Upload
duongxuyen
View
220
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
1. Pendidikan Karakter
a. Pengertian Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter menurut Megawangi dalam Kesuma dkk
(2012:5) adalah usaha untuk mendidik anak-anak agar dapat mengambil
keputusan dengan bijak dan mempraktekanya dalam kehidupan sehari-
hari, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi yang positif
terhadap lingkungannya. Samani (2012:45) berpendapat pendidikan
karakter adalah proses pemberian tututan kepada peserta didik untuk
menjadi manusia seutuhnya yang berkarakter dalam dimensi hati,
pikiran, raga, serta rasa dan karsa.
Pendidikan karakter dimaknai sebagai pendidikan nilai,
pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak, yang
bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk menentukan
keputusan baik buruk, memelihara mana yang baik dan mewujudkan
kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari.Dari penjelasan diatas dapat
diambil simpulan bahwa pendidikan karakter adalah suatu usaha untuk
mendidik dan mengajarkan nilai-nilai moral agar siswa dapat
Upaya Peningkatan Kerja..., Yuliant Fitri, FKIP, UMP, 2014
5
mengambilkeputusan dan dapat dipraktekan dalam kehidupan
dilingkungannya dan berhubungan dengan Tuhannya.
b. Tujuan Pendidikan Karakter
Tujuan pendidikan karakter dalam seting sekolah menurut Kesuma
dkk (2012:9) sebagai berikut :
1) Menguatkan dan mengembangkan nilai-nilai kehidupan yang
dianggap penting dan perlu sehingga menjadi
kepribadiaan/kepemilikan peserta didik yang khas sebagaimana
nilai-nilai yang dikembangkan.
2) Mengoreksi perilaku peserta didik yang tidak bersesuaian dengan
nilai-nilai yang dikembangkan oleh sekolah.
3) Membangun koneksi yang harmonis dengan keluarga dan
masyarakat dalam memerankan tanggung jawab pendidikan karakter
secara bersama.
c. Kerja Keras
Kerja keras menurut Kesuma dkk (2012:17) adalah suatu istilah
yang melingkupi suatu upaya yang terus dilakukan (tidak pernah
menyerah) dalam menyelesaikan pekerjaan/yang menjadi tugasnya
sampai tuntas. Kerja keras bukan berati bekerja sampai tuntas lalu
berhenti tetapi mengarah pada misi besar yang harus dicapai untuk
kebaikan/kemaslahatan manusia (umat) dan lingkungannya.
Upaya Peningkatan Kerja..., Yuliant Fitri, FKIP, UMP, 2014
6
Kerja keras dalam buku Kemendiknas (2011:23) adalah perilaku
yang menunjukan upaya sungguh-sungguh dalam menghadapi dan
mengatasi berbagai hambatan belajar, tugas atau yang lainnya dengan
sungguh-sungguh dan pantang menyerah. Menurut Naim (2012:151)
kerja keras yaitu suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang yang
dilakukan lebih produktif dan menghasilkan lebih banyak dari pada
orang lain. Dari pernyataan para ahli dapat disimpulkan bahwa kerja
keras itu adalah suatu usaha yang sunggu-sungguh yang dilakukan oleh
seseorang dengan tidak pantang menyerah dan lebih produktif dalam
mengatasi suatu hambatan belajar maupun usaha agar menghasilkan
jawaban dan hasil yang lebih dari orang lain. Kerja keras dapat
menghasilkan prestasi belajar akan meningkat karena siswa jika bekerja
keras mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru maka hasil nilai
yang diperoleh akan lebih baik dibandingkan dengan yang asal-asalan
dalam mengerjakan soal.
d. Indikator Kerja Keras
Indikator kerja keras menurut Kemdiknas ( 2011:25) dalam
sekolah khususnya untuk kelas IV-VI sangatlah banyak macamnya,
diantaranya adalah :
1) Mengerjakan tugas dengan teliti dan rapi.
2) Mencari informasi dari sumber-sumber di luar sekolah.
3) Menggerjakan tugas dari guru pada waktunya.
4) Fokus pada tugas-tugas yang diberikan oleh guru di kelas.
Upaya Peningkatan Kerja..., Yuliant Fitri, FKIP, UMP, 2014
7
5) Mencatat dengan sungguh-sungguh sesuatu yang dibaca, diamati,
dan didengar untuk kegiatan kelas.
Indikator kerja keras dapat dilihat dalam tabel 2.1 dibawah ini :
Tabel 2.1 Indikator kerja keras (Kemendiknas, 2011:25) yaitu:
NO Karakter Indikator untuk kelas 4-6
1. Kerja keras 1. Mengerjakan tugas dengan teliti dan rapi.
2. Mencari informasi dari sumber-sumber di
luar sekolah.
3. Menggerjakan tugas dari guru pada
waktunya.
4. Fokus pada tugas-tugas yang diberikan
oleh guru di kelas.
5. Mencatat dengan sungguh-sungguh sesuatu
yang dibaca, diamati, dan didengar untuk
kegiatan kelas.
2. Prestasi Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar menurut pandangan Hamalik (2011:36) adalah modifikasi
atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman.Pengertian belajar
menurut Slameto (2010:2) adalah suatu proses usaha yangg dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam hasil
interaksi dengan lingkungannya.
10
Upaya Peningkatan Kerja..., Yuliant Fitri, FKIP, UMP, 2014
8
Pengertian belajar dari beberapa pendapat ahli dapat diambil
kesimpulan bahwa belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan
secara terus menerus oleh seseorang untuk mencari ilmu dan
pengalaman yang dapat menghasilkan dan mempengaruhi perubahan
dalam hidup dan untuk modal dapat berinteraksi dengan lingkungannya.
b. Tujuan Belajar
Tujuan pendidikan menurut Sagala (2010:34) dalam Taksonomi
Bloom dapat menjelaskan tentang kualitas hasil pendidkan, jadi tujuan
pendidikan adalah perubahan kualitas kemampuan kognitif, afektif dan
psikomotor. Peningkatan ini tidak sekedar meningkatkan belaka, tetapi
peningkatan yang hasilnya dapat digunakan meningkatkan taraf hidup
sebagai pribadi, pekerja, profesional, warga masyarakat, warga negara,
dan sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa. Hasil pendidikan diberikan
kepada lingkungan dan diterima oleh lingkungan sebagai masukan yang
digunakan sesuai kepentingan.
c. Prinsip-prinsip Belajar
Prinsip-prinsip belajar menurut Slameto ( 2010:27-28) ada
beberapa prinsip-prinsip belajar yang dapat dilaksanakan dalam situasi
dan kondisi yang berbeda dan oleh setiap siswa secara individual.
Prinsip-prinsib belajar antaralain :
1) Dalam prasyarat yang diperlukan untuk belajar.
Upaya Peningkatan Kerja..., Yuliant Fitri, FKIP, UMP, 2014
9
a) Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif,
meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan
instruksional.
b) Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan motovasi
yang kuat padasiswa untuk mencapai tujuan intruksional.
c) Belajar perlu lingkungan yang menantang dimana anak dapat
mengembangkan kemampuannya berekplorasi dan belajar
dengan efektif.
d) Belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya.
2) Sesuai Hakikat Belajar
a) Belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap
menurut perkembangannya.
b) Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi dan
discovery.
c) Belajar adalah proses kontinguitas (hubungan dengan pengertian
yang satu dengan pengertian yang lain) sehingga mendapat
pengertian yang diharapkan. Stimulus yang diberikan
menimbulkan respon yang diharapkan.
3) Sesuai Materi/Bahan Yang Dipelajari
a) Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki
struktur, penyajian yang sederhana, sehingga siswa mudah
mengingat pengertiannya.
Upaya Peningkatan Kerja..., Yuliant Fitri, FKIP, UMP, 2014
10
b) Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai
dengan tujuan intruksional yang harus dicapainya.
4) Syarat Keberhasilan Belajar
a) Belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga siswa dapat
belajar dengan tenang.
b) Repetisi, dalam proses belajar perlu ulangan berkali-kkali agar
pengertian/keterampilan/sikap itu mendalam pada siswa.
d. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi menurut Arifin (2013:12) berasal dari bahasa Belanda
yaitu Prestatic, kemudian dalam Bahasa Indonesia menjadi Prestasi
yang berarti hasil usaha. Prestasi belajar pada umumnya berkenaan pada
aspek pengetahuan, sedangkan hasil belajar meliputi aspek
pembentukan watak peserta didik. Kata prestasi banyak digunakan
dalam berbagai bidang dan kegiatan antara lain dalam kesenian, olah
raga, dan pendidikan, khususnya pembelajaran.
Prestasi belajar adalah umpan balik yang diberikan kepada guru
sehingga guru tahu apakah masih perlu diadakan pengulangan materi
atau bimbingan yang lebih kepada siswa. Pengulangan materi belajar
masih perlu dilakukan jika prestasi masih belum sesuai dengan yang
diharapkan, jika prestasi sudah sesuai dengan apa yang diharapkan guru
dapat melanjutkan pembelajaran ke materi selanjutnya.
3. Matematika
a. Pengertian Matematika
Upaya Peningkatan Kerja..., Yuliant Fitri, FKIP, UMP, 2014
11
Ruseffendi (dalam Heruman,2010:1) menyatakan bahwa
matematika adalah bahasa simbol, ilmu deduktif yang tidak menerima
pembuktian secara induktif, ilmu tentang pola keteraturan, dan struktur
yang terorganisasi mulai dari unsur yang tidak didefinisikan ke aksioma
atau postulatdan akhirnya kedalil. Menurut Suwangsih dan Tiurlina
(2006:3) matematika berasal dari bahasa latin mathematika yang
mulanya diambil dari perkataan yunani mathematike yang berarti
mempelajari.
Matematika berasal dari kata mathe yang berarti pengetahuan atau
ilmu (knowledge, science) jadi ilmu matematika itu adalah ilmu
pengetahuan yang didapat dari berpikir. Dari beberapa pengertian tadi
dapat diambil kesimpulan bahwa matematika itu adalah pengetahuan
yang didapat dari berfikir dan merupakan ilmu pasti bukan perkiraan.
b. Langkah Pembelajaran Matematika di SD
Heruman (2010:2-3) menyatakan bahwa dalam pembelajaran
matematika guru harus memahami bahwa kemampuan siswa itu berbeda-
beda, serta tidak semua siswa menyenangi pelajaran matematika.
Konsep-konsep dari pemahaman matematika di SD dapat dibagi menjadi
3 yaitu :
1) Penanaman Konsep Dasar (penanaman konsep) yaitu pembelajaran
suatu konsep baru matematika, ketika siswa belum pernah
mempelajarikonsep tersebut. Dalam penanaman konsep diharapkan
media pembelajaran dapat membantu pola berpikir siswa.
Upaya Peningkatan Kerja..., Yuliant Fitri, FKIP, UMP, 2014
12
2) Pemahaman Konsep yaitu pembelajaran lanjut dari penanaman
konsep, yang bertujuan siswa lebih memahamisuatu konsep
matematika. Pemahaman konsep ini terdiri dari dua pengertian yaitu
pertama merupakan kelanjutan dari pembelajaran penanaman konsep
sedangkan kedua pembelajaran pemahaman konsep dilakukan pada
pertemuan yang berbeda, tetapi masih merupakan lanjutan dari
penanaman konsep.
3) Pembinaan keterampilan yaitu pembelajaran lanjutan dari
penenaman konsep dan pemahaman konsep. Pembelajaran
pembinaan ketrampilan ini bertujuan agar siswa lebih terampil dalam
menggunakan berbagai konsep matematika.
c. Ciri-ciri pembelajaran di SD
Pembelajaran matematika di sekolah dasar selalu berbeda dengan
pembelajaran di sekolah menengah. Menurut Suwangsih dan Triurlina
(2006:25-26) pembelajaran matematika SD mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut :
1) Pembelajaran matematika SD menggunakan metode spiral yang
artinya pembelajaran konsep atau suatu topik matematika selalu
mengkaitkan atau menghubungkan dengan topik sebelumnya.
