196
12 BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalah Di era globalisasi ini dimana perkembangan teknologi informasi dan komunikasi membuat manusia semakin erat dan tidak bisa dilepaskan dari ketergantungan digital. Hampir disetiap aspek kehidupan manusia saat ini pasti ada hubungannya dengan digitalisasi, mulai dari pemenuhan kebutuhan sehari-sehari yang bisa diakses dengan belanja online yang biasa dikenal dengan e-commerce, kemudian interaksi sosial di dunia maya lewat berbagai macam aplikasi media sosial, dari akses berita terkini yang dapat dengan mudah didapat lewat telepon pintar, juga sampai dengan mempengaruhi proses belajar dan pembelajaran yang disediakan dalam jaringan atau lebih dikenal dengan pembelajaran online. Perkembangan yang begitu pesat di dunia digital juga mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran. Baik di negara maju maupun negara berkembang, pembelajaran kini banyak dihadirkan dalam bentuk digital atau online learning, beragam tujuan yang menjadi alasan dalam menginisiasi pembelajaran online ini, mulai dari ketersediaan, aksesibilitas, efektifitas,

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Analisis Masalah

Di era globalisasi ini dimana perkembangan teknologi informasi dan

komunikasi membuat manusia semakin erat dan tidak bisa dilepaskan dari

ketergantungan digital. Hampir disetiap aspek kehidupan manusia saat ini

pasti ada hubungannya dengan digitalisasi, mulai dari pemenuhan

kebutuhan sehari-sehari yang bisa diakses dengan belanja online yang

biasa dikenal dengan e-commerce, kemudian interaksi sosial di dunia

maya lewat berbagai macam aplikasi media sosial, dari akses berita

terkini yang dapat dengan mudah didapat lewat telepon pintar, juga

sampai dengan mempengaruhi proses belajar dan pembelajaran yang

disediakan dalam jaringan atau lebih dikenal dengan pembelajaran

online.

Perkembangan yang begitu pesat di dunia digital juga

mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini

tentang pembelajaran. Baik di negara maju maupun negara berkembang,

pembelajaran kini banyak dihadirkan dalam bentuk digital atau online

learning, beragam tujuan yang menjadi alasan dalam menginisiasi

pembelajaran online ini, mulai dari ketersediaan, aksesibilitas, efektifitas,

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

13

efisiensi dan masih banyak lagi tujuan-tujuan yang ingin dicapai dari

pengadaan pembelajaran online. Dengan demikian, kemajuan

perkembangan teknologi khususnya dalam hal ini teknologi

telekomunikasi ternyata juga turut serta mendorong terjadinya evolusi

pada lokasi belajar1.

Dari berbagai tujuan-tujuan yang ingin dicapai itulah baik dari

lembaga pemerintah maupun lembaga swasta serta lembaga pendidikan

di negara maju maupun di negara berkembang ikut andil dalam

perkembangan pembelajaran online ini. Sedangkan di Indonesia sendiri,

salah satu perkembangan yang terkait dengan pembelajaran online mulai

digalakkan oleh pemerintah terjadi pada tahun 2014. Direktorat Jendral

Pendidikan Tinggi melalui Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan

telah melakukan rintisan penerapan pembelajaran dalam jaringan.

Penerapan pembelajaran daring tersebut lebih dikenal dengan dengan

naman Pembelajaran Daring Indonesia Terbuka dan Terpadu (SPADA

Indonesia) yang bertujuan untuk meningkatkan akses belajar mahasiswa

terhadap mata kuliah bermutu dari dosen-dosen Perguruan Tinggi Negeri

(PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di seluruh Indonesia.2 Hal

tersebut menjadi bukti bahwa pemerintah Indonesia juga turut serta

1 Dewi S. Prawiradilaga. Prinsip Disain Pembelajaran. (Jakarta : Kencana, 2009), h.7. 2 Direktur Jendral Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Panduan Hibah Penyelenggaran Sistem Pembelajaran Daring (SPADA) Indonesia 2017. (Jakarta: Direkotran Jendral Pendidikan Tinggi), h.2

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

14

mengalakkan pembelajaran online secara massive agar pembelajaran

dapat dijangkau oleh kalangan mahasiswa dalam mengatasi masalah

ruang dan waktu dalam pembelajaran.

Jika dicermati secara lebih fokus, ranah penyebaran penerapan

pembelajaran online ini lebih banyak digalakkan di tingkat pendidikan

tinggi, Romiszowski dalam seminar International Communication dan

Technology (ICT) pada saat itu menyampaikan bahwa saat ini terdapat

ratusan perguruan tinggi maya yang menyebar di seluruh dunia. Dalam

seminarnya tersebut, pembelajaran online sudah menjadi tren yang baru

dalam pembelajaran dan mampu menarik minat pemelajarnya. USQ

Online menyebutkan bahwa pada tahun 2003, jumlah pemelajar online

telah mencapai 6976 orang dari 67 negara seperti Singapura, Malaysia,

Hongkong, Afrika, UAE, India, Jerman, dan Kanada. kemudian meningkat

7077 orang pada 2007 termasuk pemelajar online dari Indonesia.3 Pun tak

lepas juga dari perkembangan pembelajaran online di Indonesia yang

salah satunya adalah di Perguruan Tinggi Universitas Negeri Jakarta

Prodi Teknologi Pendidikan. Berdasarkan diskusi dengan Ketua Program

Studi Teknologi Pendidikan yaitu Bapak Robinson Situmorang, nanti

kedepannya di program studi Teknologi Pendidikan, 40% dari mata

kuliahnya akan di online-kan. Hal ini juga merupakan salah satu

3 Romiszowski, Makalah International Communication and Technology, 7 Februari 2009

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

15

terobosan yang dilakukan oleh prodi dalam hal strategi dan metode yang

dilakukan untuk menunjang proses belajar mengajar. Masih berdasarkan

pada wawancara juga, secara khusus dari pihak Universitas Negeri

Jakarta juga sedang dalam tahap mengembangkan sebuah LCMS yang

diberi nama Hylearn. Hylearn ini nantinya akan menjadi suatu LCMS yang

akan memfasilitasi pemebelajaran online yang akan diselenggarakan di

UNJ. Senada dengan perguruan tinggi lainnya, sudah ada beberapa

perguruan tinggi yang sudah memiliki LCMS secara terpusat, diantaranya

ialah Universitas Indonesia dengan portal Student Centered e-Learning

Environment (https://scele.ui.ac.id/), kemudian Institut Teknologi Bandung

dengan portal (https://kuliah.itb.ac.id/portal/kuliah), kemudian ada

Universitas Sebelas Maret dengan portal (http://elearning.uns.ac.id/),

kemudian dari pihak perguruan tinggi swasta yaitu Universitas

Gunadarma dengan portal (http://v-class.gunadarma.ac.id/). Selain itu

juga masih banyak universitas yang masih dalam proses pengembangan

portal pembelajaran online, diantaranya Universitas Diponegoro dengan

portal (http://kulon.undip.ac.id/), Institut Teknologi Sepuluh Nopember

dengan portal (https://www.its.ac.id/kuliah-di-its/program-studi/kuliah-

online/) lalu yang terakhir ada Institut Pertanian Bogor

(https://lms.ipb.ac.id/).4

4 Semua portal mata kuliah tersebut diakses pada 12 Februari 2018.

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

16

Dengan adanya paradigma baru dalam hal ini tentang proses

pembelajaran online, khususnya yang sudah semakin marak dietarapakan

oleh Lembaga perguruan tinggi negeri maupun swasta, maka sudah

sewajarnya proses-proses analisis, perencanaan, implementasi, dan

evaluasi yang ada dalam program pembelajaran online tentunya juga

harus disesuaikan karena tidakalah sama antara pembelajaran

konvensional dengan program pembelajaran online. Berkaitan dengan

proses – proses yang ada tersebut, kali ini lebih difokuskan pada bahasan

tentang evaluasi program pembelajaran online yang berkaitan dengan

penelitian pengembangan ini.

Ketika membahas tentang proses evaluasi, sebuah program

pembelajaran yang ideal tentunya tidak lepas daripada proses evaluasi.

Dalam proses evaluasi tersebut pun ada banyak variabel-variabel yang

akan dievaluasi bergantung pada kebutuhan dan pemangku kepentingan

dalam pelaksanaan program tersebut. Melalui evaluasi kita dapat melihat

keberhasilan pengelolaan pembelajaran dan keberhasilan siswa

mencapai tujuan pembelajaran.5, dengan diadakannya evaluasi, maka

program akan dapat dilhat keberlangsungannya apakah sudah berjalan

dengan baik dan sesuai atau belum, dalam hal ini juga perlu dilibatkan

pemelajar sebagai peserta dalam pembelajaran online sebagai pihak

5 Wina Sanjaya. Perencanaan & Desain Sistem Pembelajaran. (2013). Jakarta : Kencana

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

17

yang memberikan umpan balik terhadap program pembelajaran yang

telah dilaluinya.

Sebuah proses evaluasi tidak dapat dipisahkan dari yang namanya

instrumen, karena instrumen merupakan sebuah alat yang digunakan

untuk mengukur sejauh mana keberhasilan dari suatu program khususnya

dalam hal ini program pembelajaran online. Selain itu juga, dengan

adanya instrumen evaluasi, dapat menjadi media umpan balik yang dapat

diberikan oleh peserta pembelajaran online atau user untuk mengevaluasi

pelaksana atau lembaga selama proses pelaksanaan pembelajaran online

berlangsung. Dengan adanya evaluasi dari user atau pihak-pihak terkait,

diharapkan dapat memberikan masukan kepada penyelenggara atau

Lembaga dalam hal proses pelaksanaan program pembelajaran online

agar lebih baik, efektif, dan optimal.

Maka, untuk mempersiapkan proses evaluasi yang baik dan dapat

digunakan oleh user atau pihak-pihak lainnya untuk mengevaluasi

program pembelajaran online ini, perlu adanya sebuah intervensi yaitu

mengembangkan instrumen evaluasi program pelaksanaan pembelajaran

online. Penggunaan instrumen evaluasi ini nantinya bisa diadakan

ditengah atau diakhir pelaksanaan program, disesuaikan dengan

kebutuhan variabel yang ingin dievaluasi dari pelaksanaan program

tersebut. Dengan adanya pengembangan instrumen ini, diharapkan

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

18

dapat mempersiapkan dan dapat digunakan kepada instansi atau

lembaga yang dalam proses pembelajarannya menggunakan metode

pembelajaran online. Dari pengembangan instrumen evaluasi program

pembelajaran online nantinya diharapkan dapat dibakukan dan dapat

digunakan serta berkontribusi bagi para instansi dan lembaga yang

menerapkan pembelajaran online khususnya bagi UNJ dan Prodi TP.

B. Identifikasi Masalah

• Apakah evaluasi program pembelajaran online sudah memadai

?

• Apakah evaluasi program pembelajaran sudah dilakukan sesuai

dengan tujuan program ?

• Mengapa tidak dikembangkan instrumen penilaian program

pembelajaran online ?

• Instrumen penilaian seperti apa yang dapat digunakan untuk

mengevaluasi program pembelajaran online ?

• Bagaimana mengembangkan instrumen evaluasi program

pembelajaran online yang sesuai ?

Page 8: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

19

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah

dipaparkan diatas, pertimbangan keterbatasan waktu penilaian,

keterbatasan biaya dan kemampuan pengembang, pengembang

membatasi masalah pada:

1. Jenis Masalah

Penelitian akan fokus pada masalah pengembangan instrumen

evaluasi program pembelajaran online.

2. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian dan kajian dilaksanakan di program studi TP. Maka,

rumusan masalah pada penelitian pengembangan kali ini ialah :

“Bagaimana mengembangkan instrumen evaluasi program

pembelajaran online yang sesuai ?”

D. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan

pembatasan masalah yang telah dipaparkan diatas, maka dapat

dirumuskan masalah yaitu bagaimana mengembangkan instrumen

evaluasi program pembelajaran online ?

Page 9: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

20

E. Fokus Pengembangan

Fokus dari pengembangan ini ialah nantinya akan mengahsilkan

produk berupa instrumen evaluasi program pembelajaran online sebagai

sarana atau alat evaluasi yang dapat digunakan untuk memfasilitasi

stakeholder program pembelajaran online ini.

F. Kegunaan Penelitian

Kegunaan yang dapat dihasilkan dari penelitian pengembangan ini

diantaranya adalah :

1. Manfaat Praktis

a. Menghasilkan Instrumen untuk mengevaluasi program

pembelajaran online

b. Membantu stakeholder dalam evaluasi pelaksanaan program

pembelajaran

2. Manfaat Teoritis

a. Diharapkan bisa dijadikan referensi untuk instrumen evaluasi

program pembelajaran online

b. Dapat dijadikan sebagai rujukan penelitian bagi pengembang

selanjutnya.

Page 10: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

21

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Penelitian Pengembangan

1. Hakikat Penelitian Pengembangan

Pengembangan selalu dikaitkan dengan peningkatan,

perubahan, sesuatu yang selalu terus menerus berubah, sesuatu yang

terus menerus menyesuaikan dengan keadaan yang ada. Pada

dasarnya, pengembangan merupakan kegiatan yang mencangkup

banyak aspek, hampir disetiap aspek kehidupan ini bisa berkaitan

dengan pengembangan itu sendiri. Tentunya kata pengembangan

sudah tidak asing lagi bagi kita, setiap orang mempunyai tafisran

sendiri-sendiri terkait dengan pengembangan.

Definisi pengembangan Menurut Gay (2012) adalah suatu

proses penelitian yang meneliti tentang kebutuhan pengguna (dalam

hal ini siswa) dan kemudian mengembangkan produk untuk memenuhi

kebutuhan tersebut. Berdasarkan dari pendapat tersebut maka

pengembangan bisa diartikan sebagai proses sarana pemenuhan

kebutuhan khususnya dalam hal ini pembelajaran, yang pada akhirnya

bertujuan bukan untuk merumuskan atau menguji teori, tetapi untuk

Page 11: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

22

mengembangkan produk yang efektif untuk digunakan di sekolah-

sekolah.1

Borg and Gall (2003) mendefinisikan penelitian pengembangan

sebagai penelitian yang digunakan untuk merancang produk baru dan

prosedur baru, yang kemudian secara sistematis akan diuji coba di

lapangan, lalu dievaluasi , dan disempurnakan sampai memenuhi

kriteria yang ditentukan berdasarkan efektivitas , kualitas , atau

standarisasi.”2 Dari pendapat ini dapat dijelaskan bahwa bahwa proses

penelitian pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan sesuatu

yang baru, baik itu berupa produk maupun berupa sistem, yang

nantinya diharapkan dapat memenuhi efektifitas, kualitas dan

standarisasi tertentu.

Seals dan Richey (1994) mendefinisikan penelitian

pengembangan sebagai suatu studi sistematis dalam merancang,

mengembangkan dan mengevaluasi program pembelajaran, dari

prosesnya dan produknya yang harus memenuhi kriteria dan

efektivitas yang telah ditetapkan.” 3 Dari definisi tersebut juga

1 Robert Gay, Geoffrey Mills, Peter Airasian. Educational Research: Competencies for Analysis and Application. (10th ed). (New York: Library of Congress Cataloging-in-Publicartion Data. 2012). Hlm.17-18 2 Meredith Gall, Joyce Gall, and Walter Borg. Educational Research, An Introduction. (7th ed). (New York : Library of Congress Cataloging-in-Publication Data. 2003). Hlm.569 3 Rita Richey, James Klein, Wayne Nelson. Developmental Research : Studies of Instructional Design and Development. http://aect.org/edtech/41.pdf

Page 12: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

23

menjelaskan bahwa penelitian pengembangan mempunyai kriteria-

kriteria khusus yang dirumuskan agar dalam prosesnya dapat

dipertanggungjawabkan kualitas pengembangannya.

Berdasarkan ketiga definisi diatas terdapat adanya perbedaan

dan persaaman terkait dengan penelitian pengembangan itu sendiri.

Gay menyebutkan bahwa penelitian pengembangan lebih berorientasi

pada produk dan hasil produk itu nantinya akan diterapkan di sekolah

sebagai suatu usaha yang efektif untuk memecahkan masalah belajar

yang pada sekolah tersebut. Berbeda dengan Borg dan Gall yang

memfokuskan penelitian pengembangan dengan memperhatikan

aspek proses sebagai siklus yang terus menerus dilakukan untuk

memperbaiki untuk tercapainya tujuan-tujuan tertentu yang

didalamnya terkait dengan proses pembelajaran. Sedangkan Seals

dan Richey memfokuskan penelitian pengembangan sebagai usaha

dan kajian yang dilakukan secara sistematis yang didalamnya terdapat

desain, pengembangan dan evaluasi program untuk tercapainya

efektifitas pembelajaran.

Persamaan maksud juga dapat terlihat dari ketiga definisi

tersebut yaitu para ahli sama-sama mengungkapkan bahwa penelitian

pengembangan dilakukan untuk menghasilkan sebuah produk tertentu

yang implementasinya nanti akan digunakan dalam proses

Page 13: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

24

pembelajaran. produk tersebut bisa merupakan sebuah media

pembelajaran, metode pembelajaran, desain pembelajaran, desain

evaluasi dan lain sebagainya.

Jadi, dari ketiga definisi diatas, sudah jelas bahwa penelitian

pengembangan merupakan suatu usaha yang sistematis yang

bertujuan untuk mencari kebenaran ataupun memecahkan masalah

dengan cara mengembangkan produk, sistem, program, metode,

strategi yang sudah ada dalam pembelajaran untuk terus menerus

diperbaiki dan terus menerus berubah dengan cara-cara tertentu yang

nantinya akan mengantarkan pada tujuan yang ingin dicapai.

2. Taksonomi Penelitian Pengembangan

Ada beberapa jenis penelitian pengembangan yang sudah ada,

namun pada kali ini akan dipersempit fokusnya pada jenis penelitian

pengembangan pendidikan, penelitian pengembangan pendidikan itu

difokuskan kembali sesuai dengan ranah Teknologi Pendidikan

menjadi model-model pengembangan instruksional. Didalam buku “

Survey of Instructional Development Models”, Gusafon (1981)

membuat taksonomi dari penelitian pengembangan itu sendiri.

Page 14: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

25

Gustafon mengklasifikasikan penelitian pengembangan itu

berdasarkan orientasi kelas, orientasi produk, dan orientasi sistem.

• Model Orientasi Kelas

Pada model orientasi kelas secara garis besar merupakan

intervensi yang dilakukan untuk bagaimana mengembangakan

proses belajar-mengajar yang ada dikelas. Sering kali ditemukan

bahwa proses belajar mengajar dikelas tidak sesuai dengan

standar yang sudah ditetapkan atau hasil pembelajaran yang

didapatkan terasa masih belum maksimal atau dari gurunya sendiri

yang tidak paham bagiamana cara menyampaikan materi dikelas.

Dalam penelitian pengembangan ini, hampir setiap proses

pembelajaran yang terjadi dikelas diintervensi. Intervensi yang

dilakukan mulai dari perencaan terkait pembelajaran, perencanaan

fasilitas pembelajaran, perencanaan bahan ajar, perencanaan

media pembelajaran dan lain sebagainya, tidak haya sampai

perencaan tapi juga dengan implementasi dari rencana-rencana

yang sudah didesain itu. Efektivitas dan efisiensi implementasi

yang dilakukan juga turut menjadi hal yang diintervensi mulai dari

metode pembelajaran, strategi pembelajaran, penggunaan media

pembelajaran dan lain sebagainya. Sampai dengan tahap terakhir

intervensi proses belajar mengajar dikelas adalah terkait dengan

Page 15: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

26

evaluasi tentang hasil dari proses pembelajaran yang dilakukan.

Jadi, pada model pengembangan orientasi kelas ini difokuskan

untuk membantu guru menciptakan efektifitas dan efisiensi proses

belajar mengajar di kelas.

• Model Orientasi Produk

Pada model orientasi produk ini secara garis besar

memnfokuskan pada hasil atau produk yang nantinya akan

dihasilkan dari penelitian pengembangan ini. Produk-produk yang

dihasilkan dilatarbelakangi oleh masalah dan kebutuhan yang ada

di lapangan tempat peneliti. Produk yang dikembangkan bisa dari

produk yang sudah ada ataupun menciptakan suatu produk baru

yang nantinya akan digunakan dalam proses pembelajaran.

Biasanya produk-produk yang dihasilkan berupa sarana penunjang

pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran,

kebanyakan dari produk itu berbentuk sebuah media, seperti media

pembelajaran instruksional e-learning, video pembelajaran, audio

pembelajaran, bahan ajar dan lain sebagainya.

• Model Orientasi Sistem

Berbeda dengan orientasi model pengembangan model

penelitian sebelumnya, Orientasi Sistem mencangkup dengan

skala yang lebih besar dan lebih luas. Pengembangan sistem

Page 16: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

27

tersebut bisa berawal dari kumpulan desain instruksional di kelas,

desain instruksional pelajaran, kumpuan produk-produk, kumpulan

strategi, teknik, metode, hingga program evaluasinya. Jika

diibaratkan, pengembangan sistem ini bisa juga disebut kurikulum

dalam skala makro. Model ini nantinya akan dijadikan sebuah

pedoman atau panduan dalam pelaksanaan program pembelajaran

yang didalamnya terdapat perencaan, metode, teknik, strategi,

media pembelajaran, sumber belajar, evaluasi pembelajaran dan

lain sebagainya.

Page 17: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

28

Gambar 2.1 Taksonomi model pengembangan instruksonal berdasarkan kategorinya.4

(Sumber : Buku Survey of Instructional Development Model)

Berdasarkan pada kajian yang menerangkan tentang kajian

taksonomi model penelitian pengembangan, dapat disimpulkan bahwa

pada penelitian kali ini, akan berorientasi pada pengembangan

berorientasi pada produk pembelajaran yaitu berupa instrument

evaluasi program pembelajaran yang nantinya diharapan dapat

digunakan untuk mengevaluasi program pembelajaran online.

4 Kent Gustafon & Robert Branch. Survey of Instructional Development Model. (4th ed). (New York : ERIC. 2002). Hlm.34

Page 18: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

29

3. Model Pengembangan Instrumen

Sudah tidak asing lagi bahwa dalam hal proses penelitian

maupun proses evaluasi menggunakan sebuah instrument untuk

mengumpulkan data -data yang hendak diperoleh, maka dari itu

diperlukan instrument yang sesuai dengan data yang hendak diperoleh

dan dapat dipertanggungjawabkan. Dalam proses mengembangkan

instrumen, baik itu untuk instrument penelitian maupun instrument

evaluasi ada model-model khusus yang dapat dijadikan acuan

langkah-langkahnya, namun pada kesempatan kali ini, karena fokus

penelitian merupakan instrument evaluasi, maka berikut ini merupakan

beberapa model pengembangan instrument evaluasi yang

dikemukakan oleh beberapa ahli :

a. Sumadi Suryabrata

Ahli pertama merupakan langkah Pengembangan

instrumen yang dipaparkan oleh Sumadi Suryabrata meliputi

delapan langkah, diantaranya ialah 5 :

(1) Pengembangan spesifikasi alat ukur,

5 Sumadi Suryabrata, Pengembangan Alat Ukur Psikologis (Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional, 1998), h.253

Page 19: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

30

Langkah pertama dalam pengembangan metode ini

ialah mengembangkan spesifikasi alat ukur dalam

instrumen yang akan dikembangkan yaitu menentukan

komponen-komponen mana yang akan diukur secara

spesifik oleh evaluator.

(2) Penulisan pernyataan atau pertanyaan

Selanjutnya langkah kedua masuk pada langkah

perumusan pernyataan atau pertanyaan yang yang

dirumuskan dengan menyesuaikan model skala dalam

instrumen serta komponen variable evaluasi yang telah

ditentukan

(3) Penelaah pertanyaan atau pernyataan

Setelah membuat rumusan pernyataan atau

pertanyaan tentang hal-hal apa yang ingin dievaluasi,

maka selanjutnya dilakukan penelaahan. Penelaah ini

secara spesifik ditulis menjadi butir-butir pertanyaan

instrumen yang telah melalui proses validasi.

(4) Perakitan instrument (untuk uji coba)

Setelah mendapatkan butir-butir pertanyaan

instrumen yang valid, kemudian instrumen disusun untuk

dilakukan uji coba kepada para responden instrumen

yang telah ditentukan.

Page 20: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

31

(5) Analisis hasil uji coba

Setelah diadakannya uji coba instrument, kemudian

data yang diperoleh dari hasil uji coba akan dijadikan

acuan untuk kelayakan instrumen.

(6) Seleksi dan perakitan instrument

Pada tahap ini, instrument yang telahiidiujicoba dan

telah mendapatkan revisi, akan diseleksi untuk nantinya

disahkan menjadi instrument final.

(7) Administrasi instrument (bentuk akhir)

Pada tahapan akhir pengembangan instrument, butir-

butir Instrument yang sudah finaliidiadministrasikan agar

siap digunakan untuk mengevaluasi sesuai tujuan dan

subyek evaluasinya.

Page 21: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

32

b. Norman G. Grondlund

Selanjutnya, metode pengembangan instrumen yang

sering digunakan menjadi acuan khususnya dalam dunia

pendidikan ialah oleh Norman E. Grondlund (1985) dalam arifin

juga memaparkan langkah-langkah pengembangan instrumen

sebagai berikut :6

(1) Menentukan Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ditentukan untuk mengetahui

maksud dari penelitian tersebut, apakahiinanti akan

digunakan untuk evaluasi sumatif, formatif, seleksi,

penempatan, diagnostik, dan sebagainya.

(2) Mengidentifikasi kompetensi dan hasil belajar

Setiap pembelajaraniiiharuslah secara pasti

merumuskan kompetensi yang nantinya akan dimiliki

oleh pemelajar, dari rumusan kompetensi ini nantinya

juga akan menjadi acuan dalam pengembangan

instrumen, kemudian dari kompetesi akan dijadikan

dasar juga untuk menentukan hasil belajar yang juga

6 Zaenal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: Rosdakarya, 2009), hal 91-102

Page 22: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

33

berdasarkan pada tiga ranah belajar Bloom Taxonomy

yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik.

(3) Menysun kisi-kisi

Penyusunan kisi-kisi haruslahiiisecara spesifik,

karena nantinya dari kisi-kisi ini akan menentukaniiibutir-

butir instrumen soal. Dalam menyusun kisi-kisi, Zaenal

Arifin mengemukakan prasyarat untuk menyusunnya,

yaitu :7

a) Representatif, yaitu kisi-kisi harus mewakili

atas apa dari isi kurikulum sebagai acuan

untuk menilai.

b) Komponen-komponennya harus jelas, terurai

dan mudah dipahami.

c) Soal dapat dibuat sesuai indikator dan bentuk

soal yang ditetapkan

(4) Mengembangkan draf instrument

Yang dimaksud dalam tahap ini ialah mencoba untuk

merumuskan soal instrumen dengan memperhatikan

kaidah-kaidah bahasa yang efektif serta sesuai dengan

kisi-kisi yang telah dirumuskan.

7 Ibid, h.93

Page 23: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

34

(5) Ujicoba dan analisis soal

Ujicoba dilakukan dalam lingkup skala yang lebih

kecil, dari ujicoba tersebut, nantinya akan menghasilkan

informasi tentang instrumen tersebut. Dari informasi

tersebut nantinya akan dijadikan acuan untuk mengubah,

mengurangi, menyeleksi, atau memperbaikiiiidari soal-

soal yang telah diujicoba.

