Upload
vuongdiep
View
217
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB 5
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Ekstraksi Pengumpulan Data
Pada awalnya dilakukan pengumpulan data yang kemudian diolah dan
diproses menjadi informasi yang berguna. Untuk dapat memahami proses
penjadwalan secara keseluruhan yang terjadi di PT. Aneka Warna Semesta, harus
terlebih dahulu diketahui proses bisnis inti yang melibatkan penjadwalan produksi
secara keseluruhan.
Secara singkat proses bisnis inti yang terdapat di PT. Aneka Warna Semesta
dimulai ketika konsumen memesan produk, dalam hal ini adalah kantong plastik
untuk shopping bag, garmen, dan sejenisnya sesuai dengan spesifikasi rancangan
(design) yang diberikan. Kemudian diteruskan pada penjadwalan produksi terhadap
permintaan dari pembeli, hingga pengiriman barang kepada pembeli.
5.1.1 Pembuatan Silinder Cetakan
Proses bisnis di PT. Aneka Warna Semesta dimulai ketika ada konsumen yang
memesan plastik dengan rancangan (design) tertentu. Rancangan tersebut diberikan
dari pihak konsumen kepada PT. Aneka Warna Semesta dalam bentuk gambar, yang
ditentukan dari ukurannya, jenis plastik, warna, maupun modelnya. Dari rancangan
tersebut, bagian marketing akan menindaklanjuti hal tersebut yaitu dengan
63
mengirimkan rancangan tersebut kepada pihak supplier untuk dibuat silinder
cetakannya. Hal ini dikarenakan PT. Aneka Warna Semesta tidak dapat membuat
sendiri silinder cetakannya. Biaya untuk membuat silinder cetakan ini ditanggung
oleh konsumen dan biasanya silinder cetakan ini disimpan oleh PT. Aneka Warna
Semesta yang digunakan untuk setiap kali produksi.
Silinder cetakan ini dibuat setiap kali ada konsumen baru yang memesan
produk atau konsumen lama yang ingin mengganti atau menambah rancangan
(design) plastiknya. Masing-masing konsumen memiliki satu atau lebih rancangan
(design) plastik yang berbeda-beda. Tetapi satu rancangan (design) hanya dimiliki
oleh satu konsumen. Pembuatan silinder cetakan ini berlangsung selama 7 hingga 14
hari. Karena waktu yang diperlukan untuk membuat silinder cetakan ini tidak dapat
diketahui dengan pasti dan tidak ada data mengenai hal itu, maka diasumsikan bahwa
silinder cetakan sudah tersedia pada saat dimulainya penjadwalan
5.1.2 Persediaan Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan untuk proses produksi plastik ini terdiri dari biji
plastik yang terdiri dari tiga jenis yaitu PP (Poly Propilene), HD (High Density), dan
PE (Poly Etilene) yang masing-masing memiliki spesifikasi sifat material yang
berbeda-beda, juga tinta yang digunakan pada mesin cetak. Untuk menganalisa sistem
penjadwalan ini, diasumsikan bahwa persediaan bahan baku selalu tersedia untuk satu
hari produksi. Hal ini sesuai dengan kebijakan perusahaan dimana dalam sistem
persediaan yang diterapkan perusahaan, safety stock yang ditetapkan adalah sebesar
64
jumlah kebutuhan bahan baku yang dipergunakan untuk proses produksi selama dua
hari dengan asumsi semua mesin berproduksi penuh yaitu selama 24 jam sehari.
5.1.3 Proses Produksi
Setelah silinder cetakan tersedia, barulah proses produksi yang sebenarnya
dapat dimulai. Pada umumnya, aliran dari proses produksi ini berjalan searah dalam
tiga tahap yaitu mulai dari mesin blowing, mesin cetak dan terakhir mesin potong.
Tetapi ada pula yang tidak melalui mesin cetak ataupun mesin potong tetapi hanya
melalui mesin blowing saja. Atau ada pula yang hanya melalui mesin blowing
kemudian langsung ke mesin potong. Ada tiga parameter yang mempengaruhi aliran
proses ini, yaitu dari jenis plastik, warna dan bentuk potongannya. Untuk lebih
jelasnya alur proses produksi ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
65
Blowing
Warna ?
Cetak
Potong ?
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Potong
Packing
Ya
Ganbar 5.1 Alur Proses Produksi
5.1.3.1 Blowing
Proses blowing adalah proses pembuatan biji plastik menjadi plastik jadi
dalam bentuk rol atau gulungan. Mesin blowing ini ada 3 jenis yang disesuaikan
dengan jenis bahan baku biji plastiknya yaitu mesin blowing PP (Poly Propilene)
berjumlah empat mesin, mesin blowing HD (High Density) berjumlah dua mesin dan
mesin blowing PE (Poly Etilene) berjumlah dua mesin.
Kecepatan tiap jenis mesin blowing berbeda-beda, dan hal ini juga
dipengaruhi oleh ukuran dari jenis plastik yang diproses. Semakin kecil ukurannya
dan semakin tipis ketebalan bahannya, akan semakin lama pula waktu proses yang
66
dibutuhkan. Ukuran panjang lebarnya serta tebal tipisnya bahan disesuaikan dengan
rancangan yang diberikan.
Ukuran ini dapat diatur dengan mengatur suhu dan alat ukur yang terdapat
pada mesin blowing. Untuk setiap pergantian pesanan yang akan diproduksi,
diperlukan waktu set up yang sama untuk setiap jenis mesin blowing yaitu sekitar 30
menit. Waktu setup ini meliputi waktu pengisian bahan baku, waktu penyetelan
ukuran dan suhu serta proses pengujian apakah ukuran serta spesifikasi bahan yang
diminta sudah memenuhi syarat atau tidak.
5.1.3.2 Cetak / Printing
Setelah diproses di mesin blowing, untuk jenis pesanan yang memiliki
cetakan, selanjutnya akan diproses di mesin cetak yang terdiri dari mesin cetak tiga
warna sebanyak satu buah, mesin cetak empat warna sebanyak tiga buah, mesin cetak
enam warna sebanyak satu buah dan mesin cetak delapan warna sebanyak satu buah.
Cetakan dan pencampuran warna disesuaikan dengan silinder cetakan
yang dipasang di mesin cetak. Setiap mesin cetak dapat digunakan untuk cetakan
pesanan yang jumlah warnanya tidak melebihi jumlah cetakan yang dimiliki oleh
mesin tersebut. Waktu set up yang dibutuhkan untuk setiap pergantian pesanan adalah
satu jam. Waktu ini meliputi waktu pembersihan dari cetakan sebelumnya, waktu
pemindahan produk dari mesin blowing, waktu pencampuran cat, waktu pemasangan
silinder cetakan dan juga waktu pengeringan dari mesin blowing, karena plastik yang
baru selesai diproses di mesin blowing tidak boleh langsung dicetak karena akan
mengakibatkan tinta luntur dan plastik akan melekat satu sama lainnya.
67
5.1.3.3 Potong
Tahapan proses yang ketiga adalah proses potong. Proses ini dibedakan
berdasarkan bentuk potongannya. Kemeja, kantong gula, hanger atau lidah lem.
Tetapi jenis mesin yang digunakan hanya dua macam yaitu mesin potong kemeja
yang digunakan unuk bentuk potongan kemeja dan hanger. Mesin ini berjumlah tiga
buah dan mesin potong kantong gula yang digunakan untuk bentuk potongan kantong
gula, dan lidah lem yang berjumlah empat buah.
Waktu set up yang diperlukan untuk setiap pergantian pesanan pada tiap-
tiap mesin adalah 20 menit. Waktu ini meliputi waktu pembersihan dari produk
sebelumnya, waktu pemindahan produk dari mesin cetak atau mesin blowing ke
mesin potong, dan waktu penyetelan mesin.
5.1.4. Klasifikasi ABC
Dalam melakukan ekstraksi data, langkah pertama yang harus dilakukan
adalah menentukan kelompok pesanan berdasarkan dari jenis-jenis plastik ke dalam
kelasnya masing-masing (klasifikasi ABC) karena jenis plastik yang ada beraneka
ragam dimana setiap konsumen memiliki spesifikasi ukuran jenis dan warna plastik
yang berbeda-beda. Hal ini dilakukan untuk mempermudah pengendalian
penjadwalan pesanan yang ada. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa
klasifikasi ABC adalah suatu cara untuk mengurutkan semua item-item persediaan ke
dalam kelas-kelasnya berdasarkan total penjualan tahunan masing-masing item.
