Upload
shalini-periasamy
View
265
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
7/21/2019 BAB I Fetal Distress
1/20
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Gawat janin merupakan keadaan patofisiologi dimana ketersediaan oksigen tidak
mencukupi kebutuhan janin.1Kekurangan oksigen akan menyebabkan suatu keadaan yang
disebut hipoksia, yaitu turunnya tekanan oksigen darah dan terjadi metabolisme anaerob
terutama di jaringan perifer. Kondisi hipoksia dan metabolisme anaerob yang terus meluas akan
mengenai organ penting seperti otak, hati, kelenjar adrenal, dan berpotensi jatuh pada asidosis
metabolik hingga kematian.2
Gawat janin dapat terjadi karena partus lama, infuse oksitosin, perdarahan, infeksi,
insufisiensi plasenta, ibu dengan diabetes, kehamilan pre atau post term, ataupun prolaps tali
pusat. Hal ini harus segera dideteksi dan perlu penanganan segera. Istilah fetal distress biasa
digunakan untuk menggambarkan hipoksia pada janin dimana dapat menyebabkan kecacatan
pada janin, atau kematian bila janin tidak segera dilahirkan.
Gawat janin merupakan salah satu indikasi untuk dilakukannya persalinan secara seksio
cesaria. !alam penelitian "ahiah dkk., gawat janin atau fetal distress menempati urutan kedua
setelahpreviousseksio cesaria sebagai indikasi dilakukannya tindakan persalinan perabdominal.#
$enelitian yatmin et al., mendapatkan %&'(&) tindakan seksio cesaria padateenage pregnancy
adalah atas indikasi fetal distress. *leh karena itu disini penulis tertarik untuk membahas topik
tentang gawat janin.%
7/21/2019 BAB I Fetal Distress
2/20
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Gawat Janin
2.1.1 !efinisi
Gawat janin didefinisikan sebagai perubahan denyut jantung janin yang umumnya lebih
kepada bradikardi dan terdapatnya mekonium sebagai respon terhadap hipoksia janin. (+amun,
gawat janin merupakan istilah yang sangat luas dan kurang jelas untuk menggambarkan keadaan
klinis yang spesifik.Gawat janin merupakan keadaan patofisiologi dimana ketersediaan oksigen
tidak mencukupi kebutuhan janin.2-ituasi ini dapat terjadi kronik/ dalam jangka waktu yang
lama atau akut. !isebut gawat janin bila ditemukan denyut jantung janin diatas 1&0menit atau
dibawah 1&&0menit, denyutjantung tidak teratur, atau keluarnya mekonium yang kental pada
awal persalinan.
2.1.2 tiologi dan $atofisiologi
$enyebab gawat janin sebagai berikut
1/ $ersalinan berlangsung lama
$ersalinan lama dapat mengakibatkan ibu menjadi gelisah, letih, suhu badan meningkat,
berkeringat, nadi cepat, pernapasan cepat dan meteorismus. !i daerah lokal sering
dijumpaiBandle Ring, oedema ser3iks, cairan ketuban berbau dan terdapat mekonium.
2/ Induksi persalinan dengan oksitosin
Induksi persalinan ialah suatu tindakan terhadap ibu hamil belum inpartu baik secara
operatif maupun mesinal, untuk merangsang timbulnya kontraksi rahim sehingga terjadi
persalinan. 4kibat pemberian oksitosin yang berlebih'lebihan dalam persalinan dapat
mengakibatkan relaksasi uterus tidak cukup memberikan pengisian plasenta.
/ $erdarahan
$erdarahan yang dapat mengakibatkan gawat janin yaitu karena solusio plasenta.
5erjadinya solusio plasenta dipicu oleh perdarahan kedalam desidua basalis. !esidua tersebut
kemudian terbelah sehingga meninggalkan lapisan tipis yang melekat pada miometrium. -ebagai
akibatnya, proses tersebut dalam stadium awal akan terdiri dari pembentukan hematoma desidua
7/21/2019 BAB I Fetal Distress
3/20
yang menyebabkan pelepasan, kompresi dan akhirnya penghancuran plasenta yang berdekatan
dengan bagian tersebut.
