Upload
nguyenthuy
View
221
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
51
BAB 4
HASIL dan PEMBAHASAN
4.1 Profil Responden
4.1.1 Sejarah dan Perkembangan PD. Success Furniture
Perusahaan Dagang (PD.) Success Furniture merupakan salah satu
perusahaan yang bergerak di bidang furniture, yang mana memproduksi produk-
produk furnitur dengan berbahan baku dominan menggunakan besi. PD. Success
Furniture ini didirikan pada tahun 1997 yang berlokasi di Kampung Bugis No.56
RT.009/003, Kelurahan Kembangan, Jakarta Barat. Status badan hukum
perusahaan berbentuk Perusahaan Dagang (PD) dan didirikan berdasarkan akta
notaris dengan menggunakan Surat Tanda Daftar Perusahaan dengan No. SIUP:
25863/09-03/PK/VII/1997 dan Tanda Daftar Perusahaan (TDP) No. 09025619109,
dengan Lukito sebagai pemilik dari PD. Success Furniture.
Adapun visi dan misi yang dimiliki oleh perusahaan Success Furniture
adalah:
Visi: Menjadi pilihan utama untuk produk furniture dengan
memberikan mutu dan pelayanan yang terbaik bagi konsumennya
di seluruh Indonesia.
Misi: - Memastikan kepuasan pelanggan dan menjalin hubungan baik
dengan pelanggan untuk meningkat loyalitas pelanggan.
- Mendirikan kantor cabang di kota-kota besar untuk
memudahkan pendistribusian produknya ke konsumen di
seluruh Indonesia.
52
Perusahaan Success Furniture berdiri dengan modal awal Rp.
100.000.000,-, dan jumlah karyawan yang terdiri dari 20 orang dengan
mempunyai 1 kendaraan untuk pengiriman barang. Dan sekarang berkembang
dengan memiliki 105 karyawan di bagian produksi dan 35 karyawan di bagian
operasional dan marketing untuk di kantor pusat (Jakarta). Pada awal berdirinya
perusahaan ini, perusahaan ini hanya memproduksi meja makan dan kursi
makan, kemudian seiring dengan berkembangnya permintaan akan produknya,
perusahaan memberanikan diri untuk menambah produk yang diproduksinya,
yakni sofa, kursi dan meja teras, dan meja telepon. Seiring dengan banyaknya
pesaing yang menggeluti bidang furniture. Perusahaan Success Furniture
mengalami kesulitan dalam bersaing, sehingga mengalami penurunan penjualan
yang mengakibatkan perusahan Success Furniture melakukan inovasi terus
menerus terhadap produknya sesuai dengan keinginan pasar.
Pada awal tahun 2002 mulai memproduksi ranjang dan dari angka
penjualan produk yang baru dikembangkan ini diketahui bahwa produk yang baru
dikeluarkan ini mendapat tanggapan positif dari konsumen. Banyaknya
permintaan untuk produk ranjang ini membuat perusahaan memfokuskan pada
pengembangan produk di ranjang, sehingga pada akhir tahun 2002 produksi sofa,
meja dan kursi teras, serta meja telepon diberhentikan. Produk lama ini
digantikan dengan pengembangan produk baru, yakni ranjang, meja rias, serta
meja sudut (nakas), dengan tetap mempertahankan produk lama sebelumnya,
yakni meja makan dan kursi makan.
Pada Oktober 2002 perusahaan Success Furniture sudah mulai
memperluas usahanya, dengan mengirimkan produknya keluar kota Jakarta
(termasuk untuk di Pulau Jawa, Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan).
Pengiriman produk untuk pelanggan di luar Jakarta pada mulanya dengan
53
permintaan dalam jumlah yang relatif kecil, namun dengan keuletan dan
keseriusan dari bagian pemasaran perusahaan, permintaan terus-menerus
meningkat secara signifikan. Hal ini membawa perusahaan ke arah yang lebih
baik yakni dengan mempunyai distributor tetap atau toko-toko furniture yang
mempunyai data pemesanan yang meningkat dari tahun ke tahun.
Dengan data pemesanan yang terus meningkat untuk produk Ranjang
Besi, Meja Rias Besi, Meja Sudut, Meja Makan dan Kursi Makan; perusahaan
melakukan pengembangan usaha di luar kota. Pengembangan usaha pertama
dilakukan pada bulan Agustus 2004, yakni dengan mendirikan kantor cabang di
Surabaya dengan memiliki karyawan sebanyak 14 orang. Hal ini dilakukan karena
banyaknya permintaan untuk wilayah Jawa Timur dan sekitarnya serta untuk
memudahkan dalam pendistribusian produk Success Furniture di wilayah tersebut.
Pada awal tahun 2005, Success Furniture melakukan pengembangan
produk, dengan memproduksi ranjang tempa dan meja rias tempa. Pada bulan
Juli 2005, Success Furniture mendirikan kantor cabang keduanya di Makassar
dengan memiliki karyawan sebanyak 11 orang. Pendirian kantor cabang di
Makassar dilakukan atas dasar potensi yang ada di wilayah tersebut, dan
bertujuan untuk memperluas pasar yang dimiliki oleh perusahaan untuk daerah
Sulawesi.
Pada Februari 2006, perusahaan Success Furniture melakukan inovasi
terhadap produk ranjangnya, yang mana semula dengan menggunakan besi
dengan aksesorisnya yang terdiri dari kuningan dan keramik padat anti pecah,
dengan menggunakan paduan dari kayu, hal ini mengharuskan Success Furniture
untuk mencari sumber daya kayu dengan mutu yang berkualitas, sehingga
Success Furniture memilih Jepara sebagai sumber pemasok bahan dasar kayunya
yang digunakan untuk aksesoris ranjang.
54
Seiring dengan itu, pada Maret 2006, Success Furniture mendirikan
kantornya di daerah Semarang dengan karyawan sebanyak 9 orang, untuk
memudahkan pengecekan dan pengontrolan terhadap pengrajin kayu yang
berada di Jepara dan untuk memasarkan produk Success Furniture lebih luas lagi
di daerah tersebut.
Pada April 2007, perusahaan Success Furniture mendirikan kantor
cabang yang berada di Sumatera Selatan (Palembang) dengan jumlah karyawan
yang dimiliki sebanyak 10 orang, hal ini dilakukan untuk memudahkan
transportasi ke konsumen yang berada di Pulau Sumatera dan bertujuan
menggali potensi yang ada di daerah Sumatera.
Tujuan utama pendirian kantor cabang (gudang) yang telah dilakukan
oleh Success Furniture adalah untuk memudahkan perusahaan dalam hal
pendistribusian produk, dan dengan adanya kantor cabang, pelanggan (toko-toko
furniture yang berada di luar kota dapat dengan mudah memperoleh serta
memasarkan produk Success Furniture. Hal ini akan berdampak positif bagi
peningkatan laba perusahaan, serta dengan adanya kantor cabang dapat
memperluas pasar yang sebelumnya belum terjangkau oleh bagian pemasaran
dari kantor pusat di Jakarta.
4.1.2 Struktur Organisasi dan Uraian Pekerjaan PD. Success Furniture
Struktur organisasi yang ada di kantor pusat (Jakarta) adalah sebagai
berikut:
55
Sumber Gambar: Data dari Perusahaan (2008)
Gambar 4.1 Bagan Struktur Organisasi Kantor Pusat Jakarta
Tugas dan tanggung jawab dari struktur organisasi adalah sebagai
berikut:
a) Pemilik
- Mengawasi seluruh kegiatan produksi dan pendistribusian barangnya ke
kantor cabangnya.
- Memeriksa laporan keuangan dan membuat keputusan taktis dan
strategis untuk meningkatkan laba perusahaan dan pengembangan usaha
yang datang.
- Bertanggung jawab sepenuhnya atas jalannya operasional perusahaan,
keuangan perusahaan, serta SDM perusahaan.
b) Manajer
- Bertanggung jawab atas memimpin dan mengawasi seluruh kegiatan
Pemilik
Manajer
Kepala Cabang
Keuangan Pemasaran Operasional Produksi
Staff Pemo-tongan
Staff Penge-rolan
Staff Pengela-
san
AkutansiSalesman Admin dan Umum
Kepala Gudang
Supir dan Staff
Pekerja
56
operasional perusahaan secara keseluruhan di kantor pusat Jakarta.
- Bertanggung jawab langsung kepada pemilik.
- Bertugas sebagai fasilitator strategi dan kebijakan yang telah ditetapkan
bersama dengan Pemilik Perusahaan kepada karyawan keseluruhan.
c) Kepala Cabang:
- Merumuskan rencana tujuan, sasaran, dan kebijakan umum perusahaan
secara keseluruhan yang berasal dari kantor pusat untuk diterapkan di
setiap kantor cabang.
- Mengawasi, mengkoordinasi dan memimpin jalannya aktifitas perusahaan
dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan baik dari kantor pusat
maupun di setiap kantor cabang.
- Bertanggung jawab sepenuhnya terhadap jalannya kegiatan operasional
dan mengawasi semua karyawan di kantor cabang yang dipimpinnya.
- Bertanggung jawab dan memberi laporan secara periodik setiap bulannya
kepada pemilik (kantor pusat).
d) Bagian Pemasaran:
- Menetapkan kebijaksanaan di bidang pemasaran serta membawahi
salesman dan mengawasi pelaksanaannya.
- Melakukan promosi untuk meningkatkan volume penjualan di daerah
Jakarta dan sekitarnya.
- Memperluas pemasaran dengan menggarap pasar/daerah baru untuk
wilayah Jakarta dan sekitarnya.
- Menyampaikan laporan bulanan dan tahunan tentang hasil penjualan dan
permintaan kepada Manajer.
- Bertanggung jawab atas target penjualan yang telah ditetapkan oleh
perusahaan untuk daerah Jakarta dan sekitarnya.
57
e) Bagian Keuangan:
- Melakukan pencatatan atas seluruh kegiatan/transaksi yang berhubungan
dengan keuangan kantor pusat dan kantor cabang.
- Merencanakan, melakukan implementasi dan menyiapkan anggaran
perusahaan.
- Melakukan pembayaran gaji terhadap seluruh karyawan di kantor pusat.
- Menyampaikan laporan secara periodik kepada Manajer.
- Bertanggung jawab atas seluruh keuangan (kas dan penagihan piutang)
kantor pusat di Jakarta.
f) Bagian Operasional:
- Mengatur dan mengawasi pengiriman barang dari pemasok ke pabrik
bagian produksi, selanjutnya untuk dikirim ke toko/pelanggan di Jakarta
dan sekitarnya, serta ke kantor-kantor cabang.
- Mengawasi kinerja karyawan, baik supir maupun staff pekerja lainnya.
- Memastikan barang yang tersedia (stock) di gudang pusat agar tidak
mengalami kekurangan persediaan.
- Bertanggung jawab melakukan pemesanan barang ke pemasok.
g) Bagian Produksi:
- Merancang produk baru dan pengembangan produk yang dilakukan untuk
produk lama.
- Mengawasi kegiatan produksi dari staff pemotongan, staff pengerolan,
dan staff pengelasan, sehingga dapat menghasilkan produk akhirnya.
h) Salesman:
- Memasarkan produk kepada pelanggan dan mencari pelanggan baru.
- Memberikan laporan kepada bagian pemasaran mengenai tingkat
penjualan yang dicapai.
58
- Menyetorkan penagihan yang dilakukan oleh salesman terhadap
toko/pelanggan kepada bagian keuangan (akutansi).
- Bertanggung jawab atas target penjualan yang diberikan oleh perusahaan
kepada bagian pemasaran dan keuangan di kantor pusat.
i) Akutansi:
- Menerima penyetoran penagihan dari salesman dan menghitung komisi
yang diterima oleh salesman, serta membuatkan laporannya.
- Melakukan pembayaran gaji pegawai di kantor pusat.
- Membuat laporan keuangan secara periodik baik per bulan maupun per
tahun untuk dilaporkan kepada manajer dan pemilik di kantor pusat.
- Bertanggung jawab atas laporan keuangan yang telah dibuat.
j) Administrasi dan Umum:
- Membantu kepala cabang dalam melakukan perekrutan dan seleksi
karyawan baru.
- Melakukan proses pencatatan persedian yang berkoordinasi dengan
kepala gudang.
- Membantu dalam proses pencatatan, yang berhubungan dengan keluar
masuknya surat –menyurat di kantor pusat.
k) Kepala Gudang:
- Mengawasi keluar masuknya barang di gudang pusat.
- Melakukan pengecekan persediaan barang secara rutin dan bekerja sama
dengan bagian administrasi dan umum dalam melakukan pemesanan
barang kepada pemasok.
- Mengawasi dan mengatur pekerjaan staff lainnya, seperti supir dan staff
pekerja (kenek), dan melaporkannya kepada manajer.
- Bertanggung jawab atas seluruh persediaan barang di gudang.
59
l) Supir dan Staff Pekerja (Kenek):
- Supir dan staff pekerja (kenek), bersama-sama dalam melakukan
pemasangan barang pesanan toko/pelanggan, sesuai dengan pesanan.
- Memeriksa barang dan memeriksa kesesuaiannya dengan surat jalan
pengiriman barang/pemesanan barang dari toko/pelanggan.
- Bersama-sama dalam menjaga kebersihan gudang.
- Supir bertanggung jawab atas kelengkapan barang yang dikirimkan ke
toko/pelanggan.
m) Staff Pemotongan
- Memotong bahan baku (besi) sesuai dengan ukuran yang telah
ditentukan dari bagian produksi.
- Menggunakan bahan baku dengan efisien dan memaksimalkan kapasitas
produksi harian yang telah ditentukan.
n) Staff Pengerolan
- Mengerol bahan baku (besi) yang telah dipotong.
- Menimimalkan produk gagal, serta memaksimalkan kapasitas produksi
harian yang telah ditentukan.
o) Staff Pengelasan
- Mengelas/menyambung bahan baku yang telah dipotong dan dirol
menjadi kesatuan bentuk yang utuh dari produk yang diinginkan.
- Meminimalkan produk gagal, serta memaksimalkan kapasitas produksi
harian yang telah ditentukan.
60
4.2 Analisis Studi Kelayakan Bisnis Untuk Lokasi di Pekan Baru
4.2.1 Analisis Aspek Pasar dan Pemasaran
a. Jumlah Permintaan
Jumlah permintaan untuk produk Success Furniture di daerah Pekan
Baru dan sekitarnya, yakni: Padang, Bukit Tinggi, dan juga Payah Kumbuh,
semakin meningkat dari tahun ke tahun (periode 2004 – 2008). Hal ini
terlihat pada Gambar 4.2, permintaan untuk produk Success Furniture
seperti: Ranjang Besi, Ranjang Tempa, Meja Rias, Nakas, Meja Makan, dan
juga Kursi Makan, setelah dirata-rata mengalami peningkatan secara
signifikan.
Berdasarkan histori permintaan tersebut, perusahaan Success
Furniture optimis untuk dapat mengembangkan usahanya lebih baik lagi
untuk di daerah Pekan Baru dan sekitarnya, serta memperluas pasar untuk
daerah tersebut.
050100150200250300350400450
2004 2005 2006 2007 2008
Ranjang Pipa
Ranjang Tempa
Meja Rias
Nakas
Meja Makan
Kursi Makan
Sumber Gambar: Data dari Perusahaan (2008) Gambar 4.2 Permintaan untuk Daerah Pekan Baru dan sekitarnya
61
b. Proyeksi Permintaan
Proyeksi permintaan ini dilakukan pada lebih dari satu jenis barang,
yang telah dirata-ratakan berdasarkan kategorinya. Metode yang digunakan
adalah metode kuadrat terkecil (least square method) yang merupakan
metode yang tepat untuk mengembangkan garis trend linear (yang
merupakan model dari peramalan/forecasting).
Berikut adalah data historis penjualan perusahaan di daerah Pekan
Baru dan sekitarnya, yang digunakan untuk memprediksi permintaan untuk
produk Success Furniture di daerah tersebut, dalam dua tahun yang akan
datang:
Tabel 4.1 Data Permintaan Aktual untuk Daerah Pekan Baru dan Sekitarnya pada Periode 2004-2008 (Dalam Unit)
Tahun Produk 2004 2005 2006 2007 2008
Ranjang Pipa 48 85 120 158 188 Ranjang Tempa 0 60 115 192 205 Meja Rias 64 105 175 236 208 Nakas 45 85 130 185 170 Meja Makan 50 41 80 105 98 Kursi Makan 280 234 340 430 386
Sumber: Data dari Perusahaan (2008)
Tabel 4.2 Analisis Permintaan Ranjang Pipa untuk Daerah Pekan Baru dan Sekitarnya pada Periode 2004-2008 (Dalam Unit)
Produk Tahun Permintaan Aktual (Y) X X2 XY Ranjang Pipa 2004 48 -2 4 -96
2005 85 -1 1 -85 2006 120 0 0 0 2007 158 1 1 158 2008 188 2 4 376
Total 599 10 353 Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)
Perhitungan peramalan kenaikan permintaan untuk Ranjang Pipa
tahun 2009-2010:
62
a = 599 / 5
= 119.8
b = 353 / 10
= 35.3
Jadi, persamaan regresi untuk Ranjang Pipa adalah: y = na + bX
Y = 119.8 + 35.3 X
Tabel 4.3 Analisis Permintaan Ranjang Tempa untuk Daerah Pekan Baru dan Sekitarnya pada Periode 2004-2008 (Dalam Unit)
Produk Tahun Permintaan Aktual (Y) X X2 XY Ranjang Tempa 2004 0 -2 4 0
2005 60 -1 1 -60 2006 115 0 0 0 2007 192 1 1 192 2008 205 2 4 410
Total 572 10 542 Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)
Perhitungan peramalan kenaikan permintaan untuk Ranjang Tempa
tahun 2009-2010:
a = 572 / 5
= 114.4
b = 542 / 10
= 54.2
Jadi, persamaan regresi untuk Ranjang Tempa adalah: y = na + bX
Y = 114.4 + 54.2 X
63
Tabel 4.4 Analisis Permintaan Meja Rias untuk Daerah Pekan Baru dan Sekitarnya pada Periode 2004-2008 (Dalam Unit)
Produk Tahun Permintaan Aktual (Y) X X2 XY Meja Rias 2004 64 -2 4 -128
2005 105 -1 1 -105 2006 175 0 0 0 2007 236 1 1 236 2008 208 2 4 416
Total 788 10 419 Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)
Perhitungan peramalan kenaikan permintaan untuk Meja Rias tahun
2009-2010:
a = 788 / 5
= 157.6
b = 419 / 10
= 41.9
Jadi, persamaan regresi untuk Meja Rias adalah: y = na + bX
Y = 157.6 + 41.9 X
Tabel 4.5 Analisis Permintaan Nakas untuk Daerah Pekan Baru dan Sekitarnya pada Periode 2004-2008 (Dalam Unit)
Produk Tahun Permintaan Aktual (Y) X X2 XY Nakas 2004 45 -2 4 -90
2005 85 -1 1 -85 2006 130 0 0 0 2007 185 1 1 185 2008 170 2 4 340
Total 615 10 350 Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)
Perhitungan peramalan kenaikan permintaan untuk Nakas (Meja
Sudut) tahun 2009-2010:
64
a = 615 / 5
= 123
b = 350 / 10
= 35
Jadi, persamaan regresi untuk Nakas adalah: y = na + bX
Y = 123 + 35 X
Tabel 4.6 Analisis Permintaan Meja Makan untuk Daerah Pekan Baru dan Sekitarnya pada Periode 2004-2008 (Dalam Unit)
Produk Tahun Permintaan Aktual (Y) X X2 XY Meja Makan 2004 50 -2 4 -100
2005 41 -1 1 -41 2006 80 0 0 0 2007 105 1 1 105 2008 98 2 4 196
Total 374 10 160 Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)
Perhitungan peramalan kenaikan permintaan untuk Meja Makan
tahun 2009-2010:
a = 374 / 5
= 74.8
b = 160 / 10
= 16
Jadi, persamaan regresi untuk Meja Makan adalah: y = na + bX
65
Y = 74.8 + 16 X
Tabel 4.7 Analisis Permintaan Kursi Makan untuk Daerah Pekan Baru dan Sekitarnya pada Periode 2004-2008 (Dalam Unit)
Produk Tahun Permintaan Aktual (Y) X X2 XY Kursi Makan 2004 280 -2 4 -560
2005 234 -1 1 -234 2006 340 0 0 0 2007 430 1 1 430 2008 386 2 4 772
Total 1670 10 408 Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)
Perhitungan peramalan kenaikan permintaan untuk Kursi Makan
tahun 2009-2010:
a = 1670 / 5
= 334
b = 408 / 10
= 40.8
Jadi, persamaan regresi untuk Kursi Makan adalah: y = na + bX
Y = 334 + 40.8 X
Tabel 4.8 Perkiraan Permintaan untuk Daerah Pekan Baru dan Sekitarnya pada Periode 2009 - 2010 (Dalam Unit)
Tahun Produk Perkiraan Permintaan 2009 Ranjang Pipa 225.7 Ranjang Tempa 277 Meja Rias 283.3 Nakas 228 Meja Makan 122.8 Kursi Makan 456.4 2010 Ranjang Pipa 261 Ranjang Tempa 331.2 Meja Rias 325.2 Nakas 263 Meja Makan 138.8
66
Kursi Makan 497.2 Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)
Tabel 4.9 Data Perkiraan Permintaan untuk Daerah Pekan Baru dan Sekitarnya pada Periode 2009 - 2010 (Dalam Unit) (Setelah Dibulatkan)
Tahun Produk Perkiraan Permintaan 2009 Ranjang Pipa 226 Ranjang Tempa 277 Meja Rias 283 Nakas 228 Meja Makan 123 Kursi Makan 456 2010 Ranjang Pipa 261 Ranjang Tempa 331 Meja Rias 325 Nakas 263 Meja Makan 139 Kursi Makan 497
Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)
Keterangan:
Karena peramalan permintaan untuk produk Success Furniture menghasilkan
angka desimal, maka pada angka yang diperoleh dilakukan pembulatan. Hal
ini disebabkan oleh pertimbangan permintaan yang berhubungan dengan
banyaknya unit produk yang tidak dapat diperhitungkan dengan
menggunakan desimal.
c. Proyeksi Penjualan
Proyeksi penjualan produk Success Furniture pada tahun 2009 dan
2010 untuk daerah Pekan Baru dan sekitarnya, disesuaikan dengan
banyaknya permintaan yang diperkirakan untuk 6 kategori produk Success
Furniture dengan menggunakan satuan unit.
Proyeksi penjualan produk Success Furniture di daerah Pekan Baru
dan sekitarnya menggunakan harga rata-rata, karena masing-masing
kategori produknya terdiri dari lebih dari 1 jenis produk.
67
Tabel 4.10 Perkiraan Penjualan untuk Daerah Pekan Baru dan Sekitarnya pada Periode 2009 - 2010 (Dalam Rupiah)
Tahun Produk Perkiraan Permintaan (Unit)
Harga Rata-Rata (Rp)
Perkiraan Penjualan (Rp)
2009 Ranjang Pipa 226 1.570.179 354.389.400 Ranjang Tempa 277 1.920.716 532.038.218 Meja Rias 283 941.070 266.605.131 Nakas 228 163.020 37.168.560 Meja Makan 123 722.938 88.776.802 Kursi Makan 456 161.983 73.928.859
Total 1.352.906.9702010 Ranjang Pipa 261 1.727.197 450.798.391 Ranjang Tempa 331 2.112.787 699.755.103 Meja Rias 325 1.035.177 336.639.560 Nakas 263 179.322 47.161.686 Meja Makan 139 795.232 110.378.193 Kursi Makan 497 178.181 88.591.524
Total 1.733.324.457Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)
Keterangan:
Untuk kantor cabang di Pekan Baru Success Furniture menggunakan harga
yang telah ditetapkan dari kantor Pusat. Harga yang berlaku untuk di daerah
Pekan Baru dan sekitarnya adalah harga produk dari kantor pusat, yang
dinaikkan 30% untuk mengimbangi tingginya harga transportasi ke daerah
Pekan Baru. Pada tahun 2010, diperkirakan perusahaan akan menaikkan
harga produknya sebesar 10% dari harga produk di 2009, dalam upaya
menyeimbangkan dengan biaya operasional yang dikhawatirkan akan
meningkat, dan dengan menyesuaian biaya-biaya produksi, karena kenaikan
harga terakhir dilakukan pada April 2008.
d. Analisis Pesaing
Pesaing utama Success Furniture untuk di daerah Pekan Baru adalah
Aloha Furniture dan Silent (yang merupakan anak perusahaan dari Olympic
Furniture) yang menawarkan varians produk yang lebih beragam dengan
harga yang lebih rendah dibandingkan dengan produk Success Furniture,
selain itu Silent juga telah mempunyai kantor cabang di daerah Pekan Baru.
68
Adanya kantor cabang yang dimiliki pesaing utama Success Furniture ini
(yakni Silent), memudahkan Silent dalam pendistribusian barangnya untuk
daerah Pekan Baru dan sekitarnya, berbeda dengan Success Furniture,
dimana pelanggan (toko) harus memesan produk dalam jumlah yang banyak
untuk dapat dikirimkan sekaligus, demi menekan biaya transportasi.
Berikut adalah posisi perusahaan Success Furniture dibandingkan
dengan pesaingnya, berdasarkan harga yang ditawarkan untuk di lokasi
Pekan Baru dan sekitarnya:
Tabel 4.11 Posisi Success Furniture dibandingkan dengan Pesaingnya di daerah Pekan Baru dan sekitarnya Berdasarkan Harga yang Ditawarkan Peringkat Nama Perusahaan Asal Distribusi Produk
1 Success Furniture Pusat - Jakarta 2 Silent (Olympic Furniture) Kantor cabang - Pekan Baru 3 Era Baru Furniture Pusat - Jakarta 4 Aloha Furniture Medan – Agen Pekan Baru 5 Trend Furniture Medan – Agen Pekan Baru 6 Furniture Lokal Pusat - Medan
Sumber Tabel: Hasil Observasi di Lapangan (2008) Berdasarkan data yang diperoleh dari wawancara ke beberapa
toko/pelanggan Success Furniture yang berada di Pekan Baru (dapat dilihat
pada Lampiran 23), dapat disimpulkan bahwa Perusahaan Success Furniture
menawarkan harga lebih tinggi dibandingkan dengan pesaingnya, hal ini
disebabkan oleh mutu yang ditawarkan oleh Success Furniture berada diatas
pesaingnya (seperti pada kualitas bahan baku, yakni: besi yang memiliki
ketebalan yang lebih baik dibandingkan dengan produk pesaingnya, dengan
pengecatan yang menggunakan powder coating system, aksesoris yang baik,
dan keramik padat anti pecah yang diimpor.
Tingginya biaya transportasi dari Jakarta ke daerah Pekan Baru dan
sekitarnya, menyebabkan harga jual produk Success furniture untuk daerah
tersebut lebih tinggi, yang berdampak pada tingginya harga beli di tangan
konsumen akhir dan berdampak pula pada banyaknya permintaan produk
69
Success di daerah tersebut. Hal ini juga yang menyebabkan perusahaan
Success Furniture mengalami kesulitan untuk bersaing dengan Silent, Aloha
Furniture, dan Trend Furniture; yang mana ketiganya mempunyai jaringan
distribusi yang lebih luas daripada Success Furniture di daerah Pekan Baru
dan sekitarnya karena telah mempunyai kantor cabang di daerah Pekan Baru
(untuk Silent) dan Medan (untuk Trend Furniture dan Aloha Furniture).
Berdasarkan asumsi dari perusahaan Success Furniture dan hasil
wawancara dengan toko/pelanggan Success Furniture yang berada di Pekan
Baru (dapat dilihat pada Lampiran 23), jumlah permintaan untuk produk
Success Furniture dibandingkan dengan pesaingnya untuk di daerah Pekan
Baru dan sekitarnya dapat digambarkan dengan peringkat, yang terlihat
pada tabel 4.12 berikut ini:
Tabel 4.12 Posisi Success Furniture dibandingkan dengan Pesaingnya di daerah Pekan Baru dan sekitarnya berdasarkan Jumlah Permintaan Produk.
Nama Perusahaan Peringkat Aloha Furniture 1 Silent (Olympic Furniture) 2 Trend Furniture 3 Success Furniture 4 Era Baru Furniture 5 Furniture Lokal 6
Sumber Tabel: Hasil Observasi di Lapangan (2008)
e. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Dalam aspek pasar dan pemasaran ini, perusahaan harus dapat
menentukan strategi pemasaran yang akan digunakannya dengan tepat.