Untuk kelas A merupakan item-item yang mencapai penjualan kumulatif 80% dari
total penjualan, sedangkan kelas B merupakan item-item yang mencapai penjualan
68
kumulatif 15% dari total penjualan, dan kelas C merupakan item-item yang mencapai
penjualan 5 % dari total penjualan
Setiap konsumen memiliki spesifikasi desain plastik yang berbeda-beda, baik
dari jenis plastiknya, ukuran, banyaknya warna, maupun dari segi model potongannya
dan masing-masing konsumen memiliki satu spesifikasi desain yang unik. Oleh
karena itu, klasifikasi pesanan diklasifikasikan berdasarkan konsumennya. Klasifikasi
tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 5.1 Klasifikasi ABC Total kumulatif Presentase Klasifikasi
Jenis plastik Total per tahun penjualan kumulatif penjualan
Total Penjualan
hings Rp 870,520,013 Rp 870,520,013 11.60% A handsumtex Rp 841,882,375 Rp 1,712,402,388 22.81% A Duta kreasi Rp 730,623,809 Rp 2,443,026,197 32.54% A panca usaha Rp 459,500,165 Rp 2,902,526,362 38.67% A gemilang Rp 421,596,968 Rp 3,324,123,330 44.28% A Tora Rp 385,928,792 Rp 3,710,052,122 49.42% A holan nika Rp 323,506,825 Rp 4,033,558,947 53.73% A Karya cipta Rp 299,842,972 Rp 4,333,401,919 57.73% A Artsindo Rp 288,940,633 Rp 4,622,342,552 61.58% A fokus Rp 247,074,202 Rp 4,869,416,754 64.87% A Inti sarana Rp 239,293,502 Rp 5,108,710,256 71.09% A aneka cipta Rp 227,678,618 Rp 5,336,388,874 74.09% A indah makmur Rp 225,069,136 Rp 5,561,458,010 76.81% A bintang mas Rp 204,559,271 Rp 5,766,017,281 68.05% A tri karya Rp 182,577,946 Rp 5,948,595,227 79.24% A akiu Rp 132,339,547 Rp 6,080,934,774 81.01% B gloria P Rp 131,882,740 Rp 6,212,817,514 82.76% B virelindo Rp 115,584,404 Rp 6,328,401,918 84.30% B sutardi Rp 101,799,377 Rp 6,430,201,295 85.66% B Ida Rp 99,910,516 Rp 6,530,111,811 86.99% B Delta surya Rp 98,550,791 Rp 6,628,662,602 88.30% B saleno Rp 98,088,570 Rp 6,726,751,172 89.61% B bumi mas Rp 95,235,253 Rp 6,821,986,425 90.88% B hari suka Rp 71,417,977 Rp 6,893,404,402 91.83% B
69
khakhan Rp 66,809,600 Rp 6,960,214,002 92.72% B duta sarana Rp 48,693,596 Rp 7,008,907,598 93.37% B giri putra Rp 46,323,450 Rp 7,055,231,048 93.98% B sari plastik Rp 44,979,295 Rp 7,100,210,343 94.58% B prima makmur Rp 42,272,826 Rp 7,142,483,169 95.15% C gurmukh Rp 36,741,600 Rp 7,179,224,769 95.64% C suisco Rp 35,277,500 Rp 7,214,502,269 96.11% C Winarno Rp 34,073,471 Rp 7,248,575,740 96.56% C hoe toen tjan Rp 32,836,679 Rp 7,281,412,419 97.00% C prima roti Rp 31,769,013 Rp 7,313,181,432 97.42% C King P. Rp 25,659,702 Rp 7,338,841,134 97.76% C aneka subur Rp 24,664,914 Rp 7,363,506,048 98.09% C Herry Rp 18,811,745 Rp 7,382,317,793 98.34% C Lima roti Rp 18,710,600 Rp 7,401,028,393 98.59% C kartika sari Rp 18,249,850 Rp 7,419,278,243 98.83% C multi printing Rp 16,000,000 Rp 7,435,278,243 99.05% C Primatama Rp 13,027,350 Rp 7,448,305,593 99.22% C dunia populer Rp 7,480,875 Rp 7,455,786,468 99.32% C amin Rp 7,452,000 Rp 7,463,238,468 99.42% C Hendrik Rp 7,323,050 Rp 7,470,561,518 99.52% C zainudin Rp 6,817,325 Rp 7,477,378,843 99.61% C Perc. Matahari Rp 6,250,460 Rp 7,483,629,303 99.69% C CV mandala Rp 5,497,600 Rp 7,489,126,903 99.76% C acuan Rp 3,984,832 Rp 7,493,111,735 99.82% C Bintang sentral Rp 3,978,500 Rp 7,497,090,235 99.87% C handoyo Rp 2,724,730 Rp 7,499,814,965 99.91% C Andri Rp 2,190,730 Rp 7,502,005,695 99.94% C chandra Rp 1,706,964 Rp 7,503,712,659 99.96% C alva printing Rp 1,560,000 Rp 7,505,272,659 99.98% C Eiwa Rp 1,554,000 Rp 7,506,826,659 100.00% C Rp 7,506,826,659
Dari klasifikasi pesanan berdasarkan konsumen tersebut, penulis mengambil
data pesanan yang termasuk kelas A dan B yaitu sebesar 95% dari seluruh total
penjualan selama setahun dari Oktober 2003 - Sept 2004 karena data tersebut
dianggap cukup mewakili konsumen mana yang paling banyak memesan dan data
konsumen tersebutlah yang akan dijadikan analisa dalam sistem penjadwalan. Setiap
konsumen memiliki spesifikasi desain yang berbeda-beda baik dari segi ukuran, jenis
70
plastik, warna, maupun dari cetakannya. Masing-masing konsumen memiliki satu
atau lebih spesifikasi desain yang berbeda.
5.1.5 Data pesanan plastik
PT. Aneka Warna Semesta adalah perusahaan yang bergerak di bidang
produksi pembuatan kantong plastik untuk shopping bag, garmen dan sejenisnya,
dimana produksi dilakukan sesuai dengan pesanan (make to order) sehingga pesanan
sangat beraneka ragam jenisnya dan pesanan yang tidak tetap untuk setiap bulannya,
sehingga sangat sulit untuk menentukan permintaan yang akan datang. Oleh karena
itu sistem penjadwalan yang akan dianalisa adalah dengan menggunakan data aktual
yaitu data pesanan bulan September 2004, dimana dari data ini akan dibuat
penjadwalan untuk satu bulan ke depan.
Dilihat dari tabel klasifikasi ABC di atas, ada 28 data konsumen yang masing-
masing memiliki spesifikasi desain yang berbeda-beda yang akan digunakan untuk
menganalisa sistem penjadwalan dan membandingkan antara sistem penjadwalan
yang saat ini diterapkan oleh perusahaan dengan sistem penjadwalan yang akan
diusulkan oleh penulis.
Data pesanan ke-28 konsumen untuk bulan September 2004, juga spesifikasi
desain dari tiap-tiap konsumen serta waktu proses dari tiap-tiap pesanan pada masing-
masing mesin dapat dilihat pada lampiran1 dan lampiran 2.
71
5.2 Hasil Analisis Data dan Pembahasan
5.2.1 Analisa Terhadap Sistem Produksi
Dalam sub-bab ini akan dibahas mengenai sistem produksi yang berjalan di
sana, yaitu pembahasan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi langsung
maupun tidak langsung proses produksi yang berjalan di sana. Pembahasan mengenai
sistem produksi di PT Aneka Warna Semesta ini telah dibahas pada sub-bab
sebelumnya.
5.2.2 Analisa Terhadap Sistem Penjadwalan yang Berjalan
Sistem penjadwalan yang ditetapkan di PT. Aneka Warna Semesta tidak
memiliki metode penjadwalan yang jelas. Penjadwalan ditetapkan oleh satu orang
saja, yaitu kepala pabrik yang memiliki hak penuh untuk menentukan pesanan mana
yang akan diproduksi lebih dahulu, dan kapan akan diproduksi, dimana untuk setiap
pesanan yang datang akan dicatat oleh bagian penjualan dan kemudian diteruskan ke
bagian produksi yang selanjutnya akan diproses untuk dijadwalkan oleh kepala
pabrik.
Jika melihat dari polanya, metode penjadwalan yang digunakan di PT.Aneka
Warna Semesta adalah metode Penjadwalan First Come First Serve (FCFS) dimana
pesanan yang datang lebih dahulu akan dijadwalkan terlebih dahulu. Akan tetapi
aturan yamg berjalan ini pun sering kali tidak sesuai dengan aturan FCFS tersebut.
Perusahaan mempunyai kebijakan yaitu bahwa pesanan harus dilakukan dua minggu
sebelumnya, mengingat banyaknya pesanan yang datang setiap harinya, dan hanya
untuk beberapa pengecualian, pesanan boleh dipesan dan didahulukan proses
72
produksinya. Tetapi hal ini merupakan masalah yang besar bagi perusahaan, belum
lagi penjadwalan yang dibuat hanya secara manual dan berdasarkan keputusan dari
kepala pabrik saja. Hal ini menyebabkan penjadwalan pesanan menjadi kacau dan
menyebabkan beberapa pesanan tertunda untuk diproduksi bahkan ada pesanan yang
lupa diproduksi sampai ada keluhan dari konsumen. Hal ini merupakan suatu masalah
yang besar bagi perusahaan. Karena hal ini selain menyangkut nama baik perusahaan
juga menimbulkan kerugian dalam hal waktu, biaya dan sebagainya.
Untuk setiap pesanan, tenggat waktu tidak begitu dipermasalahkan oleh
konsumen, apalagi sudah ada ketentuan dari perusahaan bahwa pemesanan harus
dilakukan dua minggu sebelumnya dan biasanya pesanan tersebut sudah dapat
dipenuhi selama dua minggu tersebut, kecuali untuk pesanan dengan jumlah yang
besar. Kerugian yang kedua adalah semua jadwal tersebut bisa dikatakan ada di benak
kepala pabrik. Hal ini akan menyulitkan bagi pihak manajemen apabila mereka ingin
mengambil keputusan yang menyangkut jadwal. Pihak manajemen harus selalu
menanyakan kepada kepala pabrik mengenai jadwal dan tentunya hal ini tidak dapat
dilakukan setiap saat, apalagi jika kepala pabrik tersebut berhalangan atau sakit.
Menurut metode penjadwalan yang dijalankan oleh PT. Aneka Warna
Semesta, prioritas penjadwalan diatur berdasarkan pesanan yang lebih dahulu datang
akan diproses terlebih dulu (First Come First Serve/FCFS). Akan tetapi seperti yang
telah dijelaskan sebelumnya metode ini tidak diikuti sepenuhnya oleh perusahaan.
Untuk mengetahui dengan lebih jelas metode penjadwalan yang digunakan oleh PT
Aneka Warna Semesta dengan menggunakan data bulan September 2004 minggu
pertama sebagai perbandingan terhadap metode penjadwalan yang diusulkan.
73
Perhitungan metode penjadwalan ini merupakan simulasi. Untuk itu, sebagai bahan
perbandingan, waktu mulai proses produksi juga sama dengan metode penjadwalan
usulan yaitu dimulai pada tanggal 8 September 2004 pukul 00.00. Jadi pesanan pada
tanggal 1 September baru akan dikerjakan pada tanggal 8 September. Hal ini
diasumsikan bahwa selama rentang waktu seminggu itu, perusahaan masih
melakukan proses produksi pesanan sebelumnya. Perhitungan tersebut dapat dilihat
pada lampiran.
5.2.3 Sistem Penjadwalan Usulan
Dari sistem penjadwalan yang berjalan, didapatkan bahwa keterlambatan
sering kali diakibatkan karena adanya pemberhentian tiba-tiba terhadap proses yang
sedang berjalan akibat adanya pesanan yang minta didahulukan sehingga secara
otomatis penjadwalan produksi yang sudah ditetapkan sebelumnya menjadi berubah
total dan menghambat jalannya proses secara keseluruhan, karena setiap proses saling
berhubungan.
Oleh karena itu untuk mengatasi masalah ini, diusulkan suatu sistem
penjadwalan dimana dalam sistem penjadwalan ini, setiap pesanan yang masuk
dikumpulkan dahulu selama satu minggu menurut jenisnya, hal ini mengacu pada
karena banyaknya pesanan sehingga pada sistem yang berjalan di perusahaan
sekarang pun, pesanan yang masuk baru dapat diproduksi tujuh hari kemudian. Dan
kemudian dari data pesanan selama satu minggu tersebut dibuat sistem
penjadwalannya. Sistem penjadwalan usulan ini juga tetap menggunakan kebijakan
perusahaaan, yaitu pesanan dilakukan dua minggu sebelumnya. Ditambah lagi suatu
74
kebijakan baru yaitu tidak diperkenankan pesanan yang masuk tiba-tiba diprioritaskan
untuk diproses lebih dahulu. Sistem penjadwalan usulan ini mempunyai beberapa
kelebihan dibandingkan sistem yang lama yaitu :
• Penjadwalan dapat berjalan lebih teratur sehingga tidak ada lagi pesanan yang
terlambat dan lupa untuk diproses dan pesanan dapat dikirimkan kepada
konsumen tepat waktu.
• Penggunaan mesin dan tenaga kerja efektif, karena penjadwalan berjalan secara
kontinu dimana jika pada suatu mesin pesanan sudah selesai diproduksi akan
langsung dijadwalkan untuk proses pesanan selanjutnya sehingga tidak ada istilah
mesin atau tenaga kerja yang menganggur.
• Mengurangi waktu dan biaya setup mesin, karena untuk setiap pergantian
pesanan, mesin harus di-setup terlebih dahulu. Hal ini tentunya memakan waktu
dan juga biaya walaupun tidak besar jumlahnya. Pada sistem penjadwalan usulan
ini, pesanan yang memiliki desain yang sama dikumpulkan terlebih dahulu
selama seminggu sehingga waktu dan biaya setup untuk setiap pergantian
pesanan dapat dikurangi.
• Waktu penyelesaian keseluruhan pun dapat dikurangi karena waktu setup
berkurang.
Dalam pembahasan ini, data yang digunakan adalah data pesanan bulan
September 2004. oleh karena itu diasumsikan pesanan dimulai dari tanggal 1
September 2004 dan dikumpulkan sampai pesanan tanggal 7 September 2004. Dan
proses produksinya baru dimulai pada tanggal 8 september 2004. Begitu seterusnya
75
untuk periode selanjutnya. Setiap pesanan diproses dari mesin blowing terlebih
dahulu. Oleh karena itu diasumsikan bahwa proses produksi dimulai pada tanggal 8
September 2004 pukul 00:00. Data pesanan yang dikumpulkan untuk empat minggu
selama bulan September dapat dilihat pada lampiran.
Dari analisa terhadap proses produksi, dimana pertama-tama biji plastik
diolah oleh mesin blowing menjadi plastik jadi dalam bentuk rol atau gulungan.
Mesin blowing ini ada tiga jenis yang disesuaikan dengan jenis bahan baku biji
plastik yaitu mesin PP (Poly Propilene) berjumlah empat mesin, mesin HD (High
Density) berjumlah dua mesin dan mesin PE (Poly Etilene) berjumlah dua mesin.
Melihat situasi yang demikian, maka diusulkan suatu sistem penjadwalan
terpisah antara ketiga jenis mesin tersebut karena bahan baku yang digunakan untuk
proses produksi masing-masing mesin berbeda jenisnya. Metode penjadwalan yang
paling tepat digunakan untuk ketiga jenis mesin ini adalah sama yaitu metode
Shortest Processing Time (SPT) atau metode menurut waktu proses tercepat. Metode
ini dianggap yang paling sesuai karena waktu merupakan satu-satunya parameter
yang dapat dijadikan acuan untuk mengetahui urutas prioritas dari pesanan yang akan
dijadwalkan untuk diproses, mengingat bahwa di PT. Aneka Warna Semesta, pesanan
tidak memiliki tenggat waktu yang pasti dan juga dengan menggunakan metode ini,
suatu pekerjaan dapat diselesaikan dengan cepat, sehingga mesin lain sesudahnya
akan menerima pekerjaan lebih cepat, sehingga pekerjaan mengalir dengan cepat dan
pemanfaatan yang tinggi. Dengan metode ini pun memungkinkan untuk mencapai
utilisasi yang maksimum dari mesin tersebut.
76
Selanjutnya dari mesin blowing ini semua jenis pesanan disatukan untuk
kemudian diproses di mesin cetak. Mesin yang digunakan tergantung dari warna
masing-masing plastik yang akan diproses. Mesin ini terdiri dari mesin cetak delapan
warna (satu mesin), enam warna (satu mesin), empat warna (tiga mesin), tiga warna
(satu mesin). Metode penjadwalan yang akan digunakan dalam mesin cetak ini adalah
metode First come first serve (FCFS) dimana plastik yang sudah selesai diproses oleh
mesin blowing akan langsung mendapat prioritas pertama untuk diproses di mesin
cetak.
Dari mesin cetak kemudian plastik yang masih dalam bentuk rol atau
gulungan tersebut dipotong di mesing potong agar berbentuk lembaran. Untuk jenis
plastik yang polos, prosesnya tidak melalui mesin cetak tetapi langsung ke mesin
potong. Untuk melihat perbandingan antara sistem penjadwalan yang baru dengan
sistem penjadwalan yang diusulkan ini, perhitungannya dapat dilihat pada lampiran.
Secara singkat proses produksi tersebut dapat dilihat pada bagan berikut ini :
77
M e s in b lo w in g P P
M e s in b lo w in g P E
M e s in b lo w in g H D
M e s in c e ta k
Met
ode
F CF S
M e s in p o to n g
M e to d e F C F S
M e to d e S P T
M e to d e S P T
M e to d e S P T
M e to d e F C F S
M e to d e F C F S
M e to d eF C F S
M e to d e F C F S
M e to d e F C F S
J e n is P la s t ik P P
J e n is P la s t ik P E
J e n is P la s t ik H D
Gambar 5.2 Skema metode penjadwalan usulan
5.2.3 Pembahasan
Sistem Penjadwalan yang diusulkan ini kalau dilihat memang agak berbeda
dengan sistem penjadwalan pabrik, dimana pesanan dikumpulkan dahulu selama
seminggu, kemudian baru dijadwalkan untuk diproses. Tetapi ini sebenarnya
merupakan pemangkasan terhadap sistem penjadwalan pabrik, karena sistem yang
berjalan sekarang ini pun, pesanan baru akan diproduksi paling cepat satu minggu
setelah pemesanan, yang dikarenakan banyaknya pesanan yang harus diproses. Oleh
karena itu perusahaan mengharuskan pesanan dilakukan dua minggu sebelumnya.
