Upload
others
View
10
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Sebagai makhluk sosial, komunikasi merupakan hal yang
menjadi kebutuhan kita untuk dapat bertahan hidup. Media yang
berperan sebagai perantara atau jembatan dapat mempermudah kita
untuk menjangkau ruang dan mempersingkat waktu dalam
berkomunikasi dengan makhluk sosial lainnya. Saat ini, media telah
mengalami banyak perkembangan seiring dengan kemajuan di bidang
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Perkembangan tersebut
melahirkan suatu media baru yang dikenal dengan istilah New Media.
Glen Creeber dan Royston Martin dalam bukunya yang berjudul
Digital Cultures: Understanding New Media (2009:2) menyebutkan,
“The free Internet-based encyclopaedia, Wikipedia (see Chapter 1),
itself a product ofNew Media, defines New Media as the product of
mediated communication technologies coming together with digital
computers” atau dengan kata lain New Media didefinisikan sebagai
hasil dari teknologi komunikasi yang dimediasi dan digabungkan
dengan komputer digital. Creeber dan Martin (2009) juga
menyebutkan beberapa teknologi yang dapat dikategorikan ke dalam
New Media sebagai berikut:
1. Internet dan World Wide Web (WWW)
2. Televisi digital
3. Digital cinema
4. Personal Computer (PC)
2
5. DVD (Digital Versatile Disc atau Digital Video Disc)
6. Compact Disc (CD)
7. Portable Media Player (seperti MP3 Player)
8. Telepon selular
9. Video games atau computer games
10. Virtual Reality (VR)
11. Artificial Intelligence (AI) (Creeber dan Martin, 2009:2)
Sebagai salah satu teknologi yang termasuk dalam kategori New
Media, internet memungkinkan para penggunanya untuk mendapatkan
informasi dan juga melakukan komunikasi secara virtual dengan
pengguna lainnya. Social media atau media sosial merupakan salah
satu media komunikasi berbasis internet yang dapat menjadi perantara
komunikasi bagi para penggunanya di berbagai belahan dunia.
Mayfield (2008:5) menyatakan bahwa, “Social media is best
understood as a group of new kinds of online media, which share most
or all of the following characteristics: participation, openness,
conversation, community, connectedness” atau dengan kata lain, media
sosial dapat diartikan sebagai sebuah kelompok dari media online jenis
baru, yang menyebarkan sebagian atau seluruh karakteristik berikut:
partisipasi, keterbukaan, percakapan, komunitas, dan keterkaitan.
Selain menjadi alat penghubung bagi para penggunanya, saat ini
media sosial juga banyak digunakan sebagai media untuk mendapatkan
berbagai informasi terbaru karena proses penyebarannya yang lebih
cepat dibandingkan media lain, seperti televisi dan surat kabar. Twitter
merupakan media sosial yang sedang berkembang dengan pesat
3
dewasa ini. Sejak kemunculannya yang diprakarsai oleh Jack Dorsey
tahun 2006 silam, jumlah penggunanya terus naik dan mencapai 500
juta pengguna di seluruh dunia pada Januari 2013 (Sumber:
http://www.dazeinfo.com/2013/01/10/social-media-statistics-2013-
facts-figures-facebook-twitter/, diakses pada Selasa, 12 Maret 2013
pukul 14.32 WIB).
Twitter adalah sebuah media sosial berbentuk microblog (bentuk
blogging yang membatasi setiap ukuran post-nya) yang tiap update-
nya berisi 140 karakter. Pembatasan ini akhirnya melahirkan berbagai
fitur, protokol, dan perilaku pengguna yang sangat unik (Zarella,
2011:31). Twitter mulai populer pada tahun 2009 setelah sejumlah
selebriti menjadi penggunanya dan media sosial ini juga pernah
menjadi topik pembicaraan di acara Oprah. Dalam laporannya,
GlobalWebIndex menyatakan bahwa terhitung sebanyak 21 persen dari
populasi internet global kini menggunakan Twitter secara aktif setiap
bulannya.(Sumber: http://inet.detik.com/read/2013/01/31/132516/
2157575/398/tembus-500-juta-pengguna-twitter-kejar-facebook, 31
Januari 2013, diakses pada Selasa, 12 Maret 2013 pukul 15.00 WIB).
