Upload
dangmien
View
221
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
24
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perhatian terhadap dunia perbankan Indonesia yang datang dari berbagai
pihak baik dari pemerintah, masyarakat, maupun swasta semakin lama semakin
besar. Ditengah keterpurukan dunia kita saat ini dengan tingkat kepercayaan
masyarakat yang belum pulih dan ditambah dengan tingkat persaingan yang tidak
hanya regional saja, tetapi sudah mengglobal. Bank-bank yang masih hidup
sekarang ini hendaknya secara cepat tanggap mengkaji ulang kembali tentang
perubahan-perubahan tersebut, termasuk perubahan formasi peta pasar yang
terjadi. Dari sudut pemasaran, dikalangan usaha perbankan dan bidang usaha
apapun untuk dapat bertahan dalam situasi persaingan pasar yang mega kompetitif
dan dinamis saat ini sangatlah perlu untuk dicermati perubahan-perubahan pada
komponen pemasarannya. Hal ini dimaksudkan agar penerapan strategi dan taktik
perusahaan khususnya dibidang marketing (pemasaran) sesuai dengan apa yang
diharapkan atau diinginkan oleh pasar.
Sebuah bank yang ingin memperoleh pangsa pasar yang besar dalam suatu
persaingan yang ketat, hendaknya mampu memberikan kualitas pelayanan yang
baik dan membangun kepercayaan masyarakat dengan harapan akan dapat
menjaring nasabah lebih banyak lagi.
25
Kepercayaan masyarakat terhadap sebuah bank bermuara kepada loyalitas
nasabah. Loyalitas merupakan tujuan relationship marketing. Relationship
marketing menawarkan strategi pemasaran untuk memperdalam hubungan dengan
pelanggan (Tung, 1997). Dalam hal ini nasabah dipandang sebagai mitra yang
harus terus-menerus dibina melalui pola win-win solution.
Relationship marketing merupakan suatu topik yang akhir-akhir ini
mendapat cukup perhatian didunia usaha. Betapa tidak, konsep relationship
marketing dapat dipandang sebagai korelasi yang cukup mendasar atas pemikiran
dan praktek pemasar yang telah ada sebelumnya terutama terhadap praktek
pemasaran yang lebih menekankan asas transaksi (one-time transaction marketing)
(Wilfridus, 1997). Bahkan konsep ini dapat dianggap lebih maju dibandingkan
dengan konsep market-driven strategi. Jika konsep market-based transaction
menekankan pada bagaimana pemasar dapat menciptakan penjualan berikutnya,
maka konsep relationship marketing menaruh perhatian pada penjualan yang telah
terjadi dan hubungan yang berkelanjutan (ongoing relationship).
Didunia usaha dengan karakteristik seperti bank, praktek pemasaran
dengan dasar relationship marketing sangat diperlukan. Hal ini mengingat jasa
merupakan usaha yang berbentuk intangible (tidak berwujud) yang tidak dapat
dilihat, hanya dapat dirasakan sehingga cenderung diungkapkan melalui
pelayanan. Kebersihan suatu usaha jasa yang dikembangkan melalui pola
relationship marketing ditentukan oleh mutu pelayanan, jalinan hubungan yang
baik serta didorong oleh berbagai fasilitas produk yang menarik, sehingga
terciptanya kepuasan serta loyalitas konsumen.
26
Melalui fasilitas produk-produk perbankan, Bank BCA telah menjadi
suatu lembaga perbankan yang sukses dalam menarik dan melayani nasabah yang
besar. Oleh karena jumlah nasabah yang dimiliki cukup besar, Bank BCA dituntut
untuk dapat meningkatkan mutu dan layanan kearah yang lebih baik. Hal ini
dimaksud untuk menciptakan kepuasan serta loyalitas nasabah terhadap bank
sehingga mereka tidak berpindah atau lari kebank yang lain. Salah satu cara
mengantisipasinya adalah dengan melakukan strategi pemasaran melalui
relationship marketing. Inti dari relationship marketing adalah membangun suatu
hubungan yang baik dan berkelanjutan dalam jangka panjang antara pihak bank
dengan nasabahnya, dimana hal ini diwujudkan dalam bentuk hubungan dan
komitmen yang menyeluruh antara kedua belah pihak.
