Upload
nando
View
225
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/18/2019 BAB I-BAB 5
1/58
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Sampai saat ini penyakit TBC di Indonesia merupakan masalah umum
penyakit pada sistem pernafasan yang sudah terjadi di masyarakat. Penyakit TBC
merupakan penyakit menahun atau kronis (berlangsung lama) dan menular yang
di mana menyerang paremkim paru disebabkan oleh Myobaterium
Tuberulosis. Menurut sur!ei "esehatan #umah Tangga (S"#T) tahun $%%&'
menyebutkan baha penyakit TBC di Indonesia adalah penyebab kematian
terbesar ke* sesudah penyakit kardio!askuler dan penyakit saluran pernapasan' bahkan kasus TBC di indonesia adalah menduduki peringkat ke* terbesar
didunia sesudah Cina dan India (+ye' $%%%).
,- memperkirakan baha di Indonesia setiap tahunnya terjadi $/&.000
kematian akibat TBC dan terdapat 11&.000 kasus tuberkulosis setiap tahunnya.
Tingginya angka penderita TBC di Indonesia salah satunya disebabkan karena
penderita TBC tidak menyelesaikan program pengobatan dengan baik serta lalai
dalam mengikuti pengobatan yang telah ditentukan sehingga menyebabkan
terjadinya resistensi kuman tuberkulosis terhadap obat yang diberikan (23har'
$%%4). +i "alimantan Tengah selama tahun 5004 diketahui penderita
Tuberulois paru dengan BT26 berjumlah $.45* dan pasien yang sembuh
berjumlah $.511 jia (profil +inkes "ab7"ota' 5004). Sedangkan pada tahun
500% penderita Tuberulois paru dengan BT2 6 berjumlah $.$54 jia dengan
jumlah pasien sembuh $.01/ jia (profil +inkes kab7kota' 500%). Pada tahun
50$$' penderita dengan BT2 6 berjumlah $.1/% jia dengan jumlah pasien
sembuh $.58/ jia (profil +inkes "ab7"ota' 50$$). Sehingga bila dihitung pada
tahun 5004' jumlah penderita Tuberulois paru yang belum sembuh berjumlah
*/% jia' pada tahun 500% jumlah penderita Tuberulois paru yang belum
sembuh mengalami penurunan yaitu berjumlah /% jia. 9amun pada tahun 50$$
1
8/18/2019 BAB I-BAB 5
2/58
kembali menjadi peningkatan kasus pasien Tuberulois paru yang belum sembuh
yaitu berjumlah $%5 jia.
Tuberkulosis disebabkan oleh kuman yaitu mycobacterium tuberculosis.
Tuberulosis juga bisa ditularkan dari orang ke orang oleh trasmisi melalui udara.
Indi!idu yang terinfeksi' melalui biara' batuk' bersin' tertaa atau bernyanyi'
melepaskan droplet besar (lebih besar dari $00 u) dan keil ($ sampai &u). droplet
yang besar menetap' sementara droplet keil tertahan di udara dan terhirup oleh
indi!idu yang rentan' selain itu juga karena kurang patuhnya dalam pengobatan
(Somantri' 5008). Semakin bertambahnya orang yang menderita Tuberulois
paru maka semakin banyak pula penderita Tuberulois yang di haruskan
mengkomsumsi obat anti tuberulois (2T) apabila obat tidak dikomsumsisesuai program yang disarankan maka penderita akan bertambah parah
penyakitnya' resistensi terhadap basil' dan harus memulai dari aal lagi program
tersebut. "etidakpatuhan penderita dalam mengkomsumsi obat anti tuberulois
(2T) yang disebabkan oleh berbagai hal misalnya lupa' malas' tidak rutin dan
efek samping bagi penderita seperti mual' anoreksia' letih' malaise' lemah'
gangguan saluran penernaan' demam' ikterus' kejang' sakit kepala' mengantuk'
pusing' mulut kering' gangguan buang air keil. +ari efek samping yang ada
tentunya akan mempengaruhi akti!itas dan pola hidup dari penderita (Staf
Pengajar +epartemen :armakologi' 5008). Berbagai upaya telah dilakukan oleh
pemerintah untuk mengurangi !irulensi dan menekan jumlah penderita
tuberkulosis' diantaranya dengan dianangkannya ;erakan Terpadu 9asional
(;ardunas TB) oleh Menkes #I pada tanggal 51 Maret $%%%' penanggulangan
TBC diangkat menjadi suatu gerakan yang bukan saja menjadi tanggung jaab
pemerintah' sasta tetapi juga masyarakat pada umumnya. Salah satu kegiatan
dalam ;ardunas TB adalah pelaksanaan Strategi +TS ( Directly Observed
Treatmant Shortcourse) dengan tujuan untuk menjamin dan menegah resistensi'
keteraturan pengobatan dan menegah drop out penderita TBC dengan ara
melakukan pengaasan dan pengendalian pengobatan penderita tuberkulosis.
2
8/18/2019 BAB I-BAB 5
3/58
8/18/2019 BAB I-BAB 5
4/58
$.*.5 Tujuan "usus$.*.5.$ Melakukan pengkajian keperaatan pada Tn.; dengan tuberkulosis paru di
#uang ;ardenia #S dr. +oris Syl!anus Palangka #aya.
$.*.5.5 Menganalisa data yang telah diperoleh dari masalah kesehatan klien Tn. ;
dengan tuberkulosis paru di #uang ;ardenia #S dr. +oris Syl!anus Palangka
#aya.
$.*.5.* Merumuskan diagnosa keperaatan pada klien Tn. ; dengan tuberkulosis
paru di #uang ;ardenia #S dr. +oris Syl!anus Palangka #aya.
$.*.5.1 Memprioritaskan diagnosa keperaatan Tn. ; dengan tuberkulosis paru di
#uang ;aerdenia #S dr. +oris Syl!anus Palangka #aya.
$.*.5.& Merenanakan tindakan keperaatan sesuai dengan masalah keperaatan
pada klien Tn. ; dengan tuberkulosis paru di #uang ;ardenia #S dr. +oris
Syl!anus Palangka #aya.
$.*.5.4 Mengimplementasikan renana tindakan keperaatan pada klien Tn. ;
dengan tuberkulosis paru di #uang ;ardenia #S dr. +oris Syl!anus Palangka
#aya.
1.$ Man%aat Penul"san
$.1.$ Manfaat TeoritisStudi kasus ini diharapkan memberikan sumbangan ilmu bagi keperaatan
untuk menambah pengetahuan untuk menambah pengetahuan mengenai asuhan
keperaatan pada klien Tn. ; dengan tuberkulosis paru di #uang ;ardenia #S dr.
+oris Syl!anus serta memperkuat teori yang sudah ada.
$.1.5 Manfaat Praktis
$.1.5.$ Bagi Penulis$ Sebagai suatu syarat kelulusan praktik klinik
5 Sebagai sarana untuk meningkatkan pengetahuan tentang asuhan keperaatan
pada klien dengan tuberulosis paru' serta aplikasinya.
4
8/18/2019 BAB I-BAB 5
5/58
* Memperoleh pengalaman dalam membuat =aporan Studi "asus dibidang
keperaatan dan memberikan informasi sebagai bahan masukan =aporan Studi
"asus yang akan datang.
$.1.5.5 Bagi Pelayanan "esehatan
Manfaat =aporan Studi "asus bagi #S dr. +oris Syl!anus Palangka #aya
khusunya peraat di ;ardenia adalah sebagai bahan masukan dalam pelayanan
kesehatan dan meningkatkan mutu pelaksanaan serta bahan e!aluasi dan perbaikan
asuhan keperaatan.
$.1.5.* Bagi Institusi
+iharapkan menjadi sumber informasi' baaan' dan bahan masukan untuk
menambah aasan bagi mahasisa khususnya yang terkait dalam pelaksanaan
asuhan keperaatan pada klien dengan Tuberkulosis paru.
$.1.5.1 Bagi Mahasisa
+iharapkan menjadi sumber informasi' baaan' dan bahan masukan untuk
menambah aasan bagi mahasisa STI"es >ka -arap Palangka #aya khususnya
yang terkait dalam pelaksanaan asuhan keperaatan pada klien dengan Tuberkulosis
paru.
$.1.5.& Bagi Masyarakat
+iharapkan menjadi sumber informasi' baaan' dan bahan masukan untuk
menambah aasan bagi masyarakat Palangka #aya khususnya yang terkait dengan
Tuberkulosis paru.
5
8/18/2019 BAB I-BAB 5
6/58
BAB II
TIN&AUAN PUTA#A
'.1 #(nse) Dasar #MB
'.1.1 Anat(m" *"s"(l(g" Paru+Paru
:ungsi utama paruparu adalah untuk pertukaran gas antara udara atmosfer dan
darah.+alam menjalankan fungsinya' paruparu ibarat sebuah pompa mekanik yang
berfungsi ganda' yakni menghisap udara atmosfer ke dalam paru (inspirasi) dan
mengeluarkan udara al!eolus dari dalam tubuh (ekspirasi).