Situs Semiocast.commelaporkan, pada Juni 2012 lalu Indonesia
menempati peringkat kelima dari 20 negara dengan akun Twitter
terbanyak (Sumber: http://semiocast.com,diakses pada Selasa, 12
Maret 2013 pukul 15.05 WIB). Menteri Komunikasi dan Informasi,
Tifatul Sembiring pada 14 Februari 2013 lalu lewat Inilah.com
menyatakan bahwa jumlah pengguna Twitter di Indonesia mencapai
19,7 juta pengguna (Sumber: http://m.inilah.com/read/detail/1958027/
inilah-jumlah-pengguna-media-sosial-di-indonesia, diakses pada
4
Selasa, 12 Maret 2013 pukul 15.06 WIB).Metrotvnews.com juga
mengatakan bahwa pengguna Twitter di Indonesia adalah yang paling
aktif membuat kicauan. Bahkan beberapa tweet dari Indonesia menjadi
trendingtopic dunia. Pengguna Twitter Indonesia menyumbang 15%
dari total seluruh tweet di dunia (Sumber: http://m.metrotvnews.com/
read/newsvideo/2013/02/12/170966/Pengguna-Twitter-Indonesia-
Paling-Aktif-Berkicau, diakses pada Selasa, 12 Maret 2013 pukul
15.10 WIB).
Masih dari sumber yang sama, Jakarta dilaporkan menempati
peringkat pertama dari 20 kota di seluruh dunia dengan jumlah tweet
terbanyak, disusul oleh Tokyo, London, Sao Paolo, New York, dan
Bandung yang berada pada peringkat kelima.
Gambar 1.1
20 Kota di Dunia dengan Jumlah Tweet Terbanyak
Sumber: http://semiocast.com, diakses pada Selasa, 12 Maret 2013
pukul 15.12 WIB
5
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, selain menjadi media
komunikasi antar pengguna, Twitter juga merupakan media sosial yang
dimanfaatkan sebagai media untuk mendapatkan berbagai informasi
oleh para penggunanya. Sifatnya yang real-time membuat proses
penyebaran informasi menjadi sangat cepat, terutama jika
dibandingkan dengan media konvensional seperti televisi, surat kabar,
majalah, dan sebagainya. Peran Twitter sebagai media penyebar
informasi inilah yang turut mendukung semakin bertambahnya jumlah
pengguna di seluruh dunia. Dengan semakin banyaknya jumlah
pengguna dari media sosial ini, maka semakin banyak pula kebutuhan
informasi yang harus dipenuhi. Hal ini mendorong munculnya
sejumlah akun Twitter yang menjadi sumber informasi alternatif bagi
pengguna, salah satunya @infobdg.
Pada penjelasan sebelumnya, telah disebutkan bahwa Bandung
menempati peringkat kelima dari 20 kota di dunia dengan jumlah tweet
terbanyak. @infobdg adalah akun Twitter yang menyebarkan berbagai
informasi mengenai Bandung, meliputi berita terkini, kondisi lalu
lintas, cuaca, event, dan sebagainya. Akun ini telah ada sejak 3 Januari
2010. @infobdg bukan merupakan akun penyebar informasi satu-
satunya di Indonesia. Terdapat sejumlah akun sejenis lainnya, seperti
@infobandung, @infojakarta, @INFO_PAMULANG, dan
@infoDayeuhkolot.