Strategi pemasaran yang digunakan tidak terlepas dari bauran pemasaran
(marketing mix), yang terdiri dari:
1) Product (Produk)
Produk yang di perdagangkan oleh perusahaan ini merupakan
produk furnitur, seperti: Ranjang Besi, Ranjang Tempa, Meja Rias,
70
Nakas (Meja Sudut), Meja Makan, dan juga Kursi Makan. Produk yang
sekarang ditawarkan oleh perusahaan Success Furniture ini antara lain
adalah:
- Ranjang Pipa terdiri dari: 5 jenis item (yang terdiri dari tipe: R 809, R
806, R New 909, R 907, dan R 908). Masing-masing jenisnya terdiri
dari 2 jenis ukuran, yakni: 160 x 200 cm, dan 180 x 200 cm.
- Ranjang Tempa terdiri dari: 8 jenis item (yang terdiri dari tipe: RT
Merak, RT Kuda, RT Grand, RT New Kuda, RT Panda, RT Tiger, RT
Semi Kayu Venus, dan RT Semi Kayu Jupiter). Masing-masing
jenisnya terdiri dari 2 jenis ukuran, yakni: 160 x 200 cm, dan 180 x
200 cm (khusus untuk ranjang tempa tipe RT Merak, tersedia juga
ukuran 120 x 200 cm).
- Meja Rias terdiri dari: 2 jenis item (yakni: MR Tempa 01 dan MR Pipa
702).
- Nakas (Meja Sudut) yang terdiri dari: 1 jenis item (yakni: Nakas
258).
- Meja Makan terdiri dari: 4 jenis item (yang terdiri dari: MM Sakura,
MM Anggrek, MM Rose, dan MM Italy). Yang mana terdiri dari 4
pilihan kaca 10 mm, yakni: O 100 cm, O 120 cm, 90 x 120 cm, dan
90 x 150 cm.
- Kursi Makan terdiri dari: 5 jenis item (yang terdiri dari: KM Savira,
KM Estonia, KM Sabatini, KM Atlanta, dan KM Swiss).
Success furniture juga menawarkan berbagai macam pilihan
warna, antara lain:
- Untuk produk Ranjang Tempa, Meja Rias, dan Nakas, terdiri dari
warna: gold, greenmate, pink, blue, red, dan tembaga.
71
- Untuk produk Ranjang Pipa, terdiri dari warna: gold, greenmate,
pink, blue, dan violet.
- Untuk Meja Makan dan Kursi Makan, tersedia dalam warna
greenmate.
Success Furniture menjamin kualitas produk terbaik, dengan
desain yang menarik dan jaminan (garansi) untuk produk yang
diproduksinya, sehingga apabila terjadi kerusakan/cacat pada produk
pada saat berada di toko/konsumen, maka produk akan diganti dengan
yang baru.
Success Furniture juga telah melakukan inovasi produk baru,
yang rencananya akan dipasarkan pada awal tahun 2009,yakni:
- Ranjang Susun Pipa (terbuat dari besi), yang terdiri dari tipe: Tulip,
Orchid, Edelweiss, Crysant, dan Lavender. Dengan 6 pilihan warna,
yakni: Yellow, Blue, Red, Pink, Violet, dan Silver.
- Ranjang Kayu.
2) Price (Harga)
Harga yang ditetapkan oleh perusahaan harus dapat memenuhi
semua biaya yang dikeluarkan, sehingga dapat mencapai keuntungan
semaksimal mungkin. Perusahaan menetapkan harga diatas pesaingnya,
karena mutu yang dimiliki oleh produk Success Furniture sendiri, berada
di atas pesaing. Perusahaan disini menetapkan harga berdasarkan harga
modal ditambah biaya operasional yang dikeluarkan dan besarnya
keuntungan (mark-up) yang diinginkan. Harga yang ditetapkan
perusahaan untuk di daerah Pekan Baru nantinya akan berbeda dengan
harga di kantor pusat atau kantor cabang lainnya, hal ini disebabkan
oleh biaya transportasi yang diperlukan ke setiap daerah berbeda.
72
3) Place (Tempat)
Perusahaan Success Furniture mendirikan kantor cabang
(gudang) yang berlokasi dekat dengan pasar dan pelanggan
potensialnya. Hal ini memudahkan pendistribusian produk dari
perusahaan ke konsumen/toko-toko furniture di daerah Pekan Baru
tersebut.
Saluran distribusi yang digunakan oleh perusahaan Success
Furniture untuk kantor cabang di daerah Pekan Baru dan sekitarnya,
yaitu saluran distribusi langsung dimana perusahaan secara langsung
dapat menawarkan produknya ke toko-toko furniture dan konsumen
akhir. Berikut ini adalah gambar saluran distribusi yang digunakan oleh
perusahaan:
Sumber Gambar: Data dari Perusahaan (2008)
Gambar 4.3 Saluran Distribusi Success Furniture di Pekan Baru dan Sekitarnya
4) Promotion (Promosi)
Kegiatan promosi yang akan digunakan oleh Success Furniture
di kantor cabang Pekan Baru adalah dengan menggunakan personal
selling yakni dengan menggunakan salesman sebagai tenaga
penjualnya. Salesman ini sebelumnya telah dibekali dengan pemahaman
akan produk-produk Success Furniture yang akan dijual, pasar yang
dituju, serta teknik-teknik penjualan dan penagihan yang akan
dilakukan.
Kantor Pusat Kantor Cabang Pekan Baru
Konsumen Akhir
Kantor Pusat Kantor Cabang Pekan Baru
Pengecer (Toko Furniture)
Konsumen Akhir
73
Selain itu, stategi promosi yang akan digunakan lainnya adalah
menjalin hubungan baik dengan pelanggan (terutama toko-toko
furniture) dengan memberikan bonus/hadiah kepada pelanggan/toko-
toko furniture yang mampu memenuhi target penjualan untuk produk
Success Furniture, dan apabila mengambil dalam jumlah yang besar
dengan pembayaran yang lancar.
Kesimpulan:
Berdasarkan aspek pasar dan pemasaran, rencana pendirian kantor
cabang (gudang) yang berlokasi di Pekan Baru ini dinyatakan layak. Dapat
dilihat dari penjualan di daerah tersebut yang semakin meningkat dan
proyeksi permintaan dan penjualan untuk daerah Pekan Baru dan sekitarnya
juga semakin meningkat dari tahun ke tahun, didukung dengan upaya
pemasaran yang semakin baik untuk memperluas/mengembangkan potensi
pasar di lokasi Pekan Baru dan sekitarnya.
4.2.2 Analisis Aspek Teknis atau Operasi
a. Penilaian Lokasi Kantor Cabang Pekan Baru
Penilaian penentuan lokasi sangat penting dilakukan dalam
memaksimalkan keuntungan pemilihan lokasi gudang sekaligus menjadi
kantor cabang bagi Perusahaan Success Furniture untuk memasarkan
produknya di daerah Pekan Baru dan Sekitarnya. Lokasi yang terpilih sangat
mempengaruhi biaya, baik biaya tetap maupun biaya variabel, serta lokasi
yang dipilih oleh perusahaan dapat berpengaruh besar pada laba
keseluruhan perusahaan.
Dengan menggunakan metode pemeringkatan faktor, terdapat dua
pilihan alternatif lokasi untuk pendirian gudang yang sekaligus berfungsi
74
sebagai kantor cabang di Pekan Baru, yakni lokasi yang terletak di Jalan
Nangka dan Jalan Arengka. Faktor-faktor yang akan dipertimbangkan dalam
penentuan lokasi gudang yang sekaligus menjadi kantor cabang di lokasi
Pekan Baru dan sekitarnya tersebut antara lain:
1) Di kawasan industri, yakni gudang yang akan didirikan sebaiknya terletak
di daerah kawasan industri.
2) Dekat dengan pasar, yakni memperhitungkan lokasi yang strategis, yang
mana dekat dengan pasar atau konsumen.
3) Kemudahan dalam transportasi, yakni memperhitungkan akses dari
gudang pusat ke kantor/gudang cabang itu sendiri, maupun dari
kantor/gudang cabang ke toko/konsumen di daerah Pekan Baru dan
sekitarnya, dan juga terkait dengan biaya transportasi yang dikeluarkan.
4) Biaya sewa, yakni memperhitungkan besarnya biaya sewa yang harus
dikeluarkan untuk menjalankan bisnis di daerah Pekan Baru.
5) Ketersediaan tenaga kerja, yakni memperhitungkan tersedianya tenaga
kerja yang dibutuhkan dengan biaya yang terjangkau.
6) Sikap masyarakat, yakni memperhitungkan sikap masyarakat yang berada
di sekitar lokasi usaha.
Berikut ini adalah tabel evaluasi alternatif lokasi di daerah Pekan
Baru, yang mana alternatif yang dipilih antara lain adalah Jalan Nangka atau
Jalan Arengka (peta lokasi dapat dilihat di Lampiran 24). Hasil skor
tertimbang yang paling tinggi merupakan alternatif lokasi yang lebih baik.
Untuk itu, tabel evaluasi alternatif lokasi ini diisi oleh 2 orang dari pihak
internal perusahaan (bagian pemasaran/sales dan manajer dari kantor pusat,
karena telah mengenal lokasi di Pekan Baru, yang mana biasanya secara
rutin melakukan penagihan dan kunjungan ke toko/pelangan di daerah
75
Pekan Baru), yang dapat mewakili dalam menentukan pillihan lokasi yang
paling baik untuk mendirikan suatu kantor cabang di daerah Pekan Baru.
Tabel 4.13 Evaluasi Alternatif Lokasi di Daerah Pekan Baru SKOR (Skor Penuh: 100) SKOR TERTIMBANG Faktor BobotJl. Nangka Jl. Arengka Jl. Nangka Jl. Arengka
Di kawasan industri 0,15 65 80 9,75 12 Dekat dengan pasar 0,23 85 70 19,55 16,1 Kemudahan dalam transportasi 0,20 85 85 17 17
Biaya sewa lebih rendah 0,17 70 90 11,9 15,3
Ketersediaan tenaga kerja 0,10 75 75 7,5 7,5
Sikap masyarakat 0,15 80 80 12 12 Total 1 77,7 79,9 Sumber: Data dari Perusahaan (2008)
Tabel 4.14 Evaluasi Alternatif Lokasi di Daerah Pekan Baru SKOR (Skor Penuh: 100) SKOR TERTIMBANG Faktor BobotJl. Nangka Jl. Arengka Jl. Nangka Jl. Arengka
Di kawasan industri 0,15 70 85 10,5 12,75 Dekat dengan pasar 0,23 90 80 20,7 18,4 Kemudahan dalam transportasi 0,20 85 90 17 18
Biaya sewa lebih rendah 0,17 80 95 13,6 16,15
Ketersediaan tenaga kerja 0,10 75 80 7,5 8
Sikap masyarakat 0,15 85 80 12,75 12 Total 1 82,05 85,3 Sumber: Data dari Perusahaan (2008)
Seperti yang terlihat pada tabel diatas, terdapat 2 tabel evaluasi
alternatif lokasi untuk di daerah Pekan Baru, yang mana hasil dari skor
tertimbang yang terdapat pada tabel 4.13 dan tabel 4.14 tersebut
dijumlahkan dan dirata-rata, yakni masing-masing untuk skor tertimbang di
Jl. Nangka dan Jl. Arengka. Seperti yang terlihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.15 Evaluasi Alternatif Lokasi di Daerah Pekan Baru Berdasarkan Rata-Rata Skor Tertimbang
Rata-Rata SKOR TERTIMBANG Faktor Jl. Nangka Jl. Arengka
Di kawasan industri 10,125 12,375 Dekat dengan pasar 20,125 17,25 Kemudahan dalam transportasi 17 17,5 Biaya sewa lebih rendah 12,75 15,725
76
Ketersediaan tenaga kerja 7,5 7,75 Sikap masyarakat 12,375 12 Total 79,875 82,6
Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008) Berdasarkan hasil pertimbangan diatas, lokasi yang dipilih sebagai
alternatif pendirian kantor cabang sekaligus gudang untuk daerah Pekan
Baru dan sekitarnya berada di Jl. Arengka, karena mempunyai rata-rata skor
tertimbang yang lebih tinggi daripada di Jl. Nangka. Hal ini juga disebabkan
oleh faktor kemudahan transportasi dan letak yang berada di kawasan
industri, serta biaya sewa yang lebih rendah untuk di Jl. Arengka jika
dibandingkan dengan di Jl. Nangka.
b. Perencanaan Layout Gudang
Tata letak (layout) gudang dan tempat penyimpanan yang didesain
harus dapat memimalkan biaya total dengan mencari panduan terbaik antara
luas ruang dan penanganan bahan. Dalam rencana desain tata letak gudang
dan kantornya, Success Furniture memanfaatkan volume penuhnya sambil
mempertahankan biaya penanganan barang yang rendah, yakni biaya-biaya
yang berkaitan dengan biaya yang berkaitan dengan transportasi barang
masuk (pengiriman barang dari kantor pusat ke kantor cabang),
penyimpanan, dan transportasi barang keluar dari gudang untuk dikirimkan
ke toko/konsumen. Desain tata letak gudang yang efektif juga bertujuan
dalam meminimalkan kerusakan barang dalam gudang.
Berikut ini adalah desain tata letak (layout) gudang yang
direncanakan oleh perusahaan untuk kantor cabang dan gudangnya yang
berlokasi di Pekan Baru.
77
Sumber Gambar: Data dari Perusahaan (2008)
Gambar 4.4 Rencana Tata Letak (Layout) Gudang di Pekan Baru Keterangan:
1. Pintu Masuk dan Pintu Keluar
2. Kantor
3. Pantry
4. WC + Tangga
5. Tempat (rak) penyimpanan nakas
6. Tempat (rak) penyimpanan meja rias
7. Tempat (rak) penyimpanan meja makan
8. Tempat (rak) penyimpanan kursi makan
9. Tempat (rak) penyimpanan ranjang pipa
10. Tempat (rak) penyimpanan ranjang tempa
11. Tempat pengecekan dan pemasangan barang (baik untuk barang
yang diterima maupun yang akan dikirimkan kembali ke
toko/konsumen sekaligus menjadi tempat parkir mobil.
1
2
11
5
76
9
8
4
3
10
78
11. Tempat pengecekan dan pemasangan barang (baik untuk barang
yang diterima maupun yang akan dikirimkan kembali ke
toko/konsumen sekaligus menjadi tempat parkir mobil.
4.2.3 Analisis Aspek Manajemen dan Sumber Daya Manusia
Selanjutnya aspek yang dianalisis adalah aspek manajemen dan sumber
daya manusia. Dalam aspek ini, yang dinilai adalah pengelola usaha dan struktur
organisasi yang ada.
a. Jenis Pekerjaan dan Persyaratan yang Dibutuhkan
1) Jenis-jenis pekerjaan yang dibutuhkan (Job Analysis)
Jenis-jenis pekerjaan yang dibutuhkan untuk mengisi posisi di kantor
cabang di Pekan Baru, terdiri dari dua kelompok yakni kelompok
manajerial dan kelompok operasional. Kelompok manajerial terdiri dari
Kepala Cabang yang memimpin di kantor cabang, yang langsung
melaporkan kepada pemilik di kantor pusat. Kelompok operasional
terdiri dari salesman, akutansi, admin dan umum, kepala gudang, supir
dan staff pekerja (kenek).
2) Persyaratan dan kualifikasi yang diperlukan (Job Specification)
a) Untuk mengisi jabatan kunci, dalam hal ini dimaksudkan adalah
kelompok manajerial yakni Kepala Cabang, diperlukan persyaratan
dasar sebagai berikut:
- Pria/wanita, dengan pendidikan minimal S1
- Mempunyai pengalaman kerja di bidang yang sama minimal 3
tahun
- Usia minimal 27 tahun
79
b) Untuk mengisi jabatan bagian: salesman, diperlukan persyaratan
sebagai berikut:
- Pria, dengan usia maksimal 30 tahun.
- Pendidikan minimal SLTA/sederajat.
- Mempunyai kendaraan bermotor + SIM dan menguasai daerah
Pekan Baru dan sekitarnya.
- Mempunyai pengalaman 2 tahun di bidang sejenis.
- Mempunyai kegemaran di bidang marketing, bekerja keras dan
berdisiplin.
c) Untuk mengisi jabatan akutansi, admin dan umum, diperlukan
persyaratan dasar sebagai berikut:
- Wanita, pendidikan minimal SLTA/sederajat.
- Mempunyai pengalaman 2 tahun di bidang sejenis.
- Menguasai bidang keuangan dengan baik.
- Mampu mengoperasikan komputer dengan baik.
d) Untuk mengisi jabatan kepala gudang, supir dan staff pekerja
(kenek), diperlukan persyaratan dasar sebagai berikut:
- Pria, Pendidikan minimal SLTA/sederajat dengan usia 20 – 27
tahun.
- Pekerja keras, disiplin, dan bersedia untuk lembur.
- Khusus untuk supir, mempunyai SIM dan menguasai daerah
Pekan Baru dan sekitarnya.
3) Struktur organisasi dan uraian pekerjaan (Job description)
80
Sumber Gambar: Data dari Perusahaan (2008)
Gambar 4.5 Bagan Struktur Organisasi Untuk Lokasi di Pekan Baru Tugas dan tanggung jawab dari struktur organisasi adalah
sebagai berikut:
a) Pemilik
- Mengawasi seluruh kegiatan produksi dan pendistribusian
barangnya ke kantor cabangnya.
- Memeriksa laporan keuangan dan membuat keputusan taktis dan
strategis untuk meningkatkan laba perusahaan dan
pengembangan usaha yang datang.
- Bertanggung jawab sepenuhnya atas jalannya operasional
perusahaan, keuangan perusahaan, serta SDM perusahaan.
b) Kepala Cabang:
- Merumuskan rencana tujuan, sasaran, dan kebijakan umum
perusahaan secara keseluruhan yang berasal dari kantor pusat
untuk diterapkan di kantor cabang Pekan Baru.
- Mengawasi, mengkoordinasi dan memimpin jalannya aktifitas
Kepala Cabang
Pemasaran Keuangan Operasional
Pemilik
Akutansi Admin dan Umum
Kepala Gudang
Supir dan Staff
Pekerja
Salesman
81
perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan baik
dari kantor pusat maupun kantor cabang.
- Bertanggung jawab sepenuhnya terhadap jalannya kegiatan
operasional dan mengawasi semua karyawan di Pekan Baru.
- Bertanggung jawab dan memberi laporan secara periodik setiap
bulannya kepada pemilik (kantor pusat).
c) Bagian Pemasaran:
- Menetapkan kebijaksanaan di bidang pemasaran serta
membawahi salesman dan mengawasi pelaksanaannya.
- Melakukan promosi untuk meningkatkan volume penjualan di
daerah Pekan Baru dan sekitarnya.
- Memperluas pemasaran dengan menggarap pasar/daerah baru
untuk wilayah Pekan Baru dan sekitarnya.
- Menyampaikan laporan bulanan atau tahunan tentang hasil
penjualan dan permintaan kepada Kepala Cabang.
- Bertanggung jawab atas target penjualan yang telah ditetapkan
oleh perusahaan untuk daerah Pekan Baru.
d) Bagian Keuangan:
- Melakukan pencatatan atas seluruh kegiatan/transaksi yang
berhubungan dengan keuangan kantor cabang Pekan Baru.
- Merencanakan, melakukan implementasi dan menyiapkan
anggaran perusahaan.
- Melakukan pembayaran gaji terhadap seluruh karyawan di kantor
cabang.
- Menyampaikan laporan secara periodik kepada kepala cabang.
- Bertanggung jawab atas seluruh keuangan (kas dan penagihan
82
piutang) kantor cabang Pekan Baru.
e) Bagian Operasional:
- Mengatur dan mengawasi pengiriman barang dari gudang ke
toko/pelanggan di Pekan Baru dan sekitarnya.
- Mengawasi kinerja karyawan, baik supir maupun staff pekerja
lainnya.
- Memastikan barang yang tersedia (stock) di gudang Pekan Baru
agar tidak mengalami kekurangan persediaan.
- Bertanggung jawab melakukan pemesanan barang ke kantor
pusat dan atas ketepatan waktu pengiriman barang dan kondisi
barang agar tetap terjaga dengan baik, selama di gudang dan
sampai ke tangan konsumen.
f) Salesman:
- Memasarkan produk kepada pelanggan dan mencari pelanggan
baru.
- Memberikan laporan kepada bagian pemasaran mengenai tingkat
penjualan yang dicapai.
- Menyetorkan penagihan yang dilakukan oleh salesman terhadap
toko/pelanggan kepada bagian keuangan (akutansi).
- Bertanggung jawab atas target penjualan yang diberikan oleh
perusahaan kepada bagian pemasaran dan keuangan kantor
cabang Pekan Baru.
g) Akutansi:
- Menerima penyetoran penagihan dari salesman dan menghitung
komisi yang diterima oleh salesman, serta membuatkan
laporannya.
83
- Melakukan pembayaran gaji pegawai di kantor cabang Pekan
Baru.
- Membuat laporan keuangan secara periodik baik per bulan
maupun per tahun untuk dilaporkan kepada kepala cabang Pekan
Baru dan pemilik di kantor pusat.
- Bertanggung jawab atas laporan keuangan yang telah dibuat.
h) Administrasi dan Umum:
- Membantu kepala cabang dalam melakukan perekrutan dan
seleksi karyawan baru.
- Melakukan proses pencatatan persediaan yang berkoordinasi
dengan kepada gudang.
- Membantu dalam proses pencatatan, yang berhubungan dengan
keluar masuknya surat –menyurat di kantor cabang.
i) Kepala Gudang:
- Mengawasi keluar masuknya barang di gudang cabang Pekan
Baru.
- Melakukan pengecekan persediaan barang secara rutin dan
bekerja sama dengan bagian administrasi dan umum dalam
melakukan pemesanan barang kepada kantor pusat.
- Mengawasi dan mengatur pekerjaan staff lainnya, seperti supir
dan staff pekerja (kenek), dan melaporkannya kepada Kepala
Cabang
- Bertanggung jawab atas seluruh persediaan barang di gudang.
j) Supir dan Staff Pekerja (Kenek):
- Supir dan staff pekerja (kenek), bersama-sama dalam melakukan
pemasangan barang pesanan toko/pelanggan, sesuai dengan
84
pesanan.
- Memeriksa barang dan memeriksa kesesuaiannya dengan surat
jalan pengiriman barang/pemesanan barang dari toko/pelanggan.
- Bersama-sama dalam menjaga kebersihan gudang.
- Supir bertanggung jawab atas kelengkapan barang yang
dikirimkan ke toko/pelanggan.
b. Jumlah Karyawan dan Gaji yang Direncanakan
Jumlah karyawan yang direncakan untuk kantor cabang di Pekan
Baru adalah 11 orang, yang mana telah memenuhi persyaratan yang
ditentukan oleh perusahaan Success Furniture untuk mengisi posisi
pekerjaan yang ada di kantor cabang Pekan Baru, melalui proses seleksi dan
rekrutmen untuk karyawan baru. Posisi karyawan kelompok manajerial, yakni
kepala cabang diisi oleh karyawan dari kantor pusat, yang telah
berpengalaman untuk memimpin karyawan di luar kota, dan benar-benar
mengerti seluk-beluk di perusahaan Success Furniture.
Kelompok manajerial, yakni Kepala cabang ini dibantu oleh kelompok
operasional yang mana posisi tersebut diisi oleh orang lokal, yang benar-
benar mengerti tentang kondisi di Pekan Baru dan sekitarnya, terutama
untuk salesman, supir dan staff pekerjanya (kenek). Untuk bagian akutansi,
admin dan umum, dan kepala gudang, sebelumnya telah ditraining di kantor
pusat, dan juga di kantor cabang lainnya, sehingga dapat lebih mengerti
akan tugas dan tanggung jawab dari pekerjaan masing-masing.
Berikut adalah tabel 4.16 yang menggambarkan proyeksi dari jumlah
karyawan yang diperlukan untuk di kantor cabang Pekan Baru dan disertai
dengan rencana gaji yang diberikan untuk karyawan di daerah Pekan Baru.
85
Tabel 4.16 Proyeksi Jumlah Karyawan dan Rincian Gaji untuk Kantor Cabang Pekan Baru
Uang Makan (Rp) Luar Kota Jabatan Jumlah Gaji Pokok
(Rp) Dalam Kota 1 2 3
Kepala Cabang 1 2.750.000,00 30.000,00 30.000,00 40.000,00 50.000,00
Salesman 2 400.000,00 27.500,00 27.500,00 37.500,00 47.500,00Akutansi 1 600.000,00 25.000,00 - - - Admin dan Umum 1 500.000,00 23.000,00 - - -
Kepala Gudang 1 500.000,00 22.500,00 - - -
Supir 2 450.000,00 20.000,00 20.000,00 25.000,00 30.000,00Staff Pekerja (Kenek)
3 350.000,00 18.000,00 18.000,00 23.000,00 28.000,00
Sumber: Data dari Perusahaan (2008) Keterangan:
- Untuk uang makan (terbagi menjadi 2 bagian, yakni uang makan untuk
dalam kota dan uang makan untuk luar kota).
- Untuk uang makan dalam kota, menjadi patokan uang makan yang
diberikan oleh perusahaan apabila karyawan tersebut (salesman, supir
dan kenek) menjalankan tugasnya untuk daerah Pekan Baru.
- Untuk uang makan luar kota, terbagi lagi menjadi luar kota region 1,
region 2, dan region 3.
- Untuk region 1 berlaku apabila karyawan tersebut (salesman, supir dan
kenek) menjalankan tugasnya untuk daerah di luar Pekan Baru, seperti:
Dumai, Kerinci, dan sekitarnya.
- Untuk region 2 berlaku apabila karyawan tersebut (salesman, supir dan
kenek) menjalankan tugasnya untuk daerah di luar Pekan Baru, seperti:
Payah Kumbu, Bukit Tinggi, dan sekitarnya.
- Untuk region 3 berlaku apabila karyawan tersebut (salesman, supir dan
kenek) menjalankan tugasnya untuk daerah di luar Pekan Baru, seperti:
Padang, Batam, Medan, dan sekitarnya.
86
Rencana gaji untuk karyawan di kantor cabang Pekan Baru ini,
mengacuh pada Upah Minimum Regional (UMR) yang mana merupakan
suatu standar minimum yang digunakan oleh para pengusaha atau pelaku
industri untuk memberikan upah kepada pegawai, karyawan, atau buruh di
dalam lingkungan usaha atau kerjanya. Saat ini UMR juga dikenal dengan
istilah Upah Minimum Propinsi (UMP) karena ruang cakupnya biasanya hanya
meliputi suatu propinsi.
Tabel 4.17 Proyeksi Total Gaji Karyawan / Bulan untuk Kantor Cabang Pekan Baru (Berdasarkan Asumsi)
Jabatan Jumlah Gaji Pokok (Rp) Uang Makan (Rp) Total Gaji / Bulan (Rp)
Kepala Cabang 1 1.500.000,00 30.000,00 x 26 = 780.000,00 2.280.000,00 Salesman 2 400.000,00 27.500,00 x 26 = 715.000,00 2.230.000,00 Akutansi 1 600.000,00 25.000,00 x 26 = 650.000,00 1.250.000,00 Admin dan Umum 1 500.000,00 23.000,00 x 26 = 598.000,00 1.098.000,00 Kepala Gudang 1 500.000,00 22.500,00 x 26 = 585.000,00 1.085.000,00 Supir 2 450.000,00 20.000,00 x 26 = 520.000,00 1.940.000,00 Staff Pekerja (Kenek) 3 350.000,00 18.000,00 x 26 = 468.000,00 2.454.000,00
TOTAL 11 12.337.000,00Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)
Pada tabel 4.17 diatas, proyeksi total gaji karyawan / bulan telah
disesuaikan dengan UMP yang berlaku untuk di daerah Pekan Baru (yakni
termasuk ke dalam Propinsi Riau), dengan UMP pada tahun 2008 sebesar
Rp. 800.000,00 (delapan ratus ribu rupiah).
(http://id.wikipedia.org/wiki/Upah_Minimum_Regional)
Total gaji karyawan per bulan telah diperhitungkan oleh perusahaan
dengan asumsi:
- Total hari kerja dalam 1 bulan adalah sebanyak 24 hari. (6 hari dalam
seminggu, Senin – Sabtu).
- Uang makan yang digunakan adalah uang makan untuk dalam kota.
87
4.2.4 Analisis Aspek Hukum
Perusahaan Success Furniture yang sebelumnya telah berbentuk badan
usaha, sehingga tidak perlu mengurusi izin untuk pendirian badan usaha baru,
karena menggunakan nama badan usaha yang sama. Pendaftaran gudang
Success Furniture di daerah Pekan Baru dapat dilakukan melalui Dinas Perizinan
dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan. (Goenawan, p60, 2008)
Dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk mendirikan gudang adalah:
a. KTP (Kartu Tanda Penduduk) Pemilik atau Pengurus
b. Fotokopi Izin Gangguan (HO)
c. Fotokopi Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
d. Fotokopi Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
e. Fotokopi Surat Izin Tempat Usaha (SITU)
f. Fotokopi Kartu NPWP/NPWPO;
g. Fotokopi Akta Notaris Perusahaan;
h. Pas foto 3X4 sebanyak 3 lembar;
Untuk Izin Gangguan atau yang sering dikenal dengan istilah HO
(Hinder Ordonantie) karena izin ini pertama kali telah diatur dalam Hinder
Ordonantie Staatblad Tahun 1926 No. 226 yang akhirnya diubah dan ditambah
dengan Staatblad Tahun 1940 No. 450. Dalam pengajuan Surat Izin Gangguan
dapat selesai selambat-lambatnya 32 hari kerja setelah diterimanya permohonan
secara lengkap. Tempat pengajuan permohonannya dapat melalui: Gubernur
Propinsi setempat (Pekan Baru) Cq. Kepala Kantor Ketentraman dan Ketertiban,
Petugas Mobil Pelayanan Keliling Undang-Undang Gangguan, dan Walikotamadya
setempat (Pekan Baru), dan diwajibkan untuk mendaftar ulang setiap 5 tahun
sekali. Yang mana terdapat persyaratan yang harus dilampirkan dalam
permohonan izin gangguan, antara lain untuk pendirian gudang adalah:
88
1) Formulir diisi lengkap (Lampiran 1)
2) Fotokopi KTP pemohon
3) Nomor Pokok Wajib Pajak Perusahaan
4) Fotokopi Akta Pendirian bagi perusahaan yang berstatus badan hukum.
5) Fotokopi Pajak Bumi dan Bangunan Terakhir
6) Surat persetujuan tetangga/masyarakat yang berdekatan, diketahui RT/RW.
Untuk Izin Mendirikan Bangunan (IMB) bagi lokasi gudang perusahaan,
dapat diperoleh dari pemilik gedung/bangunan yang disewa oleh pihak
perusahaan Success Furniture dalam menjalankan usahanya di daerah Pekan
Baru.
Untuk Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) bagi perusahaan Success
Furniture yang termasuk usaha perorangan ini, terdapat persyaratan antara lain:
1) Mengisi formulir SIUP
2) Fotokopi KTP penanggung jawab
3) Domisili perusahaan/SIT/UUG (Izin Gangguan)
4) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
5) Nomor telepon dan stempel perusahaan
Untuk NPWP dan pas foto yang dilampirkan merupakan NPWP dan pas
foto milik perorangan yang menjadi penanggung jawab (pemilik) usaha yang
berada di lokasi Pekan Baru.
4.2.5 Analisis Aspek Keuangan a. Jumlah Dana dan Biaya Modal
1) Kebutuhan Dana untuk Aktiva Tetap
Aktiva tetap berwujud yang dianggarkan sebesar Rp. 175.825.000,-.
Aktiva tetap berwujud itu meliputi:
89
- Sewa Ruko (di Jl. Arengka untuk 2 tahun) termasuk biaya renovasi
dan perizinan sebesar Rp. 40.000.000,-
- Aktiva tetap lainnya yang dianggarkan sebesar Rp. 135.825.000,-
a) 2 unit Kendaraan Isuzu (second) @ Rp. 60.000.000,- = Rp.
120.000.000,-
b) 1 unit Air Conditioner (AC) Rp. 2.000.000,-
c) 1 unit Mesin Fax Panasonic Rp. 1.050.000,-
d) 2 unit Telepon @ Rp. 125.000,- = Rp. 250.000,-
e) 1 unit Komputer Rp. 3.000.000,-
f) 1 unit Printer Lx 300+ Rp. 1.800.000,-
g) 1 unit Deposit Box Rp. 1.500.000,-
h) 3 unit Meja Kantor @ Rp. 500.000,- = Rp. 1.500.000,-
i) 3 unit Kursi Kantor @ Rp. 300.000,- = Rp. 900.000,-
j) 5 unit Kursi Kantor (tamu) @ Rp. 200.000,- = Rp. 1.000.000,-
k) 1 unit Dispenser @ Rp. 375.000,-
l) 2 buah Gallon Air Mineral @ Rp. 50.000,- = Rp. 100.000,-
m) 1 unit Kompor Gas @ Rp. 250.000,-
n) 1 buah Tabung Gas Elpiji @ Rp. 600.000,-
o) Alat Tulis Kantor (kertas, pulpen, spidol, gunting, karter, dll) Rp.
1.000.000,-
p) Alat-Alat Kebersihan (tong sampah, kain pel, sapu, kain Lap, dll)
Rp. 500.000,-
2) Kebutuhan Dana Modal Kerja
Kebutuhan dana modal kerja terdiri dari:
90
Tabel 4.18 Modal Kerja untuk Kantor Cabang Pekan Baru Keterangan Modal Kerja
Biaya Persediaan Awal Produk Rp. 98.626.740,- Biaya gaji karyawan tetap Rp. 12.337.000,- Biaya umum dan administrasi Rp. 1.000.000,- Cadangan kas minimum Rp. 3.000.000,- Total Rp. 114.963.740,- Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)
3) Jumlah Dana Investasi
Dengan demikian jumlah keseluruhan dana investasi untuk rencana
pendirian Gudang dan Kantor di daerah Pekan Baru adalah:
Jumlah dana investasi = dana modal aktiva tetap + dana modal kerja
Jumlah dana investasi = Rp. 175.825.000,- + Rp. 114.963.740,-
= Rp. 290.788.740,-
b. Sumber Dana
Dana yang digunakan dalam mendirikan usaha ini berasal dari modal
sendiri, yang dihitung berdasarkan penilaian internal dari perusahaan.
Menurut pihak internal perusahaan, biaya modal yang dibebankan
berdasarkan tingkat pengembalian yang diharapkan. Dimana perusahaan
dalam menentukan tingkat pengembalian investasi yang diharapkan
berdasarkan tingkat pengembalian resiko, dalam hal ini adalah suku bunga
deposito sebesar 7,5% untuk deposito dalam bentuk rupiah (IDR) < 1 millyar
rupiah selama periode 1 tahun (12 bulan)
(http://www.klikbca.com/individual/silver/ind/rates.html?s=2), dan apabila
ditambah dengan resiko atas jenis proyek ini dianggarkan sebesar 5%, maka
biaya modal atas modal sendiri yang diperhitungkan dalam rencana usaha ini
adalah sebesar 12,5%.
91
c. Biaya Pajak yang Dikenakan
Biaya pajak yang dikenakan pada perusahaan dalam setiap tahunnya
ditentukan berdasarkan tarif yang telah ditetapkan oleh pemerintah dalam
Undang-Undang perpajakan. Berdasarkan Undang-Undang No. 17 Tahun
2000 tentang Pajak Penghasilan pasal 17 (1)a:
Tabel 4.19 Tarif Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri – Pekan Baru Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif Pajak
Sampai dengan Rp. 25.000.000,- 5% Rp. 25.000.000,- s/d Rp. 50.000.000,- 10% Rp. 50.000.000,- s/d Rp. 100.000.000,- 15% Rp. 100.000.000,- s/d Rp. 200.000.000,- 25%
Diatas Rp. 200.000.000,- 35% Sumber: Undang-Undang No. 17 Tahun 2000 tentang Pajak Penghasilan
d. Skenario Moderat
1) Analisis Penjualan
Tabel 4.20 Perkiraan Penjualan untuk Daerah Pekan Baru dan Sekitarnya pada Periode 2009 - 2010 (Moderat)
Tahun Produk Perkiraan Permintaan (Unit)
Harga Rata-Rata (Rp)
Perkiraan Penjualan (Rp)
2009 Ranjang Pipa 226 1.570.179 354.860.454 Ranjang Tempa 277 1.920.716 532.038.332 Meja Rias 283 941.070 266.322.810 Nakas 228 163.020 37.168.560 Meja Makan 123 722.938 88.921.389 Kursi Makan 456 161.983 73.864.066
Total 1.353.175.6112010 Ranjang Pipa 261 1.727.197 450.798.391
Ranjang Tempa 331 2.112.788 699.332.696 Meja Rias 325 1.035.177 336.432.525 Nakas 263 179.322 47.161.686 Meja Makan 139 795.232 110.537.239 Kursi Makan 497 178.181 88.555.887
Total 1.732.818.424Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)
Keterangan:
Success Furniture merencanakan akan menaikan harga produknya di tahun
2010, karena kenaikan harga di kantor pusat setelah dilakukan pada bulan
Juni 2008. Riset Danareksa memperkirakan, pertumbuhan ekonomi 2009
hanya sekitar 5,9% dan tingkat inflasi sekitar 7,5%.
92
(http://els.bappenas.go.id/upload/kliping/Inflasi%202009.pdf).
Diperkirakan perusahaan tidak menaikan harga di tahun 2009, melainkan
harga akan dinaikan di tahun berikutnya dengan pertimbangan, akan
kondisi ekonomi global yang belum menentu dan daya beli masyarakat
yang terus melemah, sehingga asumsi perusahaan atas kenaikan
produknya di tahun 2010 sebesar 10% dari harga jual di tahun 2009. Hal
ini juga didasarkan oleh histori perusahaan, di tahun sebelumnya yang
menaikan harga sekitar 10% dari harga jual produk sebelumnya.
2) Analisis Persediaan Awal dan Pembelian Produk
Tabel 4.21 Perkiraan Persediaan Awal Barang Dagangan di Kantor Cabang Pekan Baru pada Tahun 2009 (Moderat)
Tahun Produk Perkiraan Permintaan (Unit)
Harga Rata-Rata (Rp)
Perkiraan Penjualan (Rp)
2009 Ranjang Pipa 20 1.098.027 21.960.545 Ranjang Tempa 25 1.477.474 36.936.838 Meja Rias 15 723.900 10.858.500 Nakas 20 125.400 2.508.000 Meja Makan 25 556.106 13.902.656 Kursi Makan 100 124.602 12.460.200
Total 98.626.740Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)
Tabel 4.22 Perkiraan Pembelian Produk untuk Kantor Cabang Pekan Baru dari
Kantor Pusat pada Tahun 2009 (Moderat)
Tahun Produk Perkiraan Permintaan (Unit)
Harga Rata-Rata (Rp)
Perkiraan Penjualan (Rp)
2009 Ranjang Pipa 226 1.098.027 248.154.163 Ranjang Tempa 277 1.477.474 409.260.168 Meja Rias 283 723.900 204.863.700 Nakas 228 125.400 28.591.200 Meja Makan 123 556.106 68.401.069 Kursi Makan 456 124.602 56.818.512
Total 1.016.088.812 2010 Ranjang Pipa 261 1.185.869 309.511.927
Ranjang Tempa 331 1.595.671 528.167.238 Meja Rias 325 781.812 254.088.900 Nakas 263 135.432 35.618.616 Meja Makan 139 600.595 83.482.670 Kursi Makan 497 134.570 66.881.370
Total 1.277.750.720 Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)
93
Keterangan:
Perusahaan menggunakan sistem keuangan yang terpisah antara kantor
pusat dengan kantor cabangnya, hal ini mengharuskan untuk kantor
cabang di daerah Pekan Baru harus melakukan pemesanan barang dan
pembayaran atas barang dagangan tersebut (yakni Produk Success
Furniture) dengan menggunakan harga khusus (dengan potongan harga
sebesar 40% + 5% dari daftar harga) yang telah diperhitungkan dari
kantor pusat Success Furniture selaku pusat penyaluran barang, yang mana
telah memperhitungkan komponen biaya sebagai berikut: biaya produksi
barang, biaya penanganan barang, biaya pemasangan barang, termasuk
biaya transportasi, serta semua biaya yang dikeluarkan sampai produk
tersebut tiba di kantor cabang Pekan Baru. Kantor cabang berkewajiban
menerapkan harga jual untuk di daerah Pekan Baru dan sekitarnya sesuai
dengan harga yang telah ditentukan dari kantor pusat Success Furniture.
Harga jual tersebut telah di mark-up dengan memperhitungkan biaya
transportasi dan biaya operasional di daerah Pekan Baru.
3) Analisis Biaya Operasional
Biaya yang termasuk biaya operasional disini adalah biaya
administrasi dan biaya operasional, yang mana dianggarkan untuk
menunjang berjalannya kegiatan operasional perusahaan yang berlokasi di
Pekan Baru. Biaya operasional tersebut diasumsikan dengan menggunakan
data asumsi tingkat inflasi berdasarkan Riset Danareksa yang mana
memperkirakan, pertumbuhan ekonomi 2009 hanya sekitar 5,9% dan
tingkat inflasi sekitar 7,5%.
(http://els.bappenas.go.id/upload/kliping/Inflasi%202009.pdf).
94
a) Proyeksi Biaya Administrasi
Biaya administrasi meliputi: Gaji kepala cabang, gaji karyawan
bagian akutansi, gaji karyawan bagian administrasi dan umum, gaji
kepala gudang, pembelian Alat Tulis Kantor, biaya listrik dan air,
pembelian air minum gallon dan pembelian gas elpiji untuk keperluan
pantry, serta biaya penyusutan peralatan dan perlengkapan kantor.
Tabel 4.23 Proyeksi Biaya Administrasi untuk Kantor Cabang di Daerah Pekan Baru (Moderat)
Keterangan 2009 (Rp) 2010 (Rp) Gaji Kepala Cabang 22.800.000 32.011.200 Gaji Akuntan 12.500.000 17.550.000 Gaji Admin dan Umum 10.980.000 15.415.920 Gaji Kepala Gudang 10.850.000 15.233.400 Biaya Pembelian Alat Tulis Kantor 1.350.000 1.944.000 Biaya Penyusutan Peralatan dan Perlengkapan 2.272.000 2.272.000 Biaya Listrik dan Air 4.500.000 6.480.000 Pembelian Air Gallon 350.000 453.600 Pembelian Gas Elpiji 900.000 1.296.000
Total 66.502.000 92.656.120 Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)
Keterangan:
- Untuk gaji Kepala Cabang, Akuntan, Admin dan Umum, dan Kepala
Gudang dalam 1 tahun (2009) dihitung mulai bulan April 2009,
karena rencana usaha ini akan diimplementasikan pada bulan Maret
2009. Dalam 1 tahun diberikan Tunjangan Hari Raya (THR) sebesar
1 bulan gaji.
Gaji Kepala Cabang = Rp. 2.280.000,- x 10 bulan = Rp. 22.800.000,-
Gaji Akuntan = Rp. 1.250.000,- x 10 bulan = Rp. 12.500.000,-
Gaji Admin dan Umum = Rp. 1.098.000,- x 10 bulan = Rp. 10.980.000,-
Gaji Kepala Gudang = Rp. 1.085.000,- x 10 bulan = Rp. 10.850.000,-
- Untuk Pembelian Alat Tulis Kantor (ATK) yang dianggarkan per
bulannya sebesar Rp. 150.000,- dan untuk tahun pertama dihitung
95
sejak Maret 2009-Desember 2009, yakni: Rp. 150.000,- x 9 bulan =
Rp. 1.350.000,-
- Untuk Biaya Penyusutan Peralatan dan Perlengkapan kantor dalam
setahunnya sebesar Rp. 2.272.000,- , yang mana disusutkan dengan
umur ekonomis selama 5 tahun. Berikut adalah perinciannya yang
disajikan dalam bentuk tabel:
Tabel 4.24 Rincian Penyusutan Peralatan dan Perlengkapan Kantor Pekan Baru (Moderat)
Keterangan Harga (Rp) Nilai Residu/ Sisa (Rp)
Umur Ekonomis
Nilai Penyusutan (Rp)
Air Conditioner (AC) 2.000.000 250.000 5 Tahun 350.000 Mesin Fax Panasonic 1.050.000 125.000 5 Tahun 185.000 Komputer 2.000.000 750.000 5 Tahun 450.000 Telepon 250.000 30.000 5 Tahun 44.000 Printer Lx 300+ 1.050.000 350.000 5 Tahun 290.000 Deposit Box 3.000.000 250.000 5 Tahun 250.000Meja Kantor 1.800.000 200.000 5 Tahun 260.000 Kursi Kantor 1.500.000 100.000 5 Tahun 160.000 Kursi Kantor (tamu) 1.500.000 125.000 5 Tahun 175.000 Dispenser 900.000 50.000 5 Tahun 65.000 Kompor Gas 1.000.000 35.000 5 Tahun 43.000
Total Penyusutan (Rp) 2.272.000 Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)
Keterangan:
Dengan menggunakan rumus:
Nilai Penyusutan : Harga (Aktiva Tetap) – Nilai Sisa (Residu)
Umur Ekonomis
- Untuk Biaya Listrik dan Air yang dianggarkan setiap bulannya
sebesar Rp. 500.000,- x 9 bulan = Rp. 4.500.00,- (untuk tahun 2009
terhitung sejak Maret 2009 – Desember 2009)
- Untuk biaya Air Gallon yang dianggarkan setiap bulannya sebesar
Rp. 5.000,- x 7 gallon = Rp. 35.000,-. Untuk tahun pertama (Maret
2009 – Desember 2009) sebesar Rp. 35.000,- x 10 bulan = Rp.
350.000,-
96
- Pembelian Gas Elpiji yang dianggarkan setiap bulannya adalah 1
tabung = Rp. 100.000,-, Jadi di tahun 2009 sebesar Rp. 100.000,- x
9 = Rp. 900.000,-.
- Untuk tahun 2010 diasumsikan terjadi kenaikan sebesar 8%, dengan
gaji karyawan yang dihitung sebanyak 13 bulan (12 bulan kerja + 1
bulan Tunjangan Hari Raya).
b) Proyeksi Biaya Penjualan
Biaya Penjualan meliputi: Gaji bagian Penjualan (salesman), Supir
dan staff pekerja (kenek), biaya transportasi, komisi penjualan untuk
salesman dan biaya penyusutan kendaraan.
Tabel 4.25 Proyeksi Biaya Penjualan untuk Kantor Cabang di Daerah Pekan Baru (Moderat)
Keterangan 2009 (Rp) 2010 (Rp) Gaji Salesman 22.300.000 31.309.200 Gaji Supir 19.400.000 27.237.600 Gaji Staff Pekerja (Kenek) 24.540.000 34.454.160 Biaya Transportasi 35.000.000 37.800.000 Komisi Penjualan untuk Salesman 13.531.756 17.328.184 Biaya Penyusutan Kendaraan 10.000.000 10.000.000
Total 124.771.756 158.129.144 Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)
Keterangan:
- Untuk gaji salesman yang terdiri dari 2 orang, gaji pokok per
bulannya sebesar Rp. 1.115.000,- . Perusahaan menggangarkan gaji
untuk salesman sebesar Rp. 2.230.000,- x 10 bulan = Rp.
22.300.000,-. (termasuk THR dan 9 bulan gaji)
- Untuk gaji Supir yang terdiri dari 2 orang @ Rp. 970.000,- x 2 = Rp
1.940.000,-. Gaji supir yang dianggarkan oleh perusahaan dalam 1
tahunnya sebesar Rp. 1.940.000,- x 10 bulan = Rp. 19.400.000,-.
(termasuk THR dan 9 bulan gaji)
97
- Untuk gaji staff pekerja (kenek) yang terdiri dari 3 orang @ Rp.
818.000,-, sehingga 1 bulannya diperlukan Rp. 2.454.000,-. Dalam 1
tahun diperlukan Rp. 2.454.000,- x 10 bulan = Rp. 24.540.000,-.
(termasuk THR dan 9 bulan gaji)
- Untuk biaya transportasi setiap bulannya, perusahaan
mengganggarkan sebesar Rp. 3.500.000,- untuk 2 mobil kantor yang
difungsikan untuk mengirimkan barang. Dalam tahun pertama Rp.
3.500.000,- x 10 bulan = Rp. 35.000.000,-. (terhitung mulai Maret
2009 – Desember 2009).
- Komisi penjualan untuk salesman sebesar 1% dari total penjualan
tahun 2009, yakni: Rp. 13.531.756,-
Diperoleh dari = Penjualan x Komisi penjualan untuk salesman
= Rp. 1.353.175.611,- x 1%
= Rp. 13.531.756,-
- Biaya penyusutan 2 unit kendaraan sebesar: Rp. 5.000.000,- x 2 =
Rp. 10.000.000,-
Nilai kendaraan = @ Rp. 60.000.000,-
Nilai Sisa (residu) = Rp. 35.000.000,-
Nilai Ekonomis = 5 tahun
Nilai Penyusutan = Nilai Kendaraan – Nilai Sisa (Residu)
Umur Ekonomis
= Rp. 60.000.000,- – Rp. 35.000.000,-
5 tahun
= Rp. 25.000.000,-
5 tahun
= Rp5.000.000,- (per tahun selama 5 tahun)
98
- Untuk tahun 2010 diasumsikan terjadi kenaikan sebesar 8%, dengan
gaji karyawan yang dihitung sebanyak 13 bulan (12 bulan kerja + 1
bulan Tunjangan Hari Raya).
4) Proyeksi Laporan Laba/Rugi
Untuk proyeksi laba/rugi menggambarkan besarnya pendapatan
yang diperoleh pada suatu periode ke periode berikutnya. Kemudian juga
akan tergambar jenis-jenis biaya yang dikeluarkan berikut jumlahnya dalam
periode yang sama. Sehingga dalam laporan ini dapat terlihat kondisi
keuangan perusahaan, apakah terdapat keuntungan atau kerugian dalam
suatu periode atau beberapa periode.
Adapun uraian proyeksi laporan laba/rugi skenario moderat dalam
usaha yang akan didirikan ini akan terlampir pada Lampiran 2.
5) Proyeksi Arus Kas (Cash Flow)
Cash flow merupakan arus kas atau aliran kas yang ada di
perusahaan dalam suatu periode tertentu. Proyeksi arus kas (cash flow)
skenario moderat, terlampir pada Lampiran 3.
Cash flow menggambarkan berapa uang yang masuk (cash in) ke
perusahaan dan jenis-jenis pemasukan tersebut. Cash flow juga
menggambarkan berapa uang yang keluar (cash out) serta jenis-jenis biaya
yang dikeluarkan. Terdapat tiga jenis cash flow yang dikaitkan dengan
suatu usaha, yakni: Initial cash flow, operasional cash flow, dan terminal
cash flow.
a) Aliran Kas Awal (Initial Cash Flow)
Merupakan dana yang dikeluarkan oleh perusahaan pada awal periode
untuk investasi. Jumlah investasi awal dalam pembiayaan rencana
usaha ini adalah sebesar Rp. 290.788.740,-; yang terdiri dari:
99
- Dana pembiayaan aktiva tetap sebesar Rp. 175.825.000,- dan
- Dana pembiayaan modal kerja sebesar Rp. 114.963.740,-
b) Aliran Kas Operasional (Operasional Cash Flow)
Merupakan kas yang diterima atau dikeluarkan pada saat operasi
usaha. Aliran operasional diperoleh dengan rumus:
OCF = EAT + Penyusutan
Dimana: OCF = Aliran Kas Operasional (Operasional Cash Flow)
EAT = Laba setelah pajak (Earning After Tax)
Dengan demikian maka besarnya aliran kas operasional bersih adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.26 Proyeksi Operasional Cash Flow (Moderat) Periode EAT (Rp) Penyusutan (Rp) OCF (Rp)
2009 94.359.782 12.272.000 106.631.782 2010 132.294.225 12.272.000 144.566.225 2011 186.894.408 12.272.000 199.166.408 2012 280.761.440 12.272.000 293.033.440 2013 394.501.991 12.272.000 406.773.991
Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)
c) Aliran Kas Akhir (Terminal Cash Flow)
Merupakan uang kas yang diterima pada saat usaha tersebut berakhir
(aliran kas pada akhir umur ekonomis proyek), biasanya berasal dari
modal kerja dan penjualan aktiva tetap atau nilai sisa aktiva tetap
yang sudah habis umur ekonomisnya. Jumlah Terminal Cash Flow ini
dapat dihitung berdasarkan rumus:
TCF = Modal Kerja + Nilai Sisa (Residu)
= Rp. 114.963.740,- + Rp. 72.265.000,-
= Rp. 187.228.740,-
100
Tabel 4.27 Proyeksi Aliran Kas Perusahaan (Moderat) Periode ICF (Rp) OCF (Rp) TCF (Rp)
2009 (290.788.740) 106.631.782 2010 - 144.566.225 2011 - 199.166.408 2012 - 293.033.440 2013 - 406.773.991 187.228.740
Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)
6) Proyeksi Neraca
Setelah melakukan penyusunan cash flow, perusahaan juga harus
membuat proyeksi laporan keuangannya untuk beberapa periode ke depan.
Dari proyeksi neraca yang dibuat, perusahaan akan dapat mengetahui
besarnya harta perusahaan, baik harta lancar, harta tetap, atau harta
lainnya. Kemudian juga akan tergambar kewajiban baik jangka pendek
maupun jangka panjang serta modal yang dimiliki dari periode ke periode.
Adapun uraian proyeksi neraca dalam usaha yang akan didirikan ini
akan terlampir pada Lampiran 4.
7) Metode Penilaian Investasi
Pada penilaian investasi ini akan dinilai dengan metode Payback
Period (PP), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan
Profitability Index (PI). Berikut ini adalah perincian perhitungan penilaian
investasi untuk kantor cabang di Pekan Baru:
a) Payback Period (PP)
Untuk menilai jangka waktu (tahun) pemulihan seluruh modal
yang diinvestasikan dalam suatu proyek, dengan menggunakan aliran
kas sebagai dasar perhitungan.
Perhitungan Payback Period (PP) untuk rencana usaha ini adalah:
Investasi (Rp. 290.788.740,-)
Cash Flow Tahun I (2009) Rp. 286.521.782,-
101
(Rp. 4.266.958,-)
Cash Flow Tahun II (2010) Rp. 320.189.268,-
Rp. 315.922.310,-
Payback Period (PP) = Tahun II + Rp. 4.266.958,- x 360 hari
Rp. 315.922.310,-
= Tahun II + 4,86 hari
= 12 bulan 5 hari
Kesimpulan dari perhitungan ini adalah bahwa modal investasi
untuk pendirian kantor cabang di Pekan Baru akan kembali pada tahun
kedua (2010), tepatnya selama 12 bulan 5 hari.
b) Net Present Value (NPV)
Metode ini menghitung perbandingan antara PV kas bersih (PV of
Proceed) dengan PV investasi (Capital Outlay) selama umur investasi.
Kas bersih yang sebelumnya telah diperoleh dengan menggunakan
perhitungan Operational Cash Flow (OCF).
Tabel 4.28 Proyeksi Net Present Value (Moderat)
Periode Operational Cash Flow (OCF)/ Kas Bersih (Rp)
Discount Factor (DF = 12,5%)
PV Kas Bersih (Rp)
2009 106.631.782 0,889 94.795.655 2010 144.566.225 0,790 114.207.318 2011 199.166.408 0,702 139.814.818 2012 293.033.440 0,624 182.852.866 2013 406.773.991 0,555 225.759.565
Jumlah PV Kas Bersih (Rp) 757.430.222 Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)
NPV = 106.631.782 + 144.566.225 + 199.166.408 + 293.033.440 + 406.773.991
(1 + 0,125) (1 + 0,125)2 (1 + 0,125)3 (1 + 0,125)4 (1 + 0,125)5
- 290.788.740
= 94.795.655 + 114.207.318 + 139.814.818 + 182.852.866 + 225.759.565
- 290.788.740
102
= 757.430.222 - 290.788.740
= 466.641.482
NPV yang diperoleh dari perhitungan diatas adalah Rp.
466.641.482,-, yang menunjukan nilai positif, yang berarti investasi
untuk pendirian kantor cabang di Pekan Baru dinyatakan layak untuk
didirikan.
c) Internal Rate of Return (IRR)
Merupakan metode yang digunakan untuk mengukur tingkat
pengembalian hasil internal.
Nilai IRR didapat dengan menggunakan cara interpolasi dan
setelah dilakukan perhitungan, discount factor yang digunakan sebesar
40% dan 57%. Dengan uraian sebagai berikut:
Tabel 4.29 Perhitungan NPV dengan discount factor sebesar 40% dan 57% (Moderat)
Tahun Kas Bersih (Rp)
DF (40%)
PV Kas Bersih (Rp)
DF (57%)
PV Kas Bersih (Rp)
2009 106.631.782 0,714 76.135.093 0,637 67.924.445 2010 144.566.225 0,51 73.728.775 0,406 58.693.888 2011 199.166.408 0,364 72.496.572 0,258 51.384.933 2012 293.033.440 0,26 76.188.694 0,165 48.350.518 2013 406.773.991 0,186 75.659.962 0,109 44.338.365
Total PV Kas Bersih (Rp) 374.209.097 270.692.149 Total PV Investasi (Rp) 290.788.740 290.788.740
NPV C1 83.420.357 C2 (20.096.591) Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)
Interpolasi PVIFA PVIFA
40% 374.209.097 374.209.097
Initial Investmen 290.788.740 -
57% 270.692.149 –
103.516.948 83.420.357
103
IRR = 40% + 83.420.357 x 17%
103.516.948
IRR = 40% + 13,7%
IRR = 53,7%
Dengan menggunakan interpolasi, IRR yang dihasilkan sebesar
53,7%, sehingga rencana usaha ini layak untuk dijalankan, karena IRR
yang dihasilkan tersebut lebih besar dari tingkat keuntungan yang
diharapkan, yakni sebesar 12,5%.
d) Profitability Index (PI)
Profitability Index (PI) atau benefit and cost ratio (B/C Ratio)
merupakan rasio aktivitas dari jumlah sekarang penerimaan bersih
dengan nilai sekarang pengeluaran investasi selama umur investasi.
