Upload
iwakart
View
246
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
lap
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
PUSKESMAS DTP TAROGONG KABUPATEN GARUT
Dalam rangka pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel dan
transparan sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang
penimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah. Laporan
keuangan tersebut meliputi : Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas
Laporan Keuangan yang disusun seseuai dengan Standar Akutansi Pemerintahan
sebagaimana yang diatur dalam Pemerintah No. 24 Tahun2 2005 Tentang Standar
Akutansi Pemerintahan. Adapun maksud dan tujuan penyusunan laporan keuangan
akademi keperawatan Kabupaten Garut adalah untuk mengevaluasi posisi keuangan
dan bahan informasi serta perbandingan laporan keuangan per 31 Desember 2012.
1.2 LANDASAN HUKUM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PUSKESMAS
DTP TAROGONG KABUPATEN GARUT
Dasar hukum penyusunan Laporan Keuangan Puskesmas DTP Tarogoong Anggaran
Tahun 2012 sebagai berikut :
1. Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
2. Undang-undang No. 33 Tahun 2004 tentang Pertimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Daerah,
3. Undang-undang No. 28 Tahun 1999 tentang penyelenggaraan Negara yang Bersih
dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme,
4. Undang-undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara,
1
5. Undang-undang No. 1 Tahun 2004 tentang Pembendaharaan Negara
6. Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2005 tentang Standar Keuangan Pemerintah
7. Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
8. Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2006 Tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah,
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri No, 13 Tahun 2006 tentang PEdoman Pengelolaan
Keuangan Daerah,
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 59 Tahun 2007 tentang Penyempurnaan
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah.
Peraturan perundang-undangan tersebut diatas merupakan ketentuan yang telah
mengerahkan pembangunan Sistem Akutansi Pemerintah Daerah (SPAD) agar laporan
keuangan yang dihasilkan memenuhi asas tertib, transparasi, akuntabilitas, konsistensi,
komparabilitas, akurat, dapat dipercaya, dan mudah dimengerti serta dihasilkan dari suatu
proses akutansi.
Laporan Keuangan Puskesmas DTP Tarogong Ι 2
BAB II
IKSTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN
PUSKESMAS DTP TAROGONG
2.1 Ikhtiar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan
Pada Tahun Anggaran Tahun 2012 anggaran Belanja Daerah Puskesmas DTP
Tarogong Kabupaten Garut setelah ditetapkan perubahan sebesar Rp. Realisasi sasaran
kinerja Puskesmas DTP Tarogong selama Tahun 2012 dapat dilihat secara ringkas pada
tabel 1 berikut ini :
Tabel 1
Ikhtisan Target dan Realisasi Puskesmas DTP Tarogong
Tahun 2012
No URAIANTARGET
REALISASI
SELISIH
ANGGARAN Rp %
1 PENDAPATAN
PENDAPATAN ASLI DAERAH 704.768.682 704.769.682
1.000
Retribusi Daerah 167.669.500 167.670.500 1.000Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yangdipisahkan
Lain-lain pendapatan yang sah
Askes
Askes Rawat Inap 58.110.000 58.110.000 0
Askes Rawat Jalan 37.800.000 37.800.000 0
Jamsostek 27.252.700 27.252.700 0
Jamkesmas 91.229.000 91.229.000 0
Jamkesda 5.679.982 5.679.982 0
Bantuan Operasional Kerja (BOK) 64.008.000 64.008.000 -
Bantuan Operasional Pegawai (BOP) 127.281.500 127.281.500 0
Jampersal 125.738.000 125.738.000 0
Jumlah 704.768.682 704.769.682
Laporan Keuangan Puskesmas DTP Tarogong Ι 3
2 BELANJA DAERAH
Belanja Tidak Langsung
Belanja Pegawai
Belanja Bunga
Belanja Subsidi
Belanja Hibah
Belanja Bantuan Sosial
Belanja Bagi Hasil
Belanja Bantuan Keuangan
Belanja Tidak Terduga
Jumlah Belanja Tidak Langsung
-
Belanja Langsung
Belanja Pegawai 175.153.600 175.153.600 0
Belanja Barang dan Jasa 529.615.082 529.615.082 0
Belanja Modal
Jumlah Belanja Langsung 704.768.682 704.768.682 0
JUMLAH BELANJA DAERAH 704.768.682 704.768.682 0
SURPLUS / (DEFISIT) 1.000 1.000
Dalam kaitannya dengan anggaran dan realisasi Belanja Daerah pada tahun
anggaran 2012, belanja pada Puskesmas DTP Tarogong Dialokasikan sebesar Rp.