6
Gambar 1.2
Akun Sejenis @infobdg di Pencarian Twitter
Sumber: Hasil olahan peneliti (https://twitter.com/), diakses pada
Selasa, 12 Maret 2013 pukul 17.15 WIB
Jika dibandingkan dengan sejumlah akun tersebut, @infobdg
adalah akun dengan jumlah followers terbanyak, yaitu sebanyak
805.455 followers terhitung hingga saat ini (Sumber:
https://twitter.com/infobdg, 1 Maret 2013 pukul 13.00 WIB). Pada 12
Maret 2013, akun ini juga menduduki peringkat ke-48 dari 100 akun
Twitter di Indonesia dengan followers terbanyak. @infobdg setiap
harinya memiliki rata-rata 669 followers baru. (Sumber:
http://twittercounter.com)
7
Gambar 1.3
Grafik Jumlah Followers @infobdg
Sumber: http://www.socialbakers.com/twitter/infobdg, diakses pada
Selasa, 12 Maret 2013 pukul 18.15 WIB
Gambar 1.4
Grafik Perbandingan Jumlah Followers Antara @infobdg,
@infobandung, dan @infojakarta
Sumber:
http://www.socialbakers.com/twitter/infobdg?compareWithFirst=infob
andung&compareWithSecond=infojakarta, diakses pada Selasa, 12
Maret 2013 pukul 18.29 WIB
8
Pada 11 Maret 2013 lalu, peneliti melakukan wawancara dengan
Aldy Rizaldy selaku General Affairs @infobdg. Dari wawancara
tersebut, diketahui bahwa akun Twitter ini diciptakan oleh Ciptadi
Syachrani dan menjadi akun penyebar informasi dengan penyampaian
yang dibuat sekomunikatif mungkin dengan para followers yang akrab
disebut “taruwit”. Akun ini juga memiliki prinsip untuk “hemat
timeline” atau berusaha untuk tidak memenuhi timeline para followers-
nya dalam jangka waktu yang terlalu berdekatan dengan informasi-
informasi yang tidak berbobot. Setiap informasi yang disampaikan
telah diseleksi apakah layak untuk disebarkan atau tidak. Berikut
kutipan hasil wawancara tersebut,
“Terus, kenapa sekarang kokfollower-nya bisa segini banyak,
kita juga bingung sebenernya jawabnya. Malah dulu sempat ada berita
miring yang menjelek-jelekkan, “Ah, beli followernih.” Mungkin Teteh sama Akang tau, ada jasa jual follower, misalnya akun untuk
jualan. Misalnya Teteh mau jualan baju, orang ngeliat, “Ah, follower-
nya masih segini. Berarti garecommended sellernih.” Sokaja kalau
misalnya @infobdg dituduh beli follower, cek follower-nya cuma buat akun terus ga nge-tweetapangga. Dan akun kaya gitu rata-rata bule.
Kalaungga yang avatar-nya telur. Ya tapi kita juga ga mau bereaksi
lah, maksudnya biar orang aja yang nilai kita. Kenapa follower-nya bisa banyak, mungkin karena kerapihan timeline kita kali ya. Kenapa,
karena dari awal, Cipta dengan saya, berikut temen-temen yang lain
juga di awal sudah membuat satu SOP yaitu “hemat timeline”. Ga mau terlalu ngebanjirin timeline orang. Apaya, kita mengistilahkan
“flooding” gitu. Walaupun itu berita penting, ya kita minimum banget
itu lima menit, jadi per lima menit baru kita tweet. Tugas kita sebagai
admin adalah menyortir. Tapi pengecualian, untuk sekarang ini karena masalah lalinsama cuaca. Kaya sekarang dehlong weekend, orang
butuh info tentang lalin, biar mereka antisipasi lewat mana yang ga
macet. Itu pengecualian yang ga pernah kita umumkan, tapi ya Alhamdulillah sihfollowerga pernah ada yang rewel atau protes karena
orangpun juga butuh.”(Hasil wawancara dengan General Affairs
@infobdg, Aldy Rizaldy, pada tanggal 11 Maret 2013 pukul 16.10
9
WIB bertempat di Kantor InfoBdg Jalan Setiabudhi No. 84 Lantai 2, Bandung.)
Tidak semua informasi yang disampaikan melalui akun ini
berasal dari pihak @infobdg sendiri. Dari wawancara tersebut
diketahui juga bahwa para followers juga dapat membagi informasi
dengan pengguna Twitter lainnya dengan mengirim Direct Message
(DM) atau mem-posttweet dengan mention ke @infobdg. Selain itu,
followers juga bisa bertanya melalui @infobdg jika ada informasi yang
ingin mereka ketahui. Kemudian, jika mampu menjawab pertanyaan
tersebut, @infobdg akan mengirim DM ke followers, tidak melalui
reply to atau retweet (RT) demi kenyamanan bersama. Namun, jika
pihak @infobdg tidak mengetahui jawaban atas pertanyaan yang
diajukan, maka @infobdg akan membantu menyebarkan pertanyaan
tersebut kepada followers lainnya untuk mendapatkan jawaban.
