- Mengawasi kegiatan produksi dari staff pemotongan, staff pengerolan,

dan staff pengelasan, sehingga dapat menghasilkan produk akhirnya.

h) Salesman:

- Memasarkan produk kepada pelanggan dan mencari pelanggan baru.

- Memberikan laporan kepada bagian pemasaran mengenai tingkat

penjualan yang dicapai.

Page 8: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

58

- Menyetorkan penagihan yang dilakukan oleh salesman terhadap

toko/pelanggan kepada bagian keuangan (akutansi).

- Bertanggung jawab atas target penjualan yang diberikan oleh perusahaan

kepada bagian pemasaran dan keuangan di kantor pusat.

i) Akutansi:

- Menerima penyetoran penagihan dari salesman dan menghitung komisi

yang diterima oleh salesman, serta membuatkan laporannya.

- Melakukan pembayaran gaji pegawai di kantor pusat.

- Membuat laporan keuangan secara periodik baik per bulan maupun per

tahun untuk dilaporkan kepada manajer dan pemilik di kantor pusat.

- Bertanggung jawab atas laporan keuangan yang telah dibuat.

j) Administrasi dan Umum:

- Membantu kepala cabang dalam melakukan perekrutan dan seleksi

karyawan baru.

- Melakukan proses pencatatan persedian yang berkoordinasi dengan

kepala gudang.

- Membantu dalam proses pencatatan, yang berhubungan dengan keluar

masuknya surat –menyurat di kantor pusat.

k) Kepala Gudang:

- Mengawasi keluar masuknya barang di gudang pusat.

- Melakukan pengecekan persediaan barang secara rutin dan bekerja sama

dengan bagian administrasi dan umum dalam melakukan pemesanan

barang kepada pemasok.

- Mengawasi dan mengatur pekerjaan staff lainnya, seperti supir dan staff

pekerja (kenek), dan melaporkannya kepada manajer.

- Bertanggung jawab atas seluruh persediaan barang di gudang.

Page 9: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

59

l) Supir dan Staff Pekerja (Kenek):

- Supir dan staff pekerja (kenek), bersama-sama dalam melakukan

pemasangan barang pesanan toko/pelanggan, sesuai dengan pesanan.

- Memeriksa barang dan memeriksa kesesuaiannya dengan surat jalan

pengiriman barang/pemesanan barang dari toko/pelanggan.

- Bersama-sama dalam menjaga kebersihan gudang.

- Supir bertanggung jawab atas kelengkapan barang yang dikirimkan ke

toko/pelanggan.

m) Staff Pemotongan

- Memotong bahan baku (besi) sesuai dengan ukuran yang telah

ditentukan dari bagian produksi.

- Menggunakan bahan baku dengan efisien dan memaksimalkan kapasitas

produksi harian yang telah ditentukan.

n) Staff Pengerolan

- Mengerol bahan baku (besi) yang telah dipotong.

- Menimimalkan produk gagal, serta memaksimalkan kapasitas produksi

harian yang telah ditentukan.

o) Staff Pengelasan

- Mengelas/menyambung bahan baku yang telah dipotong dan dirol

menjadi kesatuan bentuk yang utuh dari produk yang diinginkan.

- Meminimalkan produk gagal, serta memaksimalkan kapasitas produksi

harian yang telah ditentukan.

Page 10: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

60

4.2 Analisis Studi Kelayakan Bisnis Untuk Lokasi di Pekan Baru

4.2.1 Analisis Aspek Pasar dan Pemasaran

a. Jumlah Permintaan

Jumlah permintaan untuk produk Success Furniture di daerah Pekan

Baru dan sekitarnya, yakni: Padang, Bukit Tinggi, dan juga Payah Kumbuh,

semakin meningkat dari tahun ke tahun (periode 2004 – 2008). Hal ini

terlihat pada Gambar 4.2, permintaan untuk produk Success Furniture

seperti: Ranjang Besi, Ranjang Tempa, Meja Rias, Nakas, Meja Makan, dan

juga Kursi Makan, setelah dirata-rata mengalami peningkatan secara

signifikan.

Berdasarkan histori permintaan tersebut, perusahaan Success

Furniture optimis untuk dapat mengembangkan usahanya lebih baik lagi

untuk di daerah Pekan Baru dan sekitarnya, serta memperluas pasar untuk

daerah tersebut.

050100150200250300350400450

2004 2005 2006 2007 2008

Ranjang Pipa

Ranjang Tempa

Meja Rias

Nakas

Meja Makan

Kursi Makan

Sumber Gambar: Data dari Perusahaan (2008) Gambar 4.2 Permintaan untuk Daerah Pekan Baru dan sekitarnya

Page 11: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

61

b. Proyeksi Permintaan

Proyeksi permintaan ini dilakukan pada lebih dari satu jenis barang,

yang telah dirata-ratakan berdasarkan kategorinya. Metode yang digunakan

adalah metode kuadrat terkecil (least square method) yang merupakan

metode yang tepat untuk mengembangkan garis trend linear (yang

merupakan model dari peramalan/forecasting).

Berikut adalah data historis penjualan perusahaan di daerah Pekan

Baru dan sekitarnya, yang digunakan untuk memprediksi permintaan untuk

produk Success Furniture di daerah tersebut, dalam dua tahun yang akan

datang:

Tabel 4.1 Data Permintaan Aktual untuk Daerah Pekan Baru dan Sekitarnya pada Periode 2004-2008 (Dalam Unit)

Tahun Produk 2004 2005 2006 2007 2008

Ranjang Pipa 48 85 120 158 188 Ranjang Tempa 0 60 115 192 205 Meja Rias 64 105 175 236 208 Nakas 45 85 130 185 170 Meja Makan 50 41 80 105 98 Kursi Makan 280 234 340 430 386

Sumber: Data dari Perusahaan (2008)

Tabel 4.2 Analisis Permintaan Ranjang Pipa untuk Daerah Pekan Baru dan Sekitarnya pada Periode 2004-2008 (Dalam Unit)

Produk Tahun Permintaan Aktual (Y) X X2 XY Ranjang Pipa 2004 48 -2 4 -96

2005 85 -1 1 -85 2006 120 0 0 0 2007 158 1 1 158 2008 188 2 4 376

Total 599 10 353 Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

Perhitungan peramalan kenaikan permintaan untuk Ranjang Pipa

tahun 2009-2010:

Page 12: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

62

a = 599 / 5

= 119.8

b = 353 / 10

= 35.3

Jadi, persamaan regresi untuk Ranjang Pipa adalah: y = na + bX

Y = 119.8 + 35.3 X

Tabel 4.3 Analisis Permintaan Ranjang Tempa untuk Daerah Pekan Baru dan Sekitarnya pada Periode 2004-2008 (Dalam Unit)

Produk Tahun Permintaan Aktual (Y) X X2 XY Ranjang Tempa 2004 0 -2 4 0

2005 60 -1 1 -60 2006 115 0 0 0 2007 192 1 1 192 2008 205 2 4 410

Total 572 10 542 Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

Perhitungan peramalan kenaikan permintaan untuk Ranjang Tempa

tahun 2009-2010:

a = 572 / 5

= 114.4

b = 542 / 10

= 54.2

Jadi, persamaan regresi untuk Ranjang Tempa adalah: y = na + bX

Y = 114.4 + 54.2 X

Page 13: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

63

Tabel 4.4 Analisis Permintaan Meja Rias untuk Daerah Pekan Baru dan Sekitarnya pada Periode 2004-2008 (Dalam Unit)

Produk Tahun Permintaan Aktual (Y) X X2 XY Meja Rias 2004 64 -2 4 -128

2005 105 -1 1 -105 2006 175 0 0 0 2007 236 1 1 236 2008 208 2 4 416

Total 788 10 419 Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

Perhitungan peramalan kenaikan permintaan untuk Meja Rias tahun

2009-2010:

a = 788 / 5

= 157.6

b = 419 / 10

= 41.9

Jadi, persamaan regresi untuk Meja Rias adalah: y = na + bX

Y = 157.6 + 41.9 X

Tabel 4.5 Analisis Permintaan Nakas untuk Daerah Pekan Baru dan Sekitarnya pada Periode 2004-2008 (Dalam Unit)

Produk Tahun Permintaan Aktual (Y) X X2 XY Nakas 2004 45 -2 4 -90

2005 85 -1 1 -85 2006 130 0 0 0 2007 185 1 1 185 2008 170 2 4 340

Total 615 10 350 Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

Perhitungan peramalan kenaikan permintaan untuk Nakas (Meja

Sudut) tahun 2009-2010:

Page 14: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

64

a = 615 / 5

= 123

b = 350 / 10

= 35

Jadi, persamaan regresi untuk Nakas adalah: y = na + bX

Y = 123 + 35 X

Tabel 4.6 Analisis Permintaan Meja Makan untuk Daerah Pekan Baru dan Sekitarnya pada Periode 2004-2008 (Dalam Unit)

Produk Tahun Permintaan Aktual (Y) X X2 XY Meja Makan 2004 50 -2 4 -100

2005 41 -1 1 -41 2006 80 0 0 0 2007 105 1 1 105 2008 98 2 4 196

Total 374 10 160 Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

Perhitungan peramalan kenaikan permintaan untuk Meja Makan

tahun 2009-2010:

a = 374 / 5

= 74.8

b = 160 / 10

= 16

Jadi, persamaan regresi untuk Meja Makan adalah: y = na + bX

Page 15: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

65

Y = 74.8 + 16 X

Tabel 4.7 Analisis Permintaan Kursi Makan untuk Daerah Pekan Baru dan Sekitarnya pada Periode 2004-2008 (Dalam Unit)

Produk Tahun Permintaan Aktual (Y) X X2 XY Kursi Makan 2004 280 -2 4 -560

2005 234 -1 1 -234 2006 340 0 0 0 2007 430 1 1 430 2008 386 2 4 772

Total 1670 10 408 Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

Perhitungan peramalan kenaikan permintaan untuk Kursi Makan

tahun 2009-2010:

a = 1670 / 5

= 334

b = 408 / 10

= 40.8

Jadi, persamaan regresi untuk Kursi Makan adalah: y = na + bX

Y = 334 + 40.8 X

Tabel 4.8 Perkiraan Permintaan untuk Daerah Pekan Baru dan Sekitarnya pada Periode 2009 - 2010 (Dalam Unit)

Tahun Produk Perkiraan Permintaan 2009 Ranjang Pipa 225.7 Ranjang Tempa 277 Meja Rias 283.3 Nakas 228 Meja Makan 122.8 Kursi Makan 456.4 2010 Ranjang Pipa 261 Ranjang Tempa 331.2 Meja Rias 325.2 Nakas 263 Meja Makan 138.8

Page 16: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

66

Kursi Makan 497.2 Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

Tabel 4.9 Data Perkiraan Permintaan untuk Daerah Pekan Baru dan Sekitarnya pada Periode 2009 - 2010 (Dalam Unit) (Setelah Dibulatkan)

Tahun Produk Perkiraan Permintaan 2009 Ranjang Pipa 226 Ranjang Tempa 277 Meja Rias 283 Nakas 228 Meja Makan 123 Kursi Makan 456 2010 Ranjang Pipa 261 Ranjang Tempa 331 Meja Rias 325 Nakas 263 Meja Makan 139 Kursi Makan 497

Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

Keterangan:

Karena peramalan permintaan untuk produk Success Furniture menghasilkan

angka desimal, maka pada angka yang diperoleh dilakukan pembulatan. Hal

ini disebabkan oleh pertimbangan permintaan yang berhubungan dengan

banyaknya unit produk yang tidak dapat diperhitungkan dengan

menggunakan desimal.

c. Proyeksi Penjualan

Proyeksi penjualan produk Success Furniture pada tahun 2009 dan

2010 untuk daerah Pekan Baru dan sekitarnya, disesuaikan dengan

banyaknya permintaan yang diperkirakan untuk 6 kategori produk Success

Furniture dengan menggunakan satuan unit.

Proyeksi penjualan produk Success Furniture di daerah Pekan Baru

dan sekitarnya menggunakan harga rata-rata, karena masing-masing

kategori produknya terdiri dari lebih dari 1 jenis produk.

Page 17: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

67

Tabel 4.10 Perkiraan Penjualan untuk Daerah Pekan Baru dan Sekitarnya pada Periode 2009 - 2010 (Dalam Rupiah)

Tahun Produk Perkiraan Permintaan (Unit)

Harga Rata-Rata (Rp)

Perkiraan Penjualan (Rp)

2009 Ranjang Pipa 226 1.570.179 354.389.400 Ranjang Tempa 277 1.920.716 532.038.218 Meja Rias 283 941.070 266.605.131 Nakas 228 163.020 37.168.560 Meja Makan 123 722.938 88.776.802 Kursi Makan 456 161.983 73.928.859

Total 1.352.906.9702010 Ranjang Pipa 261 1.727.197 450.798.391 Ranjang Tempa 331 2.112.787 699.755.103 Meja Rias 325 1.035.177 336.639.560 Nakas 263 179.322 47.161.686 Meja Makan 139 795.232 110.378.193 Kursi Makan 497 178.181 88.591.524

Total 1.733.324.457Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

Keterangan:

Untuk kantor cabang di Pekan Baru Success Furniture menggunakan harga

yang telah ditetapkan dari kantor Pusat. Harga yang berlaku untuk di daerah

Pekan Baru dan sekitarnya adalah harga produk dari kantor pusat, yang

dinaikkan 30% untuk mengimbangi tingginya harga transportasi ke daerah

Pekan Baru. Pada tahun 2010, diperkirakan perusahaan akan menaikkan

harga produknya sebesar 10% dari harga produk di 2009, dalam upaya

menyeimbangkan dengan biaya operasional yang dikhawatirkan akan

meningkat, dan dengan menyesuaian biaya-biaya produksi, karena kenaikan

harga terakhir dilakukan pada April 2008.

d. Analisis Pesaing

Pesaing utama Success Furniture untuk di daerah Pekan Baru adalah

Aloha Furniture dan Silent (yang merupakan anak perusahaan dari Olympic

Furniture) yang menawarkan varians produk yang lebih beragam dengan

harga yang lebih rendah dibandingkan dengan produk Success Furniture,

selain itu Silent juga telah mempunyai kantor cabang di daerah Pekan Baru.

Page 18: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

68

Adanya kantor cabang yang dimiliki pesaing utama Success Furniture ini

(yakni Silent), memudahkan Silent dalam pendistribusian barangnya untuk

daerah Pekan Baru dan sekitarnya, berbeda dengan Success Furniture,

dimana pelanggan (toko) harus memesan produk dalam jumlah yang banyak

untuk dapat dikirimkan sekaligus, demi menekan biaya transportasi.

Berikut adalah posisi perusahaan Success Furniture dibandingkan

dengan pesaingnya, berdasarkan harga yang ditawarkan untuk di lokasi

Pekan Baru dan sekitarnya:

Tabel 4.11 Posisi Success Furniture dibandingkan dengan Pesaingnya di daerah Pekan Baru dan sekitarnya Berdasarkan Harga yang Ditawarkan Peringkat Nama Perusahaan Asal Distribusi Produk

1 Success Furniture Pusat - Jakarta 2 Silent (Olympic Furniture) Kantor cabang - Pekan Baru 3 Era Baru Furniture Pusat - Jakarta 4 Aloha Furniture Medan – Agen Pekan Baru 5 Trend Furniture Medan – Agen Pekan Baru 6 Furniture Lokal Pusat - Medan

Sumber Tabel: Hasil Observasi di Lapangan (2008) Berdasarkan data yang diperoleh dari wawancara ke beberapa

toko/pelanggan Success Furniture yang berada di Pekan Baru (dapat dilihat

pada Lampiran 23), dapat disimpulkan bahwa Perusahaan Success Furniture

menawarkan harga lebih tinggi dibandingkan dengan pesaingnya, hal ini

disebabkan oleh mutu yang ditawarkan oleh Success Furniture berada diatas

pesaingnya (seperti pada kualitas bahan baku, yakni: besi yang memiliki

ketebalan yang lebih baik dibandingkan dengan produk pesaingnya, dengan

pengecatan yang menggunakan powder coating system, aksesoris yang baik,

dan keramik padat anti pecah yang diimpor.

Tingginya biaya transportasi dari Jakarta ke daerah Pekan Baru dan

sekitarnya, menyebabkan harga jual produk Success furniture untuk daerah

tersebut lebih tinggi, yang berdampak pada tingginya harga beli di tangan

konsumen akhir dan berdampak pula pada banyaknya permintaan produk

Page 19: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

69

Success di daerah tersebut. Hal ini juga yang menyebabkan perusahaan

Success Furniture mengalami kesulitan untuk bersaing dengan Silent, Aloha

Furniture, dan Trend Furniture; yang mana ketiganya mempunyai jaringan

distribusi yang lebih luas daripada Success Furniture di daerah Pekan Baru

dan sekitarnya karena telah mempunyai kantor cabang di daerah Pekan Baru

(untuk Silent) dan Medan (untuk Trend Furniture dan Aloha Furniture).

Berdasarkan asumsi dari perusahaan Success Furniture dan hasil

wawancara dengan toko/pelanggan Success Furniture yang berada di Pekan

Baru (dapat dilihat pada Lampiran 23), jumlah permintaan untuk produk

Success Furniture dibandingkan dengan pesaingnya untuk di daerah Pekan

Baru dan sekitarnya dapat digambarkan dengan peringkat, yang terlihat

pada tabel 4.12 berikut ini:

Tabel 4.12 Posisi Success Furniture dibandingkan dengan Pesaingnya di daerah Pekan Baru dan sekitarnya berdasarkan Jumlah Permintaan Produk.

Nama Perusahaan Peringkat Aloha Furniture 1 Silent (Olympic Furniture) 2 Trend Furniture 3 Success Furniture 4 Era Baru Furniture 5 Furniture Lokal 6

Sumber Tabel: Hasil Observasi di Lapangan (2008)

e. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Dalam aspek pasar dan pemasaran ini, perusahaan harus dapat

menentukan strategi pemasaran yang akan digunakannya dengan tepat.

Strategi pemasaran yang digunakan tidak terlepas dari bauran pemasaran

(marketing mix), yang terdiri dari:

1) Product (Produk)

Produk yang di perdagangkan oleh perusahaan ini merupakan

produk furnitur, seperti: Ranjang Besi, Ranjang Tempa, Meja Rias,

Page 20: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

70

Nakas (Meja Sudut), Meja Makan, dan juga Kursi Makan. Produk yang

sekarang ditawarkan oleh perusahaan Success Furniture ini antara lain

adalah:

- Ranjang Pipa terdiri dari: 5 jenis item (yang terdiri dari tipe: R 809, R

806, R New 909, R 907, dan R 908). Masing-masing jenisnya terdiri

dari 2 jenis ukuran, yakni: 160 x 200 cm, dan 180 x 200 cm.

- Ranjang Tempa terdiri dari: 8 jenis item (yang terdiri dari tipe: RT

Merak, RT Kuda, RT Grand, RT New Kuda, RT Panda, RT Tiger, RT

Semi Kayu Venus, dan RT Semi Kayu Jupiter). Masing-masing

jenisnya terdiri dari 2 jenis ukuran, yakni: 160 x 200 cm, dan 180 x

200 cm (khusus untuk ranjang tempa tipe RT Merak, tersedia juga

ukuran 120 x 200 cm).

- Meja Rias terdiri dari: 2 jenis item (yakni: MR Tempa 01 dan MR Pipa

702).

- Nakas (Meja Sudut) yang terdiri dari: 1 jenis item (yakni: Nakas

258).

- Meja Makan terdiri dari: 4 jenis item (yang terdiri dari: MM Sakura,

MM Anggrek, MM Rose, dan MM Italy). Yang mana terdiri dari 4

pilihan kaca 10 mm, yakni: O 100 cm, O 120 cm, 90 x 120 cm, dan

90 x 150 cm.

- Kursi Makan terdiri dari: 5 jenis item (yang terdiri dari: KM Savira,

KM Estonia, KM Sabatini, KM Atlanta, dan KM Swiss).

Success furniture juga menawarkan berbagai macam pilihan

warna, antara lain:

- Untuk produk Ranjang Tempa, Meja Rias, dan Nakas, terdiri dari

warna: gold, greenmate, pink, blue, red, dan tembaga.

Page 21: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

71

- Untuk produk Ranjang Pipa, terdiri dari warna: gold, greenmate,

pink, blue, dan violet.

- Untuk Meja Makan dan Kursi Makan, tersedia dalam warna

greenmate.

Success Furniture menjamin kualitas produk terbaik, dengan

desain yang menarik dan jaminan (garansi) untuk produk yang

diproduksinya, sehingga apabila terjadi kerusakan/cacat pada produk

pada saat berada di toko/konsumen, maka produk akan diganti dengan

yang baru.

Success Furniture juga telah melakukan inovasi produk baru,

yang rencananya akan dipasarkan pada awal tahun 2009,yakni:

- Ranjang Susun Pipa (terbuat dari besi), yang terdiri dari tipe: Tulip,

Orchid, Edelweiss, Crysant, dan Lavender. Dengan 6 pilihan warna,

yakni: Yellow, Blue, Red, Pink, Violet, dan Silver.

- Ranjang Kayu.

2) Price (Harga)

Harga yang ditetapkan oleh perusahaan harus dapat memenuhi

semua biaya yang dikeluarkan, sehingga dapat mencapai keuntungan

semaksimal mungkin. Perusahaan menetapkan harga diatas pesaingnya,

karena mutu yang dimiliki oleh produk Success Furniture sendiri, berada

di atas pesaing. Perusahaan disini menetapkan harga berdasarkan harga

modal ditambah biaya operasional yang dikeluarkan dan besarnya

keuntungan (mark-up) yang diinginkan. Harga yang ditetapkan

perusahaan untuk di daerah Pekan Baru nantinya akan berbeda dengan

harga di kantor pusat atau kantor cabang lainnya, hal ini disebabkan

oleh biaya transportasi yang diperlukan ke setiap daerah berbeda.

Page 22: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

72

3) Place (Tempat)

Perusahaan Success Furniture mendirikan kantor cabang

(gudang) yang berlokasi dekat dengan pasar dan pelanggan

potensialnya. Hal ini memudahkan pendistribusian produk dari

perusahaan ke konsumen/toko-toko furniture di daerah Pekan Baru

tersebut.

Saluran distribusi yang digunakan oleh perusahaan Success

Furniture untuk kantor cabang di daerah Pekan Baru dan sekitarnya,

yaitu saluran distribusi langsung dimana perusahaan secara langsung

dapat menawarkan produknya ke toko-toko furniture dan konsumen

akhir. Berikut ini adalah gambar saluran distribusi yang digunakan oleh

perusahaan:

Sumber Gambar: Data dari Perusahaan (2008)

Gambar 4.3 Saluran Distribusi Success Furniture di Pekan Baru dan Sekitarnya

4) Promotion (Promosi)

Kegiatan promosi yang akan digunakan oleh Success Furniture

di kantor cabang Pekan Baru adalah dengan menggunakan personal

selling yakni dengan menggunakan salesman sebagai tenaga

penjualnya. Salesman ini sebelumnya telah dibekali dengan pemahaman

akan produk-produk Success Furniture yang akan dijual, pasar yang

dituju, serta teknik-teknik penjualan dan penagihan yang akan

dilakukan.

Kantor Pusat Kantor Cabang Pekan Baru

Konsumen Akhir

Kantor Pusat Kantor Cabang Pekan Baru

Pengecer (Toko Furniture)

Konsumen Akhir

Page 23: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

73

Selain itu, stategi promosi yang akan digunakan lainnya adalah

menjalin hubungan baik dengan pelanggan (terutama toko-toko

furniture) dengan memberikan bonus/hadiah kepada pelanggan/toko-

toko furniture yang mampu memenuhi target penjualan untuk produk

Success Furniture, dan apabila mengambil dalam jumlah yang besar

dengan pembayaran yang lancar.

Kesimpulan:

Berdasarkan aspek pasar dan pemasaran, rencana pendirian kantor

cabang (gudang) yang berlokasi di Pekan Baru ini dinyatakan layak. Dapat

dilihat dari penjualan di daerah tersebut yang semakin meningkat dan

proyeksi permintaan dan penjualan untuk daerah Pekan Baru dan sekitarnya

juga semakin meningkat dari tahun ke tahun, didukung dengan upaya

pemasaran yang semakin baik untuk memperluas/mengembangkan potensi

pasar di lokasi Pekan Baru dan sekitarnya.

4.2.2 Analisis Aspek Teknis atau Operasi

a. Penilaian Lokasi Kantor Cabang Pekan Baru

Penilaian penentuan lokasi sangat penting dilakukan dalam

memaksimalkan keuntungan pemilihan lokasi gudang sekaligus menjadi

kantor cabang bagi Perusahaan Success Furniture untuk memasarkan

produknya di daerah Pekan Baru dan Sekitarnya. Lokasi yang terpilih sangat

mempengaruhi biaya, baik biaya tetap maupun biaya variabel, serta lokasi

yang dipilih oleh perusahaan dapat berpengaruh besar pada laba

keseluruhan perusahaan.

Dengan menggunakan metode pemeringkatan faktor, terdapat dua

pilihan alternatif lokasi untuk pendirian gudang yang sekaligus berfungsi

Page 24: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

74

sebagai kantor cabang di Pekan Baru, yakni lokasi yang terletak di Jalan

Nangka dan Jalan Arengka. Faktor-faktor yang akan dipertimbangkan dalam

penentuan lokasi gudang yang sekaligus menjadi kantor cabang di lokasi

Pekan Baru dan sekitarnya tersebut antara lain:

1) Di kawasan industri, yakni gudang yang akan didirikan sebaiknya terletak

di daerah kawasan industri.

2) Dekat dengan pasar, yakni memperhitungkan lokasi yang strategis, yang

mana dekat dengan pasar atau konsumen.

3) Kemudahan dalam transportasi, yakni memperhitungkan akses dari

gudang pusat ke kantor/gudang cabang itu sendiri, maupun dari

kantor/gudang cabang ke toko/konsumen di daerah Pekan Baru dan

sekitarnya, dan juga terkait dengan biaya transportasi yang dikeluarkan.

4) Biaya sewa, yakni memperhitungkan besarnya biaya sewa yang harus

dikeluarkan untuk menjalankan bisnis di daerah Pekan Baru.

5) Ketersediaan tenaga kerja, yakni memperhitungkan tersedianya tenaga

kerja yang dibutuhkan dengan biaya yang terjangkau.

6) Sikap masyarakat, yakni memperhitungkan sikap masyarakat yang berada

di sekitar lokasi usaha.

Berikut ini adalah tabel evaluasi alternatif lokasi di daerah Pekan

Baru, yang mana alternatif yang dipilih antara lain adalah Jalan Nangka atau

Jalan Arengka (peta lokasi dapat dilihat di Lampiran 24). Hasil skor

tertimbang yang paling tinggi merupakan alternatif lokasi yang lebih baik.

Untuk itu, tabel evaluasi alternatif lokasi ini diisi oleh 2 orang dari pihak

internal perusahaan (bagian pemasaran/sales dan manajer dari kantor pusat,

karena telah mengenal lokasi di Pekan Baru, yang mana biasanya secara

rutin melakukan penagihan dan kunjungan ke toko/pelangan di daerah

Page 25: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

75

Pekan Baru), yang dapat mewakili dalam menentukan pillihan lokasi yang

paling baik untuk mendirikan suatu kantor cabang di daerah Pekan Baru.

