740
Anexo: Período Julio 2020 1. Personas Jurídicas 25059688 K QUINONEZ LARGACHA WENDY JEHOVANI 50135480 5 CARVAJAL ARAYA OSVALDO Y OTROS 50210230 3 VERGARA Y TORO 50220050 K MILLER Y COMPANIA LIMITADA 50251680 9 ALESSANDRI COHN ARTURO Y OTROS 50255840 4 GUTIERREZ CASTRO BERNARDITA Y OTROS 50319030 3 MENDEZ SALGADO NIEVES ROSA Y OTRA 50325900 1 SOC DE TRANSPORTES KOLUMBO LIMITADA 50333950 1 PALMA NUNEZ ENRIQUE A Y OTROS 50364790 7 AJATA APAS PETRONILA Y OTRA 50385750 2 ALVARADO PASSERO FERNANDO Y OTRA 50492430 0 COLLAZO MARCHANT MARCIA VERONICA Y OTRO 50512850 8 MATTUS SOTO LUIS ORLANDO Y OTRA 50556030 2 MAC DONALD CONCHA HUGO GILBERTO Y OTRO 50560060 6 ARANCIBIA VILLARROEL BENEDICTO SEGUNDO Y OTROS 50577920 7 HASCHKE FRITZ PATRICIO ERNESTO Y OTRA 50589310 7 SETIEN CARDENAS EMILIO FERNANDO Y OTRA 50635570 2 MARTINEZ ROLDAN MARCO ANTONIO Y OTRO 50645920 6 QUIROGA JARA DANIEL HERNAN Y OTRA 50677610 4 CARRENO OPAZO JOSE RAMON EFRAIN Y OTRA 50697020 2 CAMPUSANO CAMPUSANO ORIELA Y OTRO 50741590 3 REBECA ELIZABETH CHAVEZ GUTIERREZ Y OTRO 50763420 6 LEON PENA PATRICIO NIBALDO Y OTRO 50772800 6 VASQUEZ OYARCE MAURICIO SANTOS Y OTRA 50776520 3 SOC LEGAL MINERA ROSARIO PRIMERA DEL CERRO LOS BOLONES 50790510 2 RIQUELME CARRENO JUAN RODOLFO Y OTRO 50797650 6 GARRIDO HINOJOSA SYLVIA MARIA EDITH Y OTRO 50804760 6 VALVERDE PERALTA RAMON Y OTROS 50813910 1 NAVARRO SCHLOTTERBECK PATRICIA VERONICA Y OTRO 50855330 7 DOMANGE AGUILAR MAURICE PIERRE Y OTRO 50861820 4 MUNOZ CANETE PATRICIO Y OTRA 50876510 K BELTRAN VALDEBENITO VICTOR MANUEL Y OTRA 50882340 1 ABARZA VEGA CARLOS A Y OTRA 50883220 6 VALENZUELA PIZARRO CARMEN ROSA Y OTRO

BAB I PENDAHULUANrepository.unika.ac.id/15661/2/13.07.0034 Maryuni BAB I.pdf · bumbu khas yang digunakan yang kemudian menjadi identitas dari daerah tersebut. Demikian juga dengan

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB I PENDAHULUANrepository.unika.ac.id/15661/2/13.07.0034 Maryuni BAB I.pdf · bumbu khas yang digunakan yang kemudian menjadi identitas dari daerah tersebut. Demikian juga dengan

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan jumlah 34 provinsi yang kaya

dengan keberagaman budaya seperti kesenian, rumah adat, senjata perang, pakaian

tradisional, hingga kuliner daerah[1]. Culinary dalam bahasa Inggris berarti segala

sesuatu yang berkenaan dengan masak-memasak, sedangkan dalam bahasa Indonesia

hal tersebut diistilahkan dengan kata kuliner[2]. Kuliner merupakan salah satu bentuk

budaya yang memiliki kaitan erat dengan masyarakat. Selain fungsi makanan sebagai

pemenuh kebutuhan pokok, kuliner juga memiliki kandungan filosofi dan nilai-nilai

sejarah. Dimana setiap daerah memiliki berbagai makanan khas dan beragam ciri

khas serta keunikan yang berbeda dari daerah satu dengan daerah lainnya melalui

bumbu khas yang digunakan yang kemudian menjadi identitas dari daerah tersebut.

Demikian juga dengan Jawa Tengah yang merupakan salah satu provinsi dengan

berbagai macam kuliner daerah yang tersebar di setiap kotanya.

Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi yang terletak di bagian tengah

pulau Jawa. Provinsi Jawa Tengah juga dikenal sebagai “jantung” budaya Jawa yang

berarti pusat dari kebudayaan Jawa. Beragam budaya Indonesia dapat dijumpai di

provisi Jawa Tengah, salah satu budaya yang berpotensi menarik para wisatawan

untuk berkunjung adalah budaya kuliner daerah. Sebagai contoh: 1) Semarang yang

menjadi ibu kota provinsi Jawa Tengah memiliki kuliner peranakan seperti tahu

gimbal, mie kopyok, kue pia, wingko babad, serta lumpia yang bahkan menjadi ikon

makanan khas Semarang[3]; 2) Solo dengan pusat wisata kuliner yang terkenal

mempunyai rasa yang unik dan enak memiliki nasi liwet, timlo, selat solo, serabi

notosuman, dan gudeg ceker sebagai kuliner daerahnya[4]; 3) Magelang memiliki

gudeg, sop senerek, kupat tahu, dan sego godog sebagai pilihan menu makanan khas

dengan berbagai keunikan[5]; 4) Tegal dengan berbagai makanan daerah yang

mencirikan tentang apa yang ada di kota Tegal sendiri memiliki kupat blengong, nasi

ponggol setan, lengko, rujak kangkung, soto senggol, sate kambing muda, dan tahu

Page 2: BAB I PENDAHULUANrepository.unika.ac.id/15661/2/13.07.0034 Maryuni BAB I.pdf · bumbu khas yang digunakan yang kemudian menjadi identitas dari daerah tersebut. Demikian juga dengan

2

aci[6][7]; 5) Kudus memiliki garang asem, soto kudus, pindang ayam, lentog tanjung,

sate kerbau dan opor bakar sunggingan sebagai makanan daerahnya[8]. Beragam

makanan khas daerah dari beberapa kota Jawa Tengah diatas merupakan contoh

bahwa Indonesia kaya akan kuliner daerah yang tidak terhitung jumlahnya.

Disamping itu perkembangan kuliner daerah dipengaruhi oleh lingkungan

sosial, kultur, religi, dan estetika sebagai refleksi bagaimana cara mengolah sesuatu

yang diperoleh dari alam[9]. Seiring dengan perkembangan jaman yang dipengaruhi

oleh globalisasi mengubah sudut pandang sebagian masyarakat cenderung berkilat

pada budaya internasional. Saat ini makanan khas daerah yang sering ditemui pada

masyarakat modern merupakan perwujudan dari kuliner daerah yang berfungsi untuk

memenuhi kebutuhan gaya hidup, sekaligus kebutuhan makan dan wisata.

Namun wawasan mengenai budaya kuliner daerah-daerah tersebut belum

dikenal dengan baik oleh masyarakat. Berdasarkan survei yang telah dilakukan

melalui kuesioner yang disebar secara online kepada 42 responden mengenai

beberapa asal makanan daerah seperti lumpia, tahu gimbal, mie kopyok, timlo, nasi

liwet, selat segar, tahu kupat, sop senerek, sego godog, kupat blengong, nasi ponggol

setan, lengko, garang asem, oppor bakar sunggingan, dan lentog tanjung hanya 33%

responden yang dapat menjawab dengan benar. Hasil survei yang lebih detail dapat

dilihat pada table dibawah ini:

Page 3: BAB I PENDAHULUANrepository.unika.ac.id/15661/2/13.07.0034 Maryuni BAB I.pdf · bumbu khas yang digunakan yang kemudian menjadi identitas dari daerah tersebut. Demikian juga dengan

3

Tabel 1. 1 Data berdasarkan jawaban responden tentang pengetahuan asal makanan daerah

Selain asal makanan daerah banyak masyarakat saat ini yang tidak mengetahui

tentang bahan-bahan dasar yang digunakan dan cara memasak makanan khas daerah

yang pernah dikonsumsi. Hal tersebut terjadi karena hasil budaya lokal yang tidak

terdokumentasi dengan baik, sehingga membuat masyarakat sulit dalam mempelajari

budaya sendiri. Ditambah dengan pengaruh globalisasi yang merubah sudut pandang

masyarakat modern terhadap kebudayaan lokal, mengakibatkan sebagian masyarakat

cenderung berkiblat pada budaya internasional. Lambat laun seiring dengan

perkembangan jaman dan pengaruh budaya internasional akan berdampak pada

punahnya tradisi kuliner daerah. Saat ini kuliner yang paling sering ditemui pada

masyarakat modern merupakan wujud dari kuliner tradisional yang berfungsi sebagai

jenis rekreasi untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup, sekaligus kebutuhan makan

dan wisata kuliner.

Padahal kuliner merupakan salah satu bidang yang berpotensi untuk diolah

sehingga menjadi sektor devisa negara. Selama ini kuliner menjadi salah satu senjata

efektif untuk menigkatkan brand dan promosi dalam sebuah negara. Hal tersbut dapat

Page 4: BAB I PENDAHULUANrepository.unika.ac.id/15661/2/13.07.0034 Maryuni BAB I.pdf · bumbu khas yang digunakan yang kemudian menjadi identitas dari daerah tersebut. Demikian juga dengan

4

dilihat dari segala kegiatan yang dijalani setiap wisatawan tidak lepas dari kebutuhan

untuk makan. Selain itu kuliner Indonesia menjadi kejutan pada sebuah festival

kuliner dunia Belanda “Taste of Amsterdam 2015” yang berlangsung selama 3 hari

(4-7 Juni 2015), bahkan paviliun Wonderful Taste of Indonesia dikunjungi oleh 4.643

orang yang jauh melampaui dari target sekitar 2.000 orang[10].

Berdasarkan permasalahan tersebut, dan untuk mempertahankan kuliner

daerah yang ada di Indonesia maka diperlukannya upaya pelestarian serta gerakan

meningkatkan minat masyarakat terhadap kuliner Indonesia yang dapat dimulai dari

kuliner beberapa daerah di provinsi Jawa Tengah sendiri.

Melihat pentingnya upaya mempromosikan kuliner daerah yang merupakan

salah satu senjata efektif untuk meningkatkan brand dalam sebuah negara, maka

perlu dilakukan upaya pengenalan kembali kuliner daerah Jawa Tengah kepada

masyarakat, melalui game mobile dengan tema kuliner daerah yang sejalan dengan

kemajuan teknologi yang makin berkembang sehingga penyampaian informasi tidak

terkesan membosankan.

Untuk dapat membuat konsep game yang sesuai dengan kebutuhan responden,

dilakukan penelitian terhadap konsep game dengan tema makanan melalui kuesioner

pre test kepada 27 orang responden. Dengan hasil sebagai berikut:

Gambar 1.1 merupakan data responden berdasarkan ketertarikan terhadap

game yang bertema makanan, 25.9% responden menjawab sangat tertarik (7 dari 27

orang), 63% menjawab tertarik (17 dari 27 orang), 11.1% responden menjawab

kurang tertarik (3 dari 27 orang), dan tidak ada responden yang menjawab tidak

menarik.

Page 5: BAB I PENDAHULUANrepository.unika.ac.id/15661/2/13.07.0034 Maryuni BAB I.pdf · bumbu khas yang digunakan yang kemudian menjadi identitas dari daerah tersebut. Demikian juga dengan

5

Gambar 1. 1 Data responden berdasarkan ketertarikan terhadap game tema makanan

Gambar 1.2 merupakan data responden berdasarkan kemenarikan game yang

dapat dimainkan di android, 40.7% responden menjawab sangat menarik (11 dari 27

orang), 59.3% responden menjawab menarik (16 dari 27 orang), dan tidak ada

responden yang menjawab kurang menarik dan tidak menarik.

Gambar 1. 2 Data berdasarkan kemenarikan game dimainkan di android

Tabel 1.2 merupakan data responden terhadap game bertema makanan yang

pernah dimainkan oleh responden dari tabel di atas diperoleh hasil, game dengan

konsep seperti Dinner Dash lebih banyak diminati oleh responden dengan jumlah 8

dari 27 orang responden.

Tabel 1. 2 Game yang bertema makanan yang pernah dimainkan

Nama Game Jumlah

Tahu Bulat 2

Cooking Academy 6

Dinner Dash 8

Page 6: BAB I PENDAHULUANrepository.unika.ac.id/15661/2/13.07.0034 Maryuni BAB I.pdf · bumbu khas yang digunakan yang kemudian menjadi identitas dari daerah tersebut. Demikian juga dengan

6

Candy Crush Saga 1

Cake Story 1

Restaurant City 1

Burger 2

Harvest Moon 1

Papa Pizeria 1

Feeding Frenzy 1

Warung Chain 3

Alasan mengapa memilih game sebagai media promosi makanan daerah

karena melihat perkembangan yang positif dari industri game development di

Indonesia, baik dari sumber daya manusia maupun pasar yang menjanjikan[11].

Bahkan Indonesia merupakan negara tertinggi kedua dengan presentasi sebesar 139%

dalam pendapatan untuk platform game dari iOS dan negara tertinggi dalam

pertumbuhan download game dengan presentase sebesar 153% menurut App Annie

pada tahun 2012[11].

Disamping itu dalam upaya mempromosikan kuliner daerah pada era modern

ini game dipilih sebagai media yang tepat, karena berdasarkan hasil survei mengenai

hobi bermain game sebanyak 75.3% (32 dari 42) responden menjawab pernah dan

sangat sering bermain game. Berdasarkan media yang digunakan untuk bermain game

sebanyak 81% (34 dari 42) responden memilih smartphone untuk bermain game.

Berdasarkan minat terhadap game yang bertema makanan sebanyak 57.1% (24 dari

42) responden menjawab tertarik bermain game bertema makanan, dan berdasarkan

pendapat mengenai game sebagai media promosi sebanyak 73.8% (31 dari 42)

responden setuju bahwa game dapat digunakan untuk promosi makanan daerah.

Berdasarkan hasil surevei ketertarikan responden terhadap game menunjukan

50% (21 dari 42) responden tertarik dengan konsep dan ide game, 40.5% (17 dari 42)

Page 7: BAB I PENDAHULUANrepository.unika.ac.id/15661/2/13.07.0034 Maryuni BAB I.pdf · bumbu khas yang digunakan yang kemudian menjadi identitas dari daerah tersebut. Demikian juga dengan

7

responden tertarik dengan desain game, dan 9.5% (4 dari 42) responden tertarik

dengan kegunaan game. Hal tersebut yang akan menjadi landasan dalam merancang

game yang menarik untuk dimainkan dapat digunaka untuk mempromosikan

makanan daerah kepada masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dan gambaran mengenai rancangan metode

promosi kuliner daerah Jawa Tengah yang mencakup 5 kota diantaranya Semarang,

Magelang, Solo, Tegal, dan Kudus ada beberapa permasalahan yang dapat

dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana cara mempromosikan makanan daerah Jawa Tengah untuk

meningkatkan pengetahuan serta mempertahankan minat masyarakat terhadap

makanan asli daerah Jawa Tengah?

2. Bagaimana merancang bentuk game yang mampu mempromosikan makanan

daerah Jawa Tengah kepada masyarakat dengan baik?

3. Bagaimana dampak game yang dibuat kepada masyarakat untuk pengenalan dan

pelestarian sebagai upaya promosi makanan daerah Jawa Tengah?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Memperkenalkan dan mempromosikan makanan daerah Jawa Tengah sebagai

objek wisata kuliner daerah melalui aplikasi game.

2. Menghasilkan game yang mudah dan menarik untuk dimainkan sekaligus

mengandung informasi akan makanan daerah dengan menampilkan beberapa

contoh makanan daerah di Jawa Tengah dalam game.

Page 8: BAB I PENDAHULUANrepository.unika.ac.id/15661/2/13.07.0034 Maryuni BAB I.pdf · bumbu khas yang digunakan yang kemudian menjadi identitas dari daerah tersebut. Demikian juga dengan

8

3. Mengetahui dampak game dalam menyampaikan informasi seputar makanan

daerah sehingga dapat menambah wawasan serta minat untuk melestarikan

makanan daerah sebagai upaya pelestarian dan promosi.