21
6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tentang petani Pertanian adalah suatu jenis kegiatan produksi yang berlandaskan proses pertumbuhan dari tumbuh-tumbuhan dan hewan. Kegiatan pertanian terjadi ketika manusia mulai mengambil peranan dalam proses kegiatan tanaman dan hewan untuk memenuhi kebutuhan (Soetriono dkk, 2006:1). Dalam bukunya yang berjudul Pengantar Ilmu Pertanian, Soetriono dkk; berpendapat bahwa manusia berusaha mengatur atau mengusahakan tumbuh-tumbuhan dan hewan serta memanfaatkan hasilnya. Mereka mengubah tempat tumbuhan dan hewan serta lingkungannya agar dapat memenuhi kebutuhan manusia. Manusia seperti itu disebut petani atau pengusaha pertanian (Soetriono dkk, 2006:12). Sebagian besar dari rakyat Indonesia itu adalah rakyat petani sejak berabad-abad lamanya, maka tak mengherankan bahwa cara berfikir yang paling asli itu adalah seperti cara berfikir rakyat petani. Serupa dengan beberapa ahli antropologi, terutama P. Redfield, kami menganggap petani atau peasant itu, rakyat pedesaan, yang hidup dari pertanian dengan teknologi lama. Sistem ekonomi dalam masyarakat petani itu berdasarkan pertanian (bercocok tanam, peternakan, atau perikanan) yang menghasilkan pangan (Darsono Wisadirana,1992:17). Dilihat dari letak geografis Indonesia ada beberapa jenis petani yang ada didaerah pedesaan.Mulai dari petani padi, petani jagung, petani kedelai, petani sayuran, petani buah-buahan dan lain-lain menyesuaikan dengan kondisi tanah

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tentang petani · yang disajikan (Herbert Read, 1959:1) 1. Komponen seni Karya seni lahir dari seniman yang kreatif, artinya seniman selalu berusaha meningkatkan

  • Upload
    others

  • View
    14

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tentang petani · yang disajikan (Herbert Read, 1959:1) 1. Komponen seni Karya seni lahir dari seniman yang kreatif, artinya seniman selalu berusaha meningkatkan

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Tentang petani

Pertanian adalah suatu jenis kegiatan produksi yang berlandaskan proses

pertumbuhan dari tumbuh-tumbuhan dan hewan. Kegiatan pertanian terjadi ketika

manusia mulai mengambil peranan dalam proses kegiatan tanaman dan hewan

untuk memenuhi kebutuhan (Soetriono dkk, 2006:1). Dalam bukunya yang

berjudul Pengantar Ilmu Pertanian, Soetriono dkk; berpendapat bahwa manusia

berusaha mengatur atau mengusahakan tumbuh-tumbuhan dan hewan serta

memanfaatkan hasilnya. Mereka mengubah tempat tumbuhan dan hewan serta

lingkungannya agar dapat memenuhi kebutuhan manusia. Manusia seperti itu

disebut petani atau pengusaha pertanian (Soetriono dkk, 2006:12).

Sebagian besar dari rakyat Indonesia itu adalah rakyat petani sejak

berabad-abad lamanya, maka tak mengherankan bahwa cara berfikir yang paling

asli itu adalah seperti cara berfikir rakyat petani. Serupa dengan beberapa ahli

antropologi, terutama P. Redfield, kami menganggap petani atau peasant itu,

rakyat pedesaan, yang hidup dari pertanian dengan teknologi lama. Sistem

ekonomi dalam masyarakat petani itu berdasarkan pertanian (bercocok tanam,

peternakan, atau perikanan) yang menghasilkan pangan (Darsono

Wisadirana,1992:17).

Dilihat dari letak geografis Indonesia ada beberapa jenis petani yang ada

didaerah pedesaan.Mulai dari petani padi, petani jagung, petani kedelai, petani

sayuran, petani buah-buahan dan lain-lain menyesuaikan dengan kondisi tanah

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tentang petani · yang disajikan (Herbert Read, 1959:1) 1. Komponen seni Karya seni lahir dari seniman yang kreatif, artinya seniman selalu berusaha meningkatkan

7

dimana petani dilahirkan. Penulis lebih tertarik pada aktivitas petani dalam hal

menanam padi, mulai dari proses mengolah tanah sampai memanen dengan alat

sederhana hingga menggunakan alat yang lebih modern. Semua itu dilakukan

dengan rasa senang dan penuh rasa gotong royong antar sesama petani, mereka

sadar mereka tidak bisa melalukan segalanya sendiri dan membutuhkan bantuan

orang lain untuk mempermudahkan pekerjaannya.

