46
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan nasional dibidang kesehatan bertujuan untuk mencapai kemampuan untuk hidup sehat, bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Untuk mewujudkan kesehatan masyarakat secara optimal diperlukan peran serta masyarakat dan sumber daya masyarakat sebagai modal dasar dalam pembangunan nasioal, termasuk keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat. Dalam upaya mewujudkan kesehatan masyarakat terutama dalam mencegah angka kematian ibu dan anak pemerintah mencanangkan program safe methorhood yang berupa 6 pilar sebagai realisasi kerja, antara lain : 1. Pelayanan keluarga berencana. 2. Asuhan antenatal 3. Persalinan bersih dan aman 4. Pelayanan obsetrik neonatal 5. Pelayanan kesehatan dasar 1

BAB I Bp. “P”

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB I Bp. “P”

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Perkembangan nasional dibidang kesehatan bertujuan untuk

mencapai kemampuan untuk hidup sehat, bagi setiap penduduk agar dapat

mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal.

Untuk mewujudkan kesehatan masyarakat secara optimal

diperlukan peran serta masyarakat dan sumber daya masyarakat sebagai

modal dasar dalam pembangunan nasioal, termasuk keluarga sebagai unit

terkecil dari masyarakat.

Dalam upaya mewujudkan kesehatan masyarakat terutama dalam

mencegah angka kematian ibu dan anak pemerintah mencanangkan

program safe methorhood yang berupa 6 pilar sebagai realisasi kerja,

antara lain :

1. Pelayanan keluarga berencana.

2. Asuhan antenatal

3. Persalinan bersih dan aman

4. Pelayanan obsetrik neonatal

5. Pelayanan kesehatan dasar

6. Pelayanan kesehatan primer dengan pemberdayaan wanita

Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarkat dimana masalah

kesehatan dapat timbul, berupa masalah KIA/KB, KELING.

B. TUJUAN

1. Tujuan umum

Penulis mampu memberikan asuhan kebidanan pada keluarga dan

khususnya bagi ibu.

1

Page 2: BAB I Bp. “P”

2

2. Tujuan khusus

Pada akhir kebidanan komunitas mahasiswi mampu :

a. Melakukan pengkajian pada keluarga khususnya ibu.

b. Menganalisa data.

c. Membuat perencanaan sesuai kebutuhan keluarga khususnya ibu.

d. Melaksanakan asuhan kebidanan.

e. Melakukan evaluasi terhadap asuhan kebidanan yang telah

dilaksanakan.

C. MANFAAT

1. Bagi keluarga

a. Meningkatkan pengetahuan keluarga tentang Ca Cervik.

b. Keluarga dapat melakukan deteksi dini kanker serviks

2. Bagi penulis

a. Meningkatkan pengetahuan dalam melakukan asuhan kebidanan

terhadap keluarga serta menambah wawasan dalam pembuatan

laporan praktek.

Page 3: BAB I Bp. “P”

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Batasan Keluarga

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala

keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di

bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.

B. Struktur Keluarga

Effendi ( 1995) menyebutkan bahwa struktur keluarga adalah sebagai

berikut:

1. Macam-macam struktur keluarga adalah:

a. Patrilineal

Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak keluarga sedarah

dalam beberapa generasi hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah

b. Matrilineal

Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam

beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melaui garis ibu.

c. Matri local

Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah

istri.

d. Patri local

Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah

suami.

e. Keluarga kawinan

Adalah hubungan suami istri sebagai dasar pembinaan keluarga

dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena

adanya hubungan darah dengan suami atau istri.

2. Bentuk keluarga

3

Page 4: BAB I Bp. “P”

4

Keluarga terdiri dari berbagai macam bentuk yaitu:

a. Keluarga inti ( Nuclear Family)

Adalah kleluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak

b. Keluarga besar ( Extented Family)

Adalah keluarga inti ditambah sanak saudara missal nenek,

kakek,keponakan,saudara sepupu,paman,bibi,dsb.

c. Keluarga barantar ( Serial Family)

Adalah keluarga yang terdiri dari wanita dan pria lebih dari satu tahun

dan merupakan satu-satu keluarga inti.

d. Keluarga duda atau janda

Adalah keluarga yang terjadi karena perceraian atau kematian

e. Keluarga yang berkomposisi ( composit Family)

Adalah keluarga perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersama

f. Keluarga kabitus ( Cohabititation Family)

3. Pemegang kekuasaan keluarga

a. Patriakal

Pemegang kekuasaan dan yang dominan dalam keluarga adalah

dipihak ayah

b. Matrikal

Pemegang kekusaan dan yang dominan dalam keluarga adalah dipihak

ibu.

c. Ekualitarian

Pemegang kekuasaan adalah keluarga ayah dan ibu.

4. Perencanaan keluarga

Berbagai peranan yang terdapat dalam keluarga adalah sebaga berikut :

a. Peranan ayah

Ayah adalah sebagai suami dan istri dan ayah bagi anak-anak

berperan sebaga pencari nafkah ,pendidik,pelindung dan pember rasa

aman sebagai kepala keluarga, sebaga anggota dar kelompok socialnya

serta anggota masyarakat dalam lingkungannya

b. Peranan ibu

Page 5: BAB I Bp. “P”

5

Ibu sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai

peranan untuk mengurus rumah tangga. Sebagai pengasuh dan

pendidik anak-anaknya, pelindung, dan sebagai salah satu kelompok

dari peranan social, serta sebagai anggota masyarakat dan

lingkungannya disamping itu juga ibu dapat peranan sebagai pencari

nafkah tambahan dalam keluarga.

c. Peranan anak

Anak-anak melksanakan peranan psiko, social sesuai dengan

tingkat perkembangan baik fisik, social dan spiritual.

5. Fungsi Keluarga

adalah beberapa fungsi yang dapat dijalankan keluarga sebagai berikut :

a. Fungsi keluarga

1) Untuk meneruskan keturunan

2) Memelihara dan membesarkan anak

3) Memenuhi kebutuhan keluarga

4) Memelihra dan merawat keluarga

b. Fungsi psikologis

1) Memberikan kasih saying dan rasa aman

2) Memberikan perhatian diantara anggota keluarga.

3) Memberikan kedewasaan kepribadian anggota keluarga

4) Memberikan identtas keluarga

c. Fungsi social

1) Membina sosialisasi pada anak-anak

2) Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkah laku

perkembangan anak

3) Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga

d. Fungsi ekonomi

1) Mencari sumber-sumber penghasilan keluarga untuk memenuh

kebutuhan keluarga

2) Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuh

kebutuhan keluarga di masa yang akan datang.

Page 6: BAB I Bp. “P”

6

e. Fungsi pendidikan

1) Menyekolahkan anak untuk memberikan pegetahuan, keterampilan

dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang

dimilikinya.

2) Mempersiapkan anak untuk mempersiapkan kehidupan dewasa yag

akan datang dengan memenuhi peranannya sebagai orang dewasa.

3) Mendidik anak sesuai dengan tingkat perkembangannya.

C. Management Asuhan Kebidanan pada komunitas

1. Identifikasi masalah

Bidan yang bekerja di desa memberikan pelayanan KIA dan KB

di masyarakat yang ada di desanya.Sebagai pemberi pelayaan

kesehatan, bidan melkukan identifkasi untuk mengatasi keadaan dan

masalah kesehatan masyarakat di desanya, terutama kesehatan ibu dan

anak.Untuk tu bidan melakuakan pengumpulan data. Berdasarkan

sumber data, pengumpulan dilaksanakan secara langsung ke

masyarakat ( data subjektif) dan tidak langsung ( data objektf).

a. Data subjektif

Data subjektif didapat dari normasi langsung yang diterima dari

masyarakat melalui wawancara.

b. Data objektif

Data objektif dalah data yang diperoleh dari hasil observasi,

pemeriksaan dan penelaahan catatan keluarga, masyarakat dan

lingkungannya

2. Analisa data

Seluruh data yang di kumpulkan relefan, digunakan sebagi bahan

untuk analisa. Dari data yang terkumpul diperoleh informasi tentang:

a. Hubungan antara penyakit atau status kesehatan dengan

lingkungan, keadaan social budaya ( perlaku), pelayanan kesehatn

yang ada, serta factor-faktor keturunan yang berpengaruh terhadap

kesehatan.

Page 7: BAB I Bp. “P”

7

b. Masalah-masalah kesehatan (termasuk penyakit) ibu dan anak

balita.

c. Masalah utama kesehatan ibu dan anak serta penyebabnya.

d. Factor-faktor pendukung dan penghambat bila upaya perbaikan

kesehatan ibu dan anak balita.

3. Perumusan masalah

Setelah data dianalisa selanjutnya di rumuskan masalah kesehatan

masyarakat. Rumusan masalah kesehatan masyrakat dapat

menggambarkan keadaan kesehatan dan status kesehatan masyarakat

karena merupakan hasil daro pemikiran dan pertimbangan yang

mendalam tentang situasi kesehatan, lingkungan, norma, nila, kultur

yang dianut oleh masyarakat tersebut.

Dalam penyusunan masalah kesehatan, seorang bidan harus selalu

mengacu kepadatipologi masalah kesehatan. Dalam tipologi masalah

kesehatan masyarakat ada 3 kelompok masalah besar yaitu :

a. Ancaman kesehatan

Adalah keadaan yang dapat meningkatkan terjadi penyakit

kecelakaan dan kegagalan dalam mencapai potensi kesehatan.

Termasuk dalam ancaman kesehatan:

1) Penyakt keturunan seperti : diabetes mellitus, asma, brochial,

dan lain-lain

2) Masyarakat yang menderita penyakit menular seperti TBC dan

gonorea

3) Jumlah masyarakat yang terlalu besar dan tidak sesuai dengan

kemampuan dan sumber daya keluarga.

4) Resiko terjadinya kecelakaan dalam masyarakat.