2) Pembelajaranya bertahap yaitu matemati diajarkan dimulai dari
konsep-konsep yang sederhana menuju konsep yang lebih sulit.
3) Pembelajarannya menggunakan metode induktif artinya walaupun
ilmunya deduktif namun karena tahap perkembangan mental siswa
Upaya Peningkatan Kerja..., Yuliant Fitri, FKIP, UMP, 2014
13
maka pada pembelajaran matemetika di SD menggunakan
pendekatan induktif
4) Pembelajaran matematika menganut kebenaran konsistensi artinya
tidak ada pertentangan kebenaran yang satu dengan kebenaran yang
lainnya.
5) Pembelajaran matematika hendaknya bermakna yang artinya bahwa
pembelajaran bermakna merupakan cara mengajarkan materi
pelajaran yang mengutamakan pengertian dari pada hafalan.
d. Materi Matematika
Standar Kompetensi Dan Kopetensi Dasar
Standar Kompetensi yang akan digunakan :
5. Menggunakan pecahan dalam menyelesaikan masalah
Kopetensi Dasar yang digunakan :
5.2 Menjumlakan dan mengurangkan berbagai bentuk pecahan
4. Metode Pembelajaran
Metode menurut pendapat Djamarah (2010:46) adalah suatu cara
yang dipergunkakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam
kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan oleh guru dan penggunaanya
bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran
berakhir, tetapi penggunaan metode yang bervariasi tidak akan
menguntungkan kegiatan belajar mengajar bila penggunaanya tidak tepat
dan tidak sesuai dengan situasi yang mendukungnya dengan kondisi
psikologi anak didik.
Upaya Peningkatan Kerja..., Yuliant Fitri, FKIP, UMP, 2014
14
Metode yang bervariasi ini di pengaruhi oleh peran guru dan
kompetensi yang dimiliki oleh guru. Kompetensi guru diperlukan agar
dapat menentukan metode yang cocok dalam pembelajaran agar model
tersebut dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan dapat meningkatkan
prestasi belajar yang diharapkan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
penggunaanya, menurut Surakhamad (dalam Djamarah, 2010:46)
mengemukakan ada lima faktor yang mempengaruhi penggunaan metode
mengajar diantaranya adalah:
a. Tujuan yang bermacam-macam jenis dan fungsinya.
b. Anak didik yang bermacam-macam tingkat kematangan.
c. Situasi yang bermacam-macam keadaanya.
d. Fasilitas yang bermacam-macamkualitas dan kuantitasnya.
e. Pribadi guru serta kemampuan profesionalnya yang berbeda-beda.
5. Strategi Pembelajaran Quantum
a. HakikatStrategiPembelajaran Quantum
Quantum merupakan model pembelajaran yang dikembangkan
oleh BobbyDePorter dan Mike Hernacki yang mengedepankan
pembelajaran yang imajinatif dan teknik-teknik yang efektif dalam
belajar. Menurut DePorter B dkk (2010:34) Asas utama pembelajaran
quantum adalah membawa dunia siswa ke dalam dunia guru, dan
mengantarkan dunia guru ke dunia siswa dengan prinsip utama subjek
belajar adalah siswa.
Upaya Peningkatan Kerja..., Yuliant Fitri, FKIP, UMP, 2014
15
Guru hanyasebagai fasilitator, sehingga guru harus memahami
potensi siswa terlebih dahulu. Salah satu cara yang dapat digunakan
dalam hal ini adalah mengaitkan apa yang akan diajarkan dengan
peristiwaperistiwa, pikiran atau perasaan, tindakan yang diperoleh siswa
dalam kehidupan baik di rumah, di sekolah, maupun di lingkungan
masyarakat.