#/ Infeksi
Infeksi, yang disebabkan oleh pecahnya ketuban pada partus lama dapat membahayakan
ibu dan janin,karena bakteri didalam amnion menembus amnion dan mengin3asi desidua serta
pembuluh korion sehingga terjadi bakteremia dan sepsis pada ibu dan janin. $neumonia pada
janin, akibat aspirasi cairan amnion yang terinfeksi, adalah konsekuensi serius lainnya.
%/ Insufisiensi plasenta
a.Insufisiensi uteroplasenter akut
Hal ini terjadi karena akibat berkurangnya aliran darah uterus'plasenta dalam waktu
singkat, berupa akti3itas uterus yang berlebihan, hipertonik uterus, dapat dihubungkan dengan
pemberian oksitosin, hipotensi ibu, kompresi 3ena ka3a, posisiterlentang, perdarahan ibu karena
solusio plasenta.
b.Insufisiensi uteroplasenter kronis
Hal ini terjadi karena kurangnya aliran darah dalam uterus'plasenta dalam waktu yang
lama. 6isalnya pada ibu dengan riwayat penyakit hipertensi.
/ Kehamilan $ostterm
6eningkatnya resiko pada janin postterm adalah bahwa dengan diameter tali pusat yang
mengecil, diukur dengan 7-G, bersifat prediktif terhadap gawat janin pada intrapartum, terutama
bila disertai dengan oligohidramnion. $enurunan cairan amnion biasanya terjadi ketika usia
kehamilan telah melewati #2 minggu, mungkin juga pengeluaran mekonium oleh janin ke dalam
cairan amnion yang sudah berkurang 3olumenya merupakan penyebab terbentuknya mekonium
kental yang terjadi pada sindrom aspirasi mekonium.
(/ $reeklamsia
$reeklamsia dapat menyebabkan kegawatan janin seperti sindroma distres napas. Hal
tersebut dapat terjadi karena 3asopasme yang merupakan akibat dari kegagalan in3asi trofoblas
kedalam lapisan otot pembuluh darah sehingga pembuluh darah mengalami kerusakan dan
menyebabkan alirandarah dalam plasenta menjadi terhambat dan menimbulkan hipoksia pada
janin yang akan menjadian gawat janin.
7/21/2019 BAB I Fetal Distress
4/20
Gambar 2.1. Patwa! gawat "anin #alam $er%alinan&
7/21/2019 BAB I Fetal Distress
5/20
2.1. !iagnosis
1/ !enyut 8antung 8anin
6enentukan kondisi janin selama persalinan adalah penting untuk meminimalkan kematian
janin akibat asfiksia ataupun gangguan neurologis akibat hipoksia. Indikator klinis dari fetal
distress biasanya memberikan hasil false positif, sehingga lebih berisiko pada kematian janin
dan sekuele dari hipoksia. 9ardiotocography 95G/ banyak digunakan untuk menentukan
gawat janin pada persalinan.:95G abnormal merupakan indikator utama suatu gawat janin.;
5akikardi, deselerasi lambat, penurunan 3ariabel, dan bradikardi memanjang, merupakan
keadaan abnormal pada 95G.:
a. $enilaian Intrapartum ' lectronic -, dan gelombang 5, ditangkap dan diperbesar oleh
cardiotocometer sehingga didapatkan perhitungan jumlah denyut jantung janin.$uncak
gelombang 5 merupakan bagian elektrokardiogram yang paling mungkin dideteksi.
Gambar Internal electronic fetal monitoringGambar -kema interpretasi dari sinyal
elektrokardiografi janin yang digunakan
untuk penghitungan denyut jantung beat tobeat dengan elektroda scalp.
7/21/2019 BAB I Fetal Distress
6/20
II. ?ternal indirect/ electronic 6onitoring
8ika terjadi ruptur membran dan invasi uterus dikontraindikasikan maka dapat
digunakan detektor eksternal. !enyut jantung janin dideteksi melalui perut ibu dengan
menggunakan prinsip ultrasounddoppler. Gelombang Ultrasoundakan merefleksikangerakan katup jantung ataupun ejeksi darah selama sistol.