“Jadi sebenarnya untuk pengiriman berita, di bio Twitter kita
pun sudah disebutkan sih sebenarnya, kirimnya via DM. Itulah
makanya ada follow back dari kita untuk menyampaikan informasi atau
misalnya ada yang nanya. Tapi ternyata sekarang banyaknya lewat mention. Jadi itu sudah jadi tanggung jawab kita sebagai admin, benar-
benar merhatiin mentions. Jadi gini prosesnya, ketika ada yang nanya,
sebisa mungkin kita cari tahu dulu, kita googling atau kita buka database kita sendiri, misalnya bengkel, nomor telepon taksi, atau
contact person. Kalau misalnya bisa kita jawab, kita pake DM. Jadi ga
selalu orang nanya kita “via-in”. Itu berkenaan juga dengan yang namanya hemat timeline tadi. Kita ga pernah ngejawab via reply to.”
(Hasil wawancara dengan General Affairs @infobdg, Aldy Rizaldy,
pada tanggal 11 Maret 2013 pukul 16.10 WIB bertempat di Kantor
InfoBdg Jalan Setiabudhi No. 84 Lantai 2, Bandung.)
Melalui wawancara tersebut, diketahui pula bahwa pada hari
Senin sampai Jumat terdapat 5.000-7.000 tweet yang masuk ke
10
mentions @infobdg setiap harinya. Sedangkan untuk akhir pekan, yaitu
Sabtu dan Minggu, jumlah tweet yang masuk ke mentions @infobdg
setiap harinya mencapai 10.000-12.000.Tweet tersebut berisi informasi
ataupun tanggapan dari followers. Agar penataan tweetmenjadi lebih
teratur, maka @infobdg mengategorikan tweet-tweet tersebut ke dalam
beberapa hashtag, seperti #lalinBDG, #cuacaBDG, #infoBDG,
#eventBDG, #BreakingNews, #suaraBDG, dan #aliranBDG. Berikut
kutipan hasil wawancara tersebut,
“Jadi, jumlah mentions yang masuk secara keseluruhan,
pokoknya yang mention @infobdg, mau itu nanya, mau itu ngasih
info, semenit itu 50-100 mentions. Apalagi kalau udahweekend. Jadi rata-rata keseluruhan itu 5.000-7.000 mentionsper hari kalau hari biasa,
kalau weekend bisa 10.000-12.000 mentions.Kalau untuk jumlah tweet,
kita buat ranking-nya aja ya. Ranking 1 itu #lalinBDG, ranking 2 #cuacaBDG. Karena sesuai dengan penggunaannya. Kalau lalin kan
dimana pun, mau hari biasa atau weekend pasti kepake. Kalau cuaca,
belakangan ini kan Bandung selalu hujan ya.Selanjutnya #infoBDG. Kalau info itu sebenarnya lebih ke berita resmi, misalnya politik,
ekonomi, apapun di sekitar Bandung. Terus #eventBDG, itu biasanya
kita pake kalau ada yang media partnersama kita. Kalau
#BreakingNews itu sebenarnya hashtag tambahan, misalnya berita kecelakaan atau bencana alam. Sama #aliranBDG, itu kalau ada
pemadaman listrik berkala.” (Hasil wawancara dengan General Affairs
@infobdg, Aldy Rizaldy, pada tanggal 11 Maret 2013 pukul 16.10 WIB bertempat di Kantor InfoBdg Jalan Setiabudhi No. 84 Lantai 2,
Bandung.)
Aldy juga menambahkan,
“Rata-rata kalau yang nanya lewat @infobdg itu sekitar 10
tweetuntuk 1 shift. Disini ada 4 shift, berarti sekitar 40 tweet. Apapun yang ditanya, biasanya banyak yang retweet atau retweet with
comment,rata-rata 30-40 retweet atau retweet with comment buat setiap
tweet.” (Hasil wawancara dengan General Affairs @infobdg, Aldy
11
Rizaldy, pada tanggal 11 Maret 2013 pukul 16.10 WIB bertempat di Kantor InfoBdg Jalan Setiabudhi No. 84 Lantai 2, Bandung.)
Saat akun @infobdg diciptakan, Twitter sedang menjadi media
sosial yang booming di kalangan masyarakat. Hal itulah yang menjadi
salah satu alasan Ciptadi Syachrani memilih Twitter sebagai media
penyebaran informasi seputar Bandung. Alasan lainnya adalah karena
sifat Twitter yang real-time, sehingga dapat mendukung penyebaran
informasi seaktual mungkin.