5) Kekurangan atau kelainan gizi dalam masyarakat

6) Keadaan yang dapat menimbulkan stress.

7) Sanitasi lingkungan yang kurang

8) Kebiasaan yag merugkain kesehatan seperti merokok, minum-

muman keras.

Page 8: BAB I Bp. “P”

8

9) Sifat kepribadian yang melekat, misalnya pemarah

10) Riwayat persalinan yang sulit

b. Kurang dan tidak sehat

Adalah kegagalan dalam menetapka kesehatan

Termasuk didalamnya:

1) Kecelakaan sakit

2) Kegagalan pertumbuahan dan perkembanga anak.

c. Situasi krisis

Adalah saat-saat yang banyak menuntut individu atau keluarga

dalam menyesuaikan diri. Termasuk di dalamnya:

1) Perkawian

2) Kehamilan

3) Persalinan

4) Masa nifas

5) Menjadi orang tua

6) Abortus

7) Anak masuk sekolah

8) Kehilangan pekerjaan

9) Kematian

10) Pindah rumah

11) Remaja

4. Perencanaan

Langkah selanjutnya setelah pengkajian data adalah menyusun

perencanaan kesehatan keluarga. Rencana kesehatan keluarga adalah

sekumpulantindakan yang ditentukan bdan untuk dilaksanankan dalam

memecahkanmasalah kesehatan yang telah teridentifikasi. Langkah-

langkah dalam pengembanga rencana :

a. Pengkajian

Dengan melakukan pengkajan , bidan akan dapat menentukan :

1) Masalah-masalah kesehatan keluarga

2) Kebutuhan – kebutuhan kesehatan keluarga

Page 9: BAB I Bp. “P”

9

b. Penentuan sasaran

Sasaran adalah keadaan atau situasi yang diharapkan setelahb

tindakan di laksanakan. Sasaran merupakan tujuan dimana segala

usaha diarahkan.

c. Perumusan tujuan

Tujuan merupakan perencanaan yang lebh terperinci

tentang hasil. Tujuan akan menentukan kriteria yang akan dipakai

untuk menilai keberhasilan tindakan. Sedangkan stansdar adalah

suatu tndakan pelayanan yang diinginkan sesuai dengan criteria

yang telah ditentukan. Ada dua criteria ,yaitu criteria verbal atau

criteria yang diucapkan oleh keluarga dan criteria non verbal yaitu

criteria yang dapat diamati atau dilihat. Rancana perencanaan

mencakup:

1) Pemeliharaan kesehatan yang diberiakan dan perbaikan gizi

yang dilaksanakan dan dilakukan

2) Penyuluhan yang diberikan kepada kelompok ibu khusus untuk

menjaga kesehatan individu dari ibu dan bayi.

3) Penyuluhan yang disampaikan kepada keluarga yang terkait

dengan perbaikan lingkungan.

4) Dukungan yang diharapkan dari sector / instansi lain termasuk

pimpinan dan tokoh masyarakat serta organisasi masyarakat,

kader kesehatan.

5. Kegiatan

Kegiatan yang dilakukan bidan di komunitas mencakup rencana

pelaksanaan yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Dalam

pelaksanaannya, bidan memonitor perkembangan dan perubahan yang

terjadi pada ibu, anak dan lingkungan. Tidak semua upaya yang

dilakukan akan mencapa hasil yang diharapkan, karena dalam

pelaksanaan tindakan jarang ditemukan masalah dan hambatan. Hal-

hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan asuhan kebidanan:

Page 10: BAB I Bp. “P”

10

a. Merangsang keluarga untuk mengenal dan menerima masalah dan

kebutuhan kesehatan mereka , melalui :

1) Memperluas pengetahuan masyarakat melalui penyuluhan

kesehatan

2) Membantu keluarga melihat situasi dan akibat dari situasi

tersebut

3) Mengkaitkan kebutuhan keluarga dalam sasaran masyarakat

4) Mengembangkan sikap positif dalam masyarakat.

b. Menolong keluarga untuk menentukan tindakan

1) Merundingkan dengan masyarakat mengenai akibat-akibat jika

mereka tidak mengambil kegiatan.

2) Memperkenalkan kepada masyarakat tentang alternatif yang

dapat dipilh dan sumber yang diperlukan dalam melakukan

tindakan.

3) Membandingkan dengan masyarakat akbat dari tindakan dan

kemugkinan efek samping yang mugkin timbul.

c. Menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap bidan.

1) Memberika asuhan kepada anggota keluarga yang sakit.

2) Mencari data untuk mengurangi acaman kesehatan dan

perkembangan kepribadian anggotanya.

3) Membantu memperbaiki fasilitas fisik rumah dengan menolong

keluarga memperbaiki yang sudah ada.

4) Mengembangkan pola komunikasi dengan keluarga agar terjadi

saling pengertian yang mendalam.

