4
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Akhir-akhir ini insiden kanker sebagai salah satu jenis penyakit tidak menular semakin meningkat. Menurut WHO jumlah penderita kanker di dunia setiap tahun bertambah sekitar 7 juta orang, dan dua per tiga diantaranya berada di negara-negara yang sedang berkembang. Jika tidak dikendalikan, diperkirakan 26 juta orang akan menderita kanker dan 17 juta meninggal karena kanker pada tahun 2030. Ironisnya, kejadian ini akan terjadi lebih cepat di negara miskin dan berkembang (International Union Against Cancer /UICC, 2009). Kanker merupakan salah satu penyakit yang telah menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia maupun di Indonesia. Setiap tahun, 12 juta orang di seluruh dunia menderita kanker dan 7,6 juta di antaranya meninggal dunia karena kanker. Jika tidak diambil tindakan

Bab i Lapsus

Embed Size (px)

DESCRIPTION

lapsus

Citation preview

Page 1: Bab i Lapsus

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Akhir-akhir ini insiden kanker sebagai salah satu jenis penyakit tidak

menular semakin meningkat. Menurut WHO jumlah penderita kanker di dunia

setiap tahun bertambah sekitar 7 juta orang, dan dua per tiga diantaranya berada di

negara-negara yang sedang berkembang. Jika tidak dikendalikan, diperkirakan 26

juta orang akan menderita kanker dan 17 juta meninggal karena kanker pada tahun

2030. Ironisnya, kejadian ini akan terjadi lebih cepat di negara miskin dan

berkembang (International Union Against Cancer /UICC, 2009).

Kanker merupakan salah satu penyakit yang telah menjadi masalah

kesehatan masyarakat di dunia maupun di Indonesia. Setiap tahun, 12 juta orang

di seluruh dunia menderita kanker dan 7,6 juta di antaranya meninggal dunia

karena kanker. Jika tidak diambil tindakan pengendalian yang memadai, pada

tahun 2030 diperkirakan 26 juta orang akan menderita kanker dan 17 juta di

antaranya akan meninggal dunia karena kanker. Kejadian ini akan terjadi leih

cepat di negara miskin dan berkembang (UICC, 2009).

Di Indonesia, tiap tahun diperkirakan terdapat 100 penderita baru per

100.000 penduduk. Ini berarti dari jumlah 237 juta penduduk, ada sekitar 237.000

penderita kanker baru setiap tahunnya. Sejalan dengan itu, data empiris juga

menunjukkan bahwa kematian akibat kanker dari tahun ke tahun terus meningkat.

Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2007, sekitar 5,7 % kematian semua umur

Page 2: Bab i Lapsus

disebabkan oleh kanker ganas. Menurut Prof. Tjandra Yoga, di Indonesia

prevalensi tumor/kanker adalah 4,3 per 1000 penduduk. Kanker merupakan

penyebab kematian nomor 7 (5,7%) setelah stroke, TB, hipertensi, cedera,

perinatal, dan DM (Riskesdas, 2007). Sedangkan berdasarkan data Sistem

Informasi Rumah Sakit (SIRS) tahun 2007, kanker payudara menempati urutan

pertama pada pasien rawat inap di seluruh RS di Indonesia (16,85%), disusul

kanker leher rahim (11,78%).

Ameloblastoma yang memiliki nama lain adamantinoma merupakan

neoplasma odontogenik yang berasal dari sisa epitel dental lamina. Berdasarkan

klasifikasi WHO (1992), ameloblastoma merupakan tumor jinak yang berasal dari

epitel odontogenik. Ameloblastoma bersifat unisentrik, non-fungsional,

pertumbuhannya pelan namun berinvasi lokal, dan memiliki tingkat rekurensi

yang tinggi setelah perawatan. Rekurensi dapat terjadi karena ameloblastoma

memiliki sel satelit yang dapat berinvasi.1

Ameloblastoma berasal dari sisa sel organ enamel (Hertwig's sheat, epitel

rest of Mallassez), gangguan pertumbuhan organ enamel, epitel dinding kista

odontogenik terutama kista dentigerous dan sel epitel basal permukaan rongga

mulut. Ameloblastoma umumnya terjadi pada usia 20-50 tahun dan ditemukan

bahwa 80% kasus ameloblastoma terjadi di daerah mandibula dibanding maksila.

60% terjadi di regio molar dan ramus, 15% di regio premolar dan 10% di regio

simpisis, serta 20% pada maksila.