b. Prinsip-prinsip StrategiPembelajaran Quantum
Strategi Pembelajaran Quantummenurut Bobbi Deporter dkk
(2010:36) mempunyai lima prinsip atau kebenaran tetap sesuai dengan
asas utamanya, bawalah dunia mereka kedalam dunia kita, antarkan
dunia kita kedunia mereka. Prinsip-prinsip ini mempengaruhi seluruh
seluruh aspek Quantum, prinsip-prinsip tersebut adalah :
1) Segalanya Berbicara
Segalanya dari lingkungan kelas hingga bahasa tubuh anda, dari
kertas yang anda bagikan hingga rencana pembelajaran semuanya
mengirim pesan tentang belajar. Maksudnya adalah bahwa semua
pembelajaran dirancang sedemikian untuk mengirim pesan sendiri-
sendiri. Dapat dilihat dari semua gerak tubuh misalkan dari
senyuman yang menggambarkan rasa senang, mengangguk
menggambarkan bahwa setuju ataupun menggeleng menggambarkan
ketidak setujuan dari apa yang dialami oleh siswa. Disini guru
dituntut menjadi pendamping yang baik mampu menata semua
Upaya Peningkatan Kerja..., Yuliant Fitri, FKIP, UMP, 2014
16
komponen belajar secara berkesinambungan agar tujuan
pembelajaran dapat tercapai dengan baik.
2) Segalanya Bertujuan
Semua yang terjadi dalam pengubahan anda mempunyai tujuan.
Maksudnya adalah semua pembelajaran yang dilakukann untuk
dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
3) Pengalaman Sebelum Pemberian Nama
Otak kita berkembang pesat dengan adanya rangsangan kompleks,
yang akan menggerakann rasa ingin tahu. Oleh karena itu, proses
balajar paling baik terjadi ketika siswa telah mengalami informasi
sebelum mereka memperoleh nama apa yang mereka pelajari.
4) Akui Setiap Usaha
Belajar mengandung resiko, belajar berani melangkah keluar dari
kenyamanan. Pada siswa mengambil langkah ini, mereka patut
mendapat pengakuan atas kecakapan diri mereka. Disini akui setiap
usaha, maksudnya agar guru dapat mengakui dan memberikan
sebuah penghargaan dari apa yang telah dikerjakan oleh siswa
sehingga siswa merasa dihargai hasil kerja kerasnya oleh guru.
5) Jika layak Dipelajari, maka layak pula dirayakan
Perayaan adalah sarapan pelajar juara. Perayaan memberikan umpan
balik mengenai kemajuan dan meningkatkan asosiasi emosi positif
dengan belajar.
Upaya Peningkatan Kerja..., Yuliant Fitri, FKIP, UMP, 2014
17
c. Pelaksanaan StrategiPembelajaran Quantum
Pelaksanana pembelajaran quantum didasarkan pada langkah-
langkah atau strategi TANDUR ( Deporter dan Mike Hernalki,
2010:39-40).
1) TUMBUHKAN
Tumbuhkan minat dengan memuaskan (apakah Manfaatnya Bagiku)
AMBAK dan manfaatkan kehidupan pelajar. Disini guru dapat
bercerita segudang cerita yang dapat menumbuhkan semangat
belajar. Cerita ini berhubungan dengan manfaat kehidupan siswa
serta apa yang harus dipelajari oleh siswa untuk mencapai semua
tujuan yang diinginkan.
2) ALAMI
Guru menciptakan yang umum yang dialami oleh siswa agar dapat
dimengerti oleh siswa. Kaitkan materi pembelajaran dengan
kegiatan yang abstrak menjadi kongrit dengan kehidupan sehari-hari
sehingga siswa tidak mengalami kebingungandan akan lebih paham
apa yang dimaksud oleh guru.
3) NAMAI
Guru dalam pembelajaran memberikan pertanyaan-pertanyaan
tuntunan berdasarkan pengalaman agar ditemukan pengetahuan
yang diketahui oleh siswa. Guru memberikan pembelajaran secara
konsep, ketrampilan berfikir dan strategi belajar agar siswa dapat
Upaya Peningkatan Kerja..., Yuliant Fitri, FKIP, UMP, 2014
18
berfikir secara kongrit sehingga pembelajaran akan selalu teringat
oleh siswa sampai kapanpun.
4) DEMONTRASIKAN
Demontrasi, disini memberikan kebebasan siswa untuk
mengeluarkan pendapat ataupun ide yang berhubungan dengan
pembelajaran sehingga dapat menimbulkan interaksi yang positif
dan dapat menumbuhkan keaktifan siswa dalam pembelajaran.
5) ULANGI
Kegiatan ulangi ini mempunyai maksud upaya penegasan,
kemantapan dan penyimpulan pada materi yang dipelajari oleh
siswa sesuai tujuan yang ingin dicapai. Tujuan dari pengulangan ini
adalah agar siswa dapat mengingat selamanya materi pecahan ini.
6) RAYAKAN
Rayakan disini mempunyai maksud agar siswa itu merasa lebih
mantap dan puas telah menyelesaikan pekerjaan, ikut berpartisipasi
dalam pembelajaran, dan dapat memperoleh ilmu pengetahuan yang
akan meningkatkan motivasi belajar dan rasa percaya diri untuk
belajar, dan siswa akan belajar lebik baik dari setelah memperoleh
pembelajaran.
d. Kelebihan dan Kekurangan dari StrategiQuantum
Upaya Peningkatan Kerja..., Yuliant Fitri, FKIP, UMP, 2014
19
1) Pembelajaran Quantum ini karena pembelajarannya berpusat pada
siswa mempunyai beberapa kelebihan. Kelebihan dari Model
Pembelajaran Quantum adalah :
a) Dapat membimbing peserta didik kearah berpikir yang sama
dalam satu saluran pikiran yang sama
b) Dapat memusatkan perhatian siswa dapat dipusatkan pada hal-
hal yang dianggap penting oleh guru, sehingga hal penting itu
dapat diamati dengan teliti
c) Dapat merangsang siswa untuk lebih aktif mengamati,
menyesuaikan antara teori dengan kenyataan dan siswa dapat
membuktikan sendiri
d) Karena untuk pembelajaran ini harus dapat merangsang minat
siswa untuk belajar maka guru harus lebih kreatif menciptakan
pembelajaran.
e) Pembelajaran akan mudah diterima oleh siswa karena siswa
mengalami sendiri
2) Adapun kelemahan-kalemahan yang ada dalam Strategi Quantum
ini adalah :
a) Strategi ini memerlukan kesiapan yang matang dan
membutuhkan waktu yang lebih panjang dalam pembelajaran
b) Fasilitas, biaya dan peralatan yang dibutuhkan belum tentu
selalu tersedia dengan baik
Upaya Peningkatan Kerja..., Yuliant Fitri, FKIP, UMP, 2014
20
c) Karena dalam metode ini ada perayaan untuk menghormati
usaha siswa baik tepuk tangan maupun bernyanyi maka akan
dapat mengganggu konsentrasi kelas yang lain
d) Strategi ini memerlukan ketrampilan guru secara khusus karena
jika tidak maka pembelajaran tidak akan berjalan dengan baik
e) Agar berhasil dengan Strategi ini maka dibutuhkan ketelitian
dan kesabaran tetapi kadang terabaikan sehingga tujuan
pembelajaran tidak sesuai dengan apa yang diharapkan
6. Media atau Alat pembelajaran
Alat atau media menurut Djamarah (2010:47) adalah segala
sesuatu yang dipergunakan dalam rangka mencapai tujuan pengajaran.
Fungsi utama media pembelajaran yaitu, sebagai sarana bantu untuk
mewujudkan situasi pembelajaran yang lebih efektif. Dengan fungsi itu,
media pembelajaran harus dijadikan bagian integral dari keseluruhan
proses pembelajaran itu sendiri.
Penanaman konsepnya dalam penelitian digunakan benda yang
kongrit seperti buah ataupun roti. Tujuan pengguanaan benda kongkrit
agar siswa akan lebih jelas apa yang dinamakan pecahan. Penanaman
konsep di sini harus membuat siswa lebih mengerti apa arti pecahan itu
sendiri.
Contoh untuk menunjukan pecahan
:
Upaya Peningkatan Kerja..., Yuliant Fitri, FKIP, UMP, 2014
21
B. Hasil Yang Relevan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan oleh Mahardini
Sonita Putri tahun 2012 yang berjudul “Peningkatan hasil belajar
matematika pada operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat
melalui model pembelajaran Quantum teaching di kelas IV SD Negeri 2
Bojongsari” yang menyatakan bahwa pada siklus I hasil belajar aspek
kognitif menghasilkan rata-rata 68,97% dengan rata-rata 65,90%. Hasil
belajar pada aspek afektif menghasilkan rata-rata 65,79% dan aspek
psikomotor menghasilkan rata-rata 66,53%.
Hasil belajar pada siklus II aspek kognitif menghasilkan rata-rata 72,5
dengan ketuntasan belajar 86,36% dan aspek afektif menghasilkan rata-rata
85,17% sedangkan aspek psikomotor menghasilkan rata-rata 85,79%.
Dengan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa metode Quantum dapat
meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri 2
Bojongsari.
Apel disamping menunjukan
pecahan
Potongan pizza di samping
menunjukan pecahan
Upaya Peningkatan Kerja..., Yuliant Fitri, FKIP, UMP, 2014
22
C. Kerangka Berpikir
Sekolah akan terlihat lebih bermutu apabila antara siswa, guru, dan
semua orang tua siswa dapat bekerja sama dengan baik dalam memberikan
perhatian dalam pembelajaran. Keberhasilan pendidikan dapat dipengaruhi
juga oleh kelengkapan sarana dan prasana, media pembelajaran, fasilitas
sekolah dan juga kreatifitas guru. Seorang guru sangatlah berpengaruh karena
guru yang memegang kendali penuh dikelas, maka guru dituntut dapat
menggunakan model dan media pembelajaran yang sesuai dengan pelajaran
dan materi yang akan diajarkan sehingga siswa tidak mengalami kebosanan
dan anak akan lebih aktif sehingga prestasi belajarnya akan meningkat.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan guru kelas V
SD Negeri Tamansari banyak masalah yang dihadapi oleh guru dalam
pembelajaran Matematika pada umunmnya tanpa kecuali pada materi
pecahan Masalah-masalah yang dihadapi guru ini seperti kurangnya kerja
keras siswa sehingga mempengaruhi rendahnya prestasi belajar siswa, oleh
sebab itu diharapkan dengan penelitian yang menggunakan model
pembelajaran quantum ini akan dapat mengatasi masalah yang dihadapi oleh
SD Negeri Tamansari dan dapat meningkatkan kerja keras siswa dan prestasi
belajar.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilakukan sekurang-
kurangnya dalam 2 siklus, tetapi dapat juga dalam 3 siklus jika dalam siklus
ke 2 permasalahan belum teratasi dengan baik. Berdasarkan uraian diatas,
Upaya Peningkatan Kerja..., Yuliant Fitri, FKIP, UMP, 2014
23
maka dari itu peneliti menggambarkan kerangka berpikir dalam penelitian ini
adalah :
Gambar 2.1 Kerangka berpikir
D. Hipotesis Tindakan
Penggunaan model pembelajaran yang tepat dan dan perencanaan
proses pembelajaran yang matang maka pembelajaran akan berjalan dengan
baik. Berdasarkan deskripsi teori, hasil penelitian yang relevan, dan kerangka
berpikir, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis dari penelitian ini adalah:
1. Penggunaan Strategi Quantum dalam matematika materi pecahan kelas V
SD Negeri Tamansari dapat meningkatkan kerja keras siswa.
2. Penggunaan Strategi Quantum pada matematika materi pecahan kelas V SD
Negeri Tamnsari dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
Siklus I Dalam
pembelajaran
menggunakan
StrategiQuantum
Siklus II
Dalam pembelajaran
menggunakan Strategi Quantum
Kerja keras siswa dan
prestasi siswa rendah
Guru menggunakanStrategi
Quantum
Guru belum
mengajarkan dengan
Strategi Quantum
Kondisi awal siswa
Tindakan
Evaluasi
Kerja keras dan
prestasi
belajarmeningkat
Kondisi akhir siswa Evaluasi
Upaya Peningkatan Kerja..., Yuliant Fitri, FKIP, UMP, 2014