Gambar e?ternal electronic monitoring
i. $ola !enyut 8antung 8anin
5he +ational Institute of 9hild Health dan Human deelopment +I9H!/ mengajukan
standarisasi interpretasi pola denyut jantung janin dalam tabel berikut
7/21/2019 BAB I Fetal Distress
7/20
ii. Garis !asar 4ktifitas 8antung 8anin
4ktifitas jantung janin dasar menunjukkan karakteristik dan berlaku jika akselerasi dan
deselerasi secara periodik berhubungan dengan kontraksi uterus, yang meliputi
ate/
Garis dasar denyut jantung normal rata'rata mengalami peningkatan % denyut selama
pemantauan setiap 1& menit dalam kertas cetakan.- "radikardi
"ila denyut jantung janin @11& bpm beats per minute/."eberapa penyebab meliputi
kelainan jantung bawaan dan gangguan janin yang berat.
- 5akikardi
8ika denyut jantung janin A1& bpm.$enyebab tersering takikardi adalah demam pada
ibu akibat corioamnionitis, selain itu juga dapat terjadi karena aritmia, penggunaan
obat parasimpatomimetik atropine/ atau simpatomimetik terbutaline/.
7/21/2019 BAB I Fetal Distress
8/20
7/21/2019 BAB I Fetal Distress
9/20
6aternal hipotensi, aktifitas uterus berlebihan, dan disfungsi plasenta dapat
menginduksi late deselerasi.- Bariabel deselerasi
5he +ational Institute of 9hild Health and Human !e3elopment +I9H!/ 2&&:
merekomendasikan pola interpretasi denyut jantung janin dalam sebuah 5hree'tyer system,
yang tercantum dalam tabel berikut.
6enurut -arwono, 5anda denyut jantung janin abnormal adalah sebagai berikut
7/21/2019 BAB I Fetal Distress
10/20
!enyut jantung janinirreguller dalam persalinan sangat ber3ariasi dan dapat kembali
setelah beberapa watu. "ila denyut jantung janin !88/ tidak kembali normal setelah
kontraksi, hal ini menunjukan adanya hipoksia.
"radikardi yang terjadi diluar saat kontraksi, atau tidak menghilang setelah kontraksi
menunjukan adanya gawat janin.
5akhikardi dapat merupakan reaksi terhadap adanya
' !emam pada ibu
' *bat'obat yang menyebabkan takhikardi misal obat tokolitik/
b. $enilaian 4ntenatal
7ntuk mengetahui keterangan kesehatan janin dapat dilakukan Non-stress test ataupun
contraction stress test.
1/ +on'stress test atau 5es non'stress
6erupakan tindakan obser3asi dari respon denyut jantung janin terhadap pergerakan
janin, memberikan suatu e3aluasi yang cepat dari kesejahteraan janin selama periode
antepartum.$asien diletakkan pada posisi semi'
7/21/2019 BAB I Fetal Distress
11/20
Contraction stress test atau tes stres kontraksi atau oxytocin challenge test *95/
bertujuan untuk menilai cadangan plasenta untuk penghantaran oksigen ke janin dan mendeteksi
insufisiensi uteroplasenter melalui obser3asi respon denyut jantung terhadap kontraksi'kontraksi
uterus spontan atau yang diinduksi. $asien diletakkan pada posisi semi'
7/21/2019 BAB I Fetal Distress
12/20
dapat dianggap sebagai suatu tes positif palsu. $enjelasan yang mungkin meliputi
hipotensi terlentang, aktifitas uterus yang berlebihan dan faktor'faktor lain.- 5es kecurigaan atau ekuifokal
Kadang'kadang deselerasi lanjut yang tidak persisten dengan semua kontraksi uterus
dianggap ekuifokal tidak tegas/.5es ini dapat diulang dalam 2# jam.- Hiperstimulasi
!eselerasi denyut jantung janin dikaitkan dengan aktifitas uterus yang tinggi. 5es ini
dapat diulang dalam 2# jam
- 5es yang tidak memuaskan
!ata aktifitas uterus dan denyut jantung tidak adekuat untuk menegakkan tidak adanya
deselerasi lanjut.5es tidak memuaskan paling cenderung ditemukan bila pasien gemuk
atau bayi'bayi yang aktif tidak seperti biasanya.5es ini diulangi dalam 2# jam.$ada peta
gerakan janin didapatkan gerakan janin yang berkurang merupakan tanda dini dari gawat
janin.>ekaman gerakan janin harian dapat membantu dalam e3aluasi kehamilan resiko
tinggi.
2/ 6ekonium dalam 9airan 4mnion
5erdapat tiga teori yang menjelaskan keberadaan mekonium di dalam cairan amnion yang
berhubungan dengan mortalitas janin. $ertama, fetus mengeluarkan mekonium sebagai respon
terhadap hipoksia dan merupakan sinyal bahaya. Kedua, mekonium keluar sebagai akibat
maturasi usus yang normal dan dikontrol oleh sistem neural. Ketiga, sebagai refleks 3agal
sehingga terjadi peningkatan peristaltik.
Keadaan oligohidramnion pada antepartum maupun intrapartum didapati meningkatkan
resiko mekonium di dalam cairan amnion, maupun gawat janin. $enelitian ulker dan oEdemir
diketahui bahwa penurunanAmniotic Fluid nde!s4
7/21/2019 BAB I Fetal Distress
13/20
2.1.#. $enanganan Gawat 8anin
$enanganan gawat janin saat persalinan adalah sebagai berikut
1/ 9ara pemantauan
a. Kasus resiko rendah F auskultasi !88 selama persalinan
' -etiap 1% menit kala I
' -etiap setelah his kala II
' Hitung selama satu menit setelah his selesai
b. Kasus resiko tinggi F gunakan pemantauan !88 elektronik secara berkesinambungan.
c. Hendaknya sarana untuk pemeriksaan pH darah janin disediakan
2/ Interpretasi data dan pengelolaan
a. 7ntuk memperbaiki aliran darah uterus
$asien dibaringkan miring ke kiri, untuk memperbaiki sirkulasi plasenta
b. Hentikan infus oksitosin jika sedang diberikan/
c. "erikan oksigen ': C0menit
d. 7ntuk memperbaiki hipotensi ibu setelah pemberian anastesi epidural/ segera berikan infus 1 C
infus >C
e. Kecepatan infus cairan'cairan intra3askular hendaknya dinaikkan untuk meningkatkan aliran
darah dalam arteri uterina.
7/21/2019 BAB I Fetal Distress
14/20
Gambar 2.2. Penatalak%anaan gawat "anin #alam $er%alinan&
/ 7ntuk memperbaiki aliran darah umbilikus
a. $asien dibaringkan miring ke kiri, untuk memperbaiki sirkulasi plasenta.
b. "erikan ibu oksigen ': C0menit.
c. $erlu kehadirkan dokter spesialis anak
"iasanya resusitasi intrauterin tersebut diatas dilakukan selama 2& menit.
d. 5ergantung terpenuhinya syarat'syarat, melahirkan janin dapat per3aginam atau
perabdominal.
7/21/2019 BAB I Fetal Distress
15/20
C4$*>4+ K4-7-4+46+-4 $>I"4!I
+ama +y. 6
7mur : 5ahun
4lamat 8ln. 5angguk bongkar 11 +o.#2 6edan
4gama $rotestan
$ekerjaan Ibu >umah 5angga
-tatus 6enikah
5anggal masuk 2% +o3ember 2&1#
$ukul &(.&& DI"
5anggal keluar 2: +o3ember 2&1#
G $ 4 G#$ 4&
4namnesa $enyakit
Kel'an 'tama (Keluar air F air dari kemaluan
Telaa (
Hal ini dialami pasien sejak tanggal 2# +o3ember 2&1# pada pukul 21.&& DI". >iwayat mules'
mules mau melahirkan dijumpai sejak tanggal 2# +o3ember 2&1# pukul 1;.&& DI" disertai
dengan keluar lendir darah dari kemaluan.
"4K / normal, "4" / normal.
)iwa!at $en!akit ter#a'l' ( *
)iwa!at $emakaian +bat ( *
)iwa!at Hai#
H$H5 ' &2 ' 2&1#
55$ ' 11 ' 2&1#
4+9 $IH #?
)iwa!at $er%alinan
1. , 4term, #&&& gr, $-$, "idan ,Klinik, 1# tahun, sehat
2. , 4term, #2&& gr, $-$, "idan, Klinik, 12 tahun, sehat
7/21/2019 BAB I Fetal Distress
16/20
. , 4term, #&&& gr, $-$, "idan,Klinik, : tahun, sehat
#. Hamil ini.
Stat'% Pre%en t
-ens 9ompos mentis 4nemia '/
5! 12&0(& mmHg Ikterus '/
H> :# ?0menit 9yanosis '/
>> 2& ?0menit !yspnoe '/
5emp ,( &9 *edema '/
$6>IK-44+ Ab#+men ( 6embesar asimetris
T,U ( jari bawah prosesus ?iphoideus cm/
Teregang (Kiri
Terbawa (Kepala
Gerak ( /
Hi% ( '/
DJJ ( 11& ?0menit
EB- ( 2&&'#&& gram
In%$ek'l+ ( P+rti+ liin/ li0i#ae 3/ tam$ak air ket'ban menggenang #i 4+rni5
$+%teri+r/ #iber%ikan/ ke%an mengalir #ari 6UI berwarna kei"a'an. 7al%a0a te%t
3/ nitra8in te%t 3
7T ( 95 %aral/ : 2 m/ e44 ;
ST ( Len#ir #ara 3/ air ket'ban 3 kei"a'an
7-G 54- 8anin tunggal, letak kepala, anak hidup
7/21/2019 BAB I Fetal Distress
17/20
4esusitasi intrauterine *2 #' l0I, miring ke kiri
' IBC 2& gtt0i
' Inj. 9eftria?on 1gr012 jam
)enana
-9 9ito
7/21/2019 BAB I Fetal Distress
18/20
Cahir bayi , "" #%&gr, $" #;cm, 4- 0(, 4nus /
Ibu dibaringkan di meja operasi dengan infus dan kateter terpasang baik
!ilakukan tindakan antiseptik dan aseptik dengan larutan po3idon iodine dan alkohol(&) pada lapangan perut kemudian ditutup dengan doek steril kecuali lapangan operasi.
!i bawah spinal anestesi, dilakukan insisi pfannensteil pada kutis, subkutis sampai fascia.
!engan menyisipkan pinset, fascia digunting ke kiri dan kanan J1&cm dan otot
dikuakkan secara tumpul.
$eritoneum diklem pada 2 tempat digunting di antaranya ke atas dan ke bawah. Hack
blast dipasang.
5ampak uterus gra3idarum sesuai usia kehamilan.
$lica 3esica uterina dengan pinset diangkat dan digunting secara konkaf ke kiri dan ke
kanan, kemudian disisipkan di bawah hack blast.
7terus di insisi secara konkaf low cer3ical/ pada segmen bawah rahim subendometrium
kemudian endometrium ditembus secara tumpul.
7terus dilebarkan sesuai arah sayatan. 4ir ketuban hijau.
!engan meluksir kepala, lahir bayi perempuan, "" #%& gram, $" #; cm, anus /, 40-
0(.
!engan pegangan biparietal pada kepala ditarik ke bawah dan ke atas dan tubuhdilahirkan dengan sanggah susur.
5ali pusat diklem di dua tempat dan digunting di antaranya.
$lasenta dikeluarkan secara traksi tali pusat dan penekanan pada fundus, kesan lengkap.
!engan o3al klem diklem pada ke empat sisi luka operasi. 9a3um uteri dibersihkan dari
sisa darah dan air ketuban dengan kasa lepas. Kesan bersih.
7terus dijahit dengan hemostatic figure of eight. Kontrol perdarahan, reperitonealisasi
plika 3esikouterina.
9a3um abdomen dibersihkan dari sisa ketuban dan darah , kesan bersih.
$eriotenum dijahit secara jelujur. !ilakukan aproksimasi otot secara simple suture dan
fascia dijahit secara jelujur.
-ubkutis dijahit secara simple suture. Kutis dijahit secara subkutikuer.
Cuka operasi ditutup dengan sufratulle, kasa steril dan hipafi?.
7/21/2019 BAB I Fetal Distress
19/20
K7 ibu post -9 stabil.
IBC oksitosin drip 1&'1&'%'% I7 2& gtt0menit
Injeksi 9eftria?on 1 gram0 12 jam Injeksi Ketorolac & mg0 : jam
Injeksi >anitidin %& mg0 12 jam
Injeksi 5ransamin %&&mg0 :jam 2#jam/
4wasi 3ital sign, kontraksi, dan tanda'tanda perdarahan
9ek darah rutin 2 jam post -9
Jam -IB3
7/21/2019 BAB I Fetal Distress
20/20
Ht ,%
$C5 12;.&&&