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh
Leanne H. Y. Too, Anne L. Souchon, Peter C. Thirkell (2000) yang membahas
tentang bagaimana implikasi relationship marketing dapat meningkatkan loyalitas
konsumen pada bisnis retail. Penelitian tersebut mengunakan dyadyc exploration,
yaitu mengunakan dua jenis kuesioner yang disebarkan pada dua buah pendekatan,
yaitu sisi konsumen dan sisi manajemen perusahaan. Ada beberapa kelemahan
dalam penelitian tersebut, yaitu:
a. Penelitian ini hanya berfokus pada satu bidang usaha saja, yaitu toko baju
(lebih berifat barang atau tangible), dalam arti bahwa penelitian terhadap
bisnis jasa belum pernah dilakukan.
27
b. Praktek relationship marketing yang diamati hanya berkisar ditoko didalam
toko baju tersebut, sehingga metode relationship marketing yang dipakai
hanya sebatas pada metode face-to-face saja.
Dalam penelitian ini, penulis mencoba meneliti mengenai implikasi
relationship marketing terhadap loyalitas nasabah pada bisnis jasa, yaitu pada
Bank BCA Cabang Yogyakarta. Hal ini dimaksudkan untuk meneliti bagaimana
keefektifan dari praktek relationship marketing yang dijalankan oleh bank
tersebut dalam menciptakan loyalitas kepada nasabahnya. Akan tetapi penelitian
ini hanya mengunakan satu jenis kuesioner saja yang ditujukan kepada pihak
nasabah, dalam artian bahwa pihak manajemen dari Bank BCA Cabang
Yogyakarta tidak diamati, karena penelitian ini dilakukan hanya untuk sebatas
mencari tahu persepsi nasabah terhadap jasa pemasaran yang ditawarkan oleh
bank tersebut.
Keberhasilan praktek relationship marketing yang dilakukan oleh sebuah
bank dapat dinilai dari persepsi dan kepercayaan para pelanggan terhadap usaha-
usaha yang telah dilakukan dalam praktek relationship marketing itu sendiri.
Sebuah bank yang dapat memahami kebutuhan dan harapan nasabahnya,
membangun kemitraan jangka panjang dengan nasabah, maka diharapkan akan
memiliki nasabah yang puas, setia, dan merasa bank tersebut mempunyai kualitas
pelayanan yang tinggi. Yang pada akhirnya akan mendatangkan manfaat-manfaat
spesifik yang dirasakan oleh bank tersebut.
28
Adapun model yang diuji dalam penelitian ini adalah model dari pengaruh
relationship marketing terhadap loyalitas konsumen:
Gambar 1.1 Model Penelitian Relationship Marketing
Sumber: Leanne H. Y. Too, Anne L. Souchon, Peter C. Thirkell “Relationship Marketing and Customer Loyalty in a Retail Setting”, Juni 2001.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan, maka terlihat
bahwa relationship marketing mempunyai peranan yang sangat penting bagi
loyalitas pelanggan (nasabah). Tanpa adanya jalinan relationship yang kuat
dengan nasabahnya, maka sebuah bank akan mengalami kesulitan dalam
menghadapi persaingan yang serba ketat dimasa sekarang ini. Oleh karena itu
penulis tertarik untuk meneliti tentang: “Analisis Pengaruh Relationship
Marketing Terhadap Loyalitas Nasabah Pada Bank BCA Cabang
Yogyakarta”.
1.2. Perumusan Masalalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka pokok
permasalahan yang dapat dirumuskan adalah:
Apakah relationship marketing yang dilakukan oleh Bank BCA Cabang
Yogyakarta mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas
nasabah pada bank tersebut?
Relationship Marketing
Implementation
Customer Trust
Customer Commitment
to the Relationship
Customer Loyalty
Customer Perception of Relationship Marketing
29
1.3. Batasan Penelitian
Penelitian ini bermaksud untuk menganalisa bagaimana implikasi
relationship marketing dalam penciptaan loyalitas nasabah pada suatu bank,
dengan studi kasus yang dilakukan dan mencakup:
1.3.1. Objek Penelitian
Objek yang diteliti adalah nasabah Bank BCA yang merupakan
salah satu dari sekian banyak bank yang berada di kota Yogyakarta.
1.3.2. Daerah Penelitian
Dalam penelitian ini penulis membatasi hanya pada nasabah atau
mereka yang pernah melakukan transaksi pada Bank BCA di kotamadya
Daerah Istimewa Yogyakarta.