Dari hasil perhitungan yang diperoleh yaitu dengan membandingkan hasil
perhitungan penjadwalan dengan menggunakan metode pabrik dan metode
penjadwalan yang diusulkan (dapat dilihat pada lampiran), berikut ini adalah
perbandingan dari hasil akhir perhitungan kedua metode penjadwalan tersebut dengan
78
menggunakan data pesanan minggu ke-1 bulan September 2004 yaitu dari tanggal 1
September 2004 - 7 September 2004 dan diasumsikan waktu proses untuk kedua
perhitungan itu dimulai pada tanggal 8 September 2004 pukul 00:00 :
79
Tabel 5.2 Hasil perhitungan penjadwalan sistem berjalan
Konsumen Desain Waktu_Mulai Waktu_Selesai Jumlah AKC AKC01-PPC4PG 9/8/2004 0:00 9/8/2004 18:06 216.67 ART ART01-PPC0PG 9/9/2004 8:58 9/11/2004 8:44 468.98 BMM BMM01-PPC0PG 9/9/2004 12:32 9/10/2004 13:47 256.67 BMS BMS01-HDC3PG 9/8/2004 0:00 9/19/2004 19:59 489.03 DTK DTK01-PPC0PG 9/8/2004 0:00 9/8/2004 12:30 205.26 DTK DTK01-PPC0PG 9/9/2004 4:50 9/10/2004 11:32 387.76 DTK DTK01-PPC0PG 9/11/2004 0:00 9/12/2004 13:07 235.68 DTK DTK01-PPC0PG 9/12/2004 4:50 9/13/2004 18:46 291.00 DTK DTK01-PPC0PG 9/9/2004 19:42 9/11/2004 14:49 623.50 FKS FKS01-PEC2PG 9/8/2004 9:07 9/10/2004 15:26 419.49 FKS FKS02-PPC2PG 9/10/2004 0:28 9/12/2004 13:15 532.14 GRP GRP01-PEC8PG 9/9/2004 9:50 9/14/2004 15:14 86.97 HNG HNG01-PPC6PG 9/8/2004 0:00 9/10/2004 12:33 219.23 HNG HNG01-PPC6PG 9/12/2004 15:40 9/14/2004 10:58 258.84 HNG HNG01-PPC6PG 9/10/2004 8:08 9/12/2004 18:14 138.40 PCU PCU02-PEC8PG 9/9/2004 0:15 9/19/2004 16:34 258.26 STD STD01-PPC2PG 9/10/2004 12:19 9/12/2004 12:05 135.35 TRA TRA01-HDC6PG 9/8/2004 13:06 9/11/2004 14:01 315.37 GML GML01-PEC0PK 9/8/2004 0:00 9/8/2004 16:16 568.90 GML GML01-PEC0PK 9/8/2004 18:17 9/9/2004 16:16 360.55 GML GML02-PPC0PK 9/8/2004 4:54 9/9/2004 19:10 875.77 HNK HNK01-HDC3PK 9/8/2004 0:00 9/10/2004 17:10 663.89 HNK HNK01-HDC3PK 9/10/2004 8:05 9/14/2004 11:22 956.89 HSX HSX01-PEC1PK 9/8/2004 0:00 9/8/2004 18:44 344.81 HSX HSX01-PEC1PK 9/8/2004 6:11 9/9/2004 13:09 346.25 HSX HSX01-PEC1PK 9/8/2004 12:23 9/11/2004 13:42 618.81 HSX HSX01-PEC1PK 9/10/2004 2:05 9/11/2004 15:13 505.01 HSX HSX01-PEC1PK 9/8/2004 23:05 9/12/2004 9:44 621.43 IMK IMK01-PPC0PK 9/8/2004 5:58 9/11/2004 14:02 623.58 TRK TRK01-HDC3PK 9/9/2004 1:53 9/10/2004 15:56 97.81 TRK TRK01-HDC3PK 9/10/2004 2:45 9/15/2004 19:50 428.05 VRL VRL01-PPC1PK 9/8/2004 0:00 9/8/2004 16:41 32.56 VRL VRL01-PPC1PK 9/8/2004 15:24 9/9/2004 11:37 30.59 VRL VRL01-PPC1PK 9/10/2004 5:41 9/11/2004 9:14 51.76 ISR ISR01-PPC0 9/9/2004 5:41 9/12/2004 8:11 889.78 KYC KYC01-PPC0 9/10/2004 12:49 9/11/2004 13:20 449.18 KYC KYC01-PPC0 9/8/2004 19:07 9/10/2004 8:08 682.56
80
Tabel 5.3 Hasil perhitungan sistem penjadwalan usulan
Konsumen Desain Waktu_Mulai Waktu_Selesai Jumlah pesananAKC AKC01-PPC4PG 9/8/2004 0:00 9/8/2004 18:06 216.67 ART ART01-PPC0PG 9/9/2004 4:50 9/10/2004 8:44 468.98 BMM BMM01-PPC0PG 9/8/2004 0:00 9/8/2004 13:27 256.67 BMS BMS01-HDC3PG 9/9/2004 7:10 9/21/2004 15:16 489.03 DTK DTK01-PPC0PG 9/8/2004 0:59 9/14/2004 10:46 1743.20 FKS FKS01-PEC2PG 9/8/2004 0:00 9/9/2004 15:26 419.49 FKS FKS02-PPC2PG 8/9/2004 7:10 9/10/2004 19:00 532.14 GML GML02-PPC0PK 9/8/2004 0:00 9/9/2004 13:10 875.77 GML GML01-PEC0PK 9/8/2004 0:00 9/9/2004 15:04 929.45 GRP GRP01-PEC8PG 8/9/2004 9:10 9/12/2004 18:14 86.97 HNG HNG01-PPC6PG 9/9/2004 17:13 9/17/2004 9:47 616.47 HNK HNK01-HDC3PK 9/8/2004 12:47 9/15/2004 11:35 1620.78 HSX HSX01-PEC1PK 9/9/2004 1:25 9/17/2004 9:20 2436.31 IMK IMK01-PPC0PK 9/8/2004 14:13 9/11/2004 15:02 623.58 ISR ISR01-PPC0 9/8/2004 20:20 9/11/2004 22:50 889.78 KYC KYC01-PPC0 9/8/2004 19:01 9/11/2004 8:03 1131.74 PCU PCU02-PEC8PG 8/9/2004 4:35 9/17/2004 19:34 258.26 STD STD01-PPC2PG 9/8/2004 0:00 9/9/2004 15:05 135.35 TRA TRA01-HDC6PG 9/8/2004 0:00 9/10/2004 19:33 315.37 TRK TRK01-HDC3PK 9/8/2004 0:00 9/14/2004 11:28 525.86 VRL VRL01-PPC1PK 9/8/2004 8:56 9/11/2004 13:18 114.91
Dengan membandingkan kedua tabel di atas tersebut, dapat disimpulkan
bahwa dengan menggunakan sistem penjadwalan yang diusulkan, dimana pesanan
lebih dahulu dikumpulkan untuk setiap desain yang sama, dan kemudian baru
diproses sekaligus, ada beberapa keuntungan yang kita dapat yaitu :
1. Rata-rata setiap pesanan dapat diselesaikan dengan lebih cepat, hal ini
dikarenakan, kita tidak perlu melakukan setup berulang-ulang untuk pesanan
yang sama, misalnya jika dalam satu minggu ada beberapa pesanan dengan
desain yang sama, dengan menggunakan sistem penjadwalan yang sekarang,
pesanan dibuat satu persatu yang menyebabkan harus dilakukan setup
81
berulang kali. Tetapi dengan sistem penjadwalan yang diusulkan ini, setup
hanya dilakukan sekali. Hal ini tentunya akan mengurangi waktu proses
secara keseluruhan.
2. Dengan mengurangi waktu setup ini, maka secara otomatis, biaya untuk
melakukan setup pun berkurang. Biaya yang termasuk di sini adalah biaya
untuk setiap produk yang cacat. Karena dalam setiap kali setup, harus dilihat
dan diteliti dulu apakah produk yang dibuat sudah benar ukuran, warna,
maupun potongannya. Jika belum benar maka harus dilakukan setup lagi
sampai sesuai dengan kriteria yang dikendaki.
3. Dengan sistem yang berjalan sekarang ini, pesanan dengan desain yang sama
dapat dibebankan ke beberapa mesin blowing pada awal proses produksi
tetapi hal ini pun menjadi kendala karena walaupun waktu proses di mesin
blowing lebih cepat jika dibandingkan dengan sistem penjadwalan yang
diusulkan ini, tetap saja pesanan tersebut harus menunggu pesanan
sebelumnya, karena proses di mesin cetak membutuhkan silinder cetakan dan
biasanya perusahaan hanya memiliki satu silinder cetakan untuk setiap desain.
Sehingga pesanan tidak dapat diproses sebelum pesanan yang sebelumnya
selesai diproses. Hal ini mengakibatkan waktu antri dan persediaan barang
jadi yang lebih besar.
81
5.3 Pengembangan Sistem Informasi
Dari metode penjadwalan yang diusulkan, akan dikembangkan suatu sistem
informasi penjadwalan untuk PT.Aneka Warna Semesta dengan menggunakan teknik
OOAD (Object Oriented Analysis and Design) berbasis UML (Unified Model
Language) sebagai alat untuk memodelkan keseluruhan sistem informasi yang ada.
Cakupan dari sistem informasi yang akan dikembangkan ini adalah mulai dari
ketika konsumen telah mengkonfirmasikan pesanannya hingga selesai diproduksinya
pesanan tersebut. Sistem informasi ini tidak mencakup proses pengadaan bahan baku,
dan proses pemesanan pembuatan silinder cetakan kepada supplier serta pengiriman
barang jadi atau pesanan kepada konsumen. Hal ini disebabkan karena ketiga proses
tersebut tidak berhubungan secara langsung dengan produksi. Oleh karena itu sistem
informasi ini hanya mencakup sistem inti dari penjadwalan saja.
Tahap selanjutnya adalah menjelaskan gambaran secara garis besar apa yang
akan dikerjakan oleh sistem dari sejak konsumen memesan sampai pesanan selesai
diproduksi, yang dapat berupa penjelasan dengan gambar (Rich Picture) ataupun
dengan menggunakan narasi, dimana keduanya mempunyai fungsi yang sama. Untuk
menerangkan sistem yang berjalan di perusahaan saat ini maupun sistem yang akan
diterapkan, penulis menggunakan rich picture dan juga narasi. Pertama digambarkan
secara garis besar gambaran tentang sistem yang dijalankan di perusahaan yang dapat
dilihat pada gambar rich picture di bawah ini :
82
Konsumen
$
$ $
Staf Penjualan
memesan
Pay to $
Form Pemesanan
membuat
Produksi di mesin blowing
diterima
Kepala Produksi
menyusun
Perkiraan penjadwalan
Produksi di mesin cetak
Produksi di mesin potong
diarsip
Pencatatan Proses produksi
dicek
Staf produksi
diarsip
Laporan
Gambar 5.3 Rich Picture Sistem Berjalan
83
PT. Aneka Warna adalah Perusahaan yang bergerak di bidang proses
pembuatan plastik untuk shopping bag, pembungkus makanan, garmen, dan
sejenisnya. Setiap konsumen memiliki spesifikasi desain yang berbeda. Satu
konsumen dapat memiliki satu atau lebih desain. Sedangkan satu desain hanya
dimiliki oleh satu konsumen. Desain ini harus dibuat dahulu dalam bentuk silinder
cetakan baru dapat diproses. Pembuatan silinder cetakan ini tidak dapat dilakukan
oleh perusahaan sehingga perusahaan memberikannya kepada supplier. Sistem yang
akan dibahas di sini adalah sistem dengan kondisi bahwa silinder cetakan telah
tersedia sebelum diadakan pemesanan oleh konsumen.