8/18/2019 BAB I-BAB 5
7/58
1. "apasitas total paruparu.
5.$.5 +efinisi Tuberkulosis Paru
Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksius yang terutama menyerang
parenkim paru dapat juga ditularkan kebagian tubuh lain termasuk meningen' ginjal'
tulang dan nodus limfe' agen infeksius terutama adalah batang aerobi tahan asam
yang tumbuh dengan lambat dan sensiti!e terhadap panas dan sinar ultra!iolet
(Smelt3er' 5005).
Tuberulosis (TB) adalah penyakit akibat kuman myobaterium tuberulosis
sitemis sehingga dapat mengenai semua organ tubuh dengan lokasi terbanyak diparu
paru yang biasanya merupakan lokasi infeksi primer (2rif Mansjoer' 5000)
Tuberulosis paru merupakan penyakit infeksi yang menyerang parenkim parudisebabkan oleh Mycobacterium Tuberkulosis, penyakit ini dapat juga menyebar
kebagian tubuh lain seperti meningen' ginjal' tulang' dan nodus limfe.
Tuberkulosis pada manusia ditemukan dalam dua bentuk yaitu@
Tuberkulosis primer' jika terjadi pada infeksi yang pertama kali.
5.$.5.$ Tubekulosis sekunder' kuman yang dorman pada tuberkulosis primer akan
aktif setelah bertahuntahun kemudian sebagai infeksi endogen menjadi
tuberkulosis deasa.
5.$.5.5 Mayoritas terjadi karena adanya penurunan imunitas' misalnya karena
malnutrisi' penggunaan alkohol' penyakit maligna' diabetes' 2I+S dan gagal
ginjal (somantri' 500%).5.$.* >tiologi
Tuberkulosis disebabkan oleh kuman yaitu mycobacterium tuberculosis."uman
ini berbentuk batang dan tahan asam' serta banyak mengandung lemak yang tinggi
pada membran selnya sehingga menyebabkan kuman ini tahan asam dan
pertumbuhannya sangat lambat' kuman ini tidak tahan terhadap sinar ultra!iolet
karena itu penularannya terutama terjadi pada malam hari.
8/18/2019 BAB I-BAB 5
8/58
;ejala
8/18/2019 BAB I-BAB 5
9/58
Partikel dapat masuk ke dalam al!eolar' bila ukuran !artikel kurang dari &
mikrometer. "uman akan dihadapi terlebih dulu oleh neutropil' kemudian baru oleh
makrofag. "ebanyakan partikel ini akan dibersihkan oleh makrofag keluar dari
abang trakea bronkhial bersama gerakan sillia dengan sekretnya. Bila kuman
menetap di jaringan paru maka ia akan tumbuh dan berkembang biak dalam
sitoplasma makrofag. +i sini ia dapat terbaa masuk ke organ tubuh lainnya.
"uman yang bersarang ke jaringan paru akan berbentuk sarang tuberkulosis
pneumonia keil dan disebut sarang primer atau efek primer atau sarang ghon (fokus).
Sarang primer ini dapat terjadi pada semua jaringan paru' bila menjalar sampai ke
pleura maka terjadi efusi pleura. "uman dapat juga masuk ke dalam saluran
gastrointestinal' jaringan limfe' orofaring' dan kulit."emudian bakteri masuk kedalam !ena dan menjalar keseluruh organ' seperti paru' otak' ginjal' tulang.Bila
masuk ke dalam arteri pulmonalis maka terjadi penjalaran keseluruh bagian paru dan
menjadi TB milier.
Sarang primer akan timbul peradangan getah bening menuju hilus (limfangitis
lokal)' dan diikuti pembesaran getah bening hilus (limfangitis regional). Sarang
primer limfangitis lokal serta regional menghasilkan komplek primer (range). Proses
sarang paru ini memakan aktu *8 minggu.
5.$.4 Pathay
9
8/18/2019 BAB I-BAB 5
10/58
Bagan 5.$ Patofisiologi Tuberkulosis Paru.
5.$./ "omplikasi
10
8/18/2019 BAB I-BAB 5
11/58
Menurut +epkes #I (5004)' merupakan komplikasi yang dapat terjadi pada
penderita tuberulosis paru stadium lanjut yaitu @
'.1.,.1 -emoptisis berat (perdarahan dari saluran napas baah) yang dapat
mengakibatkan kematian karena syok hipo!olemik atau karena tersumbatnya
jalan napas.
'.1.,.' 2telektasis (parumengembang kurang sempurna) atau kolaps dari lobus akibat
retraksi bronhial.
'.1.,.3 Bronkiektasis (pelebaran bronus setempat) dan fibrosis (pembentukan
jaringan ikat pada proses pemulihan atau reaktif) pada paru.
'.1.,.$ Penyebaran infeksi ke organ lain seperti otak' tulang' persendian' dan ginjal.
5.$.8 Pemeriksaan Penunjang
5.$.8.$ "ultur sputum@ positif untuk myobakterium pada tahap akhir penyakit.5.$.8.5 Diehl 9eelsen@ (pemakaian asam epat pada gelas kaa untuk usapan airan
darah) positif untuk basil asam epat.
5.$.8.* Test kulit@ (PP+' Mantou' potongan !ollmer) ? reaksi positif (area durasi $0
mm) terjadi 18 /5 jam setelah injeksi intra dermal. 2ntigen menunjukan
infeksi masa lalu dan adanya anti body tetapi tidak seara berarti menunjukan
penyakit aktif. #eaksi bermakna pada pasien yang seara klinik sakit berarti
baha TB aktif tidak dapat diturunkan atau infeksi disebabkan oleh
myobaterium yang berbeda.
5.$.8.1 >lisa 7 ,estern Blot@ dapat menyatakan adanya -IA.5.$.8.& :oto thora@ dapat menunjukan infiltrsi lesi aal pada area paru atas'
simpanan kalsium lesi sembuh primer atau efusi airan' perubahan
menunjukan lebih luas TB dapat masuk rongga area fibrosa.
5.$.8.4 -istologi atau kultur jaringan ( termasuk pembersihan gaster@ urien dan airan
serebrospinal' biopsi kulit ) positif untuk myobakterium tubrerkulosis.5.$.8./ Biopsi jarum pada jarinagn paru@ positif untuk granula TB@ adanya sel raksasa
menunjukan nekrosis.5.$.8.8 >lektrosit' dapat tidak normal tergantung lokasi dan bertanya infeksi@ seperti@
-yponaremia' karena retensi air tidak normal' didapat pada TB paru luas.
;+2 dapat tidak normal tergantung lokasi' berat dan kerusakan sisa pada
paru.
5.$.8.% Pemeriksaan fungsi pada paru@ penurunan kapasitas !ital' peningkatan ruang
mati' peningkatan rasio udara resido dan kapasitas paru total dan penurunan
11
8/18/2019 BAB I-BAB 5
12/58
saturasi oksigen sekunder terhadap infiltrasi parenkhim 7 fibrosis' kehilangan
jaringan paru dan penyakit pleural (somantri' 500%).
5.$.% Penatalaksanaan Medis
Penatalaksanaan yang diberiakan bisa berupa metode pre!entif dan kuratif yang
meliputi araara sebagai berikut@
5.$.%.$ Penyuluhan
5.$.%.5 Penegahan
5.$.%.* Pemberian obatobat' seperti@ 2T (obat anti tuberulosis)' bronkodilator'
B-'Aitamin.
5.$.%.1 :isioterapi dan rehabilitasi
5.$.%.& "onsultasi seara teratur.5.$.%.4 Panduan 2T dan peruntukannya @
$) "ategori $(5 -#D> 7 1-*#*)+iberikan untuk pasien baru
Pasien baru TB paru BT2 positif Pasien TB paru BT2 negatif thorak positif
Pasien TB ekstra paru
5). "ategori 5 (5-#D>S 7 -#D> 7 &-*#*>*)+iberikan untuk pasien BT2 positif yang telah diobati sebelumnyaE
Pasien kambuh
Pasien gagal Pasien dengan pengobatan * tahun terputus ( +efault)
*). 2T sisipan (-#D>)
Paket sisipan "+T adalah sama seperti panduan paket untuk taha kategori $
yang diberikan selama sebulan ( 58 hari)
Fenis dan dosis obat 2T
1). Isoniasid (-)bat ini sangat efektif terhadap kuman dalam keadaan metaboli aktif. +osis
harian yang dianjurkan & mg 7 kg BB' sedangkan untuk pengobatan intermiten *
G semingggu diberikan dengan dosis $0 mg 7 kg BB.