Perhitungan Profitability Index (PI) untuk rencana pendirian
kantor cabang di Pekan Baru adalah sebagai berikut:
PI = 757.430.222 x 100%
290.788.740
PI = 2,605 kali dibulatkan menjadi 2,61 kali
Profitability Index (PI) yang diperoleh dari perhitungan ini adalah
2,61 kali, dapat disimpulkan bahwa rencana pendirian kantor cabang di
Pekan Baru layak untuk dilakukan, karena PI yang dihasilkan lebih besar
dari 1.
104
Tabel 4.30 Kesimpulan Hasil Perhitungan Metode Penilaian Moderat untuk Kantor Cabang di Pekan Baru
No. Metode Kriteria Penilaian Hasil Keputusan1 Payback Period (PP) < 5 tahun 12 bulan 5 hari LAYAK 2 Net Present Value (NPV) Positif Rp. 466.641.482,- LAYAK 3 Internal Rate of Return (IRR) > 12,5% 53,7 % LAYAK 4 Profitability Index (PI) >1 2,61 kali LAYAK
Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)
e. Skenario Optimis
Pada skenario optimis ini, diperkirakan target pertumbuhan ekonomi
6,2 persen dan tingkat inflasi 6,5 persen, hal ini ditetapkan pemerintah dalam
Rancangan APBN 2009 dan dinilai terlalu optimistis oleh beberapa pakar
ekonomi. Pemerintah mengharapkan dengan tingkat inflasi yang mencapai 6-7
persen dapat meningkatkan daya beli masyarakat sehingga tidak terganggu
dengan adanya krisis ekonomi global.
(http://els.bappenas.go.id/upload/kliping/Inflasi%202009.pdf).
Diperkirakan seiring dengan turunnya tingkat inflasi, tingkat suku
bunga juga akan diperkirakan turun.
(http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/12/09/00101051/jaga.stamina.pada.
2009)
1) Analisis Penjualan
Tabel 4.31 Perkiraan Penjualan untuk Daerah Pekan Baru dan Sekitarnya pada Periode 2009 – 2010 (Optimis)
Tahun Produk Perkiraan Permintaan (Unit)
Harga Rata-Rata (Rp)
Perkiraan Penjualan (Rp)
2009 Ranjang Pipa 226 1.570.179 354.860.454 Ranjang Tempa 277 1.920.716 532.038.332 Meja Rias 283 941.070 266.322.810 Nakas 228 163.020 37.168.560 Meja Makan 123 722.938 88.921.389 Kursi Makan 456 161.983 73.864.066
Total 1.353.175.6112010 Ranjang Pipa 261 1.774.302 463.092.892
Ranjang Tempa 331 2.170.409 718.405.405 Meja Rias 325 1.063.409 345.607.958 Nakas 263 184.213 48.447.914 Meja Makan 139 816.920 113.551.891
105
Kursi Makan 497 183.040 90.971.048Total 1.780.077.109
Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008) Keterangan:
Success Furniture merencanakan akan menaikan harga produknya di tahun
2010, karena kenaikan harga di kantor pusat setelah dilakukan pada bulan
Juni 2008. Success Furniture mengasumsikan kenaikan produknya di tahun
2010 sebesar 13% dari harga jual di tahun 2009. Hal ini dikarenakan oleh
tingkat inflasi yang mulai menurun, dapat menyebabkan daya beli
masyarakat meningkat.
2) Analisis Persediaan Awal dan Pembelian Produk
Tabel 4.32 Perkiraan Persediaan Awal Barang Dagangan di Kantor Cabang Pekan Baru pada Tahun 2009 (Optimis)
Tahun Produk Perkiraan Permintaan (Unit)
Harga Rata-Rata (Rp)
Perkiraan Penjualan (Rp)
2009 Ranjang Pipa 20 1.098.027 21.960.545 Ranjang Tempa 25 1.477.474 36.936.838 Meja Rias 15 723.900 10.858.500 Nakas 20 125.400 2.508.000 Meja Makan 25 556.106 13.902.656 Kursi Makan 100 124.602 12.460.200
Total 98.626.740Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)
Tabel 4.33 Perkiraan Pembelian Produk untuk Kantor Cabang Pekan Baru dari Kantor Pusat pada Tahun 2009 (Optimis)
Tahun Produk Perkiraan Permintaan (Unit)
Harga Rata-Rata (Rp)
Perkiraan Penjualan (Rp)
2009 Ranjang Pipa 226 1.098.027 248.154.163 Ranjang Tempa 277 1.477.474 409.260.168 Meja Rias 283 723.900 204.863.700 Nakas 228 125.400 28.591.200 Meja Makan 123 556.106 68.401.069 Kursi Makan 456 124.602 56.818.512
Total 1.016.088.812 2010 Ranjang Pipa 261 1.174.889 306.646.076
Ranjang Tempa 331 1.580.897 523.276.800 Meja Rias 325 774.573 251.736.225 Nakas 263 134.178 35.288.814 Meja Makan 139 595.034 82.709.683 Kursi Makan 497 133.324 66.262.098
Total 1.265.919.695 Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)
106
Keterangan:
Perusahaan menggunakan sistem keuangan yang terpisah antara kantor
pusat dengan kantor cabangnya, hal ini mengharuskan untuk kantor
cabang di daerah Pekan Baru harus melakukan pemesanan barang dan
pembayaran atas barang dagangan tersebut (yakni Produk Success
Furniture) dengan menggunakan harga khusus (dengan potongan harga
sebesar 40% + 5% dari daftar harga) yang telah diperhitungkan dari
kantor pusat Success Furniture selaku pusat penyaluran barang, yang mana
telah memperhitungkan komponen biaya sebagai berikut: biaya produksi
barang, biaya penanganan barang, biaya pemasangan barang, termasuk
biaya transportasi, serta semua biaya yang dikeluarkan sampai produk
tersebut tiba di kantor cabang Pekan Baru. Kantor cabang berkewajiban
menerapkan harga jual untuk di daerah Pekan Baru dan sekitarnya sesuai
dengan harga yang telah ditentukan dari kantor pusat Success Furniture.
Harga jual tersebut telah di mark-up dengan memperhitungkan biaya
transportasi dan biaya operasional di daerah Pekan Baru.
3) Analisis Biaya Operasional
Biaya operasional tersebut diasumsikan dengan menggunakan data
asumsi tingkat inflasi sebesar 6-7 persen, sehingga kenaikan yang terjadi
menggunakan angka 7%.
a) Proyeksi Biaya Administrasi
Tabel 4.34 Proyeksi Biaya Administrasi untuk Kantor Cabang di Daerah Pekan Baru (Optimis)
Keterangan 2009 (Rp) 2010 (Rp) Gaji Kepala Cabang 22.800.000 31.714.800 Gaji Akuntan 12.500.000 17.387.500 Gaji Admin dan Umum 10.980.000 15.273.180 Gaji Kepala Gudang 10.850.000 15.092.350 Biaya Pembelian Alat Tulis Kantor 1.350.000 1.926.000 Biaya Penyusutan Peralatan dan Perlengkapan 2.272.000 2.272.000
107
Biaya Listrik dan Air 4.500.000 6.480.000 Pembelian Air Gallon 350.000 453.600 Pembelian Gas Elpiji 900.000 1.296.000
Total 66.502.000 91.895.430Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)
b) Proyeksi Biaya Penjualan
Biaya Penjualan meliputi: Gaji bagian Penjualan (salesman), Supir
dan staff pekerja (kenek), biaya transportasi, komisi penjualan untuk
salesman dan biaya penyusutan kendaraan.
Tabel 4.35 Proyeksi Biaya Penjualan untuk Kantor Cabang di Daerah Pekan Baru (Optimis)
Keterangan 2009 (Rp) 2010 (Rp) Gaji Salesman 22.300.000 31.019.300 Gaji Supir 19.400.000 26.985.400 Gaji Staff Pekerja (Kenek) 24.540.000 34.135.140 Biaya Transportasi 35.000.000 37.450.000 Komisi Penjualan untuk Salesman 13.531.756 17.800.771 Biaya Penyusutan Kendaraan 10.000.000 10.000.000
Total 124.771.756 157.390.611 Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)
- Untuk tahun 2010 diasumsikan terjadi kenaikan sebesar 7%, dengan
gaji karyawan yang dihitung sebanyak 13 bulan (12 bulan kerja + 1
bulan Tunjangan Hari Raya).
4) Proyeksi Laporan Laba/Rugi
Adapun uraian proyeksi laporan laba/rugi skenario optimis dalam
usaha yang akan didirikan ini akan terlampir pada Lampiran 5.
5) Proyeksi Arus Kas (Cash Flow)
Adapun uraian proyeksi arus kas skenario optimis dalam usaha
yang akan didirikan ini akan terlampir pada Lampiran 6.
Terdapat tiga jenis cash flow yang dikaitkan dengan suatu usaha,
yakni: Initial cash flow, operasional cash flow, dan terminal cash flow.
a) Aliran Kas Awal (Initial Cash Flow)
Jumlah investasi awal dalam pembiayaan rencana usaha ini adalah
sebesar Rp. 290.788.740,-; yang terdiri dari:
108
- Dana pembiayaan aktiva tetap sebesar Rp. 175.825.000,- dan
- Dana pembiayaan modal kerja sebesar Rp. 114.963.740,-
b) Aliran Kas Operasional (Operasional Cash Flow)
Aliran operasional diperoleh dengan rumus:
OCF = EAT + Penyusutan
Dimana: OCF = Aliran Kas Operasional (Operasional Cash Flow)
EAT = Laba setelah pajak (Earning After Tax)
Dengan demikian maka besarnya aliran kas operasional bersih adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.36 Proyeksi Operasional Cash Flow (Optimis) Periode EAT (Rp) Penyusutan (Rp) OCF (Rp)
2009 94.359.782 12.272.000 106.631.782 2010 154.678.875 12.272.000 166.950.875 2011 287.390.042 12.272.000 299.662.042 2012 467.531.316 12.272.000 479.803.316 2013 699.175.863 12.272.000 711.447.863
Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)
c) Aliran Kas Akhir (Terminal Cash Flow)
Jumlah Terminal Cash Flow ini dapat dihitung berdasarkan rumus:
TCF = Modal Kerja + Nilai Sisa (Residu)
= Rp. 114.963.740,- + Rp. 72.265.000,-
= Rp. 187.228.740,-
Tabel 4.37 Proyeksi Aliran Kas Perusahaan (Optimis) Periode ICF (Rp) OCF (Rp) TCF (Rp)
2009 (290.788.740) 106.631.782 2010 - 166.950.875 2011 - 299.662.042 2012 - 479.803.316 2013 - 711.447.863 187.228.740
Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)
6) Proyeksi Neraca
Adapun uraian proyeksi neraca skenario optimis dalam usaha yang
akan didirikan ini akan terlampir pada Lampiran 7.
109
7) Metode Penilaian Investasi
Berikut ini adalah perincian perhitungan penilaian investasi untuk
kantor cabang di Pekan Baru:
a) Payback Period (PP)
Perhitungan Payback Period (PP) untuk rencana usaha ini adalah:
Investasi (Rp. 290.788.740,-)
Cash Flow Tahun I (2009) Rp. 286.521.783,-
(Rp. 4.266.957,-)
Cash Flow Tahun II (2010) Rp. 342.696.418,-
Rp. 338.429.461,-
Payback Period (PP) = Tahun II + Rp. 4.266.958,- x 360 hari
Rp. 338.429.461,-
= Tahun II + 4,54 hari
= 12 bulan 5 hari
Kesimpulan dari perhitungan ini adalah bahwa modal investasi
untuk pendirian kantor cabang di Pekan Baru akan kembali pada tahun
kedua (2010), tepatnya selama 12 bulan 5 hari.
b) Net Present Value (NPV)
Kas bersih yang sebelumnya telah diperoleh dengan
menggunakan perhitungan Operational Cash Flow (OCF).
Tabel 4.38 Proyeksi Net Present Value (Optimis)
Periode Operational Cash Flow (OCF)/ Kas Bersih (Rp)
Discount Factor (DF = 10 %)
PV Kas Bersih (Rp)
2009 106.631.782 0,909 96.928.290 2010 166.950.875 0,826 137.901.423 2011 299.662.042 0,751 225.046.194 2012 479.803.316 0,683 327.705.665 2013 711.447.863 0,621 441.809.123
Jumlah PV Kas Bersih (Rp) 1.229.390.694 Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)
110
NPV = 106.631.782 + 166.950.875 + 299.662.042 + 479.803.316 + 711.447.863
(1 + 0,1) (1 + 0,1)2 (1 + 0,1)3 (1 + 0,1)4 (1 + 0,1)5
- 290.788.740,-
= 96.928.290+ 137.901.423 + 225.046.194 + 327.705.665 + 441.809.123 -
290.788.740,-
= 1.229.390.694 - 290.788.740
= 938.601.954
NPV yang diperoleh dari perhitungan diatas adalah Rp.
938.601.954,-, yang menunjukan nilai positif, yang berarti investasi
untuk pendirian kantor cabang di Pekan Baru dinyatakan layak untuk
didirikan.
c) Internal Rate of Return (IRR)
Nilai IRR didapat dengan menggunakan cara interpolasi dan
setelah dilakukan perhitungan, discount factor yang digunakan sebesar
40% dan 75%. Dengan uraian sebagai berikut:
Tabel 4.39 Perhitungan NPV dengan discount factor sebesar 40% dan 75% (Optimis)
Tahun Kas Bersih (Rp) DF (40%)
PV Kas Bersih (Rp)
DF (75%)
PV Kas Bersih (Rp)
2009 106.631.782 0,714 76.135.092 0,571 60.886.748 2010 166.950.875 0,51 85.144.946 0,327 54.592.936 2011 299.662.042 0,364 109.076.983 0,187 56.036.802 2012 479.803.316 0,26 124.748.862 0,107 51.338.955 2013 711.447.863 0,186 132.329.303 0,061 43.398.320
Total PV Kas Bersih (Rp) 527.435.187 266.253.760 Total PV Investasi (Rp) 290.788.740 290.788.740
NPV C1 236.646.447 (24.534.980) Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)
Interpolasi PVIFA PVIFA
40% 527.435.187 527.435.187
Initial Investmen 290.788.740 -
75% 266.253.760 –
111
261.181.427 236.646.447
IRR = 40% + 236.646.447 x 35%
261.181.427
IRR = 40% + 31,71%
IRR = 71,71%
Dengan menggunakan interpolasi, IRR yang dihasilkan sebesar
71,71%sehingga rencana usaha ini layak untuk dijalankan, karena IRR
yang dihasilkan tersebut lebih besar dari tingkat keuntungan yang
diharapkan, yakni sebesar 10%.
d) Profitability Index (PI)
Perhitungan Profitability Index (PI) untuk rencana pendirian
kantor cabang di Pekan Baru adalah sebagai berikut:
PI = 1.229.390.694 x 100%
290.788.740
PI = 4,2277 kali dibulatkan menjadi 4,2 kali
Profitability Index (PI) yang diperoleh dari perhitungan ini adalah
4,2 kali, dapat disimpulkan bahwa rencana pendirian kantor cabang di
Pekan Baru layak untuk dilakukan, karena PI yang dihasilkan lebih besar
dari 1.
112
Tabel 4.40 Kesimpulan Hasil Perhitungan Metode Penilaian Optimis untuk Kantor Cabang di Pekan Baru
No. Metode Kriteria Penilaian Hasil Keputusan1 Payback Period (PP) < 5 tahun 12 bulan 5 hari LAYAK 2 Net Present Value (NPV) Positif Rp. 938.601.954,- LAYAK 3 Internal Rate of Return (IRR) > 10% 71,71% LAYAK 4 Profitability Index (PI) >1 4,2 kali LAYAK
Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)
f. Skenario Pesimis
Pada Skenario Pesimis ini, diperkirakan kondisi perekonomian
Indonesia memburuk dengan tingkat inflasi Indonesia mencapai 10 persen.
Dalam rencana skenario pesimis, harga jual diperkirakan naik sebesar
8%, dengan keadaan ekonomi yang buruk dan daya beli masyarakat yang
menurun. Biaya operasional akan naik, sejalan dengan tingginya angka inflasi,
serta tingkat suku bunga diperkirakan akan naik.
1) Analisis Penjualan
Tabel 4.41 Perkiraan Penjualan untuk Daerah Pekan Baru dan Sekitarnya pada Periode 2009 - 2010 (Pesimis)
Tahun Produk Perkiraan Permintaan (Unit)
Harga Rata-Rata (Rp)
Perkiraan Penjualan (Rp)
2009 Ranjang Pipa 226 1.570.179 354.860.454 Ranjang Tempa 277 1.920.716 532.038.332 Meja Rias 283 941.070 266.322.810 Nakas 228 163.020 37.168.560 Meja Makan 123 722.938 88.921.389 Kursi Makan 456 161.983 73.864.066
Total 1.353.175.6112010 Ranjang Pipa 261 1.695.793 442.602.057
Ranjang Tempa 331 2.074.373 686.617.556 Meja Rias 325 1.016.356 330.315.570 Nakas 263 176.062 46.304.201 Meja Makan 139 780.773 108.527.471 Kursi Makan 497 174.941 86.945.780
Total 1.701.312.635Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)
Keterangan:
Success Furniture merencanakan akan menaikan harga produknya di tahun
2010, karena kenaikan harga di kantor pusat setelah dilakukan pada bulan
Juni 2008. Success Furniture mengasumsikan kenaikan produknya di tahun
113
2010 sebesar 8% dari harga jual di tahun 2009. Hal ini dikarenakan oleh
tingkat inflasi yang relatif tinggi, dapat menyebabkan daya beli masyarakat
menurun.
2) Analisis Persediaan Awal dan Pembelian Produk
Tabel 4.42 Perkiraan Persediaan Awal Barang Dagangan di Kantor Cabang Pekan Baru pada Tahun 2009 (Pesimis)
Tahun Produk Perkiraan Permintaan (Unit)
Harga Rata-Rata (Rp)
Perkiraan Penjualan (Rp)
2009 Ranjang Pipa 20 1.098.027 21.960.545 Ranjang Tempa 25 1.477.474 36.936.838 Meja Rias 15 723.900 10.858.500 Nakas 20 125.400 2.508.000 Meja Makan 25 556.106 13.902.656 Kursi Makan 100 124.602 12.460.200
Total 98.626.740Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)
Tabel 4.43 Perkiraan Pembelian Produk untuk Kantor Cabang Pekan Baru dari
Kantor Pusat pada Tahun 2009 (Pesimis)
Tahun Produk Perkiraan Permintaan (Unit)
Harga Rata-Rata (Rp)
Perkiraan Penjualan (Rp)
2009 Ranjang Pipa 226 1.098.027 248.154.163 Ranjang Tempa 277 1.477.474 409.260.168 Meja Rias 283 723.900 204.863.700 Nakas 228 125.400 28.591.200 Meja Makan 123 556.106 68.401.069 Kursi Makan 456 124.602 56.818.512
Total 1.016.088.812 2010 Ranjang Pipa 261 1.207.830 315.243.629
Ranjang Tempa 331 1.625.221 537.948.112 Meja Rias 325 796.290 258.794.250 Nakas 263 137.940 36.278.220 Meja Makan 139 611.717 85.028.646 Kursi Makan 497 137.062 68.119.913
Total 1.301.412.771 Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)
Keterangan:
Untuk mengimbangi kenaikan inflasi yang diperkirakan dalam skenario
pesimis, maka biaya produk dan operasional dinaikkan sebesar 10%.
114
3) Analisis Biaya Operasional
Biaya operasional diasumsikan dengan menggunakan data asumsi
tingkat inflasi sebesar 10 persen, sehingga kenaikan yang terjadi
menggunakan angka 10%.
a) Proyeksi Biaya Administrasi
Tabel 4.44 Proyeksi Biaya Administrasi untuk Kantor Cabang di Daerah Pekan Baru (Pesimis)
Keterangan 2009 (Rp) 2010 (Rp) Gaji Kepala Cabang 22.800.000 32.604.000 Gaji Akuntan 12.500.000 17.875.000 Gaji Admin dan Umum 10.980.000 15.701.400 Gaji Kepala Gudang 10.850.000 15.515.500 Biaya Pembelian Alat Tulis Kantor 1.350.000 1.980.000 Biaya Penyusutan Peralatan dan Perlengkapan 2.272.000 2.272.000 Biaya Listrik dan Air 4.500.000 6.480.000 Pembelian Air Gallon 350.000 453.600 Pembelian Gas Elpiji 900.000 1.296.000
Total 66.502.000 94.177.500 Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)
b) Proyeksi Biaya Penjualan
Biaya Penjualan meliputi: Gaji bagian Penjualan (salesman), Supir
dan staff pekerja (kenek), biaya transportasi, komisi penjualan untuk
salesman dan biaya penyusutan kendaraan.
Tabel 4.45 Proyeksi Biaya Penjualan untuk Kantor Cabang di Daerah Pekan Baru (Pesimis)
Keterangan 2009 (Rp) 2010 (Rp) Gaji Salesman 22.300.000 31.889.000 Gaji Supir 19.400.000 27.742.000 Gaji Staff Pekerja (Kenek) 24.540.000 35.092.200 Biaya Transportasi 35.000.000 38.500.000 Komisi Penjualan untuk Salesman 13.531.756 17.013.126 Biaya Penyusutan Kendaraan 10.000.000 10.000.000
Total 124.771.756 160.236.326 Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)
- Untuk tahun 2010 diasumsikan terjadi kenaikan sebesar 10%,
dengan gaji karyawan yang dihitung sebanyak 13 bulan (12 bulan
kerja + 1 bulan Tunjangan Hari Raya).
115
4) Proyeksi Laporan Laba/Rugi
Adapun uraian proyeksi laporan laba/rugi skenario pesimis dalam
usaha yang akan didirikan ini akan terlampir pada Lampiran 8.
5) Proyeksi Arus Kas (Cash Flow)
Adapun uraian proyeksi arus kas skenario pesimis dalam usaha
yang akan didirikan ini akan terlampir pada Lampiran 9.
Terdapat tiga jenis cash flow yang dikaitkan dengan suatu usaha,
yakni: Initial cash flow, operasional cash flow, dan terminal cash flow.
a) Aliran Kas Awal (Initial Cash Flow)
Jumlah investasi awal dalam pembiayaan rencana usaha ini adalah
sebesar Rp. 290.788.740,-; yang terdiri dari:
- Dana pembiayaan aktiva tetap sebesar Rp. 175.825.000,- dan
- Dana pembiayaan modal kerja sebesar Rp. 114.963.740,-
b) Aliran Kas Operasional (Operasional Cash Flow)
Aliran operasional diperoleh dengan rumus:
OCF = EAT + Penyusutan
Dimana: OCF = Aliran Kas Operasional (Operasional Cash Flow)
EAT = Laba setelah pajak (Earning After Tax)
Dengan demikian maka besarnya aliran kas operasional bersih adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.46 Proyeksi Operasional Cash Flow (Pesimis) Periode EAT (Rp) Penyusutan (Rp) OCF (Rp)
2009 94.359.782 12.272.000 106.631.782 2010 86.717.523 12.272.000 98.989.523 2011 103.368.403 12.272.000 115.640.403 2012 119.357.369 12.272.000 131.629.369 2013 127.762.792 12.272.000 140.034.792
Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)
116
c) Aliran Kas Akhir (Terminal Cash Flow)
Jumlah Terminal Cash Flow ini dapat dihitung berdasarkan rumus:
TCF = Modal Kerja + Nilai Sisa (Residu)
= Rp. 114.963.740,- + Rp. 72.265.000,-
= Rp. 187.228.740,-
Tabel 4.47 Proyeksi Aliran Kas Perusahaan (Pesimis) Periode ICF (Rp) OCF (Rp) TCF (Rp)
2009 (290.788.740) 106.631.782 2010 - 98.989.523 2011 - 15.640.403 2012 - 131.629.369 2013 - 140.034.792 187.228.740
Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008) 6) Proyeksi Neraca
Adapun uraian proyeksi neraca skenario pesimis dalam usaha yang
akan didirikan ini akan terlampir pada Lampiran 10.
7) Metode Penilaian Investasi
Berikut ini adalah perincian perhitungan penilaian investasi untuk
kantor cabang di Pekan Baru:
a) Payback Period (PP)
Perhitungan Payback Period (PP) untuk rencana usaha ini adalah:
Investasi (Rp. 290.788.740,-)
Cash Flow Tahun I (2009) Rp. 286.521.782,-
(Rp. 4.266.958,-)
Cash Flow Tahun II (2010) Rp. 274.612.565,-
Rp. 270.345.607,-
Payback Period (PP) = Tahun II + Rp. 4.266.958,- x 360 hari
Rp. 270.345.607,-
= Tahun II + 5,68 hari
= 12 bulan 6 hari
117
Kesimpulan dari perhitungan ini adalah bahwa modal investasi
untuk pendirian kantor cabang di Pekan Baru akan kembali pada tahun
kedua (2010), tepatnya selama 12 bulan 6 hari.
b) Net Present Value (NPV)
Kas bersih yang sebelumnya telah diperoleh dengan
menggunakan perhitungan Operational Cash Flow (OCF).
Tabel 4.48 Proyeksi Net Present Value (Pesimis)
Periode Operational Cash Flow (OCF)/ Kas Bersih (Rp)
Discount Factor (DF = 15 %)
PV Kas Bersih (Rp)
2009 106.631.782 0,909 96.928.2902010 98.989.523 0,826 81.765.3462011 115.640.403 0,751 86.845.9432012 131.629.369 0,683 89.902.8592013 140.034.792 0,621 86.961.606
Jumlah PV Kas Bersih (Rp) 442.404.043Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)
NPV = 106.631.782 + 98.989.523 + 115.640.403 + 131.629.369 + 140.034.792
(1 + 0,15) (1 + 0,15)2 (1 + 0,15)3 (1 + 0,15)4 (1 + 0,15)5
- 290.788.740
= 96.928.290 + 81.765.346 + 86.845.943 + 89.902.859 + 86.961.606
- 290.788.740
= 442.404.043 - 290.788.740
= 151.615.303
NPV yang diperoleh dari perhitungan diatas adalah Rp.
151.615.303,-, yang menunjukan nilai positif, yang berarti investasi
untuk pendirian kantor cabang di Pekan Baru dinyatakan layak untuk
didirikan.
c) Internal Rate of Return (IRR)
Nilai IRR didapat dengan menggunakan cara interpolasi dan
setelah dilakukan perhitungan, discount factor yang digunakan sebesar
20% dan 30%. Dengan uraian sebagai berikut:
118
Tabel 4.49 Perhitungan NPV dengan discount factor sebesar 20% dan 30% (Pesimis)
Tahun Kas Bersih (Rp) DF (20%)
PV Kas Bersih (Rp)
DF (30%)
PV Kas Bersih (Rp)
2009 106.631.782 0,833 88.824.275 0,769 81.999.841 2010 98.989.523 0,694 68.698.729 0,592 58.601.798 2011 115.640.403 0,579 66.955.793 0,455 52.616.383 2012 131.629.369 0,482 63.445.356 0,35 46.070.279 2013 140.034.792 0,402 56.293.986 0,269 37.669.359
Total PV Kas Bersih 344.218.139 276.957.660 Total PV Investasi 290.788.740 290.788.740
NPV C1 53.429.399 (13.831.080) Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)
Interpolasi PVIFA PVIFA
20% 344.218.139 344.218.139
Initial Investmen 290.788.740 -
30% 276.957.660 –
67.260.479 53.429.399
IRR = 20% + 53.429.399 x 10%
67.260.479
IRR = 20% + 7,94%
IRR = 27,94%
Dengan menggunakan interpolasi, IRR yang dihasilkan sebesar
27,94%, sehingga rencana usaha ini layak untuk dijalankan, karena IRR
yang dihasilkan tersebut lebih besar dari tingkat keuntungan yang
diharapkan, yakni sebesar 15%.
d) Profitability Index (PI)
Perhitungan Profitability Index (PI) untuk rencana pendirian
kantor cabang di Pekan Baru adalah sebagai berikut:
119
PI = 442.404.043 x 100%
290.788.740
PI = 1,52 kali dibulatkan menjadi 1,5 kali
Profitability Index (PI) yang diperoleh dari perhitungan ini adalah
1,5 kali, dapat disimpulkan bahwa rencana pendirian kantor cabang di
Pekan Baru layak untuk dilakukan, karena PI yang dihasilkan lebih besar
dari 1.
Tabel 4.50 Kesimpulan Hasil Perhitungan Metode Penilaian Pesimis untuk Kantor Cabang di Pekan Baru
No. Metode Kriteria Penilaian Hasil Keputusan1 Payback Period (PP) < 5 tahun 12 bulan 6 hari LAYAK 2 Net Present Value (NPV) Positif Rp. 151.615.303,- LAYAK 3 Internal Rate of Return (IRR) > 15% 27,94% LAYAK 4 Profitability Index (PI) >1 1,5 kali LAYAK
Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)
g. Kesimpulan Aspek Keuangan untuk Lokasi Pekan Baru
Berdasarkan aspek keuangan, baik dengan menggunakan asumsi
skenario moderat, skenario optimis, dan skenario pesimis; hasil yang diperoleh
untuk pendirian kantor cabang di Pekan Baru adalah layak untuk didirikan.
Dari ketiga skenario (moderat, optimis, dan pesimis), skenario yang
digunakan dalam tahap analisis selanjutnya adalah skenario moderat. Hal ini
dikarenakan oleh kantor cabang di daerah Pekan Baru belum berjalan, masih
dalam proses perencanaan, sehingga apabila menggunakan skenario optimis
ada kemungkinan proyeksi yang dilakukan tidak sama atau berbeda jauh
dengan kenyataan. Sedangkan, skenario pesimis kurang dapat memacu
perusahaan untuk berbuat lebih baik dalam perkembangan bisnisnya.
120
4.3 Analisis Studi Kelayakan Bisnis Untuk Lokasi di Banjarmasin
4.3.1 Analisis Aspek Pasar dan Pemasaran
a. Jumlah Permintaan
Jumlah permintaan untuk produk Success Furniture di daerah
Kalimantan (Banjarmasin dan sekitarnya), termasuk: Banjarmasin,
Balikpapan, Pontianak, dan Samarinda, semakin meningkat dari tahun ke
tahun (periode 2004 – 2008). Hal ini terlihat pada Gambar 4.6, permintaan
untuk produk Success Furniture seperti: Ranjang Besi, Ranjang Tempa, Meja
Rias, Nakas, Meja Makan, dan juga Kursi Makan, setelah dirata-rata
mengalami peningkatan secara signifikan.
Berdasarkan histori permintaan tersebut, membuat perusahaan
Success Furniture optimis untuk dapat mengembangkan usahanya lebih baik
lagi untuk di daerah Kalimantan (yang mana kantor cabang ditempatkan di
daerah Banjarmasin), serta memperluas pasar untuk daerah tersebut.
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
2004 2005 2006 2007 2008
Ranjang PipaRanjang TempaMeja RiasNakasMeja MakanKursi Makan
Sumber Gambar: Data dari Perusahaan (2008) Gambar 4.6 Permintaan untuk Daerah Kalimantan (Banjarmasin dan Sekitarnya)
121
b. Proyeksi Permintaan
Untuk lokasi di Banjarmasin, proyeksi permintaan juga dilakukan
pada lebih dari satu jenis barang, yang telah dirata-ratakan berdasarkan
kategorinya. Metode yang digunakan adalah metode kuadrat terkecil (least
square method) yang merupakan metode yang tepat untuk mengembangkan
garis trend linear (yang merupakan model dari peramalan/forecasting).
Berikut adalah data historis penjualan perusahaan di daerah
Banjarmasin dan sekitarnya, yang digunakan untuk memprediksi permintaan
untuk produk Success Furniture di daerah tersebut, dalam dua tahun yang
akan datang:
Tabel 4.51 Data Permintaan Aktual untuk Daerah Banjarmasin dan Sekitarnya pada Periode 2004-2008 (Dalam Unit)
Tahun Produk 2004 2005 2006 2007 2008
Ranjang Pipa 55 75 138 162 226 Ranjang Tempa 0 88 157 218 230
Meja Rias 38 113 158 226 207 Nakas 49 102 136 139 155
Meja Makan 42 56 75 98 115 Kursi Makan 180 250 350 415 490
Sumber: Data dari Perusahaan (2008)
Tabel 4.52 Analisis Permintaan Ranjang Pipa untuk Daerah Banjarmasin dan Sekitarnya pada Periode 2004-2008 (Dalam Unit)
Produk Tahun Permintaan Aktual (Y) X X2 XY Ranjang Pipa 2004 55 -2 4 -110
2005 75 -1 1 -75 2006 138 0 0 0 2007 162 1 1 162 2008 226 2 4 452
Total 656 10 429 Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)
Perhitungan peramalan kenaikan permintaan untuk Ranjang Pipa
tahun 2009-2010:
a = 656 / 5
122
= 131.2
b = 429 / 10
= 42.9
Jadi, persamaan regresi untuk Ranjang Pipa adalah: y = na + bX
Y = 131.2 + 42.9 X
Tabel 4.53 Analisis Permintaan Ranjang Tempa untuk Daerah Banjarmasin dan Sekitarnya pada Periode 2004-2008 (Dalam Unit)
Produk Tahun Permintaan Aktual (Y) X X2 XY Ranjang Tempa 2004 0 -2 4 0
2005 88 -1 1 -88 2006 157 0 0 0 2007 218 1 1 218 2008 230 2 4 460
Total 693 10 590 Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)
Perhitungan peramalan kenaikan permintaan untuk Ranjang Tempa
tahun 2009-2010:
a = 693 / 5
= 138.6
b = 590 / 10
= 59
Jadi, persamaan regresi untuk Ranjang Tempa adalah: y = na + bX
Y = 138.6 + 59 X
Tabel 4.54 Analisis Permintaan Meja Rias untuk Daerah Banjarmasin dan Sekitarnya pada Periode 2004-2008 (Dalam Unit)
Produk Tahun Permintaan Aktual (Y) X X2 XY Meja Rias 2004 38 -2 4 -76
123
2005 113 -1 1 -113 2006 158 0 0 0 2007 226 1 1 226 2008 207 2 4 414
Total 742 10 451 Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)
Perhitungan peramalan kenaikan permintaan untuk Meja Rias tahun
2009-2010:
a = 742 / 5
= 148.4
b = 451 / 10
= 45.1
Jadi, persamaan regresi untuk Meja Rias adalah: y = na + bX
Y = 148.4 + 45.1 X
Tabel 4.55 Analisis Permintaan Nakas untuk Daerah Banjarmasin dan Sekitarnya pada Periode 2004-2008 (Dalam Unit)
Produk Tahun Permintaan Aktual (Y) X X2 XY Nakas 2004 49 -2 4 -98
2005 102 -1 1 -102 2006 136 0 0 0 2007 139 1 1 139 2008 155 2 4 310
Total 581 10 249 Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)
Perhitungan peramalan kenaikan permintaan untuk Nakas (Meja
Sudut) tahun 2009-2010:
a = 581 / 5
= 116.2
124
b = 249 / 10
= 24.9
Jadi, persamaan regresi untuk Nakas adalah: y = na + bX
Y = 116.2 + 24.9 X
Tabel 4.56 Analisis Permintaan Meja Makan untuk Daerah Banjarmasin dan Sekitarnya pada Periode 2004-2008 (Dalam Unit)
Produk Tahun Permintaan Aktual (Y) X X2 XY Meja Makan 2004 42 -2 4 -84
2005 56 -1 1 -56 2006 75 0 0 0 2007 98 1 1 98 2008 115 2 4 230
Total 386 10 188 Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)
Perhitungan peramalan kenaikan permintaan untuk Meja Makan
tahun 2009-2010:
a = 386 / 5
= 77.2
b = 188 / 10
= 18.8
Jadi, persamaan regresi untuk Meja Makan adalah: y = na + bX
Y = 77.2 + 18.8 X
Tabel 4.57 Analisis Permintaan Kursi Makan untuk Daerah Banjarmasin dan Sekitarnya pada Periode 2004-2008 (Dalam Unit)
Produk Tahun Permintaan Aktual (Y) X X2 XY Kursi Makan 2004 180 -2 4 -360
2005 250 -1 1 -250 2006 350 0 0 0
125
2007 415 1 1 415 2008 490 2 4 980
Total 1685 10 785 Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)
Perhitungan peramalan kenaikan permintaan untuk Kursi Makan
tahun 2009-2010:
a = 1685 / 5
= 337
b = 785 / 10
= 78.5
Jadi, persamaan regresi untuk Kursi Makan adalah: y = na + bX
Y = 337 + 78.5 X
Tabel 4.58 Perkiraan Permintaan untuk Daerah Banjarmasin dan Sekitarnya pada Periode 2009 - 2010 (Dalam Unit)
Tahun Produk Perkiraan Permintaan 2009 Ranjang Pipa 259,9
Ranjang Tempa 315,6 Meja Rias 283,7 Nakas 190,9 Meja Makan 133,6 Kursi Makan 572,5
2010 Ranjang Pipa 302,8 Ranjang Tempa 374,6 Meja Rias 328,8 Nakas 215,8 Meja Makan 152,4 Kursi Makan 651
Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)
Tabel 4.59 Data Perkiraan Permintaan untuk Daerah Banjarmasin dan Sekitarnya pada Periode 2009 - 2010 (Dalam Unit) (Setelah Dibulatkan)
Tahun Produk Perkiraan Permintaan 2009 Ranjang Pipa 260 Ranjang Tempa 316 Meja Rias 284
126
Nakas 191 Meja Makan 134 Kursi Makan 573 2010 Ranjang Pipa 303 Ranjang Tempa 375 Meja Rias 329 Nakas 216 Meja Makan 153 Kursi Makan 651
Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008) Keterangan:
Karena peramalan permintaan untuk produk Success Furniture menghasilkan
angka desimal, maka angka yang diperoleh mengalami pembulatan. Hal ini
disebabkan oleh pertimbangan permintaan yang berhubungan dengan
banyaknya unit produk yang tidak dapat diperhitungkan dengan
menggunakan desimal.
c. Proyeksi Penjualan
Proyeksi penjualan produk Success Furniture pada tahun 2009 dan
2010 untuk daerah Banjarmasin dan sekitarnya, disesuaikan dengan
banyaknya permintaan yang diperkirakan untuk 6 kategori produk Success
Furniture dengan menggunakan satuan unit.
Proyeksi penjualan produk Success Furniture di daerah Banjarmasin
dan sekitarnya menggunakan harga rata-rata, karena masing-masing
kategori produknya terdiri dari lebih dari 1 jenis produk.
Tabel 4.60 Perkiraan Penjualan untuk Daerah Banjarmasin dan Sekitarnya pada Periode 2009 - 2010 (Dalam Rupiah)
Tahun Produk Perkiraan Permintaan (Unit)
Harga Rata-Rata (Rp)
Perkiraan Penjualan (Rp)
2009 Ranjang Pipa 260 1.520.595 395.354.700 Ranjang Tempa 316 1.860.062 587.779.592 Meja Rias 284 911.352 258.823.968 Nakas 191 157.872 30.153.552 Meja Makan 134 700.109 93.814.606 Kursi Makan 573 156.868 89.885.364
Total 1.455.811.7822010 Ranjang Pipa 303 1.672.655 506.814.314
127
Ranjang Tempa 375 2.046.068 767.275.575 Meja Rias 329 1.002.487 329.818.289 Nakas 216 173.659 37.510.387 Meja Makan 153 770.120 117.828.345 Kursi Makan 651 172.555 112.333.175
Total 1.871.580.084Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)
Keterangan:
Untuk kantor cabang di Banjarmasin Success Furniture menggunakan harga
yang telah ditetapkan dari kantor Pusat. Harga yang berlaku untuk di daerah
Banjarmasin dan sekitarnya adalah harga produk dari kantor pusat, yang
dinaikkan 30% untuk mengimbangi tingginya harga transportasi ke daerah
Banjarmasin. Pada tahun 2010, diperkirakan perusahaan akan menaikan
harga produknya sebesar 10% dari harga produk di 2009, dalam upaya
menyeimbangkan dengan biaya operasional yang dikhawatirkan akan
meningkat, dan dengan menyesuaian biaya-biaya produksi, karena kenaikan
harga terakhir dilakukan pada April 2008.
d. Analisis Pesaing
Sama halnya dengan kondisi pesaing di Banjarmasin, pesaing utama
Success Furniture untuk di daerah Banjarmasin adalah Silent (yang
merupakan anak perusahaan dari Olympic Furniture) yang menawarkan
varians produk yang lebih beragam dengan harga yang lebih rendah
dibandingkan dengan produk Success Furniture. Silent juga memiliki kantor
cabang di daerah Banjarmasin yang mana dapat memudahkan Silent dalam
mendistribusikan barangnya dan berpengaruh pada harga jual yang
ditetapkan.
Berikut adalah posisi perusahaan Success Furniture dibandingkan
dengan pesaingnya, berdasarkan harga yang ditawarkan untuk di lokasi
Banjarmasin dan sekitarnya:
128
Tabel 4.61 Posisi Success Furniture dibandingkan dengan Pesaingnya di daerah Banjarmasin dan sekitarnya berdasarkan harga yang ditawarkan Peringkat Nama Perusahaan Asal Distribusi Produk
1 Success Furniture Pusat - Jakarta 2 Siantano Furniture Pusat – Jakarta 3 Silent (Olympic Furniture) Kantor cabang - Banjarmasin 4 Era Baru Furniture Pusat - Jakarta 5 Aloha Furniture Pusat – Jakarta 6 Cahaya Abadi Furniture Pusat - Jakarta
Sumber Tabel: Hasil Observasi di Lapangan (2008) Berdasarkan data yang diperoleh dari wawancara ke beberapa
toko/pelanggan Success Furniture yang berada di Banjarmasin (dapat dilihat
pada Lampiran 25), dapat disimpulkan bahwa Perusahaan Success Furniture
menawarkan harga lebih tinggi dibandingkan dengan pesaingnya, hal ini
disebabkan oleh mutu yang ditawarkan oleh Success Furniture berada diatas
pesaingnya (seperti pada kualitas bahan baku, yakni: besi yang memiliki
ketebalan yang lebih baik dibandingkan dengan produk pesaingnya, dengan
pengecatan yang menggunakan powder coating system, aksesoris yang baik,
dan keramik padat anti pecah yang diimpor. Selain itu, tingginya harga juga
disebabkan oleh biaya transportasi yang semakin tinggi dari Jakarta ke
daerah Banjarmasin dan sekitarnya.
Untuk di daerah Banjarmasin dan sekitarnya, jumlah permintaan
untuk produk Success Furniture jauh lebih banyak dibandingkan dengan
pesaingnya, disamping pesaing utamanya yakni Silent yang merupakan anak
perusahaan dari Olympic Furniture. Banyaknya pesaing yang menawarkan
harga yang lebih rendah daripada yang ditawarkan oleh perusahaan Success
Furniture tidak berpengaruh pada jumlah permintaan produk Success
Furniture, karena pelanggan (toko) di daerah tersebut menginginkan untuk
menjual produk yang memiliki kualitas yang baik.
Berdasarkan asumsi dari perusahaan Success Furniture dan hasil
wawancara dengan toko/pelanggan Success Furniture yang berada di
129
Banjarmasin (dapat dilihat pada Lampiran 25), jumlah permintaan untuk
produk Success Furniture dibandingkan dengan pesaingnya untuk di daerah
Banjarmasin dan sekitarnya dapat digambarkan dengan peringkat, yang
terlihat pada tabel 4.62 berikut ini:
Tabel 4.62 Posisi Success Furniture dibandingkan dengan Pesaingnya di daerah Banjarmasin dan sekitarnya berdasarkan Jumlah Permintaan Produk.
Nama Perusahaan Peringkat Silent (Olympic Furniture) 1 Success Furniture 2 Aloha Furniture 3 Cahaya Abadi Furniture 4 Siantano Furniture 5 Era Baru Furniture 6
Sumber Tabel: Hasil Observasi di Lapangan (2008) e. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Dalam aspek pasar dan pemasaran ini, perusahaan harus dapat
menentukan strategi pemasaran yang akan digunakannya dengan tepat.
Strategi pemasaran yang digunakan untuk daerah Pekan Baru dan
Banjarmasin pada umumnya tidak terlepas dari bauran pemasaran
(marketing mix), yang terdiri dari:
1) Product (Produk)
Produk yang di perdagangkan oleh perusahaan ini merupakan
produk furnitur, seperti: Ranjang Besi, Ranjang Tempa, Meja Rias,
Nakas (Meja Sudut), Meja Makan, dan juga Kursi Makan. Produk yang
sekarang ditawarkan oleh perusahaan Success Furniture ini antara lain
adalah:
- Ranjang Pipa terdiri dari: 5 jenis item (yang terdiri dari tipe: R 809, R
806, R New 909, R 907, dan R 908). Masing-masing jenisnya terdiri
dari 2 jenis ukuran, yakni: 160 x 200 cm, dan 180 x 200 cm.
- Ranjang Tempa terdiri dari: 8 jenis item (yang terdiri dari tipe: RT
Merak, RT Kuda, RT Grand, RT New Kuda, RT Panda, RT Tiger, RT
130
Semi Kayu Venus, dan RT Semi Kayu Jupiter). Masing-masing
jenisnya terdiri dari 2 jenis ukuran, yakni: 160 x 200 cm, dan 180 x
200 cm (khusus untuk ranjang tempa tipe RT Merak, tersedia juga
ukuran 120 x 200 cm).
- Meja Rias terdiri dari: 2 jenis item (yakni: MR Tempa 01 dan MR Pipa
702).
- Nakas (Meja Sudut) yang terdiri dari: 1 jenis item (yakni: Nakas
258).
- Meja Makan terdiri dari: 4 jenis item (yang terdiri dari: MM Sakura,
MM Anggrek, MM Rose, dan MM Italy). Yang mana terdiri dari 4
pilihan kaca 10 mm, yakni: O 100 cm, O 120 cm, 90 x 120 cm, dan
90 x 150 cm.
- Kursi Makan terdiri dari: 5 jenis item (yang terdiri dari: KM Savira,
KM Estonia, KM Sabatini, KM Atlanta, dan KM Swiss).
Success furniture juga menawarkan berbagai macam pilihan
warna, antara lain:
- Untuk produk Ranjang Tempa, Meja Rias, dan Nakas, terdiri dari
warna: gold, greenmate, pink, blue, red, dan tembaga.
- Untuk produk Ranjang Pipa, terdiri dari warna: gold, greenmate,
pink, blue, dan violet.
- Untuk Meja Makan dan Kursi Makan, tersedia dalam warna
greenmate.
Success Furniture menjamin kualitas produk terbaik, dengan
desain yang menarik dan jaminan (garansi) untuk produk yang
diproduksinya, sehingga apabila terjadi kerusakan/cacat pada produk
pada saat berada di toko/konsumen, maka produk akan diganti dengan
131
yang baru.
Success Furniture juga telah melakukan inovasi produk baru,
yang rencananya akan dipasarkan pada awal tahun 2009,yakni:
- Ranjang Susun Pipa (terbuat dari besi), yang terdiri dari tipe: Tulip,
Orchid, Edelweiss, Crysant, dan Lavender. Dengan 6 pilihan warna,
yakni: Yellow, Blue, Red, Pink, Violet, dan Silver.
- Ranjang Kayu.
2) Price (Harga)
Harga yang ditetapkan oleh perusahaan harus dapat memenuhi
semua biaya yang dikeluarkan, sehingga dapat mencapai keuntungan
semaksimal mungkin. Perusahaan menetapkan harga diatas pesaingnya,
karena mutu yang dimiliki oleh produk Success Furniture sendiri, berada
di atas pesaing. Perusahaan disini menetapkan harga berdasarkan harga
modal ditambah biaya operasional yang dikeluarkan dan besarnya
keuntungan (mark-up) yang diinginkan. Harga yang ditetapkan
perusahaan untuk di daerah Pekan Baru nantinya akan berbeda dengan
harga di kantor pusat atau kantor cabang lainnya, hal ini disebabkan
oleh biaya transportasi yang diperlukan ke setiap daerah berbeda.
3) Place (Tempat)
Perusahaan Success Furniture mendirikan kantor cabang
(gudang) yang berlokasi dekat dengan pasar dan pelanggan
potensialnya. Hal ini memudahkan pendistribusian produk dari
perusahaan ke konsumen/toko-toko furniture di daerah Banjarmasin
tersebut.
Saluran distribusi yang digunakan oleh perusahaan Success
Furniture untuk kantor cabang di daerah Banjarmasin dan sekitarnya,
132
yaitu saluran distribusi langsung dimana perusahaan secara langsung
dapat menawarkan produknya ke toko-toko furniture dan konsumen
akhir. Berikut ini adalah gambar saluran distribusi yang digunakan oleh
perusahaan:
Sumber Gambar: Data dari Perusahaan (2008) Gambar 4.7 Saluran Distribusi Success Furniture di Banjarmasin dan Sekitarnya
4) Promotion (Promosi)
Kegiatan promosi yang akan digunakan oleh Success Furniture
di kantor cabang Banjarmasin adalah dengan menggunakan personal
selling yakni dengan menggunakan salesman sebagai tenaga
penjualnya. Salesman ini sebelumnya telah dibekali dengan pemahaman
akan produk-produk Success Furniture yang akan dijual, pasar yang
dituju, serta teknik-teknik penjualan dan penagihan yang akan
dilakukan.
Selain itu, stategi promosi yang akan digunakan lainnya adalah
menjalin hubungan baik dengan pelanggan (terutama toko-toko
furniture) dengan memberikan bonus/hadiah kepada pelanggan/toko-
toko furniture yang mampu memenuhi target penjualan untuk produk
Success Furniture, dan apabila mengambil dalam jumlah yang besar
dengan pembayaran yang lancar.
Kantor Pusat Kantor Cabang Pekan Baru
Konsumen Akhir
Kantor Pusat Kantor Cabang Pekan Baru
Pengecer (Toko Furniture)
Konsumen Akhir
133
Kesimpulan:
Berdasarkan aspek pasar dan pemasaran, rencana pendirian kantor
cabang (gudang) yang berlokasi di Banjarmasin ini dinyatakan layak. Dapat
dilihat dari penjualan di daerah tersebut yang semakin meningkat dan
proyeksi permintaan dan penjualan untuk daerah Banjarmasin dan sekitarnya
juga semakin meningkat dari tahun ke tahun, didukung dengan upaya
pemasaran yang semakin baik untuk memperluas/mengembangkan potensi
pasar di lokasi Banjarmasin dan sekitarnya.
4.3.2 Analisis Aspek Teknis atau Operasi
a. Penilaian Lokasi Kantor Cabang Banjarmasin
Penilaian penentuan lokasi sangat penting dilakukan dalam
memaksimalkan keuntungan pemilihan lokasi gudang sekaligus menjadi
kantor cabang bagi Perusahaan Success Furniture dalam memasarkan
produknya di daerah Banjarmasin dan Sekitarnya. Lokasi yang terpilih pada
akhirnya akan sangat mempengaruhi biaya, baik biaya tetap maupun biaya
variabel yang dikeluarkan, serta lokasi yang dipilih oleh perusahaan dapat
berpengaruh besar pada laba keseluruhan perusahaan.
Dengan menggunakan metode pemeringkatan faktor, terdapat tiga
pilihan alternatif lokasi untuk pendirian gudang yang sekaligus berfungsi
sebagai kantor cabang di Banjarmasin, yakni lokasi yang terletak di Jalan
Veteran, Jalan Jenderal Ahmad Yani, dan Jalan Sudi Mampir. Sama halnya
dengan di lokasi Pekan Baru, faktor-faktor yang akan dipertimbangkan dalam
penentuan lokasi gudang yang sekaligus menjadi kantor cabang di lokasi
Banjarmasin dan sekitarnya tersebut antara lain:
134
1) Di kawasan industri, yakni gudang yang akan didirikan sebaiknya terletak
di daerah kawasan industri.
2) Dekat dengan pasar, yakni memperhitungkan lokasi yang strategis, yang
mana dekat dengan pasar atau konsumen.
3) Kemudahan dalam transportasi, yakni memperhitungkan akses dari
gudang pusat ke kantor/gudang cabang itu sendiri, maupun dari
kantor/gudang cabang ke toko/konsumen di daerah Banjarmasin dan
sekitarnya, dan juga terkait dengan biaya transportasi yang dikeluarkan.
4) Biaya sewa, yakni memperhitungkan besarnya biaya sewa bangunan
yang harus dikeluarkan untuk menjalankan bisnis di daerah Banjarmasin.
5) Ketersediaan tenaga kerja, yakni memperhitungkan tersedianya tenaga
kerja yang dibutuhkan dengan biaya yang terjangkau.
6) Sikap masyarakat, yakni memperhitungkan sikap masyarakat yang berada
di sekitar lokasi usaha.
7) Berikut ini adalah tabel evaluasi alternatif lokasi di daerah Banjarmasin,
yang mana alternatif yang dipilih antara lain adalah Jalan Veteran, Jalan
Sudi Mampir, atau Jalan Jenderal Ahmad Yani (peta lokasi dapat dilihat di
Lampiran 26). Hasil skor tertimbang yang paling tinggi merupakan
alternatif lokasi yang lebih baik. Untuk itu, tabel evaluasi alternatif lokasi
ini diisi oleh 2 orang dari pihak internal perusahaan (yakni, bagian
pemasaran/sales dan manajer dari kantor pusat, karena telah mengenal
lokasi di Banjarmasin dan sekitarnya, yang mana biasanya secara rutin
melakukan penagihan dan kunjungan ke toko/pelangan di daerah
Banjarmasin), yang dapat mewakili dalam menentukan pillihan lokasi
yang paling baik untuk mendirikan suatu kantor cabang di daerah
Banjarmasin.
135
Tabel 4.63 Evaluasi Alternatif Lokasi di Daerah Banjarmasin SKOR (Skor Penuh: 100) SKOR TERTIMBANG
Faktor Bobot Jl. Veteran
Jl. Sudi Mampir
Jl. Jend. Ahmad
Yani
Jl. Veteran
Jl. Sudi Mampir
Jl. Jend. Ahmad
Yani Di kawasan industri
0,15 80 75 85 12 11,25 12,75
Dekat dengan pasar
0,23 75 85 70 17,25 19,55 16,1
Kemudahan dalam transportasi
0,20 70 80 90 14 16 18
Biaya sewa yang rendah
0,17 90 80 65 15,3 13,6 11,05
Ketersediaan tenaga kerja
0,10 78 75 80 7,8 7,5 8
Sikap masyarakat
0,15 75 75 75 11,25 11,25 11,25
Total 1 77,6 79,15 77,15 Sumber: Data dari Perusahaan (2008)
Tabel 4.64 Evaluasi Alternatif Lokasi di Daerah Banjarmasin
SKOR (Skor Penuh: 100) SKOR TERTIMBANG
Faktor Bobot Jl. Veteran
Jl. Sudi Mampir
Jl. Jend. Ahmad
Yani
Jl. Veteran
Jl. Sudi Mampir
Jl. Jend. Ahmad
Yani Di kawasan industri
0,15 70 70 80 10,5 10,5 12
Dekat dengan pasar
0,23 65 85 75 14,95 19,55 17,25
Kemudahan dalam transportasi
0,20 70 80 85 14 16 17
Biaya sewa yang rendah
0,17 85 80 65 14,45 13,6 11,05
Ketersediaan tenaga kerja
0,10 75 80 85 7,5 8 8,5
Sikap masyarakat
0,15 75 75 78 11,25 11,25 11,7
Total 1 72,65 78,9 77,5 Sumber: Data dari Perusahaan (2008)
Seperti yang terlihat pada tabel diatas, terdapat 2 tabel evaluasi
alternatif lokasi untuk di daerah Banjarmasin, yang mana hasil dari skor
tertimbang yang terdapat pada tabel 4.63 dan tabel 4.64 tersebut
dijumlahkan dan dirata-rata, yakni masing-masing untuk skor tertimbang di
136
Jl. Veteran, Jl. Sudi Mampir, dan Jl. Jenderal Ahmad Yani. Seperti yang
terlihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.65 Evaluasi Alternatif Lokasi di Daerah Banjarmasin Berdasarkan Rata-Rata Skor Tertimbang
Rata-Rata SKOR TERTIMBANG Faktor Jl. Veteran Jl. Sudi Mampir Jl. Jend. Ahmad Yani
Di kawasan industri 11,25 10,875 12,375 Dekat dengan pasar 16,1 19,55 16,675 Kemudahan dalam transportasi
14 16 17,5
Biaya sewa lebih rendah
14,875 13,6 11,05
Ketersediaan tenaga kerja
7,65 7,75 8,25
Sikap masyarakat 11,25 11,25 11,475 Total 75,125 79,025 77,325
Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)
Berdasarkan hasil pertimbangan diatas, lokasi yang dipilih sebagai
alternatif pendirian kantor cabang sekaligus gudang untuk daerah
Banjarmasin dan sekitarnya berada di Jl. Sudi Mampir, karena mempunyai
rata-rata skor tertimbang yang lebih tinggi daripada di Jl. Veteran dan Jl.
Jenderal Ahmad Yani. Hal ini juga dipengaruhi oleh faktor lokasi yang dekat
dengan pasar, serta biaya sewa yang tidak terlalu tinggi jika dibandingkan
dengan di Jl. Jenderal Ahmad Yani.
b. Perencanaan Layout Gudang
Tata letak (layout) gudang dan tempat penyimpanan yang didesain
harus dapat memimalkan biaya total dengan mencari panduan terbaik antara
luas ruang dan penanganan bahan. Dalam rencana desain tata letak gudang
dan kantornya, Success Furniture memanfaatkan volume penuhnya sambil
mempertahankan biaya penanganan barang yang rendah, yakni biaya-biaya
yang berkaitan dengan biaya yang berkaitan dengan transportasi barang
masuk (pengiriman barang dari kantor pusat ke kantor cabang),
penyimpanan, dan transportasi barang keluar dari gudang untuk dikirimkan
137
ke toko/konsumen. Desain tata letak gudang yang efektif juga bertujuan
dalam meminimalkan kerusakan barang dalam gudang.
Berikut ini adalah desain tata letak (layout) gudang yang
direncanakan oleh perusahaan untuk kantor cabang dan gudangnya yang
berlokasi di Banjarmasin.
Sumber: Data dari Perusahaan (2008)
Gambar 4.8 Rencana Tata Letak (Layout) Gudang di Banjarmasin Keterangan:
1. Pintu masuk dan keluar
2. Kantor
3. Pantry
4. WC + tangga
5. Tempat (rak) penyimpanan nakas
6. Tempat (rak) penyimpanan meja rias
7. Tempat (rak) penyimpanan meja makan
8. Tempat (rak) penyimpanan kursi makan
9. Tempat (rak) penyimpanan ranjang pipa
10. Tempat (rak) penyimpanan ranjang tempa
3 4
1 11
2
10
9
5
6
7
8
138
10. Tempat (rak) penyimpanan ranjang tempa
11. Tempat pengecekan dan pemasangan barang (baik untuk barang
yang diterima maupun yang akan dikirimkan kembali ke
toko/konsumen) sekaligus menjadi tempat parkir mobil.
4.3.3 Analisis Aspek Manajemen dan Sumber Daya Manusia
Selanjutnya aspek yang dianalisis adalah aspek manajemen dan sumber
daya manusia. Dalam aspek ini, yang dinilai adalah pengelola usaha dan struktur
organisasi yang ada.
a. Jenis Pekerjaan dan Persyaratan yang Dibutuhkan
1) Jenis-jenis pekerjaan yang dibutuhkan (Job Analysis)
Jenis-jenis pekerjaan yang dibutuhkan untuk mengisi posisi di kantor
cabang di Banjarmasin, terdiri dari dua kelompok yakni kelompok
manajerial dan kelompok operasional. Kelompok manajerial terdiri dari
Kepala Cabang yang memimpin di kantor cabang, yang langsung
melaporkan kepada pemilik di kantor pusat. Kelompok operasional
terdiri dari salesman, akutansi, admin dan umum, kepala gudang, supir
dan staff pekerja (kenek).
2) Persyaratan dan kualifikasi yang diperlukan (Job Specification)
a) Untuk mengisi jabatan kunci, dalam hal ini dimaksudkan adalah
kelompok manajerial yakni Kepala Cabang, diperlukan persyaratan
dasar sebagai berikut:
- Pria/wanita, dengan pendidikan minimal S1
- Mempunyai pengalaman kerja di bidang yang sama minimal 3
tahun
- Usia minimal 27 tahun
139
b) Untuk mengisi jabatan bagian: salesman, diperlukan persyaratan
sebagai berikut:
- Pria, dengan usia maksimal 30 tahun.
- Pendidikan minimal SLTA/sederajat.
- Mempunyai kendaraan bermotor + SIM dan menguasai daerah
Banjarmasin dan sekitarnya.
- Mempunyai pengalaman 2 tahun di bidang sejenis.
- Mempunyai kegemaran di bidang marketing, bekerja keras dan
berdisiplin.
c) Untuk mengisi jabatan akutansi, admin dan umum, diperlukan
persyaratan dasar sebagai berikut:
- Wanita, pendidikan minimal SLTA/sederajat.
- Mempunyai pengalaman 2 tahun di bidang sejenis.
- Menguasai bidang keuangan dengan baik.
- Mampu mengoperasikan komputer dengan baik.
d) Untuk mengisi jabatan kepala gudang, supir dan staff pekerja
(kenek), diperlukan persyaratan dasar sebagai berikut:
- Pria, Pendidikan minimal SLTA/sederajat dengan usia 20 – 27
tahun.
- Pekerja keras, disiplin, dan bersedia untuk lembur.
- Khusus untuk supir, mempunyai SIM dan menguasai daerah
Banjarmasin dan sekitarnya.
3) Struktur organisasi dan uraian pekerjaan (Job description)
140
Sumber Gambar: Data dari Perusahaan (2008)
Gambar 4.9 Bagan Struktur Organisasi Untuk Lokasi di Banjarmasin Tugas dan tanggung jawab dari struktur organisasi adalah
sebagai berikut:
a) Pemilik
- Mengawasi seluruh kegiatan produksi dan pendistribusian
barangnya ke kantor cabangnya.
- Memeriksa laporan keuangan dan membuat keputusan taktis dan
strategis untuk meningkatkan laba perusahaan dan
pengembangan usaha yang datang.
- Bertanggung jawab sepenuhnya atas jalannya operasional
perusahaan, keuangan perusahaan, serta SDM perusahaan.
b) Kepala Cabang:
- Merumuskan rencana tujuan, sasaran, dan kebijakan umum
perusahaan secara keseluruhan yang berasal dari kantor pusat
untuk diterapkan di kantor cabang Banjarmasin.
- Mengawasi, mengkoordinasi dan memimpin jalannya aktivitas
Kepala Cabang
Pemasaran Keuangan Operasional
Pemilik
Akutansi Admin dan Umum
Kepala Gudang
Supir dan Staff
Pekerja
Salesman
141
perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan baik
dari kantor pusat maupun kantor cabang.
- Bertanggung jawab sepenuhnya terhadap jalannya kegiatan
operasional dan mengawasi semua karyawan di Banjarmasin.
- Bertanggung jawab dan memberi laporan secara periodik setiap
bulannya kepada pemilik (kantor pusat).
c) Bagian Pemasaran:
- Menetapkan kebijaksanaan di bidang pemasaran serta
membawahi salesman dan mengawasi pelaksanaannya.
- Melakukan promosi untuk meningkatkan volume penjualan di
daerah Banjarmasin dan sekitarnya.
- Memperluas pemasaran dengan menggarap pasar/daerah baru
untuk wilayah Banjarmasin dan sekitarnya.
- Menyampaikan laporan bulanan atau tahunan tentang hasil
penjualan dan permintaan kepada Kepala Cabang.
- Bertanggung jawab atas target penjualan yang telah ditetapkan
oleh perusahaan untuk daerah Banjarmasin.
d) Bagian Keuangan:
- Melakukan pencatatan atas seluruh kegiatan/transaksi yang
berhubungan dengan keuangan kantor cabang Banjarmasin.
- Merencanakan, melakukan implementasi dan menyiapkan
anggaran perusahaan.
- Melakukan pembayaran gaji terhadap seluruh karyawan di kantor
cabang.
- Menyampaikan laporan secara periodik kepada Kepala Cabang.
- Bertanggung jawab atas seluruh keuangan (kas dan penagihan
142
piutang) kantor cabang Banjarmasin.
e) Bagian Operasional:
- Mengatur dan mengawasi pengiriman barang dari gudang ke
toko/pelanggan di Banjarmasin dan sekitarnya.
- Mengawasi kinerja karyawan, baik supir maupun staff pekerja
lainnya.
- Memastikan barang yang tersedia (stock) di gudang Banjarmasin
agar tidak mengalami kekurangan persediaan.
- Bertanggung jawab melakukan pemesanan barang ke kantor
pusat dan atas ketepatan waktu pengiriman barang dan kondisi
barang agar tetap terjaga dengan baik, selama di gudang dan
sampai ke tangan konsumen.
f) Salesman:
- Memasarkan produk kepada pelanggan dan mencari pelanggan
baru.
- Memberikan laporan kepada bagian pemasaran mengenai tingkat
penjualan yang dicapai.
- Menyetorkan penagihan yang dilakukan oleh salesman terhadap
toko/pelanggan kepada bagian keuangan (akutansi).
- Bertanggung jawab atas target penjualan yang diberikan oleh
perusahaan kepada bagian pemasaran dan keuangan kantor
cabang Banjarmasin.
g) Akutansi:
- Menerima penyetoran penagihan dari salesman dan menghitung
komisi yang diterima oleh salesman, serta membuatkan
laporannya.
143
- Melakukan pembayaran gaji pegawai di kantor cabang
Banjarmasin.
- Membuat laporan keuangan secara periodik baik per bulan
maupun per tahun untuk dilaporkan kepada Kepala Cabang
Banjarmasin dan pemilik di kantor pusat.
- Bertanggung jawab atas laporan keuangan yang telah dibuat.
h) Administrasi dan Umum:
- Membantu Kepala Cabang dalam melakukan perekrutan dan
seleksi karyawan baru.
- Melakukan proses pencatatan persediaan yang berkoordinasi
dengan kepada gudang.
- Membantu dalam proses pencatatan, yang berhubungan dengan
keluar masuknya surat–menyurat di kantor cabang.
i) Kepala Gudang:
- Mengawasi keluar masuknya barang di gudang cabang
Banjarmasin.
- Melakukan pengecekan persediaan barang secara rutin dan
bekerja sama dengan bagian administrasi dan umum dalam
melakukan pemesanan barang kepada kantor pusat.
- Mengawasi dan mengatur pekerjaan staff lainnya, seperti supir
dan staff pekerja (kenek), dan melaporkannya kepada Kepala
Cabang.
- Bertanggung jawab atas seluruh persediaan barang di gudang.
j) Supir dan Staff Pekerja (Kenek):
- Supir dan staff pekerja (kenek), bersama-sama dalam melakukan
pemasangan barang pesanan toko/pelanggan, sesuai dengan
144
pesanan.
- Memeriksa barang dan memeriksa kesesuaiannya dengan surat
jalan pengiriman barang/pemesanan barang dari toko/pelanggan.
- Bersama-sama dalam menjaga kebersihan gudang.
- Supir bertanggung jawab atas kelengkapan barang yang
dikirimkan ke toko/pelanggan.
b. Jumlah Karyawan dan Gaji yang Direncanakan
Jumlah karyawan yang direncakan untuk kantor cabang di
Banjarmasin adalah 11 orang, yang mana telah memenuhi persyaratan yang
ditentukan oleh perusahaan Success Furniture untuk mengisi posisi
pekerjaan yang ada di kantor cabang Banjarmasin, melalui proses seleksi
dan rekrutmen untuk karyawan baru. Posisi karyawan kelompok manajerial,
yakni Kepala Cabang diisi oleh karyawan dari kantor pusat, yang telah
berpengalaman untuk memimpin karyawan di luar kota, dan benar-benar
mengerti seluk-beluk di perusahaan Success Furniture.
Kelompok manajerial, yakni Kepala Cabang ini dibantu oleh kelompok
operasional yang mana posisi tersebut diisi oleh orang lokal, yang benar-
benar mengerti tentang kondisi di Banjarmasin dan sekitarnya, terutama
untuk salesman, supir dan staff pekerjanya (kenek). Untuk bagian akutansi,
admin dan umum, dan kepala gudang, sebelumnya telah ditraining di kantor
pusat, dan juga di kantor cabang lainnya, sehingga dapat lebih mengerti
akan tugas dan tanggung jawab dari pekerjaan masing-masing.
Berikut adalah tabel 4.66 yang menggambarkan proyeksi dari jumlah
karyawan yang diperlukan untuk di kantor cabang Banjarmasin dan disertai
dengan rencana gaji yang diberikan untuk karyawan di daerah Banjarmasin.
145
Tabel 4.66 Proyeksi Jumlah Karyawan dan Rincian Gaji untuk Kantor Cabang Banjarmasin
Uang Makan (Rp) Luar Kota Jabatan Jumlah Gaji Pokok
(Rp) Dalam Kota 1 2 3
Kepala Cabang 1 1.500.000,00 30.000,00 30.000,00 40.000,00 50.000,00
Salesman 2 425.000,00 27.500,00 27.500,00 37.500,00 47.500,00Akutansi 1 630.000,00 25.000,00 - - - Admin dan Umum
1 530.000,00 23.000,00 - - -
Kepala Gudang 1 530.000,00 22.500,00 - - -
Supir 2 480.000,00 20.000,00 20.000,00 25.000,00 30.000,00Staff Pekerja (Kenek)
3 380.000,00 18.000,00 18.000,00 23.000,00 28.000,00
Sumber: Data dari Perusahaan (2008) Keterangan:
- Untuk uang makan (terbagi menjadi 2 bagian, yakni uang makan untuk
dalam kota dan uang makan untuk luar kota).
- Untuk uang makan dalam kota, menjadi patokan uang makan yang
diberikan oleh perusahaan apabila karyawan tersebut (salesman, supir
dan kenek) menjalankan tugasnya untuk daerah Banjarmasin.
- Untuk uang makan luar kota, terbagi lagi menjadi luar kota region 1,
region 2, dan region 3.
- Untuk region 1 berlaku apabila karyawan tersebut (salesman, supir dan
kenek) menjalankan tugasnya untuk daerah di luar Banjarmasin,
seperti: Banjarbaru, Martapura dan sekitarnya.
- Untuk region 2 berlaku apabila karyawan tersebut (salesman, supir dan
kenek) menjalankan tugasnya untuk daerah di luar Banjarmasin,
seperti: Sampit, Palangkaraya, dan sekitarnya.
146
- Untuk region 3 berlaku apabila karyawan tersebut (salesman, supir dan
kenek) menjalankan tugasnya untuk daerah di luar Banjarmasin,
seperti: Samarinda, Balikpapan, dan sekitarnya.
Rencana gaji untuk karyawan di kantor cabang Banjarmasin ini,
mengacuh pada Upah Minimum Regional (UMR) yang mana merupakan
suatu standar minimum yang digunakan oleh para pengusaha atau pelaku
industri untuk memberikan upah kepada pegawai, karyawan, atau buruh di
dalam lingkungan usaha atau kerjanya. Saat ini UMR juga dikenal dengan
istilah Upah Minimum Propinsi (UMP) karena ruang cakupnya biasanya hanya
meliputi suatu propinsi.
Tabel 4.67 Proyeksi Total Gaji Karyawan / Bulan untuk Kantor Cabang Banjarmasin (Berdasarkan Asumsi)
Jabatan Jumlah Gaji Pokok (Rp) Uang Makan (Rp) Total Gaji / Bulan (Rp)
Kepala Cabang 1 1.500.000,00 30.000,00 x 26 = 780.000,00 2.280.000,00Salesman 2 425.000,00 27.500,00 x 26 = 715.000,00 2.280.000,00Akutansi 1 630.000,00 25.000,00 x 26 = 650.000,00 1.280.000,00Admin dan Umum 1 530.000,00 23.000,00 x 26 = 598.000,00 1.128.000,00Kepala Gudang 1 530.000,00 22.500,00 x 26 = 585.000,00 1.115.000,00Supir 2 480.000,00 20.000,00 x 26 = 520.000,00 2.000.000,00Staff Pekerja (Kenek) 3 380.000,00 18.000,00 x 26 = 468.000,00 2.544.000,00
TOTAL 11 14.127.000,00Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)
Pada tabel 4.67 diatas, proyeksi total gaji karyawan / bulan telah
disesuaikan dengan UMP yang berlaku untuk di daerah Banjarmasin (yakni
termasuk ke dalam Propinsi Kalimantan Selantan), dengan UMP pada tahun
2008 sebesar Rp. 825.000,00 (delapan ratus dua puluh lima ribu rupiah).
(http://id.wikipedia.org/wiki/Upah_Minimum_Regional)
Total gaji karyawan per bulan telah diperhitungkan oleh perusahaan
dengan asumsi:
- Total hari kerja dalam 1 bulan adalah sebanyak 24 hari. (6 hari dalam
seminggu, Senin – Sabtu).
147
- Uang makan yang digunakan adalah uang makan untuk dalam kota.
4.3.4 Analisis Aspek Hukum
Perusahaan Success Furniture yang sebelumnya telah berbentuk badan
usaha, sehingga tidak perlu mengurusi izin untuk pendirian badan usaha baru,
karena menggunakan nama badan usaha yang sama. Pendaftaran gudang
Success Furniture di daerah Banjarmasin dapat dilakukan melalui Dinas Perizinan
dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan. (Goenawan, p60, 2008)
Dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk mendirikan gudang adalah:
1) KTP (Kartu Tanda Penduduk) Pemilik atau Pengurus
2) Fotokopi Izin Gangguan (HO)
3) Fotokopi Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
4) Fotokopi Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
5) Fotokopi Surat Izin Tempat Usaha (SITU)
6) Fotokopi Kartu NPWP/NPWPO;
7) Fotokopi Akta Notaris Perusahaan;
8) Pas foto 3X4 sebanyak 3 lembar;
Untuk Izin Gangguan atau yang sering dikenal dengan istilah HO
(Hinder Ordonantie) karena izin ini pertama kali telah diatur dalam Hinder
Ordonantie Staatblad Tahun 1926 No. 226 yang akhirnya diubah dan ditambah
dengan Staatblad Tahun 1940 No. 450. Dalam pengajuan Surat Izin Gangguan
dapat selesai selambat-lambatnya 32 hari kerja setelah diterimanya permohonan
secara lengkap. Tempat pengajuan permohonannya dapat melalui: Gubernur
Propinsi setempat (Banjarmasin) Cq. Kepala Kantor Ketentraman dan Ketertiban,
Petugas Mobil Pelayanan Keliling Undang-Undang Gangguan, dan Walikotamadya
setempat (Banjarmasin), dan diwajibkan untuk mendaftar ulang setiap 5 tahun
148
sekali. Yang mana terdapat persyaratan yang harus dilampirkan dalam
permohonan izin gangguan, antara lain untuk pendirian gudang adalah:
1) Formulir diisi lengkap (Lampiran 1)
2) Fotokopi KTP pemohon
3) Nomor Pokok Wajib Pajak Perusahaan
4) Fotokopi Akte Pendirian bagi perusahaan yang berstatus badan hukum.
5) Fotokopi Pajak Bumi dan Bangunan Terakhir
6) Surat persetujuan tetangga/masyarakat yang berdekatan, diketahui RT/RW.
Untuk Izin Mendirikan Bangunan (IMB) bagi lokasi gudang perusahaan,
dapat diperoleh dari pemilik gedung/bangunan yang disewa oleh pihak
perusahaan Success Furniture dalam menjalankan usahanya di daerah
Banjarmasin.
Untuk Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) bagi perusahaan Success
Furniture yang termasuk usaha perorangan ini, terdapat persyaratan antara lain:
1) Mengisi formulir SIUP
2) Fotokopi KTP penanggung jawab
3) Domisili perusahaan/SIT/UUG (Izin Gangguan)
4) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
5) Nomor telepon dan stempel perusahaan
Untuk NPWP dan pas foto yang dilampirkan merupakan NPWP dan pas
foto milik perorangan yang menjadi penanggung jawab (pemilik) usaha yang
berada di lokasi Banjarmasin.
4.3.5 Analisis Aspek Keuangan a. Jumlah Dana dan Biaya Modal
1) Kebutuhan Dana untuk Aktiva Tetap
149
Aktiva tetap berwujud yang dianggarkan sebesar Rp. 200.825.000,-.
Aktiva tetap berwujud itu meliputi:
- Sewa Ruko (di Jl. Sudi Mampir untuk 2 tahun) termasuk biaya renovasi
dan perizinan sebesar Rp. 65.000.000,-
- Aktiva tetap lainnya yang dianggarkan sebesar Rp. 135.825.000,-
a) 2 unit Kendaraan Isuzu (second) @ Rp. 60.000.000,- = Rp.
120.000.000,-
b) 1 unit Air Conditioner (AC) Rp. 2.000.000,-
c) 1 unit Mesin Fax Panasonic Rp. 1.050.000,-
d) 2 unit Telepon @ Rp. 125.000,- = Rp. 250.000,-
e) 1 unit Komputer Rp. 3.000.000,-
f) 1 unit Printer Lx 300+ Rp. 1.800.000,-
g) 1 unit Deposit Box Rp. 1.500.000,-
h) 3 unit Meja Kantor @ Rp. 500.000,- = Rp. 1.500.000,-
i) 3 unit Kursi Kantor @ Rp. 300.000,- = Rp. 900.000,-
j) 5 unit Kursi Kantor (tamu) @ Rp. 200.000,- = Rp. 1.000.000,-
k) 1 unit Dispenser @ Rp. 375.000,-
l) 2 buah Gallon Air Mineral @ Rp. 50.000,- = Rp. 100.000,-
m) 1 unit Kompor Gas @ Rp. 250.000,-
n) 1 buah Tabung Gas Elpiji @ Rp. 600.000,-
o) Alat Tulis Kantor (kertas, pulpen, spidol, gunting, karter, dll) Rp.
1.000.000,-
p) Alat-Alat Kebersihan (tong sampah, kain pel, sapu, kain Lap, dll) Rp.
500.000,-
2) Kebutuhan Dana Modal Kerja
Kebutuhan dana modal kerja terdiri dari:
150
Tabel 4.68 Modal Kerja untuk Kantor Cabang Banjarmasin Keterangan Modal Kerja
Biaya Persediaan Awal Produk Rp. 97.638.910,- Biaya gaji karyawan tetap Rp. 14.127.000,- Biaya umum dan administrasi Rp. 1.000.000,- Cadangan kas minimum Rp. 3.000.000,- Total Rp. 115.765.910,-
Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)
3) Jumlah Dana Investasi
Dengan demikian jumlah keseluruhan dana investasi untuk rencana
pendirian Gudang dan Kantor di daerah Banjarmasin adalah:
Jumlah dana investasi = dana modal aktiva tetap + dana modal kerja
Jumlah dana investasi = Rp. 200.825.000,- + Rp. 115.765.910,-
= Rp. 316.590.910,-
b. Sumber Dana
Dana yang digunakan dalam mendirikan usaha ini berasal dari modal
sendiri, yang dihitung berdasarkan penilaian internal dari perusahaan.
Menurut pihak internal perusahaan, biaya modal yang dibebankan
berdasarkan tingkat pengembalian yang diharapkan. Dimana perusahaan
dalam menentukan tingkat pengembalian investasi yang diharapkan
berdasarkan tingkat pengembalian resiko, dalam hal ini adalah suku bunga
deposito sebesar 7,5% untuk deposito dalam bentuk rupiah (IDR) < 1 millyar
rupiah selama periode 1 tahun (12 bulan)
(http://www.klikbca.com/individual/silver/ind/rates.html?s=2), dan apabila
ditambah dengan resiko atas jenis proyek ini dianggarkan sebesar 5%, maka
biaya modal atas modal sendiri yang diperhitungkan dalam rencana usaha ini
adalah sebesar 12,5%.
151
c. Biaya Pajak yang Dikenakan
Biaya pajak yang dikenakan pada perusahaan dalam setiap tahunnya
ditentukan berdasarkan tarif yang telah ditetapkan oleh pemerintah dalam
Undang-Undang perpajakan. Berdasarkan Undang-Undang No. 17 Tahun
2000 tentang Pajak Penghasilan pasal 17 (1)a:
Tabel 4.69 Tarif Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri - Banjarmasin Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif Pajak
Sampai dengan Rp. 25.000.000,- 5% Rp. 25.000.000,- s/d Rp. 50.000.000,- 10% Rp. 50.000.000,- s/d Rp. 100.000.000,- 15% Rp. 100.000.000,- s/d Rp. 200.000.000,- 25%
Diatas Rp. 200.000.000,- 35% Sumber: Undang-Undang No. 17 Tahun 2000 tentang Pajak Penghasilan
d. Skenario Moderat
1) Analisis Penjualan
Tabel 4.70 Perkiraan Penjualan untuk Daerah Banjarmasin dan Sekitarnya pada Periode 2009 - 2010 (Moderat)
Tahun Produk Perkiraan Permintaan (Unit)
Harga Rata-Rata (Rp)
Perkiraan Penjualan (Rp)
2009 Ranjang Pipa 260 1.520.595 395.354.700 Ranjang Tempa 316 1.860.062 587.779.592 Meja Rias 284 911.352 258.823.968 Nakas 191 157.872 30.153.552 Meja Makan 134 700.109 93.814.606 Kursi Makan 573 156.868 89.885.364
Total 1.455.811.7822010 Ranjang Pipa 303 1.672.655 506.814.314
Ranjang Tempa 375 2.046.068 767.275.575 Meja Rias 329 1.002.487 329.818.289 Nakas 216 173.659 37.510.387 Meja Makan 153 770.120 117.828.345 Kursi Makan 651 172.555 112.333.175
Total 1.871.580.084Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)
Keterangan:
Success Furniture merencanakan akan menaikan harga produknya di tahun
2010, karena kenaikan harga di kantor pusat setelah dilakukan pada bulan
Juni 2008. Riset Danareksa memperkirakan, pertumbuhan ekonomi 2009
hanya sekitar 5,9% dan tingkat inflasi sekitar 7,5%.
152
(http://els.bappenas.go.id/upload/kliping/Inflasi%202009.pdf).
Diperkirakan perusahaan tidak menaikan harga di tahun 2009, melainkan
harga akan dinaikan di tahun berikutnya dengan pertimbangan, akan
kondisi ekonomi global yang belum menentu dan daya beli masyarakat
yang terus melemah, sehingga asumsi perusahaan atas kenaikan
produknya di tahun 2010 sebesar 10% dari harga di tahun 2009. Hal ini
juga didasarkan oleh histori perusahaan, di tahun sebelumnya yang
menaikan harga sekitar 10% dari harga produk sebelumnya.
2) Analisis Persediaan Awal dan Pembelian Produk
Tabel 4.71 Perkiraan Persediaan Awal Barang Dagangan di Kantor Cabang Banjarmasin pada Tahun 2009 (Moderat)
Tahun Produk Perkiraan Permintaan (Unit)
Harga Rata-Rata (Rp)
Perkiraan Penjualan (Rp)
2009 Ranjang Pipa 20 1.169.688 23.393.760 Ranjang Tempa 25 1.430.817 35.770.425 Meja Rias 15 701.040 10.515.600 Nakas 20 121.440 2.428.800 Meja Makan 25 538.545 13.463.625 Kursi Makan 100 120.667 12.066.700
Total 97.638.910 Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)
Tabel 4.72 Perkiraan Pembelian Produk untuk Kantor Cabang Banjarmasin dari Kantor Pusat pada Tahun 2009 (Moderat)
Tahun Produk Perkiraan Permintaan (Unit)
Harga Rata-Rata (Rp)
Perkiraan Penjualan (Rp)
2009 Ranjang Pipa 260 1.169.688 304.118.880 Ranjang Tempa 316 1.430.817 452.138.172 Meja Rias 284 701.040 199.095.360 Nakas 191 121.440 23.195.040 Meja Makan 134 538.545 72.165.030 Kursi Makan 573 120.667 69.142.191
Total 1.119.854.6732010 Ranjang Pipa 303 1.263.263 382.768.701
Ranjang Tempa 375 1.545.282 579.480.885 Meja Rias 329 757.123 249.093.533 Nakas 216 131.155 28.329.523 Meja Makan 153 581.629 88.989.176 Kursi Makan 651 130.320 84.838.554
Total 1.413.500.372Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)
153
Keterangan:
Perusahaan menggunakan sistem keuangan yang terpisah antara kantor
pusat dengan kantor cabangnya, hal ini mengharuskan untuk kantor
cabang di daerah Banjarmasin harus melakukan pemesanan barang dan
pembayaran atas barang dagangan tersebut (yakni Produk Success
Furniture) dengan menggunakan harga khusus (dengan potongan harga
sebesar 40% + 8% dari daftar harga) yang telah diperhitungkan dari
kantor pusat Success Furniture selaku pusat penyaluran barang, yang mana
telah memperhitungkan komponen biaya sebagai berikut: biaya produksi
barang, biaya penanganan barang, biaya pemasangan barang, termasuk
biaya transportasi, serta semua biaya yang dikeluarkan sampai produk
tersebut tiba di kantor cabang Banjarmasin. Kantor cabang berkewajiban
menerapkan harga jual untuk di daerah Banjarmasin dan sekitarnya sesuai
dengan harga yang telah ditentukan dari kantor pusat Success Furniture.
Harga jual tersebut telah di mark-up dengan memperhitungkan biaya
transportasi dan biaya operasional di daerah Banjarmasin.
3) Analisis Biaya Operasional
Biaya yang termasuk biaya operasional disini adalah biaya administrasi dan
biaya operasional, yang mana dianggarkan untuk menunjang berjalannya
kegiatan operasional perusahaan yang berlokasi di Banjarmasin. Biaya
operasional tersebut diasumsikan dengan menggunakan data asumsi
tingkat inflasi berdasarkan Riset Danareksa yang mana memperkirakan,
pertumbuhan ekonomi 2009 hanya sekitar 5,9% dan tingkat inflasi sekitar
7,5%. (http://els.bappenas.go.id/upload/kliping/Inflasi%202009.pdf).
154
a) Proyeksi Biaya Administrasi
Biaya administrasi meliputi: Gaji kepala cabang, gaji karyawan
bagian akutansi, gaji karyawan bagian administrasi dan umum, gaji
kepala gudang, pembelian Alat Tulis Kantor, biaya listrik dan air,
pembelian air minum gallon dan pembelian gas elpiji untuk keperluan
pantry, serta biaya penyusutan peralatan dan perlengkapan kantor.
Tabel 4.73 Proyeksi Biaya Administrasi untuk Kantor Cabang di Daerah Banjarmasin (Moderat)
Keterangan 2009 (Rp) 2010 (Rp)Gaji Kepala Cabang 22.800.000 32.011.200Gaji Akuntan 12.800.000 17.971.200Gaji Admin dan Umum 11.280.000 15.837.120Gaji Kepala Gudang 11.150.000 15.654.600Biaya Pembelian Alat Tulis Kantor 1.350.000 1.944.000Biaya Penyusutan Peralatan dan Perlengkapan 2.272.000 2.272.000Biaya Listrik dan Air 4.500.000 6.480.000Pembelian Air Gallon 350.000 453.600Pembelian Gas Elpiji 900.000 1.296.000
Total 67.402.000 93.919.720Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)
Keterangan:
- Untuk gaji Kepala Cabang, Akuntan, Admin dan Umum, dan Kepala
Gudang dalam 1 tahun (2009) dihitung mulai bulan April 2009,
karena rencana usaha ini akan diimplementasikan pada bulan Maret
2009. Dalam 1 tahun diberikan Tunjangan Hari Raya (THR) sebesar
1 bulan gaji.
Gaji Kepala Cabang = Rp. 2.280.000,- x 10 bulan = Rp. 22.800.000,-
Gaji Akuntan = Rp. 1.280.000,- x 10 bulan = Rp. 12.800.000,-
Gaji Admin dan Umum = Rp. 1.128.000,- x 10 bulan = Rp. 11.280.000,-
Gaji Kepala Gudang = Rp. 1.115.000,- x 10 bulan = Rp. 11.150.000,-
- Untuk Pembelian Alat Tulis Kantor (ATK) yang dianggarkan per
bulannya sebesar Rp. 150.000,- dan untuk tahun pertama dihitung
155
sejak Maret 2009-Desember 2009, yakni: Rp. 150.000,- x 9 bulan =
Rp. 1.350.000,-
- Untuk Biaya Penyusutan Peralatan dan Perlengkapan kantor dalam
setahunnya sebesar Rp. 2.272.000,- , yang mana disusutkan dengan
umur ekonomis selama 5 tahun. Berikut adalah perinciannya yang
disajikan dalam bentuk tabel:
Tabel 4.74 Rincian Penyusutan Peralatan dan Perlengkapan Kantor Banjarmasin (Moderat)
Keterangan Harga (Rp) Nilai Residu/ Sisa (Rp)
Umur Ekonomis
Nilai Penyusutan (Rp)
Air Conditioner (AC) 2.000.000 250.000 5 Tahun 350.000 Mesin Fax Panasonic 1.050.000 125.000 5 Tahun 185.000 Komputer 2.000.000 750.000 5 Tahun 450.000 Telepon 250.000 30.000 5 Tahun 44.000 Printer Lx 300+ 1.050.000 350.000 5 Tahun 290.000 Deposit Box 3.000.000 250.000 5 Tahun 250.000Meja Kantor 1.800.000 200.000 5 Tahun 260.000 Kursi Kantor 1.500.000 100.000 5 Tahun 160.000 Kursi Kantor (tamu) 1.500.000 125.000 5 Tahun 175.000 Dispenser 900.000 50.000 5 Tahun 65.000 Kompor Gas 1.000.000 35.000 5 Tahun 43.000
Total Penyusutan (Rp) 2.272.000 Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)
Keterangan:
Dengan menggunakan rumus:
Nilai Penyusutan : Harga (Aktiva Tetap) – Nilai Sisa (Residu)
Umur Ekonomis
- Untuk Biaya Listrik dan Air yang dianggarkan setiap bulannya
sebesar Rp. 500.000,- x 9 bulan = Rp. 4.500.00,- (untuk tahun 2009
terhitung sejak Maret 2009 – Desember 2009)
- Untuk biaya Air Gallon yang dianggarkan setiap bulannya sebesar
Rp. 5.000,- x 7 gallon = Rp. 35.000,-. Untuk tahun pertama (Maret
2009 – Desember 2009) sebesar Rp. 35.000,- x 10 bulan = Rp.
350.000,-
156
- Pembelian Gas Elpiji yang dianggarkan setiap bulannya adalah 1
tabung = Rp. 100.000,-, Jadi di tahun 2009 sebesar Rp. 100.000,- x
9 = Rp. 900.000,-.
- Untuk tahun 2010 diasumsikan terjadi kenaikan sebesar 8%, dengan
gaji karyawan yang dihitung sebanyak 13 bulan (12 bulan kerja + 1
bulan Tunjangan Hari Raya).
b) Proyeksi Biaya Penjualan
Biaya Penjualan meliputi: Gaji bagian Penjualan (salesman), Supir
dan staff pekerja (kenek), biaya transportasi, komisi penjualan untuk
salesman dan biaya penyusutan kendaraan.
Tabel 4.75 Proyeksi Biaya Penjualan untuk Kantor Cabang di Daerah Banjarmasin (Moderat)
Keterangan 2009 (Rp) 2010 (Rp) Gaji Salesman 22.800.000 32.011.200 Gaji Supir 20.000.000 28.080.000 Gaji Staff Pekerja (Kenek) 25.440.000 35.717.760 Biaya Transportasi 35.000.000 37.800.000 Komisi Penjualan untuk Salesman 14.558.118 18.715.801 Biaya Penyusutan Kendaraan 10.000.000 10.000.000
Total 127.798.118 162.324.761 Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)
Keterangan:
- Untuk gaji salesman yang terdiri dari 2 orang, gaji pokok per
bulannya sebesar Rp. 1.140.000,- . Perusahaan menggangarkan
gaji untuk salesman sebesar Rp. 2.280.000,- x 10 bulan = Rp.
22.800.000,-. (termasuk THR dan 9 bulan gaji)
- Untuk gaji Supir yang terdiri dari 2 orang @ Rp. 1.000.000,- x 2 =
Rp 2.000.000,-. Gaji supir yang dianggarkan oleh perusahaan
dalam 1 tahunnya sebesar Rp. 2.000.000,- x 10 bulan = Rp.
20.000.000,-. (termasuk THR dan 9 bulan gaji)
157
- Untuk gaji staff pekerja (kenek) yang terdiri dari 3 orang @ Rp.
848.000,-, sehingga 1 bulannya diperlukan Rp. 2.544.000,-.
Dalam 1 tahun diperlukan Rp. 2.544.000,- x 10 bulan = Rp.
25.440.000,-. (termasuk THR dan 9 bulan gaji)
- Untuk biaya transportasi setiap bulannya, perusahaan
mengganggarkan sebesar Rp. 3.500.000,- untuk 2 mobil kantor
yang difungsikan untuk mengirimkan barang. Dalam tahun
pertama Rp. 3.500.000,- x 10 bulan = Rp. 35.000.000,-.
(terhitung mulai Maret 2009 – Desember 2009).
- Komisi penjualan untuk salesman sebesar 1% dari total penjualan
tahun 2009, yakni: Rp. 14.558.118,-
Diperoleh dari = Penjualan x Komisi penjualan untuk salesman
= Rp. 1.455.811.782,- x 1%
= Rp. 14.558.118,-
- Biaya penyusutan 2 unit kendaraan sebesar: Rp. 5.000.000,- x 2
= Rp. 10.000.000,-
Nilai kendaraan = @ Rp. 60.000.000,-
Nilai Sisa (residu) = Rp. 35.000.000,-
Nilai Ekonomis = 5 tahun
Nilai Penyusutan = Nilai Kendaraan – Nilai Sisa (Residu)
Umur Ekonomis
= Rp. 60.000.000,- – Rp. 35.000.000,-
5 tahun
= Rp. 25.000.000,-
5 tahun
= Rp5.000.000,- (per tahun selama 5 tahun)
158
- Untuk tahun 2010 diasumsikan terjadi kenaikan sebesar 8%,
dengan gaji karyawan yang dihitung sebanyak 13 bulan (12 bulan
kerja + 1 bulan Tunjangan Hari Raya).
4) Proyeksi Laporan Laba/Rugi
Untuk proyeksi laba/rugi menggambarkan besarnya pendapatan
yang diperoleh pada suatu periode ke periode berikutnya. Kemudian juga
akan tergambar jenis-jenis biaya yang dikeluarkan berikut jumlahnya dalam
periode yang sama. Sehingga dalam laporan ini dapat terlihat kondisi
keuangan perusahaan, apakah terdapat keuntungan atau kerugian dalam
suatu periode atau beberapa periode.
Adapun uraian proyeksi laporan laba/rugi dalam usaha yang akand
didirikan ini akan terlampir pada Lampiran 11.
5) Proyeksi Arus Kas (Cash Flow)
Cash flow merupakan arus kas atau aliran kas yang ada di
perusahaan dalam suatu periode tertentu. Adapun uraian proyeksi laporan
laba/rugi dalam usaha yang akand didirikan ini akan terlampir pada
Lampiran 12.
Cash flow menggambarkan berapa uang yang masuk (cash in) ke
perusahaan dan jenis-jenis pemasukan tersebut. Cash flow juga
menggambarkan berapa uang yang keluar (cash out) serta jenis-jenis biaya
yang dikeluarkan. Terdapat tiga jenis cash flow yang dikaitkan dengan
suatu usaha, yakni: Initial cash flow, operasional cash flow, dan terminal
cash flow.
159
a) Aliran Kas Awal (Initial Cash Flow)
Merupakan dana yang dikeluarkan oleh perusahaan pada awal periode
untuk investasi. Jumlah investasi awal dalam pembiayaan rencana
usaha ini adalah sebesar Rp. 316.590.910,-; yang terdiri dari:
- Dana pembiayaan aktiva tetap sebesar Rp. 200.825.000,- dan
- Dana pembiayaan modal kerja sebesar Rp. 115.765.910,-
b) Aliran Kas Operasional (Operasional Cash Flow)
Merupakan kas yang diterima atau dikeluarkan pada saat operasi
usaha. Aliran operasional diperoleh dengan rumus:
OCF = EAT + Penyusutan
Dimana: OCF = Aliran Kas Operasional (Operasional Cash Flow)
EAT = Laba setelah pajak (Earning After Tax)
Dengan demikian maka besarnya aliran kas operasional bersih adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.76 Proyeksi Operasional Cash Flow (Moderat) Periode EAT (Rp) Penyusutan (Rp) OCF (Rp)
2009 81.192.743 12.272.000 93.464.743 2010 121.143.089 12.272.000 133.415.089 2011 180.519.201 12.272.000 192.791.201 2012 276.250.423 12.272.000 288.522.423 2013 395.859.915 12.272.000 408.131.915
Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)
c) Aliran Kas Akhir (Terminal Cash Flow)
Merupakan uang kas yang diterima pada saat usaha tersebut berakhir
(aliran kas pada akhir umur ekonomis proyek), biasanya berasal dari
modal kerja dan penjualan aktiva tetap atau nilai sisa aktiva tetap
yang sudah habis umur ekonomisnya. Jumlah Terminal Cash Flow ini
dapat dihitung berdasarkan rumus:
TCF = Modal Kerja + Nilai Sisa (Residu)
160
= Rp. 115.765.910,- + Rp. 72.265.000,-
= Rp. 188.030.910,-
Tabel 4.77 Proyeksi Aliran Kas Perusahaan (Moderat) Periode ICF (Rp) OCF (Rp) TCF (Rp)
2009 (316.590.910) 93.464.743 2010 - 133.415.089 2011 - 192.791.201 2012 - 288.522.423 2013 - 408.131.915 188.030.910
Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)
6) Proyeksi Neraca
Setelah melakukan penyusunan cash flow, perusahaan juga harus
membuat proyeksi laporan keuangannya untuk beberapa periode ke depan.
Dari proyeksi neraca yang dibuat, perusahaan akan dapat mengetahui
besarnya harta perusahaan, baik harta lancar, harta tetap, atau harta
lainnya. Kemudian juga akan tergambar kewajiban baik jangka pendek
maupun jangka panjang serta modal yang dimiliki dari periode ke periode.
Adapun uraian proyeksi neraca dalam usaha yang akan didirikan ini
akan terlampir pada Lampiran 13.
7) Metode Penilaian Investasi
Pada penilaian investasi ini akan dinilai dengan metode Payback
Period (PP), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan
Profitability Index (PI). Berikut ini adalah perincian perhitungan penilaian
investasi untuk kantor cabang di Banjarmasin:
a) Payback Period (PP)
Untuk menilai jangka waktu (tahun) pemulihan seluruh modal
yang diinvestasikan dalam suatu proyek, dengan menggunakan aliran
kas sebagai dasar perhitungan.
161
Perhitungan Payback Period (PP) untuk rencana usaha ini
adalah:
Investasi (Rp. 316.590.910,-)
Cash Flow Tahun I (2009) Rp. 300.144.743,-
(Rp. 16.446.167,-)
Cash Flow Tahun II (2010) Rp. 323.752.522,-
Rp. 307.306.355,-
Payback Period (PP) = Tahun II + Rp. 16.446.167,- x 360 hari
Rp. 307.306.355,-
= Tahun II + 19,27 hari
= 12 bulan 20 hari
Kesimpulan dari perhitungan ini adalah bahwa modal investasi
untuk pendirian kantor cabang di Banjarmasin akan kembali pada tahun
kedua (2010), tepatnya selama 12 bulan20 hari.
b) Net Present Value (NPV)
Metode ini menghitung perbandingan antara PV kas bersih (PV
of Proceed) dengan PV investasi (Capital Outlay) selama umur investasi.
Kas bersih yang sebelumnya telah diperoleh dengan menggunakan
perhitungan Operational Cash Flow (OCF).
Tabel 4.78 Proyeksi Net Present Value (Moderat)
Periode Operational Cash Flow (OCF)/ Kas Bersih (Rp)
Discount Factor (DF = 12,5%)
PV Kas Bersih (Rp)
2009 93.464.743 0,889 83.090.157 2010 133.415.089 0,790 89.888.680 2011 192.791.201 0,702 105.550.706 2012 288.522.423 0,624 131.280.696 2013 408.131.915 0,555 156.417.897
Jumlah PV Kas Bersih 566.228.137 Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)
162
NPV = 93.464.743 + 133.415.089 + 192.791.201 + 288.522.423 + 408.131.915
(1 + 0,125) (1 + 0,125)2 (1 + 0,125)3 (1 + 0,125)4 (1 + 0,125)5
- 316.590.910
= 83.090.157 + 89.888.680,- + 105.550.706,- + 131.280.696,- + 156.417.897,-
- 316.590.910,-
= 566.228.137,- - 316.590.910,-
= 249.637.227,-
NPV yang diperoleh dari perhitungan diatas adalah Rp.
249.637.227,-, yang menunjukan nilai positif, yang berarti investasi
untuk pendirian kantor cabang di Banjarmasin dinyatakan layak untuk
didirikan.
c) Internal Rate of Return (IRR)
Merupakan metode yang digunakan untuk mengukur tingkat
pengembalian hasil internal.
Nilai IRR didapat dengan menggunakan cara interpolasi dan
setelah dilakukan perhitungan, discount factor yang digunakan sebesar
30% dan 40%. Dengan uraian sebagai berikut:
Tabel 4.79 Perhitungan NPV dengan discount factor sebesar 30% dan 40% - Moderat
Tahun Kas Bersih DF (30%)
PV Kas Bersih
DF (40%)
PV Kas Bersih
2009 93.464.743 0,769 71.874.387 0,714 66.733.827 2010 113.783.139 0,592 67.359.618 0,51 58.029.401 2011 150.357.131 0,455 68.412.495 0,364 54.729.996 2012 210.385.732 0,35 73.635.006 0,26 54.700.290 2013 281.834.049 0,269 75.813.359 0,186 52.421.133
Total PV Kas Bersih 357.094.866 286.614.647Total PV Investasi 316.590.910 316.590.910
NPV C1 40.503.956 C2 (29.976.263)Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)
163
Interpolasi PVIFA PVIFA
30% 357.094.866 357.094.866
Initial Investmen 316.590.910 -
40% 286.614.647 –
70.480.219 40.503.956
IRR = 30% + 40.503.956 x 10%
70.480.219
IRR = 30% + 5,75%
IRR = 35,75%
Dengan menggunakan interpolasi, IRR yang dihasilkan sebesar
35,75% sehingga rencana usaha ini layak untuk dijalankan, karena IRR
yang dihasilkan tersebut lebih besar dari tingkat keuntungan yang
diharapkan, yakni sebesar 12,5%.
d) Profitability Index (PI)
Profitability Index (PI) atau benefit and cost ratio (B/C Ratio)
merupakan rasio aktivitas dari jumlah sekarang penerimaan bersih
dengan nilai sekarang pengeluaran investasi selama umur investasi.
Perhitungan Profitability Index (PI) untuk rencana pendirian
kantor cabang di Pekan Baru adalah sebagai berikut:
PI = 566.228.137 x 100%
316.590.910
PI = 1,7885 kali dibulatkan menjadi 1,8 kali
164
Profitability Index (PI) yang diperoleh dari perhitungan ini
adalah 1,8 kali, dapat disimpulkan bahwa rencana pendirian kantor
cabang di Banjarmasin layak untuk dilakukan, karena PI yang dihasilkan
lebih besar dari 1.
Tabel 4.80 Kesimpulan Hasil Perhitungan Metode Penilaian Moderat untuk Kantor Cabang di Banjarmasin
No. Metode Kriteria Penilaian Hasil Keputusan1 Payback Period (PP) < 5 tahun 12 bulan 20 hari LAYAK 2 Net Present Value (NPV) Positif Rp. 249.637.227,- LAYAK 3 Internal Rate of Return (IRR) > 12,5% 35,75 % LAYAK 4 Profitability Index (PI) >1 1,8 kali LAYAK
Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)
e. Skenario Optimis
Pada skenario optimis ini, diperkirakan target pertumbuhan ekonomi
6,2 persen dan tingkat inflasi 6,5 persen, hal ini ditetapkan pemerintah dalam
Rancangan APBN 2009 dan dinilai terlalu optimistis oleh beberapa pakar
ekonomi. Pemerintah mengharapkan dengan tingkat inflasi yang mencapai 6-7
persen dapat meningkatkan daya beli masyarakat sehingga tidak terganggu
dengan adanya krisis ekonomi global.
(http://els.bappenas.go.id/upload/kliping/Inflasi%202009.pdf).
Diperkirakan seiring dengan turunnya tingkat inflasi, tingkat suku
bunga juga akan diperkirakan turun.
(http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/12/09/00101051/jaga.stamina.pada.
2009)
1) Analisis Penjualan
Tabel 4.81 Perkiraan Penjualan untuk Daerah Banjarmasin dan Sekitarnya pada Periode 2009 - 2010 (Optimis)
Tahun Produk Perkiraan Permintaan (Unit)
Harga Rata-Rata (Rp)
Perkiraan Penjualan (Rp)
2009 Ranjang Pipa 260 1.520.595 395.354.700 Ranjang Tempa 316 1.860.062 587.779.592 Meja Rias 284 911.352 258.823.968
165
Nakas 191 157.872 30.153.552 Meja Makan 134 700.109 93.814.606 Kursi Makan 573 156.868 89.885.364
Total 1.455.811.7822010 Ranjang Pipa 303 1.718.272 520.636.522
Ranjang Tempa 375 2.101.870 788.201.273 Meja Rias 329 1.029.828 338.813.333 Nakas 216 178.395 38.533.398 Meja Makan 153 791.123 121.041.845 Kursi Makan 651 177.261 115.396.807
Total 1.922.623.177Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)
Keterangan:
Success Furniture merencanakan akan menaikan harga produknya di
tahun 2010, karena kenaikan harga di kantor pusat setelah dilakukan
pada bulan Juni 2008. Success Furniture mengasumsikan kenaikan
produknya di tahun 2010 sebesar 13% dari harga jual di tahun 2009. Hal
ini dikarenakan oleh tingkat inflasi yang mulai menurun, dapat
menyebabkan daya beli masyarakat meningkat.
2) Analisis Persediaan Awal dan Pembelian Produk
Tabel 4.82 Perkiraan Persediaan Awal Barang Dagangan di Kantor Cabang Banjarmasin pada Tahun 2009 (Optimis)
Tahun Produk Perkiraan Permintaan (Unit)
Harga Rata-Rata (Rp)
Perkiraan Penjualan (Rp)
2009 Ranjang Pipa 20 1.169.688 23.393.760 Ranjang Tempa 25 1.430.817 35.770.425 Meja Rias 15 701.040 10.515.600 Nakas 20 121.440 2.428.800 Meja Makan 25 538.545 13.463.625 Kursi Makan 100 120.667 12.066.700
Total 97.638.910Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)
Tabel 4.83 Perkiraan Pembelian Produk Optimis untuk Kantor Cabang
Banjarmasin dari Kantor Pusat pada Tahun 2009 (Optimis)
Tahun Produk Perkiraan Permintaan (Unit)
Harga Rata-Rata (Rp)
Perkiraan Penjualan (Rp)
2009 Ranjang Pipa 260 1.169.688 304.118.880 Ranjang Tempa 316 1.430.817 452.138.172 Meja Rias 284 701.040 199.095.360 Nakas 191 121.440 23.195.040
166
Meja Makan 134 538.545 72.165.030 Kursi Makan 573 120.667 69.142.191
Total 1.119.854.6732010 Ranjang Pipa 303 1.251.566 379.224.546
Ranjang Tempa 375 1.530.974 574.115.321 Meja Rias 329 750.113 246.787.111 Nakas 216 129.941 28.067.213 Meja Makan 153 576.243 88.165.202 Kursi Makan 651 129.114 84.053.012
Total 1.400.412.406Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)
Keterangan:
Perusahaan menggunakan sistem keuangan yang terpisah antara kantor
pusat dengan kantor cabangnya, hal ini mengharuskan untuk kantor
cabang di daerah Banjarmasin harus melakukan pemesanan barang dan
pembayaran atas barang dagangan tersebut (yakni Produk Success
Furniture) dengan menggunakan harga khusus (dengan potongan harga
sebesar 40% + 8% dari daftar harga) yang telah diperhitungkan dari
kantor pusat Success Furniture selaku pusat penyaluran barang, yang mana
telah memperhitungkan komponen biaya sebagai berikut: biaya produksi
barang, biaya penanganan barang, biaya pemasangan barang, termasuk
biaya transportasi, serta semua biaya yang dikeluarkan sampai produk
tersebut tiba di kantor cabang Banjarmasin. Kantor cabang berkewajiban
menerapkan harga jual untuk di daerah Banjarmasin dan sekitarnya sesuai
dengan harga yang telah ditentukan dari kantor pusat Success Furniture.
Harga jual tersebut telah di mark-up dengan memperhitungkan biaya
transportasi dan biaya operasional di daerah Banjarmasin.
3) Analisis Biaya Operasional
Biaya operasional tersebut diasumsikan dengan menggunakan data
asumsi tingkat inflasi sebesar 6-7 persen, sehingga kenaikan yang terjadi
menggunakan angka 7%.
167
a) Proyeksi Biaya Administrasi
Tabel 4.84 Proyeksi Biaya Administrasi untuk Kantor Cabang di Daerah Banjarmasin (Optimis)
Keterangan 2009 (Rp) 2010 (Rp) Gaji Kepala Cabang 22.800.000 31.714.800 Gaji Akuntan 12.800.000 17.804.800 Gaji Admin dan Umum 11.280.000 15.690.480 Gaji Kepala Gudang 11.150.000 15.509.650 Biaya Pembelian Alat Tulis Kantor 1.350.000 1.926.000 Biaya Penyusutan Peralatan dan Perlengkapan 2.272.000 2.272.000 Biaya Listrik dan Air 4.500.000 6.480.000 Pembelian Air Gallon 350.000 453.600 Pembelian Gas Elpiji 900.000 1.296.000
Total 67.402.000 93.147.330 Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)
b) Proyeksi Biaya Penjualan
Biaya Penjualan meliputi: Gaji bagian Penjualan (salesman), supir
dan staff pekerja (kenek), biaya transportasi, komisi penjualan untuk
salesman dan biaya penyusutan kendaraan.
Tabel 4.85 Proyeksi Biaya Penjualan untuk Kantor Cabang di Daerah Banjarmasin (Optimis)
Keterangan 2009 (Rp) 2010 (Rp) Gaji Salesman 22.800.000 31.714.800 Gaji Supir 20.000.000 27.820.000 Gaji Staff Pekerja (Kenek) 25.440.000 35.387.040 Biaya Transportasi 35.000.000 37.450.000 Komisi Penjualan untuk Salesman 14.558.118 19.226.232 Biaya Penyusutan Kendaraan 10.000.000 10.000.000
Total 127.798.118 161.598.072 Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)
- Untuk tahun 2010 diasumsikan terjadi kenaikan sebesar 7%, dengan
gaji karyawan yang dihitung sebanyak 13 bulan (12 bulan kerja + 1
bulan Tunjangan Hari Raya).
4) Proyeksi Laporan Laba/Rugi
Adapun uraian proyeksi laporan laba/rugi skenario optimis dalam
usaha yang akan didirikan ini akan terlampir pada Lampiran 14.
168
5) Proyeksi Arus Kas (Cash Flow)
Adapun uraian proyeksi arus kas skenario optimis dalam usaha
yang akan didirikan ini akan terlampir pada Lampiran 15.
Terdapat tiga jenis cash flow yang dikaitkan dengan suatu usaha,
yakni: Initial cash flow, operasional cash flow, dan terminal cash flow.
a) Aliran Kas Awal (Initial Cash Flow)
Jumlah investasi awal dalam pembiayaan rencana usaha ini adalah
sebesar Rp. 316.590.910,-; yang terdiri dari:
- Dana pembiayaan aktiva tetap sebesar Rp. 200.825.000,- dan
- Dana pembiayaan modal kerja sebesar Rp. 115.765.910,-
Aliran Kas Operasional (Operasional Cash Flow)
Aliran operasional diperoleh dengan rumus:
OCF = EAT + Penyusutan
Dimana: OCF = Aliran Kas Operasional (Operasional Cash Flow)
EAT = Laba setelah pajak (Earning After Tax)
Dengan demikian maka besarnya aliran kas operasional bersih adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.86 Proyeksi Operasional Cash Flow (Optimis) Periode EAT (Rp) Penyusutan (Rp) OCF (Rp)
2009 81.192.743 12.272.000 93.464.743 2010 148.284.920 12.272.000 160.556.920 2011 289.530.301 12.272.000 301.802.301 2012 479.014.984 12.272.000 491.286.984 2013 727.357.375 12.272.000 739.629.375
Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008) b) Aliran Kas Akhir (Terminal Cash Flow)
Jumlah Terminal Cash Flow ini dapat dihitung berdasarkan rumus:
TCF = Modal Kerja + Nilai Sisa (Residu)
= Rp. 115.765.910,- + Rp. 72.265.000,-
= Rp. 188.030.910,-
169
Tabel 4.87 Proyeksi Aliran Kas Perusahaan (Optimis) Periode ICF (Rp) OCF (Rp) TCF (Rp)
2009 (316.590.910) 93.464.743 2010 - 160.556.920 2011 - 301.802.301 2012 - 491.286.984 2013 - 739.629.375 188.030.910
Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)
6) Proyeksi Neraca
Adapun uraian proyeksi neraca skenario optimis dalam usaha yang
akan didirikan ini akan terlampir pada Lampiran 16.
7) Metode Penilaian Investasi
Berikut ini adalah perincian perhitungan penilaian investasi untuk
kantor cabang di Banjarmasin:
a) Payback Period (PP)
Perhitungan Payback Period (PP) untuk rencana usaha ini adalah:
Investasi (Rp. 316.590.910,-)
Cash Flow Tahun I (2009) Rp. 300.144.743,-
(Rp. 16.446.167,-)
Cash Flow Tahun II (2010) Rp. 350.790.753,-
Rp. 334.344.586,-
Payback Period (PP) = Tahun II + Rp. 16.446.167,- x 360 hari
Rp. 334.344.586,-
= Tahun II + 17,71 hari
= 12 bulan 18 hari
Kesimpulan dari perhitungan ini adalah bahwa modal investasi
untuk pendirian kantor cabang di Banjarmasin akan kembali pada tahun
kedua (2010), tepatnya selama 12 bulan 18 hari.
170
b) Net Present Value (NPV)
Kas bersih yang sebelumnya telah diperoleh dengan
menggunakan perhitungan Operational Cash Flow (OCF).
Tabel 4.88 Proyeksi Net Present Value (Optimis) Periode Operational Cash Flow
(OCF)/ Kas Bersih (Rp) Discount Factor
(DF = 10 %) PV Kas Bersih
(Rp) 2009 93.464.743 0,909 84.959.4522010 160.556.920 0,826 132.620.0162011 301.802.301 0,751 226.653.5282012 491.286.984 0,683 335.549.0102013 739.629.375 0,621 459.309.842
Jumlah PV Kas Bersih (Rp) 1.239.091.847Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)
NPV = 93.464.743 + 160.556.920 + 301.802.301 + 491.286.984 + 739.629.375
(1 + 0,1) (1 + 0,1)2 (1 + 0,1)3 (1 + 0,1)4 (1 + 0,1)5
- 316.590.910
= 84.959.452 + 132.620.016 + 226.653.528 + 335.549.010 + 459.309.842 -
316.590.910
= 1.239.091.847 - 316.590.910
= 922.500.937
NPV yang diperoleh dari perhitungan diatas adalah Rp.
922.500.937,-, yang menunjukan nilai positif, yang berarti investasi
untuk pendirian kantor cabang di Banjarmasin dinyatakan layak untuk
didirikan.
c) Internal Rate of Return (IRR)
Nilai IRR didapat dengan menggunakan cara interpolasi dan
setelah dilakukan perhitungan, discount factor yang digunakan sebesar
50% dan 75%. Dengan uraian sebagai berikut:
171
Tabel 4.89 Perhitungan NPV dengan discount factor sebesar 50% dan 75% - Optimis
Tahun Kas Bersih (Rp) DF (50%)
PV Kas Bersih (Rp)
DF (75%)
PV Kas Bersih (Rp)
2009 93.464.743 0,667 62.340.984 0,571 53.368.368 2010 160.556.920 0,444 71.287.272 0,327 52.502.113 2011 301.802.301 0,296 89.333.481 0,187 56.437.030 2012 491.286.984 0,198 97.274.823 0,107 52.567.707 2013 739.629.375 0,132 97.631.077 0,061 45.117.392
Total PV Kas Bersih 417.867.638 259.992.611 Total PV Investasi 316.590.910 316.590.910
NPV C1 101.276.728 (56.598.299) Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)
Interpolasi PVIFA PVIFA
50% 417.867.638 417.867.638
Initial Investmen 316.590.910 -
75% 259.992.611 –
157.875.027 101.285.728
IRR = 50% + 101.285.728 x 25%
157.875.027
IRR = 50% + 16,04
IRR = 66,04%
Dengan menggunakan interpolasi, IRR yang dihasilkan sebesar
66,04%, sehingga rencana usaha ini layak untuk dijalankan, karena IRR
yang dihasilkan tersebut lebih besar dari tingkat keuntungan yang
diharapkan, yakni sebesar 10%.
d) Profitability Index (PI)
Perhitungan Profitability Index (PI) untuk rencana pendirian
kantor cabang di Banjarmasin adalah sebagai berikut:
172
PI = 1.239.091.847 x 100%
316.590.910
PI = 3,914 kali dibulatkan menjadi 4 kali
Profitability Index (PI) yang diperoleh dari perhitungan ini adalah
4 kali, dapat disimpulkan bahwa rencana pendirian kantor cabang di
Banjarmasin layak untuk dilakukan, karena PI yang dihasilkan lebih
besar dari 1.
Tabel 4.90 Kesimpulan Hasil Perhitungan Metode Penilaian Optimis untuk Kantor Cabang di Banjarmasin
No. Metode Kriteria Penilaian Hasil Keputusan1 Payback Period (PP) < 5 tahun 12 bulan 18 hari LAYAK 2 Net Present Value (NPV) Positif Rp. 922.500.937,- LAYAK 3 Internal Rate of Return (IRR) > 10% 66,04% LAYAK 4 Profitability Index (PI) >1 4 kali LAYAK
Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)
f. Skenario Pesimis
Pada Skenario Pesimis ini, diperkirakan kondisi perekonomian
Indonesia memburuk dengan tingkat inflasi Indonesia mencapai 10 persen.
Dalam rencana skenario pesimis, harga jual diperkirakan naik sebesar
8%, dengan keadaan ekonomi yang buruk dan daya beli masyarakat yang
menurun. Biaya operasional akan naik, sejalan dengan tingginya angka inflasi,
serta tingkat suku bunga diperkirakan akan naik.
1) Analisis Penjualan
Tabel 4.91 Perkiraan Penjualan untuk Daerah Banjarmasin dan Sekitarnya pada Periode 2009 - 2010 (Pesimis)
Tahun Produk Perkiraan Permintaan (Unit)
Harga Rata-Rata (Rp)
Perkiraan Penjualan (Rp)
2009 Ranjang Pipa 260 1.520.595 395.354.700 Ranjang Tempa 316 1.860.062 587.779.592 Meja Rias 284 911.352 258.823.968 Nakas 191 157.872 30.153.552 Meja Makan 134 700.109 93.814.606 Kursi Makan 573 156.868 89.885.364
Total 1.455.811.7822010 Ranjang Pipa 303 1.642.243 497.599.508
173
Ranjang Tempa 375 2.008.867 753.325.110 Meja Rias 329 984.260 323.821.593 Nakas 216 170.502 36.828.380 Meja Makan 153 756.118 115.686.011 Kursi Makan 651 169.417 110.290.753
Total 1.837.551.355Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)
Keterangan:
Success Furniture merencanakan akan menaikan harga produknya di tahun
2010, karena kenaikan harga di kantor pusat setelah dilakukan pada bulan
Juni 2008. Success Furniture mengasumsikan kenaikan produknya di tahun
2010 sebesar 8% dari harga jual di tahun 2009. Hal ini dikarenakan oleh
tingkat inflasi yang relatif tinggi, dapat menyebabkan daya beli masyarakat
menurun.
2) Analisis Persediaan Awal dan Pembelian Produk
Tabel 4.92 Perkiraan Persediaan Awal Barang Dagangan di Kantor Cabang Banjarmasin pada Tahun 2009 (Pesimis)
Tahun Produk Perkiraan Permintaan (Unit)
Harga Rata-Rata (Rp)
Perkiraan Penjualan (Rp)
2009 Ranjang Pipa 20 1.169.688 23.393.760 Ranjang Tempa 25 1.430.817 35.770.425 Meja Rias 15 701.040 10.515.600 Nakas 20 121.440 2.428.800 Meja Makan 25 538.545 13.463.625 Kursi Makan 100 120.667 12.066.700
Total 97.638.910 Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)
Tabel 4.93 Perkiraan Pembelian Produk untuk Kantor Cabang Banjarmasin dari
Kantor Pusat pada Tahun 2009 (Pesimis)
Tahun Produk Perkiraan Permintaan (Unit)
Harga Rata-Rata (Rp)
Perkiraan Penjualan (Rp)
2009 Ranjang Pipa 260 1.169.688 304.118.880 Ranjang Tempa 316 1.430.817 452.138.172 Meja Rias 284 701.040 199.095.360 Nakas 191 121.440 23.195.040 Meja Makan 134 538.545 72.165.030 Kursi Makan 573 120.667 69.142.191
Total 1.119.854.6732010 Ranjang Pipa 303 1.286.657 389.857.010
Ranjang Tempa 375 1.573.899 590.212.013
174
Meja Rias 329 771.144 253.706.376 Nakas 216 133.584 28.854.144 Meja Makan 153 592.400 90.637.124 Kursi Makan 651 132.734 86.409.639
Total 1.439.676.305Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)
Keterangan:
Untuk mengimbangi kenaikan inflasi yang diperkirakan dalam skenario
pesimis, maka biaya produk dan operasional dinaikkan sebesar 10%.
3) Analisis Biaya Operasional
Biaya operasional diasumsikan dengan menggunakan data asumsi
tingkat inflasi sebesar 10 persen, sehingga kenaikan yang terjadi
menggunakan angka 10%.
a) Proyeksi Biaya Administrasi
Tabel 4.94 Proyeksi Biaya Administrasi untuk Kantor Cabang di Daerah Banjarmasin (Pesimis)
Keterangan 2009 (Rp) 2010 (Rp) Gaji Kepala Cabang 22.800.000 32.604.000 Gaji Akuntan 12.800.000 18.304.000 Gaji Admin dan Umum 11.280.000 16.130.400 Gaji Kepala Gudang 11.150.000 15.944.500 Biaya Pembelian Alat Tulis Kantor 1.350.000 1.980.000 Biaya Penyusutan Peralatan dan Perlengkapan 2.272.000 2.272.000 Biaya Listrik dan Air 4.500.000 6.480.000 Pembelian Air Gallon 350.000 453.600 Pembelian Gas Elpiji 900.000 1.296.000
Total 67.402.000 95.464.500 Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)
b) Proyeksi Biaya Penjualan
Biaya Penjualan meliputi: Gaji bagian Penjualan (salesman), Supir
dan staff pekerja (kenek), biaya transportasi, komisi penjualan untuk
salesman dan biaya penyusutan kendaraan.
Tabel 4.95 Proyeksi Biaya Penjualan untuk Kantor Cabang di Daerah Banjarmasin (Pesimis)
Keterangan 2009 (Rp) 2010 (Rp) Gaji Salesman 22.800.000 32.604.000 Gaji Supir 20.000.000 28.600.000 Gaji Staff Pekerja (Kenek) 25.440.000 36.379.200
175
Biaya Transportasi 35.000.000 38.500.000 Komisi Penjualan untuk Salesman 14.558.118 18.375.514 Biaya Penyusutan Kendaraan 10.000.000 10.000.000
Total 127.798.118 164.458.714 Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)
- Untuk tahun 2010 diasumsikan terjadi kenaikan sebesar 10%,
dengan gaji karyawan yang dihitung sebanyak 13 bulan (12 bulan
kerja + 1 bulan Tunjangan Hari Raya).
4) Proyeksi Laporan Laba/Rugi
Adapun uraian proyeksi laporan laba/rugi skenario pesimis dalam
usaha yang akan didirikan ini akan terlampir pada Lampiran 17.
5) Proyeksi Arus Kas (Cash Flow)
Adapun uraian proyeksi arus kas skenario pesimis dalam usaha
yang akan didirikan ini akan terlampir pada Lampiran 18.
Terdapat tiga jenis cash flow yang dikaitkan dengan suatu usaha,
yakni: Initial cash flow, operasional cash flow, dan terminal cash flow.
a) Aliran Kas Awal (Initial Cash Flow)
Jumlah investasi awal dalam pembiayaan rencana usaha ini adalah
sebesar Rp. 316.590.910,-; yang terdiri dari:
- Dana pembiayaan aktiva tetap sebesar Rp. 200.825.000,- dan
- Dana pembiayaan modal kerja sebesar Rp. 115.765.910,-
b) Aliran Kas Operasional (Operasional Cash Flow)
Aliran operasional diperoleh dengan rumus:
OCF = EAT + Penyusutan
Dimana: OCF = Aliran Kas Operasional (Operasional Cash Flow)
EAT = Laba setelah pajak (Earning After Tax)
Dengan demikian maka besarnya aliran kas operasional bersih adalah
sebagai berikut:
176
Tabel 4.96 Proyeksi Operasional Cash Flow (Pesimis) Periode EAT (Rp) Penyusutan (Rp) OCF (Rp)
2009 81.192.743 12.272.000 93.464.743 2010 81.334.754 12.272.000 93.606.754 2011 86.280.546 12.272.000 98.552.546 2012 96.145.936 12.272.000 108.417.936 2013 99.624.672 12.272.000 111.896.672
Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)
c) Aliran Kas Akhir (Terminal Cash Flow)
Jumlah Terminal Cash Flow ini dapat dihitung berdasarkan rumus:
TCF = Modal Kerja + Nilai Sisa (Residu)
= Rp. 115.765.910,- + Rp. 72.265.000,-
= Rp. 188.030.910,-
Tabel 4.97 Proyeksi Aliran Kas Perusahaan (Pesimis) Periode ICF (Rp) OCF (Rp) TCF (Rp)
2009 (316.590.910) 93.464.743 2010 - 93.606.754 2011 - 98.552.546 2012 - 108.417.936 2013 - 111.896.672 188.030.910
Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)
6) Proyeksi Neraca
Adapun uraian proyeksi neraca skenario pesimis dalam usaha yang
akan didirikan ini akan terlampir pada Lampiran 19.
7) Metode Penilaian Investasi
Berikut ini adalah perincian perhitungan penilaian investasi untuk
kantor cabang di Banjarmasin:
e) Payback Period (PP)
Perhitungan Payback Period (PP) untuk rencana usaha ini adalah:
Investasi (Rp. 316.590.910,-)
Cash Flow Tahun I (2009) Rp. 300.144.743,-
(Rp. 16.446.167,-)
Cash Flow Tahun II (2010) Rp. 283.840.857,-
177
Rp. 267.394.420,-
Payback Period (PP) = Tahun II + Rp. 16.446.167,- x 360 hari
Rp. 267.394.420,-
= Tahun II + 22,14 hari
= 12 bulan 23 hari
Kesimpulan dari perhitungan ini adalah bahwa modal investasi
untuk pendirian kantor cabang di Banjarmasin akan kembali pada tahun
kedua (2010), tepatnya selama 12 bulan 23 hari.
f) Net Present Value (NPV)
Kas bersih yang sebelumnya telah diperoleh dengan
menggunakan perhitungan Operational Cash Flow (OCF).
Tabel 4.98 Proyeksi Net Present Value (Pesimis)
Periode Operational Cash Flow (OCF)/ Kas Bersih(Rp)
Discount Factor (DF = 15 %)
PV Kas Bersih (Rp)
2009 93.464.743 0,909 84.959.452 2010 93.606.754 0,826 77.319.179 2011 98.552.546 0,751 74.012.962 2012 108.417.936 0,683 74.049.451 2013 111.896.672 0,621 69.487.834
Jumlah PV Kas Bersih (Rp) 379.828.877 Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)
NPV = 93.464.743 + 93.606.754 + 98.552.546 + 108.417.936 + 111.896.672
(1 + 0,15) (1 + 0,15)2 (1 + 0,15)3 (1 + 0,15)4 (1 + 0,15)5
- 316.590.910
= 84.959.452 + 77.319.179 + 74.012.962 + 74.049.451 + 69.487.834
- 316.590.910
= 379.828.877 - 316.590.910
= 63.237.967
NPV yang diperoleh dari perhitungan diatas adalah Rp.
63.237.967,-, yang menunjukan nilai positif, yang berarti investasi untuk
178
pendirian kantor cabang di Banjarmasin dinyatakan layak untuk
didirikan.
g) Internal Rate of Return (IRR)
Nilai IRR didapat dengan menggunakan cara interpolasi dan
setelah dilakukan perhitungan, discount factor yang digunakan sebesar
10% dan 20%. Dengan uraian sebagai berikut:
Tabel 4.99 Perhitungan NPV dengan discount factor sebesar 10% dan 20% (Pesimis)
Tahun Kas Bersih (Rp) DF (10%)
PV Kas Bersih (Rp)
DF (20%)
PV Kas Bersih (Rp)
2009 93.464.743 0,87 81.314.327 0,833 77.856.131 2010 93.606.754 0,756 70.766.706 0,694 64.963.087 2011 98.552.546 0,658 64.847.576 0,579 57.061.924 2012 108.417.936 0,572 63.015.060 0,482 52.257.445 2013 111.896.672 0,497 56.612.646 0,402 44.982.462
Total PV Kas Bersih 336.556.314 297.121.050 Total PV Investasi 316.590.910 316.590.910
NPV C1 19.965.404 (19.469.860) Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)
Interpolasi PVIFA PVIFA
10% 334.556.314 336.556.314
Initial Investmen 316.590.910 -
20% 297.121.050 –
37.435.264 19.965.404
IRR = 10% + 19.965.404 x 10%
37.435.264
IRR = 10% + 5,33%
IRR = 15,33%
Dengan menggunakan interpolasi, IRR yang dihasilkan sebesar
15,33%, sehingga rencana usaha ini layak untuk dijalankan, karena IRR
179
yang dihasilkan tersebut lebih besar dari tingkat keuntungan yang
diharapkan, yakni sebesar 15%.
h) Profitability Index (PI)
Perhitungan Profitability Index (PI) untuk rencana pendirian
kantor cabang di Banjarmasin adalah sebagai berikut:
PI = 379.828.877,- x 100%
316.590.910,-
PI = 1,199 kali dibulatkan menjadi 1,2 kali
Profitability Index (PI) yang diperoleh dari perhitungan ini adalah
1,2 kali, dapat disimpulkan bahwa rencana pendirian kantor cabang di
Banjarmasin layak untuk dilakukan, karena PI yang dihasilkan lebih
besar dari 1.
Tabel 4.100 Kesimpulan Hasil Perhitungan Metode Penilaian Pesimis untuk Kantor Cabang di Banjarmasin
No. Metode Kriteria Penilaian Hasil Keputusan1 Payback Period (PP) < 5 tahun 12 bulan 23 hari LAYAK 2 Net Present Value (NPV) Positif Rp. 63.237.967,- LAYAK 3 Internal Rate of Return (IRR) > 15% 15,33% LAYAK 4 Profitability Index (PI) >1 1,2 kali LAYAK
Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)
g. Kesimpulan Aspek Keuangan untuk Lokasi Banjarmasin
Berdasarkan aspek keuangan, baik dengan menggunakan asumsi
skenario moderat, skenario optimis, dan skenario pesimis; hasil yang diperoleh
untuk pendirian kantor cabang di Banjarmasin adalah layak untuk didirikan.
Dari ketiga skenario (moderat, optimis, dan pesimis), skenario yang
digunakan dalam tahap analisis selanjutnya adalah skenario moderat. Hal ini
dikarenakan oleh kantor cabang di daerah Banjarmasin belum berjalan, masih
180
dalam proses perencanaan, sehingga apabila menggunakan skenario optimis
ada kemungkinan proyeksi yang dilakukan tidak sama atau berbeda jauh
dengan kenyataan. Sedangkan, skenario pesimis kurang dapat memacu
perusahaan untuk berbuat lebih baik dalam perkembangan bisnisnya.
4.4 Decision Tree Model untuk Menentukan Lokasi Terbaik
Decision Tree Model (Model Pohon Keputusan) adalah model visual yang
digunakan untuk menyederhanakan proses pembuatan keputusan dalam memilih dua
alternatif lokasi untuk pendirian kantor cabang, yakni yang berada di Jl. Arengka (Pekan
Baru) dan Jl. Sudi Mampir (Banjarmasin). Pemilihan lokasi yang dilakukan dengan model
pohon keputusan ini merupakan langkah kedua dari analisa yang dilakukan, yang mana
sebelumnya telah dianalisa dengan Studi Kelayakan Bisnis untuk melihat kelayakan
bisnis yang akan dijalankan di antara kedua lokasi tersebut. Dari hasil analisa yang
diperoleh dengan menggunakan Studi Kelayakan Bisnis didapat bahwa kedua lokasi
yang berada di Pekan Baru dan Banjarmasin adalah layak untuk didirikan kantor cabang
sekaligus gudang bagi perusahaan Success Furniture.
Adapun data peluang (probabilitas) dan nilai hasil keputusan untuk alternatif
yang tersedia menggunakan data yang diperoleh formulir yang diisi oleh pemilik
perusahaan Success Furniture, yang mana sebagai pihak yang berpengaruh dalam
proses pengambilan keputusan. Berikut data yang diperoleh:
Tabel 4.101 Data Peluang dan Nilai Hasil Keputusan untuk Decision Tree
Peluang Bagi Kondisi Alamiah Nilai Hasil Keputusan (Rp)
No. Keterangan Ekonomi
Baik Ekonomi
Buruk Ekonomi
Baik Ekonomi
Buruk
A Untuk Kantor Cabang Pekan Baru
1 Aspek Pasar dan Pemasaran
Proyeksi Permintaan dan Penjualan 0,85 0,15 1.352.906.970 (1.300.000.000)
181
2 Analisis Aspek Teknis atau Operasi
Biaya Sewa Gudang (Ruko di Jl. Arengka) dan Renovasi sesuai Layout yang direncanakan
0,85 0,15 17.000.000 (17.000.000)
3 Analisis Aspek Manajemen dan SDM
Jumlah Karyawan dan Gaji yang Direncanakan
0,78 0,22 160.381.000 (50.000.000)
4 Analisis Aspek Hukum
Kemudahan Perizinan dan Biaya yang Diperlukan
0,8 0,2 6.000.000 (6.000.000)
5 Analisis Aspek Keuangan
Jumlah Dana Investasi 0,75 0,25 290.788.740 (175.825.000)
B Untuk Kantor Cabang Banjarmasin
1 Aspek Pasar dan Pemasaran
Proyeksi Permintaan dan Penjualan 0,75 0,25 1.455.811.782 (1.400.000.000)
2 Analisis Aspek Teknis atau Operasi
Biaya Sewa Gudang (Ruko di Jl. Sudi Mampir) dan Renovasi sesuai Layout yang direncanakan
0,7 0,3 28.000.000 (28.000.000)
3 Analisis Aspek Manajemen dan SDM
Jumlah Karyawan dan Gaji yang Direncanakan
0,75 0,25 183.651.000 (70.000.000)
4 Analisis Aspek Hukum
Kemudahan Perizinan dan Biaya yang Diperlukan
0,6 0,4 9.000.000 (9.000.000)
5 Analisis Aspek Keuangan
Jumlah Dana Investasi 0,85 0,15 316.590.910 (200.825.000) Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)
Dari data Tabel 4.101 dilanjutkan dengan membuat pohon keputusan, adapun
pohon keputusan yang dibuat dengan menggunakan aspek-aspek yang terdapat dalam
Studi Kelayakan Bisnis. Dengan dua kemungkinan keadaan yang akan dihadapi, yakni:
ekonomi baik dan ekonomi buruk. Kondisi ekonomi baik mewakili keadaan pasar yang
sesuai dengan yang diharapkan, sedangkan kondisi ekonomi buruk mewakili keadaan
pasar yang tidak sesuai dengan harapan. Untuk penentuan titik keputusan yang akan
182
diambil, yakni keputusan untuk pendirian kantor cabang di Pekan Baru atau di
Banjarmasin; masing-masing keputusan memiliki lima noda putusan yang diwakili oleh
tiap-tiap aspek yang menjadi kriteria kelayakan bisnis untuk pendirian kantor cabang
pada perusahaan Success Furniture.
Dengan semua kemungkinan kondisi peluang dan nilai hasil keputusan yang
telah ditentukan oleh pemilik perusahaan Success Furniture, maka perhitungan Expected
Monetary Value (EMV) bagi masing-masing noda keputusan (cabang) dapat dilakukan
dengan cara perhitungan yang dimulai dari sisi kanan pohon keputusan menuju ke titik
asal (perhitugan mundur atau roll back). Berikut adalah hasil perhitungan yang
diperoleh:
• Untuk Kantor Cabang Pekan Baru:
EMV (titik 1) = (0,75) (Rp 1.352.906.970) + (0,25) (- Rp 1.300.000.000)
= Rp 1.014.680.228 – Rp 325.000.000
= Rp 689.680.228
EMV (titik 2) = (0,85) (Rp 17.000.000) + (0,15) (- Rp 17.000.000)
= Rp 14.450.000 – Rp 2.550.000
= Rp 11.900.000
EMV (titik 3) = (0,78) (Rp 160.381.000) + (0,22) (- Rp 50.000.000)
= Rp 125.097.180 – Rp 11.000.000
= Rp 114.097.180
EMV (titik 4) = (0,80) (Rp 6.000.000) + (0,20) (- Rp 6.000.000)
= Rp 4.800.000 – Rp 1.200.000
= Rp 3.600.000
EMV (titik 5) = (0,75) (Rp 290.788.740) + (0,25) (- Rp 175.825.000)
= Rp 281.091.555 – Rp 43.956.250
= Rp 174.135.305
183
• Untuk Kantor Cabang Banjarmasin:
EMV (titik 6) = (0,85) (Rp 1.455.811.782) + (0,15) (- Rp 1.400.000.000)
= Rp 1.237.440.015 – Rp 210.000.000
= Rp 1.027.440.015
EMV (titik 7) = (0,7) (Rp 28.000.000) + (0,3) (- Rp 28.000.000)
= Rp 19.600.000 – Rp 8.400.000
= Rp 11.200.000
EMV (titik 8) = (0,75) (Rp 183.651.000) + (0,25) (- Rp 70.000.000)
= Rp 137.738.250 – Rp 17.500.000
= Rp 114.097.180
EMV (titik 9) = (0,6) (Rp 9.000.000) + (0,4) (- Rp 9.000.000)
= Rp 5.400.000 – Rp 3.600.000
= Rp 1.800.000
EMV (titik 10) = (0,85) (Rp 316.590.910) + (0,15) (- Rp 200.825.000)
= Rp 269.102.274 – Rp 30.123.750
= Rp 238.978.524
• Untuk Nilai EMV yang digunakan dalam mengisi noda keputusan setelah noda
cabang adalah:
- Untuk Lokasi Pekan Baru menggunakan EMV titik 1 (Aspek Pasar dan Pemasaran-
proyeksi permintaan dan penjualan), yang bernilai paling tinggi jika dibandingkan
dengan EMV titik 2, EMV titik 3, EMV titik 4, dan EMV titik 5; yakni dengan EMV
titik 1 sebesar Rp 689.680.228,-.
- Sedangkan untuk kantor cabang di Banjarmasin menggunakan EMV titik 6 (Aspek
Pasar dan Pemasaran-proyeksi permintaan dan penjualan), yang bernilai paling
tinggi jika dibandingkan dengan EMV titik 7, EMV titik 8, EMV titik 9, dan EMV titik
10; yakni dengan EMV titik 6 sebesar Rp 1.027.440.015,-.
184
• Langkah terakhir dalam menentukan titik keputusan yang dapat diambil oleh
perusahaan adalah dengan memilih cabang dari hasil EMV tertinggi yang sebelumnya
telah diperoleh untuk kantor cabang di Pekan Baru dan kantor cabang di
Banjarmasin. Untuk kantor cabang di Pekan Baru EMV yang diperoleh adalah Rp
689.680.228,- sedangkan untuk kantor cabang di Banjarmasin EMV yang diperoleh
adalah Rp 1.027.440.015,-. Dalam hal ini, pilihan keputusan jatuh pada kantor
cabang di Banjarmasin, karena memberikan nilai harapan moneter tertinggi (EMV
tertinggi).
Berikut ini adalah hasil perhitungan dengan menggunakan pohon keputusan
(decision tree model):
185
Sumber Gambar: Hasil Pengolahan Data (2008)
Gambar 4.10 Diagram Pohon untuk Menentuan Lokasi Bisnis Terbaik
Rp. – 1,300,000,000Rp. – 1,300,000,000
186
4.5 Implikasi Solusi Terpilih
Yang harus dilakukan oleh perusahaan Success Furniture untuk menyelesaikan
masalah bisnisnya, adalah memilih lokasi yang akan didirikan kantor cabang perusahaan
Success Furniture. Pemilihan lokasi dilakukan berdasarkan hasil Studi Kelayakan Bisnis
yang diperoleh dari dua alternatif lokasi, yakni Pekan Baru dan Banjarmasin. Hasil yang
diperoleh dari hasil Studi Kelayakan Bisnis adalah lokasi di Pekan Baru dan Banjarmasin
layak bagi perusahaan untuk mendirikan kantor cabangnya. Kelayakan bisnis tersebut
dilihat dari lima aspek, antara lain: Aspek Pasar dan Pemasaran, Aspek Teknis atau
Operasi, Aspek Manajemen dan Sumber Daya Manusia, Aspek Hukum, dan Aspek
Keuangan.
Dalam hal ini, setelah mengetahui kelayakan di dua lokasi tersebut, maka
perusahaan dapat menerapkan hasil yang diperoleh dengan menggunakan model pohon
keputusan (decision tree model) untuk memutuskan lokasi yang terbaik berdasarkan
Expected Monetary Value atau EMV (nilai yang diharapkan) yang tertinggi. Hasil yang
diperoleh untuk pendirian kantor cabang sekaligus yang berfungsi sebagai gudang bagi
perusahaan Success Furniture adalah Banjarmasin dengan nilai EMV sebesar Rp
1.027.440.015,-, yang mana lebih tinggi jika dibandingkan dengan EMV pendirian kantor
cabang di Pekan Baru yakni sebesar Rp. 689.680.228,-.
Rencana pendirian Kantor cabang di daerah Banjarmasin dapat dilakukan pada
bulan Maret 2009, dengan membutuhkan dana sebagai nilai investasi awal sebesar Rp.
316.590.910,-, dan diperkirakan dalam waktu 12 bulan 20 hari modal yang ditanamkan
untuk investasi akan kembali, dengan tingkat hasil pengembalian internal sebesar
35,75%, dan menghasilkan laba bersih setelah dipotong dengan pajak perorangan di
tahun pertama (2009) sebesar Rp. 81.192.743,- (dihitung dari periode Maret 2009-
desember 2009).