2
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yang sangat meresahkan penduduk di seluruh Indonesia, bahkan di seluruh dunia. Penyakit ini dapat ditemukan di berbagai negara baik tropis maupun subtropis, dan merupakan penyakit dengan potensi fatalitas yang cukup tinggi. DBD lebih sering menyerang anak- anak, karena sistem imunnya yang masih rendah. Penularan yang sangat mudah hanya dengan gigitan nyamuk pembawa virus, menyebabkan penderita di suatu daerah biasanya lebih dari satu apabila tidak segera dilakukan foging dan pencegahan. Menurut Depkes RI, kasus DBD saat ini dapat ditemukan di seluruh propinsi di Indonesia dan 200 kota telah melaporkan Kejadian Luar Biasa DBD. Penularan DBD sendiri sangat dipengaruhi oleh iklim dan kelembaban udara. Semakin tinggi kelembaban dan temperatur udara, maka nyamuk Aedes akan bertahan semakin lama pula. Hal ini berarti bahwa Indonesia sangat potensial sebagai daerah endemik DBD, karena merupakan daerah tropis dengan suhu dan kelembaban yang tinggi. Untuk wilayah Jawa, umumnya kasus DBD akan merebak mulai dari awal Januari hingga Mei setiap tahunnya. Oleh karena itu, penanganan kasus DBD harus tepat dan cepat agar DBD tidak menular dan menyebar. Penanganan dapat dilakukan dengan pengasapan, abatesasi, dan dengan berbagai

BAB I FL

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kedokteran

Citation preview

BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yang sangat meresahkan penduduk di seluruh Indonesia, bahkan di seluruh dunia. Penyakit ini dapat ditemukan di berbagai negara baik tropis maupun subtropis, dan merupakan penyakit dengan potensi fatalitas yang cukup tinggi. DBD lebih sering menyerang anak-anak, karena sistem imunnya yang masih rendah. Penularan yang sangat mudah hanya dengan gigitan nyamuk pembawa virus, menyebabkan penderita di suatu daerah biasanya lebih dari satu apabila tidak segera dilakukan foging dan pencegahan.

Menurut Depkes RI, kasus DBD saat ini dapat ditemukan di seluruh propinsi di Indonesia dan 200 kota telah melaporkan Kejadian Luar Biasa DBD. Penularan DBD sendiri sangat dipengaruhi oleh iklim dan kelembaban udara. Semakin tinggi kelembaban dan temperatur udara, maka nyamuk Aedes akan bertahan semakin lama pula. Hal ini berarti bahwa Indonesia sangat potensial sebagai daerah endemik DBD, karena merupakan daerah tropis dengan suhu dan kelembaban yang tinggi. Untuk wilayah Jawa, umumnya kasus DBD akan merebak mulai dari awal Januari hingga Mei setiap tahunnya.

Oleh karena itu, penanganan kasus DBD harus tepat dan cepat agar DBD tidak menular dan menyebar. Penanganan dapat dilakukan dengan pengasapan, abatesasi, dan dengan berbagai usaha pencegahan siklus pertumbuhan vektor pembawa DBD, yaitu nyamuk Aedes Aegypti.

B. Tujuan Pembelajaran

Setelah melakukan kegiatan lapangan, diharapkan mahasiswa dapat:

1. Menjelaskan berbagai cara penanggulangan DBD di Indonesia.

2. Mampu melakukan penyelidikan epidemiologi.

3. Mampu menentukan adanya kejadian KLB dari hasil penyelidikan epidemiologi.4. Mampu menentukan tindakan penenggulangan yang harus diambil dari hasil penyelidikan epidemiologi.

5. Mampu menjelaskan cara eveluasi penanggulangan KLB-DBD.