21
BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1. Landasan Teori/ Metode 1. Teori Komunikasi Komunikasi adalah proses penyampaian pesan atau stimulus dari komunikator kepada komunikan dengan tujuan memberitahu atau mengubah sikap, pendapat, perilaku baik langsung secara lisan maupun tidak langsung melalui media tertentu. (Onong, 1986) Komponen yang menjadi persyaratan terjadinya komunikasi adalah: - komunikator, pihak yang menyampaikan pesan - pesan - media/sarana yang digunakan untuk menyampaikan dan menyebarluaskan pesan - komunikan, penerima pesan Proses penerimaan/pengolahan pesan terkait dengan beberapa hal, diantaranya: - Persepsi Bagaimana menginterpretasikan pesan kepada khalayak yang heterogen.

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1. Landasan Teori/ Metode 1. Teori ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00135-DS Bab 4.pdfKomunikasi adalah proses penyampaian pesan atau stimulus dari komunikator

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1. Landasan Teori/ Metode 1. Teori ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00135-DS Bab 4.pdfKomunikasi adalah proses penyampaian pesan atau stimulus dari komunikator

BAB 4

KONSEP DESAIN

4.1. Landasan Teori/ Metode

1. Teori Komunikasi

Komunikasi adalah proses penyampaian pesan atau stimulus dari komunikator

kepada komunikan dengan tujuan memberitahu atau mengubah sikap, pendapat,

perilaku baik langsung secara lisan maupun tidak langsung melalui media

tertentu. (Onong, 1986)

Komponen yang menjadi persyaratan terjadinya komunikasi adalah:

- komunikator, pihak yang menyampaikan pesan

- pesan

- media/sarana yang digunakan untuk menyampaikan dan menyebarluaskan

pesan

- komunikan, penerima pesan

Proses penerimaan/pengolahan pesan terkait dengan beberapa hal,

diantaranya:

- Persepsi

Bagaimana menginterpretasikan pesan kepada khalayak yang heterogen.

Page 2: BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1. Landasan Teori/ Metode 1. Teori ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00135-DS Bab 4.pdfKomunikasi adalah proses penyampaian pesan atau stimulus dari komunikator

- Sensasi

Tahap awal dalam proses penerimaan informasi, tidak memerlukan

penguraian verbal, simbolis atau konseptual lebih lanjut tetapi lebih

kepada hal-hal yang merangsang alat indera.

- Atensi/Perhatian

Dua faktor yang mempengaruhi dalam menarik perhatian khalayak, yaitu

eksternal (meliputi gerakan, intensitas, kebaruan dan perulangan) dan faktor

internal (faktor biologis dan sosigenis).

2. Teori Fotografi

Berdasarkan fungsinya, terdapat beberapa kategori dalam fotografi, yaitu:

a. Foto Dokumen

Untuk mengabadikan suatu peristiwa yang terjadi. Umumnya, foto jenis ini

bersifat original dan historis.

b. Foto Informasi

Untuk menyampaikan fakta atau peristiwa, umumnya untuk melengkapi

suatu artikel atau laporan jurnalistik atau ilmiah. Bersifat aktual, objektif dan

informatif.

Page 3: BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1. Landasan Teori/ Metode 1. Teori ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00135-DS Bab 4.pdfKomunikasi adalah proses penyampaian pesan atau stimulus dari komunikator

c. Foto Persuasi

Dibuat berdasarkan kehendak atau keinginan seseorang dengan konsep

tertentu. Foto jenis ini bukan merupakan kejadian sebenarnya, melainkan

sudah diatur sedemikian rupa untuk kepentingan iklan, promosi, dsb.

d. Foto Salon

Merupakan jenis foto seni, menggunakan berbagai efek dan teknik

manipulasi cahaya, sehingga terciptanya gambar yang diinginkan.

e. Foto Hiburan

Dibuat sekedar untuk bersenang-senang, misalnya seperti foto artis, tempat

hiburan, dsb.

3. Pengertian Buku

Buku adalah kumpulan kertas atau bahan lain yang dijilid menjadi satu pada

salah satu ujungnya dan berisi tulisan atau gambar. Setiap sisi dari sebuah

lembaran kertas pada buku disebut sebuah halaman.

4. Fungsi Buku

UNESCO menggariskan 3 fungsi pokok dari buku, yaitu:

1. fungsi informasi

Page 4: BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1. Landasan Teori/ Metode 1. Teori ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00135-DS Bab 4.pdfKomunikasi adalah proses penyampaian pesan atau stimulus dari komunikator

2. pengaturan pengorganisasian pembelajaran

3. pemandu pembelajaran

5. Teknik Penjilidan Buku

Buku bukan merupakan tumpukan kertas yang berdiri sendiri, tapi merupakan

struktur yang satu sama lain saling terikat. Agar struktur itu tidak lepas satu sama

lain, maka buku perlu dijilid.

6. Macam-macam Kategori Penjilidan Buku

1. Hard Cover Binding

2. Punch and Bind

3. Thermally Activated Binding

4. Stitched or Sewn Binding

7. Teori Layout

Menurut Gavin Amborse & Paul Harris, London 2005, Layout adalah penyusunan

dari elemen-elemen desain yang berhubungan kedalam sebuah bidang sehingga

membentuk susunan artistik. Hal ini bisa juga disebut manajemen bentuk dan

bidang. Tujuan utama layout adalah menampilkan elemen gambar dan teks agar

menjadi komunikatif dalam sebuah cara yang dapat memudahkan pembaca

menerima informasi yang disajikan.

Page 5: BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1. Landasan Teori/ Metode 1. Teori ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00135-DS Bab 4.pdfKomunikasi adalah proses penyampaian pesan atau stimulus dari komunikator

Grid System

Sebuah grid diciptakan sebagai solusi terhadap permasalahan penataan elemen-

elemen visual dalam sebuah ruang. Grid systems digunakan sebagai perangkat

untuk mempermudah menciptakan sebuah komposisi visual. Melalui grid system

seorang perancang grafis dapat membuat sebuah sistematika guna menjaga

konsistensi dalam melakukan repetisi dari sebuah kompisisi yang sudah diciptakan.

Tujuan utama dari penggunaan grid systems dalam desain grafis adalah untuk

menciptakan suatu rancangan yang komunikatif dan memuaskan secara estetik.

The Golden Section

Sebelum kita bisa membuat grid, kita memerlukan sebuah halaman untuk

meletakkannya. Di bidang seni grafis, proporsi agung menjadi dasar pembuatan

Page 6: BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1. Landasan Teori/ Metode 1. Teori ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00135-DS Bab 4.pdfKomunikasi adalah proses penyampaian pesan atau stimulus dari komunikator

ukuran kertas dan prinsip tersebut dapat digunakan untuk menyusun keseimbangan

sebuah desain. Proporsi agung sudah ditemukan sejak jaman kuno untuk

menghadirkan proporsi yang sangat sempurna dan indah.

Membagi sebuah garis dengan perbandingan mendekati rasio 8 : 13 berarti bahwa

jika garis yang lebih panjang dibagi dengan garis yang lebih pendek hasilnya akan

sama dengan pembagian panjang garis utuh sebelum dipotong dengan garis yang

lebih panjang tadi.

Proporsi agung juga dikenal dalam istilah deret bilangan fibonacci yaitu deret

bilangan yang setiap bilangannya adalah hasil jumlah dari dua bilangan

sebelumnya dan di mulai dari nol. Deret bilangan ini memiliki rasio 8 : 13 yaitu

rasio proporsi agung. Bilangan ini sering dipakai dalam pengukuran bangunan,

arsitektur, karya seni, huruf hingga layout sebuah halaman karena proporsinya

yang harmonis. 0 1 1 2 3 5 8 13 21 34 55 89 144 233 377...

Sebuah obyek yang mempunyai proporsi agung mampu sekaligus memuaskan mata

dan tercermin pada benda-benda alam. Ujung daun pakis dan spiral dalam rumah

keong adalah contoh yang paling populer.

Page 7: BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1. Landasan Teori/ Metode 1. Teori ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00135-DS Bab 4.pdfKomunikasi adalah proses penyampaian pesan atau stimulus dari komunikator

The symetrical grid

Dalam grid simetris, halaman kanan akan berkebalikan persis seperti bayangan

cermin dari halaman kiri. Ini memberikan dua margin yang sama baik margin luar

maupun margin dalam. Untuk menjaga proporsi, margin luar memiliki bidang yang

lebih lebar. Layout klasik yang dipelopori oleh Jan Tschichold (1902-1974)

seorang typographer dari Jerman ini didasari ukuran halaman dengan proporsi 2 : 3.

Jenis-jenis layout:

a. Rough Layout: untuk asistensi dari klien atau konsep dasar dari

membuat layout desain.

b. Finished Layout: layout jadi tapi belum benar-benar dicetak.

Page 8: BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1. Landasan Teori/ Metode 1. Teori ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00135-DS Bab 4.pdfKomunikasi adalah proses penyampaian pesan atau stimulus dari komunikator

c. Mechanical Layout: matang dan sudah diproses dalam bentuk separasi film

dan plat cetak.

Kesinambungan yang berhubungan dengan identitas, iklan dan produk adalah:

a. Kesinambungan Visual: menggunakan kesamaan visual dalam tiap kampanye

iklan agar identitas produk tetap ada dari iklan yang satu ke iklan yang

berikutnya.

b. Kesinambungan Verbal: yaitu kesinambungan dalam bahasa di setiap iklan

demi identitas produk, biasanya terwujud dalam bentuk keyword, headline,

dan sub headline.

c. Kesinambungan Aura: maksudnya adalah kesinambungan irama layout secara

keseluruhan sehingga identitas produk dapat dikenali konsumen. Untuk desain

yang bukan untuk layout cetak biasanya dilakukan dengan memakai

penggalan musik/jingle yang sama setiap saat secara berkesinambungan.

d. Kesinambungan Attitude: yaitu dalam setiap iklan yang dciptakan hendaknya

dibuat tanpa memandang derajat/status sosial siapapun yang melihatnya.agar

identitas produk tersebut dapat selalu mengena di hati konsumen .

Dalam merancang layout, ada beberapa format yang dapat dipakai sesuai gaya,

selera, kemauan, dan kebutuhan tiap rancangan. Jenis-jenis layout:

a. Picture Window Layout: rancangan layout yang lebih mengutamakan

gambar/ilustrasi besar, logo/ tulisan terlihat kecil tetapi cukup jelas terlihat

karena dibuat bertumpuk dengan ilustrasi.

Page 9: BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1. Landasan Teori/ Metode 1. Teori ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00135-DS Bab 4.pdfKomunikasi adalah proses penyampaian pesan atau stimulus dari komunikator

b. Frame Layout: menggunakan format berbentuk bingkai yang berfungsi

sebagai pembatas untuk penegas iklan surat kabar.

c. Copy Heavy Layout: iklan yang mengutamakan tipografi dan tidak

membutuhkan ilustrasi/gambar. Layout ini biasanya untuk surat kabar.

d. Mondrian Layout: Format layout yang terbagi secara horizontal dan vertikal

dan menggunakan warna dalam kotak, beberapa bagian bisa diberi warna

sedangkan lainnya tidak.

e. Circus Layout: digunakan untuk menarik perhatian dan bukan sebagai

pemberi informasi Karena di layout ini biasa dipenuhi dengan elemen-elemen

dasar desain yang menarik dalam bentuk efek visual, ilustrasi, permainan

tipografi dengan aneka warna, dsb.

f. Alphabet Inspired Layout: diinspirasikan oleh huruf alphabet karena layout ini

tellihat seperti bentuk huruf. Layout ini sangat menarik dan unggul dalam

kesatuan arah baca.

g. Big Type Layout: menggunakan elemen judul yang dibuat cukup besar

sehingga memenuhi bidang layout tapi secara keseluruhan. Biasanya

menggunakan permainan tipografi dan menggunakan elemen visual sebagai

pelengkap saja.

h. Multipanel Layout: terbagi dalam berbagai kolom dan kotak sebagai suatu

kesinambungan. Untuk membuat komik atau buku instruksi.

i. Silhoutes Layout: menggunakan beberapa elemen visual atau gambar menjadi

satu. Disebut juga dengan Gaya Montase. Layout ini mengutamakan efek

Page 10: BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1. Landasan Teori/ Metode 1. Teori ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00135-DS Bab 4.pdfKomunikasi adalah proses penyampaian pesan atau stimulus dari komunikator

visual dibantu dengan teknik fotografi sehingga berkesan menarik dan tipuan

gambar karena ada gambar dalam gambar lain.

j. Rebus Layout: menggunakan penggabungan elemen visual dan tipografi yang

terbentuk menjadi satu kesatuan yang utuh.

Hal-hal mendasar dalam pembuatan layout menurut Frank Jefkins yaitu:

a. The Law of Unity: memperhatikan satu kesatuan judul, headline, ilustrasi,

keyword, dsb dalam layout sehingga menciptakan suatu keutuhan iklan

sehingga enak dilihat.

b. The Law of Variety: memperhatikan tentang keragaman dalam suatu layout

sehingga tidak terlihat monoton.

c. The Law of Harmony: memeperhatikan keterpaduan antara elemen dasar

sehingga menciptakan keharmonisan antara tiap elemen.

d. The Law of Rhythm: memperhatikan alur keterbacaan (legibility) dalam

sebuah layout misalnya alur pada teks dapat dibaca dari atas ke bawah atau

kiri ke kanan.

e. The Law of Proportion: memperhatikan bidang layout sehingga tampak

menarik, misalnya membuat layout dengan format persegi panjang lebih

menarik daripada kotak, karena tidak terlihat kaku.

f. The Law of Scale: menggunakan teknik kekontrasan terang dan gelap

(lightness) di layout sehingga antara elemen lebih terlihat kontras dan lebih

kuat dalam visual.

Page 11: BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1. Landasan Teori/ Metode 1. Teori ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00135-DS Bab 4.pdfKomunikasi adalah proses penyampaian pesan atau stimulus dari komunikator

g. The Law of Balance: memperhatikan keseimbangan layout yang satu dengan

yang lainnya sehingga tidak aneh misalnya iklan di tengah-tengah halaman,

sebaiknya menggunakan 1/3 atau 2/3 dari halaman.

h. The Law of Emphasis: kalimat yang disusun dalam kombinasi huruf besar dan

kecil akan lebih mudah dibaca daripada kalimat yang semuanya menggunakan

huruf besar. Tetapi penekanan nama merupakan hal yang penting, terutama

hukum keberagaman dan skala.

8. Teori Tipografi

Sumber : Tipografi dalam Desain Grafis, Danton Sihombing, Jakarta 2001; The

Visual Dictionary of Graphic Design, Gavin Amborse & Paul Harris, London 2006

Tipografi merupakan representasi visual dari sebuah bentuk komunikasi verbal dan

merupakan properti visual yang pokok dan efektif. Hadirnya tipografi dalam sebuah

media terpan visual merupakan faktor yang membedakan antara desain grafis dan

media ekspresi visual lain seperti lukisan. Lewat kandungan nilai fungsional dan nilai

estetiknya, huruf memiliki potensi untuk menterjemahkan atmosfir-atmosfir yang

tersirat dalam sebuah komunikasi verbal yang dituangkan melalui abstraksi bentuk-

bentuk visual.

Pada dasarnya huruf memiliki energi yang dapat mengaktifkan gerak mata. Energi ini

dapat dimanfaatkan secara positif apabila dalam penggunaannya senantiasa

Page 12: BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1. Landasan Teori/ Metode 1. Teori ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00135-DS Bab 4.pdfKomunikasi adalah proses penyampaian pesan atau stimulus dari komunikator

diperhatikan kaidah-kaidah estetika, kenyamanan keterbacaannya, sertainteraksi huruf

terhadap ruang dan elemen-elemen visual di sekitarnya.

Perjalanan desain dan gaya huruf latin mulai diterapkan pada awal masa kejayaan

kerajaan ROMAWI. Kejayaan kerajaan Romawi di abad pertama yang berhasil

menaklukkan Yunani, membawa peradaban baru dalam sejarah Barat dengan

diadaptasikannya kesusasteraan, kesenian, agama, serta alfabet Latin yang dibawa

dari Yunani. Pada awalnya alfabet Latin hanya terdiri dari 21 huruf : A, B, C, D, E, F,

G, H, I, K, L, M, N, O, P, Q, R, S, T, V, dan X, kemudian huruf Y dan Z ditambahkan

dalam alfabet Latin untuk mengakomodasi kata yang berasal dari bahasa Yunani.

Tiga huruf tambahan J, U dan W dimasukkan pada abad pertengahan sehingga jumlah

keseluruhan alfabet Latin menjadi 26.

Kemajuan teknologi selanjutnya terjadi pada tahun 1984 ketika Adobe Systems

merilis PostScript Font dan di tahun 1991 Apple Computer dan Microsoft

Corporations mengeluarkan TrueType Font. Postscript Font dan TrueType Font

adalah huruf elektronik atau yang disebut font. Huruf digital sesungguhnya berupa

bahasa komputer yang berfungsi menerjemahkan kode-kode untuk menghasilkan

tampilan bentuk huruf yang sempurna baik di layar monitor amupun pada saat

pencetakan. Saat ini dapat ditemukan bergam jenis huruf digital yang digunakan

dalam program komputer.

Page 13: BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1. Landasan Teori/ Metode 1. Teori ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00135-DS Bab 4.pdfKomunikasi adalah proses penyampaian pesan atau stimulus dari komunikator

Anatomi Huruf

Setiap bentuk huruf dalam sebuah alfabet memiliki keunikan fisik yang menyebabkan

mata kita dapat membedakan antara huruf ‘m’ dengan ‘p’ atau ‘C’ dengan ‘Q’.

Keunikan ini disebabkan oleh cara mata kita melihat korelasi antara komponen visual

yang satu dengan yang lain. Sekelompok pakar psikologi dari Jerman dan Austria

pada tahun 1900 memformulasikan sebuah teori yang dikenal dengan teori Gestalt.

Teori ini berbasis pada ‘pattern seeking’ dalam perilaku manusia. Setiap bagian dari

sebuah gamabar dapat dianalsisi dan dievaluasi sebagai komponen yang berbeda.

Salah satu hukum persepsi dan teori ini membuktikan bahwa untuk mengenal atau

‘membaca’ sebuah gambar diperluakan adanya kontras atara ruang positif yang

disebut dengan figure dan ruang negatif yang disebut dengan ground.

Page 14: BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1. Landasan Teori/ Metode 1. Teori ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00135-DS Bab 4.pdfKomunikasi adalah proses penyampaian pesan atau stimulus dari komunikator

Jenis - jenis Huruf

Berikut ini beberapa jenis huruf berdasarkan klasifikasi yang dilakukan oleh James

Craig , antara lain sbb :

1. Roman

Ciri dari huruf ini adalah memiliki sirip/kaki/serif yang berbentuk lancip pada

ujungnya. Huruf Roman memiliki ketebalan dan ketipisan yang kontras pada

garis-garis hurufnya. Kesan yang ditimbulkan adalah klasik, anggun, lemah

gemulai dan feminin.

2. Egyptian

Adalah jenis huruf yang memiliki ciri kaki/sirip/serif yang berbentuk persegi

seperti papan dengan ketebalan yang sama atau hampir sama. Kesan yang

ditimbulkan adalah kokoh, kuat, kekar dan stabil.

3. Sans Serif

Pengertian San Serif adalah tanpa sirip/serif, jadi huruf jenis ini tidak memiliki

sirip pada ujung hurufnya dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau hampir

sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern, kontemporer

dan efisien.

Page 15: BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1. Landasan Teori/ Metode 1. Teori ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00135-DS Bab 4.pdfKomunikasi adalah proses penyampaian pesan atau stimulus dari komunikator

4. Script

Huruf Script menyerupai goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau

pensil tajam dan biasanya miring ke kanan. Kesan yang ditimbulkannya adalah

sifat pribadi dan akrab.

5. Miscellaneous

Huruf jenis ini merupakan pengembangan dari bentuk-bentuk yang sudah ada.

Ditambah hiasan dan ornamen, atau garis-garis dekoratif. Kesan yang dimiliki

adalah dekoratif dan ornamental.

Dalam pemilihan jenis huruf, yang senantiasa harus diperhatikan adalah karakter

produk yang akan ditonjolkan dan juga karakter segmen pasarnya. Seperti

misalnya pada produk minyak wangi untuk wanita jarang yang menggunakan

jenis huruf Egyptian karena berkesan kuat dan keras dan biasanya

mempergunakan jenis huruf Roman yang bernuansa klasik dan lembut sehingga

cocok dengan karakter minyak wangi dan wanita.

4.2. Strategi Kreatif

a. Fakta Kunci

1. Tidak banyak masyarakat yang mengetahui tempat-tempat makan romantis

yang ada di Jakarta.

Page 16: BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1. Landasan Teori/ Metode 1. Teori ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00135-DS Bab 4.pdfKomunikasi adalah proses penyampaian pesan atau stimulus dari komunikator

2. Kurangnya informasi tentang tempat-tempat romantis di Jakarta.

3. Sebagian orang yang lebih mementingkan harga yang terjangkau daripada

suasana dari suatu tempat makan.

4. Kurangnya minat masyarakat membaca atau mencari pengetahuan.

5. Kurangnya rasa aman untuk mencapai tempat-tempat tersebut (misalnya pergi

di malam hari, jauh, dsb.).

6. Restoran yang bersifat romantis umumnya remang-remang, ada live music

slow, candle light, bisa berduaan (ada privasi), pemandangan indah.

7.Sebagian besar koresponden menjawab bunga, lilin, cincin adalah benda yang

melambangkan ROMANTIS.

8. Jakarta masih dianggap sebagai daerah yang jauh dari keromantisan. Karena

Jakarta lebih lekat dengan citra kemacetan, bising lalu lintas, sibuk dan

kriminal.

9. Romantis tidak berdasar pada kenyataan: bersifat imajinari, membesar-

besarkan kejadian atau suatu hal.

10. Romantis adalah situasi yang kondusif dan cocok untuk bercinta atau

bermesraan.

11. Romantis ditandai dengan imajinasi atau rasa emosional.

Page 17: BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1. Landasan Teori/ Metode 1. Teori ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00135-DS Bab 4.pdfKomunikasi adalah proses penyampaian pesan atau stimulus dari komunikator

12. Romantis bersifat personal.

13. Roman adalah dongeng zaman medieval/ abad pertengahan berdasarkan

legenda, percintaan dan petualangan, atau supernatural.

b. Masalah yang akan dikomunikasikan

Perancangan Komunikasi Visual Publikasi Buku ROMANTIC JAKARTA

(Tempat-tempat makan romantis di Jakarta).

c. Tujuan Komunikasi

Tujuan dari perancangan publikasi ini adalah untuk memberitahukan masyarakat

pada umumnya tentang sisi keromantisan dari Jakarta ternyata masih ada. Karena

saat ini kebanyakan orang menilai kota Jakarta sangat melekat dengan citra yang

negatif. Dengan adanya buku ini, diharapkan masyarakat dapat menemukan

suasana romantis di kota Jakarta dan menarik banyak kalangan dari luar Jakarta

untuk datang ke Jakarta sehingga menaikkan nilai pariwisata kota Jakarta itu

sendiri.

Page 18: BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1. Landasan Teori/ Metode 1. Teori ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00135-DS Bab 4.pdfKomunikasi adalah proses penyampaian pesan atau stimulus dari komunikator

d. Profil Target Komunikasi

1. Demografi

* Usia: 21 - 25 tahun

* Jenis kelamin: Pria dan Wanita

* Pendidikan: D3 – S1

* Strata sosial: B – B+

2. Geografi

Domisili: Jabodetabek

3. Psikografi

Gaya hidup:

* Menyukai tempat-tempat romantis

* Suka mencoba hal-hal baru (makanan/ kuliner)

* Suka bertravelling/ bepergian ke tempat-tempat baru yang unik

* Suka membaca novel

* Menyukai film drama

Sifat:

* Kepribadian cenderung mellow / melankolis

* Suka berkhayal

* Mempunyai imajinasi yang tinggi

Page 19: BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1. Landasan Teori/ Metode 1. Teori ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00135-DS Bab 4.pdfKomunikasi adalah proses penyampaian pesan atau stimulus dari komunikator

* Romantis

e. Positioning

Romantic Jakarta adalah buku yang membahas tentang tempat makan romantis

yang ada di Jakarta dan sebagai panduan bagi mereka yang hobi berkeliling

mencari tempat makan dan suasana baru di kota Jakarta dengan menggunakan

perumpamaan legenda-legenda/ dongeng percintaan.

f. Pendekatan Emosional

Dalam publikasi buku ”Romantic Jakarta (Tempat-tempat makan romantis di

Jakarta)” lebih menunjukkan suasana romantis dari masing-masing tempat makan

dan menggunakan perumpamaan dari kisah-kisah legenda atau dongeng

percintaan.

g. Keywords

• Legenda / Dongeng

• Romantis

Page 20: BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1. Landasan Teori/ Metode 1. Teori ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00135-DS Bab 4.pdfKomunikasi adalah proses penyampaian pesan atau stimulus dari komunikator

h. USP (Unique Selling Preposition)

Yang membuat publikasi buku tentang tempat-tempat makan romantis di

Jakarta ini unik dan berbeda adalah karena menggunakan perumpamaan legenda

atau dongeng untuk membangun persepsi romantis dalam benak setiap orang.

4.3. Strategi Desain

a. Tone and Manner

Kesan yang ingin ditampilkan adalah kesan romantis dan nyaman.

b. Strategi Verbal

Gaya bahasa yang digunakan melalui verbal adalah ringan, santai dan sedikit

puitis, agar terasa lebih mengena kepada target yang bersifat gaul, santai namun

mellow.

c. Strategi Visual

Unsur-unsur desain dipilih dengan mempertimbangkan pada karakter target serta

pendekatan yang dilakukan, yaitu:

- memakai eksekusi dengan media fotografi dan sedikit ilustrasi untuk

background

- warna-warna disesuaikan dengan mood restoran

Page 21: BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1. Landasan Teori/ Metode 1. Teori ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00135-DS Bab 4.pdfKomunikasi adalah proses penyampaian pesan atau stimulus dari komunikator

- warna-warna yang digunakan menimbulkan kesan romantis, seperti pink,

krem, merah hati (maroon), dsb.

4.4. Pemilihan Item

Media yang digunakan antara lain:

- Buku

- Poster

- Pembatas Buku

- Peta Saku

- Flyer

- Kartu Diskon

- Pen

- Packaging Buku