Secara umum petani bekerja keras, mereka belajar dari tahun ke tahun dan

jarang mengembangkan metode baru dalam bercocok tanam. Pada umumnya,

mereka menggunakan cara-cara yang biasa dipakai oleh orang tua mereka dan

sekali-sekali meniru sesuatu yang baru dari tetangganya. Mereka mengharapkan

sedikit perubahan dalam kehidupannya atau sekedar terhindar dari kelaparan,

sakit, dan kematian anak-anaknya serta dapat mempertahankan tanah yang

dimiliki atau memperluas. Sementara itu ada juga petani yang mencari metode-

metode baru mengenai penanaman supaya hasil yang diperoleh meningkat. Di

samping itu, terdapat juga petani-petani yang tampaknya tidak dapat bertahan.

Mereka membiarkan rumput-rumputan tumbuh merajalela dan ternak berkeliaran

disawah mereka karena terjerumus ke jurang hutang. Bahkan mereka kehilangan

harapan tanahnya pun akan hilang (Soetriono dkk, 2006:22).

Sementara itu, dalam bukunya yang berjudul Masyarakat Petani Dan

Kebudayaan Robert Redfield menyimpulkan bahwa alam adalah milik manusia

dan milik Allah sekaligus; alam ditempa, akan tetapi rasa hormat yang sopan

menyertai kerja; pekerjaan petani adalah tindakan praktis yang diliputi dengan

perasan religious (Robert Redfiel,1985:90). Pada masyarakat pedesan memang

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tentang petani · yang disajikan (Herbert Read, 1959:1) 1. Komponen seni Karya seni lahir dari seniman yang kreatif, artinya seniman selalu berusaha meningkatkan

8

masih banyak dijumpai seperti (manganan) syukuran ketika panen raya dan hasil

tanamannya melimpah, bertujuan untuk mensyukuri hasil panen yang telah

diberikan oleh sang pencipta dan bertujuan untuk mengakrabkan (guyup rukun)

antar sesama petani yang dipimpin oleh sesepuh desa.

Pada masyarakat desa, pria yang melakukan pekerjaan disawah, sedangkan

istrinya yang mengatur anggaran belanja. Wanita memegang peranan cukup

penting dalam menentukan berapa besarnya biaya yang akan dikeluarkan untuk

pupuk, obat-obatan, dan alat-alat kerja. Kasih saying para suami/ayah terhadap

keluarganya menyebabkan mereka mulai sadar dan berhasrat agar keluarga

mereka dapat mengeyam kehidupan yang lebih baik dan bersedia bekerja keras

untuk mewujudkan hal tersebut. Hasrat petani untuk memberikan kehidupan yang

lebih baik bagi keluarganya merupakan dorongan yang efektif dalam banyak hal

untuk meningkatkan produktivitas usahatani (Soetriono dkk, 2006:26).

B. Proses-Proses Sosial

Pada prinsipnya, manusia tidak dapat hidup sendiri dan harus berinteraksi

dengan manusia yang lain, hal ini dikarenakan manusia membutuhkan bantuan di

dalam hidupnya, dan untuk memenuhi kebutuhan tersebut manusia harus bergaul

dengan manusia yang lain. Masyarakat pedesaan yang sebagian besar petani terus

bergerak, karena kebutuhan yang berubah, baik kebutuhan untuk memenuhi

keluarga, kebutuhan untuk pertanian, dan sebagainya (Yuwono, Triwibowo Dkk.

2011:386).

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tentang petani · yang disajikan (Herbert Read, 1959:1) 1. Komponen seni Karya seni lahir dari seniman yang kreatif, artinya seniman selalu berusaha meningkatkan

9

Petani bukan hanya sebagai penggarap dan manajer ia juga manusia

sebagai anggota kelompok manusia lainnya, yaitu keluarga dan masyarakat atau

tetangga (Soetriono dkk, 2006:13). Keluarga memiliki pengaruh penting, bagi

petani dengan keluarga petani rela banting tulang dan bekerja keras demi

menghidupi kebutuhan keluarga yang semakin hari semakin meningkat, mulai

dari sandang, pangan, kesehatan dan kebutuhan lainnya.

Beberapa petani mencintai tanahnya tetapi mereka mengharapkan lebih

dari sekedar kesenangan untuk melakukan hobinya. Yang mereka inginkan adalah

makanan dan uang untuk memenuhi kebutuhan dan keluarganya. Mereka akan

merasa bangga dan puas jika telah menyelesaikan pekerjaan dengan baik, bahkan

jika lebih baik dari tetangga-tetangganya. Mereka akan lebih puas apabila hasil

pekerjaannya diketahui oleh anggota masyarakat disekitar tempat tinggalnya.

Uang bukanlah segala-galanya tapi persahabatan dan persetujuan masyarakat

penting bagi kita Kita tidak ingin dicemooh orang dan tidak ingin diasingkan dari

pergaulan, para petani juga memiliki perasaan tersebut (Soetriono dkk, 2006:24).

Keputusan-keputusan yang diambil oleh petani juga dapat dipengaruhi

oleh sikap dan perilaku serta hubungan-hubungan dalam masyarakat setempat di

mana mereka hidup. Bagi petani, masyarakat disekitarnya mempunyai arti yang

penting. Masyarakat tersebut adalah sumber keamanan, mengharapkan bantuan

dalam keadaan mendesak dari teman-teman dan tetangganya atau membantu

keluarganya jika terjadi sesuatu terhadap dirinya. Anggota masyarakat pedesaan

selalu hidup bergotong royong dalam melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sulit

atau yang tak mungkin dilakukan oleh satu orang, seperti memperbaiki saluran

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tentang petani · yang disajikan (Herbert Read, 1959:1) 1. Komponen seni Karya seni lahir dari seniman yang kreatif, artinya seniman selalu berusaha meningkatkan

10

air, mengolah tanah, dan sebagainya. Karena saling berkepentingan, petani enggan

berbuat sesuatu yang dapat mengganggu atau merusak struktur masyarakat atau

melanggar tradisi (Soetriono dkk, 2006:27).

C. Definisi Seni Lukis

Seni lukis adalah karya seni rupa dua dimensional yang menampilkan

unsur warna, bidang, garis, bentuk, dan tekstur. Sebagai bagian dari karya seni

murni, seni lukis merupakan bahasa ungkapan pengalaman artistik dan ideologi.

Wujud tiga dimensional dalam seni lukis, awalnya adalah gambaran semu yang

diperoleh melaluhi teknik perspektif atau perbedaan kecerahan antara satu warna

dengan warna lainya. Secara umum, seni lukis dikenal melalui sapuan kuas

dengan cat berbasis air yang disapukan pada permukaan kain kanvas. Sedangkan

medium lainnya adalah cat berbasis air yang dibuat pada permukaan kertas.

Dalam perkembangan selanjutnya, medium karya seni lukis tidak lagi terbatas

dengan cat minyak dan cat air saja, tetapi dengan berbagai bahan pewarna dan

elemen-elemen lainnya sesuai dengan ide atau gagasan penciptanya, sehingga

batasan seni lukis yang bersifat dua dimensional menjadi kabur karena

pemanfaatan teknik kolase dan campuran (mix media) yang menghadirkan

bentuk tiga dimensional secara nyata, tanpa ilusi ruang ( Nooryan bahari, 2008 :

82 ). Kolase sebuah teknik seni dengan cara menempel material-material selain

cat seperti kertas, kaca, logam, tanah dan lain-lain kemudian dikombinasikan

dengan enggunaan cat (minyak) atau teknik lainnya (Mikke Susanto,2012 : 225)

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tentang petani · yang disajikan (Herbert Read, 1959:1) 1. Komponen seni Karya seni lahir dari seniman yang kreatif, artinya seniman selalu berusaha meningkatkan

11

Seni menurut Leo Tolstoy (Sumardjo, 2000:62) adalah ungkapan perasaan

pencipta yanng disampaikan kepada orang lain agar mereka dapat merasakan apa

yang dirasakan pelukis. Seni merupakan usaha manusia untuk menciptakan

bentuk-bentuk yang menyenangkan. Bentuk yang menyenangkan dalam arti

bentuk yang dapat membingkai perasaaan keindahan dan perasaan keindahan itu

dapat terpuaskan apabila dapat menangkap harmoni atau satu kesatuan dari bentuk

yang disajikan (Herbert Read, 1959:1)

1. Komponen seni

Karya seni lahir dari seniman yang kreatif, artinya seniman selalu berusaha

meningkatkan sensibilitas dan persepsi terhadap dinamika kehidupan masyarakat.

kreatifitas seniman dalam proses cipta seni, secara teoritis membutuhkan

pemikiran yang matang. Ada tiga komponen seni dalam proses cipta seni sebagai

landasan yaitu : tema , bentuk, isi (Darsono Sony Kartika, 2007:31).

a. Subject matter atau tema

Subject matter atau tema pokok ialah rangsang cipta seniman

dalam usahanya untuk menciptakan bentuk-bentuk yang menyenangkan.

Subject matter, yaitu inti atau pokok persoalan yang dihasilkan sebagai

akibat adanya pengolahan objek (baik objek alam atau objek image) yang

terjadi dalam ide seorang seniman dengan pengalaman pribadinya. Subject

matter merupakan bentuk dalam ide sang seniman, artinya bentuk yang

belum dituangkan dalam media atau belum lahir sebagai bentuk fisik

(Darsono Sony Kartika, 2007:31-32).