&). #ifamisin (#)+apat membunuh kuman semi dormanf yang tidak dapat dibunuh isoniasid.
+osis $0 mg 7 kg BB diberikan sama untuk pengobatan harian maupun
intermiten * G seminggu.
4). Pirasinamid (D)
12
8/18/2019 BAB I-BAB 5
13/58
+apat membunuh kuman yang berada dalam sel dengan suasana asam. +osis
harian dianjurkan 5& mg 7 kg BB' sedangkan untuk pengobatan intermiten * G
seminggu
/.) Streptomisin (S)+osis harian dianjurkan $& mg 7 kg BB' sedeangkan untuk pengobatan
intermiten * G seminggu diberikan dengaEn dosis yang sama. Penderita
berumur sampai 40 tahun dosisnya 0'/& gr7 hari. Sedangkan untuk berumur 40
th atau lebih diberikan 0'&0 gr7 hari. (+epartemen "esehatan #epublik
Indonesia' 5004).
'.' #(nse) Dasar Pemenuhan #ebutuhan Nutr"s"
5.5.$ 2natomi :isiologi Sistem Penernaan Saluran penernaan terdiri dari mulut' tenggorokan' kerongkongan' lambung'
usus halus' usus besar' retum dan anus.
5.5.$.$ Mulut
;igi berfungsi untuk menghanurkan makanan pada aal proses penernaan.
Mengunyah dengan baik dapat menegah terjadinya luka parut pada permukaan
saluran penernaan. Setelah dikunyah lidah mendorong gumpalan makanan ke dalam
faring' dimana makanan bergerak ke esophagus bagian atas dan kemudian ke baah
ke dalam lambung.
5.5.$.5 >sofagus
13
8/18/2019 BAB I-BAB 5
14/58
>sofagus adalah sebuah tube yang panjang. Sepertiga bagian atas adalah
terdiri dari otot yang bertulang dan sisanya adalah otot yang liin. Permukaannya
diliputi selaput mukosa yang mengeluarkan seret mukoid yang berguna untuk
perlindungan.5.5.$.* =ambung
;umpalan makanan memasuki lambung' dengan bagian porsi terbesar dari
saluran penernaan. Pergerakan makanan melalui lambung dan usus dimungkinkan
dengan adanya peristalti' yaitu gerakan konstraksi dan relaksasi seara bergantian
dari otot yang mendorong substansi makanan dalam gerakan menyerupai gelombang.
Pada saat makanan bergerak ke arah spingter pylorus pada ujung distal lambung'
gelombang peristaltik meningkat. "ini gumpalan lembek makanan telah menjadi
substansi yang disebut hyme. Chyme ini dipompa melalui spingter pylorus kedalam
duodenum. #atarata aktu yang diperlukan untuk mengosongkan kembali lambung
setelah makan adalah 5sampai 4 jam.
5.5.$.1
8/18/2019 BAB I-BAB 5
15/58
"olon orang deasa' panjangnya kurang lebih $5&$&0 m atau &040 inh'
terdiri dari @Sekum' yang berhubungan langsung dengan usus halus. "olon terdiri dari
kolon asenden' trans!ersum' desenden dan sigmoid. #ektum' $0$& m7 14 inh.
:ungsi utama usus besar (kolon) adalah @$) 2bsorbsi air dan nutrient
5) Proteksi7 perlindungan dengan mensekresikan muus yang akan melindungi
dinding usus trauma oleh feses dan akti!itas bakteri.
*) Menghantarkan sisa makanan sampai ke anus dengan ara berkontraksi.
1) 2nus7 anal7 orifisium eksternal
Panjangnya kurang lebih 5'&& m atau $5 inh' mempunyai 5 spingter yaitu
internal (in!olunter) dan eksternal (!olunter). Panjang retum ber!ariasi' sesuai
dengan usia @Bayi @ 5'&*'8 m
Toddler @ 1 mPra sekolah @ /'4 mSekolah @ $0 m
+easa @ $0$& m
5.5.5 +efinisi 9utrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan 3at makan oleh tubuh
yang bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam akti!itas tubuh' (2. 23i3
2limul -' 500%). 9utrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaan dimana indi!idu yang
mengalami kekurangan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metaboli
(,ilkinson Fudith M. 500/).9utrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah intake nutrisi
tidak menukupi untuk memenuhi kebutuhan metaboli (9anda. 500&5004).
9utrisi adalah sejenis 3at kimia organi atau anorganikyang terdapat dalam
makanan dan dibutuhkan oleh tubuh untuk menjalankan fungsinya.>nam 3at nutrisi
esensial yaitu' karbohidrat' lemak' protein' !itamin' air' dan mineral.
5.5.5.$ "arbohidrat
Merupakan sumber energi utama dan sumber serat pangan.
5.5.5.5 Protein
Merupakan konstituen pada semua sel' terdiri dari asam dan amino.
5.5.5.* =emak
Merupakan sumber energi yang didapatkan
5.5.5.1 Aitamin
15
8/18/2019 BAB I-BAB 5
16/58
Merupakan bahan organik yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan berfungsi
sebagai katalisator proses metabolisme tubuh.
5.5.5.& 2ir
Merupakan komponen terbesar penyusun tubuh manusia.
5.5.5.4 Mineral
Merupakan bahan anorganik yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan tubuh.
5.5.* >tiologi
Beberapa hal yang menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan pada kebutuhan
nutrisi' antara lain@
'.'.3.1 Intake nutrisi.
'.'.3.' "emampuan mendapat dan mengolah makanan.
'.'.3.3 ;angguan menelan dan sakit gigi.'.'.3.$ 2noreksia.
'.'.3.- 9ause dan !omiter (mual dan muntah)
'.'.3. bstruksi saluran erna
'.'.3., +iabetes militus (+M)
'.'.3./ Malabsorbsi nutrient
'.'.3.0 Stres dan depresi
5.5.*.$0 "anker
5.5.*.$$ Pertumbuhan
5.5.*.$5 ;aya hidup
5.5.*.$* "ebudayaan
5.5.*.$1 Sumber ekonomi
5.5.*.$& Tinggal sendiri
'.'.$ Pat(%"s"(l(g"
"ondisi fisiologis yang mempengaruhi status nutrisi termasuk tingkat akti!itas'
keadaan sakit' kemampuan daya beli' dan menyiapkan makanan serta prosedur dan
pengobatan yang dilakukan.
Beberapa kondisi fisiologis dapat menyebabkan menurunkan 3at makanan
tertentu' dan suatu saat akan meningkat. Penyakit ginjal dapat menurunkan kebutuhan
protein oleh protein diekskresikan diginjal .
16
8/18/2019 BAB I-BAB 5
17/58
;angguan fisik dapat terjadi disepanjang saluran penernaan yang
menyebabkan menurunkan asupan nutrisi. ;angguan absorbs' gangguan transportasi'
atau penggunaan yang tidak sepantasnya. =uka pada mulut dapat menyebabkan
menurunnya asupan nutrisi akibat nyeri saat makan. +iare dapat menurunkan
absorbsi nutrisi karena didorong lebih epat.
5.5.& Pohon Masalah
Pola makan tidak teratur' obatobatan' stress'nikotin' dan alohol
Berkurangnya pemasukan makanan
"ekosongan lambung
>rosi pada lambung
Produksi asam lambung meningkat
#eflek muntah
Intake makanan tidak adekuat
"ekurangan nutrisi
17
8/18/2019 BAB I-BAB 5
18/58
Bagan 5.5 "ebutuhan +asar Manusia
5.5.4 Manifestasi "linis
2da beberapa tanda dan gejala pada ketidakseimbangan kebutuhan nutrisi
seara umum' diantaranya@
5.5.4.$ "etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
$) "ram dan nyeri abdomen
5) 9afsu makan menurun
*) Berat badan 50H atau lebih dibaah berat badan ideal.
1) "erapuhan kapiler&) +iare
4) "ehilangan rambut berlebih
/) Bising usus hiperaktif8) Tonus otot menurun
%) Cepat kenyang setelah makan$0) Mengeluh gangguan sensasi rasa$$) Sariaan rongga mulut
$5) Sukar menelan
5.5.4.5 "etidakseimbngan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh$) +isfungsi pola makan
5) 9afsu makan berlebih
*) 2kti!itas monoton
1) =ipatan otot trisep 5& m pada anita' $& m pada pria&) Berat badan 50H atau lebih diatas tinggi dari kerangka tubuh ideal
5.5./ Tes +iagnostik
Pada pemenuhan kebutuhan nutrisi' pemeriksaan penunjang yang dilakukan
seperti@
'.'.,.1 #ontgen
'.'.,.'