704.769.682 dan direalisasikan sebesari Rp. 704.768.682 atau 100% terdapat
Belanja Langsung yang keseluruhannya dianggarkan unutk belanja pegawai sebesar
Rp. 704.768.682 dan dana yang direalisasikan sebesar Rp. 704.768.682 dan 100%
terealisasi.
2.2 Faktor Pendukung Pencapaian Target yang Telah Ditetapkan
Faktor-faktor penunjung pencapaian kinerja adalah:
a) Adanya perbaikan system kerja, sarana dan prasarana yang mendukung
pencapaian target kinerja.
Laporan Keuangan Puskesmas DTP Tarogong Ι 4
b) Adanya peningkatan kapaisatas sumberdaya aparatur baik melalui pembinaan
dan pelatihan internal/eksternal, ataupun melalui pengingkatan jenjang
pendidikan.
c) Semakin meningkatnya koordinasi lintas sekor ataupun lintas program.
d) Semakin meningkatnya koordinasi dengan pemerintah Pusat, Pemerintah
Provinsi, Pemerntah daerah dan intansi-intasi terkait dengan Puskesmas DTP
Tarogong.
Laporan Keuangan Puskesmas DTP Tarogong Ι 5
BAB III
KEBIJAKAN AKUTANSI
3.1 ENTITAS AKUTANSI/PELAPORAN KEUANGAN PUSKESMAS DTP
TAROGONG
Entitas Akutansi adalah unit pemerintahan penggunaan anggaran / pengguna
barang dan oleh karenanya wajib menyelenggarakan akutansi dan menyusun
laporan keuangan untuk digabungkan pada entitas pelaporan. Entitas akutansi yang
dimaksud dalam laporan keuangan tahun anggaran tahun 2012 ini adalah satuan
perangkat kerja daerah Puskesmas DTP Tarogong.
3.2 BASIS AKUTANSI YANG MENDASARI PENYUSUNAN LAPORAN
KEUANGAN PUSKEMAS DTP TAROGONG
Basis akutansi yang digunakan dalam penyusunan dan penyajian Laporan
Keuangan Puskesmas DTP Tarogong Kabupaten Garut Tahun Anggaran Tahun
2012 adalah basis kas untuk pengakuan pendapatan, belanja dan pembiayaan dalam
Laporan Realisasi Anggaran dan basis aktual untuk pengakuan aset, kewajiban, dan
ekuitas dana dalam neraca.
3.3 BASIS PENGUKURAN YANG MENDASARI PENYUSUNAN
LAPORAN KEUANGAN PUSKESMAS DTP TAROGONG
Basis pengukuran yang mendasari penyusunan Laporan Keuangan
Puskesmas DTP Tarogong adalah :
a) Pendapatan
Pendapatan yang diakui dan dicatat pada saat kas diterima pada Kas daerah.
Laporan Keuangan Puskesmas DTP Tarogong Ι 6
b) Aset Lancar
Piutang dicatat dan diakui sebesar nilai nominal
Piutang Lainnya catat dan akui pada penerimaan pembuiayaan pada Pos
Penerimaan Kembali Pinjaman Lainnya.
Setoran pengembalian belanja untuk tahun berkernaan, kami catat dan akui
sebagai pengurang realisasi belanja yang bersangkutan.
Pembiayaan diakui pada saat kas diterima pada kas daerah serta pada kas
dikeluarkan dari kas daerah.
c) Asep Tetap
Aset diakui pada saat diterima atau pada saat hak kepemilikan berpindah
Aset tetap dicatat dan diakui dalam Neraca Pemerintah Kabupaten Garut per
2012 Dan penambahan aset dari realisasi belanja dengan metoda :
- Tanah atau bangunan yang diperoleh sampai dengan tahun 2012 dicatatat
dan diakui berdasarkan nilai wajar dengan pendekatan Nilai Jual Objek
Pajak Tanah dan Bangunan.
- Aset non tanah dan bangunan yang diperoleh sampai dengan tahun 2012 Di
catat diakui beradasarkan nilai wajar dengan pendekatan harga pasar.
d) Dana Cadangan
Dana cadangan dibentuk berdasarkan kebikajan Kepala Puskesmas DTP
Tarogong
e) Aset Lainnya
Aset lainnya adalah aset pemerintah daerah selain aset lancar, investasi
jangka panjang dan dana cadangan termasuk dalam aset lainnya adalah
tuntutan ganti
f) Kewajiban
Kewajiban dicatat sebesar nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban Pemerintah
Daerah pada saat pertama kali transaksi berlangsung, aliran ekonomi
Laporan Keuangan Puskesmas DTP Tarogong Ι 7
sesuadahnya seperti transaksi pembayaran, perubahan nilai karena perubahan
kurs mata uang asing dan perubahan lainnya selain perubahan nilai pasar,
diperhitungkan dengan menyesuaikan nilai tercatat kewajiban tersebut.
g) Koreksi
Terhadap setiap kesalahan darus dilakukan koreksi segera setelah diketahui:
Koreksi kesalahan yang tidak berulang yang terjadi pada periode berjalan,
baik yang mempengaruhi posisi kas maupun yang tidak dilakukan dengan
pembetulan pada akun yang bersangkutan dalam perioden berjalan.
Koreksi kesalahan yang tidak berulang yang terjadi pada periode-periode
sebelumnya dan mempengaruhi pada posisi kas, apabila laporan keungan
periode tersebut belum diterbirkan, dilakukan dengan pembetulan pada akun
pendapatan atau akun belanja dari periode bersangkutan.
Koreksi kesalahan atas pengeluaran belanja (sehingga mengakibatkan
penerimaan kembali belanja) yang tidak berulang yang terjadi pada periode-
periode sebelumnnya dan mempengaruhi posisi kas serta mempengaruhi
secara material posisi aset selain kas, apabila laporan keuangan periode
tersebut sudah diterbitkan.
Koreksi kesalahan atas pengeluaran belanja yang tidak berulang yang terjadi
pada periode-periode sebelumnya dan mempengaruhi posisi kas serta tidak
mempengeruhi secara material posisi aset selain kas.
3.4 PENERAPAN KEBIJAKAN AKUTANSI BERKAITAN DENGAN
KETENTUAN YANG ADA DALAM SAP DI PUSKESMAS
DTP TAROGONG
Penyusunan laporan Keuangan Puskesmas DTP Tarogong berdasarkan PP
No.24 Tahun 2005 tentang Standar Akutansi Pemerintah adalah :
Laporan Keuangan Puskesmas DTP Tarogong Ι 8
1. Pendapatan
Pendapatan adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum Daerah yang
menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang
menjadi hak Puskesmas DTP Tarogong dan tidak perlu dibayar kembali oleh
Puskesmas DTP Tarogong. Pendapatan diakui pada saat kas diterima pada
Rekening Kas Umum Daerah. Pendapatan diklasifikasikan/disajikan sesuai
dengan jenis pendapatan. Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas
bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah
netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
2. Belanja
Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Umum Kas Daerah yang
mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang
tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh Puskesmas DTP Tarogong.
Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari Rekening Kas Umum
Daerah. Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan
belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut
disahkan oleh Bendahara Umum Daerah.
3. Aset
Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh
Akademi KeperawatanKabupaten Garutsebagai akibat dari peristiwa masa lalu
dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan
dapat diperoleh, baik oleh Puskesmas DTP Tarogong maupun oleh masyarakat,
serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya non-keuangan
yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-
sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Dalam
Laporan Keuangan Puskesmas DTP Tarogong Ι 9
pengertian aset ini tidak termasuk sumber daya alam seperti hutan, kekayaan di
dasar laut, dan kandungan pertambangan.
Aset diakui pada saat :
a. Potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh Puskesmas DTP Tarogong
dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal
b. Diterima atau kepemilikannya dan/atau kepenguasaannya berpindah.
Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Investasi, Aset Tetap, dan Aset
lainnya.
a. Aset Lancar
Suatu aset diklasifikasikan sebagai aset lancar jika :
i. diharapkan segera untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual
dalam waktu 12 (duabelas) bulan sejak tanggal pelaporan, atau
ii. berupa kas dan setara kas
Aset lancar ini terdiri dari kas, investasi jangka pendek, piutang, dan
persediaan. Investasi jangka pendek meliputi deposito berjangka 3 (tiga) sampai
12 (dua belas) bulan dan surat berharga yang mudah diperjualbelikan. Piutang
meliputi piutang pajak, retribusi, denda, bagian lancer penjualan angsuran,
bagian lancar tuntutan ganti rugi, dan piutang lainnya yang diharapkan diterima
dalam waktu 12 (duabelas) bulan setelah tanggal pelaporan. Persediaan meliputi
barang atau perlengkapan yang dibeli dan disimpan untuk digunakan, misalnya
barang pakai habis seperti alat tulis kantor, barang tak habis seperti komponen
peralatan dan pipa, dan barang bekas pakai seperti komponen bekas.
Pengukuran aset lancar adalah sebagai berikut :
1 Kas dicatat sebesar nilai nominal;
Laporan Keuangan Puskesmas DTP Tarogong Ι 10
2 Investasi jangka pendek dicatat sebesar nilai perolehan;
3 Piutang dicatat sebesar nilai nominal;
4 Persediaan dicatat berdasarkan :
- Biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian;
- Biaya standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri,
- Nilai wajar apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti
donasi/rampasan.
b. Investasi
Investasi adalah aset yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat
ekonomik seperti bunga, dividen dan royalti, atau manfaat sosial sehingga dapat
meningkatkan kemampuan Puskesmas DTP Tarogong dalam rangka pelayanan
kepada masyarakat.
Investasi diklasifikasikan ke dalam investasi jangka pendek dan investasi
jangka panjang. Investasi jangka pendek adalah investasi yang dapat segera
dicairkan dan dimaksudkan untuk dimiliki dalam kurun waktu setahun atau
kurang.
Investasi Jangka panjang adalah investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki
selama lebih dari setahun. Penyajian investasi pada Neraca Puskesmas DTP
Tarogong per 31 Desember 2012 terbatas pada investasi jangka panjang.
Investasi jangka panjang dibagi menurut sifat penanaman investasinya, yaitu
non permanen dan permanen.
(i) Investasi Non Permanen
Investasi non permanen adalah investasi jangka panjang yang tidak termasuk
dalam investasi permanen dan dimaksudkan untuk dimiliki secara tidak
Laporan Keuangan Puskesmas DTP Tarogong Ι 11
berkelanjutan. Investasi non permanen sifatnya bukan penyertaan modal saham
melainkan berupa pinjaman jangka panjang yang dimaksudkan untuk
pembiayaan investasi perusahaan negara/daerah, pemerintah daerah, dan pihak
ketiga lainnya.
(ii) Investasi Permanen
Investasi Permanen adalah investasi jangka panjang yang dimaksudkan
untuk dimiliki secara berkelanjutan. Investasi permanen dimaksudkan untuk
mendapatkan dividen atau menanamkan pengaruh yang signifikan dalam jangka
panjang. Investasi permanen meliputi seluruh Penyertaan Modal Daerah pada
perusahaan negara, lembaga internasional, dan badan usaha lainnya yang bukan
milik negara.
c. Aset Tetap
Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari
12 (duabelas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan pada Puskesmas DTP
Tarogong atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum Aset tetap dilaporkan
berdasarkan pada harga perolehan. Apabila penilaian aset tetap dengan
menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan maka nilai aset tetap
didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan.
d. Aset Lainnya
Aset lainnya atau aset non lancar lainnya adalah aset pemerintah selain aset
lancar, investasi jangka panjang, dan aset tetap. Termasuk dalam aset lainnya
adalah aset tak berwujud, tagihan penjualan angsuran yang jatuh tempo lebih
dari 12 (dua belas) bulan, aset kerjasama dengan pihak ketiga dan aset lain-lain.
Aset tak berwujud merupakan aset non keuangan yang dapat
diidentifikasikan dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk
Laporan Keuangan Puskesmas DTP Tarogong Ι 12
digunakan dalam menghasilkan barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan
lainnya termasuk hak atas kekayaan intelektual.
Aset Tak Berwujud meliputi perangkat lunak komputer (software); lisensi
dan franchise; hak cipta (copyright), paten, goodwill, dan hak lainnya seperti
hak jasa dan operasi Aset Tak Berwujud dalam pengembangan.
Tagihan penjualan angsuran menggambarkan jumlah yang dapat diterima
dari penjualan aset pada Puskesmas DTP Tarogong secara angsuran kepada
pegawainya yang dinilai sebesar nilai nominal dari kontrak/berita acara
penjualan aset yang bersangkutan setelah dikurangi dengan angsuran yang telah
dibayar oleh pegawai ke kas negara atau daftar saldo tagihan penjualan
angsuran.
Kemitraan dengan pihak ketiga merupakan perjanjian antara dua pihak atau
lebih yang mempunyai komiten untuk melaksanakan kegiatan yang
dikendalikan bersama dengan menggunakan aset dan/atau hak usaha yang
dimiliki.
Aset lain-lain merupakan aset lainnya yang tidak dapat dikategorikan ke
dalam aset tak berwujud, tagihan penjualan angsuran yang jatuh tempo lebih
dari 12 (dua belas) bulan, aset kerjasama dengan fihak ketiga. Aset lain-lain
dapat berupa aset tetap pada Puskesmas DTP Tarogong yang dihentikan dari
penggunaan aktif Puskesmas DTP Tarogong, dan piutang tidak tertagih (macet)
juga termasuk dalam kelompok aset Lain-lain.
4. Kewajiban
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pada
Laporan Keuangan Puskesmas DTP Tarogong Ι 13
Puskesmas DTP Tarogong. Kewajiban umumnya timbul karena konsekuensi
pelaksanaan tugas atau tanggungjawab untuk bertindak di masa lalu.
Dalam konteks pemerintahan, kewajiban muncul antara lain karena
penggunaan sumber pembiayaan pinjaman dari masyarakat, lembaga keuangan,
entitas pemerintahan lain, atau lembaga internasional. Kewajiban pemerintah
daerah juga terjadi karena perikatan dengan pegawai yang bekerja pada
pemerintah daerah. Kewajiban kepda masyarakat luas yaitu kewajiban
tunjangan, kompensasi, ganti rugi, kelebihan setoran pajak dari wajib pajak,
alokasi/realokasi pendapatan ke entitas lainnya, atau kewajiban dengan pemberi
jasa lainnya. Setiap kewajiban dapat dipaksakan menurut hukum sebagai
konsekuensi dari kontrak yang mengikat atau peraturan perundang-undangan.
Kewajiban diklasifikasikan ke dalam kewajiban jangka pendek dan kewajiban
jangka panjang.
a. Kewajiban Jangka Pendek
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika
diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu 12 (dua belas) bulan
setelah tanggal pelaporan. Semua kewajiban lainnya diklasifikasikan dalam
kewajiban jangka panjang. Kewajiban jangka pendek dapat dikategorikan
dengan cara yang sama seperti aset lancar.
Beberapa kewajiban jangka pendek, seperti utang kepada pegawai
merupakan suatu bagian yang akan menyerap aset lancar dalam tahun pelaporan
berikutnya. Kewajiban jangka pendek lainnya adalah kewajiban yang jatuh
tempo dalam waktu 12 (duabelas) bulan setelah tanggal pelaporan. Misalnya
bunga pinjaman, utang jangka pendek dari fihak ketiga, Utang Perhitungan
Fihak Ketiga (PFK), dan bagian lancar Utang Jangka Panjang.
Laporan Keuangan Puskesmas DTP Tarogong Ι 14
b. Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika
diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua belas
bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban jangka panjang tetap disajikan
walaupun telah jatuh tempo dan untuk diselesaikan dalam waktu 12 (duabelas)
bulan setelah tanggal pelaporan jika :
1 Jangka waktu aslinya adalah untuk periode lebih dari 12 (duabelas) bulan
2 Entitas bermaksud mendanai kembali refinance kewajiban tersebut atas
dasar jangka panjang; dan
3 Maksud tersebut didukung dengan adanya suatu perjanjian pendanaan
kembali (refinancing), atau adanya penjadwalan kembali terhadap
pembayaran, yang diselesaikan sebelum laporan keuangan disetujui.
Kewajiban diakui jika besar kemungkinan bahwa pengeluaran sumber daya
ekonomi akan dilakukan atau telah dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban
yang ada sekarang, dan perubahan atas kewajiban tersebut mempunyai nilai
penyelesaian yang dapat diukur dengan andal. Kewajiban diakui pada saat dana
pinjaman diterima atau pada saat kewajiban timbul.
Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal. Kewajiban dalam mata uang asing
dijabarkan dan dinyatakan dalam mata uang rupiah. Penjabaran mata uang
asing menggunakan kurs tengah bank sentral pada tanggal neraca.
5. Ekuitas Dana
Ekuitas Dana merupakan kekayaan pada Puskesmas DTP Tarogong yang
merupakan selisih antara aset dan kewajiban Puskesmas DTP Tarogong.
Ekuitas dana diklasifikasikan sebagai Ekuitas Dana Lancar, Ekuitas Dana
Investasi, dan Ekuitas Dana Cadangan. Ekuitas Dana Lancar merupakan selisih
Laporan Keuangan Puskesmas DTP Tarogong Ι 15
antara aset lancar dan utang jangka pendek. Ekuitas Dana Investasi
mencerminkan kekayaan pemerintah daerah yang tertanam dalam investasi
jangka panjang, aset tetap dan aset lainnya dikurangi kewajiban jangka panjang.
Ekuitas Dana Cadangan mencerminkan kekayaan Puskesmas DTP Tarogong
yang dicadangkan untuk tujuan tertentu sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
Laporan Keuangan Puskesmas DTP Tarogong Ι 16
BAB IV
PENJELASAN ATAS LAPORAN REALISASI ANGGARAN
4.1 RINCIAN DARI PENJELASAN MASING-MASING POS-POS
PELAPORAN KEUANGAN PUSKESMAS DTP TAROGONG
Bab ini akan membahan secara rinci mengenai pos-pos yang terdapat dalam
laporan keuangan, dimana pos pendapatan, belanja, dan pembiaysaan terdapat
dalam Laporan Realisasi Anggaran, sedangkan pos aset, kewajiban dan ekuitas
dana terdapat dalam Neraca. Laporan Realisasi Anggaran menyajikan informasi
mengenai realisasi pendapatan, belanja, dan surplus/defisit yang masing-masing
diperbandingkan dengan anggarannya dalam Tahun anggaran 2012. Neraca
menggambarkan posisi keuangan Puskesmas DTP Tarogong mengenai aset,
kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal 31 Desember 2012.
4.1.1 Pendapatan
Puskesmas DTP Tarogong Kabupaten Garut memiliki anggaran pendapatan
yang diperoleh, adapun penjelasan atas pos pendapatan ada pada laporan keuangan
Puskesmas DTP Tarogong Kabupaten Garut. Realisasi Target Pendapatan Tahun
2012 adalah sebesar Rp. 704.769.682 atau 100% dari Target 704.769.682.
Puskesmas DTP Tarogong memiliki anggaran yang diperoleh dari retribusi
adapun penjelasan atas pendapatan ada pada laporan keuangan Puskesmas DTP
Tarogong. Realisasi Penapatan Tahun 2012 Sebesar Rp. 704.770.682 dari Target
Tahun 2012 sebesar Rp. 704.669.682, dengan rincian sebagai berikut :
4.1.2 Belanja
Pada tahun anggaran 2012 pos belanja daerah setelah perubahan yang
dialokasikan kepada Puskesmas DTP Tarogong Kabupaten Garut adalah sebesar Rp
704.768.682 dan direalisasikan sebesar Rp 704.768.682 atau 100%. Rincian
Laporan Keuangan Puskesmas DTP Tarogong Ι 17
mengenai alokasi Belanja pada Puskesmas DTP Tarogong dan realisasi pengeluaran
yang telah dilakukan baik melalui Kas Daerah maupun Bendahara Pengeluaran
SKPD adalah sebagai berikut :
(dalam rupiah)
No URAIAN TARGET REALISASI ANGGARAN
1 Retribusi Daerah 167.669.500 167.670.50
02 Askes
Askes Rawat Inap 58.110.000 58.110.000 Askes Rawat Jalan 37.800.000 37.800.000
3 Jamsostek 27.252.700 27.252.7004 Jamkesmas 91.229.000 91.229.0005 Jamkesda 5.679.982 5.679.9826 Bantuan Operasional Kerja (BOK) 64.008.000 64.008.0007 Bantuan Operasional Pegawai (BOP) 127.281.500 127.281.5008 Jampersal 125.738.000 125.738.000
Jumlah 704.768.682 704.769.682
Berdasarkan tabel realisasi di atas, terlihat bahwa realisasi belanja
seluruhnya berada di bawah alokasi anggaran yang dengan penyerapan mencapai
100%.
Belanja Operasi
Belanja Operasi merupakan pos pengeluaran anggaran untuk kegiatan sehari-hari
pada Puskesmas DTP Tarogong yang memberi manfaat jangka pendek. Pos
Belanja Operasi terdiri dari :
Dalam rupiah
Laporan Keuangan Puskesmas DTP Tarogong Ι 18
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa realisasi pengeluaran Tahun
Anggaran 2012 untuk Belanja Operasi adalah sebesar Rp 704.768.682 dari
anggaran yang telah ditetapkan sebesar Rp 704.768.682 atau 100%.
1. Realisasi Belanja Pegawai Tahun Anggaran 2012 sebesar Rp 175.153.600,-. Realisasi
belanja pegawai yang tidak terkait dengan pelaksanaan program. Belanja Pegawai
Tahun Anggaran 2012 diantaranya diperuntukkan untuk pembayaran gaji Honorer
dan TKK serta jasa pelayanan seluruh petugas di Puksmas DTP Tarogong.
2. Belanja Barang dan Jasa untuk Tahun Anggaran 2012 direalisasikan sebesar Rp
529.615.000,-. Realisasi pos belanja ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan alat
tulis kantor; kebutuhan barang cetakan; pembayaran tagihan air, listrik, dan telepon;
persediaan obat, penyediaan bahan material untuk pemeliharaan bangunan dan
gedung, perpanjangan STNK kendaraan Dinas, belanja makan dan minum pasien
rawat inap dll. Pengeluaran belanja barang ini melalui pelaksanaan program dan
kegiatan di Puskesmas DTP Tarogong Kabupaten Garut.
Laporan Keuangan Puskesmas DTP Tarogong Ι 19
BAB V
PUNUTUP
Laporan keuangan merupakan wujud pertanggung jawaban kinerja keuangan pada
suatu periode tertentu yang harus dipenuhi oleh setiap entitas fiscal, termasuk didalamnya
Puskesmas DTP Tarogong.
Harapan kami, Laporan Keuangan ini dapat memenuhi gambaran sebagai bahan
evaluasi, informasi dan dapat dijadikan referensi dalam mengelola keuangan daerah agar
lebih baik dimasa yang akan mendatang.
Semoga buku laporan keuangan untuk dapat bermanfaat bagi semua pihak unutk
terus meningkatkan kualitas kinerja pengelolaan keuangan daerah yang tertib dan sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Garut, Desember 2013
Kepala Puskesmas DTP Tarogong,
dr. H. Eddy Kusmayadi
NIP. 196104291989031003
Laporan Keuangan Puskesmas DTP Tarogong Ι 20
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GARUTUPTD : PUSKESMAS DTP TAROGONG
TARGET DAN REALISASIUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2012
No Uraian
Target
Realisasi
Selisih
Anggaran Rp %
1 PENDAPATAN
PENDAPATAN ASLI DAERAH 704.768.682
704.769.682
Retribusi Daerah 167.669.500
167.670.500 1.000
Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yangdipisahkan
Lain-lain pendapatan yang sah
Askes
Askes Rawat Inap 58.110.000 58.110.000 0
Askes Rawat Jalan 37.800.000
37.800.000 0
Jamsostek 27.252.700
27.252.700 0
Jamkesmas 91.229.000
91.229.000 0
Jamkesda 5.679.982
5.679.982 0
Bantuan Operasional Kerja (BOK) 64.008.000
64.008.000 -
Bantuan Operasional Pegawai (BOP)
127.281.500
127.281.500 0
Jampersal 125.738.000
125.738.000 0
Jumlah 704.768.682
704.769.682
2
BELANJA DAERAH
Belanja Tidak Langsung
Belanja Pegawai
Belanja Bunga
Belanja Subsidi
Belanja Hibah
Belanja Bantuan Sosial
Laporan Keuangan Puskesmas DTP Tarogong Ι 21
Belanja Bagi Hasil
Belanja Bantuan Keuangan
Belanja Tidak Terduga
Jumlah Belanja Tidak Langsung -
Belanja Langsung
Belanja Pegawai 175.153.60
0 175.153
.600 0
Belanja Barang dan Jasa 529.615.08
2 529.615
.082
Belanja Modal
Jumlah Belanja Langsung 704.768.68
2 704.768
.682
JUMLAH BELANJA DAERAH 704.768.6
82 704.768
.682
SURPLUS / (DEFISIT) 1.000 1.000
Laporan Keuangan Puskesmas DTP Tarogong Ι 22
A.1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN (APBD)
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GARUT
UPTD : PUSKESMAS DTP TAROGONG
LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2012
NO URUT URAIAN
ANGGARAN
REALISASI
LEBIH/ KURANG
% Realisasi
SETELAH
PERUBAHAN
1 2 3 4 5
1 PENDAPATAN 704.768.682 704.769.682 1.000 100%1.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 167.669.500 167.670.500 1.000 100%
1.1.1 Pendapatan Pajak Daerah
1.1.2 Pendapatan Retribusi Daerah
1.1.3 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
1.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah
Askes
Askes Rawat Inap 58.110.000 58.110.000 100%
Askes Rawat Jalan 37.800.000 37.800.000 100%
Jamsostek 27.252.700 27.252.700 100%
Jamkesmas 91.229.000 91.229.000 100%
Jamkesda 5.679.982 5.679.982 100%
Bantuan Operasional Kerja (BOK) 64.008.000 64.008.000 100%
Bantuan Operasional Pegawai (BOP) 127.281.500 127.281.500 100%
Jampersal 125.738.000 125.738.000 100%
Jumlah 704.768.682 704.769.682 1.000 100%
2 BELANJA 704.768.682 704.769.682 100%
2.1 BELANJA OPERASI 704.768.682 704.769.682 100%
2.1.1 Belanja Pegawai 175.153.600 175.153.600 100%
2.1.2 Belanja Barang dan Jasa 529.615.082 529.615.082 100%
Laporan Keuangan Puskesmas DTP Tarogong Ι 23
2.2 BELANJA MODAL
2.2.1 Belanja Tanah
2.2.2 Belanja Peralatan dan Mesin
2.2.3 Belanja Gedung dan Bangunan
2.2.4 Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan
2.2.5 Belanja Aset Tetap Lainnya
2.2.6 Belanja Aset Lainnya
Jumlah 704.768.682 704.769.682 100,00%
Surplus/(Defisit)
Laporan Keuangan Puskesmas DTP Tarogong Ι 24
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GARUTUPTD : PUSKESMAS DTP TAROGONG
NERACAPer 31 Desember Tahun 2011 dan tahun 2012
URAIAN
TAHUN 2011 TAHUN 2012
(Rp) (Rp)
ASET
ASET LANCAR
Kas
Kas di Bendahara Penerimaan
Kas di Bendahara Pengeluaran
Piutang
Piutang Retribusi
Piutang Lain-lain
Persediaan
Jumlah
ASET TETAP
Tanah 2.449.840 2.449.840
Gedung dan Bangunan 1.060.832.274 2.785.376.137
Peralatan dan Mesin 2.119.168.029 3.410.426.837
Jalan, Irigasi dan Jaringan
Aset Tetap Lainnya
Konstruksi Dalam Pengerjaan
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
Jumlah 3.182.450.143 6.198.252.814
ASET LAINNYA
Tagihan Penjualan Angsuran
Tagihan Tuntutan Ganti Kerugian Daerah
Kemitraan dengan Pihak Ketiga
Aset Tak Berwujud
Aset Lain-lain
Jumlah
Laporan Keuangan Puskesmas DTP Tarogong Ι 25
JUMLAH ASET
KEWAJIBAN
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Utang Perhitungan Pihak Ketiga
Uang Muka dari Kas Daerah
Pendapatan Diterima Dimuka
Utang Jangka Pendek Lainnya
Jumlah
EKUITAS DANA
EKUITAS DANA LANCAR
SILPA
Cadangan Piutang
Cadangan Persediaan
Jumlah
EKUITAS DANA INVESTASI
Diinvestasikan dalam Aset Tetap
Diinvestasikan dalam Aset Lainnya
Jumlah
EKUITAS DANA UNTUK DIKONSOLIDASI
RK PPKD
JumlahJUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA
Laporan Keuangan Puskesmas DTP Tarogong Ι 26
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GARUTUPTD: PUSKESMAS DTP TAROGONG
ARUS KASPER 31 Desember 2012
URAIANTAHUN 2012
(Rp)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIArus Kas Masuk : 704.769.682
Pendapatan Dari Layanan
Pendapatan Non Operasional (non AT)Jumlah Arus kas masuk 704.769.682
Arus Kas Keluar :Belanja Operasional 704.769.682
Belanja Non OperasionalJumlah Arus kas keluar 704.769.682
ARUS KAS BERSIH DARI AKTIVITAS OPERASI
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI ASET NONKEUANGAN
Arus Kas Masuk :
Hasil Penjualan Aset Tetap
Hasil Penjualan Aset Lain-lain
Jumlah Arus kas masuk 0
Arus Kas Keluar :
Belanja Modal
Belanja Investasi Jk Panjang
Jumlah Arus kas keluar 0
ARUS KAS BERSIH DARI AKTIVITAS INVESTASI ASET NONKEUANGAN
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PEMBIAYAAN
Arus Kas Masuk :
Pencairan Dana Cadangan
Hibah Tidak Terikat
Penerimaan dari APBD
Penerimaan dari APBN
Penerimaan Piutang
Perolehan Pinjaman
Laporan Keuangan Puskesmas DTP Tarogong Ι 27
Jumlah Arus kas Masuk 0
Arus Kas Keluar :
Pembentukan Dana Cadangan
Pembayaran Utang
Pemberian Pinjaman
Setoran Ke Pemkab (Kasda ) Kabupaten Garut 167.670.500
Jumlah Arus Kas Keluar 167.670.500
ARUS KAS BERSIH DARI AKTIVITAS PEMBIAYAAN
ARUS KAS DARI AKTIVITAS NON ANGGARAN
Arus Kas Masuk :
Penerimaan Perhitungan Dari Fihak Ketiga
Jumlah Arus kas Masuk 0
Arus Kas Keluar :
Pengeluaran Perhitungan dari Fihak Ketiga
Jumlah Arus Kas Keluar 0
ARUS KAS BERSIH DARI AKTIVITAS NON ANGGARAN
Kenaikan/Penurunan Bersih Kas
Saldo Awal Kas dan Setara Kas (1 Januari 2011) 0
Saldo Akhir Kas 0
Laporan Keuangan Puskesmas DTP Tarogong Ι 28