3
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi seorang individu yang sadar sepenuhnya akan diri dan lingkungan sekitar disebut sebagai kesadaran. Penilaian kesadaran dapat terganggu jika pasien sadar namun tidak dapat merespons terhadap stimulus yang diberikan oleh pemeriksa, seperti keadaan kerusakan input sensorik, kelumpuhan (locked in states) atau gangguan psikiatrik (Posner, 2007). Kesadaran terdiri dari dua komponen, yaitu kualitas (konten) dan kuantitas (arousal). Keseluruhan fungsi yang dimediasi oleh korteks serebri, termasuk fungsi kognitif dan afektif disebut sebagai kualitas kesadaran. Pasien dapat saja dalam kondisi bangun namun tidak dapat merespons terhadap stimulus kognitif yang diberikan oleh pemeriksa, sehingga menimbulkan kesan pasien tersebut mengalami kebingungan. Penurunan kesadaran terjadi oleh karena adanya kerusakan menyeluruh dari fungsi korteks, sehingga menyebabkan penurunan kualitas kesadaran secara menyeluruh, atau karena kerusakan jalur-jalur tertentu dari batang otak atau diensefalon. Kualitas kesadaran sangat dipengaruhi oleh kuantitas kesadaran, sehingga ada kemampuan

BAB I(1)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

get lucky get lucky

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangKondisi seorang individu yang sadar sepenuhnya akan diri dan lingkungan sekitar disebut sebagai kesadaran. Penilaian kesadaran dapat terganggu jika pasien sadar namun tidak dapat merespons terhadap stimulus yang diberikan oleh pemeriksa, seperti keadaan kerusakan input sensorik, kelumpuhan (locked in states) atau gangguan psikiatrik (Posner, 2007).Kesadaran terdiri dari dua komponen, yaitu kualitas (konten) dan kuantitas (arousal). Keseluruhan fungsi yang dimediasi oleh korteks serebri, termasuk fungsi kognitif dan afektif disebut sebagai kualitas kesadaran. Pasien dapat saja dalam kondisi bangun namun tidak dapat merespons terhadap stimulus kognitif yang diberikan oleh pemeriksa, sehingga menimbulkan kesan pasien tersebut mengalami kebingungan. Penurunan kesadaran terjadi oleh karena adanya kerusakan menyeluruh dari fungsi korteks, sehingga menyebabkan penurunan kualitas kesadaran secara menyeluruh, atau karena kerusakan jalur-jalur tertentu dari batang otak atau diensefalon. Kualitas kesadaran sangat dipengaruhi oleh kuantitas kesadaran, sehingga ada kemampuan untuk merespons terhadap stimulus kognitif afektif (Sumantri, 2009).Kesadaran seseorang dapat saja terganggu. Gangguan kesadaran merupakan masalah klinis yang sulit. Gangguan kesadaran dapat berupa delirium, somnolence, stupor, dan koma. Koma merupakan penurunan kesadaran yang paling rendah atau keadaan unarousable unresponsiveness, yaitu keadaan dimana dengan semua rangsangan, penderita tidak dapat dibangunkan (Posner, 2007).Prevalensi dan insidensi dari koma dan gangguan kesadaran sulit untuk ditentukan secara pasti, mengingat luas dan beragamnya faktor penyebab dari koma. Laporan rawat inap nasional dari Inggris tahun 2002-2003 melaporkan bahwa 0,02% (2.499) dari seluruh konsultasi rumah sakit disebabkan oleh gangguan terkait dengan koma dan penurunan kesadaran, 82% dari kasus tersebut memerlukan rawat inap di rumah sakit.

Dalam bidang neurology, koma merupakan kegawat daruratan medik yang paling sering ditemukan/dijumpai. Koma bukanlah suatu penyakit, melainkan suatu keadaan klinik tertentu yang disebabkan oleh berbagai faktor serta membutuhkan tindakan penanganan yang cepat dan tepat, dimana saja dan kapan saja. Oleh karena itu pekerja di bidang medis sangat perlu untuk memahami dan mengetahui setiap tindakan yang perlu dilakukan dalam penangan koma