1.3.3. Karakteristik Penelitian
a. Jenis kelamin
1) Pria
2) Wanita
b. Status
1) Belum menikah
2) Menikah tanpa anak
3) Menikah dengan ana
30
c. Usia responden
1) >18 – 23 tahun
2) >23 – 28 tahun
3) >28 – 33 tahun
4) >33 – 38 tahun
5) >38 tahun
d. Pendidikan
1) Sampai dengan SMU
2) Akademi (D1, D2, D3)
3) Perguruan tinggi (S1, S2, S3)
e. Pendapatan
1) >Rp 800.000 – Rp 1.300.000 / bulan
2) >Rp 1.300.000– Rp 1.800.000 / bulan
3) >Rp 1.800.000 – Rp 2.300.000 / bulan
4) >Rp 2.300.000 / bulan
f. Pekerjaan
1) Pelajar / mahasiswa
2) Pegawai negeri sipil / swasta
3) Wiraswasta (pedagang / pengusaha)
4) Lain-lain (Mis : Ibu rumah tangga, Petani, ABRI, Pensiunan)
31
1.3.4. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama dua bulan yaitu pada bulan Maret
sampai dengan bulan April 2005.
1.3.5. Atribut-atribut yang diteliti
Metode penelitian relationship marketing ini dikembangkan oleh
Leanne H. Y. Too, Anne L. Souchon, Peter C. Thirkell. Mereka
mengemukakan lima tahap untuk mencapai loyalitas konsumen didalam
penerapannya pada relationship marketing, yaitu: Relationship Marketing
Implementation, Customer Perception of Relationship Marketing,
Customer Trust, Customer Commitment to the relationship, dan Customer
Loyalty.
a. Relationship Marketing Implementation, meliputi antara lain:
1) Long-term and mutuality
2) Komunikasi interaktif
3) Pengetahuan yang selalu berkembang
b. Customer Perception of Relationship Marketing, meliputi antara lain:
1) Pengertian ekspektasi konsumen
2) Jasa pelayanan partnership
3) Manajemen kualitas terpadu
4) Tanggung jawab karyawan
32
c. Customer Trust, meliputi antara lain:
1) Kepercayaan
2) Kenyamanan
3) Pemahaman
4) Perhatian
d. Customer Commitment to the Relationship, meliputi antara lain:
1) Efektivitas komunikasi
2) Kualitas fungsional
3) Kualitas teknikal
e. Customer Loyalty, meliputi antara lain:
1) Struktur keyakinan
2) Sikap
3) Niat dalam pembelian ulang
Gambar 1.2 Langkah-langkah dalam penelitian
Sumber: Leanne H. Y. Too, Anne L. Souchon, Peter C. Thirkell “Relationship Marketing and Customer Loyalty in a Retail Setting”, Juni 2001.
Relationship Marketing
Implementation
Customer Trust
Customer Commitment
to the Relationship
Customer Loyalty
Customer Perception of Relationship Marketing
H1 H2 H3 H4
33
1.4. Tujuan Penelitian
Berkenaan dengan permasalahan yang telah dijelaskan sebelumnya, maka
penelitian ini bermaksud untuk mengetahui pengaruh relationship marketing
terhadap loyalitas nasabah pada Bank BCA Cabang Yogyakarta.
1.5. Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah yang dilakukan terhadap nasabah bank,
maka hipotesis yang diajukan adalah relationship marketing yang diterapkan
oleh Bank BCA Cabang Yogyakarta mempunyai pengaruh positif dan
signifikan terhadap loyalitas nasabah pada bank tersebut, dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
1.5.1. Hipotesa 1: Relationship marketing yang diterapkan oleh Bank BCA
Cabang Yogyakarta mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap
Customer Perception of Relationship Marketing dibank tersebut.
1.5.2. Hipotesa 2: Customer Perception of Relationship Marketing Bank BCA
Cabang Yogyakarta mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap
Customer Trust pada bank tersebut.
1.5.3. Hipotesa 3: Customer Trust Bank BCA Cabang Yogyakarta mempunyai
pengaruh positif dan signifikan terhadap Customer Commitment to the
Relationship dibank tersebut.
34
1.5.4. Hipotesa 4: Customer Commitment to the Relationship Bank BCA
Cabang Yogyakarta mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap
Customer Loyalty pada bank tersebut.
