65
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persamaan Diophantine terdiri dari persamaan Diophantine linear dan persamaan Diophantine non- linear. Persamaan ini pertama kali ditulis oleh “Diophantus” (250 M ) di dalam bukunya yang berjudul “Arithmetica” dan buku ini dikenal sebagai buku aljabar yang pertama kali. Riwayat dari Diophantus: Sekitar athun 250 seorang matematikawan Yunani yang bermukim di Alexandria melontarkan problem matematika yang tertera di atas batu risanya. Tidak ada catatn terperinci tentang kehidupan Diophantus, namun meninggalkan problem tersohor itu pada Palatine Anthology, yang ditulis setelah meninggalnya. Pada batu nisan Diophantus tersamar (dalam persamaan) umur Diophantus. Karya Diophantus: Diophantus menulis Aritmetica yang mana isinya merupakan pengembangan aljabar yang dilakuakn dengan membuat beberapa persamaan. Persamaan – persamaan tersebut disebut persamaan “Diophantine”, digunakan 1

BAB I  · Web viewPENDAHULUAN. Latar Belakang. Persamaan Diophantine terdiri dari persamaan Diophantine linear dan persamaan Diophantine non-linear. Persamaan ini pertama kali ditulis

  • Upload
    others

  • View
    14

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB I  · Web viewPENDAHULUAN. Latar Belakang. Persamaan Diophantine terdiri dari persamaan Diophantine linear dan persamaan Diophantine non-linear. Persamaan ini pertama kali ditulis

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Persamaan Diophantine terdiri dari persamaan Diophantine linear dan

persamaan Diophantine non-linear. Persamaan ini pertama kali ditulis oleh

“Diophantus” (250 M ) di dalam bukunya yang berjudul “Arithmetica” dan

buku ini dikenal sebagai buku aljabar yang pertama kali.

Riwayat dari Diophantus:

Sekitar athun 250 seorang matematikawan Yunani yang bermukim di

Alexandria melontarkan problem matematika yang tertera di atas batu risanya.

Tidak ada catatn terperinci tentang kehidupan Diophantus, namun

meninggalkan problem tersohor itu pada Palatine Anthology, yang ditulis

setelah meninggalnya. Pada batu nisan Diophantus tersamar (dalam

persamaan) umur Diophantus.

Karya Diophantus:

Diophantus menulis Aritmetica yang mana isinya merupakan

pengembangan aljabar yang dilakuakn dengan membuat beberapa persamaan.

Persamaan – persamaan tersebut disebut persamaan “Diophantine”, digunakan

pada matematika sampai sekarang. Diophantus menulis 15 namun hanya 6

buku yang dapat dibaca, sisanya ikut terbakar pada penghancuran

perpustakaan besar Alexandria. Sisa karya Diophantus yang selamat sekaligus

merupakan teks bangsa Yunani yang terakhir dan diterjemahkan. Buku

terjemahan pertama kali dalam bahasa latin diterbitkan pada tahun 1575.

Prestasi Diophantus mer4upakan akhir kejayaan Yunani kuno. Susunan –

susunan dalam Aritmatika tidak secara sistematik operasi – operasi aljabar,

fungsi – fungsi aljabar atau solusi terhadap persamaan – persamaan aljabar. Di

dalamnya terdapat 150 problem, semua diberikan lewat contoh – contoh

numeric yang spesifik meskipun barangkali metode secara umum juga

1

Page 2: BAB I  · Web viewPENDAHULUAN. Latar Belakang. Persamaan Diophantine terdiri dari persamaan Diophantine linear dan persamaan Diophantine non-linear. Persamaan ini pertama kali ditulis

diberiakn. Sebagai contoh persamaan kuadrat mempunyai hasil dua akar

bilangan positif dan tidak mengenal akar bilangan negative. Diophantus

menyelesaiakan problem – problem menyangkut beberapa bilangan taidak

diketahui dan dengan penuh keahlian menyajikan banyak banyak bilangan –

bilangan yang tidak diketahui.

Contoh:

Diketahui bilangan dengan jumlah 20 dan jumlah kuadratnya 208, angka

bukan diubah menjadi x dan y, tapi ditulis sebagai 10 + x dan 10 – x (dalam

notasi modern). Selanjutnya (10 + x )2 + (10 – x)2 = 208, diperoleh x = 2 dan

bilangan yang tidak diketahui adalah 8 dan 12.

Diophantus dan Aljabar:

Dalam Aritmetica mski bukan merupakan teks aljabar akan tetapi

didalamnya terdapat problem persamaan x2 = 1 + 30y2 dan x2= 1 + 26y2 yang

kemudian diubah menjadi persamaan pell x2 = 1 + py2, sekali lagi didapat

jawaban tunggal, karena Diophantus adalah pemecah problem bukan

menciptakan persamaan dan buku berisikan kumpulan problem dan aplikasi

pada aljabar. Problem Diophantus untuk menemukan bilangan x, a dan y, a

dalam persamaan x2 + y2 = a2 atau x3+ y3 = a3, kelak mendasari fermat

mencetuskan TTF (Theorema Terakhir Fermat). Prestasi ini membuat

Diophantus seringkali disebut dengan ahli aljabar dan babylonia dan karyanya

disebut dengan aljabar Babylinia.

*) Misal umur x, sehingga x = 1/6x + 1/12x + 1/7x + 5 + 1/2x + 4 akan

diperoleh x = 84, umur Diophantus.

Di dalam persamaan Diophantine linear paling sederhana adalah memuat dua

variable,dimana pada umumnya dinyatakan dengan ax + by = c dengan a, b, c

Є Z, sedangkan di dalam persamaan Diophantine non-linear membahas

tentang triple Pythagoras dan jumlah kuadrat.

2

Page 3: BAB I  · Web viewPENDAHULUAN. Latar Belakang. Persamaan Diophantine terdiri dari persamaan Diophantine linear dan persamaan Diophantine non-linear. Persamaan ini pertama kali ditulis

1.2 Rumusan Masalah

Persamaan Diophantine memang merupakan persamaan linear dan non-linear

yang penyelesaiannya dapat diselesaikan dan tidak dapat dapat diseleasikan.

Dari kata pengantar di atas maka dapat dibuat rumusan masalah sebagai

berikut:

1) Apa itu persamaan Diophantine?

2) Apa itu persamaan linear?

3) Apa itu persamaan non-linear?

4) Bagimana cara penyelesaian persamaan Diophantie tersebut?

5) Bagaimana cara penyelesaian persamaan linear?

6) Bagaimana cara penyelesaian persamaan non-linear?

1.3 Tujuan Penulisan:

Persamaan – persamaan Diophantine mempunyai penyelesaian masing –

masing. Dengan demikian, melalui karya tulis (peper) ini diharapkan

masyarakat pembaca mengetahui tentang bentuk – bentuk penyelesaian

persamaan – persamaan Diophantine sehingga kita dapat membuka wawasan

pikiran masyarakat pembaca untuk dapat menyelesaikan dan mememahami

lebih terperinci mengenai persamaan – persamaan Diophantine.

1.4 Landasan Teori

Penulisan ini berlandaskan pada cara – cara penyelesaiannya, yaitui:

1) Persamaan Linear. Di dalam persamaan linear ada 3 cara penyelesaian

yaitu: cara yang memuat dua variabel, cara reduksi dan cara

kongruensi.

2) Persamaan non-linear. Di dalam persamaan non-linera ada 2 cara

penyelesaian yaitu: cara triple Pythagoras dan cara bilangan jumlah

kudrat.

3

Page 4: BAB I  · Web viewPENDAHULUAN. Latar Belakang. Persamaan Diophantine terdiri dari persamaan Diophantine linear dan persamaan Diophantine non-linear. Persamaan ini pertama kali ditulis

1.5 Metode Penulisan

Dalam penulisan karya tulis (peper) ini digunakan metode penulisan sebagai

berikut:

1) Metode Kepustakaan

Dalam hal pengumpulan data, dilakuakan pengambilan data melalui

buku persamaan Diophantine.

4

Page 5: BAB I  · Web viewPENDAHULUAN. Latar Belakang. Persamaan Diophantine terdiri dari persamaan Diophantine linear dan persamaan Diophantine non-linear. Persamaan ini pertama kali ditulis

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Persamaan Diophantine Linear

2.1.1 Memuat Dua Variabel

Persamaan Diophantine linear paling sederhana adalah memuat

dua variable. Pada umumnya dinyatakan dengan ax + by = c, dengan

a, b, c, Є Z.

Dalil 7.1

a) Ditentukan (a,b) c, maka ax + by = c tidak mempunyai penyelesaian.

Bukti:

Misalkan x dan y adalah bilangan – bilangan bulat yang memenuhi ax + by = c

d = (a,b) → (d | a dan d | b)

d = | a → d | ax

d | b → d | by

(d | ax dan d | by) → d | (ax + by) → d | c

jadi,jika d | c, maka bertentangan dengan d = 9a,b) dan d | c, yaitu

ax + by = c tidak mempunyai pemyelesaian.

b) Ditentukan (a,b) | c, maka persamaan ax + by = c mempunyai penyelesaian bulat

yang tak hingga banyaknya, yaitu pasangan (x,y) dengan: x = x0 + (b/d)n dan y =

y0 – (a/d)n

dengan n Є Z dan (x0,y0) adalah suatu penyelesaian bulat.

Bukti:

Misalkan x,y Є Z memenuhi ax + by = c dan d | c

Karena d = ( a,b), maka tentu ada (x1, y1 Є Z ) sehingga d = ax1 + by1

d | c → c = kd ( k Є Z) → c = k ( ax1 + by1 ) → c = a (kx1) + b

(ky1) → (c = ax1 + by1 atau ax1 + by1 = c)

5

Page 6: BAB I  · Web viewPENDAHULUAN. Latar Belakang. Persamaan Diophantine terdiri dari persamaan Diophantine linear dan persamaan Diophantine non-linear. Persamaan ini pertama kali ditulis

Ternyata dengan mengambil x0 = kx1 dan y0 = ky1, maka (x0,y0) memenuhi

persamaan, sehingga (x0,y0) merupakan satu penyelesaian.

Untuk menunjukkan terdapat tak hingga banyaknya penyelesaian, ambil:

x = x0 + (b/d)n dan y = y0 - (a/d)n dengan n Є Z

Jika nilai – nilai x dan y disubstitusikan ke dalam persamaan, maka diperoleh:

ax + by = a {x0 + (b/d)n} + b {y0 – (a/d)n}

= ax0 + a(b/d)n + by0 – b(a/d)n

= ax0 + by0 + (ab/d)/n – (ab/d)/n

ax + by = c

Karena n Є Z, maka terdapat tak hingga banyaknya (x,y) dengan:

x = x0 + (b/d)n dan y = y0 – (a/d)n

dan memenuhi persamaan ax + by = c.

Sekarang akan ditunjukkan bahwa setiap penyelesaian dari ax + by = c dalam

bentuk:

x = x0 + (b/d)n dan y = y0 – (a/d)n

Misalkan x,y Є Z dan ax + by = c

Karena ax + by + c dan ax0 + by0 = c, maka:

a(x – x0) + b(y – y0) = 0

a(x – x0) = b(y0 – y)

(a/d)(x – x0) = (b/d)(y0 –y) → (a/d) | (b/d)(y0 – y)

{(a/d) | (b/d)(y0 – y) dan (a/d,b/d) = 1} → (a/d) | (y0 – y)

(a/d) | (y0 –y) → y0 – y = n(a/d) → y = y0 – (a/d)n

{y = y0 –(a/d)n dan a(x – x0) = b(y0 – y) }

→ a(x – x0) = b(a/d)n

→ x – x0 = (b/d)n

→ x = x0 + (b/d)n

6

Page 7: BAB I  · Web viewPENDAHULUAN. Latar Belakang. Persamaan Diophantine terdiri dari persamaan Diophantine linear dan persamaan Diophantine non-linear. Persamaan ini pertama kali ditulis

Contoh:

1) 4x + 5y = 10

jawab:

(4,5) = 1 | 10 persamaan mempunyai penyelesaian

Sesuai dengan dalil Algoritma Euclides, karena (4,1) = 1, maka tentu ada x1,y1

Є Z sehingga 4x1 + 5y1 = 1

Karena 5 = 1.4 + 1 atau (4)(-1) + (5)(1) = 1, maka x1 = -1 dan y1 =1

(4)(1) + (5)(1) = 1

10{(4)(-1) + (5)(1)} = 10.1

4(-10) + 5(10) = 10 (Ingat: 4x + 5y = 10)

jadi, x0 = =10 dan y0 + 10

Penyelesaian persamaan adalah:

x = -10 + 5k dan y = 10 – 4k dengan k Є Z

2) 4x + 6y = 7

jawab:

(4,6) = 2 7 persamaan tidak mempunyai penyelesaian

3) 91x + 221y = 1066

Jawab:

221 = 2 . 91 + 39 → 39 = 221 – 2 . 91

91 = 2 . 39 + 13 → 13 = 91 – 2 . 39

39 = 3 . 13

(91 . 221) = 13

Karena 1066 = 82 . 13, maka 13 | 1066

13 | 1066 persamaan mempunyai penyelesaian.

Sesuai dengan Dalil: 1 Algoritma Euclides, karena (91,221) = 13, maka tentu

ada x1 . y1 Є Z sehingga 91x1 + 22y1 = 13

13 = 91 . 2(39) = 91 . 2(221 – 2 . 91) = 5 . 91 + 22(-2)

13= 5.91 + 221(-2) . 91.5 + 221(-2) = 13

82(91.5 + 221 (-2)) = 82.13

7

Page 8: BAB I  · Web viewPENDAHULUAN. Latar Belakang. Persamaan Diophantine terdiri dari persamaan Diophantine linear dan persamaan Diophantine non-linear. Persamaan ini pertama kali ditulis

91(410 + 221(-64) = 1066

Jadi x0 = 410 dan y0 = -164

Penyelesaian persamaan adalah

x = 410 + 17s dan y = -164 – 7s.s Є Z

2.1.2 Cara Reduksi

Cara reduksi dalam menyelesaikan persamaan Diophantine

linear adalah mereduksi koefisien (bukan meruduksi variable) melalui

pembagian berulang (serupa dengan pembagian Algoritma), sehingga

diperoleh bentuk tanpa pecahan.

Selanjutnya dengan bekerja mundur, nilai – nilai penyelesaian

akan diperoleh dan variable lain yang digunakan dan tidak tercantum

dalam persamaan semula, antara lain: r, s, t dan u, meskipun tanpa

keterangan semuanya diambil bulat.

Contoh:

1) 4x + 5y = 10

Jawab:

4x + 5y = 10

4x = 10 – 5y

x =

x = (2 – y) +

Ambil t , sehingga:

t == atau 2 – y = 4t atau y = 2 – 4t, sehingga dariy = 2 – 4t diperoleh:

x = (2 – y) +

x = 2 – (2 – 4t) + t

8

Page 9: BAB I  · Web viewPENDAHULUAN. Latar Belakang. Persamaan Diophantine terdiri dari persamaan Diophantine linear dan persamaan Diophantine non-linear. Persamaan ini pertama kali ditulis

x = 5t

x = 0 + 5t

Penyrlesaian persamaan adalah:

x = 0 + 5t

y = 2 – 4t

2) 3x + 8y = 11

Jawab:

3x 8y = 11 → 3x = 11 – 8y

x =

x = (3 – 2y) +

Ambil t,sehingga:

t = → 2 – 2y = 3t → y = →y = (1-t)-

Ambil u, sehingga:

u =

t = 2u → y = (1 – 2u) - = 1 – 2u – u = 1 – 3u

x = 3 – 2y + t→ x = 3 – 2(1 – 3u) + 2u = 3 – 2 + 6u + 2u = 1 + 8u

Penyelesaian persamaan adalah:

x = 1 + 8u

y = 1 – 3u

3) 8x – 5y + 7z = 21

Jawab:

9

Page 10: BAB I  · Web viewPENDAHULUAN. Latar Belakang. Persamaan Diophantine terdiri dari persamaan Diophantine linear dan persamaan Diophantine non-linear. Persamaan ini pertama kali ditulis

8x – 5y + 7z = 21

-5y = -8x – 7z 21

y =

y = (x + z – 4) +

Ambil t,sehingga

t = → -5t = -3x – 2z + 1 → -2z = 3x – 5t – 1 → z =

z = (-x + 2t) +

Ambil u,sehingga:

u = → -2u = x – t – 1 →x = -2u +t + 1

z = (-x + 2t) + u = - (-2u + t + 1) + 2t + u + 3u + t – 1

y = (x + z – 4) + t = 9-2u + t + 1) + (3u + t – 1) – 4 + t = u + 3t – 4

Penyelesaian persamaan adalah:

x = -2u + t + 1

y = u + 3t – 4

z = 3u + t -1

Pengecekan dengan menggunakan tiga pasang nilai (u,t), ternyata mengjhasilkan

8x – 5y + 7z = 21

u t x y z 8x -5y 7z 8x – 5y + 7z

1 1 0 0 3 0 0 21 21

2 1 -2 1 6 -16 -5 42 21

1 2 1 3 4 8 -15 28 21

2.1.3 Cara Kongruensi

Penyelesain persamaan linear dengan menggunakan cara

kongruensi melebatkan penyelesaian kongruensi linear dan system

10

Page 11: BAB I  · Web viewPENDAHULUAN. Latar Belakang. Persamaan Diophantine terdiri dari persamaan Diophantine linear dan persamaan Diophantine non-linear. Persamaan ini pertama kali ditulis

kongruensi linear. Meskipun hasil yang diperoleh mungkin

mempunyai bentuk yang berbeda dengan hsil yang diperoleh dengan

menggunakan cara yang lain, sebenarnya hasil itu adalah sama.