8/18/2019 BAB I-BAB 5
19/58
'.3 Manajemen #e)eraatan
'.3.1 Pengkajian
Berdasarkan klasifikasi +oenges (5000)' riayat keperaatan yang perlu dikaji
adalah@5.*.$.$ 2kti!itas dan istirahat
rang yang terkena tuberulosis paru memiliki gejala seperti' kelelahan
umum dan kelemahan'nafas pendek karena bekerja'sulit tidur pada malam atau
demam pada malam hari' menggigil dan atau berkeringat mimpi buruk' dengan Tanda
Takhikardi' tahipnoe7dispnoe pada kerja' "elelahan otot' nyeri dan sesak (pada tahap
lanjut).
5.*.$.5 Integritas >go
;ejalanya adanya faktor stres lama'Masalah keuanagan' rumah' perasaan tak berdaya 7 tak ada harapan' populasi budaya. +engan tanda Menyangkal' (khususnya
selama tahap dini)'2nietas' ketakutan' mudah tersinggung.
5.*.$.* Makanan 7 airan.
;ejalanya anoreia'tidak dapat menerna makanan'penurunan berat badan.
+engan tanda turgor kulit buruk' kehilangan lemak subkutan pada otot.
5.*.$.1 9yeri 7 kenyamanan.
;ejalanya akan timbul nyeri dada meningkat karena batuk berulang' dengan
tanda nyeri berhatihati pada area yang sakit'perilaku distraksi' gelisah.
5.*.$.& Pernafasan
;ejala pada sistem pernapasan batuk produktif atau tidak produktif'nafas
pendek' riayat tuberkulosis7terpajan pada indi!idu terinjeksi dengan tanda
peningkatan frekuensi nafas' pengembangan pernafasan tak simetris' perkusi dan
penurunan fremitus !okal' bunyi nafas menurun tak seara bilateral atau unilateral
(effusi pleura 7 pneomothora) bunyi nafas tubuler dan 7 atau bisikan pektoral diatas
lesi luas' krekels teratat diatas apeks paru selam inspirasi epat setelah batuk pendek
(krekels posttusi). "arakteristik sputum@ hijau purulen' mukoid kuning atau
berampur darah.+e!iasi trakeal (penyebaran bronkogenik). Tak perhatian' mudah
terangsang yang nyata' perubahan mental (tahap lanjut).
5.*.$.4 "eamanan
19
http://diitsehat.blogspot.com/http://diitsehat.blogspot.com/
8/18/2019 BAB I-BAB 5
20/58
;ejalanya adalah adanya kondisi penekana imun' ontoh ? 2I+S' kanker' tes
-IA positif (6) dengan tanda demam rendah atau sakit panas akut.
5.*.$./ Interaksi sosial
;ejala yang berhubungan dengan interaksi pada orang yang mengalami
tuberulosis paru adalah perasaan isolasi 7 penolakan karena penyakit menular'
perubahan pola biasa dalam tangguang jaaab 7 perubahan kapasitas fisik untuk
melaksankan peran.
5.*.$.8 Penyuluhan 7 pembelajaran
;ejala riayat keluarga tuberulosis paru 'ketidakmampuan umum 7 status
kesehatan buruk' gagal untuk membaik 7 kambuhnya tuberkulosis' tidak berpartisipasi
dalam therapy.
'.3.' +iagnosa "eperaatan
+iagnosa keperaatan merupakan keputusan klinis mengenai seseorang'
keluarga' atau masyarakat sebagai akibat dari masalah kesehatan atau proses
kehidupan yang aktual atau potensial. +iagnosa keperaatan ini dapat memberikan
dasar pemilihan inter!ensi untuk menjadi tanggung gugat peraatan. (-idayat' 5008)
5.*.5.$ "etidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan sekret kental atau sekret
darah? kelemahan? upaya batuk buruk? edema trakea atau faringeal.5.*.5.5 ;angguan keseimbangan nutrisi' kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
kelelahan' batuk yang sering' adanya produksi sputum' dispnea' anoreksia' penurunan
kemampuan finansial.5.*.5.* #isiko tinggi infeksi penyebaran 7 akti!itas ulang infeksi berhubungan
dengan pertahanan primer tidak adekuat' fungsi silia menurun7 statis sekret'
kerusakan jaringan akibat infeksi yang menyebar' malnutrisi' terkontaminasi
oleh lingkungan' kurang informasi tentang infeksi kuman.
5.*.5.1 #esiko kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan penurunan
permukaan efektif paru' atelektasis' kerusakan membran al!eolarkapiler'
sekret kental' edema bronkhial.
5.*.5.& "urang pengetahuan tentang kondisi' pengobatan' penegahan berhubungan
dengan tidak ada yang menerangkan' interpretasi yang salah' informasi yang
didapat tidak lengkap7tidak akurat' terbatasnya pengetahuan7kognitif .
20
8/18/2019 BAB I-BAB 5
21/58
21
8/18/2019 BAB I-BAB 5
22/58
'.3.3 Inter2ens" #e)eraatan
N(D"agn(sa
#e)eraatan
Tujuan
#r"ter"a Has"l4Inter2ens" Ras"(nal
22
8/18/2019 BAB I-BAB 5
23/58
$. "etidakefektifan
bersihan jalan nafas
berhubungan dengan
sekret kental atau sekret
darah? kelemahan?
upaya batuk buruk?
edema trakea atau
faringeal.
Setelah dilakukan
tindakan keperaatan
selama * 51 jam di
harapakan jalan nafas
bersih dan efektif
"riteria hasil@
$. Mempertahankan
jalan nafas klien.
5. Mengeluarkan
sekret tanpa
bantuan.
*. Menunjukkan
prilaku untuk
memperbaiki7memp
ertahankan
kebersihan jalan
nafas.
1. Berpartisipasi dalam
program
pengobatan' sesuai
tingkat kemampuan
$. "aji fungsi pernafasan' bunyi
nafas' keepatan' irama dan
kedalaman serta penggunaan
otot aksesori.
5. Catat kemampuan untuk
mengeluarkan mukus7batuk
efektif? atat karakter' jumlah
sputum' adanya hemoptysis
*. Berikan klien posisi semi
foler. Bantu pasien untuk
batuk dan latihan nafas
dalam.
$.Penurunan bunyi nafas dapat
menunjukkan atelektasis. #onkhi dan
mengi menunjukkan akumulasi
sekret7ketidakmampuan untuk
membersihkan jalan nafas yang dapat
menimbulkan penggunaan otot aksesori
pernafasan dan peningkatan kerja
pernafasan.
8/18/2019 BAB I-BAB 5
24/58
atau sanitasi.
1. Bersihkan sekret dari mulut
dan trakea? penghisapan
sesuai keperluan.
&. Pertahankan masukan airan
sedikitnya 5&00 ml7hari
keuali kontra indikasi.
4. =embabkan udara7oksigen
inspirasi.
/.
8. Berikan obatobat sesuai
indikasi? agen mukolitik'
bronkodilator'
kortikosteroid.
jalan nafas besar untuk dikeluarkan.
1.Menegah obstruksi7 aspirasi.
Penghisapan dapat diperlukan bila
pasien tak mampu mengeluarkan sekret.
&.Pemasukan tinggi airan membantu
untuk mengenerkan sekret'
membuatnya mudah dikeluarkan.
4.Menegah pengeringan membran
mukosa' membantu mengenerkan
seret.
/.2gen mukolitik menurunkan kekentalan
dan perlengketan sekret' bronkodilator
Tabel 5.$ Inter!ensi "eperaatan "MB
N( D"agn(sa Tujuan Inter2ens" Ras"(nal
24
8/18/2019 BAB I-BAB 5
25/58
#e)eraatan #r"ter"a Has"l4
5 ;angguan
keseimbangan
nutrisi' kurang dari
kebutuhan
berhubungan dengan
kelelahan' batuk
yang sering' adanya
produksi sputum'
dispnea' anoreksia'
penurunan
kemampuan
finansial.
Setelah dilakukan
tindakan keperaatan
selama * 51 jam di
harapakan kebutuhan
nutrisi adekuat.
"riteria hasil@
$. Menunjukkan berat
badan meningkat
menapai tujuan
dengan nilai
laboratoriurn normal
dan bebas tanda
malnutrisi'
5. melakukan
perubahan pola hidup
untuk meningkatkan
dan mempertahankan berat badan yang
tepat.
$. Catat status nutrisi paasien@
turgor kulit' timbang berat
badan' integritas mukosa
mulut' kemampuan menelan'
adanya bising usus' riayat
mual7rnuntah atau diare.
5. "aji ulang pola diet pasienyang disukai7tidak disukai.
*. Monitor intake dan output
seara periodik.
1. Catat adanya anoreksia' mual'
muntah' dan tetapkan jika ada
hubungannya dengan
medikasi. 2asi frekuensi'
!olume' konsistensi Buang
2ir Besar (B2B).
&. 2njurkan istirahat yang
ukup.