(6) Merevisi dan merakit soal baru

Revisi soal dilakukan ketika ada butir soal yang belum

valid, ketikaiiisemua soal yang telah diujicoba dan direvisi

telah memenuhi kriteria valid, maka soal sudah dapat

dipertimbangkan kelayakannya.

c. M. Atwi Suparman

Lalu selanjutnya metode yang juga sering digunakan

dalam dunia pendidikan yang dikemukakan oleh Atwi

Suparman. Atwi mengungkapkan model pengembangan

instrument dengan langkah-langkah sebagai berikut :8

8 Atwi Suparman, Desain Instruksional (Jakarta : Universitas Terbuka), h.186

Page 24: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

35

(1) Menentukan maksud tes

Sama seperti model sebelumnya, bahwa maksud tes

ini dimaksudkan untuk apa, apakah untuk evaluasi

formatif atau sumatif, apakah untuk seleksi, apakah

untuk diagnose dan lain sebagainya.

(2) Menyusun tabel spesifikasi

Tabel spesifikasi ataupun bisa juga disebut dengan

tabel kisi-kisi yang memuat kompetensi apa yang inigin

diukur, bobot, presentase tes, jumlah butir tes dan lain

sebagainya.

(3) Menulis butir tes

Penyusunan butir-butir pertanyaan tes dilakukan

setelah perumusan kisi-kisi yang nantinya akan

dikonversi menjadi butir pertanyaan tes.

(4) Merakit tes

Setelah butir-butir pertanyaan tes ditulis secara

lengkap, kemudian disusun juga menyesuaikan kisi-kisi

menjadi instrumen tes.

(5) Menulis petunjuk

Dalam instrumen, dijelaskan juga mengenai petunjuk

pengerjaan untuk mempermudah pemelajar dalam

mengerjakan tes.

Page 25: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

36

(6) Menulis kunci jawaban

Pengembang instrumen tes baiknya juga sudah

memiliki kunci jawaban atas butir pertanyaan-pertanyaan

instrumen tes, juga didalamnya menyangkut tentang tata

cara penilaian tes serta kriteria peniliaian dari hasil tes.

(7) Mengujicobakan tes

Uji coba tes dilakukan untuk mengetahui kesesuaian,

kualitas, kejelasan, validitas, reliabilitas dari butir

instrumen pertanyaan tes.

(8) Menganalisis hasil ujicoba

Dari hasil ujicoba maka akan dikeketahui, mana soal

yang akan direvisi berdasarkan kualitas, kesesuaian,

kejelasan, validitas, dan reliabilitas dari butir instrumen

pertanyaan tes

(9) Merevisi Tes

Informasi dari hasil analisis hasil ujicoba kemudian

dijadikan rujukan untuk merevisi butir instrumen tes.

Page 26: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

37

d. Suharsimi Arikunto dan Cepi S. Jabbar

Ahli evaluasi lain yaitu Suharsimi Arikunto dan Cepi S.

Jabar juga memaparkan teori pengembangan instrument

evaluasi program, tahapannya sebagai berikut :9

(1) Mengidentifikasi komponen program, indikator, sumber

data, metode pengumpulan data dan jenis instrumen

yang digunakan.

Sebelum merumuskan evaluasi hal yang tidak

bisa dilepaskan ialah tentang komponen-komponen apa

saja yang ada didalam program yang nantinya akan

dievaluasi oleh evaluator. Dari komponen-komponen

yang terdapat pada program tersebut nantinya akan

dirinci lebih jauh menjadi subkomponen, dari sub

komponen mengerucut pada indikator, dari indikator

mengerucut lagi menjadi sub-indikator yang nantinya

akan menjadi butir pertanyaan instrumen. Setelah itu

juga tak lupa untuk menentukan siapakah yang akan

menjadi sumber data yang akan menggunakan

instrumen ini, kemudian, jenis instrumen apa yang akan

9 Suharsimi Arikunto & Cepi S. Jabar, Evaluasi Program Pendidikan: Pedoman Teori Praktis Bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan. (Jakarta : Bumi Aksara, 2009) h.92-97

Page 27: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

38

digunakan untuk memenuhi proses pengumpulan

datanya.

(2) Membuat kisi-kisi kaitan antara indikator, sumber data,

dan instrumen.

Kisi-kisi instrumen disini merupakan lanjutan dan

saling berkaitan dengan komponen, sub komponen,

indikator, sub indikator dan jenis instrumen yang akan

digunakan. Dengan adanya kisi-kisi ini nantinya akan

menjadi acuan perencanaan evaluasi yang berkaitan

tentang objek yang ingin dievaluasi. Kisi-kisi disini juga

nantinya akan menentukan butir-butir pertanyaan

instrumen yang diesuaikan dengan sumber data, dan

jenis instrumen yang akan digunakan. Tiap kisi-kisi yang

dihasilkan nantinya akan menjadi landasan acuan dalam

pengembangan instrumen.

(3) Menyusun butir-butir instrumen.

Penyusunan butir instrumen tidak lepas dari kisi-

kisi yang mengacu pada sub indikator yang ingin

dievaluasi serta jumlah soalnya pun bergantung pada

variabelnya.

Page 28: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

39

(4) Menyusun kriteria penilaian.

Kriteria bisa disebut juga sebagai patokan atau

batas sesuatu yang diukur. Dengan adanya kriteria

penilaian, maka kredibilitas instrumen nantinya dapat

dipertanggungjawabkan. Menurut Suharsimi dan

Arikunto, kriteria penilaian ada yang disebut juga dengan

kriteria kuantitatif10, selain itu juga terdapat kriteria

peniliaian lain yang diungkapkan oleh Peter Airasian dan

Michael Russel yaitu kriteria penilaian rubrik11.

1. Kriteria Kuantitatif

Kriteria Kuantitatif sendiri dibedakan

menjadi dua, yaitu (a) Kriteria tanpa

pertimbangan dan (b) Kriteria dengan

pertimbangan.

a) Kriteria Kuantitatif tanpa Pertimbangan

Kriteria yang disusun dengan

memperhatikan rentangan bilangan apa-

10 ibid. h.34-37 11 Peter. W. Airasian & Michael K. Russel, Classroom Assesment : Concepts and Applications (New York : Mc Graw-Hill, 2007), h.223

Page 29: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

40

apa yang dilakukan dengan membagi

rentangan bilangan.

Contoh :

Suatu proses pencapaian prestasi

pembelajaran yang diharapkan ditentunkan

dengan presentase 100%. Jika evaluator

menentukan lima pengkategorian, antara

1% dengan 100% dibagai rata sehingga

maka hasil kategorinya adalah sebagai

berikut :

- Nilai 5 (Baik Sekali), jika mencapai 81%

- 100%

- Nilai 4 (Baik), jika mencapai 61% - 80%

- Nilai 3 (Cukup), jiika mencapai 41% -

60%

- Nilai 2 (Kurang), jika mencapai 21% -

40%

- Nilai 1 (Kurang Sekali), jika mencapai

<21%

Page 30: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

41

b) Kriteria Kuantitatif dengan Pertimbangan

Kriteria yang disusun karena ada

pertimbangan pembagian kategori, dimana

pada setiap kategori itu harus ada unsur

yang harus dipenuhi.

Contoh : Menentukan nilai akademik

di perguruan tinggi untuk menentukan nilai

dengan huruf A, B, C, D, dan E. Penentuan

nilai pada masing-masing huruf mengacu

pada peraturan akademik berdasarkan

besarnya presentase pencapaian tujuan

belajar sebagai berikut:

- Nilai A : rentangan 80% - 100%

- Nilai B : rentangan 66% - 79%

- Nilai C : rentangan 56% - 65%

- Nilai D : rentangan 40% - 55%

- Nilai E : <40%

Dari pengkategorian nilai-nilai tersebut

dapat disimpulkan bahwa rentangan di dalam

setuap kategori tidak sama, demikian juga

jarak antaran kategori yang satu dengan yang

lainnya. Hal ini dibuat karena adanya

Page 31: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

42

pertimbangan tertentu berdasarkan sudut

pandang dan pertimbangan evaluator.

2. Kriteria Penilaian Rubrik

Rubrik merupakan suatu panduan

kriteria penilaian yang digunakan dalam proses

pembelajaran atau bisa juga digunakan dalam

proses evaluasi. Didalam suatu rubrik, terdapat

seperangkat penialaian yang digunkana untuk

menilai suatu komponen atau indikator tertentu

oleh individu maupun kelompok, serta

menyertakan dengan detail hirarki

penilaiannya.

Adapun manfaat rubrik menurut Stevens

dan Levi12 diantaranya ialah :

• Dengan rubrik, dapat memberikan

umpan balik yang cepat dan akurat

• Rubrik dapat dijadikan pedoman

penilaian yang objektif dengan kriteria

yang jelas.

12 Danielle Stevens & Antonia Levi. (2005). Introduction to Rubrics : an Assesment Tools to Save Grading Time, Convey Effective Feedback and Promote Student Learning.(Virginia : Stylus Publishing). h.28

Page 32: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

43

• Rubrik dapat meningkatkan berpikir

kritis

• Rubrik dapat menjadi instrumen refleksi

yang efektif dari proses pembelajaran

yang berlangsung

Adapun langkah-langkah menyusun

rubrik menurut Airasian & Russel 13 adalah

sebagai berikut :

1) Select a process or product to be taught 2) State performance for the process for

the rubric 3) Decide on the number of scoring levels

for the rubric, usually three to five 4) State description of performance criteria

at the highest level of performance 5) State description of performance criteria

at the remaining scoring levels 6) Compare each performance level 7) Select the scoring level closest to a

actual performance proses or product 8) Grading

13 Peter W. Airasian & Michael K. Russel, (2008). Classroon Assesment : Concepts and Applications. (New York : Mc Graw Hill) h. 227

Page 33: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

44

Langkah pertama adalah memilih

proses atau produk yang akan menjadi

fokus evaluasi. Dalam hal ini yang menjadi

fokus evaluasi ialah komponen program

yang akan dievaluasi.

Lalu pada langkah kedua adalah

melakukan perumusan terhadap kriteria

dari komponen yang akan dievaluasi.

Perumusan mengacu pada sub indikator

masing-masing komponen program yang

telah ditetapkan.

Selanjutnya langkah ketiga yaitu

menentukan rentang skor yang akan

dikembangkan pada rubrik. Rentang skor

ini juga dimaksudkan sebagai grade

peniliaian yang juga sesuai dengan skala

pada instrumen.

Selanjutnya langkah keempat yaitu

merumuskan deskripsi untuk kriteria

penilaian pada skor tertinggi atau terbaik.

Page 34: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

45

Selanjutnya yaitu merumuskan

deskripsi untuk kriteria peniliaian dari sisa

penilaian. Rumusan deskripsi dari kedua

tertinggi sampai terendah.

Setelah dilakukan peninjauan ulang

pada setiap kriteria agar memastikan ada

hirarki yang jelas disetiap kriteria penilaian.

Lalu selanjutnya langkah yang terakhir yaitu

melakukan proses penilaian dengan

instrumen.

(5) Menyusun Pedoman Pengerjaan

Untuk melengkapi instrumen, selanjutnya pada tahap

terakhir perlu dilakukan penyusunan pedoman

pengerjaan. Pedoman pengerjaan ini menjadi penting

karena nantinya akan berisi tentang penjelasan singkat

tentang instrument, tujuan digunakannya instrumen untuk

evaluasi sebuah program, kemudian perihal responden,

dan penjelasan cara mengisi instrumennya.

Dari beberapa penjelasan mengenai metode-metode

pengembangan instrumen yang telah disebutkan diatas

dapat disimpulkan dengan beberapa persamaan dengan

Page 35: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

46

perbedaannya. Pada persamaannya bahwa keempat

metode tersebut nantinya digunkan untuk menghasilkan

produk sebuah instrument evaluasi dalam bidang

pendidikan.

Berdasarkan dari perbedaannya bahwa pada metode

pertama sampai dengan ketiga yang diungkapkan oleh

Sumadi Suryabrata, Norman, dan Atwi suparman, lebih

menunjukkan pada evaluasi hasil belajar karena lebih

berkaitan dengan tes, sedangkan untuk metode

pengembangan instrument yang diungkapkan oleh

Suharsimi Arikunto dan Cepi S. Jabar lebih luas

cakupannya dan bisa diimplementasikan pada evaluasi

program, walaupun langkah-langkah yang diungkapkan

lebih singkat.

Dari pemaparan penjelasan metode pengembangan tersebut,

pengembang memutuskan untuk menggunakan metode yang

diungkapkan oleh Suharsimi Arikunto dan Cepi S. Jabar sebagai

acuan metode dalam penelitian pengembangan kali ini.

Page 36: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

47

B. Kajian Instrumen Evaluasi Program

1. Hakikat Instrumen

Dalam sebuah pelaksanaan proses pembelajaran, tentunya

harus ada sebuah data yang dapat dijadikan acuan untuk mengetahui

tentang keefektivitasan, keberhasilan, masukan strategi dan metode

belajar, reaksi pemelajar terhadap pembelajaran, dan lain sebagainya.

Banyak yang perlu, diukur, dinilai, dan dievaluasi oleh penyelenggara

pendidikan tentang pembelajaran yang sedang atau sesudah

pembelajaran berlangsung. informasi ini yang kemudian nanti menjadi

data rujukan dalam pelaksanaan program pembelajaran kedepannya.

Tentunya dalam mengumpulkan informasi yang kemudian diolah

menjadi data tersebut membutuhkan instrumen yang harus

dikembangkan sesuai dengan kebutuhan penyelenggara atau

evaluator.

Sebelum membahas instrumen lebih jauh, berikut ini

merupakan pembahasan hakikat instrumen. Menurut Kamus Besar

Bahasa Indonesia, “Instrumen adalah alat yang dipakai untuk

mengerjakan sesuatu.”14 Dari definisi tersebut, disebutkan bahwa

instrumen ini lebih mencangkup secara umum dan luas. Dari definisi

14 Surbi Apolo Daryanto, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta : PT. Balai Pustaka Jakarta, 2003) h. 700

Page 37: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

48

tersebut, ungkapan yang dimaksud untuk alat instrumen ini masih

umum, sedangkan pada penelitian ini lebih spesifik bahwa instrumen

yang digunakan merupakan alat untuk mengevaluasi sebuah proses

pelaksanaan program pembelajaran.

Para ahli lain juga mendefinisikan instrumen, menurut Purwanto

bahwa instrumen adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur

dalam rangka pengumpulan data.15 Pada penjabaran definisi tersebut,

instrumen sudah dijelaskan secara spesifik penggunaanya yang

dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi yang kemudian nantinya

diolah menjadi data-data yang dibutuhkan. Selanjutnya dipaparkan

lebih lanjut secara spesifik oleh Djaali & Mulyono tentang instrumen

adalah suatu alat yang dipakai untuk memenuhi persyaratan

akademis, yang digunakan untuk mengukur suatu objek ukur atau

mengumpulkan data mengenai suatu variable.16 Pada definisi tersebut

sudah dijelaskan tentang penggunaan instrumen dalam ranah

akademik yang digunakan untuk mengukur dan mengumpulkan data

tentang suatu variabel.

Berdasarkan pemaparan ketiga definisi diatas terdapat

kesaamaan dan perbedaan yang dapat dicermati, persamaan dalam

15 Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2008) h.56 16 Djaali & Mulyono, Pengukuran Dalam Bidang Pendidikan (Jakarta : Grasindo, 2008) h.59

Page 38: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

49

penjabaran definisi diatas terkait dengan instrumen bahwa instrumen

merupakan sebuah alat, sebuah perangkat atau tools yang memang

sengaja dibuat dan dikembangkan sedemikian rupa untuk membantu

pekerjaan.

Dilihat dari segi perbedaan yang disebutkan dalam definisi

tersebut ialah terkait tentang spesifikasi peruntukan instrument.

Definisi pertama menurut KBBI masih menyebutkan instrumen secara

umum sebagai alat bantu untuk memudahkan pekerjaan, yang mana

definisi ini sangat luas cakupannya pekerjaannya, namun pada definisi

kedua, menurut Purwanto sudah mulai berfokus pada instrumen

adalah sebuah alat ukur, untuk pengumpulan data, yang implikasinya

dari instrumen yang telah dikembangkan nanti akan dapat membantu

mengumpulkan data sesuai dengan kebutuhan. Lanjut pada definisi

ketiga sudah sangat focus sekali disini dijelaskan bahwa peruntukkan

instrumen digunakan dalam segala macam ranah akademik, sebagai

alat ukur untuk mengukur suatu objek tertentu atau mencari tau data

sebuah variable.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa Instrumen merupakan sebuah

alat ukur untuk membantu pekerjaan (dalam hal ini ranah akademik)

untuk mengumpulkan suatu data atau suatu variabel tertentu yang

nantinya akan menjadi sebuah rujukan untuk kepentingan selanjutnya.

Page 39: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

50

2. Hakikat Evaluasi

Ketika sedang atau sesudah menjalankan suatu kegiatan,

program, dan lain sebagainya. Sebagai penyelenggara maupun

peserta yang turut andil dalam kegiatan atau program tersebut, hampir

secara pasti akan dilakukan dan diikutsertakan dalam proses evaluasi.

Proses evaluasi menjadi unsur yang tidak dapat dipisahkan untuk

mengetahui keberhasilan dan keefektifitasan suatu kegiatan atau

program, maka dari itu, evaluasi menjadi proses yang wajib dilakukan.

Sebelum membahas lebih lanjut, ada beberapa definisi yang

diungkapkan oleh para ahli evaluasi khusunnya dibidang pendidikan.

Definisi pertama diungkapkan oleh Stufflebeam dan Shinkfield (1985:

159) dikutip oleh widoyoko17 menyatakan bahwa :

“Evaluation is the process of delineating, obtaining, and providing descriptive and judgmental information about the worth and merit of some object’s goals, design, implementation, and impact in order to guide decision making, serve needs, for accountability, and promote an understanding of involved phenomena.”

Definisi evaluasi terserbut berfokus bahwa evaluasi merupakan

kegiatan untuk menyediakan informasi, yang mana informasi tersebut

nantinya akan dijadikan sebagai rujukan dalam mempertimbangkan

17 Putro Eko Widyoko, Evaluasi Program Pembelajaran (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, Cetakan ke IV, 2012) h.3

Page 40: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

51

dalam menentukan keputusan harga dan jasa (worth and merit) dari

tujuan, desain, implementasi dan dampaknya.

Definisi evaluasi selanjutnya diungkapkan oleh Cross yang

dikutip oleh Sukardi, menyatakan bahwa :18 “

Evaluation is process that determines the extent to which objectives have been achieved.”

Dalam pernyataan definisi tersebut dimaksudkan bahwa evaluasi

sangat berkaitan langsung tentang tujuan-tujuan apa yang telah

dicapai, hal ini juga berkait dan dengan pelaksaan suatu kegiatan atau

suatu program yang mana dalam setiap kegiatan atau program

tersebut tentunya mempunyai tujuan-tujuan yang harus dicapai.

Kemudian, definisi ketiga diungkapan oleh Malcolm dan Marvus,

pencetus Disperancy Evaluation (1971) yang dikutip Tayibnapis

menyatakan bahwa “evaluasi sebagai perbedaan apa yang ada

dengan suatu standar untuk mengetahui apakah ada selisih.”19

Berdasarrkan ketiga definisi diatas terdapat kesamaan dan

perbedaan terkait dengan Evaluasi, dilihat dari segi persamaannya

bahwa dari ketiga definisi tersebut sama sama menyebutkan evaluasi

sebagai suatu sebuah proses yang dimaksudkan untuk

18 Sukardi, Evaluasi Pendidikan : Prinsip dan Operasionalnya (Jakarta : Bumi Aksara, 2008) h.1 19 Farida S. Tayibnapis, Evaluasi Program (Jakarta : PT Rineka Cipta, 2000) h.3

Page 41: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

52

mengumpulkan informasi-informasi yang berkaitan dengan kegiatan

atau program.

Sedangkan dari segi perbedaannya, masing-masing definisi

mempunyai titik fokus masing-masing, definisi pertama yang

diungkapkan oleh Stufflebeam menitikberatkan pada evaluasi sebagai

proses penyediaan informasi yang nantinya akan dijadikan bahan

pertimbangan dalam mengambil keputusan. Kemudian, pada definisi

kedua yang diungkapkan oleh Cross mentikberatkan pada evaluasi

sebagai proses untuk melihat kesesuaian antara tujuan-tujuan yang

telah ditetapkan, dengan diadakannya evaluasi, nantinya akan

memberikan gambaran tentang pencapaian dari tujuan-tujuan

tersebut. Selanjutnya yang ketiga, definisi yang diungkapkan oleh

Malcolm dan Marvus memfokuskan pada perbedaan yang terjadi

sebelum dilakukannya suatu kegiatan/program dan perbedaan setelah

pelaksanaan.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa evaluasi merupakan sebuah

proses untuk mengumpulkan informasi-informasi yang dibutuhkan,

dimana dalam informasi tersebut ada pencapaian atau perbedaan

sebelum dan sesudah pelaksanaan kegiatan/program yang nantinya

dari informasi tersebut dijadikan pertimbangan pengambilan keputusan

selanjutnya.

Page 42: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

53

3. Hakikat Program

Salah satu sasaran evaluasi secara mikro yang berkaitan

dengan ranah akademik ialah program pembelajaran yang

dilaksanakan pada suatu periode kalender akademik. Program

pembelajaran menjadi salah satu sasaran evaluasi karena

cakupannya sangat vital dalam hal menentukan efektivitas dan

pelaksanaan yang harus dikontrol dan dievaluasi agar dapat berjalan

dengan baik. Oleh karena itu, perlu adanya evaluasi yang terus

menerus dilakukan secara berkesinambungan agar program

pembelajaran yang dapat mencapai tujuan-tujuan yang telah

ditetapkan.

Secara lebih lanjut, banyak ahli pembelajaran yang

mendefinisikan tentang program itu sendiri, Sanders dan Chair (1994)

menyebutkan dalam bukunya The Program Evaluation Standards :

How to Asses Evaluations of Educational Program, mendefinisikan

program bahwa :20 “Program is Educational activities that provided on

a continuing basis.” Dalam definisi tersebut dimaksudkan bahwa

program merupakan kegiatan pendidikan yang dilakukan secara

berkelanjutan, misalnya saja kegiatan membaca sekolah, program

20 James R. Sanders, & Chair, The Program Evaluation Standards : How to Asses Evaluations of Educational Programs, 2nd Ed (California : SAGE Publications, Inc, 1994) h.3

Page 43: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

54

pelatihan industri atau militer, program pendidikan kesehatan dan lain

sebagainya. Disebutkan juga dalam bukunya beda antara program

dan proyek, proyek lebih berkaitan dengan batas waktu misalnya

workshop selama tiga hari tentang desain instruksional, satu tahun

proyek inovasi perusahaan, dua tahun proyek pembangunan jalan,

dan sebagainya.

Suharsimi dalam buku lain yang dikutip oleh widoyoko

mendefinisikan program sebagai suatu kegiatan yang direncanakan

dengan seksama.21 Dari definisi tersebut, sebuah program haruslah

sudah terencana dengan baik dan sudah dipikirkan dengan matang-

matang secara detilnya pelaksanaan program tersebut seperti apa. hal

ini dimaksudkan agar dalam proses pelaksanaannya dapat

memnimilasir terjadinya miskonsepsi dan supaya program dapat

berjalan sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan.

Definisi ketiga dinyatakan oleh Farida Yusuf Tayibnapis yang

juga dikutip oleh widoyoko menyebutkan bahwa Program sebagai

segala sesuatu yang dicoba lakukan seseorang dengan harapan akan

mendatangkan hasil atau pengaruh.22 Dari definisi tersebut,

diungkapkan program sebagai sarana yang dapat berimplikasi

21 Op.Cit, Putro Eko Widiyoko h.8 22 Ibid.

Page 44: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

55

nantinya dapat menciptakan perubahan, hasil, atau pengaruh,

fokusnya pada orientasi hasil nyata dari program tersebut.

Berdasarkan ketiga definisi tersebut terdapat persamaan dan

perbedaannya, dilihat dari persamaannya bahwa ketiga definisi

tersebut memiliki fokus yang sama bahwa program merupakan suatu

kegiatan atau aktivitas yang dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu.

Sedangkan jika dilihat dari perbedaannya, ketiga definisi tersebut

mempunyai fokus masing-masing. Pada definisi pertama

menitikberatkan pada waktu pelaksanaan bahwa program itu

berlangsung secara berkelanjutan, sedangkan pada definisi kedua

menitikberatkan pada perencanaan yang detil atau seksama,

kemudian pada definisi yang ketiga menitikberatkan pada hasil yang

akan didatangkan setelah program itu berlangsung.

4. Hakikat Evaluasi Program

Jika dikembangkan lebih lanjut, evaluasi dan program dapat

dijabarkan menjadi definisi kembali, karena keduanya saling dapat

dikaitkan, beberapa ahli evaluasi pun telah mengungungkapan

definisinya masing-masing. Definisi pertama diungkapkan menurut

Page 45: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

56

Joint Committee on Standards for Educational Evaluation (1981:12)

yang menyatakan bahwa

program evaluation that assess educational activities which provide service on a continuing basis and often involve curricular offerings.”23

Dari definisi tersebut, menjelaskan bahwa evaluasi program

merupakan sebuah rangkaian kegiatan yang dimaksudkan untuk

mengetahui keberhasilan dan efektifitas dari program yang dijalankan

secara berkelanjutan.

Menurut Sukardi, evaluasi program merupakan salah satu hasil

kebijakan yang penetapannya melalui proses panjang dan disepakati

oleh pengelolanya untuk dilaksanakan baik oleh civitas akademika

maupun lembaga administrasi tenaga diklat.24 Dari definisi tersebut

menyatakan bahwa evaluasi program merupakan produk kebijakan

oleh para pemangku kepentingan yang akan direalisasikan dalam hal

ini juga termasuk dalam ranah akademik, atau lembaga adminstrasi.

Kemudian pada definisi yang ketiga, dinyatakan oleh widoyoko

dalam bukunya bahwa :

“Evaluasi program merupakan proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk mengumpulkan, medeskripsikan, dan menginterpretasikan dan menyajikan informasi tentang

23 Op.Cit, Eko P. Widiyoko, h.9 24 Op.Cit, Suharsimi, h.4

Page 46: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

57

implementasi rancangan program pembelajaran yang telah disusun oleh guru untuk dapat digunakan sebagai dasar membuat keputusan, menyusun kebijakan maupun menyusun program selanjutnya”25

Dari definisi tersebut dijelaskan secara lengkap bahwa evaluasi

program sebagai sebuah proses yang tidak dapat dipisahkan dari

pembelajaran yang mana didalamnya terdapat banyak komponen

untuk mengumpulkan informasi yang nantinya akan dijadikan

pertimbangan dalam mengambil keputusan selanjutnya.