“Alasan pake Twitter, selain waktu itu lagi booming, Twitter itu
real-time. Dalam arti kata, pada saat itu nge-tweetya pada saat itu
muncul di timeline. Kalau surat kabar, website, itu kadang-kadang kejadiannya pagi, baru terbitnya siang, sore atau besok paginya. Ga
langsung. Nah, itu yang diadopsi oleh beberapa kantor berita juga
akhirnya, kaya detik atau kompas. Itu sih alasan pake Twitter, karena selain lagi booming, kita ngejar real-time-nya. Terus kalaupake
Facebook, orang sekarang juga udah jarang buka Facebook. Paling
cuma buat back up foto. So far, sampai sekarang orang masih banyak yang percaya dan masih banyak yang pake Twitter.” (Hasil wawancara
dengan General Affairs @infobdg, Aldy Rizaldy, pada tanggal 11
Maret 2013 pukul 16.10 WIB bertempat di Kantor InfoBdg Jalan
Setiabudhi No. 84 Lantai 2, Bandung.)
Selain menggunakan media sosial Twitter, @infobdg juga
memanfaatkan media lain seperti website dan fanpage Facebook.
Website dengan alamat www.infobdg,com dibuat pada pertengahan
tahun 2012 atau satu setengah tahun setelah akun @infobdg
diciptakan. Website ini diperbaharui setiap harinya, sedangkan fanpage
Facebook saat ini sudah tidak terlalu aktif.
Penggunaan akun Twitter @infobdg bergantung pada kepuasan
yang ingin dicapai oleh masing-masing followers-nya. Seperti yang
dijelaskan dalam teori Uses and Gratifications oleh Elihu Katz bahwa
12
penggunaan media oleh khalayak dilakukan untuk mencapai kepuasan
atas kebutuhannya. Kepuasan bisa diartikan sebagai upaya pemenuhan
sesuatu atau membuat sesuatu memadai (Tjiptono dan Chandra dalam
Lianto, 2010:16). Kepuasan ini terbagi menjadi dua, yaitu motif atau
kepuasan yang ingin dicapai (gratification sought) dan kepuasan yang
dicapai secara nyata (gratification obtained).
Kriyantono (dalam Lianto, 2010:14) menyebutkan bahwa
gratification sought adalah motif yang mendorong seseorang
mengonsumsi media. Sementara itu, Palmgreen (dalam Lianto,
2010:14) menjelaskan bahwa gratification obtained adalah kepuasan
nyata yang diperoleh seseorang setelah mengonsumsi suatu jenis media
tertentu.
Philip R. Johnson dan Sung-Un Yang pada tahun 2009
melakukan penelitian yang berjudul “Uses and Gratifications of
Twitter: An Examination of User Motives and Satisfaction of Twitter
Use” menyatakan bahwa terdapat dua faktor penting dalam
penggunaan Twitter, yaitu motif sosial dan motif informasi. Dari motif
tersebut, dapat disimpulkan bahwa kepuasan yang ingin dicapai dalam
penggunaan Twitter adalah kepuasan sosial dan kepuasan informasi.
Pada tahun 2011, Corey Leigh Ballard juga melakukan penelitian
mengenai media sosial dengan menggunakan pendekatan uses and
gratifications yang berjudul “”What’s Happening” @Twitter: A Uses
and Gratification Approach”. Dalam penelitian tersebut, Ballard
mengemukakan berbagai kepuasan yang dicapai dari penggunaan
Twitter, yakni hiburan (entertainment), pemeliharaan hubungan
(relational maintenance), pencarian informasi (information seeking),
13
menghabiskan waktu (passing time), ekspresi (expression), dan
kekerenan (coolness).
Sementara itu, Anabel Quan-Haase dan Alyson L. Young pada
tahun 2010 juga melakukan penelitian mengenai uses and
gratifications dalam media sosial. Namun yang menjadi objek
penelitiannya bukan Twitter, tetapi Facebook. Quan-Haase dan Young
meneliti tentang perbedaan antara Facebook dan Instant Messaging
dengan menggunakan pendekatan uses and gratifications. Dari
penelitian tersebut, diketahui bahwa terdapat enam dimensi kepuasan
yang dicapai dari penggunaan Facebook, yaitu menghabiskan waktu,
afeksi atau kasih sayang, fashion, berbagi masalah, sosiabilitas, dan
informasi sosial. Dari ketiga penelitian terdahulu yang telah dijelaskan
di atas, dapat disimpulkan bahwa dimensi kepuasan yang sesuai
dengan penggunaan @infobdg sebagai objek dari penelitian ini adalah
kepuasan dalam berbagi informasi (information sharing), pencarian
informasi (information seeking), interaksi sosial, berbagi masalah
(problem sharing), dan ekspresi (expression).