Contoh:

1) 35x + 14 = 19

Jawab:

35x + 14y + 91 → 14y = 91 – 35x → 14y ≡ 91 (mod 35) → 14y ≡ 21 ( mod 35)

Karena ( 14,21) = 7 | 35, maka kongruensi mempunyai penyelesaian:

14y ≡ 21 ( mod 35) → 2y ≡ 3 (mod 5) → y ≡ 4 (mod 5) → y = 4 + 5t

35x + 14y = 91 → 35x = 91 – 14y = 91 – 14 (4 + 5t) = 91 – 56 – 70t = 35 – 70t

x = 1 – 2t

Penyelesaian persamaan adalah:

x = 1 – 2t

y = 4 + 5t

2) 2x + 5y = 11

Jawab:

2x + 5y = 11 → 5y = 11 – 2x → 5y ≡ 11 (mod 2) → y ≡ 1 (mod 2)

y ≡ 1 (mod 2) → y = 1 + 2t

11 = 2x + 5y → 2x = 11 – 5y = 11 – 5(1 + 2t) = 11 – 5 – 10t = 6 – 10t → x = 3

– 5t

Penyelesaian kongruensi adalah

x = 3 – 5t

y = 1 + 2t

Pengecekan:

t x y 2x 5y 2x + 5y

1 2 3 -4 5 11

2 -7 5 -14 25 11

11

Page 12: BAB I  · Web viewPENDAHULUAN. Latar Belakang. Persamaan Diophantine terdiri dari persamaan Diophantine linear dan persamaan Diophantine non-linear. Persamaan ini pertama kali ditulis

4 -17 9 -34 45 11

3) 17x + 13y = 21

Jawab:

17x + 13y = 21 → 13y = 21 – 17x → 13y ≡ 21(mod 17) → 13y ≡ 4(mod 17)

Proses penyelesaian:

13y ≡ 4(mod 17) y =

17z ≡ -4(mod)

4z ≡ -4 (mod 13) z =

13t ≡ 4(mod 4)

t ≡ 0(mod4) t = 0

Proses penyelesaian di atas menunjukkan bahwa:

y ≡ -1(mod 17) ≡ 16(mod 17)

y ≡ 16(mod 17) → y = 16 + 17t

17x = 21 – 13y → 17x = 21 – 13(16 + 17t)

= 21 – 208 – 221t

= -187 – 221t

x = -11 – 13t

Penyelesaian persamaan adalah:

x = -11 – 13t

y = 16 + 17t

4) 6x + 15y = 8

Jawab:

12

Page 13: BAB I  · Web viewPENDAHULUAN. Latar Belakang. Persamaan Diophantine terdiri dari persamaan Diophantine linear dan persamaan Diophantine non-linear. Persamaan ini pertama kali ditulis

6x + 5y = 8 → 6x = 8 – 15y → 6x ≡ 8 (mod 15)

Karena (6,8) = 2 15, maka kongruensi ini tidak penyelesaian, berarti pula

persamaan 6x + 15y = 8 mempunyai tidak mempunyai penyelesaian.

2.2 Persamaan Diophantine N0n-Linear

2.2.1 Triple Pythagoras

Dalil Pythagoras menyatakan bahwa di dalam sebarang segitiga siku –

siku, kuadrat panjang sisi miring (hypotenuse) sama dengan jumlah

kuadrat panjang dari sisi – ssisi(kaki – kaki, legas) yang lain.

Sebaliknya, sebarang segitiga yang memenuhi hubungan kuadrat

panjang sisi terpanjang sama dengan jumlah kuadrat panjang dari sisi

– sisi yang lebih pendek, maka segitiga itu tentu merupakan segitiga

siku – siku.

Secara geometri, dalil Pythagoras terkait dengan perhitungan luas dari

suatu bujur sangkar yang sisi – sisinya adalah sisi – sisi dari suatu

segitiga siku – siku.

Jika suatu segitiga siku – siku mempunyai sisi – sisi miring c dan sisi –

sisi yang lain adalah a dan b, maka hubungan antara a, b, c menurut

dali Pythagoras adalah:

c2 = a2 + b2

Tiga bilangan bulat positif x, y, dan z yang memenuhi hubungan dalil

Pythagoras disebut Triple Pythagoras. Beberapa Triple Pythagoras

adalah:

3, 4, 5 sebab 52 = 32 + 42

5, 12, 13 sebab 132 = 52 + 122

7, 24, 25 sebab 252 = 72 + 242

8, 15, 17 sebab 172 = 82 + 152

9, 40, 41 sebab 412 = 92 + 402

13

Page 14: BAB I  · Web viewPENDAHULUAN. Latar Belakang. Persamaan Diophantine terdiri dari persamaan Diophantine linear dan persamaan Diophantine non-linear. Persamaan ini pertama kali ditulis

Pythagoras adalah matematis Yunani Kuno (572-500 S.M) yang lahir

di Samos. Ia mengatakan bahwa kunci untuk memahami dunia adalah

bilangan asli dan segala sesuatu tidak bias lepas dari keterkaitan

dengan bilangan.

Definisi 7.1

Semua Triple Pythagoras x, y, z disebut primitive Pythagoras jika (x, y, z) = 1

Contoh 7.1

1. Triple Pythagoras 3, 4, 5 adalah primitive Pythagoras sebab

(3,4,5) = 1 dan 52 = 32 + 42

2. triple Pythagoras 7,24,25 adalah primitive Pythagoras sebab

(7,24,25) = 1 dan 252 = 72 + 242

3. Triple Pythagoras 6,8,10 adalah bukan primitive Pythagoras

sebab (6,8,10) = 2 = 1

4. Triple Pythagoras 24, 45, 51 adalah bukan primitive

Pythagoras sebab ( 24,45,51) = 3 = 1

Jika diketahui suatu primitive Pythagoras 3,4,5 kemudian masing – masing

bilangan dalam triple itu dikalikan 2, sehingga diperoleh 6, 8, 10

Jika bilangan pengali diganti 7, sehingga diperoleh 21, 28, 35

Karena 352 = 212 + 282, maka jelas bahwa 21, 28,35 merupakan triple Pythagoras.

Sekarang Jika masing – masing bilangan pada triple Puthagoras 5,12,13 dikalikan

secara berturut – turut dengan 5, kemudian dengan 6, berikutnya dengan 9, dan

terakhir dengan 25, apakah triple – triple baru yang diperoleh merupakan triple

Pythagoras?

Misalkan x ,y ,z adalah suatu primitive Pythagoras , maka:

z02 = x0

2 + y02

Jika masing – masing bilangan dikalikan dengan k, maka diperoleh triple:

kx0. ky0 . kz0

Perhatikan bahwa:

14

Page 15: BAB I  · Web viewPENDAHULUAN. Latar Belakang. Persamaan Diophantine terdiri dari persamaan Diophantine linear dan persamaan Diophantine non-linear. Persamaan ini pertama kali ditulis

zx0 = x0 + y0

k2 z02 = k2 (x0

2 +y02)

k2 z02= k2 x0

2 + k2 y02

(kz0)2 = (kx0 )2 + (ky0)2

Keadaan pada bagian terakhir menunjukka bahwa kx0, ky0, kz0 adalah triple

Pythagoras.

Mis2alkan x, y, z adalah suatu triple Pythagoras dan (x, y, z) = d, maka d | x, d | y,dan

d | z

d | x → x = dx0 →

d | y → y = dy0 →

d | z → z = dz0 →

x2 + y2= z2 →

→ x + y = z

Keadaan terakhir menunjukkan bahwa x, y, z merupakan triple Pythagoras

Kareana dan , maka jelas bahwa , berarti x , y, z

adalah suatu primitive triple Pythagoras.

Dalil 7.1

Jika x, y, z adalah suatu primitif Pythagoras, maka (x, y) = (x, z) = (y, z) = 1

Bukti:

Untuk membuktikan dalil ini digunakan bukti tidak langsung.

Misalkan (x,y) ≠ 1, yaitu (x,y) >1

15

Page 16: BAB I  · Web viewPENDAHULUAN. Latar Belakang. Persamaan Diophantine terdiri dari persamaan Diophantine linear dan persamaan Diophantine non-linear. Persamaan ini pertama kali ditulis

Karena (x,y) > 1, maka (x,y) merupakan bilangan prima atau (x,y) merupakan

bilangan komposit (yang dapat difaktorkan menjadi factor – factor prima), maka jelas

ada bilangan prima p sehingga p | (x,y)

p | (x,y) → (p x dan p y)

p | x → p | x

p | y → p | y

(p | x2 dan p | y2) → p | (x2 + y2) → p | z2 p | z

(p | x, p | y, dan p | z → (x,y,z) ≠ 1

Karena x,y,z adalah suatu primitif Pythagoras, maka (x,y,z) = 1

(x,y,z) = 1 dan ( x, y, z) ≠ 1, berarti terjadi kontradiksi.

Jadi pemisahan (x,y) ≠ 1 dalah salah sehingga (x,y) = 1

Dengan jalan yang sama dapat dibuktikan bahwa (x,z) = 1 dan (y,z) = 1

Dalil 7.2

Jika x,y,z adalah suatu primitif triple Pythagoras, maka x adalah suatu

bilangan genap dan y adalah suatu bilangan ganjil, atau x adalah suatu bilangan ganjil

dan y adalah suatu bilangan genap.

Bukti:

x,y,z adalah suatu primitif triple Pythagoras, maka (x,y) = 1

1. x dan y tidak mungkin keduanya merupakan bilangan genap sebab kalau x =

2s (x adalah suatu bilangan genap) dan y 2t ( y adalah suatu bilangan genap),

maka (x,y) = (2s,2t) ≠ 1

Ini berarti bahwa x,y ≡ 0 (mod 4) dan x,y ≡ 2 (mod 4)

2. x dan y tidak mungkin tidak mungkin keduanya merupakan bilangan gajil.

a. Jika x ≡ 1(mod 4) dan y ≡ 1(mod 4), maka x2 ≡ 1 (mod 4) dan y2 ≡ 1 (mod 4),

sehingga z2= x2 + y2 ≡ 2 (mod 4). Hal ini mungkin sebab tidak ada bilangan

kuadrat yang mempunyai bentuk 2 (mod 4).

16

Page 17: BAB I  · Web viewPENDAHULUAN. Latar Belakang. Persamaan Diophantine terdiri dari persamaan Diophantine linear dan persamaan Diophantine non-linear. Persamaan ini pertama kali ditulis

b. Jika x ≡ 1 (mod 4) dan y ≡ 3(mod 4), maka x2 ≡ 1 (mod 4) dan y2 ≡ 1 (mod 4),

sehingga z2 = x2 + y2 ≡ 2 (mod 4). Hal ini mungkin sebab tidak ada bilangan

kuadrat yang mempunyai bentuk 2 (mod 4).

c. Jika x ≡ 3 (mod 4) dan y ≡ 3 (mod 4), maka x2 ≡ 1(mod 4) dan y2 ≡ 1(mod 4),

sehingga z2 = x2+ y2 ≡ 2 (mod 4). Hal ini tidak mungkin sebab tidak ada

bilangan kuadrat yang mempunyai bentuk 2(mod 4).

Karena keadaan 1 dan keadaan 2 tidak mungkin terjadi maka keadaan yang

memenuhi adalah x merupakan suatu bilangan genap dan y merupakan suatu

bilangan ganjil, atau sebaliknya.

Dalil 7.3

Jika x, y, z Z, maka penyelesaian primitif :

x2 + y2 = z2

adalah :

x = m2 – n2, y = 2mn, dan z = m2 + n2

yang mana m > n > 0, (m,n) = 1 dan m berlawanan paritas dengan n.

Bukti :

Menurut dalil 7.2 jika x, y, z adalah suatu penyelesaian primitif Pythagoras, maka x

dan y berlawanan parotas.

Ambil suatu bilangan genap y, maka x adalah suatu bilangan ganjil.

y adalah suatu bilangan genap y = 2k

{y = 2k dan y2 = z2 – x2} 4k2 = z2 – x2 k2 = (z2 – x2)/4

k2 =

karena y adalah suatu bilangan genap dan x adalah suatu bilangan ganjil, maka y2

adalah suatu bilangan genap dan x2 adalah suatu bilangan ganjil, sehingga z2 = x2 + y2

merupakan suatu bilangan ganjil.

Karena z2 merupakan suatu bilangan ganjil, maka z juga merupakan suatu bilangan

ganjil.

17

(z + x)2

(z - x)2

(z + x z – x) 2 2

Page 18: BAB I  · Web viewPENDAHULUAN. Latar Belakang. Persamaan Diophantine terdiri dari persamaan Diophantine linear dan persamaan Diophantine non-linear. Persamaan ini pertama kali ditulis

Dari k2 = dapat ditunjukkan bahwa =1.

Untuk membuktikannya ambil u = dan y , dan (u, v) = d.

(u, v) = d (d | u dan d | v) (d | (u + v) dan d | (u – v))

d | (d + v) d | d | zd | (u - v) d | d | x

(d | z dan d | x) d | (x, z)

{d | (x, z) dan (x, z) = 1} d = 1

karena (u, v) = d dan d = 1, maka (u, v) = 1, berarti

= 1

atau (u, v) = 1

jadi: k2 = uv dengan (u, v) = 1.

y2 = , u = , dan y y2 = uv

karena (u, v) = 1, maka pemfaktoran prima dari u dan v menghasilkan pemfaktoran

yang berbeda, yaitu tidak mempunyai faktor prima persekutuan, sehingga u dan v

dapat dinyatakan sebagai :

u = p1r1, p1

r2……….. pir1 dan v = pi + 1

ri + 1, pi + 2ri+2………. Pj

rj

Jika:

k = q1 s1, q2s2……… qt

s1

Maka :

k2 = (q1 s1, q2s2……… qt

s1)2 = q1 2s1, q22s2……… qt

2s1

karena y2 = uv, maka :

q1 2s1, q22s2…… qt

2s1 = (p1r1, p1

r2….. pir1) (pi 1

ri + 1, pi + 2ri+2….. Pj

rj)

karena setiap pi harus sama dengan qt, maka dapat ditentukan bahwa :

ri = 2st

berarti setiap pangkat dari pi adalah bilangan genap, dan (ri/2) adalah suatu

bilangan bulat, sehingga :

q1 2s1, q22s2… qt

2s1 = (p1r1/2, p1

r2/2…. pir1/2)2 (pi + 1

(ri + 1)2, pi + 2 (ri+2)/2… Pj

rj/2)2

18

(z + x)2

(z - x)2

z + x2

z - x2

(z + x + z – x) 2 2

(z + x - z – x) 2 2

(z + x , z – x) 2 2

(z + x) (z – x) 2 2

z - x2

z + x2

Page 19: BAB I  · Web viewPENDAHULUAN. Latar Belakang. Persamaan Diophantine terdiri dari persamaan Diophantine linear dan persamaan Diophantine non-linear. Persamaan ini pertama kali ditulis

atau : k2 = m2 n2

Selanjutnya :

(k2 = uv dan k2 dan m2 n2) (u = m2 dan y = n2)

k2 = m2 n2 k = mn

(y = 2k dan k – mn) y = 2mn

Karena :

u + v = = z, maka z = u + v = m2 + n2

u + v = = x, maka x = u + v = m2 + n2

(u, v)= 1 (m2, n2) = 1 (m,n) = 1

Jadi : Penyelesaian primitif x2 + y2 = z2 adalah x = m2 – n2, y = 2mn, dan z

= m2 + n2 dengan m > n > 0, (m,n) = 1,

Berdasarkan dalil 7.2 di atas, dengan memilih harga-harga m dan n, maka

dapat diperoleh harga-harga x, y dan z, sehingga dapat dihasilkan triple-

triple Pythagoras.

m n m2 n2 2mn x = m2 + n2 y = 2mn z = m2 + n2

2

3

4

4

5

5

6

6

7

7

7

1

2

1

3

2

4

1

5

2

4

6

4

9

16

16

25

25

36

36

49

49

49

1

4

1

9

4

16

1

25

4

16

36

4

12

8

24

20

40

12

60

28

56

84

3

5

15

7

21

9

35

9

45

33

13

4

12

8

24

20

40

12

60

28

56

84

5

13

17

25

29

41

36

61

53

65

87

19

z + x + z – x 2 2

z + x + z – x 2 2

Page 20: BAB I  · Web viewPENDAHULUAN. Latar Belakang. Persamaan Diophantine terdiri dari persamaan Diophantine linear dan persamaan Diophantine non-linear. Persamaan ini pertama kali ditulis

Dari tabel dapat diketahui bahwa m = 5 dan n = 1, m = 6 dan n = 2, m = 7 dan n = 3

tidak dipilih sebagai salah satu keadaan triple Pythagoras primitif karena 5 1 (mod

2), 6 2 (mod 2), dan 7 3 (mod 2).

Jika pilihan nilainilai tersebut diteruskan, maka kita tidak memperoleh triple

Pythagoras.primitif :

m = 5 dan n = 1 x = 24, y = 10, z = 26

m = 6 dan n = 2 x = 32, y = 24, z = 40

m = 7 dan n = 3 x = 40, y = 42, z = 58

Dalil 7.4

Jika x, y, z N dan (x, y, z) – 1, maka persamaan x2 + 2y2 = z2

mempunyai penyelesaian :

x = |r2 – 2s2|

y = 2rs

z = r2 + 2s2

dengan r,s > 0 dan (r,2s) = 1

Bukti :

(x,y,z) = 1, ambil x adalah suatu bilangan ganjil, z adalah suatu bilangan ganjil, dan y

adalah suatu bilangan genap.

y adalah suatu bilangan genap, ambil y = 2m, sehingga dapat ditentukan

x2 + 2y2 = z2 x2 + 2(2m)2 = z2 x2 + 8m2 = z2

2m2 = (z2 – x2)4 2m2 =

20

(z + x) (z – x) 2 2

(z + x , z – x) 2 2

Page 21: BAB I  · Web viewPENDAHULUAN. Latar Belakang. Persamaan Diophantine terdiri dari persamaan Diophantine linear dan persamaan Diophantine non-linear. Persamaan ini pertama kali ditulis

Karena = 1, mka sesuai dengan sifat ketunggalan

pemfaktoran, dapat ditentukan bahwa :

(r2 = dan 2s2 = atau (2r2 = dan s2 =

dengan (r2s) = 1 atau (2r,s) = 1,

r2 = z + x = 2r

2s2 = z – x = 4s2

2z = 2rs2 + 4s2 z = r2 + 2s2

2x = 2r2 – 4s2 x = r2 – 2s2

2m2 = (r2) (2s2) m = rs y = 2m = 2rs

Sebagai fakta bahwa x2 + 2y2 = z2 mempunyai penyelesaian, ambil

beberapa nilai r, s yang memenuhi (r, 2s) = 1 atau (2r,s) = 1.

r s x =|r2 – 2s2| y = 2rs z = r2 + 2s2

2

1

2

1

3

3

7

17

14

6

6

12

11

19

22

Dalil 7.5

Jika x,y,z N dan (x,y,z) = 1, maka persamaan x2 + y2 = 2z2 mempunyai

penyelesaian :

x = r2 – s2 + 2rs

y = |rs2 – s2 – 2rs|

z = r2 + s2

dengan r, s N (u, v) = 1, serta u dan v mempunyai parities yang berbeda,

Bukti :

21

z + x2

z - x2

z + x2

z - x2

z + x2

z - x2

Page 22: BAB I  · Web viewPENDAHULUAN. Latar Belakang. Persamaan Diophantine terdiri dari persamaan Diophantine linear dan persamaan Diophantine non-linear. Persamaan ini pertama kali ditulis

Karena (x,y,z) = 1, dan berdasarkan sifat kongruensi modulo 4, maka x, y dan z

semuanya adalah bilangan ganjil, sehingga Z

2z2 = x2 + y2 z2 = z2 =

= r2 – s2 , = 2rs, dan z = r2 + s2

atau : = 2rs, r2 – s2 , dan z = r2 + s2

= r2 – s2 + = r2 – s2

= 2rs + = 2rs

x = r2 – s2 + 2rs

y = | r2 – s2 – 2rs|

z = r2 + s2

Sebagai fakta bahwa x2 + y2= 2z2 mempunyai penyelesaian ambil beberapa nilai r dan

s ang memenuhi (r,s) = 1, serta r dan s mempunyai paritas yang berbeda.

r s x = r2 – s2 + 2rs y =| r2 – s2 - 2rs| z = r2 + s2

2

3

3

1

1

2

7

14

17

1

2

7

5

10

13

Dalil 7.6

Jika y dan z adalah bilangan-ilangan genap, maka penyelesaian persamaan :

x2 + y2 + z2 = t2

22

x + y , x – y 2 2

x 2 + y 2 2

(x + y)2 + (x – y)2 2 2

x + y2

x - y2

x + y2

x + y2

x - y2

y2

x 2

x - y2

y 2

x 2

Page 23: BAB I  · Web viewPENDAHULUAN. Latar Belakang. Persamaan Diophantine terdiri dari persamaan Diophantine linear dan persamaan Diophantine non-linear. Persamaan ini pertama kali ditulis

Adalah :

x = , y = 2p, z = 2q, t =

Dengan p, q N, r < (p2 + q2) dan r| (p2 = q2)

Bukti

1. Jika semua x, y, z adalah bilangan-bilangan ganjil, maka :

t2 = x2 + y2 + z2 3 (mod 8)

Dan hal ini jelas tmungkin (mengapa?)

2. Jika salah satu dari x,y,z adalah bilangan genap dan yang lain adalah

bilangan-bilangan ganjil, maka :

t2 = x2 + y2 + z2 2 (mod 4)

dan yang lain juga jelas tidak mungin (mengapa?)

3. Jika salah satu dari x,y,z adalah bilangan ganjil dan yang lain adalah bilangan-

bilangan genap, misalanya y = 2p dan z = 2q, dan u = t – x, maka:

(x -+ u)2 = (x + t – x)2 = t2

= x2 + y2 + z2

= x2 + (2p2) + (2q)2

= x2 + 4p2 + 4q2

x2 + 2xu + u2 = x2 + 4p2 + 4p2 u2 = 4p2 + 4q2 –2xu = 2(2p2+2q2 =

xu)

karena u2 adalah suatu bilangan genap, maka u adalah juga suatu

bilangan genap misalanya u = 2r, maka u2 = (2r)2 = 4r2.

4r2 = 4p2 + 4q2 – 2x(2r) r2 = p2+q2–xr r(r+x) = p2+q2 r| (p2+ q2)

r2 = p2 + q2 – xr xr = p2 + q2 – r2 x =

u = t – x V t = u + x = 2r + t =

23

P 2 + q 2 – r 2 r

P 2 + q 2 + r 2 r

P 2 + q 2 – r 2 r

P 2 + q 2 – r 2 r

P 2 + q 2 + r 2 r

Page 24: BAB I  · Web viewPENDAHULUAN. Latar Belakang. Persamaan Diophantine terdiri dari persamaan Diophantine linear dan persamaan Diophantine non-linear. Persamaan ini pertama kali ditulis

jika d = (p2 + q2 – r2, 2pr, 2qr, p2 + q2 + r2), maka x,y,z dan t

merupakan penyelesaian primitif dengan p,q,r, Z dan (p,q,r) = 1,

sehingga:2

x =

y = 2p → dy = 2pr

z = 2q → dz = 2qr

t =

Sehingga peragaan Dalil 7.6, ambil p = 3, q = 2, dan r = 1.

dx = 32 + 22 – 12 = 12

dy = 2.3.1 = 6

dz = 2.2.1 = 4

dt = 32 + 22 + 12 = 14

Sehingga:

d = (12.6.4.14) = 2, dan:

x = z =

y = t =

x2 + y2 + z2 = 62 + 32 + 22 = 36 + 9 + 4 + = 49 = 7

x2+ y2 + z2 = t2

Contoh:

1) Carilah semua triple Pythagoras primitive yang mana selisih antara bilangan

terbesar dengan salah satu dari bilangan yang lain berselisih (berbeda) k.

Nilai – nilai k yang mungkin adalah k merupakan suatu bilangan ganjil atau k

merupakan suatu bilangan genap.

a. k adalah suatu bilangan ganjil

24

Page 25: BAB I  · Web viewPENDAHULUAN. Latar Belakang. Persamaan Diophantine terdiri dari persamaan Diophantine linear dan persamaan Diophantine non-linear. Persamaan ini pertama kali ditulis

Jika z2 = x2 + y2, y adalah suatu bilangan genap dan z adalah ganjil, maka

untuk nilai k yang ganjil, diperoleh dari selisih bilangan terbesardengan

bilangan yang genap.

m2 + n2 – k = 2mn

m2 + n2 – 2mn = k

(m – n)2 = k

Jika t = m – n, maka t2 = k atau k = t2, dan m = n + t

x = m2 – n2 = (n + t)2 – n2 = n2 + 2nt + t2 – n2 = 2nt + t2 = t (2nt + t2)

y = 2mn = 2(n + t)n = 2n(n + t)

z = m2 + n2 = (n +t)2 + n2 = n2 + 2nt + t2 + n2 = 2n2 + 2nt +t2

Contoh nyata untuk k = 9 dan t = 3, dari persamaan – persamaan:

x = t(2n +t)

y = 2n(n + t)

z = 2n2 + 2nt + t2

Dapat ditentukan bentuk umu triple pythagoras yang dicari yaitu:

x = 3(2n + 3)

y + 2n(n +3)

z = 2n2 + 6n +9

Beberapa unsure dalam barisan triple Pythagoras yang memenuhi adalah:

(15,8,17), ( 21,20,29), (27,36,45),…

b. k adalah suatu bilangan genap

Jika z2 = x2 + y2, y adalah suatu bilangan genap dan z adalah suatu bilangan

ganjil, maka x dan z tentu keduanya merupakan bilangan – bilangan ganjil,

sehingga k merupakan selisih (beda) antara z dan x

Z = x + k, m2 + n2 = m2 – n2 + k, 2n2 =Ambil k = 2t2, maka 2n2 = 2t2,

sehingga n = t dengan m adalah sebarang bilangan lebih dari t dan

mempunyai paritas yang berbeda dengan t.

Dengan demikian dapat ditentukan bahwa:

x = m2 – n2 → x = m2 – t2

25

Page 26: BAB I  · Web viewPENDAHULUAN. Latar Belakang. Persamaan Diophantine terdiri dari persamaan Diophantine linear dan persamaan Diophantine non-linear. Persamaan ini pertama kali ditulis

y = 2mn → y = 2mt

z = m2 + n2 → z = m2 + t2

Sebagai peragaan untuk k = 8 bentuk umu triple Pythagoras yang dicari

untuk n = t = 2 adalah:

x = m – 4

y = 4m

z = m + 4

Beberapa unsure dalam barisan triple Pythagoras yang memenuhi adalah:

95,12,13), (21,20,29). (45,28,53),…

2) Carilah semua triple Pythagoras yang membentuk suatu barisan Aritmatika.

Jawab:

Misalkan x, y, z adalah triple Pythagoras yang membentuk barisan aritmatika maka

tentu ada bilangan bulat positif sehingga:

(y – t)2 + y2 = (y + t)2

Dengan adalah beda barisan

(y – t)2 + y2 = (y + t)2

y2 – 2yt + t2 + y2 = y2 + 2yt + t2

y2 = 4yt → y(y – 4t) = 0 → (y= 0 atau y = 4t)

Karena y = o tidak mengahasilakn triple Pythagoras maka y = 4t, sehingga:

x = y – t = 4t – t = 3t

z = y + t = 4t + t = 5t

Jado bentuk umum triple Pythagoras yang dicari adalah (3t,4t,5t), sehingga

barisan yang dicari adalah:

(3,4,5), (6,8,10), (9,12,15), ( 12,16,20),…

3) Selesaikan persamaan x2 + y2 = z4 dalam bentuk triple Pythagoras

Jawab:

x2 + y2 = z4 → x2 + y2 = (z2)2

Ini berarti bahwa ada m, n Є Z, m > n sehingga:

26

Page 27: BAB I  · Web viewPENDAHULUAN. Latar Belakang. Persamaan Diophantine terdiri dari persamaan Diophantine linear dan persamaan Diophantine non-linear. Persamaan ini pertama kali ditulis

z2 = m2 + n2

x = m2 – n2

y = 2mn

Dengan m = r2 – s2, n 2rs, dan z = r2 + s2

Berikutnya dapat dicari nilai – nilai x, y, z:

x = m2 + n2

x = (r2 –s2)2 – (2rs)2 = r2 – 2r2s2 + s4 – 4r2s2

x = | r4 – 6r2s2 + s4 |

y = 2mn

y = 2(r2 – s2) 2rs = (2r2 – 2s2) 2rs

y = 4rs(r2 – s2)

z = r2 + s2

Beberapa unsure dari barisan penyelesaian diperoleh dengan mengambil (r,s) = 1,

r >s > 0, dan r mempunayi paritas yang berbeda dengan s.

r s x = | r4 – 6r2s2 + s4 | y = 4rs (r2 – s2 ) z = r2 + s2

2 1 7 24 25

3 2 119 120 169

4 1 161 240 289

4 3 527 336 625

Beberapa unsure dari barisan penyelesaian adalah:

(7,24,25), (119,120,269), (161,240,289), (527,336,625)

2.2.2 BilanganJumlah Kuadrat

Menurut catatan sejarah matematika, sejak lama para matematisi

tertarik pada bilangan jumlah kuadrat. Pythagoras telah menunjukan

perhatian yang besar terhadap jumlah jumlah kuadrat dua bilangan

yang hasilnya juga bilangan kuadrat. Residu kuadratis juga merupakan

27

Page 28: BAB I  · Web viewPENDAHULUAN. Latar Belakang. Persamaan Diophantine terdiri dari persamaan Diophantine linear dan persamaan Diophantine non-linear. Persamaan ini pertama kali ditulis

bagian dari usaha para matematisi dalam mengkaji sifat – sifat

bilangan jumlah kuadrat. Beberapa tokoh matematika yang telah

memberikan sumbangan berharga dalam pengembangan dan

penyelesaian kongruensi bilangan jumlah kuadrat antara lain adalah

Diophantine, Euler, Fermat, dan Lagrangre.

Marilah sekarang kita lihat dua peragaan berikut:

1. Setiap bilangan bulat dapat dinyatakan sebagai salah satu dari bentuk:

x = 4k atau x ≡ 0 (mod 4)

x = 4k + 1 atau x 1 (mod 4)

x = 4k + 2 atau x 2 (mod 4)

x = 4k + 3 atau x 3 (mod 4)

sehingga kudrat dari masing-masing kemungkinan nilai x adalah L

x 0 (mod 4) x2 0 (mod 4)

x 1 (mod 4) x2 1 (mod 4)

x 2 (mod 4) x2 4 (mod 4) 0 (mod 4)

x 2 (mod 4) x2 9 (mod 4) 1 (mod 4)

dari keadaan kuadrat x (atau x2) dapat ditentukan bahwa 0 dan 1

merupakan residu-residu kuadratis modulo 4, 2 dan 3 bukan

merupakan residu-residu kuadratis modulo.

Sekarang, jika diambil dua bilangan kuadrat x2 dan y=2, maka

kemungkinan jumlahnya, yaitu (x2 + y2), dapat dinyatakan sebagai :

x2 0 (mod 4) dan y2 0 (mod 4) x2 + y2 0 (mod 4)

x2 0 (mod 4) dan y2 1 (mod 4) x2 + y2 1 (mod 4)

x2 1 (mod 4) dan y2 1 (mod 4) x2 + y2 2 (mod 4)

Dari keadaan di atas jelas bahwa jika jumlah kuadrat dua bilangan

sama dengan a, yaitu :

x2 = y2 a(mod 4)

maka kemungkinan nilai-nilai a dalah a (0,1,2) (mod 4), berarti nilai

a tidak mungkin sama dengan 3 (mod 4) atau a 3 (mod 4)

28

Page 29: BAB I  · Web viewPENDAHULUAN. Latar Belakang. Persamaan Diophantine terdiri dari persamaan Diophantine linear dan persamaan Diophantine non-linear. Persamaan ini pertama kali ditulis

jadi : x2 + y2 (mod 4) tidak mempunyai penyelesaian.

2. Dari hasil uraian pada butir 1 jelas bahwa jika a 3 (mod 4), maka x2 + y2

3 (mod 4), tidak mempunyai penyelesaian.

Marilah sekarang kita selidiki untuk harga-harga a 0 (mod 4), a 1

(mod 4), dan a 2 (mod 4).

Untuk a = 0, x2 + y2 a(mod 4) mempunyai penyelesaian x = 0 dan y = 0.

Apakah keadaan ini berlaku untuk a = 4,8,16,24,28,…. 4k (0,0,0,….,0)

(mod4)?

Bagaimana dengan nilai-nilai a = 1 dan a = 2?

Bagaimana dengan nilai-nilai a = 1,5,9,….4k + 1, … 1 (mod 4)?

Bagaimana dengan nilai-nilai a = 2,6,10,… 4k + 2, …. 2 (mod 4)?

Sekdar untuk memberikan fakta sederhana, perhatikan keadaan daftar

berikut:

n bentuk Jumlah kuadrat n bentuk Jumlah kuadrat

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

4k + 1

4k + 2

4k + 3

4k

4k + 1

4k + 2

4k + 3

4k

4k + 1

4k + 2

4k + 3

4k

4k + 1

4k + 2

02 + 12

12 + 12

-

02 + 22

12 + 22

-

-

22 + 22

02 + 32

12 + 32

-

-

22 + 32

-

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

4k

4k + 1

4k + 2

4k + 3

4k

4k + 1

4k + 2

4k + 3

4k

4k + 1

4k + 2

4k + 3

4k

4k + 1

02 + 42

12 + 42

32 + 32

-

22 + 42

-

-

-

-

32 + 42

12 + 52

-

-

22 + 52

29

Page 30: BAB I  · Web viewPENDAHULUAN. Latar Belakang. Persamaan Diophantine terdiri dari persamaan Diophantine linear dan persamaan Diophantine non-linear. Persamaan ini pertama kali ditulis

15 4k + 3 - 30 4k + 2 -

Penggunaan pemfaktoran prima

Sekarang perhatikan bilangan-bilangan jumlah kuadrat (bjk) : 4,5,8,9, dan

10

4.5 = 20 = 22 + 42 5.9 = 45 = 32 + 62 4.4 = 16 = 02 + 42

4.8 = 32 = 42 + 42 5.10 = 50 = 12 + 72 5.5 = 25 = 02 5

4.9 = 36 = 02 + 62 8.9 = 72 = 62 + 62 8.8 = 64 = 02 + 82

4.10 = 40 = 22 + 62 8.10 = 80 = 42 + 82 9.9 = 91 = 02 + 92

5.8 = 40 = 22 + 62 9.10 = 90 = 32 + 92 10.10 = 100 = 02 + 102

Dalil 7.7

Jika r dan s adalah bilangan - bilangan jumlah kuadrat, maka rs juga

merupakan bilangan jumlah kuadrat(BJK)

Bukti:

Diketahui bahwa r adalah BJK dan s adalah BJK, berarti r dan s dapat dinyatakan

sebagai:

r2 = a2 + b2

s2 = c2 + d2

sihingga:

rs = (a2 + b2) ( c2 + d2)

rs = a2c2 + a2d2 + b2c2 + b2d2

rs = (a2c2 + b2d2) + (a2d2 + b2d2)

rs = (a2c2 + 2abcd + b2d2) + (a2d2 – 2abcd + b2c2)

rs = (ac + bd)2 + ( ad + bc)2

Jadi rs merupakan suatu BJK

Perhatikan bilangan-bilangan prima ganjil yang mempunyai bentuk (4t + 1), yaitu

5,13,17,dan 29

karena masing-masing bilangan prima mempunyai bentuk (4t + 1), maka sesuai

dengan sifat-sifat residu kuadratis, dapat ditentukan bahwa :

30

Page 31: BAB I  · Web viewPENDAHULUAN. Latar Belakang. Persamaan Diophantine terdiri dari persamaan Diophantine linear dan persamaan Diophantine non-linear. Persamaan ini pertama kali ditulis

(1/5) = 1 x2 -1 (mod 5) mempunyai penyelesaian yaitu x = 2

5| (x2 + 1) 5 |(4 + 1) 5 | 5 5 = 1.5 52 + 1 = 1.5

(-1/13) = 1 x2 -1 (mod 13) mempunyai penyelesaian, yaitu x = 5

13|(x2 + 1) 13|(25 + 1) 13|26 26 = 2.13 52 + 1 = 2.13

(-1/17) = 1 x2 -1 (mod 17) mempunyai penyelesaian, yaitu x = 13

17|(x2 +1)17|(169+1)17+170170 =10.17132 +1=10.17

9-1/29) = 1 x2 -1(mod 29) mempunyai penyelesaian, yaitu x = 12

29|(x2 +1) 29|(144+1) 29|145145=5.29 122 +1 = 5.29

Dalil 7.8

Jika p adalah suatu bilangan prima ganjil dan p mempunyai bentuk (4k + 1), maka

tentu ada m,n Z sehingga m2 + n2 = tp dengan t Z+ dan t < p.

Bukti :

Dari pembahasan residu kuadratis dapat diketahui bahwa :

x2 -1(mod p)

Mempunyai penyelesaian jika p 1 (mod 4) atau p = 4k + 1 dengan x < p

x2 -1 (mod p) x2 + 1 0 (mod p) p | (x2 + 1) x2 + 12 = tp

Dengan m = x dan n = 1, dapat ditentukan bahwa ada m,n, Z sehingga m2 + n2 = tp

x2 -1 (mod p) (x2 + 1)

x p sebab tidak mungkin p | (p2 + 1)

x (p – 1) sebab untuk x = p –1, x2 + 1 = (p – 1)2 + 1 = p2 – 2p + 1 +

1

x2 + 1 = p(p – 2) + 2

tidak mungkin p | {p (p – 2) + 2}

Jadi : x < (p – 1) sehingga m2 + n2 = x2 + 1< {(p – 1)2 + 1}= p2 – 2p + 2 < p2

Tp < p2 t < p

31

Page 32: BAB I  · Web viewPENDAHULUAN. Latar Belakang. Persamaan Diophantine terdiri dari persamaan Diophantine linear dan persamaan Diophantine non-linear. Persamaan ini pertama kali ditulis

Sesuai dengan Dalil Algoritma Pembagian, setiap bilangan bulat dapat dinyatakan

sebagai salah satu dari bentuk :

4t atau 0(mod 4)

4t + 1 atau 1(mod 4)

4t + 2 atau 2(mod 4)

4t + 3 atau 3(mod 4)

kecuali 2, sebarang bilangan prima tidak mempunyai bentuk 4t + 2 = 2(2t + 1) atau

2(mod 4). Ini berarti bahwa sebarang bilangan prima ganjil tertentu mempunyai

bentuk (4t + 1) atau (4t + 3) , yaitu 1(mod 4) atau 3(mod 4).

Ambil beberapa bilangan prima yang mempunyai bentuk (4t + 1), misalnya adalah

bilangan-bilangan 5,13,17,29,37,41.

5 = 12 + 22 17 = 12 + 42 37 = 12 + 62

13 = 22 + 32 29 = 22 + 52 41 = 42 + 52

Dalil 7.9

Jika p adalah suatu bilangan prima dan p ≡ 3 ( mod 4), maka tentu m,n Є Z sehingga

p = m2 + n2, yaitu p merupakan BJK.

Bukti:

p ≡ 3 (mod 4) → {p = 2 atau p ≡ 1 (mod 4)}

p = 2 → p = 1 + 1 = 12 + 12 merupakan BJK

{p ≡ 1 (mod 4) atau p = 4k + 1} → ada bilangan bulat positif terkecil t sehingga m2 +

n2 = tp mempunyai penyelesaian m,n Є Z dengan t < p

Harus ditunjukkan bahwa t = 1

Anggaplah t > 1

Ambil dua bilangan r dan s sedemikian hingga:

r ≡ m (mod t) dan s ≡ n ( mod t)

(-t/2) < r,s ≤ (t/2)

r ≡ m (mod t) → r2 ≡ m2 (mod t)

s ≡ n (mod t) → s2→ n2 (mod t)

32

Page 33: BAB I  · Web viewPENDAHULUAN. Latar Belakang. Persamaan Diophantine terdiri dari persamaan Diophantine linear dan persamaan Diophantine non-linear. Persamaan ini pertama kali ditulis

{r2 ≡ m2 (mod t) dan s2 ≡ n2 (mod t)} →(r2 + s2 ≡ m2 + n2 = tp ≡ 0 (mod

t) ≡ t (r2 + s2) → (r2 + s2) = tq

(m2 + n2= tp dan r2 + s2 = tq) → (m2 + n2) ( r2 + s2) = (tp) (tq) = t2 pq

→ (mr + ns) + ( ms – nr) = t pq

r = m (mod t) →{mr ≡ m2 (mod t) dan nr ≡ mn ( mod t)}

s ≡ n (mod t) → { ns ≡ n2 (mod t) dan ms ≡ mn (mod t)}

{mr ≡ m2 (mod t) dan ns ≡ n2 (mod t)} → {mr + ns ≡ (m2 +n2) (mod

t)} ≡ 0 (mod t)

{ms ≡ mn (mod t) dan nr ≡ mn (mod t)} →{ms – nr ≡ 0 (mod t)}

mr + ns ≡0 (mod t) → t | (mr + ns) → Є Z

ms – nr ≡ 0 (mod t) → t | (ms – nr) → Є Z

{ (mr + ns)2 + (ms + nr)2 = t2 pq} → ( )2 + ( )2 = =

pq

Hasil yang terakhir menunjukkan bahwa pq merupakan BJK

Dari r2 + s2 = tq dengan (-t/2) < r,s ≤ (t/2) dapat ditunjukkan bahwa q < 1

R + s = tq ≥ 0 dan r + s ≤ {(t/4) + (t/4) = 2(t/4) = t/2

→ 0 ≤(r2 + s2) ≤ (t2/2)

→ 0 ≤ tq ≤ (t2/2)

→ 0 ≤ q ≤ (t/2)

→ q < t

Hal ini mungkin sebab t adalah suatu bilangan bulat positif terkecil sehingga

m2 + n2 = tp mempunyai penyelesaian m,n Є Z, yang mana:

m2 + n2 ≡ r2 + s2 = tp ≡ 0 (mod t) dan q <1 memenuhi r2 + s2 ≡ m2 + n2

Jadi t > 1

Berikutnya untuk q = 0 dapat ditentukan bahwa t = 1

Jika q = 0 maka r2 + s2 = 0

33

Page 34: BAB I  · Web viewPENDAHULUAN. Latar Belakang. Persamaan Diophantine terdiri dari persamaan Diophantine linear dan persamaan Diophantine non-linear. Persamaan ini pertama kali ditulis

r2 + s2 = 0 → r = s = 0

r = s = 0 dan m2 + n2 ≡ r2 +s2 ≡ 0 (mod t)

→ m2 + n2 ≡ 0 (mod t)

→ m ≡ n ≡ 0 (mod t)

→ t | m dan t | n

→ t2 | m2 dan t2 | n2

→ t2 | (m2 + n2)

→ t2 | tp

→ t | p

(t | p dan t < p) → t = 1

(m2 + n2 = tp dan t = 1) → m2 + n2 = p

jadi p merupakan BJK

Dalil 7.10

Suatu bilangan Z+ merupakan bjk jika dan hanya jika faktor-faktor prima dalam

pemfaktoran prima n yang mempunyai bentuk 3 (mod 4), muncul dalam

perpangkatan yang genap.

Bukti :

Misalkan daam pemfaktoran prima dari n, tidak ada bilangan prima dalam bentuk

3(mod 4) yang berpangkat ganjil.

Ambil n = t2u dengan u memuat perkalian-perkalian prima yang berbeda.

P 3(mod 4) tidak ada di dalam u karena masing-masing bilangan prima berpangkat

1 (ganjil), berakibat masing-masing bilangan prima dalam u mempunyai bentuk 1

(mod 4), sehingga masing faktor u merupakan bjk.

Karena u merupakan hasil kali dari bjk, maka u juga merupakan bjk, yaitu :

u = x2 + y2

Sehingga :

n = t+2u = t2 (x+2 + y2) = t2x2 + t2y2

n = (tx)2 + (ty)2

34

Page 35: BAB I  · Web viewPENDAHULUAN. Latar Belakang. Persamaan Diophantine terdiri dari persamaan Diophantine linear dan persamaan Diophantine non-linear. Persamaan ini pertama kali ditulis

Anggap ada bilangan prima p dengan p 3(mod 4) yang muncul berpangkat ganjil

dalam pemfaktoran n, misalnya p berpangkat (2j + 1).

Anggap n merupakan bjk, yaitu n = x2 + y2

Ambil d = (x, y), a = x/d, b = y/d, dan m = n/(d)2, maka (a,b) = (x/d, y/d) = 1 dan :

a2 + b2 = + = = = m

a2 + b2 = m

Jika pk adalah pangkat tertinggi dari p yang membagi d, maka m habis dibagi oleh

p2j+1=2k dengan (2j + 1 – 2k) 1, sehingga p | m

p | a sebab jika p | a, b2 = m – a2 dan (a, b) = 1, maka p | b

Jadi ada bilangan bulat s sehingga az b (mod p)

a2 + b2 = a2 + (az)2 a2 (1 + z2) (mod p)

Karena a2 + b2 = m dan p | m, maka a2 (1 + z2) 0(mod p)

Karena (a,p) = 1, maka 1 + z2 0(mod p) atau z2 -1 (mod p)

Tidak mungkin z2-1 (mod p) sebab –1 bukan residu kuadratis dari p3(mod 4).

Karena terjadi kontradiksi, maka n bukan merupakan bjk.

2.2.3 LATIHAN - LATIHAN SOAL

2. Selesaikan persamaan – persamaan linier Diophantine:

a. 3x + 2y + 7z = 15

b. 3x + y – z = 5

c. 4x + 2y + 3z = 5

d. 5x + 2y – z = 12

e. x – 3y + 2z = 7

f. 2x – 3y + 9z = 10

3. Selesaikan sistem persamaan linier Diophantine:

a. 7x + 5y + 6z = 173

3x +17y + 4z = 510

35

( x )2 d

( y )2 d

x 2 + y 2 d

n d2

Page 36: BAB I  · Web viewPENDAHULUAN. Latar Belakang. Persamaan Diophantine terdiri dari persamaan Diophantine linear dan persamaan Diophantine non-linear. Persamaan ini pertama kali ditulis

b. 5x + 2y + 3z = 324

-4x + 6y + 14z = 190

c. x + y + z = 100

6x + 21y + z = 121

d. x + y + z + w = 4

9y + 5z + 6w = 18

Jawaban:

2. a) 3 + 2y + 7z = 15

Jawab :

3x + 2y + 7z = 15 2y = -3x – 7z + 15

y =

y = (-x – 3z + 7 ) +

misal: t = 2t = -x – z + 1

z = -x – 2t + 1

karena y = ( -x – 3z + 7) +

y = ( -x -3z + 7 ) + t

y = - (-u -2t +1) -3u +7 + t

y = u +2t -1 -3u +7 +t

y = -2u + 3t + 6

Jadi Penyelesaian Persamaannya adalah

x = -u -2t + 1, y = -2u + 3t +6, dan z = u

b. 3x + y – z = 5

Jawab:

36

Page 37: BAB I  · Web viewPENDAHULUAN. Latar Belakang. Persamaan Diophantine terdiri dari persamaan Diophantine linear dan persamaan Diophantine non-linear. Persamaan ini pertama kali ditulis

3x + y –z = 5 3x = -y + z +5

x =

x = 1+

Misal t =

Maka: x = 1 + t

Karena t = 3t = -y +z +2

y = z – 3t +2

Misal: u = z -3t +2

Maka: y = u

Karena: u = z -3t +2

z = u +3t -2

Jadi Penyelesaian Persamaannya adalah:

x = 1 + t, y = u, dan z = u + 3t -2

c. 4x + 2y +3z = 5

Jawab:

4x + 2y +3z = 5 2y = -4x -3z +5

y =

y = (-2x –z +2 ) +

Misal: t = 2t = -z +1

z = 1 – 2t

Karena: y = (-2x –z +2 ) + t

Misal: u = -2x –z +2 2x = -z –u + 2

37

Page 38: BAB I  · Web viewPENDAHULUAN. Latar Belakang. Persamaan Diophantine terdiri dari persamaan Diophantine linear dan persamaan Diophantine non-linear. Persamaan ini pertama kali ditulis

2x = -(1 – 2t )- u+2

2x = -1 +2t –u +2

2x = -u +2t +1

x = u + t +

Karena: y = (-2x –z + 2 ) + t

y = u + t

Jadi Penyelesaian Persamaannya adalah:

x = - u + t + , y = u + t dan z = 1 – 2t

d. 5x + 2y – z = 12

Jawab:

5x + 2y –z = 12 2y = -5x + z +12

y =

y = (-2x +6 ) +

Misal: t = 2t = -x + z

z = x + 2t

Misal: u = x + 2t x = u – 2t

Karena: z = x + 2t z = u – 2t + 2t

z = u

Karena: y = (-2x + 6 ) +

y = -2x + 6 + t

y = -2 (u – 2t ) + 6 + t

y = -2u + 4t + 6 + t

y = -2u + 5t + 6

38

Page 39: BAB I  · Web viewPENDAHULUAN. Latar Belakang. Persamaan Diophantine terdiri dari persamaan Diophantine linear dan persamaan Diophantine non-linear. Persamaan ini pertama kali ditulis

Jadi Penyelesaian Persamaannya adalah:

x = u – 2t, y = -2u + 5t + 6 dan z = u

e. x – 3y + 2z = 7

Jawab:

x - 3y + 2z = 7 3y = x + 2z – 7

y =

y = (-2) +

Misal: t =

Maka: y = -2 + t

Karena: t = 3t = x + 2z -1

2z = -x + 3t +1

z =

z = t +

Misal: u = 2u = -x + t+1

x = -2u + t +1

Karena: z = t + z = u + t

Jadi Penyelesaian Persamaannya adalah:

x = -2u + t +1, y = -2 + t dan z = u + t

f. 2x – 3y + 9z = 10

Jawab:

2x – 3y +9z = 10 3y = 2x + 9y – 10

39

Page 40: BAB I  · Web viewPENDAHULUAN. Latar Belakang. Persamaan Diophantine terdiri dari persamaan Diophantine linear dan persamaan Diophantine non-linear. Persamaan ini pertama kali ditulis

y =

y = (3z – 1) +

Misal: t = 3t = 2x – 1 2x = 3t + 1

x =

x = t +

Karena: y = ( 3z – 1 ) +

y = (3z – 1) + t

Misal: u = 3z – 1

Maka: y = u + t

Karena: u = 3z – 1 3z = u + 1

z = u +

Jadi Penyelesaian Persamaannya adalah:

x = t + , y = u + t dan z = u +

3. a) 7x + 5y + 6z = 173 x 2 14x + 10y +12z = 346

3x + 17y +4z = 510 x 3 9x + 51y + 12z = 1530 _

5x – 41y = - 1184

5x = - 1194 + 41y

x =

x = (-236 + 8y) +

40

Page 41: BAB I  · Web viewPENDAHULUAN. Latar Belakang. Persamaan Diophantine terdiri dari persamaan Diophantine linear dan persamaan Diophantine non-linear. Persamaan ini pertama kali ditulis

Misal: t = 5t = -4 + y

y = 5t + 4

Karena: x = (-236+ 8y) +

= (-236 + 8 (5t + 4)) + t

= (-236 + 40t + 32) + t

= 41t – 204

x = 41t – 204

Substitusi nilai x dan y pada

7x + 5y + 6z = 173

7(41t – 204 ) + 5(5t + 4) + 6z = 173

287t – 1428 + 25t + 20 +6z – 173 = 0

6z = - 312t + 1581

z = - 52t +

Jadi Penyelesaian Persamaannya adalah

x = 41t – 204, y = 5t + 4 dan z = -52t +

b. 5x + 2y + 3z = 324 x 14 70x + 28y + 42z = 4536

-4x + 6y + 14z = 190 x 3 -12x + 18y + 42z = 570 _

82x + 10y = 3966

82x = 3966 – 10y

x =

x = (47) +

Misal: t = 82t = 12 – 10y

41

Page 42: BAB I  · Web viewPENDAHULUAN. Latar Belakang. Persamaan Diophantine terdiri dari persamaan Diophantine linear dan persamaan Diophantine non-linear. Persamaan ini pertama kali ditulis

10y = -82t + 12

y =

y = (-8t + 1) +

Misal: u = 10u = -2t + 2 t =

t = -5u – 1

Karena: y = ( -8t +1) +

= (-8.(-5u – 1) + 1) + u

= 40u + 8 +1 + u

y = 41u + 9

Karena: x = 47 +

= 47 + t

= 47 + (-5u – 1)

x = -5u + 46

Substitusi nilai x dan y pada

5x + 2y + 3z = 324

5(-5u + 46) + 2(41u + 9) + 3z – 324 = 0

-25u + 230 + 82u + 18 + 3z – 324 = 0

3z = -57u + 94

z = +

Jadi Penyelesaian Persamaannya adalah

x = -5u + 46, y = 41u + 9 dan z = +

c. x + y + z = 100

6x + 21y + z = 121 _

42

Page 43: BAB I  · Web viewPENDAHULUAN. Latar Belakang. Persamaan Diophantine terdiri dari persamaan Diophantine linear dan persamaan Diophantine non-linear. Persamaan ini pertama kali ditulis

-5x – 20y = -21

5x = 20y + 21

x =

x = (4y + 4) +

Misal: t = 4y + 4 4y = 4 – t

y = - t + 1

Karena: x = (4y + 4) + x = t +

Substitusi nilai x dan y pada

x + y + z = 100

(t + ) + (- t + 1) + z -100 = 0

t + +z – 100 = 0

z = -43

t -

Jadi Penyelesaian Persamaannya adalah

x = t + , y = - t + 1 dan z = - t -

d. x + y + z + w = 4 x 6 6x + 6y + 6z + 6w = 24

9x + 5z + 6w = 18 x 1 9y + 5z + 6w = 18 _

6x – 3y + z = 6

3y = 6x + z -6

y =

43

Page 44: BAB I  · Web viewPENDAHULUAN. Latar Belakang. Persamaan Diophantine terdiri dari persamaan Diophantine linear dan persamaan Diophantine non-linear. Persamaan ini pertama kali ditulis

y = ( 2x – 2 ) +

Misal: t = z = 3t

Misal: u = 2x-2 x = u + 1

Karena: y = ( 2x – 2 ) +

y = u + t

Substitusi nilai x, y dan z pada

x + y + z + w = 4

u + 1+ u + t + 3t + w – 4 = 0

u + 4t + w -3 = 0

w = - u – 4t + 3

Jadi Penyelesaian Persamaannya adalah

x = u + 1, y = u + t, z = 3t dan w = - u – 4t + 3

BAB III

PENUTUP

Dengan membuat peper (karya tulis) ini maka saya dapat memahami dan

mengerti tentang persamaan Diophantine secara terperinci sesuai dengan yang ada di

dalam peper (karya tulis) ini sebagaimana yang saya pelajari di dalam buku

penunjang persamaan Diophantine. Dan dari pembuatan peper (karya tulis) ini saya

juga dapat mengetahui tentang para ahli – ahli yang telah yang telah berhasil

menemukan persamaan Diophantine beserta asal – usulnya dan perjalanan hidupnya

yang bekerja keras untuk menemukan persamaan Diophantine. Dengan itulah saya

44

Page 45: BAB I  · Web viewPENDAHULUAN. Latar Belakang. Persamaan Diophantine terdiri dari persamaan Diophantine linear dan persamaan Diophantine non-linear. Persamaan ini pertama kali ditulis

dapat menyelesaiakan peper (karya tulis) ini tepat pada waktunya sesuai dengan apa

yang saya ketahui dan pelajari.

***

45