5) Membantu keluarga mengembangkan kesanggupan mereka

dalam memenuhi kebutuhan psikososial

6) Mencegah rintangan dalam mengadakan rujukan

7) Bidan harus mempunyai pengetahuan yag luas tentang

sumberdaya yang ada dimasyarakat desa dan bagian cara

memanfaatkannya.

Page 11: BAB I Bp. “P”

11

6. Evaluasi

Tujuan evaluasi adalah untuk mengetahui ketetapan dan

kesempurnaan antara hasl yang dicapai dengan tujuan yang ditetapkan

sebelumnya.Suatu kegiatan dikatakan berhasil apabila evaluasi

menunjukkan data yang sesuai dengan tujuan yang dicapai, bukan

berarti tidak diperlukan pengkajian lebih lanjut. Bila kegiatan berhasil

mencapai tujuan, maka identifikasi dilakukan dalam mengantsipasi

kemungkinan terjadi masalah lain yang timbul akibat keberhasilan

tersebut.

Metode evaluasi yang digunakan dalam penulisan laporan adalah

metode evaluasi format SOAP sebagai berikut :

S : Subjektif adalah nformasi yang didapat dari Klien.

O: Objektif adalah nformasi yang didapat dari pengamatan.

A: Assesment adalah analisa masalah klien dan keluarga.

P : Planing adalah rencana tindakan yang akan diambil.

Page 12: BAB I Bp. “P”

BAB III

PENGKAJIAN

ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA Bp. “P”

DENGAN MASALAH KURANGNAYA PENGETAHUAN TENTANG

CACERVIK PADA Ny. “S”

DI DUKUH JETIS RT 02 RW 19 KECAMATAN TEMPEL

KABUPATEN SLEMAN

1. PENGKAJIAN( TANGGAL: 11 JUNI 2012 JAM 11.00 WIB)

A. DATA UMUM

1. Nama KK : Bp.”P”

2. Alamat/Telp : Dukuh Jetis RT/RW 02/19 Desa Sumberrejo

3. Pendidikan : SMA

4. Komposisi keluarga

no Nama L/P Umur Hub.Dg

KK

Pendidikan pekerjaan Status

kesehatan

1. Bp.”P” L 34 th KK SMA Buruh Sehat

2. Ny.”S” P 29 th Istri SMP Karyawan Sehat

3. An.”D” P 5 th Anak - - Sehat

12

Page 13: BAB I Bp. “P”

13

genogram

Keterangan :

: Laki-laki meninggal

: Perempuan meninggal

: Laki-laki

: Perempuan

: menyatakan garis hubungan

: menyatakan garis yang tinggal dalam 1 rumah

90

3430

6463

42 39 37 34 29 25

5

36

Page 14: BAB I Bp. “P”

14

5. Tipe keluarga

Keluarga Bp. “P” mempunyai fungsi keluarga yang baik,

merupakan keluarga nuclear family atau keluarga init, yaitu

keluarga yang terdiri dari ayah,ibu, dan anak-anak. Hidup dan

tinggal dalam satu rumah.

6. Tipe bangsa

Seluruh anggota keluarga berasal dari suku jawa

7.Agama

Seluruh anggota keluarga menganut agama islam dan taat beribadah.

8.Status Sosial Ekonomi Keluarga

Penghasilan KK: Perhari tidak menentu dalam satu bulan

>Rp.892.000.-

Kebutuhan perbulan : menurut istri, penghasilan suami cukup

untuk memenuhi kebutuhan keluarga dalam satu bulan

9. Akvitas Rekreasi Keluarga: semua anggota keluarga menonton TV

seriap hari sebagai sarana rekreasi.

B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA

1. Tahap perkembangan keluarga pada saat ini: keluarga termasuk

keluarga dalam tahap dengan anak pra sekolah, dimana anak baru

berusia 5 tahun.

2. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi hingga saat

ini: adalah menyekolahkan anaknya

3. Riwayat kesehatan keluarga inti

Riwayat kesehatan masing-masing

Bp.”P”, dan Ny.”S” dan anaknya menyatakan tidak pernah

menderita penyakit menular maupun kronis. Bp.“M” dan istrinya

Ny .”S” sudah menikah selama kurang lebih 6 tahun, dan sudah

dikaruniai seorang anak.

Page 15: BAB I Bp. “P”

15

4. Riwayat keluarga lainnya

Riwayat kesehatan keluarga baik dari suami maupun istri

menyatakan bahwa tidak ada yang menderita penyakit kronis

maupun penyakit menular.