Pemaparan ketiga definisi tersebut mempunyai titik fokus

masing-masing, pada definisi pertama, lebih menitikberatkan bahwa

evaluasi program merupakan suatu rangkaian kegiatan khususnya

dalam hal ini pembelajaran yang dimaksudkan untuk mengetahui

keberhasilan dan keefetivitasannya. Pemaparan definisi ini berkaitan

dengan pemaparan pada definisi kedua, bahwasanya menurut

pengembangan rangkaian kegiatan yang dilakukan ini nantinya akan

menghasilkan sebuah kebijakan, yang mana pada kebijakan

merupakan implikasi dari evaluasi program itu sendiri. Kemudian

secara lebih spesifik lagi dijelaskan dalam definisi ketiga, yakni setelah

melakukan suatu rangkaian kegiatan evaluasi, kemudian

menghasilkan suatu kebijakan dari hasil evaluasi program, semuanya

haruslah diiringi dengan suatu proses yang sistematis dan

25 Op.Cit, Eko. P. Widiyoko h.10

Page 47: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

58

berkelanjutan, agar implikasi dari evaluasi program tersebut benar-

benar bermanfaat, efetif, efisien, dan kedepannya menjadi lebih baik.

C. Kajian Pembelajaran Online

1. Hakikat Pembelajaran Online

Pesatnya perkembangan di dunia teknologi, hal ini juga

berdampak dalam hal metode dan strategi pembelajaran yang

kebanyakan dewasa ini sudah banyak yang berintegrasi dengan

pembelajaran online. Manfaat-manfaat yang dapat diperoleh dari

penggunaan metode dan strategi pembelajaran online ini menjadi

salah satu pertimbangan dalam hal penggunaannya. Seiring dengan

perkembangannya, saat ini sudah banyak para ahli yang memiliki

definisi-definisi tersendiri terkait dengan pembelajaran online.

Menurut Dabbagh dan Bannan-Ritland, 2005 yang dikutip oleh

Prawiradilaga mendefinisikan pembelajaran online bahwa : 26

“an open and distributed learning environment that uses pedagogical approach, enabled by internet and Web-based technologies, to facilitate learning and knowledge building through meaningful action and interaction.”

26 Dewi S. Prawiradilaga, Wawasan Teknologi Pendidikan (Jakarta : Kencana, 2012) h.272

Page 48: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

59

Dari definisi tersebut menyatakan bahwa pembelajaran online

dilakukan pada jaringan global yang membentuk sebuah lingkungan

belajar, dalam pelaksanaan pembelajaran online tersebut juga

dimaksudkan untuk memfasilitasi belajar dan membangun

pengetahuan serta interaksi menjadi hal yang lebih bermakna.

Kemudian, definisi pembelajaran online dinyatakan oleh Khan bahwa :

“Online learning instruction as an innovative approach for delivering instruction to a remote audience, using the Web as the medium”27

Dari definisi tersebut menjelaskan bahwa ada banyak berbagai cara

menyampaikan pembelajaran kepada peserta didik yang terpisah

dengan jarak secara inovatif salah satunya dengan pembelajaran

melalui web. Sedangkan Menurut Carliner, mendefinisikan

pembelajaran online bahwa :

“Online learning as educational material that is presented on a computer”28.

Dari definisi tersebut menyatakan bahwa pembelajaran online

merupakan segala sesuatu yang menampilkan materinya lewat media

computer.

27 Khan, Web Based Instruction : What is it and Why is it, In B.H Khan (Ed) Web-based Instruction (New Jersey : Englewoods Cliffs, 1997) h.5 28 Carliner, Overview of Online Learning (Amherst, MA : HRD Press 1999) h.44

Page 49: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

60

Berdasarkan ketiga definisi tersebut, terdapat persamaan dan

perbedaan,jika dilihat dari persamaannya bahwa dari ketiga definisi

tersebut sama-sama menyatakan bahwa pembelajaran online

merupakan pembelajaran yang dalam menyampaikan materinya lewat

media komputer dan web. Sedangkan pada perbedaannya, definisi

pertama menitikberatkan definisinya pada penggunaan pembelajaran

online yang menggunakan jaringan global dalam meningkatkan

interaksi dalam membangun pengetahuan. Kemudian pada definisi

kedua lebih menitikberatkan bahwa pembelajaran online sebagai salah

satu cara yang inovatif dalam menyampaikan pembalajaran kepada

pemelajar yang terpisah jarak. Lalu yang terakhir pada definisi ketiga

mentikberatkan bahwa pembelajaran online digunakan untuk

menampilkan materinya lewat media computer.

Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran online merupakan

sebuah cara inovatif dalam hal menyampaikan pembelajaran yang

terintegrasi dengan jaringan internet lewat media computer salah

satunya adalah untuk mengatasi masalah jarak dan waktu, karena

dengan pembelajaran online, pemelajar bisa mengaksesnya secara

fleksibel.

Page 50: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

61

2. Komponen Pembelajaran Online

Menurut Badrul Khan yang dikutip oleh Prawiradilaga dalam

bukunya Mozaik Teknologi Pendidikan : E-Learning, menjelaskan

bahwa e-learning terdiri dari beberapa unsur yang saling terkait dan

saling berpengaruh antara unsur yang satu dengan unsur yang lain

sebagai suatu system. Unsur-unsur tersebut dapat dijelaskan sebagai

berikut:29

a. Kelembagaan

Kelembagaan ini ditujukan pada representasi

pemangku kepentingan atau penyelenggara program

pembelajaran. Biasanya dalam kelembagaan ini

mengurusi tentang adminstrasi, akademik,

perencanaan, penganggaran, implementasi, evaluasi,

monitoring, dan lain-lain

b. Sistem Pengelolaan

Dapat juga disebut dengan proses manajerial dari

Lembaga atau pemangku kepentingan untuk

mengelola program pembelajaran.

29 Dewi S. Prawiradilaga, Mozaik Teknologi Pendidikan : e-Learning, (Jakarta : Kencana, 2013) Cetakan 1. h.34-36

Page 51: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

62

c. Sistem Pembelajaran (Pedagogi)

Mengacu pada proses pengajaran dan

pembelajaran, yang berkaitan dengan tujuan

pembelajaran, strategi pembelajaran, media yang

digunakan, penilaian hasil belajar, dan lain-lain.

d. Teknologi yang digunakan

Menyangkut pada infrastruktur yang akan atau

sudah dipersiapkan dalam proses pelaksanaan

pembelajaran, dalam hal ini yaitu teknologi yang

digunakan untuk menyelenggaran program

pembelajaran e-Learning atau online. Adapun

insfrastruktur yang akan atau sudah dipersiapkan

diantaranya ialah hardaware, software, jaringan dan

dukungan lainnya.

e. Sistem Evaluasi

Mengacu pada tingkat keberhasilan

penyelenggaraan e-Learning yang dapat diukur, hal

ini meliputi tentang evaluasi hasil pembelajaran

maupun evaluasi program penyelenggaraan dari e-

learning itu sendiri secara keseluruhan.

Page 52: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

63

f. Tampilan antarmuka

Hal ini mengacu pada tampilan antarmuka

program pembelajaran apabila menggunakan sebuah

perangkat dalam proses pelaksanaan pembelajaran.

Tampilan antarmuka ini menyangkut seperti

navigasi, learning object, user friendly, interaktivitas,

dan lain-lain.

g. Layanan bantuan / sumber daya

Hal ini mengacu pada aspek-aspek yang

pemelajar dalam proses pembelajaran online seperti

konseling, dukungan teknis, ketersediaan sumber

belajar, dan lain-lain

h. Etika

Berkaitan dengan keberagaman latar belakang

sosial dan budaya, keberagaman peserta didik,

kebijakan yang sesuai dengan norma-norma yang

berlaku

Page 53: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

64

Gambar 2.2

Komponen e-Learning sebagai Suatu Sistem Pembelajaran Berbantuan Teknologi Elektronik.

Page 54: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

65

Tabel 2.1

Komponen , Sub-komponen & Indikator Program Pembelajaran Online oleh Badrul Khan30

Komponen Sub-komponen Indikator

Kelembagaan - Adminsitrasi - Analisis Kebutuhan

- Kesiapan - Organisasi dan

Perubahan - Pembiayaan dan

ROI - Kemitraan - Keuangan

- Registrasi - Layanan IT - Desain

Pembelajaran dan Media

- Akademik - Akreditasi - Kebijakan - Kualitas

Pembelajaran

- Dukungan Fakultas

- Jumlah kelas - Kepemilikan

insfrastruktur

- Layanan Kemahasiswaan

- Layanan pra-pembelajaran

- Orientasi - Konseling

- Pengembangan kemampuan belajar

- Layanan Perpustakaan

- Layanan dukungan sosial

30 http:BooksToRead.com/framework, diakses pada 5 Mei 2017.

Page 55: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

66

Manajemen / Pengelolaan

- P3 (People, Process, Product)

- Proses e-Learning - P3 Model

- Tim Manajemen - Manajer Proyek - Pembiayaan - Peran dan

Tanggungjawab - Staff - Timeline

- Manajemen pengembangan konten e-Learning

- Perencanaan - Desain

- Pengembangan - Implementasi - Evaluasi

- Manajemen lingkungan belajar e-Learning

- Penjadwalan - Monitoring

- Lingkungan pembelajaran

- Keamanan

Sistem pembelajaran

- Analisis Konten - Stabilitas dan dinamika konten

- Analisis Kepantasan konten

- Face to face & Blendend Learning

- Analisis Peserta Didik

- Informasi Demografi

- Informasi Kemampuan dan pengetahuan

- Gaya Belajar - Informasi sikap

dan Motivasi

- Analisis Tujuan - Tujuan pembelajaran

- Analisis Media yang digunakan

- Strategi dan Metode

- Presentasi - Demonstrasi - Drill & Practice - Tutorial

Page 56: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

67

- Permainan - Simulasi - Bercerita - Diskusi - Interaksi

- Debat - Kolaborasi - Studi kasus

Teknologi yang digunakan

- Perencanaan infrastruktur

- Kemampuan teknis dan teknologi

- Literasi Digital - Shareable &

Reusable Learning Objects

- Perangkat Keras - Komputer dan komponen pendukung

- Koneksi Internet

- Perangkat Lunak - Learning management systems

- Learning content management systems

- Aplikasi Enterprise

Sistem Evaluasi - Penilaian Pemelajar - Pre-test, Post-test, diagnose

- Proyek individua tau kelompok

- Presentasi - Penugasan - Studi kasus

- Portofolio

- Evaluasi Lingkungan Belajar

- Evaluasi Tim Pengembang

- Evaluasi layanan administrasi

- Evaluasi tim Media dan Pemeliharaan

- Evaluasi Proses - Reviu ahli materi

Page 57: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

68

Pengembangan Konten

Tampilan antarmuka - Tampilan Visual - Halaman web dan Desain Web

- Desain Konten

- Navigasi - Aksesibilitas

Layanan Bantuan / Sumberdaya

- Layanan Online - Layanan Konseling - Layanan IT

- Sumberdaya - Sumberdaya online

- Sumberdaya offline

Etika - Etika - Keberagaman budaya dan sosial

- Keberagaman pemelajar

- Etiket

Setelah memaparkan tentang teori yang berkaitan tentang

komponen pemebelajaran online, maka pada pembahasan berikutnya

akan lebih menekankan kepada pembahasan tentang komponen

pembelajaran online yang dipilih dan menjadi rujukan dalam penelitian

pengembangan instrumen evaluasi program pembelajaran online ini.

Adapun komponen yang dipilih yaitu komponen pedagogi dan

komponen interface design, pada pembahasan ini juga sudah masuk

pada tahapan pengembangan pertama yaitu mengidentifikasi

komponen program, indikator, dan sub indikator yang akan dievaluasi.

Page 58: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

69

2.1 Identifikasi Teori Komponen

Produk yang akan dihasilkan dalam penelitian ini

merupakan sebuah instrumen evaluasi program yang nantinya

akan digunakan dalam pelaksanaan program pembelajaran

online yang dilakukan di program studi Teknologi Pendidikan.

Langkah pertama yang harus dilakukan dalam tahapan

pengembangan ini yaitu dengan mengidentifikasi komponen

progam yang nantinya akan dievaluasi. Instrumen ini mengacu

pada konsep teori komponen e-Learning yang dipaparkan oleh

Badrul Khan yang didalamnya terdapat delapan komponen

yang disebutkan. Dari delapan komponen tersebut,

pengembang mencoba mengerucutkan menjadi dua komponen

saja yang nantinya akan dikembangkan sebagai acuan

komponen pengembangan instrumen evaluasi. Kedua

komponen tersebut ialah komponen pedagogical dan

komponen Interface Design. Dalam proses pengembangan

instrumen ini, haruslah didasari oleh definisi konseptual dan dan

definisi operasional agar komponen yang nantinya akan

dikembangkan menjadi butir instrumen dapat secara spesifik

mewakili poin – poin yang akan dievaluasi.

Page 59: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

70

2.2 Kajian Konseptual Komponen Pedagogi

Dalam pengkajian definisi konseptual komponen

Pedagogical, pengembang mencoba mengkaji melalui

beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli.

Pedagogical sendiri mengacu pada proses pembelajaran, hal ini

berdasarkan pada penjelasan dimensi Pedagogical oleh Badrul

Khan yang didalamnya berfokus pada hal-hal yang berkaitan

dengan analisis konten pembelajaran, analisis peserta didik,

analisis tujuan pembelajaran, analisis media pembelajaran,

maka dari itu dapat disimpulkan dalam komponen Pedagogical

yang dikemukakan oleh badrul khan bisa dikatakan sebagai

komponen pembelajaran yang harus diperhatikan ketika

menyelenggarakan e-Learning dalam hal ini khususnya

pembelajaran online.31 Dari penjelasan awal tersebut, maka

pengembang mengkaji komponen Pedagogical tersebut masuk

kedalam ranah pembelajaran.

Definisi lain yang mengungkapkan penjelasan dari

komponen Pedagogical yand dikutip oleh Prawiradilaga dalam

bukunya Wawasan Teknologi Pendidikan dijelaskan oleh

Dabbagh dan Bannan Ritland bahwa komponen pedagogical

31 Badrul Khan, Managing e-Learning Strategies; Design, Delivery, Implementation and Evaluation. 2005. (USA : Information Sciene Publishing). h.15

Page 60: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

71

dalam pembelajaran online merupakan sebuah aktivitas

pembelajaran yang dilakukan dengan lingkungan pembelajaran

terbuka yang didalamnya difasilitasi oleh internet dan berbasis

Website untuk melakukan kegiatan pembelajaran serta interaksi

dalam membangun pengetahuan dan makna dari

pembelajaran.32 Dapat dilihat dalam definisi tersebut adanya

penekanan terkait poin pembelajaran terbuka, difasilitasi

internet dan berbasis web. Ketiga poin tersebut menunjukkan

bahwa penyelenggaraan pembelajaran online dilakukan secara

terbuka maksudnya terbuka untuk beberapa kalangan umur,

serta terbuka dapat diakses menyesuaikan waktu peserta didik,

kemudian semua pembelajaran itu dilakukan melalui medium

berbasis web yang terhubung ke jaringan internet.

Keterkaitan definisi yang diungkapkan oleh Dabbagh dan

Bannan Ritland dengan penjelasan definisi dimensi

Pedagogical dari badrul khan yaitu bahwa dalam

penyelenggaraan pembelajaran online harus dilakukan proses

analisis peserta didik, karena salah satu poinnya

mengungkapkan pembelajaran terbuka,, tak lupa juga dilakukan

analisis konten dan analisis media pembelajaran yang harus

32 Dewi S. Prawiradilaga, Wawasan Teknologi Pendidikan (Jakarta : Kencana, 2012) h.272

Page 61: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

72

dilakukan karena penyajian materi pembelajaran dilakukan

lewat medium berbasis web.

Definisi lain mengungkapkan bahwa secara gamblang

pembelajaran online sebagai pembelajaran yang materinya

pembelajarannya disajikan dalam sebuah komputer.33

Penekanan pada definisi ini terletak pada poin penyajian

materinya disajikan dalam sebuah komputer. Hal ini

menjelaskan bahwa dalam penyelenggaran pembelajaran

online dilakukan lewat perangkat keras dan perangkat lunak

yang terintegrasi dalam sebuah komputer. Keterkaitan dengan

definisi yang diungkapkan oleh Khan yaitu dalam penyajian

dengan media computer, lagi-lagi perlu ditekankan untuk

dilakukannya analisis media pembelajaran dan analisis konten

apa yang akan disajikan dalam media computer tersebut.

Setelah dijelaskan dalam definisi konseptual dari

komponen pedagogi dalam pembelajaran online, maka

pengembang mencoba untuk merumuskan sintesa definisi

menurut pandangan pengembang dari komponen pedagogi

dalam pembelajaran online ini. “Komponen pedagogi yang

dimaksudkan dalam penelitian ini ialah merupakan komponen

dalam pembelajaran online yang terdapat aktivitas

33 Carliner, Overview of Online Learning (Amherst, MA : HRD Press 1999) h.44

Page 62: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

73

pembelajaran yang difasilitasi internet dan berbasis web dimana

dapat diakses melalui perangkat keras berupa komputer

ataupun smartphone, dalam menyelenggarakan pembelajaran

online ini didalamnya dilakukan analisis konten, analisis

peserta didik dan strategi pembelajaran.”

2.3 Definisi Operasional Komponen Pedagogi

Secara lebih operasional, komponen pedagogi yang

dimaksudkan dalam penelitian ini adalah komponen dalam

pembelajaran online yang terdapat aktivitas pembelajaran yang

difasilitasi internet dan berbasis web dimana dapat diakses

melalui perangkat keras berupa komputer ataupun smartphone,

dalam menyelenggarakan pembelajaran online ini didalamnya

dilakukan analisis konten, analisis peserta didik dan strategi

pembelajaran.

Lebih spesifik, sub komponen analisis konten merupakan

suatu kegiatan dalam mendesain konten pembelajaran dalam

pembelajaran online. Pada kegiatan analisis konten ini

menyangkut juga indikator-indikator yang meliputi :

a. Perumusan tujuan pembelajaran

b. Chunking materi pembelajaran

c. Learning object

Page 63: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

74

d. Penggunaan media pembelajaran

Keempat indikator tersebut akan dinilai oleh mahasiswa

dan ahli pembelajaran untuk mengevaluasi proses

pelaksanaannya dengan menggunakan instrumen kuesioner

untuk mahasiswa dan instrumen observasi untuk ahli

pembelajaran.

Pada sub komponen analisis peserta didik, merupakan

suatu kegiatan yang dilakukan oleh pelaksana program untuk

mengiedentifikasi peserta didik yang akan mengikuti proses

pembelajaran online. Adapun indikator yang akan diukur yaitu

meliputi ketepatan melakukan analisis peserta didik. Indikator

tersebut akan dinilai oleh mahasiswa untuk mengevaluasi

proses analisis peserta didik.

Poin terakhir pada sub komponen strategi pembelajaran,

merupakan suatu aspek yang didalamnya terdapat

pertimbangan-pertimbangan dalam menerapkan metode dan

strategi pembelajaran yang akan diterapkan dalam

pembelajaran online. Adapun pertimbangan yang dilakukan,

indikatornya meliputi :

Page 64: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

75

a. Ketepatan penggunaan strategi pembelajaran

b. Media dan sumber belajar

c. Motivasi pada pembelajaran

Ketiga Indikator tersebut akan dinilai oleh Mahasiswa

dan Ahli Pembelajaran dengan menggunakan instrumen

kuesioner untuk mahasiswa dan instrumen observasi untuk ahli

pembelajaran.

2.4 Kajian Konseptual Komponen Interface Design

Interface Design atau yang disebut dengan tampilan

antarmuka merupakan salah satu komponen yang penting

dalam penyelenggaraan pembelajaran online, karena dalam

komponen ini sangat menentukan aktivitas interaksi antara

peserta didik dengan pembelajar, serta peserta didik dengan

materi pembelajaran yang disampaikan. Badrul Khan

mempunyai penjelasan yang lebih spesifik mengungkapkan

dimensi Interface design dalam aktivitas pembelajaran online.

Dijelaskan bahwa Interface design atau tampilan antar muka ini

meliputi bagian dari desain halaman web pembelajaran online,

Page 65: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

76

desain audio ataupun visual yang ditampilkan, desain navigasi

yang ditampilkan untuk mempermudah akses kebagian-bagian

lain34. Semua poin dari penjelasan diatas merupakan bagian

dari Inteface Design yang mana nantinya akan memudahkan

peserta didik sebagai user dalam mengakses pembelajaran

online yang berbasis web. Karena apabila tampilan antarmuka

yang ada pembelajaran online tidak sesuai dengan interpretasi

peserta didik dapat menjadi beban kognitif tersendiri yang

berujung kurangnya atensi pada konten pembelajaran yang

ditampilkan.

Definisi konseptual mengenai Interface Design

selanjutnya diungkapkan oleh Charles Juwah35, Dalam

penjelasan mengenai interface design atau bisa juga disebut

dengan tampilan antarmuka yang juga sangat berhubungan

kaitannya dengan kegiatan interaktivitas yang harus ada dalam

pembelajaran online ini dijelaskan bahwa interaktifitas

merupkan inti dari sebuah pembelajaran, dimana dengan

adanya interaktivitas tersebut dapat dilihat bukti-bukti kegiatan

pembelajaran yang dilakukan dalam pembelajaran online yaitu

interaksi antara pembelajar dengan materi, pembelajar dengan

34 Op.Cit. Badrul Khan. h.18 35 Charles Juwah, Interactions in Online Education ; Implications for Theory and Practice. 2006. (New York : Routledge). h.i

Page 66: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

77

pemelajar, serta materi dengan pemelajar.

Definisi selanjutnya mengenai konsep Interactivity dalam

lingkup pembelajaran online diungkapkan oleh Wagner (1994),

yang dikutip oleh Ana Balula dkk dalam bukunya Online of

Higher Education : Learning, Interaction, and Technology,36

yaitu konsep dari interaksi ini dapat dikatakan sebagai bukti

aktivitas yang mengharuskan adanya timbal balik yang

dilakukan minimal oleh dua objek dan dua kegiatan yang terjadi

dimana pada saat yang bersamaan dapat saling mempengaruhi

satu sama lain.

Penekanan pada definisi ini terletak pada poin adanya

timbal balik yang harus dilakukan oleh dua objek, khususnya

dalam pembelajaran online ini, interaksi yang dilakukan

diantaranya ialah antara pembelajar dan pemelajar, pembelajar

dan materi serta pemelajar dan materi. Selain itu poin lain juga

menekankan bahwa dalam kegiatan interaksi ini harus saling

mempengaruhi antara satu sama lain, dengan kata lain juga

bisa disebut saling memberi makna dalam interaksinya.

Hubungannya dengan komponen Interface Design disini

ialah bahwa dengan tampilan antarmuka yang baik, sesuai dan

36 Ana Balula &, Antonio Moreiro. Online of Higher Education : Learning, Interaction, and Technology. 2014. (Switzerland : Springer International Publishing). h.18

Page 67: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

78

dapat diterima akan meningkatkan makna interaksi yang

didapat dalam pembelajaran.

Setelah dijabarkan dalam penjelasan definisi konseptual

dari komponen Interface Design atau tampilan antarmuka dalam

pembelajaran online, maka pengembang mencoba untuk

merumuskan sintesa definisi dari komponen Interface Design

dalam pembelajaran online ini. Komponen Interface Design

dalam pembelajaran online ini merupakan komponen yang

menyangkut tentang bagaimana mendesain sebuah

interaktifitas melalui media komputer atau berbasis web,

aktivitas interaksi ini merupakan sebuah bukti dari aktivitas

pembelajaran online yang diselenggarakan dan akhirnya

menimbulkan hubungan timbal balik antara minimal antara dua

objek, dalam mendukung kegiatan interaksi ini perlu adanya

desain yang menyangkut pada desain halaman, desain konten,

desain navigasi, yang baik dan sesuai agar dapat

meminimalisir beban kognitif peserta didik serta agar dapat

menghasilkan pembelajaran yang bermakna.

Page 68: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

79

2.5 Definisi Operasional Komponen Interface Design

Secara lebih operasional Komponen Interface Design

dalam pembelajaran online ini merupakan komponen yang

menyangkut tentang bagaimana mendesain sebuah

interaktivitas melalui media komputer atau berbasis web,

aktivitas interaksi ini merupakan sebuah bukti dari aktivitas

pembelajaran online yang diselenggarakan dan akhirnya

menimbulkan hubungan timbal balik antara minimal antara dua

objek. Untuk mendukung kegiatan interaksi ini perlu adanya

desain yang menyangkut pada desain halaman, desain konten,

desain navigasi, yang baik dan sesuai.

Lebih spesifik, desain halaman merupakan suatu

kegiatan untuk mendesain tampilan halaman yang menarik dan

sesuai dalam pembelajaran online agar menimbulkan

pengalaman belajar yang efektif. Adapun indikator dalam

kegiatan desain halaman ini menyangkut tampilan visual dan

keterbacaan. Kedua indikator ini akan dinilai oleh mahasiswa

sebagai user dan ahli desain platform untuk dievaluasi proses

pelaksanaannya. Jenis instrumen yang digunakan yaitu

instrumen kuesioner untuk mahasiswa dan instrumen observasi

untuk ahli desain platform.

Page 69: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

80

Poin yaitu sub komponen desain konten, desain konten

merupakan kegiatan dalam mengemas suatu konten

pembelajaran dengan kaidah desain grafis dan kaidah

multimedia yang sesuai. Adapun indikator dari desain konten ini

ialah tentang implementesi prinsip multimedia dalam e-

Learning. Indikator ini nantinya akan dinilai oleh mahasiswa

sebagai user dan ahli desain platform untuk mengevaluasi

penerapan prinsip multimedia dalam e-Learning.

Poin yang terakhir yaitu sub komponen Navigasi.

Navigasi merupakan sebuah tampilan untuk memberikan akses

mahasiswa ke bagian-bagian khusus dalam platform

pembelajaran, khususnya dalam hal ini ialah fitur-fitur yang ada

dalam platform yang digunakan. Adapun indikator dari sub

komponen navigasi ini ialah tentang penggunaan fitur-fitur yang

dimanfaatkan dalam pembelajaran online. Indikator ini dinilai

oleh mahasiswa dan ahli desain platform untuk mengevaluasi

pemanfaatan fitur-fitur yang ada dalam platform pembelajaran

online.

Page 70: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

81

Tabel 2.2

Rumusan indikator dan sub indikator

Komponen Sub-Komponen Indikator Sub-Indikator

Pedagogi

Analisis Konten

Rumusan Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran Umum

Tujuan Pembelajaran Khusus

Tujuan Pembelajaran mengacu pada aspek kognitif, afektif, psikomotorik

Tujuan pembelajaran mengacu pada standar kompetensi

Tujuan pembelajaran menjelaskan kompetensi dasar

Tujuan pembelajaran ada pada setiap subbab materi pembelajaran

Chunking materi pembelajaran

Penyajian chunking pembelajaran berdasarkan fakta, konsep, prinsip, prosedur

Penyajian chunking pembelajaran sudah sesuai dengan dengan urutan fakta, konsep, prinsip, prosedur

Learning Object

Penyajian learning object secara jelas pada setiap chunking materi pembelajaran

Penyajian bentuk digital LO sesuai dengan materi yang disampaikan

Jumlah elemen dalam LO sesuai dengan materi yang disampaikan

Penjelasan aktifitas pemebelajaran dalam LO

Penggunaan media pembelajaran

Efektifitas Penggunaan media pembelajaran yang sesuai untuk menyampaikan konten pembelajaran

Efektifitas penggunaan hypertext / hypermedia dalam pembelajaran

Ketepatan melakukan analisis peserta didik

Program menyajikan konten pembelajaran dengan gaya belajar pemelajar

Program memberikan pre-test diawal pembelajaran

Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran

Program menyajikan pembelajaran dengan strategi yang sesuai dengan materi pembelajaran

Program menyajikan pembelajaran secara aktif interaktif

Program menyajikan variasi strategi pembelajaran

Program menyajikan contoh-contoh konkrit dalam pembelajaran

Media dan Sumber Belajar

Media yang digunakan mampu menarik perhatian pemelajar (Gaining Attention)

Media yang digunakan sesuai dengan situasi

Page 71: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

82

pembelajaran

Sumber belajar yang digunakan sesuai dengan situasi pembelajaran

Media yang digunakan sesuai dengan karakteristik pemelajar

Ketersediaan media pembelajaran pada lingkungan pembelajaran online

Ketersediaan sumber belajar pembelajaran pada lingkungan pembelajaran online

Kemampuan pembelajar menggunakan media pembelajaran

Motivasi pada pembelajaran

Kemampuan pembelajar menggunakan sumber belajar

Kemampuan memberikan umpan balik kepada pemelajar dari pembelajar

Kemampuan memberikan pembelajaran yang bermakna bagi pemelajar

Kemampuan menciptakan rasa ingin tau bagi pemelajar

Komponen Sub-Komponen Indikator Sub-Indikator

Tampilan antarmuka (Interface

Design)

Desain Halaman

Tampilan Visual

Tampilan halaman muka pembelajaran menarik

Susunan tampilan konten pembelajaran terorganisasi dengan baik

Tampilan halaman user friendly

Keterbacaan

Tampilan warna halaman eye friendly

Tampilan halaman terdapat kontras antara background dan teks

Teks pada halaman dapat terbaca dengan baik dapat terbaca dengan baik

Ukuran font digunakan secara konsisten

Jenis font digunakan secara konsisten

Ukuran spasi per paragraf digunakan secara konsisten

Warna yang digunakan pada teks sesuai

Layout konten digunakan secara konsisten

Desain Konten Prinsip multimedia dalam e-learning

Penggunaan prinsip komponen multimedia digunakan dengan sesuai

Penggunaan teks dan grafis pada penyajian materi

Page 72: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

83

pembelajaran letaknya saling berdekatan secara konsisten

Pengunaan teks dan grafis disajikan dengan cara simultan (bersamaan)

Tidak menggunakan ekstra teks / narasi / suara / video / animasi yang tidak perlu dan tidak relevan dalam penyajian konten pembelajaran

Penyajian materi dengan animasi selalu diiringin dengan narasi audio

Menghindari penjelasan yang tumpang tindih pada animasi, narasi, yang ditambah teks pada penyajian konten pembelajaran

Narasi atau teks yang disajikan dalam pembelajaran bersifat komunikatif (informal)

Terdapat interaktivitas antara pemelajar dengan konten pembelajaran (misalnya dengan simulasi atau game yang dihadirkan)

Penyajian kata-kata yang penting diiringi dengan cue,highlight sehingga ada penekanan yang relevan

Navigasi Fitur - fitur

Fitur-fitur dalam web course disajikan secara terstruktur

Terdapat penjelasan mengenai fitur-fitur yang ada dalam web course

Kesesuaian penggunaan simbol navigasi

Kesesuaian penggunaan fitur menu dalam navigasi pembelajaran Online

Kesesuaian penggunaan fitur site map dalam navigasi pembelajaran Online

Kesesuaian penggunaan fitur search dalam navigasi pembelajaran Online

Page 73: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

84

D. Rasional Pengembangan

Sejalan dengan perkembangan pembelajaran online yang begitu pesat

dihampir setiap sekolah, perguruan tinggi, hingga lembaga dan institusi, ada

beberapa hal penting yang harus diperhatikan secara seksama dalam setiap

penyelenggaraannya. Khususnya dalam penelitian ini tentang

pengembangan instrumen evaluasi untuk program pembelajaran online.

Ketika membahas tentang sebuah pembelajaran online, perlu

dipertimbangkan dengan komponen-komponen pendukungnya, hal ini telah

diungkapkan secara khusus oleh Khan37 tentang komponen pada e-learning

yang menjadi dasar acuan dalam penelitian pengembangan. Ada delapan

komponen yang diungkapkan, tetapi dalam penelitian kali ini hanya

mengambil dua komponen, yaitu komponen pedagogi dan komponen

tampilan antarmuka (Interface Design). Kedua komponen tersebut dipilih

karena hubungannya sangat erat sekali dalam keberlangsungan

pembelajaran online. Dimana sistem pedagogi merupakan pusat

pembelajaran online itu sendiri.

Ketika membahas tentang pembelajaran online, sistem pembelajaran

yang dibangun harus disesuaikan dengan kondisi belajar secara online, dan

sangat berbeda dengan sistem pembelajaran tatap muka (face-to-face).

37 Op.Cit. Badrul Khan, h.15

Page 74: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

85

Selain itu juga, sistem pembelajaran yang disebutkan dalam teori, merupakan

komponen yang bersentuhan langsung dengan pemelajar atau user dari

program pembelajaran online. Maka, apabila sistem pembelajaran yang

dibangun pada pembelajaran online itu dirancang dan diimplementasikan

dengan baik, maka akan baik pula proses pengalaman pembelajaran yang

dirasakan oleh pemelajar, sehingga aktifitas pembelajaran online dapat lebih

bermakna. Jika sistem pembelajaran online yang dibangun masih kurang

baik, akan langsung berdampak pada kinerja belajar dari pemelajar. Atas

dasar inilah, perlu umpan balik dari pemelajar kepada penyelenggara atau

pelaksana pembelajaran online, agar kebutuhan pembelajaran terhadap

pemelajar bisa disesuaikan dan bisa lebih baik. Umpan balik tersebut akan

menjadi masukan sebagai evaluasi yang diberikan oleh pemelajar dan ahli

pembelajaran terkait dengan proses implementasi keberlangsungan program

pembelajaran online.

Komponen pedagogi tersebut perlu dijelaskan secara lebih rinci

melalui beberapa sub komponen pendukung dan indikator yang menjadi

acuan dalam penelitian pengembangan. Dalam menentukan sub komponen

dan indikator, pengembang mengkaji dari beberapa literatur lain untuk

menjadi rujukan dan pertimbangan yang membentuk komponen pedagogi.

Sub komponen tersebut ialah analisis konten, analisis peserta didik, dan

strategi pembelajaran.

Page 75: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

86

Sub komponen pertama yaitu, analisis konten. Analisis konten

merupakan bagian yang penting dari pembelajaran online, karena pada

konten tersebut terjadi interaktivitas antara pembelajar dan pemelajar dalam

proses penyampaian materi pembelajaran. Tidak ada tipe desain konten

yang paling baik dalam pembelajaran online, oleh karena itu, desain konten

harus disesuaikan. Selain itu, dalam menyampaikan konten pembelajaran

online, ada beberapa indikator yang harus dipertimbangkan, diantaranya

ialah tujuan pembelajaran, potongan-potongan (chunking) materi

pembelajaran, penggunaan learning object, serta penggunaan media

pembelajaran. Keempat indikator ini nantinya akan dijadikan acuan dalam

mengembangkan instrumen evaluasi dalam penelitian ini.

Sub komponen yang kedua yaitu analisis peserta didik. Analisis

peserta didik harus dipertimbangkan dalam proses pembelajaran online.

Secara prinsipnya, pembelajaran online dapat disampaikan kepada siapapun,

kapanpun, dan dimanapun, sehingga pemelajar mempunyai cara khusus

sendiri dalam belajar, oleh karena itu, informasi peserta didik yang

komprehensif seperti pegetahuan, keterampilan, karakteristik personal,

karakterisik sosial, gaya belajar, dan lain sebagainya, menjadi informasi yang

sangat penting untuk membantu keberhasilan proses pelaksaan program

pembelajaran online.

Page 76: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

87

Sub komponen yang ketiga yaitu strategi pembelajaran Strategi

pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran online mempunyai

pertimbangan khusus tersendiri agar pemelajar dapat mencapai tujuan

belajarnya. Banyak variasi yang dapat dihadirkan, asalkan sesuai dan tepat

dengan situasi lingkungan pembelajaran online. Strategi pembelajaran juga

menyangkut tentang penggunaan media yang digunakan untuk

menyampaikan pembelajaran. Dalam pembelajaran online, media yang

dihadirkan mempunyai perannya masing-masing, oleh karena itu,

penggunaan media harusl sesuai untuk menunjang materi yang disampaikan.

Selain itu, motivasi juga menjadi aspek penting karena penyelenggaran

pembelajaran online berkaitan dengan pembelajaran mandiri, dimana

pembelajaran tersebut harus didasari rasa motivasi yang kuat dari dalam diri

pemelajar untuk mencapai tujuan pembelajarannya. Lingkungan

pembelajaran online yang dapat menghadirkan motivasi bagi pemelajar,

akan menghasilkan pengalaman belajar yang baik dalam proses

pembelajaran online.

Komponen kedua yaitu tampilan antarmuka (interface design) yang

menjadi acuan dalam pengembangan. Pembelajaran online sangat lekat

sekali dengan interaktifitas, baik itu interaktifitas antara pemelajar (siswa) –

pembelajar (guru), pemelajar – konten pembelajaran, dan pembelajar –

konten pembelajaran. Ketika membahas tentang tampilan yang ada pada

Page 77: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

88

sebuah program pembelajaran online, perlu memperhatikan kaidah-kaidah

audiovisual yang sesuai dengan pemelajar atau user. Selain itu, komponen

tampilan antarmuka (interface design) ini merupakan komponen yang

menjadi perantara antara pembelajaran dan pemelajar, oleh karena itu,

diperlukan desain yang baik pada tampilan antarmuka, baik itu dari segi

tampilan, konten, tata urutan, fitur, dan lain sebagainya. Karena tampilan

antarmuka akan mendukung konten pembelajaran dari segi pengemesannya.

Jika sebuah konten pembelajaran yang tertuang dalam program

pembelajaran online dikemas dengan baik, diharapkan proses pembelajaran

pemelajar dapat terkatalisator dengan baik, sebaliknya, apabila desain yang

ditampilkan pada tampilan antarmukanya kurang baik, akan menjadi beban

kognitif bagi pemelajar.

Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka komponen tampilan

antarmuka yang ada pada program pembelajaran online, juga harus

diberikan umpan balik dari pemelajar, karena pemelajar berinteraksi langsung

dengan desain dari tampilan antarmuka. Dengan adanya umpan balik yang

diberikan dari pemelajar dan ahli desain platform tentang tampilan antarmuka

yang dikembangkan oleh penyelenggara, diharapkan dapat digunakan

sebagai masukan dan evaluasi kedepannya untuk mendesain tampilan

antarmuka yang lebih baik lagi.

Page 78: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

89

Komponen tampilan antarmuka (interface design) tersebut perlu

dijelaskan secara lebih rinci melalui beberapa sub komponen pendukung dan

indikator yang menjadi acuan dalam penelitian pengembangan. Dalam

menentukan sub komponen dan indikator, pengembang mengkaji dari

beberapa literatur lain untuk menjadi rujukan dan pertimbangan yang

membentuk komponen tampilan antarmuka. Sub komponen tersebut ialah

desain halaman, desain konten, dan navigasi.

Sub komponen yang pertama yaitu desain halaman. Desain halaman

pada pembelajaran online menyangkut tentang penampilan fungsional dari

tampilan layar pembelajaran. Dalam mendesain halaman, harus

memperhatikan kaidah visual dan keterbacaan, agar pemelajar dapat lebih

mudah mengoperasikan pembelajaran yang dihadirkan. Tampilan visual yang

baik dan menarik, serta keterbacaan, dapat menunjang efektifitas

penyampaian pembelajaran.

Sub komponen yang kedua yaitu desain konten. Desain konten harus

dikemas sesuai dengan prinsip-prinsip yang ada, dalam hal ini, proses desain

konten mengacu pada buku e-Learning and The Sciene of Instruction, Ada

sembilan prinsip yang harus diperhatikan agar desain konten yang dikemas

dapat efektif. Karena dari desain konten inilah yang menjadi salah satu faktor

penentuan keberhasilan penyampaian suatu materi pembelajaran dalam

pembelajaran online.

Page 79: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

90

Sub komponen yang ketiga yaitu navigasi. Navigasi dalam

pembelajaran online ini menjadi hal yang penting karena dengan navigasi

membuat pemelajar dengan leluasa mengakses seluruh bagian-bagian

platform atau LCMS yang digunakan dalam pembelajaran online. Tentunya

navigasi yang baik didalamnya terdapat fitur-fitur yang sesuai dengan

kebutuhan pembelajaran online.

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan tentang komponen dan sub

komponen dari pedagogi dan tampilan antarmuka (interface design), dapat

disimpulkan keterkaitan antara kedua komponen tersebut dalam program

pembelajaran online. Bahwasanya sistem pembelajaran yang memuat

tentang materi pembelajaran untuk disampaikan kepada pemelajar lewat

perantara dalam jaringan (online), perlu mempertimbangkan pengemasan

yang baik dan sesuai, agar materi pembelajaran yang disampaikan dapat

terhindar dari miss informasi, beban kognitif yang dihadapi, serta ketiadaan

interaktifitas antara pemelajar dengan konten pembelajaran. Pada intinya

bahwa konten pembelajaran yang menjadi point utama dalam sistem

pembelajaran, membutuhkan pengemasan materi yang ada dalam

pembelajaran online, sebaliknya, tampilan antarmuka yang baik dapat

menunjang proses penyampaian pesan yang baik pula khususnya dalam

konten pembelajaran.

Page 80: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

91

E. Penelitian Yang Relevan

Tabel 2.2 Studi Pustaka Penelitian yang Relevan

No Judul Peneliti Tahun Metode Hasil

1. Pengembangan

Instrumen

Unjuk Kerja

(Performance

Assesment)

Pada Diklat

Keprotokolan di

Pusdiklat BPK

– RI

Anggia

Ayu

Sebrina

2012 Prosedur

Pengembangan

yang digunakan

dalam

penelitian ini

menggunakan

metode

pengembangan

unjuk kerja

Cecil R.

Reynolds

Hasil Penelitian

berupa produk

Instrumen Unjuk

Kerja

2. Pengembangan

Instrumen Tes

Penempatan

Berbantuan

Komputer untuk

Anak Usia 6-12

Tahun di

Lembaga

Kursus Bahasa

Inggris

Chaery

Amalia

Anshary

2013 Prosedur yang

digunakan

dalam

penelitian

pengembangan

ini

menggunakan

metode Borg

and Gall yang

dikombinasikan

dengan model

Produk dari hasil

pengembangan

ini berupa

Instrumen Tes

Penempatan

Berbantuan

Komputer

Page 81: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

92

pengembangan

Atwi Suparman

3 Pengembangan

Instrumen

Evaluasi Hasil

Belajar Mata

Diklat Penataan

Batas Wilayah

di Badan Diklat

Kementrian

Dalam Negeri

Ugi

Gumelar

2010 Prosedur yang

digunakan

dalam

penelitian

pengembangan

ini

menggunakan

metode

Norman E.

Groundund

Produk dari hasil

pengembangan

ini berupa

Instrumen Tes

Penempatan

Berbantuan

Komputer

4 Pengembangan

Instrumen

Penilaian Hasil

Belajar

Berbantuan

Komputer

dengan

Platform

Claroline pada

Matakuliah

Teori Belajar

dan

Pembelajaran.

Tedhy Vrihatnolo

2015 Prosedur yang

digunakan

dalam

penelitian

pengembangan

ini

menggunakan

metode

pengembangan

Atwi Suparman

Hasil dari produk

pengembangan

tersebut berupa

instrumen

evaluasi belajar

mata kuliah TBP

yang bisa diisi

oleh mahasiswa

secara online

5 Pengembangan

Instrumen

Linda

Septiani

2015 Prosedur yang

digunakan

Hasil dari produk

pengembangan

Page 82: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

93

Penilaian Hasil

Belajar Mata

Pelajaran

Bahasa Inggris

Kelas VIII di

SMP Cawang

Baru

dalam

penelitian

pengembangan

ini

menggunakan

metode

Norman E.

Groundund

tersebut berupa

instrumen

penilaian hasil

belajar mata

pelajaran Bahasa

Inggris kelas VIII

6 Pengembangan

Instrumen

Evaluasi Job

Application

Pasca Diklat

untuk Diklat

Teknis Tingkat

Tinggi Bagi

Guru Mata

Pelajaran Ilmu

Pengetahuan

Sosial (IPS)

Madrasah

Tsanawiyah

Aditya

Nugroho

2013 Prosedur yang

digunakan

dalam

penelitian

pengembangan

ini

menggunakan

metode

pengembangan

Suharsimi

Arikuonto dan

Cepi S. Jabar

Hasil dari produk

dari penelitian

pengembangan

tersebut

merupakan

sebuah

instrument

Evaluasi Level 3

Pasca Diklat

Teknis Bagi Guru

MTs. Dari hasil

penelitian ini

menghasilkan 5

jenis instrument

yang terdiri dari 3

Page 83: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

94

kuesioner

(Instrumen

kuesioner alumni

diklat, Instrumen

Ketua wadah

kelompok kerja

dan instrumen

kuesioner

anggota wadah

kelompok kerja),

1 instrumen

wawancara

kepada alumni

diklat dan 1

instrumen

panduan

observasi untuk

melakukan

kegiatan

observasi bagi

observer diklat.

Page 84: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

95

Berdasarkan kepustakaan terkait dengan penelitian yang relevan

diatas, dapat disimpulkan bahwa penelitian pengembangan instrumen

tersebut ada yang berfokus pada instrumen evaluasi hasil belajar, instrumen

tes deteksi kemampuan awal, dan instrumen Job Behaviour pada evaluasi

pelatihan level 3. Kemudian dapat disimpulkan juga berdasarkan studi

kepustakaan tersebut, belum ada penelitian yang terkait dalam hal evaluasi

program, khususnya program pembelajaran online.

Page 85: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

96

BAB III

STRATEGI & PROSEDUR PENGEMBANGAN

A. Strategi Pengembangan

1. Tujuan

Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan

produk berupa instrumen yang nantinya akan mengevaluasi program

pembelajaran online. Nantinya, produk yang berupa instrumen ini akan

digunakan oleh peserta didik atau peserta pembelajaran online dalam

hal mengevaluasi program pembelajaran online yang telah mereka

ikuti, khususnya untuk mahasiswa program studi Teknologi

Pendidikan.

2. Metode

Penelitian ini dikategorikan masuk dalam penelitian

pengembangan karena nanti hasil dari penelitian merupakan sebuah

produk instrument evaluasi program. Metode pengembangan pada

penelitian ini mengacu pada teori pengembangan instrumen Suharsimi

Arikunto dan Cepi S. Jabbar, yaitu :1

1 Suharsimi Arikunto & Cepi S. Jabar. Op.Cit, h.92

Page 86: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

97

1) Mengidentifikasi komponen program, indikator, sumber data

dan jenis instrumen.

2) Membuat kisi-kisi kaitan antara komponen, indikator ,

sumber data, dan instrumen

3) Merumuskan butir-butir pernyataan instrumen

4) Menyusun kriteria penilaian

5) Menyusun pedoman pengerjaan

Aspek-aspek evaluasi yang menjadi acuan dalam penelitian

pengembangan ini mengacu dengan komponen dalam program

pembelajaran online yang diungkapkan oleh Badrul Khan dengan

mengacu pada dua dari delapan komponen, yaitu komponen pedagogi

dan komponen interface design (tampilan antarmuka).2

Disetiap tahapannya, pengembang akan melibatkan para

Expert Review diantaranya ahli desain pembelajaran online, Ahli

Evaluasi, dan Ahli Bahasa untuk meninjau setiap tahapan-tahapan

yang dilalui oleh pengembang dalam penelitian pengembangan ini. Hal

ini dimaksudkan agar produk dari penelitian pengembangan ini yang

berupa instrumen dapat sesuai dengan kaidah-kaidah dalam hal

pembelajaran online, kaidah evaluasi, serta kaidah penggunaan

Bahasa Indonesia yang baik dalam instrumen.

2 Op.Cit, Dewi S. Prawiradilaga. h.34-36

Page 87: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

98

3. Responden

Dalam tahapan-tahapan proses pengembangannya, perlu

dilakukan tinjauan ulang oleh para ahli yang akan menjadi responden

ujicoba yang mempunyai kompetesi mendukung dalam proses

pengembangan instrument. Untuk me-review dalam hal identifkasi

komponen program pembelajaran online, disini akan melibatkan ahli

desain pembelajaran online yaitu Bapak Uwes Chaeruman, M.Pd yang

nantinya akan memberikan masukan dan menilai kesesuaian

identifikasi komponen program pembelajaran online. Sedangkan, agar

identifikasi komponen dan kisi-kisi instrumen sesuai dengan kaidah-

kaidah evaluasi, pengembang juga melibatkan ahli evaluasi yaitu Ibu

Dra. Suprayekti, M.Pd yang juga sebagai dosen Program Studi

Teknologi Pendidikan. Kemudian dalam hal penilaian yang terkait

tentang penggunaan Bahasa, kalimat, dan kata, pengembang akan

melibatkan ahli Bahasa yaitu Ibu Ni Wayan Ayu Permata Sari, M.Pd

selaku dosen Bahasa Indonesia Unindra.

Page 88: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

99

4. Instrumen

Dalam hal me-review setiap tahapan-tahapan proses

pengembangan yang dilakukan oleh pengembang, pengembang akan

menggunkan instrumen kuesioner yang didalamnya terdapat poin-poin

penilaian dalam setiap tahapan yang sedang atau sudah dilalui. Dalam

kuesioner ini nantinya akan diketehui nilai dalam setiap tahapan yang

sudah pengembang lakukan.

Adapun Instrumen Kuesioner expert review ini nantinya akan

menjadikan bahan penilaian dari setiap langkah-langkah yang

dilakukan dalam proses pengembangan. Dalam expert review

digunakan instrumen untuk mengumpulkan data validitas konstruk dari

para ahli berupa kuesioner dengan skala 1-4 berbentuk rating scale

atau skala bertingkat yaitu sebuah pernyataan diikuti kolom-kolom

yang menunjukkan tingkatan-tingkatan, misalnya mulai dari sangat

setuju sampai ke sangat tidak setuju.3

Kisi-kisi yang digunakan untuk me-review dari setiap tahapan-

tahapan proses pengembangan ini merujuk pada Suharsimi Arikunto

dan Cepi S. Jabar yang juga digunakan oleh Aditya Nugraha tahun

2013 yang berjudul Pengembangan Instrumen Evaluasi Job

Application Pasca Diklat untuk Diklat Teknis Tingkat Tinggi Bagi Guru

3 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: PT. RIneka Cipta, 2006) h.152

Page 89: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

100

Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Madrasah Tsanawiyah,

kisi-kisi instrumennya seperti berikut ini dengan beberapa penyesuaian

:4

Tabel 3.1 Kisi-kisi instrumen untuk mereview pengidentifikasian komponen

program yang dievaluasi dan indikatornya oleh Ahli Desain Pembelajaran Online

Komponen Sub

Komponen

Indikator Sub Indikator No

Butir

Pengidentifikasian

komponen program

dan indikatornya

Komponen -Perumusan

Komponen

Program sudah

baik dan sesuai

- Merumuskan

komponen sesuai

dengan apa yang

ingin dievaluasi

- Merumuskan

komponen sesuai

dengan definisi

konseptual dan

operasional

penelitian

1,2

4 Ibid, h.97

Page 90: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

101

Indikator

Perumusan

indikator sudah

baik dan sesuai

dengan

komponen

program

pembelajaran

online

- Merumuskan

Indikator yang

sesuai dengan

komponen

program

pembelajaran

online yang akan

dievaluasi

- Merumuskan

indikator sesuai

definisi

konseptual dan

operasional

penelitian

3,4

Sumber

Data dan

Jenis

Instrumen

Kesesuaian

sumber data dan

jenis instrumen

dengan data

yang ingin

diperoleh

- Memilih sumber

data yang sesuai

dengan data yang

ingin diperoleh

- Memilih jenis

5,6

Page 91: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

102

instrumen yang

sesuai dengan

data yang ingin

diperoleh

Instrumen expert review yang dikembangkan selanjutnya akan

dikembangkan untuk mereview kembali kisi-kisi yang dihasilkan untuk

proeses pengembangan instrumen yang juga akan dilakukan oleh ahli

evaluasi dan ahli materi. Untuk dapat dipertanggungjawabkan

kualitasnya, maka kisi-kisi yang nantinya akan menjadi acuan dalam

pengembangan instrumen akan direview kembali oleh ahli evaluasi

dan ahli materi. Adapun kisi-kisi instrumen untuk mereview kisi-kisi

sebagai tindak lanjut pengidentifikasian komponen program evaluasi

dan indikator juga merujuk menurut Suharsimi Arikunto dan Cepi S.

Jabar, yaitu :5

5 Ibid, h.98

Page 92: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

103

Tabel 3.2

Kisi-kisi instrumen untuk mereview kisi-kisi instrumen evaluasi program pembelajaran online oleh Ahli Evaluasi.

Komponen Sub Komponen Indikator Sub Indikator No

Butir

Kisi-kisi Komponen-

komponen

program yang

akan

dikembangkan

Perumusan kisi-

kisi memberikan

informasi

gambaran

tentang objek

yang akan

dievaluasi

- Perumusan kisi-

kisi sesuai

dengan informasi

yang akan

dievaluasi

- kisi-kisi yang

dihasilkan

menunjukkan

butir untuk

masing-masing

instrument

-kisi-kisi yang

dirumuskan saling

terkait antara

1,2,3,4

Page 93: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

104

Selanjutnya, setelah dilakukan review terkait dengan kisi-kisi instrumen

untuk dijadikan acuan dalam mengembangkan butir instrumen, akan

dilakukan review kembali terkait butir-butir instrumen yang telah

dikembangkan pada penelitian kali ini.. Berikut ini adalah kisi-kisi instrumen

tersebut yang disusun berdasarkan kaidah penulisan butir instrumen menurut

Wahidmurni dkk:6

6 Wahidmurni dkk, Evaluasi Pembelajaran Kompetensi dan Praktik (Yogyakarta: Nuha Litera, 2010), h.66-67

komponen

program dan

indikatornya

-Urutan atau

nomor butir

instrument sudah

sesuai dengan

susunan indikator

Page 94: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

105

Tabel 3.3

Kisi-kisi instrumen untuk mereview butir instrumen dari segi konstruksi instrumen oleh Ahli Evaluasi

Komponen Sub

Komponen

Indikator Sub Indikator No

Butir

Butir Soal Konstruksi

Butir Soal

Perumusan

pernyataan butir

soal sesuai dengan

kaidah penyusunan

butir instrumen

- Merumuskan

pertanyaan sesuai

dengan kisi-kisi

- Merumuskan butir

pertanyaan secara

lengkap dan jelas

- Merumuskan

pertanyaan sesuai

dengan opsi jawaban

instrumen

1,2,3

Penyusunan - Merumuskan kalimat 4,5

Page 95: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

106

kalimat butir soal

sesuai dengan

kaidah penyusunan

butir instrumen

yang bebas dari

pernyataan yang tidak

relevan dari objek yang

dipersoalkan

- Merumuskan kalimat

yang tidak menggiring

jawaban

-Merumuskan

pertanyaan yang hanya

mengandung satu

objek disetiap butir

pertanyaannya

Page 96: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

107

Tabel 3.4 Kisi-kisi instrumen untuk mereview rumusan butir pernyataan

instrumen dari segi Bahasa oleh ahli Bahasa

Komponen Sub

Komponen

Indikator Sub Indikator No

Butir

Butir Soal Bahasa

yang

digunakan

Penggunaan

Bahasa dalam

instrumen sesuai

dengan kaidah

penulisan butir

instrumen

- Menggunakan

Bahasa yang

komunikatif dan sesuai

dengan latar belakang

responden pada butir

instrumen

- Menggunakan

Bahasa Indonesia baku

pada butir instrumen

- Menghindari

penggunaan Bahasa

yang berlaku setempat

atau tabu

1,2,3

Page 97: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

108

Tabel 3.5 Kisi-kisi instrumen untuk mereview kriteria penilaian oleh ahli evaluasi

Komponen Sub

Komponen

Indikator Sub Indikator No

Butir

Kriteria Kriteria

Penilaian

Kriteria

penilaian

sesuai dengan

objek – objek

komponen

yang dinilai

dalam butir

instrumen

- Menghasilkan kriteria

penilaian sesuai dengan

objek yang dinilai

- Menghasilkan kriteria

penilaian yang dapat

mempertanggungjawabkan

hasil penilaian

- Menghasilkan kriteria

penilaian yang tolak ukur hasil

evaluasinya sama

1,2,3

Page 98: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

109

Tabel 3.6 Kisi-kisi instrumen untuk mereview butir pedoman pengerjaan

instrumen dari segi Bahasa oleh ahli Bahasa

Komponen Sub

Komponen

Indikator Sub Indikator No

Butir

Pedoman

pengerjaan

Bahasa

yang

digunakan

Penggunaan

Bahasa dalam

instrumen sesuai

dengan kaidah

penulisan butir

instrumen

- Menghasilkan

pedoman pengerjaan

dengan Bahasa yang

komunikatif dan sesuai

dengan latar belakang

responden

- Menghasilkan

pedoman pengerjaan

dengan Bahasa

Indonesia yang baku

pada pedoman

pengerjaan

- Menghasilkan

1,2,3

Page 99: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

110

pedoman pengerjaan

yang tidak

menggunakan Bahasa

yang tabu

B. Prosedur Pengembangan

Prosedur pengembangan instrumen yang digunakan dalam

penelitian ini mengacu pada teori pengembangan instrument evaluasi

program Suharsimi Arikunto dan Cepi. S. Jabar, yang sebagai berikut :

1. Pengidentifikasian komponen, sub komponen, indikator, sub

indikator, sumber data, metode pengumpulan data, dan jenis

instrumen

2. Membuat kisi-kisi yang berkaitan dengan komponen, indikator,

sumber data, dan jenis instrumen.