Tabel 4.13 Evaluasi Alternatif Lokasi di Daerah Pekan Baru SKOR (Skor Penuh: 100) SKOR TERTIMBANG Faktor BobotJl. Nangka Jl. Arengka Jl. Nangka Jl. Arengka

Di kawasan industri 0,15 65 80 9,75 12 Dekat dengan pasar 0,23 85 70 19,55 16,1 Kemudahan dalam transportasi 0,20 85 85 17 17

Biaya sewa lebih rendah 0,17 70 90 11,9 15,3

Ketersediaan tenaga kerja 0,10 75 75 7,5 7,5

Sikap masyarakat 0,15 80 80 12 12 Total 1 77,7 79,9 Sumber: Data dari Perusahaan (2008)

Tabel 4.14 Evaluasi Alternatif Lokasi di Daerah Pekan Baru SKOR (Skor Penuh: 100) SKOR TERTIMBANG Faktor BobotJl. Nangka Jl. Arengka Jl. Nangka Jl. Arengka

Di kawasan industri 0,15 70 85 10,5 12,75 Dekat dengan pasar 0,23 90 80 20,7 18,4 Kemudahan dalam transportasi 0,20 85 90 17 18

Biaya sewa lebih rendah 0,17 80 95 13,6 16,15

Ketersediaan tenaga kerja 0,10 75 80 7,5 8

Sikap masyarakat 0,15 85 80 12,75 12 Total 1 82,05 85,3 Sumber: Data dari Perusahaan (2008)

Seperti yang terlihat pada tabel diatas, terdapat 2 tabel evaluasi

alternatif lokasi untuk di daerah Pekan Baru, yang mana hasil dari skor

tertimbang yang terdapat pada tabel 4.13 dan tabel 4.14 tersebut

dijumlahkan dan dirata-rata, yakni masing-masing untuk skor tertimbang di

Jl. Nangka dan Jl. Arengka. Seperti yang terlihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.15 Evaluasi Alternatif Lokasi di Daerah Pekan Baru Berdasarkan Rata-Rata Skor Tertimbang

Rata-Rata SKOR TERTIMBANG Faktor Jl. Nangka Jl. Arengka

Di kawasan industri 10,125 12,375 Dekat dengan pasar 20,125 17,25 Kemudahan dalam transportasi 17 17,5 Biaya sewa lebih rendah 12,75 15,725

Page 26: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

76

Ketersediaan tenaga kerja 7,5 7,75 Sikap masyarakat 12,375 12 Total 79,875 82,6

Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008) Berdasarkan hasil pertimbangan diatas, lokasi yang dipilih sebagai

alternatif pendirian kantor cabang sekaligus gudang untuk daerah Pekan

Baru dan sekitarnya berada di Jl. Arengka, karena mempunyai rata-rata skor

tertimbang yang lebih tinggi daripada di Jl. Nangka. Hal ini juga disebabkan

oleh faktor kemudahan transportasi dan letak yang berada di kawasan

industri, serta biaya sewa yang lebih rendah untuk di Jl. Arengka jika

dibandingkan dengan di Jl. Nangka.

b. Perencanaan Layout Gudang

Tata letak (layout) gudang dan tempat penyimpanan yang didesain

harus dapat memimalkan biaya total dengan mencari panduan terbaik antara

luas ruang dan penanganan bahan. Dalam rencana desain tata letak gudang

dan kantornya, Success Furniture memanfaatkan volume penuhnya sambil

mempertahankan biaya penanganan barang yang rendah, yakni biaya-biaya

yang berkaitan dengan biaya yang berkaitan dengan transportasi barang

masuk (pengiriman barang dari kantor pusat ke kantor cabang),

penyimpanan, dan transportasi barang keluar dari gudang untuk dikirimkan

ke toko/konsumen. Desain tata letak gudang yang efektif juga bertujuan

dalam meminimalkan kerusakan barang dalam gudang.

Berikut ini adalah desain tata letak (layout) gudang yang

direncanakan oleh perusahaan untuk kantor cabang dan gudangnya yang

berlokasi di Pekan Baru.

Page 27: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

77

Sumber Gambar: Data dari Perusahaan (2008)

Gambar 4.4 Rencana Tata Letak (Layout) Gudang di Pekan Baru Keterangan:

1. Pintu Masuk dan Pintu Keluar

2. Kantor

3. Pantry

4. WC + Tangga

5. Tempat (rak) penyimpanan nakas

6. Tempat (rak) penyimpanan meja rias

7. Tempat (rak) penyimpanan meja makan

8. Tempat (rak) penyimpanan kursi makan

9. Tempat (rak) penyimpanan ranjang pipa

10. Tempat (rak) penyimpanan ranjang tempa

11. Tempat pengecekan dan pemasangan barang (baik untuk barang

yang diterima maupun yang akan dikirimkan kembali ke

toko/konsumen sekaligus menjadi tempat parkir mobil.

1

2

11

5

76

9

8

4

3

10

Page 28: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

78

11. Tempat pengecekan dan pemasangan barang (baik untuk barang

yang diterima maupun yang akan dikirimkan kembali ke

toko/konsumen sekaligus menjadi tempat parkir mobil.

4.2.3 Analisis Aspek Manajemen dan Sumber Daya Manusia

Selanjutnya aspek yang dianalisis adalah aspek manajemen dan sumber

daya manusia. Dalam aspek ini, yang dinilai adalah pengelola usaha dan struktur

organisasi yang ada.

a. Jenis Pekerjaan dan Persyaratan yang Dibutuhkan

1) Jenis-jenis pekerjaan yang dibutuhkan (Job Analysis)

Jenis-jenis pekerjaan yang dibutuhkan untuk mengisi posisi di kantor

cabang di Pekan Baru, terdiri dari dua kelompok yakni kelompok

manajerial dan kelompok operasional. Kelompok manajerial terdiri dari

Kepala Cabang yang memimpin di kantor cabang, yang langsung

melaporkan kepada pemilik di kantor pusat. Kelompok operasional

terdiri dari salesman, akutansi, admin dan umum, kepala gudang, supir

dan staff pekerja (kenek).

2) Persyaratan dan kualifikasi yang diperlukan (Job Specification)

a) Untuk mengisi jabatan kunci, dalam hal ini dimaksudkan adalah

kelompok manajerial yakni Kepala Cabang, diperlukan persyaratan

dasar sebagai berikut:

- Pria/wanita, dengan pendidikan minimal S1

- Mempunyai pengalaman kerja di bidang yang sama minimal 3

tahun

- Usia minimal 27 tahun

Page 29: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

79

b) Untuk mengisi jabatan bagian: salesman, diperlukan persyaratan

sebagai berikut:

- Pria, dengan usia maksimal 30 tahun.

- Pendidikan minimal SLTA/sederajat.

- Mempunyai kendaraan bermotor + SIM dan menguasai daerah

Pekan Baru dan sekitarnya.

- Mempunyai pengalaman 2 tahun di bidang sejenis.

- Mempunyai kegemaran di bidang marketing, bekerja keras dan

berdisiplin.

c) Untuk mengisi jabatan akutansi, admin dan umum, diperlukan

persyaratan dasar sebagai berikut:

- Wanita, pendidikan minimal SLTA/sederajat.

- Mempunyai pengalaman 2 tahun di bidang sejenis.

- Menguasai bidang keuangan dengan baik.

- Mampu mengoperasikan komputer dengan baik.

d) Untuk mengisi jabatan kepala gudang, supir dan staff pekerja

(kenek), diperlukan persyaratan dasar sebagai berikut:

- Pria, Pendidikan minimal SLTA/sederajat dengan usia 20 – 27

tahun.

- Pekerja keras, disiplin, dan bersedia untuk lembur.

- Khusus untuk supir, mempunyai SIM dan menguasai daerah

Pekan Baru dan sekitarnya.

3) Struktur organisasi dan uraian pekerjaan (Job description)

Page 30: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

80

Sumber Gambar: Data dari Perusahaan (2008)

Gambar 4.5 Bagan Struktur Organisasi Untuk Lokasi di Pekan Baru Tugas dan tanggung jawab dari struktur organisasi adalah

sebagai berikut:

a) Pemilik

- Mengawasi seluruh kegiatan produksi dan pendistribusian

barangnya ke kantor cabangnya.

- Memeriksa laporan keuangan dan membuat keputusan taktis dan

strategis untuk meningkatkan laba perusahaan dan

pengembangan usaha yang datang.

- Bertanggung jawab sepenuhnya atas jalannya operasional

perusahaan, keuangan perusahaan, serta SDM perusahaan.

b) Kepala Cabang:

- Merumuskan rencana tujuan, sasaran, dan kebijakan umum

perusahaan secara keseluruhan yang berasal dari kantor pusat

untuk diterapkan di kantor cabang Pekan Baru.

- Mengawasi, mengkoordinasi dan memimpin jalannya aktifitas

Kepala Cabang

Pemasaran Keuangan Operasional

Pemilik

Akutansi Admin dan Umum

Kepala Gudang

Supir dan Staff

Pekerja

Salesman

Page 31: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

81

perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan baik

dari kantor pusat maupun kantor cabang.

- Bertanggung jawab sepenuhnya terhadap jalannya kegiatan

operasional dan mengawasi semua karyawan di Pekan Baru.

- Bertanggung jawab dan memberi laporan secara periodik setiap

bulannya kepada pemilik (kantor pusat).

c) Bagian Pemasaran:

- Menetapkan kebijaksanaan di bidang pemasaran serta

membawahi salesman dan mengawasi pelaksanaannya.

- Melakukan promosi untuk meningkatkan volume penjualan di

daerah Pekan Baru dan sekitarnya.

- Memperluas pemasaran dengan menggarap pasar/daerah baru

untuk wilayah Pekan Baru dan sekitarnya.

- Menyampaikan laporan bulanan atau tahunan tentang hasil

penjualan dan permintaan kepada Kepala Cabang.

- Bertanggung jawab atas target penjualan yang telah ditetapkan

oleh perusahaan untuk daerah Pekan Baru.

d) Bagian Keuangan:

- Melakukan pencatatan atas seluruh kegiatan/transaksi yang

berhubungan dengan keuangan kantor cabang Pekan Baru.

- Merencanakan, melakukan implementasi dan menyiapkan

anggaran perusahaan.

- Melakukan pembayaran gaji terhadap seluruh karyawan di kantor

cabang.

- Menyampaikan laporan secara periodik kepada kepala cabang.

- Bertanggung jawab atas seluruh keuangan (kas dan penagihan

Page 32: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

82

piutang) kantor cabang Pekan Baru.

e) Bagian Operasional:

- Mengatur dan mengawasi pengiriman barang dari gudang ke

toko/pelanggan di Pekan Baru dan sekitarnya.

- Mengawasi kinerja karyawan, baik supir maupun staff pekerja

lainnya.

- Memastikan barang yang tersedia (stock) di gudang Pekan Baru

agar tidak mengalami kekurangan persediaan.

- Bertanggung jawab melakukan pemesanan barang ke kantor

pusat dan atas ketepatan waktu pengiriman barang dan kondisi

barang agar tetap terjaga dengan baik, selama di gudang dan

sampai ke tangan konsumen.

f) Salesman:

- Memasarkan produk kepada pelanggan dan mencari pelanggan

baru.

- Memberikan laporan kepada bagian pemasaran mengenai tingkat

penjualan yang dicapai.

- Menyetorkan penagihan yang dilakukan oleh salesman terhadap

toko/pelanggan kepada bagian keuangan (akutansi).

- Bertanggung jawab atas target penjualan yang diberikan oleh

perusahaan kepada bagian pemasaran dan keuangan kantor

cabang Pekan Baru.

g) Akutansi:

- Menerima penyetoran penagihan dari salesman dan menghitung

komisi yang diterima oleh salesman, serta membuatkan

laporannya.

Page 33: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

83

- Melakukan pembayaran gaji pegawai di kantor cabang Pekan

Baru.

- Membuat laporan keuangan secara periodik baik per bulan

maupun per tahun untuk dilaporkan kepada kepala cabang Pekan

Baru dan pemilik di kantor pusat.

- Bertanggung jawab atas laporan keuangan yang telah dibuat.

h) Administrasi dan Umum:

- Membantu kepala cabang dalam melakukan perekrutan dan

seleksi karyawan baru.

- Melakukan proses pencatatan persediaan yang berkoordinasi

dengan kepada gudang.

- Membantu dalam proses pencatatan, yang berhubungan dengan

keluar masuknya surat –menyurat di kantor cabang.

i) Kepala Gudang:

- Mengawasi keluar masuknya barang di gudang cabang Pekan

Baru.

- Melakukan pengecekan persediaan barang secara rutin dan

bekerja sama dengan bagian administrasi dan umum dalam

melakukan pemesanan barang kepada kantor pusat.

- Mengawasi dan mengatur pekerjaan staff lainnya, seperti supir

dan staff pekerja (kenek), dan melaporkannya kepada Kepala

Cabang

- Bertanggung jawab atas seluruh persediaan barang di gudang.

j) Supir dan Staff Pekerja (Kenek):

- Supir dan staff pekerja (kenek), bersama-sama dalam melakukan

pemasangan barang pesanan toko/pelanggan, sesuai dengan

Page 34: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

84

pesanan.

- Memeriksa barang dan memeriksa kesesuaiannya dengan surat

jalan pengiriman barang/pemesanan barang dari toko/pelanggan.

- Bersama-sama dalam menjaga kebersihan gudang.

- Supir bertanggung jawab atas kelengkapan barang yang

dikirimkan ke toko/pelanggan.

b. Jumlah Karyawan dan Gaji yang Direncanakan

Jumlah karyawan yang direncakan untuk kantor cabang di Pekan

Baru adalah 11 orang, yang mana telah memenuhi persyaratan yang

ditentukan oleh perusahaan Success Furniture untuk mengisi posisi

pekerjaan yang ada di kantor cabang Pekan Baru, melalui proses seleksi dan

rekrutmen untuk karyawan baru. Posisi karyawan kelompok manajerial, yakni

kepala cabang diisi oleh karyawan dari kantor pusat, yang telah

berpengalaman untuk memimpin karyawan di luar kota, dan benar-benar

mengerti seluk-beluk di perusahaan Success Furniture.

Kelompok manajerial, yakni Kepala cabang ini dibantu oleh kelompok

operasional yang mana posisi tersebut diisi oleh orang lokal, yang benar-

benar mengerti tentang kondisi di Pekan Baru dan sekitarnya, terutama

untuk salesman, supir dan staff pekerjanya (kenek). Untuk bagian akutansi,

admin dan umum, dan kepala gudang, sebelumnya telah ditraining di kantor

pusat, dan juga di kantor cabang lainnya, sehingga dapat lebih mengerti

akan tugas dan tanggung jawab dari pekerjaan masing-masing.

Berikut adalah tabel 4.16 yang menggambarkan proyeksi dari jumlah

karyawan yang diperlukan untuk di kantor cabang Pekan Baru dan disertai

dengan rencana gaji yang diberikan untuk karyawan di daerah Pekan Baru.

Page 35: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

85

Tabel 4.16 Proyeksi Jumlah Karyawan dan Rincian Gaji untuk Kantor Cabang Pekan Baru

Uang Makan (Rp) Luar Kota Jabatan Jumlah Gaji Pokok

(Rp) Dalam Kota 1 2 3

Kepala Cabang 1 2.750.000,00 30.000,00 30.000,00 40.000,00 50.000,00

Salesman 2 400.000,00 27.500,00 27.500,00 37.500,00 47.500,00Akutansi 1 600.000,00 25.000,00 - - - Admin dan Umum 1 500.000,00 23.000,00 - - -

Kepala Gudang 1 500.000,00 22.500,00 - - -

Supir 2 450.000,00 20.000,00 20.000,00 25.000,00 30.000,00Staff Pekerja (Kenek)

3 350.000,00 18.000,00 18.000,00 23.000,00 28.000,00

Sumber: Data dari Perusahaan (2008) Keterangan:

- Untuk uang makan (terbagi menjadi 2 bagian, yakni uang makan untuk

dalam kota dan uang makan untuk luar kota).

- Untuk uang makan dalam kota, menjadi patokan uang makan yang

diberikan oleh perusahaan apabila karyawan tersebut (salesman, supir

dan kenek) menjalankan tugasnya untuk daerah Pekan Baru.

- Untuk uang makan luar kota, terbagi lagi menjadi luar kota region 1,

region 2, dan region 3.

- Untuk region 1 berlaku apabila karyawan tersebut (salesman, supir dan

kenek) menjalankan tugasnya untuk daerah di luar Pekan Baru, seperti:

Dumai, Kerinci, dan sekitarnya.

- Untuk region 2 berlaku apabila karyawan tersebut (salesman, supir dan

kenek) menjalankan tugasnya untuk daerah di luar Pekan Baru, seperti:

Payah Kumbu, Bukit Tinggi, dan sekitarnya.

- Untuk region 3 berlaku apabila karyawan tersebut (salesman, supir dan

kenek) menjalankan tugasnya untuk daerah di luar Pekan Baru, seperti:

Padang, Batam, Medan, dan sekitarnya.

Page 36: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

86

Rencana gaji untuk karyawan di kantor cabang Pekan Baru ini,

mengacuh pada Upah Minimum Regional (UMR) yang mana merupakan

suatu standar minimum yang digunakan oleh para pengusaha atau pelaku

industri untuk memberikan upah kepada pegawai, karyawan, atau buruh di

dalam lingkungan usaha atau kerjanya. Saat ini UMR juga dikenal dengan

istilah Upah Minimum Propinsi (UMP) karena ruang cakupnya biasanya hanya

meliputi suatu propinsi.

Tabel 4.17 Proyeksi Total Gaji Karyawan / Bulan untuk Kantor Cabang Pekan Baru (Berdasarkan Asumsi)

Jabatan Jumlah Gaji Pokok (Rp) Uang Makan (Rp) Total Gaji / Bulan (Rp)

Kepala Cabang 1 1.500.000,00 30.000,00 x 26 = 780.000,00 2.280.000,00 Salesman 2 400.000,00 27.500,00 x 26 = 715.000,00 2.230.000,00 Akutansi 1 600.000,00 25.000,00 x 26 = 650.000,00 1.250.000,00 Admin dan Umum 1 500.000,00 23.000,00 x 26 = 598.000,00 1.098.000,00 Kepala Gudang 1 500.000,00 22.500,00 x 26 = 585.000,00 1.085.000,00 Supir 2 450.000,00 20.000,00 x 26 = 520.000,00 1.940.000,00 Staff Pekerja (Kenek) 3 350.000,00 18.000,00 x 26 = 468.000,00 2.454.000,00

TOTAL 11 12.337.000,00Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

Pada tabel 4.17 diatas, proyeksi total gaji karyawan / bulan telah

disesuaikan dengan UMP yang berlaku untuk di daerah Pekan Baru (yakni

termasuk ke dalam Propinsi Riau), dengan UMP pada tahun 2008 sebesar

Rp. 800.000,00 (delapan ratus ribu rupiah).

(http://id.wikipedia.org/wiki/Upah_Minimum_Regional)

Total gaji karyawan per bulan telah diperhitungkan oleh perusahaan

dengan asumsi:

- Total hari kerja dalam 1 bulan adalah sebanyak 24 hari. (6 hari dalam

seminggu, Senin – Sabtu).

- Uang makan yang digunakan adalah uang makan untuk dalam kota.

Page 37: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

87

4.2.4 Analisis Aspek Hukum

Perusahaan Success Furniture yang sebelumnya telah berbentuk badan

usaha, sehingga tidak perlu mengurusi izin untuk pendirian badan usaha baru,

karena menggunakan nama badan usaha yang sama. Pendaftaran gudang

Success Furniture di daerah Pekan Baru dapat dilakukan melalui Dinas Perizinan

dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan. (Goenawan, p60, 2008)

Dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk mendirikan gudang adalah:

a. KTP (Kartu Tanda Penduduk) Pemilik atau Pengurus

b. Fotokopi Izin Gangguan (HO)

c. Fotokopi Izin Mendirikan Bangunan (IMB)

d. Fotokopi Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)

e. Fotokopi Surat Izin Tempat Usaha (SITU)

f. Fotokopi Kartu NPWP/NPWPO;

g. Fotokopi Akta Notaris Perusahaan;

h. Pas foto 3X4 sebanyak 3 lembar;

Untuk Izin Gangguan atau yang sering dikenal dengan istilah HO

(Hinder Ordonantie) karena izin ini pertama kali telah diatur dalam Hinder

Ordonantie Staatblad Tahun 1926 No. 226 yang akhirnya diubah dan ditambah

dengan Staatblad Tahun 1940 No. 450. Dalam pengajuan Surat Izin Gangguan

dapat selesai selambat-lambatnya 32 hari kerja setelah diterimanya permohonan

secara lengkap. Tempat pengajuan permohonannya dapat melalui: Gubernur

Propinsi setempat (Pekan Baru) Cq. Kepala Kantor Ketentraman dan Ketertiban,

Petugas Mobil Pelayanan Keliling Undang-Undang Gangguan, dan Walikotamadya

setempat (Pekan Baru), dan diwajibkan untuk mendaftar ulang setiap 5 tahun

sekali. Yang mana terdapat persyaratan yang harus dilampirkan dalam

permohonan izin gangguan, antara lain untuk pendirian gudang adalah:

Page 38: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

88

1) Formulir diisi lengkap (Lampiran 1)

2) Fotokopi KTP pemohon

3) Nomor Pokok Wajib Pajak Perusahaan

4) Fotokopi Akta Pendirian bagi perusahaan yang berstatus badan hukum.

5) Fotokopi Pajak Bumi dan Bangunan Terakhir

6) Surat persetujuan tetangga/masyarakat yang berdekatan, diketahui RT/RW.

Untuk Izin Mendirikan Bangunan (IMB) bagi lokasi gudang perusahaan,

dapat diperoleh dari pemilik gedung/bangunan yang disewa oleh pihak

perusahaan Success Furniture dalam menjalankan usahanya di daerah Pekan

Baru.

Untuk Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) bagi perusahaan Success

Furniture yang termasuk usaha perorangan ini, terdapat persyaratan antara lain:

1) Mengisi formulir SIUP

2) Fotokopi KTP penanggung jawab

3) Domisili perusahaan/SIT/UUG (Izin Gangguan)

4) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

5) Nomor telepon dan stempel perusahaan

Untuk NPWP dan pas foto yang dilampirkan merupakan NPWP dan pas

foto milik perorangan yang menjadi penanggung jawab (pemilik) usaha yang

berada di lokasi Pekan Baru.

4.2.5 Analisis Aspek Keuangan a. Jumlah Dana dan Biaya Modal

1) Kebutuhan Dana untuk Aktiva Tetap

Aktiva tetap berwujud yang dianggarkan sebesar Rp. 175.825.000,-.

Aktiva tetap berwujud itu meliputi:

Page 39: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

89

- Sewa Ruko (di Jl. Arengka untuk 2 tahun) termasuk biaya renovasi

dan perizinan sebesar Rp. 40.000.000,-

- Aktiva tetap lainnya yang dianggarkan sebesar Rp. 135.825.000,-

a) 2 unit Kendaraan Isuzu (second) @ Rp. 60.000.000,- = Rp.

120.000.000,-

b) 1 unit Air Conditioner (AC) Rp. 2.000.000,-

c) 1 unit Mesin Fax Panasonic Rp. 1.050.000,-

d) 2 unit Telepon @ Rp. 125.000,- = Rp. 250.000,-

e) 1 unit Komputer Rp. 3.000.000,-

f) 1 unit Printer Lx 300+ Rp. 1.800.000,-

g) 1 unit Deposit Box Rp. 1.500.000,-

h) 3 unit Meja Kantor @ Rp. 500.000,- = Rp. 1.500.000,-

i) 3 unit Kursi Kantor @ Rp. 300.000,- = Rp. 900.000,-

j) 5 unit Kursi Kantor (tamu) @ Rp. 200.000,- = Rp. 1.000.000,-

k) 1 unit Dispenser @ Rp. 375.000,-

l) 2 buah Gallon Air Mineral @ Rp. 50.000,- = Rp. 100.000,-

m) 1 unit Kompor Gas @ Rp. 250.000,-

n) 1 buah Tabung Gas Elpiji @ Rp. 600.000,-

o) Alat Tulis Kantor (kertas, pulpen, spidol, gunting, karter, dll) Rp.

1.000.000,-

p) Alat-Alat Kebersihan (tong sampah, kain pel, sapu, kain Lap, dll)

Rp. 500.000,-

2) Kebutuhan Dana Modal Kerja

Kebutuhan dana modal kerja terdiri dari:

Page 40: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

90

Tabel 4.18 Modal Kerja untuk Kantor Cabang Pekan Baru Keterangan Modal Kerja

Biaya Persediaan Awal Produk Rp. 98.626.740,- Biaya gaji karyawan tetap Rp. 12.337.000,- Biaya umum dan administrasi Rp. 1.000.000,- Cadangan kas minimum Rp. 3.000.000,- Total Rp. 114.963.740,- Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

3) Jumlah Dana Investasi

Dengan demikian jumlah keseluruhan dana investasi untuk rencana

pendirian Gudang dan Kantor di daerah Pekan Baru adalah:

Jumlah dana investasi = dana modal aktiva tetap + dana modal kerja

Jumlah dana investasi = Rp. 175.825.000,- + Rp. 114.963.740,-

= Rp. 290.788.740,-

b. Sumber Dana

Dana yang digunakan dalam mendirikan usaha ini berasal dari modal

sendiri, yang dihitung berdasarkan penilaian internal dari perusahaan.

Menurut pihak internal perusahaan, biaya modal yang dibebankan

berdasarkan tingkat pengembalian yang diharapkan. Dimana perusahaan

dalam menentukan tingkat pengembalian investasi yang diharapkan

berdasarkan tingkat pengembalian resiko, dalam hal ini adalah suku bunga

deposito sebesar 7,5% untuk deposito dalam bentuk rupiah (IDR) < 1 millyar

rupiah selama periode 1 tahun (12 bulan)

(http://www.klikbca.com/individual/silver/ind/rates.html?s=2), dan apabila

ditambah dengan resiko atas jenis proyek ini dianggarkan sebesar 5%, maka

biaya modal atas modal sendiri yang diperhitungkan dalam rencana usaha ini

adalah sebesar 12,5%.

Page 41: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

91

c. Biaya Pajak yang Dikenakan

Biaya pajak yang dikenakan pada perusahaan dalam setiap tahunnya

ditentukan berdasarkan tarif yang telah ditetapkan oleh pemerintah dalam

Undang-Undang perpajakan. Berdasarkan Undang-Undang No. 17 Tahun

2000 tentang Pajak Penghasilan pasal 17 (1)a:

Tabel 4.19 Tarif Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri – Pekan Baru Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif Pajak

Sampai dengan Rp. 25.000.000,- 5% Rp. 25.000.000,- s/d Rp. 50.000.000,- 10% Rp. 50.000.000,- s/d Rp. 100.000.000,- 15% Rp. 100.000.000,- s/d Rp. 200.000.000,- 25%

Diatas Rp. 200.000.000,- 35% Sumber: Undang-Undang No. 17 Tahun 2000 tentang Pajak Penghasilan

d. Skenario Moderat

1) Analisis Penjualan

Tabel 4.20 Perkiraan Penjualan untuk Daerah Pekan Baru dan Sekitarnya pada Periode 2009 - 2010 (Moderat)

Tahun Produk Perkiraan Permintaan (Unit)

Harga Rata-Rata (Rp)

Perkiraan Penjualan (Rp)

2009 Ranjang Pipa 226 1.570.179 354.860.454 Ranjang Tempa 277 1.920.716 532.038.332 Meja Rias 283 941.070 266.322.810 Nakas 228 163.020 37.168.560 Meja Makan 123 722.938 88.921.389 Kursi Makan 456 161.983 73.864.066

Total 1.353.175.6112010 Ranjang Pipa 261 1.727.197 450.798.391

Ranjang Tempa 331 2.112.788 699.332.696 Meja Rias 325 1.035.177 336.432.525 Nakas 263 179.322 47.161.686 Meja Makan 139 795.232 110.537.239 Kursi Makan 497 178.181 88.555.887

Total 1.732.818.424Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

Keterangan:

Success Furniture merencanakan akan menaikan harga produknya di tahun

2010, karena kenaikan harga di kantor pusat setelah dilakukan pada bulan

Juni 2008. Riset Danareksa memperkirakan, pertumbuhan ekonomi 2009

hanya sekitar 5,9% dan tingkat inflasi sekitar 7,5%.