C. Pengkajian lingkungan

1. Karakteristik Lingkungan:

a. Luas tanah 100 m2 : luas rumah 9x9.m2.

b. Tipe rumah tidak/semi/permanen dengan lantai keramik

c. Jumlah ruang berapa kamar tidur 2, ruang tamu 1, ruang

keluarga1, ruang makan tidak ada, dapur 1, Kamar mandi 1,

dan WC 1,

d. Jumlah jendela rumah ada 7 buah dan ventilasi ada 6 buah

e. Ada/tidak ada ruangan yang tidak di manfaatkan

f. Ruangan secara umum tampak rapi dan tertata

g. Perletakan perabotan tertata rapi dan menghalangi/tidak

menghalangi keluar masuk anggota

h. Pencahayaan dari listrik

i. WC / Jamban ada, jenis peresapannya baik dan lancar,

letaknya kurang dari 10 m dari sumber air.

j. Sumber air

Sumber air bersumber dari sumur gali, yang di gunakan untuk

keperluan sehari hari, seperti untuk minum, masak, mandi, dan

mencuci pakaian. Untuk minum keluarga Bp. “P”

menggunakan sumur gali dan dimasak terlebih dahulu, .

k. Kualitas air keluarga Bp.”P” memiliki sumber air dari sumur

gali dengan kualitas tidak berbau, tidak baresa, tidak berwarna.

Page 16: BAB I Bp. “P”

16

Denah Rumah

U

5 4 3

B T

3 2

S

Keterangan:

1. Teras

2. Ruang tamu

3. Kamar

4. Ruang TV

5. Dapur

2. Karakteristik Keluarga Dan Komunitas

Keluarga tinggal diperkampungan dengan jarak antara rumah

cukup dekat. Lingkunagan sekitar rumah Bp.”M” tampak bersih.

Sebagian besar tetangga adalah penduduk asli setempat. Mayoritas

kerjanya sebagai buruh dan petani. memiliki kebiasaan pengajian

bapak-bapak setiap kamis malam, dua minggu sekali di rumah

warga, selain itu juga ada perkumpulan pengajian yasinan ibu-ibu.

3. Mobilitas geografis keluarga

Rumah yang ditempati keluarga dari awal KK menikah sampai

sekarang berada di desa Sumberrejo.

4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Page 17: BAB I Bp. “P”

17

Keluarga aktif mengikuti kegiatan kemasyarakatan maupun

keagamaan (RT/RW) setiap hari seluruh anggota keluarga dapat

berkumpul di rumah pada malam hari. Tidak ada perkumpulan

antar keluarga besar karena sebagian besar tinggalnya saling

berdekatan (semua keluarga tinggal di RT 02)

5. Sistem penduduk keluarga.

Jumlah anggota keluarga 3 orang, terdiri dari, KK, istri, dan

anaknya. keluarga tidak mempunyai jaminan kesehatan seperti

jamkesmas, askes dan ansuransi lainya, jika sakit biasanya

keluarga pergi ke Puskesmas. Alat transportasi yang digunakan

keluarga adalah sepeda dan sepeda motor.

D. STRUKTUR KELUARGA

1. Pola komunikasi keluarga

Keluarga Bp. “P” berkomunikasi menggunakan bahasa jawa,

hubungan antar keluarga cukup harmonis, begitu juga dengan

tetangga.Sarana komunikasi yang dimiliki TV dan handphone

sebagai media informasi baik kesehatan maupun umum.Keluarga

ini selalu menggunakan media tersebut setiap waktu serta saat

berkumpul bersama keluarga.

2. Struktur kekuatan keluarga

KK merupakan pengambil keputusan utama dalam keluarga

meskipun melalui musyawarah atau kesepakatan keluarga lebih

dahulu.

3. Struktur peran

a. KK: Adalah sebagai suami dari istri dan ayah dari anak-anak.

KK berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung, dan

pemberi rasa aman sebagai kepala keluarga, sebagai anggota

kelompok sosialnya serta anggota masyarakat dalam

lingkungannya.

Page 18: BAB I Bp. “P”

18

b. Ibu: Sebagai istri dan ibu dari anak-anak, mempunyai peranan

untuk mengurus Rt. Sebagai pengasuh dan pendidik anak-

anaknya pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari

peranan sosialnya, serta sebagai anggota masyarakat dan

lingkungannya disamping itu juga ibu membantu suami

mencari nafkah.

c. Bila ada anggota keluarga yang masih tinggal satu rumah,

menikah tetapi belum mempunyai KK sendiri:

Dalam keluarga Bp. “P”, tidak ada sanak saudara yang tinggal

satu rumah.

d. Nama anak yang pertama adalah An.”D”,dan belum sekolah.

4. Nilai dan Norma keluarga yang berhubungan dengan kesehatan;

Keluarga Bp. “P” selalu menggunakan fasilitas kesehatan yang

berada di wilayahnya.Bila ada anggota keluarga yang sakit

diperiksakan ke puskesmas.

E. FUNGSI KELUARGA

1. Fungsi afektif

...............................................Keluarga memandang diri mereka sebagai keluarga kurang mampu

namun cukup bahagia dengan keadaan sekarang.tidak pernah terjadi

kekerasan dalam rumah tangga karena masing-masing saling

menghormati dan menyayangi.

2. Fungsi social

Interaksi dalam keluargaberjalan dengan baik dan tidak terjadi

konflik antar anggota maupun dengan tetangga,keluarga selalu

berusaha membina hubungan baik dengan terangga dan terlibat

aktif,dalam kegiatan masberjalan dengan baik dan tidak terjadi

konflik antar anggota maupun dengan tetangga,keluarga selalu

berusaha membina hubungan baik dengan terangga dan terlibat

aktif,dalam kegiatan masyarakat.

3. Fungsi keluarga

Page 19: BAB I Bp. “P”

19

a. Masalah: Keluarga belum mengenal masalah kesehatan yang

ada dalam keluarga adalah Ca Servik.

b. Keluarga menunjukkan ketidakmampuan dalam: mengenal

masalah kesehatan adalah tentang Ca Serviks.

c. Fasilitas kesehatan yang sudah digunakan: keluarga Bp. “P”

biasanya pergi ke pelayanan kesehatan terdekat jika sakit.

d. Pemeliharaan rumah: Keluarga mampu memelihara

lingkungan rumah yang sehat di tunjukan dengan lingkungan

sekitar rumah Tn.”M” bersih dan sesuai dengan syarat

kesehatan hanya saja lingkungan sekitar masih tampak tidak

terawat.

4. Fungsi reproduksi: Keluraga mengatakan satu anak saja cukup dan

tidak ingin menambah keturunan lagi.

5. Fungsi ekonomi: Keluarga merasa cukup mampu memenuhi

kebutuhan sandang, pangan dan papan yang dapat dilihat dari

kondisi rumah serta perabotan dari kondisi rumah serta perabotan

dan sarana transportasi yang dimiliki keluarga.

F. STRESS DAN KOPING KELUARGA:

1. Stress jangka pendek: Tidak ada

Stress jangka panjang: Tidak ada

2. Respon keluarga terhadap sressor: tidak ada

3. Strategi koping yang di gunakan: tidak ada

4. Strategi adaptasi disfungsional: tidak ada

G. HARAPAN KELUARGA TERHADAP TENAGA KESEHATAN:

tenaga kesehatan dapat melayani dengan baik, tanpa memilih-milih

atau membeda-bedakan.

H. POLA PEMENUHAN KEBUTUHAN SEHARI-HARI.

Kebutuhan Pola pemenuhan

(keluarga secara umum)

( yang

bermasalah)

a. Makan dan Makan 3x sehari, minum ± Tidak ada

Page 20: BAB I Bp. “P”

20

minum 8 gelas sehari

b. Istirahat Siang kadang-kadang.

Malam ±8-7 jam sehari

Tidak ada

c. Aktivitas Bekerja dan mengurus

rumah serta anak-anak

Tidak ada

d. Personal

hygiene

Mandi 2x, gosok gigi 2x,

keramas 2x dalam sehari

Tidak ada

1. Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan

fisik

Bp.”P” Ny.”S” An.”D”

Umum :

Tekanandarah

120/90 mmHg 110/90mmHg

Suhu badan 36 º C 36,5 º C 36,50C

Denyut nadi 80 x/menit 76 x/menit 72x/menit

Respirasi 24 x/menit 24 x/menit 20x/menit

Kepala :

Rambut dan

kulit kepala

Rambut hitam, ikal.

Tidak rontok, tidak

ada ketombe

Rambut hitam,

lurus, tidak ada

lesi

Rambut hitam,

lurus

Mata Simetris,

konjungtiva merah

muda, sclera putih,

Simetris,bersih,

sklera putih

konjungtiva

merah muda,

sclera putih

Hidung Tidak dilakukan Tidak dilakukan bersih

Mulut dan

tenggorokan

Bibir tampak

kering, gigi tampak

kekuningan

Bibir lembab, gigi

putih, tidak

sariawan

Bibir

lembab ,gigi

putih, tidak ada

sariawan

Telinga Tidak dilakukan Tidak dilakukan Bersih

Leher Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan

Kelenjar tyroid Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan

Vena jugularis Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan

Page 21: BAB I Bp. “P”

21

Dada :

Paru-paru

Pernapasan teratur Pernapasan teratur Pernafasan

teratur

Jantung Irama jantung jelas

teratur

Irama jantung

jelas teratur

Irama teratur

Payudara Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan

Abdomen Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan

Ekstremitas :

Atas

Bawah

Tidak oedem, tidak

pucat

Tidak odema,

tidak pucat

Tidak odema,

tidak pucat

Tidak oedem, tidak

pucat

Tidak oedem,

tidak pucat

Tidak oedem,

tidak pucat

II. DIAGNOSA KEBIDANAN

a. Analis Data

Data ( S & O ) PENYEBAB MASALAH

DO: Ny.”S” tidak

mengetahui tentang

Ca serviks

DS: Ny.”S”

mengatakan tidak

tahu tentang ca

Servik

Kurangnya

pengetahuan Ny.”S”

tentang Ca Serviks

Kurangnya informasi

dari tenaga kesehatan

dan kader

A. PENENTUAN PRIORITAS DENGAN SKORING

Prioritas masalah merupakan langkah selanjutnya setelah

masalah ditemukan dan keluarga bersama tenaga kesehatan yaitu

bidan.Prioritas disusun karena tidak memungkinkannya

menyelesaikan masalah yang ada dalam keluarga Ny.”S” secara

bersama-sama.Oleh karena itu prioritas disusun untuk menentukan

Page 22: BAB I Bp. “P”

22

tingkatan permasalahan agar penyelesaian lebih terfokus dan sesuai

sasaran dan harapan.

Prioritas masalah dalam keluarga Bp.”P” adalah sebagai berikut :

c. penentuan prioritas

No

1.

Criteria Perhit skor pembenaran

Sifat masalah:

Ancaman kesehatan

2/3x1 2/3 Ancaman bahaya kanker

serviks terhadap

kesehatan reproduksi

wanita terutama pada

pasangan usia subur/yang

sudah menikah sehingga

perlu deteksi dini.

2. Kemungkinan

masalah dapat di

ubah:

Hanya sebagian

1/2x2 1 Masalah sebenarnya

dapat dirubah tapi

secara bertahap

(sebagian) sesuai dengan

pemahaman ibu.

3. Potensi masalah

dapat di ubah:

Tinggi

3/3x1

1 Masalah dapat dicegah

dengan penyuluhan

kesehatan.

4. Menonjolnya

masalah:

Masalah tidak

dirasakan

0/2x2

0 Keluarga sebelumnya

tidak memikirkan

tersebut dan

berhubungan mau

penyuluhan maka Ny.”S”

antusias supaya punya

gambaran.

Page 23: BAB I Bp. “P”

23

5. Junlah 2 2/3

Berdasarkan rumusan prioritas diatas maka prioritas rumusan masalah.

III. PERENCANAAN TINDAKAN

1. Kurangnya pengetahuan Ny.”S” tentang kanker serviks

Tujuan dan criteria Rencana tindakan

telah diberikan penyuluhan

Ny.”S” dapat mengerti

tentang kanker serviks dan

deteksi dini kanker

serviks,yaitu:

1. Pengertian Ca

Serviks

2. Penyebab Ca serviks

3. Gejala Ca Serviks

4. Faktor Ca Serviks

5. Cara mendeteksi Ca

Serviks.

Rencana tindakan yang akan

dilakukan :

a) Memberitahukan kepada Ny.”S”

tentang pengertian Ca Serviks

b) Memberitahu kepada Ny.”S”

tentang penyebab Ca Serviks

c) Memberitahukan kepada Ny.”S”

tentang gejala Ca Serviks

d) Memberitahu kepada Ny.”S”

tentang faktor Ca Serviks

e) Memberitahu kepada Ny.”S”

cara mendeteksi Ca Serviks.

IV. IMPLEMENTASI

1. Kurangnya pengetahuan Ny.”S” tentang Ca Serviks.

Tanggal & waktu Diagnosa Implementasi Evaluasi respon

23 Juni 2012, jam Kurangnya

pengetahuan

Memberikan

penyuluhan

1. Ny. “S” dapat

memahami

Page 24: BAB I Bp. “P”

24

12.00 WIB Ny.”S” tentang

kanker serviks

tentang kanker

serviks

dan mengerti

tentang kanker

serviks.

2. Ny.”S”

bersedia

mendeteksi

dini Ca

Serviks

V. EVALUASI

Tanggal /

pukulDiagnosa Evaluasi

23 Juni

2012 / 12.30

WIB

Ketidaktahuan Ny.”S”

tentang Ca Serviks dan cara

mendeteksinya

S.

Ny.”S”menyatakan

bahwa sudah mengetahui

tentang Ca Serviks dan

cara mendeteksinya.

O.

Ny.”S” sudah tampak

terlihat lebih tenang dan

santai .

A.

Ny.”S” mengerti tentang

Ca Serviks dan tahu

bagaiman cara

mendeteksinya

P.

Menjelaskan untuk

selalu menjaga kesehatan

dan mendeteksi Ca

Page 25: BAB I Bp. “P”

25

Serviks

Page 26: BAB I Bp. “P”

BAB IV

PEMBAHASAN KASUS

A. PENGKAJIAN

Dari pengkajian yang sudah dilaksanakan tidak mengalami

hambatan baik dari segi bahasa, materi maupun waktu saat

pengkajian.Keluarga menerima dengan ramah dan terbuka sehingga

pengkajian berjalan dengan lancer dan bersedia untuk menjawab

pertanyaan dengan baik.

Berdasarkan hasil pendataan pada keluarga Ny.”S” ditemukan

masalah kurangnya pengetahuan Ny.”S” tentang Ca Serviks dan cara

mendeteksi kanker serviks. Pada saat melakukan pengkajian dengan

mendatangi dan mewawancarai keluarga Ny.”S” semua keluarga dapat

bekerjasama dengan baik. Semua data yang diperlukan didapat secara

lengkap.

B. INTERPRETASI DATA

Dalam kasus ini penyusun membuat perencanaan tindakan kebidanan

keluarga yang mengikuti langkah-langkah dengan memprioritaskan masalah

kesehatan yang dipilih meliputi :

1. Kurangnya pengetahuan Nn.”S” tentang Ca Serviks dan cara mendeteksi

secara dini Ca Serviks.

Rencana kebidanan :

Penulis dan keluarga bapak “P” menetapkan tujuan dan rencana

kebidanan yang akan dicapai sesuai dengan masing-masing masalah

kesehatan yang ada dalam diagnosa kebidanan dengan

mempertimbangkan sumber daya keluarga, mengenal masalah kesehatan

dan mampu mengambil keputusan serta dapat merawat dan memelihara

26

Page 27: BAB I Bp. “P”

27

kondisi fisik lingkungan dan sosial yang dapat diselesaikan dalam

mempertahankan kesehatan keluarga. Dalam pembuatan perencanaan

penyusun tidak banyak mendapatkan hambatan karena keluarga bapak

“S” dapat bekerjasama dengan baik.

C. IMPLEMENTASI

Berdasarkan hasil pengkajian dan interpretasi data pada tanggal 11 juni

2012, maka prioritas masalah dalam keluarga Ny.”S” adalah :

1. Kurangnya pengetahuan tentang Ca Serviks dan cara mendeteks

secara dini.

Maka pada tanggal 22 juni 2012, pukul 16.00 wib dilakukanlah

penyuluhan tentang Ca Serviks, dan cara mendeteksi secara dini Ca

Serviks. Pada saat melakukan penyuluhan terdapat faktor-faktor

penghambat yaitu:

a. Ny.”S” tidak selau ada dirumah, karna kerja

b. Sedikitnya waktu penyuluhan sehingga materi tidak

tersampaikan semua

c. Materi penyuluhan yang masih asing didengar oleh Ny.”S”,

sehingga masih sulit dimengerti

Faktor-faktor yang mendukung jalannya penyuluhan

a. Sikap Ny.”S” yang terbuka, sehingga memudahkan penyuluh

menyampaikan materi.

b. Adanya leaflet Ca Serviks, sehingga memudahkan Ny.”S”

untuk lebih memahami materi penyuluhan.

c. Adanya leaflet Ca Serviks, sehingga memudahkan penyuluh

menyampaikan materi.

Page 28: BAB I Bp. “P”

28

D. EVALUASI

Dari pendekatan dan penyuluhan yang telah dilakukan,Ny.”S”

mendapatkan informasi dan memahami penyuluhan yang telah diberikan,

sehinggaNy.”S”mampu mengatasi masalah yang dihadapi dan dapat

melakukan deteksi dini Ca Serviks ke tenaga kesehatan terdekat.

Page 29: BAB I Bp. “P”

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari hasil pembinaan keluarga Bapak ”P” di RT02/RW19 dusun

Jetis desa Sumberejo kecamatan Tempel, kabupaten Sleman ,

Yogyakarta, dapat disampulkan bahwa respon terhadap peserta

praktek kebidanan komunitas baik . Dari pembahasan dan studi kasus

yang meliputi pengkajian analisa data, perumusan masalah penentuan

prioritas masalah perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi ditemukan

tiga masalah yaitu :

a. Kurangnya pengetahuan Ny. “S” tentang Ca Cerviks

Dari masalah tersebut diatas,sebagian besar dapat diatasi. Hal ini

karena adanya peran aktif dari anggota keluarga terutama

Ny.”S”sendiri, dengan cara menjaga cara personal hyegiene dengan

benar dan dapat juga mendeteksi secara dini Ca Serviks, dengan cara

pap smear di tenaga kesehatan terdekat.

B. SARAN

Setelah dilakukan proses pengkajian, penyusun melihat bahwa

keluarga. Bapak “S” mempunyai potensi dalam meningkatkan derajat

kesehatan keluarga, maka untuk mencapai hal tersebut, penulis

menyarankan:

1. Kepada keluarga

a. Meningkatkan kesadaran untuk hidup sehat

b. Dapat mempertahankan dan meningkatkan pola hidup sehat

yang telah di capai

c. Mampu meningkatkan pengetahuan yang di dapat untuk hidup

sehat

29

Page 30: BAB I Bp. “P”

30

2. Kepada puskesmas

Menindak lanjuti asuhan kebidanan keluarga yang belum dapat

teratasi, misalnya dengan melakuakn kunjungan ke rumah penduduk,

memberikan penyuluhan dan sebagainya

3. Kepada aparat desa

a. Memberikan contoh pola hidup sehat kepada anggota masyarakat

b. Memotivasi peran serta keluarga dalam upaya yang berkaitan dengan

kesehatan

4. Kepada Stikes A. Yani Yogyakarta

Meningkatkan kwalitas bimbingan yang telah dimiliki, bagi mahasiswa

saat melaksanakan praktikum komunitas di masyarakat.

Page 31: BAB I Bp. “P”

31

DAFTAR PUSTAKA

Effendy Nasrul. 1998. Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat.

Jakarta : EGC.

Depkes RI. 2000. Standar Pelayanan Kebidanan. Jakarta.

Soekidjo, Notoatmodjo. 1997. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta.