Upload
noni-margareth
View
9
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
dolomit
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan negara yang memiliki sumberdaya alam yang
sangat melimpah. Salah satunya adalah Dolomit yang memiliki potensi
yang besar di bidang industri. Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan
penduduk dan didukung dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan
informasi, dan teknologi sehingga mempengaruhi peningkatan permintaan
pasar akan Dolomit.
Dengan demikian, persaingan berbagai perusahaan yang bergerak
dalam bidang Pertambangan semakin ketat, demi memenuhi kebutuhan
masyarakat. PT. TBG 20 memasok bahan baku Dolomit dengan
memberikan waktu operasional kerja sesuai dengan UU No.13 tahun 2003
pasal 77 ayat 2 tentang ketentuan waktu kerja, yaitu 7 jam kerja dalam 1
hari, mulai pukul 08.00 – 12.00 WIB, jam istirahat 12.00-13.00 WIB
kemudian dilanjutkan pukul 13.00-16.00 WIB. Dengan target produksi 80
ton/jam atau 560 ton/hari.
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN
Perusahaan ini dibangun dengan maksud:
1. Untuk memenuhi permintaan akan bahan baku dolomit, terutama dalam
memenuhi kebutuhan Industri sebagai bahan dasar pembuatan bata tahan
api.
2. Untuk mengurangi pengangguran dengan dibukanya lapangan pekerjaan
baru.
Tujuan perusahaan yaitu:
1. Merencanakan pabrik peremuk dolomit dengan ukuran produksi 250
mesh.
2. Merencanakan tahapan pengolahan dan membuat diagram alir pengolahan
dolomit.
3. Menghitung material balance.
4. Menentukan spesifikasi alat dan menghitung jumlah alat yang digunakan
dalam proses pengolahan sehingga sasaran produksi dapat terpenuhi.
5. Menentukan tata letak alat yang akan digunakan oleh pabrik peremuk.
1.3 LOKASI PERUSAHAAN
Perusahaan ini berlokasikan di daerah Desa Pasir Gedogan,
Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Jarak dari
Kota Bogor sekitar 22 km ke arah tenggara dengan jarak tempuh 1 jam
mudah dijangkau dengan menggunakan mobil atau motor. Dengan luas
penambangan dan pengolahan 40 Ha dan jarak dari lokasi penambangan
ke tempat pengolahan sekitar 2,5 km.
Lokasi PT. TBG 20
Gambar 1.1 Peta kesampaian PT. TBG 20
1.1 GENESA DOLOMIT
Dolomit merupakan salah satu contoh bahan galian industri penting
yang termasuk kelompok mineral karbonat. Dolomit di daerah ini terjadi
karena proses pelindihan (leaching) atau peresapan unsur magnesium dari
air laut ke dalam batu gamping atau yang lebih dikenal dengan proses
dolomitisasi yaitu proses perubahan mineral kalsit menjadi dolomit.
dolomit didapatkan bersama-sama dengan batu gamping. Kandungan
unsur magnesium ini menentukan nama dolomit tersebut. Ciri-ciri Dolomit
pada daerah ini adalah berwarna putih abu-abu dan putih bersifat keras,
kompak dan kristalin, mempunyai berat jenis 2,8 dengan kekerasan 4.
Pembentukan dolomit dapat terjadi karena beberapa faktor
diantaranya adalah tekanan air yang banyak mengandung unsur
magnesium dan prosesnya berlangsung dalam waktu lama. Dengan
semakin tua umur batu gamping, semakin besar kemungkinannya untuk
berubah menjadi dolomite. Dolomit di alam jarang yang murni, karena
umumnya mineral ini selalu terdapat bersama-sama dengan batu gamping,
kwarsa, rijang, pirit dan lempung.
1.2 SPESIFIKASI ENDAPAN DOLOMIT
Izin Usaha Pertambangan (IUP) dolomit yang dimiliki PT. TBG 20
mencangkup daerah Gunung Putri seluas 40 Ha, dengan luas area quarry
dolomit yang di tambang 25 Ha. Kondisi endapan dolomit dengan jenis
vegetasi yang merupakan lapisan top soil setebal 30 cm tanaman di daerah
ini berupa ilalang dan sengon. Lapisan penutup setebal 40 cm berupa tanah
dan batuan lapuk.
1.5.1 Sifat Fisik dan Kimia Dolomit
Secara umum, dolomit mempunyai komposisi kimia
CaMg(CaCO3)2 atau manag dolomit dan MgFe(CaCO3)2 atau ferro
dolomit. Dengan komposisi kimia dolomit di wilayah Tuban menurut data
BKPMD daerah Jawa Barat sebagai berikut :
MgO : 33%
MgCO3 : 46.6%
CaCO3 : 54,3%
CaO : 30,4%
Sedangkan sifat-sifat fisik mineral antara lain sebagai berikut :
Warna : Putih keabu-abuan atau kebiru-biruan
Kekerasan : 3,5 – 4,0 Skala Mohs
Berat Jenis : 2,8 – 2,9
Kadar Air : 10% - 15%
Bentuk Kristal : Rombhohedral, Prismatik 3 – 6 belahan.
Kemagnetan : Non-magnetik.
Sifat : Keras, pejal, kompak dan kristalin.
1.6 PENAMBANGAN
Dalam penambangan Dolomit di PT. TBG 20 ini menerapkan
sistem quary, yaitu dengan cara mengikuti bagian atau jalur batugamping
yang relatif mudah dibongkar sehingga memudahkan pengambilan
Dolomit yang berada di atasnya.
1.6.1. Pembersihan Lahan (Land Clearing)
Pembersihan lahan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan sebelum
pengupasan lapisan penutup. Ketebalan top soil 30 cm dengan vegetasi
diatasnya berupa rumput ilalang dan semak-semak. Pembersihan lahan
menggunakan bulldozer.
1.6.2. Pengupasan Lapisan Penutup
Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengupas lapisan tanah penutup sehingga
Dolomit yang memenuhi syarat dapat ditambang dengan mudah. Lapisan
penutup ini mempunyai tebal 40 cm dapat berupa tanah, batuan lapuk atau
batuan yang menutupi bahan galian yang akan ditambang. Pengupasan
dilakukan dengan bantuan hydraulic rock breaker.
1.6.3. Pembongkaran (Loosening)
Pembongkaran merupakan kegiatan untuk melepaskan material dari batuan
asalnya agar material tersebut dapat lepas atau terbongkar sehingga mudah
untuk dilakukan penanganan selanjutnya. Pembongkaran menggunakan
backhoe dan peledakan jika diperlukan. PT. TBG 20 melakukan
pembongkaran bahan galian dengan menggunakan peledakan yang
dilakukan pada areal seluas 25 ha dengan tinggi jenjang 5 m dan
kemiringan 60º sampai dengan 80º hingga mendapatkan hasil yang
diinginkan, jika ukuran bongkah masih terlalu besar maka akan di bordan
di ledakan ulang atau dihancurkan dengan rock breaker. pembongkaran ini
menghasilkan material dolomit sebanyak 560 ton/hari, dengan distribusi
ukuran:
Tabel 1.1
Distribusi Ukuran Umpan dari Hasil Penambangan
Ukuran Presentase
-700 + 500 mm 10 %
-500 + 300 mm 20 %
-300 + 100 mm 25 %
-100 + 50 mm 30 %
-50 mm 15 %
Namun selama proses pembongkaran terjadi 5% dari hasil pembongkaran
sebesar 28 ton jadi total pembongkaran yang dihasilkan sebesar 532
ton/hari . 100/100-95% x produksi per jam = 16 x shift kerja (7 jam) = 112
1.6.4. Pemuatan (Loading)
Pemuatan merupakan kegiatan pemindahan material hasil pembongkaran
ke alat angkut. Alat muat yang dapat digunakan antara lain backhoe. Hasil
bongkaran biasanya dikumpulkan terlebih dahulu sebelum dimuat ke alat
angkut.
I.6.5. Pengangkutan (Hauling)
Alat angkut yang digunakan berupa dump truck, yang berfungsi
mengangkut material hasil bongkaran ke tempat pcenimbunan sementara
sebelum dibawa ke pengolahan.
1.7 DAMPAK SOSIAL
Dengan adanya pembangunan pabrik peremukan dolomit akan
mengubah pola kehidupan masyarakat utamanya daerah sekitar Cibinong,
Provinsi Jawa Barat. Karena dengan adanya pabrik tersebut maka
pertumbuhan ekonomi di daerah setempat akan meningkat, PT. TBG 20
akan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar.