39
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu ciri dari makhluk hidup adalah bergerak. Secara umum gerak dapat diartikan berpindah tempat atau perubahan posisi sebagian atau seluruhbagian dari tubuh makhluk hidup. Makhluk hidup akan bergerak bila ada impuls atau rangsangan yang mengenai sebagian atau seluruh bagian tubuhnya. Pada hewan dan manusia dapat mewakili pengertian gerak secara umum dan dapat dilihat dengan kasat mata/secara nyata. Gerak pada manusiadan hewan menggunakan alat gerak yang tersusun dalam sistem gerak. Alat-alat gerak yang digunakan pada manusia dan hewan ada 2 macam yaitu alat gerak pasif berupa tulang dan alat gerak aktif berupa otot. Kedua alat gerak ini akan 1 | Page

Bab I, II, III, Dan Daftar Rujukan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Sistem Gerak

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangSalah satu ciri darimakhluk hidup adalah bergerak. Secara umum gerakdapat diartikan berpindah tempat atau perubahan posisi sebagian atau seluruhbagian dari tubuh makhluk hidup. Makhluk hidup akan bergerak bila ada impuls atau rangsangan yang mengenai sebagian atau seluruh bagian tubuhnya. Pada hewan dan manusia dapat mewakili pengertian gerak secara umum dan dapat dilihat dengan kasat mata/secara nyata. Gerak pada manusiadan hewan menggunakan alat gerak yang tersusun dalam sistem gerak.Alat-alat gerak yang digunakan pada manusia dan hewan ada 2 macam yaitu alat gerak pasif berupa tulang dan alat gerak aktif berupa otot. Kedua alat gerak ini akan bekerjasama dalam melakukanpergerakansehingga membentuk suatu sistem yang disebut sistem gerak. Tulang disebut alat gerak pasif karena tulang tidak dapat melakukan pergerakannya sendiri. Otot disebut alat gerak aktif karena otot memiliki senyawa kimia yaitu protein aktin dan myosin yang bergabung menjadi satu membentuk aktomiosin.Dengan memiliki aktomiosin ini maka otot mempunyai sifat yanglentur/fleksibel dan mempunyai kemampuan untuk memendekkan serabutototnya (pada saat kontraksi) dan memanjangkan serabut ototnya (pada saat relaksasi/kembali pada posisisemula).

1.2 Rumusan Masalaha. Apa Hakikat Gerak? b. Apa Hakikat Sistem Alat Gerak pada Manusia ?c. Apa Ragam dan Fungsi Sistem Alat Gerak pada Manusia ?d. Apa Saja Gangguan pada Sistem Alat Gerak ?

1.3 Tujuan 1.1.1 Tujuan UmumUntuk Menjelaskan Sistem Alat Gerak dan Kesehatannya1.1.2 Tujuan Khususa. Menjelaskan Hakikat Gerakb. Menjelaskan Hakikat Sistem Gerakc. Menjelaskan Gangguan-Gangguan pada Sistem Alat Gerak

BAB IIPEMBAHASAN2.1 Hakikat GerakGerak adalah suatu tanggapan terhadap rangsangan baik dari dalam, maupun dari luar. Gerak pada manusia disebabkan oleh kontraksi otot yang menggerakkan tulang. Jadi, gerak merupakan kerjasama antara tulang dan otot. Tulang disebut alat gerak pasif karena hanya mengikuti kendali otot, sedangkan otot disebut alat gerak aktif, karena mampu berkontraksi, sehingga mampu menggerakkan tulang.Otot bekerja dengan cara berkontraksi dan relaksasi, yang memerlukan energy dan melibatkan zat-zat kimia. Sistem gerak dapat mengalami gangguan akibat kelainan atau penyakit. Saat ini, berbagai teknologi telah dikembangkan untuk mengatasi hal tersebut.Otot merupakan alat gerak aktif. Gerakan tersebut disebabkan karena kerjasama antara otot dan tulang. Tulang tidak dapat berfungsi sebagai alat gerak jika tidak digerakkan oleh otot. Otot mampu menggerakkan tulang karena mempunyai kemampuan berkontraksi.

2.2 Hakikat Sistem Alat Gerak pada ManusiaAlat-alat gerak yang digunakan pada manusia ada 2 macam yaitu alat gerak pasif berupa tulang dan alat gerak aktif berupa otot. Kedua alat gerak ini akan bekerja sama dalam melakukan pergerakan sehingga membentuk suatu sistem yang disebut sistem gerak.Tulang disebut alat gerak pasif karena tulang tidak dapat melakukan pergerakkannya sendiri. Tanpa adanya alat gerak aktif yang menempel pada tulang, maka tulang-tulang pada manusia dan hewan akan diam dan tidak dapat membentuk alat pergerakan yang sesungguhnya. Walaupun merupakan alat gerak pasif tetapi tulang mempunyai peranan yang besar dalam sistem gerak manusia dan hewan.Otot disebut alat gerak aktif karena otot memiliki senyawa kimia yaitu protein aktin dan myosin yang bergabung menjadi satu membentuk aktomiosin. Dengan aktomiosin inilah otot dapat bergerak. Sehingga pada saat otot menempel pada tulang dan bergerak dengan otomatis tulang juga akan bergerak.Dengan memiliki aktomiosin ini maka otot mempunyai sifat yang lentur/fleksibel dan mempunyai kemampuan untuk memendekkan serabut ototnya (pada saat kontraksi) dan memanjangkan serabut ototnya (pada saat relaksasi/kembali pada posisi semula)

2.3 Ragam dan Fungsi Sistem Alat Gerak pada Manusia2.3.1 Organ Penyusun Sistem Gerak ManusiaDalam melakukan gerak tubuh manusia didukung oleh sejumlah tulang. Tulang-tulang dalam manusia membentuk system rangka. Kerangka tubuh manisia terdiri atas sekitar 214 tulang yang dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu skeleton aksial, dan skeleton apendikuler.a. Rangka/skeleton aksial, rangka penyusun sumbu tubuh, yaitu tulang rusuk, tulang dada, tulang tengkorak,( tulang penyusun kepala), dan tulang belakang.b. Rangka/skeleton apendikuler, rangka tambahan yang terdiri atas tulang penyusun gelang bahu, tulangb ekstremitas atas ( anggota gerak atas/tangan), gelang panggul, dan kaki.Secara keseluruhan skeleton/rangka tubuh berfungsi antara lain :1. Untuk menggerakan rangka badan misalnya tengkorak member bentuk wajah.2.Untuk memberi bentuk badan misalnya ruas tulang belakang.3.Untuk melindungi bagian yang penting misalnya tengkorak melindungi otak dan mata dan tulang rusuk yang melindungi jantung dan paru-paru.4.Sebagai tempat melekatnya otot.5.Sebagapi tempat pembuatan sel darah merah dan sel darah putih khuusnya dalam sumsum tulang.

2.3.2Macam-Macam Tulang2.3.2.1 Tulang Rawan (kartilago)Berdasarkan matriksnya tulang rawan dapat dikelompokkan menjadi 3 macam:a. Tulang rawan hialin Merupakan tulang rawan sederhana dengan bahan yang seragam . Tulang rawan hialin terdapat pada dinding trakea , ujung tulang tungkai dan lengan lengan anggota badan, sendi tulang, dan antara tulang rusuk.b. Tulang rawan elastisMatriks tulang rawan elastic terdiri atas anyaman serabut elastic kuning. Bersifat elastis, dan lentur. Contoh, pada daun telinga, saluran, eustachius, epiglotis, dan faring. c. Tulang rawan serabut putihMatriks tulang rawan serabut putih mengandung banyak berkas serabut kolagen putih. Serabut ini memberi kekuatan menahan kekuatan tekanan yang lebih besar dibandingkan dengan tekanan tulang rawan elastis. Jadi bersifat kokok dan kuat. Contoh, tulang rawan diantara tulang kemaluan ( tulang pubis ), dan diantara tulang rawan belakang ( diskus intervertebralis).2.3.2.2 Tulang keras/tulang sejati (osteon)Tulang berasal dari tulang rawan. Proses dari tulang rawan menjadi menjadi tulang disebut osifikasi. Proses osifikasi ini terjadi misalnya pada tulang paha. Akan tetapi tidak semua tulang berasal dari tulang rawan, contohnya tengkorak, berasal dari jaringan konektif di bawah kulit. Ruang antarsel tulang banyak berisi zat kapur, yaitu kalsium karbonat, kalsium fosfat, sedikit zat perekat, dan protein. Oleh sebab itu, tulang bersifat keras dan tidak lentur. Proses pengerasan pada tulang dipengaruhi oleh vitamin D. Itulah sebabnya orang yang kekurangan vitamin D tulangnya rapuh.Bagian luar tulang diselaputi oleh selapis jaringan ikat yang liat. Lapisan ini disebut periosteum yang merupakan tempat merekatnya otot. Bila irisan tulang dilihat dengan mikroskop, terlihat kelompok lingkaran yang berlapis-lapis. Lingkaran tersebut mengeliingi saluran havers. Di dalam saluran havers terdapat pembuluh darah yang berfungsi memberikan makanan pada sel tulang yang berada pada setiap lapisan lingkaran. Berdasarkan matriksnya tulang keras dapat dibedakan memjadi 2 macam, yaitu : tulang kompak dan tulang spons.a.Tulang kompakMempunyai bahan penyusun yang rapat dan padat, misalnya lapisan luar tulang pipa.a. Tulang sponsMempunyai bahan penyusun berongga, misalnya tulang pendek, tulang pipih, dan ujung tulang panjang dekat sambungan tulang.Berdasarkan bentuknya, tulang keras dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu: a. Tulang pipaTulang pipa bentuknya seperti pipa yaitu memanjang dan bagian tengahnya belubang dan didalamnya berisi sumsum kuning dan sumsum merah.Kedua ujungnya membesar berupa bonggol yang tersusun dati tulang spons. Bagian diantara kedua bonggol merupakan tulang kompak yang diselubungi periosteum Contohnya tulang pipa adalah tulang lengan atas, tulang paha, tulang betis, tulang ruas jari kaki, dan tulang ruas jari tangan. b. Tulang pipihBentuk tulang ini pipih di dalamnya berongga seperti spons. Tulang ni berisi sumsum merah sebagai tempat pembuatan sel darah merah. Contoh tulang pipih ini adalah tulang usus, tulang rusuk, tulang dada, tulang belikat, dan tulang tengkorak.c. Tulang pendekBentuk tulang ini pendek. Sama halnya dengan tulang pipih, tulang pendek juga berisi sumsum merah. Contonya adalah ruas-ruas tulang belakang, pergelangan tangan, dan pergelangan kaki.2.3.3 Sumsum TulangSumsum tulang mengisi rongga bagian dalam tulang. Ada dua macam sumsum tulang yaitu sumsum merah dan sumsum kuning. Sumsum merah merupakan tempat pembuatan sel darah merah. Pada anak-anak, sumsum merah terdapat pada tulang tengkorak. Pada orang dewasa, sumsum merah terdapat antara lain pada tulang tengkorak, ruas tulang belakang, dan tulang rusuk. Sumsum kuning terdapat pada tulang anggota gerak orang dewasa. Sumsum kuning ini terbentuk dari campuran sel jaringan ikat, misalnya jaringan lemak dan sumsum merah.2.3.4 Proses Pembentukan TulangProses ini terjadi pada tulang pipa, yaitu pada bagiam diafase (jaringan kompak dan padat) dan epifase (jaringan yang berongga/spins).Setelah fetus telah berumur 3 bulan sudah memiliki rangka lengkap, bulan berikutnya terjadi osofikasi ( penulangan) yang berlangsung sampai usia 21 tahun. Bagian yang tidak mengalami osofikasi yaitu cakra epifase, karena banyak terdapat osteoblast sehingga mengalami pertumbuhan memanjang. Osteoblast sel-sel pembentuk tulang terdapat di dalam tulang rawan tepatnya bagian rongga terus menerus mengisi bagian tengah dan bergerak mengikuti pembuluh darah membentuk system havers. Osteoblast terdapat alam rongga (lacuna) berubah menjadi osteosit dan mengsekskresikan komponen organik ditambah denga C dan P sehingga tulangnya keras.Proses di atas meluas di pusat osifikasi, yaitu diafase dan epifase. Kemudian berangsur-angsur tumbuh melingkar., pada saat lapisan tulang kompak dan rongga pada pusat diafase bersatu membentuk rongga sumsum. Pada bayi dan anak sumsum merah hbanyak tetapi lambat laun digantikan oleh sumsum kuning. Rongga sumsum tulang dewasa berisi sumsum kuning sedang sumsum merah terdapat pada tulang costae, vertebratae, dan tulang pelvis.2.3.5 Pertumbuhan tulangTulang merupakan jaringan hidup yang dapat tumbuh dan memperbaiki sendiri bagian yang rusak. Beberapa jenis tulang tumbuh dari tulang rawan, misalnya tulang pipa. Dalam pembentukan tulang pipa, tulang rawan tumbuh menjadi tulang yang dimulai dari bagian tengah tulang pipa. Proses ini dimulai dengan munculnya pembuluh darah pada tulang rawan, dan sel tulang (osteoblas) menghasilkan jaringan tulang. Proses penulangan (osifikasi) dimulai sejak calon bayi (fetus) masih dalam kandungan.Beberapa jenis tulang lainnya terbentuk dari sel tulang. Tulang tumbuh membesar dan memanjang. Pertumbuhan memanjang tulang terjadi pada daerah pertumbuhan di dekat ujung tulang yang disebut cakra epifase. Pada saat pertumbuhan tersebut, rongga didalam tulang juga bertambah besar dan memanjang. 2.3.6 Hubungan Antar Tulang (Artikulasi)Menurut sifat gerakannya, hubungan antar tulang atau sendi dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu (1) sendi gerak, (2) sendi kaku, (3) sendi mati. Ketiga macam hubungan antar tulang tersebut dapat di jelaskan sebagai berikut.a. Sendi gerak (Diartrosis), Yaitu hubungan antartulang yang memudahkan timbulnya gerakan. Sendi diartrosis dapat dibedakan beberapa macam persendian (1) sendi peluru, (2)sendi engsel, (3) sendi putar, (4) sendi luncur, (5) sendi pelana, (6) sendi geser. Kelima macam sendi gerak tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:1) Sendi peluru, sendi yang memungkinkan gerak paling bebas disbanding sendi yang lain. Sendi ini bergerak ke segala arah. Ujung tulang yang satu berbentuk bonggol, ujung tylang yang satu berbentuk cekungan. Contohnya adalah bahu, yaitu yang menghubungkan tulang lengan atas dengan tulang belikat.2) Sendi engsel, yaitu sendi yang pergerakannya satu arah seperti engsel pintu. Contohnya adalah pada siku , lutut, mata kaki, dan ruas-ruas jari.3) Sendi putar, yaitu persendian yang menimbulkan gerakan memutar (rotasi). Tulang yang satu mengitari tulang yag lain. Contohnya adalah hubungan antara hasta dan pengumpil, antartulang atlas dan tulang pemutar, pada pergelangan tangan dan pergelangan kaki. 4) Sendi luncur, contohnya terdapat pada hubungan antara ruas-ruas tulang belakang sehingga memungkinkan gerakan badan menggeliat (memutar).5) Sendi pelana, yaitu persendian yang gerakannya dua arah seperti orang naik kuda diatas pelana. Contohnya adalah gerak pada ibu jari, antara meta carpal dan carpal.6) Sendi geser atau sendi kejut, adalah persendian yang gerakannya menggeser. Contohnya adalah hubungan antar tulang pergelangan tangan.b. Sendi kaku (Amfiartrosis), yaitu hubungan antartulang yang dapat digerakkan secara terbatas. Penghubung antartulangnya adalah jaringan tulang rawan. Contoh sendi kaku terdapat pada hubungan antar ruas tulang belakang dan hubungan antar tulang rusuk dengan tulang dada.c. Sendi mati (Sinartrosis), yaitu hubungan antartulang yang memungkinkan sedikit atau tidak ada gerakan. Sendi sinartrosis dapat dibedakan menjadi 2, yaitu sinkondrosis dan sinfinbrosis. Kedua sendi sinartrosis tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:1) Sinkondrosis, bila penghubungnya berupa tulang rawan/kartilago. Misalnya adalah Antara tulang pubis kanan dan kiri, anata coxa dan serum.2) Sinfibrosis, bila penghubungnya berupa jaringan pengikat/serabut fibrosis. Misalnya adalah tulang tengkorak khusus pada tengkorak ini diperkuat oleh sutura. Bila penghubungnya oleh tulang-tulang kuat dinamakan sinostosis. Misalnya tulang usus, tulang duduk, dan tulang kemaluan membentuk coxa.2.3.7 Susunan Rangka Tubuh ManusiaRangka manusia tersusun oleh lebih dari 200 potong tulang yang saling berhubungan. Tulang-tulang yang menyusun rangka tubuh tersebut terdiri atas tulang yang tiga kelompok besar yaitu (1) tulang tengkorak, (2) tulang badan, dan (3) tulang anggota gerak. ketiga macam tulang yang menyusun rangka tubuh tersebut dapat di jelaskan sebagai berikut. a. Tulang tengkorakTengkorak sebagai besar tersusun atas tulang dan tulang tersebut berkesinambungan sedemikian rupa sehingga membentuk rongga di dalamnya tersimpan otak manusiaTulang-tulang tengkorak berbentuk pipih, saling berhubungan, dan membentuk rongga. Tulang ini mengelilingi dan melindungi otak yang ada didalamnya. Tulang tengkorak terdiri atas tulang tengkorak bagian kepala (tempurung kepala) dan tulang tengkorak bagian muka (wajah). Tulang tengkorak bagian kepala (tempurung kepala) terdiri atas 1 buah tulang kepala belakang, 2 buah tulang ubun-ubun, 1 buah dahi, 2 buah tulang baji, 2 buah tulang pelipis, dan 2 buah tulang tapis. Dan tulang tengkorak bagian muka terdiri atas 2 buah tulang rahang atas, 2 buah tulang rahang bawah, 2 buah tulang langit-langit, 2 buah tulang hidung, 2 buah tulang pipi, 2 buah tulang mata, dan satu buah tulang pangkal lidah.Hubungan antartulang tempurung kepala merupakan hubungan tulang yang tidak dapat digerakkan. Pada bayi yang baru lahir, kedua tulang ubun-ubun, yaitu kiri dan kanan, belum menyatu sempurna sehingga terasa lembut apabila dipegang. Dalam pertumbuhannya, tulang tengkorak bayi akan menyatu sempurna.b. Tulang badanTulang badan merupakan kelompok tulang yang membentuk badan. Tulang badan dikelompokkan lagi menjadi kelompok yang lebih kecil yang terdiri atas (1) kelompok tulang belakang, (2) kelompok tulang dada, (3) kelompok tulang rusuk, (4) kelompok gelang bahu, dan (5) kelompok gelang panggul. Kelima macam tulang badan tersebut dapat di jelaskan sebagai berikut. 1) tulang belakangTulang belakang berbentuk tulang pendek dan berjumlah 33 ruas. Pada manusia, tulang belakang terbagi atas lima bagian yaitu 17 ruas tulang leher, 12 ruas tulang panggul, lima ruas tulang pinggang, lima ruas tulang kelangkang, empat ruas tulang ekor.Ruas-ruas tulang belakang membentuk sumbu tubuh yang tidak lurus. Bila dilihat dari samping tulang belakang berbentuk melengkung. Lengkungan ini penting untuk menunjang keseimbangan badan. Ruas tulang belakang saling berhubungan melalui saluran di tengah setiap ruas. Saluran tersebut melidungi sumsum tulang belakang di sepanjang tulang belakang.Ruas pertama tulang leher disebut tulang atlas yang berfungsi menyangga kepala. Ruas-ruas tulang pinggang merupakan ruas yang paling besar dan paling kuat dibandingkan ruas tulang belakang lainnya. Pada orang dewasa, kelima ruas tulang kelangkang manyatu. Penyatuan ini terjadi pada usia antara 16 sampai 25 tahun. Demikian juga dengan tulang ekor. Keempat ruas tulang ekor menyatu pada usia antara 20 dan 30 tahun.2) tulang dadaTulang dada merupakan tempat melekatnya tulang rusuk bagian depan. Bentuk tulang dada pipih, panjangnya kurang lebih 15 cm, dan terletak di bagian tengah dada.Tulang dada mempunyai bagian yang terdiri dari bagian hulu, bagian badan, dan bagian taju pedang. Bagian hulu merupakan tempat melekatnya tujuh pasang tulang rusuk.3) tulang rusukJumlah tulaang rusuk 12 pasang . Tulang rusuk terdiri atas 3 jenis tulang yaitu (1) tulang rusuk sejati, (2) tulang rusuk palsu, (3) tulang rusuk melayang. Ketiga macam tulang rusuk tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.a) Tulang rusuk sejati berjumlah 7 pasangdan melekat pada tulang punggungdan tulang dada.b) Tulang rusuk palsu berjumlah 3 pasang dengan bagian belakang melekat pada tulang punggung , sedangkan bagian depan melekat pada tulang rusuk di atasnya.c) Tulang rusuk melayang berjumlah 2 pasang dengan bagian belakang melekat pada tulang punggung, sedangkan bagian depan melayang.Antara tulang dada, tulang punggung, dan tulang rusuk terbentuk rongga dada yang merupakan ruang bagi jantungdan paru-paru. Dengan demikian, tulang dada, tulang rusuk, dan tulang punggung, berfungsi melindungi jantung dan paru-paru.4) Gelang bahuGelang bahu tersusun sebagai berikut.a) Dua tulang selangkaTulang selangka terletak di sebelah depan dan masing-masing menghubungkan gelang bahu kiri dan kanan dengan tulang dada.b) Dua tulang belikatTulang belikat terletak di sebelah belakang dan berhubungan dengan tulang rusuk. Tulang belikat berbentuk segitiga pipih serta mempunyai tonjolan yang disebut paruh gagak.e) Gelang panggulGelang panggul tersusun atas (1) 2 buah tulang ilium atau tulang usus, (2) 1 buah tulang kemaluan, (3) 2 buah tulang duduk. Ketiga tulang tersebut menyatu menjadi satu.c.Tulang anggota gerakTulang anggota gerak terdiri dariatas anggota gerak atas, dan anggota gerak bawah. Kedua tulang anggota gerak tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut. a) Tulang anggota gerak atas (tangan) tersusun atas (1) tulang lengan atas yang berjumlah 2 buah, (2) tulang lengan bawah, yang terdiri atas 2 buah tilang hasta dan 2 buah tulang pengumpil, (3) tulang pergelangan tangan yang berjumlah 2 x 8

b) buah, (4) tulang telapak tangan yang berjumlah 2 x 5 buah, dan (5) tylang ruas-ruas jari tangan yang berjumlah 2 x 14 buah.Tulang lengan atas merupakan tulang anggota gerak yang paling panjang dan yang paling besar. Bagian atas berhubungan dengan tulang belikat, dan bagian bawah berhubungan dengan tulang hasta pengumpil. Tulang hasta terletak pada sisi kelingking, sedangkan tulang pengumpil terletak pada sisi ibu jari.c) Tulang anggota gerak bawah (kaki)Tulang anggota gerak bawah (kaki) berhubungan dengan tulang gelang pamggul. Anggota gerak bawah tersusun atas (1) tulang paha yang berjumlah 2 buah, (2) tulang tempurung yang berjumlah 2 buah, (3) tulang kering yang berjumlah 2 buah dan tulang betis yang berjumlah 2 buah, (4) tulang pergelangan tangan yang berjumlah 2 x 7 buah, (5) tulang telapak kaki yang berjumlah 2 x 5 buah, (6) tulang ruas-ruas kaki yang berjumlah 2 x 14 buah.

2.3.7 OtotTulang-tulang yang menyusun tubuh tertutup oleh otot. Dengan adanya kerja otot. Tubuh dapat digerakkan. Oleh sebab itu, otot disebut alat gerak aktif. Otot merupakan suatu jaringan. Sel-sel otot membentuk serabut otot. Serabut-serabut otot membentuk berkas otot. Berkas-berkas otot bergabung membentuk otot. Gabungan berkas otot inilah yang disebut daging. Menurut bentuk dan cara kerjanya terdapat 3 macam otot, yaitu (1) otot polos, (2) otot lurik, (3) otot jantung. Ketiga macam otot dapat dijelaskan sebagai berikut.a. Otot polos

Otot polos disebut juga otot alat-alat dalam tubuh, karena otot ini terletak pada saluran alat-alat dalam tubu, seperti pada saluran pencernaan, pembuluh darah, saluran kelamin, dan dinding rahim. Selain itu, otot polos disebut juga otot tak sadar karena bekerja di luar kesadaran, tanpa perintah otak. Otak ini dipengaruhi oleh saraf otonom, yaitu saraf simpatetik, dan saraf parasintetik. Ciri-ciri otot polos antara lain :a) Berinti satu,b) Berbentuk gelendong denag kedua ujungnya meruncing,c) Bekerja diluar kesadaran; bekerja lambat, teratur, dan tidak cepat lelah.

b. Otot lurikOtot lurik disebut juga otot rangka karena otot melekat menutupi rangka. Otot lurik memiliki cirri-ciri sebagia berikut :a) Sel berinti banyak,b) Bentuknya silindris atau seperti tabung yang mempunyai bagian gelap atau terang sehingga tampak seperti lurik. Sel otot tampak lurik karena adanya kandungan protein otot yang berbeda, yaitu aktin dan myosin.c) Bekerja atas kesadaran atau menurut perintah otak.Sel-sel otot lurik membentuk serabut otot. Kumpulan serabut otot membentuk berkas otot. Kumpulan berka otot membentuk otot lurik yang bertaut pada tulang. Pada bagian ujung otot lurik terdapat urat otot atau tendon. Tendon merupakan jaringan ikat yang menghubungkan tulang dengan otot. Tendon bersifat kuat dan kenyal (elastis). Tendon yang melekat pada tulang yang bergerak

disebut insersi, sedangkan tendon yang melekat pada tulang yang tidak bergerak disebut origo. Otot yang ujung atasnya mempunyai dua tendon disebut otot bisep. Contoh otot bisep terdapat pada lengan atas bagian depan. Otot yang ujung atasnya mempunyai tiga tendon disebut otot trisep. Contoh otot trisep terdapat pada lengan atas bagian belakang.c. Otot jantungOtot jantung merupakan otot istimewa. Ciri-ciri dari otot jantung adalah :1) Berbentuk serabut lurik yang bercabang-cabang, jumlah inti selnya satu atau banyak, terletak di tengah serabut,2) Bekerja di luar kesadaran atau di luar perintah otak, tetapi dipengaruhi oleh saraf otonom (saraf simpatetik dan parasimpatetik).Keistimewaan otot jantung adalah mempunyai mempunyai struktur seperti otot lurik, tetapi bekerja seperti otoy polos. Otot jantung membentuk dinding jantung bekerja seumur hidup manusia. Sewaktu bekerja, istirahat, tidur, bahkan pingsan, otot jantung terus bekerja.

Berdasarkan tujuan dan kerjanya, otot dibedakan menjadi 2 macam, yaitu otot antargonis, dan otot sinergis. 2 macam otot tersebut dapat di jelaskan sebagai berikut :a.Otot antar gonis Otot antar gonis adalah dua otot atau lebih yang bertujuan kerja berlawanan Misalnya. jika otot pertama berkontraksi dan otot kedua berelaksi akan menyebabkan tulang tertarik.b.Otot sinergisOtot sinergis adalah dua otot atau lebih yang bertujuan kerja sama dengan tujuan yang sama jadi otot berkontraksi dan berelaksi bersama.

2.4 Gangguan dan Kelainan pada Sistem GerakGangguan dan kelainan pada system gerak dapat disebabkan oleh faktor keturunan, kecelakaan, kekurangan gizi, kuman penyakit, sikap tubuh yang salah, usia lanjut, cuaca dingin, atau kerja berat.Kelainan sejak lahir artinya kelainan yang dibawa dari dalam kandungan misalnya ketika lahir seorang anak telah mengalami kelainan tulang (cacat) penyebab karena sang ibunya terjatuh atau sang ibu makan makanan yang kurang mengandung vitamin D dan zat kapur atau karena factor keturunan . adapun bentuk kelainan factor keturunan misalnya ketika lahir seorang anak kakinya berbentuk X atau O atau sejajar.Ganguan atau kelainan pada manusia juga dapat terjadi karena adanya infeksi tulang dan otot. Infeksi tersebut dapat dibedakan menjadi 5 yaitu (1)ethritis eksudatif, (2) athitis sika, (3) Sakit pada lutut, (4) kaku pada sendi, (5) tulang mengecil. Kelima jenis infeksi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :1)Athitis eksudatif yaitu rasa nyeri pada tulang ketika digerakkan akibat kelainan pada selaput sendi.2)Athitis sika rasa nyeri pada tulang sewaktu digerakkan kekurangan cairan (pelumas sendi)3)Rasa sakit pada sendi lutut dan pangkal paha berupa infeksi yang mengeluarkan nanah dan rasa sakit ini disebabkan seranggan penyakit kelamin( goronea dan sifilis )4)Sendi rasa kaku akibat kronus dan kritis oleh beberapa penyakit5) Tulang yang mengecil dan abnormal akibat serangan penyakit polio pada anak yang disebabkan oleh virus.

2.4.1 Gangguan dan Kelainan pada Tulang1) Patah tulang (fraktura) dan retak tulang (fisura)Keduanya bisa terjadi akibat dari kecelakaan. Bila tulang yang patah keluar dari permukaan kulit disebut patah tulang terbuka, sedangkan bila tulang yang patah di dalam kulit dan otot disebut patah yang tertutup..Retak tulang atau patah tulang pada anak-anak lebih mudah disembuhkan dibandingkan pad orang dewasa karena pada anak-anak masih terjadi pertumbuhan tulangdan tulangnya masih banyak mengandung zat perekat. Patah tulang yang tidak ditangani dengan baik dan benar dapat menyebabkan kelainan pada tulang. Kelainan itu, misalnya tulang tangan menjadi bengkok karena tulang yang patah tidak tersambung dengan baik.2) RakitisKaki bengkok berbentuk O atau X. Disebabkan oleh kekurangan vitamin D atau zat kapur (kalsium) pada makanan sehingga pertumbuhan dan pembentykan tulang tidak sempurna3) Atritis rematikMerupakan penyakit menurun yang timbul di segala umur. Penyakit ini ditandai oleh jaringan tumbuh penghubuang yang tumbuh di dalam sendi dan kemudian mengeras. Akibat, kedua tulang pada sendimenyatu sehingga tidak dapat digerakkan.4) Skoliosis, lordosis, kifosis.Gangguan pada tulang belakang dapat disebabkab karena kesalahan posisi tubuh yang salah atau posisi duduk yang tidak tepat yang berlansung pada waktu yang lama pada suatu masa pertumbuhan anak kelainan bentuk belakang ini dibedakan menjadi 3 yaitu (1) kifosis, (2) lordosis, (3) skoliosis. Ketiga macam kelainan pada tulang tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:a.Kifosis Yaitu kelainan karena ruas tulang belakang tertarik atau melengkung kebelakang.b.Lordosis yaitu kelainan karena ruas tulang belakang tertarik atau melengkung kedepan.c.Skoliosis yaitu kelainan karena ruas tulang belakang tertarik atau melengkung kekanan atau kekiri.

2.4.2 Gangguan dan Kelainan Otot1) KramDisebabkan oleh kejang otot. Otot tiba-tiba berkontraksi sangat kuat sehingga sakit. Kram bisa terjadi saat cuaca dingin atau aktivitas otot terlalu berat. Kram bisa juga merupakan gejala tidak keseimbangan air dan ion dalam tubuh.2) Nyeri ototNyeri otot umumnya diderita oleh orang yang berusia lanjut. Penyakit ini mungkin disebabkan oleh pembengkakan jaringan penghubung otot. Jaringan yang membengkak menekan ujung saraf dan pembuluh darah. Akibatnya, aliran darah terhambat dan timbul rasa nyeri. Nyeri otot biasanya kambuh pada cuaca dingin dan dapat diatasi dengan dipijat atau menghangatkan diri.3) PolioDisebabkan oleh inveksi virus pada saraf yang mengendalikan gerakan otot rangka. Orang yang terserang penyakit polio dapat menjadi lumpuh. Penyakit polio dapat dijegah dengan memberikan vaksin pada bayi.4) SawanAdalah kontraksi dari beberapa kelompok otot yang tidak terkoordinasi. Sawan bisa terjadi akiabat gangguan pada otak.5) KeseleoTerjadi di daerah sendi dan ligmen sendi. Otot atau tendon dapat dipututs akibat tarikan yang tiba-tiba dan kuat

BAB IIIPEMBAHASAN3.1 Kesimpulan Gerak adalah suatu tanggapan terhadap rangsangan baik dari dalam, maupun dari luar. Setiap makhluk hidup dapat bergerak misalnya pada manusia. Gerak pada manusia melibatkan alat-alat tubuh yang terkoordinasi dengan kegiatan tubuh lainnya. Gerak tersebut melibatkan rangka dan otot. Rangka yang berada dalam tubuh disebut endoskeleton. Selain sebagai alat gerak, rangka juga berfungsi sebagai pemberi bentuk badan, untuk melindungi bagian yang penting, sebagai tempat melekatnya otot, dan sebagai tempat pembuatan sel darah merah dan sel darah putih khuusnya dalam sumsum tulang.

Alat-alat gerak yang digunakan pada manusia ada 2 macam yaitu alat gerak pasif berupa tulang dan alat gerak aktif berupa otot. Fungsi rangka (tulang) adalah sebagai alat gerak pasif, yang hanya dapat bergerak bila dibantu oleh otot. Rangka atau tulang pada tubuh manusia salah satu alat gerak pasif karena tulang baru bergerak bila digerakkan oleh otot. Sedangan unsur pembentuk tulang pada manusia adalah unsure kalsium dalam bentuk garam yang direkatkan oleh kalogen. Berdasarkan bentuknya tulang dibedakan menjadi tulang pipa, tulang pipih dan tulang pendek. Sedangkan berdasarkan pada zat penyusun dan strukturnya tulang dibedakan menjadi tulang rawan dan tuang keras. Pada kerangka tubuh manusia terdapat kurang lebih 214 tulang yang saling berhubungan. Hubungan antar tulang disebut sendi atau artikulasi. Pada system gerak manusia, persendian mempunyai peranan penting dalam proses terjadinya gerak. Fungsi persendian adalah menghubungkan antara tulang yang satu dengan tulang yang lainnya. Menurut sifat gerakannya persendian (sendi) dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu sendi gerak , sendi kaku, sendi mati.Fungsi otot adalah sebagai alat gerak aktif, yang dapat menggerakkan organ lain sehingga terjadi suatu gerakan. Berdasarkan cara kerjanya, otot dibedakan menjadi 2, yaitu otot antagonis, dan otot sinergis. Otot antagonis menyebabkan terjadinya gerak antagosis, yaitu gerak otot yang berlawanan arah. Jika otot pertama berkontraksi dan otot yang kedua bereksasi sehingga menyebabkan tulang tertarik / terangkat atau sebaliknya. Otot sinergis menyebabkan terjadinya gerak sinergis, yaitu gerak otot yang bersamaan arah. Jadi kedua otot berkontraksi bersama dan beraksasi bersama.Kelainan dan gangguan pada tulang disebabkab oleh beberapa faktor, misalnya karena kelainan yang dibawa sejak lahir, infeksi penyakit. Karena makanan atau kebiasaan posisi tubuh yang salah. Beberapa contoh kelainan pada tulang dan rangka, antara lain Patah tulang (fraktura) dan retak tulang (fisura), Rakitis, Atritis rematik, Skoliosis, lordosis, kifosis. Gangguan dan Kelainan Otot Kram, Nyeri otot, polio. Sawan, dan keseleo.

3.2 SaranBerdasarkan penulisan karya tulis ilmiah ini penulis menyarankan:a. Pembaca diharapkan mampu memahami dan mengetahui tentang system gerak pada manusia dan kesehatannya agar dapat menghindari gangguan-gangguan pada kesehatan, terutama pada system gerak pada manusia.b. Bagi penulis selanjutnya, diharapkan dapat memaparkan pembahasan yang lebih dalam dan terfokus pada masalah yang sedang dibahas.

Daftar Rujukan

Syamsuri, Ibrohim. dkk. 2006. Biologi jilid 1. Jakarta: Erlangga.Sumarwah, Sumartini. dkk. 2004. Biologi SMP kelas VII. Jakarta : Erlangga.Salman, Muhammad Ahyar. 2004. Biologi SMA kelas XI. Jakarta: Media Pratama.Pujiyanto, Sry. 2004. Khazanah Pengetahuan Biologi 2. Solo: Tiga Serangkai.Nurhayati, Nunung.2005. IPA biologi. Bandung: Yrama Widya.7 | Page