Page 42: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

92

(http://els.bappenas.go.id/upload/kliping/Inflasi%202009.pdf).

Diperkirakan perusahaan tidak menaikan harga di tahun 2009, melainkan

harga akan dinaikan di tahun berikutnya dengan pertimbangan, akan

kondisi ekonomi global yang belum menentu dan daya beli masyarakat

yang terus melemah, sehingga asumsi perusahaan atas kenaikan

produknya di tahun 2010 sebesar 10% dari harga jual di tahun 2009. Hal

ini juga didasarkan oleh histori perusahaan, di tahun sebelumnya yang

menaikan harga sekitar 10% dari harga jual produk sebelumnya.

2) Analisis Persediaan Awal dan Pembelian Produk

Tabel 4.21 Perkiraan Persediaan Awal Barang Dagangan di Kantor Cabang Pekan Baru pada Tahun 2009 (Moderat)

Tahun Produk Perkiraan Permintaan (Unit)

Harga Rata-Rata (Rp)

Perkiraan Penjualan (Rp)

2009 Ranjang Pipa 20 1.098.027 21.960.545 Ranjang Tempa 25 1.477.474 36.936.838 Meja Rias 15 723.900 10.858.500 Nakas 20 125.400 2.508.000 Meja Makan 25 556.106 13.902.656 Kursi Makan 100 124.602 12.460.200

Total 98.626.740Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

Tabel 4.22 Perkiraan Pembelian Produk untuk Kantor Cabang Pekan Baru dari

Kantor Pusat pada Tahun 2009 (Moderat)

Tahun Produk Perkiraan Permintaan (Unit)

Harga Rata-Rata (Rp)

Perkiraan Penjualan (Rp)

2009 Ranjang Pipa 226 1.098.027 248.154.163 Ranjang Tempa 277 1.477.474 409.260.168 Meja Rias 283 723.900 204.863.700 Nakas 228 125.400 28.591.200 Meja Makan 123 556.106 68.401.069 Kursi Makan 456 124.602 56.818.512

Total 1.016.088.812 2010 Ranjang Pipa 261 1.185.869 309.511.927

Ranjang Tempa 331 1.595.671 528.167.238 Meja Rias 325 781.812 254.088.900 Nakas 263 135.432 35.618.616 Meja Makan 139 600.595 83.482.670 Kursi Makan 497 134.570 66.881.370

Total 1.277.750.720 Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

Page 43: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

93

Keterangan:

Perusahaan menggunakan sistem keuangan yang terpisah antara kantor

pusat dengan kantor cabangnya, hal ini mengharuskan untuk kantor

cabang di daerah Pekan Baru harus melakukan pemesanan barang dan

pembayaran atas barang dagangan tersebut (yakni Produk Success

Furniture) dengan menggunakan harga khusus (dengan potongan harga

sebesar 40% + 5% dari daftar harga) yang telah diperhitungkan dari

kantor pusat Success Furniture selaku pusat penyaluran barang, yang mana

telah memperhitungkan komponen biaya sebagai berikut: biaya produksi

barang, biaya penanganan barang, biaya pemasangan barang, termasuk

biaya transportasi, serta semua biaya yang dikeluarkan sampai produk

tersebut tiba di kantor cabang Pekan Baru. Kantor cabang berkewajiban

menerapkan harga jual untuk di daerah Pekan Baru dan sekitarnya sesuai

dengan harga yang telah ditentukan dari kantor pusat Success Furniture.

Harga jual tersebut telah di mark-up dengan memperhitungkan biaya

transportasi dan biaya operasional di daerah Pekan Baru.

3) Analisis Biaya Operasional

Biaya yang termasuk biaya operasional disini adalah biaya

administrasi dan biaya operasional, yang mana dianggarkan untuk

menunjang berjalannya kegiatan operasional perusahaan yang berlokasi di

Pekan Baru. Biaya operasional tersebut diasumsikan dengan menggunakan

data asumsi tingkat inflasi berdasarkan Riset Danareksa yang mana

memperkirakan, pertumbuhan ekonomi 2009 hanya sekitar 5,9% dan

tingkat inflasi sekitar 7,5%.

(http://els.bappenas.go.id/upload/kliping/Inflasi%202009.pdf).

Page 44: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

94

a) Proyeksi Biaya Administrasi

Biaya administrasi meliputi: Gaji kepala cabang, gaji karyawan

bagian akutansi, gaji karyawan bagian administrasi dan umum, gaji

kepala gudang, pembelian Alat Tulis Kantor, biaya listrik dan air,

pembelian air minum gallon dan pembelian gas elpiji untuk keperluan

pantry, serta biaya penyusutan peralatan dan perlengkapan kantor.

Tabel 4.23 Proyeksi Biaya Administrasi untuk Kantor Cabang di Daerah Pekan Baru (Moderat)

Keterangan 2009 (Rp) 2010 (Rp) Gaji Kepala Cabang 22.800.000 32.011.200 Gaji Akuntan 12.500.000 17.550.000 Gaji Admin dan Umum 10.980.000 15.415.920 Gaji Kepala Gudang 10.850.000 15.233.400 Biaya Pembelian Alat Tulis Kantor 1.350.000 1.944.000 Biaya Penyusutan Peralatan dan Perlengkapan 2.272.000 2.272.000 Biaya Listrik dan Air 4.500.000 6.480.000 Pembelian Air Gallon 350.000 453.600 Pembelian Gas Elpiji 900.000 1.296.000

Total 66.502.000 92.656.120 Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

Keterangan:

- Untuk gaji Kepala Cabang, Akuntan, Admin dan Umum, dan Kepala

Gudang dalam 1 tahun (2009) dihitung mulai bulan April 2009,

karena rencana usaha ini akan diimplementasikan pada bulan Maret

2009. Dalam 1 tahun diberikan Tunjangan Hari Raya (THR) sebesar

1 bulan gaji.

Gaji Kepala Cabang = Rp. 2.280.000,- x 10 bulan = Rp. 22.800.000,-

Gaji Akuntan = Rp. 1.250.000,- x 10 bulan = Rp. 12.500.000,-

Gaji Admin dan Umum = Rp. 1.098.000,- x 10 bulan = Rp. 10.980.000,-

Gaji Kepala Gudang = Rp. 1.085.000,- x 10 bulan = Rp. 10.850.000,-

- Untuk Pembelian Alat Tulis Kantor (ATK) yang dianggarkan per

bulannya sebesar Rp. 150.000,- dan untuk tahun pertama dihitung

Page 45: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

95

sejak Maret 2009-Desember 2009, yakni: Rp. 150.000,- x 9 bulan =

Rp. 1.350.000,-

- Untuk Biaya Penyusutan Peralatan dan Perlengkapan kantor dalam

setahunnya sebesar Rp. 2.272.000,- , yang mana disusutkan dengan

umur ekonomis selama 5 tahun. Berikut adalah perinciannya yang

disajikan dalam bentuk tabel:

Tabel 4.24 Rincian Penyusutan Peralatan dan Perlengkapan Kantor Pekan Baru (Moderat)

Keterangan Harga (Rp) Nilai Residu/ Sisa (Rp)

Umur Ekonomis

Nilai Penyusutan (Rp)

Air Conditioner (AC) 2.000.000 250.000 5 Tahun 350.000 Mesin Fax Panasonic 1.050.000 125.000 5 Tahun 185.000 Komputer 2.000.000 750.000 5 Tahun 450.000 Telepon 250.000 30.000 5 Tahun 44.000 Printer Lx 300+ 1.050.000 350.000 5 Tahun 290.000 Deposit Box 3.000.000 250.000 5 Tahun 250.000Meja Kantor 1.800.000 200.000 5 Tahun 260.000 Kursi Kantor 1.500.000 100.000 5 Tahun 160.000 Kursi Kantor (tamu) 1.500.000 125.000 5 Tahun 175.000 Dispenser 900.000 50.000 5 Tahun 65.000 Kompor Gas 1.000.000 35.000 5 Tahun 43.000

Total Penyusutan (Rp) 2.272.000 Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

Keterangan:

Dengan menggunakan rumus:

Nilai Penyusutan : Harga (Aktiva Tetap) – Nilai Sisa (Residu)

Umur Ekonomis

- Untuk Biaya Listrik dan Air yang dianggarkan setiap bulannya

sebesar Rp. 500.000,- x 9 bulan = Rp. 4.500.00,- (untuk tahun 2009

terhitung sejak Maret 2009 – Desember 2009)

- Untuk biaya Air Gallon yang dianggarkan setiap bulannya sebesar

Rp. 5.000,- x 7 gallon = Rp. 35.000,-. Untuk tahun pertama (Maret

2009 – Desember 2009) sebesar Rp. 35.000,- x 10 bulan = Rp.

350.000,-

Page 46: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

96

- Pembelian Gas Elpiji yang dianggarkan setiap bulannya adalah 1

tabung = Rp. 100.000,-, Jadi di tahun 2009 sebesar Rp. 100.000,- x

9 = Rp. 900.000,-.

- Untuk tahun 2010 diasumsikan terjadi kenaikan sebesar 8%, dengan

gaji karyawan yang dihitung sebanyak 13 bulan (12 bulan kerja + 1

bulan Tunjangan Hari Raya).

b) Proyeksi Biaya Penjualan

Biaya Penjualan meliputi: Gaji bagian Penjualan (salesman), Supir

dan staff pekerja (kenek), biaya transportasi, komisi penjualan untuk

salesman dan biaya penyusutan kendaraan.

Tabel 4.25 Proyeksi Biaya Penjualan untuk Kantor Cabang di Daerah Pekan Baru (Moderat)

Keterangan 2009 (Rp) 2010 (Rp) Gaji Salesman 22.300.000 31.309.200 Gaji Supir 19.400.000 27.237.600 Gaji Staff Pekerja (Kenek) 24.540.000 34.454.160 Biaya Transportasi 35.000.000 37.800.000 Komisi Penjualan untuk Salesman 13.531.756 17.328.184 Biaya Penyusutan Kendaraan 10.000.000 10.000.000

Total 124.771.756 158.129.144 Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

Keterangan:

- Untuk gaji salesman yang terdiri dari 2 orang, gaji pokok per

bulannya sebesar Rp. 1.115.000,- . Perusahaan menggangarkan gaji

untuk salesman sebesar Rp. 2.230.000,- x 10 bulan = Rp.

22.300.000,-. (termasuk THR dan 9 bulan gaji)

- Untuk gaji Supir yang terdiri dari 2 orang @ Rp. 970.000,- x 2 = Rp

1.940.000,-. Gaji supir yang dianggarkan oleh perusahaan dalam 1

tahunnya sebesar Rp. 1.940.000,- x 10 bulan = Rp. 19.400.000,-.

(termasuk THR dan 9 bulan gaji)

Page 47: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

97

- Untuk gaji staff pekerja (kenek) yang terdiri dari 3 orang @ Rp.

818.000,-, sehingga 1 bulannya diperlukan Rp. 2.454.000,-. Dalam 1

tahun diperlukan Rp. 2.454.000,- x 10 bulan = Rp. 24.540.000,-.

(termasuk THR dan 9 bulan gaji)

- Untuk biaya transportasi setiap bulannya, perusahaan

mengganggarkan sebesar Rp. 3.500.000,- untuk 2 mobil kantor yang

difungsikan untuk mengirimkan barang. Dalam tahun pertama Rp.

3.500.000,- x 10 bulan = Rp. 35.000.000,-. (terhitung mulai Maret

2009 – Desember 2009).

- Komisi penjualan untuk salesman sebesar 1% dari total penjualan

tahun 2009, yakni: Rp. 13.531.756,-

Diperoleh dari = Penjualan x Komisi penjualan untuk salesman

= Rp. 1.353.175.611,- x 1%

= Rp. 13.531.756,-

- Biaya penyusutan 2 unit kendaraan sebesar: Rp. 5.000.000,- x 2 =

Rp. 10.000.000,-

Nilai kendaraan = @ Rp. 60.000.000,-

Nilai Sisa (residu) = Rp. 35.000.000,-

Nilai Ekonomis = 5 tahun

Nilai Penyusutan = Nilai Kendaraan – Nilai Sisa (Residu)

Umur Ekonomis

= Rp. 60.000.000,- – Rp. 35.000.000,-

5 tahun

= Rp. 25.000.000,-

5 tahun

= Rp5.000.000,- (per tahun selama 5 tahun)

Page 48: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

98

- Untuk tahun 2010 diasumsikan terjadi kenaikan sebesar 8%, dengan

gaji karyawan yang dihitung sebanyak 13 bulan (12 bulan kerja + 1

bulan Tunjangan Hari Raya).

4) Proyeksi Laporan Laba/Rugi

Untuk proyeksi laba/rugi menggambarkan besarnya pendapatan

yang diperoleh pada suatu periode ke periode berikutnya. Kemudian juga

akan tergambar jenis-jenis biaya yang dikeluarkan berikut jumlahnya dalam

periode yang sama. Sehingga dalam laporan ini dapat terlihat kondisi

keuangan perusahaan, apakah terdapat keuntungan atau kerugian dalam

suatu periode atau beberapa periode.

Adapun uraian proyeksi laporan laba/rugi skenario moderat dalam

usaha yang akan didirikan ini akan terlampir pada Lampiran 2.

5) Proyeksi Arus Kas (Cash Flow)

Cash flow merupakan arus kas atau aliran kas yang ada di

perusahaan dalam suatu periode tertentu. Proyeksi arus kas (cash flow)

skenario moderat, terlampir pada Lampiran 3.

Cash flow menggambarkan berapa uang yang masuk (cash in) ke

perusahaan dan jenis-jenis pemasukan tersebut. Cash flow juga

menggambarkan berapa uang yang keluar (cash out) serta jenis-jenis biaya

yang dikeluarkan. Terdapat tiga jenis cash flow yang dikaitkan dengan

suatu usaha, yakni: Initial cash flow, operasional cash flow, dan terminal

cash flow.

a) Aliran Kas Awal (Initial Cash Flow)

Merupakan dana yang dikeluarkan oleh perusahaan pada awal periode

untuk investasi. Jumlah investasi awal dalam pembiayaan rencana

usaha ini adalah sebesar Rp. 290.788.740,-; yang terdiri dari:

Page 49: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

99

- Dana pembiayaan aktiva tetap sebesar Rp. 175.825.000,- dan

- Dana pembiayaan modal kerja sebesar Rp. 114.963.740,-

b) Aliran Kas Operasional (Operasional Cash Flow)

Merupakan kas yang diterima atau dikeluarkan pada saat operasi

usaha. Aliran operasional diperoleh dengan rumus:

OCF = EAT + Penyusutan

Dimana: OCF = Aliran Kas Operasional (Operasional Cash Flow)

EAT = Laba setelah pajak (Earning After Tax)

Dengan demikian maka besarnya aliran kas operasional bersih adalah

sebagai berikut:

Tabel 4.26 Proyeksi Operasional Cash Flow (Moderat) Periode EAT (Rp) Penyusutan (Rp) OCF (Rp)

2009 94.359.782 12.272.000 106.631.782 2010 132.294.225 12.272.000 144.566.225 2011 186.894.408 12.272.000 199.166.408 2012 280.761.440 12.272.000 293.033.440 2013 394.501.991 12.272.000 406.773.991

Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

c) Aliran Kas Akhir (Terminal Cash Flow)

Merupakan uang kas yang diterima pada saat usaha tersebut berakhir

(aliran kas pada akhir umur ekonomis proyek), biasanya berasal dari

modal kerja dan penjualan aktiva tetap atau nilai sisa aktiva tetap

yang sudah habis umur ekonomisnya. Jumlah Terminal Cash Flow ini

dapat dihitung berdasarkan rumus:

TCF = Modal Kerja + Nilai Sisa (Residu)

= Rp. 114.963.740,- + Rp. 72.265.000,-

= Rp. 187.228.740,-

Page 50: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

100

Tabel 4.27 Proyeksi Aliran Kas Perusahaan (Moderat) Periode ICF (Rp) OCF (Rp) TCF (Rp)

2009 (290.788.740) 106.631.782 2010 - 144.566.225 2011 - 199.166.408 2012 - 293.033.440 2013 - 406.773.991 187.228.740

Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

6) Proyeksi Neraca

Setelah melakukan penyusunan cash flow, perusahaan juga harus

membuat proyeksi laporan keuangannya untuk beberapa periode ke depan.

Dari proyeksi neraca yang dibuat, perusahaan akan dapat mengetahui

besarnya harta perusahaan, baik harta lancar, harta tetap, atau harta

lainnya. Kemudian juga akan tergambar kewajiban baik jangka pendek

maupun jangka panjang serta modal yang dimiliki dari periode ke periode.

Adapun uraian proyeksi neraca dalam usaha yang akan didirikan ini

akan terlampir pada Lampiran 4.

7) Metode Penilaian Investasi

Pada penilaian investasi ini akan dinilai dengan metode Payback

Period (PP), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan

Profitability Index (PI). Berikut ini adalah perincian perhitungan penilaian

investasi untuk kantor cabang di Pekan Baru:

a) Payback Period (PP)

Untuk menilai jangka waktu (tahun) pemulihan seluruh modal

yang diinvestasikan dalam suatu proyek, dengan menggunakan aliran

kas sebagai dasar perhitungan.

Perhitungan Payback Period (PP) untuk rencana usaha ini adalah:

Investasi (Rp. 290.788.740,-)

Cash Flow Tahun I (2009) Rp. 286.521.782,-

Page 51: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

101

(Rp. 4.266.958,-)

Cash Flow Tahun II (2010) Rp. 320.189.268,-

Rp. 315.922.310,-

Payback Period (PP) = Tahun II + Rp. 4.266.958,- x 360 hari

Rp. 315.922.310,-

= Tahun II + 4,86 hari

= 12 bulan 5 hari

Kesimpulan dari perhitungan ini adalah bahwa modal investasi

untuk pendirian kantor cabang di Pekan Baru akan kembali pada tahun

kedua (2010), tepatnya selama 12 bulan 5 hari.

b) Net Present Value (NPV)

Metode ini menghitung perbandingan antara PV kas bersih (PV of

Proceed) dengan PV investasi (Capital Outlay) selama umur investasi.

Kas bersih yang sebelumnya telah diperoleh dengan menggunakan

perhitungan Operational Cash Flow (OCF).

Tabel 4.28 Proyeksi Net Present Value (Moderat)

Periode Operational Cash Flow (OCF)/ Kas Bersih (Rp)

Discount Factor (DF = 12,5%)

PV Kas Bersih (Rp)

2009 106.631.782 0,889 94.795.655 2010 144.566.225 0,790 114.207.318 2011 199.166.408 0,702 139.814.818 2012 293.033.440 0,624 182.852.866 2013 406.773.991 0,555 225.759.565

Jumlah PV Kas Bersih (Rp) 757.430.222 Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

NPV = 106.631.782 + 144.566.225 + 199.166.408 + 293.033.440 + 406.773.991

(1 + 0,125) (1 + 0,125)2 (1 + 0,125)3 (1 + 0,125)4 (1 + 0,125)5

- 290.788.740

= 94.795.655 + 114.207.318 + 139.814.818 + 182.852.866 + 225.759.565

- 290.788.740

Page 52: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

102

= 757.430.222 - 290.788.740

= 466.641.482

NPV yang diperoleh dari perhitungan diatas adalah Rp.

466.641.482,-, yang menunjukan nilai positif, yang berarti investasi

untuk pendirian kantor cabang di Pekan Baru dinyatakan layak untuk

didirikan.

c) Internal Rate of Return (IRR)

Merupakan metode yang digunakan untuk mengukur tingkat

pengembalian hasil internal.

Nilai IRR didapat dengan menggunakan cara interpolasi dan

setelah dilakukan perhitungan, discount factor yang digunakan sebesar

40% dan 57%. Dengan uraian sebagai berikut:

Tabel 4.29 Perhitungan NPV dengan discount factor sebesar 40% dan 57% (Moderat)

Tahun Kas Bersih (Rp)

DF (40%)

PV Kas Bersih (Rp)

DF (57%)

PV Kas Bersih (Rp)

2009 106.631.782 0,714 76.135.093 0,637 67.924.445 2010 144.566.225 0,51 73.728.775 0,406 58.693.888 2011 199.166.408 0,364 72.496.572 0,258 51.384.933 2012 293.033.440 0,26 76.188.694 0,165 48.350.518 2013 406.773.991 0,186 75.659.962 0,109 44.338.365

Total PV Kas Bersih (Rp) 374.209.097 270.692.149 Total PV Investasi (Rp) 290.788.740 290.788.740

NPV C1 83.420.357 C2 (20.096.591) Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

Interpolasi PVIFA PVIFA

40% 374.209.097 374.209.097

Initial Investmen 290.788.740 -

57% 270.692.149 –

103.516.948 83.420.357

Page 53: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

103

IRR = 40% + 83.420.357 x 17%

103.516.948

IRR = 40% + 13,7%

IRR = 53,7%

Dengan menggunakan interpolasi, IRR yang dihasilkan sebesar

53,7%, sehingga rencana usaha ini layak untuk dijalankan, karena IRR

yang dihasilkan tersebut lebih besar dari tingkat keuntungan yang

diharapkan, yakni sebesar 12,5%.

d) Profitability Index (PI)

Profitability Index (PI) atau benefit and cost ratio (B/C Ratio)

merupakan rasio aktivitas dari jumlah sekarang penerimaan bersih

dengan nilai sekarang pengeluaran investasi selama umur investasi.

Perhitungan Profitability Index (PI) untuk rencana pendirian

kantor cabang di Pekan Baru adalah sebagai berikut:

PI = 757.430.222 x 100%

290.788.740

PI = 2,605 kali dibulatkan menjadi 2,61 kali

Profitability Index (PI) yang diperoleh dari perhitungan ini adalah

2,61 kali, dapat disimpulkan bahwa rencana pendirian kantor cabang di

Pekan Baru layak untuk dilakukan, karena PI yang dihasilkan lebih besar

dari 1.

Page 54: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

104

Tabel 4.30 Kesimpulan Hasil Perhitungan Metode Penilaian Moderat untuk Kantor Cabang di Pekan Baru

No. Metode Kriteria Penilaian Hasil Keputusan1 Payback Period (PP) < 5 tahun 12 bulan 5 hari LAYAK 2 Net Present Value (NPV) Positif Rp. 466.641.482,- LAYAK 3 Internal Rate of Return (IRR) > 12,5% 53,7 % LAYAK 4 Profitability Index (PI) >1 2,61 kali LAYAK

Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

e. Skenario Optimis

Pada skenario optimis ini, diperkirakan target pertumbuhan ekonomi

6,2 persen dan tingkat inflasi 6,5 persen, hal ini ditetapkan pemerintah dalam

Rancangan APBN 2009 dan dinilai terlalu optimistis oleh beberapa pakar

ekonomi. Pemerintah mengharapkan dengan tingkat inflasi yang mencapai 6-7

persen dapat meningkatkan daya beli masyarakat sehingga tidak terganggu

dengan adanya krisis ekonomi global.

(http://els.bappenas.go.id/upload/kliping/Inflasi%202009.pdf).

Diperkirakan seiring dengan turunnya tingkat inflasi, tingkat suku

bunga juga akan diperkirakan turun.

(http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/12/09/00101051/jaga.stamina.pada.

2009)

1) Analisis Penjualan

Tabel 4.31 Perkiraan Penjualan untuk Daerah Pekan Baru dan Sekitarnya pada Periode 2009 – 2010 (Optimis)

Tahun Produk Perkiraan Permintaan (Unit)

Harga Rata-Rata (Rp)

Perkiraan Penjualan (Rp)

2009 Ranjang Pipa 226 1.570.179 354.860.454 Ranjang Tempa 277 1.920.716 532.038.332 Meja Rias 283 941.070 266.322.810 Nakas 228 163.020 37.168.560 Meja Makan 123 722.938 88.921.389 Kursi Makan 456 161.983 73.864.066

Total 1.353.175.6112010 Ranjang Pipa 261 1.774.302 463.092.892

Ranjang Tempa 331 2.170.409 718.405.405 Meja Rias 325 1.063.409 345.607.958 Nakas 263 184.213 48.447.914 Meja Makan 139 816.920 113.551.891

Page 55: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

105

Kursi Makan 497 183.040 90.971.048Total 1.780.077.109

Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008) Keterangan:

Success Furniture merencanakan akan menaikan harga produknya di tahun

2010, karena kenaikan harga di kantor pusat setelah dilakukan pada bulan

Juni 2008. Success Furniture mengasumsikan kenaikan produknya di tahun

2010 sebesar 13% dari harga jual di tahun 2009. Hal ini dikarenakan oleh

tingkat inflasi yang mulai menurun, dapat menyebabkan daya beli

masyarakat meningkat.

2) Analisis Persediaan Awal dan Pembelian Produk

Tabel 4.32 Perkiraan Persediaan Awal Barang Dagangan di Kantor Cabang Pekan Baru pada Tahun 2009 (Optimis)

Tahun Produk Perkiraan Permintaan (Unit)

Harga Rata-Rata (Rp)

Perkiraan Penjualan (Rp)

2009 Ranjang Pipa 20 1.098.027 21.960.545 Ranjang Tempa 25 1.477.474 36.936.838 Meja Rias 15 723.900 10.858.500 Nakas 20 125.400 2.508.000 Meja Makan 25 556.106 13.902.656 Kursi Makan 100 124.602 12.460.200

Total 98.626.740Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

Tabel 4.33 Perkiraan Pembelian Produk untuk Kantor Cabang Pekan Baru dari Kantor Pusat pada Tahun 2009 (Optimis)

Tahun Produk Perkiraan Permintaan (Unit)

Harga Rata-Rata (Rp)

Perkiraan Penjualan (Rp)

2009 Ranjang Pipa 226 1.098.027 248.154.163 Ranjang Tempa 277 1.477.474 409.260.168 Meja Rias 283 723.900 204.863.700 Nakas 228 125.400 28.591.200 Meja Makan 123 556.106 68.401.069 Kursi Makan 456 124.602 56.818.512

Total 1.016.088.812 2010 Ranjang Pipa 261 1.174.889 306.646.076

Ranjang Tempa 331 1.580.897 523.276.800 Meja Rias 325 774.573 251.736.225 Nakas 263 134.178 35.288.814 Meja Makan 139 595.034 82.709.683 Kursi Makan 497 133.324 66.262.098

Total 1.265.919.695 Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

Page 56: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

106

Keterangan:

Perusahaan menggunakan sistem keuangan yang terpisah antara kantor

pusat dengan kantor cabangnya, hal ini mengharuskan untuk kantor

cabang di daerah Pekan Baru harus melakukan pemesanan barang dan

pembayaran atas barang dagangan tersebut (yakni Produk Success

Furniture) dengan menggunakan harga khusus (dengan potongan harga

sebesar 40% + 5% dari daftar harga) yang telah diperhitungkan dari

kantor pusat Success Furniture selaku pusat penyaluran barang, yang mana

telah memperhitungkan komponen biaya sebagai berikut: biaya produksi

barang, biaya penanganan barang, biaya pemasangan barang, termasuk

biaya transportasi, serta semua biaya yang dikeluarkan sampai produk

tersebut tiba di kantor cabang Pekan Baru. Kantor cabang berkewajiban

menerapkan harga jual untuk di daerah Pekan Baru dan sekitarnya sesuai

dengan harga yang telah ditentukan dari kantor pusat Success Furniture.

Harga jual tersebut telah di mark-up dengan memperhitungkan biaya

transportasi dan biaya operasional di daerah Pekan Baru.

3) Analisis Biaya Operasional

Biaya operasional tersebut diasumsikan dengan menggunakan data

asumsi tingkat inflasi sebesar 6-7 persen, sehingga kenaikan yang terjadi

menggunakan angka 7%.

a) Proyeksi Biaya Administrasi

Tabel 4.34 Proyeksi Biaya Administrasi untuk Kantor Cabang di Daerah Pekan Baru (Optimis)

Keterangan 2009 (Rp) 2010 (Rp) Gaji Kepala Cabang 22.800.000 31.714.800 Gaji Akuntan 12.500.000 17.387.500 Gaji Admin dan Umum 10.980.000 15.273.180 Gaji Kepala Gudang 10.850.000 15.092.350 Biaya Pembelian Alat Tulis Kantor 1.350.000 1.926.000 Biaya Penyusutan Peralatan dan Perlengkapan 2.272.000 2.272.000

Page 57: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

107

Biaya Listrik dan Air 4.500.000 6.480.000 Pembelian Air Gallon 350.000 453.600 Pembelian Gas Elpiji 900.000 1.296.000

Total 66.502.000 91.895.430Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

b) Proyeksi Biaya Penjualan

Biaya Penjualan meliputi: Gaji bagian Penjualan (salesman), Supir

dan staff pekerja (kenek), biaya transportasi, komisi penjualan untuk

salesman dan biaya penyusutan kendaraan.

Tabel 4.35 Proyeksi Biaya Penjualan untuk Kantor Cabang di Daerah Pekan Baru (Optimis)

Keterangan 2009 (Rp) 2010 (Rp) Gaji Salesman 22.300.000 31.019.300 Gaji Supir 19.400.000 26.985.400 Gaji Staff Pekerja (Kenek) 24.540.000 34.135.140 Biaya Transportasi 35.000.000 37.450.000 Komisi Penjualan untuk Salesman 13.531.756 17.800.771 Biaya Penyusutan Kendaraan 10.000.000 10.000.000

Total 124.771.756 157.390.611 Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

- Untuk tahun 2010 diasumsikan terjadi kenaikan sebesar 7%, dengan

gaji karyawan yang dihitung sebanyak 13 bulan (12 bulan kerja + 1

bulan Tunjangan Hari Raya).

4) Proyeksi Laporan Laba/Rugi

Adapun uraian proyeksi laporan laba/rugi skenario optimis dalam

usaha yang akan didirikan ini akan terlampir pada Lampiran 5.

5) Proyeksi Arus Kas (Cash Flow)

Adapun uraian proyeksi arus kas skenario optimis dalam usaha

yang akan didirikan ini akan terlampir pada Lampiran 6.

Terdapat tiga jenis cash flow yang dikaitkan dengan suatu usaha,

yakni: Initial cash flow, operasional cash flow, dan terminal cash flow.

a) Aliran Kas Awal (Initial Cash Flow)

Jumlah investasi awal dalam pembiayaan rencana usaha ini adalah

sebesar Rp. 290.788.740,-; yang terdiri dari:

Page 58: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

108

- Dana pembiayaan aktiva tetap sebesar Rp. 175.825.000,- dan

- Dana pembiayaan modal kerja sebesar Rp. 114.963.740,-

b) Aliran Kas Operasional (Operasional Cash Flow)

Aliran operasional diperoleh dengan rumus:

OCF = EAT + Penyusutan

Dimana: OCF = Aliran Kas Operasional (Operasional Cash Flow)

EAT = Laba setelah pajak (Earning After Tax)

Dengan demikian maka besarnya aliran kas operasional bersih adalah

sebagai berikut:

Tabel 4.36 Proyeksi Operasional Cash Flow (Optimis) Periode EAT (Rp) Penyusutan (Rp) OCF (Rp)

2009 94.359.782 12.272.000 106.631.782 2010 154.678.875 12.272.000 166.950.875 2011 287.390.042 12.272.000 299.662.042 2012 467.531.316 12.272.000 479.803.316 2013 699.175.863 12.272.000 711.447.863

Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

c) Aliran Kas Akhir (Terminal Cash Flow)

Jumlah Terminal Cash Flow ini dapat dihitung berdasarkan rumus:

TCF = Modal Kerja + Nilai Sisa (Residu)

= Rp. 114.963.740,- + Rp. 72.265.000,-

= Rp. 187.228.740,-

Tabel 4.37 Proyeksi Aliran Kas Perusahaan (Optimis) Periode ICF (Rp) OCF (Rp) TCF (Rp)

2009 (290.788.740) 106.631.782 2010 - 166.950.875 2011 - 299.662.042 2012 - 479.803.316 2013 - 711.447.863 187.228.740

Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

6) Proyeksi Neraca

Adapun uraian proyeksi neraca skenario optimis dalam usaha yang

akan didirikan ini akan terlampir pada Lampiran 7.

Page 59: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

109

7) Metode Penilaian Investasi

Berikut ini adalah perincian perhitungan penilaian investasi untuk

kantor cabang di Pekan Baru:

a) Payback Period (PP)

Perhitungan Payback Period (PP) untuk rencana usaha ini adalah:

Investasi (Rp. 290.788.740,-)

Cash Flow Tahun I (2009) Rp. 286.521.783,-

(Rp. 4.266.957,-)

Cash Flow Tahun II (2010) Rp. 342.696.418,-

Rp. 338.429.461,-

Payback Period (PP) = Tahun II + Rp. 4.266.958,- x 360 hari

Rp. 338.429.461,-

= Tahun II + 4,54 hari

= 12 bulan 5 hari

Kesimpulan dari perhitungan ini adalah bahwa modal investasi

untuk pendirian kantor cabang di Pekan Baru akan kembali pada tahun

kedua (2010), tepatnya selama 12 bulan 5 hari.

b) Net Present Value (NPV)

Kas bersih yang sebelumnya telah diperoleh dengan

menggunakan perhitungan Operational Cash Flow (OCF).

Tabel 4.38 Proyeksi Net Present Value (Optimis)

Periode Operational Cash Flow (OCF)/ Kas Bersih (Rp)

Discount Factor (DF = 10 %)

PV Kas Bersih (Rp)

2009 106.631.782 0,909 96.928.290 2010 166.950.875 0,826 137.901.423 2011 299.662.042 0,751 225.046.194 2012 479.803.316 0,683 327.705.665 2013 711.447.863 0,621 441.809.123

Jumlah PV Kas Bersih (Rp) 1.229.390.694 Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

Page 60: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

110

NPV = 106.631.782 + 166.950.875 + 299.662.042 + 479.803.316 + 711.447.863

(1 + 0,1) (1 + 0,1)2 (1 + 0,1)3 (1 + 0,1)4 (1 + 0,1)5

- 290.788.740,-

= 96.928.290+ 137.901.423 + 225.046.194 + 327.705.665 + 441.809.123 -

290.788.740,-

= 1.229.390.694 - 290.788.740

= 938.601.954

NPV yang diperoleh dari perhitungan diatas adalah Rp.

938.601.954,-, yang menunjukan nilai positif, yang berarti investasi

untuk pendirian kantor cabang di Pekan Baru dinyatakan layak untuk

didirikan.

c) Internal Rate of Return (IRR)

Nilai IRR didapat dengan menggunakan cara interpolasi dan

setelah dilakukan perhitungan, discount factor yang digunakan sebesar

40% dan 75%. Dengan uraian sebagai berikut:

Tabel 4.39 Perhitungan NPV dengan discount factor sebesar 40% dan 75% (Optimis)

Tahun Kas Bersih (Rp) DF (40%)

PV Kas Bersih (Rp)

DF (75%)

PV Kas Bersih (Rp)

2009 106.631.782 0,714 76.135.092 0,571 60.886.748 2010 166.950.875 0,51 85.144.946 0,327 54.592.936 2011 299.662.042 0,364 109.076.983 0,187 56.036.802 2012 479.803.316 0,26 124.748.862 0,107 51.338.955 2013 711.447.863 0,186 132.329.303 0,061 43.398.320

Total PV Kas Bersih (Rp) 527.435.187 266.253.760 Total PV Investasi (Rp) 290.788.740 290.788.740

NPV C1 236.646.447 (24.534.980) Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

Interpolasi PVIFA PVIFA

40% 527.435.187 527.435.187

Initial Investmen 290.788.740 -

75% 266.253.760 –

Page 61: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

111

261.181.427 236.646.447

IRR = 40% + 236.646.447 x 35%

261.181.427

IRR = 40% + 31,71%

IRR = 71,71%

Dengan menggunakan interpolasi, IRR yang dihasilkan sebesar

71,71%sehingga rencana usaha ini layak untuk dijalankan, karena IRR

yang dihasilkan tersebut lebih besar dari tingkat keuntungan yang

diharapkan, yakni sebesar 10%.

d) Profitability Index (PI)

Perhitungan Profitability Index (PI) untuk rencana pendirian

kantor cabang di Pekan Baru adalah sebagai berikut:

PI = 1.229.390.694 x 100%

290.788.740

PI = 4,2277 kali dibulatkan menjadi 4,2 kali

Profitability Index (PI) yang diperoleh dari perhitungan ini adalah

4,2 kali, dapat disimpulkan bahwa rencana pendirian kantor cabang di

Pekan Baru layak untuk dilakukan, karena PI yang dihasilkan lebih besar

dari 1.

Page 62: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

112

Tabel 4.40 Kesimpulan Hasil Perhitungan Metode Penilaian Optimis untuk Kantor Cabang di Pekan Baru

No. Metode Kriteria Penilaian Hasil Keputusan1 Payback Period (PP) < 5 tahun 12 bulan 5 hari LAYAK 2 Net Present Value (NPV) Positif Rp. 938.601.954,- LAYAK 3 Internal Rate of Return (IRR) > 10% 71,71% LAYAK 4 Profitability Index (PI) >1 4,2 kali LAYAK

Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

f. Skenario Pesimis

Pada Skenario Pesimis ini, diperkirakan kondisi perekonomian

Indonesia memburuk dengan tingkat inflasi Indonesia mencapai 10 persen.

Dalam rencana skenario pesimis, harga jual diperkirakan naik sebesar

8%, dengan keadaan ekonomi yang buruk dan daya beli masyarakat yang

menurun. Biaya operasional akan naik, sejalan dengan tingginya angka inflasi,

serta tingkat suku bunga diperkirakan akan naik.

1) Analisis Penjualan

Tabel 4.41 Perkiraan Penjualan untuk Daerah Pekan Baru dan Sekitarnya pada Periode 2009 - 2010 (Pesimis)

Tahun Produk Perkiraan Permintaan (Unit)

Harga Rata-Rata (Rp)

Perkiraan Penjualan (Rp)

2009 Ranjang Pipa 226 1.570.179 354.860.454 Ranjang Tempa 277 1.920.716 532.038.332 Meja Rias 283 941.070 266.322.810 Nakas 228 163.020 37.168.560 Meja Makan 123 722.938 88.921.389 Kursi Makan 456 161.983 73.864.066

Total 1.353.175.6112010 Ranjang Pipa 261 1.695.793 442.602.057

Ranjang Tempa 331 2.074.373 686.617.556 Meja Rias 325 1.016.356 330.315.570 Nakas 263 176.062 46.304.201 Meja Makan 139 780.773 108.527.471 Kursi Makan 497 174.941 86.945.780

Total 1.701.312.635Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

Keterangan:

Success Furniture merencanakan akan menaikan harga produknya di tahun

2010, karena kenaikan harga di kantor pusat setelah dilakukan pada bulan

Juni 2008. Success Furniture mengasumsikan kenaikan produknya di tahun

Page 63: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

113

2010 sebesar 8% dari harga jual di tahun 2009. Hal ini dikarenakan oleh

tingkat inflasi yang relatif tinggi, dapat menyebabkan daya beli masyarakat

menurun.

2) Analisis Persediaan Awal dan Pembelian Produk

Tabel 4.42 Perkiraan Persediaan Awal Barang Dagangan di Kantor Cabang Pekan Baru pada Tahun 2009 (Pesimis)

Tahun Produk Perkiraan Permintaan (Unit)

Harga Rata-Rata (Rp)

Perkiraan Penjualan (Rp)

2009 Ranjang Pipa 20 1.098.027 21.960.545 Ranjang Tempa 25 1.477.474 36.936.838 Meja Rias 15 723.900 10.858.500 Nakas 20 125.400 2.508.000 Meja Makan 25 556.106 13.902.656 Kursi Makan 100 124.602 12.460.200

Total 98.626.740Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

Tabel 4.43 Perkiraan Pembelian Produk untuk Kantor Cabang Pekan Baru dari

Kantor Pusat pada Tahun 2009 (Pesimis)

Tahun Produk Perkiraan Permintaan (Unit)

Harga Rata-Rata (Rp)

Perkiraan Penjualan (Rp)

2009 Ranjang Pipa 226 1.098.027 248.154.163 Ranjang Tempa 277 1.477.474 409.260.168 Meja Rias 283 723.900 204.863.700 Nakas 228 125.400 28.591.200 Meja Makan 123 556.106 68.401.069 Kursi Makan 456 124.602 56.818.512

Total 1.016.088.812 2010 Ranjang Pipa 261 1.207.830 315.243.629

Ranjang Tempa 331 1.625.221 537.948.112 Meja Rias 325 796.290 258.794.250 Nakas 263 137.940 36.278.220 Meja Makan 139 611.717 85.028.646 Kursi Makan 497 137.062 68.119.913

Total 1.301.412.771 Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

Keterangan:

Untuk mengimbangi kenaikan inflasi yang diperkirakan dalam skenario

pesimis, maka biaya produk dan operasional dinaikkan sebesar 10%.

Page 64: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

114

3) Analisis Biaya Operasional

Biaya operasional diasumsikan dengan menggunakan data asumsi

tingkat inflasi sebesar 10 persen, sehingga kenaikan yang terjadi

menggunakan angka 10%.

a) Proyeksi Biaya Administrasi

Tabel 4.44 Proyeksi Biaya Administrasi untuk Kantor Cabang di Daerah Pekan Baru (Pesimis)

Keterangan 2009 (Rp) 2010 (Rp) Gaji Kepala Cabang 22.800.000 32.604.000 Gaji Akuntan 12.500.000 17.875.000 Gaji Admin dan Umum 10.980.000 15.701.400 Gaji Kepala Gudang 10.850.000 15.515.500 Biaya Pembelian Alat Tulis Kantor 1.350.000 1.980.000 Biaya Penyusutan Peralatan dan Perlengkapan 2.272.000 2.272.000 Biaya Listrik dan Air 4.500.000 6.480.000 Pembelian Air Gallon 350.000 453.600 Pembelian Gas Elpiji 900.000 1.296.000

Total 66.502.000 94.177.500 Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

b) Proyeksi Biaya Penjualan

Biaya Penjualan meliputi: Gaji bagian Penjualan (salesman), Supir

dan staff pekerja (kenek), biaya transportasi, komisi penjualan untuk

salesman dan biaya penyusutan kendaraan.

Tabel 4.45 Proyeksi Biaya Penjualan untuk Kantor Cabang di Daerah Pekan Baru (Pesimis)

Keterangan 2009 (Rp) 2010 (Rp) Gaji Salesman 22.300.000 31.889.000 Gaji Supir 19.400.000 27.742.000 Gaji Staff Pekerja (Kenek) 24.540.000 35.092.200 Biaya Transportasi 35.000.000 38.500.000 Komisi Penjualan untuk Salesman 13.531.756 17.013.126 Biaya Penyusutan Kendaraan 10.000.000 10.000.000

Total 124.771.756 160.236.326 Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

- Untuk tahun 2010 diasumsikan terjadi kenaikan sebesar 10%,

dengan gaji karyawan yang dihitung sebanyak 13 bulan (12 bulan

kerja + 1 bulan Tunjangan Hari Raya).

Page 65: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

115

4) Proyeksi Laporan Laba/Rugi

Adapun uraian proyeksi laporan laba/rugi skenario pesimis dalam

usaha yang akan didirikan ini akan terlampir pada Lampiran 8.

5) Proyeksi Arus Kas (Cash Flow)

Adapun uraian proyeksi arus kas skenario pesimis dalam usaha

yang akan didirikan ini akan terlampir pada Lampiran 9.

Terdapat tiga jenis cash flow yang dikaitkan dengan suatu usaha,

yakni: Initial cash flow, operasional cash flow, dan terminal cash flow.

a) Aliran Kas Awal (Initial Cash Flow)

Jumlah investasi awal dalam pembiayaan rencana usaha ini adalah

sebesar Rp. 290.788.740,-; yang terdiri dari:

- Dana pembiayaan aktiva tetap sebesar Rp. 175.825.000,- dan

- Dana pembiayaan modal kerja sebesar Rp. 114.963.740,-

b) Aliran Kas Operasional (Operasional Cash Flow)

Aliran operasional diperoleh dengan rumus:

OCF = EAT + Penyusutan

Dimana: OCF = Aliran Kas Operasional (Operasional Cash Flow)

EAT = Laba setelah pajak (Earning After Tax)

Dengan demikian maka besarnya aliran kas operasional bersih adalah

sebagai berikut:

Tabel 4.46 Proyeksi Operasional Cash Flow (Pesimis) Periode EAT (Rp) Penyusutan (Rp) OCF (Rp)

2009 94.359.782 12.272.000 106.631.782 2010 86.717.523 12.272.000 98.989.523 2011 103.368.403 12.272.000 115.640.403 2012 119.357.369 12.272.000 131.629.369 2013 127.762.792 12.272.000 140.034.792

Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

Page 66: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

116

c) Aliran Kas Akhir (Terminal Cash Flow)

Jumlah Terminal Cash Flow ini dapat dihitung berdasarkan rumus:

TCF = Modal Kerja + Nilai Sisa (Residu)

= Rp. 114.963.740,- + Rp. 72.265.000,-

= Rp. 187.228.740,-

Tabel 4.47 Proyeksi Aliran Kas Perusahaan (Pesimis) Periode ICF (Rp) OCF (Rp) TCF (Rp)

2009 (290.788.740) 106.631.782 2010 - 98.989.523 2011 - 15.640.403 2012 - 131.629.369 2013 - 140.034.792 187.228.740

Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008) 6) Proyeksi Neraca

Adapun uraian proyeksi neraca skenario pesimis dalam usaha yang

akan didirikan ini akan terlampir pada Lampiran 10.

7) Metode Penilaian Investasi

Berikut ini adalah perincian perhitungan penilaian investasi untuk

kantor cabang di Pekan Baru:

a) Payback Period (PP)

Perhitungan Payback Period (PP) untuk rencana usaha ini adalah:

Investasi (Rp. 290.788.740,-)

Cash Flow Tahun I (2009) Rp. 286.521.782,-

(Rp. 4.266.958,-)

Cash Flow Tahun II (2010) Rp. 274.612.565,-

Rp. 270.345.607,-

Payback Period (PP) = Tahun II + Rp. 4.266.958,- x 360 hari

Rp. 270.345.607,-

= Tahun II + 5,68 hari

= 12 bulan 6 hari

Page 67: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

117

Kesimpulan dari perhitungan ini adalah bahwa modal investasi

untuk pendirian kantor cabang di Pekan Baru akan kembali pada tahun

kedua (2010), tepatnya selama 12 bulan 6 hari.

b) Net Present Value (NPV)

Kas bersih yang sebelumnya telah diperoleh dengan

menggunakan perhitungan Operational Cash Flow (OCF).

Tabel 4.48 Proyeksi Net Present Value (Pesimis)

Periode Operational Cash Flow (OCF)/ Kas Bersih (Rp)

Discount Factor (DF = 15 %)

PV Kas Bersih (Rp)

2009 106.631.782 0,909 96.928.2902010 98.989.523 0,826 81.765.3462011 115.640.403 0,751 86.845.9432012 131.629.369 0,683 89.902.8592013 140.034.792 0,621 86.961.606

Jumlah PV Kas Bersih (Rp) 442.404.043Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

NPV = 106.631.782 + 98.989.523 + 115.640.403 + 131.629.369 + 140.034.792

(1 + 0,15) (1 + 0,15)2 (1 + 0,15)3 (1 + 0,15)4 (1 + 0,15)5

- 290.788.740

= 96.928.290 + 81.765.346 + 86.845.943 + 89.902.859 + 86.961.606

- 290.788.740

= 442.404.043 - 290.788.740

= 151.615.303

NPV yang diperoleh dari perhitungan diatas adalah Rp.

151.615.303,-, yang menunjukan nilai positif, yang berarti investasi

untuk pendirian kantor cabang di Pekan Baru dinyatakan layak untuk

didirikan.

c) Internal Rate of Return (IRR)

Nilai IRR didapat dengan menggunakan cara interpolasi dan

setelah dilakukan perhitungan, discount factor yang digunakan sebesar

20% dan 30%. Dengan uraian sebagai berikut:

Page 68: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

118

Tabel 4.49 Perhitungan NPV dengan discount factor sebesar 20% dan 30% (Pesimis)

Tahun Kas Bersih (Rp) DF (20%)

PV Kas Bersih (Rp)

DF (30%)

PV Kas Bersih (Rp)

2009 106.631.782 0,833 88.824.275 0,769 81.999.841 2010 98.989.523 0,694 68.698.729 0,592 58.601.798 2011 115.640.403 0,579 66.955.793 0,455 52.616.383 2012 131.629.369 0,482 63.445.356 0,35 46.070.279 2013 140.034.792 0,402 56.293.986 0,269 37.669.359

Total PV Kas Bersih 344.218.139 276.957.660 Total PV Investasi 290.788.740 290.788.740

NPV C1 53.429.399 (13.831.080) Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

Interpolasi PVIFA PVIFA

20% 344.218.139 344.218.139

Initial Investmen 290.788.740 -

30% 276.957.660 –

67.260.479 53.429.399

IRR = 20% + 53.429.399 x 10%

67.260.479

IRR = 20% + 7,94%

IRR = 27,94%

Dengan menggunakan interpolasi, IRR yang dihasilkan sebesar

27,94%, sehingga rencana usaha ini layak untuk dijalankan, karena IRR

yang dihasilkan tersebut lebih besar dari tingkat keuntungan yang

diharapkan, yakni sebesar 15%.

d) Profitability Index (PI)

Perhitungan Profitability Index (PI) untuk rencana pendirian

kantor cabang di Pekan Baru adalah sebagai berikut:

Page 69: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

119

PI = 442.404.043 x 100%

290.788.740

PI = 1,52 kali dibulatkan menjadi 1,5 kali

Profitability Index (PI) yang diperoleh dari perhitungan ini adalah

1,5 kali, dapat disimpulkan bahwa rencana pendirian kantor cabang di

Pekan Baru layak untuk dilakukan, karena PI yang dihasilkan lebih besar

dari 1.

Tabel 4.50 Kesimpulan Hasil Perhitungan Metode Penilaian Pesimis untuk Kantor Cabang di Pekan Baru

No. Metode Kriteria Penilaian Hasil Keputusan1 Payback Period (PP) < 5 tahun 12 bulan 6 hari LAYAK 2 Net Present Value (NPV) Positif Rp. 151.615.303,- LAYAK 3 Internal Rate of Return (IRR) > 15% 27,94% LAYAK 4 Profitability Index (PI) >1 1,5 kali LAYAK

Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

g. Kesimpulan Aspek Keuangan untuk Lokasi Pekan Baru

Berdasarkan aspek keuangan, baik dengan menggunakan asumsi

skenario moderat, skenario optimis, dan skenario pesimis; hasil yang diperoleh

untuk pendirian kantor cabang di Pekan Baru adalah layak untuk didirikan.

Dari ketiga skenario (moderat, optimis, dan pesimis), skenario yang

digunakan dalam tahap analisis selanjutnya adalah skenario moderat. Hal ini

dikarenakan oleh kantor cabang di daerah Pekan Baru belum berjalan, masih

dalam proses perencanaan, sehingga apabila menggunakan skenario optimis

ada kemungkinan proyeksi yang dilakukan tidak sama atau berbeda jauh

dengan kenyataan. Sedangkan, skenario pesimis kurang dapat memacu

perusahaan untuk berbuat lebih baik dalam perkembangan bisnisnya.

Page 70: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

120

4.3 Analisis Studi Kelayakan Bisnis Untuk Lokasi di Banjarmasin

4.3.1 Analisis Aspek Pasar dan Pemasaran

a. Jumlah Permintaan

Jumlah permintaan untuk produk Success Furniture di daerah

Kalimantan (Banjarmasin dan sekitarnya), termasuk: Banjarmasin,

Balikpapan, Pontianak, dan Samarinda, semakin meningkat dari tahun ke

tahun (periode 2004 – 2008). Hal ini terlihat pada Gambar 4.6, permintaan

untuk produk Success Furniture seperti: Ranjang Besi, Ranjang Tempa, Meja

Rias, Nakas, Meja Makan, dan juga Kursi Makan, setelah dirata-rata

mengalami peningkatan secara signifikan.

Berdasarkan histori permintaan tersebut, membuat perusahaan

Success Furniture optimis untuk dapat mengembangkan usahanya lebih baik

lagi untuk di daerah Kalimantan (yang mana kantor cabang ditempatkan di

daerah Banjarmasin), serta memperluas pasar untuk daerah tersebut.

0

50

100

150

200

250

300

350

400

450

2004 2005 2006 2007 2008

Ranjang PipaRanjang TempaMeja RiasNakasMeja MakanKursi Makan

Sumber Gambar: Data dari Perusahaan (2008) Gambar 4.6 Permintaan untuk Daerah Kalimantan (Banjarmasin dan Sekitarnya)

Page 71: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

121

b. Proyeksi Permintaan

Untuk lokasi di Banjarmasin, proyeksi permintaan juga dilakukan

pada lebih dari satu jenis barang, yang telah dirata-ratakan berdasarkan

kategorinya. Metode yang digunakan adalah metode kuadrat terkecil (least

square method) yang merupakan metode yang tepat untuk mengembangkan

garis trend linear (yang merupakan model dari peramalan/forecasting).

Berikut adalah data historis penjualan perusahaan di daerah

Banjarmasin dan sekitarnya, yang digunakan untuk memprediksi permintaan

untuk produk Success Furniture di daerah tersebut, dalam dua tahun yang

akan datang:

Tabel 4.51 Data Permintaan Aktual untuk Daerah Banjarmasin dan Sekitarnya pada Periode 2004-2008 (Dalam Unit)

Tahun Produk 2004 2005 2006 2007 2008

Ranjang Pipa 55 75 138 162 226 Ranjang Tempa 0 88 157 218 230

Meja Rias 38 113 158 226 207 Nakas 49 102 136 139 155

Meja Makan 42 56 75 98 115 Kursi Makan 180 250 350 415 490

Sumber: Data dari Perusahaan (2008)

Tabel 4.52 Analisis Permintaan Ranjang Pipa untuk Daerah Banjarmasin dan Sekitarnya pada Periode 2004-2008 (Dalam Unit)

Produk Tahun Permintaan Aktual (Y) X X2 XY Ranjang Pipa 2004 55 -2 4 -110

2005 75 -1 1 -75 2006 138 0 0 0 2007 162 1 1 162 2008 226 2 4 452

Total 656 10 429 Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

Perhitungan peramalan kenaikan permintaan untuk Ranjang Pipa

tahun 2009-2010:

a = 656 / 5

Page 72: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

122

= 131.2

b = 429 / 10

= 42.9

Jadi, persamaan regresi untuk Ranjang Pipa adalah: y = na + bX

Y = 131.2 + 42.9 X

Tabel 4.53 Analisis Permintaan Ranjang Tempa untuk Daerah Banjarmasin dan Sekitarnya pada Periode 2004-2008 (Dalam Unit)

Produk Tahun Permintaan Aktual (Y) X X2 XY Ranjang Tempa 2004 0 -2 4 0

2005 88 -1 1 -88 2006 157 0 0 0 2007 218 1 1 218 2008 230 2 4 460

Total 693 10 590 Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

Perhitungan peramalan kenaikan permintaan untuk Ranjang Tempa

tahun 2009-2010:

a = 693 / 5

= 138.6

b = 590 / 10

= 59

Jadi, persamaan regresi untuk Ranjang Tempa adalah: y = na + bX

Y = 138.6 + 59 X

Tabel 4.54 Analisis Permintaan Meja Rias untuk Daerah Banjarmasin dan Sekitarnya pada Periode 2004-2008 (Dalam Unit)

Produk Tahun Permintaan Aktual (Y) X X2 XY Meja Rias 2004 38 -2 4 -76

Page 73: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

123

2005 113 -1 1 -113 2006 158 0 0 0 2007 226 1 1 226 2008 207 2 4 414

Total 742 10 451 Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

Perhitungan peramalan kenaikan permintaan untuk Meja Rias tahun

2009-2010:

a = 742 / 5

= 148.4

b = 451 / 10

= 45.1

Jadi, persamaan regresi untuk Meja Rias adalah: y = na + bX

Y = 148.4 + 45.1 X

Tabel 4.55 Analisis Permintaan Nakas untuk Daerah Banjarmasin dan Sekitarnya pada Periode 2004-2008 (Dalam Unit)

Produk Tahun Permintaan Aktual (Y) X X2 XY Nakas 2004 49 -2 4 -98

2005 102 -1 1 -102 2006 136 0 0 0 2007 139 1 1 139 2008 155 2 4 310

Total 581 10 249 Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

Perhitungan peramalan kenaikan permintaan untuk Nakas (Meja

Sudut) tahun 2009-2010:

a = 581 / 5

= 116.2

Page 74: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

124

b = 249 / 10

= 24.9

Jadi, persamaan regresi untuk Nakas adalah: y = na + bX

Y = 116.2 + 24.9 X

Tabel 4.56 Analisis Permintaan Meja Makan untuk Daerah Banjarmasin dan Sekitarnya pada Periode 2004-2008 (Dalam Unit)

Produk Tahun Permintaan Aktual (Y) X X2 XY Meja Makan 2004 42 -2 4 -84

2005 56 -1 1 -56 2006 75 0 0 0 2007 98 1 1 98 2008 115 2 4 230

Total 386 10 188 Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

Perhitungan peramalan kenaikan permintaan untuk Meja Makan

tahun 2009-2010:

a = 386 / 5

= 77.2

b = 188 / 10

= 18.8

Jadi, persamaan regresi untuk Meja Makan adalah: y = na + bX

Y = 77.2 + 18.8 X

Tabel 4.57 Analisis Permintaan Kursi Makan untuk Daerah Banjarmasin dan Sekitarnya pada Periode 2004-2008 (Dalam Unit)

Produk Tahun Permintaan Aktual (Y) X X2 XY Kursi Makan 2004 180 -2 4 -360

2005 250 -1 1 -250 2006 350 0 0 0

Page 75: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

125

2007 415 1 1 415 2008 490 2 4 980

Total 1685 10 785 Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

Perhitungan peramalan kenaikan permintaan untuk Kursi Makan

tahun 2009-2010:

a = 1685 / 5

= 337

b = 785 / 10

= 78.5

Jadi, persamaan regresi untuk Kursi Makan adalah: y = na + bX

Y = 337 + 78.5 X

Tabel 4.58 Perkiraan Permintaan untuk Daerah Banjarmasin dan Sekitarnya pada Periode 2009 - 2010 (Dalam Unit)

Tahun Produk Perkiraan Permintaan 2009 Ranjang Pipa 259,9

Ranjang Tempa 315,6 Meja Rias 283,7 Nakas 190,9 Meja Makan 133,6 Kursi Makan 572,5

2010 Ranjang Pipa 302,8 Ranjang Tempa 374,6 Meja Rias 328,8 Nakas 215,8 Meja Makan 152,4 Kursi Makan 651

Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

Tabel 4.59 Data Perkiraan Permintaan untuk Daerah Banjarmasin dan Sekitarnya pada Periode 2009 - 2010 (Dalam Unit) (Setelah Dibulatkan)

Tahun Produk Perkiraan Permintaan 2009 Ranjang Pipa 260 Ranjang Tempa 316 Meja Rias 284

Page 76: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

126

Nakas 191 Meja Makan 134 Kursi Makan 573 2010 Ranjang Pipa 303 Ranjang Tempa 375 Meja Rias 329 Nakas 216 Meja Makan 153 Kursi Makan 651

Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008) Keterangan:

Karena peramalan permintaan untuk produk Success Furniture menghasilkan

angka desimal, maka angka yang diperoleh mengalami pembulatan. Hal ini

disebabkan oleh pertimbangan permintaan yang berhubungan dengan

banyaknya unit produk yang tidak dapat diperhitungkan dengan

menggunakan desimal.

c. Proyeksi Penjualan

Proyeksi penjualan produk Success Furniture pada tahun 2009 dan

2010 untuk daerah Banjarmasin dan sekitarnya, disesuaikan dengan

banyaknya permintaan yang diperkirakan untuk 6 kategori produk Success

Furniture dengan menggunakan satuan unit.

Proyeksi penjualan produk Success Furniture di daerah Banjarmasin

dan sekitarnya menggunakan harga rata-rata, karena masing-masing

kategori produknya terdiri dari lebih dari 1 jenis produk.

Tabel 4.60 Perkiraan Penjualan untuk Daerah Banjarmasin dan Sekitarnya pada Periode 2009 - 2010 (Dalam Rupiah)

Tahun Produk Perkiraan Permintaan (Unit)

Harga Rata-Rata (Rp)

Perkiraan Penjualan (Rp)

2009 Ranjang Pipa 260 1.520.595 395.354.700 Ranjang Tempa 316 1.860.062 587.779.592 Meja Rias 284 911.352 258.823.968 Nakas 191 157.872 30.153.552 Meja Makan 134 700.109 93.814.606 Kursi Makan 573 156.868 89.885.364

Total 1.455.811.7822010 Ranjang Pipa 303 1.672.655 506.814.314

Page 77: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

127

Ranjang Tempa 375 2.046.068 767.275.575 Meja Rias 329 1.002.487 329.818.289 Nakas 216 173.659 37.510.387 Meja Makan 153 770.120 117.828.345 Kursi Makan 651 172.555 112.333.175

Total 1.871.580.084Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

Keterangan:

Untuk kantor cabang di Banjarmasin Success Furniture menggunakan harga

yang telah ditetapkan dari kantor Pusat. Harga yang berlaku untuk di daerah

Banjarmasin dan sekitarnya adalah harga produk dari kantor pusat, yang

dinaikkan 30% untuk mengimbangi tingginya harga transportasi ke daerah

Banjarmasin. Pada tahun 2010, diperkirakan perusahaan akan menaikan

harga produknya sebesar 10% dari harga produk di 2009, dalam upaya

menyeimbangkan dengan biaya operasional yang dikhawatirkan akan

meningkat, dan dengan menyesuaian biaya-biaya produksi, karena kenaikan

harga terakhir dilakukan pada April 2008.

d. Analisis Pesaing

Sama halnya dengan kondisi pesaing di Banjarmasin, pesaing utama

Success Furniture untuk di daerah Banjarmasin adalah Silent (yang

merupakan anak perusahaan dari Olympic Furniture) yang menawarkan

varians produk yang lebih beragam dengan harga yang lebih rendah

dibandingkan dengan produk Success Furniture. Silent juga memiliki kantor

cabang di daerah Banjarmasin yang mana dapat memudahkan Silent dalam

mendistribusikan barangnya dan berpengaruh pada harga jual yang

ditetapkan.

Berikut adalah posisi perusahaan Success Furniture dibandingkan

dengan pesaingnya, berdasarkan harga yang ditawarkan untuk di lokasi

Banjarmasin dan sekitarnya:

Page 78: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

128

Tabel 4.61 Posisi Success Furniture dibandingkan dengan Pesaingnya di daerah Banjarmasin dan sekitarnya berdasarkan harga yang ditawarkan Peringkat Nama Perusahaan Asal Distribusi Produk

1 Success Furniture Pusat - Jakarta 2 Siantano Furniture Pusat – Jakarta 3 Silent (Olympic Furniture) Kantor cabang - Banjarmasin 4 Era Baru Furniture Pusat - Jakarta 5 Aloha Furniture Pusat – Jakarta 6 Cahaya Abadi Furniture Pusat - Jakarta

Sumber Tabel: Hasil Observasi di Lapangan (2008) Berdasarkan data yang diperoleh dari wawancara ke beberapa

toko/pelanggan Success Furniture yang berada di Banjarmasin (dapat dilihat

pada Lampiran 25), dapat disimpulkan bahwa Perusahaan Success Furniture

menawarkan harga lebih tinggi dibandingkan dengan pesaingnya, hal ini

disebabkan oleh mutu yang ditawarkan oleh Success Furniture berada diatas

pesaingnya (seperti pada kualitas bahan baku, yakni: besi yang memiliki

ketebalan yang lebih baik dibandingkan dengan produk pesaingnya, dengan

pengecatan yang menggunakan powder coating system, aksesoris yang baik,

dan keramik padat anti pecah yang diimpor. Selain itu, tingginya harga juga

disebabkan oleh biaya transportasi yang semakin tinggi dari Jakarta ke

daerah Banjarmasin dan sekitarnya.

Untuk di daerah Banjarmasin dan sekitarnya, jumlah permintaan

untuk produk Success Furniture jauh lebih banyak dibandingkan dengan

pesaingnya, disamping pesaing utamanya yakni Silent yang merupakan anak

perusahaan dari Olympic Furniture. Banyaknya pesaing yang menawarkan

harga yang lebih rendah daripada yang ditawarkan oleh perusahaan Success

Furniture tidak berpengaruh pada jumlah permintaan produk Success

Furniture, karena pelanggan (toko) di daerah tersebut menginginkan untuk

menjual produk yang memiliki kualitas yang baik.

Berdasarkan asumsi dari perusahaan Success Furniture dan hasil

wawancara dengan toko/pelanggan Success Furniture yang berada di

Page 79: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

129

Banjarmasin (dapat dilihat pada Lampiran 25), jumlah permintaan untuk

produk Success Furniture dibandingkan dengan pesaingnya untuk di daerah

Banjarmasin dan sekitarnya dapat digambarkan dengan peringkat, yang

terlihat pada tabel 4.62 berikut ini:

Tabel 4.62 Posisi Success Furniture dibandingkan dengan Pesaingnya di daerah Banjarmasin dan sekitarnya berdasarkan Jumlah Permintaan Produk.

Nama Perusahaan Peringkat Silent (Olympic Furniture) 1 Success Furniture 2 Aloha Furniture 3 Cahaya Abadi Furniture 4 Siantano Furniture 5 Era Baru Furniture 6

Sumber Tabel: Hasil Observasi di Lapangan (2008) e. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Dalam aspek pasar dan pemasaran ini, perusahaan harus dapat

menentukan strategi pemasaran yang akan digunakannya dengan tepat.

Strategi pemasaran yang digunakan untuk daerah Pekan Baru dan

Banjarmasin pada umumnya tidak terlepas dari bauran pemasaran

(marketing mix), yang terdiri dari:

1) Product (Produk)

Produk yang di perdagangkan oleh perusahaan ini merupakan

produk furnitur, seperti: Ranjang Besi, Ranjang Tempa, Meja Rias,

Nakas (Meja Sudut), Meja Makan, dan juga Kursi Makan. Produk yang

sekarang ditawarkan oleh perusahaan Success Furniture ini antara lain

adalah:

- Ranjang Pipa terdiri dari: 5 jenis item (yang terdiri dari tipe: R 809, R

806, R New 909, R 907, dan R 908). Masing-masing jenisnya terdiri

dari 2 jenis ukuran, yakni: 160 x 200 cm, dan 180 x 200 cm.

- Ranjang Tempa terdiri dari: 8 jenis item (yang terdiri dari tipe: RT

Merak, RT Kuda, RT Grand, RT New Kuda, RT Panda, RT Tiger, RT

Page 80: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

130

Semi Kayu Venus, dan RT Semi Kayu Jupiter). Masing-masing

jenisnya terdiri dari 2 jenis ukuran, yakni: 160 x 200 cm, dan 180 x

200 cm (khusus untuk ranjang tempa tipe RT Merak, tersedia juga

ukuran 120 x 200 cm).

- Meja Rias terdiri dari: 2 jenis item (yakni: MR Tempa 01 dan MR Pipa

702).

- Nakas (Meja Sudut) yang terdiri dari: 1 jenis item (yakni: Nakas

258).

- Meja Makan terdiri dari: 4 jenis item (yang terdiri dari: MM Sakura,

MM Anggrek, MM Rose, dan MM Italy). Yang mana terdiri dari 4

pilihan kaca 10 mm, yakni: O 100 cm, O 120 cm, 90 x 120 cm, dan

90 x 150 cm.

- Kursi Makan terdiri dari: 5 jenis item (yang terdiri dari: KM Savira,

KM Estonia, KM Sabatini, KM Atlanta, dan KM Swiss).

Success furniture juga menawarkan berbagai macam pilihan

warna, antara lain:

- Untuk produk Ranjang Tempa, Meja Rias, dan Nakas, terdiri dari

warna: gold, greenmate, pink, blue, red, dan tembaga.

- Untuk produk Ranjang Pipa, terdiri dari warna: gold, greenmate,

pink, blue, dan violet.

- Untuk Meja Makan dan Kursi Makan, tersedia dalam warna

greenmate.

Success Furniture menjamin kualitas produk terbaik, dengan

desain yang menarik dan jaminan (garansi) untuk produk yang

diproduksinya, sehingga apabila terjadi kerusakan/cacat pada produk

pada saat berada di toko/konsumen, maka produk akan diganti dengan

Page 81: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

131

yang baru.

Success Furniture juga telah melakukan inovasi produk baru,

yang rencananya akan dipasarkan pada awal tahun 2009,yakni:

- Ranjang Susun Pipa (terbuat dari besi), yang terdiri dari tipe: Tulip,

Orchid, Edelweiss, Crysant, dan Lavender. Dengan 6 pilihan warna,

yakni: Yellow, Blue, Red, Pink, Violet, dan Silver.

- Ranjang Kayu.

2) Price (Harga)

Harga yang ditetapkan oleh perusahaan harus dapat memenuhi

semua biaya yang dikeluarkan, sehingga dapat mencapai keuntungan

semaksimal mungkin. Perusahaan menetapkan harga diatas pesaingnya,

karena mutu yang dimiliki oleh produk Success Furniture sendiri, berada

di atas pesaing. Perusahaan disini menetapkan harga berdasarkan harga

modal ditambah biaya operasional yang dikeluarkan dan besarnya

keuntungan (mark-up) yang diinginkan. Harga yang ditetapkan

perusahaan untuk di daerah Pekan Baru nantinya akan berbeda dengan

harga di kantor pusat atau kantor cabang lainnya, hal ini disebabkan

oleh biaya transportasi yang diperlukan ke setiap daerah berbeda.

3) Place (Tempat)

Perusahaan Success Furniture mendirikan kantor cabang

(gudang) yang berlokasi dekat dengan pasar dan pelanggan

potensialnya. Hal ini memudahkan pendistribusian produk dari

perusahaan ke konsumen/toko-toko furniture di daerah Banjarmasin

tersebut.

Saluran distribusi yang digunakan oleh perusahaan Success

Furniture untuk kantor cabang di daerah Banjarmasin dan sekitarnya,

Page 82: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

132

yaitu saluran distribusi langsung dimana perusahaan secara langsung

dapat menawarkan produknya ke toko-toko furniture dan konsumen

akhir. Berikut ini adalah gambar saluran distribusi yang digunakan oleh

perusahaan:

Sumber Gambar: Data dari Perusahaan (2008) Gambar 4.7 Saluran Distribusi Success Furniture di Banjarmasin dan Sekitarnya

4) Promotion (Promosi)

Kegiatan promosi yang akan digunakan oleh Success Furniture

di kantor cabang Banjarmasin adalah dengan menggunakan personal

selling yakni dengan menggunakan salesman sebagai tenaga

penjualnya. Salesman ini sebelumnya telah dibekali dengan pemahaman

akan produk-produk Success Furniture yang akan dijual, pasar yang

dituju, serta teknik-teknik penjualan dan penagihan yang akan

dilakukan.

Selain itu, stategi promosi yang akan digunakan lainnya adalah

menjalin hubungan baik dengan pelanggan (terutama toko-toko

furniture) dengan memberikan bonus/hadiah kepada pelanggan/toko-

toko furniture yang mampu memenuhi target penjualan untuk produk

Success Furniture, dan apabila mengambil dalam jumlah yang besar

dengan pembayaran yang lancar.

Kantor Pusat Kantor Cabang Pekan Baru

Konsumen Akhir

Kantor Pusat Kantor Cabang Pekan Baru

Pengecer (Toko Furniture)

Konsumen Akhir

Page 83: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

133

Kesimpulan:

Berdasarkan aspek pasar dan pemasaran, rencana pendirian kantor

cabang (gudang) yang berlokasi di Banjarmasin ini dinyatakan layak. Dapat

dilihat dari penjualan di daerah tersebut yang semakin meningkat dan

proyeksi permintaan dan penjualan untuk daerah Banjarmasin dan sekitarnya

juga semakin meningkat dari tahun ke tahun, didukung dengan upaya

pemasaran yang semakin baik untuk memperluas/mengembangkan potensi

pasar di lokasi Banjarmasin dan sekitarnya.

4.3.2 Analisis Aspek Teknis atau Operasi

a. Penilaian Lokasi Kantor Cabang Banjarmasin

Penilaian penentuan lokasi sangat penting dilakukan dalam

memaksimalkan keuntungan pemilihan lokasi gudang sekaligus menjadi

kantor cabang bagi Perusahaan Success Furniture dalam memasarkan

produknya di daerah Banjarmasin dan Sekitarnya. Lokasi yang terpilih pada

akhirnya akan sangat mempengaruhi biaya, baik biaya tetap maupun biaya

variabel yang dikeluarkan, serta lokasi yang dipilih oleh perusahaan dapat

berpengaruh besar pada laba keseluruhan perusahaan.

Dengan menggunakan metode pemeringkatan faktor, terdapat tiga

pilihan alternatif lokasi untuk pendirian gudang yang sekaligus berfungsi

sebagai kantor cabang di Banjarmasin, yakni lokasi yang terletak di Jalan

Veteran, Jalan Jenderal Ahmad Yani, dan Jalan Sudi Mampir. Sama halnya

dengan di lokasi Pekan Baru, faktor-faktor yang akan dipertimbangkan dalam

penentuan lokasi gudang yang sekaligus menjadi kantor cabang di lokasi

Banjarmasin dan sekitarnya tersebut antara lain:

Page 84: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

134

1) Di kawasan industri, yakni gudang yang akan didirikan sebaiknya terletak

di daerah kawasan industri.

2) Dekat dengan pasar, yakni memperhitungkan lokasi yang strategis, yang

mana dekat dengan pasar atau konsumen.

3) Kemudahan dalam transportasi, yakni memperhitungkan akses dari

gudang pusat ke kantor/gudang cabang itu sendiri, maupun dari

kantor/gudang cabang ke toko/konsumen di daerah Banjarmasin dan

sekitarnya, dan juga terkait dengan biaya transportasi yang dikeluarkan.

4) Biaya sewa, yakni memperhitungkan besarnya biaya sewa bangunan

yang harus dikeluarkan untuk menjalankan bisnis di daerah Banjarmasin.

5) Ketersediaan tenaga kerja, yakni memperhitungkan tersedianya tenaga

kerja yang dibutuhkan dengan biaya yang terjangkau.

6) Sikap masyarakat, yakni memperhitungkan sikap masyarakat yang berada

di sekitar lokasi usaha.

7) Berikut ini adalah tabel evaluasi alternatif lokasi di daerah Banjarmasin,

yang mana alternatif yang dipilih antara lain adalah Jalan Veteran, Jalan

Sudi Mampir, atau Jalan Jenderal Ahmad Yani (peta lokasi dapat dilihat di

Lampiran 26). Hasil skor tertimbang yang paling tinggi merupakan

alternatif lokasi yang lebih baik. Untuk itu, tabel evaluasi alternatif lokasi

ini diisi oleh 2 orang dari pihak internal perusahaan (yakni, bagian

pemasaran/sales dan manajer dari kantor pusat, karena telah mengenal

lokasi di Banjarmasin dan sekitarnya, yang mana biasanya secara rutin

melakukan penagihan dan kunjungan ke toko/pelangan di daerah

Banjarmasin), yang dapat mewakili dalam menentukan pillihan lokasi

yang paling baik untuk mendirikan suatu kantor cabang di daerah

Banjarmasin.

Page 85: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

135

Tabel 4.63 Evaluasi Alternatif Lokasi di Daerah Banjarmasin SKOR (Skor Penuh: 100) SKOR TERTIMBANG

Faktor Bobot Jl. Veteran

Jl. Sudi Mampir

Jl. Jend. Ahmad

Yani

Jl. Veteran

Jl. Sudi Mampir

Jl. Jend. Ahmad

Yani Di kawasan industri

0,15 80 75 85 12 11,25 12,75

Dekat dengan pasar

0,23 75 85 70 17,25 19,55 16,1

Kemudahan dalam transportasi

0,20 70 80 90 14 16 18

Biaya sewa yang rendah

0,17 90 80 65 15,3 13,6 11,05

Ketersediaan tenaga kerja

0,10 78 75 80 7,8 7,5 8

Sikap masyarakat

0,15 75 75 75 11,25 11,25 11,25

Total 1 77,6 79,15 77,15 Sumber: Data dari Perusahaan (2008)

Tabel 4.64 Evaluasi Alternatif Lokasi di Daerah Banjarmasin

SKOR (Skor Penuh: 100) SKOR TERTIMBANG

Faktor Bobot Jl. Veteran

Jl. Sudi Mampir

Jl. Jend. Ahmad

Yani

Jl. Veteran

Jl. Sudi Mampir

Jl. Jend. Ahmad

Yani Di kawasan industri

0,15 70 70 80 10,5 10,5 12

Dekat dengan pasar

0,23 65 85 75 14,95 19,55 17,25

Kemudahan dalam transportasi

0,20 70 80 85 14 16 17

Biaya sewa yang rendah

0,17 85 80 65 14,45 13,6 11,05

Ketersediaan tenaga kerja

0,10 75 80 85 7,5 8 8,5

Sikap masyarakat

0,15 75 75 78 11,25 11,25 11,7

Total 1 72,65 78,9 77,5 Sumber: Data dari Perusahaan (2008)

Seperti yang terlihat pada tabel diatas, terdapat 2 tabel evaluasi

alternatif lokasi untuk di daerah Banjarmasin, yang mana hasil dari skor

tertimbang yang terdapat pada tabel 4.63 dan tabel 4.64 tersebut

dijumlahkan dan dirata-rata, yakni masing-masing untuk skor tertimbang di

Page 86: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

136

Jl. Veteran, Jl. Sudi Mampir, dan Jl. Jenderal Ahmad Yani. Seperti yang

terlihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.65 Evaluasi Alternatif Lokasi di Daerah Banjarmasin Berdasarkan Rata-Rata Skor Tertimbang

Rata-Rata SKOR TERTIMBANG Faktor Jl. Veteran Jl. Sudi Mampir Jl. Jend. Ahmad Yani

Di kawasan industri 11,25 10,875 12,375 Dekat dengan pasar 16,1 19,55 16,675 Kemudahan dalam transportasi

14 16 17,5

Biaya sewa lebih rendah

14,875 13,6 11,05

Ketersediaan tenaga kerja

7,65 7,75 8,25

Sikap masyarakat 11,25 11,25 11,475 Total 75,125 79,025 77,325

Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

Berdasarkan hasil pertimbangan diatas, lokasi yang dipilih sebagai

alternatif pendirian kantor cabang sekaligus gudang untuk daerah

Banjarmasin dan sekitarnya berada di Jl. Sudi Mampir, karena mempunyai

rata-rata skor tertimbang yang lebih tinggi daripada di Jl. Veteran dan Jl.

Jenderal Ahmad Yani. Hal ini juga dipengaruhi oleh faktor lokasi yang dekat

dengan pasar, serta biaya sewa yang tidak terlalu tinggi jika dibandingkan

dengan di Jl. Jenderal Ahmad Yani.

b. Perencanaan Layout Gudang

Tata letak (layout) gudang dan tempat penyimpanan yang didesain

harus dapat memimalkan biaya total dengan mencari panduan terbaik antara

luas ruang dan penanganan bahan. Dalam rencana desain tata letak gudang

dan kantornya, Success Furniture memanfaatkan volume penuhnya sambil

mempertahankan biaya penanganan barang yang rendah, yakni biaya-biaya

yang berkaitan dengan biaya yang berkaitan dengan transportasi barang

masuk (pengiriman barang dari kantor pusat ke kantor cabang),

penyimpanan, dan transportasi barang keluar dari gudang untuk dikirimkan

Page 87: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

137

ke toko/konsumen. Desain tata letak gudang yang efektif juga bertujuan

dalam meminimalkan kerusakan barang dalam gudang.

Berikut ini adalah desain tata letak (layout) gudang yang

direncanakan oleh perusahaan untuk kantor cabang dan gudangnya yang

berlokasi di Banjarmasin.

Sumber: Data dari Perusahaan (2008)

Gambar 4.8 Rencana Tata Letak (Layout) Gudang di Banjarmasin Keterangan:

1. Pintu masuk dan keluar

2. Kantor

3. Pantry

4. WC + tangga

5. Tempat (rak) penyimpanan nakas

6. Tempat (rak) penyimpanan meja rias

7. Tempat (rak) penyimpanan meja makan

8. Tempat (rak) penyimpanan kursi makan

9. Tempat (rak) penyimpanan ranjang pipa

10. Tempat (rak) penyimpanan ranjang tempa

3 4

1 11

2

10

9

5

6

7

8

Page 88: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

138

10. Tempat (rak) penyimpanan ranjang tempa

11. Tempat pengecekan dan pemasangan barang (baik untuk barang

yang diterima maupun yang akan dikirimkan kembali ke

toko/konsumen) sekaligus menjadi tempat parkir mobil.

4.3.3 Analisis Aspek Manajemen dan Sumber Daya Manusia

Selanjutnya aspek yang dianalisis adalah aspek manajemen dan sumber

daya manusia. Dalam aspek ini, yang dinilai adalah pengelola usaha dan struktur

organisasi yang ada.

a. Jenis Pekerjaan dan Persyaratan yang Dibutuhkan

1) Jenis-jenis pekerjaan yang dibutuhkan (Job Analysis)

Jenis-jenis pekerjaan yang dibutuhkan untuk mengisi posisi di kantor

cabang di Banjarmasin, terdiri dari dua kelompok yakni kelompok

manajerial dan kelompok operasional. Kelompok manajerial terdiri dari

Kepala Cabang yang memimpin di kantor cabang, yang langsung

melaporkan kepada pemilik di kantor pusat. Kelompok operasional

terdiri dari salesman, akutansi, admin dan umum, kepala gudang, supir

dan staff pekerja (kenek).

2) Persyaratan dan kualifikasi yang diperlukan (Job Specification)

a) Untuk mengisi jabatan kunci, dalam hal ini dimaksudkan adalah

kelompok manajerial yakni Kepala Cabang, diperlukan persyaratan

dasar sebagai berikut:

- Pria/wanita, dengan pendidikan minimal S1

- Mempunyai pengalaman kerja di bidang yang sama minimal 3

tahun

- Usia minimal 27 tahun

Page 89: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

139

b) Untuk mengisi jabatan bagian: salesman, diperlukan persyaratan

sebagai berikut:

- Pria, dengan usia maksimal 30 tahun.

- Pendidikan minimal SLTA/sederajat.

- Mempunyai kendaraan bermotor + SIM dan menguasai daerah

Banjarmasin dan sekitarnya.

- Mempunyai pengalaman 2 tahun di bidang sejenis.

- Mempunyai kegemaran di bidang marketing, bekerja keras dan

berdisiplin.

c) Untuk mengisi jabatan akutansi, admin dan umum, diperlukan

persyaratan dasar sebagai berikut:

- Wanita, pendidikan minimal SLTA/sederajat.

- Mempunyai pengalaman 2 tahun di bidang sejenis.

- Menguasai bidang keuangan dengan baik.

- Mampu mengoperasikan komputer dengan baik.

d) Untuk mengisi jabatan kepala gudang, supir dan staff pekerja

(kenek), diperlukan persyaratan dasar sebagai berikut:

- Pria, Pendidikan minimal SLTA/sederajat dengan usia 20 – 27

tahun.

- Pekerja keras, disiplin, dan bersedia untuk lembur.

- Khusus untuk supir, mempunyai SIM dan menguasai daerah

Banjarmasin dan sekitarnya.

3) Struktur organisasi dan uraian pekerjaan (Job description)

Page 90: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

140

Sumber Gambar: Data dari Perusahaan (2008)

Gambar 4.9 Bagan Struktur Organisasi Untuk Lokasi di Banjarmasin Tugas dan tanggung jawab dari struktur organisasi adalah

sebagai berikut:

a) Pemilik

- Mengawasi seluruh kegiatan produksi dan pendistribusian

barangnya ke kantor cabangnya.

- Memeriksa laporan keuangan dan membuat keputusan taktis dan

strategis untuk meningkatkan laba perusahaan dan

pengembangan usaha yang datang.

- Bertanggung jawab sepenuhnya atas jalannya operasional

perusahaan, keuangan perusahaan, serta SDM perusahaan.

b) Kepala Cabang:

- Merumuskan rencana tujuan, sasaran, dan kebijakan umum

perusahaan secara keseluruhan yang berasal dari kantor pusat

untuk diterapkan di kantor cabang Banjarmasin.

- Mengawasi, mengkoordinasi dan memimpin jalannya aktivitas

Kepala Cabang

Pemasaran Keuangan Operasional

Pemilik

Akutansi Admin dan Umum

Kepala Gudang

Supir dan Staff

Pekerja

Salesman

Page 91: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

141

perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan baik

dari kantor pusat maupun kantor cabang.

- Bertanggung jawab sepenuhnya terhadap jalannya kegiatan

operasional dan mengawasi semua karyawan di Banjarmasin.

- Bertanggung jawab dan memberi laporan secara periodik setiap

bulannya kepada pemilik (kantor pusat).

c) Bagian Pemasaran:

- Menetapkan kebijaksanaan di bidang pemasaran serta

membawahi salesman dan mengawasi pelaksanaannya.

- Melakukan promosi untuk meningkatkan volume penjualan di

daerah Banjarmasin dan sekitarnya.

- Memperluas pemasaran dengan menggarap pasar/daerah baru

untuk wilayah Banjarmasin dan sekitarnya.

- Menyampaikan laporan bulanan atau tahunan tentang hasil

penjualan dan permintaan kepada Kepala Cabang.

- Bertanggung jawab atas target penjualan yang telah ditetapkan

oleh perusahaan untuk daerah Banjarmasin.

d) Bagian Keuangan:

- Melakukan pencatatan atas seluruh kegiatan/transaksi yang

berhubungan dengan keuangan kantor cabang Banjarmasin.

- Merencanakan, melakukan implementasi dan menyiapkan

anggaran perusahaan.

- Melakukan pembayaran gaji terhadap seluruh karyawan di kantor

cabang.

- Menyampaikan laporan secara periodik kepada Kepala Cabang.

- Bertanggung jawab atas seluruh keuangan (kas dan penagihan

Page 92: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

142

piutang) kantor cabang Banjarmasin.

e) Bagian Operasional:

- Mengatur dan mengawasi pengiriman barang dari gudang ke

toko/pelanggan di Banjarmasin dan sekitarnya.

- Mengawasi kinerja karyawan, baik supir maupun staff pekerja

lainnya.

- Memastikan barang yang tersedia (stock) di gudang Banjarmasin

agar tidak mengalami kekurangan persediaan.

- Bertanggung jawab melakukan pemesanan barang ke kantor

pusat dan atas ketepatan waktu pengiriman barang dan kondisi

barang agar tetap terjaga dengan baik, selama di gudang dan

sampai ke tangan konsumen.

f) Salesman:

- Memasarkan produk kepada pelanggan dan mencari pelanggan

baru.

- Memberikan laporan kepada bagian pemasaran mengenai tingkat

penjualan yang dicapai.

- Menyetorkan penagihan yang dilakukan oleh salesman terhadap

toko/pelanggan kepada bagian keuangan (akutansi).

- Bertanggung jawab atas target penjualan yang diberikan oleh

perusahaan kepada bagian pemasaran dan keuangan kantor

cabang Banjarmasin.

g) Akutansi:

- Menerima penyetoran penagihan dari salesman dan menghitung

komisi yang diterima oleh salesman, serta membuatkan

laporannya.

Page 93: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

143

- Melakukan pembayaran gaji pegawai di kantor cabang

Banjarmasin.

- Membuat laporan keuangan secara periodik baik per bulan

maupun per tahun untuk dilaporkan kepada Kepala Cabang

Banjarmasin dan pemilik di kantor pusat.

- Bertanggung jawab atas laporan keuangan yang telah dibuat.

h) Administrasi dan Umum:

- Membantu Kepala Cabang dalam melakukan perekrutan dan

seleksi karyawan baru.

- Melakukan proses pencatatan persediaan yang berkoordinasi

dengan kepada gudang.

- Membantu dalam proses pencatatan, yang berhubungan dengan

keluar masuknya surat–menyurat di kantor cabang.

i) Kepala Gudang:

- Mengawasi keluar masuknya barang di gudang cabang

Banjarmasin.

- Melakukan pengecekan persediaan barang secara rutin dan

bekerja sama dengan bagian administrasi dan umum dalam

melakukan pemesanan barang kepada kantor pusat.

- Mengawasi dan mengatur pekerjaan staff lainnya, seperti supir

dan staff pekerja (kenek), dan melaporkannya kepada Kepala

Cabang.

- Bertanggung jawab atas seluruh persediaan barang di gudang.

j) Supir dan Staff Pekerja (Kenek):

- Supir dan staff pekerja (kenek), bersama-sama dalam melakukan

pemasangan barang pesanan toko/pelanggan, sesuai dengan

Page 94: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

144

pesanan.

- Memeriksa barang dan memeriksa kesesuaiannya dengan surat

jalan pengiriman barang/pemesanan barang dari toko/pelanggan.

- Bersama-sama dalam menjaga kebersihan gudang.

- Supir bertanggung jawab atas kelengkapan barang yang

dikirimkan ke toko/pelanggan.

b. Jumlah Karyawan dan Gaji yang Direncanakan

Jumlah karyawan yang direncakan untuk kantor cabang di

Banjarmasin adalah 11 orang, yang mana telah memenuhi persyaratan yang

ditentukan oleh perusahaan Success Furniture untuk mengisi posisi

pekerjaan yang ada di kantor cabang Banjarmasin, melalui proses seleksi

dan rekrutmen untuk karyawan baru. Posisi karyawan kelompok manajerial,

yakni Kepala Cabang diisi oleh karyawan dari kantor pusat, yang telah

berpengalaman untuk memimpin karyawan di luar kota, dan benar-benar

mengerti seluk-beluk di perusahaan Success Furniture.

Kelompok manajerial, yakni Kepala Cabang ini dibantu oleh kelompok

operasional yang mana posisi tersebut diisi oleh orang lokal, yang benar-

benar mengerti tentang kondisi di Banjarmasin dan sekitarnya, terutama

untuk salesman, supir dan staff pekerjanya (kenek). Untuk bagian akutansi,

admin dan umum, dan kepala gudang, sebelumnya telah ditraining di kantor

pusat, dan juga di kantor cabang lainnya, sehingga dapat lebih mengerti

akan tugas dan tanggung jawab dari pekerjaan masing-masing.

Berikut adalah tabel 4.66 yang menggambarkan proyeksi dari jumlah

karyawan yang diperlukan untuk di kantor cabang Banjarmasin dan disertai

dengan rencana gaji yang diberikan untuk karyawan di daerah Banjarmasin.

Page 95: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

145

Tabel 4.66 Proyeksi Jumlah Karyawan dan Rincian Gaji untuk Kantor Cabang Banjarmasin

Uang Makan (Rp) Luar Kota Jabatan Jumlah Gaji Pokok

(Rp) Dalam Kota 1 2 3

Kepala Cabang 1 1.500.000,00 30.000,00 30.000,00 40.000,00 50.000,00

Salesman 2 425.000,00 27.500,00 27.500,00 37.500,00 47.500,00Akutansi 1 630.000,00 25.000,00 - - - Admin dan Umum

1 530.000,00 23.000,00 - - -

Kepala Gudang 1 530.000,00 22.500,00 - - -

Supir 2 480.000,00 20.000,00 20.000,00 25.000,00 30.000,00Staff Pekerja (Kenek)

3 380.000,00 18.000,00 18.000,00 23.000,00 28.000,00

Sumber: Data dari Perusahaan (2008) Keterangan:

- Untuk uang makan (terbagi menjadi 2 bagian, yakni uang makan untuk

dalam kota dan uang makan untuk luar kota).

- Untuk uang makan dalam kota, menjadi patokan uang makan yang

diberikan oleh perusahaan apabila karyawan tersebut (salesman, supir

dan kenek) menjalankan tugasnya untuk daerah Banjarmasin.

- Untuk uang makan luar kota, terbagi lagi menjadi luar kota region 1,

region 2, dan region 3.

- Untuk region 1 berlaku apabila karyawan tersebut (salesman, supir dan

kenek) menjalankan tugasnya untuk daerah di luar Banjarmasin,

seperti: Banjarbaru, Martapura dan sekitarnya.

- Untuk region 2 berlaku apabila karyawan tersebut (salesman, supir dan

kenek) menjalankan tugasnya untuk daerah di luar Banjarmasin,

seperti: Sampit, Palangkaraya, dan sekitarnya.

Page 96: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

146

- Untuk region 3 berlaku apabila karyawan tersebut (salesman, supir dan

kenek) menjalankan tugasnya untuk daerah di luar Banjarmasin,

seperti: Samarinda, Balikpapan, dan sekitarnya.

Rencana gaji untuk karyawan di kantor cabang Banjarmasin ini,

mengacuh pada Upah Minimum Regional (UMR) yang mana merupakan

suatu standar minimum yang digunakan oleh para pengusaha atau pelaku

industri untuk memberikan upah kepada pegawai, karyawan, atau buruh di

dalam lingkungan usaha atau kerjanya. Saat ini UMR juga dikenal dengan

istilah Upah Minimum Propinsi (UMP) karena ruang cakupnya biasanya hanya

meliputi suatu propinsi.

Tabel 4.67 Proyeksi Total Gaji Karyawan / Bulan untuk Kantor Cabang Banjarmasin (Berdasarkan Asumsi)

Jabatan Jumlah Gaji Pokok (Rp) Uang Makan (Rp) Total Gaji / Bulan (Rp)

Kepala Cabang 1 1.500.000,00 30.000,00 x 26 = 780.000,00 2.280.000,00Salesman 2 425.000,00 27.500,00 x 26 = 715.000,00 2.280.000,00Akutansi 1 630.000,00 25.000,00 x 26 = 650.000,00 1.280.000,00Admin dan Umum 1 530.000,00 23.000,00 x 26 = 598.000,00 1.128.000,00Kepala Gudang 1 530.000,00 22.500,00 x 26 = 585.000,00 1.115.000,00Supir 2 480.000,00 20.000,00 x 26 = 520.000,00 2.000.000,00Staff Pekerja (Kenek) 3 380.000,00 18.000,00 x 26 = 468.000,00 2.544.000,00

TOTAL 11 14.127.000,00Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

Pada tabel 4.67 diatas, proyeksi total gaji karyawan / bulan telah

disesuaikan dengan UMP yang berlaku untuk di daerah Banjarmasin (yakni

termasuk ke dalam Propinsi Kalimantan Selantan), dengan UMP pada tahun

2008 sebesar Rp. 825.000,00 (delapan ratus dua puluh lima ribu rupiah).

(http://id.wikipedia.org/wiki/Upah_Minimum_Regional)

Total gaji karyawan per bulan telah diperhitungkan oleh perusahaan

dengan asumsi:

- Total hari kerja dalam 1 bulan adalah sebanyak 24 hari. (6 hari dalam

seminggu, Senin – Sabtu).

Page 97: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

147

- Uang makan yang digunakan adalah uang makan untuk dalam kota.

4.3.4 Analisis Aspek Hukum

Perusahaan Success Furniture yang sebelumnya telah berbentuk badan

usaha, sehingga tidak perlu mengurusi izin untuk pendirian badan usaha baru,

karena menggunakan nama badan usaha yang sama. Pendaftaran gudang

Success Furniture di daerah Banjarmasin dapat dilakukan melalui Dinas Perizinan

dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan. (Goenawan, p60, 2008)

Dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk mendirikan gudang adalah:

1) KTP (Kartu Tanda Penduduk) Pemilik atau Pengurus

2) Fotokopi Izin Gangguan (HO)

3) Fotokopi Izin Mendirikan Bangunan (IMB)

4) Fotokopi Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)

5) Fotokopi Surat Izin Tempat Usaha (SITU)

6) Fotokopi Kartu NPWP/NPWPO;

7) Fotokopi Akta Notaris Perusahaan;

8) Pas foto 3X4 sebanyak 3 lembar;

Untuk Izin Gangguan atau yang sering dikenal dengan istilah HO

(Hinder Ordonantie) karena izin ini pertama kali telah diatur dalam Hinder

Ordonantie Staatblad Tahun 1926 No. 226 yang akhirnya diubah dan ditambah

dengan Staatblad Tahun 1940 No. 450. Dalam pengajuan Surat Izin Gangguan

dapat selesai selambat-lambatnya 32 hari kerja setelah diterimanya permohonan

secara lengkap. Tempat pengajuan permohonannya dapat melalui: Gubernur

Propinsi setempat (Banjarmasin) Cq. Kepala Kantor Ketentraman dan Ketertiban,

Petugas Mobil Pelayanan Keliling Undang-Undang Gangguan, dan Walikotamadya

setempat (Banjarmasin), dan diwajibkan untuk mendaftar ulang setiap 5 tahun

Page 98: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

148

sekali. Yang mana terdapat persyaratan yang harus dilampirkan dalam

permohonan izin gangguan, antara lain untuk pendirian gudang adalah:

1) Formulir diisi lengkap (Lampiran 1)

2) Fotokopi KTP pemohon

3) Nomor Pokok Wajib Pajak Perusahaan

4) Fotokopi Akte Pendirian bagi perusahaan yang berstatus badan hukum.

5) Fotokopi Pajak Bumi dan Bangunan Terakhir

6) Surat persetujuan tetangga/masyarakat yang berdekatan, diketahui RT/RW.

Untuk Izin Mendirikan Bangunan (IMB) bagi lokasi gudang perusahaan,

dapat diperoleh dari pemilik gedung/bangunan yang disewa oleh pihak

perusahaan Success Furniture dalam menjalankan usahanya di daerah

Banjarmasin.

Untuk Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) bagi perusahaan Success

Furniture yang termasuk usaha perorangan ini, terdapat persyaratan antara lain:

1) Mengisi formulir SIUP

2) Fotokopi KTP penanggung jawab

3) Domisili perusahaan/SIT/UUG (Izin Gangguan)

4) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

5) Nomor telepon dan stempel perusahaan

Untuk NPWP dan pas foto yang dilampirkan merupakan NPWP dan pas

foto milik perorangan yang menjadi penanggung jawab (pemilik) usaha yang

berada di lokasi Banjarmasin.

4.3.5 Analisis Aspek Keuangan a. Jumlah Dana dan Biaya Modal

1) Kebutuhan Dana untuk Aktiva Tetap

Page 99: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

149

Aktiva tetap berwujud yang dianggarkan sebesar Rp. 200.825.000,-.

Aktiva tetap berwujud itu meliputi:

- Sewa Ruko (di Jl. Sudi Mampir untuk 2 tahun) termasuk biaya renovasi

dan perizinan sebesar Rp. 65.000.000,-

- Aktiva tetap lainnya yang dianggarkan sebesar Rp. 135.825.000,-

a) 2 unit Kendaraan Isuzu (second) @ Rp. 60.000.000,- = Rp.

120.000.000,-

b) 1 unit Air Conditioner (AC) Rp. 2.000.000,-

c) 1 unit Mesin Fax Panasonic Rp. 1.050.000,-

d) 2 unit Telepon @ Rp. 125.000,- = Rp. 250.000,-

e) 1 unit Komputer Rp. 3.000.000,-

f) 1 unit Printer Lx 300+ Rp. 1.800.000,-

g) 1 unit Deposit Box Rp. 1.500.000,-

h) 3 unit Meja Kantor @ Rp. 500.000,- = Rp. 1.500.000,-

i) 3 unit Kursi Kantor @ Rp. 300.000,- = Rp. 900.000,-

j) 5 unit Kursi Kantor (tamu) @ Rp. 200.000,- = Rp. 1.000.000,-

k) 1 unit Dispenser @ Rp. 375.000,-

l) 2 buah Gallon Air Mineral @ Rp. 50.000,- = Rp. 100.000,-

m) 1 unit Kompor Gas @ Rp. 250.000,-

n) 1 buah Tabung Gas Elpiji @ Rp. 600.000,-

o) Alat Tulis Kantor (kertas, pulpen, spidol, gunting, karter, dll) Rp.

1.000.000,-

p) Alat-Alat Kebersihan (tong sampah, kain pel, sapu, kain Lap, dll) Rp.

500.000,-

2) Kebutuhan Dana Modal Kerja

Kebutuhan dana modal kerja terdiri dari:

Page 100: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

150

Tabel 4.68 Modal Kerja untuk Kantor Cabang Banjarmasin Keterangan Modal Kerja

Biaya Persediaan Awal Produk Rp. 97.638.910,- Biaya gaji karyawan tetap Rp. 14.127.000,- Biaya umum dan administrasi Rp. 1.000.000,- Cadangan kas minimum Rp. 3.000.000,- Total Rp. 115.765.910,-

Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

3) Jumlah Dana Investasi

Dengan demikian jumlah keseluruhan dana investasi untuk rencana

pendirian Gudang dan Kantor di daerah Banjarmasin adalah:

Jumlah dana investasi = dana modal aktiva tetap + dana modal kerja

Jumlah dana investasi = Rp. 200.825.000,- + Rp. 115.765.910,-

= Rp. 316.590.910,-

b. Sumber Dana

Dana yang digunakan dalam mendirikan usaha ini berasal dari modal

sendiri, yang dihitung berdasarkan penilaian internal dari perusahaan.

Menurut pihak internal perusahaan, biaya modal yang dibebankan

berdasarkan tingkat pengembalian yang diharapkan. Dimana perusahaan

dalam menentukan tingkat pengembalian investasi yang diharapkan

berdasarkan tingkat pengembalian resiko, dalam hal ini adalah suku bunga

deposito sebesar 7,5% untuk deposito dalam bentuk rupiah (IDR) < 1 millyar

rupiah selama periode 1 tahun (12 bulan)

(http://www.klikbca.com/individual/silver/ind/rates.html?s=2), dan apabila

ditambah dengan resiko atas jenis proyek ini dianggarkan sebesar 5%, maka

biaya modal atas modal sendiri yang diperhitungkan dalam rencana usaha ini

adalah sebesar 12,5%.

Page 101: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

151

c. Biaya Pajak yang Dikenakan

Biaya pajak yang dikenakan pada perusahaan dalam setiap tahunnya

ditentukan berdasarkan tarif yang telah ditetapkan oleh pemerintah dalam

Undang-Undang perpajakan. Berdasarkan Undang-Undang No. 17 Tahun

2000 tentang Pajak Penghasilan pasal 17 (1)a:

Tabel 4.69 Tarif Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri - Banjarmasin Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif Pajak

Sampai dengan Rp. 25.000.000,- 5% Rp. 25.000.000,- s/d Rp. 50.000.000,- 10% Rp. 50.000.000,- s/d Rp. 100.000.000,- 15% Rp. 100.000.000,- s/d Rp. 200.000.000,- 25%

Diatas Rp. 200.000.000,- 35% Sumber: Undang-Undang No. 17 Tahun 2000 tentang Pajak Penghasilan

d. Skenario Moderat

1) Analisis Penjualan

Tabel 4.70 Perkiraan Penjualan untuk Daerah Banjarmasin dan Sekitarnya pada Periode 2009 - 2010 (Moderat)

Tahun Produk Perkiraan Permintaan (Unit)

Harga Rata-Rata (Rp)

Perkiraan Penjualan (Rp)

2009 Ranjang Pipa 260 1.520.595 395.354.700 Ranjang Tempa 316 1.860.062 587.779.592 Meja Rias 284 911.352 258.823.968 Nakas 191 157.872 30.153.552 Meja Makan 134 700.109 93.814.606 Kursi Makan 573 156.868 89.885.364

Total 1.455.811.7822010 Ranjang Pipa 303 1.672.655 506.814.314

Ranjang Tempa 375 2.046.068 767.275.575 Meja Rias 329 1.002.487 329.818.289 Nakas 216 173.659 37.510.387 Meja Makan 153 770.120 117.828.345 Kursi Makan 651 172.555 112.333.175

Total 1.871.580.084Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

Keterangan:

Success Furniture merencanakan akan menaikan harga produknya di tahun

2010, karena kenaikan harga di kantor pusat setelah dilakukan pada bulan

Juni 2008. Riset Danareksa memperkirakan, pertumbuhan ekonomi 2009

hanya sekitar 5,9% dan tingkat inflasi sekitar 7,5%.

Page 102: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

152

(http://els.bappenas.go.id/upload/kliping/Inflasi%202009.pdf).

Diperkirakan perusahaan tidak menaikan harga di tahun 2009, melainkan

harga akan dinaikan di tahun berikutnya dengan pertimbangan, akan

kondisi ekonomi global yang belum menentu dan daya beli masyarakat

yang terus melemah, sehingga asumsi perusahaan atas kenaikan

produknya di tahun 2010 sebesar 10% dari harga di tahun 2009. Hal ini

juga didasarkan oleh histori perusahaan, di tahun sebelumnya yang

menaikan harga sekitar 10% dari harga produk sebelumnya.

2) Analisis Persediaan Awal dan Pembelian Produk

Tabel 4.71 Perkiraan Persediaan Awal Barang Dagangan di Kantor Cabang Banjarmasin pada Tahun 2009 (Moderat)

Tahun Produk Perkiraan Permintaan (Unit)

Harga Rata-Rata (Rp)

Perkiraan Penjualan (Rp)

2009 Ranjang Pipa 20 1.169.688 23.393.760 Ranjang Tempa 25 1.430.817 35.770.425 Meja Rias 15 701.040 10.515.600 Nakas 20 121.440 2.428.800 Meja Makan 25 538.545 13.463.625 Kursi Makan 100 120.667 12.066.700

Total 97.638.910 Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

Tabel 4.72 Perkiraan Pembelian Produk untuk Kantor Cabang Banjarmasin dari Kantor Pusat pada Tahun 2009 (Moderat)

Tahun Produk Perkiraan Permintaan (Unit)

Harga Rata-Rata (Rp)

Perkiraan Penjualan (Rp)

2009 Ranjang Pipa 260 1.169.688 304.118.880 Ranjang Tempa 316 1.430.817 452.138.172 Meja Rias 284 701.040 199.095.360 Nakas 191 121.440 23.195.040 Meja Makan 134 538.545 72.165.030 Kursi Makan 573 120.667 69.142.191

Total 1.119.854.6732010 Ranjang Pipa 303 1.263.263 382.768.701

Ranjang Tempa 375 1.545.282 579.480.885 Meja Rias 329 757.123 249.093.533 Nakas 216 131.155 28.329.523 Meja Makan 153 581.629 88.989.176 Kursi Makan 651 130.320 84.838.554

Total 1.413.500.372Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

Page 103: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

153

Keterangan:

Perusahaan menggunakan sistem keuangan yang terpisah antara kantor

pusat dengan kantor cabangnya, hal ini mengharuskan untuk kantor

cabang di daerah Banjarmasin harus melakukan pemesanan barang dan

pembayaran atas barang dagangan tersebut (yakni Produk Success

Furniture) dengan menggunakan harga khusus (dengan potongan harga

sebesar 40% + 8% dari daftar harga) yang telah diperhitungkan dari

kantor pusat Success Furniture selaku pusat penyaluran barang, yang mana

telah memperhitungkan komponen biaya sebagai berikut: biaya produksi

barang, biaya penanganan barang, biaya pemasangan barang, termasuk

biaya transportasi, serta semua biaya yang dikeluarkan sampai produk

tersebut tiba di kantor cabang Banjarmasin. Kantor cabang berkewajiban

menerapkan harga jual untuk di daerah Banjarmasin dan sekitarnya sesuai

dengan harga yang telah ditentukan dari kantor pusat Success Furniture.

Harga jual tersebut telah di mark-up dengan memperhitungkan biaya

transportasi dan biaya operasional di daerah Banjarmasin.

3) Analisis Biaya Operasional

Biaya yang termasuk biaya operasional disini adalah biaya administrasi dan

biaya operasional, yang mana dianggarkan untuk menunjang berjalannya

kegiatan operasional perusahaan yang berlokasi di Banjarmasin. Biaya

operasional tersebut diasumsikan dengan menggunakan data asumsi

tingkat inflasi berdasarkan Riset Danareksa yang mana memperkirakan,

pertumbuhan ekonomi 2009 hanya sekitar 5,9% dan tingkat inflasi sekitar

7,5%. (http://els.bappenas.go.id/upload/kliping/Inflasi%202009.pdf).

Page 104: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

154

a) Proyeksi Biaya Administrasi

Biaya administrasi meliputi: Gaji kepala cabang, gaji karyawan

bagian akutansi, gaji karyawan bagian administrasi dan umum, gaji

kepala gudang, pembelian Alat Tulis Kantor, biaya listrik dan air,

pembelian air minum gallon dan pembelian gas elpiji untuk keperluan

pantry, serta biaya penyusutan peralatan dan perlengkapan kantor.

Tabel 4.73 Proyeksi Biaya Administrasi untuk Kantor Cabang di Daerah Banjarmasin (Moderat)

Keterangan 2009 (Rp) 2010 (Rp)Gaji Kepala Cabang 22.800.000 32.011.200Gaji Akuntan 12.800.000 17.971.200Gaji Admin dan Umum 11.280.000 15.837.120Gaji Kepala Gudang 11.150.000 15.654.600Biaya Pembelian Alat Tulis Kantor 1.350.000 1.944.000Biaya Penyusutan Peralatan dan Perlengkapan 2.272.000 2.272.000Biaya Listrik dan Air 4.500.000 6.480.000Pembelian Air Gallon 350.000 453.600Pembelian Gas Elpiji 900.000 1.296.000

Total 67.402.000 93.919.720Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

Keterangan:

- Untuk gaji Kepala Cabang, Akuntan, Admin dan Umum, dan Kepala

Gudang dalam 1 tahun (2009) dihitung mulai bulan April 2009,

karena rencana usaha ini akan diimplementasikan pada bulan Maret

2009. Dalam 1 tahun diberikan Tunjangan Hari Raya (THR) sebesar

1 bulan gaji.

Gaji Kepala Cabang = Rp. 2.280.000,- x 10 bulan = Rp. 22.800.000,-

Gaji Akuntan = Rp. 1.280.000,- x 10 bulan = Rp. 12.800.000,-

Gaji Admin dan Umum = Rp. 1.128.000,- x 10 bulan = Rp. 11.280.000,-

Gaji Kepala Gudang = Rp. 1.115.000,- x 10 bulan = Rp. 11.150.000,-

- Untuk Pembelian Alat Tulis Kantor (ATK) yang dianggarkan per

bulannya sebesar Rp. 150.000,- dan untuk tahun pertama dihitung

Page 105: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

155

sejak Maret 2009-Desember 2009, yakni: Rp. 150.000,- x 9 bulan =

Rp. 1.350.000,-

- Untuk Biaya Penyusutan Peralatan dan Perlengkapan kantor dalam

setahunnya sebesar Rp. 2.272.000,- , yang mana disusutkan dengan

umur ekonomis selama 5 tahun. Berikut adalah perinciannya yang

disajikan dalam bentuk tabel:

Tabel 4.74 Rincian Penyusutan Peralatan dan Perlengkapan Kantor Banjarmasin (Moderat)

Keterangan Harga (Rp) Nilai Residu/ Sisa (Rp)

Umur Ekonomis

Nilai Penyusutan (Rp)

Air Conditioner (AC) 2.000.000 250.000 5 Tahun 350.000 Mesin Fax Panasonic 1.050.000 125.000 5 Tahun 185.000 Komputer 2.000.000 750.000 5 Tahun 450.000 Telepon 250.000 30.000 5 Tahun 44.000 Printer Lx 300+ 1.050.000 350.000 5 Tahun 290.000 Deposit Box 3.000.000 250.000 5 Tahun 250.000Meja Kantor 1.800.000 200.000 5 Tahun 260.000 Kursi Kantor 1.500.000 100.000 5 Tahun 160.000 Kursi Kantor (tamu) 1.500.000 125.000 5 Tahun 175.000 Dispenser 900.000 50.000 5 Tahun 65.000 Kompor Gas 1.000.000 35.000 5 Tahun 43.000

Total Penyusutan (Rp) 2.272.000 Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

Keterangan:

Dengan menggunakan rumus:

Nilai Penyusutan : Harga (Aktiva Tetap) – Nilai Sisa (Residu)

Umur Ekonomis

- Untuk Biaya Listrik dan Air yang dianggarkan setiap bulannya

sebesar Rp. 500.000,- x 9 bulan = Rp. 4.500.00,- (untuk tahun 2009

terhitung sejak Maret 2009 – Desember 2009)

- Untuk biaya Air Gallon yang dianggarkan setiap bulannya sebesar

Rp. 5.000,- x 7 gallon = Rp. 35.000,-. Untuk tahun pertama (Maret

2009 – Desember 2009) sebesar Rp. 35.000,- x 10 bulan = Rp.

350.000,-

Page 106: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

156

- Pembelian Gas Elpiji yang dianggarkan setiap bulannya adalah 1

tabung = Rp. 100.000,-, Jadi di tahun 2009 sebesar Rp. 100.000,- x

9 = Rp. 900.000,-.

- Untuk tahun 2010 diasumsikan terjadi kenaikan sebesar 8%, dengan

gaji karyawan yang dihitung sebanyak 13 bulan (12 bulan kerja + 1

bulan Tunjangan Hari Raya).

b) Proyeksi Biaya Penjualan

Biaya Penjualan meliputi: Gaji bagian Penjualan (salesman), Supir

dan staff pekerja (kenek), biaya transportasi, komisi penjualan untuk

salesman dan biaya penyusutan kendaraan.

Tabel 4.75 Proyeksi Biaya Penjualan untuk Kantor Cabang di Daerah Banjarmasin (Moderat)

Keterangan 2009 (Rp) 2010 (Rp) Gaji Salesman 22.800.000 32.011.200 Gaji Supir 20.000.000 28.080.000 Gaji Staff Pekerja (Kenek) 25.440.000 35.717.760 Biaya Transportasi 35.000.000 37.800.000 Komisi Penjualan untuk Salesman 14.558.118 18.715.801 Biaya Penyusutan Kendaraan 10.000.000 10.000.000

Total 127.798.118 162.324.761 Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

Keterangan:

- Untuk gaji salesman yang terdiri dari 2 orang, gaji pokok per

bulannya sebesar Rp. 1.140.000,- . Perusahaan menggangarkan

gaji untuk salesman sebesar Rp. 2.280.000,- x 10 bulan = Rp.

22.800.000,-. (termasuk THR dan 9 bulan gaji)

- Untuk gaji Supir yang terdiri dari 2 orang @ Rp. 1.000.000,- x 2 =

Rp 2.000.000,-. Gaji supir yang dianggarkan oleh perusahaan

dalam 1 tahunnya sebesar Rp. 2.000.000,- x 10 bulan = Rp.

20.000.000,-. (termasuk THR dan 9 bulan gaji)

Page 107: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

157

- Untuk gaji staff pekerja (kenek) yang terdiri dari 3 orang @ Rp.

848.000,-, sehingga 1 bulannya diperlukan Rp. 2.544.000,-.

Dalam 1 tahun diperlukan Rp. 2.544.000,- x 10 bulan = Rp.

25.440.000,-. (termasuk THR dan 9 bulan gaji)

- Untuk biaya transportasi setiap bulannya, perusahaan

mengganggarkan sebesar Rp. 3.500.000,- untuk 2 mobil kantor

yang difungsikan untuk mengirimkan barang. Dalam tahun

pertama Rp. 3.500.000,- x 10 bulan = Rp. 35.000.000,-.

(terhitung mulai Maret 2009 – Desember 2009).

- Komisi penjualan untuk salesman sebesar 1% dari total penjualan

tahun 2009, yakni: Rp. 14.558.118,-

Diperoleh dari = Penjualan x Komisi penjualan untuk salesman

= Rp. 1.455.811.782,- x 1%

= Rp. 14.558.118,-

- Biaya penyusutan 2 unit kendaraan sebesar: Rp. 5.000.000,- x 2

= Rp. 10.000.000,-

Nilai kendaraan = @ Rp. 60.000.000,-

Nilai Sisa (residu) = Rp. 35.000.000,-

Nilai Ekonomis = 5 tahun

Nilai Penyusutan = Nilai Kendaraan – Nilai Sisa (Residu)

Umur Ekonomis

= Rp. 60.000.000,- – Rp. 35.000.000,-

5 tahun

= Rp. 25.000.000,-

5 tahun

= Rp5.000.000,- (per tahun selama 5 tahun)

Page 108: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

158

- Untuk tahun 2010 diasumsikan terjadi kenaikan sebesar 8%,

dengan gaji karyawan yang dihitung sebanyak 13 bulan (12 bulan

kerja + 1 bulan Tunjangan Hari Raya).

4) Proyeksi Laporan Laba/Rugi

Untuk proyeksi laba/rugi menggambarkan besarnya pendapatan

yang diperoleh pada suatu periode ke periode berikutnya. Kemudian juga

akan tergambar jenis-jenis biaya yang dikeluarkan berikut jumlahnya dalam

periode yang sama. Sehingga dalam laporan ini dapat terlihat kondisi

keuangan perusahaan, apakah terdapat keuntungan atau kerugian dalam

suatu periode atau beberapa periode.

Adapun uraian proyeksi laporan laba/rugi dalam usaha yang akand

didirikan ini akan terlampir pada Lampiran 11.

5) Proyeksi Arus Kas (Cash Flow)

Cash flow merupakan arus kas atau aliran kas yang ada di

perusahaan dalam suatu periode tertentu. Adapun uraian proyeksi laporan

laba/rugi dalam usaha yang akand didirikan ini akan terlampir pada

Lampiran 12.

Cash flow menggambarkan berapa uang yang masuk (cash in) ke

perusahaan dan jenis-jenis pemasukan tersebut. Cash flow juga

menggambarkan berapa uang yang keluar (cash out) serta jenis-jenis biaya

yang dikeluarkan. Terdapat tiga jenis cash flow yang dikaitkan dengan

suatu usaha, yakni: Initial cash flow, operasional cash flow, dan terminal

cash flow.

Page 109: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

159

a) Aliran Kas Awal (Initial Cash Flow)

Merupakan dana yang dikeluarkan oleh perusahaan pada awal periode

untuk investasi. Jumlah investasi awal dalam pembiayaan rencana

usaha ini adalah sebesar Rp. 316.590.910,-; yang terdiri dari:

- Dana pembiayaan aktiva tetap sebesar Rp. 200.825.000,- dan

- Dana pembiayaan modal kerja sebesar Rp. 115.765.910,-

b) Aliran Kas Operasional (Operasional Cash Flow)

Merupakan kas yang diterima atau dikeluarkan pada saat operasi

usaha. Aliran operasional diperoleh dengan rumus:

OCF = EAT + Penyusutan

Dimana: OCF = Aliran Kas Operasional (Operasional Cash Flow)

EAT = Laba setelah pajak (Earning After Tax)

Dengan demikian maka besarnya aliran kas operasional bersih adalah

sebagai berikut:

Tabel 4.76 Proyeksi Operasional Cash Flow (Moderat) Periode EAT (Rp) Penyusutan (Rp) OCF (Rp)

2009 81.192.743 12.272.000 93.464.743 2010 121.143.089 12.272.000 133.415.089 2011 180.519.201 12.272.000 192.791.201 2012 276.250.423 12.272.000 288.522.423 2013 395.859.915 12.272.000 408.131.915

Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

c) Aliran Kas Akhir (Terminal Cash Flow)

Merupakan uang kas yang diterima pada saat usaha tersebut berakhir

(aliran kas pada akhir umur ekonomis proyek), biasanya berasal dari

modal kerja dan penjualan aktiva tetap atau nilai sisa aktiva tetap

yang sudah habis umur ekonomisnya. Jumlah Terminal Cash Flow ini

dapat dihitung berdasarkan rumus:

TCF = Modal Kerja + Nilai Sisa (Residu)

Page 110: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

160

= Rp. 115.765.910,- + Rp. 72.265.000,-

= Rp. 188.030.910,-

Tabel 4.77 Proyeksi Aliran Kas Perusahaan (Moderat) Periode ICF (Rp) OCF (Rp) TCF (Rp)

2009 (316.590.910) 93.464.743 2010 - 133.415.089 2011 - 192.791.201 2012 - 288.522.423 2013 - 408.131.915 188.030.910

Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

6) Proyeksi Neraca

Setelah melakukan penyusunan cash flow, perusahaan juga harus

membuat proyeksi laporan keuangannya untuk beberapa periode ke depan.

Dari proyeksi neraca yang dibuat, perusahaan akan dapat mengetahui

besarnya harta perusahaan, baik harta lancar, harta tetap, atau harta

lainnya. Kemudian juga akan tergambar kewajiban baik jangka pendek

maupun jangka panjang serta modal yang dimiliki dari periode ke periode.

Adapun uraian proyeksi neraca dalam usaha yang akan didirikan ini

akan terlampir pada Lampiran 13.

7) Metode Penilaian Investasi

Pada penilaian investasi ini akan dinilai dengan metode Payback

Period (PP), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan

Profitability Index (PI). Berikut ini adalah perincian perhitungan penilaian

investasi untuk kantor cabang di Banjarmasin:

a) Payback Period (PP)

Untuk menilai jangka waktu (tahun) pemulihan seluruh modal

yang diinvestasikan dalam suatu proyek, dengan menggunakan aliran

kas sebagai dasar perhitungan.

Page 111: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

161

Perhitungan Payback Period (PP) untuk rencana usaha ini

adalah:

Investasi (Rp. 316.590.910,-)

Cash Flow Tahun I (2009) Rp. 300.144.743,-

(Rp. 16.446.167,-)

Cash Flow Tahun II (2010) Rp. 323.752.522,-

Rp. 307.306.355,-

Payback Period (PP) = Tahun II + Rp. 16.446.167,- x 360 hari

Rp. 307.306.355,-

= Tahun II + 19,27 hari

= 12 bulan 20 hari

Kesimpulan dari perhitungan ini adalah bahwa modal investasi

untuk pendirian kantor cabang di Banjarmasin akan kembali pada tahun

kedua (2010), tepatnya selama 12 bulan20 hari.

b) Net Present Value (NPV)

Metode ini menghitung perbandingan antara PV kas bersih (PV

of Proceed) dengan PV investasi (Capital Outlay) selama umur investasi.

Kas bersih yang sebelumnya telah diperoleh dengan menggunakan

perhitungan Operational Cash Flow (OCF).

Tabel 4.78 Proyeksi Net Present Value (Moderat)

Periode Operational Cash Flow (OCF)/ Kas Bersih (Rp)

Discount Factor (DF = 12,5%)

PV Kas Bersih (Rp)

2009 93.464.743 0,889 83.090.157 2010 133.415.089 0,790 89.888.680 2011 192.791.201 0,702 105.550.706 2012 288.522.423 0,624 131.280.696 2013 408.131.915 0,555 156.417.897

Jumlah PV Kas Bersih 566.228.137 Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

Page 112: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

162

NPV = 93.464.743 + 133.415.089 + 192.791.201 + 288.522.423 + 408.131.915

(1 + 0,125) (1 + 0,125)2 (1 + 0,125)3 (1 + 0,125)4 (1 + 0,125)5

- 316.590.910

= 83.090.157 + 89.888.680,- + 105.550.706,- + 131.280.696,- + 156.417.897,-

- 316.590.910,-

= 566.228.137,- - 316.590.910,-

= 249.637.227,-

NPV yang diperoleh dari perhitungan diatas adalah Rp.

249.637.227,-, yang menunjukan nilai positif, yang berarti investasi

untuk pendirian kantor cabang di Banjarmasin dinyatakan layak untuk

didirikan.

c) Internal Rate of Return (IRR)

Merupakan metode yang digunakan untuk mengukur tingkat

pengembalian hasil internal.

Nilai IRR didapat dengan menggunakan cara interpolasi dan

setelah dilakukan perhitungan, discount factor yang digunakan sebesar

30% dan 40%. Dengan uraian sebagai berikut:

Tabel 4.79 Perhitungan NPV dengan discount factor sebesar 30% dan 40% - Moderat

Tahun Kas Bersih DF (30%)

PV Kas Bersih

DF (40%)

PV Kas Bersih

2009 93.464.743 0,769 71.874.387 0,714 66.733.827 2010 113.783.139 0,592 67.359.618 0,51 58.029.401 2011 150.357.131 0,455 68.412.495 0,364 54.729.996 2012 210.385.732 0,35 73.635.006 0,26 54.700.290 2013 281.834.049 0,269 75.813.359 0,186 52.421.133

Total PV Kas Bersih 357.094.866 286.614.647Total PV Investasi 316.590.910 316.590.910

NPV C1 40.503.956 C2 (29.976.263)Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

Page 113: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

163

Interpolasi PVIFA PVIFA

30% 357.094.866 357.094.866

Initial Investmen 316.590.910 -

40% 286.614.647 –

70.480.219 40.503.956

IRR = 30% + 40.503.956 x 10%

70.480.219

IRR = 30% + 5,75%

IRR = 35,75%

Dengan menggunakan interpolasi, IRR yang dihasilkan sebesar

35,75% sehingga rencana usaha ini layak untuk dijalankan, karena IRR

yang dihasilkan tersebut lebih besar dari tingkat keuntungan yang

diharapkan, yakni sebesar 12,5%.

d) Profitability Index (PI)

Profitability Index (PI) atau benefit and cost ratio (B/C Ratio)

merupakan rasio aktivitas dari jumlah sekarang penerimaan bersih

dengan nilai sekarang pengeluaran investasi selama umur investasi.

Perhitungan Profitability Index (PI) untuk rencana pendirian

kantor cabang di Pekan Baru adalah sebagai berikut:

PI = 566.228.137 x 100%

316.590.910

PI = 1,7885 kali dibulatkan menjadi 1,8 kali

Page 114: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

164

Profitability Index (PI) yang diperoleh dari perhitungan ini

adalah 1,8 kali, dapat disimpulkan bahwa rencana pendirian kantor

cabang di Banjarmasin layak untuk dilakukan, karena PI yang dihasilkan

lebih besar dari 1.

Tabel 4.80 Kesimpulan Hasil Perhitungan Metode Penilaian Moderat untuk Kantor Cabang di Banjarmasin

No. Metode Kriteria Penilaian Hasil Keputusan1 Payback Period (PP) < 5 tahun 12 bulan 20 hari LAYAK 2 Net Present Value (NPV) Positif Rp. 249.637.227,- LAYAK 3 Internal Rate of Return (IRR) > 12,5% 35,75 % LAYAK 4 Profitability Index (PI) >1 1,8 kali LAYAK

Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

e. Skenario Optimis

Pada skenario optimis ini, diperkirakan target pertumbuhan ekonomi

6,2 persen dan tingkat inflasi 6,5 persen, hal ini ditetapkan pemerintah dalam

Rancangan APBN 2009 dan dinilai terlalu optimistis oleh beberapa pakar

ekonomi. Pemerintah mengharapkan dengan tingkat inflasi yang mencapai 6-7

persen dapat meningkatkan daya beli masyarakat sehingga tidak terganggu

dengan adanya krisis ekonomi global.

(http://els.bappenas.go.id/upload/kliping/Inflasi%202009.pdf).

Diperkirakan seiring dengan turunnya tingkat inflasi, tingkat suku

bunga juga akan diperkirakan turun.

(http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/12/09/00101051/jaga.stamina.pada.

2009)

1) Analisis Penjualan

Tabel 4.81 Perkiraan Penjualan untuk Daerah Banjarmasin dan Sekitarnya pada Periode 2009 - 2010 (Optimis)

Tahun Produk Perkiraan Permintaan (Unit)

Harga Rata-Rata (Rp)

Perkiraan Penjualan (Rp)

2009 Ranjang Pipa 260 1.520.595 395.354.700 Ranjang Tempa 316 1.860.062 587.779.592 Meja Rias 284 911.352 258.823.968

Page 115: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

165

Nakas 191 157.872 30.153.552 Meja Makan 134 700.109 93.814.606 Kursi Makan 573 156.868 89.885.364

Total 1.455.811.7822010 Ranjang Pipa 303 1.718.272 520.636.522

Ranjang Tempa 375 2.101.870 788.201.273 Meja Rias 329 1.029.828 338.813.333 Nakas 216 178.395 38.533.398 Meja Makan 153 791.123 121.041.845 Kursi Makan 651 177.261 115.396.807

Total 1.922.623.177Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

Keterangan:

Success Furniture merencanakan akan menaikan harga produknya di

tahun 2010, karena kenaikan harga di kantor pusat setelah dilakukan

pada bulan Juni 2008. Success Furniture mengasumsikan kenaikan

produknya di tahun 2010 sebesar 13% dari harga jual di tahun 2009. Hal

ini dikarenakan oleh tingkat inflasi yang mulai menurun, dapat

menyebabkan daya beli masyarakat meningkat.

2) Analisis Persediaan Awal dan Pembelian Produk

Tabel 4.82 Perkiraan Persediaan Awal Barang Dagangan di Kantor Cabang Banjarmasin pada Tahun 2009 (Optimis)

Tahun Produk Perkiraan Permintaan (Unit)

Harga Rata-Rata (Rp)

Perkiraan Penjualan (Rp)

2009 Ranjang Pipa 20 1.169.688 23.393.760 Ranjang Tempa 25 1.430.817 35.770.425 Meja Rias 15 701.040 10.515.600 Nakas 20 121.440 2.428.800 Meja Makan 25 538.545 13.463.625 Kursi Makan 100 120.667 12.066.700

Total 97.638.910Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

Tabel 4.83 Perkiraan Pembelian Produk Optimis untuk Kantor Cabang

Banjarmasin dari Kantor Pusat pada Tahun 2009 (Optimis)

Tahun Produk Perkiraan Permintaan (Unit)

Harga Rata-Rata (Rp)

Perkiraan Penjualan (Rp)

2009 Ranjang Pipa 260 1.169.688 304.118.880 Ranjang Tempa 316 1.430.817 452.138.172 Meja Rias 284 701.040 199.095.360 Nakas 191 121.440 23.195.040

Page 116: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

166

Meja Makan 134 538.545 72.165.030 Kursi Makan 573 120.667 69.142.191

Total 1.119.854.6732010 Ranjang Pipa 303 1.251.566 379.224.546

Ranjang Tempa 375 1.530.974 574.115.321 Meja Rias 329 750.113 246.787.111 Nakas 216 129.941 28.067.213 Meja Makan 153 576.243 88.165.202 Kursi Makan 651 129.114 84.053.012

Total 1.400.412.406Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

Keterangan:

Perusahaan menggunakan sistem keuangan yang terpisah antara kantor

pusat dengan kantor cabangnya, hal ini mengharuskan untuk kantor

cabang di daerah Banjarmasin harus melakukan pemesanan barang dan

pembayaran atas barang dagangan tersebut (yakni Produk Success

Furniture) dengan menggunakan harga khusus (dengan potongan harga

sebesar 40% + 8% dari daftar harga) yang telah diperhitungkan dari

kantor pusat Success Furniture selaku pusat penyaluran barang, yang mana

telah memperhitungkan komponen biaya sebagai berikut: biaya produksi

barang, biaya penanganan barang, biaya pemasangan barang, termasuk

biaya transportasi, serta semua biaya yang dikeluarkan sampai produk

tersebut tiba di kantor cabang Banjarmasin. Kantor cabang berkewajiban

menerapkan harga jual untuk di daerah Banjarmasin dan sekitarnya sesuai

dengan harga yang telah ditentukan dari kantor pusat Success Furniture.

Harga jual tersebut telah di mark-up dengan memperhitungkan biaya

transportasi dan biaya operasional di daerah Banjarmasin.

3) Analisis Biaya Operasional

Biaya operasional tersebut diasumsikan dengan menggunakan data

asumsi tingkat inflasi sebesar 6-7 persen, sehingga kenaikan yang terjadi

menggunakan angka 7%.

Page 117: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

167

a) Proyeksi Biaya Administrasi

Tabel 4.84 Proyeksi Biaya Administrasi untuk Kantor Cabang di Daerah Banjarmasin (Optimis)

Keterangan 2009 (Rp) 2010 (Rp) Gaji Kepala Cabang 22.800.000 31.714.800 Gaji Akuntan 12.800.000 17.804.800 Gaji Admin dan Umum 11.280.000 15.690.480 Gaji Kepala Gudang 11.150.000 15.509.650 Biaya Pembelian Alat Tulis Kantor 1.350.000 1.926.000 Biaya Penyusutan Peralatan dan Perlengkapan 2.272.000 2.272.000 Biaya Listrik dan Air 4.500.000 6.480.000 Pembelian Air Gallon 350.000 453.600 Pembelian Gas Elpiji 900.000 1.296.000

Total 67.402.000 93.147.330 Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

b) Proyeksi Biaya Penjualan

Biaya Penjualan meliputi: Gaji bagian Penjualan (salesman), supir

dan staff pekerja (kenek), biaya transportasi, komisi penjualan untuk

salesman dan biaya penyusutan kendaraan.

Tabel 4.85 Proyeksi Biaya Penjualan untuk Kantor Cabang di Daerah Banjarmasin (Optimis)

Keterangan 2009 (Rp) 2010 (Rp) Gaji Salesman 22.800.000 31.714.800 Gaji Supir 20.000.000 27.820.000 Gaji Staff Pekerja (Kenek) 25.440.000 35.387.040 Biaya Transportasi 35.000.000 37.450.000 Komisi Penjualan untuk Salesman 14.558.118 19.226.232 Biaya Penyusutan Kendaraan 10.000.000 10.000.000

Total 127.798.118 161.598.072 Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

- Untuk tahun 2010 diasumsikan terjadi kenaikan sebesar 7%, dengan

gaji karyawan yang dihitung sebanyak 13 bulan (12 bulan kerja + 1

bulan Tunjangan Hari Raya).

4) Proyeksi Laporan Laba/Rugi

Adapun uraian proyeksi laporan laba/rugi skenario optimis dalam

usaha yang akan didirikan ini akan terlampir pada Lampiran 14.

Page 118: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

168

5) Proyeksi Arus Kas (Cash Flow)

Adapun uraian proyeksi arus kas skenario optimis dalam usaha

yang akan didirikan ini akan terlampir pada Lampiran 15.

Terdapat tiga jenis cash flow yang dikaitkan dengan suatu usaha,

yakni: Initial cash flow, operasional cash flow, dan terminal cash flow.

a) Aliran Kas Awal (Initial Cash Flow)

Jumlah investasi awal dalam pembiayaan rencana usaha ini adalah

sebesar Rp. 316.590.910,-; yang terdiri dari:

- Dana pembiayaan aktiva tetap sebesar Rp. 200.825.000,- dan

- Dana pembiayaan modal kerja sebesar Rp. 115.765.910,-

Aliran Kas Operasional (Operasional Cash Flow)

Aliran operasional diperoleh dengan rumus:

OCF = EAT + Penyusutan

Dimana: OCF = Aliran Kas Operasional (Operasional Cash Flow)

EAT = Laba setelah pajak (Earning After Tax)

Dengan demikian maka besarnya aliran kas operasional bersih adalah

sebagai berikut:

Tabel 4.86 Proyeksi Operasional Cash Flow (Optimis) Periode EAT (Rp) Penyusutan (Rp) OCF (Rp)

2009 81.192.743 12.272.000 93.464.743 2010 148.284.920 12.272.000 160.556.920 2011 289.530.301 12.272.000 301.802.301 2012 479.014.984 12.272.000 491.286.984 2013 727.357.375 12.272.000 739.629.375

Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008) b) Aliran Kas Akhir (Terminal Cash Flow)

Jumlah Terminal Cash Flow ini dapat dihitung berdasarkan rumus:

TCF = Modal Kerja + Nilai Sisa (Residu)

= Rp. 115.765.910,- + Rp. 72.265.000,-

= Rp. 188.030.910,-

Page 119: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

169

Tabel 4.87 Proyeksi Aliran Kas Perusahaan (Optimis) Periode ICF (Rp) OCF (Rp) TCF (Rp)

2009 (316.590.910) 93.464.743 2010 - 160.556.920 2011 - 301.802.301 2012 - 491.286.984 2013 - 739.629.375 188.030.910

Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

6) Proyeksi Neraca

Adapun uraian proyeksi neraca skenario optimis dalam usaha yang

akan didirikan ini akan terlampir pada Lampiran 16.

7) Metode Penilaian Investasi

Berikut ini adalah perincian perhitungan penilaian investasi untuk

kantor cabang di Banjarmasin:

a) Payback Period (PP)

Perhitungan Payback Period (PP) untuk rencana usaha ini adalah:

Investasi (Rp. 316.590.910,-)

Cash Flow Tahun I (2009) Rp. 300.144.743,-

(Rp. 16.446.167,-)

Cash Flow Tahun II (2010) Rp. 350.790.753,-

Rp. 334.344.586,-

Payback Period (PP) = Tahun II + Rp. 16.446.167,- x 360 hari

Rp. 334.344.586,-

= Tahun II + 17,71 hari

= 12 bulan 18 hari

Kesimpulan dari perhitungan ini adalah bahwa modal investasi

untuk pendirian kantor cabang di Banjarmasin akan kembali pada tahun

kedua (2010), tepatnya selama 12 bulan 18 hari.

Page 120: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

170

b) Net Present Value (NPV)

Kas bersih yang sebelumnya telah diperoleh dengan

menggunakan perhitungan Operational Cash Flow (OCF).

Tabel 4.88 Proyeksi Net Present Value (Optimis) Periode Operational Cash Flow

(OCF)/ Kas Bersih (Rp) Discount Factor

(DF = 10 %) PV Kas Bersih

(Rp) 2009 93.464.743 0,909 84.959.4522010 160.556.920 0,826 132.620.0162011 301.802.301 0,751 226.653.5282012 491.286.984 0,683 335.549.0102013 739.629.375 0,621 459.309.842

Jumlah PV Kas Bersih (Rp) 1.239.091.847Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

NPV = 93.464.743 + 160.556.920 + 301.802.301 + 491.286.984 + 739.629.375

(1 + 0,1) (1 + 0,1)2 (1 + 0,1)3 (1 + 0,1)4 (1 + 0,1)5

- 316.590.910

= 84.959.452 + 132.620.016 + 226.653.528 + 335.549.010 + 459.309.842 -

316.590.910

= 1.239.091.847 - 316.590.910

= 922.500.937

NPV yang diperoleh dari perhitungan diatas adalah Rp.

922.500.937,-, yang menunjukan nilai positif, yang berarti investasi

untuk pendirian kantor cabang di Banjarmasin dinyatakan layak untuk

didirikan.

c) Internal Rate of Return (IRR)

Nilai IRR didapat dengan menggunakan cara interpolasi dan

setelah dilakukan perhitungan, discount factor yang digunakan sebesar

50% dan 75%. Dengan uraian sebagai berikut:

Page 121: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

171

Tabel 4.89 Perhitungan NPV dengan discount factor sebesar 50% dan 75% - Optimis

Tahun Kas Bersih (Rp) DF (50%)

PV Kas Bersih (Rp)

DF (75%)

PV Kas Bersih (Rp)

2009 93.464.743 0,667 62.340.984 0,571 53.368.368 2010 160.556.920 0,444 71.287.272 0,327 52.502.113 2011 301.802.301 0,296 89.333.481 0,187 56.437.030 2012 491.286.984 0,198 97.274.823 0,107 52.567.707 2013 739.629.375 0,132 97.631.077 0,061 45.117.392

Total PV Kas Bersih 417.867.638 259.992.611 Total PV Investasi 316.590.910 316.590.910

NPV C1 101.276.728 (56.598.299) Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

Interpolasi PVIFA PVIFA

50% 417.867.638 417.867.638

Initial Investmen 316.590.910 -

75% 259.992.611 –

157.875.027 101.285.728

IRR = 50% + 101.285.728 x 25%

157.875.027

IRR = 50% + 16,04

IRR = 66,04%

Dengan menggunakan interpolasi, IRR yang dihasilkan sebesar

66,04%, sehingga rencana usaha ini layak untuk dijalankan, karena IRR

yang dihasilkan tersebut lebih besar dari tingkat keuntungan yang

diharapkan, yakni sebesar 10%.

d) Profitability Index (PI)

Perhitungan Profitability Index (PI) untuk rencana pendirian

kantor cabang di Banjarmasin adalah sebagai berikut:

Page 122: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

172

PI = 1.239.091.847 x 100%

316.590.910

PI = 3,914 kali dibulatkan menjadi 4 kali

Profitability Index (PI) yang diperoleh dari perhitungan ini adalah

4 kali, dapat disimpulkan bahwa rencana pendirian kantor cabang di

Banjarmasin layak untuk dilakukan, karena PI yang dihasilkan lebih

besar dari 1.

Tabel 4.90 Kesimpulan Hasil Perhitungan Metode Penilaian Optimis untuk Kantor Cabang di Banjarmasin

No. Metode Kriteria Penilaian Hasil Keputusan1 Payback Period (PP) < 5 tahun 12 bulan 18 hari LAYAK 2 Net Present Value (NPV) Positif Rp. 922.500.937,- LAYAK 3 Internal Rate of Return (IRR) > 10% 66,04% LAYAK 4 Profitability Index (PI) >1 4 kali LAYAK

Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

f. Skenario Pesimis

Pada Skenario Pesimis ini, diperkirakan kondisi perekonomian

Indonesia memburuk dengan tingkat inflasi Indonesia mencapai 10 persen.

Dalam rencana skenario pesimis, harga jual diperkirakan naik sebesar

8%, dengan keadaan ekonomi yang buruk dan daya beli masyarakat yang

menurun. Biaya operasional akan naik, sejalan dengan tingginya angka inflasi,

serta tingkat suku bunga diperkirakan akan naik.

1) Analisis Penjualan

Tabel 4.91 Perkiraan Penjualan untuk Daerah Banjarmasin dan Sekitarnya pada Periode 2009 - 2010 (Pesimis)

Tahun Produk Perkiraan Permintaan (Unit)

Harga Rata-Rata (Rp)

Perkiraan Penjualan (Rp)

2009 Ranjang Pipa 260 1.520.595 395.354.700 Ranjang Tempa 316 1.860.062 587.779.592 Meja Rias 284 911.352 258.823.968 Nakas 191 157.872 30.153.552 Meja Makan 134 700.109 93.814.606 Kursi Makan 573 156.868 89.885.364

Total 1.455.811.7822010 Ranjang Pipa 303 1.642.243 497.599.508

Page 123: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

173

Ranjang Tempa 375 2.008.867 753.325.110 Meja Rias 329 984.260 323.821.593 Nakas 216 170.502 36.828.380 Meja Makan 153 756.118 115.686.011 Kursi Makan 651 169.417 110.290.753

Total 1.837.551.355Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

Keterangan:

Success Furniture merencanakan akan menaikan harga produknya di tahun

2010, karena kenaikan harga di kantor pusat setelah dilakukan pada bulan

Juni 2008. Success Furniture mengasumsikan kenaikan produknya di tahun

2010 sebesar 8% dari harga jual di tahun 2009. Hal ini dikarenakan oleh

tingkat inflasi yang relatif tinggi, dapat menyebabkan daya beli masyarakat

menurun.

2) Analisis Persediaan Awal dan Pembelian Produk

Tabel 4.92 Perkiraan Persediaan Awal Barang Dagangan di Kantor Cabang Banjarmasin pada Tahun 2009 (Pesimis)

Tahun Produk Perkiraan Permintaan (Unit)

Harga Rata-Rata (Rp)

Perkiraan Penjualan (Rp)

2009 Ranjang Pipa 20 1.169.688 23.393.760 Ranjang Tempa 25 1.430.817 35.770.425 Meja Rias 15 701.040 10.515.600 Nakas 20 121.440 2.428.800 Meja Makan 25 538.545 13.463.625 Kursi Makan 100 120.667 12.066.700

Total 97.638.910 Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

Tabel 4.93 Perkiraan Pembelian Produk untuk Kantor Cabang Banjarmasin dari

Kantor Pusat pada Tahun 2009 (Pesimis)

Tahun Produk Perkiraan Permintaan (Unit)

Harga Rata-Rata (Rp)

Perkiraan Penjualan (Rp)

2009 Ranjang Pipa 260 1.169.688 304.118.880 Ranjang Tempa 316 1.430.817 452.138.172 Meja Rias 284 701.040 199.095.360 Nakas 191 121.440 23.195.040 Meja Makan 134 538.545 72.165.030 Kursi Makan 573 120.667 69.142.191

Total 1.119.854.6732010 Ranjang Pipa 303 1.286.657 389.857.010

Ranjang Tempa 375 1.573.899 590.212.013

Page 124: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

174

Meja Rias 329 771.144 253.706.376 Nakas 216 133.584 28.854.144 Meja Makan 153 592.400 90.637.124 Kursi Makan 651 132.734 86.409.639

Total 1.439.676.305Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

Keterangan:

Untuk mengimbangi kenaikan inflasi yang diperkirakan dalam skenario

pesimis, maka biaya produk dan operasional dinaikkan sebesar 10%.

3) Analisis Biaya Operasional

Biaya operasional diasumsikan dengan menggunakan data asumsi

tingkat inflasi sebesar 10 persen, sehingga kenaikan yang terjadi

menggunakan angka 10%.

a) Proyeksi Biaya Administrasi

Tabel 4.94 Proyeksi Biaya Administrasi untuk Kantor Cabang di Daerah Banjarmasin (Pesimis)

Keterangan 2009 (Rp) 2010 (Rp) Gaji Kepala Cabang 22.800.000 32.604.000 Gaji Akuntan 12.800.000 18.304.000 Gaji Admin dan Umum 11.280.000 16.130.400 Gaji Kepala Gudang 11.150.000 15.944.500 Biaya Pembelian Alat Tulis Kantor 1.350.000 1.980.000 Biaya Penyusutan Peralatan dan Perlengkapan 2.272.000 2.272.000 Biaya Listrik dan Air 4.500.000 6.480.000 Pembelian Air Gallon 350.000 453.600 Pembelian Gas Elpiji 900.000 1.296.000

Total 67.402.000 95.464.500 Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

b) Proyeksi Biaya Penjualan

Biaya Penjualan meliputi: Gaji bagian Penjualan (salesman), Supir

dan staff pekerja (kenek), biaya transportasi, komisi penjualan untuk

salesman dan biaya penyusutan kendaraan.

Tabel 4.95 Proyeksi Biaya Penjualan untuk Kantor Cabang di Daerah Banjarmasin (Pesimis)

Keterangan 2009 (Rp) 2010 (Rp) Gaji Salesman 22.800.000 32.604.000 Gaji Supir 20.000.000 28.600.000 Gaji Staff Pekerja (Kenek) 25.440.000 36.379.200

Page 125: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

175

Biaya Transportasi 35.000.000 38.500.000 Komisi Penjualan untuk Salesman 14.558.118 18.375.514 Biaya Penyusutan Kendaraan 10.000.000 10.000.000

Total 127.798.118 164.458.714 Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

- Untuk tahun 2010 diasumsikan terjadi kenaikan sebesar 10%,

dengan gaji karyawan yang dihitung sebanyak 13 bulan (12 bulan

kerja + 1 bulan Tunjangan Hari Raya).

4) Proyeksi Laporan Laba/Rugi

Adapun uraian proyeksi laporan laba/rugi skenario pesimis dalam

usaha yang akan didirikan ini akan terlampir pada Lampiran 17.

5) Proyeksi Arus Kas (Cash Flow)

Adapun uraian proyeksi arus kas skenario pesimis dalam usaha

yang akan didirikan ini akan terlampir pada Lampiran 18.

Terdapat tiga jenis cash flow yang dikaitkan dengan suatu usaha,

yakni: Initial cash flow, operasional cash flow, dan terminal cash flow.

a) Aliran Kas Awal (Initial Cash Flow)

Jumlah investasi awal dalam pembiayaan rencana usaha ini adalah

sebesar Rp. 316.590.910,-; yang terdiri dari:

- Dana pembiayaan aktiva tetap sebesar Rp. 200.825.000,- dan

- Dana pembiayaan modal kerja sebesar Rp. 115.765.910,-

b) Aliran Kas Operasional (Operasional Cash Flow)

Aliran operasional diperoleh dengan rumus:

OCF = EAT + Penyusutan

Dimana: OCF = Aliran Kas Operasional (Operasional Cash Flow)

EAT = Laba setelah pajak (Earning After Tax)

Dengan demikian maka besarnya aliran kas operasional bersih adalah

sebagai berikut:

Page 126: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

176

Tabel 4.96 Proyeksi Operasional Cash Flow (Pesimis) Periode EAT (Rp) Penyusutan (Rp) OCF (Rp)

2009 81.192.743 12.272.000 93.464.743 2010 81.334.754 12.272.000 93.606.754 2011 86.280.546 12.272.000 98.552.546 2012 96.145.936 12.272.000 108.417.936 2013 99.624.672 12.272.000 111.896.672

Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

c) Aliran Kas Akhir (Terminal Cash Flow)

Jumlah Terminal Cash Flow ini dapat dihitung berdasarkan rumus:

TCF = Modal Kerja + Nilai Sisa (Residu)

= Rp. 115.765.910,- + Rp. 72.265.000,-

= Rp. 188.030.910,-

Tabel 4.97 Proyeksi Aliran Kas Perusahaan (Pesimis) Periode ICF (Rp) OCF (Rp) TCF (Rp)

2009 (316.590.910) 93.464.743 2010 - 93.606.754 2011 - 98.552.546 2012 - 108.417.936 2013 - 111.896.672 188.030.910

Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

6) Proyeksi Neraca

Adapun uraian proyeksi neraca skenario pesimis dalam usaha yang

akan didirikan ini akan terlampir pada Lampiran 19.

7) Metode Penilaian Investasi

Berikut ini adalah perincian perhitungan penilaian investasi untuk

kantor cabang di Banjarmasin:

e) Payback Period (PP)

Perhitungan Payback Period (PP) untuk rencana usaha ini adalah:

Investasi (Rp. 316.590.910,-)

Cash Flow Tahun I (2009) Rp. 300.144.743,-

(Rp. 16.446.167,-)

Cash Flow Tahun II (2010) Rp. 283.840.857,-

Page 127: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

177

Rp. 267.394.420,-

Payback Period (PP) = Tahun II + Rp. 16.446.167,- x 360 hari

Rp. 267.394.420,-

= Tahun II + 22,14 hari

= 12 bulan 23 hari

Kesimpulan dari perhitungan ini adalah bahwa modal investasi

untuk pendirian kantor cabang di Banjarmasin akan kembali pada tahun

kedua (2010), tepatnya selama 12 bulan 23 hari.

f) Net Present Value (NPV)

Kas bersih yang sebelumnya telah diperoleh dengan

menggunakan perhitungan Operational Cash Flow (OCF).

Tabel 4.98 Proyeksi Net Present Value (Pesimis)

Periode Operational Cash Flow (OCF)/ Kas Bersih(Rp)

Discount Factor (DF = 15 %)

PV Kas Bersih (Rp)

2009 93.464.743 0,909 84.959.452 2010 93.606.754 0,826 77.319.179 2011 98.552.546 0,751 74.012.962 2012 108.417.936 0,683 74.049.451 2013 111.896.672 0,621 69.487.834

Jumlah PV Kas Bersih (Rp) 379.828.877 Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

NPV = 93.464.743 + 93.606.754 + 98.552.546 + 108.417.936 + 111.896.672

(1 + 0,15) (1 + 0,15)2 (1 + 0,15)3 (1 + 0,15)4 (1 + 0,15)5

- 316.590.910

= 84.959.452 + 77.319.179 + 74.012.962 + 74.049.451 + 69.487.834

- 316.590.910

= 379.828.877 - 316.590.910

= 63.237.967

NPV yang diperoleh dari perhitungan diatas adalah Rp.

63.237.967,-, yang menunjukan nilai positif, yang berarti investasi untuk

Page 128: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

178

pendirian kantor cabang di Banjarmasin dinyatakan layak untuk

didirikan.

g) Internal Rate of Return (IRR)

Nilai IRR didapat dengan menggunakan cara interpolasi dan

setelah dilakukan perhitungan, discount factor yang digunakan sebesar

10% dan 20%. Dengan uraian sebagai berikut:

Tabel 4.99 Perhitungan NPV dengan discount factor sebesar 10% dan 20% (Pesimis)

Tahun Kas Bersih (Rp) DF (10%)

PV Kas Bersih (Rp)

DF (20%)

PV Kas Bersih (Rp)

2009 93.464.743 0,87 81.314.327 0,833 77.856.131 2010 93.606.754 0,756 70.766.706 0,694 64.963.087 2011 98.552.546 0,658 64.847.576 0,579 57.061.924 2012 108.417.936 0,572 63.015.060 0,482 52.257.445 2013 111.896.672 0,497 56.612.646 0,402 44.982.462

Total PV Kas Bersih 336.556.314 297.121.050 Total PV Investasi 316.590.910 316.590.910

NPV C1 19.965.404 (19.469.860) Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

Interpolasi PVIFA PVIFA

10% 334.556.314 336.556.314

Initial Investmen 316.590.910 -

20% 297.121.050 –

37.435.264 19.965.404

IRR = 10% + 19.965.404 x 10%

37.435.264

IRR = 10% + 5,33%

IRR = 15,33%

Dengan menggunakan interpolasi, IRR yang dihasilkan sebesar

15,33%, sehingga rencana usaha ini layak untuk dijalankan, karena IRR

Page 129: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

179

yang dihasilkan tersebut lebih besar dari tingkat keuntungan yang

diharapkan, yakni sebesar 15%.

h) Profitability Index (PI)

Perhitungan Profitability Index (PI) untuk rencana pendirian

kantor cabang di Banjarmasin adalah sebagai berikut:

PI = 379.828.877,- x 100%

316.590.910,-

PI = 1,199 kali dibulatkan menjadi 1,2 kali

Profitability Index (PI) yang diperoleh dari perhitungan ini adalah

1,2 kali, dapat disimpulkan bahwa rencana pendirian kantor cabang di

Banjarmasin layak untuk dilakukan, karena PI yang dihasilkan lebih

besar dari 1.

Tabel 4.100 Kesimpulan Hasil Perhitungan Metode Penilaian Pesimis untuk Kantor Cabang di Banjarmasin

No. Metode Kriteria Penilaian Hasil Keputusan1 Payback Period (PP) < 5 tahun 12 bulan 23 hari LAYAK 2 Net Present Value (NPV) Positif Rp. 63.237.967,- LAYAK 3 Internal Rate of Return (IRR) > 15% 15,33% LAYAK 4 Profitability Index (PI) >1 1,2 kali LAYAK

Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

g. Kesimpulan Aspek Keuangan untuk Lokasi Banjarmasin

Berdasarkan aspek keuangan, baik dengan menggunakan asumsi

skenario moderat, skenario optimis, dan skenario pesimis; hasil yang diperoleh

untuk pendirian kantor cabang di Banjarmasin adalah layak untuk didirikan.

Dari ketiga skenario (moderat, optimis, dan pesimis), skenario yang

digunakan dalam tahap analisis selanjutnya adalah skenario moderat. Hal ini

dikarenakan oleh kantor cabang di daerah Banjarmasin belum berjalan, masih

Page 130: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

180

dalam proses perencanaan, sehingga apabila menggunakan skenario optimis

ada kemungkinan proyeksi yang dilakukan tidak sama atau berbeda jauh

dengan kenyataan. Sedangkan, skenario pesimis kurang dapat memacu

perusahaan untuk berbuat lebih baik dalam perkembangan bisnisnya.

4.4 Decision Tree Model untuk Menentukan Lokasi Terbaik

Decision Tree Model (Model Pohon Keputusan) adalah model visual yang

digunakan untuk menyederhanakan proses pembuatan keputusan dalam memilih dua

alternatif lokasi untuk pendirian kantor cabang, yakni yang berada di Jl. Arengka (Pekan

Baru) dan Jl. Sudi Mampir (Banjarmasin). Pemilihan lokasi yang dilakukan dengan model

pohon keputusan ini merupakan langkah kedua dari analisa yang dilakukan, yang mana

sebelumnya telah dianalisa dengan Studi Kelayakan Bisnis untuk melihat kelayakan

bisnis yang akan dijalankan di antara kedua lokasi tersebut. Dari hasil analisa yang

diperoleh dengan menggunakan Studi Kelayakan Bisnis didapat bahwa kedua lokasi

yang berada di Pekan Baru dan Banjarmasin adalah layak untuk didirikan kantor cabang

sekaligus gudang bagi perusahaan Success Furniture.

Adapun data peluang (probabilitas) dan nilai hasil keputusan untuk alternatif

yang tersedia menggunakan data yang diperoleh formulir yang diisi oleh pemilik

perusahaan Success Furniture, yang mana sebagai pihak yang berpengaruh dalam

proses pengambilan keputusan. Berikut data yang diperoleh:

Tabel 4.101 Data Peluang dan Nilai Hasil Keputusan untuk Decision Tree

Peluang Bagi Kondisi Alamiah Nilai Hasil Keputusan (Rp)

No. Keterangan Ekonomi

Baik Ekonomi

Buruk Ekonomi

Baik Ekonomi

Buruk

A Untuk Kantor Cabang Pekan Baru

1 Aspek Pasar dan Pemasaran

Proyeksi Permintaan dan Penjualan 0,85 0,15 1.352.906.970 (1.300.000.000)

Page 131: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

181

2 Analisis Aspek Teknis atau Operasi

Biaya Sewa Gudang (Ruko di Jl. Arengka) dan Renovasi sesuai Layout yang direncanakan

0,85 0,15 17.000.000 (17.000.000)

3 Analisis Aspek Manajemen dan SDM

Jumlah Karyawan dan Gaji yang Direncanakan

0,78 0,22 160.381.000 (50.000.000)

4 Analisis Aspek Hukum

Kemudahan Perizinan dan Biaya yang Diperlukan

0,8 0,2 6.000.000 (6.000.000)

5 Analisis Aspek Keuangan

Jumlah Dana Investasi 0,75 0,25 290.788.740 (175.825.000)

B Untuk Kantor Cabang Banjarmasin

1 Aspek Pasar dan Pemasaran

Proyeksi Permintaan dan Penjualan 0,75 0,25 1.455.811.782 (1.400.000.000)

2 Analisis Aspek Teknis atau Operasi

Biaya Sewa Gudang (Ruko di Jl. Sudi Mampir) dan Renovasi sesuai Layout yang direncanakan

0,7 0,3 28.000.000 (28.000.000)

3 Analisis Aspek Manajemen dan SDM

Jumlah Karyawan dan Gaji yang Direncanakan

0,75 0,25 183.651.000 (70.000.000)

4 Analisis Aspek Hukum

Kemudahan Perizinan dan Biaya yang Diperlukan

0,6 0,4 9.000.000 (9.000.000)

5 Analisis Aspek Keuangan

Jumlah Dana Investasi 0,85 0,15 316.590.910 (200.825.000) Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

Dari data Tabel 4.101 dilanjutkan dengan membuat pohon keputusan, adapun

pohon keputusan yang dibuat dengan menggunakan aspek-aspek yang terdapat dalam

Studi Kelayakan Bisnis. Dengan dua kemungkinan keadaan yang akan dihadapi, yakni:

ekonomi baik dan ekonomi buruk. Kondisi ekonomi baik mewakili keadaan pasar yang

sesuai dengan yang diharapkan, sedangkan kondisi ekonomi buruk mewakili keadaan

pasar yang tidak sesuai dengan harapan. Untuk penentuan titik keputusan yang akan

Page 132: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

182

diambil, yakni keputusan untuk pendirian kantor cabang di Pekan Baru atau di

Banjarmasin; masing-masing keputusan memiliki lima noda putusan yang diwakili oleh

tiap-tiap aspek yang menjadi kriteria kelayakan bisnis untuk pendirian kantor cabang

pada perusahaan Success Furniture.

Dengan semua kemungkinan kondisi peluang dan nilai hasil keputusan yang

telah ditentukan oleh pemilik perusahaan Success Furniture, maka perhitungan Expected

Monetary Value (EMV) bagi masing-masing noda keputusan (cabang) dapat dilakukan

dengan cara perhitungan yang dimulai dari sisi kanan pohon keputusan menuju ke titik

asal (perhitugan mundur atau roll back). Berikut adalah hasil perhitungan yang

diperoleh:

• Untuk Kantor Cabang Pekan Baru:

EMV (titik 1) = (0,75) (Rp 1.352.906.970) + (0,25) (- Rp 1.300.000.000)

= Rp 1.014.680.228 – Rp 325.000.000

= Rp 689.680.228

EMV (titik 2) = (0,85) (Rp 17.000.000) + (0,15) (- Rp 17.000.000)

= Rp 14.450.000 – Rp 2.550.000

= Rp 11.900.000

EMV (titik 3) = (0,78) (Rp 160.381.000) + (0,22) (- Rp 50.000.000)

= Rp 125.097.180 – Rp 11.000.000

= Rp 114.097.180

EMV (titik 4) = (0,80) (Rp 6.000.000) + (0,20) (- Rp 6.000.000)

= Rp 4.800.000 – Rp 1.200.000

= Rp 3.600.000

EMV (titik 5) = (0,75) (Rp 290.788.740) + (0,25) (- Rp 175.825.000)

= Rp 281.091.555 – Rp 43.956.250

= Rp 174.135.305

Page 133: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

183

• Untuk Kantor Cabang Banjarmasin:

EMV (titik 6) = (0,85) (Rp 1.455.811.782) + (0,15) (- Rp 1.400.000.000)

= Rp 1.237.440.015 – Rp 210.000.000

= Rp 1.027.440.015

EMV (titik 7) = (0,7) (Rp 28.000.000) + (0,3) (- Rp 28.000.000)

= Rp 19.600.000 – Rp 8.400.000

= Rp 11.200.000

EMV (titik 8) = (0,75) (Rp 183.651.000) + (0,25) (- Rp 70.000.000)

= Rp 137.738.250 – Rp 17.500.000

= Rp 114.097.180

EMV (titik 9) = (0,6) (Rp 9.000.000) + (0,4) (- Rp 9.000.000)

= Rp 5.400.000 – Rp 3.600.000

= Rp 1.800.000

EMV (titik 10) = (0,85) (Rp 316.590.910) + (0,15) (- Rp 200.825.000)

= Rp 269.102.274 – Rp 30.123.750

= Rp 238.978.524

• Untuk Nilai EMV yang digunakan dalam mengisi noda keputusan setelah noda

cabang adalah:

- Untuk Lokasi Pekan Baru menggunakan EMV titik 1 (Aspek Pasar dan Pemasaran-

proyeksi permintaan dan penjualan), yang bernilai paling tinggi jika dibandingkan

dengan EMV titik 2, EMV titik 3, EMV titik 4, dan EMV titik 5; yakni dengan EMV

titik 1 sebesar Rp 689.680.228,-.

- Sedangkan untuk kantor cabang di Banjarmasin menggunakan EMV titik 6 (Aspek

Pasar dan Pemasaran-proyeksi permintaan dan penjualan), yang bernilai paling

tinggi jika dibandingkan dengan EMV titik 7, EMV titik 8, EMV titik 9, dan EMV titik

10; yakni dengan EMV titik 6 sebesar Rp 1.027.440.015,-.

Page 134: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

184

• Langkah terakhir dalam menentukan titik keputusan yang dapat diambil oleh

perusahaan adalah dengan memilih cabang dari hasil EMV tertinggi yang sebelumnya

telah diperoleh untuk kantor cabang di Pekan Baru dan kantor cabang di

Banjarmasin. Untuk kantor cabang di Pekan Baru EMV yang diperoleh adalah Rp

689.680.228,- sedangkan untuk kantor cabang di Banjarmasin EMV yang diperoleh

adalah Rp 1.027.440.015,-. Dalam hal ini, pilihan keputusan jatuh pada kantor

cabang di Banjarmasin, karena memberikan nilai harapan moneter tertinggi (EMV

tertinggi).

Berikut ini adalah hasil perhitungan dengan menggunakan pohon keputusan

(decision tree model):

Page 135: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

185

Sumber Gambar: Hasil Pengolahan Data (2008)

Gambar 4.10 Diagram Pohon untuk Menentuan Lokasi Bisnis Terbaik

Rp. – 1,300,000,000Rp. – 1,300,000,000

Page 136: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-1-00288-MN Bab 4.pdf51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan

186

4.5 Implikasi Solusi Terpilih

Yang harus dilakukan oleh perusahaan Success Furniture untuk menyelesaikan

masalah bisnisnya, adalah memilih lokasi yang akan didirikan kantor cabang perusahaan

Success Furniture. Pemilihan lokasi dilakukan berdasarkan hasil Studi Kelayakan Bisnis

yang diperoleh dari dua alternatif lokasi, yakni Pekan Baru dan Banjarmasin. Hasil yang

diperoleh dari hasil Studi Kelayakan Bisnis adalah lokasi di Pekan Baru dan Banjarmasin

layak bagi perusahaan untuk mendirikan kantor cabangnya. Kelayakan bisnis tersebut

dilihat dari lima aspek, antara lain: Aspek Pasar dan Pemasaran, Aspek Teknis atau

Operasi, Aspek Manajemen dan Sumber Daya Manusia, Aspek Hukum, dan Aspek

Keuangan.

Dalam hal ini, setelah mengetahui kelayakan di dua lokasi tersebut, maka

perusahaan dapat menerapkan hasil yang diperoleh dengan menggunakan model pohon

keputusan (decision tree model) untuk memutuskan lokasi yang terbaik berdasarkan

Expected Monetary Value atau EMV (nilai yang diharapkan) yang tertinggi. Hasil yang

diperoleh untuk pendirian kantor cabang sekaligus yang berfungsi sebagai gudang bagi

perusahaan Success Furniture adalah Banjarmasin dengan nilai EMV sebesar Rp

1.027.440.015,-, yang mana lebih tinggi jika dibandingkan dengan EMV pendirian kantor

cabang di Pekan Baru yakni sebesar Rp. 689.680.228,-.

Rencana pendirian Kantor cabang di daerah Banjarmasin dapat dilakukan pada

bulan Maret 2009, dengan membutuhkan dana sebagai nilai investasi awal sebesar Rp.

316.590.910,-, dan diperkirakan dalam waktu 12 bulan 20 hari modal yang ditanamkan

untuk investasi akan kembali, dengan tingkat hasil pengembalian internal sebesar

35,75%, dan menghasilkan laba bersih setelah dipotong dengan pajak perorangan di

tahun pertama (2009) sebesar Rp. 81.192.743,- (dihitung dari periode Maret 2009-

desember 2009).