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1.6.1 Bagi Bank BCA Cabang Yogyakarta
Merupakan masukan informasi dalam memahami kondisi nasabah
mereka dan bahan pertimbangan untuk menyikapi langkah-langkah dalam
kebijakan dan strategi pemasaran yang lebih baik.
1.6.2 Pemerhati perbankan
Agar dapat memberikan suatu pemahaman yang lebih jelas dan
luas tentang manajemen perbankan, khususnya dari segi pemasaran.
1.6.3. Bagi penulis
Penelitian ini dilakukan sebagai usaha untuk memperdalam teori
yang telah diperoleh serta menerapkannya secara langsung.
35
1.7. Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian digunakan agar dalam proses pengumpulan data
maupun dalam teknik penganalisaan penelitian yang dilakukan dapat mencapai
tujuan yang diharapkan. Objek yang diteliti adalah konsumen dikota Yogyakarta
yang mengunakan jasa perbankan Bank Central Asia (BCA). Adapun metodologi
yang dipakai adalah sebagai berikut:
1.7.1. Sumber Data
Untuk penyusunan dan penelitian skripsi ini, penulis menggunakan
berbagai sumber data. Adapun sumber data yang digunakan terdiri atas:
a. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh penulis dengan cara
wawancara langsung, secara sistematis yang berlandaskan pada tujuan
penelitian. Selain itu, penulis juga melakukan observasi yaitu dengan
mengadakan pencatatan dan pengamatan secara langsung serta
membagikan kuesioner kepada para responden.
1) Kuesioner
Kuesioner yaitu teknik pengumpulan data dengan membuat
daftar pertanyaan kemudian dibagi untuk dijawab oleh responden.
Jumlah responden yang diambil sebagai sampel sebanyak 50 orang.
Dengan pertimbangan bahwa responden adalah nasabah dari Bank
BCA Cabang Yogyakarta.
36
2) Interview / wawancara
Interview adalah mengumpulkan data dengan cara mengadakan
wawancara secara langsung dengan pihak yang berkepentingan
(nasabah) yang berhubungan erat dengan objek penelitian. Cara ini
digunakan dengan maksud untuk memperoleh data tambahan yang
tidak tercakup dalam kuesioner.
3) Observasi
Observasi adalah pengamatan secara langsung untuk
memperoleh gambaran jelas tentang obyek yang akan diteliti, serta
melakukan pencatatan sistematis sesuai data yang diperlukan.
b. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari hasil studi pustaka
yaitu dengan jalan buku-buku yang ada hubungannya dengan penelitian
tersebut.
1.7.2. Populasi dan Sampel
Populasi adalah jumlah atau kumpulan dari unsur atau elemen yang
menjadi objek penelitian. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah semua
warga yang menggunakan jasa dari Bank BCA Cabang Yogyakarta. Sedangkan
Sampel adalah sebagian dari populasi yang menjadi obyek sesungguhnya dalam
penelitian, dimana jumlah sampel lebih sedikit dari jumlah populasi. Sampel
37
dalam penelitian ini adalah warga yang menggunakan jasa dari Bank BCA
Cabang Yogyakarta dengan pertimbangan bahwa warga tersebut sudah
mempunyai pengalaman yang cukup bagus terhadap jasa yang digunakannya
selama ini.
1.7.3. Metode Pengambilan Sampel
Sampling adalah suatu cara pengumpulan data yang sifatnya tidak
menyeluruh, artinya tidak mencakup seluruh obyek penelitian, akan tetapi hanya
sebagian dari populasi saja yaitu hanya mencakup sampel yang diambil dari
populasi tersebut.
Metode sampling yang digunakan adalah metode Accidental Sampling.
Metode Accidental Sampling adalah metode pengambilan sample yang dilakukan
pada individu atau anggota populasi yang mudah ditemukan dan secara acak,
dengan catatan bahwa sampel tersebut representatif atau mewakili populasi.
Dalam penelitian ini yang dijadikan responden adalah warga yang kebetulan
dijumpai dan yang menggunakan jasa dari Bank BCA Cabang Yogyakarta.
1.7.4. Uji Instrumen
Kuesioner yang digunakan untuk mendapatkan data dari responden
terlebih dahulu akan diuji validitas dan reliabilitasnya yang dilakukan terhadap
butir-butir pertanyaan. Apabila pengukuran instrumen memperlihatkan validitas
dan reliabilitas yang tinggi, berarti data yang didapat merupakan data yang
berkualitas baik.
38
a. Uji Validitas
Suatu alat ukur dikatakan valid, jika alat itu mengukur apa yang
harus diukur oleh alat itu. Validitas adalah ketepatan dan kecermatan suatu
alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Validitas dinyatakan secara
empiris oleh koefisien validitas yang disebut corected item-total
correlation (r). koefisien validitas menyatakan korelasi antara distribusi
skor instrumen pengukur yang bersangkutan dengan distribusi skor suatu
kriteria.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah tingkat kemampuan untuk mengumpulkan data
secara tetap pada sekelompok individu. Pengukuran reliabilitas ini
menggunakan komputer dengan program SPSS versi 10.0. Analisis ini
bertujuan untuk mengetahui sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif
konsisten apabila pengukuran tersebut diulangi. Uji reliabilitas dilakukan
setelah uji validitas dan hanya pada item yang dinyatakan valid saja yang
diuji reliabilitasnya. Suatu alat ukur dikatakan reliable bila alat itu dalam
mengukur suatu gejala pada waktu yang berlainan senantiasa
menunjukkan hasil yang sama. Jadi alat yang reliable secara konsisten
memberi hasil ukuran yang sama. Informasi yang reliabel akan menjadi
informasi yang tahan uji karena walaupun diuji ulang hasilnya akan tetap
konsisten. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan metode
koefisien – α (alpha cronbach). Metode ini mengasumsikan bahwa tes
39
dibagi kedalam dua bagian yang setara atau homogen. Formula yang
digunakan dirumuskan sebagai berikut:
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−
−=
VyVx
MMr 1
1
Dimana: r = Koefisien Korelasi Alpha Cronbach
M = Jumlah Butir
Vx = Variansi buitr-butir
Vy = Variansi Total (faktor)
Secara teoritis, besarnya koefisien reliabilitas alpha cronbach
berkisar antara 0 sampai 1, akan tetapi pada kenyataannya koefisien
sebesar 1 dan sekecil 0 tidak pernah dijumpai (Azwar, 1992:9). Koefisien
reliabilitas yang semakin mendekati 1 semakin reliabel.
1.8. Analisis Data
1.8.1 Analisis Persentase
Masalah pertama tentang karakteristik responden yang diteliti dan
dianalisis dengan analisis persentase. Hasil ini diperoleh dari jawaban kuesioner
tentang identitas karakteristik responden yang meliputi jenis kelamin, usia,
pendidikan, pekerjaan, dan penghasilan. Analisis persentase ini bertujuan untuk
mengetahui profil dari para nasabah (responden) Bank BCA Cabang Yogyakarta
dengan mengadakan perbandingan ukuran persentase jawaban pada kuesioner.
Rumus Persentase yang digunakan ( Supramono, 1992)
100%BA
AA % ×+
=
40
dimana : A = Jumlah Yang Dianalisis
A + B = Jumlah Responden
1.8.2. Analisis Korelasi Rank Spearman dan Uji Signifikansi Spearman
Untuk menjawab ada tidaknya pengaruh antara relationship marketing
dengan loyalitas nasabah pada Bank BCA Cabang Yogyakarta dan pengujian
benar atau tidaknya hipotesis yang diajukan, maka dilakukan pengolahan data dan
pengujian terhadap kuesioner yang dikumpulkan dari para responden. Ini semua
dikarenakan hipotesis yang digunakan adalah hipotesis asosiatif yang merupakan
dugaan adanya pengaruh antara relationship marketing dengan loyalitas nasabah
dalam populasi. Maka dari itu perlu dihitung terlebih dahulu koefisien korelasi
variabel-variabel relationship marketing dengan loyalitas nasabah dalam sample,
kemudian koefisien korelasi yang ditemukan diuji signifikansinya.
Didalam penelitian ini, peneliti menganalisis data menggunakan alat
Analisis Korelasi Rank Spearman. Analisis ini dikemukakan oleh Prof. Charles
Spearman. Analisis Korelasi Rank Spearman adalah alat statistik yang digunakan
untuk mengetahui korelasi (hubungan) antara dua variabel, yaitu variabel X
(Relationship Marketing) dan Variabel Y (Loyalitas Nasabah) yang telah disusun
menurut peringkat atau rangkaiannya (Algifari, 1997 : 87). Dalam penelitian ini
kedua variabel dinotasikan sebagai X dan Y, dimana X merupakan Relationship
Marketing dan Y merupakan Loyalitas Nasabah. Sedangkan penilaiannya
menggunakan skala 5 tingkat (linkert).