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tentang petani · yang disajikan (Herbert Read, 1959:1) 1. Komponen seni Karya seni lahir dari seniman yang kreatif, artinya seniman selalu berusaha meningkatkan

12

b. Bentuk (form)

Bentuk (form) adalah totalitas dari pada karya seni, bentuk

merupakan organisasi satu kesatuan atau komposisi dari unsur-unsur

pendukung karya. Bentuk fisik sebuah karya dapat diartikan sebagai

kongkritisasi dari subject matter tersebut dan bentuk psikis sebuah karya

merupakan susunan dari kesan hasil tanggapan. Hasil tangggapan yang

terorganisir dari kekuatan proses imajinasi seorang penghayat itulah maka

akan terjadilah sebuah bobot karya atau arti (isi) sebuah karya seni

(Darsono Sony Kartika, 2007:33).

c. Isi

Isi adalah bentuk psikis dari seseorang penghayat yang baik.

Perbedaan bentuk dan isi hanya terletak pada diri penghayat. Bentuk hanya

cukup dihayati dengan indrawi tetapi isi atau arti dihayati dengan mata

batin seseorang penghayat secara kontemplasi. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa isi disamakan dengan subject matter seorang

penghayat (Darsono Sony Kartika, 2007:33).

2. Unsur-Unsur Rupa

Seni rupa merupakan salah satu kesenian yang mengacu pada bentuk

visual, yang merupakan susunan atau komposisi dari unsur-unsur rupa. Struktur

seni rupa atau penyusunan unsur rupa dalam mewujudkan bentuk pada seni rupa

diperlukan hukum atau asas penyusunan, merupakan dasar dari pengamatan /

pemahaman seni. Memahami karya sajian, maka sebenarnya ia harus terlebih

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tentang petani · yang disajikan (Herbert Read, 1959:1) 1. Komponen seni Karya seni lahir dari seniman yang kreatif, artinya seniman selalu berusaha meningkatkan

13

dahulu mengenal struktur organisasi atau dasar-dasar dari susunan dasar seni rupa,

mengenal garis, shape, warna, tekstur, volume, ruang, dan waktu (Darsono Sony

Kartika, 2007:35).

Penyusun karya harus mampu dan berusaha untuk menampilkan

keanekaan (variety) dan kesatuan (unity) yang semuanya tetap

mempertimbangkan keseimbangan (The Liang Gie,1976: 54).

a. Garis

Garis merupakan dua titik yang disatukan sehingga menjadi suatu

garis yang utuh. Dalam dunia seni rupa garis merupakan elemen penting

yang sering muncul. Garis adalah suatu goresan atau ekspresi seseorang

yang mudah dilakukan siapa saja.

Garis bukan hanya menjadi garis kadang menjadi simbol emosi

yang diungkapkan lewat garis atau goresan. Garis merupakan medium

yang paling sederhana, garis sebagai medium seni rupa mempunyai

peranan yang sangat penting. Garis punya peranan sebagai lambing, yang

kehadirannya merupakan lambing informasi dan simbol ekspresi ungkapan

seniman. Namun yang paling penting sebenarnya bukan simbol atau

lambang apa, tetapi bagaimana merasakan intensitas garis yang tergores

pada setiap karya seni. Setiap garis mempunyai kekuatan tersendiri yang

membutuhkan pemahaman (Darsono Sony Kartika, 2007: 36-37).

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tentang petani · yang disajikan (Herbert Read, 1959:1) 1. Komponen seni Karya seni lahir dari seniman yang kreatif, artinya seniman selalu berusaha meningkatkan

14

b. Shape ( bidang )

Shape adalah suatu bidang kecil yang terjadi karena dibatasi oleh

sebuah kontur (garis) dan atau dibatasi oleh adanya warna yang berbeda

atau oleh gelap terang pada arsiran atau karena adanya tekstur. Shape

(bangun) tersebut mengalami beberapa perubahan didalam penampilannya

(transformasi) yang sesuai dengan gaya dan cara mengungkapkan secara

pribadi seorang seniman (Darsono Sony Kartika, 2007:37).

“Bidang atau shape ada dua macam yaitu shape geometrik dan

shape biormophic. Shape geometrik merupakan suatu bentuk yang

ada standarnya (ukuran, aturan, batasan) dalam sifat dan berasal

dari ilmu ukur, seperti lingkaran, empat persegi, segitiga, dan

trapesium. Shape biormophic adalah bentuk yang tidak berarturan

(bentuk-bentuk bebas, organik)” (Arfial Arsad Hakim, 1997 : 63)

c. Warna

Warna (hue) adalah bagian dari unsur desain yang memberikan

kesan hidup dalam sebuah karya seni, dia tercipta karena adanya pantulan

dari cahaya yang kemudian tertangkap oleh mata kita. Pembagian warna

menurut Munsell memiliki 5 hue yang merupakan warna-warna dasar

yaitu: merah, kuning, hijau, biru dan ungu dan dalam percampuran antara

hue-hue itu hue intermediate, merah kuning (orange). Selain hue dalam

warna ada juga value. Value adalah penekanan gelap terang dan kecerahan

warna. Menurut Munsell ada 11 tingkatan value netral, termasuk warna

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tentang petani · yang disajikan (Herbert Read, 1959:1) 1. Komponen seni Karya seni lahir dari seniman yang kreatif, artinya seniman selalu berusaha meningkatkan

15

putih dan hitam walaupun secara teoritis tidak masuk dalam warna

(Darsono Sony Kartika, 2007:39-41).

d. Tekstur

Tekstur adalah kesan halus dan kasarnya suatu permukaan lukisan

atau gambar, atau perbedaan tinggi rendahnya permukaan suatu lukisan

atau gambar. Tekstur juga merupakan rona visual yang menegaskan

karakter suatu benda yang dilukiskan atau digambar (Nooryan Bahari,

2008: 102).

Tekstur adalah sifat permukaan dari suatu benda atau bidang, yang

memberi karakter atas suatu benda atau bidang permukaan tersebut,

apakah permukaannya halus, sedang atau kasar. Tekstur dibedakan

menjadi dua:

1. Tekstur nyata (tekstur aktual)

Tekstur nyata atau actual/virtual texture (nyata, sesungguhnya)

disebut juga tactile texture (dapat diraba dan dirasakan), misal permukaan

tembok, kaca, dan sebagainya. Tekstur tersebut dapat berupa tekstur alami,

maupun tekstur buatan.

2. Tekstur semu ( simulated texture = seolah-olah)

Misalkan kita menciptakan atau membuat tekstur dengan

menggunakan suatu alat tertentu misalnya cat dengan kanvas, lalu hasil

yang kita dapatkan terlihat seolah-olah permukaan itu sangat kasar atau

mungkin sangat licin atau seakan-akan terdiri dari serat-serat dan

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tentang petani · yang disajikan (Herbert Read, 1959:1) 1. Komponen seni Karya seni lahir dari seniman yang kreatif, artinya seniman selalu berusaha meningkatkan

16

sebagainya. Padahal jika kita raba yang kita rasakan hanya kehalusan

permukaan kertas atau bidang gambar tertentu. Di sini tekstur yang hadir

bersifat semu. Ia hadir dalam imajinasi visual. Sebagai contoh dari tekstur

semu ini adalah diketemukan bermacam-macam tekstur buatan yang

diciptakan dengan berbagai teknik-teknik arsir, titik-titik, cap dan lain-lain

(Arfial Arsad Hakim, 1997: 100-101).

Texture (tekstur) adalah unsur rupa yang menunjukan rasa

permukaan bahan, yang sengaja dibuat dan dilahirkan dalam sususnan

untuk mencapai bentuk rupa, sebagai usaha untuk memberikan rasa

tertentu pada permukaan bidang pada perwajahan bentuk pada karya seni

rupa secara nyata atau semu. Artifical texture (tekstur buatan) merupakan

tekstur yang sengaja dibuat atau hasil penemuan : kertas, logam, kaca,

plastik dan sebagainya. Sedang istilah Nature tekstur (tekstur alami)

merupakan wujud rasa permukaan bahan yang sudah ada secara alami

tanpa campur tangan manusia : batu, pasir, kayu, rumput dan lain

sebagainya. Tekstur dapat dibuat dengan cara teknik kolase, dengan

menempelkan berbagai bahan, missal menempelkan potongan-potonggan

kertas, kayu, kain atau dengan menggunakan bubur kertas, bubur kayu,

beberapa barang bekas, dan sebagainya. Pada prinsipnya permukaan wajah

menjadi rasa tertentu secara peranaan atau secara visual (Soegeng

TM.ed,1987:76).

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tentang petani · yang disajikan (Herbert Read, 1959:1) 1. Komponen seni Karya seni lahir dari seniman yang kreatif, artinya seniman selalu berusaha meningkatkan

17

3. Komposisi

Komposisi secara sederhana diartikan sebagai cara menata elemen-elemen

dalam gambar, elemen-elemen ini mencakup garis, bidang, bentuk, warna, terang

dan gelap (Sadjiman Ebdi Sanyoto, 2004: 21).

Komposisi (dinamis) kombinasi berbagai elemen gambar atau karya seni

untuk mencapai kesesuaian atau integrasi antara warna, garis, bidang dan unsur-

unsur karya seni yang lain untuk mencapai susunan yang dinamis, termasuk

tercapainya proporsi yang menarik secara artistik, golden section.

Komposisi terbuka aransemen atau komposisi tanpa ada batasan. Figur

atau objek dapat muncul di dalam atau di luar frame secara random dan objek

dapat disajikan sebagai bagian dari hal yang melebihi pandangan mata penonton.

Komposisi tertutup tipe komposisi yang semua elemen gambarmuncul

hanyamengisi bidang gambar, figur-figurnya hadir dalam batasan pandangan

penonton(Mikke Susanto, 2012:226-227).

4. Proses Penciptaan Seni

1. Proses Penemuan Seni

Berbicara masalah seni, gaya karya seni lukis naif adalah lukisan bergaya

kekanakan, menggunakan warna terang yang kuat, komposisi ritmis, biasanya

dipakai seniman yang bekerja tanpa atau belum mengalami pendidikan (non

formal. Seni ini ditandai oleh kesederhanaan goresan, warna maupun teknik

(Mikke Susanto, 2011: 270). Karya yang dibuat oleh penulis merupakan karya

yang bergaya naif, karena pengerjaannya dengan bentuk-bentuk yang kekanak-

kanakan, warna dan corak yang terang, tetapi melalui pemikiran untuk

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tentang petani · yang disajikan (Herbert Read, 1959:1) 1. Komponen seni Karya seni lahir dari seniman yang kreatif, artinya seniman selalu berusaha meningkatkan

18

menimbulkan ide kemudian menggambarkan sketsanya terlebih dahulu untuk

kemudian diwujudkan dalam karya.

Penulis juga membuat karya lain yang bergaya Realisme sosial. Realisme

sosialis adalah salah satu aliran dalam sosialisme yang bergerak dalam kancah

sastra atau kesenian. Semangat realisme sosialis ialah untuk memenangkan

sosialisme di tengah masyarakat. Maka di dalam sastra aliran realisme sosialis,

realitas masyarakat adalah inspirasi untuk membuat karya. Yang dimaksud

dengan realitas masyarakat ialah memberi penyadaran kepada masyarakat yang

tertindas sehingga masyarakat tersebut berjuang untuk melawan sistem yang

menindas tersebut. Realisme sosialis dalam arti sempit istilah ini adalah

penggambaran realitas kehidupan dengan tuntutan untuk mengabdikan seni pada

masyarakat atau seni untuk rakyat. Pada dasarnya terdapat perbedaaan mendasar

antara Realisme dengan Realisme sosialis, yaitu bila Realisme (yang dipelopori

Gustave Courbet) mendasarkan teorinya pada kemampuan daya akal budi

menangkap realitas sebagaimana adanya, sementara Realisme sosialis

mendasarkan teorinya pada dialektika Marx yang menggariskan bahwa realitas

yang Nampak hanyalah sebuah tampilan dari realitas sesungguhnya yang tidak

Nampak. Bisa jadi unsure social dalam aliran ini adalah berurusan pula dengan

politik. Realisme sosialis didasarkan pada tujuan sosialismenya yang militant

(Mikke Susanto, 2012 : 326)

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tentang petani · yang disajikan (Herbert Read, 1959:1) 1. Komponen seni Karya seni lahir dari seniman yang kreatif, artinya seniman selalu berusaha meningkatkan

19

2. Bahan atau Material

Bahan atau Material dalam dunia seni dikenal dengan “medium”, yang

pada dasarnya merupakan sesuatu yang kongkrit sesuatu yang nyata-nyata ada.

Oleh sebab itu seringkali dinyatakan bahan atau material menjadi sesuatu yang

mutlak perlu dan bersifat pengikat (P. Mulyadi, 1998: 17-18).

Sedangkan menurut Nooryan Bahari, bahan atau material merupakan

media untuk menghasilkan karya seni (Nooryan Bahari, 2008: 77-78). Bagi

penulis, pengetahuan seniman dan penguasaan tentang bahan yang akan

digunakan mempengaruhi kualitas karya yang akan diciptakannya, maka dari itu

kecermatan seniman sangat dibutuhkan sehingga karya menjadi maksimal.

3. Teknik

Banyak orang mempunyai pemikiran bahwa teknik diartikan sejenis

keterampilan, sehingga dinyatakan bahwa setiap seniman harus memiliki spesialis

ketrampilan atau keahlian yang disebut teknik (P.Mulyadi, 1998: 19).

Sedangkan menurut Nooryan Bahari, teknik merupakan tata cara

mewujudkan ide/gagasan seniman tersebut (Nooryan Bahari, 2008: 24). Bagi

penulis, teknik dalam berkarya sangat dibutuhkan oleh seniman karena teknik

menghasilkan karakter maupun gaya perseorangann yang khas.

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tentang petani · yang disajikan (Herbert Read, 1959:1) 1. Komponen seni Karya seni lahir dari seniman yang kreatif, artinya seniman selalu berusaha meningkatkan

20

5. Konsep Bentuk Visual

Dalam mengerjakan karya Tugas Akhir ini, penulis menyusun atau

merencanakan konsep bentuk visual mix media dengan kata lain penulis bebas

menggunakan teknik apa saja yang telah dikuasai dan benda-benda temuan

sebagai media dalam berkarya.

1. Mixed Media

Campuran media, dalam seni rupa, mengacu pada karya seni dalam

pembuatan yang lebih dari satu media telah digunakan. Ada perbedaan penting

antara "mixed-media" karya seni dan"seni multimedia". Campuran media

cenderung untuk merujuk pada sebuah karya seni visual yang menggabungkan

berbagai media seni rupa tradisional yang berbeda. Sebagai contoh, sebuah

karya di atas kanvas yang menggabungkan cat, tinta, dan kolase bisa benar

disebut "media campuran" bekerja, tapi bukan karya"seni multimedia." Seni

multimedia Istilah menyiratkan lingkup yang lebih luas dibandingkan media

campuran, menggabungkan seni rupa dengan unsur-unsur non-visual (seperti

rekaman suara, misalnya) atau dengan unsur-unsur seni lainnya (seperti sastra,

drama, tari, grafis gerak, musik, atau interaktivitas) (diunduh

darihttp://en.wikipedia.org/wiki/Mixed_media.11-12-2014).

Sedangkan menurut mikke susanto mixed media (ing) atau media campuran,

dalam kesenian berarti kombinasi antara banyak media atau bahan yang berbeda

seperti halnya menggabungkan efek cahaya, bunyi dan film. Prinsip istilah ini

juga bisa berarti menggambarkan kerja pada seni rupa untuk mengomposisikan

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tentang petani · yang disajikan (Herbert Read, 1959:1) 1. Komponen seni Karya seni lahir dari seniman yang kreatif, artinya seniman selalu berusaha meningkatkan

21

material-material yang berbeda dan bervariasi; seperti antara cat minyak dengan

kolase kertas dan lain-lain (Mikke Susanto, 2012:262).

6. Refrensi Karya

Beberapa karya dari seniman yang menginspirasi dalam proses berkarya

yang memiliki konsep skill matang dan menarik dalam berkarya. Seniman tersebut

adalah:

a. Bonyong Munni Ardhi

Lahir di Malang pada tahun 1946. Seniman ini muncul sebagai

pemberontak dengan idiom - idiom visual yang baru pada Gerakan Seni

Rupa Baru tahun 1975. Bonyong sangat aktif mengikuti pameran di

tingkat nasional dan juga pernah mengajar di Fakultas Seni Rupa di STSI

Surakarta. Bonyong Munni Ardhi adalah salah seorang eksponen Gerakan

Seni Rupa Baru (GSRB) Indonesia yang mempunyai paradigma

kontekstualisme dan pluralitas dalam media ungkap seni rupa. Dalam

banyak karyanya, Bonyong mengungkapkan kontradiksi dan ironi sosial

yang terjadi di sekitarnya. Empatinya yang dalam terhadap kesengajaan

yang terjadi, menuntun kesadaran kritisnya pada sistem kekuasaan dan

dominasi negara yang otoriter. Paradigma pluralitas bahasa ungkap dalam

seni rupa menjadi jalan baginya untuk menjelajahi segenap kemungkinan

berkarya, mulai dari seni lukis, patung, happening art, hingga instalasi.

Upaya untuk menghadirkan kekonkretan visual menjadi salah satu ciri

khas yang muncul dalam setiap karyanya.

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tentang petani · yang disajikan (Herbert Read, 1959:1) 1. Komponen seni Karya seni lahir dari seniman yang kreatif, artinya seniman selalu berusaha meningkatkan

22

Gambar 1. Lukis Karya Bonyong Munni Ardhi

“Dunia petani”,2008, oil on canvas

(sumber:https://sahabatgallery.wordpress.com/2008/12/21/bonyong-

munny-ardhie/)

Penulis memiliki kesamaan konsep dengan seniman Bonyong

Munni Ardhi dengan mengangkat ironi sosial yang terjadi di lingkungan

sekitar yang berhubungan dengan petani padi. Rasa empati dan respon

penulis terhadap kejadian yang terjadi menginspirasi dalam pembuatan

karya, dalam karya yang diciptakan penulis sangat berbeda dari segi

karakter dan cara merespon kejadian terjadi dengan gaya masing masing.

Penggunaan barang temuan serta alat pertanian yang diperoleh untuk

mengekspresikan setiap masalah yang terjadi menjadi pembeda dalam

setiap karya yang penulis buat.

b. Heri dono

Heri wardono lahir di Jakarta, 16 juni 1960 dan dibesarkan di jawa

(Semarang dan Yogyakarta). Ayah Heri adalah seorang pensiunan tentara,

sedangkan ibunya hanya ibu rumah tangga biasa. Pada 1980 sampai 1987

Heri kuliah di ASRI (ISI).Kuliah selesai, tetapi skripsinya tidak.Ia

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tentang petani · yang disajikan (Herbert Read, 1959:1) 1. Komponen seni Karya seni lahir dari seniman yang kreatif, artinya seniman selalu berusaha meningkatkan

23

kemudian mengudurkan diri dari ISI. Selanjutnya ia belajar tentang

wayang dan dunianya pada seorang seniman wayang bernama Sukarman.

Perkenalan Heri dengan Sukarman tampaknya bukan suatu hal yang

kebetulan sebab Heri sendiri memang menyukai wayang. Perkenalan

dengan Sukarman merupakan bagian dari proses studi Heri untuk

mengenali dan menguasai dunia wayang lebih jauh, baik dari segi bentuk

maupun isi (tematik).

Gambar 2. Lukis Karya Heri dono

“Nonton video porno”urung tak kei

(sumber:http://arsip.galerinasional.or.id/uploads/arsip/image/979/22495/S007.jpg

/18-06-2016/13.31)

Penulis tertarik dengan karya heri dono karena menarik dari ide

dan konsep yang diangkat, mulai dari pemilihan bahan , karakter, warna

dan kreatifitas sang seniman dalam membuat karya. Pemilihan pada

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tentang petani · yang disajikan (Herbert Read, 1959:1) 1. Komponen seni Karya seni lahir dari seniman yang kreatif, artinya seniman selalu berusaha meningkatkan

24

wayang dilakukan Heri dengan alasan bahwa wayang merupakan bentuk

animasi yang paling sederhana. Sedangkan karya yang diciptakan penulis

berbeda dengan karya heri dono mulai dari pemilihan bahan dan karakter

yang berbeda, namun seniman heri dono menginspirasi penulis dalam

menciptakan bentuk-bentuk fingur.

c. Eko nugroho

Eko Nugroho (lahir di Yogyakarta, 1977), Eko Nugroho seorang

seniman yang masa kecilnya banyak dihabiskan di lingkungan kampung

Prawirodirjan. Sebuah perkampungan yang padat hunian dan dijejali oleh

gang-gang kecil yang terletak di tengah pusat kota Yogyakarta. Tumbuh

menjadi seorang remaja kreatif yang semakin menunjukkan bakatnya

namun waktu itu orang tuanya berasal dari latar belakang ekonomi yang

kecil. Eko Nugroho memutuskan pilihannya untuk masuk di Sekolah

Menengah Seni Rupa dan lulus tahun 1997 kemudian melanjutkan di

Institut Seni Indonesia Yogyakarta lulus tahun 2006.

Awal proses kreatifnya hanya didasari karena Eko Nugroho sangat

menyukai dan mencintai menggambar. Pada suatu saat, ia merasa bahwa

semakin mencintai kesenian karena kesenian bisa menjadi terapi bagi

dirinya sendiri. Persoalan hidup seperti kebahagiaan, kesedihan,

keindahan, kejujuran dan masih banyak lagi perasaan terdalam yang

mampu keluar lewat berkesenian yang ia geluti.Menurut Eko Nugroho,

“kesenian adalah simbol kehidupan manusia, dengan memahami kesenian

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tentang petani · yang disajikan (Herbert Read, 1959:1) 1. Komponen seni Karya seni lahir dari seniman yang kreatif, artinya seniman selalu berusaha meningkatkan

25

maka kita akan menemukan arti dan simbol-simbol dalam kehidupan yang

luas ini. Kesenian diciptakan dalam proses yang panjang, kesenian adalah

sisi positif manusiawi. Kita bisa melacak sejarah, cerita, kejadian dan

perubahan alam melalui kesenian

(http://www.ekonugrohoartclass.com/18-06-2016/13.56).

Gambar 3. Lukis Karya Eko Nugroho

“After pieta”,2015, manual embriodery

(Sumber:http://www.arndtfineart.com/website/media/artists/Nugroho/NUGR024

9_Eko-Nugroho_After-Pieta2015-Embroidery-149x161cm_opt.jpg/18-06-

2016/14.07)

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tentang petani · yang disajikan (Herbert Read, 1959:1) 1. Komponen seni Karya seni lahir dari seniman yang kreatif, artinya seniman selalu berusaha meningkatkan

26

Penulis tertarik dengan konsep ide dan media yang dipakai Eko

nugroho, seniman menggabungkan beberapa unsur seperti motif batik dan

pemakaian bahan atau media yang cukup menarik. Dari segi penyajian

karya Eko nugroho tidak lagi menggunakan media kanvas yang di figura

seperti pada karya lukis pada umumnya. Namun pada karya-karya Eko

nugroho mampu menghadirkan suatu penyajian karya yang tidak pada

umumnya, ini yang membuat penulis tertarik dan menginspirasi karya

penulis dalam segi penataan atau penyajian karya.