4. =akukan peraatan mulut
sebelum dan sesudah tindakan
pernapasan.
$. Berguna dalam mendefinisikan derajat
masalah dan inter!ensi yang tepat.
5. Membantu inter!ensi kebutuhan yang
spesifik' meningkatkan intake diet
pasien.
*. Mengukur keefektifan nutrisi dan
airan.
1. +apat menentukan jenis diet dan
mengidentifikasi pemeahan masalah
untuk meningkatkan intake nutrisi.
&. Membantu menghemat energi khusus
saat demam terjadi peningkatan
metaboli.
4. Mengurangi rasa tidak enak dari
sputum atau obatobat yang digunakan
25
8/18/2019 BAB I-BAB 5
26/58
/. 2njurkan makan sedikit dan
sering dengan makanan tinggi
protein dan karbohidrat.
8. #ujuk ke ahli gi3i untuk
menentukan komposisi diet.
%. 2asi pemeriksaan
laboratorium. (B
8/18/2019 BAB I-BAB 5
27/58
berhubungan dengan
pertahanan primer tidak
adekuat' fungsi silia
menurun7 statis sekret'
kerusakan jaringan
akibat infeksi yang
menyebar' malnutrisi'
terkontaminasi oleh
lingkungan' kurang
informasi tentang
infeksi kuman.
harapakan tidak terjadi
penyebaran7 akti!itas
ulang infeksi.
"riteria hasil@
$. Mengidentifikasi
inter!ensi untuk
menegah7menurunkan resiko
penyebaran infeksi.5. Menunjukkan7
melakukan
perubahan pola
hidup untuk
meningkatkan
lingkungan yang
aman.
bronkus pada jaringan
sekitarnya atau aliran darah
atau sistem limfe dan resiko
infeksi melalui batuk' bersin'
meludah' tertaa' iuman
atau menyanyi.
5. Identifikasi orangorang yang
beresiko terkena infeksi
seperti anggota keluarga'
teman' orang dalam satu
perkumpulan.
*. 2njurkan pasien menutup
mulut dan membuang dahak
di tempat penampungan yang
tertutup jika batuk.
1. Monitor temperatur.
&. 2njurkan untuk tidak
menghentikan terapi yang
dijalani.
4. Pemberian terapi I9-'
etambutol' #ifampisin.
Pemberian terapi Pyra3inamid
dari kuman tuberulosis.
5. Mengurangi resiko anggota keluarga
untuk tertular dengan penyakit yang
sama dengan klien.
*. Penyimpangan sputum pada adah
yang terdesinfeksi akan mengurangi
penyebaran' sedangkan penggunaan
masker dapat meminimalilisasi
penyebaran infeksi melalui droplet.1. Peningkatan suhu tubuh menandakan
terjadinya infeksi sekunder.
&. Penghentian terapi mengakibatkan
pengobatan berulang dari aal dan
mengakibatkan resistensi bakteri.
4.
8/18/2019 BAB I-BAB 5
28/58
(PD2)72ldinamide' para
amino salisik (P2S)'
sikloserin' streptomisin
Tabel 5.* Inter!ensi "eperaatan "MB *
N( D"agn(sa
#e)eraatan
Tujuan
#r"ter"a Has"l4
Inter2ens" Ras"(nal
1 #esiko kerusakan
pertukaran gas
berhubungan dengan
penurunan permukaan
Setelah dilakukan
tindakan keperaatan
selama * 51 jam di
harapakan pertukaran
$. "aji dispnea' takipnea' tak
normal atau menurunnya
bunyi nafas' meningkatkan
upaya pernafasan' terbatasnya
$. Memantau ada tidaknya penyakit yang
berlanjut.
28
8/18/2019 BAB I-BAB 5
29/58
efektif paru' atelektasis'
kerusakan membran
al!eolarkapiler' sekret
kental' edema
bronkhial.
gas tidak terjadi'
adanya perbaikan
!entilasi.
"riteria hasil@
$. #esiko terhadap
pertukaran gas dapat
dihindari.5. menunjukkan
perbaikan !entilasi
dan oksigenisasi
jaringan adekuat
dengan ;+2 dalam
rentang normal
*. bebas dari gejala
distress pernafasan.
ekspansi dinding dada dan
kelemahan.
5. >!aluasi perubahan pada
tingkat kesadaran. Catat
sianosis dan perubahan pada
arna kulit' termasuk
membran mukosa dan kuku.
*. Tunjukkan atau dorong
bernafas selama ekshalasi'
khususnya untuk pasien
dengan fibrosis atau
kerusakan parenkim.
1. Tingkatkan tirah baring7batasi
aktifitas dan bantu akti!itas
peraatan diri sesuai
keperluan.
&. Berikan oksigen tambahan
yang sesuai.
5. 2kumulasi sekret7pengaruh jalan nafas
dapat mengganggu oksigenisasi organ
!ital dan jaringan.
*. Membuat tahanan melaan udara luar'
untuk menegah kolaps7 penyempitan
jalan nafas.
1. Menurunkan konsumsi oksigen atau
kebutuhan selama periode penurunan
penafasan dapat menurunkan beratnya
gejala
&. 2lat dalam memperbaiki hipoksemia
yang dapat terjadi sekunder terhadap
penurunan !entilasi atau menurunnya
permukaan al!eolar paru.
Tabel 5.1 Inter!ensi "eperaatan "MB 1
29
8/18/2019 BAB I-BAB 5
30/58
N(D"agn(sa
#e)eraatan
Tujuan
#r"ter"a Has"l4Inter2ens" Ras"(nal
& "urang pengetahuan
tentang kondisi'
pengobatan'
penegahan
Setelah dilakukantindakan keperaatan
selama * 51 jam di
harapakan menyatakan
pemahaman proses
$. "aji kemampuan pasien untuk belajar' ontoh tingkat takut'
masalah' kelemahan' tingkat
partisipasi' lingkungan terbaik
dimana pasien dapat belajar'
$. belajar tegantung pada emosi dan
kesiapan fisik dan ditingkatkan
pada tahapan indi!idu.
30
8/18/2019 BAB I-BAB 5
31/58
berhubungan dengan
tidak ada yang
menerangkan'
interpretasi yang salah'
informasi yang didapat
tidak lengkap7tidak
akurat' terbatasnya
pengetahuan7kognitif.
penyakit7 prognosis dan
kebutuhan pengobatan
"riteria hasil@
$. Melakukan
perilaku7perubahan
pola hidup untuk
memperbaikikesehatan umum
dan menurunkan
risiko pengaktifan
ulang tuberkulosis
5. mengidentifikasi
gejala yang
memerlukan
e!aluasi7inter!ensi
*. menggambarkan
renana untuk
menerima
peraatan kesehatan
adekuat.
seberapa banyak isi' media
terbaik' siapa yang terlibat.
5. Indentifikasi gejala yang harus
dilaporkan ke peraat' ontoh
hemoptisis' nyeri dada' demam'
kesulitan bernafas' kehilangan
pendengaran' !ertigo.
*. Tekankan pentingnya
mempertahankan protein tinggi
dan diet karbohidratdan
pemasukan airan adekuat
1. Informasi tertulis khusus pada
pasien untuk rujukan ontoh
jadal obat.
&. Felaskan dosis obat' frekuensi
pemberian' kerja yang
diharapkan' dan alasan pengobatan lama. "aji potensi
interaksi dengan obat 7 subtansi
lain.4. "aji potensial efek samping
5. +apat menunjkkan kemajuan atau
pengaktifan ulang penyakit atau
efek obat yang memerlukan
e!aluasi lanjut.
*. Memenuhi kebutuhan metabolik
membantu meminimalkan
kelemahan dan meingkatkan
penyembuhan.
1. Informasi tertulis dapat
menurunkan hambatan pasien
untuk mengingat sejumlah besar
informasi. Pengulangan
menguatkan belajar.
&. meningkatkan kerja sama dalam
program pengobatan dan menegah
penghentian obat sesuai perbaikan
kondisi pasien.
31
8/18/2019 BAB I-BAB 5
32/58
pengobatan (ontoh mulut
kering' konstipasi' gangguan
penglihatan' sakit kepala'
hipertensi ortostatik) dan
pemeahan masalah.
4. Menegah 7menurunkan
ketidaknyamanan sehubungan
dengan terapi dan meninggkatkan
kerja sama dalam program.
Tabel 5.& Inter!ensi "eperaatan "MB &
32
8/18/2019 BAB I-BAB 5
33/58
5.*.1 Implementasi "eperaatan
Pelaksanaan atau implementasi adalah aktualisasi dari renana keperaatan
melalui inter!ensi keperaatan (smelt3er dan bare'5005)
Tindakan keperaatan atau implementasi merupakan pelaksanaan
perenanaan oleh peraat dan klien.-alhal yang harus diperhatikan ketika
melakukan implementasi adalah inter!ensi dilakukan sesuai dengan renana
setelah dilakuakan !alidasi' penugasan keterampilan interpersonal' intelektual dan
tehnikal.Inter!ensi harus dilakukan dengan ermat dan efisien pada situasi yang
tepat' kemampuan fisik' fsikologis dilindungi dan didokumentasikan keperaatan
berupa peatatan dan pelaporan.
5.*.& >!aluasi
>!aluasi adalah penentuan dari respon pasien terhadap inter!ensi
keperaatan dan sejauh mana tujuan sudah diapai (smelt3er dan bare'5005).
>!aluasi merupakan tahap akhir proses keperaatan yang merupakan
akti!itas berkesinambungan dari tahap aal (pengkajian) sampai tahap akhir
(e!aluasi) dan melibatkan pasien dan keluarga. >!aluasi bertujuan untuk menilai
efektifitas renana dan strategi asuhan keperaatan. >!aluasi terdiri dari e!aluasi
proses' untuk menilai apakah prosedur dilakuakan sesuai dengan renan dan
e!aluasi hasil berfokus pada perubahan perilaku dan kesehatan pasien sebagai
hasil tindakan keperaatan. 2da tiga alternati!e dalam menafsirkan hasil e!aluasi
yaitu@
5.*.&.$ Masalah teratasi
Masalah teratasi apabila pasien menunjukan perubahan tingkah laku dan
perkembngan kesehatan sesuai dengan kriteria penapaian tujuan yang telahditetapakan.
5.*.&.5 Masalah sebagian teratasi
Masalah sebagian teratasi apabila pasien menunjukan perubahan dan
perkembangan kesehatan hanya sebagian dari kriteria hasil penapaian tujuan
yang telah ditetapkan.
33
8/18/2019 BAB I-BAB 5
34/58
5.*.&.* Masalah belum teratasi
Masalah belum teratasi' jika pasien sama sekali tidak menunjukan
perubahan perilaku dan perkembangan kesehatan atau bahkan timbul masalah
yang baru (9ursalam' 5000)
34
8/18/2019 BAB I-BAB 5
35/58
BAB III
AUHAN #EPERA5ATAN
3.1 Anamnesa
Berdasarkan hasil pengkajian tanggal 55 Fanuari 50$4 Fam $0.00 ,IB di ruang
;ardenia #S
8/18/2019 BAB I-BAB 5
36/58
"eterangan @ J =aki laki
J perempuan
J =aki laki 7 perempuan yang meninggal
J =akilaki 7 perempuan yang sakit
J -ubungan keluarga
J Tinggal serumah
3.' Pemer"ksaan *"s"k
"eadaan umum pasien lemah' pada tangan kiri pasien terpasang infus #= $4
tpm. Status mental Tn. ; baik' tingkat kesadaran ompos menthis' pasien tampak
meringis' bentuk badan kurus ara berbaring terlentang' suasana hati gelisah'
penampilan kurang rapi' berbiara lanar' fungsi kognitif orientasi aktu pasien
tidak dapat membedakan antara pagi' siang' malam' orientasi orang pasien dapat
mengenali keluarga maupun petugas kesehatan' orientasi tempat pasien mengetahui
baha sedang berada di rumah sakit. -alusinasi tidak ada halusinasi yang dialami
oleh pasien' proses berpikir tidak bloking dan irumstansial' insting pasien baik
tidak mengingkari atau menyalahkan orang lain' mekanisme pertahanan diri adaptif'
keluhan lainnya tidak ada. Tandatanda !ital Suhu7T@ *&'80C' 9adi7-#@ %5
7menit'Pernapasan7##@ 547menit'Tekanan +arah7BP@ $00780 mm-g.
*.5.$ Pernapasan
Bentuk +ada Simetris' kebiasaan merokok 18batang7hari' pasien merasa sesak
napas' pasien mengatakan masih batuk. Tipe pernapasan perut' irama pernapasan
teratur' suara napas !esikuler' suara napas tambahan hee3ing.
*.5.5 Cardio!asuler
36
8/18/2019 BAB I-BAB 5
37/58
"lien tidak mengeluh nyeri dada' kram pada kaki dan tangan' tidak ada tanda
tanda sianosis' tidak ada lubing finger' apillary time K5 detik' tidak ada asites' tidak
ada peningkatan !ena jugularis' suara jantung s$ s5 tunggal'.
*.5.* Persyarafan
9ilai ;CS > 1 ( Membuka Mata Spontan )' A & (rentasi dengan Baik)' M
4 (Bergerak Sesuai Perintah)' Total 9ilai ;CS $& normal' kesadaran Tn. C Compos
Menthis' Pupil anisokor' refle ahaya kanan dan kiri negatif.
kstrimitas atas Fari ke jari positif' jari ke hidung positif' ekstrimitas baah
tumit ke jempul kaki positif.#efleks kanan dan kiri positif tidak ada yang mengalami
kekakuan' uji sensasi klien merespon saat disentuh.
*.5.1 >liminasi
8/18/2019 BAB I-BAB 5
38/58
*.5.& >liminasi 2l!i (Boel)
Bibir terlihat lembab' klien dapat mengunyah dengan baik' gusi tidak ada
peradangan' simetris merah muda' mukosa lembab' tidak ada pembesaran tonsil'
retum tidak ada benjolan' hemorid tidak ada' B2B $ kali 7hari' bising usus terdengar
1 kali selama $ menit' tidak ada nyeri tekan pada abdomen' tidak ada benjolan pada
abdomen
*.5.4 Tulang tot Integumen (Bone)
"emampuan pergerakan sendi bebas' tidak ada kelemahan otot' tidak ada
kelumpuhan pada otot' tidak ada kekakuan otot pada separuh tubuh' tidak ada nyeri'
tidak ada pembengkakkan' tidak ada kekakuan' tidak ada peradangan pada otot' tidak
ada kekakuan pada tonus otot' ukuran otot simetris' kekuatan otot ekstremitas atat &&dan ekstremitas baah &&' tidak ada pergeseran tulang' tidak ada peradangan' tidak
ada luka' tidak ada patah pulang' tulang belakang kifosis.
*.5./ "ulit"ulit #ambut
"lien mengatakan tidak ada riayat alergi' suhu kulit terasa dingin' arna kulit
normal' turgor kulit baik' tekstur kulit halus' tidak terdapat lesi' tidak ada jaringan
parut' tekstur rambut lurus' distribusi rambut merata' bentuk kuku simetris.
*.5.8 Sistem Penginderaan
:ungsi pendengaran baik tidak adanya ketulian*.5.8.$ Mata7Penglihatan
:ungsi penglihatan buta7gelap' gerakan spontan7nistagmus' Sklera
normal7putih' konjungti!a merah muda' kornea bening' tidak ada keluhan dan nyeri
yang di rasakan klien' pasien juga tidak menggunakan alat bantu atau kaamata.
*.5.8.5 -idung7Peniuman
:ungsi peniuman pasien baik' hidung simetris tidak ada peradangan maupun
kelainan yang di alami pasien.
*.5.% =eher +an "elenjar =imfe
Massa tidak ada' jaringan Parut tidak ada' kelenjar limfe tidak teraba' kelenjar
Tyroid tidak teraba' mobilitas leher bergerak bebas tidak terbatas.
*.5.$0 Sistem #eproduksi
38
8/18/2019 BAB I-BAB 5
39/58
"lien tidak bersedia dilakukan inspeksi pada area genitalia' tapi klien
mengungkapkan baha ia tidak mempunyai keluhan yang berhubungan dengan
sistem reproduksi. Tidak ada kemerahan' tidak ada gatalgatal' tidak ada kelainan dan
hernia.
3.3 P(la *ungs" #esehatan
*.*.$ Persepsi Terhadap "esehatan dan Penyakit
Pasien mengatakan ingin epat sembuh dari penyakit yang dideritanya dan
kembali menjalankan aktifitas sehari hari seperti biasa.
*.*.5 9utrisi dan Metabolisme
TB $&8 m' BB sekarang *8 "g' BB Sebelum sakit &1 "g' diet biasa' T"TP
(tinggi kalori' tinggi protein)' tidak ada kesukaran menelan.
IMT@ BB7(TB@ 1002
)J1&7($&8@ 1002
)J*8@5'1%J$&'54 (kurus)
P(la Makan ehar"+har" esu!ah ak"t ebelum ak"t
:rekuensi7hari * $ hari * $ hari
Porsi $75 porsi $ porsi
9afsu makan "urang Baik
Fenis Makanan Bubur (nasi)' lauk pauk' sayur 9asi' lauk pauk'
sayur
Fenis Minuman 2ir putih 2ir putih' the
Fumlah minuman7751 jam &00 74 jam 800 74 jam
"ebiasaan makan Pagi' siang' malam Pagi' siang' malam
"eluhan7masalah 9afsu makan berkurang Tidak ada
Tabel *.$ Pola makan seharihari Tn. ; di ruang 2ster B=
8/18/2019 BAB I-BAB 5
40/58
Pasien mengatakan tidak ada masalah dengan pola istrahat dan tidur. Masalah
keperaatan tidak ada masalah.
*.*.1 "ognitif
Pasien menyadari keadaannya saat ini dan ingin epat sembuh
Masalah "eperaatan*.*.& "onsep diri (;ambaran diri' identitas diri' harga diri' peran )
;ambaran +iri' Pasien menyukai tubuhnya seara utuh' Ideal +iri' Pasien
ingin epat sembuh dari penyakit yang di deritanya Identitas +iri' -arga diri' Pasien
sangat di perhatikan oleh keluarga dan merasa di hargai' Peran pasien adalah kepala
rumah tangga dalam rumah tangganya' tidak ada masalah keperaatan.
*.*.4 2kti!itas Seharihari
Sebelum sakit pasien dapat melakukan akti!itas seharihari seara mandiri'
namun setelah sakit pasien hanya bisa berbaring ditempat tidur.
*.*./ "oping Toleransi terhadap Stress
Pasien mengatakan jika ada masalah keluarga selalu dirundingkan seara
keluarga untuk menari solusi yang lebih baik.*.*.8 9ilaiPola "eyakinan
Pasien dan keluarga mengatakan tidak ada tindakan medis yang bertentangan
dengan keyakinan yang dianut.tidak ada masalah keperaatan.
3.$ (s"al 8 )"r"tual
3.$.1 "emampuan berkomunikasi
"lien mampu berkomunikasi dengan baik kepada keluaraga dan tim medis.
3.- Data Penunjang Ra!"(l(g"s9 Lab(ratur"um9 Penunjang La"nn:a4
3.-.1 -asil laboratorium
N(
.
Pemer"ksaan Has"l N(rmal #es"m)ulan
$ ,BC $5' %1 $0L*7u= $$' /$&' & Menurun
5 #BC 1'*0 $0L47u= 1' 501' 8/ Menurun
40
8/18/2019 BAB I-BAB 5
41/58
* -;B $0'/ g7dl 1' &$$' 0 Menurun
1 P=T 508 $0L*7u= $&01&0 9ormal
2 @ *6
B @ *6
C @ *6
Tabel *.5 +ata penunjang Tn. ; pada tanggal 55 Fanuari 50$4 di #uang
;ardenia B=
8/18/2019 BAB I-BAB 5
42/58
2#"I>4
NIM. ';13.
8/18/2019 BAB I-BAB 5
43/58
3., Anal"s"s Data
DATA UB=E#TI*
DAN DATA
7B=E#TI*
#EMUN6#INAN
PEN=EBABMAALAH
D > Pasien mengatakan
sering batuk dan sesak
nafas
D7 > Pasien tampakgelisah
Pasien tampak lemas
tanda tanda !ital @
T+ @ $00780 mm-g
## @ 54 7menit
9 @ %5 7menit
S @ *&'8 oC
2llergen' perubahan uaa'
akti!itas yang berat' stress
Merangsang pengeluaran
histemik'3at antifilaktik'eosinafik' bradiklinim
"ontraksi obat polos
brankospasme
Penyempitan bronkus
Pengeluaran seret
Bersihan jalan nafas tidak
efektip
"etidakefektipan bersihan
jalan nafas
43
8/18/2019 BAB I-BAB 5
44/58
D > Pasien mengatakan
nafsu makan berkurang
D7 > pasin tampak tidak
bisa menghabiskan $
porsi makanan yang
diberikan
2noreksia
=emas
kelelahan
"ebutuhan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh
D > Pasien mengatakan
tidak mampu mandi
sendiri
D7 > Badan pasin
tampak kotor
"etidakmampuan dalam
meraat diri
Badan pasien tampak kotor
+efisit peraatan diri
+efisit peraatan diri
D > Pasien mengatakan
jarang menutup mulut
ketika batuk didepan
orang lain
D7 > + Pasien tidak
"urang informasi tentang
infeksi kuman
Tidak mengetahui etika
#esiko tinggi penyebaran
infeksi pada orang lain
44
8/18/2019 BAB I-BAB 5
45/58
menggunakan masker
Pasien membuang
sputum atau dahak
didalam tempat yang
tidak menggunakan tutup
Pasien membuang tisu
yang dugunakan setelah
batuk disemberangan
tempat
Pasien belum mengenal
etika batuk yang benar
batuk yang benar
Pemanjangan patogen
melalui droplet udara
#esiko tinggi pnyebaran
infeksi pada orang lain
*.1 Tabel 2nalisa +ata
45
8/18/2019 BAB I-BAB 5
46/58
3./ Pr"(r"tas Masalah
1. Ketidakefektipan bersihan jalan nafas berhubungan dengan
alergen, perubahan uaa, akti!itas "ang berat, stress.
2. Kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan an#reksia, le$as, kelelahan
3. %e&sit pera'atan diri berhubungan dengan kele$ahan akibat da"a
tahan tubuh $enurun.
4. (esik# tinggi pen"ebaran infeksi pada #rang lain berhubungan
dengan kurang inf#r$asi tentang infeksi ku$an
46
8/18/2019 BAB I-BAB 5
47/58
3.0 Inter2ens" #e)eraatan
9ama Pasien@ Tn. ;
#uang #aat @ ;ardenia
D"agn(sa #e)eraatan Tujuan #r"ter"a has"l4 Inter2ens" Ras"(nal
$. "etidakefektipan jalan nafas
berhubungan dengan alergen'
perubahan uaa' akti!itas 4yang
berat' stress.
Setelah dilakukan tindakan
keperaatan $ 4 jam
ketidakefektipan jalan nafas
dapat teratasi' dengan kriteria
hasil @
$. Pasin tampak tidak gelisah
5. Pasin tampak tidak sesak
nafas
*. Batuk pasien berkurang
$. 2skultasi bunyi nafas' atat
bunyi nafas tambahan
5. "aji TTA
*. 2njurkan pasien batuk
efektif dan teknik nafas
dalam
1. 2njurkan pasien untuk
posisi semifoler
&. "olaborasi dengan dokter
dalam pemberian terapi
bronkidilatot
$. Beberapa derajat spa
bronkus terjadi deng
abstruksi jalan nafas
5. Mengetahui prubaha
kesehatan pasien
*. Meningkatkan kema
batuk pasien sehingg
bersihan jalan nafas
membesar
1. Posisi semifoler da
mengurangi sesak
&. Bronkidilator sebaga
pengener dahak
47
8/18/2019 BAB I-BAB 5
48/58
5. "ebutuhan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan
dengan
anoreksia'lemas'kelelahan.
Setelah dilakukan
keperaatan $4 jam
diharapkan kebutuhan nutrisi
dapat terpenuhi dengan
keriteria hasil @
$.nutrisi terpenuhi
5.pasien tidak lemas
$. 2njurkan keluarga pasien
memberikan makanan
sedikit tapi sering
5. 2njurkan keluarga dalam
menyajikan makanan dalam
keadaan hangat
*. "olaborasi dengan ahli gi3i
dalam pemberian nutrisi
1. Monitor berat badan pasien
$.
8/18/2019 BAB I-BAB 5
49/58
#uang #aat @ ;ardenia
D"agn(sa #e)eraatan Tujuan #r"ter"a has"l4 Inter2ens" Ras"(nal
+efisit peraatan diri
berhubungan dengan kelemahan
akibat penurunan daya tahan
tubuh
1. #esiko tinggi penyebaran
infeksi pada orang lain
&. berhubungan dengan
kurang informasi tentang
Setelah dilakukan tindakan
keperaatan $4 jam diharapkan
pasien dapat meraat diri dengan
kriteria hasil @
- Penampilan rapi
- Bersih
Setelah dilakukan tindakan
keperaatan $4 jam diharapkan
penyebaran infeksi tidak terjadi
dengan kriteria hasil@
$ "aji kemampuan klien
dalam meraat diri
5 Bantu pasien dalam
memenuhi peraatan diri
* Berikan informasi tentang
peraatan diri
1 2njurkan kepada keluarga
untuk membantu pasien
dalam memenuhi kebutuhan
personal
hygin.
$. "aji patologi penyakit
potensial penyebaran infeksi
melalui droplet udara selama
batuk
5. Identifikasi orang lain yang
berisiko seperti
keluarga'teman' dan orang
$. mengetahui tingkat
kemampuan pasien
5. untuk memenuhi be
meraat diri
*. untuk menambah
pengetahuan pasien
mengenai kebersiha
1. memudahkan pasien
melakukan peraat
seperti mandi' goso
menui
rambut(keramas)
$. membantu klien unt
menegah penulara
pada orang lain
5. mengurangi terjadin
infeksi
49
8/18/2019 BAB I-BAB 5
50/58
infeksi kuman $. pasien mengatakan
menutup mulut ketika
batuk di depan orang lain
5. pasien mengenakan
masker
*. pasien membuang sputum
di tempat yang tertutup
dan berisi airan
desinfektan
terdekat lainnya
*. 2njurkan pasien untuk
menggunakan masker
1. 2njurkan pasien untuk batuk
dan bersin dengan menutup
mulut menggunakan tissue.
*. menegah pengelua
dopret melalui udar
1. menegah penyebar
melalui sputum7dah
1.1; Im)ementas" Dan E2aluas" #e)eraatan
Har"?Tanggal9 &am Im)lementas" E2aluas" 7AP4
Tan!a tan
Nama P
Fumat 7 55 Fanuari 50$4 $. Mengaskultasi bunyi nafas' atat bunyinafas tambahan
5. Mengkaji TTA
*. Menganjurkan pasien batuk efektif dan
teknik nafas daalam
1. Menganjurkan pasien untuk posisi
semifoler
S @ pasien mangatakan terkadang masih batuk
N @ pasien tampak gelisah
- Batuk positif
- TTAJT+ @$00780
50
8/18/2019 BAB I-BAB 5
51/58
Fumat 7 55 Fanuari 50$4
&. Mengkolaborasi dengan dokter dalam
pemberian terapi bronkidilatot
$. Menganjurkan keluarga pasien
memberikan
makanan sedikit tapi sering
5. 2njurkan keluarga dalam menyajikan
makanan dalam keadaan hangat
*. "olaborasi dengan ahli gi3i dalam
9 @%5 7m
## @54 7m
S @*&'8 C
2 @ masalah batuk dan sesak nafas belum
teratasi
P @ =anjutkan inter!ensi @
- 2uskultasi bunyi nafas' atat adanya
bunyi nafas tambahan
- "aji tandatanda !ital
- 2jarkan pasien batuk efektif dan nafas
dalam
S @ keluarga pasien mengatakan Tn.;masih belum dapat makan banyak susu
@ sulit untuk menelan
2 @ masalah nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh belum teratasi
51
8/18/2019 BAB I-BAB 5
52/58
pemberian nutrisi
1. Monitor berat badan pasien
P @ lanjutkan inter!ensi
- 2jarkan keluarga klien memeberikan
makanan sedikit tapi sering
- 2njurkan keliarga klien menyajikan
makanan dalam keadaan hangat
"olaborasi dngan ahli gi3i dalam
pemberian nutrisi
IMPLEMENTAI DAN E@ALUAI #EPERA5ATAN
Har"?Tanggal9 &am Im)lementas" E2aluas" 7AP4
Tan!a ta
Nama P
Fumat 7 55 Fanuari 50$4 $. Mengkaji kemampuan klien dalam
meraat diri
5. Membantu pasien dalam memenuhi
peraatan diri
*. Memberikan informasi tentang
peraatan diri
1. Menganjurkan kepada keluarga untuk
S @ Pasien mengatakan badannya sudah
bersih
@ Badan pasien tampak bersih
2 @ defisit keperaatan diri
P @ hentikan inter!ensi
52
8/18/2019 BAB I-BAB 5
53/58
Fumat 7 55 Fanuari 50$4
membantu pasien dalam memenuhi
kebutuhan personal hygine
$. "aji patologi penyakit potensial
penyebaran infeksi melalui droplet udara
selama batuk
5. Identifikasi orang lain yang berisiko
seperti keluarga'teman' dan orang
terdekat lainnya
*. 2njurkan pasien untuk menggunakan
masker
1. 2njurkan pasien untuk batuk dan bersin
dengan menutup mulut menggunakan
tissue
S @ pasien mengatakan menutup mulut
ketika batuk d depan orang lain
@ pasien menggunakan masker
- Pasien membuang sputum ayau
dahak didalam tempat yang tertutup
dan berisi airan desinfektan
- Pasien membuang tisu yang
digunakan setelah batuk ditempat
sampah dan sudah terikan plasti
- Pasien sudah mengenal etika batuk
yang benar
53
8/18/2019 BAB I-BAB 5
54/58
2 @ masalah teratasi
P @ hentikan inter!ensi
Tabel *.8 Impementasi dan >!aluasi "eperaatan 5
54
8/18/2019 BAB I-BAB 5
55/58
BAB I@
PEMBAHAAN
$.1 Te(r"
Pada bagian ini penulis akan membahas tentang kesesuaian maupun
kesenjangan antara kasus nyata yang ditemukan dilapangan dengan teori yang
ada.
9utrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan 3at makan oleh tubuh
yang bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam akti!itas tubuh' (2.
23i3 2limul -' 500%).
9utrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaan dimana indi!idu yang
mengalami kekurangan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metaboli
(,ilkinson Fudith M. 500/).9utrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah intake
nutrisi tidak menukupi untuk memenuhi kebutuhan metaboli (9anda. 500&
5004).
$.' *akta
Berdasarkan hasil pengkajian tanggal 55 Fanuari 50$4 (jam $0.00 ,IB)
diruang ;ardenia #S
8/18/2019 BAB I-BAB 5
56/58
BAB @
PENUTUP
1.1 #es"m)ulan
Berdasarkan hasil dari pembahasan' yaitu dengan membandingkan antara
kasus nyata Tn. ; dengan teori yang ada maka dapat ditarik kesimpulan@
9utrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan 3at makan oleh tubuh
yang bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam akti!itas tubuh' (2.
23i3 2limul -' 500%).
9utrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaan dimana indi!idu yang
mengalami kekurangan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan
metaboli(,ilkinson Fudith M. 500/). 9utrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah
intake nutrisi tidak menukupi untuk memenuhi kebutuhan metaboli (9anda.
500&5004).Sedangkan masalah yang ditemukan pada Tn. ; merupakan suatu
masalah nutrisi yang disebabkan tidak nafsu makan.
1.' aran
$.5.$ Bagi Institusi Pendidikan
+iharapkan kepada institusi Stikes >ka -arap untuk dapat memberikan
materi yang lebih mendalam mengenai tuberkolosis paru.
$.5.5 Bagi #umah Sakit
+iharapkan bagi tenaga kesehatan yang ada dirumah sakit dapat menerapkan
dan melaksanan asuhan keperaatan dengan baik dengan menggunakan fasilitas
yang telah disediakan yang berguna dalam menunjang tindakan keperaatan' agar
pelayanan yang diberikan sesuai dengan standar keperaatan.
$.5.* Bagi Mahasisa
+iharapkan dari hasil =aporan Studi "asus ini dapat memberikan manfaat
bagi mahasisa mahasisi yang akan datang yaitu sebagai bahasan masukan
menegenai asuhan keperaatan pada klien dengan tuberkolosis paru serta
diharapkan dalam menerapkan proses keperaatan serta aktu praktik
dimanfaatkan dengan sebaikbaiknya untuk berlatih melakukan pengkajian serta
membuat asuhan keperaatan lebih baik lagi. Terutama tindakan asuhan
keperaatan pada klien dengan Tuberulosis paru.
$.5.1 Bagi Masyarakat
56
8/18/2019 BAB I-BAB 5
57/58
2gar dapat mengerti tentang apa itu nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh dan
tuberkulosis paru' pengertian' tujuan' indikasi keperaatan' efek samping' dan
faktorfaktor yang mempengaruhi
DA*TAR PUTA#A
57
8/18/2019 BAB I-BAB 5
58/58
Brunner Suddarth. Keperawatan Medikal Bedah. 500$ Aolume $ dan 5. 500$.
>;C
Brunner dan Sudarth' 5005. Buku !ar Keperawatan Medikal Bedah. Fakarta@>;C.
+epertemen "esehatan #epublik Indonesia' 5004. Pedoman "asional
#enanggulangan Tuberculosis @ Fakarta.
+oengoes' >. M. (500$). $encana suhan Keperawatan. #edoman untuk
#erencanaan dan #endokumentasian #erawatan #asien . Fakarta@ >;C.
-idayat' 2limul. 5008. $eset Keperawatan dan Teknik #enulisan %lmiah. Fakarta @
Salemba Medika.
MuttaEin' 2rif. 5008. Buku !ar suhan Keperawatan Klien dengan &angguan
Sistem #erna'asan. Fakarta @Salemba Medika.
Prine ' Syl!ia 2nderson. 500&. #ato'isisologi( Konsep Klinis #roses)#roses
#enyakit . Fakarta@ >;C
Smelt3er dan Bare' (5005). Buku !ar Keperawatan Medikal Bedah. Aolume *.
>disi 8. >;C@
Somantri' Irman. 500%. 2suhan Keperawatan #ada Klien dengan &angguan
Sistem #ernapasan. Fakarta @ Salemba Medika.