Upload
vodan
View
251
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
70
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Pengumpulan Data
4.1.1 Profil Perusahaan (Studi Literatur)
Uraian tentang profil perusahaan PT. TELKOM, meliputi: sejarah dan
perkembangan bisnis perusahaan; Visi dan Misi perusahaan; produk perusahaan;
Struktur Organisasi; Uraian tugas; serta proses dan kegiatan bisnis.
4.1.1.1 Sejarah dan Perkembangan Bisnis Perusahaan
PT. TELKOM (TELKOM) merupakan perusahaan penyelenggara bisnis T.I.M.E
(Telecommunication, Information, Media and Edutainmet) yang terbesar di Indonesia,
yaitu sebuah portfolio bisnis yang lebih lengkap mengikuti tren perubahan bisnis global di
masa datang. Pengabdian TELKOM berawal pada 23 Oktober 1856, tepat saat
dioperasikannya layanan telekomunikasi pertama dalam bentuk pengiriman telegraf dari
Batavia (Jakarta) ke Buitenzorg (Bogor). Selama itu pula TELKOM telah mengalami
berbagai transformasi.
Transformasi terakhir sekaligus yang disebut dengan NEW TELKOM Indonesia
adalah transformasi dalam bisnis, transformasi infrastruktur, transformasi sistem dan
model operasi serta transformasi sumber daya manusia. Transformasi tersebut resmi
diluncurkan kepada pihak eksternal bersamaan dengan New Corporate Identity TELKOM
pada tanggal 23 Oktober 2009, pada hari ulang tahun TELKOM yang ke 153.
Telkom menetapkan positioning baru, yaitu Life Confident, value baru, dan tagline
baru yaitu The World in Your Hand, sebagai pengganti Commited 2 U. Makna Life
Confident sendiri berarti Telkom mendedikasikan keahlian yang dimilikinya kepada
kemajuan, sehingga akan memberikan keyakinan bagi semua pelanggan untuk
71
mendukung kehidupan mereka di manapun mereka berada. Melalui citra baru, Telkom
akan memberikan sebuah pengalaman yang berbeda dari sebelumnya kepada
stakeholders, terutama pelanggan.
Sampai dengan 31 Desember 2008 jumlah pelanggan TELKOM tumbuh 37% dari
tahun sebelumnya sebanyak 68,6 juta pelanggan yang terdiri dari pelanggan telepon
tidak bergerak kabel sejumlah 8,6 juta, pelanggan telepon tidak bergerak nirkabel
sejumlah 12,7 juta pelanggan dan 65,3 juta pelanggan jasa telepon bergerak.
Sejalan dengan lahirnya NEW TELKOM Indonesia, berbekal semangat positioning
baru Life Confident manajemen dan seluruh karyawan, TELKOM berupaya
mempersembahkan pengalaman yang berbeda dari sebelumnya, profesionalitas kerja,
serta produk dan layanan terbaik bagi pelanggan dan stakeholders.
Sepanjang Tahun 2008, berbagai penghargaan dan sertifikasi telah diterima oleh
TELKOM, baik dari dalam maupun luar negeri antara lain, Sertifikasi ISO 9001:2000 dan
ISO 9004:2000 untuk Divisi Enterprise Service dari TUV Rheinland International
Indonesia; Penghargaan Sistem Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) dan
Kecelakaan Nihil 2008 dari Wakil Presiden RI; The Best Corporate Image category dalam
ajang Most Admired Companies Awards ke 8 dari Frontier Consulting Group; Juara
Umum 2007 Annual Report Award dari Menteri Keuangan RI; Juara Umum Anugerah
Media Humas 2008 dari Bakorhumas CIO of The Year 2008 dalam Hitachi Data System
IT Inspiration Awards; dan Penghargaan CEO dan Perusahaan Idaman dari Majalah
Warta Ekonomi.
Dengan pencapaian dan pengakuan yang diperoleh TELKOM, penguasaan pasar
untuk setiap portofolio bisnisnya, kuatnya kinerja keuangan, serta potensi
pertumbuhannya di masa mendatang, TELKOM menjadi model korporasi terbaik
Indonesia.
72
Sebagai perusahaan terkemuka dalam industri telekomunikasi di Indonesia, Telkom
didukung oleh sistem yang terintegrasi sehingga produk-produknya dikenal di seluruh
penjuru nusantara. Perseroan mengoperasikan 3 Divisi Usaha Strategis (Grup) yang
saling melengkapi, antara lain:
1. Division Customer Services (DCS), adalah divisi yang menangani konsumen
perorangan atu rumah tangga.
2. Small Medium Enterprise (SME), adalah divisi yang menangani small corporate dan
medium corporate.
3. Division Corporate Service (DIVES), memiliki 6 segmentasi dalam pengelolaan
bisnisnya, yaitu :
a. Trade and Industrial Park (TIP) adalah yang mengelola gedung, super block dan
kawasan industry.
b. Trading and Service (TNS) adalah yang mengelola permintaan untuk pengadaan
jasa di universitas, restoran, rumah sakit, dll.
c. Manufacturing adalah yang mengelola permitaan untuk pengadaan jasa di
penindustrian.
d. Finance and Banking (FNB) adalah yang mengelola permintaan untuk pengadaan
jasa di bidangkeuangan dan bank.
e. Mining and Construction adalah yang mengelola permintaa untuk pengadaan
jasa di bidang pertambangan dan kontruksi.
f. Governmen, Army and Polishervices adalah divisi yang menangani kebutuhan
lembaga pemerintah termasuk instansi kenegaraan lainnya terutama TNI dan
POLRI.
Meskipun menghadapi kompetisi ketat, merek-merek produk Telkom seperti Speedy, VPN
IP, Dina Access, Astinet, Garda Pintar tetap merupakan pemimpin pasar di masing-
masing segmennya dan dikenal atas produknya yang berkualitas tinggi.
73
4.1.1.2 Visi dan Misi Perusahaan
Visi PT Telekomunikasi Indonesa, Tbk, adalah: To become a leading
Telecommunication, Information, Media & Edutainment (TIME) Player in the Region.
Adapun Misi yang ditetapkan, adalah:
1. To Provide TIME Services with Excellent Quality & Competitive Price.
2. To be the Role Model as the Best Managed Indonesian Corporation.
4.1.1.3 Produk Perusahaan
PT. TELKOM (TELKOM) memproduksi berbagai macam produk layanan komunikasi,
yaitu penyedia layanan komunikasi, baik rumahan, kantor hingga lembaga pemerintah,
pemasangan layanan-layanan komunikasi berupa jaringan internet yang sesuai dengan
kebutuhan customer. Ada pun Unit Segmen TIP PT. TELKOM dikhususkan kepada Trade
and Industrial Park yaitu yang mengelola gedung, super block dan kawasan industry.
Gambar 4.1 Produk Layanan Unit Segmen TIP pada PT. TELKOM Sumber: PT. TELKOM, 2011
Produk sepert AstiNet, Metrolink, VPN IP, DinaAccess, VSAT SCPC, Speady, Garda
pintar, IP Transit dan masih banyak lagi, merupakan produk yang ditawarkan untuk
Division Corporate Service.
74
4.1.1.4 Struktur Organisasi dan Job Description
Struktur organisasi TELKOM terdiri dari Corporate Office Group, yang terdiri dari
Direktorat Human Capital & General Affairs, Direktorat Keuangan, Direktorat Information
Technology & Supply, Direktorat Compliance & Risk Management, Unit Strategic
Investment & Corporate Planning, Internal Audit Department, Corporate Affairs dan
Corporate Communications Department. Sementara itu, Business Operations Group
terdiri dari Direktorat Konsumer, Direktorat Enterprises & Wholesale dan Direktorat
Network & Solution.
Sedangkan job description setiap direktorat, adalah sebagai berikut :
1. Direktorat Keuangan memfokuskan pada pengelolaan keuangan Perusahaan,
mengelola operasi keuangan secara terpusat. Tugas ini dibebankan kepada Unit
Finance Center. Direktorat Human Capital & General Affairs memfokuskan pada
manajemen sumber daya manusia Perusahaan, mengelola fungsi dan operasional
sumber daya manusia secara terpusat melalui Unit Human Resources Center.
2. Direktorat IT, di bawah Chief Information Officer (CIO), terfokus pada manajemen TI
perusahaan serta supply management dan Information Service Center dan Supply
Center. Kemudian Direktorat Compliance & Risk Management terfokus pada
kepatuhan, manajemen hukum dan risiko manajemen Perusahaan.
3. Direktorat Network & Solution terfokus pada pengembangan infrastruktur dan
manajemen jasa selain itu mengarahkan operasional Divisi Infrastruktur
Telekomunikasi, Divisi Multimedia, Divisi TELKOM Flexi, Research and Development
Center dan Maintenance Service Center. Direktorat Konsumer terfokus pada
pengelolaan pelayanan bagi segmen pasar ritel serta pengelolaan tujuh divisi
regional.
75
4. Direktorat Enterprise & Wholesale terfokus pada pengelolaan jalur pelayanan bagi
segmen pasar enterprise & wholesale serta pengelolaan Divisi Enterprise Service dan
Divisi Carrier & Interconnection Service.
Berikut ini adalah gambar Struktur Organisasi P.T Telkom Indonesia Tbk.
Gambar 4.2 Struktur Organisasi PT. Telkom Indonesia Tbk.
76
Adapun Struktur Organisasi yang diterapkan Segmen unit TIP pada PT. TELKOM
adalah sebagai berikut:
Gambar 4.3 Struktur Organisasi Unit Segmen TIP pada PT. TELKOM
Sumber: PT. TELKOM, 2011
4.1.1.5 Uraian tugas 1. Tugas General Manager
a. Memastikan hubungan perusahaan dengan lingkungan eksternal di area
bisnisnya terbina dengan efektif
b. Memastikan kebijakan Enterprise Segment dan informasi penting dipahami oleh
karyawan di jajaran organisasinya.
c. Memastikan optimalnya penggunaan sumberdaya di unit kerjanya.
d. Memastikan pengembangan karir dan peningkatan kompetensi subordinate-nya
difasilitasi dengan baik.
77
e. Memastikan tercapainya kinerja fungsi Enterprise Segment melalui pelaksanaan
RKA dan implementasi sistem pengelolaan kinerja di fungsinya sesuai kebijakan
yang berlaku (SKU dan SKI).
f. Memastikan terciptanya kerjasama yang kondusif dan sinergis dengan pihak-
pihak terkait.
g. Memastikan terealisasikannya Kontrak Management serta rencana kerja dan
anggaran yang sudah ditetapkan melalui pelaksanaan proses bisnis Enterprise
Segment sesuai dengan strategi dan kebijakan yang berlaku.
h. Memastikan teridentifikasinya semua risiko proses bisnis yg berada dalam
lingkup tanggung jawabnya, serta memastikan pengendalian & evaluasinya
secara periodik/insidentil untuk minimalisasi resiko.
i. Memastikan tersedianya rumusan/penjabaran sistem dan kebijakan pengelolaan
Enterprise Segmentsesuai dengan pedoman serta kebijakan Divisi Enterprise
Service serta kebijakan fungsional perusahaan.
j. Memastikan tersedianya strategi Enterprise Segment yang sejalan dengan
strategi bisnis unitnya serta strategi fungsional perusahaan.
k. Memastikan tersedianya usulan RKA Enterprise Segment mengacu pada strategi
dan kebijakan Enterprise Segment
2. Support/ Admnistration
a. Memastikan bahwa belanja telekomunikasi pelanggan yang terbesar
menggunakan produk TELKOM.
b. Memastikan data pelanggan selalu dalam keadaan ter-up date termasuk Account
Profil dan Account Plan secara Nasional untuk AM yang mengelola Head Quarter(
Kantor pusat/ Pusat pengambilan keputusan bisnis CC).
78
c. Memastikan dipahaminya proses, metodologi atau hasil analisis nees & want cc
secara optimal oleh pihak terkait.
d. Memastikan kebutuhan pelanggan dapat dipenuhi dengan tingkat kepuasan dan
loyalitas yang optimal.
e. Memastikan tercapainya target pendapatan usaha dari pelanggan yang dikelola
serta Memastikan jangka waktu pembayaran pelanggan sesuai dengan sasaran
dan kebijakan perusahaan
f. Memastikan terimplementasikannya SOA-404
g. Membuat kesepakatan kontrak pelanggan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
3. Manager Analyst
a. Memastikan efektivitas penugasan/ pendistribusian program kerja kepada
subordinate sesuai dengan peran dan tanggung jawabnya.
b. Memastikan kebijakan Segment Analysis dan informasi penting dipahami oleh
karyawan di jajaran organisasinya.
c. Memastikan optimalnya penggunaan sumberdaya di unit kerjanya.
d. Memastikan pengembangan karir dan peningkatan kompetensi subordinate-nya
difasilitasi dengan baik.
e. Memastikan performansi Unit Segment Analysis di DIVISI ENTERPRISE SERCIVE
tercapai melalui implementasi sistem pengelolaan kinerja di unit kerjanya sesuai
kebijakan yang berlaku :a. Memastikan tersedianya sales planb. Memastikan
tersedianya analisa p
f. Memastikan proses bisnis unit Segment Analysis sesuai dengan program kerja
yang sudah ditetapkan
g. Memastikan rumusan program kerja dan anggaran tahunan Segment Analysis
selaras dengan strategi UNES di DIVISI ENTERPRISE SERCIVE
79
h. Memastikan rumusan prosedur atau aturan-aturan pendukung Segment Analysis
sesuai dengan kebijakan Marketing & Business di DIVISI ENTERPRISE SERCIVE .
i. Memastikan tercapainya kinerja Segment Analysis melalui pelaksanaan program
kerja sesuai proses bisnis dan implementasi sistem pengelolaan kinerja di unit
kerjanya sesuai kebijakan yang berlaku
j. Memastikan terciptanya kerjasama yang kondusif dan sinergis dengan pihak-
pihak terkait.
k. Memastikan teridentifikasinya semua risiko proses bisnis yg berada dalam
lingkup tanggung jawabnya, serta memastikan pengendalian & evaluasinya
secara periodik/insidentil untuk minimalisasi resiko.
4. Team Analyst
a. Memastikan tersedianya rumusan isu-isu strategis yang berkaitan dengan
pembuatan analisa segment
b. Memastikan dipahaminya proses, metodologi atau hasil analisis Segment secara
optimal oleh pihak terkait.
c. Memastikan terimplementasikannya SOA-404
d. Memastikan tersedianya alternatif solusi dan rekomendasi analisa segment untuk
meningkatkan kualitas keputusan manajemen: 1) Memastikan tersedianya
rekomendasi sales plan; 2) Memastikan tersedianya evaluasi dan analisa prospek
segment; 3) Memastikan tersedianya alternatif solusi dan rekomendasi.
e. Memastikan tersedianya hasil analisis dan pelaporan atas implementasi
kebijakan, sistem dan strategi pengelolaan segment: 1) Memastikan tersedianya
sales plan; 2) Memastikan tersedianya analisa prospek segment; 3) Memastikan
tersedianya analisa Profit.
80
5. Manager Customer Solution
a. Memastikan efektivitas penugasan/ pendistribusian program kerja kepada
subordinate sesuai dengan peran dan tanggung jawabnya
b. Memastikan kebijakan Segment Solution dan informasi penting dipahami oleh
karyawan di jajaran organisasinya.
c. Memastikan optimalnya penggunaan sumberdaya di unit kerjanya.
d. Memastikan pengembangan karir dan peningkatan kompetensi subordinate-nya
difasilitasi dengan baik.
e. Memastikan rumusan program kerja dan anggaran tahunan Business Solution
selaras dengan strategi Pengelolaan Segment Customer di Divisi Enterprise
Service
f. Memastikan tercapainya kinerja Business Solution di Divisi Enterprise Service
melalui tem pengelolaan kinerja di unit kerjanya sesuai kebijakan yang berlaku:
diantaranya memastikan tersedianya proposal solusi kepada Corporate Cusromer
g. Memastikan tercapainya kinerja Segment Solution melalui pelaksanaan program
kerja sesuai proses bisnis dan implementasi sistem pengelolaan kinerja di unit
kerjanya sesuai kebijakan yang berlaku
h. Memastikan terciptanya kerjasama yang kondusif dan sinergis dengan pihak-
pihak terkait.
i. Memastikan teridentifikasinya semua risiko proses bisnis yg berada dalam
lingkup tanggung jawabnya, serta memastikan pengendalian & evaluasinya
secara periodik/insidentil untuk minimalisasi resiko.
j. Memastikan tersedianya rumusan prosedur atau aturan-aturan pendukung
Business Solution sesuai dengan kebijakan Pengelolaan Segment Customer di
Divisi Enterprise Service
81
6. Team Customer Solution
a. Memastikan tersedianya parameter SLA dan SLG yang sesuai dengan customer
expection dan bisa dipenuhi oleh PO.
b. Memastikan uji coba integrasi produk yang dilakukan vendor dengan PO dalam
pemenuhan Telkom Solution bisa berjalan dengan baik
c. Memastikan dipahaminya proses, metodologi atau hasil analisis Telkom Solution
secara optimal oleh pihak terkait.
d. Memastikan disampaikannya technical advice diberikan kepada Account Manager
sesuai dengan kebutuhannya.
e. Memastikan koordinasi/kerjasama teknis operasional dengan pihak internal dan
eksternal untuk mencapai target kinerjanya
f. Memastikan product packaging dan pricing dalam memenuhi total solusi kepada
CC sesuai dengan kebijakan unit ESC dan peraturan perusahaan
g. Memastikan terimplementasikannya SOA-404
h. Memastikan tersedianya draft, model, prototipe, customisasi, enhancement atau
rancangan struktur proposal standar.
i. Memastikan tersedianya rekomendasi sales, retensi dan pengembangan yang
bersifat major terhadap infrastruktur perangkat yang digunakan Corporate
Customer.
j. Memastikan tersedianya studi kelayakan design configuration yang meliputi cost
dan benefit dalam batasan engineering (quality, cost, time dan fitur).
k. Memastikan Valuable proposal untuk Product Owner maupun Corporate
memenuhi cost element yang telah ditentukan serta memberikan nilai tambah
kepada CC dan profit kepada perusahaan
82
7. Account Manager
a. Memastikan bahwa belanja telekomunikasi pelanggan yang terbesar
menggunakan produk TELKOM.
b. Memastikan data pelanggan selalu dalam keadaan ter-up date termasuk Account
Profil dan Account Plan secara Nasional untuk AM yang mengelola Head Quarter(
Kantor pusat/ Pusat pengambilan keputusan bisnis CC).
c. Memastikan dipahaminya proses, metodologi atau hasil analisis nees & want cc
secara optimal oleh pihak terkait.
d. Memastikan kebutuhan pelanggan dapat dipenuhi dengan tingkat kepuasan dan
loyalitas yang optimal.
e. Memastikan tercapainya target pendapatan usaha dari pelanggan yang dikelola
serta Memastikan jangka waktu pembayaran pelanggan sesuai dengan sasaran
dan kebijakan perusahaan
f. Memastikan terimplementasikannya SOA-404
g. Membuat kesepakatan kontrak pelanggan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
4.1.1.6 Proses dan Kegiatan Bisnis
Unit segmen TIP pada PT. TELKOM melakukan tahapan, mulai dari tahap order,
intalasi sampai tahap complain produk komunikasi dari pelanggannya dan ke
pelanggannya.
Gambar 4.4 Proses Bisnis Unit segmen TIP pada PT. TELKOM
Sumber: Hasil Penelitian, 2011
83
Penjelasan prosedur dari gambar proses bisnis Unit segmen TIP pada PT. TELKOM,
adalah sebagai berikut:
1. Seorang Account Manager (AM) adalah media utama yang menghubungkan
perusahaan dan custumer. Tugas utamannya adalah malakukan penawaran,
menegoisasikan penawaran, dan menggoalkan penawaran. Seorang AM adalah
senjata utama Unit segmen TIP pada PT. TELKOM (TELKOM).
2. Tugas dari Office Support adalah memproses lebih lanjut apa yang sudah dicapai
oleh AM, yang bersifat operasional kantor.
3. Field Support bertugas sebagai eksekusi dilapangan. Mereka bertugas untuk
mengerjakan hal yang berkaitan tentang pemasangan jaringan, perawatan dan
perbaikan layanan, Field support mendapatkan informasi dari office support dan
setelah selesai mereka akan menginformasikan kembali kepada office support bahwa
permasalahan sudah teratasi.
4. Setelah office support mendapat informasi dari field support bahwa pekerjaannya
sudah diselesaikan, maka office supprt akan memberikan informasi serupa kepada
account manager. Account manager yang akan menghubungi Customer dan
menanyakan kepada meraka apakan semua yang sudah terrealisasikan secara benar
atau tidak, apakah masalah layanan sudah tersesaikan apa belum.
84
4.1.2 Hasil Observasi
Tabel 4.1 Sumber Daya Untuk Pengembangan Portal Content Di Unit Segmen TIP PT Telkom Jakarta, Februari-Juni 2011
NO ASPEK YANG DOBSERVASI ADA TDK KETERANGAN
1 Apakah Perusahaan memiliki Visi dan Misi sejalan dengan perkembangan Teknologi informasi
2 Apakah tersedia database perusahaan 3 Apakah seluruh karyawan sudah terhubung dengan
jaringan internet
4 Apakah sudah tersedia media yang terintegrasi untuk mendistribusikan informasi.
Selama ini arus informasi yang berjalan di Unit TIO masih dilakukan secara manual, person by person dan hanya sekedar lewat telpon atau e-mail
5 Apakah sudah tersedia website Portal Content TIP
6 Apakah perusahaan mempunyai rencana pengembangan/ perancangan Portal TIP
7 Apakah perusahaan memiliki Sumber Daya Manusia yang kompeten
8 Apakah perusahaan memiliki Sumber Daya Manusia/ karyawan TIP yang tersebar di seluruh Indonesia
9 Apakah Informasi dapat disampaikan dengan tepat
10 Apakah proses penyampaian informasi antar karyawan berjalan dengan cepat.
11 Apakah ada koordinasi dalam penyampaian informasi kepada seluruh staff
Tetapi dirasakan mash kurang optimal dan perlu ditingkatkan
12 Apakah birokrasi penyampaian informasi dapat berjalan dengan sederhana
13 Apakah proses update informasi dibutuhkan setiap saat oleh karyawan
14 Apakah media informasi yang ada digunakan secara efektif
Ya, tetapi masih dapat ditingkatkan agar mendapatkan hasil yang lebih baik
15 Apakah konsumen TIP ada diseluruh indonesia
85
4.1.3 Hasil Wawancara
Hasil wawancara dengan Bapak Admiral, ST sebagai Manajer Solution Unit Segmen
TIP pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. tentang Unit Segmen TIP, adalah sebagai
berikut:
1. Laju informasi antara karyawan secara overall lsudah cukup baik, tetapi dirasakan
masih kurang efektif dan harus dioptimalkan lebih baik.
2. Hal itu dikarenakan media tersebut bukanlah suatu media komunikasi yang
terotomatisasi/ terintegrasi, sehingga penggunaannya belum optimal. Manajemen
dan karyawan Unit Segmen TIP pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk,
membutuhkan suatu media komunikasi yang terotomatisasi dan terintegrasi agar
proses bisnis dapat berjalan dengan lancar.
3. Sistem pendistribusian informasi antara karyawan unit segmen TIP pada PT.
Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (TELKOM) saat ini memiliki agenda rutin mingguan
untuk berkomunikasi antara manajemen dan karyawan, 2 kali dalam satu minggu,
yaitu senin dan rabu. Itu disebut komunikasi fisik. Ada juga komunikasi secara online
lewat email, dan chatting. Selain itu ada surat kedinasan online, flexi milis dan grup
BBM sebagai media komunikasi.
4. Menurut bapak Admral dengan dibuatnya portal khusus TIP akan sangat membantu
memaksimalkan laju informasi antar karyawan, alasannya: karena dengan adanya
portal khusus untuk unit TIP, berarti akan melengkapi jalur komunikasi dan informasi
yang ada. Dengan begitu, portal content ini diharapkan dapat mengotomatisasi
informasi yang dibutuhkan oleh manajemen dan karyawan.
5. Konsep yang ingin diperlihatkan untuk portal content unit segment TIP pada PT
Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (TELKOM), adalah yang mampu mendistribusikan
informasi ke seluruh karyawan unit segmen TIP pada PT. Telekomunikasi Indonesia,
86
Tbk. (TELKOM), Sehingga akan tercipta komunikasi searah maupun dua arah yang
lebih baik dan termonitor oleh manajemen. Portal content tersebut diharapkan
sebagai komunikasi untuk internal TIP dan ada kemanpuan untuk mengotomatisasi
informasi, proses bisnis khusus TIP
6. Tampilan yang diinginkan untuk perancangan untuk portal content unit segment TIP
pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. adalah sebenarnya tampilan tidak terlalu
diutamakan. Tampilan yang diharapkan itu seperti user friendly dan seperti portal
Telkom yang sudah ada.
7. Menu layanan yang dibutuhkan dalam portal content unit segment TIP pada PT
Telekomunikasi Indonesia, Tbk, adalah: Pengotomatisasian informasi, seperti
proposal, content manajemen, progress pengadaan alat.
Intinya, semua informasi yang sebelumnya di buat manual dan di print dapat di
transformasikan kedalam web sehingga informasi tersebut dapat terdistribusi lebih
baik antara karyawanan unit segmen TIP.
8. Konten/ aplikasi yang perlu di tanamkan untuk portal content unit segment TIP ini,
adalah: adanya aplikasi yang dapat mengakomodasi permintaan request dari
karyawan, dalam hal ini system yang akan memproses dan hasilnya akan keluar
proposal pemawaran yang di generate oleh system untuk pelanggan. Sehingga
karyawan hanya tinggal mengedit sedikit dan lebih simple dibanding mereka
membuat dari awal dibuat manual. Selain itu ditambahkannya forum diskusi dirasa
akan cukup membantu bila di tanamkan kedalam portal content ini.
9. Semua menu bebas diakses hanya oleh karyawan, dan beberapa menu ada yang
tanpa harus login terlebih dahulu, tetapi untuk beberapa menu dperlukan login
terlebih dahulu.
Karena portal content ini ditujukan untuk karyawan internal unit segmen TIP, maka
hanya dapat dibuka lewat jaringan internal saja. Portal content ini bertujuan untuk
87
pulish information, sehingga untuk ini tidak dibutuhkan login untuk hal ini. Adapun
Login dibutuhkan untuk mengupdate informasi/ berita, mengupdate laporan
penjualan dan untuk para Account Manager yang ingin membuat proposal
penawaran untuk pelanggan dibutuhkan login. Dan ada aturan-aturannya.
10. Kekuatan (factor internal) yang dimiliki oleh unit segmen TIP pada PT.
Telekomunikasi Indonesia, Tbk. dalam hal pemanfaatan teknologi informasis berbasis
portal content, adalah:
Kemampuan financial perusahaan yang memungkinkan perusahaan melakukan
investasi untuk pengembangan perusahaan internet
Merupakan salah satu pengembang teknologi informasi terkemuka di Indonesia
Memiliki Brand Equity yang sangat kuat
Seluruh karyawan sudah terhubung dengan jaringan
11. kelemahan (factor internal) yang dimiliki oleh unit segmen TIP pada PT.
Telekomunikasi Indonesia, Tbk. dalam hal pemanfaatan teknologi informasis berbasis
portal content, adalah:
Belum adanya suatu media yang terintegrasi untuk menyalurkan informasi. Saat
ini masih menggunaka e-mail dan telefon.
Pemanfaatan teknologi informasi yang belum optimal
Lokasi karyawan yang tersebar di seluruh Indonesia sering membuat informasi
update informasi sering terlambat, seperti informasi produk dan harga.
Proses bisnis yang terlalu panjang membuat kinerja dari perusahaan tidak
optimal dan efisien.
12. Peluang eksternal yang dimiliki oleh PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. dalam hal
pemanfaatan teknologi informasis berbasis web, adalah:
Penggunaan internet yang semakin meluas dikalangan masyarakat
88
Media untuk memanfaatkan e-business semakin beragam. Sehingga dari segi
penerapan dan harga semakin mudah dan terjangkau.
Teknologi informasi berkembang sangat cepat
Perekonomian Indonesia meningkat dan lebih tangguh
13. Faktor yang dapat menjadi ancaman eksternal bagi PT Telekomunikasi Indonesia,
Tbk. dalam hal pemanfaatan teknologi informasis berbasis web, adalah
Ketatnya persaingan pasar
Pemanfaatan teknologi informasi yang lebih optimal oleh perusahaan pesaing
Rentannya keamanan data oleh Cyber Crime.
Harga layanan dari competitor sangat bersaing.
4.1.4 Hasil Kuesioner
Kuesioner pembobotan faktor internal dan eksternal, diisi oleh manajer Unit Segmen
TIP, dan hasilnya tergambar pada Tabel berikut ini:
89
Tabel 4.2 Hasil Kuesioner Pembobotan Faktor Internal Unit Segmen TIP
pada PT. Telekomunikasi Indonesia , Tbk, 2011
NO
Keterangan
Yang lebih
berpengaruh
Bobot
1 S-1 Kemampuan financial perusahaan yang memungkinkan perusahaan melakukan investasi untuk pengembangan perusahaan
S1 4
S-2 Merupakan salah satu pengembang teknologi informasi terkemuka di Indonesia
2 S-1 Kemampuan financial perusahaan yang memungkinkan perusahaan melakukan investasi untuk pengembangan perusahaan
S1 3
S-3 Memiliki Brand Equity yang sangat kuat
3 S-1 Kemampuan financial perusahaan yang memungkinkan perusahaan melakukan investasi untuk pengembangan perusahaan
S4 4
S-4 seluruh karyawan sudah terhubung dengan jaringan internet
4 S-1 Kemampuan financial perusahaan yang memungkinkan perusahaan melakukan investasi untuk pengembangan perusahaan
W1 3
W1 Belum adanya suatu media yang terintegrasi untuk menyalurkan informasi. Saat ini masih menggunaka e-mail dan telefon.
5 S-1 Kemampuan financial perusahaan yang memungkinkan perusahaan melakukan investasi untuk pengembangan perusahaan
S1 3
W-2 Pemanfaatan teknologi informasi yang belum optimal.
6 S-1 Kemampuan financial perusahaan yang memungkinkan perusahaan melakukan investasi untuk pengembangan perusahaan
S1 4
W-3 Lokasi karyawan yang tersebar di seluruh Indonesia sering membuat informasi update informasi, seperti informasi produk dan harga sering terlambat.
7 S-1 Kemampuan financial perusahaan yang memungkinkan perusahaan melakukan investasi untuk pengembangan perusahaan
W4 3
W-4 Proses bisnis yang terlalu panjang membuat kinerja dari perusahaan tidak optimal dan efisien.
8 S-2 Merupakan salah satu pengembang teknologi informasi terkemuka di Indonesia
S2 3
S-3 Memiliki Brand Equity yang sangat kuat
90
9 S-2 Merupakan salah satu pengembang teknologi informasi terkemuka di Indonesia
S2 3
S-4 seluruh karyawan sudah terhubung dengan jaringan internet
10 S-2 Merupakan salah satu pengembang teknologi informasi terkemuka di Indonesia
W4 2
W-1 Belum adanya suatu media yang terintegrasi untuk menyalurkan informasi. Saat ini masih menggunaka e-mail dan telefon.
11 S-2 Merupakan salah satu pengembang teknologi informasi terkemuka di Indonesia
S2 2
W-2 Pemanfaatan teknologi informasi yang belum optimal.
12 S-2 Merupakan salah satu pengembang teknologi informasi terkemuka di Indonesia
W3 2
W-3 Lokasi karyawan yang tersebar di seluruh Indonesia sering membuat informasi update informasi, seperti informasi produk dan harga sering terlambat.
13 S-2
Merupakan salah satu pengembang teknologi informasi terkemuka di Indonesia
S2 3
W-4 Proses bisnis yang terlalu panjang membuat kinerja dari perusahaan tidak optimal dan efisien.
14 S-3 Memiliki Brand Equity yang sangat kuat S4 2
S-4 seluruh karyawan sudah terhubung dengan jaringan internet
15 S-3 Memiliki Brand Equity yang sangat kuat
W1 2
W-1 Belum adanya suatu media yang terintegrasi untuk menyalurkan informasi. Saat ini masih menggunaka e-mail dan telefon.
16 S-3 Memiliki Brand Equity yang sangat kuat S3 2
W-2 Pemanfaatan teknologi informasi yang belum optimal.
17 S-3 Memiliki Brand Equity yang sangat kuat W3 2 W-3 Lokasi karyawan yang tersebar di seluruh
Indonesia sering membuat informasi update informasi, seperti informasi produk dan harga sering terlambat.
18 S-3 Memiliki Brand Equity yang sangat kuat S3 2
W-4 Proses bisnis yang terlalu panjang membuat kinerja dari perusahaan tidak optimal dan efisien.
19 S-4 seluruh karyawan sudah terhubung dengan jaringan internet
S4 4
W-1 Belum adanya suatu media yang terintegrasi untuk menyalurkan informasi. Saat ini masih menggunaka e-mail dan telefon.
91
20 S-4 seluruh karyawan sudah terhubung dengan jaringan internet
W2 2
W-2 Pemanfaatan teknologi informasi yang belum optimal.
21 S-4 seluruh karyawan sudah terhubung dengan jaringan internet
W3 3
W-3 Lokasi karyawan yang tersebar di seluruh Indonesia sering membuat informasi update informasi, seperti informasi produk dan harga sering terlambat.
22 S-4 seluruh karyawan sudah terhubung dengan jaringan internet
S4 3
W-4 Proses bisnis yang terlalu panjang membuat kinerja dari perusahaan tidak optimal dan efisien.
23 W-1 Belum adanya suatu media yang terintegrasi untuk menyalurkan informasi. Saat ini masih menggunaka e-mail dan telefon.
W1 4
W-2 Pemanfaatan teknologi informasi yang belum optimal.
24 W-1 Belum adanya suatu media yang terintegrasi untuk menyalurkan informasi. Saat ini masih menggunaka e-mail dan telefon.
W3 4
W-3 Lokasi karyawan yang tersebar di seluruh Indonesia sering membuat informasi update informasi, seperti informasi produk dan harga sering terlambat.
25 W-1 Belum adanya suatu media yang terintegrasi untuk menyalurkan informasi. Saat ini masih menggunaka e-mail dan telefon.
W1 2
W-4 Proses bisnis yang terlalu panjang membuat kinerja dari perusahaan tidak optimal dan efisien.
26 W-2 Pemanfaatan teknologi informasi yang belum optimal.
W3 3
W-3 Lokasi karyawan yang tersebar di seluruh Indonesia sering membuat informasi update informasi, seperti informasi produk dan harga sering terlambat.
27 W-2 Pemanfaatan teknologi informasi yang belum optimal.
W2 3
W-4 Proses bisnis yang terlalu panjang membuat kinerja dari perusahaan tidak optimal dan efisien.
28 W-3 Lokasi karyawan yang tersebar di seluruh Indonesia sering membuat informasi update informasi, seperti informasi produk dan harga sering terlambat.
W3 4
W-4 Proses bisnis yang terlalu panjang membuat kinerja dari perusahaan tidak optimal dan efisien.
92
Tabel 4.3 Perbandingan Berpasangan Faktor Internal Unit Segmen TIP PT.
Telekomunikasi Indonesia , Tbk , 2011
93
Tabel 4. 4 Normalisasi Bobot Faktor Internal PT. Telekomunikasi Indonesia , Tbk
Tabel 4.5 Hasil Kuesioner pembobotan Faktor Eksternal Unit Segmen TIP PT. Telekomunikasi Indonesia , Tbk, 2011
NO Keterangan
Yang lebih
Berpengaruh
Bobot
1 O-1 Penggunaan internet yang semakin meluas dikalangan masyarakat
O1 4
O-2 Pertumbuhan sektor industri yang semakin meningkat
2 O-1 Penggunaan internet yang semakin meluas dikalangan masyarakat
O3 4
O-3 Teknologi informasi berkembang sangat cepat 3 O-1 Penggunaan internet yang semakin meluas
dikalangan masyarakat O1 3
O-4 Perekonomian Indonesia meningkat dan lebih tangguh
94
4 O-1 Penggunaan internet yang semakin meluas dikalangan masyarakat
T1 3
T-1 Ketatnya persaingan pasar 5 O-1 Penggunaan internet yang semakin meluas
dikalangan masyarakat O1 4
T-2 Pemanfaatan teknologi informasi yang lebih optimal oleh perusahaan pesaing
6 O-1 Penggunaan internet yang semakino1 meluas dikalangan masyarakat
T3 4
T-3 Krisis keuangan global yang berpengaruh pada harga komoditas
7 O-1 Penggunaan internet yang semakin meluas dikalangan masyarakat
O1 3
T-4 Harga layanan dari competitor sangat bersaing 8 O-2 Pertumbuhan sektor industri yang semakin
meningkat O2 4
O-3 Teknologi informasi berkembang sangat cepat 9 O-2 Pertumbuhan sektor industri yang semakin
meningkat O2 3
O-4 Perekonomian Indonesia meningkat dan lebih tangguh
10 O-2 Pertumbuhan sektor industri yang semakin meningkat
O2 4
T-1 Ketatnya persaingan pasar 11 O-2 Pertumbuhan sektor industri yang semakin
meningkat O2 1
T-2 Pemanfaatan teknologi informasi yang lebih optimal oleh perusahaan pesaing
12 O-2 Pertumbuhan sektor industri yang semakin meningkat
T3 3
T-3 Krisis keuangan global yang berpengaruh pada harga komoditas
13 O-2 Pertumbuhan sektor industri yang semakin meningkat
T4 2
T-4 Harga layanan dari competitor sangat bersaing 14 O-3 Teknologi informasi berkembang sangat cepat O3 1
O-4 Perekonomian Indonesia meningkat dan lebih tangguh
15 O-3 Teknologi informasi berkembang sangat cepat O3 2
T-1 Ketatnya persaingan pasar 16 O-3 Teknologi informasi berkembang sangat cepat O3 2
T-2 Pemanfaatan teknologi informasi yang lebih optimal oleh perusahaan pesaing
95
17 O-3 Teknologi informasi berkembang sangat cepat T3 4
T-3 Krisis keuangan global yang berpengaruh pada harga komoditas
18 O-3 Teknologi informasi berkembang sangat cepat T4 3
T-4 Harga layanan dari competitor sangat bersaing 19 O-4 Perekonomian Indonesia meningkat dan lebih
tangguh T1 1
T-1 Ketatnya persaingan pasar 20 O-4 Perekonomian Indonesia meningkat dan lebih
tangguh T2 2
T-2 Pemanfaatan teknologi informasi yang lebih optimal oleh perusahaan pesaing
21 O-4 Perekonomian Indonesia meningkat dan lebih tangguh
O4 2
T-3 Krisis keuangan global yang berpengaruh pada harga komoditas
22 O-4 Perekonomian Indonesia meningkat dan lebih tangguh
O4 2
T-4 Harga layanan dari competitor sangat bersaing 23 T-1 Ketatnya persaingan pasar T1 4
T-2 Pemanfaatan teknologi informasi yang lebih optimal oleh perusahaan pesaing
24 T-1 Ketatnya persaingan pasar T1 3
T-3 Krisis keuangan global yang berpengaruh pada harga komoditas
25 T-1 Ketatnya persaingan pasar T4 4
T-4 Harga layanan dari competitor sangat bersaing 26 T-2 Pemanfaatan teknologi informasi yang lebih
optimal oleh perusahaan pesaing T3 4
T-3 Krisis keuangan global yang berpengaruh pada harga komoditas
27 T-2 Pemanfaatan teknologi informasi yang lebih optimal oleh perusahaan pesaing
T4 2
T-4 Harga layanan dari competitor sangat bersaing 28 T-3 Krisis keuangan global yang berpengaruh pada
harga komoditas T3 1
T-4 Harga layanan dari competitor sangat bersaing
96
Tabel 4.6 Perbandingan Berpasangan Faktor Eksternal Segmen TIP di PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (Telkom)
Tabel 4.7 Normalisasi Bobot Faktor Eksternal Unit Segmen TIP pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (Telkom)
97
Setelah pembobotan faktor internal dan eksternal didapat, maka langkah
selanjutnya adalah meminta penilaian skor atau rating kepada pihak Unit Segmen TIP
pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Berikut ini adalah hasil kuesioner yang diisi oleh
manajer Unit Segmen TIP
Tabel 4.8 Kuesioner Penilaian Skor atau Rating Faktor Unit Segmen TIP PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (Telkom)
No. Faktor Internal Perusahaan Skor/ Rating
S1 Kemampuan financial perusahaan yang memungkinkan perusahaan melakukan investasi untuk pengembangan perusahaan
4
S2 Merupakan salah satu pengembang teknologi informasi terkemuka di Indonesia
4
S3 Memiliki Brand Equity yang sangat kuat
3
S4 seluruh karyawan sudah terhubung dengan jaringan internet
4
W1 Belum adanya suatu media yang terintegrasi untuk menyalurkan informasi. Saat ini masih menggunaka e-mail dan telefon.
2
W2 Pemanfaatan teknologi informasi yang belum optimal. 2
W3 Lokasi karyawan yang tersebar di seluruh Indonesia sering membuat informasi update informasi sering terlambat, seperti informasi produk dan harga.
2
W4 Proses bisnis yang terlalu panjang membuat kinerja dari perusahaan tidak optimal dan efisien.
1
Sumber : Unit Segmen TIP pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Penulis ( 2011)
Keterangan : Peringkat 4 = kekuatan besar Peringkat 3 = kekuatan kecil Peringkat 2 = kelemahan kecil Peringkat 1 = kelemahan besar
98
Tabel 4.9 Kuesioner Penilaian Skor atau Rating Faktor Eksternal Unit Segmen TIP PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
No. Faktor Eksternal Perusahaan Skor / Rating
O1 Penggunaan internet yang semakin meluas dikalangan masyarakat
3
O2 Pertumbuhan sektor industri yang semakin meningkat 4
O3 Teknologi informasi berkembang sangat cepat 4
O4 Perekonomian Indonesia meningkat dan lebih tangguh 2
T1 Ketatnya persaingan pasar 4
T2 Pemanfaatan teknologi informasi yang lebih optimal oleh perusahaan pesaing
2
T3 Rentannya keamanan data oleh Cyber Crime. 3
T4 Harga layanan dari competitor sangat bersaing 3
Sumber : : Unit Segmen TIP pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. ( 2011)
Keterangan : Peringkat 4 = kekuatan besar Peringkat 3 = kekuatan kecil Peringkat 2 = kelemahan kecil Peringkat 1 = kelemahan besar
4.2 Analisis dan Perumusan Masalah
4.2.1 Analisis Porter Unit Segmen TIP PT. TELKOM
Michael Porter menjelaskan bahwa terdapat 5 kekuatan kompetitif yang
digambarkan dalam matriks Porter, yang menganalisis persaingan bisnis Unit segmen TIP
pada PT. TELKOM berdasaarkan 5 aspek utama, yaitu :
1. Kekuatan tawar-menawar dari pemasok (Bargaining power or suppliers)
Pemasok yang bekerja sama dengan perusahaan PT. TELKOM dalam melayani
pelanggan berasal dari perusahaan perusahaan penyedia layanan komunikasi (PT.
Telekomunikasi Indonesia Internasional (TII), PT. Dayamitra Telekomunikasi
99
(Mitratel), PT. Pramindo Ikat Nusantara (PRAMINDO), TELKOMSEL, PT. Multimedia
Nusantara (METRA), PT. Infomedia Nusantara, PT. Indonusa Telemedia
(Telkomvision), PT. Sigma Cipta Caraka (SIGMA), PT. Finnet Indonesia (FINNANET).
Mitra/ pemasok yang bekerja sama dengan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
merupakan sumber kekuatan, karena :
a. Produk dari mitra/pemasok adalah produk yang saling melengkapi satu sama lain
b. Saling bekerja sama untuk menciptakan inovasi produk yang terdepan untuk
dapat memenuhi kebutuhan pasar.
c. Produk secara keseluruhan berkualitas tinggi karena ditangani oleh pemasok
yang ahli di setiap bidangnya.
2. Persaingan di antara perusahaan sejenis yang sudah ada (Competitor)
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk menghadapi persaingan dengan perusahaan yang
besar, seperti: PT. Indonesia Comnets Plus (ICON+), PT. Indosat, Tbk, PT
EXCELCOMINDO PRATAMA Tbk, PT. First Media Tbk dan lain-lain. Hal ini disebabkan
karena perusahaan tersebut memiliki kesamaan dengan PT Telekomunikasi
Indonesia, Tbk jika dilihat dari bisnis dan pangsa pasarnya.
Persaingan tajam antara para pesaing dikarenakan oleh beberapa factor, seperti:
a. Jumlah pesaing di Indonesia terlalu banyak dan kurang lebih setara dalam
ukuran dan kekuatan.
b. Jenis layanan cenderung tertuju pada pangsa pasar yang sama, yaitu corporate
custumer.
c. Persaingan pasar berupa kecepatan layanan dan harga produk jasa sangat
bersaing ketat dan cenderung bersaing.
100
3. Ancaman dari produk atau layanan peganti (Threat of subsititute products
or service)
Dengan berkembangnya teknologi, berarti device yang digunakan semakin
berkembang dan canggih. Dan itu menghasilkan banyak ancaman produk pengganti.
Dalam kasus ini, banyak terciptanya media alternative yang dapat digunakan untuk
menyalurkan data layanan komunikasi. Contohnya kabel optik sudah banyak di
tinggalkan karena ada antenna yang dapat mengirimkan bandwidth. Untuk
kecepatan kabel optic memang masih unggul. Tetapi bila di lihat dari biaya instalasi
yang sangat tinggi, antenna tersebut merupakan alternative yang cukup murah.
4. Ancaman pendatang baru (New Entrants)
PT. Bakrie Telcom adalah perusahaan telekomunikasi yang mulai merambah
costumer interprise. Hal ini menjadi ancaman serius karena semakin banyaknya
competitor yang masuk dalam persaingan pasar ini. Tetapi hal ini harus harus
ditanggapi secara positif dan menjadi motivasi tersendiri untuk meningkatkan mutu
pelayanan.
5. Kekuatan Pembeli (Power of Buyers)
Customer dari PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk adalah corporate Customer yang
membutuhkan pelayanan yang terbaik. Untuk itu mempertahankan dan
meningkatkan mutu pelayanan merupakan tuntutan yang harus dipenuhi oleh PT
Telekomunikasi Indonesia, Tbk, seperti kecepatan proses instalasi, penanganan
komplen dari Customer, memerhatikan kebutuhan Customer, mengutamakan
kualitas pelayanan dan memberikan harga yang kompetitif .
4.2.2 Analisis Kebutuhan Berdasarkan Analisis SWOT
Data yang diperoleh merupakan hasil observasi, wawancara dan pengisian
kuesioner oleh pihak Unit segmen TIP pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
101
Berikut ini akan diuraikan hasil analisis yang didapatkan.
1. Internal Strategic Factors Analysis Summary ( IFAS )
□ Strength (Kekuatan)
Tabel 4.10 Faktor kekuatan (strength ) Unit segmen TIP
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
Kemampuan financial perusahaan yang memungkinkan perusahaan melakukan investasi untuk pengembangan perusahaan
S1
Merupakan salah satu pengembang teknologi informasi terkemuka di Indonesia
S2
Memiliki Brand Equity yang sangat kuat S3
seluruh karyawan sudah terhubung dengan jaringan internet S4
Sumber: Unit segmen TIP pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk, 2011
Keterangan :
Kemampuan financial perusahaan yang memungkinkan perusahaan melakukan
investasi untuk pengembangan perusahaan: Dengan dukungan penuh Telkom, unit
segmen TIP memiliki kemampuan financial yang cukup kuat untuk melakukan
pengembangan perusahaan dengan menambah investasi.
Merupakan salah satu pengembang teknologi informasi terkemuka di Indonesia:
Telkom merupaka salah satu pengembang teknologi informasi di Indonesia. Hal itu
merupakan kekuatan utama bagi unit segmen TIP untuk terus dapat meningkatkan
kinerja karyawan.
Memiliki Brand Equity yang sangat kuat:
Telkom telah memiliki posisi yang kuat di mata masyarakat Indonesia. Sejak tahun
1975 Telkom telah berdiri untuk malayani masyarakat Indonesia. Karena itu produk
dari Telkom sudah melekat dai hati masyarakat Indonesia. Meskipun menghadapi
102
kompetisi yang ketat, merek-merek ini merupakan pemimpin pasar di setiap
segmennya, dikenal atas kualitas layanan komunikasi yang handal.
Seluruh karyawan sudah terhubung dengan jaringan internet
Seluruh karyawan sudah terhubung dengan jaringan internet sangat mempermudah
proses bisnis yang dilakukan di unit segmen TIP. Dengan terhubungnya karyawan
dengan jaringan internet, akan berdampak langsung kepada pendistribusian
informasian yang cepat dan mudah.
□ Weakness (Kelemahan)
Tabel 4.11 Faktor kelemahan ( weakness ) Unit segmen TIP
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
Belum adanya suatu media yang terintegrasi untuk menyalurkan informasi. Saat ini masih menggunaka e-mail dan telefon.
W1
Pemanfaatan teknologi informasi yang belum optimal. W2
Lokasi karyawan yang tersebar di seluruh Indonesia sering membuat informasi update informasi, seperti informasi produk dan harga sering terlambat.
W3
Proses bisnis yang terlalu panjang membuat kinerja dari perusahaan tidak optimal dan efisien.
W4
Sumber : Unit segmen TIP pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk, 2011
Keterangan :
Belum adanya suatu media yang terintegrasi untuk menyalurkan informasi:
Unit segmen TIP di Telkom masih menggunakan e-mail, chating dan telpon untuk
berkomunikasi antara karyawan. Hal ini dirasakan masih kurang efektif dan menjadi
salah satu kelemahan yang cukup signifikan .
Pemanfaatan teknologi informasi yang belum optimal.
Bila diliat dari perkembangan teknologi yang berkembang saat ini. Pendistribusian
informasi merupakan kunci keberhasilan untuk bagi setiap perusahaan agar dapat
merespon secara cepat apa yang sedang terjadi.
103
Lokasi karyawan yang tersebar di seluruh Indonesia
Lokasi karyawan unit segmen TIP tersebar di seluruh indonesia. Sedangkan informasi
terus berubah dengan cepat. Dengan hanya mengandalkan e-mail, chating dan
telpon kurang medukung pendistribusian informasi.
Proses bisnis yang terlalu panjang membuat kinerja dari perusahaan
Proses yang panjang antara divisi di unit segmen TIP membuat kinerja dari
karyawannya menjadi lambat. Adanya penumpukan aktifitas pada satu titik yang
membuat kinerja tidak optimal.
2. External Strategic Factors Analysis Summary ( EFAS )
□ Opportunities ( Peluang )
Tabel 4.12 Faktor-faktor peluang (opportunities ) Unit segmen TIP
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
Penggunaan internet yang semakin meluas dikalangan masyarakat O1
Pertumbuhan sektor industri yang semakin meningkat O2
Teknologi informasi berkembang sangat cepat O3
Perekonomian Indonesia meningkat dan lebih tangguh O4
Sumber: Unit segmen TIP pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (TELKOM), 2011
Keterangan:
Penggunaan internet yang semakin meluas dikalangan masyarakat
Perkembangan pengguna internet di Indonesia semakin hari semakin berkembang
saja. Perkembangan internet sangat pesat, seperti yang tergambar pada tabel
dibawah ini. Hal ini berdampak langsung pada tingkat kebutuhan masyarakat
Indonesia tenttang akses internet juga semakin besar. Unit segmen TIP harus dapat
memmanfaatkannya untuk mendapatkan keunggulan kompetitif agar dapat menjadi
market leader di Indonesia.
104
Tahun Pengguna Populasi % Pen. GDP p.c.* Usage Source
2000 2,000,000 206,264,595 1.0 % US$ 570 ITU
2007 20,000,000 224,481,720 8.9 % US$ 1,916 ITU
2008 25,000,000 237,512,355 10.5 % US$ 2,238 APJII
2009 30,000,000 240,271,522 12.5 % US$ 2,329 ITU
2010 30,000,000 242,968,342 12.3 % US$ 2,858 ITU Catatan: PDB per kapita dalam dolar AS, sumber: Perserikatan Bangsa-Bangsa
Departemen Urusan Ekonomi dan Sosial. sumber : http://www.internetworldstats.com/asia/id.htm
Pertumbuhan sektor industri yang semakin meningkat
Semakin banyaknya pembangunan kawasan perkantoran dan industri di Indonesia
menunjukan semakin bertambahnya sektor industri di Indonesia. Hal ini dapat
menciptakan peluang bagi unit segmen TIP di Telkom dapat memperluas jangkauan
pasar. Pertumbuhan sektor industri ini di sukung oleh bertambahnya penduduk dan
infrastruktur yang dibangun oleh pemerintah setiap tahunnya, sehingga memberi
peluang bagi Unit Segmen TIP untuk menjangkau pasar yang lebih luas.
Teknologi informasi berkembang sangat cepat
Pertumbuhan teknologi informasi yang semakin pesat merupakan salah satu hal
yang dapat menciptakan peluang bagi Unit Segmen TIP di Telkom. Hal ini
disebabkan karena dengan teknologi informasi, Unit Segmen TIP mendapatkan
keunggulan kompetitif dari para pesaingnya.
Perekonomian Indonesia meningkat dan lebih tangguh.
Tingkat pertumbuhan Indonesia yang terpantau stabil, membuat daya beli
masyarakat meningkat. Banyak perusahaan yang mengembangkan usahanya baik
membangun perkantoran ataupun kawasan industri. Hal ini merupakan peluang yang
harus dimanfaatkan oleh Unit Segmen TIP.
105
□ Threats ( Ancaman )
Tabel 4.13 Faktor-faktor ancaman (threats ) Unit segmen TIP
pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
Ketatnya persaingan pasar T1
Pemanfaatan teknologi informasi yang lebih optimal oleh perusahaan pesaing
T2
Rentannya keamanan data oleh Cyber Crime. T3
Harga layanan dari competitor sangat bersaing T4
Sumber : Unit segmen TIP pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk, 2011
Keterangan:
Ketatnya persaingan pasar
Saat ini, makin banyak bermunculan perusahaan dengan bisnis produk layanan yang
dapat menjadi ancaman bagi Unit Segmen TIP, jika perusahaan tidak mampu untuk
menjaga kualitas layanan dan inovasi maka dapat menjadi ancaman yang sangat
besar bagi perusahaan.
Pemanfaatan teknologi informasi yang lebih optimal oleh perusahaan pesaing
Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi, memicu Telkom untuk dapat
lebih memanfaatkan secara lebih optimal. Hal ini dikarenakan sudah banyaknya
perusahaan sejenis yang mampu memanfaatkan teknologi informasi. Salah satunya
adalah PT. Indonesia Comnets Plus (ICON +). Walaupun tidak sebaik Telkom, tetapi
PT. Indonesia Comnets Plus (ICON +) merupakan ancaman yang serius untuk Unit
Segmen TIP Telkom. PT. Indonesia Comnets Plus (ICON +) mampu memberikan
informasi-informasi up-to-date kepada karyawan. Hal ini yang menjadi ancaman bagi
Unit Segmen TIP Telkom, sehingga perusahaan ingin memanfaatkan teknologi
informasi dengan menerapkan portal content.
106
Rentannya keamanan data oleh Cyber Crime
Dewasa ini, ancaman keamanan data semakin besar. Semakin banyak cara untuk
para hacker untuk mencuri data untuk keperluan pribadi. Untuk itu dibutuhkan
sistem pengamanan yang mengikuti perkembangan jaman. Apabila tidak rahasia
perusahaan akan terancam dan perusahaan akan menanggung kerugian yang sangat
besar.
Harga layanan dari competitor sangat bersaing.
Dengan semakin banyaknya competitor membuat harga yang ditawarkan semakin
bersaing katat. Sehingga perusahaan harus sangat berhati-hati untuk menetapkan
jenis produk dan harga yang ditetapkan agar dapat bersaing dengan produk dari
competitor dan tetap menjadi pilihan masyarakat.
4.2.3 Analisis Masalah Berdasarkan Analisis Fishbone
Adapun permasalahan yang timbul dalam website PT. TELKOM (TELKOM) adalah
bagaimana pemanfaatan website oleh unit segmen TIP agar mampu menjadi media
informasi yang efektif dan efisien untuk karyawan. Sehingga dapat di maksimalkan
penggunaannya serta menambah value added bagi perusahaan yang bersangkutan.
Oleh karena itu, selama melaksanakan program internship pada PT Telekomunikasi
Indonesia, Tbk, penulis telah berdiskusi dengan para manager untuk mengetahui apa
penyebab sebenarnya dalam permasalahan tersebut. Secara garis besar penyebab
masalah dapat digambarkan menggunakan diagram Fishbone, seperti berikut ini:
107
Gambar 4.5 Diagram Fishbone Penyebab Masalah di Unit Segmen TIP Sumber: Hasil penelitian penulis, 2011
Berdasarkan gambar 4.4 , maka dapat ditentukan kategori-kategori utama apa
saja yang menjadi penyebab hingga terbentuknya permasalahan ini, antara lain:
1. Manusia:
Sering terjadi miss communication antara karyawan sehingga pekerjaan menjadi
menumpuk dan tertundanya pekerjaan. Dan terdapat miss coordinator antara
karyawan sehingga pekerjaan menumpuk di satu titik saja.
2. Proses:
Belum adanya portal khusus di Unit Segmen TIP (media penghubung yang real time
antara karyawan unit segmen TIP), sehingga menyebabkan laju informasi di setiap
tahapan menjadi lambat dan produktivitas karyawan berkurang.
3. Lokasi:
Unit segmen TIP merupakan bagian dari PT. TELKOM (TELKOM), yang merupakan
perusahaan multinasional yang memiliki karyawan di seluruh Indonesia. Hal ini
membuat arus informasi yang cepat merupakan tuntutan yang harus di penuhi.
108
Dan sekarang unit segemen TIP belum memiliki media yang menyalurkan informasi
secara real time dan mengakibatkan sering terjadi keterlambatan data.
4.2.4 Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil analisis data berdasarkan analisis SWOT dan analisis Fishbone
pada system yang sedang berjalan saat ini, maka dapat didentifikasi beberapa masalah
(kekurangan atau kelemahan), diantaranya: ”Arus informasi lambat dan cenderung
terhenti di satu titik”, yang disebabkan karena faktor manusia, proses dan lokasi. Hal ini
ditandai dengan adanya masalah:
1. Menumpuknya pekerjaan di satu lini bagian.
2. Upaya meningkatkan volume pemesanan saat ini belum didukung oleh lancarnya laju
informasi antar karyawan yang terpadu, sehingga kinerja yang dihasilkan belum
optimal.
3. Kegiatan penyampaian konfirmasi atas produk yang diperlukan masih melalui jalur
telepon dan e-mail, sehingga ada kemungkinan pada saat suatu konfirmasi suatu
informasi, informasi itu tertahan di suatu lini karena tidak dapat dihubungi.
4. Karyawan harus melakukan pengecekan berulang-ulang melalui email dan telepon
untuk memastikan apakah pekerjaanya sudah terselesaikan atau belum.
109
4.3 Pembahasan
4.3.1 Kebutuhan Karyawan dan Manajemen terhadap Pendistribusian
Informasi
Untuk mengetahui kebutuhan karyawan dan manajemen terhadap pendistribusian
informasi, dilakukan analisis kebutuhan (7 tahapan), sebagai berikut:
4.3.1.1 Tahap 1: Framing the market Opportunity
1. Investigate opportunity in an exiting or New value System
Peluang yang terdapat pada system yang baru adalah :
a. Kebutuhan memperoleh informasi yang praktis.
Dengan semakin pesatnya kemajuan teknologi informasi dewasa ini terutama
internet, maka perusahaan diharapkan dapat memanfaatkan teknologi untuk
dapat mendukung kegiatan informasi perusahaan. portal content dapat
membantu perusahaan menyediakan kebutuhan informasi yang menarik dengan
praktis (cepat, akurat, dan mudah) yang dapat diakses dimana saja dan kapan
saja.
b. Pengguna internet meningkat.
Dengan meningkatnya pengguna internet dewasa ini, maka dapat menjadi
peluang bagi PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (TELKOM) untuk menambah
portal content yang memiliki manfaat berbeda untuk meningkatkatkan kinerja
perusahaan. berdasarkan data statistic terakhir, pengguna internet di Indonesia
melebihi 30 juta pengguna
c. Berkembang pesatnya portal content
Internet merupakan media komunikasi yang sangat praktis yang dapat diakses
kapan saja dan dimana saja yang memiliki berbagai fungsi dan manfaat. Dengan
menggunakan internet, kita dapat membuat suatu portal content yang sesuai
110
dengan kebutuhan kita untuk menunjang pendistribusian informasi perusahaan.
Dalam kasus ini portal content berfungsi meningkatkan kecepatan laju informasi
di setiap lininya.
2. Identify Unmade or Undeserved needs
a. Walaupun bentuk pelayanan yang dilakukan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
(TELKOM) sudah tidak berbentuk konvensional yang sangat menita waktu,
tenaga dan biaya (sudah komputerisasi) tetapi belum maksimal dan terbatas
dalam penggunaannya.
b. Belum tersediannya content yang lengkap pada portal web dan sarana
komunikasi yang praktis bagi karyawan yang mempermudah pelanggan untuk
memperoleh informasi yang dibutuhkan. Dengan semakin berkembangnya
network saat ini dapat membantu mempermudah dalam menjangkau pelanggan.
3. Determine Targer Costumer Segment
Segmentasi pada unit segemen TIP PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (TELKOM)
adalah seluruh karyawan unit segmen TIP PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
(TELKOM) di seluruh Indonesia.
4. Assess Resources Requirement to Deliver The Offering
Sumber daya yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:
a. Portal Content sebagai sarana yang berfungsi untuk membantu kegiatan
menyangkut pemberian informasi-informasi secara lebih optimal dan detail
dalam dunia internet.
b. Peralatan seperti computer dan aplikasi yang menunjang kinerja perusahaan
dengan lebih baik serta menjalankan kegiatan meningkatkan laju informasi untuk
semua karyawan unit segmen TIP PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (TELKOM).
c. Tenaga kerja yang mempunyai kemampuan khusus dalam mengelola informasi-
informasi terbaru dan dapat menuangkannya dalam portal content. Hal ini akan
111
mempermudah perusahaan dalam melakukan update informasi-informasi yang
dibutuhkan oleh karyawan secara berkala, sehingga informasi yang didapat oleh
karyawan lebih lengkap, jelas, dan up-to-date.
d. Penggunaan aplikasi penunjang pada portal content, akan membantu karyawan
untuk melaksanakan pekerjaan mereka. Menjadikan portal content ini memiliki 2
fungsi utama, yaitu meningkatkan laju informasi dan membantu pekerjaan
karyawan.
5. Assess Competitive, Technological & Financial Attractiveness Oppoertunity
Pesaing utama unit segmen TIP pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (TELKOM)
adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang bisnis yang sama. Terutama pada
perusahaan penyedia layanan komunikasi yang lebih baik dalam pengoptimalisasi
teknologi internet untuk membantu pendistribusian informasi kepada semua
karyawannya diseluruh Indonesia.
a. Competitive Intensity
Dari gambar berikut, dapat digambarkan peta competitor suatu perusahaan
untuk menentukan direct dan indirect competitor-nya.
Gambar 4.6 Peta Kompetitor PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (Sumber: Adopsi dari Mohammed, et al. 2003)
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
112
Keterangan Gambar 4.5:
Lingkaran 1: PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk sebagai perusahaan utama.
Lingkaran 2 : PT. Indonesia Comnets Plus (ICON +) merupakan direct competitor bagi PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk . PT. Indonesia Comnets Plus (ICON +) adalah perusahaan penyedia layanan komunikasi dan menjadi pesaing bagi Telkom sebagai perusahaan terkemuka yang memiliki posisi yang kuat dimata masyarakat (corporate custumer).
Lingkaran 3 : PT. Bakrie Telcom merupakan perusahaan indirect competitor bagi PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk . PT Bakrie Telcom bergerak dalam bidang bisnis yang sama dengan Telkom meskipun kedua perusahaan ini memiliki kekuatan pada produk utama yang berbeda.
b. Costumer Dynamics
1) Segment Interaction
Interaksi antara karyawan dan perusahaan memiliki nilai negatif. Karyawan
merupakan penggerak perusahaan. dan kekuatan teknologi internet yang
diterapkan oleh unit segmen TIP pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk .
belum mampu / tidak optimal dalam meningkatkan kinerja perusahaan
karena pendistribsian informasi sering terhambat.
2) Uncostrained Opportunity
Unit segmen TIP pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk merupakan salah
satu perusahaan terkemuka di Indonesia yang menjadi pilihan utama para
pelanggan (corporate costumer). Peningkatan kwalitas layanan sangatlah
penting. Salah satu yang belum terealisasikan adalah portal content. Dengan
portal content pada unit segmen TIP akan membuat pendistribusian
informasi menjadi cepat dan akan berdampak langsung pada kepuasa
pelanggan yang menggunakan jada unit unit segmen TIP pada PT
Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
113
c. Technology Vulnerability
Teknologi yang kini telah diterapkan oleh unit segmen TIP pada PT
Telekomunikasi Indonesia, Tbk dapat dinilai sangat baik, karena setiap karyawan
baik dikantor pusat maupun daerah baik pekerja kantoran maupun pekerja
lapangan dilengkapi oleh personal computer, notebook atau netbook yang
terkoneksi langsung dengan internet ataupun intranet. Selain itu di setiap lantai
kantornya dilengkapi juga mesin printer dan mesin fotokopi yang berjumlah lebih
dari 3 unit.
d. Microeconomics
1) Financial
Gambar 4.7. Grafik Pendapatan Bersih PT Telkom Tahun 2010 (Sumber: Dokumen Unit Segmen TIP PT Telkom, 2011)
Kondisi financial unit segmen TIP pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk, dapat
dikatakan baik namun tidak stabil, seperti dapat dilihat pada grafik diatas
(gambar ). Bahwa penjualan bersih perusahaan setiap bulannya naik turun. Oleh
karena itu, dengan penggunaan portal content yang penulis usulkan diperkirakan
114
juga akan memberikan peningkatan pada pendistribusian informasi sehingga
akan berefek langsung terhadap perusahaan sehingga secara otomatis juga akan
mempertahankan bahkan meningkatkan penjualan produk dimana dengan ini
laba perusahaan pun akan semakin meningkat.
2) Market Size
Dalam segi Market Size akan menjadi suatu nilai yang positif bagi perusahaan.
karena semakin berkembang pesatnya ilmu pengetahuan teknologi dan tingginya
tingkat penggunaan internet di Indonesia dewasa ini, maka akan memberikan
peluang yang besar bagi perusahaan untuk mempertahankan dan menarik
costumer.
6. Conduct Go / No-GO Assessment
Berdasarkan 4 tahapan yang telah dilakukan diatas, maka dapat dilihat bahwa
perusahaan memiliki peluang untuk terus mengembangkan portal content yang
dapat membantu untuk menjangkau seluruh karyawan unit segmen TIP pada PT
Telekomunikasi Indonesia, Tbk dengan lebih baik. Factor-faktor yang digunakan
sebagai pertimbangan untuk “GO” adalah sebagai berikut :
a. Competitive Vulnerability (kemampuan bersaing)
Dalam hal ini, Telkom memiliki nilai positif, unit segmen TIP pada PT
Telekomunikasi Indonesia, Tbk memiliki saingan utama yaitu PT. Indonesia
Comnets Plus (ICON +) dimana kedua perusahaan ini bergerak dalam bidang
bisnis yang sama. Oleh karena itu, ICON+ merupakan pesaing utama Telkom.
Meskipun demikian, Telkom tetap menjadi pilihan utama bagi para costumer.
b. Magnitude of Unmet Need (Tingkat kebutuhan karyawan yang belum terpenuhi)
Pada factor ini unit segmen TIP pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk belum
mampu mengoptimalkan website sebagai media informasi yang efektif serta
115
belum mampu memberikan informasi-informasi yang dibutuhkan karyawan
dengan cepat dan akurat. Dengan melakukan evaluasi akan dapat membantu
perusahaan untuk mengetahio apa yang dibutuhkan karyawan dan memberikan
nilai negatif bagi perusahaan.
c. Technical Vulnerability (Kemampuan Teknis)
Dalam hal ini, perusahaan bersifat / memberikan nilai negative. unit segmen TIP
pada PT Telekomunikasi Indonesia belum memiliki system penginformasian yang
baku dan terintegrasi dalam aktivitas perusahaan selama ini.
d. Technology Vulnerability (Kemampuan Teknologi)
Factor ini bersifat / member nilai positif, pembahasan ini terdapat pada tahap
sebelumnya.
e. Interaction Between Segment (Interaksi antar Segmentasi)
Factor ini bernilai negative, pembahasan terdapat pada tahap sebelumnya.
f. Likely Rate of Growth (Kecenderungan Pertumbuhan)
Hal ini dapat dinilai positif, karena pada awalnya Telkom adalah perusahaan
dengan produk berupa POTS (Plain Old Telephone Services) yang telah
bertransformasi menjadi sebuah perusahaan dengan kegiatan
Telecommunication, Information, Media & Edutainment (TIME). Sehingga
Telkom menjadi perusahaan yang mempunyai produk layanan yang sesuai
dengan kebutuhan pelanggan (Total Solution).
g. Market Size
Hal ini bersifat positif, pembahasan terhadap pada tahap sebelumnya.
h. Level of Profitability (Tingkat Keuntungan)
unit segmen TIP pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk dalam keadaan profit,
maka dari itu dalam hal ini perusahaan dapat bersifat positif. Namun dengan
116
munculnya oara pesaing dan ancaman krisis perekonomian global secara tidak
langsung akan berpengaruh pada pendapatan perusahaan.
Gambar 4.8 Penilaian Go/ No Go pada Unit Segmen TIP di PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
(Sumber: Penulis, 2011)
4.3.1.2 Tahap 2: Formulating The Market Strategy
Tahapan proses perencanaan strategi Unit Segmen TIP pada PT Telekomunikasi
Indonesia, Tbk, dilakukan berdasarkan tahapan yang meliputi: Segmentation; Targeting;
Positioning. Dan dilanjutkan dengan Matriks IFAS, EFAS, SWOT dan Matriks IE.
117
1. Segmentation
Gambar 4.9 Bricks and Mortars Segmentation Scenario Unit Segmen TIP Pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
(Sumber: Penulis, 2011)
Dalam gambar Brick and Mortart Segementation di atas unit segmen TIP pada PT
Telekomunikasi Indonesia, Tbk berada dalam posisi Market Reclassification karena
terdapat perbedaan dalam karakteristik dari segmen online dibandingkan dengan
karakteristik dari segmen offline yakni karena adanya kemampuan internet untuk
meningkatkan tingkat distribusi informasi perusahaan dengan pemanfaatan teknologi
informasi yang membuat karyawan mendapatkan informasi yang lebih dari perusahaan,
sedangkan pada ukuran segmen pasarnya tidak mengalami perubahan yang begitu
berarti. Dengan menerapkan teknologi internet dalam system publikasinya maka akan
sangat membantu dalam penyebaran informasi tampa keterbatasan geografis, dengan
penerapan teknologi internet ini pun dapat menjangkau pelanggan secara lebih luas.
118
2. Targeting
Gambar 4.10 Bricks and Mortars Targeting Scenarios Unit Segmen TIP Pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
(Sumber: Penulis, 2011)
Pada gambar Brick and Mortars Targeting di atas, unit segmen TIP pada PT
Telekomunikasi Indonesia, Tbk berada dalam posisi Beachhead Tareting, karena
karyawan unit segmen TIP pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk tidak semua atau
belum semua yang menggunakan internet. Namun, dengan adanya portal content ini
akan memberikan kemudahan bagi para karyawan untuk mengakses informasi dengan
lebih cepat dan efisien tampa keterbatasan ruang dan waktu
119
3. Positioning
Gambar 4.11 Bricks and Mortars Positioning Scenarios and Guidelines
Unit Segmen TIP Pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Sumber: Penulis, 2010)
Unit Segmen TIP Pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk berada pada Beachead
Targeting karena pada posisi ini perusahaan akan lebih berfokus pada sebagian
karyawan yang memberikan nilai yang lebih pada kemampuan internet. Maka, dengan
perancangan portal content yang ditawarkan penulis diharapkan dapat memberikan dan
meningkatkan value added berupa pendistribusian informasi yang cepat dan up to date
bagi perusahaan.
120
4. Matrix IFAS (Internal Strategic Factors Analysis Summary )
Berdasarkan identifikasi variabel-variabel internal dari Unit Segmen TIP pada PT
Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (Telkom) yang telah di jabarkan sebelumnya, maka table
analisis internal atau Matrix IFAS dapat dibuat. Cara membuat Matrix IFAS adalah
dengan memberikan bobot dan rating.
Tabel 4.14 Matrix IFAS Unit Segmen TIP PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
Faktor-Faktor strategi Internal Perusahaan Bobot Skor / Rating
Bobot * Rating
Kekuatan ( Strength ) :
S1 Kemampuan financial perusahaan yang memungkinkan perusahaan melakukan investasi untuk pengembangan perusahaan
0.170712 4 0.682848
S2 Merupakan satu pengembang teknologi informasi terkemuka di Indonesia
0.134115 4 0.53646
S3 Memiliki Brand Equity yang sangat kuat 0.070809 3 0.212427
S4 Seluruh karyawan sudah terhubung dengan jaringan internet
0.148728 4 0.594912
Sub Total 2.026647
Kelemahan ( Weakness ) :
W1 Belum adanya suatu media yang terintegrasi untuk menyalurkan informasi. Saat ini masih menggunaka e-mail dan telefon.
0.147281 2 0.294562
W2 Pemanfaatan teknologi informasi yang belum optimal.
0.094068 2 0.188136
W3 Lokasi karyawan yang tersebar di seluruh Indonesia sering membuat informasi update informasi sering terlambat, seperti informasi produk dan harga.
0.14866 2 0.29732
W4 Proses bisnis yang terlalu panjang membuat kinerja dari perusahaan tidak optimal dan efisien.
0.085628 1 0.085628
Sub Total 0.865646
Total 1
2.892293
Sumber: Unit Segmen TIP pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. penulis ( 2011 )
121
5. Matrix EFAS (External Strategic Factors Analysis Summary )
Setelah matrix IFAS dibuat, maka selanjutnya dibuat pula Matrix EFAS dengan cara
yang sama dengan Matrix IFAS, yaitu dengan memberikan bobot dan rating di kolom
yang sudah disediakan.
Tabel 4.15 Matrix EFAS Unit Segmen TIP PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
Faktor-Faktor strategi Eksternal Perusahaan Bobot Skor / Rating
Bobot * rating
Peluang ( Opportunities ) :
O1
Penggunaan internet yang semakin meluas dikalangan masyarakat
0.183777 3 0.551331
O2 Pertumbuhan sektor industri yang semakin meningkat
0.136762 4 0.547048
O3 Teknologi informasi berkembang sangat cepat 0.114382 4 0.457528
O4 Perekonomian Indonesia meningkat dan lebih tangguh
0.064951 2 0.129902
Sub Total 1.685809
Ancaman ( Threats ) :
T1 Ketatnya persaingan pasar 0.141018 4 0.564072
T2 Pemanfaatan teknologi informasi yang lebih optimal oleh perusahaan pesaing
0.114986 2 0.229972
T3 Rentannya keamanan data oleh Cyber Crime. 0.159585 3 0.478755
T4 Harga layanan dari competitor sangat bersaing 0.084538 3 0.253614
Sub Total 1.526413
TOTAL 1 3.212222
Sumber : Unit Segmen TIP pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. penulis ( 2011 )
Dari nilai IFAS dan EFAS yang terbesar didapat dari perusahaan sebesar 2,026647
dan 1,685809. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan berada di kuadran 1 yang
122
mendukung strategi agresif, karena perusahaan memiliki peluang dan kekuatan sehingga
dapat memanfaatkan peluang yang ada Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini
adalah kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth oriented strategy).
BERBAGAI PELUANG
3. Mendukung Strategi 1. Mendukung
Turn-around strategi agresif
(2,026647 ; 1,685809)
KELEMAHAN 4. Mendukung 2. Mendukung KEKUATAN
INTERNAL Strategi Strategi INTERNAL
Defensif Diversifikasi
BERBAGAI ANCAMAN
Gambar 4.12 Diagram Analisis SWOT Sumber: Hasil Analisis Penulis (2011)
D2
123
6. Matriks SWOT
Tabel 4.16 Matriks SWOT di Unit Segmen TIP PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
IFAS atau EFI
EFAS atau EFE
STRENGHTS (S)
1) Kemampuan financial
perusahaan yang mendukung
untuk pengembangan
perusahaan.
2) Merupakan salah satu
perusahaan pengembang
teknologi informasi terkemuka
di Indonesia
3) Memiliki Brand Equity yang
sangat kuat
4) Seluruh karyawan terhubung
dengan jaringan internet.
WEAKNESSES (W)
1) Belum adanya suatu media
yang terintegrasi untuk
menyalurkan informasi. Saat
ini masih menggunakan e-mail
dan telefon.
2) Pemanfaatan teknologi
informasi yang belum optimal.
3) Lokasi karyawan yang tersebar
di seluruh Indonesia sering
membuat informasi update
informasi sering terlambat,
seperti informasi produk dan
harga
4) Proses bisnis yang terlalu
panjang membuat kinerja dari
perusahaan tidak optimal dan
efisien.
OPPORTUNITIES (O)
1) Penggunaan internet yang
semakin meluas dikalangan
masyarakat.
2) Pertumbuhan sektor industri
yang semakin meningkat.
3) Teknologi informasi
berkembang dengan cepat
4) Perekonomian Indonesia
meningkat dan lebih tangguh.
Strategi SO
- Untuk mendukung Meningkatnya
sektor industri maka pembuatan
portal content dibutuhkan untuk
meningkatkan produktifitas dari
perusahaan.
(S1,S2,S3,S4,O2,O3)
- Meningkatkan sosialisasi
pentingnya media
pendistribusian informasi yang
terintegrasi, diantaranya dengan
portal content
(S4,O1,O3)
Strategi WO
- Memanfaatkan jaringan internet
yang tersedia dengan cara
merancang/membuat suatu
media yang terintegrasi untuk
menyalurkan informasi di antara
karyawan
(W1,W2,W3,O1 ,O3,O4)
- Bekerja sama dengan anak
perusahaan Telkom, dalam
rangka pembuatan portal
content untuk mendukung
meningkatnya pertumbuhan
sector industry di Indonesia.
(W1,W2,O2,O3)
124
THREATS (T)
1) Ketatnya persaingan pasar.
2) Pemanfaatan teknologi
informasi yang lebih optimal
oleh perusahaan pesaing.
3) Rentannya keamanan data
oleh Cyber Crime.
4) Harga layanan dari competitor
sangat bersaing.
-
Strategi ST
- Membuat/menciptakan
rancangan produk yang dapat
melebihi persaingan pasar
(S1,S2,T1,T2,T4)
- Selalu melakukan evaluasi dan
analisis pemanfaatan teknologi
informasi dalam rangka
optimalisasi
(S2,T1,T2,T3)
- Selalu melakukan evaluasi dan
analisis harga layanan, agar
dapat menyaingi competitor
(S2,T1,T2,T3,T4)
Strategi WT
- Membuat media yang
terintegrasi untuk menyalurkan
informasi internal, sehingga
akan mempercepat distribusi
selain informasi yang bersumber
dari internal, juga akan
memudahkan distribusi
informasi yang bersumber dari
eksternal.
(W1,W2,W3,T1,T3)
- Menciptakan proses bisnis yang
simple namun efektif (tidak
terlalu panjang) sehingga
membuat kinerja dari
perusahaan menjadi efektif dan
efisien.
(W1,W3,W4,T2,T4)
Sumber: Hasil Analisis Unit Segmen TIP pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
Berdasarkan hasil analisis matriks SWOT di atas, maka didapatkan beberapa
alternative strategi, diantaranya :
1. Untuk mendukung Meningkatnya sektor industri maka pembuatan portal content
dibutuhkan untuk meningkatkan produktifitas dari perusahaan.
2. Meningkatkan sosialisasi pentingnya media pendistribusian informasi yang
terintegrasi, diantaranya dengan portal content.
3. Memanfaatkan jaringan internet yang tersedia dengan cara merancang/membuat
suatu media yang terintegrasi untuk menyalurkan informasi di antara karyawan.
4. Bekerja sama dengan anak perusahaan Telkom, dalam rangka pembuatan portal
content untuk mendukung meningkatnya pertumbuhan sector industry di Indonesia.
5. Membuat/ menciptakan rancangan produk yang dapat melebihi persaingan pasar.
6. Selalu melakukan evaluasi dan analisis pemanfaatan teknologi informasi dalam
rangka optimalisasi.
125
7. Selalu melakukan evaluasi dan analisis harga layanan, agar dapat menyaingi
competitor.
8. Membuat media yang terintegrasi untuk menyalurkan informasi internal, sehingga
akan mempercepat distribusi selain informasi yang bersumber dari internal, juga
akan memudahkan distribusi informasi yang bersumber dari eksternal.
9. Menciptakan proses bisnis yang simple namun efektif (tidak terlalu panjang)
sehingga membuat kinerja dari perusahaan menjadi efektif dan efisien.
7. Matriks Internal-Eksternal (IE Matrix)
Berdasarkan hasil perhitungan pada tahap input (EFE/EFAS dan IFE/IFAS), maka
dapat dibuat matriks Internal-External (IE) sebagai tahap pencocokan dalam kerangka
kerja perumusan strategi komprehensif. Hasil yang didapat dari perhitungan matriks EFE
adalah 3.212222 dan hasil dari matriks IFE adalah 2.892293 yang kemudian dapat
digambarkan sebagai berikut:
Gambar 4.13 Matriks Internal-Eksternal Sumber: Hasil Analisis Unit Segmen TIP pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
Dari hasil table di atas, Unit Segmen TIP pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
Berada dalam kuadran kedua atau berada dalam posisi Tumbuh dan Membangun.
126
Dengan posisi tersebut, maka Unit Segmen TIP pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
dapat menerapkan strategi Penetrasi Pasar, Pengembangan Pasar, Pengembangan
Produk, dan Integratif.
4.3.3 Tahap 3 : Designing the Employee Experience
Employee Experience yang dimaksud pada tahap ini adalah mengacu pada
persepsi dan interpretasi yang dimiliki oleh Target Employee terhadap semua stimulasi
pada saat karyawan berinteraksi dengan perusahaan. Hasil wawancara dan observasi
telah didapatkan informasi sebagai berikut :
Table 4.17 Perbandingan antara kebutuhan konsumen secara umum
dengan yang diberikan oleh Unit Segmen TIP PT. Telekomunikasi Indonesia , Tbk.
Stages Generic Desired Costumer
Experience What Unit Segmen TIP pada PT. Telekomunikasi Indonesia , Tbk
Tbk delivers Functionality • Rancangan Portal content yang
didukung oleh navigasi yang
jelas.
• Mendesain halaman Portal
content dengan menarik dan
sederhana dan sesuai dengan
karakter dan kebutuhan
perusahaan.
• Konsisten dalam setiap halaman
pada portal content.
• Menyediakan media untuk
karyawan memperoleh informasi
lebih lengkap yang dibutuhkan
dari perusahaan.
• Portal content mudah diguna-
kan oleh semua karyawan Unit
Segmen TIP PT. Telkom.
• Desain tampilan website sesuai
dengan karakter perusahaan,
dan terpenting adalah kece-
patan dan keamanan data
dalam mengakses portal
content tersebut.
• Portal content ini menyediakan
tools yang di butuhkan User/
karyawan.
127
Intimacy • Menyediakan layanan discustion
forum secara online yang dapat
menanggapi komentar, saran,
berdiskusi dan menyampaikan
informasi dari karyawam
dengan lebih cepat.
• Menyediakan informasi yang
jelas dan lengkap yang disesuai
kan dengan kebutuhan user /
karyawan
• Karyawan dapat berkomuni-
kasi dan memberi komentar,
saran, maupun kritik serta
berdiskusi dan menyampaikan
informasi secara efektif
kepada perusahaan.
• Karyawan dapat mengakses
informasi yang dibutuhkan
mengenai perusahaan dengan
cepat, akurat, dan terpercaya.
Evangelism • • Membuat portal content yang
mampu memberikan kesan/
pengalaman yang dapat
meningkatkan kepuasan user/
karyawan.
• Performance portal di
tingkatkan.
128
4.3.2 Strategi Perancangan Portal Content pada Unit Segmen TIP PT Telkom
4.3.2.1 Tahap 4: Crafting The Costumer Interface
Pada tahap ini membahas perancangan Interface pada situs web Unit Segmen TIP
pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Dalam merancang interface yang baik
digunakan kerangka kerja 7C (7C’s Framework). Berdasarkan wawancara dengan pihak
Telkom, maka didapatkan hasil sebagai berikut:
1. Context
Context yang diinginkan perusahaan pada tampilan halaman web adalah tampilan
yang sederhana dengan teks yang menarik, serta disesuaikan dengan tampilan portal
lainnya yang telah ada. Selain itu, konsep yang diinginkan oleh perusahaan adalah
modern elegan dan user friendly untuk desain tampilan Portal content unit segmen TIP
PT. TELKOM.
129
Gambar 4. 14 Contoh Context pada halaman Portal Content Unit Segmen TIP
Sumber: Hasil Pengembangan
Portal Content Unit Segmen TIP PT. TELKM
Section Breakdown
130
Portal Content Unit Segmen TIP pada PT TELKOM berfokus pada sarana
pendistribusian informasi untuk semua karyawan TIP di seluruh indonesia mengenai
update laporan perusahaan, update harga produk layanan, pembuatan proposal layanan
secara online , serta kemudahan navigasi dan updating.
Fungsional
- Section Breakdown
Dalam Portal Content Unit Segmen TIP pada PT TELKOM dilengkapi dengan pilihan
menu yang berada pada bagian bawah logo perusahaan yang berfungsi untuk
mempermudah user mengakses informasi yang dibutuhkan dengan fitur-fitur yang
tersedia, antara lain:
• Beranda
• Info Perusahaan
Profil Perusahaan
Struktur Organisasi
• Produk
Astinet
Dinaacces
E-Office
IP Transit
Metrolink
Speedy
VPN IP
VSAT SCPC
• Forum
131
• Login
Login Analyst
Login Solution
Login Account Manager
Fitur-fitur tersebut diharapkan dapat membantu para user/ karyawan dalam
mendapatkan informasi ter-update setiap saat. Serta pada tampilan awal halaman
Content Unit Segmen TIP pada PT TELKOM ini juga ditampilkan visi dan misi yang
diharapkan mampu memberikan motivasi bagi para user/ karyawan.
- Linking Structure
Pada fitur yang disediakan tersebut (Beranda, Info Perusahaan, Produk, Forum,
Login) masing-masingnya memiliki struktur link yang dapat diakses dan ditujukan
pada halaman web yang sesuai diinginkan oleh user.
- Navigation Tools
Berdasarkan hasil wawancara, maka diketahui bahwa pihak Telkom menginginkan
Portal Content ini bersifat user friendly atau menarik serta mudah digunakan.
Sehingga user/ karyawan tidak bingung dan memerlukan waktu untuk
beradaptasi dengan tata cara penggunaan Portal Content tersebut.
Estetika
Dari segi estetika, Portal Content Unit Segmen TIP ini menggunakan karakteristik
visual seperti warna, logo perusahaan, pemilihan font, dan gambar-gambar. Warna
dan pemilihan font pada halaman ini disesuaikan dengan warna serta font pada
Portal PT. TELKOM.
132
2. Content
Pada halaman Portal Content Unit Segmen TIP akan disediakan tools yang akann
membantu pendistribusian informasi-informasi yang mendukung kegiatan perusahaan.
Informasi-informasi yang distribusiakan meliputi update laporan perusahaan, update
harga produk layanan, pembuatan proposal layanan secara online, serta kemudahan
navigasi dan updating kegiatan Unit Segmen TIP pada PT TELKOM.
Berikut adalah beberapa konten yang dibutuhkan oleh Unit Segmen TIP pada PT
TELKOM dalam halaman Portal Content, antara lain:
a. Beranda
Beranda berisikan informasi singkat mengenai Unit Segmen TIP PT.TELKOM. Dalam
halaman ini juga dilampirkan visi dan misi persahaan yang dimaksudkan untuk
menamkan dan memotivasi karyawan. Selain itu di halaman beranda ini terdapat
karyawan terbaik disetiap bulannya, sebagai penghargaan dan juga motivasi untuk karyawan
lainnya yang ada di Unit Segmen TIP. Untuk melengkapi halaman ini, perancangan di
tambahkan fitur update berita yang ada di sebelah kanan. Fitur ini untuk mengetahui adanya
update yang dilakukan oleh TIP. Sehingga karyawan akan selalu mendapat update informasi.
133
Gambar 4.15 Konten “ Beranda” pada halaman Portal Content Sumber: Hasil Perancangan
b. Info Perusahaan
Info Perusahaan berisikan informasi perusahaan secara keseluruhan baik itu
informasi umum tentang PT. TELKOM dan juga tentang Unit Segmen TIP pada PT.
TELKOM. Dalam Info Perusahaan juga tercantum “Struktur Organisasi”. Hal ini
dilakukan agar user/ karyawan mengetahui struktur dalam perusahaan.
Fitur “Beranda”
Pencantuman Account Manager Of The Mounth ini dimaksudkan untuk memotivasi karyawan untuk bekerja lebih baik di kemudian hari
Fitur update
134
Gambar 4.16 Konten “Info Perusahaan” pada halaman Portal Content Sumber: Hasil Perancangan
Gambar 4.16 Konten “Struktur Organisasi” pada halaman Portal Content
Sumber: Hasil Perancangan
Fitur “Info Perusahaan”
Navigasi yang mengantarkan user pada informasi profil Perusahaan dan Struktur Organisasi.
Pencantuman Account Manager Of The Mounth ini dimaksudkan untuk memotivasi karyawan untuk bekerja lebih baik di kemudian hari
135
c. Produk
Halaman “Produk” berisikan informasi mengenai produk layanan yang disediakan
Unit Segmen TIP PT. TELKOM. Dengan adanya halaman ini diharapkan karyawan
dapat mendapatkan keterangan selengkap-lengkapnya tentang produk yang dijual
oleh perusahaan. halaman ini akan menabah pengetahuan akan karyawan akan
produk dan kegunaannya.
Gambar 4. 17 Konten “ Produk” pada halaman Portal Content
Sumber: Hasil Perancangan
Fitur “Produk” Memberikan informasi mengenai Produk layanan komunikasi yang disediakan untuk costumer
Ini merupakan link yang akan menghubungkan halaman ini ke halaman produk.
136
d. Forum
Halaman “Forum” ini berfungsi sebagai media komunikasi antar divisi yang ada
dalam Unit Segmen TIP ini. Dalam halaman “Forum” ini hal yang bersifat umum
sampai hal yang hanya dapat dibahas oleh tiap divisi. Untuk forum yang bersifat
privasi di butuhkan login terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk menjaga privasi di
setiap divisi unit segmen TIP.
Gambar 4.18 Konten “ Forum” pada halaman Portal Content Sumber: Hasil Perancangan
Fitur “Forum” Adalah Media komunikasi antar karyawan. Ada yang bersifat privacy dan non-privacy
137
e. Login
Halaman “Login” dikhususkan untuk karyawan Unit Segmen TIP. Setiap divisi utama
memiliki login yang berbeda dengan tools yang berbeda pula, sesuai dengan tugas
setiap divisi tersebut. Berdasarkan hasil wawancara didapatkanan Unit Segmen TIP
memerlukan 3 macam login yang berbeda untuk membantu pendistribusian
informasi yang berbeda pula disetiap divisi nya, yaitu “Login Analyst , Login Solution
dan Login Account Manager”.
Gambar 4. 19 Konten “ Login” pada halaman Portal Content Sumber: Hasil Perancangan
Fitur “Login” dikhususkan untuk karyawan Unit Segmen TIP.
Ada 3 Login yang berbeda dengan Tools yang berbeda
138
Gambar 4.20 Konten “ Login Analys, Solution & Account Manager” pada halaman Portal Content Sumber: Hasil Perancangan, 2011
Ada 3 Login yang berbeda dengan Tools yang berbeda sesuai dengan tugas
Login di perulukan untuk mengakses lebih jauh portal content Unit Segmen TIP PT. TELKOM
139
Dalam halaman login Analys terdapat fitur utama untuk mengupload file yang
berisikan laporan tentang kegiatan Unit Segmen TIP. File tersebut dapat berupa
laporan kegiatan yang telah selesai, yang sedang dalam proses ataupun yang baru
direncanakan. Hal ini dilakukan agar divisi yang lain dalam TIP dapat mengetahui
progress dari suatu kegiatan.
Gambar 4.21 Konten “ Upload File” pada halaman Portal Content Sumber: Hasil Perancangan, 2011
Fasilitas upload digunakan analysis untuk memberikan laporan yg bersangkutan dengan kegiatan perusahaan.
140
Dan file yang telah di upload oleh analys dapat di download oleh semua divisi melalui
login mereka masing. Dengan begitu mereka akan selalu mendapat update informasi
setiap saat dengan cara melakukan login ke account mereka.
Gambar 4.22 Konten “ Download File” pada halaman Portal Content Sumber: Hasil Perancangan, 2011
Fasilitas Dowload File dapat diakses oleh k-3 login yang ada. File yang dapat di downlad merupakan file yang telah di upload oleh analis.
141
Dalam Login Solution terdapat fitur untuk mengupdate harga layanan. Update harga
ini perlukan untuk para Account Manager untuk membuat penawaran berupa
proposal untuk para costumer. Update harga ini akan secara langsung terconeksi
pada fitur Membuat Proposal pada login Account Manager , yang dapat secara
langsung digunakan untuk membuat proposal penawaran secara online.Dengan fitur
ini, divisi solution dipermudakan untuk menginformasikan perubahan harga yang
terjadi kepada seluruh AM diseluruh indonesia. Dan diharapkan para AM akan selalu
mendapatkan informasi yang terbaru agar proses bisnis menjadi cepat dan efisien.
Gambar 4.23 Konten “ Update Harga” pada halaman Portal Content Sumber: Hasil Perancangan, 2011
Fasilitas perbaharui harga digunakan oleh divisi solution untuk memperbaharui harga sehingga informasi tersebut langsung dapat di terima oleh karyawan TIP diseluruh Indonesia, khususnya Account Manager.
142
Di dalam Login Account Manaager terdapat fitur untuk membuat proposal penawaran
secara online. Fitur ini berfungsi untuk mempermudah account manager untuk
membuat proposal penawaran untuk costumer. Account manager cukup menginput
beberapa informasi seperti nama mereka, nama perusahaan, jenis proposal serta
bandwith product maka jadilah proposal penawaran dan account manager tinggal
mendownloadnya.
Gambar 4.24 Konten “ Membuat Proposal” pada halaman Portal Content Sumber: Hasil Perancangan, 2011
Fasilitas membuat proposal digunakan oleh Account Manager untuk membuat proposal penawaran kepada costumer. Dengan adanya fasilitas ini AM dapat dengan mudah membuat proposal karena semua nya sudah terstandarisasi dan data-data yang ada selalu update.
143
3. Community
Community merupakan wadah yang dimaksudkan memiliki fungsi sebagai alat
untuk berinteraksi antar sesama pengguna situs yang memiliki ketertarikan yang sama.
Namun, dalam Portal Content ini tidak dibutuhkan konten community karena perusahaan
lebih berfokus mengenai pendistribusin informasi antara karyawan Unit Segmen TIP PT.
TELKOM, Tbk.
4. Customization
Cutomization dibutuhkan dalam Portal Content Unit Segmen TIP ini, terutama pada
halaman “Login”. Cutomization yang dilakukan adalah dengan membuat 3 macam login
untuk 3 divisi yang berbeda di unit segmen TIP, yaitu “Login Analyst , Login Solution dan
Login Account Manager”.
a. Login Analyst merupakan login untuk divisis analyst yang bertugas untuk melaporkan
apa yang telah dikerjakan, apa yang sedang dikerjakan dan pekerjaan apa yang
belum terselesaikan.
b. Login Solution merupakan login untuk divisi solution dalam proses update harga
produk . Update harga ini akan digunakan oleh login Account Manager.
c. Login Account Manager merupakan login untuk para Account Manager disuluruh
Indonesia. Login ini digunakan Account Manager untuk membuat proposal secara
online. Hal ini akan mempermudah AM karena seluruh informasi yang dibutuhkan
seperti layout proposal, no proposal dan harga layanan sudah tersedia di dalam
Portal Content ini.
5. Communication
Menurut hasil wawancara, Portal Content unit segmen TIP membutuhkan konten
communication berupa forum diskusi. Forum diskusi ini ada yang bersifat privasi dan
non-privasi. Yang Privasi tentu memerlukan login untuk mengaksesnya, sedangkan yang
144
non-privasi dapat di baca oleh seluruh karyawan, baik itu karyawan unit segmen TIP
maupun karyawan Telkom lainnya.
6. Connection
Fasilitas Connection yang dibutuhkan dalam Portal Content Content Unit Segmen
TIP PT. TELKOM, Tbk, dimana connection menghubungkan atau mendistribusikan
informasi yang terintegrasi antara setiap divisi yang ada. Diwujudkan dengan fungsi login
yang memiliki fungsi yang saling melengkapi satu sama lain.
7. Commerce
Fasilitas Commerce juga tidak dibutuhkan dalam Portal Content Unit Segmen TIP
PT. TELKOM, Tbk karena portal content hanya berfokus pada pendistribusian informasi
kepada karyawan mengenai laporan perusahaan, produk, serta kegiatan-kegiatan
perusahaan yang dimana diharapkan dapat meningkatkan kinerja karyawan.
4.3.2.2 Tahap 5: Designing The Marketing Program
Rancangan perancangan Portal Content Unit Segmen TIP PT. TELKOM, Tbk
dimaksudkan sebagai pendukung dari sistem pendistribusian informasi yang telah
berjalan. Terdapat empat langkah yang dapat dilakukan perusahaan untuk
membangun hubungan dengan karyawan. Langkah-langkah tersebut adalah
awareness, exploration, commitment, dan dissolution.
145
Tabel 4.18 Market Space Matrix Unit Segmen TIP PT. TELKOM, Tbk Sumber: Penulis (2011)
Awareness Exploration Commitment Dissolution
Product
• Alamat situs web sama dengan nama Unit Segmen TIP.
• Tampilan di desain menarik & mudah untuk digunakan.
• Menyediakan navigasi yang user friendly/ mudah digunakan oleh Karyawan Unit Segmen TIP
• Memiliki konten yg dapat mem-bantu pendistri-busian informasi antara karyawan TIP
• Memberikan informasi yang up-to-date mengenai kegiatan perusa-haan berupa laporan perusaha-an, up-dateharga produk.
Price
• Untuk login Solu-tion disediakan konten untuk mengupdate harga produk.
Communication
• Memberikan informasi kepada karyawan secara online melalui situs Portal Content.
• Terdapat Forum Diskusi di dalam Portal Content.
• Karyawan dapat membagi informasi dan komentar pada Forum Diskusi.
• Adanya Forum Diskusi untuk membagi informasi kepada karyawan baik yang bersifat privasi (karyawan unit segmen TIP) maupun non-privaso (seluruh karyawan Telkom)
Community
Distribution
• Adanya kemudahan dalam mengakses informasi pada Portal Content Unit Segmen TIP berupa alamat dan profil perusahaan.
• Mendistribusikan informasi yang up-to-date kepada karyawan Unit Segmen TIP di seluruh Indonesia seperti, laporan kegiatan yang akan dilaksanakan maupun sudah dilaksanakan, sehingga karya-wan mengetahui apakah target perusahaan sudah tercapai atau belum di Unit Segmen TIP PT. TELKOM, Tbk.
4.3.2.3 Tahap 6: Leveraging Costumer Information Through Technology
Tahap ini membahas mengenai bagaimana teknologi mendukung perusahaan
dalam mengumpulkan data yang dibutuhkan berkaitan dengan keinginan dan kebutuhan
146
karyawan yang meliputi Research Marketing, Marketing Database, dan Costumer
Relationship Management.
1. Marketing Research
Wawancara langsung dengan Manager Solution Unit Segmen TIP pada PT
TELKOM, Tbk.
Pengamatan langsung pada lingkungan kerja / observasi saat melakukan kegitan
intership/magang.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka akan didapatkan hasil yang dapat
digunakan untuk mengevaluasi serta pembuatan strategi perusahaan pada langkah
berikutnya.
2. Marketing Database
Merupakan data-data mengenai informasi perilaku konsumen dalam pengumpulan
informasi yang digunakan untuk memperkirakan respon karyawan terhadap informasi
yang diberikan oleh karyawan. Hal ini dapat sangat bermanfaat bagi perusahaan untuk
menjalin pendekatan secara personal terhadap karyawan guna meningkatkan royallitas
karyawan terhadap Unit Segmen TIP PT TELKOM Tbk serta sekaligus dapat
meningkatkan kinerja karyawan.
Perusahaan diharapkan dapat terus memperhatikan apa saja masukan, saran, dan
komentar yang diberikan oleh karyawan. Dengan adanya sarana komunikasi yang
memadai, maka dapat dilihat besarnya respon karyawan terhadap portal content PT
TELKOM Tbk.
3. Costumer Relationship Management
Costumer Relationship Management merupakan salah satu dari cara perusahaan
membangun atau mempertahankan hubungan antara perusahaan dengan pelanggan
dalam hal ini Karyawan. Informasi mengenai karyawann merupakan sebuah kekuatan
untuk mempererat hubungan antara perusahaan dengan karyawan itu sendiri agar lebih
147
baik yang selanjutnya akan meningkatkan kinerja yang dihasilkan oleh Unit Segmen TIP
PT. TELKOM, Tbk.
4.3.2.4 Tahap 7: Evaluating The Marketing Program
Pada tahap ke 7 ini akan melakukan evaluasi terhadap Portal Content yang telah
dikembangkan namun belum diimplementasikan. Untuk mengetahui hasil yang didapat
dari perancangan portal content pada portal internal Unit Segmen TIP PT. TELKOM telah
sesuai dengan tujuan perusahaan dan kebutuhan karyaqan atau tidak. Hasil evaluasi dari
portal content pada Unit Segmen TIP PT. TELKOM Tbk adalah:
1. Financial Metrics
Financial metrics berfungsi sebagai sarana untuk mengetahui seberapa besar
keuntungan yang diperoleh sebelum dan sesudah dilakukan sistem pendistribusian
informasi yang terintegrasi melalui portal content. Berdasarkan keuntungan, maka akan
dapat diketahui keuntungan yang akan diterima oleh perusahaan dengan perhitungan
keseluruhan pendapatan yang diterima dikurangi dengan total biaya yang dikeluarkan
untuk melakukan kegiatan pendistribusian informasi yang lebih cepat dari sebelumnya.
2. Costumer-Based Metrics
Pengukuran karyawan Unit Segmen TIP yang merupakan target utama dapat
dilakukan pengukuran secara kuantitatif dan objektif. Dalam hal ini, aspek yang dapat
dijadikan sebagai objek pengukuran, adalah:
Tingkat penggunaan fasilitas yang tersedia pada Portal Content
Jumlah pengunjung yang mengakses Portal Content. Hal ini dapat menunjukkan
banyaknya pengunjung yang menyikapi adanya Portal Content yang dimiliki oleh Unit
Segmen TIP PT. TELKOM.
Jumlah karyawan Unit Segmen TIP PT. TELKOM yang memanfaatkan Portal Content
sebagai media pendistribusian dan alat komunikasi yang efektif antara karyawan
148
berupa forum diskusi dan fasilitas login untuk 3 divisi yang berbeda untuk
menunjang kinerja karyawan Unit Segmen TIP PT. TELKOM, Tbk.
3. Implementation Metrics
Implementation Metrics melakukan pengukuran terhadap elemen-elemen yang
terdapat di dalam lingkungan perusahaan. Pengukuran yang dapat dilakukan oleh PT.
TELKOM, Tbk yaitu melalui kuisioner maupun wawancara secara langsung di dalam
lingkungan perusahaan mengenai portal yang sudah dijalankan. Hasil dari wawancara
maupun kuisioner tersebut dapat dijadikan sebagai input dalam menentukan perbaikan
serta strategi yang akan dilakukan untuk kemajuan dari portal content PT. TELKOM, Tbk.