Upload
endro-lukito
View
227
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/18/2019 BAB II CC OK
1/25
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Anatomi dan Fisiologi Jantung
Struktur Jantung
Gambar 2.1 Jantung
Lapisan Jantung
Jantung tersusun oleh tiga lapisan jaringan, yaitu endokardium, miokardium
dan epikardium. Endokardium merupakan bagian terdalam yang tersusun atas
jaringan endotelial yang melapisi ruang jantung bagian dalam dan katup jantung.
Miokardium merupakan bagian tengah yang tersusun atas serabut otot lurik dan
berperan dalam kontraksi jantung. Epikardium atau perikardium viseral melapisi
bagian permukaan luar jantung, epikardium melekat kuat pada jantung dan pada
beberapa sentimeter pertama arteri pulmonalis dan aorta.
Ruang Jantung
Jantung tersusun dari empat ruang, yaitu dua ruang atrium dan dua ruang
ventrikel. Dinding muskular (septum memisahkan ruang sisi kanan dari ruang di sisi
kiri. !trium kanan menerima darah terdeoksigenasi (sedikit oksigen dari seluruh
tubuh. Darah mengalir ke ventrikel kanan, yang kemudian memompa darah mela"an
resistansi rendah ke paru#paru. !trium kiri menerima darah teroksigenasi (banyak
oksigen dari paru#paru. Darah mengalir ke ventrikel kiri, yang memompa darah
mela"an resistensi tinggi ke sirkulasi sistemik.
Katup Jantung
8/18/2019 BAB II CC OK
2/25
$atup jantung adalah struktur yang halus dan %leksibel, tersusun atas jaringan
%ibrosa yang dilapisi endotelium. $atup memungkinkan aliran darah melalui jantung
berjalan satu arah. $atup membuka dan menutup se&ara pasi% akibat perbedaan
tekanan antara ruang jantung. $atup yang lemah'bo&or tidak akan menutup sempurna
sehingga disebut regurgitasi atau insu%isiensi. $atup yang kaku tidak akan dapat
membuka dengan sempurna yang disebut sebagai stenosis.
$atup jantung mempunyai dua tipe, yaitu atrioventrikular dan semilunar.
Katup atrioventrikel terletak di antara atrium dan ventrikel. $atup trikuspid pada sisi
kanan, tersusun atas tiga daun katup. $atup bikuspid (mitral pada sisi kiri, tersusun
atas dua daun katup. ada ujung katup atrioventrikel terdapat %ilamen %ibrosa'berserat
yang kuat yang disebut korda tendinae, berasal dari otot papilaris pada dinding
ventrikel. )tot papilaris dan korda tendinae bekerja bersama untuk men&egah katup
atrioventrikel mengalirkan darah kembali menuju atrium selama kontraksi ventrikel
(sistolik. Katup semilunaris tersusun dari tiga katup seperti &angkir yang membuka
saat kontraksi ventrikel (sistolik dan menutup untuk men&egah aliran darah balik saat
ventrikel relaksasi (diastolik. *idak seperti katup atrioventrikel, katup semilunaris
terbuka selama kontraksi ventrikel. $atup semilunaris pulmonal (antara ventrikel
kanan dan arteri pulmonalis dan katup semilunaris aorta (antara ventrikel kiri danaorta tidak memiliki otot papilaris.
Suplai darah jantung
)tot jantung membutuhkan suplai darah yang kaya oksigen untuk memenuhi
kebutuhan metaboliknya. !rteri koroner (kanan dan kiri ber&abang dari aorta tepat di
ba"ah katup aorta, mengelilingi jantung dan menembus ke miokardium. Distribusi
pembuluh darah koroner dapat sangat bervariasi.
$ontraksi otot jantung ventrikel kiri menghasilkan tekanan ekstravaskular
yang menyumbat pembuluh darah koroner dan men&egah darah mengalir ke otot
jatung saat sistolik. !liran darah arteri koroner dapat adekuat jika tekanan diastolik
sekurang#kurangnya + mm-g. eningkatan aliran darah koroner meningkat seiring
dengan peningkatan kerja jantung. ena koroner mengembalikan darah dari sebagian
besar miokardium ke sinus koroner atrium kanan. /eberapa area terutama pada sisi
kanan jantung menghasilkan darah se&ara langsung ke ruang jantung.
8/18/2019 BAB II CC OK
3/25
*abel 2.1 0truktur Jantung dan ungsinya
Struktur jantung dan ungsin!a
Struktur Fungsi
erikardium embungkus berlapis dua yang membungkus dan
melindungi jantung
!trium
# !trium kanan
# !trium kiri
uang jantung bagian atas yang menerima darah
# Menerima darah kaya oksigen melalui vena
&ava superior dan in%erior3 mengalirkan darah
ke ventrikel kanan
# Menerima darah kaya oksigen dari paru#paru3
mengalirkan darah ke ventrikel kiri
entrikel
# entrikel kanan
# entrikel kiri
uang pompa jantung bagian ba"ah
# Menerima darah dari atrium melalui katup
trikuspid3 memompa darah ke sirkulasi
pulmonal
# Menerima darah dari atrium melalui katup
bikuspid3 memompa darah ke sirkulasi
sistemik
$atup jantung
# $atup trikuspid dan
bikuspid
# $atup semilunar
Men&egah darah mengalir balik
# Men&egah darah mengalir balik dari ventrikel
kanan ke atrium kanan dan dari ventrikel kiri
ke atrium kiri, se&ara berurutan
# Men&egah darah mengalir balik dari arteri
pulmonalis ke ventrikel kanan dan dari aorta
ke ventrikel kiri
!rteri koroner
# !rteri koroner kanan
# !rteri koroner kiri
Menyuplai darah ke jantung
# er%usi atrium kanan, ventrikel kanan, bagian
in%erior ventrikel kiri dan dinding septum
posterior, nodus 0! dan nodus !
# Memperdarahi dinding anterior ventrikel kiri,
septum ventrikular anterior, dan apeks
ventrikel kiri
!rteri desenden anterior kiri Memperdarahi atrium kiri, permukaan lateral dan
posterior ventrikel kiri, kadang septum interventrikel
posterior, kadang memperdarahi nodus 0! dan !
8/18/2019 BAB II CC OK
4/25
!rteri sirkum%leks
# 4odus 0!
# 4odus !
# 4odus pacemaker , memulai denyut jantung
dengan menghasilkan impuls listrik
# Jaras normal untuk impuls yang berasal dari
atrium untuk dihantarkan ke ventrikel3 dapat
menjadi pacemaker sekunder
/erkas -is, &abang berkas,
serabut urkinje
0e&ara &epat menghantarkan potensial kerja jantung
untuk mem%asilitasi kontraksi ventrikel yang sinkron
Fisiologis Jantung
S"lintas "l"ktroisiologi
!ktivitas listrik jantung terjadi akibat ion (partikel bermuatan seperti natrium,
kalium dan kalsium bergerak menembus membran sel. erbedaan muatan listrik yang
ter&atat dalam sebuah sel mengakibatkan apa yang dinamakan potensial aksi jantung.
ada keadaan istirahat, otot jantung terdapat dalam keadaan terpolarisasi,
artinya terdapat perbedaan muatan listrik antara bagian dalam membran yang
bermuatan negati% dan bagian luar yang bermuatan positi%. 0iklus jantung bermula
saat dilepaskannya impuls listrik, mulailah %ase depolarisasi. ermeabilitas membran
sel berubah dan ion bergerak melintasinya. Dengan bergeraknya ion ke dalam sel,
maka bagian dalam sel akan menjadi positi%. $ontraksi otot terjadi setelah
depolarisasi. 0el otot jantung normalnya akan mengalami depolarisasi ketika sel#sel
tetangganya mengalami depolarisasi. Depolarisasi sebuah sel sistem hantaran khusus
yang memadai akan mengakibatkan depolarisasi dan kontraksi seluruh miokardium.
epolarisasi terjadi saat sel kembali ke keadaan dasar dan sesuai dengan relaksasi otot
miokardium.
0etelah in%luks natrium &epat ke dalam sel selama depolarisasi, permeabilitas
membran sel terhadap kalsium akan berubah, sehingga memungkinkan ambilan
kalsium ke dalam sel. 5n%luks kalsium yang terjadi selama %ase plateau repolarisasi,
jauh lebih lambat dibanding natrium dan berlangsung lebih lama. 5nteraksi antara
perubahan voltase membran dan kontraksi otot dinamakan kopling elektromekanikal.
$opling elektromekanikal dan kontraksi jantung yang normal tergantung pada
komposisi &airan interstisial sekitar otot jantung. $omposisi &airan tersebut pada
8/18/2019 BAB II CC OK
5/25
gilirannya tergantung pada komposisi darah. Maka perubahan konsentrasi kalsium
dapat mempengaruhi kontraksi serabut otot jantung. erubahan konsentrasi kalium
darah juga penting, karena kalium mempengaruhi voltase listrik noraml sel.
#"modinamika jantung
rinsip penting yang menentukan arah aliran darah adalah aliran &airan dari
daerah yang bertekanan tinggi ke daerah tekanan tendah. *ekanan yang bertanggung
ja"ab terhadap aliran darah dalam sirkulasi normal dibangkitkan oleh kontraksi otot
ventrikel. $etika otot berkontraksi, darah terdorong dari ventrikel ke aorta selama
periode dimana tekana ventrikel kiri melebihi tekanan aorta. /ile kedua tekanan
menjadi seimbang, katup aorta akan menutup dan keluaran dari ventrikel kiri terhenti.
Darah yang telah memasuki aorta akan menaikkan tekana dalam pembuluh darah
tersebut. !kibatnya terjadi perbedaan tekanan yang akan mendorong darah se&ara
progresi% ke arteri, kapiler, dan ke vena. Darah kemudian kembali ke atrium kanan
karena tekanan dalam ruang inilebih rendah dari tekanan vena. erbedaan tekanan
juga bertanggung ja"ab terhadap aliran darah dari arteri pulmonalis ke paru dan
kembali ke atrium kiri. erbedaan tekanan dalam sirkulasi pulmonal se&ara bermakna
lebih rendah dari tekanan sirkulasi sistemik karena tahanan aliran di pembuluh darah
pulmonal lebih rendah.
Siklus jantung
0atu siklus jantung sama dengan satu kali denyut jantung. 0iklus jantung
terdiri atas dua bagian6 sistolik ventrikel (kontraksi dan diastolik ventrikel (relaksasi.
0iklus jantung se&ara normal dimulai dengan depolarisasi spontan oleh sel pacemaker
nodus 0! dan diakhiri pengisia ventrikel yang terelaksasi.
Sistolik Atrium. Depolarisasi nodus 0! menyebar melalui atrium menggunakan jaras
internodus dan interatrium. Depolarisasi sel atrium (gelombang pada E$G
menyebabkan masuknya ion kalsium yang kemudian diikuti kontraksi dan
dihasilkannya tekanan. $ontraksi atrium menyebabkan sebagian ke&il darah masuk ke
ventrikel, yang disebut 7tendangan atrium8.
Sistolik Ventrikel . 0etelah terlambatnya rangsang di nodus !, gelombang depolarisasi
memasuki ventrikel dan disebarkan dengan &epat oleh &abang berkas dan serabuturkinje (kompleks 90 pada E$G. /ersamaan dengan depolarisasi, ion kalsium
8/18/2019 BAB II CC OK
6/25
masuk dan menginisiasi kontraksi ventrikel. ada %ase kontraksi isovolemik , terjadi
kontraksi ventrikel, penutupan katup ! sehingga terjadi tekanan di dalam ventrikel.
$etika katup ! menutup terdengar bunyi jantung satu (01. )leh karena katup aorta
dan pulmonal masih tertutup, tidak ada darah yang meniggalkan ventrikel. Fase ejeksi
dimulai ketika tekanan dalam ventrikel melebihi tekanan dalam aorta dan pulmonal.
$atup semilunaris membuka dan ventrikel memompa darah ke dalam sirkulasi
sistemik dan sirkulasi pulmonal.
Diastolik Ventrikel . ada a"al diastolik, ventrikel mengalami relaksasi, tekanan dalam
aorta dan arteri pulmonal lebih besar daripada tekanan dalam ventrikel sehingga katup
semilunaris menutup. entupan katup menimbulkan bunyi jantung dua (02. $atup
! masih menutup sehingga tidak ada darah yang masuk dan keluar ventrikel.
$ondisi ini disebut relaksasi isovolemik . $etika ventrikel mengalami relaksasi,
tekanan dalam ventrikel menurun sehingga lebih rendah daripada di atrium, dan ketika
katup ! terbuka, darah dari atrium masuk ke ventrikel (pengisian ventrikel). $etika
ventrikel terisi se&ara pasi%, siklus jantung siap untuk mulai lagi.
$urah jantung dan ind"ks jantung
:urah jantung adalah volume darah yang dikeluarkan tiap menit dengankontraksi ventrikel yang ritmik. ada akhir diastolik ventrikel, masing#masing
ventrikel berisi sekitar 1;ml (end-diastolic volume (EDV) . 4ormalnya selama
sistolik, jantung mengeluarkan sekitar setengah dari jumlah tersebut. Jumlah yang
dikeluarkan oleh ventrikel pada satu kali kontraksi (denyut jantung' - disebut
volume sekun&up ( stroke volume dan %raksi ejeksi. :urah jantung dapat dihitng
dengan &ara sebagai berikut.