PT. Aneka Warna memiliki kebijakan yaitu bahwa pemesanan harus
dilakukan 2 minggu sebelumnya. Konsumen dapat memesan melalui telpon, fax atau
datang langsung ke perusahaan. Setiap konsumen yang memesan, akan didata oleh
staf penjualan ke dalam form data konsumen beserta spesifikasi desain yang dimiliki
konsumen tersebut. Kemudian form pesanan yang sudah didata dengan kengkap
diberikan ke kepala produksi untuk dijadwalkan sesuai dengan pesanan masing-
masing konsumen. Penjadwalan ini kemudian dicetak dan diberikan ke operator
untuk kemudian dikerjakan. Operator kemudian mencatat realisasi dari proses
produksi, yang kemudian diarsip dan dibuat laporannya oleh staff produksi. Barang
yang sudah selesai diproduksi dikirimkan kepada konsumen.
Sistem yang sedang berjakan ini dilakukan secara manual yaitu hanya
berdasarkan pencatatan manual saja, untuk itu penulis mengusukan diterapkannya
suatu sistem informasi yang dapat menjadwalkan pesanan konsumen. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada gambar rich picture di bawah ini :
84
Konsumen
$
$ $
Staf Penjualan
memesan
Produksi di mesin blowing
Kepala Produksi
Mengatur proses produksi
Produksi di mesin cetak
Produksi di mesin potong
Pencatatan Proses produksi
dicek
Staf produksi
diarsip
Laporan
Men
data
kon
sum
en
Men
data
des
ain
Men
data
pes
anan
Men
ceta
k pe
sana
n
Mendata hari libur
Mendata waktu proses
Mendata work center Mengurutkan work order
Melakukan penjadwalan
Mencetak penjadwalan
Gambar 5.4 Rich Picture Sistem Penjadwalan Usulan
85
Sistem yang disulkan ini berupa pembuatan sistem informasi dari sistem yang
sudah ada, bedanya pada sistem ini semua pencatatan data dikakukan dengan
menggunakan sistem informasi. Data konsumen didata dalam Form Konsumen dan
dipisahkan dengan data mengenai spesifikasi desain yang didata ke dalam form
desain. Kalau konsumen sudah tercatat ke dalam sistem, maka langsung diadakan
proses pembuatan pesanan ke dalam form pemesanan.
Pesanan ini kemudian dikumpulkan dahulu selama satu minggu pemesanan
berdasarkan masing-masing tipe desain sesuai dangan jadwal yang telah ditetapkan.
Setelah itu kepala produksi akan memprosesnya untuk dijadwalkan secara otomatis
ke dalam sistem informasi penjadwalan. Penjadwalan ini juga disesuaikan dengan
kalendar untuk mengetahui data hari libur. Data hari libur ini didata oleh staf
produksi. Selain itu, bagian produksi juga melakukan pencatatan data work center
yang digunakan di PT. Aneka Warna. Pencatatan ini dilakukan untuk mengetahui
mesin-mesin apa saja yang digunakan untuk proses produksi. Setelah itu staf
penjualan akan mencetak laporan pemesanan untuk dijadikan arsip. Sedangkan
kepala produsi akan membuat laporan rencana penjadwalan yang telah disusun
berdasarkan work order tersebut dan kemudian diberikan ke nasing-masing divisi
produksi untuk diproses sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan tersebut.
Berdasarkan definisi sistem usulan tersebut, maka dapat dirangkum fungsi
yang dapat dilakukan sistem informasi (program komputer) yaitu sebagai berikut:
• Sistem dapat memberikan kemudahan dalam pencatatan serta penyimpanan
data seperti data pesanan yang diterima dari pelanggan, sehingga pengguna
sistem dapat melihat data yang telah disimpan tersebut jika diperlukan. Selain
86
itu dikarenakan perusahaan belum pernah menggunakan sistem informasi
sebelumnya maka inputan awal sangat diperlukan seperti data dari pelanggan,
dan data desain, sehingga nantinya pengguna dapat memilih dari data yang ada.
Jika ada data baru maka pengguna juga dapat menginput data tersebut melalui
fasilitas yang telah disediakan oleh sistem.
• Sistem dapat memperlihatkan informasi pesanan yang telah masuk.
• Sistem juga dapat memperlihatkan pesanan yang sudah dikelompokkan dan
diurutkan dalam work order yang akan dijadwalkan
• Sistem memperlihatkan penjadwalan pesanan yang sudah diurutkan dalam
work order dalam tiga tahap penjadwalan, yaitu penjadwalan mesin blowing,
penjadwalan mesin cetak dan mesin potong.
Untuk membantu kelancaran fungsi dari sistem tersebut, maka pengguna
sistem juga perlu melakukan input secara berkala agar sistem dapat menghasilkan
kebutuhan informasi sesuai dengan yang diinginkan. Beberapa inputan tersebut
adalah data pesanan, data waktu proses, data hari libur, dan data work center, dimana
data tersebut akan digunakan sebagai parameter dalam kalkulasi untuk menghasilkan
informasi utama yaitu rencana penjadwalan setiap minggunya.
87
5.3.1 Analisa Sistem Penjadwalan Usulan dengan Proses Use Case Driven
Object-Oriented
Dari penjelasan definisi sistem di atas, baik melalui narasi maupun rich
picture, langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah manganalisa sistem tersebut
dengan menggunakan Proses Use Case Driven Object-Oriented yang didasarkan pada
The Unified Approach (UA). Langkah ini bertujuan agar dapat lebih memahami
sistem informasi penjadwalan yang akan dibuat. Adapun langkah-langkahnya adalah
sebagai berikut :
5.3.1.1 Identifikasi Aktor dan Use Case dari Sistem Penjadwalan di PT. Aneka
Warna Semesta
Sistem penjadwalan yang akan diusulkan ini melibatkan 3 aktor yaitu Staf
penjualan, Staf produksi dan Kepala produksi. Staf penjualan melakukan aktivitas
yang berhubungan dengan pesanan konsumen, sedangkan staf produksi dan kepala
produksi melakukan kegiatan yang berhubungan dengan penjadwalan proses
produksi, untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada skenario yang menjelaskan interaksi
antara user dan sistem di bawah ini :
- Use-Case name : login
Aktor : Staf Penjualan, Staf Produksi dan Kepala Produksi
Sebelum memasuki sistem informasi penjadwalan, setiap user harus melakukan
login terlebih dahulu dimana setiap user memiliki user name dan password
yang berbeda-beda. Masing-masing user tersebut memiliki hak akses yang
88
berbeda-beda terhadap sistem, dan user name serta password itulah yang
menentukan hak akses dari user yang bersangkutan.
- Use-case name : Mendata konsumen
Aktor : Staf Penjualan
Staf penjualan melakukan proses penambahan konsumen baru, pengubahan
data konsumen yang lama serta menghapus data konsumen. Adapun langkah-
langkahnya adalah sebagai berikut :
1. Use case dimulai ketika ada konsumen baru, atau akan melakukan
perubahan data terhadap konsumen yang lama.
2. Jika konsumen baru, maka staf penjualan akan memasukkan kode
konsumen yang baru.
3. Jika konsumen lama, pilih apakah akan di-update atau dihapus.
4. Staf Penjualan akan melakukan penambahan / pengubahan data.
5. Setelah selesai, maka sistem akan menyimpan data konsumen.
- Use-case name : Mendata desain
Aktor : Staf penjualan
Use case ini menjelaskan proses pendataan desain yang baru dan melakukan
perubahan pada desain lama. Use case ini meng-uses use case mendata
konsumen. Hal ini dikarenakan untuk mendata desain terlebih dahulu harus
dilakukan use case mendata konsumen. Langkah-langkahnya sebagai berikut :
1. Use case dimulai ketika ada desain baru, atau akan melakukan perubahan
data terhadap desain yang lama.
89
2. Jika desain baru, maka staf penjualan akan memasukkan kode konsumen
yang baru.
3. Jika desain lama, pilih apakah akan di-update atau dihapus.
4. Staf Penjualan akan melakukan penambahan / pengubahan data.
5. Setelah selesai, maka sistem akan menyimpan data konsumen.
- Use-case name : Mengentri pesanan
Aktor : Staf penjualan
Use case ini menjelaskan proses pendataan form pesanan oleh staf penjualan.
Langkah-langkahnya sebagai berikut :
1. Use case dimulai ketika konsumen sudah mengkonfirmasikan
pesanannya.
2. Staf penjualan memasukkan kode pesanan dan informasi pesanan ke
dalam sistem.
3. Data pesanan disimpan ke dalam sistem.
- Use-case name : mencetak data pesanan
Aktor : staf penjualan
Use case ini menjelaskan proses menampilkan informasi pesanan yang
ditampilkan oleh sistem, saat user (staf penjualan) ingin membuat laporan
pesanan. Langkah-langkahnya sebagai berikut :
1. Use case dimulai ketika ada permintaan ke sistem untuk mencetak data
pesanan.
90
2. User memilih periode pesanan yang ingin ditampilkan oleh sistem.
3. Sistem mencetak data pesanan di layar, jika user ingin mencetak pesanan
tersebut ke kertas maka user meminta sistem untuk mencetak dengan
menekan tombol print.
- Use-case name: Mengentri data hari libur
Aktor : Staf produksi
Use case ini menjelaskan mengenai proses pengisian data mengenai hari libur
oleh staf produksi. Langkah-langkahnya sebagai berikut :
1. Use case dimulai ketika staf produksi ingin memasukkan data hari libur
untuk periode yang baru atau ingin mengubah data hari libur untuk
periode yang sekarang.
2. Staf produksi memasukkan data hari libur pada kalendar ke dalam
sistem.
3. Setelah selesai, maka sistem akan menyimpan data tersebut.
- Use-case name: Mendata waktu proses
Aktor : Staf produksi
Use case ini menjelaskan proses pendataan waktu proses tiap-tiap desain ke
dalam sistem oleh staf produksi.
1. Use case dimulai pada saat staf produksi akan memasukkan waktu
proses suatu desain baru atau mengubah waktu proses desain yang
lama.
91
2. Staf produksi memasukkan kode waktu proses dan data waktu proses ke
masing-masing mesin sesuai dengan spesifikasi desain jika desain
tersebut baru.
3. Dan mengubah data waktu proses desain yang lama atau menghapuss
data waktu proses.
4. Sistem akan menyimpan data waktu proses masing-masing desain
- Use-case name : Mendata work center
Aktor : Staf Produksi
Use case ini menjelaskan proses pendataan work center yang baru atau
menghapus work center yang sudah tidak terpakai.
1. Use case dimulai ketika staf produksi ingin memasukkan data work
center yang baru atau menghapus work center yang sudah tidak
terpakai.
2. Staf produksi memasukkan kode work center untuk setiap
penambahan work center baru.
3. Staf produksi akan menghapus data work center yang sudah tidak
terpakai lagi.
4. Setelah selesai, maka sistem akan menyimpan data work center.
- Use-case name : Penjadwalan Work Order secara otomatis
Aktor : Kepala Produksi
92
Use Case ini menjelaskan mengenai proses pengumpulan pesanan yang
dikumpulkan berdasarkan kode desain dan periode yang telah ditetapkan
sebelumnya serta penentuan urutan Work Order berdasarkan metode SPT
bagi masing-masing jenis plastik pada mesin blowing dan kemudian dibuat
penjadwalannya. Penjadwalan ini melalui tiga tahap, yaitu penjadwalan
mesin blowing, mesin cetak dan terakhir mesin potong. Langkah-langkahnya
adalah sebagai berikut :
1. Use case dimulai ketika periode pesanan berakhir dimana periode
pesanan tersebut ditetapkan selama seminggu. Penetapan periode ini
ditentukan oleh kepala produksi.
2. Kepala produksi memasukkan periode dan jenis mesin blowing yang
ingin dibuat penjadwalannya.
3. Sistem akan menghitung total waktu proses dari masing-masing work
order yang dilihat dari use case waktu proses dan mengurutkannya
berdasarkan waktu proses tercepat (metode SPT).
4. Sistem akan menampilkan data work order berdasarkan data input yang
dimasukkan oleh userdan kemudian dibuat pebjadwalannya secara
otomatis oleh sistem.
5. Sistem akan menampilkan secara otomatis penjadwalan work order
pada mesin blowing
6. Selanjutnya sistem akan menampilkan penjadwalan pada mesin cetak.
7. Kemudian berlanjut ke penjadwalan mesin potong.
93
8. Untuk setiap penjadwalan yang dilakukan, sistem akan menampilkan
waktu mulai dan waktu selesai dari setiap pesanan yang dijadwalkan.
- Use-Case name : melihat hasil jadwal
Aktor : kepala produksi dan staf produksi
Use case ini menjelaskan proses untuk melihat hasil dari jadwal yang telah
dibuat sebelumnya yang ingin dilihat oleh kepala produksi ataupun staf
produksi untuk mengetahui kapan waktu selesai dari suatu pesanan dalam
periode work order yang dipilih.
5.3.1.2 Penggambaran Proses Bisnis dengan Activity Diagram
Langkah kedua yang dilakukan adalah menggambarkan jalannya proses bisnis
dengan menggunakan activity diagram. Proses bisnis yang digambarkan disini adalah
untuk menjelaskan jalannya proses bisnis penjadwalan secara garis besar mulai dari
konsumen datang untuk memesan sampai proses penjadwalan pesanan tersebut dibuat.
Untuk lebih jelasnya proses bisnis penjadwalan tersebut dapat dilihat pada activity
diagram di bawah ini.
94
SistemKepala ProduksiStaf PenjualanKonsumen
Konsumen datang
[konsumen baru]
[konsumen lama]
mendata konsumen
[Desain ada]
[Desain tidak ada] mendata desain
mengentri pesanan
pengurutan work order
penjadwalan work order
Diagram 5.1 Activity Diagram Proses bisnis penjadwalan
5.3.1.3 Use Case Diagram
Dari penjelasan identifikasi aktor dan use case di atas, hubungan atau
interaksi antara user dan sistem digambarkan dalam use case diagram di bawah ini :
95
Sistem Penjadwalan PT Aneka Warna Semesta
Staf penjualan
staf produksi
Kepala Produksi
login
Diagram 5.2 Use Case Diagram login ke dalam sisiem
Use case diagram ini menggambarkan proses ketika user (staf penjualan, staf
produksi, atau kepala produksi) ingin login / masuk ke dalam sistem penjadwalan.
Baru setelah proses login berhasil dilakukan oleh user maka proses akan berlanjut ke
proses selanjutnya yang dapat dilihat pada use case diagram sistem penjadwalan
berikut ini.
96
Sistem PenjadwalanPT Aneka Warna Semesta
Bagian Penjualan
Bagian_Produksi
mengentry datakalendar
mendata work center
mendata konsumen
mendata desain
mengentri pesanan
mendata waktuproses
penjadwalan workorder secara otomatis
Kepala Produksi
mencetak laporanpesanan
«uses»
mencetak rencanajadwal
melihat hasiljadwal
Diagram 5.3 Use Case Diagram Sistem penjadwalan
97
5.3.1.4 Sequence Diagram
Sequence diagram digunakan untuk menjelaskan aliran pesan diantara objek
saat menjalankan suatu use case, dimana pesan ini nantinya dapat dijadikan event atau
metode dari objek di dalam class. Untuk lebih jelasnya sequence diagram untuk
beberapa use case dapat dilihat pada diagram-diagram berikut ini.
• Sequence Diagram untuk login ke dalam sistem
Staf Penjualan Staf Produksi
:MDI Form
:Kepala Produksi
login()
login()
login()
tampil()
tampil()
tampil()
Diagram 5.4 Sequence Diagram untuk login ke dalam sistem
98
• Sequence Diagram untuk mendata konsumen
S ta f P e n ju a la n :F o rm K o n s u m e n :K o n s u m e n
lih a t d a ta ( )
e n tr i ( )
b a c a d a ta
j ik a d a ta b a ru : ta m p il
s im p a n ( )
u b a h ( )
j ik a d a ta la m a : ta m p il
h a p u s ( )
h a p u s d a ta ( )
Diagram 5.5 Sequence Diagram mendata konsumen
• Sequence Diagram untuk mendata desain
Staf Penjualan :Form Desain :Desain
lihat data()
Entry()
baca data()
jika data baru:tam pil
sim pan()
Ubah()
:Konsum en
am bil data()
jika data lam a:tam pil
hapus()
Hapus data()
Diagram 5.6 Sequence Diagram mendata desain
99
• Sequence Diagram mendata pesanan
:Staf Penjualan
:FormPesanan :Konsumen :Desain
Pesan
ambil data
ambil data()
entri jumlah pesan()
:Pesanan
simpan()
Diagram 5.7 Sequence Diagram mendata pesanan
• Sequence Diagram untuk membuat laporan pesanan
:S ta f Penjualan
:Form Pesanan
lihat data()
Pesanan
baca data()
cetak D ata()
Tam pil()
Diagram 5.8 Sequence Diagram membuat laporan pesanan
100
• Sequence Diagram untuk mendata kalendar
:S ta f P ro d u k s i :F o rm K a le n d a r :K a le n d a r
lih a t d a ta ( )
e n tr iH a r iL ib u r ( )
b a c a d a ta ( ) ( )
j ik a d a ta b a ru : ta m p il
s im p a n ( )
U b a h H a r iL ib u r ( )
j ik a d a ta la m a :ta m p il
h a p u s ( )
H a p u s _ d a ta ( )
Diagram 5.9 Sequence Diagram mendata kalendar
• Sequence Diagram untuk mendata work center
:S ta f P ro d u k s i :F o rm W o rk C e n te r :W o rk C e n te r
lih a t d a ta ()
e n tr i()
b a c a d a ta ()
s im p a n ()
h a p u s ()
H a p u s d a ta ()
Diagram 5.10 Sequence Diagram mendata work center
101
• Sequence Diagram untuk mendata waktu proses
:Bagian Produksi
:FormWaktuProses :WorkCenter :Desain
lihat data()
baca data
jika data baru:tampil
ambil data()
entri waktu proses()
:WaktuProses
simpan()
UbahWaktuProses()
jika data lama:tampil
hapus()
Hapus data()
Diagram 5.11 Sequence Diagram untuk mendata waktu proses
102
• Sequence Diagram untuk penjadwalan work order secara otomatis
:KepalaProduksi
:WorkOrder:FormWorkOrder
:CariWorkOrderBerdasarkanPeriode()
ambil data()
:Pesanan :WaktuProses
UrutAscending()
tampil()
jadwalkan()
ambil data()
Work Center
pilih mesin()
tampil()
Jadwal
menjadwalkan
Diagram 5.12 Sequence Diagram penjadwalan work order secara otomatis
103
• Sequence Diagram untuk membuat laporan penjadwalan
: kepalaProduksi
:Form Penjadwalan
lihat data()
:Jadwal
baca data()
cetak Data()
Tam pil
Diagram 5.13 Sequence Diagram membuat laporan penjadwalan
• Sequence diagram melihat hasil jadwal
Staf Produksi
Jadwal
Kepala produksi
:FormHasil
lihat data()
lihat data()
baca data()
tampil()
Diagram 5.14 Sequence diagram melihat hasil jadwal
104
5.3.1.5 Class Diagram
Langkah selanjutnya adalah menentukan class digram. Class diagram ini
berfungsi untuk menjelaskan sistem secara lebih jelas dalam menggambarkan
hubungan antar class atau object yang terlibat didalam sistem. Berdasarkan
kebutuhan sistem yang ingin dibuat, maka dapat dilihat pada class diagram di bawah
ini.
+Entry data()+Ubah_data()+Hapus_data()+simpan data()
-Kd_konsumen : String-Nm_Perusahaan : String-Alamat : String-Telp : Long-Contact_Person : String-Jabatan : String-HP : Long-Email : String-Fax : Long
Konsumen
+Entry data()+Simpan()
-Tanggal : Date-Order ID : String-Kode Pelanggan : String-Nama Pelanggan : String-Alamat : String-Kode Desain : String-Jumlah pesan : double
Pesanan
+menjadwalkan ()+menentukan waktu mulai()+menghitung waktu selesai()
-Periode : Date-Total pesanan : double-Jenis mesin : String-Waktu mulai : Date-Waktu selesai : Date
Jadwal
1..*
1
+Entry_data()+Ubah_data()+Hapus_data()+simpan()
-Tanggal libur : Date-Deskripsi : String
Kalendar
+Entry data()+Ubah data()+Hapus data()+simpan()
-Kd_desain : String-Nama_konsumen : String-Panjang : Double-Lebar : Double-Tebal : double-Jml_Warna : Integer-Model : String-Jenis_Plastik : String
Desain
1..*1
+mengelompokkan pesanan()+menjumlahkan pesanan()+BuatJadwal()+mengurutkan pesanan()
-Periode : Date-Work Order ID : String-Desain ID : String-Total pesanan : Double-Due date : Date
Work_Order
1
1..*
1
1..*
+Entry data()+Hapus data()+Ubah data()+simpan()
-KdWorkCenter : String-Deskripsi : String-Tanggal : Date-JamKerja : Date-Lama Set Up : Integer
Work Center
1..* 1
1 1
+Entry data()+Ubah data()+Hapus data()+UrutAscending()
-Kode waktu proses : String-Kode desain : String-Nama Konmsumen : String-Waktu Proses mesin PP : Date-Waktu proses mesin PE : Date-Waktu Proses mesin HD : Date-Waktu proses mesin cetak : Date-Waktu proses mesin potong gula : Date-Waktu proses mesin potong kemeja : Date
Waktu_Proses
1..* 1
Diagram 5.15 Class Diagram
105
Class Diagram tersebut perlu di-revise lagi sehingga dari class yang ada
ditambah class baru karena terdapat perulangan (redudansi) pada satu class yaitu class
pesanan, sehingga kini menjadi pesanan header dan pesanan detil. Untuk lebih
jelasnya perubahan class diagram tersebut dapat dilihat pada revised class diagram di
bawah ini.
+Entry data()+Ubah_data()+Hapus_data()+simpan data()
-Kd_konsumen : String-Nm_Perusahaan : String-Alamat : String-Telp : Long-Contact_Person : String-Jabatan : String-HP : Long-Email : String-Fax : Long
Konsumen
+Entry data()
-Tanggal : Date-Order ID : String-Kode Pelanggan : String-Nama Pelanggan : String-Alamat : String
Pesanan_Header
+menjadwalkan ()+menentukan waktu mulai()+menghitung waktu selesai()
-Periode : Date-Total pesanan : Desain-Jenis mesin : String-Waktu mulai : Date-Waktu selesai : Date
Jadwal
1..*
1
+Entry_data()+Ubah_data()+Hapus_data()+simpan()
-Tanggal libur : Date-Deskripsi : String
Kalendar
+Entry data()+Ubah data()+Hapus data()+simpan()
-Kd_desain : String-Nama_konsumen : String-Panjang : Double-Lebar : Double-Tebal : double-Jml_Warna : Integer-Model : String-Jenis_Plastik : String
Desain
1..*
1
+mengelompokkan pesanan()+menjumlahkan pesanan()+BuatJadwal()+mengurutkan pesanan()
-Periode : Date-Work Order ID : String-Desain ID : String-Total pesanan : Decimal-Due date : Date
Work_Order
1
1..*
1
1..*
+Entry data()+Hapus data()+Ubah data()+simpan()
-KdWorkCenter : String-Deskripsi : String-Tanggal : Date-JamKerja : Date-Lama Set Up : Integer
Work Center
1..* 1
1 1
+Entry data()+Ubah data()+Hapus data()+UrutAscending()
-Kode waktu proses : String-Kode desain : String-Nama Konmsumen : String-Waktu Proses mesin PP : Date-Waktu proses mesin PE : Date-Waktu Proses mesin HD : Date-Waktu proses mesin cetak : Date-Waktu proses mesin potong gula : Date-Waktu proses mesin potong kemeja : Date
Waktu_Proses
1..* 1
+Entry pesanan()+Simpan()
-Kode Desain : String-Jumlah Pesanan : Decimal
Pesanan_Detil
1 1..*
Gambar 5.16 Revised Class diagram
106
5.3.1.6 Activity Diagram
Activity diagram merupakan pengembangan dari flowchart tradisional yang
mengijinkan untuk merepresentasikan operasi yang terjadi bersama-sama. Activity
diagram yang digunakan untuk menggambarkan aktivitas yang dilakukan serta alur
kerja saat menjalankan use case tertentu. Aktivitas diagram dapat menggambarkan
alur proses dari satu atau lebih use case. Activity Diagram tersebut adalah sebagai
berikut.
• Activity Diagram untuk mendata konsumen
Staf Penjualan Sistem
Memasukkan kode konsumen baru
pilih data konsumen
[ konsumen lama ]
[ konsumen baru ]
[ kode konsumen tidak valid ]
[ kode konsumen valid ]
menampilkan data
Menambahkan atau mengubah data konsumen
menyimpan data konsumen
[update data]
[Hapus data]
Diagram 5.17 Activity Diagram Mendata Konsumen
107
• Activity Diagram untuk mendata desain
Staf Penjualan Sistem
Memasukkan kode desain
pilih data desain
[ desain lama ]
[ desain baru ]
[ kode desain tidak valid ]
[ kode desain valid ]
menampilkan data desain
Menambahkan atau mengubah data desain
menyimpan data desain
[update data]
[Hapus data]
Diagram 5.18 Activity Diagram untuk mendata desain
108
• Activity Diagram untuk mendata pesanan
SistemStaf penjualan
buka form pesanan baru
Pesanan datang
memasukkan kode pesanan[kode pesanan tidak valid]
[kode pesanan valid]
menilih data konsumen
memilih data desain
menyimpan data pesanan
[Pesan lagi]
[Pesanan selesai]
memasukkan jumlah pesan
mencetak data pesanan
Diagram 5.19 Activity Diagram untuk mendata pesanan
109
• Activity Diagram untuk mendata kalendar
Bagian Produksi Sistem
Memilih tanggal baru
pilih tanggal
[ Ubah ]
[ Tambah ]
[ tanggal sudah ada ]
[ tanggal tidak ada ]
menampilkan data kalendar
menambah atau mengubah data hari libur
menyimpan data kalendar
[update data]
[Hapus data]
Diagram 5.20 Activity Diagram untuk mendata calendar
110
• Activity Diagram untuk mendata waktu proses
SistemStaf Produksi
Memasukkan kode waktu proses
pilih data waktu proses
[ desain lama ]
[ desain baru ]
[ kode waktu proses tidak valid ]
[ kode waktu proses valid ]
menampilkan data waktu proses
Menambahkan atau mengubah waktu proses
menyimpan data waktu proses
[update data]
[Hapus data]
Diagram 5.21 Activity Diagram untuk mendata waktu proses
111
• Activity Diagram untuk mendata work center
Staf Produksi Sistem
Memasukkan kode work center
pilih data work center
[ mesin tidak terpakai/rusak total ]
[ mesin baru ]
[ kode work center tidak valid ]
[ kode work center valid ]
menampilkan data work center
Menambahkan data work center
menyimpan data work center
Diagram 5.22 Activity Diagram untuk mendata work center
112
• Activity Diagram untuk penjadwalan work order secara otomatis
SistemKepala Produksi
menentukan periode pesanan
memilih mesin blowing
mengelompokkan pesanan berdasarkan kode desain
menghitung total waktu proses masing2 desain
mengurutkan pesanan dari waktu proses terkecil
menampilkan data work order
menjadwalkan work order
Diagram 5.23 Activity Diagram untuk pengurutan work order secara otomatis
Activity diagram ini belum selesai, yang selanjutnya digambarkan pada
activity diagram di bawah ini yang menjelaskan tentang proses penjadwalan yang
melalui tiga tahap proses, yaitu penjadwalan pada mesin blowing, penjadwalan pada
mesin cetak dan penjadwalan pada mesin potong. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada activity diagram penjadwalan work order di bawak ini.
113
• Activity Diagram untuk penjadwalan work order
menghitung waktu proses memilih alokasi mesin blowing
HDPEPP
menghitung waktu mulai
Menghitung waktu selesai
menghitung waktu proses memilih urutan mesin cetakmenghitung waktu mulai
menghitung waktu proses memilih urutan mesin potong menghitung waktu mulai
Menghitung waktu selesai
Menghitung waktu selesai
[cetak]
[potong]
menampilkan hasil penjadwalan
menjadwalkan work order
Diagram 5.24 Activity Diagram Penjadwalan Work Order secara otomatis
114
5.3.1.7. Implementation Diagram
Diagram ini memiliki 2 bentuk diagram yaitu Component Diagram dan
Deployment Diagram. Component Diagram ini menggambarkan organisasi dan
depedensi di antara sekumpulan komponen-komponen. Sedangkan Deployment
Diagram menggambarkan konfigurasi dari node-node run-time processing dan
komponen-komponen yang berada di dalamnya. Kedua diagram tersebut dapat dilihat
pada diagram di bawah ini.
Server
BagianProduksi
BagianPenjualan
User Interface1
Function1
Model1
User Interface2
User Interface3
Diagram 5.25 Component Diagram Sistem Penjadwalan
115
BagianPenjualan
Server
BagianProduks
User Interface1
Function1
Model1
SI1
UserInterface3
SI3
User INterface2
SI2
Printer
Printer
Diagram 5.26 Deployment Diagram Sistem Penjadwalan
116
5.4 Pengembangan Basis Data yang Digunakan dalam Sistem
Berikut ini adalah daftar tabel yang digunakan dalam sistem penjadwalan.
Tabel 5.1 Tabel Ms Pelanggan Nama Kolom Tipe Data Keterangan Kode Pelanggan (PK) Char(3) Kode Pelanggan Nama Perusahaan Varchar(30) Nama Perusahaan Alamat Varchar(100) Alamat Kota Varchar(20) Kota Telp Varchar(15) Telp Fax Varchar(15) Fax Contact Person Varchar(30) Contact Person HP Varchar(15) HP Email Varchar(100) Email Jabatan Varchar(30) Jabatan
Tabel 5.2 Tabel Ms Desain Nama Kolom Tipe Data Keterangan Kode Desain (PK) Varchar(15) Kode Desain Kode Pelanggan Char(3) Kode Pelanggan Panjang Decimal Panjang Lebar Decimal Lebar Tebal Decimal Tebal ID Jenis Char(3) Kode Jenis ID Warna Char(3) Kode Warna ID Model Char(3) Kode Model
Tabel 5.3 Tabel Ms Jenis Nama Kolom Tipe Data Keterangan ID Jenis (PK) Char(3) Kode Jenis Jenis Plastik Char(3) Jenis Plastik
117
Tabel 5. 4 Tabel Ms Warna Nama Kolom Tipe Data Keterangan ID Warna (PK) Char(3) Kode Warna Jumlah Warna Integer Jumlah Warna Tabel 5.5 Ms Model Nama Kolom Tipe Data Keterangan ID Model (PK) Char(3) Kode Model Model Varchar(15) Model
Tabel 5.6 Ms Kalendar Nama Kolom Tipe Data Keterangan Tanggal libur (PK) DateTime Tanggal libur Deskripsi Char(50) Keterangan hari libur Tabel 5.7 Ms Work Center Nama Kolom Tipe Data Keterangan Kode Work Center (PK) Varchar(10) Kode Work Center Deskripsi Varchar(50) Deskripsi mesin Jam kerja mulai DateTime Jam kerja mulai Jam kerja selesai DateTime Jam kerja selesai Lama set up Integer Lama set up
118
Tabel 5.8 Ms Waktu proses Nama Kolom Tipe Data Keterangan Kode Waktu Proses (PK) Char(5) Kode Waktu Proses Kode Pelanggan Char(3) Kode Pelanggan Kode Desain Varchar(15) Kode Desain Mesin PP Decimal Waktu proses di Mesin PP Mesin PE Decimal Waktu proses di Mesin PE Mesin HD Decimal Waktu proses di Mesin HD Mesin cetak Decimal Waktu proses di Mesin cetak Mesin Potong gula Decimal Waktu proses di Mesin Potong gula Mesin Potong kemeja Decimal Waktu Proses di Mesin Potong kemeja
Tabel 5.9 Tr Order Header Nama Kolom Tipe Data Keterangan Order ID Char(5) Kode Pesan Kode Pelanggan Char(3) Kode Pelanggan Tanggal DateTime Tanggal pesan Tabel 5.10 Tr Order Detil Nama Kolom Tipe Data Keterangan Order ID Char(5) Kode Pesan Kode Desain Varchar(15) Kode Desain Jumlah Pesan Decimal Jumlah pesan Tabel 5.11 Tr Periode Nama Kolom Tipe Data Keterangan Periode Integer Periode Tanggal awal DateTime Tanggal awal Tanggal akhir DateTime Tanggal akhir
119
Tabel 5.12 Tr Jadwal Mesin Blowing Nama Kolom Tipe Data Keterangan Periode Integer Periode Kode Pelanggan Char(3) Kode Pelanggan Kode Desain Varchar(15) Kode Desain Kode Work Center Varchar(10) Kode Work Center Waktu mulai DateTime Waktu mulai Waktu selesai DateTime Waktu selesai Waktu Proses Decimal Waktu Proses Jumlah pesan Decimal Jumlah pesan Tabel 5.13 Tr Jadwal Mesin Potong Nama Kolom Tipe Data Keterangan Periode Integer Periode Kode Pelanggan Char(3) Kode Pelanggan Kode Desain Varchar(15) Kode Desain Kode Work Center Varchar(10) Kode Work Center Waktu mulai DateTime Waktu mulai Waktu selesai DateTime Waktu selesai Waktu Proses Decimal Waktu Proses Jumlah pesan Decimal Jumlah pesan Tabel 5.14 Tr Jadwal Mesin Cetak Nama Kolom Tipe Data Keterangan Periode Integer Periode Kode Pelanggan Char(3) Kode Pelanggan Kode Desain Varchar(15) Kode Desain Kode Work Center Varchar(10) Kode Work Center Waktu mulai DateTime Waktu mulai Waktu selesai DateTime Waktu selesai Waktu Proses Decimal Waktu Proses Jumlah pesan Decimal Jumlah pesan
120
Tabel 5.15 Ms User Nama Kolom Tipe Data Keterangan User Name Varchar(20) User Name Password Password(10) Password
5.4 Implementasi Layar
Pada sus-sub ini akan dibahas nengenai beberapa
5.4 Implementasi Layar
Pada sub-bab ini akan dibahas mengenai beberapa layar yang telah dibuat
pada program sistem informasi penjadwalan dan juga sedikit keterangan mengenai
fungsi dan cara pemakaian masing-masing layar.
Gambar 5.5 Layar Password
Layar ini digunakan untuk login atau masuk ke dalam aplikasi program penjadwalan.
121
Gambar 5.6 Layar Menu Utama
Layar ini meripakan layer utama dalam sistem. Menu dibagi menjadi 4 yaitu
menu “Master” yang berisikan semua data yang bersifat tetap, menu “Transaksi”
berisikan menu yang berkaitan dengan data yang bersifat transaksional, menu
“Laporan” yang berisikan laporan mengenai data yang pernah dibuat, dan menu
“Logout” yaitu menu yang digunakan untuk keluar atau menutup aplikasi program.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan di bawah ini.
122
Menu Utama
Master
Transaksi Laporan Logout
Kalendar
Penjadwalan mesin potong
Penjadwalan mesin cetak
Work Order
Penjadwalan Mesin Blowing
Pemesanan
Work Center
Spesifikasi Desain
Waktu Proses
Data PelangganLaporan data
pesanan
Laporan rencana jadwal
Hasil
Gambar 5.7 Menu-menu dalam sistem penjadwalan
123
Gambar 5.8 Layar Kalendar
Layar ini merupakan layar yang digunakan untuk mengisi data hari libur.
Field Tanggal merupakan kode unik untuk kalendar sehingga tidak boleh ada tanggal
yang sama.
124
Gambar 5.9 Layar Input Pelanggan
Layar ini digunakan untuk menginput data mengenai pelanggan.
125
Gambar 5.10 Layar Desain
Layar ini digunakan untuk memasukkan informasi yang berkaitan dengan
desain. Informasi yang dimasukan adalah ukuran dari desain plastik, jenis plastik,
jumlah warna, dan bentuk potongannya.
126
Gambar 5.11 Layar Waktu Proses
Layar ini digunakan untuk memasukkan waktu proses dari tiap-tiap desain
yang berbeda-beda.
127
Gambar 5.12 Layar Work Center
Layar ini digunakkan untuk memasukkan dara mengenai mesin yang
digunakan dalam proses produksi. Data yang dimasukkan berupa kode mesin, nama
mesin, jam kerja, dan waktu setup.
128
Gambar 5.13 Layar Form Pemesanan
Layar ini termasuk dalam layar yang bersifat transaksional dan digunakan
untuk memasukkan data pemesanan. Dalam layar ini, ada banyak informasi yang
dimasukkan antara lain tanggal pesan, kode pemesanan yang merupakan key value,
data pelanggan, kode desain dan jumlah pean.
129
Gambar 5.14 Layar Work Order
Layar ini juga bersifat transaksional. Data input yang dimasukkan hanya
periode dan sistem secara otomatis mengumpulkan data pesanan yang termasuk
periode tersebut untuk desain yang sama serta mengurutkannya berdasarkan waktu
proses tercepat pada tiap-tiap nesin.
130
Gambar 5.15 Layar Penjadwalan Mesin Blowing
Layar ini merupakan kelanjutan dari layar Work Order. Layar ini
menampilkan secara otomatis rencana penjadwalan yang akan dilakukan pada mesin
blowing dari data yang terdapat pada work order.
131
Gambar 5.16 Layar penjadwalan mesin cetak
Layar ini merupakan kelanjutan dari layar penjadwalan mesin blowing. Layar
ini menampilkan secara otomatis rencana penjadwalan yang akan dilakukan pada
mesin cetak setelah melalui mesin blowing.
132
Gambar 5.17 Layar penjadwalan mesin potong
Layar ini merupakan kelanjutan dari layar penjadwalan mesin blowing. Layar
ini menampilkan secara otomatis rencana penjadwalan yang akan dilakukan pada
mesin cetak setelah melalui mesin blowing.
133
Gambar 5.18 Layar hasil penjadwalan
Layar ini menampilkan hasil dari penjadwalan yang pernah dibuat
sebelumnya, yang memuat mengenai informasi waktu mulai dan waktu selesai dari
suatu pesanan yang dijadwalkan.