3. Merumuskan butir pertanyaan instrumen.

4. Membuat kriteria penilaian instrumen.

5. Membuat pedoman pengerjaan instrumen

Selanjutnya, setiap tahapan akan lebih dijabarkan pada paragraf-

paragraf berikut :

Page 100: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

111

1. Mengidentifikasi Komponen Program dan Indikatornya.

1.1 Pengidentifikasian Komponen dan Sub Komponen

Pertama, langkah yang harus dilakukan adalah

mengidentifikasi komponen program pembelajaran online

yang akan dievaluasi. Telah disinggung pada bab

sebelumnya bahwa dalam penelitian pengembangan ini

mengacu pada teori komponen pembelajaran yang

diungkapkan oleh Badrul Khan, dari delapan komponen

yang disebutkan, pengembangan hanya mengambil dua

komponen yang akan dijadikan acuan, yaitu komponen

pedagogi dan komponen interface design (tampilan

antarmuka).

Setelah komponen ditentukan, maka langkah

selanjutnya ialah mengidentifikasi sub komponen.

Adapun sub komponen dari komponen pedagogi ialah

analisis konten, analisis peserta didik, dan strategi

pembelajaran, kemudian sub komponen dari interface

design yaitu desain halaman, desain konten, dan desain

navigasi. Sub komponen ini juga mengacu pada

penjelasan yang diungkapkan oleh Khan.

Page 101: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

112

1.2 Merumuskan indikator dan sub indikator

Analisis konten merupakan bagian yang penting

dari pembelajaran online, karena pada konten tersebut

terjadi interaktivitas antara pembelajar dan pemelajar

dalam proses penyampaian materi pembelajaran. Tidak

ada tipe desain konten yang paling baik dalam hal

penyamapaian konten dalam pembelajaran online, maka

dari itu, desain konten harus disesuaikan. Selain itu juga

dalam menyampaikan konten yang ada dalam sebuah

pembelajaran online ada beberapa kaidah khusus yang

harus diperhatikan, diantaranya ialah tujuan

pembelajaran, chunking materi pembelajaran,

penggunaan learning object, serta penggunaan media

pembelajaran. Dari keempat indikator ini lah yang

nantinya juga akan dijadikan acuan dalam

mengembangkan instrumen evaluasi dalam penelitian ini.

Analisis peserta didik juga harus diperhatikan

dalam sebuah proses pembelajaran online, karena dalam

online, secara prinsipnya, dapat disampaikan kepada

siapapun, kapanpun, dan dimanapun, pemelajar

Page 102: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

113

tentunya juga mempunyai cara tersendiri dalam belajar

mandiri, maka dari itu, informasi peserta didik yang

komprehensif seperti pegetahuan, keterampilan,

karakteristik personal, karakterisik sosial, gaya belajar,

dan lain sebagainya juga menjadi informasi yang sangat

membantu dalam keberhasilan pelaksaan program

pembelajaran online.

Strategi pembelajaran yang digunakan dalam

menyampaikan pembelajaran dalam pembelajaran

online juga mempunyai pertimbangan khusus tersendiri

agar pemelajar dapat mencapai tujuan belajarnya.

Banyak variasi yang bisa dihadirkan dalam pembelajaran

online, asalkan sesuai dan tepat dengan situasi

lingkungan pembelajaran, khususnya dalam

pembelajaran online. Dalam strategi pembelajaran juga

menyangkut tentang penggunaan media yang digunakan

untuk menyampaikan pembelajaran, dalam pembelajaran

online, media yang dihadirkan mempunyai perannya

masing-masing, maka dari itu, penggunaan media

haruslah sesuai serta menunjang materi yang

disampaikan. Selanjutnya yaitu tentang motivasi dalam

Page 103: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

114

pembelajaran, motivasi juga menjadi aspek yang penting

karena penyelenggaran pembelajaran online berkaitan

dengan pembelajaran mandiri, dimana pembelajaran

tersebut harus didasari rasa motivasi yang kuat dari

dalam diri pemelajar. Lingkungan pembelajaran online

yang dapat menghadirkan motivasi bagi pemelajar, akan

menghasilkan pengalaman belajar yang baik dalam

proses pembelajaran online.

Selanjutnya yaitu indikator dari komponen

Interface Design atau yang bisa disebut dengan tampilan

antarmuka. Tampilan antar muka dalam pembelajaran

online menyangkut tentang desain tampilan yang

nantinya akan berinteraksi selama proses pembelajaran

online berlangsung. Adapun sub komponen dari tampilan

antarmuka tersebut diantaranya ialah desain halaman,

desain konten, dan navigasi yang ditampilkan dalam

pembelajaran online.

Desain halaman pada pembelajaran online ini

menyangkut tentang penampilan fungsional dari tampilan

layar pembelajaran. Dalam mendesain halaman pada

pembelajaran online, harus memperhatikan kaidah visual

Page 104: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

115

dan keterbacaan, agar pemelajar dapat lebih mudah

mengoperasikan pembelajaran yang tersaji secara

online. Tampilan visual yang baik dan menarik, serta

keterbacaan, dapat menunjang efektifitas penyampaian

pembelajaran.

Dalam pembelajaran online, konten harus

dikemas sesuai dengan prinsip-prinsip yang ada, dalam

hal ini, proses desain konten mengacu pada sumber

bukue e-Learning and The Sciene of Instruction, dimana

setidaknya terdapat Sembilan prinsip yang harus

diperhatikan agar desain konten yang dikemas dapat

efektif. Karena dari desain konten inilah yang menjadi

salah satu faktor penentuan keberhasilan penyampaian

suatu materi pembelajaran dalam pembelajaran online.

Poin yang terakhir dari indikator Interface Design

yaitu tentang navigasi dalam pembelajaran online ini

menjadi hal yang penting karena dengan navigasi

membuat pemelajar dengan leluasa mengakses seluruh

bagian-bagian platform untuk mahasiswa yang

digunakan dalam pembelajaran online. Tentunya

Page 105: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

116

navigasi yang baik didalamnya terdapat fitur-fitur yang

sesuai dengan kebutuhan pembelajaran online.

1.3 Menentukan sumber data instrumen

Sumber data yang nantinya akan memberikan

evaluasi pada proses pembelajaran online ini

diantaranya ialah Mahasiswa, Ahli Pembelajaran, dan

Ahli Desain Platform. Mahasiswa dipilih karena sebagai

user dari pembelajaran online yang merasakan langsung

proses pembelajaran, sehungga evaluasi dari mahasiswa

sangat dibutuhkan untuk melihat efektifitas proses

pembelajaran online.

Ahli desain pembelajaran juga nantinya akan

menjadi sumber data untuk mengevaluasi komponen

pedagogi dalam pembelajaran online.

Selanjutnya, ahli desain platform untuk

mengevaluasi bagaimana pengemasan pembelajaran

yang menyangkut tentagn komponen Interface Design

atau tampilan antarmuka yang ditampilkan dalam

pemebelajaran online apakah sudah baik atau belum.

Page 106: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

117

1.4 Metode pengumpulan data

Metode pengumpulan data yang digunakan

menggunakan metode kuesioner untuk mahasiswa, dan

metode observasi untuk ahli desain pembelajaran dan

ahli desain platform.

Adapun metode kuesioner yang dipilih karena

dengan kuesioner, pengumpulan data secara primer bisa

berlangsung secara serentak, juga waktu yang

dibutuhkan pun tidak terlalu banyak, selain itu juga

kuesioner dapat mewakili variable yang akan diukur

melalui perencanaan yang matang, disusun dan dikemas

sedemikian rupa, sehingga jawaban dari semua

pertanyaan dapat menggabarkan keadaan variable yang

sebenarnya.

Sedangkan metode pengumpulan data dengan

observasi dipilih karena data dapat diperoleh secara

orisinial pada saat terjadi (real time), hal ini sangat

menunjang keabsahan data pada saat proses pelaksaan

program pembelajaran online berlangsung.

Page 107: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

118

1.5 Menentukan jenis instrumen yang digunakan

Instrumen yang digunakan ialah instrumen

kuesioner untuk mahasiswa, serta instrumen observasi

untuk ahli pembelajaran dan ahli desain platform.

2. Membuat kisi-kisi kaitan antara indikator, sumber data,

metode pengumpulan data, dan instrumen

Berdasarkan identifikasi komponen program, indikator

dan sub indikator, sumber data, metode pengumpulan data,

serta jenis instrumen. Maka langkah selanjutnya ialah

membuat kisi-kisi yang saling berkaitan. Dengan membuat

kisi-kisi ini, maka akan terlihat indikator apa yang akan

dievaluasi, jumlah butir untuk masing-masing indikator, dan

butir berapa untuk mengungkap suatu data.

Tahapan pengembangan kisi-kisi ini terbagi menjadi

tiga bagian untuk tiga jenis instrumen, yaitu kisi-kisi

instrumen yang akan digunakan oleh mahasiswa, kisi-kisi

instrumen yang akan digunakan oleh ahli pembelajaran, dan

kisi-kisi instrumen untuk ahli desain platform.

Page 108: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

119

3. Menyusun butir-butir instrumen

Penyusunan butir instrumen tidak lepas dari kisi-kisi

yang mengacu pada indikator apa yang ingin dievaluasi

serta komponen-komponen yang hendak diukur. Jumlah

soalnya pun bergantung pada variabelnya. Jumlah butir

instrumen pun disesuaikan dengan jumlah sub indikator

yang ingin dievaluasi.

4. Menyusun kriteria penilaian

Pada penelitian kali ini, ada dua kriteria yang akan

dikembangkan yang pertama kriteria untuk instrumen

mahasiswa dengan kriteria kuantitatif tanpa pertimbangan

dan kriteria untuk ahli pembelajaran dan ahli desain platform

ialah kriteria penilaian rubrik.

Kriteria kuantitatif tanpa pertimbangan yang akan

digunakan sebagai kriteria untuk menilai instrumen untuk

mahasiswa merupakan kriteria yang disusun hanya dengan

memperhatikan rentangan bilangan tanpa

mempertimbangkan apa-apa dilakukan dengan membagi

rentangan bilangan.7

7 Suharsimi & Cepi, (2014). Evaluasi Program Pendidikan. (Jakarta : Bumi Aksara) h.35

Page 109: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

120

Rubrik merupakan suatu panduan kriteria penilaian yang

digunakan dalam proses pembelajaran atau bisa juga

digunakan dalam proses evaluasi. Didalam suatu rubrik,

terdapat seperangkat penialaian yang digunkana untuk menilai

suatu komponen atau indikator tertentu oleh individu maupun

kelompok, serta menyertakan dengan detail hirarki

penilaiannya.

Adapun manfaat rubrik menurut Stevens dan Levi8

diantaranya ialah :

• Dengan rubrik, dapat memberikan umpan balik yang

cepat dan akurat

• Rubrik dapat dijadikan pedoman penilaian yang

objektif dengan kriteria yang jelas.

• Rubrik dapat meningkatkan berpikir kritis

• Rubrik dapat menjadi instrumen refleksi yang efektif

dari proses pembelajaran yang berlangsung

8 Danielle Stevens & Antonia Levi. (2005). Introduction to Rubrics : an Assesment Tools to Save Grading Time, Convey Effective Feedback and Promote Student Learning.(Virginia : Stylus Publishing). h.28

Page 110: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

121

Adapun langkah-langkah menyusun rubrik menurut

Airasian & Russel adalah sebagai berikut :

1) Select a process or product to be taught 2) State performance for the process for the rubric 3) Decide on the number of scoring levels for the rubric, usually three to five 4) State description of performance criteria at the highest level of performance 5) State description of performance criteria at the remaining scoring levels 6) Compare each performance level 7) Select the scoring level closest to a actual performance proses or product 8) Grading

Pada langkah pertama adalah memilih proses atau

produk yang akan menjadi fokus evaluasi. Dalam hal ini yang

menjadi fokus evaluasi ialah komponen dari program

pembelajaran online yaitu komponen pedagogi dan komponen

interface design.

Pada langkah kedua adalah melakukan perumusan

terhadap kriteria dari komponen yang akan dievaluasi.

Perumusan mengacu pada sub indikator masing-masing

komponen pedagogi dan komponen Interface Design yang telah

ditetapkan dalam tabel identifikasi komponen program dan

indikatornya.

Page 111: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

122

Pada langkah ketiga selanjutnya yaitu menentukan

rentang skor yang akan dikembangkan pada rubrik. Rentang

skor ini juga dimaksudkan sebagai grade peniliaian yang juga

sesuai dengan skala pada instrumen. Rentang skor yang

digunakan pada rubric ini ialah empat untuk yang paling tinggi

dan skor satu untuk yang paling rendah.

Pada langkah keempat selanjutnya yaitu merumuskan

deskripsi untuk kriteria penilaianiiipada skor tertinggi atau

terbaik. Deskripsi untuk skor tertinggi diantaranya adalah

“Diaplikasikan dengan Sangat Baik” untuk instrumen observasi.

Pada langkah selanjutnya yaitu merumuskan deskripsi

untuk kriteria peniliaian dari sisa penilaian. Rumusan deskripsi

dari kedua tertinggi sampai terendah ialah “Diaplikasikan

dengan Baik”, “Diaplikasikan dengan Kurang Baik” dan

“Diaplikasikan dengan Tidak Baik” untuk instrumen observasi

ahli.

Page 112: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

123

Setelah dilakukan peninjauan ulang pada setiap kriteria

agar memastikan ada hirarki yang jelas disetiap kriteria

penilaian. Lalu selanjutnya langkah yang terakhir yaitu

melakukan proses penilaian dengan instrumen.

5. Menyusun Pedoman Pengerjaan

Langkah terakhir dalam tahapam pengembangan ini

ialah menyusun pedoman pengerjaan atau bisa juga disebut

dengan petunnjuk pengisian. Adapaun hal-hal yang harus

ditampilkan dalam pedoman pengerjaan diantaranya adalah

seperti penjelasan singkat tentang instrumen, tujuan

penggunaan instrumen (tentang sebuah kegiatan evaluasi

program pembelajaran), untuk siapa instrumen ditujukan, dan

penjelasan tat acara pengisian instrumen.

Page 113: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

124

C. Teknik Evaluasi

Idealnya, evaluasi terhadap suatu produk dilakukan melalui

empat tahap, yaitu reviu ahli (Expert Review), evaluasi satu-satu,

evaluasi kelompok kecil dan uji coba lapangan9. Namun atas

pertimbangan waktu dan kapabilitas pengembang yang terbatas untuk

mengevaluasi secara keseluruhan, evaluasi formatif yang dilakukan

pada pengembangan instrument ini dilakukan oleh expert review.

Expert Review dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh penilaian

secara rasional, objektif dan dapat dipertanggungjawabkan.

D. Teknik analisis data

Analisis akan dilakukan setelah mendapatkan data yang

terkumpul dari responden. Teknik yang dilakukan menggunkan teknik

matematis. Data kuantitatif yang diperolah dengan rumus berikut :

P =

P = angka prosesntase

F = jumlah skor

N = nilai maksimal

T = jumlah butir soal

9 Op.Cit, M. Atwi Suparman, h.291

Page 114: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

125

Dari perhitungan sederhana tersebut, akan diperoleh hasil

dalam bentuk presentase. Untuk mengintrepretasikan data setiap

kuesioner dengan kriteria sebagai berikut :

Skor Presentase (%) Interpretasi

0% - 25% Tidak Sesuai

26% - 50% Kurang Sesuai

51% - 75% Sesuai

76% - 100% Sangat Sesuai

Sedangkan untuk mengolah data hasil jawaban pertanyaan

terbuka dan masukan serta saran yang diberikan oleh ahli terkait

tahapan-tahapan pengembangan, akan dituliskan secara deskriptif

oleh pengembang.

Page 115: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

126

BAB IV

HASIL PENGEMBANGAN

A. Nama Produk

Dalam penelitian pengembangan ini menghasilkan sebuah

instrument evaluasi program pembelajaran online yang berjudul

Instrumen Evaluasi Program Pembelajaran Online. Penelitian

pengembangan ini ditujukan untuk menghasilkan sebuah instrument

yang nantinya digunakan untuk mengeveluasi program pembelajaran

online yang diadakan di program studi Teknologi Pendidikan. Proses

dari penelitian pengembangan ini merupakan aplikasi dari metode dan

prosedur pengembangan instrument yang dirumuskan oleh Suharsimi

Arikunto dan Cepi. S.A Jabbar.

Instrumen yang dihasilkan dalam penelitian pengembangan ini

nantinya akan mengevaluasi dua komponen program pembelajaran

online yaitu komponen Pedagogi dan komponen Interface Design

(Tampilan antarmuka).

Page 116: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

127

B. Karakteristik Produk

Hasil penelitian pengembangan ini merupakan beberapa

instrument evaluasi program pembelajaran online yang khususnya

menyangkut pada dua komponen yaitu komponen Pedagogi dan

Komponen Interface Design.

Karakteristik produk instrumen evaluasi program pembelajaran

online antara lain ialah sebagai berikut :

a. Menghasilkan beberapa jenis instrumen evaluasi,

diantaranya yaitu instrumen evaluasi yang ditujukan untuk

Mahasiswa, instrumen evaluasi yang ditujukan untuk ahli

pembelajaran, dan instrumen evaluasi yang ditujukan untuk

ahli desain platform

b. Prosedur pengembangan ini mengacu pada prosedur

pengembangan yang dirumuskan oleh Suharsimi Arikunto

dan Cepi S.A Jabbar

c. Adapun komponen yang dijadikan acuan untuk

pengembangan instrumen evaluasi in mengacu pada dua

komponen, yaitu komponen Pedagogi dan komponen

Interface Design

d. Untuk mempertanggunjawabkan pengembangan instrumen,

tahapan-tahapan pada proses pengembangan ini

Page 117: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

128

melibatkan evaluasi formatif yang dilakukan oleh ahli desain

Pembelajaran Online, Ahli Evaluasi, dan Ahli Bahasa.

C. Kelebihan Instrumen

Instrumen evaluasi program pembelajaran online

mempunyai beberapa kelebihan, diantaranya yaitu :

a. Instrumen ini mengevaluasi proses pelaksanaan pedagogi

dalam hal ini mengevaluasi proses pembelajaran yang terjadi

dalam pembelajaran online dan komponen Interface Design

yang mengevaluasi tampilan antarmuka yang didesain dalam

pembelajaran online

b. Instrumen ini ditujukan kepada beberapa pihak terkait untuk

dijadikan sebagai sumber data evaluasi

c. Produk Instrumen juga dilengkapi dengan petunjuk pengisian

serta kriteria penilaian kualitatif yaitu rubrik

d. Pada setiap tahapan pengembangan, semuanya melalui proses

Expert review untuk menilai setiap tahapan pengembangannya

Page 118: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

129

D. Prosedur Pemanfaatan

Berikut ini adalah prosedur pemanfaatan untuk instrument

evaluasi program pembelajaran :

a. Instrumen ini digunakan pada evaluasi program pembelajaran

online.

b. Penggandaan instrument disesuaikan dengan jumlah

kebutuhan mahasiswa yang telah mengikuti program

pembelajaran online dan beberapa ahli dalam mengevaluasi

proses pelaksanannya

c. Instrumen ini dibagikan berdasarkan dengan sumber datanya,

d. Pihak pelaksana program ataupun evaluator baiknya

memberikan arahan dan penjelesan terkait dengan tata cara

pengisian instrumen evaluasi program

e. Satu perangkat instrument ini hanya dapat digunakan dalam

satu kali proses pelaksanaan program pembelajaran online

f. Dapat dijadikan sebagai kuasi eksperimen dalam penelitian

selanjutnya untuk membakukan instrumen

Page 119: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

130

E. Hasil Pengembangan Produk dan Hasil Evaluasi Formatif

Tabel 4.1

1. Identifikasi Komponen Program, Sub Indikator, Sumber data, Metode pengumpulan data, dan Jenis instrumen.

Komponen Sub-

Komponen Indikator Sub-Indikator

Sumber Data Instrumen

1.Pedagogi 1.1 Analisis

Konten

1.1.1 Rumusan Tujuan

Pembelajaran

Tujuan pembelajaran Umum

Mahasiswa & Ahli

Pembelajaran

Kuesioner &

Observasi

Tujuan Pembelajaran Khusus

Tujuan Pembelajaran mengacu pada aspek kognitif, afektif, psikomotorik

Tujuan pembelajaran mengacu pada standar kompetensi

Tujuan pembelajaran menjelaskan kompetensi dasar

Tujuan pembelajaran ada pada setiap subbab materi pembelajaran

1.1.2 Potongan (Chunking)

materi pembelajaran

Penyajian chunking pembelajaran berdasarkan fakta, konsep, prinsip, prosedur

Ahli Pembelajaran

Observasi

Penyajian chunking pembelajaran sudah sesuai dengan dengan urutan fakta, konsep, prinsip, prosedur

Mahasiswa Kuesioner

1.1.3 Learning Object

Penyajian learning object secara jelas pada setiap chunking materi pembelajaran

Mahasiswa Kuesioner

Penyajian bentuk digital LO sesuai

Page 120: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

131

dengan materi yang disampaikan

Komponen Sub-

Komponen Indikator Sub-Indikator

Sumber Data Instrumen

Jumlah elemen dalam LO sesuai dengan materi yang disampaikan

Penjelasan aktifitas pemebelajaran dalam LO

1.1.4 Penggunaan

media pembelajaran

Efektifitas Penggunaan media pembelajaran yang sesuai untuk menyampaikan konten pembelajaran

Mahasiswa & Ahli

Pembelajaran

Kuesioner &

Observasi Efektifitas penggunaan hypertext / hypermedia dalam pembelajaran

1.2 Analisis peserta didik

1.2.1 Ketepatan melakukan

analisis peserta didik

Program menyajikan konten pembelajaran dengan gaya belajar pemelajar Mahasiswa Kuesioner

Program memberikan pre-test diawal pembelajaran

1.3 Strategi Pembelajara

n

1.3.1 Strategi pembelajaran

Program menyajikan pembelajaran dengan strategi yang sesuai dengan materi pembelajaran

Mahasiswa & Ahli

Pembelajaran

Kuesioner &

Observasi

Program menyajikan pembelajaran secara aktif interaktif

Program menyajikan variasi strategi pembelajaran

Program menyajikan contoh-contoh konkrit dalam pembelajaran

Page 121: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

132

Komponen Sub-

Komponen Indikator Sub-Indikator

Sumber Data Instrumen

1.3.2 Media dan Sumber Belajar

Media yang digunakan mampu menarik perhatian pemelajar (Gaining Attention)

Media yang digunakan sesuai dengan situasi pembelajaran

Sumber belajar yang digunakan sesuai dengan situasi pembelajaran

Media yang digunakan sesuai dengan karakteristik pemelajar

Ketersediaan media pembelajaran pada lingkungan pembelajaran online

Ketersediaan sumber belajar pembelajaran pada lingkungan pembelajaran online

Kemampuan pembelajar menggunakan media pembelajaran

1.3.3 Motivasi pada

pembelajaran

Kemampuan pembelajar menggunakan sumber belajar

Page 122: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

133

Komponen Sub-

Komponen Indikator Sub-Indikator

Sumber Data Instrumen

Kemampuan memberikan umpan balik kepada pemelajar dari pembelajar

Kemampuan memberikan pembelajaran yang bermakna bagi pemelajar

Kemampuan menciptakan rasa ingin tau bagi pemelajar

Page 123: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

134

Komponen Sub-

Komponen Indikator Sub-Indikator

Sumber data Instrumen

2. Interface Design

(Tampilan Antarmuka)

2.1 Desain Halaman

2.1.1 Tampilan Visual

Tampilan halaman muka pembelajaran menarik

Mahasiswa & Ahli Desain

Platform

Kuesioner &

Observasi

Susunan tampilan konten pembelajaran terorganisasi dengan baik

Tampilan halaman user friendly

2.1.2 Keterbacaan

Tampilan warna halaman eye friendly

Tampilan halaman terdapat kontras antara background dan teks

Teks pada halaman dapat terbaca dengan baik dapat terbaca dengan baik

Ukuran font digunakan secara konsisten

Jenis font digunakan secara konsisten

Ukuran spasi per paragraf digunakan secara konsisten

Warna yang digunakan pada teks sesuai

Layout konten digunakan secara konsisten

Page 124: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

135

Komponen Sub-

Komponen Indikator Sub-Indikator

Sumber Data Instrumen

Penyajian kata-kata yang penting diiringi dengan cue,highlight sehingga ada penekanan yang relevan

2.3 Navigasi 2.3.1 Fitur - fitur

Fitur-fitur dalam web course disajikan secara terstruktur

Mahasiswa & Ahli Desain

Platform

Kuesioner &

Observasi

Terdapat penjelasan mengenai fitur-fitur yang ada dalam web course

Kesesuaian penggunaan simbol navigasi

Kesesuaian penggunaan fitur menu dalam navigasi pembelajaran Online

Kesesuaian penggunaan fitur site map dalam navigasi pembelajaran Online

Kesesuaian penggunaan fitur search dalam navigasi pembelajaran Online

Page 125: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

136

Hasil Expert Review Pengidentifikasian Komponen Program dan

Indikatornya :

Tabel 4.2

Hasil Expert Review pada tahapan Pengidentifikasian Komponen Program dan Indikatornya oleh Ahli Desain Pembelajaran Online

No Pertanyaan

Skor Review tahapan

Pengidentifikasian Komponen

Program dan Indikatornya

1.