:) < = ED > E0? @ -
:)6 &urah jantung3 ED6 akhir diastolik ventrikel3 E06 akhir sistolik ventrikel3 -6
denyut jantung
:urah jantung berkisar ;#A B'menit pada oarang de"asa. ada orang de"asa
normal 1C pon ( kg saat istirahat, &urah jantung berkisar C#+ B'menit. :urah
jantung umumnya dapat diukur dengan termodilusi menggunakan kateter arteri
pulmonal (0"an#Gan. /eberapa metode lain juga dapat digunakan sepertimendapatkan %rekuensi jantung dari E$G dan volume sekun&up melalui teknik
8/18/2019 BAB II CC OK
7/25
pen&itraan ventrikel. ara klinisi menggunakan indeks jantung (cardiac index C
untuk mengetahui &urah jantung pada individu yang berbeda ukuran tubuhnya6
:5 < :urah Jantung
Buas permukaan tubuh
5ndeks jantung normal adalah 2,C#; B'menit'm2. olume sekun&up
berpengaruh besar terhadap &urah jantung dan ditentukan oleh preload! a"terload! dan
kontraktilitas jantung
#reload$ reload adalah panjang serabut miokardium ventrikel kiri pada akhir
diastolik. reload ditentukan oleh ED. -ukum rank#0tarling menyatakan bah"a
semakin teregang serabut miokardium maka semakin besar pula kontraksinya.
A"terload$ !%terload adalah hambatan bagi ventrikel kiri untuk mengeluarkan darah.
0e&ara spesi%ik, merupakan jumlah tekanan yang dibutuhkan ventrikel kiri untuk
membuka katup aorta selama sistolik dan mengeluarkan darah. !%terload berhubungan
dengan tekanan darah arteri dan karakteristik katup. 0emakin tinggi tekanan darah
arteri, jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah ke sirkulasi. olume
sekun&up berbanding terbalik dengan a%terload.
Status Kontraktilitas. 0tatus kontraktilitas (inotropik merupakan kekuatan kontraksi
miokardium tanpa memperhatikan volume darahnya (preload. *idak seperti otot
skeletal, miokardium dapat mengubah ke&epatan kontraksi sehingga mengubah
tekanannya.ke&epatan siklus jembatan silang dalam miokardium bergantuung pada
kadar kalsium dan agen yang meningkatkan kadar kalsium intraselular, sehingga
meningkatkan tekanan kontraksi.
8/18/2019 BAB II CC OK
8/25
Gambar 2.2 $atup Mitral
$atup Mitral juga disebut sebagai katup bi&uspid ' katup atrioventrikuler kiri
merupakan katup yang ada di dalam jantung yang terdiri dari dua daun katup.
$atup mitral merupakan katup jantung yang memisahkan anatara atrium kiri dan
ventrikel kiri. $atup mitral dan katup trikuspid merupakan katup atrioventri&ular
karena terletak diantara atrium dan ventrikel jantung, dan keduanya
mengendalikan laju aliran darah.
$atup mitral letaknya di jantung yaitu antara atrium dan ventrikel kiri. ata#
rata ukuran katup mitral adalah ;>+ &mF. $atup mitral memiliki dua daun
katup'lea%let (anteromedial lea%let dan posterolateral lea%let. $atup dibatasi oleh
&in&in katup yang dinamakan mitral valve annulus. $atup anterior melingkupi 2'
area katup mitral, dan sisanya oleh katup posterior. $atup katup ini dijaga oleh
tendon yang melekat di bagian posterior katup, men&egah agar katup tidak
prolaps. *endon ini dinamakan &hordae tendineae. :hordae tendineae menempel
ujungnya pada otot papilaris (papillary mus&les dan pada katup. )tot papilaris
sendiri merupakan penonjolan dari dinding ventrikel kiri. $etika ventrikel kiri
berkontraksi , tekanan intraventrikuler memaksa katup mitral untuk menutup.
*endon menjaga agar lea%let tetap sejajar satu sama lain dan tidak bo&or ke arah
atrium.
B. %"inisi &itral St"nosis
Mitral stenosis adalah penebalan progresi% dan pengerutan bilah#bilah katup
mitral, yang menyebabkan penyempitan lumen dan sumbatan progresi% pada aliran
darah. 4ormalnya, pembukaan katup mitral adalah seluas tiga jari. ada kasus
stenosis berat, lubang menyempit sampai selebar pensil (0melter, 22.
Mitral stenosis merupakan obstruksi aliran darah ke ventrikel kiri akibat
kelainan struktural pada katup mitral, yang menghambat terbukanya katup mitralse&ara sempurna saat %ase diastol (/ono", 2A.
0tenosis mitral merupakan suatu keadaan di mana terjadi gangguan aliran
darah dari atrium kiri melalui katup mitral oleh karena obstruksi pada katup mitral.
$elainan struktur mitral ini menyebabkan gangguan pembukaan sehingga timbul
gangguan pengisian ventrikel kiri pada saat diastole (0udoyo, 2.
$. 'tiologi
enyebab tersering dari stenosis mitral adalah endokarditis reumatik, akibat
reaksi yang progresi% dari demam rematik oleh in%eksi streptokokkus. Diperkirakan
8/18/2019 BAB II CC OK
9/25
HI stenosis mitral didasarkan atas penyakit jantung rematik. enyebab lainnya
"alaupun jarang yaitu stenosis mitral kongenital, vegetasi dari systemi& lupus
eritematosus (0BE, deposit amiloid, mu&opolysa&&harhidosis, rheumatoid arthritis
(!, ippleKs disease, abry disease, akibat obat %en%luramin'phentermin, serta
kalsi%ikasi annulus maupun daun katup pada usia lanjut akibat proses degenerati%.
/eberapa keadaan juga dapat menimbulkan obstruksi aliran masuk ke ventrikel kiri
seperti :or triatrium, miksoma atrium serta thrombus sehingga menyerupai stenosis
mitral. Dari pasien dengan penyakit jantung katup ini +I dengan ri"ayat demam
rematik, sisanya menyangkal.
%. Patoisiologi
ada a"al diastol jantung normal, katup mitral akan terbuka dan darah
mengalir bebas dari atrium kiri ke ventrikel kiri, dengan mengabaikan perbedaan
tekanan antara ke dua ruang jantung. ada mitral stenosis, adanya obstruksi aliran
darah mele"ati katup mitral sehingga pengosongan atrium kiri terhalangi serta adanya
gradien tekanan yang abnormal antara atrium kiri dan ventrikel kiri. !kibatnya,
tekanan atrium kiri lebih tinggi dari normal, suatu keadaan yang diperlukan agar
darah dapat dipompa mele"ati katup yang obstruksi. !rea cross-sectional normal
untuk ori%isium katup mitral adalah ;#+&m2. Gejala hemodinamik mitral stenosis
menjadi jelas bila ori%isium katup L2,C &m2. !rea katup mitral 1,C &m2 biasanya
tidak menunjukkan gejala pada saat istirahat. 4amun, jika terjadi peningkatan aliran
transmitral atau penurunan masa pengisian diastol, maka akan meningkatkan tekanan
atrium kiri dan menimbulkan gejala. 0ehingga, gejala pertama sesak na%as pada
penderita dengan mitral stenosis ringan biasanya dipi&u oleh akti%itas, stress
emosional, in%eksi, kehamilan, atau %ibrilasi atrium dengan repon ventrikular yang
&epat.alaupun tekanan ventrikel kiri biasanya normal pada mitral stenosis,
kerusakan pengisian ruang jantung mele"ati katup mitral yang menyempit dapatmenurunkan stroke volume dan cardiac output .
*ingginya tekanan atrium kiri pada mitral stenosis diteruskan se&ara pasi% ke
sirkulasi pulmonal, mengakibatkan tingginya tekanan kapiler dan vena pulmonal.
*ekanan hidrostatik yang meningkat dalam sirkulasi pulmonal dapat menyebabkan
transudasi plasma ke jaringan interstitial paru dan alveoli. enderita kemudian akan
merasakan sesak na%as dan gejala gagal jantung kongesti% lainnya. ada kasus yang
berat, peningkatan tekanan vena pulmonal yang signi%ikan akan menyebabkan
terbukanya saluran kolateral antara vena pulmonal dan bronkial. $emudian, tingginya
8/18/2019 BAB II CC OK
10/25
tekanan pembuluh pulmonal dapat merobek vena bronkial ke parenkim paru,
menyebabkan batuk darah atau hemoptisis.
eningkatan tekanan atrium kiri pada mitral stenosis dapat menyebabkan 2
bentuk hipertensi pulmonal yang berbeda yaitu pasi% dan reakti%.0ebagian besar
penderita dengan mitral stenosis mengalami hipertensi pulmonal pasi% yang berkaitan
dengan transmisi ke belakang dari tingginya tekanan atrium kiri ke sirkulasi
pulmonal.5ni menyebabkan tingginya tekanan arteri pulmonal sebagai kompensasi
tekanan atrium kiri dan vena pulmonal yang meningkat.0elain itu, kira#kira ;I
penderita mitral stenosis menunjukkan adanya hipertensi pulmonal reakti% dengan
hipertro%i medial dan %ibrosis intima pada arteriol pulmonal.-ipertensi pulmonal
reakti% dapat menguntungkan karena peningkatan resistensi arteriol men&egah aliran
darah menuju kapiler pulmonal yang membengkak dan menurunkan tekanan
hidrostatik kapiler sehingga men&egah lebih tingginya tekanan kapiler
pulmonal.alaupun demikian, keadaan ini hanya menguntungkan bila aliran darah
menuju sirkulasi pulmonal menurun dengan akibat peningkatan tekanan jantung
kanan ketika ventrikel kanan memompa darah mela"an resistensi yang meningkat.
*ingginya tekanan ventrikel kanan yang berlangsung kronik dapat menyebabkan
hipertro%i dan dilatasi pada ruang jantung dan terjadi gagal jantung kanan.
*ekanan atrium kiri yang tinggi yang berlangsung kronik akibat overload pada mitral
stenosis dapat menyebabkan pembesaran atrium kiri. Dilatasi atrium kiri ini akan
meregangkan serat konduksi atrium dan dapat merusak integritas dari sistem konduksi
jantung yang menyebabkan %ibrilasi atrium (ritme jantung yang ireguler dan &epat.
ibrilasi atrium menyebabkan cardiac output semakin menurun karena meningkatnya
denyut jantung memperpendek %ase diastole. 5ni akan mengurangi "aktu yang
diperlukan agar darah dapat mengalir melalui katup mitral yang obstruksi untuk
mengisi ventrikel kiri dan menyebabkan tekanan atrium kiri yang semakin tinggi.
*erhentinya aliran darah pada dilatasi atrium kiri pada mitral stenosis, terutama ketika
disertai dengan kejadian %ibrilasi atrial, memi&u terbentuknya trombus intra
atrium.*romboemboli pada organ peri%er dapat terjadi, menyebabkan komplikasi
seperti oklusi serebrovaskuler (stroke. $emungkinan terjadinya komplikasi
tromboemboli sistemik pada penderita mitral stenosis berhubungan dengan usia
penderita dan dimensi bagian atrium kiri. enderita dengan %ibrilasi atrium
mempunyai resiko tinggi menderita stroke dan memerlukan terapi antikoagulan.
Derajat berat ringannya stenosis mitral, selain berdasarkan gradien transmitral,
dapat juga ditentukan oleh luasnya area katup mitral, serta hubungan antara lamanya
8/18/2019 BAB II CC OK
11/25
"aktu antara penutupan katup aorta dan kejadian opening snap. /erdasarkan luasnya
area katup mitral derajat stenosis mitral sebagai berikut6
1. Minimal 6 bila area 2,C &m2
2. ingan 6 bila area 1,;#2,C &m2
. 0edang 6 bila area 1#1,; &m2
;. /erat6 bila area L1, &m2
$eluhan dan gejala stenosis mitral akan mulai mun&ul bila luas area katup mitral
menurun sampai seperdua dari normal (L2#2,C &m2. -ubungan antara gradien dan
luasnya area katup serta "aktu pembukaan katup mitral dapat dilihat pada tabel
berikut6
*abel 2.2 -ubungan antara gradien dan luasnya area katup serta "aktu pembukaan katup
mitral
!2#)06 aktu antara penutupan katup aorta dengan pembukaan katup mitral
8/18/2019 BAB II CC OK
12/25
PAT(FISI(L()I &ITRAL ST'N(SIS
&itral st"nosis
embesaran vena sistemis,
hepatomegali, edema
peri%er, dan asitesGagal jantung kanan
-ipertensi
esistensi ejeksi ventrikel
kanan
eningkatan beban tekanan
ventrikel kanan
!liran darah menurun dari atrium kiri ke ventrikel
kiri selama %ase diastoli& ventrikel
:epat lelah
Dilatasi'hipertro%i
takikardi
aktu diastoli&
olume sekun&up
:urah jantung
Gangguan aktivitas
seari#hari
ibrilasi atrium
Endokarditis rematik,
thrombus, kalsi%ikasi katup
eningkatan tekanan atrium
kiri
*ekanan dalam vena
pulmonalis dan kapiler
$ongesti paru
0esak na%as
%* + K"tidak""ktian
pola napas
8/18/2019 BAB II CC OK
13/25
'. &ani"stasi Klinis
Gambaran klinis mitral stenosis tergantung pada derajat penurunan area
katup.0emakin berat stenosis, semakin besar gejala yang berkaitan dengan
peningkatan tekanan atrium kiri dan vena pulmonal. Mani%estasi a"alnya berupa
sesak na%as dan penurunan kapasitas aktivitas. ada mitral stenosis ringan, sesak na%as
tidak dijumpai pada istirahat, "alaupun mun&ul pada keadaan ketika tekanan atrium
kiri meningkat dengan adanya akti%itas yang memi&u peningkatan aliran darah melalui
jantung dan denyut jantung yang semakin &epat (&ontohnya, penurunan "aktu pengisian jantung pada saat diastol. $ondisi dan akti%itas lain yang meningkatkan
denyut jantung dan aliran darah jantung, dan mengakibatkan gejala eksaserbasi pada
mitral stenosis adalah demam, anemi, hipertiroid, kehamilan, aritmia &epat seperti
%ibrilasi atrium, olahraga, stress emosional, dan akti%itas seksual.
Dengan mitral stenosis yang lebih berat (&ontohnya, area katup yang
menge&il, sesak na%as dapat terjadi saat istirahat. Belah yang berlebihan dan tanda
kongesti pulmonal yang lebih berat, seperti ortopnoe dan parox%smal nocturnal
d%spnea, dapat terjadi. Mitral stenosis dan hipertensi pulmonal yang parah dapat
mengakibatkan tanda#tanda gagal jantung kanan, termasuk distensi vena jugular,
hepatomegali, asites, dan edema peri%er. $ompresi pada sara% laringeal rekuren oleh
pembesaran arteri pulmonal atau atrium kiri dapat menyebabkan suara serak (sindrom
)rtnerKs.
F. Komplikasi
a. Fi,rilasi atrium
ibrilasi atrium ditemukan antara ;#CI pada stenosis mitral yangsimtomatis, "alaupun hanya sedikit hubungannya antara %ibrilasi atrium dengan
%* + Intol"ransi
akti-itas
8/18/2019 BAB II CC OK
14/25
beratnya stenosis. Mekanisme timbulnya %ibrilasi atrium belum diketahui se&ara
jelas. !danya peningkatan tekanan pada atrium kiri yang lama &enderung
menimbulkan hipertro%i dan dilatasi atrium kiri, dan perubahan struktur ini diduga
dapat merubah keadaan elektro%isiologi atrium kiri, yang merupakan %aktor
predeposisi untuk menimbulkan aritmia atrium.
ada %ibrilasi atrium kronik biasanya ditemukan %ibrosis internodal tra&t dan
perubahan struktur 0! node, tetapi perubahan ini juga ditemukan pada semua
keadaan yang memperlihatkan %ibrilasi atrium disamping karena penyakit jantung
reumatik. ibrilasi atrium biasanya ditemukan pada pasien dengan usia diatas ;
tahun.
b. 'm,oli sist"mik
Emboli sistemik merupakan komplikasi yang serius pada stenosis mitral.
Bebih HI emboli sistemik berat berasal dari jantung dan penyakit jantung
reumatik. asien penyakit jantung reumatik yang mengalami embolisasi terutama
terjadi pada pasien dengan kerusakan katup mitral, dan stenosis mitral. Diduga
antara H#2I pasien penyakit jantung reumatik yang menyerang katup mitral
mengalami embolisasi. 0ekitar dua pertiga pasien mengalami stenosis mitral
dengan konplikasi emboli ditemukan %ibrilasi atrium3 semakin tua usia, "alau
tanpa %ibrilasi atrium ,semakin &enderung timbul komplikasi emboli. Mortalitas
akibat emboli serebri sekitar CI, sedangkan mortalitas keseluruhan diduga
sekitar 1CI.
&. #ip"rt"nsi pulmonal dan d"komp"nsasi jantung
-ipertensi pulmonal dan dekompensasi jantung merupakan keadaan lanjut
akibat perubahan hemodinamik yang timbul karena stenosis mitral, dimana
mekanisme adaptasi %isiologis sudah dilampaui.
d. 'ndokarditisada pasien dengan katup jantung normal, sel dalam tubuh akan
mengahan&urkan baktri#bakteri penyebab endokarditis. *etapi pada katup jantung
yang rusak dapat menyebabkan bakteri tersebut tersangkut pada katup tersebut.
e. Prolaps Katu, &itral &/P0
0elama ventrikel berkontraksi daun katub menonjol ke dalam atrium kiri
kadang#kadang memungkinkan terjadinya kebo&oran (regurgitasi sejumlah ke&il
darah ke dalam atrium. enyakit ini ditandai dengan penimbunan substansi dasar
longgar di dalam daun dan korda katub mitral, yang menyebabkan katub menjadi
8/18/2019 BAB II CC OK
15/25
%loopy dan inkompeten saat sistol. M jarang menyebabkan masalah jantung
yang serius namun bisa menjadi penyulit sindrom mar%an atau penyakit jaringan
ikat serupa dan pernah dilaporkan sebagai penyakit dominan autosomal yang
berkaitan dengan kromosom 1+p. 0ebagian besar timbul sebagai kasus yang
sporadik.
). %iagnosis
1. Anamn"sis
Dari ri"ayat penyakit biasanya didapatkan adanya6
i"ayat demam rematik sebelumnya, "alaupun sebagian besar penderita
menyangkalnya
Dyspneu dKe%%ort.
aroksismal nokturnal dispnea terjadi karena peninggian kongesti vena
paru terjadi akibat adanya perubahan volume ekstravaskuler atau
intravaskular apabila pasien berada dalam posisi tidur.
!kti%itas yang memi&u kelelahan.
-emoptisis terjadi akibat re%leksi hipertensi vena pulmonal ke dalam vena
bron&hial.
4yeri dada , mungkin dikaitkan dengan adanya iskemia miokard ventrikel
kanan yang timbul sebagai akibat hipertensi pulmonal yang berat.
alpitasi biasanya mun&ul apabila stenosis mitral tersebut sudah disertai
adanya %ibrilasi atrial.
2. P"m"riksaan Fisik
Dari pemeriksaan %isik didapatkan 6
0ianosis peri%er dan "ajah.
&pening snap.
Diastolic rum'le$
Distensi vena jugularis.
espirator% distress$
Digital clu''ing$
S%stemic em'oliation$
*anda#tanda kegagalan jantung kanan seperti asites, hepatomegali dan
oedem peri%er
0tenosis mitral yang murni (isolated dapat dikenal dengan terdengarnya
bising mid diastolik yang bersi%at kasar, bising menggenderang (rumble,
aksentuasi presistolik dan bunyi jantung satu yang mengeras. Jika terdengar bunyi
tambahan opening snap berarti katup masih relative lemas (pliable sehingga
"aktu terbuka mendadak saat diastole menimbulkan bunyi yang menyentak
8/18/2019 BAB II CC OK
16/25
(seperti tali putus. Jarak bunyi jantung kedua dengan opening snap memberikan
gambaran beratnya stenosis. Makin pendek jarak ini berarti makin berat derajat
penyempitannya. $omponen pulmonal bunyi jantung ke#2 dapat mengeras
disertai bising sistolik karena adanya hipertensi pulmonal. Jika sudah terjadi
insu%isiensi pulmonal maka dapat terdengar bising diastolik dini dari katup
pulmonal.
3. P"m"riksaan P"nunjang
1. P"m"riksaan Foto Thora*
Dari pemeriksaan %oto thoraks, didapatkan
Foto PA 6
• /atas kiri atas jantung menonjol (auri&ular appendage
• Double &ontour batas kanan jantung
• !peks jantung bulat bila ventrikel kanan membesar
• /ron&hus utama kiri terangkat, karena atrium kiri membesar
• :orakan vas&ular paru bertambah
Foto Lat"ral dan RA( 6
*ampak eso%agus terdorong ke posterior oleh pembesaran atrium kiri
Foto LA( 6
*ampak atrium membesar tepat diba"ah bron&hus kiri terjadi karena volume
atrium kiri meningkat akibat ketidakmampuan atrium untuk mengosongkan
diri se&ara normal dikarenakan terjadi oedema pada arteri pulmonalis akibat
bendungan yang terjadi pada katub mitral yang sempit.
8/18/2019 BAB II CC OK
17/25
Gambar 2. Gambaran radiologi oedema a.pulmonalis dan double &ontour
*erjadi juga gambaran bendungan'pelebaran vena pulmonalis, hal ini
disebabkan karena penyempitan pada katub mitral menimbulkan hambatan bagi
darah yang mengalir dari paru melalui vena pulmonalis.ena pulmonalis ini
melebar karena bertambah isinya dan tampak pada %oto sebagai pembuluh darah
lebar dan pendek dengan arah horiontal tegak lurus pada dinding pleura dan
letaknya di lobus in%erior ($erley /#Bine.
embesaran ventrikel kanan, hal ini disebabkan karena peningkatan tekanan
pada atrium kiri dan vena pulmonalis sehingga menyebabkan tekanan di dalam
sirkulasi paru juga bertamabah tinggi (hipertensi pulmonal.-ipertensi pulmonal
meningkatkan resistensi ejeksi ventrikel kanan menuju arteri pumonalis.entrikel
kanan berespon terhadap peningkatan beban tekanan ini dengan hipertro%i otot.
Gambar 2.; oto thora@ stenosis mitral (!
8/18/2019 BAB II CC OK
18/25
Gambar 2.C oto thora@ stenosis mitral posisi lateral
P"m"riksaan 'K)
Dari pemeriksaan E$G dapat terlihat adanya gelombang mitral berupa takik
pada gelombang dengan gambaran 90 kompleks yang normal. ada tahap
lebih lanjut dapat terlihat perubahan aksis %rontal yang bergeser ke kanan dan
kemudian akan terlihat gambaran 0 pada hantaran prekordial kanan.
P"m"riksaan 'kokardiograi
Dari pemeriksaan ekokardiogra%i akan memperlihatkan6
• E#slope menge&il dari anterior lea%lets katup mitral, dengan
menghilangnya gelombang a
• /erkurangnya permukaan katup mitral
•
/erubahnya pergerakan katup posterior • enebalan katup akibat %ibrosis dan multiple mitral valve e&ho akibat
kalsi%ikasi
*abel 2. 5ndikasi Ekokardiogra%i pada Mitral 0tenosis
K"las
1
1. Ekokardiogra%i diindikasikan pada keadaan6
a. Diagnosis mitral stenosis, menilai keparahan, menilai lesi
katup penyerta, dan menilai mor%ologi katup (untuk
menentukan kemungkinan dilakukannya percutaneous mitral
'alloon valvotom% (M/.
b. Evaluasi ulang pada penderita dengan mitral stenosis dan
adanya perubahan tanda atau gejala.
&. enilaian respon hemodinamik dengan aktivitas dengan
menggunakan ekokardiogra%i Doppler ketika terdapat
perbedaan hasil ekokardiogra%i Doppler saat istirahat, temuan
klinis, tanda dan gejala.
2. *ranseso%ageal ekokardiogra%i diindikasikan pada keadaan6a. enilaian ada tidaknya trombus pada atrium kiri dan
keparahan mitral regurgitasi pada penderita yang
dipertimbangkan untuk M/.
b. enilaian mor%ologi katup mitral dan hemodinamik ketika
transtorakal ekokardiogra%i tidak memberikan data yang
optimal.
K"las
2a
1. Ekokardiogra%i dilakukan untuk evaluasi ulang penderita
asimtomatik dengan mitral stenosis dan temuan klinis yang stabil
untuk menilai tekanan arteri pulmonal (untuk mitral stenosis
8/18/2019 BAB II CC OK
19/25
berat setiap tahun, sedang setiap 1#2 tahun, dan ringan setiap #C
tahun
K"las
3
1. *ranseso%ageal ekokardiogra%i tidak diindikasikan pada penderita
mitral stenosis untuk evaluasi rutin mor%ologi dan hemodinamik
katup mitral ketika data komplit transtorakal memuaskan.
a. 'kokardiograi %oppl"r
Merupakan modalitas pilihan paling sensitive dan spesi%ik untuk
diagnosti& stenosis mitral. Dengan ekokardiogra%i dapat dilakukan evaluasi
struktur dari katup, pliabilitas dari daun katup, ukuran dari area katup
dengan planimetri (mitral palve area, struktur dari apparatus subvalvular,
juga dapat ditentukan %ungsi ventrikel. 0edangkan dengan Doppler dapat
ditentukan gradient mitral, serta ukuran dari area mitral dengan &ara
mengukur 7 pressure *al" time8 terutama bila struktur katup sedemikian
jelek karena kalsi%ikasi, sehingga pengukuran dengan planimetri tidak
dimungkinkan. 0elain itu dapat mengetahui regurgitasi mitral yang sering
menyertai mitral stenosis.
Gambar 2.+ (a Dopler spe&tral dari aliran mitral normal. (b 0tenosis
mitral.
ada aliran normal, ke&epatan pun&ak hanya ,A m'det dan turun menuju
nol dengan &epat dengan peningkatan diastoli& akhir karena kontraksi
atrium, sementara pada stenosis mitral ke&epatan pun&ak a"al lebih
tinggi, hamper 2 m'det dan turun lebih lambat sehingga mempertahankan
ke&epatan yang lebih tinggi sepanjang diastole sebelum peningkatan
sekunder yang disebabkan oleh kontraksi atrium.
,. 'kokardiograi trans"soag"al
emeriksaan ekokardiogra%i dengan menggunakan tanduser endoskopi,
sehingga jendela ekokargiogra%i akan lebih luas, terutama untuk struktur katup, atrium kiri atau apendiks atrium. Nntuk pemeriksaan rutin kurang
8/18/2019 BAB II CC OK
20/25
dianjurkan tetapi pada prosedur valvulotomi balon dan pertimbangan
antikoagulan sebaiknya dilakukan.
Gambar 2. 0tenosis mitral &in&in supravalvular pada parasternal long a@is
vie"
Ekokardiogra%i 2 dimensi dengan pen&itraan aliran "arna pada parasternal
long a@is vie", tapak aliran turbulen (panah di saat diastolik dari atrium kiri
(B! ke ventrikel kiri (B, disebabkan oleh &in&in mitral supravalvular
obstrukti%.
Gambar 2.H 0tenosis mitral &in&in supravalvular pada api&al vie"
Ekokardiogra%i 2 dimensi dengan pen&itraan aliran "arna pada api&al vie",
tampak aliran turbulen (panah pada diastolik dari atrium kiri (B! ke
ventrikel kiri (B, disebabkan oleh &in&in mitral supravalvular obstrukti%.
Kat"t"risasi
enilaian invasive dengan kateterisasi jantung terbatas untuk subgroup
pasien tertentu, dipergunakan se&ara primer untuk suatu prosedur pengobatan
8/18/2019 BAB II CC OK
21/25
intervensi nonbedah misalnya, valvulotomi dengan balon, untuk
menggambarkan anatomi koroner dan tidak lagi merupakan keharusan
sebelum pembedahan katup mitral.
#. P"natalaksanaan0tenosis mitral merupakan kelainan mekanis, oleh karena itu obat#obatan
hanya bersi%at suporti% atau simtomatis terhadap gangguan %ungsional jantung, atau
pen&egahan terhadap in%eksi. /eberapa obat#obatan seperti antibiotik golongan
penisilin, eritromisin, se%alosporin sering digunakan untuk demam rematik atau
pen&egahan endokardirtis. )bat#obatan inotropik negati% seperti O#blo&ker atau :a#
blo&ker, dapat memberi man%aat pada pasien dengan irama sinus yang memberi
keluhan pada saat %rekuensi jantung meningkat seperti pada latihan.
ibrilasi atrium pada stenosis mitral mun&ul akibat hemodinamik yang
bermakna akibat hilangnya kontribusi atrium terhadap pengisian ventrikel serta
%rekuensi ventrikel yang &epat. ada keadaan ini pemakaian digitalis merupakan
indikasi, dapat dikombinasikan dengan penyekat beta atau antagonis kalsium.
!ntikoagulan "ar%arin sebaiknya digunakan pada stenosis mitral dengan %ibrilasi
atrium atau irama sinus dengan ke&enderungan pembentukan trombus untuk
men&egah %enomena tromboemboli.
alvotomi mitral perkutan dengan balon, pertama kali diperkenalkan oleh
5noue pada tahun 1HA; dan pada tahun 1HH; diterima sebagai prosedur klinik.
Mulanya dilakukan dengan dua balon, tetapi akhir#akhir ini dengan perkembangan
dalam teknik pembuatan balon, prosedur valvotomi &ukup memuaskan dengan
prosedur satu balon.
5ntervensi bedah, reparasi atau ganti katup (komisurotomi pertama kali
diajukan oleh /runton pada tahun 1H2 dan berhasil pertama kali pada tahun
1H2.!khir#akhir ini komisurotomi bedah dilakukan se&ara terbuka karena adanya
mesin jantung#paru. Dengan &ara ini katup terlihat jelas antara pemisahan komisura,atau korda, otot papilaris, serta pembersihan kalsi%ikasi dapat dilakukan dengan lebih
baik.Juga dapat ditentukan tindakan yang akan diambil apakah itu reparasi atau
penggantian katup mitral dengan protesa.
5ndikasi untuk dilakukannya operasi adalah sebagai berikut6
1. 0tenosis sedang sampai berat, dilihat dari beratnya stenosis (L1, &m2 dan
keluhan
2. 0tenosis mitral dengan hipertensi pulmonal
. 0tenosis mitral dengan resiko tinggi terhadap timbulnya emboli, seperti6
• Nsia tua dengan %ibrilasi atrium• ernah mengalami emboli sistemik
8/18/2019 BAB II CC OK
22/25
• embesaran yang nyata dariappendage atrium kiri
Jenis operasi yang dapat dilakukan, yaitu6
1. :losed mitral &ommissurotomy, yaitu pada pasien tanpa komplikasi
2. )pen &ommissurotomy (open mitral valvotomy, dipilih apabila ingin dilihat
dengan jelas keadaan katup mitral dan apabila diduga adanya trombus di dalam
atrium
. Mitral valve repla&ement, biasa dilakukan apabila stenosis mitral disertai
regurgitasi dan kalsi%ikasi katup mitral yang jelas
0esuai dengan petunjuk dari !meri&an :ollage o% :ardiology'!meri&an -eart
!sso&iation (!::'!-! dipakai klasi%ikasi indikasi diagnosis prosedur terapi
sebagai berikut6
1. $las 56 keadaan dimana terdapat bukti atau kesepakatan umum bah"a prosedur
atau pengobatan itu berman%aat dan e%ekti%
2. $las 556 keadaan dimana terdapat perbedaan pendapat tentang man%aat atau e%ikasi
dari suatu prosedur atau pengobatan
a. 55.a. /ukti atau pendapat lebih ke arah berman%aat atau e%ekti%
b. 55.b. $urang'tidak terdapatnya bukti atau pendapat adanya men%aat atau
e%ikasi
. $las 5556 keadaan dimana terdapat bukti atau kesepakatan umum bah"a prosedur atau pengobatan itu tidak berman%aat bahkan pada beberapa kasus berbahaya
*abel 2.; ekomendasi Ekokardiogra%i
ekomendasi Ekokardiogra%i
5ndikasi $las
1
2
;
C
+
Diagnosis stenosis mitral, evaluasi berat ringannya(gradient
rata#rata, area katup, tekanan arteri pulmonalis, serta
ukuran dan %ungsi ventrikel kanan
Evaluasi mor%ologi katup, guna menentukan kelayakantindakan balon katup
Diagnosis dan evaluasi kelainan katup yang menyertai
e#evaluasi stenosis mitral dengan perubahan gejala dan
tanda
Evaluasi respon hemodinamik dari gradient rata#rata pada
latihan, bila terlihat gambaran klinis dengan hemodinamik
pada latihan
e#evaluasi pasien stenosis sedang#berat asimtomatik untuk
menentukan tekanan arteri pulmonalis
Evaluasi rutin stenosis ringan dan gejala klinis stabil
5
5
55
55a
55b
555
8/18/2019 BAB II CC OK
23/25
*abel 2.C ekomendasi Ekokardiogra%i *ranseso%ageal (E**
ekomendasi Ekokardiogra%i *ranseso%ageal (E**
5ndikasi $las
1
2
Nntuk menentukan ada tidaknya thrombus atrium kiri pada pasiendengan ren&ana balon valvotomi kardioversi
Evaluasi mor%ologis katup bila data transtorakal kurang optimal
Evaluasi rutin mor%ologis katup mitral bila data transtorakal &ukup
optimal
55a
55a
555
*abel 2.+ ekomendasi $ateterisasi Jantung
ekomendasi $ateterisasi Jantung
5ndikasi $las
1
2
;
C
ada pasien se&ara selekti%
Menentukan gradasi stenosis pada ren&ana balon valvotomi,
dimana gambaran klinis dan eko tidak sesuai
Evaluasi artreri pulmonal, atrium kiri, tekanan diastoli& ventrikel
kiri jika simtom tiodak sesuai dengan 2#D e&ho dan doppler
Evalusi respon hemodinamik arteri pulmonal dan tekanan atrium
kiri terhadap stress bila simtom klinis dan hemodinamik pada
istirahat tidak sesuaiEvaluasi hemodinamik katup mitral bila data 2#D dan Doppler
sesuai dengan temuan klinis
5
55a
55a
55a
555
*abel 2. ekomendasi alvotomi erkutan dengan /alon
ekomendasi alvotomi erkutan dengan /alon
5ndikasi $las
1
2
;
asien simtomatik klasi%ikasi 4P-! 55#5, stenosis mitral sedang atau berat dengan area L1,C &m2 , mor%ologis katup memenuhi syarat untuk
valvulotomi balon tanpa adanya thrombus atrium kiri atau regurgitasi
mitral sedang#berat
asien asimtomatik dengan gradasi sedang#berat (area L1,C &m2,
mor%ologis katup memenuhi syarat dengan hipertensi pulmonal
(Cmm-g pada istirahat, +mm-g dengan latihan tanpa adanya
thrombus atrium kiri atau regurgitasi mitral sedang#berat
asien klasi%ikasi 4P-! 55#5, gradasi sedang#berat (area L1,C &m 2,
katup tidak plia'le disertai klasi%ikasi resiko operasi tinggi, tanpa
adanya thrombus atrium kiri atau regurgitasi mitral sedang#berat
asien asimtomatik klasi%ikasi 4P-! 55#5, gradasi sedang atau berat
5
55a
55a
55b
8/18/2019 BAB II CC OK
24/25
C
+
(area L1,C &m2, mor%ologis katup memenuhi syarat untuk valvulotomi
balon, disertai onset %ibrilasi atrium yang baru tanpa adanya thrombus
atrium kiri atau regurgitasi mitral sedang#berat
$lasi%ikasi 4P-! 555#5, gradasi sedang#berat (area L1,C &m2, katup
kaku disertai kalsi%ikasi dan resiko rendah untuk operasi
asien dengan stenosis mitral ringan
55b
555
8/18/2019 BAB II CC OK
25/25
D!*! N0*!$!
!letta !nn raier, dkk. (2 #ulmonar% Veno-occlusive Disease and #ulmonar% Capillar%
+emangiomatosis$ (diakses tanggal 1H Desember 21C. Diunduh dari NB 6
http6''radiographi&s.rsna.org'&ontent'2''A+.%ull
/ono" ), :arabello /!, :hatterjee $, dkk. (2A. o&used Npdate 5n&orporated 5nto the
!::'!-! 2+ Guidelines %or the Management o% atients ith alvular -eart
Disease. American +eart Association.11A6eC2#e++1
/ono" ), :arabello /!, :hatterjee $, dkk. Management o% atients "ith alvular -eart
Disease. American +eart Association, 2+
:arabello /!. (2C. Modern Management o% Mitral 0tenosis. American +eart Association,
1126;2#;
Ed"ards MM, Gara *, Bily B0. (2. alvular -eart Disease in athophysiology o% -eart
Disease. ,ippincott illiams . ilkins$ Edisi ;. 1H#22;
Ethan 0 /randler, MD, M-. /itral Stenosis$ 1 april 211 (diakses tanggal 1H Desember
21C. Diunduh dari NB 6 http6''emedi&ine.meds&ape.&om'arti&le'CAAHH#
overvie"Qsho"all
Grey -, Da"kins D, Morgan M, 0impson !. (22. ,ecture 0otes Kardiologi$ Edisi ke-1 h
2A#1. Jakarta6 Erlangga
Malueka, udy G. (2+. adiologi Diagnostik$Pogyakarta6ustaka :endekia ress
atel, radip . (2. lecture notes adiologi$ Jakarta2 enerbit Erlangga$
asad 0. (2C. adiologi Diagnostik edisi kedua$ Jakarta6 /alai penerbit $N5.
0melter, 0uanne :. (22. 3uku Ajar Kepera4atan /edikal 3eda* 3runner . Suddart*
Ed 5. Jakarta6 EG:
0udoyo, !ru . dkk. (2. 3uku Ajar lmu #en%akit Dalam 6ilid edisi V$ Jakarta6 usat
enerbitan 5lmu penyakit Dalam akultas $edokteran Nniversitas 5ndonesia
!nonim. /itral Stenosis$ (2; (diakses tanggal 1H Desember 21C. Diunduh dari NB 6
http6''learningradiology.&om'notes'&ardia¬es'mitralstenosispage.htm
http://radiographics.rsna.org/content/27/3/867.fullhttp://emedicine.medscape.com/article/758899-overview#showallhttp://emedicine.medscape.com/article/758899-overview#showallhttp://learningradiology.com/notes/cardiacnotes/mitralstenosispage.htmhttp://emedicine.medscape.com/article/758899-overview#showallhttp://emedicine.medscape.com/article/758899-overview#showallhttp://learningradiology.com/notes/cardiacnotes/mitralstenosispage.htmhttp://radiographics.rsna.org/content/27/3/867.full