Dalam penggunaan akun Twitter @infobdg, para followers
seringkali berpartisipasi secara online demi pencapaian kepuasan atas
kebutuhannya. Mardikanto (2012:81) mengemukakan pengertian yang
dapat ditangkap secara umum dari istilah partisipasi adalah
keikutsertaan seseorang atau sekelompok anggota masyarakat dalam
suatu kegiatan. Sementara itu, Bornby (dalam Mardikanto, 2012:81)
mengemukakan partisipasi sebagai tindakan untuk “mengambil
bagian” yaitu kegiatan atau pernyataan untuk mengambil bagian dari
kegiatan dengan maksud memperoleh manfaat.
14
Sementara itu, kata online jika diterjemahkan memiliki arti
“dalam jaringan” atau sering disingkat “daring”. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia, “daring” berarti terhubung melalui jejaring
komputer, internet, dan sebagainya. Jadi, jika disimpulkan, partisipasi
onlinemerupakan tindakan mengambil bagian dari suatu kegiatan yang
dilakukan secara online atau terhubung melalui jejaring komputer,
internet, dan sebagainya dengan tujuan untuk memperoleh manfaat.
Pemahaman lainnya mengenai partisipasi online menurut situs
The Alexander von Humboldt Institute for Internet and Society (HIIG)
yaitu internet dikaitkan dengan jaminan pemberdayaan individu dan
kolektif. Maka dari itu, partisipasi online merupakan aspek inti dalam
memahami interaksi antara internet dan masyarakat. Orang-orang
terlibat dalam berbagai bentuk partisipasi di berbagai tingkatan
masyarakat, mulai dari pengambilan keputusan politik, pencarian
kesepakatan bersama untuk integrasi pelanggan, dan penetapan
strategidalam bisnis. (Sumber: http://www.hiig.de/en/joint-research-
topic-online-participation/, diakses pada 6 Mei 2013 pukul 09.44 WIB)
Adanya perbedaan kepuasan yang ingin dicapai oleh masing-
masing followers menjadikan partisipasi online yang dilakukanpun
berbeda-beda. Perbedaan partisipasi online ini membedakan followers
akun Twitter @infobdg menjadi followers yang aktif dan followers
yang pasif.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Perbedaan Partisipasi Online
terhadap Kepuasan yang Dicapai (Gratification Obtained) oleh
Followers dari Akun Twitter @infobdg (Studi Komparatif antara
15
Followers Aktif dan Followers Pasif terhadap Kepuasan yang Dicapai
dari Akun Twitter @infobdg)”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas,
maka permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
“Bagaimana perbedaan partisipasi online terhadap kepuasan yang
dicapai (gratification obtained) oleh followers akun Twitter
@infobdg?”
1.2.1 Identifikasi Masalah
1. Bagaimana perbedaan partisipasi online oleh followers aktif
dan followers pasif dari akun Twitter @infobdg terhadap
kepuasan yang dicapai dalam berbagi informasi (information
sharing)?
2. Bagaimana perbedaan partisipasi online oleh followers aktif
dan followers pasif dari akun Twitter @infobdg terhadap
kepuasan yang dicapai dalam pencarian informasi
(information seeking)?
3. Bagaimana perbedaan partisipasi online oleh followers aktif
dan followers pasif dari akun Twitter @infobdg terhadap
kepuasan yang dicapai dalam interaksi sosial?
4. Bagaimana perbedaan partisipasi online oleh followers aktif
dan followers pasif dari akun Twitter @infobdg terhadap
kepuasan yang dicapai dalam berbagi masalah (problem
sharing)?
16
5. Bagaimana perbedaan partisipasi online oleh followers aktif
dan followers pasif dari akun Twitter @infobdg terhadap
kepuasan yang dicapai dalam berekspresi?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka
tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui perbedaan partisipasi online oleh followers
aktif dan followers pasif dari akun Twitter @infobdg
terhadap kepuasan yang dicapai dalam berbagi informasi
(information sharing).
2. Untuk mengetahui perbedaan partisipasi online oleh followers
aktif dan followers pasif dari akun Twitter @infobdg
terhadap kepuasan yang dicapai dalam pencarian informasi
(information seeking).
3. Untuk mengetahui perbedaan partisipasi online oleh followers
aktif dan followers pasif dari akun Twitter @infobdg
terhadap kepuasan yang dicapai dalam interaksi sosial.
4. Untuk mengetahui perbedaan partisipasi online oleh followers
aktif dan followers pasif dari akun Twitter @infobdg
terhadap kepuasan yang dicapai dalam berbagi masalah
(problem sharing).
5. Untuk mengetahui perbedaan partisipasi online oleh followers
aktif dan followers pasif dari akun Twitter @infobdg
terhadap kepuasan yang dicapai dalam berekspresi.
17
1.4 Manfaat Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas,
penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1.4.1 Aspek Teoritis
Secara teoritis, peneliti berharap agar penelitian ini dapat
mengembangkan kajian studi ilmu komunikasi, khususnya mengenai
perbedaan partisipasi followers dari akun Twitter @infobdg dengan
kepuasan yang dicapai (gratification obtained). Selain itu, penelitian
ini juga diharapkan dapat menjadi referensi untuk penelitian
selanjutnya dengan isu partisipasi dan melatih kemampuan analisis dan
berpikir sistematis.
1.4.2 Aspek Praktis
1. Memberikan masukan bagi pengguna media sosial, khususnya
Twitter, untuk meningkatkan partisipasi mereka di dunia
online.
2. Menjadi sarana informasi bagi @infobdg mengenai perbedaan
partisipasi followers-nya dan kepuasan yang dicapai melalui
penggunaan Twitter @infobdg.
3. Menjadi sarana bagi peneliti untuk menerapkan teori-teori
yang telah dipelajari di bangku kuliah.
1.5 Tahapan Penelitian
18
Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti membagi proses
penelitian menjadi beberapa tahap yang dilakukan dalam jangka waktu
5 bulan. Tahapan-tahapan tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Pra-observasi
Melakukan mini riset atau riset kecil terhadap beberapa
objek pilihan untuk menentukan objek mana yang
selanjutnya akan dijadikan objek penelitian.
2. Observasi
Mencari isu atau pokok permasalahan yang akan dijadikan
topik penelitian. Setelah topik penelitian ditentukan,
selanjutnya menentukan judul penelitian yang
mencerminkan topik yang akan diteliti dan dibahas.
3. Merumuskan dan Mengidentifikasikan Masalah
Judul penelitian yang telah ditentukan selanjutnya
diturunkan menjadi rumusan masalah yang dijabarkan lagi
menjadi identifikasi masalah berupa pertanyaan-pertanyaan
ilmiah. Hal ini menjadi fokus dan batasan penelitian.
4. Menentukan Populasi dan Sampel
Penentuan populasi dan sampel disesuaikan dengan isu dan
topik yang akan diteliti karena sampel akan berperan sebagai
responden yang memberikan data untuk selanjutnya diolah
dan dianalisis dalam penelitian ini.
5. Pengumpulan Data
Data pada penelitian ini didapatkan dengan metode survei,
yaitu dengan menyebarkan kuisioner kepada sampel atau
responden penelitian. Selain itu, data lainnya juga
19
didapatkan dari penelitian-penelitian terdahulu dan data dari
perusahaan terkait guna melengkapi data primer dari
responden.
6. Menganalisis Data
Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis dan dihitung
menggunakan rumus-rumus statistik yang terkait dengan
topik penelitian.
7. Menyajikan dan Membahas Data
Hasil analisis data tersebut kemudian disajikan dalam bentuk
perhitungan-perhitungan statistik dan dibahas secara
terperinci ditambah dengan pengaplikasian teori terkait guna
memperkuat pembahasan masalah dalam penelitian.
8. Pengambilan Kesimpulan dan Saran
Menyimpulkan seluruh proses penelitian dari tahap pertama
hingga tahap akhir lalu memberikan saran berupa alternatif-
alternatif yang ditawarkan menyangkut masalah yang
diangkat sebagai topik penelitian dengan harapan dapat
memberi manfaat bagi pihak-pihak terkait.
1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kota dan Kabupaten Bandung pada
followers dari akun Twitter @infobdg, dimana sampel penelitian
dipilih dengan menggunakan teknik convenience sampling. Waktu
penelitian dimulai dari wawancara dengan General Affairs @infobdg,
Aldy Rizaldy, pada tanggal 11 Maret 2013 yang bertempat di Kantor
20
InfoBdg Jalan Setiabudhi No. 84 Lantai 2, Bandung hingga awal
Oktober 2013.