Upload
others
View
9
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pemantauan kondisi lingkungan pada suatu area tertentu sering kali
diperlukan. Misalnya, area pertanian yang memerlukan suhu dan kelembaban
tertentu agar tanaman di area tersebut dapat tumbuh subur. Salah satu area
pertanian yang sangat memerlukan adanya pemantauan kondisi lingkungan
adalah greenhouse. Greenhouse yang digunakan di Indonesia sebagian besar
digunakan untuk penelitian percobaan budidaya, percobaan pemupukan,
percobaan ketahanan tanaman terhadap hama maupun penyakit, percobaan
kultur jaringan, percobaan persilangan atau pemuliaan, percobaan hidroponik
dan percobaan penanaman tanaman di luar musim oleh para mahasiswa, para
peneliti, para pengusaha dan praktisi di semua bidang pertanian.(Af’idah,
Rochim, & Widianto, 2014)
Hidroponik Al-Karomah Lombok, Merupakan greenhouse yang
membudidayakan berbagai tanaman hidropnik seperti selada dan pakcoy.
Menurut bentuk dan desainnya, tipe greenhouse hidroponik al-karomah
Lombok menggunakan tipe bangunan Piggy back, tipe ini sering dinamakan
tropical greenhouse dan sangat cocok dipakai di Indonesia yang berhawa tropis.
Selain mebudidayakan tanaman hidroponik, greenhouse hidroponik al-karomah
juga membuka pelatihan dan berbagai jasa layanan lainnya seperti, Membuka
pelatihan dalam berhidroponik baik individu maupun kelompok. Dalam
bercocok tanam secara hidroponik perlu adanya pengkondisian lingkungan agar
sesui dengan kebutuhan dimana tanaman dapat tumbuh dengan baik,
Manipulasi kondisi lingkungan ini dilakukan untuk menghindari kondisi
lingkungan yang tidak terhendaki seperti cuaca ekstrim dan hama dari luar. Pada
saat pengkondisian lahan tanaman di greenhouse al-karomah lombok perlu
adanya pemantauan suatu parameter lingkungan yang berinteraksi langsung
pada tanaman, salah satunya yaitu pemantauan suhu dan kelembapan pada lahan
tersebut. Permasalahan yang dihadapi dalam pengkondisian lahan tersebut yaitu
2
perlu adanya monitoring suhu dan kelembapan secara berkelanjutan selama
budidaya tanaman. Hal ini sulit bagi petugas untuk terus menerus melakukan
pemantauan suhu dan kelembapan lahan secara langsung. Dari permasalahan
tersebut maka perlu adanya sistem monitoring parameter suhu dan kelembapan
yang memudahkan pengkondisian lahan tanaman. Berdasarkan uraian tersebut,
sistem mikrokontroler sangat cocok digunakan untuk implementasi pada sebuah
perangkat lunak dan perangkat keras untuk melakukan tugas atau pekerjaan
dalam meminimalkan penggunaan sumber daya. Pada sistem monitoring suhu
dan kelembapan ini menggunakan sensor DHT11 sebagai masukan data dan
digunakan untuk mengetahui keadaan lahan tanaman. Untuk lebih memudahan
pemantauan, maka dilakukan pengiriman data secara nirkabel (wireless).
Komunikasi nirkabel merupakan komunikasi yang efektif tanpa harus
terganggu dengan jalur kabel yang panjang. Pada penelitian ini alat komunikasi
nirkabel yang digunakan yaitu NodeMCU ESP8266. NodeMCU
ESP8266 adalah platform iot device yang dikemas ke dalam modul yang
dikhususkan untuk mengakses modul sensor maupun modul microcontroller
lainnya, yang dapat dikendalikan atau monitoring melalui internet.(Haryanto,
Ismail, & Pristianto, 2018)
Dari pemaparan diatas maka penulis akan merancang sistem untuk
memantau suhu dan kelembaban tanaman hidroponik pada greenhouse
menggunakan system Internet of Things dimana Teknologi yang digunakan
adalah Wireless Sensor Network dengan menggunakan mikrokontoller
NodeMCU ESP8266, dan sensor DHT11. Data hasil pembacaan sensor dht11
yang diterima oleh mikrokontoller Nodemcu akan dikirim ke web server
sehingga data yang diterima bisa ditampikan pada halaman web.
Beberapa penelitian serupa terkait sistem monitoring suhu dan
kelembapan secara nirkabel telah dilakukan. Sistem Monitoring Suhu dan
Kelembapan Secara Nirkabel pada Budidaya Tanaman Hidroponik (Haryanto
et al., 2018) teknologi yang dirancang secara nirkabel untuk memantau suhu
dan kelembapan menggunakan modul Arduino Uno sebagai unit pemrosesan,
dan Xbee sebagai terminal pengiriman beserta catu daya sehingga menjadi satu
3
sistem sebagai node sensor pada budidaya tanaman hidroponik. Kemudian
sistem serupa juga telah diterapkan pada Perancangan Jaringan Sensor Nirkabel
(JSN) untuk Memantau Suhu dan Kelembaban Menggunakan nRF24L01+
(Af’idah et al., 2014) menerapkan jaringan sensor nirkabel menggunakan
modul nRF24L01+, dan Arduino Uno menggunakan ATmega16U2 yang
diprogram sebagai pengubah USB-to-serial untuk komunikasi serial ke
komputer melalui port USB. Berbeda dengan penelitian sebelumnya pada
penelitian ini sistem monitoring suhu dan kelembapan dirancang secara nirkabel
menggunakan modul NodeMCU ESP8266 pada budidaya tanaman hidroponik.
Dengan adanya sistem ini diharapkan dapat mempermudah proses pemantauan
parameter suhu dan kelembapan, khususnya pada budidaya tanaman
hidroponik.
Perumusan Masalah
Bagaimana merancang alat untuk memantau suhu dan kelembaban secara
nirkabel menggunakan modul NodeMCU esp8266 agar bisa ditampilkan di
halaman website?
Batasan Masalah
Untuk menghindari meluasnya materi pembahasan ini dari ruang lingkup
permasalahan yang harus diselesaikan, maka perlu diberikan batasan-batasan
agar tidak menyimpang dari tujuan semula. Adapun batasan-batasan tersebut
sebagai berikut:
1. Mikrokontroler yang digunakan dalam sistem ini adalah NodeMCU
ESP8266 dan sensor DHT11
2. Sistem monitoring alat ini ditampilkan pada halaman website yang telah
terhubung dengan web server
3. Memonitoring tanaman hidroponik pada greenhouse terkait suhu dan
kelembaban
4. Lokasi penelitian di Greenhouse Hidroponik Al-Karomah Lombok,
beralamat di Jempong, Jln. Adi Sucipto Kec. Ampenan Kel. Ampenan
Utara.
4
5. Pada system monitoring ini hanya dapat diakses oleh satu user atau
pengguna
6. User hanya dapat memonitoring terkait informasi suhu dan kelembaban
pada halamat website.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Adapun tujuan dan manfaat dari penulisan pembuatan skripsi ini adalah
sebagai berikut:
Tujuan penelitian
1. Mempelajari dan menerapkan wireless sensor nirkabel untuk memantau
suhu dan kelembaban dengan system Internet of Things
2. Merancang protokol untuk komunikasi menggunakan wireless sensor
nirkabel.
3. Pemantauan dapat dilakukan dengan mengakses halaman web
kapanpun dan dimanapun dengan syarat terhubung ke jaringan
internet.
4. Memonitoring suhu dan kelembaban pada tanaman hidroponik di
greenhouse dengan sistem Internet of Things yang sudah
diimplementasikan.
Manfaat Penelitian
1. Area pertanian yang memerlukan pemantauan suhu dan kelembaban
dapat mengetahui kondisi di area tersebut agar tanaman dapat tumbuh
subur.
2. Mampu mengaplikasikan salah satu bidang ilmu pengetahuan yang
telah didapatkan dari proses perkuliahan dan dapat memberikan
kontribusi akademik pada penelitian ini
3. Memudahkan petugas greenhouse dalam mengakses informasi tentang
kondisi cuaca pada area tersebut tanpa harus datang ke tempat.
5
Metodologi Penelitian
1. Pengumpulan Data
Pada tahapan ini penulis melakukan pengumpulan data dan informasi
meliputi:
a) Observasi: Melakukan pengamatan di greenhouse yang berhubungan
dengan pembuatan system monitoring suhu dan kelembaban.
b) Wawancara: Melakukan tanya jawab, meminta keterangan kepada
petugas yang bertanggung jawab di greenhouse tersebut.
c) Studi Pustaka: Melakukan Penelitian dengan cara mencari penjelasan
dan berbagai macam materi lanjutan mengenai Internet of Things dan
hal-hal yang terkait dari sumber-sumber tertulis yang valid.
2. Analisis
Dalam fase ini penulis melakukan analisa seperti, analisa masalah,
analisa kebutuhan perangkat keras dan perangkat lunak yang dibutuhkan
dalam pembuatan system.
3. Tahap Desain Perancangan Sistem
Mendesain alat yang akan dibangun dengan menggunakan modul
NodeMCU ESP8266, beserta sensor DHT11 yang digunakan untuk
memantau suhu dan kelembaban agar bisa ditampikan pada halaman
website.
4. Pemrograman Sistem
Membuat program dengan menggunakan software Arduino IDE
dan hosting pada web server guna untuk manmpung dan mengolah data
pada database serta pembuatan web.
5. Pengujian Sistem
Dalam fase ini penulis melakukan pengujian alat dengan melakukan
perbandingan data, mengunakan alat pendeteksi lainnya apakah data yang
dihasilkan sudah akurat atau tidak.
6. Tahap implementasi (implementation)
Implementasi sistem adalah hasil dari bagian perancangan, tahap
yang membuat hasil dari perancangan sebelumnya. Pengujian dilakukan
6
untuk menguji sistem apakah mampu bekerja sesuai dengan hasil
perancangan yang telah dibuat dan mampu memberikan hasil pengolahan
masukan dengan benar serta memberikan perilaku-perilaku serta keluaran
sesuai kebutuhan.
Sistematika Penulisan Laporan
Dalam laporan ini terdapat beberapa bab yang dipisahkan untuk
memudahkan dalam penguraian pemahaman, antara lain:
BAB I: PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi Latar belakang, Perumusan Masalah, Batasan Masalah,
Tujuan dan Manfaat Penelitian, dan Metodologi Penelitian.
BAB II: LANDASAN TEORI
Pada bab ini berisi penjelasan Wireless Sensor Network(WSN), Internet of
things, Monitoring, Mikrokontoller, Nodemcu ESP8266, Sensor, Sensor
DHT11, Hygrometer Thermometer HTC-2, Arduino IDE, Web dan
Jaringan Internet, phpMyAdmin Web Server, Database, Hidroponik,
Greenhouse.
BAB III: ANALISA PERANCANGAN
Pada bab ini berisi Pengumpulan Data, Analisa Kebutuhan Sistem, Tahap
Perancangan, Tahap Pemrograman Sistem dan Tahap Uji Coba
BAB IV UJI COBA DAN IMPLEMENTASI SISTEM
Pada bab ini berisi Hasil rangkaian Elektronika, Hasil Uji Konektifitas, Hasil
Pengujian Keseluruhan Sistem, Hasil pembacaan Sensor DHT11, Hasil
pengiriman Data Pada NodeMCU ke Webserver, Hasil Antarmuka Web
Monitoring, Hasil Uji Sitem Monitoring Suhu Dan Kelembaban,
BAB V PENUTUP
Pada bab ini berisi Kesimpulan dan Saran