Perumusan komponen program

pembelajaran online sesuai

dengan apa yang ingin

dievaluasi

4

2.

Perumusan komponen mengacu

pada definisi konseptual dan

operasional penelitian

2

3.

Perumusan Indikator sesuai

dengan komponen program

pembelajaran online yang akan

dievaluasi

2

4.

Perumusan indikator sesuai

dengan definisi konseptual dan

operasional penelitian

4

5 Pemilihan sumber data sesuai

dengan data yang ingin

4

Page 126: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

137

diperoleh

6

Memilih jenis instrumen yang

sesuai dengan data yang ingin

diperoleh

4

Total Skor 20

Presentase 83.33%

Interpretasi Sangat Sesuai

Berdasarkan dari data penilaian yang diperoleh pada expert

review Pengidentifikasian komponen program dan Indikatornya yang

dilakukan oleh Ahli Desain Pembelajaran Online, dapat disimpulkan

informasi yang didapatkan pada pengidentifikasian komponen program

dan indikatornya pada penelitian pengembangan ini sudah sangat

sesuai dengan macam informasi yang dihasilkan dan termuat pada

tabel pengidentifikasian komponen program dan indikatornya. Adapun,

saran dan komentar dari ahli desain pembelajaran online adalah

sebagai berikut :

Page 127: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

138

Tabel 4.3

Komentar dan saran ahli desain pembelajaran Online tentang Pengidentifikasian Komponen Program dan Indikatornya

Komentar dan Saran

1. Definisi konseptual dan definisi operasional revisi 2. Identifikasi indikator dan sub indikaor harus lebih spesifik dan

rinci 3. Sumber data ditambahkan 4. Instrumen ditambahka (disesuaikan dengan sumber data)

Page 128: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

139

2. Membuat Kisi-kisi kaitan antara indikator, sumber data, metode

pengumpulan data, dan jenis instrumen

Setelah mengidentifikasi komponen program, indikator dan sub

indikator, sumber data, metode pengumpulan data, serta jenis

instrumen. Maka langkah selanjutnya ialah membuat kisi-kisi yang

saling berkaitan. Dengan membuat kisi-kisi ini, maka akan terlihat

indikator apa yang akan dievaluasi, jumlah butir untuk masing-masing

indikator, dan butir berapa untuk mengungkap suatu data.

Selanjutnya, dalam pengembangan kisi-kisi ini terbagi menjadi

tiga bagian untuk tiga jenis instrumen, yaitu kisi-kisi instrumen yang

akan digunakan oleh mahasiswa, kisi-kisi instrumen yang akan

digunakan oleh ahli pembelajaran, dan kisi-kisi instrumen untuk ahli

desain platform.

Page 129: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

140

Tabel 4.4 Kisi-kisi Instrumen Evaluasi Program Pembelajaran Online untuk Mahasiswa

Komponen Sub-

Komponen Indikator Sub-Indikator Nomor Butir Jumlah

1.Pedagogi 1.1 Analisis

Konten

1.1.1 Rumusan Tujuan

Pembelajaran

Program merumuskan tujuan pembelajaran Umum secara jelas

1,2,3,4,5,6 6

Program merumuskan tujuan Pembelajaran Khusus secara jelas

Program merumuskan tujuan pembelajaran mengacu pada aspek kognitif, afektif, psikomotorik

Program merumuskan tujuan pembelajaran mengacu pada standar kompetensi

Program merumuskan tujuan pembelajaran dengan kompetensi dasar yang sesuai

Program menyajikan rumusan tujuan pembelajaran pada setiap subbab materi pembelajaran

1.1.2 Chunnking materi

pembelajaran Program menyajikan chunking pembelajaran yang sesuai dengan dengan urutan fakta, konsep, prinsip, prosedur

7 1

1.1.3 Learning Object

Program menyajikan learning object secara jelas pada setiap chunking materi pembelajaran

8, 9, 10, 11 4

Program mampu menyajikan bentuk digital LO yang sesuai dengan materi yang disampaikan

Program mampu menyajikan kuantitas elemen dalam LO yang sesuai dengan materi pembelajaran

Program mampu menyajikan petunjuk aktifitas pembelajaran dalam LO

Page 130: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

141

Komponen Sub-

Komponen Indikator Sub-Indikator Nomor Butir Jumlah

1.1.4 Penggunaan media

pembelajaran

Program mampu menggunakan media pembelajaran secara efektif untuk menyampaikan materi pembelajaran

12, 13 2 Program mampu menyajikan Efektifitas penggunaan hypertext / hypermedia dalam pembelajaran

1.2 Analisis Peserta Didik

1.2.1 Ketepatan melakukan analisis

peserta didik

Program mampu menyajikan konten pembelajaran dengan gaya belajar pemelajar 14, 15 2

Program mampu memberikan pre-test diawal pembelajaran

1.3 Strategi Pembelajaran

1.3.1 Ketepatan penggunaan

strategi pembelajaran

Program mampu menyajikan pembelajaran dengan strategi yang sesuai dengan materi pembelajaran

16, 17, 18, 19

4

Program mampu menyajikan pembelajaran secara aktif interaktif

Program mampu menyajikan variasi strategi pembelajaran

Program mampu menyajikan contoh-contoh konkrit dalam pembelajaran

1.3.2 Media dan Sumber Belajar

Fasilitator program mampu menggunakan Media yang menarik perhatian pemelajar (Gaining Attention)

20,21, 22, 25, 26, 27,

8

Fasilitator program mampu menggunakan Media pembelajaran sesuai dengan situasi pembelajaran

Fasilitator program mampu menyajikan Sumber belajar yang sesuai dengan situasi pembelajaran

Fasilitator program mampu menyajikan Media yang sesuai dengan karakteristik pemelajar

Komponen Sub-

Komponen Indikator Sub-Indikator Nomor Butir Jumlah

Fasilitator program mampu menyediakan media pembelajaran pada lingkungan pembelajaran online

Page 131: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

142

Fasilitator program mampu menyediakan sumber belajar pembelajaran pada lingkungan pembelajaran online

Fasilitator program mampu menggunakan media pembelajaran

Fasilitator program mampu menggunakan sumber belajar

1.3.3 Motivasi pada pembelajaran

Program mampu memberikan umpan balik kepada pemelajar dari pembelajar

28. 29, 30 3 Program mampu memberikan pembelajaran yang bermakna bagi pemelajar

Program mampu menciptakan rasa ingin tahu bagi pemelajar

Komponen Sub-

Komponen Indikator Sub-Indikator Nomor Butir Jumlah

2. Interface Design

(Tampilan Antarmuka)

2.1 Desain Halaman

2.1.1 Tampilan Visual

Tampilan halaman muka pembelajaran menarik

31, 32, 33, 3 Susunan tampilan konten pembelajaran terorganisasi dengan baik

Tampilan halaman user friendly

2.1.2 Keterbacaan

Tampilan warna halaman eye - friendly 34, 35, 36, 37, 38, 39,

40, 41 8

Tampilan halaman terdapat kontras antara background dan teks

Teks pada halaman dapat terbaca dengan baik dapat terbaca dengan baik

Page 132: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

143

Komponen Sub-

Komponen Indikator Sub-Indikator Nomor Butir Jumlah

Ukuran font digunakan secara konsisten

Jenis font digunakan secara konsisten

Ukuran spasi per paragraf digunakan secara konsisten

Warna yang digunakan pada teks sesuai

Layout konten digunakan secara konsisten

2.2 Desain Konten

2.2.1 Prinsip multimedia dalam

e-learning

Penggunaan teks dan grafis pada penyajian materi pembelajaran letaknya saling berdekatan secara konsisten

42, 43, 44, 45, 46, 47,

48, 49, 8

Pengunaan teks dan grafis disajikan dengan cara simultan (bersamaan)

Tidak menggunakan ekstra teks / narasi / suara / video / animasi yang tidak perlu dan tidak relevan dalam penyajian konten pembelajaran

Penyajian materi dengan animasi selalu diiringin dengan narasi audio

Menghindari penjelasan yang tumpang tindih yang terdapat pada animasi, narasi, dan ditambah teks pada penyajian konten pembelajaran

Narasi atau teks yang disajikan dalam pembelajaran bersifat komunikatif (informal)

Terdapat interaktivitas antara pemelajar dengan konten pembelajaran (misalnya dengan simulasi atau game yang dihadirkan)

Penyajian kata-kata yang penting diiringi dengan cue,highlight sehingga ada penekanan yang relevan

2.3 Navigasi 2.3.1 Fitur - fitur Fitur-fitur dalam web course disajikan secara terstruktur 50, 51, 52,

53, 54, 55, 6 Terdapat penjelasan mengenai fitur-fitur yang ada dalam

web course

Page 133: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

144

Komponen Sub-

Komponen Indikator Sub-Indikator Nomor Butir Jumlah

Kesesuaian penggunaan simbol navigasi

Kesesuaian penggunaan fitur menu dalam navigasi pembelajaran Online

Kesesuaian penggunaan fitur site map dalam navigasi pembelajaran Online

Kesesuaian penggunaan fitur search dalam navigasi pembelajaran Online

Tabel 4.5 Kisi-kisi Instrumen Evaluasi Program Pembelajaran Online untuk Ahli Pembelajaran

Komponen Sub-

Komponen Indikator Sub-Indikator Nomor Butir Jumlah

1.1 Pedagogi

1.1 Analisis Konten

1.1.1 Penjelasan Tujuan

Pembelajaran

Tujuan pembelajaran Umum

1, 2, 3, 4, 5, 6

6

Tujuan Pembelajaran Khusus

Tujuan Pembelajaran mengacu pada aspek kognitif, afektif, psikomotorik

Tujuan pembelajaran mengacu pada standar kompetensi

Tujuan pembelajaran menjelaskan kompetensi dasar

Tujuan pembelajaran ada pada setiap subbab materi pembelajaran

1.1.2 Potongan (Chunking) materi

pembelajaran

Penyajian chunking materi pembelajaran memuat fakta 7, 8, 9, 10,

11 5 Penyajian chunking materi pembelajaran memuat prinsip

Penyajian chunking materi pembelajaran memuat proses

Page 134: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

145

Komponen Sub-

Komponen Indikator Sub-Indikator Nomor Butir Jumlah

Penyajian chunking materi pembelajaran memuat prosedur

Penyajian chunking materi pembelajaran memuat konsep

1.1.3 Penggunaan media

pembelajaran

Efektifitas penggunaan hypertext / hypermedia dalam pembelajaran

12, 13 2 Efektifitas Penggunaan media pembelajaran yang sesuai untuk menyampaikan konten pemeblajaran

1.2 Strategi Pembelajaran

1.2.1 Ketepatan penggunaan

strategi pembelajaran

Program menyajikan pembelajaran dengan strategi yang sesuai dengan materi pembelajaran 14, 15, 16,

17 4

Program menyajikan pembelajaran secara aktif interaktif

Program menyajikan variasi strategi pembelajaran

Komponen Sub-

Komponen Indikator Sub-Indikator Nomor Butir Jumlah

1.2 Strategi Pembelajaran

1.2.2 Media dan Sumber Belajar

Program menyajikan contoh-contoh konkret dalam pembelajaran

18, 19, 20, 21, 22, 23,

24, 25 8

Media yang digunakan mampu menarik perhatian pemelajar (Gaining Attention)

Media yang digunakan sesuai dengan situasi pembelajaran

Sumber belajar yang digunakan sesuai dengan situasi pembelajaran

Media yang digunakan sesuai dengan karakteristik pemelajar

Ketersediaan media pembelajaran pada lingkungan pembelajaran online

Page 135: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

146

Komponen Sub-

Komponen Indikator Sub-Indikator Nomor Butir Jumlah

Ketersediaan sumber belajar pembelajaran pada lingkungan pembelajaran online

Kemampuan pembelajar menggunakan media pembelajaran

Kemampuan pembelajar menggunakan sumber belajar

1.2.3 Motivasi pada pembelajaran

Kemampuan memberikan umpan balik kepada pemelajar dari pembelajar

26, 27, 28, 3 Kemampuan memberikan pembelajaran yang bermakna bagi pemelajar

Kemampuan menciptakan rasa ingin tau bagi pemelajar

Tabel 4.6 Kisi-kisi Instrumen Evaluasi Program Pembelajaran Online untuk Ahli Desain Platform

Komponen Sub-

Komponen Indikator Sub-Indikator Nomor Butir Jumlah

1. Tampilan antarmuka (Interface Design)

1.1 Desain Halaman

1.1.1 Tampilan Visual

Tampilan halaman muka pembelajaran menarik

1, 2, 3 3 Susunan tampilan konten pembelajaran terorganisasi dengan baik

Tampilan halaman user friendly

1.1 2. Keterbacaan

Tampilan warna halaman eye friendly

4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11

8 Tampilan halaman terdapat kontras antara background dan teks

Teks pada halaman dapat terbaca dengan baik dapat terbaca dengan baik

Page 136: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

147

Komponen Sub-

Komponen Indikator Sub-Indikator Nomor Butir Jumlah

Ukuran font digunakan secara konsisten

Jenis font digunakan secara konsisten

Ukuran spasi per paragraf digunakan secara konsisten

Warna yang digunakan pada teks sesuai

Layout konten digunakan secara konsisten

1.2 Desain Konten

1.2 1 Penggunaan

prinsip multimedia

Penggunaan prinsip contiguity (ketersinambungan)

12, 13, 14, 15, 16, 17,

18

7

Penggunaan prinsip koherensi

Penggunaan prinsip modalitas

Penggunaan prinsip redundansi

Penggunaan prinsip personalisasi

Penggunaan prinsip interaktifitas

Penggunaan prinsip sinyal

1.3 Navigasi 1.3.1 Fitur -fitur

Fitur-fitur dalam web course disajikan secara terstruktur

19, 20 , 21, 22, 23, 24

6

Terdapat penjelasan mengenai fitur-fitur yang ada dalam web course

Kesesuaian penggunaan simbol navigasi

Kesesuaian penggunaan fitur menu dalam navigasi pembelajaran Online

Kesesuaian penggunaan fitur site map dalam navigasi pembelajaran Online

Kesesuaian penggunaan fitur search dalam navigasi pembelajaran Online

Page 137: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

148

Hasil Expert Review pada tahapan Perumusan Kisi – Kisi Instrumen

oleh Ahli Evaluasi.

Tabel. 4.7 Hasil Expert Review Perumusan Kisi – Kisi Instrumen oleh

Ahli Evaluasi

No Pertanyaan Skor Review tahapan

Perumusan Kisi – Kisi Instrumen

1.

Perumusan kisi-kisi sesuai

dengan informasi yang akan

dievaluasi

3

2.

Kisi-kisi yang dihasilkan

menunjukkan butir untuk

masing-masing instrument

3

3.

kisi-kisi yang dirumuskan saling

terkait antara komponen

program dan indikatornya

3

4.

Urutan atau nomor butir

instrument sudah sesuai dengan

susunan indikator

3

Total Skor 12

Presentase 75%

Interpretasi Sesuai

Page 138: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

149

Berdasarkan dari data penilaian yang diperoleh pada expert

review perumusan kisi – kisi instrumen yang dilakukan oleh Ahli

Evaluasi, dapat disimpulkan informasi yang didapatkan pada

perumusan kisi – kisi instrumen pada penelitian pengembangan ini

sudah sesuai dengan informasi yang dihasilkan dan termuat pada

tabel perumusan kisi – kisi instrumen. Adapun, saran dan komentar

dari Ahli Evaluasi adalah sebagai berikut :

Tabel 4.8 Komentar dan saran oleh Ahli Evaluasi pada tahapan Perumusan Kisi-

Kisi Instrumen

Komentar dan Saran

1. Istilah dalam indikator dan sub indikator harus sesuai dengan kosntruk teori

2. Rumusan sub indikator harus sesuai teori

Page 139: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

150

3. Merumuskan butir pertanyaan instrumen

Perumusan butir instrumen tidak lepas dari kisi-kisi yang

mengacu pada indikator apa yang ingin dievaluasi serta

komponen-komponen yang hendak diukur. Jumlah soalnya pun

bergantung pada variabelnya. Jumlah butir instrumen pun

disesuaikan dengan jumlah sub indikator yang ingin dievaluasi.

Page 140: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

151

Tabel 4.9

Butir Pertanyaan Instrumen untuk Mahasiswa

No Butir Pertanyaan Ya Tidak Catatan

Tujuan Pembelajaran

1 Program mampu merumuskan tujuan pembelajaran umum secara jelas

2 Program mampu merumuskan tujuan pembelajaran khusus secara jelas

3 Program mampu menjelaskan tujuan pembelajaran yang mengacu pada aspek kognitif, afektif, psikomotorik

4 Program mampu merumuskan tujuan pembelajaran yang mengacu pada standar kompetensi

5 Program mampu merumuskan tujuan pembelajaran dengan kompetensi dasar yang sesuai

6 Program mampu menampilkan rumusan tujuan pembelajaran pada setiap subbab materi pembelajaran

Chunking Materi Pembelajaran

7 Program mampu menampilkan chunking pembelajaran yang sesuai dengan dengan urutan fakta, konsep, prinsip, prosedur

Learning Object (LO)

8 Program mampu menampilkan LO secara jelas pada setiap chunking materi pembelajaran

Page 141: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

152

9 Program mampu menampilkan bentuk digital LO yang sesuai dengan materi yang disampaikan

10 Program mampu menampilkan jumlah elemen LO yang sesuai dengan materi pembelajaran

11 Program mampu menampilkan petunjuk aktifitas pemebelajaran dalam LO

Penggunaan Media Pembelajaran

12 Fasilitator program mampu menggunakan media pembelajaran secara efektif untuk menyampaikan materi pembelajaran

13 Fasilitator program mampu menyajikan efektivitas penggunaan hypertext / hypermedia dalam pembelajaran

Ketepatan analisis peserta didik

14 Program mampu menampilkan materi pembelajaran dengan gaya belajar pemelajar

15 Program mampu menyajikan pre test diawal pembelajaran

Strategi Pembelajaran

16 Fasilitator program mampu menyajikan pembelajaran dengan strategi yang sesuai dengan materi pembelajaran

17 Fasilitator program mampu menyajikan pembelajaran secara aktif interaktif

18 Fasilitator program mampu menghadirkan variasi strategi pembelajaran

19 Fasilitator program mampu menyajikan contoh-contoh konkret dalam pembelajaran

Media dan Sumber Belajar

20 Fasilitator program mampu menggunakan media yang menarik perhatian pemelajar (Gaining Attention)

Page 142: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

153

21 Fasilitator program mampu menggunakan media pembelajaran sesuai dengan situasi pembelajaran

22 Fasilitator program mampu menyajikan sumber belajar yang sesuai dengan situasi pembelajaran

23 Fasilitator program mampu menyajikan media yang sesuai dengan karakteristik pemelajar

24 Fasilitator program mampu menyediakan media pembelajaran pada lingkungan pembelajaran online yang mudah diakses pemelajar

25 Fasilitator program mampu menyediakan sumber belajar pembelajaran pada lingkungan pembelajaran online yang mudah diakses pemelajar

26 Fasilitator program program mampu menggunakan media pembelajaran secara tepat

27 Fasilitator program mampu memanfaatkan sumber belajar secara tepat

Motivasi pada pembelajaran

28 Fasilitator mampu memberikan umpan balik secara aktif kepada pemelajar

29 Fasilitator program mampu memberikan pembelajaran yang bermakna bagi pemelajar

30 Fasilitator program mampu menciptakan rasa ingin tau bagi pemelajar

Tampilan Visual

31 Program mampu menampilkan tampilan visual halaman muka pembelajaran yang menarik

32 Program mampu menampilkan tampilan konten pembelajaran yang terorganisasi dengan baik

33 Program mampu menampilkan tampilan halaman user friendly (mudah dimengerti)

Keterbacaan

Page 143: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

154

34 Program mampu menampilkan tampilan warna halaman yang eye friendly

35 Program mampu menampilkan tampilan halaman yang kontras antara background dan teks

36 Program mampu menampilkan teks yang mudah dibaca

37 Program menampilkan penggunaan ukuran font secara konsisten

38 Program menampilkan penggunaan jenis font secara konsisten

39 Program mampu menampilkan penggunaan ukuran spasi per paragraf secara konsisten

40 Program mampu menampilkan penggunaan warna pada teks yang sesuai

41 Pogram mampu menampilkan penggunaan layout konten pembelajaran secara konsisten

Prinsip multimedia dalam e-learning

42 Program mampu menggunakan teks dan grafis pada penyajian materi pembelajaran letaknya saling berdekatan secara konsisten

43 Program mampu menggunakan teks dan grafis yang disajikan dengan cara simultan (bersamaan)

44 Program mampu menghindari penggunaan ekstra teks / narasi / suara / video / animasi yang tidak perlu dan tidak relevan dalam penyajian konten pembelajaran

45 Program mampu menampilkan materi dengan animasi yang selalu diiringi dengan narasi audio

46 Program mampu menghindari penjelasan tumpang tindih pada animasi, narasi, yang ditambah teks pada penyajian konten pembelajaran

47 Program mampu menampilkan narasi atau teks dalam pembelajaran yang bersifat komunikatif (informal)

Page 144: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

155

48 Program mampu menampilkan pembelajaran yang interaktif antara pemelajar dengan konten pembelajaran (misalnya dengan simulasi atau game yang dihadirkan)

49 Program mampu menampilkan kata-kata penting diiringi dengan cue, highlight sehingga ada penekanan yang relevan

Fitur-fitur

50 Program mampu menampilkan Fitur-fitur dalam webcourse secara terstruktur

51 Program mampu menampilkan penjelasan terhadap penggunaan fitur-fitur

52 Program mampu menampilkan jenis-jenis simbol dan ikon yang sesuai pada webcourse

53 Program mampu menampilkan fitur menu yang sesuai dalam webcourse

54 Program mampu menampilkan fitur site map yang sesuai dalam webcourse

55 Program mampu menampilkan fitur search yang sesuai dalam webcourse

Page 145: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

156

Tabel 4.10 Butir Pertanyaan Instrumen untuk Ahli Pembelajaran

No Butir Pertanyaan

Tidak diaplikasi

kan

Diaplikasikan

dengan kurang

baik

Diaplikasikan

dengan baik

Diaplikasikan

dengan sangat

baik

Catatan

Tujuan Pembelajaran

1 Merumuskan tujuan pembelajaran umum secara jelas

2 Merumuskan tujuan pembelajaran khusus secara jelas

3 Merumuskan tujuan pembelajaran mengacu pada aspek kognitif, afektif, psikomotorik

4 Merumuskan tujuan pembelajaran mengacu pada standar kompetensi

5 Merumuskan tujuan pembelajaran mengacu pada kompetensi dasar

6 Tujuan pembelajaran ada pada setiap subbab materi pembelajaran

Chunking Materi Pembelajaran

7 Menampilkan chunking materi pembelajaran memuat fakta

8 Menampilkan chunking materi pembelajaran memuat prinsip

9 Menampilkan chunking materi pembelajaran memuat proses

Page 146: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

157

10 Menampilkan chunking materi pembelajaran memuat prosedur

11 Menampilkan chunking materi pembelajaran memuat konsep

Penggunaan Media Pembelajaran

12 Menampilkan penggunaan hypertext / hypermedia dalam pembelajaran secara efektif

13 Menampilkan media pembelajaran yang sesuai untuk menyampaikan konten pembelajaran secara efektif

Ketepatan Penggunaan Strategi Pembelajaran

14 Menampilkan pembelajaran dengan strategi yang sesuai dengan materi pembelajaran

15 Menampilkan pembelajaran secara aktif interaktif

16 Menampilkan variasi strategi pembelajaran

17 Menampilkan contoh-contoh konkret dalam pembelajaran

Media dan Sumber Belajar

18 Menggunakan media yang mampu menarik perhatian pemelajar (Gaining Attention)

19 Menggunakan media yang sesuai dengan situasi pembelajaran

20 Menggunakan sumber belajar yang sesuai dengan situasi pembelajaran

21 Menggunakan media yang sesuai dengan karakteristik pemelajar

22 Menggunakan media pembelajaran yang mudah tersedia pada lingkungan pembelajaran online

23 Menggunakan sumber belajar pembelajaran yang mudah tersedia pada lingkungan pembelajaran online

Page 147: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

158

24 Kemampuan fasilitator menggunakan media pembelajaran

25 Menggunakan sumber belajar dengan baik

Motivasi pada Pembelajaran

26 Fasilitator program memberikan umpan balik kepada pemelajar

27 Fasilitator program memberikan pembelajaran yang bermakna bagi pemelajar

28 Fasilitator program menciptakan rasa ingin tau bagi pemelajar

Page 148: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

159

Tabel. 4.11 Butir Pertanyaan Instrumen untuk Ahli Desain Platform

No Butir Pertanyaan Tidak

diaplikasikan

Diaplikasikan

dengan kurang

baik

Diaplikasikan

dengan baik

diaplikasikan

dengan sangat

baik

Catatan

Tampilan Visual

1 Menampilkan tampilan halaman muka pembelajaran menarik

2 Menampilkan organisasi konten pembelajaran dengan baik

3 Menampilkan halaman user friendly (mudah digunakan)

Keterbacaan

4 Menampilkan warna halaman eye friendly

5 Menampilkan halaman yang kontras antara background dan teks

6 Penggunaan teks pada halaman dapat terbaca dengan baik

7 Penggunaan ukuran font secara konsisten

8 Penggunaan jenis font secara konsisten

9 Penggunaan ukuran spasi per paragraf secara konsisten

10 Penggunaan warna pada teks yang sesuai

Page 149: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

160

11 Penggunaan layout konten pembelajaran secara konsisten

Penggunaan Prinsip Multimedia

12 Pengaplikasian prinsip contiguity (keterhubungan)

13 Pengaplikasian prinsip koherensi

14 Pengaplikasian prinsip modalitas

15 Pengaplikasian prinsip redundansi

16 Pengaplikasian prinsip personalisasi

17 Pengaplikasian prinsip interaktivitas

18

Pengaplikasian prinsip sinyal

Fitur-Fitur

19 Menampilkan fitur-fitur dalam webcourse secara terstruktur

20 Menampilkan penjelasan mengenai fitur-fitur yang ada dalam webcourse

21 Penggunaan ikon dan simbol navigasi yang sesuai

22 Penggunaan fitur menu dalam navigasi pembelajaran online yang sesuai

23 Penggunaan fitur site map dalam navigasi pembelajaran online yang seusai

Page 150: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

161

24 Penggunaan fitur search dalam navigasi pembelajaran online yang sesuai

Page 151: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

162

Hasil Expert Review pada tahapan Perumusan Butir Pertanyaan

Instrumen oleh Ahli Evaluasi.

Tabel 4.12 Hasil Expert Review Perumusan Butir Pertanyaan Instrumen oleh

Ahli Evaluasi

No Pertanyaan

Skor Review tahapan

Perumusan Butir Pertanyaan

Instrumen

1. Perumusan butir pertanyaan

sesuai dengan kisi-kisi

3

2. Butir pertanyaan dirumuskan

secara lengkap dan jelas

3

3. Perumusan pertanyaan sesuai

dengan opsi jawaban instrumen

3

4. Perumusan kalimat pertanyaan

yang tidak menggiring jawaban

3

5.

Merumuskan pertanyaan yang

hanya mengandung satu objek

disetiap butir pertanyaannya

3

Total Skor 15

Presentase 75%

Interpretasi Sesuai

Page 152: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

163

Berdasarkan dari data penilaian yang diperoleh pada expert review

perumusan butir pertanyaan instrumen yang dilakukan oleh Ahli Evaluasi,

dapat disimpulkan informasi yang didapatkan pada perumusan butir

instrumen pada penelitian pengembangan ini sudah sesuai dengan informasi

yang dihasilkan dan termuat pada tabel perumusan butir instrumen. Adapun,

saran dan komentar dari Ahli Evaluasi adalah sebagai berikut :

Tabel 4.13 Komentar dan saran oleh Ahli Evaluasi pada tahapan Perumusan

Butir-Butir instrumen

Komentar dan Saran

1. Butir pertanyaan untuk mahasswa dikurangi jumlah butir dan jenis instrumennya dengan kuesioner jawaban “ Ya / Tidak “ atau “Ada / Tidak Ada” atau dengan metode lain “Semantik Dimensial”

2. Lembar Observasi dikurangi jumlah butir

Page 153: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

164

Hasil Expert Review pada tahapan Perumusan Butir Pertanyaan

Instrumen oleh Ahli Bahasa.

Tabel. 4.14 Hasil Expert Review Perumusan Butir Pertanyaan Instrumen oleh

Ahli Bahasa

No Pertanyaan

Skor Review pada tahapan

Perumusan Butir Pertanyaan

Instrumen

1.

Butir instrumen menggunakan

Bahasa yang komunikatif dan

sesuai dengan latar belakang

responden pada butir instrumen

3

2. Menggunakan Bahasa Indonesia

baku pada butir instrumen

3

3.

Menghindari penggunaan

Bahasa yang berlaku setempat

atau tabu

4

Total Skor 10

Presentase 83.3%

Interpretasi Sangat Sesuai

Page 154: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

165

Berdasarkan dari data penilaian yang diperoleh pada expert review

perumusan butir pertanyaan instrumen yang dilakukan oleh Ahli Bahasa,

dapat disimpulkan informasi yang didapatkan pada perumusan butir

instrumen pada penelitian pengembangan ini sudah sesuai dengan informasi

yang dihasilkan dan termuat pada tabel perumusan butir. Adapun, saran dan

komentar dari Ahli Evaluasi adalah sebagai berikut :

Tabel 4.15 Komentar dan saran oleh Ahli Bahasa pada tahapan perumusan butir-

butir instrumen

Komentar dan Saran

1. -

Page 155: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

166

4. Membuat kriteria penilaian

Kriteria dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia didefinisikan

sebagai ukuran yang menjadi dasar penilaian atau penetapan sesuatu.

Dalam konteks penelitian pengembangan ini, kriteria menjadi sebuah

acuan atau patokan dalam melakukan penilaian terhadap indikator

variabel yang akan dievaluasi. Implikasi dari adanya kriteria penilaian,

maka seharusnya kredibilitas evaluasi dapat dipertanggungjawabkan.

Pada penelitian kali ini, ada dua kriteria yang dikembangkan yang

pertama kriteria untuk instrumen mahasiswa dengan kriteria kuantitatif

tanpa pertimbangan dan kriteria untuk ahli pembelajaran dan ahli

desain platform ialah kriteria penilaian rubrik.

Kriteria kuantitatif tanpa pertimbangan yang akan digunakan

sebagai kriteria untuk menilai instrumen untuk mahasiswa merupakan

kriteria yang disusun hanya dengan memperhatikan rentangan

bilangan tanpa mempertimbangkan apa-apa dilakukan dengan

membagi rentangan bilangan.52

Sedangkan, rubrik merupakan suatu panduan kriteria penilaian

yang digunakan dalam proses pembelajaran atau bisa juga digunakan

dalam proses evaluasi. Didalam suatu rubrik, terdapat seperangkat

penialaian yang digunkana untuk menilai suatu komponen atau

52 Suharsimi & Cepi, (2014). Evaluasi Program Pendidikan. (Jakarta : Bumi Aksara) h.35

Page 156: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

167

indikator tertentu oleh individu maupun kelompok, serta menyertakan

dengan detail hirarki penilaiannya.

Adapun manfaat rubrik menurut Stevens dan Levi53 diantaranya ialah :

• Dengan rubrik, dapat memberikan umpan balik yang cepat dan

akurat

• Rubrik dapat dijadikan pedoman penilaian yang objektif dengan

kriteria yang jelas.

• Rubrik dapat meningkatkan berpikir kritis

• Rubrik dapat menjadi instrumen refleksi yang efektif dari proses

pembelajaran yang berlangsung

Adapun langkah-langkah menyusun rubrik menurut Airasian & Russel

54 adalah sebagai berikut :

1) Select a process or product to be taught 2) State performance for the process for the rubric 3) Decide on the number of scoring levels for the rubric, usually

three to five 4) State description of performance criteria at the highest level of

performance 5) State description of performance criteria at the remaining

scoring levels 6) Compare each performance level 7) Select the scoring level closest to a actual performance proses

or product 53 Danielle Stevens & Antonia Levi. (2005). Introduction to Rubrics : an Assesment Tools to Save Grading Time, Convey Effective Feedback and Promote Student Learning.(Virginia : Stylus Publishing). h.28 54 Peter W. Airasian & Michael K. Russel, (2008). Classroon Assesment : Concepts and Applications. (New York : Mc Graw Hill) h. 227

Page 157: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

168

8) Grading

Langkah pertama adalah memilih proses atau produk yang

akan menjadi fokus evaluasi. Dalam hal ini yang menjadi fokus

evaluasi ialah komponen dari program pembelajaran online yaitu

komponen pedagogi dan komponen interface design.

Pada langkah selanjutnya adalah melakukan perumusan

terhadap kriteria dari komponen yang akan dievaluasi. Perumusan

mengacu pada sub indikator masing-masing komponen pedagogi dan

komponen Interface Design yang telah ditetapkan dalam tabel

identifikasi komponen program dan indikatornya.

Pada langkah selanjutnya yaitu menentukan rentang skor yang

akan dikembangkan pada rubrik. Rentang skor ini juga dimaksudkan

sebagai grade peniliaian yang juga sesuai dengan skala pada

instrumen. Rentang skor yang digunakan pada rubric ini ialah empat

untuk yang paling tinggi dan skor satu untuk yang paling rendah.

Pada langkah selanjutnya yaitu merumuskan deskripsi untuk

kriteria penilaianiiipada skor tertinggi atau terbaik. Deskripsi untuk skor

tertinggi diantaranya adalah “Diaplikasikan dengan Sangat Baik” untuk

instrumen observasi.

Page 158: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

169

Pada langkah selanjutnya yaitu merumuskan deskripsi untuk

kriteria peniliaian dari sisa penilaian. Rumusan deskripsi dari kedua

tertinggi sampai terendah ialah “Diaplikasikan dengan Baik”,

“Diaplikasikan dengan Kurang Baik” dan “Diaplikasikan dengan Tidak

Baik” untuk instrumen observasi ahli.

Setelah dilakukan peninjauan ulang pada setiap kriteria agar

memastikan ada hirarki yang jelas disetiap kriteria penilaian. Lalu

selanjutnya langkah yang terakhir yaitu melakukan proses penilaian

dengan instrumen. Dibawah ini adalah hasil dari pengembangan kriteria

penilaian rubrik.

Page 159: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

170

4.1 Kriteria penilaian instrumen kuesioner evaluasi program

pembelajaran online untuk mahasiswa

Rumus penghitungan presentase penilaian instrumen evaluasi

mahasiswa :

P = Presentase (%)

Dari perhitungan sederhana tersebut, akan diperoleh hasil

dalam bentuk presentase. Untuk mengintrepretasikan

presentase pada kuesioner mahasiswa dengan kriteria sebagai

berikut :

Skor Presentase (%) Interpretasi

0% - 25% Tidak Baik dalam Proses

Pelaksanaan Program

26% - 50% Kurang Baik dalam Proses

Pelaksanaan Program

51% - 75% Baik dalam Proses Pelaksanaan

Program

76% - 100% Sangat Baik dalam proses

Pelaksanaan Program

Page 160: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

171

Tabel 4.16

4.2 Kriteria penilaian instrumen evaluasi program pembelajaran online untuk ahli pembelajaran

No Kriteria

Rubrik

Tidak diaplikasikan Diaplikasikan

dengan kurang baik

Diaplikasikan

dengan baik

Diaplikasikan

dengan sangat baik

1

Perumusan tujuan

pembelajaran umum

secara jelas

Tidak ditampilkan

tujuan pembelajaran

umum secara jelas

Rumusan tujuan

pembelajaran umum

yang ditampilkan

terlalu banyak kata

dan bertele-tele

Rumusan tujuan

pembelajaran umum

yang ditampilkan

dengan secara

singkat dan jelas

Rumusan tujuan

pembelajaran

ditampilkan secara

singkat, jelas,

mudah dipahami

2

Program merumuskan

tujuan pembelajaran

khusus secara jelas

Tidak ditampilkan

rumusan tujuan

pembelajaran

khusus secara jelas

Rumusan tujuan

pembelajaran

khusus masih

menyangkut hal-hal

yang umum

Rumusan tujuan

pembelajaran

khusus dirumuskan

dengan singkat dan

jelas

Rumusan tujuan

pembelajaran

khusus dirumuskan

dengan jelas,

lengkap, dan mudah

dipahami

3

Program merumuskan

tujuan Pembelajaran

mengacu pada aspek

kognitif, afektif,

psikomotorik

Tidak ditampilkan

rumusan tujuan

pembelajaran yang

menyangkut tentang

aspek kognitif,

afektif, dan

Rumusan tujuan

pembelajaran yang

mengacu pada

aspek kognitif,

afektif dan

psikomotorik

Rumusan tujuan

pembelajaran yang

mengacu pada

aspek kognitif,

afektif, dan

psikomotorik

Rumusan tujuan

pembelajaran

mengacu pada

aspek kognitif,

afektif, dan

psikomotorik

Page 161: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

172

psikomotorik ditampilkan dengan

penjelasan yang

masih terlalu umum

ditampilkan dengan

penjelasan yang

jelas mewakili setiap

aspek

ditampilkan dengan

penjelasan yang

jelas, mudah

dipahami, dan

menggunakan

tingkatan domain

4

Program merumuskan

tujuan pembelajaran

mengacu pada standar

kompetensi

Rumusan tujuan

pembelajaran tidak

mencantumkan

deskripsi standar

kompentensi

Rumusan tujuan

pembelajaran

mencantumkan

standar kompentesi

namun masih sulit

dipahami

Rumusan tujuan

pembelajaran

mengacu pada

standar kompetensi

dijelaskan secara

jelas

Rumusan tujuan

pembelajran

mengacu pada

standar kompentensi

yang dijelaskan

menyangkut

deskripsi

pengetahuan,

keterampilan dan

sikap yang harus

dikuasai setelah

pembelajaran

berlangsung

5

Program merumuskan

tujuan pembelajaran

dengan kompetensi

dasar yang sesuai

Rumusan tujuan

pembelajaran tidak

disertai dengan

kompetensi dasar

yang harus dimiliki

pemelajar

Rumusan tujuan

pembelajaran

memuat kompetensi

dasar yang belum

jelas dan masih sulit

dipahami

Rumusan tujuan

pembelajaran

memuat kompetensi

dasar yang hanya

berupa kompetensi

pengetahuan saja

Rumusan tujuan

pembelajaran

memuat kompetensi

dasar yang memuat

berupa kompetensi

pengetahuan,

keterampilan, dan

Page 162: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

173

sikap minimal yang

harus dicapai oleh

pemelajar

6

Program menampilkan

rumusan tujuan

pembelajaran pada

setiap subbab materi

pembelajaran

Rumusan tujuan

pembelajaran tidak

diberikan pada

setiap subbab

materi

Rumusan tujuan

pembelajaran hanya

diberikan pada awal

materi

Rumusan tujuan

pembelajaran

diberikan namun

hanya berkisar 50%

dari total subbab

pembelajaran

Rumusan tujuan

pembelajaran

diberikan disetiap

subbab materi

pembelajaran

7

Menyajikan chunking

materi pembelajaran

memuat fakta

Penyajian chunking

materi pembelajaran

tidak memuat

penjelasan dengan

fakta

Penyajian chunking

materi pembelajaran

memuat penjelasan

fakta dengan cukup

baik tetapi masih

belum lengkap

Penyajian chunking

materi pembelajaran

memuat penjelasan

fakta yang disajikan

dengan baik dan

lengkap

Penyajian chunking

materi pembelajaran

memuat penjelasan

fakta yang disajikan

dengan sangat baik

yang didalamnya

menyangkut

kenyataan dan

kebenaran, nama,

lambang, tempat,

komponen suatu

teori dan sebagainya

8

Menyajikan chunking

materi pembelajaran

memuat prinsip

Penyajian chunking

materi pembelajaran

tidak memuat

penjelasan tentang

Penyajian chunking

materi pembelajaran

memuat penjelasan

tentang prinsip

Penyajian chunking

materi pembelajaran

memuat penjelasan

tentang prinsip

Penyajian chunking

materi pembelajaran

memuat penjelasan

tentang prinsip yang

Page 163: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

174

prinsip tetapi masih belum

lengkap

dengan baik dan

lengkap

disajikan dengan

sangat baik dan

lengkap yang

didalamnya meliputi

dalil, rumus,

paradigm, hubungan

antar konsep dan

sebagainya

9

Menyajikan chunking

materi pembelajaran

memuat proses

Penyajian chunking

materi pembelajaran

tidak memuat

penjelasan tentang

proses

Penyajian chunking

materi pembelajaran

memuat penjelasan

tentang proses

tetapi masih belum

lengkap

Penyajian chunking

materi pembelajaran

memuat penjelasan

tentang proses

dengan baik dan

lengkap

Penyajian chunking

materi pembelajaran

memuat penjelasan

tentang proses yang

disajikan dengan

sangat baik dan

lengkap yang

didalamnya meliputi

suatu alur terjadinya

sesuatu, faktor-

faktor yang

mempengaruhi dan

sebagainya

10

Menyajikan chunking

materi pembelajaran

memuat prosedur

Penyajian chunking

materi pembelajaran

tidak memuat

penjelasan tentang

prosedur

Penyajian chunking

materi pembelajaran

memuat penjelasan

tentang prosedur

tetapi masih belum

Penyajian chunking

materi pembelajaran

memuat penjelasan

tentang prosedur

dengan baik dan

Penyajian chunking

materi pembelajaran

memuat penjelasan

tentang prosedur

yang disajikan

Page 164: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

175

lengkap lengkap dengan sangat baik

dan lengkap yang

didalamnya meliputi

langkah-langkah

sistematis dan

berurutan dalam

mengerjakan suatu

aktivitas

11

Menyajikan chunking

materi pembelajaran

memuat konsep

Penyajian chunking

materi pembelajaran

tidak memuat

penjelasan tentang

konsep

Penyajian chunking

materi pembelajaran

disajikan dengan

cukup baik tetapi

masih belum

lengkap

Penyajian chunking

materi pembelajaran

disajikan dengan

dengan baik dan

lengkap

Penyajian chunking

materi pembelajaran

disajikan dengan

sangat baik dan

lengkap serta

didalamnya memuat

pengertian atau

definisi-definisi baru

, hakikat, inti dan isi

12

Menyajikan

penggunaan hypertext /

hypermedia dalam

pembelajaran secara

efektif

Penyajian

hypertext/hypermedi

a tidak memenuhi

kriteria penyajian

Penyajian hypertext

/ hypermedia hanya

digunakan sekali

atau duakali saja

dalam pembelajaran

Penyajian hypertext

/ hypermedia

digunakan hampir

dalam setiap LO

untuk menunjang

informasi konten

pembelajaran

Penyajian hypertext /

hypermedia

digunakan hampir

dalam setiap LO

untuk menunjang

informasi konten

pembelajaran dan

semuanya saling

terkait dengan

Page 165: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

176

konten pembelajaran

13

Menyajikan media

pembelajaran yang

sesuai untuk

menyampaikan konten

pembelajaran secara

efektif

Fasilitator Tidak

dapat

memanfaatkan

media pembelajaran

dengan baik

Fasilitator cukup

baik dalam

memanfaatkan

media pembelajaran

yang sesuai

Fasilitator

menggunakan

media pembelajaran

dengan baik dan

sesuai dengan

situasi

pembelajaran

Fasilitator dengan

sangat baik

menggunakan media

pembelajaran yang

sesuai dengan

situasi pembelajaran

14

Menyajikan

pembelajaran dengan

strategi yang sesuai

dengan materi

pembelajaran

Penyajian strategi

pembelajaran tidak

dilakukan dengan

sesuai

Penyajian strategi

pembelajaran hanya

menggunakan satu

satu jenis strategi

saja dan masih

teacher centered

Penyajian strategi

pembelajaran yang

digunakan mampu

mendorong

pemelajar

membangun

pengetahuan

Penyajian strategi

pembelajaran

dilakukan dengan

sangat baik dengan

menghadirkan

strategi

pembelajaran yang

kolaboratif dan

membangun

interaksi antar

pemelajar dalam

pembelajaran online

15

Menyajikan

pembelajaran secara

aktif interaktif

Tidak ada interaksi

antara fasilitator dan

pemelajar dalam

pembelajaran online

Interaksi yang

dilakukan hanya

didominasi oleh

fasilitator (teacher

centered)

Interaksi aktif

dilakukan antara

fasilitator dan

pemelajar

Interaksi aktif

dilakukan dengan

sangat baik antara

fasilitator dan

pemelajar, konten

Page 166: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

177

materi dengan

pemelajar, pemelajar

dengan pemelajar

dan lebih didominasi

(student centered)

disetiap proses

pembelajaran online

16 Menyajikan variasi

strategi pembelajaran

Tidak ada variasi

dalam penyajian

strategi

pembelajaran

Variasi yang

dilakukan dalam

strategi

pembelajaran hanya

sebatas satu jenis

strategi saja

Variasi yang

dilakuka dalam

strategi

pembelajaran

dilakukan dengan

baik dan sesuai

dengan materi

pembelajaran

Variasi yang

dilakukan dalam

strategi

pembelajaran

dilakukan dengan

sangat baik dan

sangat sesuai

dengan materi

pembelajaran yang

ingin disampaikan

17

Menyajikan contoh-

contoh konkret dalam

pembelajaran

Tidak ada contoh

konkrit yang

dihadirkan dalam

setiap chunk

pembelajaran

Contoh konkrit yang

dihadirkan masih

terbatas, hanya

dalam beberap

chunk tertentu saja

Contoh konkrit yang

diberikan disetiap

chunk pembelajaran

Contoh konkrit

diberikan disetiap

chunk pembelajaran

dengan sangat

sesuai dan mudah

dipahami

18 Menggunakan media

yang mampu menarik

Media yang

digunakan fasilitator

Media yang

digunakan fasilitator

Media yang

digunakan fasilitator

Fasilitator dengan

kreatif menggunakan

Page 167: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

178

perhatian pemelajar

(Gaining Attention)

tidak seusai dengan

materi yang ingin

disampaikan

terlalu sering

digunakan sehingga

tidak menarik

perhatian

dapat menarik

perhatian dengan

baik dan bervariasi

Media sehingga

dapat menarik

perhatian dengan

sangat baik untuk

pemelajar serta

sangat bervariasi

19

Menggunakan media

yang sesuai dengan

situasi pembelajaran

Fasilitator Tidak

dapat

memanfaatkan

media pada setiap

situasi

pembelajaran

Fasilitator

menggunakan

media pembelajaran

hanya pada satu

situasi saja (Live

Sychronous / Virtual

Sychronous / Self

Paced Asychronous

/Collaborative

Asynchronous)

Fasilitator

menggunakan

media pembelajaran

dengan baik pada

beberapa situasi

pembelajaran (Live

Sychronous / Virtual

Sychronous / Self

Paced Asychronous

/ Collaborative

Asynchronous)

Fasilitator dengan

sangat baik

menggunakan media

pembelajaran yang

sesuai disetiap

situasi pembelajaran

(Live Sychronous /

Virtual Sychronous /

Self Paced

Asychronous /

Collaborative

Asynchronous)

20

Menggunakan sumber

belajar yang sesuai

dengan situasi

pembelajaran

Fasilitator tidak

menghadirkan

sumber belajar yang

sesuai

Fasilitator hanya

memberikan

referensi sumber

belajar hanya pada

satu situasi

pembelajaran

Fasilitator

memberikan

referensi dan

membahas sumber

belajar yang

diberikan untuk

menunjang

informasi materi

Fasilitator

memberikan

referensi dan

membahasnya

dengan sangat baik

serta

mengintegrasikan

sumber belajar untuk

Page 168: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

179

pembelajaran di

beberapa situasi

pemebelajaran

menunjang informasi

materi pembelajaran

serta dapat

dimanfaatkan

dengan kolaboratif

21

Menggunakan media

yang sesuai dengan

karakteristik pemelajar

Fasilitator tidak

mampu menyajikan

media yang sesuai

dengan karakteristik

pemelajar

Fasilitator

menyajikan satu

jenis media saja

yang sesuai dengan

karakteristik gaya

belajar pemelajar

Fasilitator

menyajikan

beragam jenis

media yang masing-

masing dapat

mewakili gaya

belajar pemelajar

Fasilitator dengan

sangat baik

menyajikan beragam

jenis media yang

mewakili gaya

belajar pemelajar

dengan komposisi

yang seimbang

22

Menggunakan media

pembelajaran yang

mudah tersedia pada

lingkungan

pembelajaran online

Penyediaan media

pembelajaran sulit

diaskes oleh

pemelajar

Penyediaan media

pembelajaran

terbatas dan tidak

semua dapat

diaskes pemelajar

Penyediaan media

pembelajaran

mudah diakses oleh

pemelajar

Penyediaan media

pembelajaran sangat

mudah diakses dan

dapat

diguPenyanakan

untuk semua

pemelajar

23

Menggunakan sumber

belajar pembelajaran

yang mudah tersedia

pada lingkungan

pembelajaran online

Penyediaan sumber

belajar sulit diakses

oleh pemelajar

Penyediaan sumber

belajar terbatas dan

tidak semua dapat

diakses pemelajar

Penyediaan sumber

belajar mudah

diakses pemelajar

Penyediaan sumber

belajar sangat

mudah diakses dan

dapat digunakan

untuk semua

Page 169: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

180

pemelajar

24

Kemampuan fasilitator

menggunakan media

pembelajaran

Fasilitator tidak fasih

dalam

menggunakan

media

pemebelajaran

Fasilitator hanya

fasih menggunakan

satu atau dua jenis

media pembelajaran

Fasilitator

menggunakan

media pembelajaran

dengan baik dan

fasih hampir

disetiap situasi

pembelajaran

Fasilitator

menguasai

penggunaan media

pembelajaran dan

dapat

mengintegrasikan

serta menyampaikan

materi dengan

sangat baik disetiap

situasi pembelajaran

25

Fasilitator

menggunakan sumber

belajar dengan baik

Fasilitator tidak fasih

dalam

memanfaatkan

sumber belajar

Fasilitator hanya

fasih menggunakan

satu atau dua

sumber belajar

Fasilitator

memanfaatkan

sumber belajar

dengan baik dan

fasih hampir

disetiap situasi

pembelajaran

Fasilitator

memanfaatkan

sumber belajar

dengan sangat baik

dan saling

berintegrasi dengan

pembelajaran pada

setiap situasi

pembelajaran

26

Fasilitator memberikan

umpan balik kepada

pemelajar

Fasilitator tidak

memberikan umpan

balik kepada

pemelajar

Fasilitator

memberikan umpan

balik secara pasif

Fasilitator

memberikan umpan

bailk kepada

pemelajar dengan

baik dengan

Fasilitator selalu

memberikan

umpang balik secara

aktif dan interaktif

kepada pemelajar

Page 170: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

181

kuantitas yang

sering

setelah selesai

pembahasan

pembalajaran atau

tentang evaluasi

pemelajar

27

Fasilitator memberikan

pembelajaran yang

bermakna bagi

pemelajar

Program tidak

menghadirkan

pembelajaran

bermakna yaitu

pelajaran yang

dipelajari ditemukan

sendiri oleh

pemelajar tanpa

mengaitkan

pengetahuan yang

telah dimilikinya,

kemudian dia

hafalkan

Program

memberikan

pembelajaran

dengan belajar

menerima

(ekspositori) yang

tidak bermakna

yaitu materi

pelajaran yang telah

tersusun secara

logis disampaikan

kepada pemelajar

sampai bentuk

akhir, kemudian

pengetahuan yang

baru ia peroleh itu

dihafalkan tanpa

mengaitkannya

dengan

pengetahuan lain

yang telah ia miliki.

Program mampu

memberikan

pembelajaran

bermakna dengan

Belajar menerima

(ekspositori) yaitu

materi pelajaran

yang telah tersusun

secara logis

disampaikan

kepada pemelajar

sampai bentuk

akhir, kemudian

pengetahuan yang

baru ia peroleh itu

dikaitkan dengan

pengetahuan lain

yang telah dimiliki.

Program mampu

memberikan

pembelajaran

dengan penemuan

yang bermakna yaitu

mengaitkan

pengetahuan yang

telah dimilikinya

dengan materi

pelajaran yang

dipelajari itu. Atau

sebaliknya,

pemelajar terlebih

dahulu menemukan

pengetahuannya

dari apa yang ia

pelajari kemudian

pengetahuan baru

tersebut ia kaitkan

dengan

pengetahuan yang

Page 171: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

182

sudah ada.

28

Fasilitator menciptakan

rasa ingin tau bagi

pemelajar

Program tidak

menciptakan rasa

ingin tahu dalam

pembelajaran untuk

pemelajar

Program

menciptakan rasa

ingin tahu bagi

pemelajar hanya

pada materi tertentu

saja

Program

menciptakan

suasana rasa ingin

tahu bagi pemelajar

hampir disetiap

materi pembelajaran

Program

menciptakan

suasana rasa ingin

tau bagi pemelajar

disetiap bahasan

pembelajaran

dengan sangat baik

dan aktif

Page 172: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

183

Tabel 4.17

4.3 Kriteria penilaian instrumen evaluasi program pemebalajaran online untuk ahli desain platform

No Kriteria

Rubrik

Tidak diaplikasikan Diaplikasikan

dengan kurang baik

Diaplikasikan

dengan Baik

Diaplikasikan

dengan Sangat Baik

1

Menyajikan Tampilan

halaman muka

pembelajaran menarik

Tampilan visual

halaman muka

platform

pembelajaran tidak

menarik

Tampilan visual

halaman muka

platform

pembelajaran cukup

menarik tetapi

masih banyak

tampilan default

platform

Tampilan visual

halaman muka

platform

pembelajaran

menarik dan variatif

Tampilan visual

halaman muka

platform

pembelajaran sangat

baik, menarik, dan

sesuai dengan

karakteristik

pemelajar

2

Menyajikan organisasi

tampilan konten

pembelajaran dengan

baik

Tampilan Konten

pembelajaran tidak

terorganisasi

dengan baik

Tampilan organisasi

konten

pembelajaran

terorganisasi tetapi

masih kaku

Tampilan organisasi

konten

pembelajaran

terorganisasi

dengan baik dan

terstruktur

disesuaikan dengan

chunk

pengembangan

Tampilan organisasi

konten pembelajaran

terorganisasi dengan

baik, terstruktur,

variatif dan menarik

sehingga lebih

mudah dipahami

pemelajar

Page 173: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

184

materi

3

Menyajikan tampilan

halaman user friendly

(mudah digunakan)

Tampilan halaman

tidak user friendly

bagi pemelajar (sulit

dimengerti)

Tampilan halaman

cukup user friendly

namun masih terlalu

kaku

Tampilan halaman

disajikan dengan

baik sehingga dapat

dengan mudah

dipahami namun

beberapa tampilan

masih default

Tampilan halaman

disajikan dengan

sangat baik sesuai

dengan karakteristik

pemelajar sehingga

lebih mudah

dipahami

4

Menyajikan tampilan

warna halaman eye

friendly (enak

dipandang)

Tampilan warna

yang digunakan

pada halaman

terlalu banyak

Tampilan warna

halaman yang

digunakan masih

banyak namun

saling terpadu

Tampilan warna

tidak terlalu banyak,

halaman disajikan

dengan baik dengan

warna yang sesuai

serta enak dilihat

oleh mata

Tampilan warna

halaman ditampilkan

dengan sangat baik

dengan komposisi

warna yang sesuai

serta seusai enak

dilihat oleh mata dan

sesuai dengan

karakteristik

pemelajar

5

Menyajikan tampilan

halaman yang kontras

antara background dan

teks

Tampilan halaman

tidak kontras antara

halaman

background dan

teks

Tampilan halaman

beberapa

diantaranya masih

ada teks yang sulit

terbaca

Tampilan halaman

ditampilkan dengan

baik dengan adanya

kontras antara

background dan

teks

Tampilan halaman

yang ditampilkan

dengan sangat baik

dengan adanya

penggunaan kontras

warna yang

konsisten antara

Page 174: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

185

background dan teks

6

Penggunaan teks pada

halaman dapat terbaca

dengan baik

Teks sulit terbaca Penyajian teks

cukup mudah

terbaca

Penyajian teks

dapat dibaca

dengan baik

Penyajian teks dapat

dibaca dengan

sangat baik dan

dengan warna yang

sesuai serta variatif

7

Penggunaan ukuran

font secara konsisten

Ukuran font tidak

konsisten

Penyajian ukuran

font cukup konsisten

di beberapa bagian

Penyajian ukuran

font konsisten

disetiap bagian

Penyajian ukuran

font disajikan

dengan konsisten

disetiap bagian serta

disesuaikan dengan

kebutuhan penyajian

teks pada

pembelajaran

8

Penggunaan jenis font

secara konsisten

Jenis font yang

digunakan sulit

dibaca

Jenis font yang

digunakan mudah

dibaca

Jenis font yang

digunakan mudah

dibaca dan

konsisten digunakan

Jenis font yang

digunakan mudah

dibaca dengan

sangat baik serta

digunakan secara

konsisten dengan

sangat baik

9

Penggunaan ukuran

spasi per paragraf

secara konsisten

Penggunaan spasi

pada halaman atau

pragaraf terlalu

dekat sehingga sulit

Penggunaan spasi

pada halaman atau

paragraph

digunakan dengan

Penggunaan spasi

pada halaman atau

paragraf digunakan

dengan baik dan

Penggunaan spasi

pada halaman atau

pragraf digunakan

dengan sangat baik

Page 175: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

186

dibaca dan

membuat mata

lelah

cukup baik namun

belum konsisten

konsisten sehingga mudah

dibaca dan tidak

cepat membuat

mata lelah

10

Penggunaan warna

pada teks yang sesuai

Penggunaan warna

pada teks tidak

sesuai degan

tampilan halaman

atau teks pada

konten

pembelajaran

Penggunaan warna

pada teks cukup

sesuai degan

tampilan halaman

atau teks pada

konten

pembelajaran

Penggunaan warna

pada teks disajikan

dengan baik dan

sesuai degan

tampilan halaman

atau teks pada

konten

pembelajaran

Penggunaan warna

pada teks disajikan

dengan sangat baik

dan sesuai dengan

tampilan halaman

serta variatif

11

Penggunaan layout

konten pembelajaran

secara konsisten

Penyajian konten

pembelajaran tidak

mengacu pada

sistematika layout

Penyajian konten

pembelajaran

mengacu pada

sistematika layout

namun belum

konsisten

Penyajian

pembelajaran

mengacu pada

sistematika layout

dan sudah

konsisten

Penyajian

pembelajaran

mengacu pada

sistematika layout

konten pembelajaran

dan sudah

dilaksakan dengan

konsisten dan

kreatif

12

Pengaplikasian Prinsip

Contiguity (kedekatan)

Penggunaan prinsip

ketersinambungan

tidak diterapkan

dalam penyajian

Penjelasan tekstual

dan visual terpisah

jauh, atau beda

halaman

Penjelasan tekstual

dan visual

berdeketan, tetapi

masih ada sebagian

Penggunaan prinsip

ketersinambungan

diterapkan dengan

baik dan sesuai

Page 176: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

187

pembelajaran yang terpisah jauh dengan penjelasan

tekstual dan visual

yang berdekatan,

serta masih dalam

satu halaman konten

13

Pengaplikasian Prinsip

Koherensi

Penggunaan prinsip

koherensi tidak

diterapkan dalam

penyajian

pembelajaran

Penggunaan prinsip

koherensi

diterapkan dengan

kurang baik

diantaranya masih

terdapat distraction,

disruption, and

distraction

Penggunaan prinsip

koherensi

diiterapkan dengan

baik, tidak ada

konten substansial

yang tidak

berhubungan

dengan materi

Penggunaan prinsip

koherensi diterapkan

dengan sangat baik

dan sesuai dengan

kebutuhan

penyampaian materi

pembelajaran

dengan tidak adanya

konten yang tidak

relevan dengan

materi pembelajaran

yang ingin

disampaikan

14

Pengaplikasian Prinsip

Modalitas

Penggunaan prinsip

modalitas tidak

diterapkan dalam

penyajian

pembelajaran

Penggunaan prinsip

modalitas

diterapkan dengan

masih menimbulkan

beban kognitif

berlebihan

Penggunaan prinsip

modalitas

diiterapkan dengan

baik dengan adanya

penjelasan materi

berupa animasi atau

video yang diiringi

dengan penjelasan

Penggunaan prinsip

modalitas diterapkan

dengan sangat baik

dan sesuai dengan

penjelasan materi

diberikan secara

terucap (auditif)

yang singkat, jelas,

Page 177: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

188

secara terucap,

tetapi masih belum

terlalu jelas

dan mudah dipahami

15

Pengaplikasian Prinsip

Redundansi

Penggunaan prinsip

redudansi tidak

diterapkan dalam

penyajian

pembelajaran

Penggunaan prinsip

redudansi

diterapkan dengan

kurang baik, hampir

disetiap penjelasan

narasi tekstual

dihadirkan pula

narasi auditif

Penggunaan prinsip

redudansi

diterapkan dengan

baik, tetapi masih

ada beberapa yang

menampilkan

penjelasan yang

tumpang tindih

Penggunaan prinsip

redudansi diterapkan

dengan sangat baik

dan sesuai dengan

kebutuhan

penyampaian materi

pembelajaran yaitu

dengan menghindari

penjelasan yang

tumpang tindih

antara narasi

tekstual dan narasi

auditif

16

Pengaplikasian Prinsip

Personalisasi

Penggunaan prinsip

personalisasi tidak

diterapkan dalam

penyajian

pembelajaran

Penggunaan prinsip

personalisasi

diterapkan dengan

kuran baik, dengan

lebih dari subbab

materi disajikan

dengan Bahasa

buku, atau Bahasa

formal

Penggunaan prinsip

personalisasi

dengan Bahasa

yang informal

hampir diterapkan

diseluruh konten,

tetapi masih ada

beberapa

penjelasan yang

masih kaku.

Penggunaan prinsip

personalisasi

diterapkan dengan

sangat baik dan

sesuai dengan

kebutuhan

penyampaian materi

pembelajaran.

Materi disampaikan

dengan gaya

Page 178: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

189

bertutur informal

sesuai dengan

karakteristik

pemelajar

17

Pengaplikasian Prinsip

Interaktivitas

Penggunaan prinsip

interaktivitas tidak

diterapkan dalam

penyajian

pembelajaran

Penggunaan prinsip

interaktivitas

diterapkan dengan

kurang baik, yaitu

dengan dihadirkan

game atau simulasi

yang apa adanya

Penggunaan prinsip

interaktivitas

diiterapkan dengan

baik, dengan

dihadirkannya

metode game atau

simulasi yang sudah

dikustomisasi

Penggunaan prinsip

interaktivitas

diterapkan dengan

sangat baik dan

sesuai dengan

kebutuhan

penyampaian materi

pembelajaran

dengan

dihadirkannya game

atau simulasi yang

menunjang

penjelasan materi

pembelajaran

18

Pengaplikasian Prinsip

Sinyal

Penggunaan prinsip

sinyal tidak

diterapkan dalam

penyajian

pembelajaran

Penggunaan prinsip

sinyal diterapkan

dengan kurang baik,

masih banyak kata

penting atau bagian

penting dari konten

yang tidak diberikan

cue, atau highlight

Penggunaan prinsip

sinyal diiterapkan

dengan baik, hampir

seluruh kata penting

atau bagian penting

dalam konten materi

pembelajaran

diberikan cue atau

Penggunaan prinsip

sinyal diterapkan

dengan sangat baik

dan sesuai dengan

kebutuhan

penyampaian materi

pembelajaran,

seluruh kata penting

Page 179: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

190

highlight atau bagian yang

penting dalam

konten pembelajaran

diberikan cue atau

highlight yang

variative dan

menarik

19

Menyajikan Fitur-fitur

dalam webcourse

secara terstruktur

Fitur fitur yang ada

dalam webcourse

tidak disajikan

dengan terstruktur

Penyajian fitur-fitur

dalam webcourse

disajikan dengan

cukup baik tetapi

belum dimodifikasi

sesuai dengan

kebutuhan

Penyajian fitur-fitur

dalam webcourse

disajikan dengan

baik dan beberapa

sudah dimodifikasi

sesuai dengan

kebutuhan

Penyajian fitur-fitur

dalam webcourse

disajikan dengan

sangat baik dan

lengkap sesuai

dengan kebutuhan

fitur webcourse

pembelajaran online

20

Menyajikan penjelasan

mengenai fitur-fitur

yang ada dalam

webcourse

Tidak ada

penjelasan terhadap

fitur-fitur yang

dihadirkan dalam

webcourse

Penyajian

penjelasan fitur-fitur

dalam webcourse

masih umum dan

kaku

Penyajian fitur-fitur

dalam webcourse

disajikan dengan

khusus dan sudah

dimodifikasi sesuai

dengan kebutuhan

Penyajian fitur-fitur

dalam webcourse

disajikan dengan

sangat baik,

terstruktur dan

mudah dipahami

21

Penggunaan

penggunaan ikon dan

simbol navigasi yang

sesuai

Jenis-jenis symbol

dan icon tidaksesuai

dengan webcourse

Jenis-jenis symbol

dan icon yang

disajikan cukup baik

tetapi masih dengan

Penyajian jenis-jenis

symbol dan icon

sudah dikustomisasi

dan disajikan

Penyajian jenis-jenis

symbol dan icon

sudah dikustomisasi

dan disajikan

Page 180: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

191

tampilan default

platform

dengan baik dan

mudah dipahami

dengan sangat baik

juga penuh variasi

dan warna serta

mudah dipahami

22

Penggunaan fitur menu

dalam navigasi

pembelajaran online

yang sesuai

Tidak ada fitur menu

dalam navigasi

Penyajian fitur menu

disajikan dengan

cukup baik

Penyajian fitur menu

disajikan dengan

baik dan sesuai

dengan kebutuhan

navigasi webcourse

Penyajian fitur menu

disajikan dengan

sangat baik dan

sesuai dengan

kebutuhan navigasi

webcourse serta

dapat dengan

mudah digunakan

23

Penggunaan fitur site

map dalam navigasi

pembelajaran online

yang seusai

Tidak ada fitur site

map dalam navigasi

halaman webcourse

Penyajian fitur site

map disajikan

dengan cukup baik

tetapi belum

dikustomisasi

Penyajian fitur site

map disajikan

dengan baik dan

terstruktur serta

sudah dikustomisasi

sebagian

Penyajian fitur site

map disajikan

dengan sangat baik,

terstruktur dan

mudah diakses

24

Penggunaan fitur

search dalam navigasi

pembelajaran online

yang sesuai

Tidak ada fitur

search dalam

navigasi halaman

webcourse

Penyajian fitur

search disajikan

dengan cukup baik

Penyajian fitur

search disajikan

dengan baik,

terstruktur dan

mudah

dimanfaatkan

Penyajian fitur

search disajikan

dengan sangat baik,

terstruktur, mudah

dimanfaatkan dan

mudah diakses

Page 181: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

192

Hasil Expert Review pada tahapan Pembuatan Kriteria Penilaian

Instrumen oleh Ahli Evaluasi.

Tabel 4.18 Hasil Expert Review Pembuatan Kriteria Penilaian Instrumen oleh

Ahli Evaluasi

No Pertanyaan Skor Review tahapan

Pembuatan Kriteria Penilaian

1. Menghasilkan kriteria penilaian

sesuai dengan objek yang dinilai

3

2.

Menghasilkan kriteria penilaian

yang dapat

mempertanggungjawabkan hasil

penilaian

3

3.

Menghasilkan kriteria penilaian

yang menunjukkan perbedaan

pada masing-masing tingkatan

rubrik

3

4.

Menghasilkan kriteria yang

dapat dengan mudah ditafsir

atau dipahami

3

5.

Kriteria penilaian fokus pada

aspek penting dari kompetenis

atau sikap yang dievaluasi

3

Total Skor 15

Page 182: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

193

Presentase 75%

Interpretasi Sesuai

Berdasarkan dari data penilaian yang diperoleh pada expert

review pembuatan kriteria penilaian instrumen yang dilakukan oleh Ahli

Evaluasi, dapat disimpulkan informasi yang didapatkan pada

pembuatan kriteria penilaian instrumen pada penelitian

pengembangan ini sudah sesuai dengan informasi yang dihasilkan

dan termuat pada tabel kriteria peniliaian. Adapun, saran dan

komentar dari Ahli Evaluasi adalah sebagai berikut :

Tabel 4.19 Komentar dan saran oleh Ahli Evaluasi pada tahapan pembuatan

kriteria penilaian

Komentar dan Saran

1. Instrumen untuk mahasiswa, jika jenis instrumen diganti tidak memerlukan kriteria kualitatif, (rubrik)

2. Kriteria untuk ahli disesuaikan dengan jumlah butir instrumen observasi

Page 183: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

194

5. Menyusun pedoman pengerjaan

Langkah terakhir dalam tahapan pengembangan ini ialah

menyusun pedoman pengerjaan atau bisa juga disebut dengan

petunnjuk pengisian. Adapaun hal-hal yang harus ditampilkan dalam

pedoman pengerjaan diantaranya adalah seperti penjelasan singkat

tentang instrumen, tujuan penggunaan instrumen (tentang sebuah

kegiatan evaluasi program pembelajaran), untuk siapa instrumen

ditujukan, dan penjelasan tat acara pengisian instrumen.

Page 184: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

195

5.1 Pedoman untuk Pengerjaan Keseluruhan Instrumen

untuk Pengguna Instrumen.

PEDOMAN PENGGUNAAN INSTRUMEN

INSTRUMEN EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN ONLINE

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

Pedoman Penggunaan

1. Instrumen ini adalah bagian dari instrumen evaluasi program

pelaksanaan program pembelajaran online di Program Studi Teknologi

Pendidikan

2. Instrumen ini bertujuan untuk mengevaluasi proses pelaksanaan

program pembelajaran online yang menyangkut pada dua komponen

yaitu komponen Pedagogi dan komponen Interface Design (tampilan

antarmuka)

3. Instrumen ini ditujukan kepada :

a. Mahasiswa sebagai pengguna yang telah atau sedang mengikuti

program pembelajaran online di Program Studi Teknologi

Pendidikan.

b. Ahli Pembelajaran yang akan mengevaluasi proses pelaksanaan

program pembelajaran online dari segi komponen Pedagogi.

Instrumen ini terdapat sejumlah pernyataan.

c. Ahli Desain Platform yang akan mengevaluasi proses pelaksanaan

program pembelajaran online dari segi komponen Interface Design

atau tampilan antarmuka.

Page 185: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

196

4. Jenis instrumen ini berupa :

a. Instrumen Kuesioner untuk Mahasiswa

b. Instrumen Observasi untuk Ahli Pembelajaran

c. Instrumen Observasi untuk Ahli Desain Platform

5. Bagi para ahli pembelajaran dan ahli desain platform, pelajarilah

kriteria penilaian rubrik yang ada sebelum memulai melakukan

penilaian observasi agar mempermudah pengisian instrumen.

6. Beri tanda checklist (√) untuk pernyataan yang Anda anggap sesuai

dengan penilaian responden, dengan kriteria sebagai berikut :

a. Untuk Kuesioner

• Ya : Jika Anda menilai pernyataan proses

pelaksanaan mampu dilakukan

• Tidak : Jika Anda menilai pernyataan proses

pelaksanaan tidak mampu dilakukan

b. Untuk Observasi

• Kolom diaplikasikan dengan sangat baik : Apabila

pernyataan tersebut diaplikasikan dengan sangat baik

oleh pelaksana program pembelajaran

• Kolom diaplikasikan dengan baik : Apabila pernyataan

tersebut diaplikasikan dengan baik oleh pelaksana

program pembelajaran

• Kolom diaplikasikan dengan kurang baik : Apabila

pernyataan tersebut diaplikasikan dengan kurang baik

oleh pelaksana program pembelajaran

• Kolom diaplikasikan dengan tidak baik : Apabila

pernyataan tersebut diaplikasikan dengan tidak baik oleh

pelaksana program pembelajaran

7. Kolom catatan diisi secara opsional apabila dirasa perlu tambahan catatan.

Page 186: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

197

5.2 Pedoman Pengerjaan Instrumen untuk Mahasiswa

KUESIONER UNTUK MAHASISWA

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM PEMBELAJARAN ONLINE

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

Pedoman Pengerjaan

1. Instrumen ini adalah bagian dari instrumen evaluasi program pelaksanaan program pembelajaran online

di Program Studi Teknologi Pendidikan

2. Instrumen ini bertujuan untuk mengevaluasi proses pelaksanaan program pembelajaran online yang

menyangkut pada dua komponen yaitu komponen pedagogi dan komponen tampilan antarmuka

(Interface Design)

3. Instrumen ini ditujukan kepada mahasiswa sebagai pengguna yang telah mengikuti program

pembelajaran online di Program Studi Teknologi Pendidikan

4. Instrumen ini terdapat sejumlah pernyataan. Beri tanda checklist (√) untuk pernyataan yang Anda

anggap sesuai dengan penilaian anda, dengan kriteria sebagai berikut :

Page 187: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

198

• Ya : Jika Anda menilai pernyataan proses pelaksanaan mampu dilakukan

• Tidak : Jika Anda menilai pernyataan proses pelaksanaan tidak mampu dilakukan

Page 188: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

199

5.3 Pedoman Pengerjaan Instrumen untuk Ahli Pembelajaran

PANDUAN OBSERVASI UNTUK OBSERVER AHLI PEMBELAJARAN

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM PEMBELAJARAN ONLINE

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

Pedoman Pengerjaan

1. Instrumen ini adalah bagian dari instrumen evaluasi program pelaksanaan program pembelajaran online

di Program Studi Teknologi Pendidikan

2. Instrumen ini bertujuan untuk mengevaluasi proses pelaksanaan program pembelajaran online yang

menyangkut pada komponen pedagogi

3. Instrumen ini diisi oleh observer sebagai ahli pembelajaran yang akan menilai proses pelaksaan

program pembelajaran online di Program Studi Teknologi Pendidikan

4. Instrumen ini terdapat sejumlah pernyataan. Beri tanda checklist (√) untuk pernyataan yang Anda

anggap sesuai dengan peniliaian Anda sebagai observer, dengan kriteria sebagai berikut :

Page 189: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

200

• Kolom diaplikasikan dengan sangat baik : Apabila pernyataan tersebut diaplikasikan

dengan sangat baik oleh pelaksana program pembelajaran

• Kolom diaplikasikan dengan baik : Apabila pernyataan tersebut diaplikasikan dengan

baik oleh pelaksana program pembelajaran

• Kolom diaplikasikan dengan kurang baik : Apabila pernyataan tersebut diaplikasikan

dengan kurang baik oleh pelaksana program pembelajaran

• Kolom diaplikasikan dengan tidak baik : Apabila pernyataan tersebut diaplikasikan

dengan tidak baik oleh pelaksana program pembelajaran.

Page 190: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

201

E.5.4 Pedoman Pengerjaan Instrumen untuk Ahli Desain Platform

PANDUAN OBSERVASI UNTUK OBSERVER AHLI DESAIN PLATFORM

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM PEMBELAJARAN ONLINE

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

Pedoman Pengerjaan

1. Instrumen ini adalah bagian dari instrument evaluasi program pelaksanaan program pembelajaran online

di Program Studi Teknologi Pendidikan

2. Instrumen ini bertujuan untuk mengevaluasi proses pelaksanaan program pembelajaran online yang

menyangkut pada komponen tampilan antarmuka atau Interface design

3. Instrumen ini diisi oleh observer sebagai ahli desain platform yang akan menilai proses pelaksaan

program pembelajaran online di Program Studi Teknologi Pendidikan

4. Instrumen ini terdapat sejumlah pernyataan. Beri tanda checklist (√) untuk pernyataan yang Anda

anggap sesuai dengan peniliaian anda sebagai observer, dengan kriteria sebagai berikut :

Page 191: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

202

• Kolom diaplikasikan dengan sangat baik : Apabila pernyataan tersebut diaplikasikan dengan

sangat baik oleh pelaksana program pembelajaran

• Kolom diaplikasikan dengan baik : Apabila pernyataan tersebut diaplikasikan dengan baik oleh

pelaksana program pembelajaran

• Kolom diaplikasikan dengan kurang baik : Apabila pernyataan tersebut diaplikasikan dengan

kurang baik oleh pelaksana program pembelajaran

• Kolom diaplikasikan dengan tidak baik : Apabila pernyataan tersebut diaplikasikan dengan

tidak baik oleh pelaksana program pembelajaran

Page 192: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

203

Hasil Expert Review pada tahapan Pembuatan Pedoman Pengerjaan

Instrumen oleh Ahli Bahasa.

Tabel. 4.20 Hasil Expert Review Pembuatan Pedoman Pengerjaan Instrumen

No Pertanyaan

Skor Review tahapan

Pembuatan Pedoman

Pengerjaan Instrumen

1.

Pedoman pengerjaan

menggunakan Bahasa yang

komunikatif

3

2.

Pedoman pengerjaan

Menggunakan Bahasa Indonesia

baku

3

3. Rumusan pedoman pengerjaan

jelas dan mudah dipahami

3

Total Skor 9

Presentase 75%

Interpretasi Sesuai

Berdasarkan dari data penilaian yang diperoleh pada expert review

pembuatan pedoman pengerjaan instrumen yang dilakukan oleh Ahli Bahasa,

dapat disimpulkan informasi yang didapatkan pada pembuatan pedoman

Page 193: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

204

pengerjaan instrumen pada penelitian pengembangan ini sudah sesuai

dengan informasi yang dihasilkan dan termuat pada pedoman pengerjaan

instrumen. Adapun, saran dan komentar dari Ahli Bahasa adalah sebagai

berikut :

Tabel 4.21

Komentar dan saran oleh Ahli Bahasa pada tahapan pembuatan kriteria penilaian

Komentar dan Saran

1. Penulisan masih perlu diperhatikan 2. Hanya 1 point yang perlu diperbaiki 3. Sudah baik, lebih diperhatikan penulisannya

F. Keterbatasan Pengembangan

Dalam mengembangkan instrumen ini terdapat beberapa

keterbatasan, antara lain:

1. Keterbatasan pada evaluasi ahli formatif yang hanya melibatkan

satu orang ahli dari setiap masing-masing bidang

2. Keterbatasan waktu pengembangan dan belum melakukan uji

coba kepada mahasiswa, ahli pembelajaran dan ahli desain

platform pada instrumen yang telah dikembangkan

3. Instrumen ini perlu diujicobakan agar dapat dibakukan.

Page 194: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

205

BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada rumusan masalah, tujuan, metode dan hasil

pengembangan pada penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa :

1. Intstrumen Evaluasi Program Pembelajaran Online ini

dikembangkan dengan prosedur pengembangan instrumen

evaluasi program yang dikemukan oleh Suharsimi Arikunto

dan Cepi. S. A Jabar.

2. Tahapan-tahapan dalam pengembangan Instrumen Evaluasi

Program Pembalajaran Online meliputi tahapan yaitu :

a. Identifikasi Komponen Program, Indikator, Sub indikator,

Sumber data dan Metode Pengumpulan data

b. Merumuskan kisi – kisi instrumen evaluasi

c. Merumuskan butir pertanyaan

d. Membuat kritreia penilaian

e. Membuat pedoman pengerjaan

3. Model tersebut dipilih karena menurut pengembang sesuai

dengan kaidah penyusunan instrumen evaluasi yang

dikhususkan untuk evaluasi program. Terlebih lagi, tahapan

Page 195: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

206

tersebut terdapat pada buku Evaluasi Program Pendidikan.

Hal tersebut menguatkan bahwa prosedur tersebut cocok

untuk mengembangan instrumen evaluasi program.

4. Tahapan – tahapan pengembangan yang telah dilakukan

dalam penelitian pengembangan ini menghasilkan tiga

instrumen yaitu instrumen evaluasi dengan responden

mahasiswa, instrumen evaluasi dengan responden Ahli

Pembelajaran, instrumen evaluasi dengan responden Ahli

Desain Platform

5. Instrumen Evaluasi Program Pembelajaran Online yang

dikembangkan ini sudah melalui proses revisi berdasarkan

expert review yang dilakukan oleh Ahli Desain pembelajaran

online, Ahli Evaluasi, dan Ahli Bahasa

6. Instrumen Evaluasi Program Pembelajaran Online yang

dikembangkan perlu diujicoba lebih lanjut untuk dapat

digunakan dan dibakukan.

Page 196: BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalahrepository.unj.ac.id/85/2/6.SKRIPSI BAB 1-5.pdf · mempengaruhi pola pikir dan paradigma manusia khususnya dalam hal ini tentang pembelajaran

207

B. Implikasi

Hasil dari pengembangan ini adalah Produk Instrumen Evaluasi

Program Pembelajaran Online, Pengembangan ini memberikan

implikasi pada .:

1. Mempersiapkan kebtuhan untuk mengevaluasi program

pembelajaran online baik yang akan atau telah

berlangsung.

2. Produk ini dapat dijaikan acuan untuk evaluasi program

pembelajaran online.

3. Pengembangan penelitian ini disarankan untuk perlu

ditindaklanjunti oleh akademisi lain untuk dapat

dibakukan dengan diujicobakan lebih lanjut seperti uji

coba one to one dan field test serta dengan

ditambahkannya komponen evaluasi program sesuai

dengan teori komponen yang telah diungkapkan.