41
Rumus Korelasi Rank Spearman adalah:
)1(6
1 2
2
−= ∑
nndi
rs
dimana:
sr : Koefisien Korelasi Rank Spearman
n : Banyaknya data
di : Selisih rangking data variabel X dengan data variabel Y
Adapun korelasi (r) ini dinyatakan dengan angka antara -1 sampai
dengan +1 (Djarwanto, 1993 : 324 dan Algifari, 1997 : 38) sebagai berikut:
a. Jika r = -1 : berarti terdapat pengaruh negatif
b. Jika r = +1 : berarti terdapat pengaruh positif
c. Jika r = 0 : berarti tidak ada pengaruh sama sekali
Tabel 1.1
Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi
(Djarwanto dan Subagyo, 1998:343)
Interval Koefisien Korelasi Tingkat Hubungan
0.00 - 0.20 Sangat lemah 0.21 - 0.40 Sedang 0.41 - 0.70 Kuat 0.71 - 1.00 Sangat Kuat
42
Besarnya koefisien korelasi akan berkisar antara -1 sampai dengan +1.
Jika koefisien korelasi mendekati -1, berarti hubungan variabel yang diuji
terdapat pengaruh negatif dan semakin rendah. Sebaliknya jika koefisien korelasi
mendekati +1, berarti hubungan variabel yang diuji terdapat pengaruh positif dan
semakin tinggi (Djarwanto dan Subagyo, 1998:343).
Uji signifikansi bermaksud untuk menguji koefisien korelasi yang ada
pada sample untuk diberlakukan pada seluruh populasi dimana sample diambil.
Maka untuk itu dilakukanlah pengujian hipotesis. Uji signifikasi spearman antara
relationship marketing dengan loyalitas nasabah digunakan pengujian sebagai
berikut:
a. Uji hipotesis
1) Ho : ρ = 0 artinya tidak terdapat pengaruh positif antara relationship
marketing dengan loyalitas nasabah
2) Ha : ρ ≠ 0 artinya terdapat pengaruh positif antara relationship
marketing dengan loyalitas nasabah
b. Level of significant (α ) 5% (0.05)
c. Dasar pengambilan keputusan:
1) Membandingkan thitung dengan ttabel, dengan ketentuan:
a) Jika thitung < ttabel, maka Ho diterima
b) Jika thitung > ttabel, maka Ho ditolak
43
2) Melihat probabilitas, dengan ketentuan:
a) Probabilitas > 0.05, maka Ho diterima
b) Probabilitas < 0.05, maka Ho ditolak
d. Keputusannya adalah membandingkan thitung dengan ttabel
1) Mencari thitung
212
ss r
nrt−−
=
dimana:
sr : Koefisien Korelasi Rank Spearman
n : Jumlah sample
2) Mencari ttabel
Dengan tingkat kepercayaan 95% dan α 5%, kemudian dilakukan
uji dua sisi sebagai berikut (gambar tabel uji t):
Gambar 1.3 Daerah Keputusan Pengujian Hipotesis Dua Arah
Daerah Ho diterima
Daerah Ho ditolak
-2.0096
Daerah Ho ditolak
+2.0096
2.5 % 2.5 %
44
1.9. Sistematika Penulisan
Sistematika dari penulisan penelitian ini adalah untuk memberikan
gambaran secara umum mengenai keseluruhan bab yang akan dibahas. Adapun
sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Bab I : Pendahuluan
Bab ini memuat tentang pendahuluan dari pembahasan skripsi ini. Yaitu
meliputi latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan penelitian,
tujuan penelitian, hipotesa, manfaat penelitian, metode penelitian,
analisis data, dan sistematika penelitian.
Bab II : Landasan Teori
Bab ini akan membahas dasar-dasar teori dan rumus-rumus yang akan
mendukung penelitian ini.
Bab III : Gambaran Umum
Pada bab ini dijelaskan mengenai gambaran perusahaan secara umum,
dan daerah yang diteliti.
Bab IV : Analisis Data
Bab ini berisi tentang hasil pengolahan data dan analisis data serta
penafsiran hasil analisis yang diperoleh dari kuesioner.
Bab V : Kesimpulan dan Saran
Merupakan bab terakhir dalam rangkaian penelitian yang berisi tentang
kesimpulan dari hasil penelitian dan pengolahan data serta memberikan
saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan.