Upload
voduong
View
230
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
BAB 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 2 Sukarame yang
merupakan sekolah dasar yang terletak di Jl. Pulau Sebesi Permata Biru,
Sukarame, Kecamatan Sukarame, Kota Bandar Lampung. Dengan data awal
menunjukkan bahwa bahan ajar yang digunakan disediakan dari pihak sekolah
yaitu buku cetak dan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD). LKPD yang
digunakan didalamnya mencakup 5 mata pelajaran antara lain: PKn, Bahasa
Indonesia, Matematika, IPA dan IPS. Serta penggunaan LKPD belum dirancang
secara khusus oleh pendidik menggunakan pendekatan saintifik. Penelitian dan
pengembangan ini dilakukan dengan menggunakan prosedur pengembangan
menurut Sugiyono yang dilakukan dari tahap 1 hingga tahap 7. Data hasil setiap
tahapan prosedur penelitian dan pengembangan yang dilakukan adalah sebagai
berikut :
1. Potensi dan Masalah
Berdasarkan produk awal media pembelajaran yang digunakan di SD
Negeri 2 Sukarame Bandar Lampung sudah cukup baik berupa LKPD yang berisi
5 mata pelajaran antara lain: PKn, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA dan IPS.
Namun perlu dikembangkan lagi untuk menunjang proses pembelajaran.
61
Dibawah ini adalah LKPD yang digunakan di SD Negeri 2 Sukarame Bandar
Lampung sebagai berikut:
62
Gambar 7 Produk Awal
63
Potensi masalah dalam penelitian dan pengembangan ini adalah
mengembangkan LKPD PKn melalui pendekatan saintifik untuk kelas IV
semester 2 SD/MI. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 2 Sukarame
Bandar Lampung yang merupakan salah satu Sekolah Dasar yang terletak di di
Jl. Pulau Sebesi Permata Biru, Sukarame, Kec. Sukarame, Kota Bandar
Lampung. Dengan jumlah pendidik 30 orang dan peserta didik dari kelas I-VI
berjumlah 235 peserta didik. Pada proses pembelajaran yang dilakukan di
sekolah tersebut menggunakan kurikulum KTSP. Dalam proses pembelajaran
pendidik belum mengembangkan LKPD. LKPD yang digunakan mencakup 5
mata pelajaran umum, antara lain: PKn, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA,
IPS. Sehingga diperlukan pengembangan bahan ajar yang berupa LKPD yang
berbasis saintifik untuk menunjang proses pembelajaran.
2. Mengumpulkan data
Setelah proses potensi dan masalah selesai, maka tahap selanjutnya yaitu
mengumpulkan informasi. Pengumpulan informasi sangat penting untuk
mengetahui kebutuhan peserta didik terhadap produk yang dikembangkan
melalui penelitian dan pengembangan. Tahap pertama yang dilakukan yaitu
mengumpulkan data yang ada di SD Negeri 2 Sukarame Bandar Lampung
kepada pendidik dan peserta didik khususnya kelas IV pada mata pelajaran PKn
berupa hasil wawancara dengan Ibu Yunani, S.Pd untuk mengetahui informasi
yang akan dilakukan dalam proses penelitian dan pengembangan.
64
3. Desain produk
Setelah langkah potensi dan masalah serta mengumpulkan data,
selanjutnya adalah desain produk. Ada beberapa hal yang dilakukan dalam tahap
desain produk pengembangan LKPD dengan menggunakan pendekatan berbasis
saintifik pada materi PKn untuk kelas IV semester 2 SD/MI. Langkah-langkah
penyusunan desain produk LKPD ini, diantaranya adalah menyesuaikan standar
kompetensi dan kompetensi dasar serta silabus berdasarkan kurikulum
Kurikulum 2013 atau kurtilas yang disesuaikan dengan pendekatan Saintifik.
LKPD dengan menggunakan pendekatan berbasis Saintifik menggunakan
ukuran kertas A4; skala spasi 1,5; jenis huruf Ada tiga jenis yang digunakan
dalam tulisan yaitu Arial (Aa Bb Cc Dd …), Comic San MS (Aa Bb Cc Dd …),
dan Constantia (Aa Bb Cc Dd).
Adapun desain produk pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD) adalah terdiri dari cover depan dan cover belakang, halaman tim
pengembang LKPD, petunjuk penggunaan, kata pengantar, daftar isi. Lembar
Kerja Peserta Didik (LKPD) terdiri dari Standar Isi (SI), Kompetensi Dasar
(KD), tujuan pembelajaran, petunjuk kegiatan, materi pelajaran PKn dan kegiatan
pembelajaran berupa soal-soal yang dapat dilakukan dengan langkah-langkah
saintifik, memuat tahapan-tahapan yaitu Mengamati, Menanya, Menalar,
Mencoba dan Mengkomunikasikan. Berikut ini desain awal produk yang dibuat
oleh peneliti adalah sebagai berikut :
65
Gambar 8 Desain Produk Awal Peneliti
66
4. Validasi Desain
Penelitian dan Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang
telah selesai didesain, selanjutnya divalidasi oleh 2 validator ahli materi yaitu
dari dosen UIN Raden Intan Lampung Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Ibu Eri
Purwanti, M.Pd dan Ibu Arum Sulastri. Kriteria dalam penentuan subyek ahli,
yaitu: berpengalaman dibidangnya dan berpendidikan minal S2. Validator ahli
media yaitu dosen UIN Raden Intan Lampung Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Ibu Dr. Yuberti, M.Pd dan bapak Irwandani, M.Pd. kriteria dalam penentuan
subyek ahli, yaitu: berpengalaman dibidangnya dan berpendidikan minimal S2.
Lalu selanjutnya validasi ahli Bahasa yaitu Dosen UIN Raden Intan Lampung
Bapak Untung Nopriansyah, M.Pd dan Ibu Ernawati, M.Pd. kriteria dalam
penentuan subyek ahli, yaitu: berpengalaman dibidangnya dan berpendidikan
minimal S2. Validasi juga dilakukan oleh 1 Praktisi Pendidik PKn di SD Negeri
2 Sukarame Bandar Lampung, 1 praktisi pendidik bidang bahasa di SD Negeri 2
Sukarame Bandar Lampung, dan 1 praktisi pendidik ahli media di SD Negeri 2
Sukarame Bandar Lampung.
67
a. Hasil Validasi ahli Materi
Validasi ahli materi bertujuan untuk menguji kelengkapan materi,
kebenaran materi dan sistematika materi. Adapun validator yang menjadi ahli
materi UIN Raden Intan Lampung Ibu Eri Purwanti, M.Pd dan Ibu Arum
Sulastri, M.Pd yang berkompeten dalam bidang PKn dan pendidik dari SD
Negeri 2 Sukarame Bandar Lampung Ibu Yunani S.Pd. hasil validasi materi
tahap 1 dapat dilihat pada tabel 3 sebagai berikut:
Tabel 3 Hasil Validasi Oleh Ahli Materi tahap 1
No Aspek Analisis Validator
1 2 3
1 Kualitas Isi
∑ Skor 12 11 14
x i 3 2,75 3,5
�̅�𝑥 3,08
Kriteria Baik
2 Ketepatan Cakupan
∑ Skor 8 8 11
x i 2,67 2,67 3,67
�̅�𝑥 3
Kriteria Baik
3 Saintifik
∑ Skor 6 5 6
x i 3 2,5 3
�̅�𝑥 2,83
Kriteria Baik
68
Berdasarkan hasil validasi tahap 1 oleh ahli materi pada tabel 4.1 dari
3 Validator yaitu 2 Dosen UIN Raden Intan Lampung yang berkompeten
dalam bidang PKn, dan 1 Pendidik dari SD Negeri 2 Bandar Lampung. Dapat
diketahui bahwa validasi ahli materi memperoleh nilai sebagai berikut: pada
aspek kualitas isi diperoleh nilai rata-rata sebesar 3,08 dengan kriteria “ baik“.
Aspek ketepatan cakupan diperoleh nilai rata-rata sebesar 3 dengan kriteria
“baik”.Aspek saintifik diperoleh nilai rata-rata sebesar 2,83 dengan kriteria
“baik”. selain dalam bentuk tabel hasil validasi tahap 1 oleh ahli materi
disajikan juga data dalam bentuk grafik, untuk melihat penilaian matri tahap 1
dari masing-masing validator terdapat 3 aspek yaitu aspek kualitas isi,
ketepatan cakupan dan saintifik adalah sebagai berikut:
Gambar 9
Grafik Hasil Validasi Ahli Materi Tahap 1
32,67
32,75 2,67 2,5
3,5 3,67
3
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
Kualitas Isi Ketepatan Cakupan
Saintifik
Ahli Materi 1
Ahli Materi 2
Ahli Materi 3
69
Terlihat dari Gambar 9 grafik hasil validasi ahli materi pada tahap 1
nilai pada aspek bahasa memperoleh nilai terendah sehingga perlunya
perbaikan pada produk LKPD.
Tabel 4 Hasil Validasi oleh Ahli Materi Tahap 2
No Aspek Analisis Validator
1 2 3
1 Kualitas Isi
Aspek
∑ Skor 16 16 14
𝑥𝑥𝑖𝑖 4 4 3,5
�̅�𝑥 3,83
Kriteria Sangat Baik
2 Ketepatan
Cakupan
∑ Skor 10 11 10
𝑥𝑥𝑖𝑖 3,33 3,67 3,33
�̅�𝑥 3,44
Kriteria Sangat Baik
3 Saintifik
∑ Skor 8 8 6
𝑥𝑥𝑖𝑖 4 4 3
�̅�𝑥 3,83
Kriteria Sangat Baik
Berdasarkan hasil validasi tahap 2 oleh ahli materi pada Tabel 4 dari 3
validator yaitu 2 dosen dari UIN Raden Intan Lampung yang berkompeten
dalam bidang PKn, dan 1 pendidik dari SD Negeri 2 Sukarame Bandar
Lampung. Dapat diketahui bahwa validasi ahli materi memperoleh nilai
sebagai berikut: pada aspek kualitas isi diperoleh nilai rata-rata sebesar 3,83
70
dengan kriteria “sangat baik”. Aspek ketepatan cakupan diperoleh nilai rata-
rata sebesar 3,44 dengan kriteria “sangat baik”. Aspek saintifik diperoleh nilai
rata-rata sebesar 3,83 dengan kriteria “sangat baik”. Selain dalam bentuk
tabel hasil validasi tahap 3 oleh ahli materi disajikan juga data dalam bentuk
grafik untuk melihat penilaian ahli materi tahap 2 dari masing-masing
validator terdapat 4 aspek yaitu aspek kualitas isi, ketepatan cakupan, inkuiri
dan bahasa adalah sebagai berikut.
Gambar 10 Grafik Hasil Validasi Oleh Ahli Materi Tahap 2
Terlihat dari Gambar 10 grafik hasil validasi ahli materi pada tahap 2
nilai rata-rata paling tinggi adalah pada aspek kualitas isi dan aspek saintifik,
dari semua aspek mengalami peningkatan dan sudah masuk dalam kriteria
layak maka LKPD sudah valid dan tidak dilakukan kembali perbaikan.
4
3,33
443,67
4
3,5 3,333
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
4,5
Kualitas Isi Ketepatan Cakupan
saintifik
Ahli Materi 1
Ahli Materi 2
Ahli Materi 3
71
b. Hasil Validasi Ahli Media
Validasi ahli media bertujuan untuk menguji penyajian LKPD melalui
pendekatan berbasis saintifik. Adapun validator yang menjadi ahli media yang
terdiri dari 2 dosen dari UIN Raden Intan Lampung yaitu Ibu Dr. Yuberti,
M.Pd dan Bapak Irwandani, M.Pd dan 1 pendidik dari SD Negeri Sukarame
yaitu Ibu Herawati, S.Pd yang telah melakukan penilaian kepada produk
LKPD PKn. Dari penilaian tersebut Hasil data validasi media tahap 1 dapat
dilihat pada Tabel 5 sebagai berikut:
Tabel 5 Hasil Validator Oleh Ahli Media Tahap 1
No Aspek Analisis Validator
1 2 3
1 Ukuran LKPD
∑ Skor 6 6 5
𝑥𝑥𝑖𝑖 3 3 2,5
�̅�𝑥 2,83
Kriteria Baik
2 Desain Cover LKPD
∑ Skor 21 15 15
𝑥𝑥𝑖𝑖 3,5 2,5 2,5
�̅�𝑥 2,83
Kriteria Baik
3 Desain Isi LKPD
∑ Skor 35 28 36
𝑥𝑥𝑖𝑖 2,92 2,33 3
�̅�𝑥 2,75
Kriteria Baik
72
Berdasarkan hasil validasi tahap 1 oleh ahli media pada Tabel 5
diperoleh hasil penilaian dari 3 validator yaitu 2 dosen UIN Raden Intan
Lampung dan 1 Validator dari pendidik SD Negeri 2 Sukarame. Dari hasil
validasi penilaian oleh ahli media yang terdiri dari 3 aspek yaitu aspek ukuran
LKPD, aspek desain cover LKPD dan aspek desain isi LKPD. Pada aspek
ukuran LKPD diperoleh nilai rata-rata sebesar 2,83 dengan kriteria “baik”.
Aspek desain kulit LKPD diperoleh nilai rata-rata sebesar 2,83 dengan kriteria
“baik” dan aspek desain isi LKPD diperoleh nilai rata-rata sebesar 2,75
dengan kriteria “baik ”. Selain dalam bentuk tabel hasil validasi tahap 1 oleh
ahli media disajikan juga data dalam bentuk grafik untuk melihat hasil
penilaian ahli media tahap 1 dari masing-masing validator terhadap aspek
ukuran LKPD, aspek desain cover LKPD dan aspek desain isi LKPD adalah
sebagai berikut:
Gambar 11 Grafik Hasil Validasi Ahli Media Tahap 1
3
3,5
2,923
2,52,33
2,5 2,5
3
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
Ukuran Desain LKPD Desain isi LKPD
Ahli Media
Ahli Media 2
Ahli Media 3
73
Terlihat dari Gambar 11 grafik hasil validasi ahli media pada tahap 1
nilai pada aspek penyajian memperoleh nilai terendah pada aspek desain cover
LKPD maka yang di perbaiki adalah dari segi aspek desain isi LKPD. Namun
pada aspek ukuran LKPD juga perlu adanya perbaikan agar bisa mendapat
standar kelayakan yang baik. Terlihat juga pada aspek desain LKPD dua
orang ahli materi memberikan skor yang hampir sama, tetapi skor kedua ahli
tersebut terlihat dalam kategori yang rendah skornya yaitu 2,5 saja.
Tabel 6 Hasil Validasi Oleh Ahli Media Tahap 2
No Aspek Analisis Validator
1 2 3
1
Ukuran LKPD
∑ Skor 8 7 8
𝑥𝑥𝑖𝑖 4 3,5 4
�̅�𝑥 3,83
Kriteria Sangat Baik
2 Desain Cover
LKPD
∑ Skor 22 20 22
𝑥𝑥𝑖𝑖 3,67 3,33 3,67
�̅�𝑥 3,56
Kriteria Sangat Baik
3 Desain Isi LKPD
∑ Skor 46 38 45
𝑥𝑥𝑖𝑖 3,83 3,17 3,75
�̅�𝑥 3,58
Kriteria Sangat Baik
74
Berdasarkan hasil validasi tahap 2 oleh ahli media pada Tabel 6 diperoleh
hasil penilaian dari 3 validator yaitu 2 dosen UIN Raden Intan Lampung dan 1
tenaga pendidik dari SD Negeri 2 Sukarame Bandar Lampung. Dari hasil validasi
penilaian oleh ahli media yang terdiri dari 3 aspek yaitu aspek ukuran LKPD,
aspek desain cover LKPD dan aspek desain isi LKPD. Pada aspek ukuran LKPD
diperoleh nilai rata-rata sebesar 3.83 dengan kriteria “Sangat Baik”. Aspek desain
kulit LKPD diperoleh nilai rata-rata sebesar 3,56 dengan kriteria “Sangat Baik”
dan aspek desain isi LKPD diperoleh nilai rata-rata sebesar 3,58 dengan kriteria
“Sangat Baik”.
Selain dalam bentuk tabel hasil validasi tahap 2 oleh ahli media disajikan
juga data dalam bentuk grafik. Berikut adalah tabel untuk melihat hasil penilaian
ahli media tahap 2 dari masing-masing validator terhadap aspek ukuran LKPD,
aspek desain cover LKPD dan aspek desain isi LKPD.
Gambar 12 Grafik Hasil Validasi Ahli Media Tahap 2
3
3,5
2,923
2,5 2,332,5 2,5
3
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
Ukuran Desain LKPD Desain isi LKPD
Ahli Media 1
Ahli Media 2
Ahli Media 3
75
Terlihat dari Gambar 12 grafik hasil validasi ahli media pada tahap 2
nilai rata-rata dari semua aspek mengalami peningkatan yang cukup baik dan
sudah masuk dalam kriteria layak maka LKPD sudah valid dan tidak
dilakukan perbaikan kembali.
c. Hasil Validasi ahli Bahasa
Validasi ahli bahasa bertujuan untuk menguji kelengkapan dari segi
bahasa dan kata serta ketepatan kalimat yang digunakan didalam LKPD,
kebenaran penggunaan bahasa dan ketepatan ejaan kata dan kalimat. Adapun
validator yang menjadi ahli bahasa dari dosen UIN Raden Intan Lampung Ibu
Ernawati, M.Pd dan bapak Untung Nopriansyah, M.Pd yang berkompeten
dalam bidang kebahasaaan dan pendidik dari Sekolah Dasar Negeri 2
Sukarame Bandar Lampung Bapak Alfian, S.Pd Bapak alfian merupakan
pendidik yang mengerti dalam melakukan penilaian terhadap kelayakan
Lembar Kerja Peserta didik PKn menggunakan pendekatan saintifik mata
pelajaran PKn kelas 4 Semester 2 SD/MI. Adapun hasil validasi bahasa tahap
1 dapat dilihat pada tabel 7 sebagai berikut:
76
Tabel 7 Hasil Validasi Oleh Ahli Bahasa tahap 1
Berdasarkan hasil validasi tahap 1 oleh ahli bahasa pada tabel 7 dari 3
Validator yaitu 2 Dosen dari UIN Raden Intan Lampung yang berkompeten
dalam bidang kebahasaan, dan 1 Pendidik dari SD Negeri 2 Bandar Lampung.
Dapat diketahui bahwa validasi ahli bahasa memperoleh nilai sebagai berikut:
pada aspek bahasa atau kebahaasaannya peroleh nilai rata-rata sebesar 2,75
dengan kriteria “Baik“. Aspek ketepatan kata dan kalimat diperoleh
nilai rata-rata sebesar 2,46 dengan kriteria “Baik“. selain dalam bentuk tabel
hasil validasi tahap 1 oleh ahli bahasa disajikan juga data dalam bentuk grafik,
untuk melihat penilaian bahasa tahap 1 dari masing-masing validator terdapat
2 aspek yaitu aspek kebahasaan, dan ketepatan kalimat adalah sebagai
berikut:
No Aspek Analisis Validator
1 2 3
1 Bahasa
∑ Skor 10 14 9
x i 2,5 3,5 2,25
�̅�𝑥 2,75
Kriteria Baik
2 Ketepatan kata
dan kalimat
∑ Skor 13 18 13
x i 2,17 3 2,17
�̅�𝑥 2,46
Kriteria Baik
77
Gambar 13 Grafik Hasil Validasi Ahli bahasa Tahap 1
Hasil validasi ahli bahasa pada tahap 1 nilai pada aspek ketepatan kata dan
kalimat memperoleh nilai terendah sehingga perlunya perbaikan pada produk.
Tabel 8 Hasil Validasi oleh Ahli bahasa Tahap 2
No Aspek Analisis Validator
1 2 3
1 Bahasa
∑ Skor 13 16 13
𝑥𝑥𝑖𝑖 3,25 4 3,25
�̅�𝑥 3,5
Kriteria Sangat Baik
2 Ketepatan kata
dan kalimat
∑ Skor 19 22 20
𝑥𝑥𝑖𝑖 3,17 3,67 3,33
�̅�𝑥 3,39
Kriteria Sangat Baik
2,52,17
3,5
3
2,25 2,17
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
Bahasa Ketepatan kata dan kalimat
Ahli Bahasa 1
Ahli Bahasa 2
Ahli Bahasa 3
78
Berdasarkan hasil validasi tahap 2 oleh ahli bahasai pada Tabel 8 dari 3
validator yaitu 2 dosen dari UIN Raden Intan Lampung yang berkompeten
dalam bidang kebahasaan, dan 1 pendidik dari SD Negeri 2 Sukarame Bandar
Lampung. Dapat diketahui bahwa validasi ahli bahasa memperoleh nilai
sebagai berikut: pada aspek bahasa atau kebahasaan diperoleh nilai rata-rata
sebesar 3,5 dengan kriteria “sangat baik”. Aspek ketepatan kata dan kalimat
diperoleh nilai rata-rata sebesar 3,39 dengan kriteria “sangat baik”. Selain
dalam bentuk tabel hasil validasi tahap 3 oleh ahli bahasa disajikan juga data
dalam bentuk grafik untuk melihat penilaian ahli bahasa tahap 2 dari masing-
masing validator terdapat 2 aspek yaitu kebahasaan dan ketepatan kata dan
kalimat adalah sebagai berikut:
Gambar 14 Grafik Hasil Validasi Oleh Ahli BahasaTahap 2
3,25 3,17
43,67
3,25 3,33
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
4,5
Bahasa Ketepatan kata dan kalimat
Ahli Bahasa 1
Ahli Bahasa 2
Ahli Bahasa 3
79
Terlihat dari Gambar 14 grafik hasil validasi ahli bahasa pada tahap 2
nilai rata-rata paling tinggi adalah pada aspek bahasa dan aspek ketepatan
kata dan kalimat, dari semua aspek mengalami peningkatan dan sudah masuk
dalam kriteria layak maka LKPD sudah valid dan tidak dilakukan kembali
perbaikan.
5. Perbaikan Desain
Setelah desain produk divalidasi melalui penilaian dari ahli materi, ahli
media dan pendidik PKn kelas IV. Peneliti melakukan revisi terhadap desain
produk yang dikembangkan berdasarkan masukan-masukan ahli tersebut.
Adapun saran atau masukan untuk perbaikan adalah sebagai berikut:
a. Saran atau Masukan Ahli Materi
Produk Awal
Latihan soal PKn pada LKPD yang digunakan di SD Negeri 2 Bandar Lampung terdapat 25 soal pilihan ganda, 10 soal isaian, dan 5 soal uraian
80
Sebelum revisi
Saran dari validator yaitu perlu penambahan pada latihan soal, karena pada latihan soal hanya terdapat 15 soal pilihan ganda, dan 5 soal uraian.
Sesudah revisi
Penambahan pada latihan soal atas saran dari validator ahli materi sudah dilakukan yaitupenambahan 25 soal pilihan ganda, 10 pada soal isian, dan 10 soal uraian.
Gambar 15 Perbaikan pada Latihan Soal
Pada Gambar 15 dilakukan penambahan pada latihan soal atas
masukan atau saran dari validator ahli materi. Alasan revisi pada gambar di
atas adalah, karena latihan yang diberikan terlalu sedikit hanya terdapat 15
soal pilihan ganda dan 5 soal isian serta kurang memberikan pengalaman dan
81
pengetahuan belajar pada peserta didik. Validator menyarankan untuk
menambahkan soal-soal esai dan uraian.
Produk Awal :
Kata pengantar produk awal LKPD yang digunakan di Sekolah Dasar Negeri 2 Sukarame.
Produk Sebelum direvisi : Validator menyarankan untuk mengganti kalimat pada kata pengantar agar lebih efektif menggunakan EYD sehingga dilakukan perbaikan pada penulisan kalimat.
Produk Setelah direvisi :
Produk LKPD sudah direvisi berdasarkan saran validator yaitu perbaikan penulisan kalimat pada kata pengantar sudah efektif dan menggunakan EYD yang benar.
Gambar 16 Perbaikan Penulisan Kalimat
82
Pada Gambar 16 dilakukan perbaikan penulisan kalimat agar lebih efektif dan
menggunakan EYD yang benar. Perbaikan penulisan harus dilakukan karena
penulisan belum sesuai dengan EYD, pada produk awal LKPD sebelum direvisi
bahasa yang digunakan kurang efektif. Validator menyarankan untuk mengganti
kalimat agar lebih efektif sehingga dilakukan perbaikan pada penulisan kalimat.
Produk Awal
Materi pada bagian mengidentifikasi cara tumbuhan hijau membuat makanannya sendiri belum ada keterangan gambar agar menarik perhatian peserta didik dalam membaca
Sebelum direvisi Pada produk awal LKPD bahasa yang digunakan kurang komunikatif. Validator menyarankan untuk mengubah kalimat agar lebih komunikatif agar dapat meningkatkan pemahaman peserta didik serta menambahkan foto presiden RI terdahulu.
83
Gambar 17 Perbaikan Penggunaan Bahasa dan Gambar
Pada Gambar 17 dilakukan perbaikan pada penggunaan bahasa agar lebih
komunikatif serta penambahan gambar agar lebih menarik dan memberikan
pemahaman. Pada produk awal LKPD bahasa yang digunakan kurang komunikatif.
Serta gambar yang digunakan tidak memiliki kejelasan secara menyeluruh Validator
menyarankan untuk mengubah kalimat agar lebih komunikatif sehingga dapat
meningkatkan pemahaman peserta didik.
Sesudah direvisi
Produk LKPD sudah direvisi yaitu dalam aspek gambar maupun bahasa yang digunakan sudah tepat sehingga dapat meningkatkan pemahaman peserta didik.
84
b. Saran atau Masukan Ahli Media
Produk Awal
Cover depan LKPD yang digunakan di SD Negeri 2 Sukarame Bandar Lampung yang terdapat 5 mata pelajaran umum yaitu : PKn, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS.
Produk Awal Peneliti
Produk awal peneliti sebelum dilakukan revisi oleh ahli validasi.
85
Gambar 18 Perbaikan Cover LKPD
Pada Gambar 18 perbaikan dilakukan atas saran dan masukan oleh ahli
media. Pada tampilan cover LKPD pada produk awal pengembangan sebelum revisi
terlalu gambar belum kontras sehingga membuat gambar buram. Oleh karena itu
Sebelum direvisi
Tampilan cover LKPD pada produk awal pengembangan gambar terlihat buram sehingga tidak jelas untuk dilihat.
Sesudah direvisi
Perbaikan sudah dilakukan sesuai dengan saran ahli media yaitu gambar buram sehingga harus diperbaiki terlabih dahulu.
86
dilakukan perbaikan agar lebih rapi dan warna yang ditampilkan lebih sesuai dan
serasi sehingga dapat menarik perhatian peserta didik dalam belajar.
Produk Awal
Cover belakang LKPD yang digunakan di SD Negeri 2 Sukarame Bandar Lampung.
Sebelum revisi
Perbaiki profil penulis diletakkan di cover belakang agar terlihat lebih menarik.
87
Sesudah revisi Perbaikan sudah dilakukan yaitu foto yang sudah ditambahkan profil penulis sehingga cover belakang lebih menarik
Gambar 19
Perbaikan Foto pada Cover Belakang
Pada Gambar 19 ahli media memberi saran dan masukan untuk memperbaiki
cover belakang dan penambahan profil penulis dan gambar yang sesuai dengan
tingkat peserta didik. Perbaikan dilakukan karena cover belakang yang digunakan
kurang menarik apabila dibiarkan saja polos tidak ada isinya. Validator ahli media
menyarankan untuk menambahkan profil penulis dan memberikan sedkit gambar
apada bagian cover belakang agar lebih menarik perhatian peserta didik. Karena jika
profil penulis diletakkan di dalam pada bagian akhir Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD) maka pada usia anak Sekolah Dasar tidak menarik untuk dibaca.
88
Produk awal Materi pada materi bagian
Dewan Perwakilan Daerah
(DPD).
Sebelum direvisi
Penggunaan Gambar tidak ditambahkan sehingga tidak menarik perhatian peserta didik.
Sesudah revisi
Perbaikan sudah dilakukan
dengan memberikan
gambar pada bagian materi
sehingga lebih membuat
LKPD menarik untuk
dibaca.
Gambar 20
Perbaikan Gambar dan Tampilan LKPD
Berdasarkan validasi ahli media memberikan saran tentang ukuran gambar
pada LKPD. Pada Gambar 20 tidak ada penggunaan sehingga kurang menarik
89
perhatian peserta didik. Perbaikan dilakukan agar peserta didik bisa mengamati
dengan jelas gambar apa yang ada pada LKPD tersebut.
Sebelum revisi Sesudah revisi Gambar 21
Perbaikan Tata Letak dan Tampilan
Pada Gambar 21 sebelum revisi terlihat penempatan gambar jam pada bagian
awal judul pembelajaran 1 berada di sisi sebelah kanan sehingga akan lebih indah jika
dipindahkan ke sisi sebelah kiri. Perbaikan ini terlihat lebih menselaraskan tata letak
yang ada pada bagian Lembar Kerja Peserta Didik mata pelajaran PKn sehingga kita
tidak janggal melihat gambar yang terdapat didalam LKPD.
90
c. Saran atau Masukan Ahli Bahasa
Produk Awal
Ini merupakan produk awal LKPD PKn yang terdapat di SD Negeri 2 Sukarame.
Sebelum revisi
Saran dari validator yaitu perlu pengurangan kata yang tidak perlu, dalam hal ini kata coba dihilangkan. Karena dirasa tidak pas jika menggunakan kata coba di awal kalimat.
91
Sesudah revisi
Perubahan telah dilakukan, yaitu penghilangan kata coba pada pertanyaan yang terdapat dalam LKPD.
Gambar 22 Perbaikan pada kata yang ada di dalam LKPD
Pada Gambar 22 dilakukan pengurangan kata-kata yang terdapat pada LKPD.
Alasan tersebut dikarenakan jika kata coba tetap digunakan akan membuat kalimat
tersebut tidak efektif .
Produk Awal :
Produk awal yang digunakan di Sekolah Dasar Negeri 2 Sukarame Bandar Lampung.
92
Produk Sebelum direvisi : Validator menyarankan untuk mengurangi penggunaan tanda tanya(?) yang terlalu berlebihan. Di dalam sebuah Buku, LKPD maupun modul yang sifatnya resmi harus menggunakan penggunaan tanda tanya (?) yang tepat.
Produk Setelah direvisi :
Produk LKPD sudah direvisi berdasarkan saran validator yaitu perbaikan penggunaan tanda tanya (?) yang tidak berlebihan.
Gambar 23
Perbaikan Penulisan Kalimat
Pada Gambar 23 dilakukan perbaikan penulisan kalimat agar lebih efektif dan
menggunakan EYD yang benar. Perbaikan penulisan harus dilakukan karena
penulisan belum sesuai dengan EYD, pada produk awal LKPD sebelum direvisi
bahasa yang digunakan kurang efektif. Validator menyarankan untuk mengganti
kalimat agar lebih efektif sehingga dilakukan perbaikan pada penulisan kalimat.
93
6. Uji Coba Produk
Setelah produk melalui tahap validasi oleh ahli materi dan ahli media
telah selesai diperbaiki, selanjutnya produk diuji cobakan dengan uji coba
kelompok kecil yang terdiri dari 15 peserta didik, uji coba kelompok besar yang
terdiri dari 30 peserta didik, adapun hasil uji coba produk sebagai berikut:
a. Uji Kelompok Kecil
Pada uji coba kelompok kecil dimaksudkan untuk menguji kemenarikan
produk, peserta didik dalam uji kelompok kecil ini melihat LKPD yang
diberikan, dan diakhir uji coba produk dengan melibatkan 15 peserta didik
yang dipilih secara heterogen berdasarkan kemampuan dikelas dan jenis
kelamin kemudian peserta didik diberi angket untuk menilai kemenarikan
LKPD. Uji kelompok kecil dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 2 Sukarame
Bandar Lampung. Hasil respon peserta didik terhadap LKPD PKn dengan
menggunakan pendekatan saintifik diperoleh rata-rata 3,29 dengan kriteria
interpretasi yang di capai yaitu “sangat baik”, hal ini berarti LKPD yang
dikembangkan oleh peneliti mempunyai kriteria menarik untuk digunakan
sebagai alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar pada materi PKn berbasis
saintifik semester 2 untuk kelas IV SD/MI.
94
b. Uji Coba lapangan
Setelah melakukan uji coba kelompok kecil, kemudian produk diuji
cobakan kembali ke uji coba lapangan. Uji coba lapangan ini dilakukan untuk
meyakinkan data dan mengetahui kemenarikan produk secara luas. Responden
pada uji kelompok besar ini berjumlah 30 peserta didik SD/MI kelas IV
dengan cara memberi angket untuk mengetahui respon peserta didik terhadap
kemenarikan LKPD. Uji coba lapangan ini dilakukan di MIN 10 Bandar
Lampung. Hasil respon peserta didik terhadap LKPD PKn dengan
menggunakan metode saintifik diperoleh rata-rata 3,33 dengan kriteria
interpretasi yang di capai yaitu “sangat baik”, hal ini berarti LKPD yang
dikembangkan oleh peneliti mempunyai kriteria sangat menarik untuk
digunakan sebagai alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar pada materi
PKn berbasis saintifik semester 2 untuk kelas IV SD/MI.
c. Uji Coba pendidik
Setelah melakukan uji coba kelompok kecil dan uji coba lapangan,
kemudian produk diuji cobakan kembali ke uji coba pendidik. Uji coba
pendidik ini dilakukan untuk meyakinkan data dan mengetahui kemenarikan
produk secara luas. Responden pada uji pendidik ini berjumlah 1 pendidik SD
Negeri 2 Sukarame dan 1 pendidik MIN 10 Bandar Lampung dengan cara
memberi angket untuk mengetahui respon pendidik terhadap kemenarikan
LKPD. Uji coba pendidik ini dilakukan di SD Negeri 2 Sukarame Bandar
95
Lampung dan MIN 10 Bandar Lampung. Hasil uji coba lapangan terhadap
LKPD PKn menggunakan pendekatan saintifik diperoleh rata-rata 3,5 dengan
kriteria interpretasi yang di capai yaitu “sangat baik”, hal ini berarti LKPD
yang dikembangkan oleh peneliti mempunyai kriteria sangat menarik untuk
digunakan sebagai alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar pada materi
PKn berbasis saintifik semester 2 untuk SD/MI kelas IV.
7. Revisi Produk
Setelah dilakukan uji coba kelompok kecil dan uji coba kelompok besar
untuk mengetahui kemenarikan LKPD PKn dengan menggunakan
pendekatan saintifik untuk kelas IV, produk dkatakan kemenarikannya sangat
tinggi sehingga tidak dilakukan uji coba ulang. Selanjutnya LKPD dapat
dimanfaatkan sebagai salah satu sumber belajar bagi peserta didik dan
pendidik di SD Negeri 2 Sukarame Bandar Lampung maupun di MIN 10
Bandar Lampung.
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil observasi pra penelitian di SD Negeri 2 Sukarame Bandar
Lampung yang merupakan salah satu sekolah dasar teletiak di Jl. Pulau Sebesi
Permata Biru, Sukarame, Kec.Sukarame, Kota Bandar Lampung. Dengan jumlah
peserta didik kelas I-VI 235. Dengan jumlah pendidik 13 orang dan peseta didik
dari kelas I-VI berjumlah 203. Ditinjau dari segi sarana pendidikan mencakup
prasyaratan minimal dikarenakan kurang maksimalnya tenaga pendidik dalam
96
menyiapkan bahan ajar seperti peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan
sumber belajar lainnya yang memungkinkan bisa menjadi daya tarik saat peserta
didik memulai pembelajaran seperti penggunaan buku paket dan LKPD yang
disediakan oleh pihak sekolah.
Tenaga pendidik yang mengajar di kelas IV yaitu Ibu Yunani, S. Pd dengan
jumlah peserta didik 30 orang, melakukan proses pembelajaran di kelas tersebut
yang masih berpusat pada pendidik. Karena peran pendidik masih lebih dominan
daripada peserta didik pada kegiatan pembelajaran. Pendidik menyampaikan
materi menggunakan metode ceramah, diskusi, penugasan dan tanya jawab.
Metode tersebut sangat membantu dalam kegiatan pembelajaran. Namun metode
tersebut akan lebih menarik jika dikolaborasikan dengan pendekatan saintifik,
agar peserta didik lebih termotivasi lagi dalam proses belajar. Pendekatan
saintifik bertujuan untuk mengembangkan aktivitas siswa melalui mengamati,
menanya, mengumpulkan informasi, menalar dan mengkomunikasikan yang
bertujuan untuk melatih peserta didik melakukan pembelajaran secara maksimal
Kegiatan pembelajaran di SD Negeri 2 Sukarame Bandar Lampung
menggunakan bahan ajar yang sudah disediakan oleh pihak sekolah yaitu buku
cetak sebagai sumber materi yang digunakan pendidik dan LKPD yang di
dalamnya berisi uraian singkat materi serta soal-soal penunjang materi. LKPD
yang digunakan didalamnya mencakup 5 mata pelajaran, antara lain: PKn,
Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS. Pendidik juga belum pernah
97
mengembangkan sendiri LKPD dan belum ada lembar kerja untuk peserta didik
secara saintifik.
Pendidik menggunakan bahan ajar yang sudah disediakan dari pihak sekolah yaitu buku cetak dan Lembar Kegiatan Siswa. Belum ada lembar kerja untuk peserta didik menggunakan pendekatan saintifik, dan di dalam LKPD tersebut mencakup 5 mata pelajaran umum yaitu Pendidikan Kewarganegaraann (PKn), Bahasa Indonesia, Matematika,Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Pendidik juga belum pernah mengembangkan LKPD menggunakan pendekatan saintifik. Terutama dalam pembelajaran PKn yang didalamnya terdapat beberapa materi yang harus menggunakan lembar kerja untuk peserta didik belajar secara mandiri maupun kelompok. Sehingga dalam penerapan pembelajaran peran pendidik lebih dominan dari peserta didik dalam kegiatan belajar.1
Berdasarkan permasalahan di atas peneliti menyampaikan gagasan
pengembangan bahan ajar LKPD untuk mata pelajaran PKn. Karena LKPD yang
digunakan sebelumnya belum ada lembar kerja untuk peserta didik menggunakan
pendekatan saintifik, pendidik juga belum pernah mengembangkan LKPD yang
berbasis saintifik, dan di dalam LKPD tersebut mencakup 5 mata pelajaran yaitu
PKn, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS. Pengembangan bahan ajar ini
menggunakan metode saintifik mata pelajaran PKn. Gagasan ini diwujudkan
dalam bentuk penelitian dengan judul “Pengembangan Lembar Kerja Peserta
Didik menggunakan Pendekatan Saintifik Mata Pelajaran PKn Kelas IV
Semester 2 SD/MI”.
1 Yunani, S.Pd, Hasil Wawancara Guru, SD Negeri 2 Sukarame Bandar Lampung,
pada tanggal 23 September 2017.
98
Penelitian dan pengembangan memiliki dua tujuan. Tujuan pertama dalam
pengembangan ini adalah menghasilkan produk berupa Lembar Kerja Peserta
Didik (LKPD) menggunakan pendekatan saintifik mata pelajaran PKn. Tujuan
kedua adalah untuk mengetahui respon peserta didik dan pendidik terhadap
(LKPD) ) menggunakan pendekatan saintifik mata pelajaran PKn. LKPD ini
disusun berdasarkan kompetensi dasar, standar kompetensi dan indikator tujuan
pembelajaran. LKPD ini dilengkapi dengan menggunakan langkah-langkah
saintifik, petunjuk penggunaan, sekilas info, latihan soal, serta glosarium dan
daftar pustaka.
Peneliti menggunakan prosedur penelitian dan pengembangan yang
digunakan adalah dengan metode pengembangan Research and Development
(R&D). Pada pengembangan ini, untuk menghasilkan produk LKPD yang
dikembangkan maka peneliti menggunakan prosedur penelitian dan
pengembangan Borg and Gall yang telah di modifikasi oleh Sugiyono dan hanya
dibatasi sampai tujuh langkah penelitian dan pengembangan, yaitu potensi dan
masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, perbaikan desain, uji
coba produk, revisi produk. Alasan peneliti membatasi hanya sampai tujuh
langkah penelitian dan pengembangan karena keterbatasan peneliti.
99
1. Validasi produk
a. Validasi Ahli Materi
Hasil penilaian validasi ahli materi tahap 1 mengalami peningkatan pada
validasi ahli materi tahap 2. Adapun nilai untuk aspek kualitas isi pada tahap 1
diperoleh rata-rata skor sebesar 3,08 dengan kriteria “baik” dan pada tahap 2
rata-rata skor kualitas isi sebesar 3,83 dengan kriteria “sangat baik”. Aspek
ketepatan cakupan pada tahap 1 diperoleh rata-rata skor sebesar 3 dengan
kriteria “baik” dan pada tahap 2 diperoleh rata-rata sebesar 3,44 dengan
kriteria “Sangat baik”. Rata-rata skor aspek saintifik sebesar 2,83 dengan
kriteria “baik” dan pada tahap 2 rata-rata skor inkuiri sebesar 3,83 dengan
kriteria “sangat baik” . Dapat dilihat pada gambar 24.
Gambar 24
Grafik Perbandingan Hasil Validasi Ahli Materi Tahap 1 dan Tahap 2
3,08 3 2,83
3,833,44
3,83
00,5
11,5
22,5
33,5
44,5
Kualitas Isi Ketepatan Cakupan
Saintifik
Tahap 1
Tahap 2
100
2. Ahli Media
Hasil penilaian validasi ahli media tahap 1 mengalami peningkatan pada
validasi ahli media tahap 2. Adapaun nilai untuk aspek ukuran LKPD pada
tahap 1 diperoleh rata-rata skor 2,83 dengan kriteria “baik” dan pada tahap 2
rata-rata skor aspek ukuran LKPD sebesar 3,83 dengan kriteria “sangat baik”.
Rata-rata skor untuk aspek desain cover LKPD pada tahap 1 adalah 2,83
dengan kriteria “baik” dan pada tahap 2 rata-rata skor aspek desain cover
LKPD sebesar 3,56 dengan kriteria “Sangat baik”. Sedangkan rata-rata skor
aspek desain isi LKPD sebesar 2,75 dengan kriteria “baik” dan pada tahap 2
rata-rata skor aspek desain isi LKPD sebesar 3,58 dengan kriteria “sangat
baik”. Perbandingan hasil validasi ahli media pada tahap 1 dan tahap 2 dapat
dilihat juga melalui grafik 25.
Gambar 25 Grafik Perbandingan Hasil Validasi Ahli Media Tahap 1 dan Tahap 2
2,83 2,83 2,75
3,833,56 3,58
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
4,5
Ukuran LKPD Desain Cover Desain Sampul
Tahap 1
Tahap 2
2,83 2,83 2,75
3,833,56 3,58
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
4,5
Ukuran LKPD Desain Cover Desain Sampul
Tahap 1
Tahap 2
101
3. Ahli Bahasa
Hasil penilaian validasi ahli bahasa tahap 1 mengalami peningkatan pada
validasi ahli media tahap 2. Adapun nilai untuk aspek kebahasaan pada tahap
1 diperoleh rata-rata skor 2,75 dengan kriteria “baik” dan pada tahap 2 rata-
rata skor aspek kebahasaan sebesar 3,5 dengan kriteria “sangat baik”. Rata-
rata skor untuk aspek ketepatan kata dan kalimat pada tahap 1 adalah 2,46
dengan kriteria “baik” dan pada tahap 2 rata-rata skor aspek ketepatan kata
dan kalimat sebesar 3,39 dengan kriteria “Sangat baik”. Perbandingan hasil
validasi ahli media pada tahap 1 dan tahap 2 dapat dilihat juga melalui gambar
26.
Gambar 26 Grafik Perbandingan Hasil Validasi Ahli Bahasa Tahap 1 dan Tahap 2
2,752,46
3,5 3,39
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
Bahasa Ketepatan kata dan kalimat
Tahap 1
Tahap 2
102
2. Uji Coba
Hasil uji coba terkait kemenarikan dilakukan melalui dua tahapan
yaitu uji kelompok kecil dan uji lapangan mengalami peningkatan rata-rata
skor pada aspeknya. Adapun hasil uji kelompok kecil diperoleh rata-rata
sebesar 3,29 dengan kriteria “sangat menarik” dan pada uji lapangan dipeoleh
rata-rata skor 3,33 dengan kriteria “sangat menarik”. Perbandingan hasil uji
coba dapat dilihat juga pada grafik 27.
1
Gambar 27
Grafik Perbandingan Hasil Uji Coba
3. Kelebihan dan Kekurangan Produk LKPD
Produk pengembangan ini memiliki beberapa kelebihan sebagai berikut
ini:
a. Memberikan kemudahan bagi pendidik yang ingin mengajar mata
pelajaran PKn di kelas dengan pendekatan saintifik yang merupakan
3,29
3,33
3,27
3,28
3,29
3,3
3,31
3,32
3,33
3,34
Uji Kelompok Kecil Uji Coba Lapangan
103
pendekatan yang sangat menarik dan cocok bagi peserta didik untuk
berfikir, bekerja dan bersikap ilmiah.
b. Memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk aktif dalam
pembelajaran karena pada LKPD PKn berbasis saintifik efektif jika
digunakan secara mandiri maupun kelompok.
c. Dilengkapi dengan sebaiknya tahu penting dan keterangan gambar
yang dapat membantu peserta didik memahami penjelasan materi.
Produk hasil pengembangan ini memiliki beberapa kekurangan sebagai
berikut:
a. LKPD yang dikembangkan hanya menggunakan pendekatan saintifik.
b. LKPD ini hanya dapat digunakan oleh pendidik yang akan mengajar
mata pelajaran PKn.
c. Memerlukan biaya yang tinggi karena dalam penerapannya seluruh
peserta didik harus memiliki LKPD.
d. Penerapanya kurang optimal karena membutuhkan waktu yang lama
dalam proses pembelajarannya.